UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI PERIKLANAN Muhammad Teguh Pribadi (04301-060) Strategi Komunikasi Pemasaran Aksara Records Dalam Pemasaran Album White Shoes And The Couples Company (Album Skenario Masa Muda) (xi-59 Halaman; 10 Referensi 1984-2003; 2 Bagan; 26 Lampiran) ABSTRAKSI Promosi merupakan langkah penting bagi perusahaan label musik di Indonesia dalam menjalankan aktifitas sebagai industri hiburan yang professional, akan tetapi persaingan baik antara perusahaan label musik serta artis-artisnya semakin ketat, didalam Album White Shoes And The Couples Company yang ke2 yaitu Skenario Masa Muda yang formatnya sebagai mini album diproduksi hanya 1000 keping CD oleh Aksara Records, sehingga berpengaruh dalam pemasaran album lagu. Untuk itu penulis tertarik meneliti lebih jauh dengan rumusan masalahnya, yaitu strategi komunikasi pemasaran Aksara Records dalam memasarkan album “Skenario Masa Muda” oleh White Shoes And The Couples Company. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah A System of Marketing Communication dari Chris Fill yang terdiri dari Key Factor Analysis, Promotion Objective, Positioning, Budget serta Research and Evaluation. Selain teori tersebut, terdapat teori yang menjelaskan mengenai alat komunikasi pemasaran yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, humas, penjualan tatap muka, dan pemasaran langsung. Sifat penelitian ini menggunakan penelitian dekriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode indepth interview atau wawancara langsung dengan narasumber dari Aksara Records, serta studi kepustakaan yang terkait dengan strategi komunikasi pemasaran. Hasil penelitian yang didapat adalah White Shoes And The Couples Company melakukan inovasi dan metode khusus yang berbeda dengan artis lainnya dalam melakukan promosi album “Skenario Masa Muda”, strategi yang dilakukan adalah promosi melalui internet, beberapa hits dari album Skenario Masa Muda bisa didapatkan secara gratis melalui website tertentu. Untuk media promosi lainnya yaitu radio dengan pemutaran lagu hitsnya secara berkala, pemutaran video klip di TV, dan melakukan promo-tour didalam dan diluar negeri. ii KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi pada tahun ini. Mengingat tidak adanya sesuatu yang sempurna dan hanya Allah SWT yang Maha Sempurna maka penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun setidaknya penulis telah mencoba untuk melalui segala rintangan yang cukup besar dan segala cobaan yang ada, maka inilah hasil dari sebuah proses untuk menuju masa depan yang diinginkan. Skripsi ini disusun dan di persiapkan untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar kesarjanaan (S1) pada Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Periklanan Universitas Mercu Buana, Jakarta. Dengan terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan penghargaan sebesar-besarnya pada berbagai pihak yang telah membantu baik secara material maupun spiritual, untuk itu dengan ketulusan hati penulis ingin menyampaikan ucapan Terima Kasih kepada : 1. Ibu Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si. selaku Pembimbing Pertama, terima kasih karena telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, pengertian serta kesabarannya untuk memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. 2. Ibu Nurprapti W. Widyastuti, M.Si. selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu tenaga dan pikiran serta kesabarannya untuk memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. 3. Ibu SM. Niken Restaty, S.Sos. M.Si, selaku Penguji ahli dan juga Pembimbing Akademik. Terima Kasih telah memberikan nasehat dan semangat kepada penulis dalam menyusun skripsi. 4. Drs. Riswandi. M.Msi, selaku Ketua Sidang. 5. Keluargaku tercinta yang telah banyak membantu baik secara materil dan spiritual. Selama ini selalu mendoakan penulis, memberikan nasehat dan semangat serta segala bantuan yang tak ternilai. 6. David Tarigan selaku A&R Department Aksara Records. Terima Kasih atas izin, wawancara mendalam dan data yang saya butuhkan selama penelitian. iii 7. Mia Indrawati selaku Marketing & Promotion Department Aksara Records. Terima Kasih banyak atas tenaga, waktu dan pikirannya telah membantu penulis dalam wawancara mendalam dan data-datanya. 8. Para Staf TU Fikom terima kasih atas bantuannya mengenai surat-surat permohonan dan perizinan. 9. Para dosen jurusan Advertising Universitas Mercu Buana yang telah memberikan bimbingan, pengalaman dan ilmu yang bermanfaat selama penulis mengikuti perkuliahan di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta. 10. Teman-teman semua, Dewi, Jedink, Bram, Kakek, Dinda, Fadly,Bulle, Yona, Agung, Kiki, Tio, Awan, Kenny, Fajar, Cuy, Pante, Evan, MKJ United, Vatoslocos Community (Gogor, Eq, Ompong), TRC 125 (Devi & Ei) Terimakasih banyak untuk selalu menemani, membantu dalam pembuatan skripsi dan telah memberikan dukungan sepenuhnya. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dengan segala kelebihan dan juga kekurangannya dapat bermanfaat. Amien!! Jakarta, Agustus 2008 Muhammad Teguh Pribadi iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i ABSTRAKSI............................................................................................................. ii KATA PENGANTAR............................................................................................... iii DAFTAR ISI............................................................................................................. v DAFTAR BAGAN................................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................. viii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah..………….....…………………........…….... 1.2.Perumusan Masalah.………………..…………………………............ 1.3. Tujuan Penelitian..... ……………………………………………..….. 1.4. Manfaat Penelitian...………………………………………………..... 1 4 5 5 BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Komunikasi Sebagai Dasar Komunikasi Pemasaran........………...…. 6 2.2. Strategi Komunikasi Pemasaran........................................................... 8 2.3. Unsur-unsur Komunikasi Pemasaran...............….…………………… 15 2.3.1. Bauran Pemasaran..........................………........….................... 15 2.3.2. Bauran Promosi........………..………………………..…........... 17 2.5. Konsep Strategi Komuikasi Pemasaran………..…...………………... 24 BAB III METODOLOGI 3.1. Sifat Penelitian......................................…………………......……….. 25 3.2. Metode Penelitian.......................................………………..………… 26 3.3. Teknik Pengumpulan Data...........................................……....………. 27 3.4. Nara Sumber................…..…………………………………….…….. 27 3.5. Definisi Konsep……………………………………………………… 28 3.6. Fokus Penelitian......................................…………………...….…….. 28 3.7. Metode Analisis Data....................................………………………… 29 v BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Aksara Records.................................................... 30 4.2. Tujuan dan Ruang Lingkup Perusahaan.......................…….……… 31 4.3. Bidang Usaha Perusahaan………..............................................…... 32 4.4. Gambaran Singkat Band White Shoes And The Couples Company......................................... 34 4.5. Hasil Penelitian.......…..……………………………………………. 37 4.5.1. Analisis Lingkungan dan Situasi..............………........……... 38 4.5.1.1. Evaluasi Produk...............................…………............ 38 4.5.1.2. Evaluasi Pesaing..............................…….........……... 38 4.5.2. Analisis Faktor Kunci..........................………………............ 39 4.5.3. Promotion Objective................................………........…….... 42 4.5.4. Segmentation-Targeting-Positioning...………………............ 42 4.5.5. Communication Budget...........................………........…….... 46 4.5.6. Research and Evaluation.....................………………............. 48 4.5.7. Strategi Komunikasi Pemasaran..........…………........….…... 49 4.6. Pembahasan.............……………….……………………………...... 53 BAB V PENUTUPAN 5.1. Kesimpulan.........................………..………….……………...……… 56 5.2. Saran...............………………………………….….……....……..….. 58 DAFTAR PUSATAKA............................................................................................. 60 vi DAFTAR BAGAN Bagan 1 Sinergi Komunikasi Pemasaran .................................................... Bagan 2 A System of Marketing Communication ........................................ 11 vii 9 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Seiring dengan perkembangan dunia teknologi informasi, termasuk industri multimedia pada umumnya, sekarang bisa dirasakan bahwa perkembangan industri musik sangat pesat. Strategi Komunikasi Pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi suatu industri apapun. Tanpa Komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Penentuan siapa yang menjadi sasaran komunikasi akan sangat menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan penentuan sasaran yang tepat, proses komunkasi akan berjalan efektif dan efesien.1 Perkembangan dunia multimedia khususnya industri musik telah mengarah kepada CD (compact disc), VCD (video compact disc), dan format baru seperti mp3 ataupun mp4, sampai bentuk DVD (digital versatile disc). Ragam media bagi masyarakat untuk mendengarkan musik juga sangatlah beragam dari mulai melalui request dalam acara musik tertentu di stasiun radio maupun di televisi, dan juga dalam era sekarang ini cenderung sebagian besar masyarakat melakukan copy CD. Yang patut disayangkan, banyak yang menjual copy-nya alias bajakan, di mana hal ini melanggar aturan dan ketentuan yang berlaku. Hal ini terjadi baik di toko-toko tradisional sampai ke toko virtual. 1 Sutisna, SE. ME, Prilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001, hal. 268. 1 2 Ketatnya persaingan industri musik di tanah air, menyulut beberapa industri rekaman untuk mencari terobosan baru. Perkembangan yang sangat cepat di dunia teknologi informasi, khususnya dunia multimedia, mendorong para pelaku usaha di industri musik melakukan usaha penyebaran. Penjualan musik juga bisa dilakukan melalui Internet. Para industri rekaman musik mulai beralih dan menambah jaringan pasarnya dengan menyediakan toko virtual di Internet. Berbagai jenis musik bisa dibeli langsung di toko virtual dan bisa didapatkan langsung dengan cara mendownload barang yang sudah dibeli. Namun, masyarakat selama ini hanya mengetahui produk yang berupa CD dan kaset melalui lagu-lagu yang diputar di radio, pemutaran video klip di TV, Serta melalui artikel dan profil band atau penyanyi di majalah dan koran, setelah itu masyarakat dapat membeli CD dan kaset di toko-toko. Pada pelaksanaannya dalam pemasaran sebuah produk memiliki beberapa tahap yang harus dilalui dengan melibatkan banyak orang khususnya divisi-divisi dalam perusahaan itu sendiri. Dalam hal ini peneliti ingin mengkaji strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Aksara Records dalam usaha memasarkan produk ke masyarakat. kenapa alasan memilih Aksara Records sebagai objek penelitian adalah ketertarikan peneliti kepada Aksara Records sebagai label perusahaan rekaman yang memprioritaskan selera pasar ke kalangan anak muda dan juga dari hal musik menaruh perhatian besar terhadap scene indie. Musik indie alias musik independen sebenarnya adalah sebuah karakteristik yang diperuntukkan untuk 3 musik (dengan genre apapun) yang keluar dari komersialisasi musik pop dan juga dari budaya mainstream2. Tantangan bagi Aksara Records bagaimana mengemas suatu produk ke masyarakat luas (Konsumen) tidak hanya pada tahap Kognitif (Kepercayaan terhadap produk) melainkan hingga ke tahap Konatif (Tindakan untuk membeli) dan juga bagaimana menghadapi persaingan di industri musik. Aksara Records terbentuk pada tanggal 20 November 2002. sebelum menjadi perusahaan label rekaman Aksara Records adalah sebuah toko buku dengan nama Aksara Bookstore. sebagai label, Aksara Records menelurkan band-band indie yang jenis musiknya berbeda terhadap selera umum pasar. Dalam hal pemasaran produk ke masyarakat didukung oleh faktor promosi sebagai media informasi produk ke masyarakat yang pada hal ini produk yang di produksi oleh Aksara Records berupa CD dan Kaset dan juga promosi yang dilakukan dengan cara menyelenggarakan berbagai event-event music, menaruh display di retail, pemutaran klip dari lagu-lagu tersebut di TV, pemutaran lagu di radio serta pemutaran spot iklan dan sebagainya. Kenapa peneliti juga memilih White Shoes And The Couples Company sebagai objek penelitian, karena ketertarikan peneliti kepada White Shoes And The Couples Company yang semua personilnya berusia muda sangat mengidolakan musik, style, busana ala era tahun 60an/70an. Band yang beranggotakan dari Aprilia Apsari (Vocal), Ricky Surya Virgana (Bass), Saleh Bin Husen (Gitar Elektrik), Yusmario Farabi (Gitar Akustik), Jhon Navid (Drum 2 http://www.yogyafree.net/forum2/viewtopic 4 dan Perkusi), Apri Mela Prawidiyanti (Keyboard). Semua personil berkuliah di kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Terbentuk agustus tahun 2002, Hingga saat ini White Shoes And The Couples Company telah merilis 2 album sendiri dan beberapa album kompilasi. 3 Kesuksesan album perdana White Shoes & the Couples Company, yang diproduseri oleh Aksara Records memperluas pasar Aksara Records sebagai lebel rekaman. Pada penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Aksara Records dalam memasarkan album yang kedua yang dirilis oleh White Shoes And The Couples Company dibawah naungan Aksra Recods yaitu album kedua yang berjudul Skenario Masa Muda. Yang album tersebut hanya diproduksi 1000 keping CD oleh Aksara Records. Strategi komunikasi pemasaran sangat penting dilakukan untuk memasarkan produk. Didukung adanya komunikasi atau penyampaian pesan yang benar, maka dengan mudah pesan diterima sehingga ada kesan tersendiri dalam benak konsumen. Dalam hal ini pesan yang dikomunikasikan adalah melalui periklanan dan promosi penjualan yang termasuk dalam jenis above the line dan below the line. 1.2. Perumusan Masalah Pokok permasalahan yang akan diteliti adalah Bagaimana strategi komunikasi pemasaran Aksara Records pada album terakhir White Shoes And The Couples Company yang berjudul “Skenario Masa Muda? 3 Majalah Rolling Stone Indonesia, Edisi 25, White Shoes & The Couples Company The Almost Famous, Mei 2007, h 82 5 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang digunakan Aksra records pada album terakhir White Shoes And The Couples Company yang berjudul “Skenario Masa Muda. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini dimaksudkan dapat memeberikan manfaat bagi : 1. Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagaimana membuat strategi komunikasi pemasaran di bidang musik. Selain itu penelitian ini diharapkan pula dapat menjadi referensi bagi para mahasiswa untuk permasalahan yang sama mengenai strategi komunikasi pemasaran produk. 2. Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pengetahuan dan masukan bagi pihak-pihak yang terlibat di dalam penelitian ini baik itu bagi Aksra Recods, masyarakat umum maupun lembaga-lembaga lainnya. BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Komunikasi Sebagai Dasar Komunikasi Pemasaran Perkembangan dunia informasi menjadi sangat penting dalam aspek kehidupan, maka komunikasipun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi bagian yang sangat penting dalam melengkapi kebutuhan hidup manusia. Ada sejumlah definisi tentang komunikasi yang kita ketahui, salah satunya seperti apa yang dikatakan Bernard Berelson dan Gary A.Steiner “Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasa disebut komunikasi1. Adapun definisi lain menurut Winarni dalam bukunya Teori Komunikasi Pengantar ia menyebutkan bahwa Komunikasi sebagai proses sebab-akibat atau aksi-reaksi yang arahnya bergantian dimana seseorang menyampaikan pesan (baik verbal maupun non verbal) dan seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau non verbal. Kemudian orang pertama bereaksi terhadap respon atau umpan balik dari orang kedua dan seterusnya. Melihat definisi yang diutarakan oleh para pakar maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa komunikasi adalah sebuah proses dimana seseorang atau lebih sebagai sumber (komunikator) menyampaikan pesan baik berupa gagasan, 1 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003, hal. 62. 6 7 pendapat atau ide kepada si penerima (komunikan) dengan maksud mempengaruhi baik secara sengaja maupun tidak sengaja dapat menimbulkan efek atau reaksi bagi komunikan. Dengan berkomunikasi seseorang mampu mempengaruhi perilaku orang lain dan membentuk keseragaman pikiran/pendapat atau opini. Sedangkan menurut Stanton, definisi pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli potensial2. Jadi, pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran. Kegiatan-kegiatan di dalam pemasaran, semuanya ditujukan untuk memberikan kepuasan baik penjual maupun pembeli. Dalam dunia bisnis dewasa ini terdapat suatu persaingan yang ketat terutama dibidang pemasaran baik jasa maupun barang. Perusahaan harus memberikan pesan kepada konsumennya tentang keberadaan perusahaan tersebut, barang dan jasa yang ditawarkan serta menyampaikan pesan kepada publik terutama target pasar mengenai produk dipasar. Menurut The Chartered Institute of Marketing (CIM) Delozier’s 1976 tentang komunikasi pemasaran yang didefinisikan sebagai berikut3 : “ The process of presenting an integrated set of stimuli to a market with the intent of evoking a desire set of responses within that market set …and …setting up channels to receive, interpret and act up massages from the market for the 2 Stanton, William J. Fundamental of Marketing. 7 th ed. New York : Mcgraw-Hill Book Company., 1984 3 Fill, Chriss. Marketing Communication: Frameworks, Theories and Application. Prentice Hall, 1995 8 purposes of modifying present company message and identifying new communication opportunities”. Maksud dari definisi tersebut adalah bahwa komuniksi pemasaran merupakan suatu proses seperangkat stimuli yang terintegrasi pada sebuah pasar dengan tujuan mendapatkan seperangkat respon dari pasar dalam rencana promosi produk. Sehingga dapat disimpulkan dari definisi komunikasi dan komunikasi pemasaran tersebut bahwa komunikasi memegang peranan penting dalam proses pertukaran, karena komunikasi dapat menginformasikan tentang keberadaan produk dan jasa yang ditawarkan. 2.2 Strategi Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah suatu proses manajemen yang dijalankan melalui pengembangan, penyajian dan pengevaluasian organisasi, sebuah rangkaian yang dapat dipahami para pemegang saham dapat melihat dengan jelas cara kerja organisasi tersebut serta dapat melihat keuntungannya sebagai solusi masalah mereka sekarang dan nanti.4 Komunikasi pemasaran dapat membantu mempertemukan pembeli dan penjual bersama-sama dalam suatu hubungan pertukaran yaitu menciptakan arus informasi antara pembeli dan penjual yang membuat kegiatan pertukaran lebih efisien; dan memungkinkan semua pihak untuk mencapai persetujuan pertukaran yang memuaskan. Sehingga dibutuhkan suatu strategi untuk dapat melaksanakan komunikasi pemasaran yang telah direncanakan. 4 Ibid, Chris Fill, hal. 16 9 Menurut Alifahmi bahwa dalam dunia pemasaran terdapat sinergi antara strategi, komunikasi dan pemasaran. Perpaduan antara strategi dan pemasaran dapat menghasilkan strategi pemasaran, perpaduan antara strategi dengan komunikasi dapat menghasilkan strategi komunikasi atau kehumasan perusahaan, serta perpaduan antara pemasaran dan komunikasi dapat menghasilkan komunikasi pemasaran. Namun pada perpaduan antara strategi, komunikasi, dan pemasaran menghasilkan strategi komunikasi pemasaran. (Bagan 1)5 STRATEGI Strategi Pemasaran Strategi Komunikasi Strategi Komunikasi Pemasaran PEMASARAN KOMUNIKASI Komunikasi Pemasaran Bagan 1. Sinergi Komunikasi Pemasaran Chriss Fill mengatakan bahwa hal pertama yang dianggap penting untuk membedakan strategi pemasaran dengan strategi komunikasi adalah peran komunikasi dalam pemasaran dapat dilihat.Peran strategi komunikasi adalah untuk mendukung dan mengkomunikasikan strategi pemasaran. Hal kedua adalah 5 Alifahmi, Hifni. Sinergi Komunikasi Pemasaran, Jakarta 2005. Hal 2 10 strategi komunikasi harus membangun jalan terbaik untuk mengkomunikasikan intensi pemasaran dari suatu organisasi terhadap berbagai target pasar dan stakeholder. Strategi pemasaran bertindak sebagai tonggak bagi perkembangan komunikasi pemasaran yang terencana6. Hal tersebut menentukan arah untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran dan mengarahkan arah kerja para pelaku komunikasi pemasaran dan mengarahkan arah kerja para pelaku komunikasi pemasaran yang bekerja dalam organisasi. Bila dijelaskan dengan gambar maka akan terlihat sebuah system dari komunikasi pemasaran yang dikemukakan oleh Chriss Fill (dapat dilihat dalam Bagan 1). Dalam Bagan 2 dijelaskan sebuah system komunikasi pemasaran yang diluarnya terdapat bagian-bagian yang setiap bagiannya saling berhubungan dan saling mempengaruhi seperti key factor analysis, Promotion Objectives, Positioning, Communication Budged, Research And Evaluation, dalam melakukan strategi komunikasi untuk mendapatkan target audience yang diinginkan maka dibutuhkan beberapa tahapan yaitu advertising, direct response media, sales promotion, personal selling, public relation yang setiap tahapannya saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan agar tujuan pemasaran yang ingin dicapai dapat dicapai dengan maksimal7. 6 Fill, Chriss. Marketing Communication: Frameworks, Theories and Application. Prentice Hall, 1995 7 Ibid, Chriss Fill. 11 Bagan 2, A System Of Marketing Communications Penjelasan mengenai komponen-komponen strategi komunikasi pemasaran pada bagan di atas adalah sebagai berikut : 1) Analisa faktor kunci (Key Factor Analysis) Key Factor Analysis merupakan bagian penting dalam membuat system strategi komunikasi pemasaran bagi sebuah perusahaan. Untuk mengetahuinya perusahaan harus menggunakan analisis SWOT, yakni kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. 12 Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimlakan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor internal Kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weaknesses).8 a. Strengths/ kekuatan Digunakan untuk mengatasi peluang dan ancaman b. Weaknesses/ kelemahan Sulit digunakan untuk menangani peluang dan ancaman c. Opportunities/ peluang Adalah situasi eksternal perusahaan yang berpotensi menguntungkan. d. Threats/ ancaman Adalah suatu keadaan eksternal yang berpotensi menimbulkan kesulitan. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal sebagai peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal sebagai kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). Faktor eksternal meliputi situasi ekonomi, aktivitasi kompetisi, perkembangan sosial budaya, iklim perundangundangan, situasi politik, kebijakan pemerintah dan pertimbangan jalur 8 Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004. hal.19 13 distribusi. Sedangkan faktor internal meliputi semua komponen yang ada dalam perusahaan sperti sistem manajemen perusahaan. 2) Sasaran Promosi (Promotion Objective) Menganalisa tujuan dari komunikasi pemasaran terhadap produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Promotion objective merupakan hasil dari key factor analysis pada sebuah system pemasaran, seperti keuntunngan dan penjualan yang besar, penguasaan pangsa pasar (market share) serta melakukan Integrated Marketing Communication (IMC) dalam periode waktu yang telah ditentukan. 3) Positioning Positioning menurut Rhenald Kasali melalui kutipan dari Sutisna merupakan strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen agar produk atau merk atau nama dapat mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk atau merk atau nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif. Positioning dilakukan agar konsumen mampu mengingatkan akan produk atau jasa di dalam benaknya, sehingga menjadikan produk atau jasa mempunyai citra yang kuat di mata konsumen, demikian juga perusahaan harus mempunyai cara yang unik agar dapat dibedakan dengan produk atau jasa pesaingnya. 4) Communication Budget Communication budget merupakan suatu rencana perusahan yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan tidak terkecuali pengelolaan administrasi dan keuangan, yang dinyatakan dalam unit kesatuan 14 serta berlaku untuk jangka waktu atau periode tertentu untuk mencapai tujuantujuan strategi pemasaran perusahaan. 5) Riset dan Evaluasi (Researh and Evaluation) Riset dan evaluasi sangat diperlukan oleh perusahaan agar dapat mengetahui dan memuaskan konsumen, sehingga sebuah perusahaan dapat bertahan lama dalam persaingan dunia bisnis global sekarang ini. Pada dasarnya perusahaan melakukan riset sebagai indicator adanya perbaikan produk dalam menghadapi pesaing dan mempertahankan atau memperbesar segmen pasar. Sedangkan evaluasi dilakukan apabila sebuah produk atau jasa telah diluncurkan pada target market atau masyarakat luas. Selain itu untuk mengetahui keberhasilan status produk atau jasa didalam target market. Bagian-bagian dari bagan diatas dalam system of marketing communications, penyajian visual mempresentasikan garis besar dari unsur-unsur utama dan interaksi mereka dengan melakukan perubahan pada suatu unsur dan jumlah. Jika tidak sama sekali dilakukan, maka yang lainnya tidak efektif. Bagan ini menghadirkan urutan yang logis daam mengatur keputusan dalam manager pemasaran, menerapkan dan kemudian mengevaluasi strategi komunikasi dan perencanaannya. Hal demikian bukan berarti bahwa urutan ini mencerminkan realitas, namun tentu saja banyak keputusan pemasaran dibuat diluar apapun dari kerangka yang sudah distandarkan. Bagaimanapun, sebagai alat komponen utama dalam pengertian dari komponen-komponen berbeda. Sedangkan cara yang ditempuh mereka akan 15 saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Melalui pendekatan ini, maka diharapkan akan mencapai keuntungan yang banyak. 2.3 Unsur-unsur Komunikasi Pemasaran Sesuatu yang menjadi unsur dalam penyampaian pesan komunikasi pemasaran adalah bauran pemasaran dan bauran promosi. 2.3.1 Bauran Pemasaran (Marketing mix) Bauran pemasaran merupakan veriabel-variabel yang terdiri dari produk, distribusi, harga dan promosi yang dipakai oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Berikut ini beberapa definisi bauran pemasran yang dikemukakan oleh para ahli: Menurut Philip Kotler9 : “Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objectives in the target market”. Artinya, bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Menurut Charles W. Lamb et al 10: “Marketing mix is a unique blend of product, distribution, promotion, and pricing strategies designed to produce mutually satisfying exchanges with a target market”. Artinya, bauran pemasaran adalah suatu perpaduan yang khas dari strategi produk, distribusi, promosi, dan harga yang dirancang untuk 9 Kotler, Philip. Marketing Management, The Millenium Edition. Upper Saddle River, New Jersey : Prentice Hall, Inc., 2000. 10 Lamb, Charles W., Joseph H. Hair, Carl McDaniel. Marketing, 6 th ed. South Western publishing: a division of Thomson Learning, 2002. 16 menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan satu sama lain melalui pasar sasaran. Dari definisi di atas menjelaskan bahwa bauran pemasaran merupakan suatu kombinasi dari seperangkat alat dan teknik dari produk, harga, distribusi, dan promosi yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Kotler dan Armstrong11, keempat elemen tersebut yaitu: 1. Produk Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang perusahaan tawarkan ke pasar sasaran 2. Harga Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk. 3. Distribusi Distribusi mencakup segala kegiatan perusahaan yang membuat tersedianya produk ke sasaran konsumen. 4. Promosi Promosi adalah segala kegiatan untuk menyampaikan keisimewaan suatu produk dan membujuk konsumen sasaran untuk membelinya. Perusahaan memerlukan promosi sebagai alat bantu untuk menyampaikan informasi dan berkomunikasi dengan konsumen agar konsumen mengetahui dan mengerti mengenai produk yang ditawarkan 11 Kotler, Philip, Gary Armstrong. Principles of Marketing. 9 th ed. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, Inc., 2001. 17 serta membujuk dan meyakinkan konsumen untuk melakukan pembelian atas produk yang ditawarkan . 2.3.2 Bauran Promosi (Promotional mix) Menurut Kotler dan Armstrong, bauran promosi adalah bauran yang khusus dari periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan periklanan dan tujuan pemasaran. Sedangkan menurut Charles W. Lamb et al12, bauran promosi adalah suatu kombinasi dari alat promosi yang mencakup periklanan, hubungan masyarakat, penjualan perorangan dan promosi penjualan yang digunakan untuk meraih pasar sasaran dan tujuan organisasi. Jadi penentuan bauran promosi sangat penting bagi perusahaan sebagai alat promosi yang terdiri dari periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung. Pengertian kelima bauran promosi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Periklanan (Advertising) Menurut Kotler dan Armstrong13, periklanan adalah suatu bentuk penyajian non personal dan promosi dari ide-ide, produk dan jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu. Ada beberapa cara untuk meninjau kegiatan periklanan dalam suatu masyarakat. Salah satu tinjauan 12 Lamb, Charles W., Joseph H. Hair, Carl McDaniel. Marketing, 6th ed. South Western publishing: a division of Thomson Learning, 2002. 13 Kotler, Philip, Gary Armstrong. Principles of Marketing, 9th ed. Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, Inc., 2001. 18 adalah bahwa periklanan merupakan suatu cara yang relatif mahal untuk menyampaikan informasi. Jadi, periklanan dapat menambah kegunaan informasi pada suatu penawaran produk. Tinjauan yang lain adalah bahwa periklanan meruapakan suatu alat persuasi (alat yang membujuk). Jadi, seseorang atau lembaga dapat mengadakan periklanan untuk membujuk masyarakat agar mau membeli atau mencoba produk yang diiklankan. Tinjauan ketiga adalah bahwa periklanan merupakan sebuah alat untuk meciptakan kesan (image). Sedangka tinjauan keempat, dan merupakan suatu alat untuk memuaskan keinginan pembeli dan penjual. Dari beberapa tinjauan tersebut sebenarnya informasi, persuasi dan kesan yang muncul ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan. Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli, sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi dalam cara yang efisien dan efektif. Dalam hal ini komunikasi dapat menunjukkan cara–cara untuk mengadakan pertukaran yang saling memuaskan. Tujuan periklanan yang terutama adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide. Dari segi lain, tujuan periklanan yang riil adalah mengadakan komunikasi secara efektif. Yang menjadi sasaran dalam periklanan adalah masyarakat atau pasar, jadi bukannya seorang individu. Dengan demikian, secara umum dapat 19 dikatakan bahwa tujuan periklanan adalah untuk meningkatkan penjualan yang menguntungkan. Terdapat beberapa kriteria dalam membuat suatu iklan yang berhasil menurut Frans Royan14, yaitu : a. Komunikatif Pesan yang disampaikan mengenai sasaran yang dituju. Hendaknya pesan iklan mendapat perhatian, menarik minat, membangkitkan keinginan dan menghasilkan tindakan. b. Iklan hendaknya menghibur Pesan yang disampaikan dapat didengar, dilihat dan dirasakn dengan jelas oleh konsumen. c. Ada relevansi dengan brand produk Iklan yang dibuat tidak hanya menarik saja namun memiliki hubungan dengan produk yang diiklankan sehingga tidak mengakibatkan pesan yang disampaikan menjadi kabur. d. Memiliki hubungan timbal balik Penyampaian iklan harus dapat menimbulkan simpati konsumen atau pemirsa yang sedang melihat. 14 Royan, Frans M., Marketing Selebritis, PT. elex Media Komputindo, Jakarta 2004, Hal. 102 20 2. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan pembelian atau penjualan barang dan jasa. Jadi, secara luas fungsi promosi penjualan adalah menghubungakan antara periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, juga melengkapi dan mengkoordinir beberapa bidang tersebut. Banyak teknik yang bisa digunakan untuk promosi penjualan bagi konsumen, yaitu : a. Potongan harga, adalah pengurangan harga produk dari harga normal dalam periode tertentu. b. Kupon atau voucher, merupakan tanda bukti utang yang diberikan produsen. c. Kontes dan Undian, adalah jenis promosi penjualan yang sering dipakai oleh pemasar. d. Program berkelanjutan, berupa pemberian hadiah berjenjang jika konsumen melakukan pembelian yang lebih tinggi. e. Pemberian premium, yaitu imbalan yang berwujud dari pemasar karena pengguna produk atau mengunjungi tempat penjualan. f. Rabat, merupakan salah satu teknik refund (pengembalian) dalam promosi penjualan. Refund berarti 21 pemasar akan mengembalikan uang kepada konsumen yang telah dibayarkan untuk membeli produk. g. Periklanan khusus, biasanya diselenggarakan sesuai dengan kegiatan tahunan, misalnya pemberian kalender secara gratis. h. Sampel gratis, merupakan cara yang paling mudah agar konsumen potensial mempunyai pengalaman atas penggunaan produk yang ditawarkan. Alat promosi seperti periklanan dan personal selling akan menjadi efektif apabila didukung dengan usaha-usaha promosi penjualan. Sebaliknya, promosi penjualan itu sendiri akan menjadi lebih efektif kalu disertakan pada usaha periklanannya. Untuk memberitahukan kepada khalayak ramai bahwa sebuah perusahaan mengeluarkan kupon, hadiah, contoh barang gratis, dan sebagainya, perlu dilakukan dengan mengadakan periklanan. Tanpa periklanan, tidak banyak atau sedikit orang yang mengetahui bahwa sebuah perusahaan sedang melakukan usaha promosi penjualan seperti itu. 3. Hubungan Masyarakat (Publisitas dan Public Relations) Dalam Hubungan masyarakat terdapat publisitas dan public relations yang merupakan pelengkap yang efektif bagi alat promosi yang lain seperti periklanan, personal selling, dan promosi penjualan15. 15 Swasrha, Basu. Azas-azas Marketing. Penerbit :Liberty, Yogyakarta. 1999. 22 Peran dari pulic relations adalah untuk mendidik dan melatih prospek tentang bagaimana produk dan perusahaan dapat dimanfaatkan demi mendapat keuntungan yang lebih besar16. Sedangkan tujuannya adalah menciptakan opini public yang favorable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan17. Pada dasarnya public relations merupakan proses komunikasi kepada public atau masyarakat umum untuk menjalin relasi yang baik sehingga tercapai tujuan untuk membangun, membina dan menjaga citra positif atau reputasi yang baik. Sehingga hubungan masyarakat sekarang ini berfungsi untuk menjembatani antara perusahaan atau produsen dengan konsumen ataupun pelanggan (customer) guna menyampaikan informasi produk kepada pihak pelanggan yang ingin mengetahui secara detail suatu produk. 4. Penjualan tatap muka (Personal Selling) Penjualan tatap muka atau personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain18. Jadi, personal selling merupakan komunikasi orang secara individual. Lain halnya dengan periklanan dan kegiatan promosi lain 16 In, Charlie, Dr, Mengukir Strategi Pemasaran, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2004, Hal. 111 17 Abdurahman, Oemi M.A., Dasar-dasar Public Relations, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung 1990, Hal 26 18 Ibid,Swastha, Basu. 23 yang komunikasinya bersifat massal dan tidak bersifat pribadi. Dalam operasinya, personal selling lebih fleksibel dibandingkan dengan yang lain. Ini disebabkan tenaga-tenaga penjualan tesebut dapat secara langsung mengetahui keinginan, motif dan perilaku konsumen, dan sekaligus dapat melihat reaksi konsumen sehingga mereka langsung dapat mengadakan penyesuaian seperlunya. Dalam melakukan promosi dengan melalui cara personal selling ini memberikan keunggulan dan kelemahan di dalamnya. Keunggulan dari melakukan personal selling yaitu : a. Menciptakan penjualan b. Dapat memberikan penjelasan atau informasi serta mendemonstrasikan secara detail kepada konsumen c. Dapat menyampaikan pesan yang komplek d. Dapat memberikan umpan balik antara penjual dengan konsumen terhadap barang yang ditawarkan Sedangkan kelemahan dari personal selling adalah sebagai berikut : a. Mengeluarkan biaya yang tinggi b. Sasaran konsumen yang dicapai rendah membutuhkan waktu c. Pengawasan tehadap pesan yang disampaikan rendah karena 24 5. Pemasaran langsung (Direct Marketing) Menurut Kotler dan Armstrong, pemasaran langsung adalah komunikasi langsung kepada seseorang konsumen secara cermat untuk mendapatkan tanggapan dengan cepat dan pada akhirnya terjalin suatu hubungan. Contoh dari pemasaran langsung yaitu katalog, surat, telemarketing, elektronic shopping, TV shopping, fax mail, e-mail, voice mail. 2.4 Konsep Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam konsep strategi komunikasi pemasaran, hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah kegiatan pemasaran yang akan dilakukan oleh sebuah perusahaan. Strategi Komunikasi Pemasaran memiliki definisi menurut Chris Fill yaitu suatu perencanaan secara cermat mengenai kegiatan pemasar sebagai usaha untuk penyampaian pesan kepada pangsa pasar terutama konsumen yang menjadi target pemasaran mengenai keberadaan produk dipasar agar tercapainya tujuan-tujuan khusus yang diinginkan oleh perusahaan. Stretegi komunikasi pemasaran ini memiliki alat-alat komunikasi pemasaran yang berfungsi untuk menyampaikan pesan kepada konsumen. Alat-alat komunikasi pemasaran merupakan suatu media yang digunakan sebagai alat penyampaian informasi atau pesan, meliputi advertising, sales promotion, public relation, personal selling dan direct response media. BAB III METODOLOGI 3.1. Sifat Penelitian Berdasarkan judul yang diteliti oleh penulis yaitu Strategi Komunikasi Pemasaran Aksara Records dalam pemasaran album White Shoes And The Couples Company album “Skenario Masa Muda” maka sifat penelitian ini menggunakan penelitian dekriptif kualitatif, karena menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala sosial atau kelompok tertentu dalam kasus ini adalah pemasaran dari album terakhir White Shoes And The Couples Company yaitu “Skenario Masa Muda”. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan antar variabel atau menguji suatu hipotesis tetapi hanya menggambarkan karakteristik variabel berdasarkan jumlah jawaban responden terhadap masing-masing kategori jawaban (distribusi jawaban).1 Sifat penelitian ini berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran penegasan suatu konsep atau gejala-gejala yang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan status subyek penelitian, yang salah satu tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi secara rinci.2 1 2 Wawan Ruswanto, dkk. Penelitian Komunikasi, Jakarta, Universitas Terbuka 1995, hal. 21 Sumanto, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, Andi Otset, Jakarta 1990, hal. 6 25 26 3.2. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus deskriptif dengan pendekatan kualitatif, karena penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaran Aksara Records dalam pemasaran album White Shoes And The Couples Company yang berjudul “Skenario Masa Muda”. dan studi kasus merupakan strategi yang lebih sesuai karena pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan ‘bagaimana dan mengapa’ (how and why), yaitu saat peneliti sedikit memiliki peluang mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, bilamana fokus penelitian terletak pada fenomena masa kini (kontemporer), berdasarkan sifat penelitian yang deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif.3 Berdasarkan judul penelitian ini maka menggunakan Pendekatan kualitatif karena data yang diteiti berbentuk uraian kata-kata yang dikumpulkan dengan berbagai macam cara seperti observasi, wawancara, dokumen yang didapat dari Aksara Records dan biasanya diproses sebelum siap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas. 3 K. Yin, Studi Kasus : Desain Dan Mode, PT. Raja Grafindo, Jakarta 1996, hal. 1 27 3.3 Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini peneliti melakukan tehnik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut: 1. Data Primer Data primer adalah dengan cara wawancara mendalam dengan narasumber yang dapat menjelaskan masalah penelitian dan memberikan data-data yang diperlukan dan melakukan observasi terhadap objek penelitian. 2. Data Sekunder Data yang didapatkan dari hasil penelitian atau temuan terdahulu atau lembaga-lembaga lain yang dapat menunjang penelitian ini, adapun tehnik yang akan digunakan adalah dengan studi literatur/kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian, seperti buku mengenai Ilmu Komunikasi, komunikasi massa, media massa, metode penelitian kualitatif dan sebagainya. 3.4. Narasumber Adapun pada penelitian ini peneliti akan membuat pemilihan narasumber sebagai berikut: 1. David Tarigan menjabat sebagai Artis & Repotoire (A&R) Aksara Records, karena divisi ini yang memutuskan untuk menerima atau tidak seorang penyanyi solo ataupun grup band untuk di produksi oleh perusahaan tersebut. 28 2. Mia Indrawati menjabat sebagai Marketing & Promotion Department Aksara Records, divisi ini yang melakukan pemilihan penggunaan media untuk promosi sesuai dengan segment dan positioning band tersebut. 3.5. Definisi Konsep Strategi Komunikasi Pemasaran memiliki perencanaan secara cermat mengenai kegiatan pemasar sebagai usaha untuk penyampaian pesan kepada pangsa pasar terutama konsumen yang menjadi target pemasaran mengenai keberadaan produk dipasar agar tercapainya tujuan-tujuan khusus yang diinginkan oleh perusahaan. Strategi komunikasi pemasaran ini memiliki alat-alat komunikasi pemasaran yang berfungsi untuk menyampaikan pesan kepada konsumen. Alat-alat komunikasi pemasaran merupakan suatu media yang digunakan sebagai alat penyampaian informasi atau pesan, meliputi advertising, sales promotion, public relation, personal selling dan direct response media. 3.6. Fokus Penelitian Adapun konsep-konsep yang akan diukur dalam penelitian ini guna memberi arah pada fokus penelitian agar sesuai dengan maksud penelitian sebagai berikut : a. Strengh, Weakness, Opportunities, Threat Records. yang dilakukan oleh Aksara 29 b. Strategi dengan melihat komponen-komponennya yaitu segmentasi, targeting, dan positioning yang dilakukan oleh Aksara Records dengan mengacu pada Komunikasi Pemasaran Terpadu. 3.7. Metode analisis data Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk menganalisis strategi komunikasi yang digunakan Aksara Records dalam pemasaran produk mereka ke tangan masyarakat dan untuk itu metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis kualitatif dengan pendekatan studi kasus seperti yang di ungkapkan Deddy Mulyana dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif bahwa studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi, suatu program, atau suatu situasi sosial. Peneliti studi berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti serta menggunakan berbagai metode seperti wawancara (riwayat hidup), pengamatan, penelaahan dokumen, (hasil) survei, dan data-data apapun untuk menguraikan suatu kasus secara terinci.4 4 Deddy Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004. hal. 201. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Aksara Records Pada awalnya, Aksara adalah sebuah Bookstore (Toko buku) yang beralamat di Jl. Kemang Raya 8b Jakarta Selatan. Berdiri pada Oktober 1999. Aksara Bookstore Selain menyediakan buku yang mayoritas buku import dari berbagai Negara juga tedapat produk Homewares, Gift dan Music. Untuk menarik Target Market, Aksara Bookstore sering mengadakan berbagai kegiatan diantaranya Diskusi buku, konferensi pers, pemutaran film, eksibisi karya seni dan lain-lain. Hal tersebut sering dilakukan sebagai salah satu bentuk kegiatan promosi dari Aksara. Terbentuknya Aksara Records tidak telepas dari fungsi Edukasi yang diterapkan Aksara,yaitu Design,Fashion dan Music. Pada tanggal 20 November 2002 Aksara Records yang beralamat di Jl. Brawijaya XII No. 1, Kebayoran Baru Jakarta Selatan mulai beroperasi, dan kepemimpinanya dipegang oleh David Tarigan, sebagai A&R Aksara Records Aksara Records merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri musik dan rekaman yang memproduksi kaset (MC),compact disc (CD) dan teknologi musik digital (Ring Back Tone). Aksara Records sebagai label rekaman yang memfokuskan diri membantu pengembangan musik dan musisi indie di Indonesia, Musik indie atau musik independen adalah sebuah karakteristik yang diperuntukkan untuk musik (dengan genre apapun) yang keluar dari komersialisasi musik pop dan juga dari budaya Mainstream. Identitas indie kerap ditakzimkan kepada sebuah band lantaran mereka menyuguhkan musiknya dengan gaya yang berbeda, terkesan melawan arus 30 31 dan lekat dengan keleluasaan bereksperimen para musisi-musisinya. mengangkat talenta-talenta terbaru dari para musisi di tanah air, dimana Aksara Records dapat mempromosikan dan mengorbitkan artis-artis baru, memperluas jaringan kerja, dan membuka pintu masuk ke industri musik internasional. Artis yang ditangani Aksara Records juga merupakan nama-nama besar band Indie tanah air. Diantaranya White Shoes & The Couples Company, The Adams, Sore, Goodnight Electric, dan The Brandals. Oleh karna itu Aksara Record merupakan leader bagi industri rekaman indie di Indonesia. Dunia entertainment khususnya dalam industri rekaman ini membuat pertumbuhan perusahaan ini semakin berkembang, Perusahaan ini mengalami kemajuan dalam bisnis dan teknologi dan dengan dasar semangat maju bersama dan kemampuan para staf muda yang handal, Aksara Records mampu bersaing dengan perusahaan industri musik besar lainnya dan selalu berusaha mencapai inovasi baru dalam memasarkan produk terbaik dan tepat guna bagi para pelanggannya. 