skripsi pengaruh kompensasi finansial dan kompensasi non

advertisement
PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN
KOMPENSASI NON-FINANSIAL TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
DI PT. WELHAP CAHAYA SURABAYA
SKRIPSI
OLEH :
ENDINUS KOGOYA
NPM : 12132318
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
SURABAYA
2015
PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN
KOMPENSASI NON-FINANSIAL TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
DI PT. WELHAP CAHAYA SURABAYA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Wijaya Putra Surabaya
OLEH :
ENDINUS KOGOYA
NPM : 12132318
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
SURABAYA
2015I
i
PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMPENSASI NONFINANSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI
PT. WELHAP CAHAYA SURABAYA
NAMA
: ENDINUS KOGOYA
FAKULTAS
: EKONOMI
JURUSAN
: MANAJEMEN
NPM
: 12132318
DISETUJUI DAN DITERIMA OLEH
DOSEN PEMBIMBING
DWI LESNO PANGLIPURSARI, SE.,MM
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah Diterma Dan Disetuju Oleh Tim Penguji Skripsi Serta Dinyatakan Lulus.
Dengan Demikian Skripsi Ini Dinyatakan Sah Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Mencapai
Gelar
Sarjana
EKONOMI
Pada
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA .
Tim Penguji Skripsi
1. Ketua
:
Dr.Soernarmi. MM
(Dekan Fakultas Ekonomi)
2. Sekretaris
:
Dwi Lesno Panglipursari. SE MM
3. Anggota
(…………………
………)
(Ketua
Manajemen)
Dr. HjProgram
FatimahStudi
Riswati,
SE, MS
: 1.
Dosen Penguji 1)
: 2.
Dwi Lesno Panglipursari. SE, MM
Dosen Penguji 11)
: 3.
Iful Novianto, SE, MM
Dosen Penguji 111)
iii
(…………………
………)………...
(………………..
………)
(…………………
………)
(…………………
………)
PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMPENSASI NONFINANSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT.
WELHAP CAHAYA SURABAYA
OLEH :
ENDINUS KOGOYA
NPM : 12132318
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1).Untuk Mengetahui
Kompensasi Fianasial Dan Kompensasi Non- Finansial secara serempak pengaruh
di PT. Welhap Cahaya Surabaya , (2) Untuk mengetahui pengaruh Kompensasi
Finansial terhadap produktivitas kerja karyawan di PT Welhap Cahaya Surabaya,
(3) Untuk mengkaji pengaruh KompensasiNon-Finansial terhadap produktivitas
kerja karyawan di PT. Welhap Cahaya Surabaya, dan (4) Bagimana kedua jenis
kompensasi tersebut, manakah yang memiliki pengaruh lebih dominan terhadap
produktivitas kerja karyawan di PT. Welhap Cahaya Surabaya. Sampel penlitian
berjumlah sebesar 32 orang. Sedangkan analisisnya menggunakan pendekatan
kaulitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kompensasi finansial dan kompensasi non finansial secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan
PT. Welhap Cahaya Surabaya. Artinya bahwa kompensasi finansial dan
kompensasi non finansial dapat dipakai senagai dasar untuk memprediksi
terhadap produktivitas kerja karyawan di PT. Welhap Cahaya Surabaya, (2) Hasil
analisis yang menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan Kompensasi
finansial (X1) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) PT. Welhap Cahaya
Surabaya. Artinya bahwa Kompetensi finansial dapat dijadikan sebagai dasar
untuk memprediksi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Welhap Cahaya
Surabaya, (3) Hasil analisis yang menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan Kompensasi finansial (X1) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y)
PT. Welhap Cahaya Surabaya. Artinya bahwa Kompetensi non finansial dapat
dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi terhadap
produktivitas kerja
karyawan PT. Welhap Cahaya Surabaya, dan (4) Hasil analisis menunjukkan
bahwa r2 = 0,601 atau 60, 10%, artinya bahwa variabel kompensasi finansial dan
kompensasi non finansial memberikan kontribusi terhadap produktivitas kerja
karyawan sebesar 60,10%, sedangkankan sisanya sebesar 39,90% merupakan
variabel-variabel yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan tetapi tidak
terprediksi pada penelitian ini atau faktor-faktor lain yang tidak di teliti dalam
penelitian ini
KATA KUNCI : Kompenrasi Finansial, Kompensasi Non-Finansial dan
Produktivitas Kerja karyawan
IV
PERSEMBAHAN
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini maka
penulis mengucapkan berterima kasih banyak kepada:
1. Ayah Jalan Kogaya, Ibu Melkin Wenda, Kaka Timur Kogoya, Mama
Mendina Wenda, Kaka Yandius Kogoya, Kaka Timenius Waker, Kaka
Perimus Kogoya, Kaka Nelson Murib, tercinta sebagai orang tua membantu
biaya kulia dari awal hingga selesai .
2. Bapak Milianus Kogoya, Bapak Irian Wanimbo, Bapak Yokinus Murib,
Yang tercinta sebagai orang tua membantu biaya kulia dari awal hingga
selesai .
3. Anakku yang tersayang Merry Kogoya terima kasih atas dorongan saya
sampai kulia selesai .
4. Kepadaorganisasi IPMAP selalu semangat belajar dalam studi bahkan dalam
organisasi IPMAP khususnya di Surabaya dan sejawa dan bali atas
dorongan dalam motivasinya setiap kali kegiatannya .
5. Semua teman-teman jurusan ekonomi manajemen angkatan 2012 dan
mahasiswa yang telah memberikan dorongan dan semangat bagi penulis
6. Kepada kaka-kaka, teman-teman dan adek-adek sekontrakan dan juga
khususnya sector benowo yang selama ini member semangat dan
dorongannya dalam motivasi dengan satu sama lain.
7. Kepada bapak-bapak pendeta, gembalah dan majelis gereja atas doa dan
dorongan sampai selesaikan kulia .
8. Kaka-kaka, teman-teman dan adek-adek IPMAP dan IPMAMI yang selalu
motovasi dan dorongan saya sampai selesaikan kulia
V
9. Kepada abang Ridwan Obet Panyaitan SH , Ondinus kogoya S,sos, willhony
waker, delius wenda selalu dorongan dalam motivasi dan haraannya sampai
kulia selesai.
10. Teman Herik jigibalom, Alinus tabuni dan semua teman-teman yang ada di
kota studi surabaya.
11. Kepada semua keluarga besar Endinus Kogoya, murib kogoya gereja GKII
Utikini baru sp 12 block V dan kuleme 2 di Ilaga atas doa dan dorongan
sehingga penulis mampu menjelesaikan skripsi ini .
Ucapan berterima kasih banyak atas dukungan dalam biaya mau pun Doa
sampai kulia selesai kiranya Tuhan Yesus memberkati Amen.
V
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:
Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Kompensasi Non-Finansial Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Di PT. Welhap Cahaya Surabaya.
Dengan ini saya berhasil menyelesaikan skripsi ini salah satu persyaratan
akademis guna memperoleh sertifikat sarjana strata (S1) fakultas ekonomi/
manajemen di universitas wijaya putra surabaya .
Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik
secara moril maupun spiritual maka dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Budi Endarto, SH, M, Hum Selaku Rector Universitas Wijaya Putra
Surabaya.
2. Dr, Hi Soernarmi, SE,MM, Dekan Fakultas Ekonomi/ Manajemen .
3. Dwi Lesno Panglipursari, SE, MM, Ketua Program Studi Manajemen Di
Fakultas Ekonomi .
4. Dwi Lesno Panglipursari, SE, MM,sebagai dosen pembimbing yang telah
memberikan pengarahan dengan sabra dan bijaksana serta memberikan
dorongan dari awal hingga akhir penulis ini .
5. Pembimbing dan penguji sabra dan bijaksana serta memberikan dorongan
dari awal hingga akhir skripsi ini .
6. Manajer PT. Welhap Cahaya Surabaya .
7. Semua Pihak yang telah membantu pelaksana skripsi penelitian dengan
segalah kredahan hati, penulis mengendari bahwa karja ini masi belum
sempurna, maka itu dari kritik dan saran yang sifatnya membengun dari
VI
v
berbagai pihak sangat harapkan akhir sehingga skripsi dapat berguna dan
bermanfaatkan bagi penulis sendiri khususnya dan pembaca umumnya .
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulis ini masik jauh dari sempurna,
meningkatkan keserbatasan yang ada pada penulis namun dalam penulis ini saya
telah berusaha semaksimal makin agar apa yang penulis sampaikan ini ada
manfaatnya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
menyempurnakan skripsi ini .
Surabaya Juli 2015
Penulis
ENDINUS KOGOYA
NPM : 12132318
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul………………………………………………………………..................
i
Halaman Persetujuan Pembimbing…………………………………………..................
ii
Halaman Pengesahan…………………………………………………………………...
iii
Kata Pengantar………………………………………………………………………….
iv
Abstrak………………………………………………………………………………....
v
Daftar Isi……………………………………………………………………..................
vi
Daftar Tabel………………………………………………………………………….....
vii
Daftar Gambar…………………………………………………………….....................
viii
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………………….
1
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………….....
1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..….
5
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………….…...
6
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………...…...
6
1.4.1 Manfaat
Teoritis………………………………………………..…..
6
1.4.2 Manfaan
Praktis………………………………………………….....
7
BAB II. TELAAH PUSTAKA……………………………………………………...…..
8
2.1 Landasan Teori……………………………………………………………
8
2.1.1
Produktivitas Kerja…………………………………………………….
8
2.1.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja………………………………
8
2.1.1.2 Peranan dan Pentingnya Produktivitas Kerja………………...
2.1.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja…..
10
12
2.1.2
2.1.1.4 Pengukuran Produktivitas Kerja………………………………
Kompensasi…………………………………………………………….
2.1.2.1 Pengertian
18
2.1.2.2 Tujuan
15
18
Kompensasi………………………………………
Kompensasi………………………………………….
19
2.1.2.3 Jenis-Jenis
21
2.1.2.4 Kompensasi
Kompensasi………………………………….......
Upah……………………………………………
22
2.1.2.5 Kompensasi Keamanan dan Kompensasi Kesehatan…………
25
2.2
2.3
Penelitian Terdahulu……………………………………………………...
Kerangka Konseptual……………………………………………………..
2.4 Hipotesis…………………………………………………………………..
BAB III. METODE PENELITIAN…………………………………………………….
.1. Jenis penelitian Ini, Adalah Jenis Penelitian Klausal Yaitu Jenis penelitian
Kuantitatif Yang Menjelaskan Hub Sebab Adalah Antara Satu Variabel
Dengan Variabel Lainnya…………………………………………………
.2. Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel……………………………….
.3. Variabel Dan Definisi Operasional Varabel………………………………
.4. Teknik Pengumpulan Data Dan Intrumen Penelitian……………………..
.5. Teknik Keabsahan Data…………………………………………………..
.6
Teknik Analisis Data……………………………………………………...
28
31
35
36
36
37
37
40
43
43
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALITIS DATA……………………………………...
44
.1 Penyajian Data……………………………………………………………
45
.1.1 Deskripsi Perusahaan……………………………………………….
