1. C peptide adalah zat (rantai pendek asam amino) yang dihasilkan ketika proinsulin pecah untuk membentuk dua molekul yaitu C-peptida dan insulin. C-peptida diproduksi pada tingkat yang sama dengan insulin sehingga berguna sebagai penanda produksi insulinPemeriksaan ini digunakan untuk membedakan jenis DM tsb apakah masuk tipe 1 atau tipe 2. Nilai normal C-peptide adalah 1,1-4,4 ng/ml. Apabila hasil C –peptide <1,1 maka termasuk DM Tipe 1. 2. Walaupun defisiensi sekresi insulin merupakan masalah utama pada DM Tipe 1, namun pada penderita yang tidak dikontrol dengan baik, dapat terjadi penurunan kemampuan sel-sel sasaran untuk merespons terapi insulin yang diberikan. Ada beberapa mekanisme biokimia yang dapat menjelaskan hal ini, salah satu diantaranya adalah, defisiensi insulin menyebabkan meningkatnya asam lemak bebas di dalam darah sebagai akibat dari lipolisis yang tak terkendali di jaringan adiposa. Asam lemak bebas di dalam darah akan menekan metabolisme glukosa di jaringan-jaringan perifer seperti misalnya di jaringan otot rangka, dengan perkataan lain akan menurunkan penggunaan glukosa oleh tubuh. Defisiensi insulin juga akan menurunkan ekskresi dari beberapa gen yang diperlukan sel-sel sasaran untuk merespons insulin secara normal, misalnya gen glukokinase di hati dan gen GLUT4 (protein transporter yang membantu transpor glukosa di sebagian besar jaringan tubuh) di jaringan adiposa. katabolisme glukosa rendah, sehingga oksaloasetat rendah. Bila konsentrasi oksaloasetat rendah (pada keadaan : puasa, diet rendah karbohidrat, penyakit diabetes melitus yang tidak terkontrol ) maka hanya sedikit asetil – KoA yang masuk ke dalam siklus asam sitrat, sehingga jalur pembentukan “ badan keton “ yang akan terjadi. 3. cepet to broooo normal= menunjukkan kenaikan kadar glukosa plasma yg sementara yg akan memicu pankreas mensekresikan insulin dan pembuangan glukosa yg diperantarai insulin akna kembali ke kadar normal. Kalo gak normal = pankreasnya enggak bisa roduksi 4. dm dpt menyebabkan disungsi endotel dan selanjutnya menimbulkan aterosklerosis. Disfungsi endotel yang mengawali lesi aterosklerosis pd penderita dm dpt terjadi akibat adanya hiperglikemi. Hiperglikemia kronik menyebabkan disfungsi endotel melalui berbagai mekanisme antara lain glikosilasi non enzimatik, meningkatkan sintesis diacylglicerol (DAG) melalui jalur glikolitik, peningkatan terjadinya stres oksidatif dan oxidized lipoprotein, penurunan produksi nitric oxide(NO), penurunan aktifitas fibrinolitik dan aktivasi koagulasi yang berulang. 5. Pre Diabetik / Gangguan Toleransi Glukosa Glukosa Darah Puasa Terganggu / GDPT Glukosa Puasa = 110 – Toleransi Glukosa Terganggu / TGT - 199 mg/dl atau – 125 mg/dl & TTG – 199 mg/dl