04301-060 M. Teguh Pribadi - Perpustakaan Universitas Mercu

advertisement
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI PERIKLANAN
Muhammad Teguh Pribadi (04301-060)
Strategi Komunikasi Pemasaran Aksara Records Dalam Pemasaran
Album White Shoes And The Couples Company (Album Skenario Masa Muda)
(xi-59 Halaman; 10 Referensi 1984-2003; 2 Bagan; 26 Lampiran)
ABSTRAKSI
Promosi merupakan langkah penting bagi perusahaan label musik di
Indonesia dalam menjalankan aktifitas sebagai industri hiburan yang professional,
akan tetapi persaingan baik antara perusahaan label musik serta artis-artisnya
semakin ketat, didalam Album White Shoes And The Couples Company yang ke2
yaitu Skenario Masa Muda yang formatnya sebagai mini album diproduksi hanya
1000 keping CD oleh Aksara Records, sehingga berpengaruh dalam pemasaran
album lagu. Untuk itu penulis tertarik meneliti lebih jauh dengan rumusan
masalahnya, yaitu strategi komunikasi pemasaran Aksara Records dalam
memasarkan album “Skenario Masa Muda” oleh White Shoes And The Couples
Company.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah A System of Marketing
Communication dari Chris Fill yang terdiri dari Key Factor Analysis, Promotion
Objective, Positioning, Budget serta Research and Evaluation. Selain teori
tersebut, terdapat teori yang menjelaskan mengenai alat komunikasi pemasaran
yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, humas, penjualan tatap muka, dan
pemasaran langsung.
Sifat penelitian ini menggunakan penelitian dekriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan metode indepth interview atau wawancara
langsung dengan narasumber dari Aksara Records, serta studi kepustakaan yang
terkait dengan strategi komunikasi pemasaran.
Hasil penelitian yang didapat adalah White Shoes And The Couples
Company melakukan inovasi dan metode khusus yang berbeda dengan artis
lainnya dalam melakukan promosi album “Skenario Masa Muda”, strategi yang
dilakukan adalah promosi melalui internet, beberapa hits dari album Skenario
Masa Muda bisa didapatkan secara gratis melalui website tertentu. Untuk media
promosi lainnya yaitu radio dengan pemutaran lagu hitsnya secara berkala,
pemutaran video klip di TV, dan melakukan promo-tour didalam dan diluar
negeri.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas segala
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi pada
tahun ini.
Mengingat tidak adanya sesuatu yang sempurna dan hanya Allah SWT
yang Maha Sempurna maka penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, namun setidaknya penulis telah mencoba untuk melalui segala
rintangan yang cukup besar dan segala cobaan yang ada, maka inilah hasil dari
sebuah proses untuk menuju masa depan yang diinginkan.
Skripsi ini disusun dan di persiapkan untuk melengkapi syarat-syarat guna
memperoleh gelar kesarjanaan (S1) pada Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan
Periklanan Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Dengan terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak dan penghargaan sebesar-besarnya pada berbagai pihak yang telah
membantu baik secara material maupun spiritual, untuk itu dengan ketulusan hati
penulis ingin menyampaikan ucapan Terima Kasih kepada :
1. Ibu Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si. selaku Pembimbing Pertama, terima
kasih karena telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, pengertian
serta kesabarannya untuk memberikan bimbingan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini hingga selesai.
2. Ibu Nurprapti W. Widyastuti, M.Si. selaku pembimbing II yang telah
meluangkan waktu tenaga dan pikiran serta kesabarannya untuk
memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini
hingga selesai.
3. Ibu SM. Niken Restaty, S.Sos. M.Si, selaku Penguji ahli dan juga
Pembimbing Akademik. Terima Kasih telah memberikan nasehat dan
semangat kepada penulis dalam menyusun skripsi.
4. Drs. Riswandi. M.Msi, selaku Ketua Sidang.
5. Keluargaku tercinta yang telah banyak membantu baik secara materil dan
spiritual. Selama ini selalu mendoakan penulis, memberikan nasehat dan
semangat serta segala bantuan yang tak ternilai.
6. David Tarigan selaku A&R Department Aksara Records. Terima Kasih
atas izin, wawancara mendalam dan data yang saya butuhkan selama
penelitian.
iii
7. Mia Indrawati selaku Marketing & Promotion Department Aksara
Records. Terima Kasih banyak atas tenaga, waktu dan pikirannya telah
membantu penulis dalam wawancara mendalam dan data-datanya.
8. Para Staf TU Fikom terima kasih atas bantuannya mengenai surat-surat
permohonan dan perizinan.
9. Para dosen jurusan Advertising Universitas Mercu Buana yang telah
memberikan bimbingan, pengalaman dan ilmu yang bermanfaat selama
penulis mengikuti perkuliahan di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Mercu Buana Jakarta.
10. Teman-teman semua, Dewi, Jedink, Bram, Kakek, Dinda, Fadly,Bulle,
Yona, Agung, Kiki, Tio, Awan, Kenny, Fajar, Cuy, Pante, Evan, MKJ
United, Vatoslocos Community (Gogor, Eq, Ompong), TRC 125 (Devi &
Ei) Terimakasih banyak untuk selalu menemani, membantu dalam
pembuatan skripsi dan telah memberikan dukungan sepenuhnya.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dengan segala
kelebihan dan juga kekurangannya dapat bermanfaat. Amien!!
Jakarta, Agustus 2008
Muhammad Teguh Pribadi
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
ABSTRAKSI............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR............................................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................................. v
DAFTAR BAGAN................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah..………….....…………………........……....
1.2.Perumusan Masalah.………………..…………………………............
1.3. Tujuan Penelitian..... ……………………………………………..…..
1.4. Manfaat Penelitian...……………………………………………….....
1
4
5
5
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Komunikasi Sebagai Dasar Komunikasi Pemasaran........………...…. 6
2.2. Strategi Komunikasi Pemasaran........................................................... 8
2.3. Unsur-unsur Komunikasi Pemasaran...............….…………………… 15
2.3.1. Bauran Pemasaran..........................………........….................... 15
2.3.2. Bauran Promosi........………..………………………..…........... 17
2.5. Konsep Strategi Komuikasi Pemasaran………..…...………………... 24
BAB III METODOLOGI
3.1. Sifat Penelitian......................................…………………......……….. 25
3.2. Metode Penelitian.......................................………………..………… 26
3.3. Teknik Pengumpulan Data...........................................……....………. 27
3.4. Nara Sumber................…..…………………………………….…….. 27
3.5. Definisi Konsep……………………………………………………… 28
3.6. Fokus Penelitian......................................…………………...….…….. 28
3.7. Metode Analisis Data....................................………………………… 29
v
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Aksara Records.................................................... 30
4.2. Tujuan dan Ruang Lingkup Perusahaan.......................…….……… 31
4.3. Bidang Usaha Perusahaan………..............................................…... 32
4.4. Gambaran Singkat Band
White Shoes And The Couples Company......................................... 34
4.5. Hasil Penelitian.......…..……………………………………………. 37
4.5.1. Analisis Lingkungan dan Situasi..............………........……... 38
4.5.1.1. Evaluasi Produk...............................…………............ 38
4.5.1.2. Evaluasi Pesaing..............................…….........……... 38
4.5.2. Analisis Faktor Kunci..........................………………............ 39
4.5.3. Promotion Objective................................………........…….... 42
4.5.4. Segmentation-Targeting-Positioning...………………............ 42
4.5.5. Communication Budget...........................………........…….... 46
4.5.6. Research and Evaluation.....................………………............. 48
4.5.7. Strategi Komunikasi Pemasaran..........…………........….…... 49
4.6. Pembahasan.............……………….……………………………...... 53
BAB V PENUTUPAN
5.1. Kesimpulan.........................………..………….……………...……… 56
5.2. Saran...............………………………………….….……....……..….. 58
DAFTAR PUSATAKA............................................................................................. 60
vi
DAFTAR BAGAN
Bagan 1
Sinergi Komunikasi Pemasaran ....................................................
Bagan 2
A System of Marketing Communication ........................................ 11
vii
9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Seiring dengan perkembangan dunia teknologi informasi, termasuk industri
multimedia pada umumnya, sekarang bisa dirasakan bahwa perkembangan
industri musik sangat pesat. Strategi Komunikasi Pemasaran memegang peranan
yang sangat penting bagi suatu industri apapun. Tanpa Komunikasi, konsumen
maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk
di pasar. Penentuan siapa yang menjadi sasaran komunikasi akan sangat
menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan penentuan sasaran yang tepat,
proses komunkasi akan berjalan efektif dan efesien.1
Perkembangan dunia multimedia khususnya industri musik telah mengarah
kepada CD (compact disc), VCD (video compact disc), dan format baru seperti
mp3 ataupun mp4, sampai bentuk DVD (digital versatile disc). Ragam media bagi
masyarakat untuk mendengarkan musik juga sangatlah beragam dari mulai
melalui request dalam acara musik tertentu di stasiun radio maupun di televisi,
dan juga dalam era sekarang ini cenderung sebagian besar masyarakat melakukan
copy CD. Yang patut disayangkan, banyak yang menjual copy-nya alias bajakan,
di mana hal ini melanggar aturan dan ketentuan yang berlaku. Hal ini terjadi baik
di toko-toko tradisional sampai ke toko virtual.
1
Sutisna, SE. ME, Prilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2001, hal. 268.
1
2
Ketatnya persaingan industri musik di tanah air, menyulut beberapa industri
rekaman untuk mencari terobosan baru. Perkembangan yang sangat cepat di dunia
teknologi informasi, khususnya dunia multimedia, mendorong para pelaku usaha
di industri musik melakukan usaha penyebaran. Penjualan musik juga bisa
dilakukan melalui Internet. Para industri rekaman musik mulai beralih dan
menambah jaringan pasarnya dengan menyediakan toko virtual di Internet.
Berbagai jenis musik bisa dibeli langsung di toko virtual dan bisa didapatkan
langsung dengan cara mendownload barang yang sudah dibeli. Namun,
masyarakat selama ini hanya mengetahui produk yang berupa CD dan kaset
melalui lagu-lagu yang diputar di radio, pemutaran video klip di TV, Serta melalui
artikel dan profil band atau penyanyi di majalah dan koran, setelah itu masyarakat
dapat membeli CD dan kaset di toko-toko. Pada pelaksanaannya dalam pemasaran
sebuah produk memiliki beberapa tahap yang harus dilalui dengan melibatkan
banyak orang khususnya divisi-divisi dalam perusahaan itu sendiri.
Dalam hal ini peneliti ingin mengkaji strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan Aksara Records dalam usaha memasarkan produk ke masyarakat.
kenapa alasan memilih Aksara Records sebagai objek penelitian adalah
ketertarikan peneliti kepada Aksara Records sebagai label perusahaan rekaman
yang memprioritaskan selera pasar ke kalangan anak muda dan juga dari hal
musik menaruh perhatian besar terhadap scene indie. Musik indie alias musik
independen sebenarnya adalah sebuah karakteristik yang diperuntukkan untuk
3
musik (dengan genre apapun) yang keluar dari komersialisasi musik pop dan juga
dari budaya mainstream2.
Tantangan bagi Aksara Records bagaimana mengemas suatu produk ke
masyarakat luas (Konsumen) tidak hanya pada tahap Kognitif (Kepercayaan
terhadap produk) melainkan hingga ke tahap Konatif (Tindakan untuk membeli)
dan juga bagaimana menghadapi persaingan di industri musik. Aksara Records
terbentuk pada tanggal 20 November 2002. sebelum menjadi perusahaan label
rekaman Aksara Records adalah sebuah toko buku dengan nama Aksara
Bookstore. sebagai label, Aksara Records menelurkan band-band indie yang jenis
musiknya berbeda terhadap selera umum pasar.
Dalam hal pemasaran produk ke masyarakat didukung oleh faktor promosi
sebagai media informasi produk ke masyarakat yang pada hal ini produk yang di
produksi oleh Aksara Records berupa CD dan Kaset dan juga promosi yang
dilakukan dengan cara menyelenggarakan berbagai event-event music, menaruh
display di retail, pemutaran klip dari lagu-lagu tersebut di TV, pemutaran lagu di
radio serta pemutaran spot iklan dan sebagainya.
Kenapa peneliti juga memilih White Shoes And The Couples Company
sebagai objek penelitian, karena ketertarikan peneliti kepada White Shoes And
The Couples Company yang semua personilnya berusia muda sangat
mengidolakan musik, style, busana ala era tahun 60an/70an. Band yang
beranggotakan dari Aprilia Apsari (Vocal), Ricky Surya Virgana (Bass), Saleh
Bin Husen (Gitar Elektrik), Yusmario Farabi (Gitar Akustik), Jhon Navid (Drum
2
http://www.yogyafree.net/forum2/viewtopic
4
dan Perkusi), Apri Mela Prawidiyanti (Keyboard). Semua personil berkuliah di
kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Terbentuk agustus tahun 2002, Hingga
saat ini White Shoes And The Couples Company telah merilis 2 album sendiri dan
beberapa album kompilasi.
3
Kesuksesan album perdana White Shoes & the
Couples Company, yang diproduseri oleh Aksara Records memperluas pasar
Aksara Records sebagai lebel rekaman.
Pada penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana strategi
komunikasi pemasaran yang dilakukan Aksara Records dalam memasarkan album
yang kedua yang dirilis oleh White Shoes And The Couples Company dibawah
naungan Aksra Recods yaitu album kedua yang berjudul Skenario Masa Muda.
Yang album tersebut hanya diproduksi 1000 keping CD oleh Aksara Records.
Strategi komunikasi pemasaran sangat penting dilakukan untuk memasarkan
produk. Didukung adanya komunikasi atau penyampaian pesan yang benar, maka
dengan mudah pesan diterima sehingga ada kesan tersendiri dalam benak
konsumen. Dalam hal ini pesan yang dikomunikasikan adalah melalui periklanan
dan promosi penjualan yang termasuk dalam jenis above the line dan below the
line.
1.2.
Perumusan Masalah
Pokok permasalahan yang akan diteliti adalah Bagaimana strategi komunikasi
pemasaran Aksara Records pada album terakhir White Shoes And The Couples
Company yang berjudul “Skenario Masa Muda?
3
Majalah Rolling Stone Indonesia, Edisi 25, White Shoes & The Couples Company The
Almost Famous, Mei 2007, h 82
5
1.3.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang
digunakan Aksra records pada album terakhir White Shoes And The Couples
Company yang berjudul “Skenario Masa Muda.
1.4.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan dapat memeberikan manfaat bagi :
1. Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagaimana membuat
strategi komunikasi pemasaran di bidang musik. Selain itu penelitian ini
diharapkan pula dapat menjadi referensi bagi para mahasiswa untuk
permasalahan yang sama mengenai strategi komunikasi pemasaran produk.
2. Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pengetahuan dan masukan
bagi pihak-pihak yang terlibat di dalam penelitian ini baik itu bagi Aksra
Recods, masyarakat umum maupun lembaga-lembaga lainnya.
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
2.1
Komunikasi Sebagai Dasar Komunikasi Pemasaran
Perkembangan dunia informasi menjadi sangat penting dalam aspek
kehidupan, maka komunikasipun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi
bagian yang sangat penting dalam melengkapi kebutuhan hidup manusia.
Ada sejumlah definisi tentang komunikasi yang kita ketahui, salah satunya
seperti apa yang dikatakan Bernard Berelson dan Gary A.Steiner “Komunikasi
adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan
menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya.
Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasa disebut komunikasi1. Adapun
definisi lain menurut Winarni dalam bukunya Teori Komunikasi Pengantar ia
menyebutkan bahwa Komunikasi sebagai proses sebab-akibat atau aksi-reaksi
yang arahnya bergantian dimana seseorang menyampaikan pesan (baik verbal
maupun non verbal) dan seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban
verbal atau non verbal. Kemudian orang pertama bereaksi terhadap respon atau
umpan balik dari orang kedua dan seterusnya.
Melihat definisi yang diutarakan oleh para pakar maka dapat kita ambil
kesimpulan bahwa komunikasi adalah sebuah proses dimana seseorang atau lebih
sebagai sumber (komunikator) menyampaikan pesan baik berupa gagasan,
1
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003,
hal. 62.
6
7
pendapat
atau
ide
kepada
si
penerima
(komunikan)
dengan
maksud
mempengaruhi baik secara sengaja maupun tidak sengaja dapat menimbulkan efek
atau reaksi bagi komunikan. Dengan berkomunikasi seseorang mampu
mempengaruhi perilaku orang lain dan membentuk keseragaman pikiran/pendapat
atau opini.
Sedangkan menurut Stanton, definisi pemasaran adalah sistem keseluruhan
dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli potensial2. Jadi, pemasaran
merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan
pertukaran. Kegiatan-kegiatan di dalam pemasaran, semuanya ditujukan untuk
memberikan kepuasan baik penjual maupun pembeli.