45
.1.1.1
.1.1.2
.1.1.3
.1.2
Sejarah Berdiri Perusahaan……………………………………..
45
Visi Dan Misi Perusahaan………………………………………
46
Struktur Organisasi……………………………………………..
46
Deskripsi Responden……………………………………………….
49
.1.2.1 Keadaan Responden Menurut Latar Belakan Pendidikan………
49
.1.2.2 Responden Menurut Lamanya Bekerja…………………………
.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur…………………...
.1.2.4 Status Karyawan………………………………………………...
.1.3 Deskripsi Viriabel Kompensasi Financial (X1) Dan Kompensasi
Non-Financial (X2) Serta Perhitungan Skor Variabel Bebas………
.1.3.1 Pertanyaan Mengenai Variabel Kompensasi Financial (X1)……
.1.3.2 Pertanyaan Mengenai Variabel Kompensasi Nonfinancial (X2).
.1.3.3 Deskripsi Variabel Produktivitas Kerja Karyawan (Y) Dan
Perhitungan Skor Variabel Terkait……………………………...
.1.4 Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas…………………………………..
50
51
52
52
53
54
55
56
.1.4.1 Uji Validitas…………………………………………………….
56
.1.4.2 Uji Reliabilitas…………………………………………………..
57
.2 Hasil Analisis……………………………………………………………..
58
.2.1 Uji Asumsi Klasik…………………………………………………..
58
.2.1.1 Uji Normalitas ………………………………………………….
.2.1.2 Uji Multikolinieritas…………………………………………….
.2.1.3 Uji Regrensi Linier Berganda…………………………………..
58
59
59
.2.3 Analisis dan Pembahasan Pemberian Kompensasi
Financial dan Kompensasi Non-Financial Terhadap
Produktivitas kerja Karyawan……………………………….......
4.2.4 Analisis dan Pembahasan Koefisien Determinasi (R2)…………
4.2.5 Uji F (Serempak)……………………………………………......
4.2.6 Uji T (Parsial)…………………………………………………...
61
62
62
63
.3 Pembahasan ……………………………………………………………....
.3.1 Pengaruh Variabel Kompensasi Financial (X1) Terhadapa
Produktivitas Kerja Karyawan (Y)…………………………………
.3.2 Pengaruh Variabel Kompensasi Non-Financial (X2) Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan (Y)…………………………………
BAB V KESIMPULAN………………………………………………………………
.1 Kesimpulan……………………………………………………………….
.2 Saran………………………………………………………………………
VII
65
65
65
68
68
69
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Kerangka konseptual penelitian……………………………………..
2.2 Struktur organisasi PT Welhap Cahaya Surabaya……………………
Viii
30
47
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
2.1 Tabel Penelitian Terdahulu…………………………...........................
3.3 Tabel Variabel Penelitian dan Definisi Operasaional………………....
4.1 Tabel Latar Belakang Pendidikan Responden……………………….
4.2 Tabel Keadaan Golongan /Ruang Responden……………………….
4.3 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Umur………………….
4.4 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Status………………….
4.5 Tabel Tanggapan Responden Tentang Variabel Kompensasi
Financial (X1)…………………………………………………………
4.6 Tabel Tanggapan Responden Tentang Variabel Kompensasi
Non-Financial (X2)…………………………………………………...
4.7 Tabel Tanggapan Responden Tentang Variabel Produktivitas
Karyawan (Y)………………………………………………………...
4.8 Tabel Uji Validitas……………………………………………………
4.9 Tabel Uji Reliabilitas…………………………………………………
4.10 Tabel Uji Normalitas…………………………………………………
58
4.11 Tabel
Uji
29
38
49
50
51
52
53
54
55
57
57
Multikolonieritas…………………………………………..
59
4.12 Tabel Uji F (Secara simultan)………………………………..
60
4.13
Tabel
Ringkasan
Regresi…………………………………….....
ix
61
Hasil
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk
menyediakan barang dan jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan
kebutuhan mereka. Menurut A.Anwar Prabu (2004:55), dalam melaksanakan
proses produksinya, suatu perusahaan membutuhkan faktor-faktor produksi yang
dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah
bahan baku, modal, dan manusia. Terkhusus pada faktor manusia, faktor ini
memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan proses produksi. Oleh
karena itu, pihak perusahaan harus selalu memperhatikan faktor manusia atau
tenaga kerja karyawan yang dapat menentukan keberhasilan perusahaan dalam
mencapai tujuannya. Secanggih apapun peralatan yang dimiliki perusahaan, tidak
akan bisa mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan jika peralatan tersebut
tidak dioperasikan secara efektif dan efisien oleh sumber daya manusia yang
dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2006:117), untuk menciptakan lingkungan
kerja yang kondusif tentunya tidak dengan begitu saja dapat diwujudkan oleh
perusahaan. Perusahaan harus mampu memberikan motivasi kepada para
karyawannya agar karyawan terdorong untuk melaksanakan tugasnya dan dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan secara menyeluruh. Salah satu jalan untuk
memotivasi karyawan agar dapat diberdayakan seefektif dan seefisien mungkin
2
guna meningkatkan produktivitas perusahaan adalah dengan jalan pemberian
kompensasi kepada mereka. Hal ini diharapkan dapat membentuk suatu pola
hubungan baik antara para karyawan dan perusahaan dimana para karyawan akan
berpikir bahwa perusahaan tempat dimana mereka bekerja bisa memahami serta
mengetahui kebutuhan hidup yang menjadi pemicu mengapa mereka bekerja.
Dari sudut pandang perusahaan, pemberian kompensasi atau balas jasa
merupakan suatu biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak perusahaan kepada para
1
karyawannya. Oleh karena itu pihak perusahaan
harus melakukan suatu penilaian
yang teliti mengenai prestasi kerja yang dihasilkan oleh tiap-tiap karyawan
tersebut. Hal tersebut dilaksanakan oleh pihak perusahaan karena perusahaan
tersebut menghendaki adanya suatu prestasi kerja yang maksimal dari biaya
kompensasi yang mereka keluarkan. Sedangkan apabila dilihat dari sudut pandang
karyawan,
kompensasi
dipandang
sebagai
alat
untuk
mempertahankan
kelangsungan hidupnya secara ekonomis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
karena merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat disangkal bahwa motivasi
dasar bagi kebanyakan orang menjadi pegawai dalam suatu organisasi adalah
untuk mencari nafkah.
Oleh karena itu, di PT. Welhap Cahaya Surabaya,
sebagai salah satu
perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa konsumen dengan tingkat
kompetisi yang tinggi diantara perusahaan-perusahaan sejenis yang bergerak di
bidang yang sama perlu meningkatkan produktivitas kerja karyawan mereka
melalui proses motivasi yang diwujudkan dengan pemberian kompensasi kepada
para karyawan mereka yang pada akhirnya nanti diharapkan dengan akumulasi
3
peningkatan produktivitas kerja karyawannya tersebut dapat meningkatkan pula
kinerja perusahaan secara keseluruhan yang dapat menjadi nilai tawar bagi PT.
Welhap Cahaya Surabaya, untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain di
bidang distributor primer (bahan pokok). Bahan pokok. Adapun jenis kompensasi
yang diberikan maka itu di PT. Welhap Cahaya Surabaya, kepada para karyawan
terbagi dua, yaitu kompensasi finansial dan kompensasi non-finansial yang
kemudian penulis adopsi sebagai variable bebas dalam penelitian ini untuk
mengukur variable terikat yang dalam penelitian ini yang mana adalah
produktivitas karyawan.
Kompensasi finansial didefinisikan sebagai semua pendapatan yang
berbentuk uang atau barang langsung maupun tidak langsung yang diterima
karyawan sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan kepada perusahaan, yang
terbagi atas kompensasi finansial langsung dan kompensasi finansial tidak
langsung. Kompensasi finansial yang diberikan secara tidak langsung terdapat
dalam bentuk tunjangan-tunjangan yang diberikan oleh perusahaan kepada para
pegawai. Kemudian kompensasi non-finansial didefinisikan sebagai balas jasa
yang diberikan perusahaan kepada karyawannya bukan dalam bentuk uang, akan
tetapi berbentuk kepuasan yang tercakup dalam aspek psikologis yang terbagi atas
kompensasi non-finansial yang berhubungan dengan pekerjaan dan kompensasi
non-finansial yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Ketika proses motivasi
yang dilakukan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk pemberian
kompensasi berjalan dengan lancar dan sesuai dengan perencanaannya maka
4
tahapan
selanjutnya
yang
diharapkan
akan
terjadi
adalah
peningkatan
produktivitas karyawan.
Produktivitas kerja merupakan suatu masalah yang harus mendapatkan
perhatian serius dari pihak perusahaan, karena peningkatan produktivitas kerja itu
tidak akan terjadi dengan sendirinya, tetapi harus ada usaha dan peran serta baik
dari pihak perusahaan maupun dari pihak karyawan itu sendiri. Salah satu cara
untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan adalah dengan cara
menetapkan metode kompensasi yang adil dan layak kepada karyawan tersebut
atas prestasi kerja yang mereka capai. Dengan demikian pemberian kompensasi
dalam perusahaan harus diatur dengan baik, sehingga dapat diterima oleh kedua
belah pihak. Jadi dalam mengembangkan dan menerapkan suatu sistem
kompensasi tertentu kepentingan organisasi dan kepentingan para karyawannya
mutlak untuk diperhitungkan. Sistem kompensasi tersebut diharapkan dapat
menjamin kepuasan para anggota organisasi yang pada gilirannya nanti
memungkinkan organisasi mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan serta
kepentingan organisasi lainnya. Berdasarkan uraian mengenai kompensasi dan
produktivitas perusahaan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang kemudian akan dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah (skripsi)
yang berjudul:
‘Pengaruh
Kompensasi
Finansial
Dan
Non-Finansial
Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Welhap Cahaya Surabaya,
Terhadap
5
1.2. Rumusan Masalah
Seperti halnya perusahaan PT. Welhap Cahaya Surabaya, merupakan salah
satu perusahaan swasta di bidang distributor primer (bahan pokok). Bahan pokok
merupakan suatu kebutuhan masyarakat sehari-hari. Berangkat dari fenomena di
atas, permasalahan yang diamati dalam penelitian ini yaitu rendahnya kinerja
karyawan PT. Welhap Cahaya Surabaya, ini tercerminkan pada saat melaksanakan
aktivitas kerja karyawan belum sesuai harapan perusahaan. Karena kinerja
karyawan sangat terkait dengan pertumbuhan dan pengembangan perusahaan
tersebut.
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini, yaitu :
1. Apakah Kompensasi Finansia dan Kompensasi Non-Finansial secara
serempak berpengaruh signifikan tehadap produktivitas Karyawan di PT.
Welhap Cahaya Surabaya ?
2. Apakah Kompensasi Finansial memiliki pengaruh terhadap produktivitas
kerja karyawan di PT. Welhap Cahaya Surabaya ?
