Kharisma kita dan Ajaran Sosial Gereja Persembahan diri total yang dibuat oleh kaum pria dan wanita dipersembahkan sebagai kontemplasi dari setiap orang sebagai tanda kenabian doktrin ajaran social Gereja. Memberikan diri total pada pelayanan akan misteri kasih Kristus kepada umat manusia dan dunia, penyandang hidup bakti mengantisipasi dan menunjukkan kepada dunia bahwa dengan hidup mereka yang khas ciri-ciri manusia baru dimana itu selalu dianjurkan oleh doktrin ajaran social Gereja. Dalam kemurnian, kemiskinan dan ketaatan, orang-orang yang tertakdiskan memberikan diri mereka sendiri untuk pelayanan pastoral karitatif, khususnya dengna berdoa, syukurlah bahwa mereka mengkontemplasikan rencana Allah untuk dunia dan memohon kepada Tuhan untuk membuka hati semua orang agar menerima diri mereka sendiri karunia manusia baru, harga yang dibayar oleh kurban Kristus. – dari Kompendium Doktrin Sosial Gereja, n. 540 Setiap charisma kongregasi hidup bakti merupakan ungkapan kaya dan kesaksian profetis1 dari ajaran social Gereja. Sejak kita, para SND dipanggil untuk menjelmakan kebaikan dan penyelenggaraan ilahi Allah, apakah ini tidak dalam kerangka ajaran social Gereja? Ajaran social Gereja yang mana yang paling baik tercetus dalam charisma kita? mengapa charisma inkarnasi ini sangat penting di zaman sekarang? Pertama-tama, setiap kongregasi hidup bakti apostolic aktif didirikan untuk menanggapi kebutuhan social. Sebagaimana Pater Francisco O Conaire, OFM, pernah berkata: “Pendirian kongregasi-kongregasi apostolic adalah jawaban atas bentuk dari ketidakadilan, relasi tidak setara, sebagaimana dilihat dan dialami oleh [para Suster] pendiri kita. kita adalah memori Kongregasi kita.” suster kita pertama, Suster Maria Aloysia, melihat kebutuhan anak-anak di kelasnya. Ia menaggapi kebutuhan anak-anak itu, tidak hanya sekedar pendidikan saja. Mereka juga segera dipenuhi kebutuhan fisik, social, psikologi dan kerohanian mereka. “Kharisma adalah sejarah setiap kongregasi hidup bakti, riwayat apa yang pernah dibuat, tetapi ada yang lebih penting yaitu mengapa kongregasi itu didirikan pada waktu tertentu. Kharisma sebuah lembaga adalah pencerahan tertentu sehingga mau menghayati injil yang memberikan inspirasi dan mendorong setiap generasi penerus dari komunitas tertentu untuk terus hidup”2 – bagi kita sebagai SND. Kharisma kita adalah bagaimana dan mengapa kita bersaksi akan kerajaan Allah, dunia yang diinginkan Allah. Ajaran sosial Gereja mengartikulasikan nilai-nilai Kerajaan Allah. Misalnya, focus kita tentang kebutuhan wanita dan anak-anak adalah ungkapan konkret akan martabat setiap pribadi, ini prinsip fundamental Ajaran social Katolik (Lihat Konstitusi kita Art. 30 dan 67). Dokumendokumen kita: Pendidikan (2008), Karya-karya Social (2009), dan Pelayanan Kesehatan (2012) secara khusus 1 “Kesaksian kenabian” adalah tema yang selalu didengungkan oleh St. Yohanes Paulus II dalam Vita Consecrata, dan juga dokumen-domumen kepausan yang menjelaskannya. 2 Amy Hereford, CSJ, Religious Life at the Crossroads: A School for Mystics and Prophets (2013), 88-89. 1 menyebut martabat setiap orang. Dokumen-dokumen ini dapat dibaca di Reserved section snd1.org, di bawah “Documents”. Untuk bahasa-bahasa lian juga dapat diakses di bawah “JPIC “ di Reserved section, dengan bahasa ajaran social Katolik. Lebih lanjut, untuk kebaikan bersama, adalah yang paling besar dari semuanya, prinsip kunci kedua dari ajaran social Katolik, ialah solidaritas3, yang mengalir dari kebaikan bersama, yang adalah bagian integral dari cara hidup kita untuk menghayati charisma kita (Lihat Konstitusi Prolog, Art. 3, 20, 23, 27, 38, 67, 99). Tema penting lainnya dalam ajaraan social Katolik ialah opsi khusus kepada kaum miskin, tema penting yang membimbing kita dalam menghayati charisma kita (Lihat Konstitusi Asal mula KOngregasi kita, Prolog, Art. 1, 3, 19, 27, 29, 67, Dir. 66.9, 157.2). Dalam Eco Mind: Mengubah Cara Kita Berpikir, Menciptakan Dunia yang Kita Inginkan, Frances