4.2. Tujuan dan Ruang Lingkup Perusahaan Aksara Records merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri musik dan rekaman yang memproduksi kaset (MC) dan compact (CD). Berawal dari calon band atau penyanyi dapat memberikan demo album atau contoh rekaman materi album kepada Aksara Records. Dapat juga pihak dari Aksara Records melakukan survey melalui festival-festival musik. Setelah menganalisis potensi yang dimiliki oleh para calon band atau penyanyi tersebut, Aksara Records memberikan kontrak. Kontrak disetujui oleh kedua pihak, yaitu antara Aksara Records dengan band-band atau penyanyi tersebut, selanjutnya membuat materi album kemudian band atau penyanyi tersebut melakukan rekaman dibawah produksi Aksara Records. Pada saat 32 melakukan rekaman ini, Aksara Records beserta band atau penyanyi mempersiapkan kelengkapan lain untuk membuat album musik tersebut, seperti cover album dan rencana promosi. Setelah rekaman selesai, Aksara Records mulai mempromosikan band atau penyanyi tersebut melalui acara-acara yang diselenggarakan Aksara Records dengan tujuan memperkenalkan band atau penyanyi tersebut. Kesuksesan promosi ini, dilanjutkan dengan peluncuran album perdana dari band atau penyanyi tersebut dalam berupa kaset (MC) dan compact (CD). Aksara Records sebagai label rekaman yang memfokuskan diri membantu pengembangan musik dan musisi indie di Indonesia. Artis yang ditangani Aksara Records juga merupakan nama-nama besar band Indie tanah air, dimana salah satunya adalah White Shoes And The Couples Company, band music yang berasal dari Jakarta. Serta artis atau band lain seperti The Adams, Sore, Goodnight Electric, The Brandals dan masih banyak lagi. Hampir dari semua band atau artis dibawah label Aksara Records ini memiliki kerekter dan warna musik yang berbeda. 4.3. Bidang Usaha Perusahaan Aksara Records adalah perusahaan industri musik yang memproduksi dan medistribusikan MC (kaset) dan CD (Compact Disc). Proses pembuatan MC dan CD diawali dari pemilihan demo-demo lagu penyanyi solo maupun grup band yang diterima oleh perusahaan, yang mana pemilihan demo ini di khususkan pada produk lokal (MC dan CD artis Indonesia). Sedangkan untuk produk Internasional, Aksara Records bekerja sama dengan Label internasional Minty Fresh untuk mendapatkan parts dari lagu-lagu yang akan diproduksi di Indonesia, baik mastering lagu ataupun disain cover. Proses selanjutnya 33 adalah dilakukannya pembuatan master dan penggandaan untuk MC dan CD serta pencetakan cover. Produk yang dihasilkan antara lain: a. MC dan CD lokal Berisikan lagu-lagu dalam negeri seperti White Shoes And The Couples Company, The Adams, Sore, Goodnight Electric, dan The Brandals, C’mon Lennon, Ruang Hampa, Sajama Cut, The Sastro, Seringai, Sore, Teenage Death Star, The Upstairs dan Zeke & The Popo, Tika, Vox, Stereomantic, Ape On The Roof, dan lain-lain. b. MC dan CD Internasional Berisikan lagu-lagu internasional seperti Tahiti 80. Club 8, The Cardigans, Veruca Salt, Liz Phair, The Poems, Ivy, The Legendary Jim Ruiz Group, Prototypes, Papas Fritas, Bettie Serveert, Kahimi Karie, dan lain-lain Hasil produksi Aksara Records dipasarkan melalui agen dan retailer tertentu di jakarta seperti beberapa tempat berikut Aksara Book Store, Nanonine House, Crooz, dan Vertigo. Dan hasil produksi juga bisa didapatkan melalui internet. Struktur pasar merupakan elemen strategis yang relatif tetap dari suatu lingkungan perusahaan, prestasi perusahaan di dalam pasar yang mana perusahaan itu beroperasi. Aksara Records selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi konsumen dengan memberikan kualitas dan mutu suatu barang agar dapat menanamkan suatu kepercayaan yang semakin besar terhadap konsumen. Sukses yang selama ini telah diraih oleh Aksara Records tentu saja bukanlah sukses hasil perorangan semata. Melainkan hasil dari usaha bersama. Kerjasama yang serasi dan optimal telah dilakukan oleh direksi dan staf Aksara Records. 34 4.4. Gambaran Singkat Band White Shoes And The Couples Company Terbentuknya White Shoes And The Couples Company berawal dari dua orang mahasiswa Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (IKJ), yaitu Aprilia Apsari (Sari) dan Yusmario Farabi (Rio) mereka adalah sepasang kekasih yang memutuskan untuk membuat sebuah grup musik dengan mengajak teman dekat satu Fakultas mereka yang bernama Saleh Bin Husen (Saleh), Kemudian mereka mengajak sepasang suami istri dari fakultas musik IKJ, Ricky Surya Virgana (Ricky) dan Apri Mela Prawidiyanti (Mela). Barulah pada bulan Agustus tahun 2002 formasi awal White Shoes And The Couples Company terbentuk. Pada awalnya White Shoes & The Couples Company tidak memiliki drummer, dan karena itu Ricky mengusulkan untuk mengajak teman satu fakultasnya yang bernama John Navid a.k.a Lau Kun Sin sebagai additional drummer, namun seiring waktu berlalu dan sesuai dengan kebutuhan, pada tahun 2004 John kemudian menjadi drummer tetap, maka lengkaplah formasi terakhir White Shoes & The Couples Company. Nama White Shoes The Couples Company diambil dari suatu kisah keseharian mereka dikampus IKJ, Sewaktu awal perkuliahan banyak mahasiswa IKJ yang memakai sepatu putih yang kemudian hal tersebut menjadikan ispirasi untuk nama band mereka. Kemudian dari semua personil White Shoes & The Couples Company terdapat dua pasang kekasih. Lalu mereka sepakat menggunakan nama band mereka “White Shoes And The Couples Company” hingga kini. White Shoes And The Couples Company adalah sebuah band yang dipengaruhi para musisi classic jazz serta maha karya musik Indonesia tempo dulu. Untuk fashion yang mereka padukan dengan jenis musik yang dimainkan White Shoes And The Couples Company, hampir semua baju dan aksesori yang mereka pakai untuk pentas, ataupun Sesi foto, mereka mengenakan baju dan aksesori Vintage atau klasik. Seperti 35 baju-baju era tahun 60 atau 70an, model terusan dengan motif yang ramai atau sack dress dengan detail kancing. Band yang beranggotakan dari :Aprilia Apsari (Vocal),Ricky Surya Virgana (Bass),Saleh Bin Husen (Gitar Elektrik),Yusmario Farabi (Gitar Akustik),Jhon Navid (Drum dan Perkusi) dan Apri Mela Prawidiyanti (Keyboard) telah merilis 2 album dan 3 album kompilasi Bersama Aksra Records. Nama White Shoes and The Couples Company mulai dikenal penikmat musik sejak mereka menjadi salah satu band pengisi pada album soundtrack film Janji Joni . Album pertama White Shoes and The Couples Company dirilis pada tahun 2005 berisikan 11 lagu. Album ini diproduksi dalam bentuk CD dan kaset oleh Aksara Records. Kemudian ditahun berikutnya, White Shoes and The Couples Company sering terlibat dalam pembuatan album kompilasi untuk album soundtrack antara lain film Berbagi Suami dan Quickie Express. Pada tahun 2007 White Shoes and The Couples Company merilis Album ke dua mereka yang berjudul “Skenario Masa Muda” dalam format mini album. Diproduksi oleh Aksara Records. "Skenario Masa Muda" berisikan 6 lagu yaitu: Prelude, Super Reuni, Pelan Tapi Pasti, Roman Ketiga, Today is No Sunday, Aksi Kucing. Lagu-lagu dalam mini album ini banyak dipengaruhi oleh musik-musik populer yang ada dalam film-film nasional masa lalu. Selain berisikan 6 lagu, di dalamnya juga terdapat rekaman-rekaman dialog yang pembuatannya terinspirasi dari adegan-adegan yang ada dalam film-film nasional. Ditahun yang sama Aksara records mendapat tawaran kerjasama oleh industri rekaman internasional yaitu Minty Fresh sebuah label rekaman indie yang berasal dari Chicago, Amerika Serikat. untuk memberikan lisensi kepada Minty Fresh merilis album pertama White Shoes & The Couples Company. Artis-artis yang tergabung 36 dalam Minty Fresh antara lain The Cardigans, Tahiti 80, Veruca Salt, Liz Phair, The Legendary Jim Ruiz Group, Kahimi Karie, Komeda, Ivy, The Poems, Bettie Serveert dan Prototypes. Minty Fresh Records akan merilis album pertama White Shoes & The Couples Company di lima wilayah yaitu Amerika Serikat, Mexico, Kanada, Australia dan Jepang. Dalam album rilisan Minty Fresh ini, White Shoes & The Couples Company menambahkan 2 bonus lagu yaitu Kapiten & Gadis Desa, dan Sabda Alam. Yang membanggakan, pada tanggal 12 – 16 Maret 2008 White Shoes & The Couples Company memenuhi undangan untuk tampil live pada salah satu event indie paling bergengsi secara global SXSW Music Festival di Austin, Texas, Amerika Serikat. SXSW, atau yang dikenal dengan Festival South By South West merupakan festival musik lima hari yang memiliki lebih dari 70 panggung sebagai showcase bagi talenta-talenta terbaru baik solo atau band dari seluruh dunia. Event bergengsi ini bertujuan untuk menemukan dan mengangkat talenta-talenta terbaru dari seluruh dunia, dimana dapat mempromosikan dan mengorbitkan artis-artis baru, memperluas jaringan kerja, dan membuka pintu masuk ke industri musik internasional. Aksara Records sebagai Label dari White Shoes And The Couples Company mendukung penuh perjalanan White Shoes And The Couples Company ke Amerika Serikat untuk bermain di SXSW Music Festival 2008. Kesempatan ini juga sebagai ajang bagi label White Shoes And The Couples Company di Amerika Serikat, Minty Fresh Records, untuk mempromosikan White Shoes And The Couples Company melalui interview dan pertemuan dengan media-media dan promotor musik di Amerika Serikat. Ini untuk pertama kalinya sebuah band dari Indonesia bisa tampil di salah satu festival musik terbesar di Amerika Serikat. Selain White Shoes And The Couples Company sebagai wakil dari Asia, tampil juga beberapa band dari Jepang dan Korea 37 Selatan. Keseluruhan ada sekitar 1500 performer dari seluruh dunia yang tampil di SXSW tahun ini. Nama besar yang tampil antara lain: R.E.M, The Velvet Underground, Vampire Weekends, Lightspeed Champions, The Raveonettes, Moby, Ice Cube, NOFX, Jens Lekman, The Kills, dan The President of USA, 4.5. Hasil Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Aksara Records dalam memasarkan album dari band White Shoes And The Couples Company “Skenario masa muda”. Maka pencarian data dan informan dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam (indepth interview) kepada pihak terkait, Yaitu David Tarigan, menjabat sebagai A&R Aksara Records dan Mia Indrawati menjabat sebagai Marketing & Promotion Department Aksara Records. Wawancara dengan para nara sumber dilakukan dikantor Aksara Records yang berlamat di Jl. Brawijaya XII No. 1, Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada tanggal 20 dan 23 Juli 2008. Wawancara dengan David Tarigan dan Mia Indrawati masing masing dilakukan sebanyak 1 kali. Kendala yang dihadapi dalam pengumpulan data adalah adanya keterbatasan waktu yang dimiliki oleh para narasumber. Kesibukan yang sedang mereka hadapi menyebabkan penulis hanya mendapatkan sedikit waktu untuk melakukan proses wawancara. 38 Berikut hasil wawancara dengan beberapa nara sumber yang disampaikan berdasarkan SWOT dan analisis STP dalam sub bagian yang ada. 4.5.1 Analisis Lingkungan dan Situasi 4.5.1.1 Evaluasi Produk Album band White Shoes and The Couples Company yaitu “Skenario Masa Muda” merupakan album dengan materi dan aransemen musik yang berbeda, menyajikan sesuatu yang baru ke pasaran. mempromosikan White Shoes and The Couples melalui alat promosi, media elektronik dan media massa. Berdasarkan data yang diperoleh, kelebihan dari White Shoes and The Couples Company album “Skenario Masa Muda” yaitu memiliki materi lagu dan aransemen musik seperti musik di era 70an serta dandanannya pun mewakili generasi muda di era itu. Kekurangannya White Shoes and The Couples Company di album “Skenario Masa Muda” adalah sebuah mini album yang berdurasi 20 menit dan sulitnya menjangkau penggemar yang berada di pelosok-pelosok Indonesia dikarenakan kurangnya pelaksanaan tour promo ke daearah-daerah tersebut. 4.5.1.2 Evaluasi Pesaing Sebagai band, maka White Shoes and The Couples Company pasti memiliki pesaing atau competitor yang mempunyai maksud dan tujuan yang hampir sama yaitu ingin menjadi band yang paling digemari dan dikenal oleh masyarakat luas dari hasil karyanya. Dalam dunia entertainment, tentu pesaingnya tidak sedikit. Semua dapat menjadi pesaing khususnya di bidang musik. 39 Banyak grup band baru yang mulai meningkat kepopularitasannya. Hal ini tentu membawa dampak bagi White Shoes and The Couples Company. Mereka yang menjadi pesaing White Shoes and The Couples Company ini terutama dalam bentuk performance band, seperti Mocca. Band asal bandung yang telah mengantongi berbagai prestasi nasional dan juga internasional. Untuk mengatasi persaingan ini, White Shoes and The Couples Company melakukan inovasi dalam lagu-lagunya, memberikan materi-materi lagu yang mudah diterima dengan karakteristik tema lagu yang lebih universal. 4.5.2 Analisis Faktor Kunci (Key Factor Analysis) Analisis faktor kunci ini meliputi analisis kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threatness) atau biasa disebut dengan analisis SWOT. Wawancara yang telah dilakukan dengan pihak Aksara Records telah menghasilkan beberapa hasil untuk analisis SWOT. Berikut hasil wawancara berdasarkan analisis SWOT : 1) Strength and Weakness Kelebihan dan kekurangan (Strength and Weakness) White Shoes And The Couples Company dalam album “Skenario masa muda” bagi Aksara Records, menurut David Tarigan, A&R Aksara Records adalah: “Menurut gw pribadi, di album "Skenario Masa Muda" berisikan 6 lagu yang memiliki materi-materi lagu yang sangat bagus. karakter vokal yang tebal dan seksi, didukung sepenuhnya oleh permainan instrumen dengan teknik yang tidak bisa disebut kacangan. Semuanya memiliki tehnik yang baik, bahkan bagus. Lagu-lagu dalam mini album ini banyak dipengaruhi oleh musik-musik populer yang ada dalam film-film nasional masa lalu. Selain berisikan 6 lagu, di dalamnya juga terdapat rekaman-rekaman dialog yang pembuatannya terinspirasi dari adegan-adegan yang ada dalam film-film nasional…sangat kreatif. itu menjadi kelebihan dari album "Skenario Masa Muda". Secara garis besar ini album bagus banget! Kalau kekurangannya menurut aku di album ini dirilis dalam bentuk mini album edisinya pun terbatas berupa CD Hanya dicetak 1000 keping. kemungkinan besar hanya 40 terdapat di tempat-tempat tertentu yang udah ditentuin...jarang dijumpai di toko kaset lain. Kita mau membuka wawasan pecinta musik tanah air loh... Serious music lovers lah. Aksara records cuma ngasih alternatif ke Indonesian music lovers. Ini musik kayak gini ada loh. Please check us out! If you like it, buy our albums. If you don’t, buy them anyway,!!he..he..he.” Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa album “Skenario masa muda” White Shoes And The Couples Company mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan atau Strength dari album “Skenario masa muda” yaitu memiliki materi album yang bagus dan memiliki konsep materi album yang berciri khas tersendiri, serta berisikan 6 lagu juga terdapat rekaman-rekaman dialog yang pembuatannya terinspirasi dari adegan-adegan yang ada dalam film-film nasional. Kekurangan atau Weakness dari White Shoes And The Couples Company tersebut yaitu hanya dirilis berupa CD dan dicetak hanya 1000 keping CD, dan kemungkinan tidak semua Retail atau toko kaset yang menjual album White Shoes And The Couples Company “Skenario Masa Muda”. 