3. Apakah
Kompensasi
Non-Finansial
memiliki
pengaruh
dalam
produktivitas kerja karyawan di PT. Welhap Cahaya Surabaya ?
4. Dari kedua jenis kompensasi tersebut, manakah yang memiliki pengaruh
lebih dominan terhadap produktivitas kerja karyawan di PT. Welhap
Cahaya Surabaya ?
6
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui Kompensasi Fianasial Dan Kompensasi NonFinansial secara serempak pengaruh di PT. Welhap Cahaya Surabaya .
2. Untuk
mengetahui
pengaruh
Kompensasi
Finansial
terhadap
produktivitas kerja karyawan di PT Welhap Cahaya Surabaya .
3. Untuk
mengkaji
pengaruh
KompensasiNon-Finansial
terhadap
produktivitas kerja karyawan di PT. Welhap Cahaya Surabaya .
4. Bagimana kedua jenis kompensasi tersebut, manakah yang memiliki
pengaruh lebih dominan terhadap produktivitas karyawan di PT. Welhap
Cahaya Surabaya .
1.4. Manfaat Penelitian
.4.1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara
teoritis, sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi
referensi terlihat dengan penelitian kompensasi dan produktivitas kerja .
.4.2. Manfaat Praktis
1. Tugas akhir studi sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Di (UWP) Universitas Wijaya
Putra, Kampus 1 Jln Raya Benowo 1–3 Surabaya.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan saran serta pemikiran
yang bermanfaat bagi manajemen PT. Welhap Cahaya Surabaya, dalam
7
melakukan keputusan dalam pemberian kompensasi guna memberikan
motivasi kepada para karyawan mereka yang pada akhirnya nanti
diharapkan mampu meningkatkan produktivitas mereka yang dengan
sudut pandang lebih luas yang secara kolektif dapat dipandang sebagai
peningkatan produktivitas perusahaan.
3. Sebagai bahan pertimbangan serta referensi bagi penulis lain yang akan
mengadakan penelitian dengan judul atau materi yang sama.
8
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1 Produktivitas kerja
2.1.2 Pengertian Produktivitas Kerja.
Setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi dalam
bentuk memberikan produktivitas kerja yang maksimal. Produktivitas kerja
karyawan bagi suatu perusahaan sangatlah penting sebagai alat pengukur
keberhasilan dalam menjalankan usaha. Karena semakin tinggi produktivitas kerja
karyawan dalam perusahaan, berarti laba perusahaan dan produktivitas akan
meningkat. International Labour Organization (ILO) yang dikutip oleh Malayu
S.P Hasibuan (2006:127), mengungkapkan bahwa secara lebih sederhana maksud
dari produktivitas adalah perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang
dihasilkan dan jumlah setiap sumber yang dipergunakan selama produksi
berlangsung. Sumber tersebut dapat berupa:
1)
Tanah
2)
Bahan baku dan bahan pembantu
3)
Pabrik, mesin-mesin dan alat-alat
4)
Tenaga kerja
Konsep produktivitas pada dasarnya dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu
dimensi individu dan dimensi organisasi. Pengkajian masalah produktivitas dari
dimensi individu tidak lain melihat produktivitas terutama dalam hubungannya
9
dengan karakteristikkarakteristik kepribadian individu. Dalam konteks ini esensi
pengertian produktivitas adalah sikap mental yang selalu mempunyai pandangan
bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok
harus lebih baik dari hari ini konsep Henry Simamora. 2004:161, juga
mengisyaratkan dua kelompok syarat bagi produktivitas perorangan yang tinggi:
1)
Kelompok pertama
8
a) Tingkat pendidikan dan keahlian
b) Jenis teknologi dan hasil produksi
c) Kondisi kerja
d) Kesehatan, kemampuan fisik dan mental
2)
Kelompok kedua
a) Sikap mental (terhadap tugas), teman sejawat dan pengawas
b) Keaneka ragam tugas
c) Sistem insentif (sistem upah dan bonus)
d) Kepuasan kerja
Sementara itu ditinjau dari dimensi keorganisasian, konsep produktivitas
secara keseluruhan merupakan dimensi lain dari pada upaya mencapai kualitas
dan kuantitas suatu proses kegiatan berkenaan dengan bahasan ilmu ekonomi.
Oleh karena itu, selalu berorientasi kepada bagaimana berpikir dan bertindak
untuk mendayagunakan sumber masukan agar mendapat keluaran yang optimum.
Dengan demikian konsep produktivitas dalam pandangan ini selalu ditempatkan
pada kerangka hubungan teknis antara masukan (input) dan keluaran (output) I.B.
Denny Ary Djodhi. 2007:24,.
10
Dari berbagai pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
produktivitas kerja adalah kemampuan menghasilkan barang dan jasa dari
berbagai sumberdaya atau faktor produksi yang digunakan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan dalam suatu perusahaan.
2.1.1.2
Peranan dan Pentingnya Produktivitas Kerja
Pentingnya arti produktivitas dalam meninkatan kesejatraan perusahaan
atau nasional telah disadari secara universal. Tidak ada jenis kegiatan manusia
yang tidak mendapatkan dalam keuntungan dari produktivitas kerja karyawan
yang di tingkatkan sebagai kekuatan untuk menghasilkan lebih banyak barangbarang maupun jasa-jasa. Produktivitas itu penting sekali, karena pendapatan
perusahaan atau nasional banyak diperoleh denagan meningkatkan keefetifan dna
mutu tenaga kerja dibadingkan dengan melalui formasi modal dan penambahan
kerja. Dengan kata lain perusahaan atau nasional melaju lebih cepat dari factor
manusia .
Peningkatan produktivitas juga menghasilkan peningkatn langsung pada
stadar hidup yang berada di bawah kondisi distribusi yang sama dari perolehan
produktivitas sesuai dengan masukan tenaga kerja.
Sayang sekali produktivitas sering dikaitkan secara paksa, acuh tak acuh
terhadap kualitas hidup dan pengaruh yang membahayakan bagi lingkungan.
Misalnya, perusahaan tidak manusiawi. Bagi banyak orang meningkatkan
produktivitas berarti bekerja lebih giat dan sepat, mengurangi mutu barang, kerja
dan kehidupan, meningkatkan penganguran dan semacamnya. Kita tidak
11
memberikan andil dengan pandangan-pandangan yang pesimistis ini. Secara
umum diyakini bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, upah yang
wajar
serta
untuk
meningkatkan
kondisi-kondisi
kerja
perlulah
mempertimbangkan produktivitas sebagai factor penyumbang terbesar.
Pada tingakat perusahaan, produktivitas yang meningkat melengkapi
posisi untuk meningkatkan stadar hidup atau paling tidak mempertahankannya
sambil melakukan upaya peningkatan kualiatas hidup. Hal ini dilakukan dengan,
misalnya
penginfestasian
perolehan
produktivitas
pada
proyek-proyek
peningkatan lingkungan. Namun kemajuan dalam produktivitas mungkin diwarnai
adanya hambatan yang berubah-ubah.
Pimpinan perusahaan dan serikat buruh juga memberikan perhatian besar
terhadap peningkatan produktivitas meskipun mereka sering kali tidak setuju
pendekatan mereka. Umumnya serikat buruh perlu diyakinkan benar-benar kong
program peningkatan produktivitas tidak seorangpun akan mau bekerja lebih berat
dan lebih cepat jika dengan itu akan mengurangi karyawan atau teman kerjanya.
Karena manusia adalah sumber penting dan tujuan dari pembangunan kita
harus meningkatkan produktivitas bukan atas beban biaya mereka tetapi atas
beban biaya dari waktu yang terbuang, pengurangan pegawai, birokrasi yang tidak
perlu dan sebagainya.
2.1.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja.
Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan di suatu
perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
12
kerja karyawan tersebut. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas
kerja karyawan baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun
faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijakan
pemerintah secara keseluruhan .
Menurut Suryadi Perwiro Sentono, (2001:56-60), ada 10 faktor yang
sangat diinginkan oleh para karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja
karyawan, yaitu:
1)
pekerjaan yang menarik
2)
upah yang baik
3)
keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan
4)
etos kerja dan
5)
lingkungan atau sarana kerja yang baik
6) promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan perkembangan
perusahaan
7) merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi
8) pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi
9) kesetiaan pimpinan pada diri sipekerja
10) Disiplin kerja yang keras.
Menurut T.Hani Handoko. (2000:30), faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan perusahaan dapat digolongkan pada dua kelompok,
yaitu :
13
1) Yang menyangkut kualitas dan kemampuan fisik karyawan yang meliputi:
tingkat pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos kerja, mental dan
kemampuan fisik karyawan
2) Sarana pendukung, meliputi:
3) Lingkungan kerja, meliputi. Produksi, sarana dan peralatan produksi,
tingkat keselamatan, dan kesejahteraan kerja.
4) Kesejahteraan karyawan, meliputi. Manajemen dan hubungan industri.
Sedangkan menurut H.Hadari Nawawi. 2008:141, menyebutkan bahwa
yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja adalah sebagai berikut :
1)
Tenaga Kerja .
Kenaikan sumbangan tenaga kerja pada produktivitas adalah karena
adanya tenaga kerja yang lebih sehat, lebih terdidik dan lebih giat.
Produktivitas dapat meningkat karena hari kerja yang lebih pendek.
Imbalan dari pengawas dapat mendorong karyawan lebih giat dalam
mencapai prestasi. Dengan demikian jelas bahwa tenaga kerja berperan
penting dalam produktivitas.
2)
Seni Serta Ilmu Manajemen
Manajemen adalah faktor produksi dan sumberdaya ekonomi, sedangkan
seni adalah pengetahuan manajemen yang memberikan kemungkinan
peningkatan produktivitas. Manajemen termasuk perbaikan melalui
penerapan teknologi dan pemanfaatan pengetahuan yang memerlukan
pendidikan dan penelitian.
14
3)
Modal
Modal merupakan landasan gerak suatu usaha perusahaan, karena dengan
modal perusahaan dapat menyediakan peralatan bagi manusia yaitu untuk
membantu melakukan pekerjaan dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Fasilitas yang memadai akan membuat semangat kerja bertambah secara
tidak langsung produktivitas kerja dapat meningkat. Dari berbagai
pendapat di atas dapat disimpulkan kondisi utama karyawan yang semakin
penting dan menentukan tingkat produktivitas karyawan yaitu pendidikan
dan pelatihan, motivasi, disiplin, ketrampilan, tingkat penghasilan,
lingkungan dan iklim kerja, penguasaan peralatan. Dengan harapan agar
karyawan semakin gairah dan mempunyai semangat dalam bekerja dan
akhirnya dapat mempertinggi mutu pekerjaan, meningkatkan produksi dan
produktivitas kerja.