Moore Lappé menulis tentang “perangkap berpikir” zaman sekarang yang mengendalikan kekrasan manusia dan menghalangi kita untuk memulai perubahan global yang diperlukan sekarang untuk dunia kita. dua buah “perangkap berpikir” berbicara, secara khusus, kepada kebutuhan dunia akan charisma kita: kedua pemikiran perangka itu dari kata kekurangan — Ada kekurangan barang-barang – dari makanan sampai ke energi dan yang lain Ada kekurangan kebaikan – mengenai penyalahgunaan tingkah laku manusia baik secara moral maupun etika. “Bagaimana kita berfikir tentang siapakah kita yang mempunyai kuasa luar biasa atas apa yang kita tindakkan.”4 Charisma kita menjelmakan lawan dari dua pikiran yang menjerumuskan: Pertama, karena Allah adalah Allah yang menyelenggarakan, bahwa kita mempunyai cukup barang, makanan, dll, jika mau berbagi dan tidak merusak. Kedua, karena kita diciptakan sebagai citra Allah, maka kita diberi kebebasan bertindak dalam kebaikan ini. Charisma kita adalah jawaban atas kebutuhan mendesak zaman ini. Dengan karunia Roh Kudus, dengan cara hidup kita ini, kita mengantisipasi dan menunjukkan beberapa ciri manusia baru sebagaimana dianjurkan oleh ajaran social.5 “Setiap charisma lembaga adalah mimpi Allah untuk mengungkapkan kasih yang kreatif di sini dan sekarang. …. Jika charisma harus berlanjut, maka charisma itu adalah karunia untuk mereka yang menghayatinya dan untuk umat Allah di sini dan sekarang.”6 Semoga Allah yang mahabaik tetap berjalan bersama setiap Suster Notre Dame sebagaimana ia dengan kreatif dan setia menjelmakan karunia indah telah kita terima. Berikut ini adalah refleksi para Suster di berbagai tempat di dunia yang berbagi dengan kami di Kantor JPIC. 3 Solidaritas bukanlah perasaan belas kasih palsu atau kesedihan dangkal atas nasib buruk banyak orang, baik dekat maupun jauh.api sebaliknya, sebuah keputusan yang kuat dan terus menerus untuk membaktikan diri kepada kebaikan bersama; yaitu untuk kebaikan semua orang dan setiap individu, karena kita semua bertanggung jawab bagi semua. 4 Frances Moore Lappé, EcoMind: Mengubah Cara Kita Berpikir, menciptakan Dunia yang Kita Inginkan (2011), 90. 5 Cf. Compendium, 540. 6 Hereford, 91. 2 Refleksi para Suster kita -. Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan memanggil kita untuk hidup terhubung satu sama lain, yang "lain" dan bumi kita dimana kita dapat mengubah budaya dengan berbagi CINTA dan BELAS KASIH, dan membuat kebaikan dimana mungkin. -. KPKC adalah suatu cara untuk menjadi ... cara kita mendekati kehidupan. Ini mencapai semua dimensi hidup bakti. -. Kharisma SND adalah motivasi dan inspirasi. -. Kita membawa transformasi diri, orang lain, dan harapan kita dalam kebaikan Allah. -. Kita dipanggil untuk menjadi mistik dan nabi. Kita dipanggil untuk menghayati hidup KPKC. -. Saya adalah pantulan pengalaman pribadi akan kebaikan Allah dan penyelenggaraan-Nya. -. Percaya dan berserah akan penyelenggaraan Allah, terutama di masa-masa sulit. -. Kami memiliki "salah satu dari jenis" karisma, yang aktif, bergerak, memberi kehidupan dan menjangkau mereka yang kurang beruntung, terus mencerminkan "berjalan dengan Yesus” dan memberikan akan ajaran Injil. -. Kita dipanggil untuk terus bersemangat, tidak takut untuk mewartakan kebaikan bersama kepada semua orang. -. Tuhan telah memberi saya banyak hak istimewa untuk mengalami kebaikan Tuhan dan pengalaman ini saya bagikan dengan pasien-pasien yang datang kepada saya. -. Setiap orang yang kita pandang adalah baik adanya. Melihat kebaikan Allah dalam wajah orang lain adalah untuk mengenali dan memperteguh kehidupan dan martabat manusia. -. Sebenarnya, jika kita melihat (harapan) kebaikan berarti bahwa kita melihat harapan di mana hal ini merupakan kontra-budaya di dunia yang sering melihat kegelapan dan keputusasaan. -. Saya adalah tanda profetis - tanda yang berbicara untuk / dengan orang-orang yang tidak mampu untuk berbicara sendiri. -. Kita dipanggil untuk memperlihatkan kepada dunia akan