Dalam dunia bisnis dewasa ini terdapat suatu persaingan yang ketat terutama
dibidang pemasaran baik jasa maupun barang. Perusahaan harus memberikan
pesan kepada konsumennya tentang keberadaan perusahaan tersebut, barang dan
jasa yang ditawarkan serta menyampaikan pesan kepada publik terutama target
pasar mengenai produk dipasar.
Menurut The Chartered Institute of Marketing (CIM) Delozier’s 1976 tentang
komunikasi pemasaran yang didefinisikan sebagai berikut3 :
“ The process of presenting an integrated set of stimuli to a market with the
intent of evoking a desire set of responses within that market set …and …setting
up channels to receive, interpret and act up massages from the market for the
2
Stanton, William J. Fundamental of Marketing. 7 th ed. New York : Mcgraw-Hill Book
Company., 1984
3
Fill, Chriss. Marketing Communication: Frameworks, Theories and Application. Prentice Hall,
1995
8
purposes of modifying present company message and identifying new
communication opportunities”.
Maksud dari definisi tersebut adalah bahwa komuniksi pemasaran merupakan
suatu proses seperangkat stimuli yang terintegrasi pada sebuah pasar dengan
tujuan mendapatkan seperangkat respon dari pasar dalam rencana promosi
produk.
Sehingga dapat disimpulkan dari definisi komunikasi dan komunikasi
pemasaran tersebut bahwa komunikasi memegang peranan penting dalam proses
pertukaran, karena komunikasi dapat menginformasikan tentang keberadaan
produk dan jasa yang ditawarkan.
2.2
Strategi Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah suatu proses manajemen yang dijalankan
melalui pengembangan, penyajian dan pengevaluasian organisasi, sebuah
rangkaian yang dapat dipahami para pemegang saham dapat melihat dengan jelas
cara kerja organisasi tersebut serta dapat melihat keuntungannya sebagai solusi
masalah mereka sekarang dan nanti.4
Komunikasi pemasaran dapat membantu mempertemukan pembeli dan
penjual bersama-sama dalam suatu hubungan pertukaran yaitu menciptakan arus
informasi antara pembeli dan penjual yang membuat kegiatan pertukaran lebih
efisien; dan memungkinkan semua pihak untuk mencapai persetujuan pertukaran
yang memuaskan. Sehingga dibutuhkan suatu strategi untuk dapat melaksanakan
komunikasi pemasaran yang telah direncanakan.
4
Ibid, Chris Fill, hal. 16
9
Menurut Alifahmi bahwa dalam dunia pemasaran terdapat sinergi antara
strategi, komunikasi dan pemasaran. Perpaduan antara strategi dan pemasaran
dapat menghasilkan strategi pemasaran, perpaduan antara strategi dengan
komunikasi dapat menghasilkan strategi komunikasi atau kehumasan perusahaan,
serta perpaduan antara pemasaran dan komunikasi dapat menghasilkan
komunikasi pemasaran. Namun pada perpaduan antara strategi, komunikasi, dan
pemasaran menghasilkan strategi komunikasi pemasaran. (Bagan 1)5
STRATEGI
Strategi
Pemasaran
Strategi
Komunikasi
Strategi
Komunikasi
Pemasaran
PEMASARAN
KOMUNIKASI
Komunikasi
Pemasaran
Bagan 1. Sinergi Komunikasi Pemasaran
Chriss Fill mengatakan bahwa hal pertama yang dianggap penting untuk
membedakan strategi pemasaran dengan strategi komunikasi adalah peran
komunikasi dalam pemasaran dapat dilihat.Peran strategi komunikasi adalah
untuk mendukung dan mengkomunikasikan strategi pemasaran. Hal kedua adalah
5
Alifahmi, Hifni. Sinergi Komunikasi Pemasaran, Jakarta 2005. Hal 2
10
strategi komunikasi harus membangun jalan terbaik untuk mengkomunikasikan
intensi pemasaran dari suatu organisasi terhadap berbagai target pasar dan
stakeholder. Strategi pemasaran bertindak sebagai tonggak bagi perkembangan
komunikasi pemasaran yang terencana6. Hal tersebut menentukan arah untuk
mencapai tujuan-tujuan pemasaran dan mengarahkan arah kerja para pelaku
komunikasi pemasaran dan mengarahkan arah kerja para pelaku komunikasi
pemasaran yang bekerja dalam organisasi. Bila dijelaskan dengan gambar maka
akan terlihat sebuah system dari komunikasi pemasaran yang dikemukakan oleh
Chriss Fill (dapat dilihat dalam Bagan 1).
Dalam Bagan 2 dijelaskan sebuah system komunikasi pemasaran yang
diluarnya terdapat bagian-bagian yang setiap bagiannya saling berhubungan dan
saling mempengaruhi seperti key factor analysis, Promotion Objectives,
Positioning,
Communication
Budged,
Research
And
Evaluation,
dalam
melakukan strategi komunikasi untuk mendapatkan target audience yang
diinginkan maka dibutuhkan beberapa tahapan yaitu advertising, direct response
media, sales promotion, personal selling, public relation yang setiap tahapannya
saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan agar tujuan pemasaran yang ingin
dicapai dapat dicapai dengan maksimal7.
6
Fill, Chriss. Marketing Communication: Frameworks, Theories and Application. Prentice Hall,
1995
7
Ibid, Chriss Fill.
11
Bagan 2, A System Of Marketing Communications
Penjelasan mengenai komponen-komponen strategi komunikasi pemasaran
pada bagan di atas adalah sebagai berikut :
1)
Analisa faktor kunci (Key Factor Analysis)
Key Factor Analysis merupakan bagian penting dalam membuat system
strategi komunikasi pemasaran bagi sebuah perusahaan. Untuk mengetahuinya
perusahaan harus menggunakan analisis SWOT, yakni kekuatan (Strengths),
kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). Analisis
SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang,
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.
12
Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strength) dan peluang
(Opportunity),
namun secara bersamaan dapat
meminimlakan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal Peluang (opportunities) dan Ancaman
(threats)
dengan
faktor
internal
Kekuatan
(strengths)
dan
Kelemahan
(weaknesses).8
a.
Strengths/ kekuatan
Digunakan untuk mengatasi peluang dan ancaman
b.
Weaknesses/ kelemahan
Sulit digunakan untuk menangani peluang dan ancaman
c.
Opportunities/ peluang
Adalah
situasi
eksternal
perusahaan
yang
berpotensi
menguntungkan.
d.
Threats/ ancaman
Adalah suatu keadaan eksternal yang berpotensi menimbulkan
kesulitan.
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal sebagai peluang
(opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal sebagai kekuatan
(strengths) dan kelemahan (weaknesses). Faktor eksternal meliputi situasi
ekonomi, aktivitasi kompetisi, perkembangan sosial budaya, iklim perundangundangan, situasi politik, kebijakan pemerintah dan pertimbangan jalur
8
Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2004. hal.19
13
distribusi. Sedangkan faktor internal meliputi semua komponen yang ada
dalam perusahaan sperti sistem manajemen perusahaan.
2)
Sasaran Promosi (Promotion Objective)
Menganalisa tujuan dari komunikasi pemasaran terhadap produk atau jasa
yang ditawarkan kepada konsumen. Promotion objective merupakan hasil dari
key factor analysis pada sebuah system pemasaran, seperti keuntunngan dan
penjualan yang besar, penguasaan pangsa pasar (market share) serta
melakukan Integrated Marketing Communication (IMC) dalam periode waktu
yang telah ditentukan.
3)
Positioning
Positioning menurut Rhenald Kasali melalui kutipan dari Sutisna
merupakan strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen agar
produk atau merk atau nama dapat mengandung arti tertentu yang dalam
beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk atau merk atau
nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif. Positioning dilakukan agar
konsumen mampu mengingatkan akan produk atau jasa di dalam benaknya,
sehingga menjadikan produk atau jasa mempunyai citra yang kuat di mata
konsumen, demikian juga perusahaan harus mempunyai cara yang unik agar
dapat dibedakan dengan produk atau jasa pesaingnya.
4)
Communication Budget
Communication budget merupakan suatu rencana perusahan yang disusun
secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan tidak terkecuali
pengelolaan administrasi dan keuangan, yang dinyatakan dalam unit kesatuan
14
serta berlaku untuk jangka waktu atau periode tertentu untuk mencapai tujuantujuan strategi pemasaran perusahaan.
5)
Riset dan Evaluasi (Researh and Evaluation)
Riset dan evaluasi sangat diperlukan oleh perusahaan agar dapat
mengetahui dan memuaskan konsumen, sehingga sebuah perusahaan dapat
bertahan lama dalam persaingan dunia bisnis global sekarang ini. Pada
dasarnya perusahaan melakukan riset sebagai indicator adanya perbaikan
produk dalam menghadapi pesaing dan mempertahankan atau memperbesar
segmen pasar. Sedangkan evaluasi dilakukan apabila sebuah produk atau jasa
telah diluncurkan pada target market atau masyarakat luas. Selain itu untuk
mengetahui keberhasilan status produk atau jasa didalam target market.
Bagian-bagian dari bagan diatas dalam system of marketing communications,
penyajian visual mempresentasikan garis besar dari unsur-unsur utama dan
interaksi mereka dengan melakukan perubahan pada suatu unsur dan jumlah. Jika
tidak sama sekali dilakukan, maka yang lainnya tidak efektif. Bagan ini
menghadirkan urutan yang logis daam mengatur keputusan dalam manager
pemasaran, menerapkan dan kemudian mengevaluasi strategi komunikasi dan
perencanaannya. Hal demikian bukan berarti bahwa urutan ini mencerminkan
realitas, namun tentu saja banyak keputusan pemasaran dibuat diluar apapun dari
kerangka yang sudah distandarkan.
Bagaimanapun, sebagai alat komponen utama dalam pengertian dari
komponen-komponen berbeda. Sedangkan cara yang ditempuh mereka akan
15
saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Melalui pendekatan ini,
maka diharapkan akan mencapai keuntungan yang banyak.
2.3
Unsur-unsur Komunikasi Pemasaran
Sesuatu yang menjadi unsur dalam penyampaian pesan komunikasi pemasaran
adalah bauran pemasaran dan bauran promosi.
2.3.1 Bauran Pemasaran (Marketing mix)
Bauran pemasaran merupakan veriabel-variabel yang terdiri dari
produk, distribusi, harga dan promosi yang dipakai oleh perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Berikut ini beberapa
definisi bauran pemasran yang dikemukakan oleh para ahli:
Menurut Philip Kotler9 :
“Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to
pursue its marketing objectives in the target market”.
Artinya, bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar
sasaran.
Menurut Charles W. Lamb et al 10:
“Marketing mix is a unique blend of product, distribution, promotion,
and pricing strategies designed to produce mutually satisfying exchanges
with a target market”.
Artinya, bauran pemasaran adalah suatu perpaduan yang khas dari
strategi produk, distribusi, promosi, dan harga yang dirancang untuk
9
Kotler, Philip. Marketing Management, The Millenium Edition. Upper Saddle River, New Jersey
: Prentice Hall, Inc., 2000.
10
Lamb, Charles W., Joseph H. Hair, Carl McDaniel. Marketing, 6 th ed. South Western
publishing: a division of Thomson Learning, 2002.
16
menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan satu sama lain melalui
pasar sasaran.
Dari definisi di atas menjelaskan bahwa bauran pemasaran merupakan
suatu kombinasi dari seperangkat alat dan teknik dari produk, harga,
distribusi, dan promosi yang digunakan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Menurut Kotler dan Armstrong11, keempat elemen tersebut yaitu:
1.
Produk
Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang perusahaan
tawarkan ke pasar sasaran
2.
Harga
Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh
konsumen untuk mendapatkan suatu produk.
3.
Distribusi
Distribusi mencakup segala kegiatan perusahaan yang membuat
tersedianya produk ke sasaran konsumen.
4.
Promosi
Promosi adalah segala kegiatan untuk menyampaikan keisimewaan
suatu produk dan membujuk konsumen sasaran untuk membelinya.
Perusahaan
memerlukan
promosi
sebagai
alat
bantu
untuk
menyampaikan informasi dan berkomunikasi dengan konsumen agar
konsumen mengetahui dan mengerti mengenai produk yang ditawarkan
11
Kotler, Philip, Gary Armstrong. Principles of Marketing. 9 th ed. Upper Saddle River, New
Jersey: Prentice Hall, Inc., 2001.
17
serta membujuk dan meyakinkan konsumen untuk melakukan pembelian
atas produk yang ditawarkan .
2.3.2 Bauran Promosi (Promotional mix)
Menurut Kotler dan Armstrong, bauran promosi adalah bauran yang
khusus dari periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan,
hubungan
masyarakat
dan
pemasaran
langsung
yang
digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan periklanan dan tujuan pemasaran.
Sedangkan menurut Charles W. Lamb et al12, bauran promosi adalah
suatu kombinasi dari alat promosi yang mencakup periklanan, hubungan
masyarakat, penjualan perorangan dan promosi penjualan yang digunakan
untuk meraih pasar sasaran dan tujuan organisasi.
Jadi penentuan bauran promosi sangat penting bagi perusahaan sebagai
alat promosi yang terdiri dari periklanan, penjualan perorangan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung.
Pengertian kelima bauran promosi tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Periklanan (Advertising)
Menurut Kotler dan Armstrong13, periklanan adalah suatu bentuk
penyajian non personal dan promosi dari ide-ide, produk dan jasa yang
dibayar oleh suatu sponsor tertentu. Ada beberapa cara untuk meninjau
kegiatan periklanan dalam suatu masyarakat. Salah satu tinjauan
12
Lamb, Charles W., Joseph H. Hair, Carl McDaniel. Marketing, 6th ed. South Western
publishing: a division of Thomson Learning, 2002.
13
Kotler, Philip, Gary Armstrong. Principles of Marketing, 9th ed. Saddle River, New Jersey:
Prentice Hall, Inc., 2001.
18
adalah bahwa periklanan merupakan suatu cara yang relatif mahal
untuk menyampaikan informasi. Jadi, periklanan dapat menambah
kegunaan informasi pada suatu penawaran produk.
Tinjauan yang lain adalah bahwa periklanan meruapakan suatu alat
persuasi (alat yang membujuk). Jadi, seseorang atau lembaga dapat
mengadakan periklanan untuk membujuk masyarakat agar mau
membeli atau mencoba produk yang diiklankan.
Tinjauan ketiga adalah bahwa periklanan merupakan sebuah alat
untuk meciptakan kesan (image). Sedangka tinjauan keempat, dan
merupakan
suatu alat untuk memuaskan keinginan pembeli dan
penjual. Dari beberapa tinjauan tersebut sebenarnya informasi, persuasi
dan kesan yang muncul ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan.
Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah
antara penjual dan pembeli, sehingga keinginan mereka dapat
terpenuhi dalam cara yang efisien dan efektif. Dalam hal ini
komunikasi
dapat
menunjukkan
cara–cara
untuk
mengadakan
pertukaran yang saling memuaskan.
Tujuan
periklanan
yang
terutama
adalah
menjual
atau
meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide. Dari segi lain, tujuan
periklanan yang riil adalah mengadakan komunikasi secara efektif.
Yang menjadi sasaran dalam periklanan adalah masyarakat atau pasar,
jadi bukannya seorang individu. Dengan demikian, secara umum dapat
19
dikatakan bahwa tujuan periklanan adalah untuk meningkatkan
penjualan yang menguntungkan.
Terdapat beberapa kriteria dalam membuat suatu iklan yang
berhasil menurut Frans Royan14, yaitu :
a. Komunikatif
Pesan yang disampaikan mengenai sasaran yang dituju.
Hendaknya pesan iklan mendapat perhatian, menarik minat,
membangkitkan keinginan dan menghasilkan tindakan.
b. Iklan hendaknya menghibur
Pesan yang disampaikan dapat didengar, dilihat dan dirasakn
dengan jelas oleh konsumen.
c. Ada relevansi dengan brand produk
Iklan yang dibuat tidak hanya menarik saja namun memiliki
hubungan dengan produk yang diiklankan sehingga tidak
mengakibatkan pesan yang disampaikan menjadi kabur.
d. Memiliki hubungan timbal balik
Penyampaian
iklan
harus
dapat
menimbulkan
simpati
konsumen atau pemirsa yang sedang melihat.
14
Royan, Frans M., Marketing Selebritis, PT. elex Media Komputindo, Jakarta 2004, Hal. 102
20
2.
Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong
keinginan pembelian atau penjualan barang dan jasa. Jadi, secara luas
fungsi promosi penjualan adalah menghubungakan antara periklanan,
personal selling, dan alat promosi yang lain, juga melengkapi dan
mengkoordinir beberapa bidang tersebut.
