ASPEK MORAL DAN ETIKA DALAM BERKOMUNIKASI ANTAR MANUSIA Baharuddin Abstrak Secara global aspek moral dan etika dalam kehidupan manusia merupakan hal yang sangat penting diperhatikan dengan baik.Aspek moral dan etika dalam melakukan komunikasi antar manusia harus benar-benar dijalani dengan baik secara menyeluruh. Demensi awal manusia itu dibentuk dari proses rumah tangga dalam hal ini orang tua yang berperan penting dalm penciptaan dan pembentukan etika dan moral seorang manusia. Guru yang pertama ada bagi anak adalah orang tua, berangkat dari hal tersebut orang tua haris memiliki kemampuan yang tinggi dalam keilmuan baik itu ilmu agama maupun ilmu umum.Hal dilakukan dalam pembentukan moral serta etika yang berkaitan dengan tanggung jawab ilmuan sosiologi terhadap moral manusia memang sangat berat.Berangkat dari hal tersebut seorang sosiolog harus mampu memberikan solusi serta arahan bagi masyarakat dalam berinterkasi serta berkomunikasi.Kerukunan, kedamaian serta ketentraman dalam hidup yang didalamnya masyarakat multikultural harus terciptakan dengan baik.Sehingga keberadaan seorang sosiolog benar-benar diharapan serta menjadikan masyarakat memandang sangat diperlukan.Manusia dalam hidup harus memiliki etika dan moral dalam menjalankan kehidupannya supaya masyarakat hidup dalam kedamaian sejati baik jasmani maupun rohani. Kata Kunci: moral, etika, komunikasi, Manusia A. Pendahuluan tentang Sebelum masuk pada materi tanggung jawab ilmuan sosiologi sebaiknya saya utara kan terlebih dahulu akan makna dari itu adalah pembahasan aksiologi mengenai nilai dan juga makna moral pengetahuan. Aksiologi akan menjawab pertanyaan-pertanyaan kegunaan (untuk) apa pengetahuan itu dipakai. Lebih lanjut membahas tentang kaitan penggunaan pengetahuan cara tersebut dengan kaidah-kaidah yang terdapat dalam moral/etika (akhlak), kaitan antara metode pengetahuan dengan moral moral keprofesionalan dalam pencitraan seseorang dalam menggunakan ilmu pengetahuan serta ﴾ 39 ﴿ sebagai arah penentu objek yang orang tua kepada anak antara lain menjadi bahan telaah didasari oleh bertujuan untuk mengarahkan dan beberapa pandangan akan moral dan mendidik etika para ilmuan dalam mencari suatu sehari-hari. Biasanya komunikasi yang kebenaran. aksiologi berlangsung antara orang tua dengan dikatakan bidang kajian filsafat berupa anak sesuai dengan tingkatan umur nilai-nilai menentukan apa yang harus anak. Komunikasi akan efektif jika dilakukan manusia. diberikan dalam langsung kepada Lebih lanjut Aksiologi berkaitan erat dengan masalah baik dan dinyatakan Louis bahasa Soejono (2003:319) O. buruk hal akhlak dalam kehidupan bentuk anak, contoh terutama ini akhlak. Penanaman nilai-nilai ajaran alih Islam seperti penanaman akhlaqul Soemargono karimah danbudi pekerti yang mulia Kattsoff menyatakan bahwa sesuai dengan Al-Qur‟an dan Hadis aksiologi ilah ilmu pengetahuan yang pada anak agar dapat menyaring menyelidiki hakekat nilai, yang berbagai umumnya ditinjau dari sudut tantangan dekadensi moral dewasa pandangan kefilsafatan.Di dunia ini ini. Moral dari seseorang manusia terdapat banyak cabang pengetahuan dapat dinyatakan juga dengan makna yang bersangkutan dengan masalah- akhlak, karena moral dan etika itu masalah nilai khusus, seperti ekonomi, melahirkan akhlak mulia. hal dalam menghadapi estetika, etika, filsafat agama dan B. Pembahasan epistemologi. Pada demensi awal manusia itu dibentuk dari proses rumah tangga dalam hla ini orang tua yang berperan aktif dalam menciptakan moral serta etika awal pada seorang anak karena keluarga adalah lingkungan pertama dikenal oleh seseorang manusia baru lahir. Berangkat