siaran pers

advertisement
SIARAN
PERS
Pusat
Hubungan
Masyarakat
Gd.
I
Lt.
2,
Jl.
M.I
Ridwan
Rais
No.
5,
Jakarta
10110
Telp:
021‐3860371/Fax:
021‐3508711
www.kemendag.go.id
Harga
Daging
Sapi
Mulai
Turun
Pasca
Lebaran
Jakarta,
11
Agustus
2013
–
Direktur
Jenderal
Perdagangan
Dalam
Negeri
Srie
Agustina
hari
ini,
Minggu
(11/8),
mengungkapkan
bahwa
harga
daging
sapi
meskipun
masih
cukup
tinggi,
namun
sudah
mulai
menurun
pasca
lebaran
kali
ini.
“Di
Pasar
Senen,
Pasar
Kranji,
Pasar
Cakung,
Pasar
Rawabadak
dan
Pasar
Karang
Sembung
di
Cirebon,
misalnya,
pada
7
Agustus
harga
daging
sapi
mencapai
Rp.
120.000/kg,
namun
pada
10
Agustus
turun
menjadi
Rp.
100.000/kg
atau
turun
sebesar
16,7%,”
jelasnya.
Kemudian,
lanjut
Srie,
di
Pasar
Grogol,
Pasar
Kebayoran
Lama,
Pasar
Klender,
dan
Pasar
Cinde
di
Palembang
turun
dari
Rp.
110.000/kg
menjadi
Rp.
100.000/kg.
Di
beberapa
pasar
bahkan
sudah
turun
hingga
mencapai
di
bawah
Rp.
100.000/kg,
misalnya
di
Pasar
Cipete
harga
daging
sapi
per
tanggal
10
Agustus
telah
turun
menjadi
Rp.
94.000/kg
dan
di
Pasar
Ciputat
Lama
Rp.
95.000/kg.
Sementara
itu,
harga
daging
sapi
di
pasar
ritel
modern
masih
di
bawah
100.000/kg.
“Di
Giant
Jakarta,
harga
daging
sapi
saat
ini
sebesar
Rp.
99.990/kg,
sedangkan
di
Hypermart
Jakarta
Rp.
92.450/kg.
Hypermart
di
Palembang,
harga
daging
sapi
bahkan
mencapai
Rp.
85.000/kg
dan
di
Carefour
Jakarta
Rp.
84.900/kg,”
imbuh
Srie.
Menurut
Srie,
penurun
harga
daging
sapi,
khususnya
di
pasar‐pasar
tradisional,
disebabkan
karena
masuknya
ribuan
sapi
impor
siap
potong
pada
tanggal
7
Agustus
2013
kemarin
ke
Indonesia.
Direktur
Jenderal
Perdagangan
Luar
Negeri
Bachrul
Chairi,
pada
kesempatan
yang
berbeda,
menjelaskan
bahwa
per
tanggal
7
Agustus
2013,
sebanyak
8.990
ekor
sapi
impor
siap
potong
telah
masuk
ke
Indonesia.
“Pengapalan
terakhir
untuk
sapi
siap
potong
ini
adalah
tanggal
23
Agustus
2013,
sehingga
nantinya
keseluruhan
sapi
impor
siap
potong
mencapai
jumlah
24.750
ekor,”
ujarnya.
Kemudian
Bachrul
mengatakan
bahwa
sapi
yang
telah
dipotong
sampai
dengan
tanggal
7
Agustus
2013
berjumlah
2.590
ekor.
Pemotongan
sapi
tersebut
dilakukan
di
beberapa
Rumah
Pemotongan
Hewan
(RPH)
di
wilayah
Jabodetabek
(Jakarta‐Bogor‐Tangerang‐Bekasi).
“Untuk
daging
sapi
segar
yang
telah
dipotong
telah
didistribusikan
ke
beberapa
pasar,
diantaranya
Pasar
Rawamangun,
Pasar
Tangerang,
Pasar
Tanah
Abang,
Pasar
Jakarta
Barat,
Pasar
Minggu,
Pasar
Senen,
Pasar
Kebayoran
Lama
dan
Baru,
Pasar
Rumput,
Pasar
Anyar
Tangerang,
Pasar
Ciputat,
Pasar
Palmerah,
Pasar
Perumnas
Klender,
Pasar
Jati
Asih,
Pasar
Sumber
Arta,
Pasar
Pondok
Gede,
Pasar
Kincan
Kali
Malang,
Pasar
Pulo
Gadung,
Pasar
Klender,
Pasar
Parung
Panjang,
Pasar
Singaparna
Tasikmalaya,
Pasar
Cikupa
Tanggerang,
Pasar
Panorama
Lembang,
Pasar
Cikampek
Purwakarta,
Pasar
Jumat
Purwakarta,
Pasar
Terminal
Subang,
Pasar
Ciasem
Subang,
Pasar
Ciroyom
Bandung,
Pasar
Bogor,
Pasar
Ciampelas,
dan
Pasar
Enjo,”
urai
Bachrul.
Sapi
siap
potong
yang
diimpor
sekitar
25.000
ekor
terdiri
dari
tiga
kategori,
yaitu
jenis
sapi
bakalan
yang
bobotnya
melebihi
350
kg,
sapi
betina
dan
sapi
bull
jantan
yang
sudah
tua.
Sapi‐sapi
ini
diberikan
makanan
dari
rumputan,
sehingga
menghasilkan
lemak
yang
warnanya
kekuningan
dan
lebih
tebal
dari
pada
sapi
yang
dibesarkan
di
penggemukan.
Bachrul
mengungkapkan
bahwa
ada
sedikit
kendala
dalam
penjualan
daging
sapi
berlemak
tebal
tersebut.
“Menjelang
lebaran,
banyak
pekerja
penjagalan
yang
seharusnya
bertugas
memisahkan
daging
dan
lemak
sapi
pulang
mudik.
Hal
ini
menyebabkan
sulit
menjual
daging
sapinya,
meskipun
ada
beberapa
RPH
tidak
keberatan
menjual
daging
yang
berlemak
kuning
dan
tebal,
misalnya
RPH
Pulo
Gadung,”
imbuhnya.
‐‐selesai‐‐
Informasi
lebih
lanjut
hubungi:
Arlinda
Imbang
Jaya
Kepala
Pusat
Humas
Kementerian
Perdagangan
Telp/Fax:
021‐3860371/021‐3508711
Email:
[email protected]
Download