Banyak teknik yang bisa digunakan untuk promosi penjualan bagi
konsumen, yaitu :
a. Potongan harga, adalah pengurangan harga produk
dari harga normal dalam periode tertentu.
b. Kupon atau voucher, merupakan tanda bukti utang
yang diberikan produsen.
c. Kontes dan Undian, adalah jenis promosi penjualan
yang sering dipakai oleh pemasar.
d. Program berkelanjutan, berupa pemberian hadiah
berjenjang jika konsumen melakukan pembelian yang lebih
tinggi.
e. Pemberian premium, yaitu imbalan yang berwujud
dari pemasar karena pengguna produk atau mengunjungi
tempat penjualan.
f. Rabat,
merupakan
salah
satu
teknik
refund
(pengembalian) dalam promosi penjualan. Refund berarti
21
pemasar akan mengembalikan uang kepada konsumen yang
telah dibayarkan untuk membeli produk.
g. Periklanan khusus, biasanya diselenggarakan sesuai
dengan kegiatan tahunan, misalnya pemberian kalender
secara gratis.
h. Sampel gratis, merupakan cara yang paling mudah
agar konsumen potensial mempunyai pengalaman atas
penggunaan produk yang ditawarkan.
Alat promosi seperti periklanan dan personal selling akan menjadi
efektif apabila didukung dengan usaha-usaha promosi penjualan.
Sebaliknya, promosi penjualan itu sendiri akan menjadi lebih efektif
kalu disertakan pada usaha periklanannya. Untuk memberitahukan
kepada khalayak ramai bahwa sebuah perusahaan mengeluarkan
kupon, hadiah, contoh barang gratis, dan sebagainya, perlu dilakukan
dengan mengadakan periklanan. Tanpa periklanan, tidak banyak atau
sedikit orang yang mengetahui bahwa sebuah perusahaan sedang
melakukan usaha promosi penjualan seperti itu.
3. Hubungan Masyarakat (Publisitas dan Public Relations)
Dalam Hubungan masyarakat terdapat publisitas dan public
relations yang merupakan pelengkap yang efektif bagi alat promosi
yang lain seperti periklanan, personal selling, dan promosi penjualan15.
15
Swasrha, Basu. Azas-azas Marketing. Penerbit :Liberty, Yogyakarta. 1999.
22
Peran dari pulic relations adalah untuk mendidik dan melatih prospek
tentang bagaimana produk dan perusahaan dapat dimanfaatkan demi
mendapat keuntungan yang lebih besar16. Sedangkan tujuannya adalah
menciptakan opini public yang favorable tentang kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan17. Pada dasarnya public
relations merupakan proses komunikasi kepada public atau masyarakat
umum untuk menjalin relasi yang baik sehingga tercapai tujuan untuk
membangun, membina dan menjaga citra positif atau reputasi yang
baik. Sehingga hubungan masyarakat sekarang ini berfungsi untuk
menjembatani antara perusahaan atau produsen dengan konsumen
ataupun pelanggan (customer) guna menyampaikan informasi produk
kepada pihak pelanggan yang ingin mengetahui secara detail suatu
produk.
4. Penjualan tatap muka (Personal Selling)
Penjualan tatap muka atau personal selling adalah interaksi antar
individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan,
memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran
yang saling menguntungkan dengan pihak lain18.
Jadi, personal selling merupakan komunikasi orang secara
individual. Lain halnya dengan periklanan dan kegiatan promosi lain
16
In, Charlie, Dr, Mengukir Strategi Pemasaran, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2004, Hal.
111
17
Abdurahman, Oemi M.A., Dasar-dasar Public Relations, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung 1990,
Hal 26
18
Ibid,Swastha, Basu.
23
yang komunikasinya bersifat massal dan tidak bersifat pribadi. Dalam
operasinya, personal selling lebih fleksibel dibandingkan dengan yang
lain. Ini disebabkan tenaga-tenaga penjualan tesebut dapat secara
langsung mengetahui keinginan, motif dan perilaku konsumen, dan
sekaligus dapat melihat reaksi konsumen sehingga mereka langsung
dapat mengadakan penyesuaian seperlunya.
Dalam melakukan promosi dengan melalui cara personal selling ini
memberikan keunggulan dan kelemahan di dalamnya. Keunggulan dari
melakukan personal selling yaitu :
a. Menciptakan penjualan
b. Dapat
memberikan
penjelasan
atau
informasi
serta
mendemonstrasikan secara detail kepada konsumen
c. Dapat menyampaikan pesan yang komplek
d. Dapat memberikan umpan balik antara penjual dengan
konsumen terhadap barang yang ditawarkan
Sedangkan kelemahan dari personal selling adalah sebagai
berikut :
a. Mengeluarkan biaya yang tinggi
b. Sasaran
konsumen
yang
dicapai
rendah
membutuhkan waktu
c. Pengawasan tehadap pesan yang disampaikan rendah
karena
24
5. Pemasaran langsung (Direct Marketing)
Menurut Kotler dan Armstrong, pemasaran langsung adalah
komunikasi langsung kepada seseorang konsumen secara cermat untuk
mendapatkan tanggapan dengan cepat dan pada akhirnya terjalin suatu
hubungan. Contoh dari pemasaran langsung yaitu katalog, surat,
telemarketing, elektronic shopping, TV shopping, fax mail, e-mail,
voice mail.
2.4
Konsep Strategi Komunikasi Pemasaran
Dalam konsep strategi komunikasi pemasaran, hal terpenting yang perlu
diperhatikan adalah kegiatan pemasaran yang akan dilakukan oleh sebuah
perusahaan. Strategi Komunikasi Pemasaran memiliki definisi menurut Chris
Fill yaitu suatu perencanaan secara cermat mengenai kegiatan pemasar sebagai
usaha untuk penyampaian pesan kepada pangsa pasar terutama konsumen
yang menjadi target pemasaran mengenai keberadaan produk dipasar agar
tercapainya tujuan-tujuan khusus yang diinginkan oleh perusahaan.
Stretegi komunikasi pemasaran ini memiliki alat-alat komunikasi
pemasaran yang berfungsi untuk menyampaikan pesan kepada konsumen.
Alat-alat komunikasi pemasaran merupakan suatu media yang digunakan
sebagai alat penyampaian informasi atau pesan, meliputi advertising, sales
promotion, public relation, personal selling dan direct response media.
BAB III
METODOLOGI
3.1.
Sifat Penelitian
Berdasarkan judul yang diteliti oleh penulis yaitu Strategi Komunikasi
Pemasaran Aksara Records dalam pemasaran album White Shoes And The
Couples Company album “Skenario Masa Muda” maka sifat penelitian ini
menggunakan penelitian dekriptif kualitatif, karena menggambarkan secara tepat
sifat-sifat individu, keadaan, gejala sosial atau kelompok tertentu dalam kasus ini
adalah pemasaran dari album terakhir White Shoes And The Couples Company
yaitu “Skenario Masa Muda”.
Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan antar variabel atau
menguji suatu hipotesis tetapi hanya menggambarkan karakteristik variabel
berdasarkan jumlah jawaban responden terhadap masing-masing kategori jawaban
(distribusi jawaban).1 Sifat penelitian ini berkaitan dengan pengumpulan data
untuk memberikan gambaran penegasan suatu konsep atau gejala-gejala yang
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan status subyek
penelitian, yang salah satu tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi
secara rinci.2
1
2
Wawan Ruswanto, dkk. Penelitian Komunikasi, Jakarta, Universitas Terbuka 1995, hal. 21
Sumanto, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, Andi Otset, Jakarta 1990, hal. 6
25
26
3.2.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan studi kasus deskriptif dengan pendekatan kualitatif,
karena penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana Strategi Komunikasi
Pemasaran Aksara Records dalam pemasaran album White Shoes And The
Couples Company yang berjudul “Skenario Masa Muda”. dan studi kasus
merupakan strategi yang lebih sesuai karena pokok pertanyaan suatu penelitian
berkenaan dengan ‘bagaimana dan mengapa’ (how and why), yaitu saat peneliti
sedikit memiliki peluang mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki,
bilamana fokus penelitian terletak pada fenomena masa kini (kontemporer),
berdasarkan sifat penelitian yang deskriptif, dengan menggunakan pendekatan
kualitatif.3
Berdasarkan judul penelitian ini maka menggunakan Pendekatan kualitatif
karena data yang diteiti berbentuk uraian kata-kata yang dikumpulkan dengan
berbagai macam cara seperti observasi, wawancara, dokumen yang didapat dari
Aksara Records dan biasanya diproses sebelum siap menggunakan kata-kata yang
biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas.
3
K. Yin, Studi Kasus : Desain Dan Mode, PT. Raja Grafindo, Jakarta 1996, hal. 1
27
3.3
Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini peneliti melakukan tehnik pengumpulan data dengan cara
sebagai berikut:
1.
Data Primer
Data primer adalah dengan cara wawancara mendalam dengan narasumber
yang dapat menjelaskan masalah penelitian dan memberikan data-data yang
diperlukan dan melakukan observasi terhadap objek penelitian.
2.
Data Sekunder
Data yang didapatkan dari hasil penelitian atau temuan terdahulu atau
lembaga-lembaga lain yang dapat menunjang penelitian ini, adapun tehnik
yang akan digunakan adalah dengan studi literatur/kepustakaan, yaitu
dengan mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan
masalah penelitian, seperti buku
mengenai
Ilmu
Komunikasi,
komunikasi massa, media massa, metode penelitian kualitatif dan
sebagainya.
3.4.
Narasumber
Adapun pada penelitian ini peneliti akan membuat pemilihan narasumber
sebagai berikut:
1.
David Tarigan menjabat sebagai Artis & Repotoire (A&R) Aksara Records,
karena divisi ini yang memutuskan untuk menerima atau tidak seorang
penyanyi solo ataupun grup band untuk di produksi oleh perusahaan
tersebut.
28
2.
Mia Indrawati menjabat sebagai Marketing & Promotion Department
Aksara Records, divisi ini yang melakukan pemilihan penggunaan media
untuk promosi sesuai dengan segment dan positioning band tersebut.
3.5.
Definisi Konsep
Strategi Komunikasi Pemasaran memiliki perencanaan secara cermat
mengenai kegiatan pemasar sebagai usaha untuk penyampaian pesan kepada
pangsa pasar terutama konsumen yang menjadi target pemasaran mengenai
keberadaan produk dipasar agar tercapainya tujuan-tujuan khusus yang diinginkan
oleh perusahaan.
Strategi komunikasi pemasaran ini memiliki alat-alat komunikasi pemasaran
yang berfungsi untuk menyampaikan pesan kepada konsumen. Alat-alat
komunikasi pemasaran merupakan suatu media yang digunakan sebagai alat
penyampaian informasi atau pesan, meliputi advertising, sales promotion, public
relation, personal selling dan direct response media.
3.6.
Fokus Penelitian
Adapun konsep-konsep yang akan diukur dalam penelitian ini guna memberi
arah pada fokus penelitian agar sesuai dengan maksud penelitian sebagai berikut :
a. Strengh, Weakness, Opportunities, Threat
Records.
yang dilakukan oleh Aksara
29
b.
Strategi dengan melihat komponen-komponennya yaitu segmentasi,
targeting, dan positioning yang dilakukan oleh Aksara Records dengan mengacu
pada Komunikasi Pemasaran Terpadu.
3.7.
Metode analisis data
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif
dengan tujuan untuk menganalisis strategi komunikasi yang digunakan Aksara
Records dalam pemasaran produk mereka ke tangan masyarakat dan untuk itu
metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis kualitatif dengan
pendekatan studi kasus seperti yang di ungkapkan Deddy Mulyana dalam
bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif bahwa studi kasus adalah uraian dan
penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu
kelompok, suatu organisasi, suatu program, atau suatu situasi sosial.
Peneliti studi berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek
yang diteliti serta menggunakan berbagai metode seperti wawancara (riwayat
hidup), pengamatan, penelaahan dokumen, (hasil) survei, dan data-data apapun
untuk menguraikan suatu kasus secara terinci.4
4
Deddy Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004. hal. 201.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum Aksara Records
Pada awalnya, Aksara adalah sebuah Bookstore (Toko buku) yang beralamat di Jl.
Kemang Raya 8b Jakarta Selatan. Berdiri pada Oktober 1999. Aksara Bookstore
Selain menyediakan buku yang mayoritas buku import dari berbagai Negara juga
tedapat produk Homewares, Gift dan Music. Untuk menarik Target Market, Aksara
Bookstore sering mengadakan berbagai kegiatan diantaranya Diskusi buku,
konferensi pers, pemutaran film, eksibisi karya seni dan lain-lain. Hal tersebut sering
dilakukan sebagai salah satu bentuk kegiatan promosi dari Aksara.
Terbentuknya Aksara Records tidak telepas dari fungsi Edukasi yang diterapkan
Aksara,yaitu Design,Fashion dan Music. Pada tanggal 20 November 2002 Aksara
Records yang beralamat di Jl. Brawijaya XII No. 1, Kebayoran Baru Jakarta Selatan
mulai beroperasi, dan kepemimpinanya dipegang oleh David Tarigan, sebagai A&R
Aksara Records
Aksara Records merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri musik
dan rekaman yang memproduksi kaset (MC),compact disc (CD) dan teknologi musik
digital (Ring Back Tone). Aksara Records sebagai label rekaman yang memfokuskan
diri membantu pengembangan musik dan musisi indie di Indonesia, Musik indie atau
musik independen adalah sebuah karakteristik yang diperuntukkan untuk musik
(dengan genre apapun) yang keluar dari komersialisasi musik pop dan juga dari
budaya Mainstream. Identitas indie kerap ditakzimkan kepada sebuah band lantaran
mereka menyuguhkan musiknya dengan gaya yang berbeda, terkesan melawan arus
30
31
dan lekat dengan keleluasaan bereksperimen para musisi-musisinya. mengangkat
talenta-talenta terbaru dari para musisi di tanah air, dimana Aksara Records dapat
mempromosikan dan mengorbitkan artis-artis baru, memperluas jaringan kerja, dan
membuka pintu masuk ke industri musik internasional.
Artis yang ditangani Aksara Records juga merupakan nama-nama besar band
Indie tanah air. Diantaranya White Shoes & The Couples Company, The Adams,
Sore, Goodnight Electric, dan The Brandals. Oleh karna itu Aksara Record
merupakan leader bagi industri rekaman indie di Indonesia.
Dunia
entertainment
khususnya
dalam
industri
rekaman
ini
membuat
pertumbuhan perusahaan ini semakin berkembang, Perusahaan ini mengalami
kemajuan dalam bisnis dan teknologi dan dengan dasar semangat maju bersama dan
kemampuan para staf muda yang handal, Aksara Records mampu bersaing dengan
perusahaan industri musik besar lainnya dan selalu berusaha mencapai inovasi baru
dalam memasarkan produk terbaik dan tepat guna bagi para pelanggannya.
4.2.
Tujuan dan Ruang Lingkup Perusahaan
Aksara Records merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri musik
dan rekaman yang memproduksi kaset (MC) dan compact (CD). Berawal dari calon
band atau penyanyi dapat memberikan demo album atau contoh rekaman materi
album kepada Aksara Records. Dapat juga pihak dari Aksara Records melakukan
survey melalui festival-festival musik. Setelah menganalisis potensi yang dimiliki
oleh para calon band atau penyanyi tersebut, Aksara Records memberikan kontrak.
Kontrak disetujui oleh kedua pihak, yaitu antara Aksara Records dengan band-band
atau penyanyi tersebut, selanjutnya membuat materi album kemudian band atau
penyanyi tersebut melakukan rekaman dibawah produksi Aksara Records. Pada saat
32
melakukan rekaman ini, Aksara Records beserta band atau penyanyi mempersiapkan
kelengkapan lain untuk membuat album musik tersebut, seperti cover album dan
rencana promosi. Setelah rekaman selesai, Aksara Records mulai mempromosikan
band atau penyanyi tersebut melalui acara-acara yang diselenggarakan Aksara
Records dengan tujuan memperkenalkan band atau penyanyi tersebut. Kesuksesan
promosi ini, dilanjutkan dengan peluncuran album perdana dari band atau penyanyi
tersebut dalam berupa kaset (MC) dan compact (CD).
Aksara Records sebagai label rekaman yang memfokuskan diri membantu
pengembangan musik dan musisi indie di Indonesia. Artis yang ditangani Aksara
Records juga merupakan nama-nama besar band Indie tanah air, dimana salah satunya
adalah White Shoes And The Couples Company, band music yang berasal dari
Jakarta. Serta artis atau band lain seperti The Adams, Sore, Goodnight Electric, The
Brandals dan masih banyak lagi. Hampir dari semua band atau artis dibawah label
Aksara Records ini memiliki kerekter dan warna musik yang berbeda.