dari hal tersebut orang tua merupakan faktor primer (utama) yang menentukan perkembangan dan kematangan daya berpikir seorang anak. Komunikasi ﴾ 40 ﴿ Dalam Abdullah Nashih Ulwan (1995 : 437) mengatakan bahwa untuk mempersiapkan anak dalam segi moral, mental, dan spiritualnya, agar ia menjadi manusia saleh untuk agama dan umat, bermanfaat menjadi individu yang dalam keluarga dan masyarakat ada beberapa hal seperti: 1. Membangkitkan minat anak untuk mencari nafkah dengan cara yang paling baik. 2. Memelihara persiapan naluri anak yang kodrati. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Memberi Dari uraian tersebut di atas dapat dipahami kesempatan kepada bahwa komunikasi yang efektif, khususnya pemberian nilai-nilai anak untuk beriman. ajaran Islam pada anak dalam rumah Mengadakan kerja sama antar tangga rumah, masjid dan sekolah. sangat penting. Jika hal ini tidak Mempererat hubungan antara merupakan dilakukan, maka sesuatu akan yang berdampak pendidikan dan anak. pada kemerosotan moral anak remaja. Merealisasikan metode pendidikan Bahkan orang tua akan meninggalkan siang dan malam. keturunan atau anak-anak yang lemah Menyediakan prasarana kultural di kemudian hari, baik itu lemah dalam yang bermanfaat bagi anak. bidang ekonomi, sosial dan khususnya Membangkitkan minat anak untuk dalam aktif membaca. pendidikan akhlak bagi anak dan nilai Menumbuhkan rasa tanggung jawab anak terhadap Islam jiwa anak. arab, serta Pentingnya menjalankan syariah Luqman ayat 13, 17-19 artinya sebagai berikut: akhlak jamak agama. dapat kita lihat misalnya dalam Q.S 10. Memperdalam jiwa jihad dalam Kata tauhid bidang dari berasal bahasa Khuluqun 13. Dan (ingatlah) ketika Luqman yang berkata kepada anaknya, di waktu menurut bahasa berarti budi pekerti, ia memberi pelajaran kepadanya: perangai, tingkah laku atau tabiat. "Hai Kata tersebut mengandung segi-segi mempersekutukan persesuaian perkataan khalqun berarti sesungguhnya mempersekutukan kejadian, juga erat hubungan dengan (Allah) khaliq berarti pencipta; demikian pula kezaliman yang besar. anakku, janganlah kamu Allah, adalah benar-benar dengan makhluqun berarti diciptakan 17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan (H.A. Mustofa 1997 : 11).Menurut Al- suruhlah (manusia) mengerjakan Qurthuby dalam Mahyuddin (2001 : 2) yang baik dan cegahlah (mereka) merumuskan itu dari perbuatan yang mungkar dan adalah suatu perbuatan manusia yang bersabarlah terhadap apa yang bersumber dari adab kesopanannya menimpa disebut akhlaq, karena perbuatan itu yang demikian itu termasuk hal-hal termasuk bagian dari kejadiannya. yang diwajibkan (oleh Allah). defenisi akhlak ﴾ 41 ﴿ kamu. Sesungguhnya 18. Dan janganlah kamu memalingkan penganut skeptisisme mukamu dari manusia (karena adanya sombong) dan janganlah kamu pengetahuan; atau jika ia kurang berjalan di muka bumi dengan ekstrem, angkuh. Sesungguhnya Allah tidak sesungguhnya tida ada cara untuk menyukai mengetahui pengetahuan. Pendirian orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri dan ia yang dinamakan mungkin mengatakan, ini biasanya didasarkan atas dua 19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan ada mengingkari unsur: (1) kenisbian penginderaan; lunakkanlah dan (2) adanya kesepakatan yang suaramu. Sesungguhnya seburuk- sesungguhnya mengenai apa yang buruk suara ialah suara keledai. merupakan halnya dan yang bukan (QS. Luqman : 13, 17-19) merupakan halnya. Dari awal perkembangan ilmu selalu dikaitkan dengan Dewasa ini kehidupan masalah masyarakat terasa berat dan konflik moral.Copernicus (1473-1543) yang kelompok etnik semakin banyak, hal- menyatakan