2.1.1.4 Pengukuran Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja dapat diukur dengan dua standar utama, yaitu
produktivitas fisik dan produktivitas nilai. Secara fisik produktivitas diukur secara
kuantitatif seperti banyaknya keluaran (panjang, berat, lamanya waktu, dan
jumlah). Sedangkan berdasarkan nilai, produktivitas diukur atas dasar nilai-nilai
kemampuan, sikap, perilaku, disiplin, motivasi dan komitmen terhadap pekerjaan
atau tugas. Pengukuran produktivitas merupakan suatu proses yang sangat penting
karena akan menjadi landasan dalam membuat kebijakan perbaikan produktivitas
secara keseluruhan dalam proses manajemen. Menurut Tjutju Yuniarsih
15
(2009:163), ada beberapa kondisi prasyarat dalam pengukuran produktivitas
antara lain :
1.
Pengukuran harus dimulai pada permulaan program perbaikan
produktivitas. Berbagai masalah yang berkaitan dengan produktivitas serta
peluang untuk memperbaikinya.
2. Pengukuran produktivitas dilakukan pada sistem industry secara
keseluruhan.
3. Pengukuran produktivitas seharusnya melibatkan semua individu yang
terlibat dalam proses industri. Dengan demikian pengukuran produktivitas
bersifat partisipatif.
4. Pengukuran produktivitas seharusnya dapat memunculkan data. Data itu
nantinya dapat ditunjukkan atau ditampilkan dalam bentuk peta-peta,
diagram-diagram, tabel-tabel perhitungan statistik.
Setiap
organisasi
apapun
bentuknya,
perlu
mengatahui
tingkat
produktivitas pegawai / karyawannya. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengukur
dalam tingkat perbaikan produktivitas kerja karyawan dari waktu ke waktu
dengan cara membandingkannya dengan produktivitas standar yang telah
ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. Tjutju Yuniarsi (2009:164), mengemukakan
ada beberapa manfaat dalam pengukuran produktivitas kerja karyawan dalam
suatu organisasi yang antara lain
1) Organisasi dapat menilai efisiensi konversi penggunaan sumber daya, agar
dapat meningkatkan produktivitas.
16
2) Perencanaan sumber daya akan menjadi lebih efektif dan efisien melalui
pengukuran produktivitas, baik dalam perencanaan jangka panjang
maupun jangka pendek.
3) Tujuan ekonomis dan non ekonomis organisasi dapat diorganisasikan
kembali dengan cara memberikan prioritas yang tepat, dipandang dari
sudut produktivitas.
4) Perencanaan target tingkat produktivitas kerja yang di masa mendatang
dapat dimodifikasi kembali berdasarkan informasi pengukuran tingkat
produktivitas kerja sekarang.
5)
Strategi untuk meningkatkan produktivitas kerja dalam organisasi dapat
ditetapkan
berdasarkan
tingkat
kesenjangan
produktivitas
kerja
(productivity gap) yang ada di antara tingkat produktivitas yang diukur
(actual productivity). Dalam hal ini tingkat produktivitas kerja akan
memberikan informasi dalam mengidentifikasi masalah atau perubahan
yang terjadi sebelum tindakan korektif diambil.
6) Pengukuran produktivitas menjadi informasi yang bermanfaat dalam
membandingkan tingkat produktivitas antarorganisasi yang sejenis, serta
bermanfaat pula untuk informasi produktivitas organisasi pada skala
nasional atau global.
7)
Nilai-nilai produktivitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat
menjadi informasi yang berguna untuk merencanakan tingkat keuntungan
organisasi.
17
8) Pengukuran produktivitas akan menciptakan tindakan-tindakan kompetitif
berupa upaya peningkatan produktivitas kerja secara terus menerus.
9) kerja secara terus menerus.
2.1.2 Kompensasi
2.1.2.1 Pengertian Kompensasi
`Menurut Desler Gary (2007:46), kompensasi karyawan adalah semua
bentuk atau adia yang diberikan karyawan dan muncul dari pekeryaanmereka.
Pada dasar terdapat dua cara untuk membuat pembayaran keuangan kepada
karyawan, yaitu pembayaran lansung dan pembayaran tidak lansung .pembayaran
lansung adalah pembayaran dalam upah, gaji, insentip, komisi dan bonus
.sengdangkan pembayaran tidak lansung adalah pembayaran dalam bentuk
tunyagan-tunyagan keuangan seperti asuransi.
Menurut Dr. M. Kadarisman (2012:433), kompensasi (chonpensation)
melipuh imbalan finansial dan jasa mewujud tertatun jagan yang diterima oleh
para karyawan sebagai bagian dari umbungan kepegawaian .kompensasi
merupakan apa yang diterima oleh para
karyawan
sebagai ganti kontribusi
mereka kepada organiasasi.
Terminology kompentasi sering digunakan secara bergantian dengan
admintrasi gaji dan upah, kedatipun demikian, terminology kompensasi
sesunggunya merupakan konsep yang lebih luas. Manaka dikelolah secara benar,
kompensasi membantu organisasi mencapai tujuannya dan memperoleh,
.memeliara, dan mempertahankan tenaga kerja yang produtif.
18
Menurut Dr. M. Kadarisman (2012:434), kompensasi adalah semua
pendapatan yang berbentuk uang atau barang langsung maupun tidak langsung
dan diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan kepada
perusahaan sedangkan menurut Mondy, R.Wayne. (2008:4), kompensasi adalah
total seluruh imbalan yang diterima para karyawan sebagai pengganti jasa yang
telah mereka diberikan. Hal ini sejalan dengan apa yang di kemukakan oleh
panggabean
dalam
bawasannya
kompensasi
bentuk
merupakan
setiap
pengargahan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi
yang mereka berikan kepada organisasi.
2.1.2.2 Tujuan Kompensasi
Tujuan kompensasi pada tiap–tiap perusahaan berbenda, hal ini tentunya
tergantung pada kepentingan dengan perusahaan. Tujuan kompensasi dapat
dikatakan meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
a) Ikatan Kerjasama. Dengan pemberian kompensasi maka terjalinlah ikatan
kerjasama formal antara majikan dengan karyawan, dimana karyawan
harus mengerjakan tugas–tugasnya dengan baik, sedang pengusaha atau
majikan wajib membajar kompensasi itu sesuai dengan yang telah
disepakati.
b) Kepuasan Kerja. Dengan balas jasa karyawan akan dapat memenuhi
kebutuan fisik, status social dan egistiknya, sehinga karyawan memperoleh
kepuasan kerja dari jabatannya itu
19
c) Pengadahan Efektif. Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar,
maka pengandahan karyawan yang qualified untuk perusahaan itu akan
lebih mudah.
d) Motivasi. Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseonga untuk
melakukan suatu perbuatan tertentu. Motivasi sering pul sebagai faktor
pendorong perilaku seseorang. Motivasi untuk bekerja ini sangat penting,
karena akan mempengaruhi tiggi atau rendanya produktivitas perusahaan.
Tanpa adanya motivasi dari pekerja untuk bekerja sama demi kepentingan
perusahaan maka tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tidak akan
tercapai yaitu.
1) Stabilitas Karyawan. Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan
lajak serta eksternal konsistensi yang kompentatif maka ekstablitas
karyawan lebih terjamain karena turnover relatif kecil.
2) Disiplin. Degan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiflin
karyawan semakin baik. Mereka akanmenyedari serta menaati peraturan–
peraturan yang berlaku.
3) Pengaruh Serikat Buruh. Dengan program kompensasi yang baik,
pengaruh
serikat
buruh
dapat
dihidarkan
dan
karyawan
akan
berkonsentrasi pada pekerjaannya.
4) Pengaruh Pemerintah. Jika program kompensasi itu sesuai dengan
undang–undang perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum)
maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
20
2.1.2.3
Jenis–Jenis Kompensasi
Pada dasarnya kompensasi dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok,
yaitu kompensasi finansial kompensasi bukan finansial. Diartikan selanjutnya
kopensasi non–finansial dapat berupa pekerjaan dan lingkungan pekerjaan.
1. Kompensai yang berbentuk finansial. Kompensasi finansial menurut Dessler
Gary (2007:48), Pertama kompensasi financial yang diberikat secara
langsung, yaitu gaji, upah, komisi–komisi dan bonus. Dan yang kedua
adalah kompensasi finansial yang diberikan secara tidak langsung, seperti
tunjangan kesehatan, tunjangan pensiun, tunjangan hari raya, tunjangan
pendidikan, tunjangan perumahan dan lain sebagainya.
2. Kompensai Yang Berbentuk Non–Finansial. Menurut Dr. M. Kadarisman
(2012:8),
kompensasi non–finansial adalah kepuasan yang diterima
seseorang dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis dan
atau fisik tempat orang tersebut bekerja. Selanjutnya kompensasi non–
finansial dibagi menjadi dua macam yaitu yang berhubungan dengan
pekerjaan dan yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Yang
berhubungan dengan pekerjaan misalnya saja kebijakan perusahaan yang
sehat, pekerjaan yang sesuai, menarik dan menantang, peluang untuk
dipromosikan, pemberian jabatan sebagai simbol status, sedangkan untuk
kompensasi non–finansial yang berhubungan dengan lingkungan kerja
seperti ditempatkan di lingkungan kerja yang kondusif, lingkungan kerja
21
yang sehat, aman dan Nyman, fasilitas kerja yang baik dan memadai dan
lain–lainya.
2.1.2.4 Kompensasi Upah
1. Pengertian Upah
Terkait bahasan tentang kompensasi upah tersebut berikut ini kemukakan
teori, konsep, definisi atau batasan dari para ahli di bidangnya serca analitis yang
penulis diberikan. Malayu,S.P. Hasibuan(2006:118) menemukan sebagai berikut:
“Upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan
berpedoman atas perencian yang di sepakati membayarnya”. Atas dasar uraian
tersebut, terdapat hal yang perlu dilaborasi bahwa upah disini dimasukan sebagai
balas jasa yang adil dan lajak diberikan kepada para pekerja atas jasa–jasanya
dalam mencampai tujuan PT. Welhap Cahaya Surabaya, Upah merupakan imbalan
finansial langsung yang dibajarkan kepada pekerja berdasarkan jam kerja, jumlah
barang yang dihasilkan atau banyaknya pelajanan yang diberikan. Jadi tidak
seperti gajian jumlahnya relatif tetap, besarnya upah dapat berubah–ubah. Konsep
upah biasanya dihubungkan denga proses pembajaran bagi tenaga kerja lapas.
Dengan demikian, upah disini adalah sejenis balas jasa yang diberikan PT. Welhap
Cahaya Surabaya, kepada para pekerja harian (pekerja tidak tetap) yang besar
telah disepakati sebelumnya oleh kedua bala pihak. Upah tersebut juga dibajarkan
setelah pekerjaan selesai dan diterima hasilnya dengan baik oleh pemberi kerja.
Pembajaran upah ini bisa saja setiap hari selesai pekerjaan, atau secara mingguan,
tergantung pada kesepakatan bersama yang sudah dibuat sebelumnya.
22
Upah yang diterima tenaga cleaning service; upah yang diterima oleh para
juru atau tukang bangunan, dan lain–lain sala satu aspek yang sangat penting
dalam penentuan upah adalah jumalah yang diterima pegawai harus memiliki
internal eguity dan external eguity merupakan jumlah yang diperoleh persepsi
sesuai dengan input yang diberikan dibangdingkan dengan pekerjaan yang sama
dalam PT. Welhap Cahaya Surabaya .