4.3.
Bidang Usaha Perusahaan
Aksara Records adalah perusahaan industri musik yang memproduksi dan
medistribusikan MC (kaset) dan CD (Compact Disc). Proses pembuatan MC dan CD
diawali dari pemilihan demo-demo lagu penyanyi solo maupun grup band yang
diterima oleh perusahaan, yang mana pemilihan demo ini di khususkan pada produk
lokal (MC dan CD artis Indonesia).
Sedangkan untuk produk Internasional, Aksara Records bekerja sama dengan
Label internasional Minty Fresh untuk mendapatkan parts dari lagu-lagu yang akan
diproduksi di Indonesia, baik mastering lagu ataupun disain cover. Proses selanjutnya
33
adalah dilakukannya pembuatan master dan penggandaan untuk MC dan CD serta
pencetakan cover. Produk yang dihasilkan antara lain:
a. MC dan CD lokal
Berisikan lagu-lagu dalam negeri
seperti White Shoes And The Couples
Company, The Adams, Sore, Goodnight Electric, dan The Brandals, C’mon
Lennon, Ruang Hampa, Sajama Cut, The Sastro, Seringai, Sore, Teenage Death
Star, The Upstairs dan Zeke & The Popo, Tika, Vox, Stereomantic, Ape On The
Roof, dan lain-lain.
b. MC dan CD Internasional
Berisikan lagu-lagu internasional seperti Tahiti 80. Club 8, The Cardigans, Veruca
Salt, Liz Phair, The Poems, Ivy, The Legendary Jim Ruiz Group, Prototypes,
Papas Fritas, Bettie Serveert, Kahimi Karie, dan lain-lain
Hasil produksi Aksara Records dipasarkan melalui agen dan retailer tertentu di
jakarta seperti beberapa tempat berikut Aksara Book Store, Nanonine House, Crooz,
dan Vertigo. Dan hasil produksi juga bisa didapatkan melalui internet.
Struktur pasar merupakan elemen strategis yang relatif tetap dari suatu lingkungan
perusahaan, prestasi perusahaan di dalam pasar yang mana perusahaan itu beroperasi.
Aksara Records selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi konsumen dengan
memberikan kualitas dan mutu suatu barang agar dapat menanamkan suatu
kepercayaan yang semakin besar terhadap konsumen. Sukses yang selama ini telah
diraih oleh Aksara Records tentu saja bukanlah sukses hasil perorangan semata.
Melainkan hasil dari usaha bersama. Kerjasama yang serasi dan optimal telah
dilakukan oleh direksi dan staf Aksara Records.
34
4.4.
Gambaran Singkat Band White Shoes And The Couples Company
Terbentuknya White Shoes And The Couples Company berawal dari dua orang
mahasiswa Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (IKJ), yaitu Aprilia Apsari
(Sari) dan Yusmario Farabi (Rio) mereka adalah sepasang kekasih yang memutuskan
untuk membuat sebuah grup musik dengan mengajak teman dekat satu Fakultas
mereka yang bernama Saleh Bin Husen (Saleh), Kemudian mereka mengajak
sepasang suami istri dari fakultas musik IKJ, Ricky Surya Virgana (Ricky) dan Apri
Mela Prawidiyanti (Mela). Barulah pada bulan Agustus tahun 2002 formasi awal
White Shoes And The Couples Company terbentuk. Pada awalnya White Shoes &
The Couples Company tidak memiliki drummer, dan karena itu Ricky mengusulkan
untuk mengajak teman satu fakultasnya yang bernama John Navid a.k.a Lau Kun Sin
sebagai additional drummer, namun seiring waktu berlalu dan sesuai dengan
kebutuhan, pada tahun 2004 John kemudian menjadi drummer tetap, maka lengkaplah
formasi terakhir White Shoes & The Couples Company.
Nama White Shoes The Couples Company diambil dari suatu kisah keseharian
mereka dikampus IKJ, Sewaktu awal perkuliahan banyak mahasiswa IKJ yang
memakai sepatu putih yang kemudian hal tersebut menjadikan ispirasi untuk nama
band mereka. Kemudian dari semua personil White Shoes & The Couples Company
terdapat dua pasang kekasih. Lalu mereka sepakat menggunakan nama band mereka
“White Shoes And The Couples Company” hingga kini.
White Shoes And The Couples Company adalah sebuah band yang dipengaruhi
para musisi classic jazz serta maha karya musik Indonesia tempo dulu. Untuk fashion
yang mereka padukan dengan jenis musik yang dimainkan White Shoes And The
Couples Company, hampir semua baju dan aksesori yang mereka pakai untuk pentas,
ataupun Sesi foto, mereka mengenakan baju dan aksesori Vintage atau klasik. Seperti
35
baju-baju era tahun 60 atau 70an, model terusan dengan motif yang ramai atau sack
dress dengan detail kancing.
Band yang beranggotakan dari :Aprilia Apsari (Vocal),Ricky Surya Virgana
(Bass),Saleh Bin Husen (Gitar Elektrik),Yusmario Farabi (Gitar Akustik),Jhon Navid
(Drum dan Perkusi) dan Apri Mela Prawidiyanti (Keyboard) telah merilis 2 album
dan 3 album kompilasi Bersama Aksra Records. Nama White Shoes and The Couples
Company mulai dikenal penikmat musik sejak mereka menjadi salah satu band
pengisi pada album soundtrack film Janji Joni . Album pertama White Shoes and The
Couples Company dirilis pada tahun 2005 berisikan 11 lagu. Album ini diproduksi
dalam bentuk CD dan kaset oleh Aksara Records. Kemudian ditahun berikutnya,
White Shoes and The Couples Company sering terlibat dalam pembuatan album
kompilasi untuk album soundtrack antara lain film Berbagi Suami dan Quickie
Express.
Pada tahun 2007 White Shoes and The Couples Company merilis Album ke dua
mereka yang berjudul “Skenario Masa Muda” dalam format mini album. Diproduksi
oleh Aksara Records. "Skenario Masa Muda" berisikan 6 lagu yaitu: Prelude, Super
Reuni, Pelan Tapi Pasti, Roman Ketiga, Today is No Sunday, Aksi Kucing. Lagu-lagu
dalam mini album ini banyak dipengaruhi oleh musik-musik populer yang ada dalam
film-film nasional masa lalu. Selain berisikan 6 lagu, di dalamnya juga terdapat
rekaman-rekaman dialog yang pembuatannya terinspirasi dari adegan-adegan yang
ada dalam film-film nasional.
Ditahun yang sama Aksara records mendapat tawaran kerjasama oleh industri
rekaman internasional yaitu Minty Fresh sebuah label rekaman indie yang berasal dari
Chicago, Amerika Serikat. untuk memberikan lisensi kepada Minty Fresh merilis
album pertama White Shoes & The Couples Company. Artis-artis yang tergabung
36
dalam Minty Fresh antara lain The Cardigans, Tahiti 80, Veruca Salt, Liz Phair, The
Legendary Jim Ruiz Group, Kahimi Karie, Komeda, Ivy, The Poems, Bettie Serveert
dan Prototypes. Minty Fresh Records akan merilis album pertama White Shoes & The
Couples Company di lima wilayah yaitu Amerika Serikat, Mexico, Kanada, Australia
dan Jepang. Dalam album rilisan Minty Fresh ini, White Shoes & The Couples
Company menambahkan 2 bonus lagu yaitu Kapiten & Gadis Desa, dan Sabda Alam.
Yang membanggakan, pada tanggal 12 – 16 Maret 2008 White Shoes & The
Couples Company memenuhi undangan untuk tampil live pada salah satu event indie
paling bergengsi secara global SXSW Music Festival di Austin, Texas, Amerika
Serikat. SXSW, atau yang dikenal dengan Festival South By South West merupakan
festival musik lima hari yang memiliki lebih dari 70 panggung sebagai showcase bagi
talenta-talenta terbaru baik solo atau band dari seluruh dunia. Event bergengsi ini
bertujuan untuk menemukan dan mengangkat talenta-talenta terbaru dari seluruh
dunia, dimana dapat mempromosikan dan mengorbitkan artis-artis baru, memperluas
jaringan kerja, dan membuka pintu masuk ke industri musik internasional.
Aksara Records sebagai Label dari White Shoes And The Couples Company
mendukung penuh perjalanan White Shoes And The Couples Company ke Amerika
Serikat untuk bermain di SXSW Music Festival 2008. Kesempatan ini juga sebagai
ajang bagi label White Shoes And The Couples Company di Amerika Serikat, Minty
Fresh Records, untuk mempromosikan White Shoes And The Couples Company
melalui interview dan pertemuan dengan media-media dan promotor musik di
Amerika Serikat.
Ini untuk pertama kalinya sebuah band dari Indonesia bisa tampil di salah satu
festival musik terbesar di Amerika Serikat. Selain White Shoes And The Couples
Company sebagai wakil dari Asia, tampil juga beberapa band dari Jepang dan Korea
37
Selatan. Keseluruhan ada sekitar 1500 performer dari seluruh dunia yang tampil di
SXSW tahun ini. Nama besar yang tampil antara lain: R.E.M, The Velvet
Underground, Vampire Weekends, Lightspeed Champions, The Raveonettes, Moby,
Ice Cube, NOFX, Jens Lekman, The Kills, dan The President of USA,
4.5.
Hasil Penelitian
Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian mengenai Strategi Komunikasi
Pemasaran Aksara Records dalam memasarkan album dari band White Shoes And
The Couples Company “Skenario masa muda”. Maka pencarian data dan informan
dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara
mendalam (indepth interview) kepada pihak terkait, Yaitu David Tarigan, menjabat
sebagai A&R Aksara Records dan Mia Indrawati menjabat sebagai Marketing &
Promotion Department Aksara Records.
Wawancara dengan para nara sumber dilakukan dikantor Aksara Records yang
berlamat di Jl. Brawijaya XII No. 1, Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada tanggal 20
dan 23 Juli 2008. Wawancara dengan David Tarigan dan Mia Indrawati masing masing dilakukan sebanyak 1 kali.
Kendala yang dihadapi dalam pengumpulan data adalah adanya keterbatasan
waktu yang dimiliki oleh para narasumber. Kesibukan yang sedang mereka hadapi
menyebabkan penulis hanya mendapatkan sedikit waktu untuk melakukan proses
wawancara.
38
Berikut hasil wawancara dengan beberapa nara sumber yang disampaikan
berdasarkan SWOT dan analisis STP dalam sub bagian yang ada.
4.5.1 Analisis Lingkungan dan Situasi
4.5.1.1 Evaluasi Produk
Album band White Shoes and The Couples Company yaitu “Skenario
Masa Muda” merupakan album dengan materi dan aransemen musik yang
berbeda, menyajikan sesuatu yang baru ke pasaran. mempromosikan White
Shoes and The Couples melalui alat promosi, media elektronik dan media
massa.
Berdasarkan data yang diperoleh, kelebihan dari White Shoes and The
Couples Company album “Skenario Masa Muda” yaitu memiliki materi lagu
dan aransemen musik seperti musik di era 70an serta dandanannya pun
mewakili generasi muda di era itu. Kekurangannya White Shoes and The
Couples Company di album “Skenario Masa Muda” adalah sebuah mini album
yang berdurasi 20 menit dan sulitnya menjangkau penggemar yang berada di
pelosok-pelosok Indonesia dikarenakan kurangnya pelaksanaan tour promo ke
daearah-daerah tersebut.
4.5.1.2 Evaluasi Pesaing
Sebagai band, maka White Shoes and The Couples Company pasti
memiliki pesaing atau competitor yang mempunyai maksud dan tujuan yang
hampir sama yaitu ingin menjadi band yang paling digemari dan dikenal oleh
masyarakat luas dari hasil karyanya. Dalam dunia entertainment, tentu
pesaingnya tidak sedikit. Semua dapat menjadi pesaing khususnya di bidang
musik.
39
Banyak grup band baru yang mulai meningkat kepopularitasannya. Hal ini
tentu membawa dampak bagi White Shoes and The Couples Company.
Mereka yang menjadi pesaing White Shoes and The Couples Company ini
terutama dalam bentuk performance band, seperti Mocca. Band asal bandung
yang telah mengantongi berbagai prestasi nasional dan juga internasional.
Untuk mengatasi persaingan ini, White Shoes and The Couples Company
melakukan inovasi dalam lagu-lagunya, memberikan materi-materi lagu yang
mudah diterima dengan karakteristik tema lagu yang lebih universal.
4.5.2 Analisis Faktor Kunci (Key Factor Analysis)
Analisis faktor kunci ini meliputi analisis kekuatan (strength), kelemahan
(weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threatness) atau biasa disebut
dengan analisis SWOT. Wawancara yang telah dilakukan dengan pihak Aksara
Records telah menghasilkan beberapa hasil untuk analisis SWOT. Berikut hasil
wawancara berdasarkan analisis SWOT :
1) Strength and Weakness
Kelebihan dan kekurangan (Strength and Weakness) White Shoes And
The Couples Company dalam album “Skenario masa muda” bagi Aksara
Records, menurut David Tarigan, A&R Aksara Records adalah:
“Menurut gw pribadi, di album "Skenario Masa Muda" berisikan 6 lagu
yang memiliki materi-materi lagu yang sangat bagus. karakter vokal yang
tebal dan seksi, didukung sepenuhnya oleh permainan instrumen dengan
teknik yang tidak bisa disebut kacangan. Semuanya memiliki tehnik yang
baik, bahkan bagus. Lagu-lagu dalam mini album ini banyak dipengaruhi oleh
musik-musik populer yang ada dalam film-film nasional masa lalu. Selain
berisikan 6 lagu, di dalamnya juga terdapat rekaman-rekaman dialog yang
pembuatannya terinspirasi dari adegan-adegan yang ada dalam film-film
nasional…sangat kreatif. itu menjadi kelebihan dari album "Skenario Masa
Muda". Secara garis besar ini album bagus banget! Kalau kekurangannya
menurut aku di album ini dirilis dalam bentuk mini album edisinya pun
terbatas berupa CD Hanya dicetak 1000 keping. kemungkinan besar hanya
40
terdapat di tempat-tempat tertentu yang udah ditentuin...jarang dijumpai di
toko kaset lain. Kita mau membuka wawasan pecinta musik tanah air loh...
Serious music lovers lah. Aksara records cuma ngasih alternatif ke Indonesian
music lovers. Ini musik kayak gini ada loh. Please check us out! If you like it,
buy our albums. If you don’t, buy them anyway,!!he..he..he.”
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa album “Skenario masa
muda” White Shoes And The Couples Company mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan atau Strength dari album “Skenario masa muda” yaitu
memiliki materi album yang bagus dan memiliki konsep materi album yang
berciri khas tersendiri, serta berisikan 6 lagu juga terdapat rekaman-rekaman
dialog yang pembuatannya terinspirasi dari adegan-adegan yang ada dalam
film-film nasional. Kekurangan atau Weakness dari White Shoes And The
Couples Company tersebut yaitu hanya dirilis berupa CD dan dicetak hanya
1000 keping CD, dan kemungkinan tidak semua Retail atau toko kaset yang
menjual album White Shoes And The Couples Company “Skenario Masa
Muda”.
2) Opportunities and Threatness
Selain menganalisis kelebihan dan kekurangan dalam analisis faktor kunci
atau Key Factor Analysis dapat juga melalui analisis peluang (opportunities)
dan ancaman (threatness). Peluang yang diciptakan oleh White Shoes And
The Couples Company dalam album“Skenario Masa Muda” yaitu :
“Peluangnya…Go Internasional!! Kita sangat jeli melihat suatu peluang..!
Alhamdullilah buat White Shoes And The Couples Company untuk Go
Internasional udah kesampean lah.. Tahun kemaren White Shoes & The
Couples Company mendapat tawaran kontrak dengan Minty Fresh Records,
sebuah label rekaman indie yang berasal dari Chicago, Amerika Serikat.
Sebelumnya, di bulan Januari 2007, pihak Minty Fresh Records bertemu
dengan Aksara Records, yang kemudian sepakat memberikan lisensi kepada
Minty Fresh untuk merilis album pertama White Shoes & The Couples
Company di lima wilayah yaitu Amerika Serikat, Mexico, Kanada, Australia
41
dan Jepang..Wooow kesempatan yang tidak semua band bisa dapet tawaran
segini bagusnya!!
