Manajemen Keuangan - vokasi perbankan syariah

advertisement
Manajemen Keuangan
Topik :
Modal Kerja
Dosen : D. Rizal Riyadi SE,.ME
PEMBIAYAAN
• KEPUTUSAN PEMBIAYAAN
– Jangka waktu
• Jangka Pendek VS Jangka Panjang
– Sumber Pembiayaan
• Internal VS Eksternal
• JENIS/SUMBER PEMBIAYAAN:
– Pembiayaan Jangka Pendek
• Current Asset Management
– Pembiayaan Jangka Panjang
• Mengeluarkan surat berharga tertentu
MENGELOLA ASET DAN
KEWAJIBAN LANCAR
• Masalah pembiayaan jangka pendek muncul
dalam pengelolaan investasi perusahaan pada
aset lancar dan penggunaan utang jangka
pendeknya
• Masalah terkait dengan tingkat likuiditas dan
tingkat perputaran aset lancar
• Terjadi trade off antara risk dan return
MODAL KERJA
Total investasi perusahaan pada saat
aset lancar atau aset yang diharapkan
bisa dikonversi menjadi kas dalam
waktu satu tahun
MANAJEMEN MODAL KERJA
KONSEP MODAL KERJA
KUNTITATIF
WC = CA
KUALITATIF
WC = CA – CL
FUNGSIONAL
WC, PWC, NWC
Kebijakan Modal Kerja
Kebijakan
konservatif
Kebutuhan dana
lebih banyak dibelanjai
dengan sumber dana
jangka panjang
Kebijakan
moderat
Kebutuhan dana jangka
panjang (pendek)
dibelanjai oleh
sumber dana jangka
panjang(pendek)
Kebijakan
agresif
Kebutuhan dana
lebih banyak dibelanjai
dengan sumber dana
jangka pendek
JENIS MODAL KERJA
• MODAL KERJA PERMANEN
1. Modal Kerja Primer
2. Modal Kerja Normal
• MODAL KERJA VARIABEL
1. Modal Kerja Musiman
2. Modal Kerja Siklis
3. Modal Kerja Darurat
Modal Kerja
DARURAT
SIKLIS
MUSIMAN
NORMAL
PRIMER
RISK-RETURN TRADE OFF
NET WORKING CAPITAL
PROFITABILITAS
LIKUIDITAS
Investasi pada surat
berharga jangka
pendek
dan persediaan
RENDAH
TINGGI
Meningkatkan
penggunaan
pembiayaan jangka
panjang
TINGGI
RENDAH
MANAJ MODAL KERJA
MEMBIAYAI MODAL KERJA DENGAN
KEWAJIBAN LANCAR
• KEUNTUNGAN
- Fleksibel
- Biaya bunga lebih rendah
• KERUGIAN
- Risiko likuiditas
- Roll over (sering diperpanjang)
- Biaya bunga berubah-ubah
TINGKAT MODAL KERJA YANG TEPAT
• Mengelola likuiditas perusahaan melibatkan
keputusan tentang investasi pada aset lancar dan
kewajiban lancar yang simultan dan saling
berhubungan.
• Prinsip perlindungan (hedging) yang menuntun
manajer untuk mempertahankan level likuiditas yang
cukup untuk memenuhi kewajiban perusahaan yang
jatuh tempo tepat pada waktunya
HEDGING
• Mencocokkan antara karakteristik suatu aset dalam
menghasilkan uang dengan jangka waktu
pengembalian dari sumber keuangan yang dipakai
untuk membiayai aset tersebut.
Contoh: Ekspansi persediaan musiman, harus
dibiayai dengan utang/pinjaman jangka pendek.
• Untuk pengaturan likuiditas
ASET DALAM PRINSIP HEDGING
• ASET PERMANEN
Investasi aset permanen: Investasi pada suatu aset
yang akan dipertahankan untuk jangka waktu lebih
dari satu tahun
• ASET TEMPORER
Investasi aset temporer: Investasi pada aset yang
diharapkan akan dijual dalam waktu 1 tahun atau
kurang.