2. Proses Penentuan Upah
Terkait dengan bahasan tentang proses penentuan upah ini, berikut
dikemukakan pendapat ahli dibidang manajemen sumber daya manusia. Faustino
Cardoso Gomes 2001:18, menemukan sebagai berikut; salah satu aspek yang
sangat penting dalam penentuan upah adalah jumlah upah yang diterima karyawan
harus memiliki internal eguity dan external eguity. Internal eguity adalah jumlah
yang diperoleh atau di persentasi sesuai dengan input yang diberikan bandingkan
dengan pekerjaan yang sama dalam perusahaan. External eguity merupakan
jumlah yang diterima dibadingkan dengan yang diterima dalam pekerjaan yang
sejenis di laut organisasi.
Oleh karena itu, mengusahakan adanya eguity penentuan upah oleh
perusahaan dapat ditempu dengan 1) menganalitis jabatan; 2) mengepaluasi
jabatan; 3) melakukan survey upah dan; 4) menentukan tingkat upah;. Dijelaskan
bahawa analitis (job analy) perlu dilakukan agar dapat mendesain organisasi dan
menetapkan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan evaloasi pekerjaan.
Analitis pekerjaan adalah menganalitis dan
mendesain pekerjaan apa saja yang
harus dikerjakan, bagimana mengerjakannya dan mengapa pekerjaan itu harus
23
dikerjakan. Analitis pekerjaan akan memberikan informasi pekerjaan bahkan
dapat memperkirakan pengayaan atau perluasan pekerjaan–pekerjaan dan
penyenderhanakan pekerjaan masa yang akan datang. Dengan demikian, analitis
pekerjaan disini adalah informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang harus
di kerjakan dalam suatu organisasi atau perusahaan agar tujuan tercapai. Adapun
manpaat analitis pekerjaan standar pekerjaan, pernyataan personalia (personel
reguirement) perilaku manusia alat–alat yang akanpergunakannya (Malayu,S.P.
Hasibuan 2006–29),
2.1.2.5 Kompensasi Keamanan dan Kompensasi Kesehatan
1.
Pengertian Kompensasi Keamanan
Terkait
dengan
bahasan
tentang
kompensasi
keamanan,
berikut
dikemukakan teori atau konsep, definisi atau batasan serta pendapat para ahli di
bidangnya juga analitis-analitis yang penulis berikut. Samudin (2005:203)
menyatakan “ keamanan (safety) adalah kaadaan karyawan yang bebas dari rasa
takut dan bebas dari segala kemungkinan keselakaan kerja”.
Selanjutnya, Handoko T. Hani. (2001:23), mengemukan sebagai berikut.
Program–program yang dapat dilakukan antara lain yaitu
1) mengunakan mesin–mesin yang dilengkapi alat–alat pengaman;
2) mengunakan peralatan yang lebih baik;
3) mengtur lay out pabrik dan penyerangan sebaik mungkin;
24
4) lantai–lantai, tangka–tangka, dan lerengan–lerengan harus dijaga agar
bebas dari aie, minyak dan oli;
5) melakukan pemeliharaan pasilitas pabrik secara baik;
6) mengunakan berbagai petunjuk dan peralatan keamanan, beserta
larangan–larangan yang di angkap perlu;
7) mendidik para karyawan dalam hal keamanan;
8) membentuk komite manajemen serikat kerja untuk memecahkan
masalah-masalah keamanan, dan sebagainya’’.
Dilihat dari paktorindivindu pekerja sebagai mana dikatakan maslow,
keamanan kerja salah satu kebutuhan dasar manusia yang dapat memengaruhi
motivasi dan kepuasan kerja. Secara social, kerja merupakan akset masyarakat
sebagai subjek dalam usaha meningkatkakeseyatraan masyarakat dan yang
terakhir dengan melakukan usaha–usaha untuk meningkatkan keselamatan kerja
dan meningkatkan profesionalisme unit suber daya manusia dalam mengelola
produktivitas. Oleh karena itu organisasi atau perusahaan dalam hal ini unit suber
daya manusia, berkewajiban melakukan berbagai kegiatan dalam meningkatkan
keselamatan kerja seperti yang diharuskan oleh undang-undang yang tidak
diharuskan olek undang-undang secara tegas, seyauh itu dipikirkan sebagai usaha
untuk meningkatkan kesalamatan kerja .
Secara umum kewajiban organisasi atau perusahan dalam peningkatan
keamanan atau keselamatan kerja dapat disimbulkan sebagai berikut.
25
1) Melihat tempat kerja yang aman dan sehat bagi karyawan;
2) Mematuhi semua stadar dan syarat kerja;
3) Mencatat semua pristiwa keselamatan yang terjadi berkaitan
dengan
keselamatan kerja.
2.
Pengertian Kompensasi Kesehatan
Pengertian
kompensasi
kesehatan
Dalam
dengan
bahasan
tentang
kompensasi kesehatan ini, berikut dikemukakan beberapa teori / konsep, definisi
atau batasan serta pendapat dari para ahli dibidangnya. Irianto, Jusuf, (2001:203),
menyatakan sebagai berikut. “kesehatan pada dasarnya mencakup kesehatan
jasmani apabila seluruh unsur organism badanih seseorang itu berfungsi normal
dan baik, yang berarti tanpa sakit, tanpa menginap penyakit, dan tanpa kesehatan
fisik. Sedangkan sehat rohani adalah bila sesorang sudah berhasil mendapatkan
dirinya pada organisasi tempat ia bekerja, memiliki konsepsi yang akurat tentang
kenyataan–kenyataan hidup, dapat mengatasi berbagai stres dan frustasi, dan
sebagainya’’.
Dengan demikian penciptaan lingkungan kerja yang sehat dapat dilakukan
dengan hal–hal sebagai berikut yaitu.
1) Menjaga kesehatan karyawan dari berbagai gangguan pengelihatan
pendengaran, kelelahan, dan sebagainya (pengendalian suara asing
pengaturan
penerangan
tempat
kerja,
pengaturan
suhu
undara,
pengaturan suhu warna dan fasilitas isterahat).
2) Penyediaan fasilitas–fasilitas pengobatan dan pemeriksaan kesehatan
bagi karyawan dengan berbagai kemudahan sehinga terjangkau bagi
26
setiap karyawan yang memerlukan (termasuk penyediaan dokter dengan
stafnya).
2.2
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka
penyusunan penelitian ini. Kegunaannya untuk mengetahui hasil yang telah
dilakukan oleh peneliti terdahulu. Dari beberapa peneliti tentang variabel-variabel
yang mempengaruhi lingkungan kerja, kompensasi, kinerja diantaranya yang
berjudul:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No
Peneliti/ Tahun Judul Penelitian
1
Eta Setyawan
Suseno,
Djamhur
Hamid, Ika
Ruana, 2014
Variabel penelitian Hasil Penelitian
Pengaruh kompensasi ï‚· Kompensasi
Hasil penelitian
finansial
finansial dan
menujukan bahwa
ï‚·
Kompensasi
nonkompensasi nonterdapat pengaruh yang
finansial
finansial terhadap
signifikan antara
ï‚· Kinerja
kinerja karyawan
kompensasi financial dan
karyawan
(studi pada bank
non- financial terhadap
rakyat indonesia
kinerja karyawan baik
cabang jember)
secara simultan maupun
secara parsial dari
peritungan uji f diketahui
bahwa fhitung = 41,698>
flabel1968 dengan
signifikan sebesar RP.
0,000<0,5. Hasil uji
parsial diketahui memiliki
pengaruh yang signifikan
27
2
3
Polnaya (2007) Pengaruh kompensasi ï‚· Kompensasi
Hasil penelitian tersebut
finansial
finansia dan nondiperoleh kesimpulan
ï‚·
Kompensasi
nonfinansial terhadap
bahwa kompensasi
finansial
kinerja dosen
finansial yakni gaji,
ï‚·
Kinerja
dosen
uneversitas kristen
bonus dan tunjangan,
Indonesia maluku
demikian juga
kompensasi non-finansial
jakni pekerjaan dan
lingkungan berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja dosen dengan
nilai F hitung sebesar
55,021.lebih besar
daripada nilai F tabel
3,136 (55,021> 3,136)
selain itu nilai
signifikannya adalah
sebesar 0,000 lebih kecil
daripada taraf signifikansi
(@) 0,05(0,000< 0,05).
Sairina Alfrida, Pengaruh kompensasi ï‚· Kompensasi
Melalui hasil analisis
finansial
Bambang
finansial dan nonjalur terdapat pengaruh
ï‚·
Kompensasi
nonSwasto
finansial terhadap
yang signifikan antara
finansial
Sunuharyo,
motivasi kinerja dan
pengaruh variabel
ï‚·
Motivasi
kinerja
Endang Siti
kinerja karyawan
kompensasi finansial
Astusi.
(studi pada karyawan ï‚· Kinerja
motivasi kerja pada
karyawan
departemen produksi
karyawan PT Ekamas
PT Ekamas fortuna
fortuna malang sebesar
malang).
RP 0,408. Variabel
kompensasi non finansial
variabel kinerja karyawan
pada karyawan PT
Ekamas fortuna malang
sebesar 0,397 Variabel
kompensasi finansial
variabel kinerja karyawan
pada karyawan PT
Ekamas fortuna malang
sebesar 0,322. Variabel
kompensasi non finansial
28
4
terhadap variabel kinerja
karyawan pada karyawan
PT Ekamas fortuna
malang sebesar 0,257
Maria Ulfa,
Pengaruh kompensasi ï‚· Kompensasi
Hasil penelitian
Kusdi Raharjo terhadap motivasi
ï‚· Motivasi kinerja menujuikan bahwa
Dan Ika
kinerja dan kinerja
berdasarkan rumusan
ï‚· Kinerja
karyawan
Ruhana 2008 karyawan(studi pada
masalah diketahui
karyawan AUTO 2000
variabel kompensasi
malang sutoyo),
finansial memiliki
pengaruh yang signifikan
dan berpengaruh positif
terhadap variabel kenerja
karyawan yaitu sebesar
0,205, dan kompensasi
finansial memiliki
pengaruh yang signifikan
dan berpengaruh positif
terhadap variabel kenerja
karyawan yaitu sebesar
0,196. Variabel motivasi
mempunyai pengaruh
signifikan dan
berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan sebesar 0,363.
Dapat disimbulkan bahwa
pengaruh secara langsung
antara kompensasi
terhadap kinerja
karyawan lebih kuat
dibadingkan dengan
pengaruh secara tidak
langsung antara
kompensasi terhadap
kinerja karyawan melalui
motivasi
29
2.2
Kerangka Konseptual
Faktor-faktor yang menjelaskan mengenai kerangka konseptual beserta
penjelasan masing-masing konsep pokok yang dijadikan pokus penelitian.
