Upaya Mengaktifkan Siswa dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan
adalah
usaha
sadar
dan
bertujuan
untuk
mengembangkan kualitas manusia. Sebagaimana suatu kegiatan yang sadar
akan tujuan , maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang
berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan . Semuanya
berkaitan dalam suatu system pendidikan yang intregral. Pendidikan sebagai
suatu sistem , tidak lain dari suatu totalitas fungsional yang terarah pada suatu
tujuan. Setiap subsistem yang ada dalam sistem tersusun dan tidak dapat
dipisahkan dari rangkaian unsur-unsur atau komponen-komponen yang
berhubungan secara dinamis dalam suatu kemasan. Dalam pendidikan
Indonesia yang berasaskan pendidikan seumur hidup, semua materi pelajaran
harus diprogramkan secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan
jenjang pendidikan untuk mengembangkan kepribadian bangsa, membina
kewarganegaraan serta memelihara dan mengembangkan budaya bangsa.
Fungsi pendidikan ini harus betul-betul diperhatikan dalam rangka
perencanaan tujuan pendidikan nasional. Guru sebagai unsur manusiawi
dalam pendidikan dan sebagai orang yang memberikan ilmu pengetahuan
kepada anak didik harus betul-betul memahami kebijakaan-kebijakan
pendidikan tersebut.
1
2
Guru memiliki empat tugas pokok yang melekat dalam profesinya.
Keempat tugas pokok tersebut menurut Rakhmat dan Suherdi (2001)
adalah
merencanakan,
melaksanakan,
dan
menilai
keberhasilan
pengajaran, serta memberikan bimbingan. Salah satu dari keempat tugas
guru yang paling penting dan utama adalah melaksanakan pengajaran.
Dalam mengelola proses belajar mengajar didunia pendidikan diperlukan
suatu ketrampilan tertentu oleh guru untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam mengajar.
Salah satu kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran
adalah kurangnya keseriusan dan motivasi siswa untuk belajar, sehingga
prestasi yang dicapai kurang memuaskan. Seringkali siswa merasa
terpaksa datang dan menghabiskan waktunya di kelas. Salah satu
penyebabnya adalah metode pembelajaran yang digunakan guru yang tidak
tepat misalnya metode ceramah dimana siswa cenderung menjadi
pendengar yang setia akibatnya siswa akan semakin enggan untuk belajar.
Dari gambaran ini menunjukan betapa pentingnya ketrampilan guru untuk
memilih metode pembelajaran yang dapat membuat siswa tertarik dan
senang belajar sehingga motivasi dan hasil belajar siswa meningkat.
Berdasarkan
pengamatan
awal
terhadap
kondisi
belajar
mengajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dikelas XI Bahasa
di SMA N I PABELAN, nampak bahwa saat guru mengajar dengan
mengggunakan metode ceramah, membuat siswa banyak yang tidak
terlibat dalam PBM karena siswa merasa bosan. Sebagian besar siswa
3
tidak aktif dalam PBM hanya 3 siswa yang aktif dari 17 siswa atau sekitar
17,64%. Jadi prosentase aktivitas pembelajaran masih memberat kepada
guru. Ketidakaktifan siswa ini menunjukan bahwa siswa tidak termotivasi
untuk mempelajari mata pelajaran Pkn. Ketidakaktifan siswa ini juga
berdampak pada hasil belajar siswa. Pada saat tes banyak siswa yang tidak
tuntas. Ada
15 siswa siswa yang tidak tuntas. KKM pendidikan
kewarganegaraan adalah 70, dan hanya 2 siswa atau 52,94 yang dapat
mecapai ketuntasan atau KKM. Hal ini menujukkan kurangnya
pemahaman materi oleh sebagaian besar siswa, sehingga hasil belajar
siswa rendah. Bedasarkan pengamatan terhadap PBM tersebut , maka
kemugkinan penyebab masih rendahnya aktivitas dan hasil belajar yang
dicapai siswa, adalah penggunaan metode pembelajaran yang belum
sesuai.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka kurang tepat jika guru
mengggunakan metode ceramah. Untuk dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa maka dalam proses belajar mengajar siswa harus
terlibat langsung dan bukan hanya berpusat pada guru. Metode
pembelajaran ceramah yang digunakan oleh guru belum memicu
terjadinya aktivitas dan hasil belajar siswa yang optimal. Berdasarkan
kenyataan tersebut maka peneliti terdorong untuk melakukan PTK (
Penelitian Tindakan Kelas ) sebagai upaya untuk melakukan perbaikan
dalam pembelajaran PKn, sehingga dapat meningkatkan keaktifan belajar
4
siswa yang menunjang pencapaian kompetensi sesuai KKM yang telah
ditentukan oleh sekolah.
Dalam PTK ini akan diterapkan metode pembelajaran aktif yaitu
metode diskusi panel dalam pembelajaran PKn. Melalui metode diskusi
Panel, siswa dihadapkan pada masalah yang harus dianalisis dan
dipecahkan. Masalah yang di diskusikan berkaitan dengan mata pelajaran/
pokok bahasan. Melalui diskusi para siswa akan bekerja keras, bekerja
sama berusaha memecahkan masalah dengan mengajukan pendapat dan
argumentasi yang tepat, (Syafarudin dan Irawan Nasution : 2005 ).
Manfaat dari metode ini bagi para siswa adalah perubahan pada motivasi,
emosi dan sikap, terutama dalam hal hubungan interpersonal dan percaya
diri sangat berkembang dalam diskusi. Melalui penelitian tindakan kelas
dengan menggunakan diskusi kelompok jenis panel ini, diharapkan
aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas XI Bahasa SMA N 1 Pabelan
dapat meningkat dalam pembelajaran Pkn.
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : Apakah metode pembelajaran diskusi Panel dapat
mengaktifkan siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Pkn Standar Kompetensi menganalisis Budaya Demokrasi,
Kompetensi Dasar mengidentifikasi ciri- ciri Masyarakat Madani kelas XI
Bahasa SMAN Pabelan, kec. Pabelan, Kab. Semarang?
5
1.3
Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas XI
Bahasa
semester I 2010/2011 SMA N 1 Pabelan, melalui penerapan
metode diskusi panel.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat akademis
Manfaat akademis hasil penelitian ini adalah mengembangkan
penerapan metode pembelajaran diskusi panel dalam rangka untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
1.4.1. Manfaat Praktis
1.4.1.1.
Bagi siswa
1. Agar siswa senang terhadap pelajaran PKn.
2. Agar siswa terlibat langsung, mencoba, dan mengalami sendiri
dalam proses pembelajaran.
3. Agar keaktifan siswa dan hasil belajar siswa meningkat
1.4.1.2.
Bagi Guru
1. Untuk meningkatkan ketrampilan guru dalam melaksanakan
inovasi pembelajarandi kelas.
2. Untuk memperluas wawasan guru mengenai penelitian tindakan
kelas.
6
3. Menjadi masukan bagi guru kelas untuk memilih metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan
kondisi siswa
1.4.1.3.
Bagi Sekolah
Sebagai masukan dalam rangka mengefektifkan pembelajarn yang
lebih bermakna dalam pelaksanaan pendidikan
Download