Dibalik peluang yang diciptakan terdapat pula ancaman yang dihadapi
oleh White Shoes And The Couples Company dalam album“Skenario Masa
Muda” menurut David Tarigan, A&R Aksara Records adalah:
“Dengan adanya band-band lain yang sejenis, itu merupakan bukan suatu
ancaman melainkan satu perjuangan ataupun juga malah meperkaya warna
musik tanah air.. karna bermain di jalur indie bisa memberikan tingkat
kepuasan yang luar biasa bagi para pemainnya. Keleluasaan berekspresi
memberi ruang kreativitas yang besar. Keleluasaan ini, pada akhirnya,
memberi peluang para pemain band untuk menghasilkan karya-karya yang
orisinal. Kalo ancaman…Ancaman yang kita hadapi adalah masalah
pembajakan…. Industri rekaman sendiri sebagai salah satu elemen terpenting
industri musik Indonesia mengalami pukulan yang cukup berat dari masalah
ini. Penyebabnya antara lain adalah perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi yang demikian pesat sehingga pola konsumsi orang berubah, Selain
itu produk bajakan dalam bentuk apapun harganya yang sangat murah udah
gitu mudah dibeli dimana-mana, itu juga ikut mengalihkan perhatian pembeli
produk asli.”
Hasil wawancara tersebut menjelaskan bahwa, album “Skenario masa
muda” White Shoes And The Couples Company memiliki peluang atau
opportunities, yaitu mendapat tawaran kerjasama dengan industri rekaman
inetrnasional dalam memasarkan album White Shoes And The Couples
Company “Skenario Masa Muda”. Ini juga menciptakan ancaman atau
Threatness dari kesuksesannya itu. Ancaman utamanya adalah maraknya para
penikmat musik di tanah air yang banyak beralih membeli produk bajakan.
Disebabkan beberapa faktor diantaranya adalah perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi yang demikian pesat sehingga pola konsumsi orang
berubah, selain itu produk-produk bajakan mudah didapatkan juga harga yang
dirawarkan sangat terjangkau.
42
4.5.3 Promotion Objective
Mengenai tujuan digunakannya promosi yang ingin dicapai, Mia
Indrawati, menjelaskan bahwa:
.
“Tujuannya yang pasti adalah memperkenalkan album “Skenario Masa
Muda” pada pecinta musik tanah air. buat band indie...mereka gak selalu
memperhitungkan sisi komersil saat mencipta karya. sekadar ingin
menuangkan gagasan-gagasan yang kerap kali nyeleneh--dalam lagu dan kita
sebagai wadahnya...lalu mempromosiin mereka deh!!”
Dalam hasil wawancara dijelaskan bahwa Aksara Records dalam
melakukan promosinya bertujuan memperkenalkan album Skenario “Masa
Muda” kepada pecinta musik tanah air. Aksara Records sebagai wadah untuk
melakukan promosi. Dan juga Nasta Sutardjo menjelaskan untuk band indie,
tidak selalu memperhitungkan sisi komersil saat mencipta suatu karya.
4.5.4 Segmentasi, Targeting dan Positioning
Dalam
meluncurkan
sebuah
album,
Aksara
Records
melakukan
perencanaan strategi pemasaran yang meliputi segmentation, targeting, dan
positioning.
Maka dalam penelitian ini dijelaskan bahwa segmentasi dan targeting dari
White Shoes And The Couples Company seperti yang telah dijelaskan oleh
David Tarigan, A&R Aksara Records adalah:
“mmm mulai dari anak pelajar SMP sampe perguruan tinggi atau orangorang kantoran sekalipun, kalo dilihat umur kira-kira 14 sampe 20 tahun
keatas, kaya gitu deh kira-kira gambarin segmentasi dari White Shoes And
The Couples Company, sebetulnya juga gak ada acuan umur tertentu orang
harus dengerin lagu-lagunya White Shoes And The Couples Company. Karna
dari lagu-lagunya yang sederhana, namun mengena, lirik tentang hal-hal
keseharian ini juga dilantunkan dalam gaya retro pop, sangat easy listening.
Gak cuma kalangan pecinta musik di tanah air loh, White Shoes And The
Couples Company juga jualan album meraka ke mancanegara. Bahkan
mereka banyak mengikuti event besar musik inetrnasional di luar negeri.
Berarti White Shoes And The Couples Company telah dikenal juga oleh
pecinta musik mancanegara. Itu juga yang menjadi target dari White Shoes
And The Couples Company”.
43
Berdasarkan hasil wawancara diatas, White Shoes And The Couples
memiliki segmentasi yang ditujukan bagi kalangan pelajar dari SMP hingga
perguruan tinggi dan pekerja kantoran, umur 14 – 20 tahun keatas. Targeting
yang ditujukan White Shoes And The Couples Company dalam memposisikan
produknya di benak konsumen yaitu bahwa lagu White Shoes And The
Couples mudah didengar dan dipahami serta dimengerti maksud dan makna
dari lagu tersebut. Tidak hanya dari pecinta musik tanah air, White Shoes And
The Couples Company juga dikenal oleh pecinta musik mancanegara
dikarnakan White Shoes And The Couples Company telah melakukan promosi
dan distibusi album mereka di luar negeri.
Aksara Records dalam mencapai target pasar White Shoes And The
Couples Company dalam memasarkan album “Skenario Masa Muda”,
menurut David Tarigan, A&R Aksara Records dijelaskan sebagai berikut:
“standar aja sih.. yang jelas kita promosi.. lewat radio, inetrnet, ngadain
event- event musik, lewat majalah, tabloid...Trus TV juga..Tapi yang membuat
pengaruh paling besar itu melalui internet dan radio”
Ketika ditanya ulang kembali kepada David Tarigan, mengenai pencapaian
target melalaui Inetrnet, Dijelaskan sebagai berikut:
“Beragam situs social networking seperti Youtube, Friendster, MySpace,
Facebook, Multiply hingga AmpChannelV telah menjadi promotional tools
yang sangat membantu artis-artis pendatang baru dalam mengantarkan musik
mereka kepada calon penggemar. Mungkin White Shoes & The Couples
Company tidak akan pernah manggung dan mengedarkan album mereka di
Amerika Serikat, Kanada, Jepang dan Australia. Semua itu terjadi karena jasa
internet!”
Sedangkan penjelasan mengnai pencapaian target melalui radio adalah
sebagai berikut :
“Kalau lewat radio sih simpel ya...kita kirim master ke radio terus
diputerrin di setiap pemutaran program pemutaran lagu-lagu, terutama untuk
program lagu indie dalam negeri.“
44
Hasil wawancara dari David Tarigan, dapat dijelaskan bahwa dalam
mencapai target pasar White Shoes And The Couples Company melalui
promosi. Promosi yang digunakan yaitu melalui inetrnet, radio, konser musik,
TV, dan media cetak. Dari semua promosi yang paling berpengaruh adalah
inetrnet dan radio.
Setelah penentuan segmentation dan targeting, dijelaskan oleh David
Tarigan, mengenai Positioning White Shoes And The Couples Company di
dalam album “Skenario Masa Muda” dapat menciptakan kepuasan pasar,
menurut David Tarigan yaitu:
“Kalau masalah kepuasan pasar tu relatif ya...soalnya selera pasar itu
berubah-ubah. Orang-orang punya favorit lagu yang beda-beda, misal saja ada
yang suka lagu pop tapi ada juga yang suka lagu up-beat, yang ngerockngerock gitu...”
Yang dilakukan Aksara Records untuk mencapai kepuasan pasar menurut
David Tarigan dijelaskan sebagai berikut:
“Ya yang jelas melakukan promosi, kayak yang tadi saya omongin
sebelumnya, seperti melakukan pertunjukkan atau konser musik dan yang
paling menarik melakukan promosi ke luar negri.. Kami ingin
memperkenalkan karya musik Indonesia kepada pecinta musik diseluruh
dunia. Masyarakat internasional akan bisa mendengarkan keanekaragaman
musik Indonesia!”
Maka dapat disimpukan dari wawancara di atas bahwa positioning White
Shoes And The Couples Company di dalam album “Skenario Masa Muda”
dalam menciptakan kepuasan pasar yaitu relatif berbeda-beda dikarenakan
selera konsumen yang berbeda-beda. Untuk mencapai kepuasan tersebut maka
yang harus dilakukan adalah promosi besar-besaran seperti melakukan konser
di Indonesia maupun di luar negeri.
45
Positioning sendiri telah ditentukan, David Tarigan menjelaskan mengenai
pencapaian positioning tersebut :
“Penerapan positioning untuk mencapai kepuasan pasar sudah kita lakukan
dan ya sukur lah bisa berhasil...sukses...jadi kita punya konsep terus kita terapkan
dan hasilnya...wow...hehehe...tapi intinya White Shoes And The Couples
Company punya tempat spesial buat pasar kita dan internasional.”
Dari hasil wawncara tersebut, disimpulkan bahwa White Shoes And The
Couples Company telah mencapai positioning yang telah ditentukan dan
memberikan kepuasan kepada pasar yang telah ditentukan.
Mengenai penentuan konsep desain cover dan video klip, di jelaskan oleh
David Tarigan sebagai berikut:
“Artwork mini album ini dikerjakan sendiri oleh White Shoes And The
Couples Company dengan bantuan dari para sahabat. Album dengan cover
artwork yang di desain sedemikian rupa sehingga dapat menujukkan karakter
White Shoes And The Couples Company secara lebih detail, terlihat sangat
dinamis dan begitu menyatu dengan musiknya, sehingga didalam khalayan
seorang autis yang juga jenius, mereka akan dapat mendengar lagu2 White Shoes
And The Couples Company hanya dengan melihat cover CD nya saja!!he..he..
Karena dari cover aja kan bisa mewakilkan image artis itu sendiri.Sama halnya
dengan Video Klip dari lagu mereka, semua video klip yang udah dibuat gak lepas
dari image mereka yang agak jadul..he..he.”
Penjelasan David Tarigan dapat diartikan bahwa di dalam melakukan
pengemasan akhir dari suatu album rekaman, karakter dari artis ikut menentukan
desain atau rancangan dari cover album. Karena desain dari cover yang senada
dengan karakter artis dapat menyampaikan kepada masyarakat akan image yang
ingin diciptakan oleh perusahaan rekaman pada artis tersebut.
Sedangkan untuk pembuatan Video Klip, yang merupakan salah satu media
promosi visual dari artis tersebut, turut diperhatikan konsep dari Video Klip
tersebut untuk menjaga image artis yang ingin disampaikan kepada masyarakat,
Tetapi secara keseluruhan, image yang ingin diciptakanlah yang menjadi pedoman
didalam pembuatan tersebut.
46
David Tarigan menjelaskan mengenai bagaimana menjaga positioning White
Shoes And The Couples Company di masyarakat, yaitu sebagai berikut:
“Fokus pada target audiencenya, mulai dari musik, cara dia bermusik, warna
musik, penampilan, penampilan cover, kemudian iklan yang diarahkan tepat
kepada pendengar dan penggemarnya itu sudah cukup menjaga positioning White
Shoes And The Couples Company”
Dari hasil wawancara diatas dapat dijelaskan bahwa dalam menjaga posisi
White Shoes And The Couples Company di masyarakat, langkah yang dilakukan
adalah tetap fokus pada target pasar yang sudah pernah diperoleh White Shoes
And The Couples Company dengan cara memperhatikan secara keseluruhan mulai
dari musik , image hingga pada kemasan akhir dari album rekaman White Shoes
And The Couples Company, serta melakukan kegiatan promosi yang tepat agar
dapat sampai kepada pendengar musik yang menjadi target pasar dari White
Shoes And The Couples Company.
4.5.5 Communication Budget
Dalam melaksanakan pemasaran dibutuhkan anggaran biaya atau budget yang
dialokasikan untuk promosi sebuah album oleh Aksara Records untuk White
Shoes And The Couples Company dalam album “Skenario Masa Muda”, berikut
penuturan Mia Indrawati selaku Marketing dan Promotion Aksara Records. :
“Ya pasti..karna tanpa anggran biaya, promosi nggak bisa terlaksana
sepenuhnya. Di album terbaru White Shoes And The Couples Company ini,
anggaran biaya promosi yang dikeluarkan nggak terlalu besar dibanding album
sebelumnya. Ya ini kan mini album dan juga Cuma diproduksi 1000 keping CD
dan Kaset. Jadi gak perlu melakukan promosi besar-besaran, hanya beberapa
media promosi yang digunakan, salah satunya menggunakan Internet.”
Hasil wawancara dijelaskan bahwa terdapat anggaran atau budget yang
digunakan untuk memasarkan album Skenario Masa Muda milik White Shoes
47
And The Couples Company dan juga Aksara Records hanya menggunakan
beberapa media promosi salah satunya Internet.
Pertimbangan apa yang di lakukan dalam menambah budget promosi? Mia
Indrawati memaparkan sebagai berikut:
“Mungkin kita akan prediksi berapa nilai penjualan yang bisa kita raih dari
satu album itu, kita akan melakukan promosi untuk memperkenalkan band ini,
maka kita banyak bermain di daerah-daerah, promo di daerah di radio-radio, di
majalah kita angkat saat penjualan sudah mulai meningkat, baru kita buatkan
video klip, saat penjualan sudah bagus video klip pun sangat membantu sekali
penjualan, sehingga pada saat kita melihat penjualan kita akan melihat biaya
promosi yang bisa kita keluarkan kembali untuk mengangkat penjualan ini, biaya
promosi mempengaruhi penjualan jadi kalau misalnya secara efektif makin besar
biaya promosi makin besar pula penjualan yang bisa kita raih, saat nantinya kita
melihat penjualan, apakah penjualan sudah sesuai dengan target kita, kalau dia
sudah melampaui target berarti kita masih bisa melakukan promosi lagi. Apabila
sudah bisa melakukan promosi pada fase berikutnya, barulah kita bisa melakukan
apakah itu menambah penayangan video klip nya atau kita buat lagi video klip
yang baru, sebenarnya orang akan lebih menyenangi satu artis apabila lagunya
banyak yang dikenal, itu lah fungsi dari video klip, semakin banyak video klip nya
yang kita bisa buat melalui media audio visual yaitu televisi itu semakin di kenal
artis tersebut di pasaran karena itu sangat efektif. Jadi itu strategi membuat hits
supaya artis itu semakin besar di masyarakat dengan pembuatan video klip”
Berdasarkan hasil wawancara di atas, besarnya biaya promosi dari setiap
album rekaman yang akan diedarkan, didasari dari analisa seberapa besar album
itu akan terjual dipasaran. Apabila disaat sedang melakukan aktifitas promosi,
penjualan album rekaman tersebut ternyata menunjukkan perkembangan yang
positif, maka secara otomatis akan terjadinya penambahan dari biaya promosi
tersebut dengan tujuan untuk lebih meningkatkan penjualan agar mencapai target
yang diharapkan.
48
4.5.6 Research and Evaluation
Research and Evaluation sangat diperlukan oleh Aksara Records agar dapat
mengetahui keberhasilan dari strategi pemasarannya. Mia Indrawati menjelaskan
bagaimana proses Aksara Records dalam mengevaluasi hasil dari strategi yaitu:
“Ehmm..mengevaluasi ya..?? Biasanya kita mengevaluasinya dengan melihat
target penjualan yang sudah dtentukan. Apakah penjualan album ini sudah
mencapai target penjualan yang diinginkan atau belum, salah satu caranya dengan
melihat hasil penjualan yang terjadi kemudian dibandingkan dengan rencana
penjualan yang ada, apakah album yang ada dapat terjual semua atau tidak.”
Dapat dijelaskan dari hasil wawancara diatas bahwa Aksara Records dalam
mengevaluasi hasil dari strategi adalah dengan melihat pencapaian target
penjualannya yaitu dengan membandingkan rencana yang ada dan hasil penjualan
yang terjadi.
Yang menjadi tolak ukur keberhasilan dari strategi yang dilakukan oleh
Aksara Records menurut Mia Indrawati adalah:
“Tolak ukurnya dari melihat hasil penjualan tadi. Jika sudah memenuhi target
berarti strategi yang kita lakukan sudah bisa dikategorikan berhasil..ya syukursyukur bisa sampai melebihi target..he..he.. gold atau platinum atau kalau mau
bagus lagi sampai tripel platinum..he...he...”
Dari kutipan diatas dapat dijelaskan bahwa yang menjadi tolak ukur
keberhasilan dari strategi yang dilakukan oleh Aksara Records adalah dengan
melihat hasil penjualan yang telah dilakukan. Jika memenuhi target berarti strategi
yang dilakukan oleh Aksara Records dapat dikatakan berhasil.
49
4.5.7 Strategi Komunikasi Pemasaran
Hasil dari wawancara yang telah dilakukan penulis kepada David Tarigan
menjabat sebagai Artis & Repotoire (A&R) dan Mia Indrawati menjabat sebagai
Promotion Department dari Aksara Records dapat dipaparkan sebagai berikut:
Pertimbangan dalam memilih band atau penyanyi sehingga menjadi partner
Aksara Records, menurut David Tarigan yaitu:
“Karakter yang biasanya menjadi pertimbangan sih.., karakter vokal tu kan
banyak yang bagus tapi yang punya sesuatu kan jarang, kalau dari musikalitas
ama talenta para musisi indie ini pada kenyataannya memang tak kalah moncer
ketimbang musisi jalur mainstream, bahkan tak jarang lebih baik. Yang
membedakan, musisi indie mengedarkan album dengan bujet serba terbatas.