Dalam kerangka konseptual yang dibangundengan penelitian ini seperti terlihat
dalam Bagan 2.1 Kerangka Konseptual. Paling dua konsep tersebut diperinci
menjadi 2 yaitu : Kompensasi Finansial dan Kompensasi Non-Finansial secara
berurutan yang akan dijelaskan dengan konsep ini :
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual Penelitian
Kompensasi
` Finansial
(X1)
Produktivitas
Kerja
(Y)
Kompensasi
Non Finansial
(X2)
Fakto-faktor yang menjelaskan dalam pengaruh kompensasi finansial dan
kompensasi non-finansial Sumber Malayu S.P. Hasibuan (2006:128),.dalam
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan maka perusahaan berupaya
dalam
meningkatan
produktivitas
kerja
karyawannya.
Untuk
mencapai
produktivitas tersebut tentunya karyawan harus mempunyai kemampuan dan
motivasi yang tinggi dalam bekerja. Untuk itu karyawan harus berperan aktif
dalam menetapkan mendukung, serta melaksanakan rencana, proses dalam
terwujudnya kemajuan organisasi. Untuk mendatangkan sumber daya yang sesuai
dengan keinginan organisasi maka pegawai harus mendapatkan balas jasa yang
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam hidupnya sehingga terdapat timbal
30
balik jasa. Antara apa yang diberikan pegawai terhadap organisasi berupa hasil
kerja yang baik dan organisasi memberikan penghargaan atas hasil kerja pegawai.
Dengan adnya teknologi yang sangih tanpa adanya dukungan dari sumber
daya yang kurang ahli maka tidak ada berarti apa-apa. Untuk menunjang hal
tersebut perusahaan dituntut untuk memberikan perhatian dengan sebaiksebaiknya kepada karywawn, kompensasi merupakan biaya yang diberikan oleh
perusahaan kepada karyawan sebagai sala satu alat memotivasi untuk lebih giat
dalam melaksanakan pekerjaan dengan harapan perusahaan akan memperoleh
timbal balik dari meningkatkannya motivasi karyawan tersebut.
Menurut Ruky. Achmad, (2003:11), menjatakan bahwa : Kompensasi adalah
semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung
yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada
perusahaan. Menurut Dessler Gary (2007:116), menyatakan bahwa, Kompensasi
Finansial adalah Kompensasi yang diterima karyawan sebagai balas jasa yang
berbentuk uang atau barang.
Kompensasi Finansial dibagi menjadi 2 yaitu kompensasi finansial yang
diberikan kepada karyawan secara langsung meliputi gaji, upah, komisi-komisi
dan bonus. Dan yang kedua Kompensasi Finansial yang diberikan kepada
karyawan dengan cara tidak langsung yaitu: tunjangan hari raya, tunjangan
perumahan, tunjangan pendidikan dan lain-lain sebagainya.
Kompensasi Non-Finansial terdiri dari tiga kategori yaitu: pekerjaan itu
sediri, lingkungan pekerjaan, serta fleksibilitas tempat kerja karakteristik atau sifat
pekerjaan dapat dipadang sebagai bentuk kompensasi non-finansial. Kita akan
31
merasa nyaman dan semangat ketika mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan
minat, bakat, kemampuan dari setiap karyawan. Kebebasan dalam bekerja atau
betapa pekerjaan kita sangat penting atau bermanfaat untuk orang lain menjadikan
pekerjaan tersebut menjadi daya tarik atau secara psikologis memberikan manfaat
kepuasan tersendiri atau imbalan non-keuangan yang dapat dirasakan oleh
karyawan.
2.4.
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian
yang perlu dibuktikan kebenarannya. Untuk tujuan penelitian diatas, maka penulis
mengajukan hipotesis sebagai berikut yaitu:
1. Kompensasi Finansial dan Kompensasi Non-Finansial secara serempak
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas di PT. Welhap Cahaya
Surabaya .
2. Kompensasi Finansial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan di PT. Welhap Cahaya Surabaya .
3. Kompensasi
Non-Finansial
juga
memiliki
berpengaruh
dalam
produktivitas kerja karyawan di PT. Welhap Cahaya Surabaya .
4. Dari kedua jenis kompensasi tersebut diatas ini pengaruh Kompensasi
Finansial ternyata lebih dominan terhadap produktivitas kerja karyawan di
PT. Welhap Cahaya Surabaya .
32
BAB III
METODE PENELITIAN
.1.
Jenis penelitian
Ini adalah jenis penelitian klausal yaitu jenis penelitian kuantitatif yang
menjelaskan hubungan sebab adalah antara satu variabel dengan variabel lainnya
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu
data primer dan data sekunder.
1. Data Primer adalah data yang diperoleh penulis melalui observasi atau
pengamatan langsung dari perusahaan, baik itu melalui observasi,
kuesioner dan wawancara secara langsung dengan pimpinan dan staf
perusahaan sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian ini.
33
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung, yaitu data
tersebut diperoleh penulis dari dokumen–dokumen perusahaan dan buku–
buku literatur yang memberikan informasi tentang kompensasi dan
produktivitas karyawan.
.2.
Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel
3.2.1 Deskripsi Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang mengemukan Sugiyono
(2002:115), bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek /
dsubjek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam
33
penelitian ini, jumlah populasi yakni keseluruhan karyawan PT. Welhap Cahaya
Surabaya, yang berjumlah 32 orang karyawan .
3.2.2 Penentuan Sampel
Sedangkan sampel, menurut Sugiyono (2002 : 116) adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Kemudian,
dikarenakan jumlah populasi yang kecil, maka akan digunakan teknik Sampling
Jenuh dimana seluruh karyawan yang berjumlah 32 orang ini akan penulis jadikan
sebagai sampel dalam penelitian ini .
.3.
Variabel Dan Definisi Operasional Varabel
34
3.3.1 Deskripsi Variabel Kompensasi Finansial (X1) dan Kompensasi NonFinansial (X2) Serta Perhitungan Skor Variabel Bebas.
Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator-indikator yang
menjadi item pertanyaan pada kuisioner dan juga perhitungan skor bagi variabel.
Kompensasi Finansial (X1) dan Kompensasi Non-Finansial (X2), mari kita
uraikan sebagai berikut :
3.3.2 Definisi Operasional Variabel
1. Kompensasi Finansial adalah semua pendapatan yang berbentuk uang atau
barang langsung maupun tidak langsung yang diterima karyawan sebagai
imbalan atas jasa yang telah diberikan kepada perusahaan, yang terbagi
atas kompensasi finansial langsung dan kompensasi finansial tidak
langsung (Malayu S.P. Hasibuan 2006:182).
2. Kompensasi Non-Finansial adalah balas jasa yang diberikan perusahaan
kepada karyawannya bukan dalam bentuk uang, akan tetapi berbentuk
kepuasan yang tercakup dalam aspek psikologis yang terbagi atas
kompensasi non-finansial yang berhubungan dengan pekerjaan dan
kompensasi non-finansial yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
Mondy, R. Wayne. 2008:186,.
3. Produktivitas kerja karyawan adalah hasil kongkrit (produk) yang dapat
dijual oleh individu atau kelompok, selama satuan waktu tertentu dalam
suatu proses kerja. Dalam hal ini pun semakin tinggi penjualan produk
dalam waktu yang semakin singkat dapat dikatakan bahwa tingkat
produktivitasnya mempunyai nilai yang tinggi dalam hasil-hasil kinerjanya
35
begitupun sebaliknya .Sugiyono (2002:117) untuk itu produktivitas kinerja
yang lebih baik hasilnya bisa dapat dijual .
Tabel 3.3
Variabel Penelitian dan Definisi Operasaional
Variabel
Definisi Operasional
Indikator
Kompensasi Finansial Semua pendapatan yang1. – Upah
(X1)
berbentuk uang atau 2. - Gaji
barang langsung maupun
3. - Komisi
tidak langsung yang 4. - Bonus
diterima karyawan
sebagai imbalan atas jasa
yang telah diberikan
kepada perusahaan, yang
terbagi atas kompensasi
finansial langsung dan
kompensasi finansial
tidak langsung
Kompensasi NonBalas jasa yang diberikan - Kebijakan Perusahaan yang
Finansial (X2)
perusahaan kepada
sehat
karyawannya bukan
- Pekerjaan
yang
sesuai,
dalam bentuk uang, akan menarik dan menantang
tetapi berbentuk
- Peluang untuk
kepuasan yang tercakup
Dipromosikan
dalam aspek psikologis - Rekan kerja/suasana
yang terbagi atas
kerja yang kondusi
kompensasi non-finansial - Lingkungan kerja yang
yang berhubungan
sehat, aman dan nyaman
dengan pekerjaan dan
kompensasi non-finansial
yang berhubungan
dengan lingkungan kerja
Produktivitas (Y)
Hasil kongkrit (produk) - Tingkat penyelesaian pekerja
yang dihaslkan individu
Efektivitas dan efisiensi
atau kelompok, selama
waktu
satuan waktu tertentu
- Pengukuran produktivitas
dalam suatu proses kerja
melibatkan semua indivindu
yang terlibat dalam proses
distributor primer
.4.
Teknik Pengumpulan Data Dan Intrumen Penelitian
36
3.4.1
Teknik Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data yang diperlukan dalam pembahasan ini melalui
duatahap penelitian, yaitu:
1. Studi Kepustakaan (Library Research)
Studi kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data sekunder dari
perusahaan, landasan teori dan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini
dengan cara dokumentasi. Studi dilakukan antara lain dengan mengumpulkan data
yang bersumber dari literatur–literatur, bahan kuliah, dan hasil penelitian lainnya
yang ada hubungannya dengan objek penelitian. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai masalah yang sedang dibahas.
2. Studi Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang diperlukan dengan
cara melakukan pengamatan langsung pada perusahaan PT. Welhap Cahaya
Surabaya, baik melalui observasi, penyebaran kuesioner kepada para karyawan,
dan wawancara. Penelitian Lapangan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Wawancara adalah metode untuk mendapatkan data dengan cara melakukan
tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan guna
mendapatkan data dan keterangan yang menunjang analisis dalam
penelitian.
b) Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan langsung pada obyek yang diteliti sehingga diperoleh gambaran
yang jelas mengenai masalah yang dihadapi.
37
c) Kuesioner, adalah pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan
kepada responden yang dijadikan sebagai sampel penelitian.
3.4.2
Intrumen penelitian
Intrumen merupakan alat bantu bagi peneliti didalam mengunakan metode
pengumpulan data. Instrumen di dalam melakukan penelitian menggunakan
angket.
Angket (kuesioner atau daftar pertannyaan) merupakan cara pengumpulalan
data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Sudah
barang tentu respondennya ditentukan dahulu berdasarkan teknik sampling.
Peneliti dapat mendatangi sendiri responden dengan mengirim daftar pertanyaan
itu melalui pos. karena “kepraktisannya” itulah angket banyak digunakan dalam
peneliti. Dan juga Dalam pengukuran jawaban responden, pengisian kuesioner
kemanfaatan dan kemudahan penggunaan teknologi informasi terhadap kinerja
karyawan diukur dengan menggunakan skala likert, dengan tingkatan sebagai
berikut :
1. Jawaban Sangat Setuju
diberi bobot 5
2. Jawaban Setuju
diberi bobot 4
3. Jawaban Ragu-ragu
diberi bobot 3
4. Jawaban Tidak Setuju
diberi bobot 2
5. Jawaban Sangat Tidak Setuju
diberi bobot 1
38
.5.