2) Opportunities and Threatness Selain menganalisis kelebihan dan kekurangan dalam analisis faktor kunci atau Key Factor Analysis dapat juga melalui analisis peluang (opportunities) dan ancaman (threatness). Peluang yang diciptakan oleh White Shoes And The Couples Company dalam album“Skenario Masa Muda” yaitu : “Peluangnya…Go Internasional!! Kita sangat jeli melihat suatu peluang..! Alhamdullilah buat White Shoes And The Couples Company untuk Go Internasional udah kesampean lah.. Tahun kemaren White Shoes & The Couples Company mendapat tawaran kontrak dengan Minty Fresh Records, sebuah label rekaman indie yang berasal dari Chicago, Amerika Serikat. Sebelumnya, di bulan Januari 2007, pihak Minty Fresh Records bertemu dengan Aksara Records, yang kemudian sepakat memberikan lisensi kepada Minty Fresh untuk merilis album pertama White Shoes & The Couples Company di lima wilayah yaitu Amerika Serikat, Mexico, Kanada, Australia 41 dan Jepang..Wooow kesempatan yang tidak semua band bisa dapet tawaran segini bagusnya!! Dibalik peluang yang diciptakan terdapat pula ancaman yang dihadapi oleh White Shoes And The Couples Company dalam album“Skenario Masa Muda” menurut David Tarigan, A&R Aksara Records adalah: “Dengan adanya band-band lain yang sejenis, itu merupakan bukan suatu ancaman melainkan satu perjuangan ataupun juga malah meperkaya warna musik tanah air.. karna bermain di jalur indie bisa memberikan tingkat kepuasan yang luar biasa bagi para pemainnya. Keleluasaan berekspresi memberi ruang kreativitas yang besar. Keleluasaan ini, pada akhirnya, memberi peluang para pemain band untuk menghasilkan karya-karya yang orisinal. Kalo ancaman…Ancaman yang kita hadapi adalah masalah pembajakan…. Industri rekaman sendiri sebagai salah satu elemen terpenting industri musik Indonesia mengalami pukulan yang cukup berat dari masalah ini. Penyebabnya antara lain adalah perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang demikian pesat sehingga pola konsumsi orang berubah, Selain itu produk bajakan dalam bentuk apapun harganya yang sangat murah udah gitu mudah dibeli dimana-mana, itu juga ikut mengalihkan perhatian pembeli produk asli.” Hasil wawancara tersebut menjelaskan bahwa, album “Skenario masa muda” White Shoes And The Couples Company memiliki peluang atau opportunities, yaitu mendapat tawaran kerjasama dengan industri rekaman inetrnasional dalam memasarkan album White Shoes And The Couples Company “Skenario Masa Muda”. Ini juga menciptakan ancaman atau Threatness dari kesuksesannya itu. Ancaman utamanya adalah maraknya para penikmat musik di tanah air yang banyak beralih membeli produk bajakan. Disebabkan beberapa faktor diantaranya adalah perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang demikian pesat sehingga pola konsumsi orang berubah, selain itu produk-produk bajakan mudah didapatkan juga harga yang dirawarkan sangat terjangkau. 42 4.5.3 Promotion Objective Mengenai tujuan digunakannya promosi yang ingin dicapai, Mia Indrawati, menjelaskan bahwa: . “Tujuannya yang pasti adalah memperkenalkan album “Skenario Masa Muda” pada pecinta musik tanah air. buat band indie...mereka gak selalu memperhitungkan sisi komersil saat mencipta karya. sekadar ingin menuangkan gagasan-gagasan yang kerap kali nyeleneh--dalam lagu dan kita sebagai wadahnya...lalu mempromosiin mereka deh!!” Dalam hasil wawancara dijelaskan bahwa Aksara Records dalam melakukan promosinya bertujuan memperkenalkan album Skenario “Masa Muda” kepada pecinta musik tanah air. Aksara Records sebagai wadah untuk melakukan promosi. Dan juga Nasta Sutardjo menjelaskan untuk band indie, tidak selalu memperhitungkan sisi komersil saat mencipta suatu karya. 4.5.4 Segmentasi, Targeting dan Positioning Dalam meluncurkan sebuah album, Aksara Records melakukan perencanaan strategi pemasaran yang meliputi segmentation, targeting, dan positioning. Maka dalam penelitian ini dijelaskan bahwa segmentasi dan targeting dari White Shoes And The Couples Company seperti yang telah dijelaskan oleh David Tarigan, A&R Aksara Records adalah: “mmm mulai dari anak pelajar SMP sampe perguruan tinggi atau orangorang kantoran sekalipun, kalo dilihat umur kira-kira 14 sampe 20 tahun keatas, kaya gitu deh kira-kira gambarin segmentasi dari White Shoes And The Couples Company, sebetulnya juga gak ada acuan umur tertentu orang harus dengerin lagu-lagunya White Shoes And The Couples Company. Karna dari lagu-lagunya yang sederhana, namun mengena, lirik tentang hal-hal keseharian ini juga dilantunkan dalam gaya retro pop, sangat easy listening. Gak cuma kalangan pecinta musik di tanah air loh, White Shoes And The Couples Company juga jualan album meraka ke mancanegara. Bahkan mereka banyak mengikuti event besar musik inetrnasional di luar negeri. Berarti White Shoes And The Couples Company telah dikenal juga oleh pecinta musik mancanegara. Itu juga yang menjadi target dari White Shoes And The Couples Company”. 43 Berdasarkan hasil wawancara diatas, White Shoes And The Couples memiliki segmentasi yang ditujukan bagi kalangan pelajar dari SMP hingga perguruan tinggi dan pekerja kantoran, umur 14 – 20 tahun keatas. Targeting yang ditujukan White Shoes And The Couples Company dalam memposisikan produknya di benak konsumen yaitu bahwa lagu White Shoes And The Couples mudah didengar dan dipahami serta dimengerti maksud dan makna dari lagu tersebut. Tidak hanya dari pecinta musik tanah air, White Shoes And The Couples Company juga dikenal oleh pecinta musik mancanegara dikarnakan White Shoes And The Couples Company telah melakukan promosi dan distibusi album mereka di luar negeri. Aksara Records dalam mencapai target pasar White Shoes And The Couples Company dalam memasarkan album “Skenario Masa Muda”, menurut David Tarigan, A&R Aksara Records dijelaskan sebagai berikut: “standar aja sih.. yang jelas kita promosi.. lewat radio, inetrnet, ngadain event- event musik, lewat majalah, tabloid...Trus TV juga..Tapi yang membuat pengaruh paling besar itu melalui internet dan radio” Ketika ditanya ulang kembali kepada David Tarigan, mengenai pencapaian target melalaui Inetrnet, Dijelaskan sebagai berikut: “Beragam situs social networking seperti Youtube, Friendster, MySpace, Facebook, Multiply hingga AmpChannelV telah menjadi promotional tools yang sangat membantu artis-artis pendatang baru dalam mengantarkan musik mereka kepada calon penggemar. Mungkin White Shoes & The Couples Company tidak akan pernah manggung dan mengedarkan album mereka di Amerika Serikat, Kanada, Jepang dan Australia. Semua itu terjadi karena jasa internet!” Sedangkan penjelasan mengnai pencapaian target melalui radio adalah sebagai berikut : “Kalau lewat radio sih simpel ya...kita kirim master ke radio terus diputerrin di setiap pemutaran program pemutaran lagu-lagu, terutama untuk program lagu indie dalam negeri.“ 44 Hasil wawancara dari David Tarigan, dapat dijelaskan bahwa dalam mencapai target pasar White Shoes And The Couples Company melalui promosi. Promosi yang digunakan yaitu melalui inetrnet, radio, konser musik, TV, dan media cetak. Dari semua promosi yang paling berpengaruh adalah inetrnet dan radio. Setelah penentuan segmentation dan targeting, dijelaskan oleh David Tarigan, mengenai Positioning White Shoes And The Couples Company di dalam album “Skenario Masa Muda” dapat menciptakan kepuasan pasar, menurut David Tarigan yaitu: “Kalau masalah kepuasan pasar tu relatif ya...soalnya selera pasar itu berubah-ubah. Orang-orang punya favorit lagu yang beda-beda, misal saja ada yang suka lagu pop tapi ada juga yang suka lagu up-beat, yang ngerockngerock gitu...” Yang dilakukan Aksara Records untuk mencapai kepuasan pasar menurut David Tarigan dijelaskan sebagai berikut: “Ya yang jelas melakukan promosi, kayak yang tadi saya omongin sebelumnya, seperti melakukan pertunjukkan atau konser musik dan yang paling menarik melakukan promosi ke luar negri.. Kami ingin memperkenalkan karya musik Indonesia kepada pecinta musik diseluruh dunia. Masyarakat internasional akan bisa mendengarkan keanekaragaman musik Indonesia!” Maka dapat disimpukan dari wawancara di atas bahwa positioning White Shoes And The Couples Company di dalam album “Skenario Masa Muda” dalam menciptakan kepuasan pasar yaitu relatif berbeda-beda dikarenakan selera konsumen yang berbeda-beda. Untuk mencapai kepuasan tersebut maka yang harus dilakukan adalah promosi besar-besaran seperti melakukan konser di Indonesia maupun di luar negeri. 45 Positioning sendiri telah ditentukan, David Tarigan menjelaskan mengenai pencapaian positioning tersebut : “Penerapan positioning untuk mencapai kepuasan pasar sudah kita lakukan dan ya sukur lah bisa berhasil...sukses...jadi kita punya konsep terus kita terapkan dan hasilnya...wow...hehehe...tapi intinya White Shoes And The Couples Company punya tempat spesial buat pasar kita dan internasional.” Dari hasil wawncara tersebut, disimpulkan bahwa White Shoes And The Couples Company telah mencapai positioning yang telah ditentukan dan memberikan kepuasan kepada pasar yang telah ditentukan. Mengenai penentuan konsep desain cover dan video klip, di jelaskan oleh David Tarigan sebagai berikut: “Artwork mini album ini dikerjakan sendiri oleh White Shoes And The Couples Company dengan bantuan dari para sahabat. Album dengan cover artwork yang di desain sedemikian rupa sehingga dapat menujukkan karakter White Shoes And The Couples Company secara lebih detail, terlihat sangat dinamis dan begitu menyatu dengan musiknya, sehingga didalam khalayan seorang autis yang juga jenius, mereka akan dapat mendengar lagu2 White Shoes And The Couples Company hanya dengan melihat cover CD nya saja!!he..he.. Karena dari cover aja kan bisa mewakilkan image artis itu sendiri.Sama halnya dengan Video Klip dari lagu mereka, semua video klip yang udah dibuat gak lepas dari image mereka yang agak jadul..he..he.” Penjelasan David Tarigan dapat diartikan bahwa di dalam melakukan pengemasan akhir dari suatu album rekaman, karakter dari artis ikut menentukan desain atau rancangan dari cover album. Karena desain dari cover yang senada dengan karakter artis dapat menyampaikan kepada masyarakat akan image yang ingin diciptakan oleh perusahaan rekaman pada artis tersebut. Sedangkan untuk pembuatan Video Klip, yang merupakan salah satu media promosi visual dari artis tersebut, turut diperhatikan konsep dari Video Klip tersebut untuk menjaga image artis yang ingin disampaikan kepada masyarakat, Tetapi secara keseluruhan, image yang ingin diciptakanlah yang menjadi pedoman didalam pembuatan tersebut. 46 David Tarigan menjelaskan mengenai bagaimana menjaga positioning White Shoes And The Couples Company di masyarakat, yaitu sebagai berikut: “Fokus pada target audiencenya, mulai dari musik, cara dia bermusik, warna musik, penampilan, penampilan cover, kemudian iklan yang diarahkan tepat kepada pendengar dan penggemarnya itu sudah cukup menjaga positioning White Shoes And The Couples Company” Dari hasil wawancara diatas dapat dijelaskan bahwa dalam menjaga posisi White Shoes And The Couples Company di masyarakat, langkah yang dilakukan adalah tetap fokus pada target pasar yang sudah pernah diperoleh White Shoes And The Couples Company dengan cara memperhatikan secara keseluruhan mulai dari musik , image hingga pada kemasan akhir dari album rekaman White Shoes And The Couples Company, serta melakukan kegiatan promosi yang tepat agar dapat sampai kepada pendengar musik yang menjadi target pasar dari White Shoes And The Couples Company. 4.5.5 Communication Budget Dalam melaksanakan pemasaran dibutuhkan anggaran biaya atau budget yang dialokasikan untuk promosi sebuah album oleh Aksara Records untuk White Shoes And The Couples Company dalam album “Skenario Masa Muda”, berikut penuturan Mia Indrawati selaku Marketing dan Promotion Aksara Records. : “Ya pasti..karna tanpa anggran biaya, promosi nggak bisa terlaksana sepenuhnya. Di album terbaru White Shoes And The Couples Company ini, anggaran biaya promosi yang dikeluarkan nggak terlalu besar dibanding album sebelumnya. Ya ini kan mini album dan juga Cuma diproduksi 1000 keping CD dan Kaset. Jadi gak perlu melakukan promosi besar-besaran, hanya beberapa media promosi yang digunakan, salah satunya menggunakan Internet.” Hasil wawancara dijelaskan bahwa terdapat anggaran atau budget yang digunakan untuk memasarkan album Skenario Masa Muda milik White Shoes 47 And The Couples Company dan juga Aksara Records hanya menggunakan beberapa media promosi salah satunya Internet. Pertimbangan apa yang di lakukan dalam menambah budget promosi? Mia Indrawati memaparkan sebagai berikut: “Mungkin kita akan prediksi berapa nilai penjualan yang bisa kita raih dari satu album itu, kita akan melakukan promosi untuk memperkenalkan band ini, maka kita banyak bermain di daerah-daerah, promo di daerah di radio-radio, di majalah kita angkat saat penjualan sudah mulai meningkat, baru kita buatkan video klip, saat penjualan sudah bagus video klip pun sangat membantu sekali penjualan, sehingga pada saat kita melihat penjualan kita akan melihat biaya promosi yang bisa kita keluarkan kembali untuk mengangkat penjualan ini, biaya promosi mempengaruhi penjualan jadi kalau misalnya secara efektif makin besar biaya promosi makin besar pula penjualan yang bisa kita raih, saat nantinya kita melihat penjualan, apakah penjualan sudah sesuai dengan target kita, kalau dia sudah melampaui target berarti kita masih bisa melakukan promosi lagi. Apabila sudah bisa melakukan promosi pada fase berikutnya, barulah kita bisa melakukan apakah itu menambah penayangan video klip nya atau kita buat lagi video klip yang baru, sebenarnya orang akan lebih menyenangi satu artis apabila lagunya banyak yang dikenal, itu lah fungsi dari video klip, semakin banyak video klip nya yang kita bisa buat melalui media audio visual yaitu televisi itu semakin di kenal artis tersebut di pasaran karena itu sangat efektif. Jadi itu strategi membuat hits supaya artis itu semakin besar di masyarakat dengan pembuatan video klip” Berdasarkan hasil wawancara di atas, besarnya biaya promosi dari setiap album rekaman yang akan diedarkan, didasari dari analisa seberapa besar album itu akan terjual dipasaran. Apabila disaat sedang melakukan aktifitas promosi, penjualan album rekaman tersebut ternyata menunjukkan perkembangan yang positif, maka secara otomatis akan terjadinya penambahan dari biaya promosi tersebut dengan tujuan untuk lebih meningkatkan penjualan agar mencapai target yang diharapkan. 48 4.5.6 Research and Evaluation Research and Evaluation sangat diperlukan oleh Aksara Records agar dapat mengetahui keberhasilan dari strategi pemasarannya. Mia Indrawati menjelaskan bagaimana proses Aksara Records dalam mengevaluasi hasil dari strategi yaitu: “Ehmm..mengevaluasi ya..?? Biasanya kita mengevaluasinya dengan melihat target penjualan yang sudah dtentukan. Apakah penjualan album ini sudah mencapai target penjualan yang diinginkan atau belum, salah satu caranya dengan melihat hasil penjualan yang terjadi kemudian dibandingkan dengan rencana penjualan yang ada, apakah album yang ada dapat terjual semua atau tidak.” Dapat dijelaskan dari hasil wawancara diatas bahwa Aksara Records dalam mengevaluasi hasil dari strategi adalah dengan melihat pencapaian target penjualannya yaitu dengan membandingkan rencana yang ada dan hasil penjualan yang terjadi. Yang menjadi tolak ukur keberhasilan dari strategi yang dilakukan oleh Aksara Records menurut Mia Indrawati adalah: “Tolak ukurnya dari melihat hasil penjualan tadi. Jika sudah memenuhi target berarti strategi yang kita lakukan sudah bisa dikategorikan berhasil..ya syukursyukur bisa sampai melebihi target..he..he.. gold atau platinum atau kalau mau bagus lagi sampai tripel platinum..he...he...” Dari kutipan diatas dapat dijelaskan bahwa yang menjadi tolak ukur keberhasilan dari strategi yang dilakukan oleh Aksara Records adalah dengan melihat hasil penjualan yang telah dilakukan. Jika memenuhi target berarti strategi yang dilakukan oleh Aksara Records dapat dikatakan berhasil. 