17 SABTU, 26 NOVEMBER 2011 Tembus Pasar Global Quincy Jones, produser legendaris album Michael Jackson bertajuk Bad, Off the Wall, dan Thriller, menjadi bintang tamu pada acara Gong Creative Talkshow and Dinner yang berlangsung pada Sabtu (19/11) dalam rangkaian Indonesian Music Expo (Imex), di Nusa Dua, Bali. MUSIC BIZ CHART Rolling Stone Top 10 Indonesia Album 1 Nidji Liberty (Musica) Nidji, salah satu raja pop Indonesia, kembali dengan konsep double album. Ini adalah album pertama yang ditujukan untuk pasar Indonesia dengan formula pop khas yang membua nama mereka besar. 2 Drew Sing with Drew (Aquarius Musikindo) 3 Padi The Singles (Sony Music) Salah satu peninggalan era ‘band jutaan kopi’ kembali dengan sebuah album greatest hits yang berisi single terbaik dan dilengkapi single-single yang belum pernah dirilis sebelumnya. 4 The Fly A New Beginning from Another Beginning’s End (Falcon Music) 5 Twentyfirst Night Dreams of Youth (Organic/Demajors) 6 Angsa dan Serigala Angsa dan Serigala (Demajors) 7 Rock n Roll Mafia Play (Ffwd) 8 Superglad Cinta dan Nafsu (Demajors) 9 Agrikulture Terang Benderang (Nagaswara) Adib Hidayat K OMPONIS dan produser musik kelas dunia asal Amerika Serikat Quincy Jones menilai bahwa Indonesia memiliki potensi menjadi pusat ekonomi kreatif, terutama di wilayah industri musik. Acara tersebut selain membuat pameran berbagai sektor industri kreatif, juga mengadakan dialog dan pertunjukan musik dari beragam genre. Mulai musik tradisional, world music, hingga jazz. Acara diisi berbagai musikus ternama, mulai Franki Raden, Simak Dialog, Tohpati, Balawan, sampai musisi pop dan rock seperti Superman Is Dead, Sandy Sondhoro, dan J-Flow. Menjadi menarik ketika acara creative talkshow ini menghadirkan Mari Elka Pangestu yang saat ini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai moderator. Ia menjadi moderator diskusi musik karya komponis dan produser kelas dunia. Ini sangat menarik. Beberapa musikus seperti Purwacaraka, Dwiki Dharmawan, Maya Hasan, Abdee Negara (Slank), J-Flow, serta Eki Puradiredja hadir dalam sesi Creative Talkshow & Dinner itu. Juga tampak Peter F Gontha dan perwakilan dari beberapa perusahaan telekomunikasi dan dunia perbankan. Quincy Jones banyak bercerita tentang produksi musik yang menurutnya harus dilakukan dengan jujur. “Kunci dari proses kreatif adalah kita harus membawa pesan dan cerita dari musik kita. Jangan memikirkan uang dahulu.” Ketika ditanya tentang transformasi digital yang saat ini berlangsung di dunia musik seperti adanya Icloud, Amazon Music, dan Google Music, dia mengatakan, “Semua itu masih gelap. 10 Letto Cinta...Bersabarlah (Musica Studios) NIDJI Liberty - Musica Studios Nidji merilis double album, Liberty yang rilis akhir 2011 dan Victory yang akan rilis awal 2012. DOK. ROLLING STONE DISKUSI: Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (kiri) menjadi moderator dalam diskusi musik yang menghadirkan pembicara komponis dan produser musik kelas dunia asal Amerika Serikat Quincy Jones (kanan). Semua itu masih mencari bentuk. Kita tidak tahu apa yang terjadi di masa depan.” Dalam kesempatan itu, Quincy Jones mengaku sangat kagum dengan musik tradisional Indonesia yang sehari sebelumnya sempat ditampilkan