Berbeda dengan band jalur mainstream yang dimanjakan sokongan dana besar
dari produser major label. Itu saja. Kalau bermain di jalur indie bisa memberikan
tingkat kepuasan yang luar biasa bagi para pemainnya. Keleluasaan berekspresi
memberi ruang kreativitas yang besar. Keleluasaan ini, pada akhirnya, memberi
peluang para pemain band untuk menghasilkan karya-karya yang orisinal. Satu hal
yang sulit diperoleh tatkala mereka berkiprah di jalur musik mainstream. ''Sebab,
suka tidak suka, kita harus mengikuti pakem yang sedang tren, Lusinan band indie
menjamur di berbagai kota besar di Indonesia. Kunci sukses indie adalah
memberikan anak-anak muda keleluasan berekspresi. Ini justru pas dengan profil
psikologis anak muda yang mendambakan kebebasan. Tak heran jika cukup
bejibun remaja yang tertarik menceburkan diri di jalur ini. Musik indie pun
menjadi identitas kaum muda. ''Seperti ini lho (musik) yang gue cari,''
Berdasarkan hasil wawancara dengan Artis & Repotoire (A&R), divisi
didalam sebuah perusahaan rekaman yang memutuskan untuk menerima atau
tidak seorang penyanyi solo ataupun grup band untuk di produksi oleh perusahaan
tersebut, bahwa di dalam melakukan pemilihan artis, baik itu penyanyi solo atau
pun grup band , yang menjadi perhatian utama adalah karakter sang vokalis.
Karakter vokal yang mempunyai ciri khas tersendiri dan berbeda dengan karakter
vokal dari artis-artis yang sudah pernah ada lebih menarik perhatian seorang
A&R, karena dengan karakter tersebut, seorang artis akan lebih mudah untuk
diperkenalkan ke masyarakat luas. Tetapi itu tidak terbatas pada karakter semata,
Musikalitas menjadi suatu pertimbangan seorang A&R. Dengan Musikalitas yang
50
didukung keleluasaan dari band atau penyanyi ini, pada akhirnya, memberi
peluang para pemain band atau penyanyi untuk menghasilkan karya-karya yang
orisinal .
Talenta merupakan suatu nilai lebih di luar dari karakter vokalnya sendiri
karena dengan kemampuan tersebut band atau penyanyi diharapkan dapat
menciptakan lagu sendiri yang sesuai dengan karakternya.
Aksara Records dalam memilih White Shoes And The Couples Company
menurut David Tarigan yaitu sebagai berikut:
“Berawal dari sering digelarnya acara musik di BB’s cafe yang menampilkan
band –band kecil yang belum punya album, bandnya bagus – bagus. Salah satu
band yang tampil disana ada White Shoes And The Couples Company, Gue liat,
animonya gokil banget. Gue punya keinginan buat mendokumentasiin meraka
lewat album kompilasi, Akhirnya, tahun 2005 White Shoes And The Couples
Company menjadi salah satu band pengisi album kompilasi soundtrack film Janji
Joni. Dari situ White Shoes And The Couples Company mulai banyak dikenal
orang. Kemudian Aksara Records membuka kesempatan besar kepada White
Shoes And The Couples Company buat bikin album sendiri, bukan tanpa alasan
Aksara Records memberikan kesempatan tersebut. Selain materinya dianggap
bagus serta talenta bermusik mereka diatas rata-rata. dan menjadikan salah satu
band yang ditangani oleh Aksara. Album pertama White Shoes And The Couples
Company untuk ukuran musisi indie dapat dibilang cukup sukses, terbukti dengan
seringnya mereka tampil di pensa-pensi sana-sini, juga cukup sering video klipnya
di putar di stasiun-stasiun tv tertentu.”
Pemilihan untuk megambil White Shoes And The Couples Company jika
dikaitkan dengan pedoman seorang A&R di dalam mengambil suatu keputusan
yakni karakter, maka lagu-lagu dari White Shoes And The Couples Company
yang mudah di cerna (easy listening), di anggap sebagai karakter dari grup band
tersebut.
Tahap perencanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Aksara
Records dalam memasarkan album White Shoes And The Couples Company
dalam album“Skenario Masa Muda” menurut Mia Indrawati menjabat sebagai
Promotion Department dari Aksara Records yaitu:
51
“Ini tahapannya..pertama menganalisa permasalahan yang ada trus dievaluasi,
apakah rencana yang tadi sudah berjalan baik atau belum kemudian menyiapkan
budget yang dibutuhkan sesuai dengan rencana yang ada tadi trus yang terakhir
tujuan apa saja yang mau dicapai oleh kita.”
Dari hasil wawancara diatas dapat dijelaskan bahwa tahap perencanaan
strategi komunikasi pemasaran Aksara Records adalah dengan menganalisa
permasalahan yang ada dan dievaluasi serta menyiapakan biaya yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan.
Menurut Mia Indrawati tahap pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran
yang dilakukan Aksara Records dalam memasarkan album White Shoes And The
Couples Company dalam album“Skenario Masa Muda”, yaitu:
“Kita kalau mau bisnis apa saja pasti yang harus diutamakan agar produk yang
dihasilkan dikenal orang itu promosi dan itu satu-satunya cara yang paling jitu.
Apapun media promosinya sangat menentukan loh... White Shoes And The
Couples Company juga sama dalam memasarkan album Skenario masa mudanya.
Biasanya paling gencar yang kita lakukan yaitu mempromosikan melalui inetrnet
dan radio, selain itu kita dalam mempromosikan juga sering ngadain launching
album. Untuk album terbaru dari White Shoes And The Couples Company kita
ngadain launching album bertemakan Konser Skenario Masa Muda di dua kota
Jakarta dan Bandung. selain itu, dalam penjualan album resmi kita ngasih
beberapa bonus Arwork kaya Stiker, Kartu pos eksklusif dan foto.”
Maka dapat dijelaskan bahwa tahap pelaksanaan strategi yang paling utama
dan berpengaruh dalam memasarkan album White Shoes And The Couples
Company
dalam album “Skenario Masa Muda adalah promosi dengan
menggunakan media elektronik salah satunya yaitu Internet dan radio. Selain itu
Askara Records juga melakukan promosi dengan mengadakan launching album
dengan disertai bonus Artwork dalam penjualan album resminya.
Media yang digunakan Aksara Records dalam memasarkan album White
Shoes And The Couples Company dalam album “Skenario Masa Muda” menurut
Mia Indrawati yaitu:
”CD, kaset, dan merchandise White Shoes And The Couples Company udah
didistribusiin secara nasional oleh Aksara Records. Untuk medianya kita
52
menggunakan media elektronik dan cetak. Untuk media elektronik kita
menggunakan video klip, wawancara di radio, TV, internet, khusus internet kita
kasih Informasi mengenai pendistribusian mini album ini melalui website kita di
www.whiteshoesandthecouplescompany.org, www.aksararecords.com. Lewat
internet juga band-band indie ini bisa berkorespondensi dengan band-band indie
luar negeri, mempunyai penggemar dari luar negeri, bahkan mereka bisa juga
main di luar negeri dan terus konser-konser.. melakukan promo tour ke kota-kota
besar di indonesia... trus.....untuk media cetak lokal yang pernah meliput dan
masih menjalani hubungan baik dengan White Shoes And The Couples Company
antara lain: Rollingstone Magazine, Hai, FHM, Trax Magazine, A+, Soap, Gadis,
Free! Magazine, Ripple Magazine, Area Magazine, The Jakarta Post, Pikiran
Rakyat, Poskota, Suara Pembaruan, Jawa Pos, dan lain-lain.”
Hasil wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa Aksara Records dalam
memasarkan album White Shoes And The Couples Company
dalam album
“Skenario Masa Muda” menggunakan promosi melalui media cetak dan
elektronik. Untuk media elektronik menggunakan media TV, Radio, Internet dan
khusus media internet Aksara Records memberikan informasi pendistribusian
melalui
website
di
www.aksararecords.com
dan
www.whiteshoesandthecouplescompany.org, dan untuk media cetak Aksara
Records Menjalin hubungan kerjasama dengan media cetak lokal antara lain
Rollingstone Magazine, Hai, FHM, Trax Magazine, A+, Soap, Gadis, Free!
Magazine, Ripple Magazine, Area Magazine, The Jakarta Post, Pikiran Rakyat,
Poskota, Suara Pembaruan, dan Jawa Pos.
Dari sekian banyak bentuk promosi guna memasarkan album “Skenario Masa
Muda” dari White Shoes And The Couples Company ini, yang terpenting dan
sangat memiliki pengaruh besar dalam penjualan album tersebut akan dijelaskan
oleh Mia Indrawati menjabat sebagai Promotion Department dari Aksara Records:
“Yang paling memiliki pengaruh besar ialah media internet. Berbahagialah
siapapun yang menjadi musisi atau anak band di era digital sekarang ini. Pesatnya
perkembangan teknologi informasi menjanjikan kemudahan, kemurahan dan
kecepatan dalam memasarkan dan mempromosikan musik yang ternyata hanya
cukup dikontrol oleh piranti mouse yang berada dalam genggaman kita sendiri.
Jaman dulu semua artis atau band masih sangat tergantung dengan major label,
53
stasiun televisi, radio, suratkabar dan majalah besar jika ingin mempopulerkan
musik ke pentas nasional. Label-label rekaman itu pun mesti menghamburkan
budget pemasaran album yang fantastis untuk mendukung promosi di berbagai
media. Beragam situs social networking seperti Friendster, MySpace, Facebook,
Multiply telah menjadi promotional tools yang sangat membantu artis-artis
pendatang baru dalam berpromosi.”
Dari hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa bentuk promosi yang
memiliki pengaruh besar terhadap penjualan album “Skenario Masa Muda” dari
White Shoes And The Couples Company ini yaitu promosi melalui Internet,
dikarenakan internet memiliki kemudahan, kemurahan dan kecepatan dalam
memasarkan dan mempromosikan musik. Dan juga beragam situs social
networking seperti Friendster, MySpace, Facebook, Multiply telah menjadi
promotional tools yang sangat membantu artis-artis pendatang baru dalam
berpromosi.
4.6
Pembahasan
Dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran, agar tujuan pemasaran yang
ingin dicapai oleh Aksara Records mendapatkan hasil yang maksimal maka Aksara
Records melakukan beberapa tahapan, yang pertama Aksara Records melakukan
Marketing Plan yaitu menentukan terlebih dahulu Segmentasi, Targeting dan
Positioning dari White Shoes And The Couples Company kemudian melakukan
analisa situasi hal ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari
White Shoes And The Couples Company, lalu menetapkan tujuan yang ingin dicapai
oleh White Shoes And The Couples Company dalam melakukan strategi komunikasi
pemasaran.
Yang kedua adalah tahap pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran, Aksara
Records yang paling utama dan berpengaruh dalam memasarkan album White Shoes
And The Couples Company “Skenario Masa Muda” adalah promosi dengan
54
menggunakan media elektronik yaitu internet, TV dan radio. Pemilihan media
elektronik ini yaitu salah satunya internet, website dari White Shoes And The Couples
Company itu sendiri maupun Aksara Records. dikarenakan promosi melalui internet
memiliki
kemudahan,
kemurahan
dan
kecepatan
dalam
memasarkan
dan
mempromosikan musik. Untuk radio tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar dan
hampir semua lapisan masyarakat mempunyai radio. Selain itu radio lebih banyak
digunakan di saat khalayak tidak bisa menonton TV dan membaca media cetak.
Sedangkan untuk pemilihan promosi menggunakan TV juga memiliki pengaruh besar
karena adanya tampilan berupa video klip dari album lagu tersebut. Sehingga promosi
menggunakan TV juga tidak kalah menariknya dibandingkan dengan radio, hanya
saja promosi melalui TV membutuhkan biaya yang lebih besar daripada melalui radio.
Dapat juga melalui konser-konser.Dengan strategi seperti itu ternyata sangat efektif
untuk meningkatkan album penjualan White Shoes And The Couples Company.
Tahap yang ketiga adalah tahap evaluasi, proses evaluasi dari strategi komunikasi
pemasaran yang telah dilaksanakan oleh Aksara Records adalah dengan melihat
pencapaian target penjualannya yaitu dengan membandingkan rencana yang ada dan
hasil penjualan yang terjadi.
Peneliti memiliki pendapat bahwa strategi ini dilakukan oleh Aksara Records agar
proses strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Aksara Records menjadi lebih
sederhana
dan
tidak
terlalu
rumit
karena
Aksara
Records
juga
harus
mempertimbangkan banyaknya waktu, tenaga dan pikiran yang harus digunakan
dalam tahapan-tahapan strategi komunikasi pemasaran tersebut padahal situasi dan
kondisi yang dihadapi oleh Aksara Records di lapangan tidak terlalu rumit dan
kompleks.
55
Berdasarkan kerangka kerja, proses strategi komunikasi pemasaran yang telah
dilakukan oleh Aksara Records mempunyai banyak keterlibatan divisi yaitu divisi
pemasaran dan promosi serta A&R. Divisi pemasaran untuk menuntun dan
memonitoring jalannya sirkulasi suatu pemasaran pada sebuah album dan A&R untuk
mengetahui hasil penjualan, peran distribusi, dan mengatur keuangan dalam promosi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi
pemasaran yang dilakukan Aksara Records untuk memasarkan album White
Shoes And The Couples Company album “Skenario Masa Muda”. Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan terhadap nara sumber dengan melakukan indepth
interview dan mengumpulkan data-data tertulis dari Aksara Records maka dapat
disimpulkan:
1) Album “Skenario masa muda” milik White Shoes And The Couples
Company memiliki konsep materi album yang berciri khas tersendiri, serta
berisikan
6
lagu
juga
terdapat
rekaman-rekaman
dialog
yang
pembuatannya terinspirasi dari adegan-adegan yang ada dalam film-film
nasional dan hanya dirilis berupa CD dan dicetak hanya 1000 keping CD.
2) Aksara Records bersama dengan White Shoes And The Couples Company
melakukan beberapa strategi terutama untuk melakukan promosi album.
Beberapa promosi yang digunakan adalah melakukan tour ke berbagai
kota-kota di Indonesia, penanyangan video klip di TV, pemutaran lagu
yang akan menjadi hits album di radio secara berkala dalam masa promosi,
mengadakan dan mengikut sertakan White Shoes And The Couples
Company dalam beberapa acara-acara musik
56
57
3) Promosi terpenting dan memiliki pengaruh yang paling besar dalam
penjualan album White Shoes And The Couples Company album
“Skenario Masa Muda” adalah melakukan promosi melalui internet, radio
dan TV. Keunggulan melakukan promosi melalui internet adalah
kemudahan,
kemurahan
mempromosikan
suatu
dan
produk
kecepatan
ke
dalam
pasaran
memasarkan
global.
Untuk
dan
radio
keunggulannya adalah biaya yang murah dan lebih banyak para pendengar
yang mendengarkan program acra radio dan dapat dilakukan dimana saja
dan kapan saja. Kekurangannya adalah keterbatasan radio yaitu hanya
dirancang untuk didengar. Keunggulan melalui TV adalah dapat didengar
dan dilihat. Sehingga memiliki daya tarik yang lebih daripada radio,
sehingga harus memiliki design promosi yang menarik. Kekurangannya
adalah biaya yang lebih mahal.
5.2.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dirangkum peneliti, maka peneliti
dapat memberikan saran yang mungkin dapat berguna bagi strategi komunikasi
pemasaran yang dilakukan oleh Aksara Records, yaitu:
1. Melihat dari hasil produksi mini album White Shoes And The Couples
Company album “Skenario Masa Muda” hanya memproduksi keset atau CD
sebanyak 1000 buah, oleh karena itu dari segi pencapaian target market tidak
mengenai sasaran target audience. maka penulis menyarankan agar White
Shoes And The Couples Company memproduksi album dan mempromosikan
58
secara luas sehingga mengenai target audiencenya. kelemahan band-band
indie pada umumnya tidak mampu dalam hal pemasaran. Meski dari segi
kualitas dan kreativitas band indie sangat potensial. Kendala lain adalah
masalah pembajakan yang belum akan berhenti.
2. Dalam promosi yang dilakukan oleh Aksara Records hanya sebatas promosi
pada media, namun untuk pertunjukan secara langsung di daerah-daerah
seperti tur-tur hanya mengandalkan manajemen artis dan sponsor, alangkah
baiknya bila pertunjukan juga diselenggarakan oleh Aksara Records Selain itu,
bagi musisi/band yang berharap dikontrak Label.
