GANGGUAN TIDUR

advertisement
GANGGUAN TIDUR
Dr. Moetrarsih SKF, DTM&H, Sp.KJ
Sub Topik Bahasan
1. Sleep-wake cycle disturbance
2. Nightmare
3. Sleep Walking
Indikator Pencapaian
1. Menjelaskan Etiologi Gangguan Tidur
2. Membedakan Gambaran Klinik Gangguan
Tidur
3. Menjelaskan Manajemen Gangguan Tidur
Tidur Normal
• Merupakan serangkaian fase 1-4 dengan
peningkatan kedalaman, diselingi periode singkat
hampir terjaga selama terjadinya gerakan mata
cepat (REM)
• Setiap Fase tidur memiliki gambaran EEG khas
• Terdapat perbedaan yang luas lama tidur antara
setiap orang (biasanya menurun seiring
bertambahnya usia)
• + 25% waktu hidup manusia untuk tidur
• Kebutuhan tidur : penidur pendek (short-sleeper) <
6 jam, Penidur panjang (long-sleeper)> 9 jam
Hal-hal Fisiologis yang timbul bersamaan pada
Stadium Tidur
• Gambar 14.1
Fungsi Tidur
•
•
•
•
Sebagai Homeostatik
Bersifat menyegarkan
Penting untuk Termoregulasi normal
Penyimpanan Energi
Periode kurang tidur yang lama menyebabkan
kekacauan Ego, Halusinasi & Waham
Irama Tidur-Bangun
• Dipengaruhi faktor eksternal- seperti siklus
gelap-terang, rutinitas sehari-hari, periode
makan, dalam waktu 24 jam.
• Juga dipengaruhi Irama Biologis (dewasa tidur
1-2 kali/ 24 jam, perempuan di fase siklus
menstruasi pola tidur berubah).
1. Gangguan Tidur
• Lama tidur tidak selalu berhubungan dengan
gangguan tidur
• Studi tahun 2002, > 1 juta laki-laki &
perempuan yang tidur > 8,5 jam setiap malam
atau < 3,5 jam menunjukkan angka mortalitas >
15% dibandingkan mereka yang tidur rata2 7
jam setiap malam.
• 4 Gejala Utama gangguan tidur : Insomnia,
Hipersomnia, Parasomnia, & gangguan jadwal
tidur-bangun.
Klasifikasi Gangguan Tidur
Menurut ICD-10 : F51 Gangguan Tidur
nonorganik
F51.0
F51.1
F51.2
F51.3
F51.4
F51.5
Insomnia nonorganik
Hipersomnia nonorganik
Gangguan nonorganik jadwal tidur-bangun
Berjalan saat tidur
Teror tidur
Mimpi buruk
INSOMNIA
• Definisi : kesulitan memulai atau
mempertahankan tidur.
• Prevalensi pada orang dewasa 15-40%, meningkat
pada lansia. Sekitar 145 pada anak usia 3 tahun.
JENIS
INSOMNIA
TRANSIENT /
AKUT
WAKTU
Penyebab
Beberapa hari –
minggu
Ujian, berkabung,
kehilangan,
perubahan
kehidupan
KRONIK /
MENETAP
Beberapa bulan tahun
Penyebab Insomnia
Lingkungan
Fisiologis
Higiene tidur yang buruk,
perubahan zona waktu, perubahan
pola tidur, pergantian waktu kerja
Kehamilan, usia pertengahan
Stres hidup
Kehilangan kerabat, ujian, pindah rumah
Psikiatrik
Ansietas akut, depresi, mania. Sindrom
otak organik
Nyeri, arthritis, nokturia, Ggn GIT,
tirotoksikosis
Fisik
Farmakologis
Kafein, alkohol, stimulan
Parasomnia
Apnea tidur, Mioklonus tidur
PENATALAKSANAAN INSOMNIA
1. Higiene tidur
Merupakan dasar pencegahan & terapi insomnia
PENATALAKSANAAN INSOMNIA
2. Hipnotik
• Benzodiazepin
• Cyclopyrrolone (Zopiclone)
• Imidazopyridine (Zolpidem)
3. Pendekatan Perilaku
• Terapi pilihan untuk anak
• Kuncinya : menilai menyeluruh pola tidurbangun-kesulitan masuk tidur, memahami
keinginan & pandangan ttg perawat agar
kemitraan pada penatalaksanaan tercapai.
HIPERSOMNIA
• Definisi : suatu keadaan tidur & serangan tidur
di siang hari yang berlebih, terjadi secara
teratur atau rekuren untuk waktu singkat,
menyebabkan Ggn fungsi sosial/pekerjaan.
• Berdasarkan ICD-10, didiagnosis sbg
Hipersomnia nonorganik (F51.1)
• Hipersomnia yang cukup berat : apnea tidur &
narkolepsi.
• Etiologi: bisa menjadi gejala awal depresi,
gangguan mood & idiopatik.
• Sindrom Kleine-Levin : gangguan langka
pada aktivitas hipotalamus, onset masa remaja,
kecenderungan pada pria, makan berlebih &
hipersomnia episodik.
Perbedaan Hipersomnia dengan Narkolepsi
Hipersomnia
Narkolepsi
Durasi
serangan
> 1 - 2 jam
< 1 jam
Onset
Gradual
Mendadak
Kontrol
Dapat ditahan
Tidak dapat ditahan
Variasi
Diurnal
Memburuk pagi hari
Memburuk malam hari
Tempat
Jarang di tempat asing
>>> di tempat asing
Tidur di
malam hari
Lama, dalam
Terputus
EEG
Awitan non-REM (REM onsettidur bila depresi atau tidak
minum obat
REM awitan-tidur khas
Gejala lain
Tidak ada (kecuali bila jadi bagian
ggn lain)
Katapleksi, paralisis tidur,
halusinasi hipnagogik
Penatalaksanaan Hipersomnia
• Bila ada gangguan psikiatrik mendasar seperti
depresi, ditatalaksana depresinya.