cinta Allah yang tak bersayarat dan kreatif kepada setiap orang yang kita jumpai dalam hidup kita. -. Kita hendaknya menjadi pribadi yng merengkuh keanekaragaman. -. Bagaimana saya menjelmakan kebaikan dan penyelenggaraan Allah “mengajar” ajaran social Gereja: Menghormati semua ciptaan-umat Allah yang rapuh Memelihara sesama, karya kerasulan, sumber-sumber -. Kristus adalah tanda profetik. -. Kita sedang menjelmakan Kristus kepada papa miskin dan yang terpinggirkan di masyarakat. -. Kesederhanaan yang gembira adalah tanda profetik ajaran social Gereja. Kepedulian kita terhadap orang miskin adalah tanda ajaran sosial gereja. Melalui tindakan kita, kita melaksanakan ajaran sosial Gereja. Kita dapat membawa sukacita kepada umat Allah sebagai tanda harapan. -. Kepercayaan kita kepada kebaikan dan penyelenggaraan Allah adalah tanda profetik dalam Gereja sebagaimana kita menghayati kepedulian kita atas ibu pertiwi dan mendorong yang lain untuk berbuat demikian. -. Kita memberikan kesaksian atas karuania yang diberikan kepada setiap individu yang memerangi perdagangan manusia dan hokum-hukum imigrasi yang tidak adil. -. Kharisma diungkapkan dalam misi. -. Kita mewartakan Allah yang memberikan harapan kepada SEMUA, tidak hanya kepada orang kaya atau berkulit putih atau orang Katolik. 3 -. Kita menghargai martabat manusia dari SEMUA ORANG. Kita menerima penghargaan ini dari Suster-suster kita pertama dan dari Warisan Pendidikan kita, dan mari kita tunjukkan hormat itu kepada semua yang kita layani dalam karya-karya kerasulan kita di seluruh dunia. Memperlihatkan pengalaman mendalam akan kebaikan dan penyelenggaraan Allah menunjukkan fakta bahwa kita adalah orang-orang yang menghargai dan mendorong relasi yang benar dalam hidup sehari-hari membawa orang lain menuju kepenuhan hidup. Ketika seorang suster telah mendapatkan karunia dengan pengalaman mendalam akan kebaikan dan penyelenggaraan Tuhan, ini acap kali menjadi sebuah rahmat yang mengubah, “metanoia” – pertobatan pikiran dan hati yang mengubah hidupnya sehari-hari. Hanya dengan demikian, kata-katanya tindakan dan contoh hidupnya menjadi tanda profetik yang kredibel seperti Yesus bagi dunia kita sekarang yang menderita. Lebih lanjut, ia tetap menjadi seorang Suster Notre Dame yang selalu bersyukur dan rendah hati. Tanda-tanda Profetik Kharisma kita akan diungkapkan melalui Suster-suster Notre Dame yang berjiwa Nabi! SND yang profetik akan berjiwa kontemplatif dalam tindakannya, pendoa dan berpusat kepada Allah. Ia akan mencari cara untuk membawa dan MENJADI KABAR GEMBIRA bagi mereka yang miskin dan tertindas. Ia akan menjadi “Pemabawa Harapan” khususnya bagi gadis-gadis muda, wanita dan anak-anak. Dia akan menghormati martabat setiap orang yang ia jumpai dan layani di tempat perutusannya. Dia akan mempromosikan keadilan, perdamaian untuk kebaikan bersama semua orang, menjunjung tinggi martabat dan hak-hak pekerja, mempromosikan struktur dan kebijakan yang membawa perubahan sistemik dalam masyarakat. Ia akan bertindak sebagai pengurus yang baik untuk keutuhan semua ciptaan Tuhan (Konst. 30). Di atas semuanya itu, ia telah dengan bebas memberikan dirinya untuk "digenggam" oleh kasih Allah Tritunggal. Dikaruniai pengalaman mendalamakan kebaikan_Nya, ia dipenuhi dengan cinta yang berbelaskasih untuk orang miskin dan tertindas danuntuk semua orang dan berusaha sepenuh hati menjadi mediator rokonsiliasi, non-kekerasan dan perdamaian sejati sehingga “Semua mempunyai hidup dan mempunyainya sampai berlimpah” (Yohanes 10:10). Yesus mempunyai pengalaman mendalam akan kebaikan Allah dan penyelenggaraan-Nya: pengalaman dicintai Abba. Ia menghayati hidup radikal di tengah-tengah berbagai tantangan dalam masyarakatnya, usaha-Nya membawa Kerajaan Allah hadir di dunia. Jesus menantang struktur-struktur yang tidak adil dan membela orang miskin dan terpinggirkan. Di seluruh khhidupan Yesus, ia berbagi kebaikan-Nya, nilai-nilai cinta, berbela rasa dan pengampunan melalui hidup dan misinya. 4