3. Membuat album secara Indie Label berguna untuk mengumpulkan
penggemar. Sehingga musisi/band tsb mempunyai basis penggemar. karena
basis penggemar ini penting bagi beberapa Label sebagai tolok ukur yang
cukup menentukan apakah musisi/band itu akan dikontrak atau tidak. Sebab
basis penggemar ini merupakan pasar potensial bagi penjualan album karya
musik si musisi/band. Musisi/band yang memiliki basis penggemar yang besar
kira-kiranya berpeluang untuk dikontrak.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Oemi M.A., Dasar-dasar Public Relations. Bandung : PT. Citra Aditya
Bakti, 1990
Alifahmi, Hifni. Sinergi Komunikasi Pemasaran. Jakarta : PT. Mizan Pustaka, 2005
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
2003.
Fill, Chriss. Marketing Communication: Frameworks, Theories and Application. New
Jersey : Prentice Hall, 1995.
In, Charlie, Dr. Mengukir Strategi Pemasaran. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,
2004.
Jefkins, Frank. Manajemen Periklanan Efektif. 5th ed. Jakarta: Gramedia, 1997
Kotler, Philip, Gary Armstrong. Principles of Marketing, 9th ed. Saddle River, New
Jersey: Prentice Hall, Inc., 2001
Kotler, Philip. Marketing Management, The Millenium Edition. Upper Saddle River,
New Jersey : Prentice Hall, Inc., 2000.
Kotler, Philip. Manajemen
PT.Prenhallindo, 2002.
Pemasaran,
Edisi
Millennium
Jilid
1,
Jakarta:
Lamb, Charles W., Joseph H. Hair, Carl McDaniel. Marketing, 6th ed. South Western
publishing: a division of Thomson Learning, 2002.
Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2004.
60
Royan, Frans M. Marketing Selebritis. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2004.
Stanton, William J. Fundamental of Marketing. 7 th ed. New York : Mcgraw-Hill Book
Company., 1984
Sutisna, SE. ME, Prilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2001
Swasrha, Basu. Azas-azas Marketing. Penerbit :Liberty, Yogyakarta. 1999.
Yin, Robert K. Studi Kasus (Desain dan Metode). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, ,
1996
61
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN A&R (ARTIS & REPOTOIRE)
AKSARA RECORDS
1. Apa kelebihan dan kekurangan White Shoes And The Couples Company
dalam album ‘Skenario Masa Muda’ ini bagi Aksara Records?
2. Peluang apakah yang didapat dari kesuksesan White Shoes And The Couples
Company dalam album “Skenario Masa Muda”?
3. Apa yang menjadi ancaman pada White Shoes And The Couples Company
pada album ‘Skenario Masa Muda’?
4. Bagaimana mengatasi persaingan dari band-band lain?
5. Apa saja yang dilakukan oleh Aksara Records untuk dapat mencapai target
pasar White Shoes And The Couples Company dalam memasarkan album
‘Skenario Masa Muda’?
6. Untuk mencapai kepuasan pasar tersebut, apa saja yang dilakukan oleh Aksara
Records?
7. Bagaimana Aksara Records untuk tetap menjaga kepuasan pasar secara terus
menerus?
8. Apakah positioning White Shoes And The Couples Company di album
‘Skenario Masa Muda’ dapat menciptakan kepuasan pasar?
9. Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih penyanyi atau band sehingga
menjadi partner Aksara Records?
10. Mengapa White Shoes And The Couples Company menjadi salah satu band
yang dipilih oleh Aksara Records?
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN MARKETING & PROMOTION
DEPARTEMENT AKSARA RECORDS
1. Sejauh mana label rekaman indie seperti Aksara Records mempunyai peranan
penting dalam mempromosikan band indie?
2. Bagaimana perkembangan musik indie khususnya dijakarta?
3. Media apa yang sering digunakan para musisi band indie dalam memasarkan
album mereka?
4. Apa saja prestasi yang telah diraih White Soes & The Couples Company?
5. Ceritakan secara singkat ringkasan perjalanan White Shoes And The Couples
Company saat mengadakan tur ke Amerika Serikat?
6. Media Promosi apa saja yang digunakan Aksara Records dalam memasarkan
album “Skenario Masa Muda”White Shoes And The Couples Company?
7. Di album “skenario masa muda” apa saja yang ingin ditawarkan oleh White
Shoes And The Couples Company?
8. Seberapa jauh keterlibatan Aksara Records dalam membentuk karakter album,
khususnya White Shoes And The Couples Company?
9. Bagaimana tahap pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan
Aksara Records dalam memasarkan album ‘Skenario Masa Muda’ White
Shoes And The Couples Company?
10. Bagaimana tahap perencanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan
Aksara Records dalam memasarkan album ‘Skenario Masa Muda’ White
Shoes And The Couples Company?
11. Tujuan promosi apakah yang ingin dicapai Aksara Records dalam
memasarkan album ‘Skenario Masa Muda’ White Shoes And The Couples
Company?
12. Alat-alat pemasaran (advertising, direct response media, sales promotion,
personal selling, public relation) apa saja yang digunakan Aksara Records
dalam mempromosikan album ‘Skenario Masa Muda’ White Shoes And The
Couples Company?
Hasil Wawancara dengan A & R Department Aksara Records
1. Apa kelebihan dan kekurangan White Shoes And The Couples Company
dalam album ‘Skenario Masa Muda’ ini bagi Aksara Records?
J
:“Menurut saya pribadi, di album "Skenario Masa Muda" berisikan 6
lagu yang memiliki materi-materi lagu yang sangat bagus. karakter vokal yang
tebal dan seksi, didukung sepenuhnya oleh permainan instrumen dengan
teknik yang tidak bisa disebut kacangan. Semuanya memiliki tehnik yang
baik, bahkan bagus. Lagu-lagu dalam mini album ini banyak dipengaruhi oleh
musik-musik populer yang ada dalam film-film nasional masa lalu. Selain
berisikan 6 lagu, di dalamnya juga terdapat rekaman-rekaman dialog yang
pembuatannya terinspirasi dari adegan-adegan yang ada dalam film-film
nasional…sangat kreatif. itu menjadi kelebihan dari album "Skenario Masa
Muda". Secara garis besar ini album bagus banget! Kalau kekurangannya
menurut aku di album ini dirilis dalam bentuk mini album edisinya pun
terbatas berupa CD Hanya dicetak 1000 keping. kemungkinan besar hanya
terdapat di tempat-tempat tertentu yang udah ditentuin...jarang dijumpai di
toko kaset lain. Kita mau membuka wawasan pecinta musik tanah air loh...
Serious music lovers lah. Aksara records cuma ngasih alternatif ke Indonesian
music lovers. Ini musik kayak gini ada loh. Please check us out! If you like it,
buy our albums. If you don’t, buy them anyway,!!he..he..he.”
2. Peluang apakah yang didapat dari kesuksesan White Shoes And The Couples
Company dalam album “Skenario Masa Muda”?
J
: “Peluangnya…Go Internasional!! Kita sangat jeli melihat suatu
peluang..! Alhamdullilah buat White Shoes And The Couples Company untuk
Go Internasional udah kesampean lah.. Tahun kemaren White Shoes & The
Couples Company mendapat tawaran kontrak dengan Minty Fresh Records,
sebuah label rekaman indie yang berasal dari Chicago, Amerika Serikat.
Sebelumnya, di bulan Januari 2007, pihak Minty Fresh Records bertemu
dengan Aksara Records, yang kemudian sepakat memberikan lisensi kepada
Minty Fresh untuk merilis album pertama White Shoes & The Couples
Company di lima wilayah yaitu Amerika Serikat, Mexico, Kanada, Australia
dan Jepang..Wooow kesempatan yang tidak semua band bisa dapet tawaran
segini bagusnya!!”
3. Apa yang menjadi ancaman pada White Shoes And The Couples Company
pada album ‘Skenario Masa Muda’?
J
: “Dengan adanya band-band lain yang sejenis, itu merupakan bukan
suatu ancaman melainkan satu perjuangan ataupun juga malah meperkaya
warna musik tanah air.. karna bermain di jalur indie bisa memberikan tingkat
kepuasan yang luar biasa bagi para pemainnya. Keleluasaan berekspresi
memberi ruang kreativitas yang besar. Keleluasaan ini, pada akhirnya,
memberi peluang para pemain band untuk menghasilkan karya-karya yang
orisinal. Kalo ancaman…Ancaman yang kita hadapi adalah masalah
pembajakan…. Industri rekaman sendiri sebagai salah satu elemen terpenting
industri musik Indonesia mengalami pukulan yang cukup berat dari masalah
ini. Penyebabnya antara lain adalah perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi yang demikian pesat sehingga pola konsumsi orang berubah, Selain
itu produk bajakan dalam bentuk apapun harganya yang sangat murah udah
gitu mudah dibeli dimana-mana, itu juga ikut mengalihkan perhatian pembeli
produk asli.”
4. Apa saja yang dilakukan oleh Aksara Records untuk dapat mencapai target
pasar White Shoes And The Couples Company dalam memasarkan album
‘Skenario Masa Muda’?
J
: “standar aja sih.. yang jelas kita promosi.. lewat radio, inetrnet,
ngadain event- event musik, lewat majalah, tabloid...Trus TV juga..Tapi yang
membuat pengaruh paling besar itu melalui internet TV dan radio. Khusus
internet Beragam situs social networking seperti Youtube, Friendster,
MySpace,
Facebook, Multiply hingga
AmpChannelV telah
menjadi
promotional tools yang sangat membantu artis-artis pendatang baru dalam
mengantarkan musik mereka kepada calon penggemar. Mungkin White Shoes
& The Couples Company tidak akan pernah manggung dan mengedarkan
album mereka di Amerika Serikat, Kanada, Jepang dan Australia. Semua itu
terjadi karena jasa internet!. Kalau lewat radio sih simpel ya...kita kirim
master ke radio terus diputerrin di setiap pemutaran program pemutaran lagulagu, terutama untuk program lagu indie dalam negeri.”
5. Untuk mencapai kepuasan pasar tersebut, apa saja yang dilakukan oleh Aksara
Records?
J
: “Kalau masalah kepuasan pasar tu relatif ya...soalnya selera pasar itu
berubah-ubah. Orang-orang punya favorit lagu yang beda-beda, misal saja ada
yang suka lagu pop tapi ada juga yang suka lagu up-beat, yang ngerockngerock gitu...”
6. Bagaimana Aksara Records untuk tetap menjaga kepuasan pasar secara terus
menerus?
J
: “Ya yang jelas melakukan promosi, kayak yang tadi saya omongin
sebelumnya, seperti melakukan pertunjukkan atau konser musik dan yang
paling
menarik
melakukan
promosi
ke
luar
negri..
Kami
ingin
memperkenalkan karya musik Indonesia kepada pecinta musik diseluruh
dunia. Masyarakat internasional akan bisa mendengarkan keanekaragaman
musik Indonesia!”
7. Apakah positioning White Shoes And The Couples Company di album
‘Skenario Masa Muda’ dapat menciptakan kepuasan pasar?
J
: “Penerapan positioning untuk mencapai kepuasan pasar sudah kita
lakukan dan ya sukur lah bisa berhasil...sukses...jadi kita punya konsep terus
kita terapkan dan hasilnya...wow...hehehe...tapi intinya White Shoes And The
Couples Company punya tempat spesial buat pasar kita dan internasional.”
8. Bagaimana mengenai penentuan konsep desain cover dan video klip dari
White Shoes And The Couples Company di album ‘Skenario Masa Muda’?
J
: “Artwork mini album ini dikerjakan sendiri oleh White Shoes And
The Couples Company dengan bantuan dari para sahabat. Album dengan
cover artwork yang di desain sedemikian rupa sehingga dapat menujukkan
karakter White Shoes And The Couples Company secara lebih detail, terlihat
sangat dinamis dan begitu menyatu dengan musiknya, sehingga didalam
khalayan seorang autis yang juga jenius, mereka akan dapat mendengar lagu2
White Shoes And The Couples Company hanya dengan melihat cover CD nya
saja!!he..he.. Karena dari cover aja kan bisa mewakilkan image artis itu
sendiri.Sama halnya dengan Video Klip dari lagu mereka, semua video klip
yang udah dibuat gak lepas dari image mereka yang agak jadul..he..he.”
9. Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih penyanyi atau band sehingga
menjadi partner Aksara Records?
J
: “Karakter yang biasanya menjadi pertimbangan sih.., karakter vokal
tu kan banyak yang bagus tapi yang punya sesuatu kan jarang, kalau dari
musikalitas ama talenta para musisi indie ini pada kenyataannya memang tak
kalah moncer ketimbang musisi jalur mainstream, bahkan tak jarang lebih
baik. Yang membedakan, musisi indie mengedarkan album dengan bujet serba
terbatas. Berbeda dengan band jalur mainstream yang dimanjakan sokongan
dana besar dari produser major label. Itu saja. Kalau bermain di jalur indie
bisa memberikan tingkat kepuasan yang luar biasa bagi para pemainnya.
Keleluasaan berekspresi memberi ruang kreativitas yang besar. Keleluasaan
ini, pada akhirnya, memberi peluang para pemain band untuk menghasilkan
karya-karya yang orisinal. Satu hal yang sulit diperoleh tatkala mereka
berkiprah di jalur musik mainstream. ''Sebab, suka tidak suka, kita harus
mengikuti pakem yang sedang tren, Lusinan band indie menjamur di berbagai
kota besar di Indonesia. Kunci sukses indie adalah memberikan anak-anak
muda keleluasan berekspresi. Ini justru pas dengan profil psikologis anak
muda yang mendambakan kebebasan. Tak heran jika cukup bejibun remaja
yang tertarik menceburkan diri di jalur ini. Musik indie pun menjadi identitas
kaum muda. ''Seperti ini lho (musik) yang gue cari,''
10. Mengapa White Shoes And The Couples Company menjadi salah satu band
yang dipilih oleh Aksara Records?
J
: “Berawal dari sering digelarnya acara musik di BB’s cafe yang
menampilkan band –band kecil yang belum punya album, bandnya bagus –
bagus. Salah satu band yang tampil disana ada White Shoes And The Couples
Company, Gue liat, animonya gokil banget. Gue punya keinginan buat
mendokumentasiin meraka lewat album kompilasi, Akhirnya, tahun 2005
White Shoes And The Couples Company menjadi salah satu band pengisi
album kompilasi soundtrack film Janji Joni. Dari situ White Shoes And The
Couples Company mulai banyak dikenal orang. Kemudian Aksara Records
membuka kesempatan besar kepada White Shoes And The Couples Company
buat bikin album sendiri, bukan tanpa alasan Aksara Records memberikan
kesempatan tersebut. Selain materinya dianggap bagus serta talenta bermusik
mereka diatas rata-rata. dan menjadikan salah satu band yang ditangani oleh
Aksara. Album pertama White Shoes And The Couples Company untuk
ukuran musisi indie dapat dibilang cukup sukses, terbukti dengan seringnya
mereka tampil di pensa-pensi sana-sini, juga cukup sering video klipnya di
putar di stasiun-stasiun tv tertentu.”.
Hasil Wawancara dengan Marketing and Promotion Department Aksara
Records
1. Sejauh mana label rekaman indie seperti Aksara Records mempunyai peranan
penting dalam mempromosikan band indie?
J
: “Keberadaan label-label rekaman indie pun turut membantu
berhasilnya perjuangan band-band indie supaya dapat dikenal masyarakat
lebih banyak dan dapat dinikmati karyanya. Di Jakarta sendiri sudah semakin
banyak label-label rekaman indie yang hadir selain Aksara Records ada, Black
Morse records, Paviliun records, Sinjitos records, Marmalade records,
Kenanga records, Parc Suddenly records, sirene sekarat records, DE records,
demajors, lovely records, dan lain-lain. Dengan hadirnya berbagai macam
label rekaman indie ini membuat banyak band indie yang bersemangat untuk
kembali berkarya. Hadirnya label-label rekaman indie ini sebenarnya sama
dengan alasan hadirnya band-band indie, dikarenakan timbulnya kebosanan
dengan yang sudah ada dan karena yang ada cuma “itu-itu” saja. Label
rekaman indie diatas ada yang mengurusi mulai dari rekaman sampai
distribusi dan promosi, ada juga yang cuma membantu di penggandaan dan
distribusi saja. Dalam hal ini si artis memproduksi sendiri albumnya dari mulai
rekaman, mixing, mastering. Baru kemudian mereka bekerja sama dengan
label-label tersebut dalam hal penggandaan dan distribusi. Biasanya, label
rekaman indie akan mengeluarkan sebuah album kompilasi. Disamping untuk
jualan, mereka juga bisa mengetahui band mana yang kira-kira bisa menjadi
‘the next big thing’, lalu mereka akan sign band itu sebagai artis mereka.Tapi,
walaupun band-band tersebut sudah punya label ataupun belum, mereka tetap
akan maju dengan caranya masing-masing.”