hal kecil sering kali menjadi pemicu bumi berputar mengelilingi matahari, yang kemudian masalah diperkuat oleh Galileo (1564- 1642) berbagai aspek kehidupan masyarakat yang bukan harus dicermati secara mendalam dan merupakan pusat tata surya yang tuntas karena dalam penyelesaian akhirnya harus berakhir di pengadilan masalah yang ada tidak menemukan inkuisisi. Kondisi ini selama 2 abad kebuntuan.Gesek-gesekan mempengaruhi proses perkembangan kehidupan itu sebenarnya berangkat berpikir di Eropa. Moral reasioning dari individu yang menamakan dirinya adalah proses dengan mana tingkah dari latar belakang kelompok etnik laku manusia, institusi atau kebijakan tertentu.Sehingga hal ini memicu hal dinilai apakah sesuai atau menyalahi yang besar kalau tidak cepat diatasi. menyatakan bumi standar moral. Kriterianya: Logis, bukti nyata yang digunakan untuk besar.Berangkat dari dalam Dalam Louis O. Kattsoff alih bahasa Soejono Soemargono mendukung penilaian haruslah tepat, (2003:324) konsisten dengan lainnya. sejumlah makna nilai secara singkat Dalam Louis O. Kattsoff alih bahasa (2003:147) Soejono menyatakan Soemargono seseorang ﴾ 42 ﴿ dapat menyatakan dikatakan, perkataan bahwa „nilai‟ kiranya mempunyai macam makna seperti yang tampak dalam contoh pengalaman berikut: empirisme.Kaum 1. Mengandung nilai (artinya, berguna); mengembangkan rasionalis mengembangkan metode dalam 2. Merupakan nilai (artinya, „baik‟ atau „buruk‟ atau „indah‟); deduktif menyusun pengetahuannya.Premis yang dipakai dari ide yang diangapnya jelas dan 3. Mempunyai nilai (artinya, dapat diterima.Ide ini menurut mereka merupakan objek keinginan, bukan ciptaan pikiran manusia.Prinsip mempunyai kualitas yang dapat itu menyebabkan manusiamemikirkannya (idelisme). orang mengambil sudah sikap „menyetujui‟ atau mempunyai sifat nilai tertentu); jauh sebelum Dalam H.A. Mustofa (2009:1819) menyatakan obyek filsafat adalah 4. Memberi nilai (artinya, menanggapi sesuatu ada, sebagai hal yang menelaah hakikat tentang Tuhan, tentang manusia dan tentang segala diinginkan atau sebagai hal yang realitas mengambarkan nilai tertentu). manusia. Ada beberapa persoalan Ilmuwan sosial harus dapat yang yang biasa Nampak dihadapan dikedepankan dengan jeli melihat akar yang memicu mencari sesuatu hal yang dapat menjadi lebih akhirnya tidak akan lepas dari ketiga besar. Dalam dunia persaingan global hal itu, yaitu: para ilmu dari ilmu sosiologi harus - Dari apakah benda-benda dapat dapat memainkan dimilikinya peran dalam akan terjadi. filsafat berubah menjadi lainnya, seperti menyelesaikan perubahan oksigen dan hydrogen Analisa serta menjadi air? - Apakah zaman itu yang menjadi evaluasi salah satu jalan terbaik dalam ukuran melihat wujudsemua perkara? sesuatu hal secara menyeluruh. pengetahuan dengan benar: pertama, Kedua, gerakan dan ukuran - Apakah bedanya makhluk hidup Ada 2 cara pokok mendapatkan mendasarkan meskipun yang masalah yang sudah, sedang dan yang obyek dalam diri dengan mendasarkan pengalaman.Kaum diri rasio. dengan rasionalis mengembangkan rasionalisme, dan ﴾ 43 ﴿ dengan makhluk hidup dengan makhluk yang tidak hidup? - Apakah ciri-ciri khas makhluk hidup itu? - Apa jiwa itu? Jika jiwa itu ada, abstrak, artinya yang diperhatikan apakah jiwa manusia itu abadi atau adalah bentuk dan pola peristiwa musnah? dalam masyarakat.Sosiologi bertujuan - Dan manusia ada lagi pertanyaanpertanyaan yang lain. menghasilkan pengertian-pengertian dan pola umum. Sosiologi meneliti Dalam H. Sirajuddin Zar (2004:6) dan mencari apa hukum yang umum menjadi menyatakan bahwa objek bahasan prinsip, interaksi filsafat terbagi menjadi tiga