3.5.1
Teknik Keabsahan Data
Uji Validitas Data
Priyatno (2010:90) mengemukakan bahwa “uji validitas sering digunakan
untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner atau skala, apakah itemitem pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur
Pengujian validitas data dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi
Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Product Moment). Sugiyono (2002:118)
mengemukakan bahwa .
Analisis ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor
item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item.
Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan
item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang
ingin diungkap.
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05.
Kriteria pengujian kriteria pengujiannya adalah jika r hitung ≥ r tabel maka
instrumen atau item-item pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan valid). Jumlah data (n) = 44, maka didapat r tabel sebesar 0,297.
Setelah dilakukan pengujian validitas data pada variabel kompensasi finansial
semua item pernyataan dinyatakan valid, begitu pula pada variabel kompensasi
nonfinansial semua item pernyataan juga dinyatakan valid. Sedangkan pada
variabel kinerja karyawan diketahui ada 1 item pernyataan yang tidak valid yaitu
item pernyataan 30. Oleh karena itu, 1 item tersebut tidak disertakan dalam
pengujian tahap selanjutnya.
39
3.5.2
Uji Reliabilitas Data
Menurut Sugiyono (2010:97), uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui
konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan
tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang”. Uji reliabilitas hanya dilakukan
untuk item pernyataan yang valid. Uji reliabilitas data dalam penelitian ini
menggunakan metode Cronbanch’s Alpha.
Teknik yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas adalah
Cronbach Alpha dengan cara membandingkan nilai Alpha dengan standarnya,
dengan ketentuan jika:
1. Nilai Cronbach Alpha 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel
2. Nilai Cronbach Alpha 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel
3.
Nilai Cronbach Alpha 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliable
4.
Nilai Cronbach Alpha 0,61 s.d. 0,80, berarti reliable
5.
Nilai Cronbach Alpha 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel
.6.
3.6.1
Teknik Analisis Data
Metode Analisis
Untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan maka dalam
penelitian ini digunakan :
3.6.2
Analisis Deskriptif Kuantitatif
40
Analisis deskriptif kuantitatif. Merupakan metode yang bertujuan mengubah
kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami, dalam bentuk
informasi yang ringkas, dimana hasil penelitian beserta analisanya diuraikan
dalam suatu tulisan ilmiah yang mana dari analisa tersebut akan dibentuk suatu
kesimpulan.
3.6.3
Analisis Kuantitatif
3.6.3.1 Persamaan regresi Berganda
Dalam mengetahui hubungan dan pengaruh antara kemanfaatan dan
kemudahan penggunaan teknologi informasi dengan kinerja karyawan digunakan
teknik analisis regresi berganda, untuk mengetahui besarnya pengaruh secara
kuantitatif dari suatu perubahan (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel
Y). Analisis regresi menggunakan rumus persamaan regresi berganda seperti yang
dikutip dalam Sugiyono (2008: 277), yaitu :
Y = a+b1X1+b2X2
Dimana :
Y = Variabeldependen, yaitu Produktivitas
X1 = Variabel independen, yaitu Kompensasi Finansial
X2 = Variabel independen, yaitu Kompensasi Non-Finansial
a = Konstanta yang merupakan rata-rata nilai Y pada saat nilai X1 dan
X2 sama dengan nol
b1 = koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap
perubahan X1 dengan menganggap X2 konstan.
41
b2 = koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap
perubahan X2 dengan menganggap X1 konstan.
3.6.3.2.
Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk
variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dengan melihat
besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Jika (R2) yang diperoleh mendekati
1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan
hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R2) makin
mendekati 0 (nol) maka semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap
variabel terikat.
3.6.3.3 Uji F (Uji Serempak)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah
kompensasi financial (X1)
dan kompensasi non financial (X2) secara simultan berpengaruh
terhadap
produktivitas kerja karyawan (Y), dengan rumus, sebagai berikut.
SSR/k
Uji F =
SSE/ (n-k-l)
Keterangan
SSE
SSR
n
k
:
:
:
:
:
Error Sum of squares
Regression rum of squares
Banyaknya sampel
Jumlah variabel yang dianalisis
Adapun kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
(1)
Menentukan hipotesis statistic
42
H0 = a1 = a2 = 0
Hi = a1 a2 0
(2)
artinya tidak ada pengaruh
artinya ada pengaruh
Kriteria Pengujian
Sig F >
(0,05)
Sig F
:
H0 tidak ditolak
:
H0 ditolak
3.6.3.4 Uji T (Uji Parsial)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah Pengambangan SDM (X1)
dan Kompetensi (X2) secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y)
dengan rumus, sebagai berikut.
bi
t = Sbi
Keterangan Sbi: Standar deviasi bi
Adapun kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
(3)
Menentukan hipotesis statistic
H0 = a1 = 0
Hi = a1 0
(4)
artinya tidak ada pengaruh
artinya ada pengaruh
Kriteria Pengujian
Sig t > (0,05)
:
H0 tidak ditolak
Sig F
:
H0 ditolak
43
BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
4.1 Penyajian Data
.1.1 Deskripsi Perusahaan
4.1.1.1
Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT. Welhap Cahaya Surabaya
adalah salah satu dari
sekian banyak
perusahaan yang bergerak di bidang disitributor bahan kebutuhan sehari-hari.
Perusahaan didirikan dalam bentuk Perseroan Terbatas dimana kepemilikannya
perusahaan terdiri atas saham yang disepakati atas dasar penanaman modal.
PT. Welhap Cahaya Surabaya merupakan Trading Company yang didirikan
pada tahun 1978 bertempat di Pasar Turi yang merupakan salah satu pusat
perdagangan di kota Surabaya. Seiring dengan berjalannya waktu PT. Welhap
Cahaya Surabaya berkembang dengan pesatnya sehingga membutuhkan tempat
yang lebih luas untuk kantor dan gudang.
Saat ini PT. Welhap Cahaya Surabaya berpusat di Jalan Bibis 19- 23
Tandes Surabaya. Menempati lahan luas 3.000 m 2 untuk kantor sekaligus gudang
44
mempekerjakan sekitar 60 orang dengan keahlian dan pengalaman di setiap divisi
perusahaan .
Komisaris berhak melakukan pengawasan atas kebijakan direksi dalam
menjalankan perseroan, serta memberikan nasehat kepada direksi. Direksi dari
perseroan terbatas terdiri atas satu orang direktur yang bertanggungjawab penuh
dalam memimpin dan melaksanakan perseroan sesuai dengan maksud dan
tujuannya. Didalam menjalankan tugasnya direktur dibantu oleh beberapa staf .
44
4.1.1.2 Visi dan Misi perusahaan
a. Visi Perusahaan
Visi adalah menjadi trading compani terbesar, terbaik dan terpercaya di
Jawa Timur.
b. Misi Perusahaan
Misi perusahaan adalah memiliki jaringan yang kuat dan terorganisir
menyediakan barang dengan harga terjangkau serta menciptakan lapangan
pekerjaan dan memiliki pekerja yang berkualitas dan profesional.
4.1.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah kerangka tertentu yang dipakai untuk
menunjukkan hubungan secara fornal dalam organisasi agar dapat bekerja sama
secara harmonis, serta menggambarkan secara jelas akan tanggung jawab dari
karyawan, yang dikoordinasikan sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Struktur organisasi yang tepat dan baik dapat memudahkan
45
pengontrolan terhadap pelaksanaan tugas yang ada hubungannya dengan
perkembangan perusahaan.
Untuk lebih jelasnya disajikan data struktur
organisasi PT. Welhap Cahaya Surabaya .
Gambar 4.1
Strutur Organisasi
Direktur
Sekretaris
Bendahara
Adminitrasi
Sales
Supir
Sumber : PT. Welhap Cahaya Surabaya, 2015
Uraian Tugas :
1.
Direktur
Mempunyai wewenang dan tugas :
a. Memimpin
dan
menjalankan
wewenang
perusahaan
untuk
mencapai tujuan perusahaan;
b. Bersama-sama dengan bagian penjualan menetapkan kebijakan
perusahaan;
c. Melakukan kerjasama dengan perusahaan lain;
46
d. Menjaga dan membina koordinasi yang baik terhadap semua
elemen dalam perusahaan, baik secara langsung maupun tidak
langsung;
e. Bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan.
2.
Sekretaris
a. Membantu
pengendalian
pimpinan
dan
dalam
pengawasan
mengadakan
terhadap
perencanaan,
kegiatan-kegiatan
perusahaan;
b. Membantu pimpinan dalam melaksanakan tugas sehari-hari, baik
menyangkut masalah penyampaian kebijakan secara tertulis kepada
bawahan maupun penyampaian informasi kepada pihak ekstern
yang berhubungan dengan perusahaan;
c. Membantu pimpinan membuat jadwal kegiatan sehari-hari.
3.
Sales
a. Membuat perencanaan target penjualan;
b. Mengkoordinir kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran;
c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan pemasaran;
d. Mengevaluasi hasil penjualan;
e. Bertanggung jawab terhadap kegiatan pemasaran;
f. Membuat laporan penjualan;
4.
Administrasi
47
a. Menyelenggarakan tata usaha kepegawaian;
b. Mencatat dan menyimpan data pegawai serta mengadakan
pengawasan dan pencatatan absensi pegawai sehingga dapat
memberikan informasi kepada yang dibutuhkan untuk dapat
mengambil tindakan seperlunya tepat pada waktunya;
c. Merencanakan peraturan-peraturan perusahaan termasuk peraturan
dibidang kesejahteraan pegawai;
d. Merencanakan, melaksanakan kegiatan keuangan yang berkaitan
dengan penerimaan dan pengeluaran perusahaan;
e. Menyelenggarakan
penerimaan
dan
pencatatan
pemasukan
keuangan dari piutang dan lain-lain;
f. Mencatat dan menyimpan uang tunai, surat-surat berharga,
dokumen bank dan lain-lain;
g. Menyelenggarakan pembayaran dan mencatat biaya/pengeluaran
keuangan kepada kreditur dan lain-lain;
h. Membuat dan melaporkan posisi cash setiap saat.
4.1.2
.1.2.1
Dskripsi Responden
Keadaan Responden Menurut Latar Belakang Pendidikan
Tabel 4.1
Latar Belakang Pendidikan Responden
PENDIDIKAN
JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI PEREMPUAN
JUMLAH
%
48
SLTP
SLTA
DIPLOMA-3
Strata-1
6
17
2
2
3
1
1
JUMLAH
27
5
Sumber : PT. Welhap Cahaya Surabaya, 2015
6
20
3
3
18,76
62,50
9,37
9,37
32
100
Dari tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa
latar belakang
pendidikan responden yang menjadi subjek penelitian yang berpendidikan SLTP
jumlahnya 6 orang (18,76%), SLTA jumlahnya 20 orang (62,50%), Diploma
jumlahnya 3 orang (9,37%), sedangkan untuk Strata-1 jumlahnya 3 orang
(9,37%).