49 4.5.7 Strategi Komunikasi Pemasaran Hasil dari wawancara yang telah dilakukan penulis kepada David Tarigan menjabat sebagai Artis & Repotoire (A&R) dan Mia Indrawati menjabat sebagai Promotion Department dari Aksara Records dapat dipaparkan sebagai berikut: Pertimbangan dalam memilih band atau penyanyi sehingga menjadi partner Aksara Records, menurut David Tarigan yaitu: “Karakter yang biasanya menjadi pertimbangan sih.., karakter vokal tu kan banyak yang bagus tapi yang punya sesuatu kan jarang, kalau dari musikalitas ama talenta para musisi indie ini pada kenyataannya memang tak kalah moncer ketimbang musisi jalur mainstream, bahkan tak jarang lebih baik. Yang membedakan, musisi indie mengedarkan album dengan bujet serba terbatas. Berbeda dengan band jalur mainstream yang dimanjakan sokongan dana besar dari produser major label. Itu saja. Kalau bermain di jalur indie bisa memberikan tingkat kepuasan yang luar biasa bagi para pemainnya. Keleluasaan berekspresi memberi ruang kreativitas yang besar. Keleluasaan ini, pada akhirnya, memberi peluang para pemain band untuk menghasilkan karya-karya yang orisinal. Satu hal yang sulit diperoleh tatkala mereka berkiprah di jalur musik mainstream. ''Sebab, suka tidak suka, kita harus mengikuti pakem yang sedang tren, Lusinan band indie menjamur di berbagai kota besar di Indonesia. Kunci sukses indie adalah memberikan anak-anak muda keleluasan berekspresi. Ini justru pas dengan profil psikologis anak muda yang mendambakan kebebasan. Tak heran jika cukup bejibun remaja yang tertarik menceburkan diri di jalur ini. Musik indie pun menjadi identitas kaum muda. ''Seperti ini lho (musik) yang gue cari,'' Berdasarkan hasil wawancara dengan Artis & Repotoire (A&R), divisi didalam sebuah perusahaan rekaman yang memutuskan untuk menerima atau tidak seorang penyanyi solo ataupun grup band untuk di produksi oleh perusahaan tersebut, bahwa di dalam melakukan pemilihan artis, baik itu penyanyi solo atau pun grup band , yang menjadi perhatian utama adalah karakter sang vokalis. Karakter vokal yang mempunyai ciri khas tersendiri dan berbeda dengan karakter vokal dari artis-artis yang sudah pernah ada lebih menarik perhatian seorang A&R, karena dengan karakter tersebut, seorang artis akan lebih mudah untuk diperkenalkan ke masyarakat luas. Tetapi itu tidak terbatas pada karakter semata, Musikalitas menjadi suatu pertimbangan seorang A&R. Dengan Musikalitas yang 50 didukung keleluasaan dari band atau penyanyi ini, pada akhirnya, memberi peluang para pemain band atau penyanyi untuk menghasilkan karya-karya yang orisinal . Talenta merupakan suatu nilai lebih di luar dari karakter vokalnya sendiri karena dengan kemampuan tersebut band atau penyanyi diharapkan dapat menciptakan lagu sendiri yang sesuai dengan karakternya. Aksara Records dalam memilih White Shoes And The Couples Company menurut David Tarigan yaitu sebagai berikut: “Berawal dari sering digelarnya acara musik di BB’s cafe yang menampilkan band –band kecil yang belum punya album, bandnya bagus – bagus. Salah satu band yang tampil disana ada White Shoes And The Couples Company, Gue liat, animonya gokil banget. Gue punya keinginan buat mendokumentasiin meraka lewat album kompilasi, Akhirnya, tahun 2005 White Shoes And The Couples Company menjadi salah satu band pengisi album kompilasi soundtrack film Janji Joni. Dari situ White Shoes And The Couples Company mulai banyak dikenal orang. Kemudian Aksara Records membuka kesempatan besar kepada White Shoes And The Couples Company buat bikin album sendiri, bukan tanpa alasan Aksara Records memberikan kesempatan tersebut. Selain materinya dianggap bagus serta talenta bermusik mereka diatas rata-rata. dan menjadikan salah satu band yang ditangani oleh Aksara. Album pertama White Shoes And The Couples Company untuk ukuran musisi indie dapat dibilang cukup sukses, terbukti dengan seringnya mereka tampil di pensa-pensi sana-sini, juga cukup sering video klipnya di putar di stasiun-stasiun tv tertentu.” Pemilihan untuk megambil White Shoes And The Couples Company jika dikaitkan dengan pedoman seorang A&R di dalam mengambil suatu keputusan yakni karakter, maka lagu-lagu dari White Shoes And The Couples Company yang mudah di cerna (easy listening), di anggap sebagai karakter dari grup band tersebut. Tahap perencanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Aksara Records dalam memasarkan album White Shoes And The Couples Company dalam album“Skenario Masa Muda” menurut Mia Indrawati menjabat sebagai Promotion Department dari Aksara Records yaitu: 51 “Ini tahapannya..pertama menganalisa permasalahan yang ada trus dievaluasi, apakah rencana yang tadi sudah berjalan baik atau belum kemudian menyiapkan budget yang dibutuhkan sesuai dengan rencana yang ada tadi trus yang terakhir tujuan apa saja yang mau dicapai oleh kita.” Dari hasil wawancara diatas dapat dijelaskan bahwa tahap perencanaan strategi komunikasi pemasaran Aksara Records adalah dengan menganalisa permasalahan yang ada dan dievaluasi serta menyiapakan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Menurut Mia Indrawati tahap pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Aksara Records dalam memasarkan album White Shoes And The Couples Company dalam album“Skenario Masa Muda”, yaitu: “Kita kalau mau bisnis apa saja pasti yang harus diutamakan agar produk yang dihasilkan dikenal orang itu promosi dan itu satu-satunya cara yang paling jitu. Apapun media promosinya sangat menentukan loh... White Shoes And The Couples Company juga sama dalam memasarkan album Skenario masa mudanya. Biasanya paling gencar yang kita lakukan yaitu mempromosikan melalui inetrnet dan radio, selain itu kita dalam mempromosikan juga sering ngadain launching album. Untuk album terbaru dari White Shoes And The Couples Company kita ngadain launching album bertemakan Konser Skenario Masa Muda di dua kota Jakarta dan Bandung. selain itu, dalam penjualan album resmi kita ngasih beberapa bonus Arwork kaya Stiker, Kartu pos eksklusif dan foto.” Maka dapat dijelaskan bahwa tahap pelaksanaan strategi yang paling utama dan berpengaruh dalam memasarkan album White Shoes And The Couples Company dalam album “Skenario Masa Muda adalah promosi dengan menggunakan media elektronik salah satunya yaitu Internet dan radio. Selain itu Askara Records juga melakukan promosi dengan mengadakan launching album dengan disertai bonus Artwork dalam penjualan album resminya. Media yang digunakan Aksara Records dalam memasarkan album White Shoes And The Couples Company dalam album “Skenario Masa Muda” menurut Mia Indrawati yaitu: ”CD, kaset, dan merchandise White Shoes And The Couples Company udah didistribusiin secara nasional oleh Aksara Records. Untuk medianya kita 52 menggunakan media elektronik dan cetak. Untuk media elektronik kita menggunakan video klip, wawancara di radio, TV, internet, khusus internet kita kasih Informasi mengenai pendistribusian mini album ini melalui website kita di www.whiteshoesandthecouplescompany.org, www.aksararecords.com. Lewat internet juga band-band indie ini bisa berkorespondensi dengan band-band indie luar negeri, mempunyai penggemar dari luar negeri, bahkan mereka bisa juga main di luar negeri dan terus konser-konser.. melakukan promo tour ke kota-kota besar di indonesia... trus.....untuk media cetak lokal yang pernah meliput dan masih menjalani hubungan baik dengan White Shoes And The Couples Company antara lain: Rollingstone Magazine, Hai, FHM, Trax Magazine, A+, Soap, Gadis, Free! Magazine, Ripple Magazine, Area Magazine, The Jakarta Post, Pikiran Rakyat, Poskota, Suara Pembaruan, Jawa Pos, dan lain-lain.” Hasil wawancara tersebut dapat dijelaskan bahwa Aksara Records dalam memasarkan album White Shoes And The Couples Company dalam album “Skenario Masa Muda” menggunakan promosi melalui media cetak dan elektronik. Untuk media elektronik menggunakan media TV, Radio, Internet dan khusus media internet Aksara Records memberikan informasi pendistribusian melalui website di www.aksararecords.com dan www.whiteshoesandthecouplescompany.org, dan untuk media cetak Aksara Records Menjalin hubungan kerjasama dengan media cetak lokal antara lain Rollingstone Magazine, Hai, FHM, Trax Magazine, A+, Soap, Gadis, Free! Magazine, Ripple Magazine, Area Magazine, The Jakarta Post, Pikiran Rakyat, Poskota, Suara Pembaruan, dan Jawa Pos. Dari sekian banyak bentuk promosi guna memasarkan album “Skenario Masa Muda” dari White Shoes And The Couples Company ini, yang terpenting dan sangat memiliki pengaruh besar dalam penjualan album tersebut akan dijelaskan oleh Mia Indrawati menjabat sebagai Promotion Department dari Aksara Records: “Yang paling memiliki pengaruh besar ialah media internet. Berbahagialah siapapun yang menjadi musisi atau anak band di era digital sekarang ini. Pesatnya perkembangan teknologi informasi menjanjikan kemudahan, kemurahan dan kecepatan dalam memasarkan dan mempromosikan musik yang ternyata hanya cukup dikontrol oleh piranti mouse yang berada dalam genggaman kita sendiri. Jaman dulu semua artis atau band masih sangat tergantung dengan major label, 53 stasiun televisi, radio, suratkabar dan majalah besar jika ingin mempopulerkan musik ke pentas nasional. Label-label rekaman itu pun mesti menghamburkan budget pemasaran album yang fantastis untuk mendukung promosi di berbagai media. Beragam situs social networking seperti Friendster, MySpace, Facebook, Multiply telah menjadi promotional tools yang sangat membantu artis-artis pendatang baru dalam berpromosi.” Dari hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa bentuk promosi yang memiliki pengaruh besar terhadap penjualan album “Skenario Masa Muda” dari White Shoes And The Couples Company ini yaitu promosi melalui Internet, dikarenakan internet memiliki kemudahan, kemurahan dan kecepatan dalam memasarkan dan mempromosikan musik. Dan juga beragam situs social networking seperti Friendster, MySpace, Facebook, Multiply telah menjadi promotional tools yang sangat membantu artis-artis pendatang baru dalam berpromosi. 4.6 Pembahasan Dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran, agar tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh Aksara Records mendapatkan hasil yang maksimal maka Aksara Records melakukan beberapa tahapan, yang pertama Aksara Records melakukan Marketing Plan yaitu menentukan terlebih dahulu Segmentasi, Targeting dan Positioning dari White Shoes And The Couples Company kemudian melakukan analisa situasi hal ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari White Shoes And The Couples Company, lalu menetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh White Shoes And The Couples Company dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran. Yang kedua adalah tahap pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran, Aksara Records yang paling utama dan berpengaruh dalam memasarkan album White Shoes And The Couples Company “Skenario Masa Muda” adalah promosi dengan 54 menggunakan media elektronik yaitu internet, TV dan radio. Pemilihan media elektronik ini yaitu salah satunya internet, website dari White Shoes And The Couples Company itu sendiri maupun Aksara Records. dikarenakan promosi melalui internet memiliki kemudahan, kemurahan dan kecepatan dalam memasarkan dan mempromosikan musik. Untuk radio tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar dan hampir semua lapisan masyarakat mempunyai radio. Selain itu radio lebih banyak digunakan di saat khalayak tidak bisa menonton TV dan membaca media cetak. Sedangkan untuk pemilihan promosi menggunakan TV juga memiliki pengaruh besar karena adanya tampilan berupa video klip dari album lagu tersebut. Sehingga promosi menggunakan TV juga tidak kalah menariknya dibandingkan dengan radio, hanya saja promosi melalui TV membutuhkan biaya yang lebih besar daripada melalui radio. Dapat juga melalui konser-konser.Dengan strategi seperti itu ternyata sangat efektif untuk meningkatkan album penjualan White Shoes And The Couples Company. Tahap yang ketiga adalah tahap evaluasi, proses evaluasi dari strategi komunikasi pemasaran yang telah dilaksanakan oleh Aksara Records adalah dengan melihat pencapaian target penjualannya yaitu dengan membandingkan rencana yang ada dan hasil penjualan yang terjadi. Peneliti memiliki pendapat bahwa strategi ini dilakukan oleh Aksara Records agar proses strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Aksara Records menjadi lebih sederhana dan tidak terlalu rumit karena Aksara Records juga harus mempertimbangkan banyaknya waktu, tenaga dan pikiran yang harus digunakan dalam tahapan-tahapan strategi komunikasi pemasaran tersebut padahal situasi dan kondisi yang dihadapi oleh Aksara Records di lapangan tidak terlalu rumit dan kompleks. 55 Berdasarkan kerangka kerja, proses strategi komunikasi pemasaran yang telah dilakukan oleh Aksara Records mempunyai banyak keterlibatan divisi yaitu divisi pemasaran dan promosi serta A&R. Divisi pemasaran untuk menuntun dan memonitoring jalannya sirkulasi suatu pemasaran pada sebuah album dan A&R untuk mengetahui hasil penjualan, peran distribusi, dan mengatur keuangan dalam promosi. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Aksara Records untuk memasarkan album White Shoes And The Couples Company album “Skenario Masa Muda”. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap nara sumber dengan melakukan indepth interview dan mengumpulkan data-data tertulis dari Aksara Records maka dapat disimpulkan: 1) Album “Skenario masa muda” milik White Shoes And The Couples Company memiliki konsep materi album yang berciri khas tersendiri, serta berisikan 6 lagu juga terdapat rekaman-rekaman dialog yang pembuatannya terinspirasi dari adegan-adegan yang ada dalam film-film nasional dan hanya dirilis berupa CD dan dicetak hanya 1000 keping CD. 2) Aksara Records bersama dengan White Shoes And The Couples Company melakukan beberapa strategi terutama untuk melakukan promosi album. Beberapa promosi yang digunakan adalah melakukan tour ke berbagai kota-kota di Indonesia, penanyangan video klip di TV, pemutaran lagu yang akan menjadi hits album di radio secara berkala dalam masa promosi, mengadakan dan mengikut sertakan White Shoes And The Couples Company dalam beberapa acara-acara musik 56 57 3) Promosi terpenting dan memiliki pengaruh yang paling besar dalam penjualan album White Shoes And The Couples Company album “Skenario Masa Muda” adalah melakukan promosi melalui internet, radio dan TV. Keunggulan melakukan promosi melalui internet adalah kemudahan, kemurahan mempromosikan suatu dan produk kecepatan ke dalam pasaran memasarkan global. Untuk dan radio keunggulannya adalah biaya yang murah dan lebih banyak para pendengar yang mendengarkan program acra radio dan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Kekurangannya adalah keterbatasan radio yaitu hanya dirancang untuk didengar. Keunggulan melalui TV adalah dapat didengar dan dilihat. Sehingga memiliki daya tarik yang lebih daripada radio, sehingga harus memiliki design promosi yang menarik. Kekurangannya adalah biaya yang lebih mahal. 5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dirangkum peneliti, maka peneliti dapat memberikan saran yang mungkin dapat berguna bagi strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Aksara Records, yaitu: 1. Melihat dari hasil produksi mini album White Shoes And The Couples Company album “Skenario Masa Muda” hanya memproduksi keset atau CD sebanyak 1000 buah, oleh karena itu dari segi pencapaian target market tidak mengenai sasaran target audience. maka penulis menyarankan agar White Shoes And The Couples Company memproduksi album dan mempromosikan 58 secara luas sehingga mengenai target audiencenya. kelemahan band-band indie pada umumnya tidak mampu dalam hal pemasaran. Meski dari segi kualitas dan kreativitas band indie sangat potensial. Kendala lain adalah masalah pembajakan yang belum akan berhenti. 