bahasan manusia, hakikat, bentuk, isi dan pokok: struktur 1. Al-Wujud atau ontology; merupakan ilmu pengetahuan yang 2. Al-Ma‟rifat atau epistemology; umum, artinya mempelajari gejala 3. Al-Qayyim atau aksiologi. yang umum pada setiap interaksi masyarakat. Sosiologi Dalam melihat tugas akan para antar manusia.Jadi sosiologi adalah ilmuan sosiologi sebaiknya terlebih ilmu sosial yang kategoris, murni, dahulu dipahami sifat hakikat sosiologi abstrak, berusaha mencari pengertian itu seperti: Sosiologi adalah ilmu umum, rasional, empiris dan bersifat sosial, umum. yang mengkaji hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok manusia dari dengan lingkungannya. Sosiologi selanjutknya akan dibicara tentang bukan disiplin yang normatif, tetapi tanggung jawab para ilmuan sosiologi disiplin terhadap moral dan etika itu memang yang dan Setelah kita membahas hakikat kategoris, artinya akhlak, yang etika sudah yang terjadi dewasa ini dan bukan apa penting karena dengan hal seperti ini yang seharusnya terjadi. Sosiologi memberikan sesuatu amanah dengan merupakan ilmu pengetahuan murni sebuah perubahan interaksi sosial dan bukan ilmu pengetahuan terapan. kemasyarakatan sangat menjadikan untuk seseorang menjadi berpikir bahwa yang pengetahuan bukan hanya diciptakan tentang saja tetapi harus ada rasa memiliki untuk serta nilai manfaatnya. Dari hasil menggunakan pengetahuan tersebut kemajuan teknologi yang ada seolah- terhadap masyarakat.Sosiologi olah membuat dunia ini setara atau merupakan ilmu pengetahuan yang masyarakat yang mendiami berbagai mendapatkan sosiologi hal serta sosiologi membatasi diri pada apa Tujuan menjadi moral pengetahuan sedalam-dalamnya masyarakat dan bukan ﴾ 44 ﴿ daerah-daerah seakan-akan memiliki Kesemuannya satu prinsip dan satu pandangan. simbol Sehingga menyatakan dalam kehidupan nyata saja itu merupakan sehingga akan ada yang hukum itu dilihat akan pengaruh arus globalisasi merupakan aturan belaku pada orang dari usia sampai kepribadian manusia kecil bukan pada orang besar, dan memiliki aspek serta kreteria yang dalam hamper penyimpangan-penyimpangan disana- mirip serumpun). (membentuk Sifat memberikan ras nasionalisme simbol kepada sini prakteknya oleh aparatur memenuhi salah banyak negara satu demi kepenting masyarakat sehingga yang berbentuk kelompok penguasa. Hal semacam ini penguasaan atau membuat masyarakat tidak sepaham, tempat ada batasan-batasan yang dengan demikian terjadinya masalah- mengaturnya. masalah setiap Zaman dari kecemburuan social Sukarno dulunya sampai pertentangan dalam bentuk merupakan ideologi kekerasan nasionalisme negara daerah sehingga sistem dari masyarakat yang akan merasakan diperlakukan tidak adil dan pemerintahan secara konstitusional. tidak boleh melakukan hal lain selain Gagasan nasionalisme juga yang diatur oleh aparat pemerintah, dirasakan sebagai untuk walaupun aparat pemerintah salah itu wujud mencari bentuk pemerintahan yang dalam baik atau dibenarkan masyarakat sebaliknya dan pas diterapakan bila dipakai pada Indonesia. Tapi pada zaman orde baru nasionalisme simbol-simbol hanya politik dipakai secara tetap hukum nasib namun masyarakat terkadang yang benarpun disalahkan. Dilihat dari timbulnya ilmu yang pengetahuan itu didasari oleh: (1). arahnya tergantung pada pemerintah Pada hakikatnya ilmu pengetahuan (satu dan timbul karena adanya hasrat ingin mengikutinya tahu manusia terhadap aspek-aspek komando) masyarakat dari harus saja mengaplikasikannya atas secara menyeluruh, kalau tidak maka kehidupan; (2). Setelah manusia terjadi ada hukuman serta perlakuan memperoleh yang kurang baik dari pemerintah