2. Bagaimana perkembangan musik indie khususnya dijakarta?
J
: “Di Jakarta, semakin hari semakin banyak band indie yang terbentuk ,
berkembang dan menjadi established. Ada yang menjadi besar, ada yang
stagnan, ada juga yang lalu menghilang. Banyak alasan dan faktor untuk
menjawab kenapa semua itu bisa terjadi. Masalah passion, time management,
punya
kerjaan
tetap
yang
akhirnya
malah
membikin
gak
bisa
bermusik(padahal ide awal mencari kerjaan itu untuk membiayai segala
macam kepentingan bandnya), dan berbagai macam hal lainnya. Sebagian dari
mereka, masih sempat untuk mendokumentasikan karyanya disela-sela
kesibukan lain mereka yang beranekaragam itu. Bahkan mereka berani terus
maju walaupun mereka harus melakukannya sendiri yang biasa disebut dengan
DIY atau Do It Yourself(tapi saya lebih senang menyebutnya DIO atau Do It
Ourself, karena mereka melakukannya juga tidak sendirian tapi bersama-sama
hehehe).
Strategi
mereka
pun
bermacam-macam
dalam
rangka
menyebarluaskan karyanya.”
3. Media apa yang sering digunakan para musisi band indie dalam memasarkan
album mereka?
J
: “Untuk hal ini mempergunakan fasilitas internet seperti myspace dan
youtube,termasuk pilihan yang digemari oleh mereka. Everybody Loves Irene
termasuk salah satu band indie yang berhasil ‘berjuang’ melalui myspace.
Mereka juga menjual lagu-lagu mereka via internet. Lewat internet juga
band-band indie ini bisa berkorespondensi dengan band-band indie luar negeri,
mempunyai penggemar dari luar negeri, bahkan mereka bisa juga main di luar
negeri. Sudah lumayan banyak band-band indie yang manggung di negeri
tetangga, seperti the Brandals, White Shoes & the Couples Company,
Everybody Loves Irene, dan Ballads of the Cliché. Selain itu sudah banyak
event-event yang mendukung scene indie ini, seperti acara program di radio
dan televisi, juga festival-festival indie sehingga nama-nama band indie
tersebut makin terangkat. Dan kedepan, mereka pasti akan menemukan caracara baru lain dalam pergerakan perjuangan mereka supaya mereka tetap bisa
eksis di dunia musik sehingga bisa dikenal lebih luas lagi.”
4. Apa saja prestasi yang telah diraih White Soes & The Couples Company?
J
: “Dengan dirilisnya mini album "Skenario Masa Muda" bulan
September 2007 lalu, eksistensi White Soes & The Couples Company nggak
perlu diraguin lagi. Seabrek prestasi mereka dapetin sepanjang karir
bermusiknya. Ini menunjukkan bahwa karya-karya mereka udah diakui
berbagai kalangan. Nggak cuma di Indonesia, tapi dari mancanegara juga
mengakui keberadaan band ini.Liat aja penghargaan yang didapet, contohnya
sebagai salah satu dari The Most Crush Worthy Band of 2006 oleh situs all
music.com yang berbasis di Amerika Serikat. Selain itu White Shoes juga
dinobatkan sebagai salah satu dari 25 band terbaik di myspace. Dan banyak
lagi torehan prestasi lain yang pernah mereka dapetin.”
5. Ceritakan secara singkat ringkasan perjalanan White Shoes And The Couples
Company saat mengadakan tur ke Amerika Serikat?
J
: “Ini untuk pertama kalinya sebuah band dari Indonesia bisa tampil di
salah satu festival musik terbesar di Amerika Serikat. Selain White Shoes &
The Couples Company sebagai wakil dari Asia, tampil juga beberapa band
dari Jepang dan Korea Selatan. Keseluruhan ada sekitar 1500 performer dari
seluruh dunia yang tampil di SXSW tahun ini. SXSW merupakan tempat
bertemunya artis, agen, promotor, orang-orang dari industri musik mulai dari
label representative, manager, legal experts dan juga ratusan media dari
seluruh dunia. Event bergengsi ini bertujuan untuk menemukan dan
mengangkat talenta-talenta terbaru dari seluruh dunia, dimana dapat
mempromosikan dan mengorbitkan artis-artis baru, memperluas jaringan
kerja, dan membuka pintu masuk ke industri musik internasional. Selain
tampil di SXSW, White Shoes & The Couples Company juga mengadakan
showcase di San Francisco yang bertempat di sebuah independent music store
legendaris Amoeba Music Store dan club Make Out Room. Untuk showcase di
kota San Francisco, acara diselenggarakan oleh komunitas Anak Negeri
Production.”
6. Media Promosi apa saja yang digunakan Aksara Records dalam memasarkan
album “Skenario Masa Muda”White Shoes And The Couples Company?
J
: “Untuk di album ini selain melalui media cetak dan elektronik. Kita
juga berpromosi melalui media online atau internet...untuk media cetak dan
elektronik jangkauan masih terbatas maka efektifitas dari jenis promosi ini
juga menjadi terbatas. Sebagai contoh bila ada sebuah band memasang iklan di
harian nasional terbesar saat ini misalnya koran kompas atau melalui media
televisi lokal maka jangkauan target pasar anda adalah konsumen
lokal.Dengan kemajuan teknologi saat ini seperti internet maka promosi tadi
tidak hanya terbatas pada konsumen lokal namun juga konsumen yang datang
dari belahan dunia yang lain. Kecepatan penyebaran informasi juga menjadi
keunggulan lain dari promosi melalui media internet ini.”
7. Di album “skenario masa muda”, apa saja yang ingin ditawarkan oleh White
Shoes And The Couples Company?
J
: “Album kali ini terlihat sedikit lebih terkonsep dari album
sebelumnya, kali ini White Shoes & The Couples Company menawarkan
sesuatu yang berbeda dari predesesor nya, dimana di masa sebelumnya, secara
lirikal, lagu terdengar lebih classy, yet not-bored, Skenario Masa Muda"
berisikan 6 lagu yaitu: Prelude, Super Reuni, Pelan Tapi Pasti, Roman Ketiga,
Today is No Sunday, Aksi Kucing. Lagu-lagu dalam mini album ini banyak
dipengaruhi oleh musik-musik populer yang ada dalam film-film nasional
masa lalu. Selain berisikan 6 lagu, di dalamnya juga terdapat rekamanrekaman dialog yang pembuatannya terinspirasi dari adegan-adegan yang ada
dalam film-film nasional.”
8. Seberapa jauh keterlibatan Aksara Records dalam membentuk karakter album,
khususnya White Shoes And The Couples Company?
J
: ”Kami sih tidak pernah terlalu ikut campur urusan materi album.
Begitu pula image musisinya, biasanya sudah terbentuk dari awal. Peran
Aksara sebagai label dan produser musik sebatas quality control saja, seperti
mengawasi jalannya rekaman. Kami justru menaruh perhatian besar pada
penulisan lagu karena lagu ‘kan berperan penting.”
9. Bagaimana pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran Aksara Records dalam
memasarkan album ‘Skenario Masa Muda’ White Shoes And The Couples
Company?
J
: “Kita kalau mau bisnis apa saja pasti yang harus diutamakan agar
produk yang dihasilkan dikenal orang itu promosi dan itu satu-satunya cara
yang paling jitu. Apapun media promosinya sangat menentukan loh... White
Shoes And The Couples Company juga sama dalam memasarkan album
Skenario masa mudanya. Biasanya paling gencar yang kita lakukan yaitu
mempromosikan melalui inetrnet dan radio, selain itu kita dalam
mempromosikan juga sering ngadain launching album. Untuk album terbaru
dari White Shoes And The Couples Company kita ngadain launching album
bertemakan Konser Skenario Masa Muda di dua kota Jakarta dan Bandung.
selain itu, dalam penjualan album resmi kita ngasih beberapa bonus Arwork
kaya Stiker, Kartu pos eksklusif dan foto.”
10. Bagaimana tahap perencanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan
Aksara Records dalam memasarkan album ‘Skenario Masa Muda’ White
Shoes And The Couples Company?
J
: “Ini tahapannya..pertama menganalisa permasalahan yang ada trus
dievaluasi, apakah rencana yang tadi sudah berjalan baik atau belum kemudian
menyiapkan budget yang dibutuhkan sesuai dengan rencana yang ada tadi trus
yang terakhir tujuan apa saja yang mau dicapai oleh kita.”
11. Tujuan promosi apakah yang ingin dicapai Aksara Records dalam
memasarkan album ‘Skenario Masa Muda’ White Shoes And The Couples
Company?
J
: “Tujuannya yang pasti adalah memperkenalkan album “Skenario
Masa Muda” pada pecinta musik tanah air. buat band indie...mereka gak selalu
memperhitungkan sisi komersil saat mencipta karya. sekadar ingin
menuangkan gagasan-gagasan yang kerap kali nyeleneh--dalam lagu dan kita
sebagai wadahnya...lalu mempromosiin mereka deh!!”
12. Alat-alat pemasaran (advertising, direct response media, sales promotion,
personal selling, public relation) apa saja yang digunakan Aksara Records
dalam mempromosikan album ‘Skenario Masa Muda’ White Shoes And The
Couples Company?
J
: ”CD, kaset, dan merchandise White Shoes And The Couples
Company udah didistribusiin secara nasional oleh Aksara Records. Untuk
medianya kita menggunakan media elektronik dan cetak. Untuk media
elektronik kita menggunakan video klip, wawancara di radio, TV, internet,
khusus internet kita kasih Informasi mengenai pendistribusian mini album ini
melalui website kita di www.whiteshoesandthecouplescompany.org,
www.aksararecords.com. Lewat internet juga band-band indie ini bisa
berkorespondensi dengan band-band indie luar negeri, mempunyai penggemar
dari luar negeri, bahkan mereka bisa juga main di luar negeri dan terus konserkonser.. melakukan promo tour ke kota-kota besar di indonesia... trus.....untuk
media cetak lokal yang pernah meliput dan masih menjalani hubungan baik
dengan White Shoes And The Couples Company antara lain: Rollingstone
Magazine, Hai, FHM, Trax Magazine, A+, Soap, Gadis, Free! Magazine,
Ripple Magazine, Area Magazine, The Jakarta Post, Pikiran Rakyat, Poskota,
Suara Pembaruan, Jawa Pos, dan lain-lain.”
AKSARA RECORDS CD & CASSETES ARE AVAILABLE IN THIS FOLLOWING
RETAIL PLACES
No
1
Retail / Agent
Aksara Book Store
2
3
Musiklub
FML
4
Indonusa Surya Graha
5
FFWD
6
7
8
9
Ezy Buy
Aquarius Pondok Indah
Duta Musik Indonesia
Vollmond
Address
Jl. Kemang Raya No. 8B, Jakarta Selatan.
Cilandak Town Square, Jakarta Selatan.
Plaza EX, Jakarta Pusat.
Pondok indah mall 2 Lt. 3, Jakarta Selatan.
Pondok indah mall 2 Lt. 3, Jakarta Selatan.
Kelapa gading mall, Jakarta Utara.
Outlet dan distribusi toko untuk daerah Surabaya,
Jawa Timur.
Distro 347 co, Bandung, Jawa Barat.
Distro Airplane, Bandung, Jawa Barat.
Distro Monik, Bandung, Jawa Barat.
Distro Anonim, Bandung, Jawa Barat.
Distro Du Musik, Bandung, Jawa Barat.
Distro Riotic, Bandung, Jawa Barat.
Distro Screams, Bandung, Jawa Barat.
Distro Arena, Bandung, Jawa Barat.
Distro Entrance, Bandung, Jawa Barat.
Distro Ouval, Bandung, Jawa Barat.
Distro Invictus, Bandung, Jawa Barat.
Distro Evil, Bandung, Jawa Barat.
DistroCosmic, Bandung, Jawa Barat.
Distro Common Room, Bandung, Jawa Barat.
Distro Linolium, Bandung, Jawa Barat.
Distro Moto, Bandung, Jawa Barat.
Distro Order, Bandung, Jawa Barat.
Distro Oumunium, Bandung, Jawa Barat.
Distro Disconnect, Bandung, Jawa Barat.
Pondok indah mall 2 Lt. 3, Jakarta Selatan.
Jl. Sultan Iskandar Muda No.7, Jakarta Selatan
Outlet seluruh Indonesia
Distro Bloop, Jakarta.
Distro Capter 9, Jakarta.
Distro Clumshe, Jakarta.
Distro Croox, Jakarta.
Distro Eclipse, Jakarta.
Distro Eire, Jakarta.
Distro Endorse, Jakarta.
Distro Hipbone, Jakarta.
Distro Hope, Jakarta.
Distro Imesurable Moxia, Jakarta.
Distro Kika Batas, Jakarta.
Distro Level 3, Jakarta.
Distro Norden, Jakarta.
Distro No Break, Jakarta.
Distro Premium Nation, Jakarta.
Distro Puke Colours, Jakarta.
Distro Racer Kids, Jakarta.
Distro Relief, Jakarta.
Distro Rock Foundation, Jakarta.
Distro Syndrome, Jakarta.
10
Santy Jaya
11
Gumarang
12
Iramamas
13
ET 45
14
Mitramar Mas
15
Toko Deny
16
17
Disctarra
Liman
18
19
20
Harika
M - Studio
Soho
21
22
Aquarius Mahakam
Indo Music
23
Indo Semar Graha
24
Seni Hiburan
25
Indo Priangan
26
27
28
29
Wolrd Of Music
Aquarius Bandung
Aquarius Surabaya
House of Rotten Apple
Distro Syubidupapap, Jakarta.
Distro Tendencies, Jakarta.
Distro Vertigo, Jakarta.
Distro Waay, Jakarta.
Distro Yahud, Jakarta.
Distro Vollmond, Jakarta.
Outlet dan distribusi toko untuk daerah Denpasar,
Bali.
Outlet dan distribusi toko untuk daerah Palembang,
Sumatera Selatan.
Outlet dan distribusi toko untuk daerah
Ujung Pandang, Sulawesi Selatan.
Outlet dan distribusi toko untuk daerah Medan dan
Sekitarnya
Outlet dan distribusi toko untuk daerah Padang,
Sumatera Barat.
Outlet dan distribusi toko untuk daerah Manado
Sulawesi Utara.
Outlet Seluruh Indonesia
Distributor untuk toko-toko duta suara, Musik plus
dan lain-lain
Komplek Mitra Plaza, blok G No. 26, Bekasi
Outlet Seluruh Indonesia
Plaza Semanggi, Jakarta Pusat
Ciwalk, Bandung.
Bandung Indah Plaza, Bandung.
Jl. Mahakam I, No. 3, Jakarta Selatan
Outlet dan distribusi toko untuk daerah Jawa Tengah
& Yogyakarta
Outlet dan distribusi toko untuk daerah Jawa Tengah
& Yogyakarta
Outlet dan distribusi toko untuk daerah Surabaya dan
distribusi untuk Jawa Timur.
Outlet dan distribusi toko untuk daerah Bandung,
Jawa Barat.
Outlet daerah Jakarta
Bandung, Jawa Barat.
Surabaya, Jawa Timur.
Distro House of Rotten Apple, Surabaya.
Distro Lollypop, Surabaya.
Distro Atomic, Surabaya.
Distro Fusion Lab., Surabaya.
Distro Cosmic, Surabaya.
Distro Garlick, Surabaya.
Distro Realizm, Malang.
Distro Inspired, Malang.
Distro Vertical, Malang.
INDOSAT I-RING
Artis
Album
Lagu
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Simple Overture
Kode
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Nothing To Fear
2001292
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Runaway Song
2001299
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Senja
2001300
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Nothing To
2001293
Artis
Album
Lagu
Kode
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Tentang Cita
306064896
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Windu Defrina
306065896
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Sunday Memory Lane
306064396
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Brother John
306063396
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Topstar
306065396
Artis
Album
Lagu
Kode
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Tentang Cita
10200937
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Windu Defrina
10200939
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Sunday Memory Lane
10200936
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Brother John
10200934
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Topstar
10200938
Artis
Album
Lagu
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Tentang Cita
2870244
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Windu Defrina
2870246
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Sunday Memory Lane
2870243
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Brother John
2870241
White Shoes & The Couples Company
White Shoes & The Couples Company
Topstar
2870245
2001298
I-RING INDOSAT
ketik SET<spasi>kode lagu
kirim ke 808
FREN RING-GO
RingGo FREN
ketik Ringgo<spasi>Set<spasi>Kode Lagu
kirim ke 2525
XL NADA TUNGGUKU
Nada Tungguku XL
ketik Kode Lagu
kirim ke 1818
TELKOMSEL NSP
NSP Telkomsel
ketik RING<spasi>ON<spasi>KODE LAGU
kirim ke 1212
Kode
Download