2. Dalam promosi yang dilakukan oleh Aksara Records hanya sebatas promosi pada media, namun untuk pertunjukan secara langsung di daerah-daerah seperti tur-tur hanya mengandalkan manajemen artis dan sponsor, alangkah baiknya bila pertunjukan juga diselenggarakan oleh Aksara Records Selain itu, bagi musisi/band yang berharap dikontrak Label. 3. Membuat album secara Indie Label berguna untuk mengumpulkan penggemar. Sehingga musisi/band tsb mempunyai basis penggemar. karena basis penggemar ini penting bagi beberapa Label sebagai tolok ukur yang cukup menentukan apakah musisi/band itu akan dikontrak atau tidak. Sebab basis penggemar ini merupakan pasar potensial bagi penjualan album karya musik si musisi/band. Musisi/band yang memiliki basis penggemar yang besar kira-kiranya berpeluang untuk dikontrak. DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, Oemi M.A., Dasar-dasar Public Relations. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1990 Alifahmi, Hifni. Sinergi Komunikasi Pemasaran. Jakarta : PT. Mizan Pustaka, 2005 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2003. Fill, Chriss. Marketing Communication: Frameworks, Theories and Application. New Jersey : Prentice Hall, 1995. In, Charlie, Dr. Mengukir Strategi Pemasaran. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004. Jefkins, Frank. Manajemen Periklanan Efektif. 5th ed. Jakarta: Gramedia, 1997 Kotler, Philip, Gary Armstrong. Principles of Marketing, 9th ed. Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, Inc., 2001 Kotler, Philip. Marketing Management, The Millenium Edition. Upper Saddle River, New Jersey : Prentice Hall, Inc., 2000. Kotler, Philip. Manajemen PT.Prenhallindo, 2002. Pemasaran, Edisi Millennium Jilid 1, Jakarta: Lamb, Charles W., Joseph H. Hair, Carl McDaniel. Marketing, 6th ed. South Western publishing: a division of Thomson Learning, 2002. Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004. 60 Royan, Frans M. Marketing Selebritis. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2004. Stanton, William J. Fundamental of Marketing. 7 th ed. New York : Mcgraw-Hill Book Company., 1984 Sutisna, SE. ME, Prilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001 Swasrha, Basu. Azas-azas Marketing. Penerbit :Liberty, Yogyakarta. 1999. Yin, Robert K. Studi Kasus (Desain dan Metode). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, , 1996 61 LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA DENGAN A&R (ARTIS & REPOTOIRE) AKSARA RECORDS 1. Apa kelebihan dan kekurangan White Shoes And The Couples Company dalam album ‘Skenario Masa Muda’ ini bagi Aksara Records? 2. Peluang apakah yang didapat dari kesuksesan White Shoes And The Couples Company dalam album “Skenario Masa Muda”? 3. Apa yang menjadi ancaman pada White Shoes And The Couples Company pada album ‘Skenario Masa Muda’? 4. Bagaimana mengatasi persaingan dari band-band lain? 5. Apa saja yang dilakukan oleh Aksara Records untuk dapat mencapai target pasar White Shoes And The Couples Company dalam memasarkan album ‘Skenario Masa Muda’? 6. Untuk mencapai kepuasan pasar tersebut, apa saja yang dilakukan oleh Aksara Records? 7. Bagaimana Aksara Records untuk tetap menjaga kepuasan pasar secara terus menerus? 8. Apakah positioning White Shoes And The Couples Company di album ‘Skenario Masa Muda’ dapat menciptakan kepuasan pasar? 9. Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih penyanyi atau band sehingga menjadi partner Aksara Records? 10. Mengapa White Shoes And The Couples Company menjadi salah satu band yang dipilih oleh Aksara Records? PEDOMAN WAWANCARA DENGAN MARKETING & PROMOTION DEPARTEMENT AKSARA RECORDS 1. Sejauh mana label rekaman indie seperti Aksara Records mempunyai peranan penting dalam mempromosikan band indie? 2. Bagaimana perkembangan musik indie khususnya dijakarta? 3. Media apa yang sering digunakan para musisi band indie dalam memasarkan album mereka? 4. Apa saja prestasi yang telah diraih White Soes & The Couples Company? 5. Ceritakan secara singkat ringkasan perjalanan White Shoes And The Couples Company saat mengadakan tur ke Amerika Serikat? 6. Media Promosi apa saja yang digunakan Aksara Records dalam memasarkan album “Skenario Masa Muda”White Shoes And The Couples Company? 7. Di album “skenario masa muda” apa saja yang ingin ditawarkan oleh White Shoes And The Couples Company? 8. Seberapa jauh keterlibatan Aksara Records dalam membentuk karakter album, khususnya White Shoes And The Couples Company? 9. Bagaimana tahap pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Aksara Records dalam memasarkan album ‘Skenario Masa Muda’ White Shoes And The Couples Company? 10. Bagaimana tahap perencanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Aksara Records dalam memasarkan album ‘Skenario Masa Muda’ White Shoes And The Couples Company? 11. Tujuan promosi apakah yang ingin dicapai Aksara Records dalam memasarkan album ‘Skenario Masa Muda’ White Shoes And The Couples Company? 12. Alat-alat pemasaran (advertising, direct response media, sales promotion, personal selling, public relation) apa saja yang digunakan Aksara Records dalam mempromosikan album ‘Skenario Masa Muda’ White Shoes And The Couples Company? Hasil Wawancara dengan A & R Department Aksara Records 1. Apa kelebihan dan kekurangan White Shoes And The Couples Company dalam album ‘Skenario Masa Muda’ ini bagi Aksara Records? J :“Menurut saya pribadi, di album "Skenario Masa Muda" berisikan 6 lagu yang memiliki materi-materi lagu yang sangat bagus. karakter vokal yang tebal dan seksi, didukung sepenuhnya oleh permainan instrumen dengan teknik yang tidak bisa disebut kacangan. Semuanya memiliki tehnik yang baik, bahkan bagus. Lagu-lagu dalam mini album ini banyak dipengaruhi oleh musik-musik populer yang ada dalam film-film nasional masa lalu. Selain berisikan 6 lagu, di dalamnya juga terdapat rekaman-rekaman dialog yang pembuatannya terinspirasi dari adegan-adegan yang ada dalam film-film nasional…sangat kreatif. itu menjadi kelebihan dari album "Skenario Masa Muda". Secara garis besar ini album bagus banget! Kalau kekurangannya menurut aku di album ini dirilis dalam bentuk mini album edisinya pun terbatas berupa CD Hanya dicetak 1000 keping. kemungkinan besar hanya terdapat di tempat-tempat tertentu yang udah ditentuin...jarang dijumpai di toko kaset lain. Kita mau membuka wawasan pecinta musik tanah air loh... Serious music lovers lah. Aksara records cuma ngasih alternatif ke Indonesian music lovers. Ini musik kayak gini ada loh. Please check us out! If you like it, buy our albums. If you don’t, buy them anyway,!!he..he..he.” 2. Peluang apakah yang didapat dari kesuksesan White Shoes And The Couples Company dalam album “Skenario Masa Muda”? J : “Peluangnya…Go Internasional!! Kita sangat jeli melihat suatu peluang..! Alhamdullilah buat White Shoes And The Couples Company untuk Go Internasional udah kesampean lah.. Tahun kemaren White Shoes & The Couples Company mendapat tawaran kontrak dengan Minty Fresh Records, sebuah label rekaman indie yang berasal dari Chicago, Amerika Serikat. Sebelumnya, di bulan Januari 2007, pihak Minty Fresh Records bertemu dengan Aksara Records, yang kemudian sepakat memberikan lisensi kepada Minty Fresh untuk merilis album pertama White Shoes & The Couples Company di lima wilayah yaitu Amerika Serikat, Mexico, Kanada, Australia dan Jepang..Wooow kesempatan yang tidak semua band bisa dapet tawaran segini bagusnya!!” 3. Apa yang menjadi ancaman pada White Shoes And The Couples Company pada album ‘Skenario Masa Muda’? J : “Dengan adanya band-band lain yang sejenis, itu merupakan bukan suatu ancaman melainkan satu perjuangan ataupun juga malah meperkaya warna musik tanah air.. karna bermain di jalur indie bisa memberikan tingkat kepuasan yang luar biasa bagi para pemainnya. Keleluasaan berekspresi memberi ruang kreativitas yang besar. Keleluasaan ini, pada akhirnya, memberi peluang para pemain band untuk menghasilkan karya-karya yang orisinal. Kalo ancaman…Ancaman yang kita hadapi adalah masalah pembajakan…. Industri rekaman sendiri sebagai salah satu elemen terpenting industri musik Indonesia mengalami pukulan yang cukup berat dari masalah ini. Penyebabnya antara lain adalah perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang demikian pesat sehingga pola konsumsi orang berubah, Selain itu produk bajakan dalam bentuk apapun harganya yang sangat murah udah gitu mudah dibeli dimana-mana, itu juga ikut mengalihkan perhatian pembeli produk asli.” 4. Apa saja yang dilakukan oleh Aksara Records untuk dapat mencapai target pasar White Shoes And The Couples Company dalam memasarkan album ‘Skenario Masa Muda’? J : “standar aja sih.. yang jelas kita promosi.. lewat radio, inetrnet, ngadain event- event musik, lewat majalah, tabloid...Trus TV juga..Tapi yang membuat pengaruh paling besar itu melalui internet TV dan radio. Khusus internet Beragam situs social networking seperti Youtube, Friendster, MySpace, Facebook, Multiply hingga AmpChannelV telah menjadi promotional tools yang sangat membantu artis-artis pendatang baru dalam mengantarkan musik mereka kepada calon penggemar. Mungkin White Shoes & The Couples Company tidak akan pernah manggung dan mengedarkan album mereka di Amerika Serikat, Kanada, Jepang dan Australia. Semua itu terjadi karena jasa internet!. Kalau lewat radio sih simpel ya...kita kirim master ke radio terus diputerrin di setiap pemutaran program pemutaran lagulagu, terutama untuk program lagu indie dalam negeri.” 5. Untuk mencapai kepuasan pasar tersebut, apa saja yang dilakukan oleh Aksara Records? J : “Kalau masalah kepuasan pasar tu relatif ya...soalnya selera pasar itu berubah-ubah. Orang-orang punya favorit lagu yang beda-beda, misal saja ada yang suka lagu pop tapi ada juga yang suka lagu up-beat, yang ngerockngerock gitu...” 6. Bagaimana Aksara Records untuk tetap menjaga kepuasan pasar secara terus menerus? J : “Ya yang jelas melakukan promosi, kayak yang tadi saya omongin sebelumnya, seperti melakukan pertunjukkan atau konser musik dan yang paling menarik melakukan promosi ke luar negri.. Kami ingin memperkenalkan karya musik Indonesia kepada pecinta musik diseluruh dunia. Masyarakat internasional akan bisa mendengarkan keanekaragaman musik Indonesia!” 7. Apakah positioning White Shoes And The Couples Company di album ‘Skenario Masa Muda’ dapat menciptakan kepuasan pasar? J : “Penerapan positioning untuk mencapai kepuasan pasar sudah kita lakukan dan ya sukur lah bisa berhasil...sukses...jadi kita punya konsep terus kita terapkan dan hasilnya...wow...hehehe...tapi intinya White Shoes And The Couples Company punya tempat spesial buat pasar kita dan internasional.” 8. Bagaimana mengenai penentuan konsep desain cover dan video klip dari White Shoes And The Couples Company di album ‘Skenario Masa Muda’? J : “Artwork mini album ini dikerjakan sendiri oleh White Shoes And The Couples Company dengan bantuan dari para sahabat. Album dengan cover artwork yang di desain sedemikian rupa sehingga dapat menujukkan karakter White Shoes And The Couples Company secara lebih detail, terlihat sangat dinamis dan begitu menyatu dengan musiknya, sehingga didalam khalayan seorang autis yang juga jenius, mereka akan dapat mendengar lagu2 White Shoes And The Couples Company hanya dengan melihat cover CD nya saja!!he..he.. Karena dari cover aja kan bisa mewakilkan image artis itu sendiri.Sama halnya dengan Video Klip dari lagu mereka, semua video klip yang udah dibuat gak lepas dari image mereka yang agak jadul..he..he.” 9. Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih penyanyi atau band sehingga menjadi partner Aksara Records? J : “Karakter yang biasanya menjadi pertimbangan sih.., karakter vokal tu kan banyak yang bagus tapi yang punya sesuatu kan jarang, kalau dari musikalitas ama talenta para musisi indie ini pada kenyataannya memang tak kalah moncer ketimbang musisi jalur mainstream, bahkan tak jarang lebih baik. Yang membedakan, musisi indie mengedarkan album dengan bujet serba terbatas. Berbeda dengan band jalur mainstream yang dimanjakan sokongan dana besar dari produser major label. Itu saja. Kalau bermain di jalur indie bisa memberikan tingkat kepuasan yang luar biasa bagi para pemainnya. Keleluasaan berekspresi memberi ruang kreativitas yang besar. Keleluasaan ini, pada akhirnya, memberi peluang para pemain band untuk menghasilkan karya-karya yang orisinal. Satu hal yang sulit diperoleh tatkala mereka berkiprah di jalur musik mainstream. ''Sebab, suka tidak suka, kita harus mengikuti pakem yang sedang tren, Lusinan band indie menjamur di berbagai kota besar di Indonesia. Kunci sukses indie adalah memberikan anak-anak muda keleluasan berekspresi. Ini justru pas dengan profil psikologis anak muda yang mendambakan kebebasan. Tak heran jika cukup bejibun remaja yang tertarik menceburkan diri di jalur ini. Musik indie pun menjadi identitas kaum muda. ''Seperti ini lho (musik) yang gue cari,'' 10. Mengapa White Shoes And The Couples Company menjadi salah satu band yang dipilih oleh Aksara Records? J : “Berawal dari sering digelarnya acara musik di BB’s cafe yang menampilkan band –band kecil yang belum punya album, bandnya bagus – bagus. Salah satu band yang tampil disana ada White Shoes And The Couples Company, Gue liat, animonya gokil banget. Gue punya keinginan buat mendokumentasiin meraka lewat album kompilasi, Akhirnya, tahun 2005 White Shoes And The Couples Company menjadi salah satu band pengisi album kompilasi soundtrack film Janji Joni. Dari situ White Shoes And The Couples Company mulai banyak dikenal orang. Kemudian Aksara Records membuka kesempatan besar kepada White Shoes And The Couples Company buat bikin album sendiri, bukan tanpa alasan Aksara Records memberikan kesempatan tersebut. Selain materinya dianggap bagus serta talenta bermusik mereka diatas rata-rata. dan menjadikan salah satu band yang ditangani oleh Aksara. Album pertama White Shoes And The Couples Company untuk ukuran musisi indie dapat dibilang cukup sukses, terbukti dengan seringnya mereka tampil di pensa-pensi sana-sini, juga cukup sering video klipnya di putar di stasiun-stasiun tv tertentu.”. Hasil Wawancara dengan Marketing and Promotion Department Aksara Records 1. Sejauh mana label rekaman indie seperti Aksara Records mempunyai peranan penting dalam mempromosikan band indie? J : “Keberadaan label-label rekaman indie pun turut membantu berhasilnya perjuangan band-band indie supaya dapat dikenal masyarakat lebih banyak dan dapat dinikmati karyanya. Di Jakarta sendiri sudah semakin banyak label-label rekaman indie yang hadir selain Aksara Records ada, Black Morse records, Paviliun records, Sinjitos records, Marmalade records, Kenanga records, Parc Suddenly records, sirene sekarat records, DE records, demajors, lovely records, dan lain-lain. Dengan hadirnya berbagai macam label rekaman indie ini membuat banyak band indie yang bersemangat untuk kembali berkarya. Hadirnya label-label rekaman indie ini sebenarnya sama dengan alasan hadirnya band-band indie, dikarenakan timbulnya kebosanan dengan yang sudah ada dan karena yang ada cuma “itu-itu” saja. Label rekaman indie diatas ada yang mengurusi mulai dari rekaman sampai distribusi dan promosi, ada juga yang cuma membantu di penggandaan dan distribusi saja. Dalam hal ini si artis memproduksi sendiri albumnya dari mulai rekaman, mixing, mastering. Baru kemudian mereka bekerja sama dengan label-label tersebut dalam hal penggandaan dan distribusi. Biasanya, label rekaman indie akan mengeluarkan sebuah album kompilasi. Disamping untuk jualan, mereka juga bisa mengetahui band mana yang kira-kira bisa menjadi ‘the next big thing’, lalu mereka akan sign band itu sebagai artis mereka.Tapi, walaupun band-band tersebut sudah punya label ataupun belum, mereka tetap akan maju dengan caranya masing-masing.” 