sesuatu, kemudian diteruskan dengan (kurang dapat menerima) pendapat penemuan orang lain. melakukan percobaan, dan penelitian pengetahuan secara tentang kebetulan, ilmiah; (3). Penelitian ilmiah dilakukan ﴾ 45 ﴿ manusia untuk menyalurkan hasrat dengan cara yang mereka lakukan; ingin tahu yang telah mencapai tarap dan keilmuan, disertai keyakinan bahwa mengenal seluk-beluk tradisi adat, setiap gejala dapat ditelaah dan dicari memperluas pengetahuan mengenai sebab-akibatnya; perbedaan dan (4). Suatu (6). memudahkan perilaku manusia sosial, dan penelitian dimulai apabila seseorang kemampuan adaptasi dengan pola berusaha tindakan baru. memecahkan masalah secara sistematis dengan metode- Dalam Wijaya Kusuma (2010 : metode tertentu, yaitu metode-metode 39-40) menyatakan bahwa etika amat ilmiah berperan untuk menemukan pada semua kebenaran.Jadi penelitian merupakan mengenai ilmu. bagian pokok dari ilmu pengetahuan menerapkan ilmu bertujuan mengesankan, lebih mengetahui dan diskusi Kemungkinan menjadi seiring juga makin makin mendalami segala segi kehidupan mengeriakan. Ingat saja akan teknik, untuk memperkuat ilmu pengetahuan. perawatan Selanjutnya melakukan sosiologi pengaruh psikis, ilmu organisasi dan mengarahkan kepada beberapa hal komunikasi. Semua penerapan ini diantaranya: menyediakan tidak termasuk ilmu, baik ilmu murni lingkungan maupun ilmu terapan, namun sangat sosial secara lebih baik, sekaligus berpengaruh pada manusia modern, bisa kehidupan juga pada ilmuwan.Dalam kebijakan masyarakat; (2). membantu manusia dunia pendidikan, dunia usaha, dan memahami diri dan lingkungannya negara, ilmu dimanfaatkan secara tentang sadar.Karena pandangan fungsi medis, (1). mengenai meneliti kembali peranan kekuatan sosial putusan dalam masyarakat; (3). memberikan munculllah berbagai wawasan baru mengenai mendorong keluarga, interaksi sosial, hubungan tertentu.Kadang-kadang ini pertama- sosial dan perubahan sosial; (4). tama berkaitan dengan ilmu terapan, memberikan informasi dan pandangan tetapi langsung ada dampak juga baru pada ilmu murni. Munculnya computer mengenai budaya yang masyarakat; masalah dihadapi (5). sosialanggota memberikan merangsang perkembangan arus politis uang bagian antara yang ilmu lain logika metematis, manusia, pengaruh kemampuan dasar untuk mengetahui perjalanan mengapa keadaan pada perilaku, dan politik, masyarakat bertindak ﴾ 46 ﴿ memuncak pada masalah etis, kendati menjalankan roda kehidupan).Setiap etika sebagai etika tidak termasuk aspek kehidupan harus dengan serius kawasan ilmu sendiri yang relatif diperhatikan etika dalam pengamalan otonom. segi Berangkat dari hal tersebut kehidupan terciptanya bersama kerukunan, demi kedamaian dengan manusia memiliki etika atau serta kesetaraan dalam stratafikasi moral sendirinya sosial. Etika sendiri memiliki makna mereka memiliki akhlak yang baik. yang kuat dalam memberikan input Dan dapat dalam membedakan mana yang baik dan bukan mana dimasyarakat lebih luas interaksi yang maka yang yang dengan terpenting buruk yang selalu setiap melakukan cuma dalam interkasi berdasarkan pada akal sehat karena terbangun perkembangan harus dalam melakukan aktivitas kantor ada dibarengi dengan pemahaman moral etika yang mengaturnya, hal inilah serta etika secara baik, biar hasilnya dikatakan etika profesi. akan ilmu dapat diterima oleh semua pihak. pada kegiatan (pegawai) Dalam Jujun S. Suriassumantri Dalam Wijaya Kusuma (2010 : (2003 : 239) menyatakan bahwa untuk 79-80) menyatakan bahwa etika sosial membahas berfungsi membuat manusia menjadi menjadi tanggung sadar ilmuwan maka akan kantor tanggungjawabnya ruang lingkup jawab hal