Indonesia Symphonic Orchestra pimpinan Dwiki Dharmawan. “Saya takjub dengan musik dan tarian Saman dari Aceh,” ujarnya. Tembus pasar global Quincy juga yakin musik Indonesia bisa maju dan menembus pasar global. “Anda memiliki banyak sumber musik tradisional yang luar biasa,” tuturnya. Suasana berlangsung hangat dan akrab saat rapper J-Flow ikut bertanya tentang kesempatan musik Indonesia masuk pasar Amerika. Quincy Jones mengatakan itu sangat mungkin. “Semuanya tinggal dikembalikan ke musik kalian, musik dari hati. Itu dulu,” ujarnya. Kemudian Quincy bertanya siapa musisi rap dan hip hop yang ada di ruangan, dan menantang siapa yang mau memamerkan freestyle. J-Flow yang saat itu satu-satunya musikus hip hop dan rap langsung memamerkan freestyle di depan Quincy Jones. Semua yang hadir bersorak. ”Edan, kapan lagi gue bisa nyanyi di depan Quincy Jones, hahaha,” ujar J-Flow terkekeh. Peter Gontha sendiri dalam sesi diskusi itu banyak memberikan ilustrasi perkembangan musik Indonesia saat ini, bagaimana festival seperti Java Jazz, Soulnation, dan Java Rockin’land menjadi jembatan budaya musisi Indonesia dengan musisi luar negeri. Ketika Rolling Stone bertanya apakah masa depan musik itu nantinya semua akan gratis, Quincy Jones menjawab, “Wow, aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika musik itu nanti digratiskan. Tapi, teknologi berjalan terus. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Saat Shaun Fanning menciptakan Naster, semua kaget. Saat musik digital sedang heboh, tiba-tiba Steve Jobs meninggal. Itu semua penuh misteri. Yang penting kita kembali ke karya. Kita kembali ke karya yang kita ciptakan itu jujur dan dari hati. Itu yang penting.” (M-4) ALBUM Liberty dan Victory lahir dari pola workshop yang dibuat Giring (vokalis), Rama dan Ariel (gitaris), Adri (drumer), Andro (bassist) dan Run-D (keyboardist) di Puncak. Lewat double album Liberty Victory, mereka bertekad menjadikan kedua album itu titik perubahan karakter sound Nidji yang selama ini tercantum di album Breakthru (2006), Top Up (2007), serta Let’s Play (2009). Peran produser baru Gio Wibowo dan Nabil Hussein memberikan asupan sound lain seperti unsur keyboard yang terdengar lebih dominan pada permainan unik Run-D. Menurut Rama, single Jangan Takut adalah kembalinya energi Nidji yang hilang. Komposisi Bebe hadir dengan sentuhan new wave--menjadi salah satu pelebaran sound Nidji di album ke-4 mereka. Album Liberty dari Nidji adalah peluru baru bagi enam anak muda itu untuk terus mencari elemen-elemen sound bagi musik Nidji berikutnya. Kita nantikan seperti apa perwujudan album Victory yang masih akan rilis awal 2012, jika dibandingkan dengan kerenyahan album Liberty. (Adib Hidayat/M-4) Ari Lasso, Triad, Superband Berbagi Panggung LIVE REVIEW Adib Hidayat KONSEP pertunjukan dengan melibatkan band baru yang personelnya terdiri dari beberapa personel sebuah band yang sudah dikenal sedang marak. Konsep supergroup ini melahirkan nama seperti Rockstarr Conspiracy, All Indonesian rockstars, As You Like It Project, Konspirasi, Royal Ego, The Dance Company, dan terbaru PRO Stars Band serta Superband. Juga, Trio Lestari (Tompi, Sandy Sondhoro, dan Glenn Fredly) yang sukses dalam berbagai pertunjukan mereka