Kebijakan Modal Kerja
• Kebijakan modal kerja melibatkan dua masalah utama:
– Menentukan tingkat yang tepat untuk setiap jenis aktiva
lancar
(Bab 16)
– Bagaimana membiayai aktiva lancar tersebut
(Bab 17)
PEMBIAYAAN AKTIVA LANCAR:
Metode dan Kebijakan
Metode yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar
permanen dan sementara
memperlihatkan kebijakan pembiayaan aktiva lancar yang
dijalankan perusahaan
Aktiva lancar permanen adalah:
aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dalam segala
kondisi sepi
Aktiva lancar sementara adalah:
tambahan aktiva lancar yang diperlukan pada
masa puncak musiman atau siklus
PEMBIAYAAN AKTIVA LANCAR:
Pendekatan Moderat
Pendekatan moderat pada pembiayaan aktiva lancar
berupaya sedapat mungkin menyamakan jatuh tempo aktiva
dan kewajiban, sehingga:
– aktiva lancar sementara dibiayai dengan utang jangka
pendek nonspontan
– aktiva lancar permanen serta aktiva tetap dibiayai
dengan utang jangka panjang atau ekuitas ditambah
utang spontan
Penerbit Erlangga
Pendekatan Moderat
PEMBIAYAAN AKTIVA LANCAR:
Pendekatan Agresif dan Konservatif
• Pendekatan yang agresif:
sebagian aktiva lancar permanen,
dan bahkan mungkin sebagian aktiva tetap,
dibiayai dengan utang jangka pendek
• Pendekatan konservatif:
perusahaan menggunakan modal jangka panjang untuk
membiayai seluruh aktiva tetap dan sebagian aktiva lancar
sementara
Pendekatan Agresif
Pendekatan Konservatif
EFISIENSI MODAL KERJA
• Kemampuan manajemen modal kerja tiap
perusahaan berbeda, shg muncul kebutuhan
untuk mengukur efisiensi & efektivitasnya
• Tujuan perusahaan: meminimalkan modal
kerja dengan syarat modal kerja itu harus
cukup membiayai kegiatan operasi
perusahaan
• Untuk mengukurnya dipakai alat ukur Siklus
Konversi Kas (cash conversion cycle).
MEMINIMALKAN MODAL KERJA
• Merpercepat penagihan
• Meningkatkan perputaran persediaan (just in
time)
• Mengurangi pembelanjaan dengan kas
SIKLUS KONVERSI KAS
(CASH CONVERSION CYCLE)
• Adalah penjumlahan dari hari penjualan (day of
sales) yang masih beredar (outstanding) dan hari
persediaan dikurangi hari utang dagang yang
outstanding
Days of Sales Days of Payables
Days of Sales
+ in Inventory Outstanding
Outstanding
CCC =
(DSI)
(DPO)
(DSO)
SIKLUS KONVERSI KAS
(CASH CONVERSION CYCLE)
Piutang Dagang
Days of Sales Outstanding (DSO) = ------------------------------Penjualan/365
Persediaan
Days of Sales in Inventory (DSI) = --------------------------------Harga Pokok Penjualan/365
Utang Dagang
Days of Payable Outstanding (DPO) = ------------------------------Harga Pokok Penjualan/365
ILustrasi
Diasumsikan GFI telah melakukan usahanya selama
beberapa tahun dan kini berada dalam posisi yang
stabil- menempatkan pesanan,melakukan penjualan,
menerima hasil penagihan dan melakukan
pembayaran dalam basis yang konsisten. Berikut data
laporan keuangan yang terakhir:
Penjualan Tahunan
$1.216.666
Harga pokok penjualan
1.013,889
Persediaan
250.000
Piutang Usaha
300.000
Utang Usaha
150.000
Ilustrasi......Lanjutan
1. Dimulai dari konversi persediaan:
Periode Konversi persediaan =
Persediaan
Harga Pokok Penjualan perhari
=
$200.000
$1.013,889/365
= 90 hari
Jadi GFI membutuhkan waktu rata-rata 90 hari untuk menjual
barang dagangannya bukan 60 hari seperti yang disebutkan
dalam rencana usaha.
Lanjuta ccc Aktual
2. Periode Penerimaan rata-rata untuk jumlah hari
penjualan belum tertagih:
Periode Penerimaan rata2
= ACP (atau DSO) =
Piutang
------------Penjualan/365
$ 300.000
-------------=90 hari
$ 1.216.666/365
Jadi dibutuhkan waktu 90 hari bagi GFI untuk menerima kas-nya setelah
penjualan bukan 60 hari seperti yang diminta dalam rencana usaha.
Piutang dicatat menggunakan harga jual sehingga digunakan
penjualan bukan harga pokok penjualan sebagai penyebut
Lanjutan CCC Aktual
3. Periode Penangguha Utang,
Utang
Utang
Periode Penangguhan Utang =---------------------------= ------------------Pembelian perhari Harga Pokok Penjualan
$150.000
1.013,889/365
= 54 hari
GFI diperkirakan untuk membayar pemasoknya setelah 40 hari, tetapi pada
kenyataannya perusahaan lambat dalam melakukan pembayaran dan menunda
pembayaran sampai hari ke 54.
Lanjutan CCC Aktual
Siklus konversi kas (CCC) = 90 hari+90 hari – 54 =126 hari.
CCC aktual GFI sebesar 126 hari berbeda dari siklus 80 hari
seperti yang telah direncanakan. Dibutuhkan lebih dari
yang direncanakan untuk menjual barang dagangan
sementara pelanggan tidak membayar secepat yang
seharusnya dan GFI sendiri membayar pemasoknya lebih
lambat dari seharusnya. Hasil akhirnya usia CCC selama
126 hari dibandingkan 80 hari yang direncanakan.
Download