HEALTH 35 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 3 April 2011 KLINIK RAHMAYULIS SALEH Bisnis Indonesia YUL ISKANDAR Psikiater Lansia susah tidur Tanya: Dr Yul yth, Saya Dano, umur 67 tahun. Baru 2 tahun ini saya pensiun dari suatu perusahaan. Satu tahun belakangan ini saya sulit tidur, kadangkadang saya seharian tidak tidur, atau kalaupun tidur hanya 3-4 jam. Beberapa kawan menyebut saja sebagai PPS (post power syndrome), karena dahulu saya memang punya jabatan tinggi. Apakah ada lansia normal tidur kurang dari 8 jam. Dano Tangerang Jawab: Terima kasih atas pertanyaannya. Tidur yang normal adalah 8 jam, tetapi pada anak-anak bisa lebih. Pada orangtua sering menyangka bahwa tidur kurang dari 8 jam adalah normal. Kurang tidur ini sebenarnya tidak normal, sama dengan orangtua biasanya giginya tanggal, dan gigi tanggal ini tidak normal. Ada beberapa penyebab orangtua tidurnya kurang dari 8 jam. Pada umumnya kandung kemih orang tua sudah tidak bagus lagi sehingga penuh sedikit ada rasa untuk buang air kecil, jadi mudah terbangun. Di samping itu pada para lansia, sering punya penyakit rhematik, nyeri di persendian sering terjadi. Adanya rasa nyeri menyebabkan waktu tidur, terbangun. Begitu pula jantung yang berdebar-debar, sering mengakibatkan terbangun, malahan mungkin disertai mimpi yang menakutkan. Ada hal lain lagi, tidur secara subjektif tidak sama dengan tidur objektif diperiksa dengan alat poly somnography (PSG). Sering orang merasa tidak tidur semalaman, padahal dia hanya tiap 20 menit terbangun selama 2-3 menit. Yang dia ingat adalah bangunnya, karena dia tak sadar bahwa dia telah jatuh tertidur selama 20 menit. Selain masalah fisik, mungkin pula masalah fisik, di mana seperti Anda katakan bahwa pada waktu muda atau sebelum pensiun begitu berkuasa, tetapi setelah pensiun ternyata orang cepat melupakan Anda. Apa pun sebabnya sebaiknya Anda melakukan yang dinamakan ketertiban tidur, yaitu tidur pada waktunya, tidur 8 jam sehari, bangun dan tidur pada jadwal yang sama, jangan merokok dan minum kopi 5 jam sebelum tidur, jangan tidur siang, atau bangun terlambat (sampai pukul 9 atau 10 pagi). Selain itu, jangan membaca sebelum tidur, pakailah tempat tidur hanya untuk tidur. Bila Anda mampu melakukan ketertiban tidur ini dengan baik, maka tidur Anda akan membaik tanpa perlu obat-obatan. Penuhi kebutuhan air putih T idak selamanya banyak minum air putih menyehatkan. Kalimat ini tentunya mengundang tanya, karena sudah menjadi pemahaman umum banyak minum air putih agar tubuh sehat. Minum air putih, tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan air bagi tubuh yang mengikuti usia, dan penyakit yang diderita. Air adalah komponen utama dan penting bagi kehidupan. Bahkan dua pertiga dari permukaan bumi ini terdiri atas air. Begitu pula dua pertiga (60%70%) tubuh manusia terdiri atas air. Pada pria dewasa 55%-60% berat tubuh adalah air, sementara pada perempuan dewasa air meliputi 50%60% berat tubuhnya. Asupan air yang kurang akan menimbulkan masalah kesehatan. Begitu pula sebaliknya asupan air yang berlebih, juga dapat berisiko bagi kesehatan, khususnya pada mereka yang menderita penyakit ginjal dan gagal jantung, serta pada orang lanjut usia. Satu hal lagi, bila kekurangan cairan di dalam tubuh bisa berisiko menderita sakit jiwa. “Dalam sebuah penelitian di luar negeri, orang yang tidak minum selama sekian jam, membuat dirinya ngomong ngaco, kepala sakit, badan lemah, dan kinerja menurun. Maunya marah terus dan berisiko terserang sakit jiwa,” ujar Saptawati Bardosono, pakar gizi dari Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia Jakarta Raya (PDGMI Jaya) pada seminar bertema Hydration and Health, peran air pada berbagai kelompok usia dan kondisi tertentu, pekan lalu. Dia menyebutkan kalau seseorang kekurangan cairan terus-menerus, bisa menimbulkan rasa kecemasan, panik, mudah marah dan gampang terprovokasi, serta bicaranya jadi tidak karuan. Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang yang kekurangan cairan tubuh sampai 1,5%, terutama pada perempuan memberikan efek gangguan performa, seperti ketajaman mata berkurang, mudah bingung, konsentrasi turun, dan sulit mengerjakan pekerjaan yang sederhana. Sementara pada laki-laki, kondisi seperti itu bisa menyebabkan kemampuan mengingat berkurang. Selain itu suasana hati jadi lelah, cemas, dan tak bertenaga. Saptawati BLOOMBERG menuturkan semua organ tubuh terdiri dari air, sel dan metabolisme membutuhkan air. Untuk mengatasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, sebaiknya minum air putih minimal delapan gelas sehari. “Cara yang paling mudah adalah setiap jam minum air putih satu gelas. Minumlah saat tubuh mulai merasa haus.” Kebutuhan air sesuai usia Budi Iman Santoso, Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM, menuturkan kondisi fisiologis seperti hamil dan menyusui, usia lanjut serta menderita penyakit tertentu, merupakan beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam memperhitungkan kebutuhan air seseorang, selain suhu lingkungan dan suhu tubuh. Menurut dia, asupan air yang cukup sangat bermakna dalam mencegah penyakit tertentu serta kekambuhannya. Misalnya bagi perempuan hamil. Pada masa kehamilan, kata Budi, khususnya pada trimester tiga, membutuhkan lebih banyak konsumsi cairan. Terutama bila dia mengalami gangguan berkemih fisiologis yang terjadi akibat adanya tekanan pada kandung kemih oleh uterus yang membesar. “Kurangnya cairan tubuh derajat ringan yang terjadi secara mendadak atau dehidrasi ringan akut, dapat menyebabkan terjadinya oligohidroamnion. Yaitu gangguan pada janin dan saat persalinan lama, sedangkan dehidrasi ringan yang terjadi dalam jangka waktu lama atau dehidrasi ringan kronik bisa berisiko terjadinya batu pada saluran kemih, infeksi saluran kemih, sembelit, dan tekanan darah tinggi,” tuturnya. Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, lanjutnya, meminum air putih akan jauh lebih baik daripada minuman lain seperti teh, kopi, atau minuman bersoda. “Sebaiknya pilihlah air yang berkualitas baik. Bila mengonsumsi air keran, pastikan telah dimasak dengan baik dan bebas kuman. Bila minum air dalam kemasan, pastikan juga sumber dan proses pemurniannya telah “Cara yang paling mudah adalah setiap jam minum air putih satu gelas.” dilakukan dengan baik,” ungkap Budi. Pada kondisi tertentu, misalnya demam, ibu hamil dianjurkan minum air yang banyak guna menghindari dehidrasi, terlebih lagi pada ibu menyusui. Adapun, untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih pada kehamilan, pasien dianjurkan minum setidaknya 3 liter air sehari, dan tidak menahan keinginan berkemih di samping tetap menjaga kebersihan daerah genital, serta berkemih sebelum dan sesudah aktivitas seksual. ementara bagi orang dewasa dalam keadaan basal kebutuhan airnya adalah 2 liter dalam 24 jam. Volume air tambahan disesuaikan dengan keadaan, misalnya demam, latihan fisik, suhu lingkungan dan lainnya. Semuanya itu akan diberi isyarat haus oleh pusat rasa haus di hipotalamus. Bila berada di tempat dingin, dianjurkan untuk minum lebih banyak karena tubuh banyak mengeluarkan air melalui urine dan pernapasan. Bagaimana kebutuhan air bagi bayi dan anak? Kandungan air tubuh bayi yang baru lahir relatif lebih besar bila dibandingkan dengan anak atau orang dewasa. Sudung O. Pardede, dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, menambahkan kebutuhan air pada bayi dan anak biasanya dihitung berdasarkan pada berat badan (BB). Metode perhitungan berdasarkan rumus Darrow, adalah anak dengan berat badan 10 kg membutuhkan 100 ml/kg BB; 10-20 kg 1000 ml +50 ml untuk setiap kenaikan BB di atas 10 kg; 20 kg 1500 ml+200 ml untuk setiap kg kenaikan BB di atas 20 kg. Saptawati menambahkan cara paling mudah untuk mengetahui apakah seseorang sudah cukup minum air, adalah dengan memeriksa kadar hidrasi berdasarkan warna urine atau periksa urine sendiri (Puri). Bila warna urine bening itu artinya terhidrasi dengan baik, bila agak keruh atau bewarna lebih tua, artinya tubuh kurang terhidrasi dengan baik. ([email protected]) S