Listrik Nabati, Mengapa Tidak !

advertisement
Oleh:
Hery Purnobasuki
Staf Pengajar Biologi FSainTek Universitas Airlangga
Ramainya diskusi tentang kenaikan tariff dasar listrik (TDL) di Indonesia
menunjukkan bahwa ada permasalahan mengenai ketersediaan dan keberlanjutan
sumber energi di negara kita. Krisis energi global berdampak pada peningkatan
harga listrik dan keterbatasan pasokan listrik sehingga pengembangan bioenergi
sebagai sumber energi berkelanjutan berpotensi untuk diwujudkan. Hal ini
seharusnya dapat menjadikan kita lebih kreatif untuk mencari dan memanfaatkan
sumber-sumber alam lain yang tersedia melimpah di Indonesia untuk mendapatkan
energi listrik tersebut.
Keberhasilan menghasilkan sumber energi altenatif dari bahan nabati (biofuel)
sebagai pengganti preimun dan solar makin mendorong para ilmuan untuk
mendapatkan energi lain dari tumbuh-tumbuhan. Kini, para ilmuan tengah
menalsanakn riset untuk mendapatkan listrik nabati. Mendapatkan catu daya dari
pohon atau buah.
Pemanfaatan tanaman sebagai sumber listrik sebenarnya bukan merupakan hal
baru. Kentang dan jeruk merupakan dua buah yang mampu menghasilkan daya
listrik. Setelah sebelumnya dilakukan reaksi kimia atas keduanya yang selanjutnya
dipasang dua kutub anoda dan katoda. Hanya saja arus listrik yang dihasilkan masih
terlalu kecil.
Download