2. Bagaimana perkembangan musik indie khususnya dijakarta? J : “Di Jakarta, semakin hari semakin banyak band indie yang terbentuk , berkembang dan menjadi established. Ada yang menjadi besar, ada yang stagnan, ada juga yang lalu menghilang. Banyak alasan dan faktor untuk menjawab kenapa semua itu bisa terjadi. Masalah passion, time management, punya kerjaan tetap yang akhirnya malah membikin gak bisa bermusik(padahal ide awal mencari kerjaan itu untuk membiayai segala macam kepentingan bandnya), dan berbagai macam hal lainnya. Sebagian dari mereka, masih sempat untuk mendokumentasikan karyanya disela-sela kesibukan lain mereka yang beranekaragam itu. Bahkan mereka berani terus maju walaupun mereka harus melakukannya sendiri yang biasa disebut dengan DIY atau Do It Yourself(tapi saya lebih senang menyebutnya DIO atau Do It Ourself, karena mereka melakukannya juga tidak sendirian tapi bersama-sama hehehe). Strategi mereka pun bermacam-macam dalam rangka menyebarluaskan karyanya.” 3. Media apa yang sering digunakan para musisi band indie dalam memasarkan album mereka? J : “Untuk hal ini mempergunakan fasilitas internet seperti myspace dan youtube,termasuk pilihan yang digemari oleh mereka. Everybody Loves Irene termasuk salah satu band indie yang berhasil ‘berjuang’ melalui myspace. Mereka juga menjual lagu-lagu mereka via internet. Lewat internet juga band-band indie ini bisa berkorespondensi dengan band-band indie luar negeri, mempunyai penggemar dari luar negeri, bahkan mereka bisa juga main di luar negeri. Sudah lumayan banyak band-band indie yang manggung di negeri tetangga, seperti the Brandals, White Shoes & the Couples Company, Everybody Loves Irene, dan Ballads of the Cliché. Selain itu sudah banyak event-event yang mendukung scene indie ini, seperti acara program di radio dan televisi, juga festival-festival indie sehingga nama-nama band indie tersebut makin terangkat. Dan kedepan, mereka pasti akan menemukan caracara baru lain dalam pergerakan perjuangan mereka supaya mereka tetap bisa eksis di dunia musik sehingga bisa dikenal lebih luas lagi.” 4. Apa saja prestasi yang telah diraih White Soes & The Couples Company? J : “Dengan dirilisnya mini album "Skenario Masa Muda" bulan September 2007 lalu, eksistensi White Soes & The Couples Company nggak perlu diraguin lagi. Seabrek prestasi mereka dapetin sepanjang karir bermusiknya. Ini menunjukkan bahwa karya-karya mereka udah diakui berbagai kalangan. Nggak cuma di Indonesia, tapi dari mancanegara juga mengakui keberadaan band ini.Liat aja penghargaan yang didapet, contohnya sebagai salah satu dari The Most Crush Worthy Band of 2006 oleh situs all music.com yang berbasis di Amerika Serikat. Selain itu White Shoes juga dinobatkan sebagai salah satu dari 25 band terbaik di myspace. Dan banyak lagi torehan prestasi lain yang pernah mereka dapetin.” 5. Ceritakan secara singkat ringkasan perjalanan White Shoes And The Couples Company saat mengadakan tur ke Amerika Serikat? J : “Ini untuk pertama kalinya sebuah band dari Indonesia bisa tampil di salah satu festival musik terbesar di Amerika Serikat. Selain White Shoes & The Couples Company sebagai wakil dari Asia, tampil juga beberapa band dari Jepang dan Korea Selatan. Keseluruhan ada sekitar 1500 performer dari seluruh dunia yang tampil di SXSW tahun ini. SXSW merupakan tempat bertemunya artis, agen, promotor, orang-orang dari industri musik mulai dari label representative, manager, legal experts dan juga ratusan media dari seluruh dunia. Event bergengsi ini bertujuan untuk menemukan dan mengangkat talenta-talenta terbaru dari seluruh dunia, dimana dapat mempromosikan dan mengorbitkan artis-artis baru, memperluas jaringan kerja, dan membuka pintu masuk ke industri musik internasional. Selain tampil di SXSW, White Shoes & The Couples Company juga mengadakan showcase di San Francisco yang bertempat di sebuah independent music store legendaris Amoeba Music Store dan club Make Out Room. Untuk showcase di kota San Francisco, acara diselenggarakan oleh komunitas Anak Negeri Production.” 6. Media Promosi apa saja yang digunakan Aksara Records dalam memasarkan album “Skenario Masa Muda”White Shoes And The Couples Company? J : “Untuk di album ini selain melalui media cetak dan elektronik. Kita juga berpromosi melalui media online atau internet...untuk media cetak dan elektronik jangkauan masih terbatas maka efektifitas dari jenis promosi ini juga menjadi terbatas. Sebagai contoh bila ada sebuah band memasang iklan di harian nasional terbesar saat ini misalnya koran kompas atau melalui media televisi lokal maka jangkauan target pasar anda adalah konsumen lokal.Dengan kemajuan teknologi saat ini seperti internet maka promosi tadi tidak hanya terbatas pada konsumen lokal namun juga konsumen yang datang dari belahan dunia yang lain. Kecepatan penyebaran informasi juga menjadi keunggulan lain dari promosi melalui media internet ini.” 7. Di album “skenario masa muda”, apa saja yang ingin ditawarkan oleh White Shoes And The Couples Company? J : “Album kali ini terlihat sedikit lebih terkonsep dari album sebelumnya, kali ini White Shoes & The Couples Company menawarkan sesuatu yang berbeda dari predesesor nya, dimana di masa sebelumnya, secara lirikal, lagu terdengar lebih classy, yet not-bored, Skenario Masa Muda" berisikan 6 lagu yaitu: Prelude, Super Reuni, Pelan Tapi Pasti, Roman Ketiga, Today is No Sunday, Aksi Kucing. Lagu-lagu dalam mini album ini banyak dipengaruhi oleh musik-musik populer yang ada dalam film-film nasional masa lalu. Selain berisikan 6 lagu, di dalamnya juga terdapat rekamanrekaman dialog yang pembuatannya terinspirasi dari adegan-adegan yang ada dalam film-film nasional.” 8. Seberapa jauh keterlibatan Aksara Records dalam membentuk karakter album, khususnya White Shoes And The Couples Company? J : ”Kami sih tidak pernah terlalu ikut campur urusan materi album. Begitu pula image musisinya, biasanya sudah terbentuk dari awal. Peran Aksara sebagai label dan produser musik sebatas quality control saja, seperti mengawasi jalannya rekaman. Kami justru menaruh perhatian besar pada penulisan lagu karena lagu ‘kan berperan penting.” 9. Bagaimana pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran Aksara Records dalam memasarkan album ‘Skenario Masa Muda’ White Shoes And The Couples Company? J : “Kita kalau mau bisnis apa saja pasti yang harus diutamakan agar produk yang dihasilkan dikenal orang itu promosi dan itu satu-satunya cara yang paling jitu. Apapun media promosinya sangat menentukan loh... White Shoes And The Couples Company juga sama dalam memasarkan album Skenario masa mudanya. Biasanya paling gencar yang kita lakukan yaitu mempromosikan melalui inetrnet dan radio, selain itu kita dalam mempromosikan juga sering ngadain launching album. Untuk album terbaru dari White Shoes And The Couples Company kita ngadain launching album bertemakan Konser Skenario Masa Muda di dua kota Jakarta dan Bandung. selain itu, dalam penjualan album resmi kita ngasih beberapa bonus Arwork kaya Stiker, Kartu pos eksklusif dan foto.” 10. Bagaimana tahap perencanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Aksara Records dalam memasarkan album ‘Skenario Masa Muda’ White Shoes And The Couples Company? J : “Ini tahapannya..pertama menganalisa permasalahan yang ada trus dievaluasi, apakah rencana yang tadi sudah berjalan baik atau belum kemudian menyiapkan budget yang dibutuhkan sesuai dengan rencana yang ada tadi trus yang terakhir tujuan apa saja yang mau dicapai oleh kita.” 11. Tujuan promosi apakah yang ingin dicapai Aksara Records dalam memasarkan album ‘Skenario Masa Muda’ White Shoes And The Couples Company? J : “Tujuannya yang pasti adalah memperkenalkan album “Skenario Masa Muda” pada pecinta musik tanah air. buat band indie...mereka gak selalu memperhitungkan sisi komersil saat mencipta karya. sekadar ingin menuangkan gagasan-gagasan yang kerap kali nyeleneh--dalam lagu dan kita sebagai wadahnya...lalu mempromosiin mereka deh!!” 12. Alat-alat pemasaran (advertising, direct response media, sales promotion, personal selling, public relation) apa saja yang digunakan Aksara Records dalam mempromosikan album ‘Skenario Masa Muda’ White Shoes And The Couples Company? J : ”CD, kaset, dan merchandise White Shoes And The Couples Company udah didistribusiin secara nasional oleh Aksara Records. Untuk medianya kita menggunakan media elektronik dan cetak. Untuk media elektronik kita menggunakan video klip, wawancara di radio, TV, internet, khusus internet kita kasih Informasi mengenai pendistribusian mini album ini melalui website kita di www.whiteshoesandthecouplescompany.org, www.aksararecords.com. Lewat internet juga band-band indie ini bisa berkorespondensi dengan band-band indie luar negeri, mempunyai penggemar dari luar negeri, bahkan mereka bisa juga main di luar negeri dan terus konserkonser.. melakukan promo tour ke kota-kota besar di indonesia... trus.....untuk media cetak lokal yang pernah meliput dan masih menjalani hubungan baik dengan White Shoes And The Couples Company antara lain: Rollingstone Magazine, Hai, FHM, Trax Magazine, A+, Soap, Gadis, Free! Magazine, Ripple Magazine, Area Magazine, The Jakarta Post, Pikiran Rakyat, Poskota, Suara Pembaruan, Jawa Pos, dan lain-lain.” AKSARA RECORDS CD & CASSETES ARE AVAILABLE IN THIS FOLLOWING RETAIL PLACES No 1 Retail / Agent Aksara Book Store 2 3 Musiklub FML 4 Indonusa Surya Graha 5 FFWD 6 7 8 9 Ezy Buy Aquarius Pondok Indah Duta Musik Indonesia Vollmond Address Jl. Kemang Raya No. 8B, Jakarta Selatan. Cilandak Town Square, Jakarta Selatan. Plaza EX, Jakarta Pusat. Pondok indah mall 2 Lt. 3, Jakarta Selatan. Pondok indah mall 2 Lt. 3, Jakarta Selatan. Kelapa gading mall, Jakarta Utara. Outlet dan distribusi toko untuk daerah Surabaya, Jawa Timur. Distro 347 co, Bandung, Jawa Barat. Distro Airplane, Bandung, Jawa Barat. Distro Monik, Bandung, Jawa Barat. Distro Anonim, Bandung, Jawa Barat. Distro Du Musik, Bandung, Jawa Barat. Distro Riotic, Bandung, Jawa Barat. Distro Screams, Bandung, Jawa Barat. Distro Arena, Bandung, Jawa Barat. Distro Entrance, Bandung, Jawa Barat. Distro Ouval, Bandung, Jawa Barat. Distro Invictus, Bandung, Jawa Barat. Distro Evil, Bandung, Jawa Barat. DistroCosmic, Bandung, Jawa Barat. Distro Common Room, Bandung, Jawa Barat. Distro Linolium, Bandung, Jawa Barat. Distro Moto, Bandung, Jawa Barat. Distro Order, Bandung, Jawa Barat. Distro Oumunium, Bandung, Jawa Barat. Distro Disconnect, Bandung, Jawa Barat. Pondok indah mall 2 Lt. 3, Jakarta Selatan. Jl. Sultan Iskandar Muda No.7, Jakarta Selatan Outlet seluruh Indonesia Distro Bloop, Jakarta. Distro Capter 9, Jakarta. Distro Clumshe, Jakarta. Distro Croox, Jakarta. Distro Eclipse, Jakarta. Distro Eire, Jakarta. Distro Endorse, Jakarta. Distro Hipbone, Jakarta. Distro Hope, Jakarta. Distro Imesurable Moxia, Jakarta. Distro Kika Batas, Jakarta. Distro Level 3, Jakarta. Distro Norden, Jakarta. Distro No Break, Jakarta. Distro Premium Nation, Jakarta. Distro Puke Colours, Jakarta. Distro Racer Kids, Jakarta. Distro Relief, Jakarta. Distro Rock Foundation, Jakarta. Distro Syndrome, Jakarta. 10 Santy Jaya 11 Gumarang 12 Iramamas 13 ET 45 14 Mitramar Mas 15 Toko Deny 16 17 Disctarra Liman 18 19 20 Harika M - Studio Soho 21 22 Aquarius Mahakam Indo Music 23 Indo Semar Graha 24 Seni Hiburan 25 Indo Priangan 26 27 28 29 Wolrd Of Music Aquarius Bandung Aquarius Surabaya House of Rotten Apple Distro Syubidupapap, Jakarta. Distro Tendencies, Jakarta. Distro Vertigo, Jakarta. Distro Waay, Jakarta. Distro Yahud, Jakarta. Distro Vollmond, Jakarta. Outlet dan distribusi toko untuk daerah Denpasar, Bali. Outlet dan distribusi toko untuk daerah Palembang, Sumatera Selatan. Outlet dan distribusi toko untuk daerah Ujung Pandang, Sulawesi Selatan. Outlet dan distribusi toko untuk daerah Medan dan Sekitarnya Outlet dan distribusi toko untuk daerah Padang, Sumatera Barat. Outlet dan distribusi toko untuk daerah Manado Sulawesi Utara. Outlet Seluruh Indonesia Distributor untuk toko-toko duta suara, Musik plus dan lain-lain Komplek Mitra Plaza, blok G No. 26, Bekasi Outlet Seluruh Indonesia Plaza Semanggi, Jakarta Pusat Ciwalk, Bandung. Bandung Indah Plaza, Bandung. Jl. Mahakam I, No. 3, Jakarta Selatan Outlet dan distribusi toko untuk daerah Jawa Tengah & Yogyakarta Outlet dan distribusi toko untuk daerah Jawa Tengah & Yogyakarta Outlet dan distribusi toko untuk daerah Surabaya dan distribusi untuk Jawa Timur. Outlet dan distribusi toko untuk daerah Bandung, Jawa Barat. Outlet daerah Jakarta Bandung, Jawa Barat. Surabaya, Jawa Timur. Distro House of Rotten Apple, Surabaya. Distro Lollypop, Surabaya. Distro Atomic, Surabaya. Distro Fusion Lab., Surabaya. Distro Cosmic, Surabaya. Distro Garlick, Surabaya. Distro Realizm, Malang. Distro Inspired, Malang. Distro Vertical, Malang. INDOSAT I-RING Artis Album Lagu White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Simple Overture Kode White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Nothing To Fear 2001292 White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Runaway Song 2001299 White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Senja 2001300 White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Nothing To 2001293 Artis Album Lagu Kode White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Tentang Cita 306064896 White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Windu Defrina 306065896 White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Sunday Memory Lane 306064396 White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Brother John 306063396 White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Topstar 306065396 Artis Album Lagu Kode White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Tentang Cita 10200937 White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Windu Defrina 10200939 White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Sunday Memory Lane 10200936 White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Brother John 10200934 White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Topstar 10200938 Artis Album Lagu White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Tentang Cita 2870244 White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Windu Defrina 2870246 White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Sunday Memory Lane 2870243 White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Brother John 2870241 White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Topstar 2870245 2001298 I-RING INDOSAT ketik SET<spasi>kode lagu kirim ke 808 FREN RING-GO RingGo FREN ketik Ringgo<spasi>Set<spasi>Kode Lagu kirim ke 2525 XL NADA TUNGGUKU Nada Tungguku XL ketik Kode Lagu kirim ke 1818 TELKOMSEL NSP NSP Telkomsel ketik RING<spasi>ON<spasi>KODE LAGU kirim ke 1212 Kode