di banyak kota di Indonesia. Beberapa band project tersebut bahkan ada yang sampai merilis album penuh seperti Konspirasi (Marcell, Che Cupumanik, Edwin Cokelat, Romy), Royal Ego (Hendra, Ernest Cokelat, Gilbert Saint Loco, Eno netral), dan The Dance Company (Pongki Barata, Baim, Nugie, Ariyo Wahab). Namun, ada juga dari band project ini yang hanya tampil live, tanpa merilis album. “Kami akan segera merilis single baru akhir 2012 ini,” ujar vokalis Yukie (Pas Band) saat tampil bersama gitaris Abdee Negara (Slank), basis Yuke (Dewa 19), gitaris John Paul Ivan (eks-Boomerang), serta drumer Sandy (Pas Band) di Roling Stone Café Jumat (11/11). Malam itu Yukie ditemani dua vokalis lain, Steven (Steven Jam) serta Njet (The Flowers). Kabarnya lagu dari Abdee negara yang akan DOK. ROLLING STONE KOLABORASI: Ari Lasso berkolaborasi dengan Ahmad Dhani dalam konser yang diadakan Djarum Super Mild. dijadikan single dari grup bernama All Indonesian Rockstars atau AIRS ini sempat membuka Slash dan Alice Coopers ini. Sabtu (12/11) Superband tampil dalam acara yang dibuat Djarum Super Mild. Band project ini terdiri dari Andy /rif (vokal), Aria Baron (gitar), serta Konde Samsons (drum), Gatz (kibor), serta Saras (bas). Malam itu Superband membawakan lagu Loe To Ye (/rif), Di Penghujung Muda (Samsons), dan Tie Your Mother Down (Queen), serta Its My Life (Bon Jovi). Yang menarik dari aksi Superband ini adalah saat mereka tampil dalam tata lampu sinar laser termasuk menggunakan sling yang dipakai Baron, Saras, serta Gatz saat membuka penampilan mereka dengan sebuah nomor instrumen. Dari gitar dan bas mereka mengeluarkan kembang api. Penonton bersorak. Apalagi ketika Andy tampil muncul dari arah FOH dan berayun lewat sling sambil menyanyikan lagu Loe To Ye. Tidak hanya menghadirkan Superband, malam itu acara dibuka penampilan dari Ari Lasso. Ari Lasso dan Band yang malam itu diperkuat drumer Rere (Grass Rock dan Blackout) membawakan 8 lagu seperti Mengejar Matahari, Misteri Ilahi, Arti cinta, Penjaga Hati serta Rahasia Perempuan. Ari Lasso memang sosok vokalis yang mampu menghipnosis massa lewat suaranya yang khas itu. The Rock Indonesia Ahmad Dhani atau biasa disingkat Triad malam itu tampil menjadi penutup acara setelah Ari Lasso dan Superband menuntaskan sesi mereka. Malam itu Triad tampil dengan formasi Ahmad Dhani (vokal), Taraz (gitar), Wahyu Sudiro (gitar), Icez (bas), dan Ikmal Tobing (drum). Taraz bahkan sempat ikut bermain bersama Ari Lasso, karena gitaris Ari Lasso Band, Echank berhalangan hadir. “Karena malam ini istimewa kami akan membawakan 12 lagu khusus untuk penonton Jakarta,” kata Ahmad Dhani yang malam itu dengan Triad kompak dengan kostum serba putih. Puncak dari acara yang diadakan Djarum Super Mild itu saat Ari Lasso tampil bergabung bersama Triad membawakan lagu lama Dewa 19, Bunga dari album Pandawa Lima serta Elang dari album The Best Dewa 19. Aria Baron ikut bergabung menuntaskan lagu apik Elang bersama Ahmad Dhani dan Ari Lasso. Rencananya konsep pertunjukan dari Superband, Triad, dan Ari Lasso ini akan berlangsung di empat titik di Jakarta. (M-4) Halaman ini merupakan kerja sama antara majalah Rolling Stone Indonesia dan harian Media Indonesia. www.rollingstone.co.id