ini yang seorang dapat sebagai manusia dalam kehidupannya dikembalikan kepada hakikat ilmu itu sebagai anggota masyarakat, menurut sendiri. Sikap sosiial seorang ilmuan semua dimensinya. Demikian juga adalah etika profesi yang merupakan etika penelaahan keilmuan yang dilakukan. khusus dalam etika social mempunyai Sering dikatakan orang bahwa ilmu itu tugas dan tanggungjawab profesi dan terbatas dari system nilai.Ilmu itu tanggungjawab sebagai ilmuan yang sendiri netral dan para ilmuwanlah melatar belakang corak pemikiran yang memberinya nilai. Dalam hal ini ilmiah dan sikap ilmiahnya. maka masalah apakah ilmu itu terikat Etika dengan proses kehidupan atau bebas dari nilai-nilai tertentu, bermasyarakat sudah menjadi barang semua itu tergantung kepada langkah- mutlak sebuah langkah keilmuan yang bersangkutan kebaikan (bisa melihat benang merah dan bukan kepada proses keilmuwan dan hitam dalam mencerna serta secara untuk dalam konsesten mencapai ﴾ 47 ﴿ keseluruhan. Katakanlah umpamanya seorang ilmuwan dibangun dalam masyarakat. Para dibidang hukum bersuara mengenai ilmua praktek ketidakadilan dibidang hukum memberikan dan bersikap lantang agar masalah ini terbaik dalam penyelesaian masalah, dijadikan obyek penyelidikan. Bisakah apalagi masalah tersebut berkaitan kita tidak dengan harkat hidup orang banyak didorong oleh nilai-nilai tertentu yang harus cepat diatasi karena kalau menyebabkan dia terikat oleh masalah terlambat tersebut?. solusi maka akan berakibat patal katakana bahwa dia Seseorang ilmuwan harus dapat menempatkan serta dirinya letak sehingga pada yang tidak sosiologi tawaran atau dapat akan salah solusi memberikan dalam masyarakat. Terkadang orang posisi yang tidak memiliki keilmuan yang sebenarnya, memadai sangat mudah percaya akan terjadi kesalah isu-isu walaupun kebenaran masih pahaman akan makna ilmu yang ada. sangat Upaya-upaya tanggung ini juga harus selalu diragukan. jawab Disinilah moral letak ilmuan dibangun untuk melahirkan tanggung sosiologi dalam menyelesaikan secara jawab para ilmuan terhadap apa yang bijak dan tidak memihak.Netralitas menjadi buah pikirannya. harus delema kalau para Sebuah ilmuan dijunjung tinggi dalam leaps memberikan tawaran solusi dalam tangan akan ilmu yang dipikirkannya, artian tidak ada keperpihakan dari karena ilmu yang atau sebuah teori ilmuan dalam menyelesaikan masalah dikemas harus melihat aspek manfaat walaupun yang dihadapinya adalah juga bagian dari dirinya. mempertimbangan aspek mudaratnya, sehingga ilmuan tersebut Di ungkapkan kembali dalam benar-benar dikatakan sebagai ilmuan Jujun S. Suriassumantri (2003 : 244) yang memiliki kredibilats tinggi karena mengenai memiliki moral (etika dan akhlak). kebenaran Dalam menghadapi berbagai proses menemukan ilmiah mempunyai implikasi etis bagi seorang ilmuwan. masalah serta kekeliruan para ilmuan Karekteristik harus berbuat serta berpikir bijak, merupakan apalagi para ilmu sosiologi harus melandasi sikap etis seorang ilmuwan. mampu masalah- Kegiatan intelektual yang meninggikan masalah (gejala-gejala) menyimpang kebenaran sebagai tujuan akhirnya dalam interaksi serta komunikasi yang mau menyelesaikan ﴾ 48 ﴿ tidak proses kategori mau tersebut moral sebagai yang jalan pikirannya namun hidupnya.Dalam seluruh usaha jalan seorang masyarakat anak kecerdasan menuju akalnya kearah harus selalu untuk menegakkan kebenaran inilah diimbangi dengan moral serta etika. maka seorang ilmuwan terpanggil oleh Ini lah yang menjadi tanggung jawab kewajiban moral para ilmuan akan ilmu yang sosialnya, bukan sebagai penganalisa kebenaran tersebut saja materi namun dimilikinya. juga Hal