• Stimulan seperti amphetamin terkadang
digunakan meskipun ada pertentangan.
Gangguan Jadwal Tidur Bangun
• Definisi : tidur yang terjadi secara tidak sinkron
dgn “Penanda waktu” lingkungan & sosial, atau
zeitgebers.
• Disebut juga “Gangguan irama sirkadian” meliputi
kegagalan entrainment, hilang pengaturan ritme
sentral, sindrom fase tidur tertunda & iregularitas
tidur bangun.
• Kegagalan entrainment : terjadi siklus banguntidur yg independen. Terjadi krn kerusakan neural
penglihatan (tiadanya penanda tidur-bangun
seperti terang-gelap), bisa juga pd mereka yg
penglihatannya normal.
Penanganan Ggn Jadwal Tidur-Bangun
• Kegagalan entrainment dibantu dengan
rutinitas & penanda modalitas sensorik lain.
• Sindrom fase tidur tertunda dibantu dgn
menganjurkan pasien memajukan waktu tidur
sebentar tiap 24 jam.
• Jika tidak berhasil, konsultasi ttg perubahan
rutinitas, pekerjaan, dll.
Parasomnia
• Merupakan fenomena yang tidak diinginkan
atau tidak biasa, terjadi tiba-tiba saat tidur
atau pada ambang antara bangun & tidur.
Biasanya pada tahap 3 & 4 sehingga
dikaitkan dgn ingatan buruk ttg gangguan
ini.
• Contoh : Somnabulisme (sleepwalking),
mimpi buruk (ansietas mimpi) dan teror
malam (pavor nocturnus).
Somnabulisme
Definisi
Perubahan kesadaran seseorang yg bangun
dari tidur sementara masih tertidur & berjalan
Gambaran Klinis
Berjalan di dalam tidur, duduk & melakukan
tindakan tanpa tujuan seperti komat kamit
Epidemiologi
Pria: wanita = 3:4, > 50% kasus terjadi rentang
usia 4-8 tahun
Diagnosa banding
Epilepsi psikomotor saat tidur ( memeras tangan
atau lip smacking)
Imaturitas fisiologis, stres & ketakutan, 10-20%
bersifat familial
Upaya mencegah cedera & obat yang menekan
tidur tahap 3 dan 4
Etiologi
Penanganan
Perbandingan
Mimpi Buruk & Teror Malam
Mimpi Buruk
Teror Malam
Stadium
Tidur
REM (Stadium 1 -2)
Stadium 3 – 4
Waktu
Malam
Pertengahan & akhir
tidur
Sering 1-2 jam setelah
mulai tidur
Asosiasi
Penghentian konsumsi Stres, sebelumnya
hipnotik & alkohol, Bete kurang tidur
bloker, reserpin, depresi
Gambaran
lain
Juga terjadi pd tidur
siang
Berhub dgn ansietas
Sering pd tidur
malam,
Menyertai
Somnabulisme
Klasifikasi Gangguan Tidur
Menurut DSM-IV-TR
Gangguan Tidur Primer
Dissomnia
307.42 Insomnia Primer
307.44 Hipersomnia Primer
347
Narkolepsi
780.59 Ggn tidur terkait-pernapasan
307.45 Ggn tidur irama sirkadian
Parasomnia
307.47 Ggn Mimpi buruk
307.46 Ggn Teror tidur
307.46 Ggn Berjalan saat tidur
Klasifikasi Gangguan Tidur
Menurut DSM-IV-TR Con’t
Gangguan Tidur akibat gangguan mental lain
307.42 Insomnia yang terkait... (Ggn Aksis I atau II)
307.44 Hipersomnia terkait ... ( menunjukkan ggn)
Gangguan Tidur lain
780.xx Gangguan tidur akibat (menunjukkan kondisi
medis umum )
.52 Tipe Insomnia
.54 Tipe Hipersomnia
.59 Tipe Parasomnia
.59 Tipe Campuran
Mengatasi Insomnia
Tahapan :
1. Apakah anda seorang penderita insomnia asli
atau palsu?
 Menganalisa diri sendiri apakah penderita
insomnia asli atau palsu
2. Mengapa belum tertidur juga
Mencari penyebab insomnia yang dialami
3. Menghilangkan penyebab insomnia
 Sulit untuk dilakukan dan diterapkan
Mengatasi Insomnia lanjutan....
4. Apakah Insomnia akut atau kronis
 Jika lebih 2 minggu berarti kronis
6. Manfaatkan insomnia yang di diderita
Menerima kenyataan dan mengisi dengan cara
yang menarik dan menyenangkan
Mengatasi insomnia Akut :
Mencari penyebab insomnia
 Melakukan Terapi :
 Yoga
 Hipnotis
 Relaxasi
 Minum obat tidur
Mengatasai Insomnia Kronis :
 Memutus kebiasaan tidak tidur sesering mungkin
sambil terus melakukan kontrol atau bahkan
menghilangkan
penyebab
pertama
yang
menimbulkan masalah
 Menerima dan membiarkan tetap berlangsung,
rileks dan tanpa disadari tidak menjadi beban
sehingga bisa tidur dengan baik
 Konsultasi dan minta nasehat orang lain
 Membuat acara rutin yang menyenangkan sebelum
tidur
Tanamkan dalam diri sendiri betapa nikmatnya
merasa benar-benar lelah, rileks
Menghitung domba sebelum tidur
Terima Kasih
Download