penting yang harus dipahami sebagai prototype moral yang baik. Namun seorang dalam etika ilmuwan kita bersama adalah berbuat serta ilmuwan tidak memberi sesuatu yang baik maka lagi akan terasa nikmat untuk dilihat dan memberikan informasi (kabar) tetapi dinikmati. Ketika memberikan yang lebih dari itu harus dapat memberikan terbaik maka muncul rasa kepuasan contoh sebenarnya akan makna dari sebuah ilmu dimiliki kegunaan serta cara piker sebuah seseorang karena memberi dampak pengetahuan yang berkembang. Hal yang dapat dinikmati bukan cuma ini juga dituntut haris mampu tampilan orang yang memiliki ilmu tetapi juga gemilang didepan orang serta memiliki dirasakan sikap obyektif, terbuka serta mau Keberadaan para ilmuan harus benar- mendengarkan masukkan dari orang benar lain dalam upaya penyempurnaan, masyarakat walaupun pada dasar manusia tidak tanggung ada yang sempurna tetapi setidaknya keberadaan harus dapat memperkecil kesalahan dampak positif bagi masyarakat bukan serta dosa. Orang baik adalah bukan sebaliknya. bagaimana oleh orang dirasakan oleh lain. semua itu yang menjadi jawab para ilmuwan, ilmuwan memberikan orang tidak pernah salah tetapi dia belajar serta memperbaiki kesalahan yang diperbuatnya C. Kesimpulan dengan mengunakan akal sehat. Sebagai contoh sebuah kesimpulan sederhana akan sederhana dalam mendidik buah hati (anak) /keturunan kita menjadi pintar sering kali mengabaikan akan asas moral serta etika, memberikan sebaiknya pelajaran Dari uraian di atas dapat ditarik disamping kepada ﴾ 49 ﴿ tanggung jawab dari para ilmuan sosiologi dalam mengamalkan keilmuan yang dimiliki merupakan hal yang harus keberadaannya dilakukan. Dengan ditengah-tengah masyarakat dapat membawa aroma memberikan postif pada masyarakat, mengarahkan dalam masyarakat. manusia menjadi merupakan lebih hal yang harus keberadaannya dalam kehidupan terbaik Ulwan. 1995. D. Daftar Pustaka dalam masyarakat.Memberikan contoh serta solusi yang baik dilakukannya.Hal ini dilakukan sebagai perwujudan contoh kesehari- hariannya menjadi kode etik keilmuan yang dimilikinya, dengan ada dirinya dapat memberikan kecerahan dalam dunia kemasyarakatan, hal tersebut benar-benar dirasakan bukan cuma hipotesis serta asumsi tetapi aplikasi dalam kehidupan itu yang dituntut dari bukti nyata keberadaannya. Abdullah Nashih “Pendidikan Anak Dalam Islam 2”.Jakarta: Pustaka Amani. H.A. Mustofa. 2009. “Filsafat Islami”. Bandung: Pustaka Setia H. Sirajuddin Zar. 2004. “Filsafat Islami”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Jujun S. Suriassumantri. 2003 “Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer”. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, Anggota IKAPI . Problem etika serta moral sangat Louis O. Kattsoff alih bahasa Soejono menentukan arah serta tingkah laku Soemargono. 2003. “Pengantar para Filsafat”. ilmuan sosiologi dalam mengembangan buah pikirnya dalam kenyataan kehidupan terbangun dalam suatu komunitas kehidupan.Hal tersebut perlu dilakukan dalam upaya menciptakan keserasian kerukunan serta berkehidupan bermasyarakat. Interkasi serta komunikasi yang terbangun dalam masyarakat selalu tercerminkan akan moral serta etika para ilmuwan yang professional keilmuan akhinya dalam yang semoga penerapan dimilikinya. para Pada ilmuwan terutama ilmuwan sosiologi memiliki tanggung jawab moral dan selalu ﴾ 50 ﴿ Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. Mahjudin. 2001. ”Kuliah Akhlak Tasawuf”.Jakarta: Kalam Mulia. Wijaya Kusuma. 2010. ”Bahan Ajar 2010-2011 Pengetahuan”. Filsafat Ilmu Pontianak: Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Program Magester Ilmu Sosial.