Ini menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan karyawan
perusahaan PT. Welhap cahaya Surabaya di nilai cukup, karena hampir sebagian
besar semuanya berpendidikan SLTA.
4.1.2.2
Keadaan Responden Menurut Lamanya Bekerja
Tabel 4.2
Menurut Lamanya Bekerja Responden
Lama Kerja
0 - 5 tahun
6 - 10 tahun
11- 15 tahun
16- 20 tahun
> 20 tahun
JUMLAH
Sumber
JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
5
4
2
10
1
5
1
3
1
27
5
: PT. Welhap Cahaya Surabaya, 2015
JUMLAH
5
6
11
6
4
32
%
15,62
18,75
34,38
18,75
12,50
100
Dari tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa lama kerja responden
yang menjadi subjek penelitian yang lama kerja 0 -5 tahun jumlahnya 9 orang
(15,62%), 6-10 tahun jumlahnya 6 orang (18,75%), 11-15 tahun jumlahnya 11
49
orang (34,38%), 16-20 tahun jumlahnya 6 orang (18,75%), > 20 tahun jumlahnya
4 orang (12,50%).
Ini menunjukkan bahwa lama kerja sangat penting untuk membentuk
seseorang lebih dewasa dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan
pekerjaannya dan semakin mempunyai keterikatan yang tinggi. Semakin lama
karyawan itu bekerja pada perusahaan, akan semakin lebih mempunyai
keterikatan kerja. Dari kenyataan tersebut dapat dilihat bahwa faktor pengalaman
kerja tidak selamanya seseorang mempunyai keterikatan yang tinggi, walaupun
dalam kenyataannya ada ditemukan sebaliknya.
4.1.2.3
Karakter Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4.3
Karakter Responden Berdasarkan Umur
Umur
JENIS KELAMIN
JUMLAH
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
17 - 27 tahun
8
1
9
28 - 38 tahun
13
2
15
39 - 49 tahun
3
2
5
> 50 tahun
3
3
JUMLAH
27
5
32
Sumber : PT. Welhap Cahaya Surabaya, 2015
%
28,12
46,88
15,63
9,37
100
Dari tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa umur responden yang
menjadi subjek penelitian yang umurnya 17 – 27
tahun jumlahnya 9 orang
(28,12%), yang 28-38 tahun jumlahnya 15 orang (46,88%), yang 39-49 tahun
jumlahnya 5 orang (15,63%), sedangkan yang 50 tahun keatas jumlahnya 3 orang
50
(9,37%). Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar responden umurnya 28
sampai 38 tahun.
Status Karyawan
4.1.2.4
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Status
Status
JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
%
Peg. Tetap
Peg. Kontrak
12
17
2
3
12
20
37,50
62,50
JUMLAH
27
5
32
100
Sumber : PT. Welhap Cahaya Surabaya, 2015
Dari tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa jumlah pegawai yang
berstatus karyawan tetap yang ada di PT. Welhap Cahaya Surabaya, sebanyak 12
orang (37,50%), sedangan yang nertstatus karyawan kontrak sebesar 20 oarng
( 62,50%). Jadi sebagian besar responden merupakan karyawan kontrak.
4.1.3 Tanggapan Responden
51
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk menginterpretasikan distribusi
jawaban responden, yang bertujuan untuk mendeskripsikan kompensasi finansial
dan kompensasi non finansial berdasarkan jawaban para responden.
4.1.3.1 Kompensasi Finansial
Bahwa kompensasi finansial yang dilaksanakan oleh PT. Welhap Cahaya
Surabaya diduga berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawa PT. Welhap
Cahaya Surabaya. Untuk mengetahui seberapa tinggi kompensasi finansial dalam
mengimplikasikan nilai nilai yang ditetapkan. Di ukur melalui pernyataan
kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawannya, komisi yang
diterima, pemberian penghargaan dan kesempatan utuk mengembangkan diri.
Tabel 4.5
Tanggapaan Responden tentang Variabel Kompensasi Finansial
No.
Pernyataan
Jawaban Responden
STS
TS
C
S
SS
1
2
3
4
5
1
Kompensasi yang diberikan
sesuai harapan karyawan
-
-
-
29
3
(90,5%) (9,4%)
31
1
(96,9%) (3,1%)
2
Komisi
yang
cukup memadai.
diterima
-
-
-
3
Pemberian
penghargaan
bagi
karyawan
akan
memberikan semangat kerja
-
-
1
(3,1%)
29
2
(90,5%) (6,3%)
4
Mempunyai
kesempatan
untuk
mengembangkan
keterampilan
dan
kemampuan
-
-
1
(3,1%)
29
2
(90,5%) (6,3%)
Total
-
-
2
118
8
52
Rata-rata
-
-
0,5
(1,6%)
29,5
2
(92,2%) (6,2%)
Sumber: Data diolah, tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa Kompensasi
yang diberikan sesuai harapan karyawan PT. Welhap Cahaya Surabaya, yang
menilai setuju sebanyak 29 orang (90,5%), sedangkan yang menilai sangat setuju
sebanyak 3 orang (9,4%), sehingga dapat disimpulkan sebagian besar responden
menilai bahwa perusahaan PT. Welhap Cahaya Surabaya dikatakan baik karena
sudah memberikan kompensasi kepada karyawannya.
Berikutnya dapat diketahui bahwa komisi yang diterima cukup memadai,
yang menilai setuju sebanyak 31 orang (96,9%), sedangkan yang menilai sangat
setuju sebanyak 1 orang (3,1%), sehingga dapat disimpulkan sebagian besar
responden menilai bahwa perusahaan PT. Welhap Cahaya Surabaya dikatakan
baik, karena sudah memberikan komisi kepada karyawan.
Berikutnya dapat diketahui bahwa Pemberian penghargaan bagi karyawan
akan memberikan semangat kerja, yang menilai cukup sebanyak 1 orang (3,1%),
sedangkan yang menilai setuju sebanyak 29 orang (90,6%), sedangkan yang
menilai sangat setuju sebanyak 2 orang (5,3%), sehingga dapat disimpulkan
sebagian besar responden menilai bahwa perusahaan PT. Welhap Cahaya
Surabaya dikatakan baik, karena sudah memberikan penghargaan kepada para
karyawannya.
Berikutnya
dapat
diketahui
bahwa
mempunyai
kesempatan
untuk
mengembangkan keterampilan dan kemampuan, yang menilai cukup sebanyak 1
orang (3,1%), yang menilai setuju sebanyak 29 orang (90,6%), sedangkan yang
53
menilai sangat setuju sebanyak 2 orang (5,3%), sehingga dapat disimpulkan
sebagian besar responden menilai bahwa perusahaan PT. Welhap Cahaya
Surabaya dikatakan baik, karena sudah memberikan
kesempatan untuk
mengembangkan keterampilan dan kemampuan. Untuk selanjutnya disajikan data
kompensasi non finansial.
4.1.3.2 Kompensasi Non Finansial
Bahwa kompensasi non finansial yang dilaksanakan oleh PT. Welhap
Cahaya Surabaya diduga berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawa PT.
Welhap Cahaya Surabaya. Untuk mengetahui seberapa tinggi kompensasi non
finansial dalam mengimplikasikan nilai nilai yang ditetapkan. Di ukur melalui
pernyataan perusahaan menetapkan kebijakan, perusahaan
kebersihan ruang kantor,
memperhatiakan
perusahaan memperhatikan lingkungan kerja,
perusahaan memperhatikan hubungan kerja dan komunikasi, serta perusahaan
memperhatikan keamanan dan ketenangan kerja. Untuk lebih jelasnya disajikan
data table kompensasi non finansial.
Tabel 4.6
Tanggapaan Responden tentang Variabel Kompensasi Non Finansial
No.
1
Pernyataan
Perusahaan
Jawaban Responden
menetapkan
STS
TS
C
S
SS
1
2
3
4
5
-
-
20
12
-
54
kebijakan yang baik bagi
karyawan
(62,5%) (37,5%)
2
Perusahaan memperhatikan
kebersihan ruang kantor
-
-
3
Perusahaan memperhatikan
lingkungan kerja
-
-
20
12
(62,5%) (37,5%)
-
4
Perusahaan memperhatikan
hubungan
kerja
dan
komunikasi
-
-
22
10
(68,8%) (31,3%)
-
5
Perusahaan memperhatikan
keamanan dan ketenangan
kerja
-
-
22
10
(68,8%) (31,3%)
-
Total
-
-
Rata-rata
-
-
Sumber:
8
(25%)
24
(75%)
92
-
68
-
18,4
13,6
(57,5%) (42,5%)
-
Data diolah, tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa perusahaan
menetapkan kebijakan yang baik bagi karyawan, yang menilai cukup sebanyak
20 orang (62,5%), sedangkan yang menilai setuju sebanyak 12 orang (37,5%),
sehingga dapat disimpulkan sebagian besar responden menilai kebijakan yang
diterapkan oleh perusahaan PT. Welhap Cahaya Surabaya dikatakan cukup.
Berikutnya tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa perusahaan
memperhatikan kebersihan ruang kantor, yang menilai cukup sebanyak 8 orang
(25%), sedangkan yang menilai setuju sebanyak 24 orang (75%), sehingga dapat
disimpulkan sebagian besar responden menilai baik kepada PT. Welhap Cahaya
Surabaya, karena sudah memperhatikan kebersihan ruang kantor.
Berikutnya tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa perusahaan
memperhatikan lingkungan kerja, yang menilai
cukup sebanyak
20 orang
(62,5%), sedangkan yang menilai setuju sebanyak 12 orang (37,5%), sehingga
55
dapat disimpulkan sebagian besar responden menilai cukup kepada PT. Welhap
Cahaya Surabaya, karena sudah memperhatikan lingkugan kerja kantor.
Berikutnya tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa perusahaan
memperhatikan hubungan kerja dan komunikasi, yang menilai cukup sebanyak
22 orang (68,8%), sedangkan yang menilai setuju sebanyak 10 orang (31,3%),
sehingga dapat disimpulkan sebagian besar responden menilai cukup kepada PT.
Welhap Cahaya Surabaya, karena sudah memperhatikan hubungan kerja dan
komunikasi.
Berikutnya tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa perusahaan
memperhatikan keamanan dan ketenangan kerja, yang menilai cukup sebanyak
22 orang (68,8%), sedangkan yang menilai setuju sebanyak 10 orang (31,3%),
sehingga dapat disimpulkan sebagian besar responden menilai cukup kepada PT.
Welhap Cahaya Surabaya, karena sudah memperhatikan keamanan dan
ketenangan kerja. Selanjutnya disajikan data produktivitas kerja.
4.1.3.3 Produktivitas Kerja
Bahwa produktivitas kerja yang dilaksanakan oleh PT. Welhap Cahaya
Surabaya diduga dipengaruhi oleh kompensasi finansial dan kompensasi non
finansial yang diditerapkan oleh PT. Welhap Cahaya Surabaya. Untuk mengetahui
seberapa tinggi produktivitas kerja dalam mengimplikasikan nilai nilai yang
ditetapkan. Di ukur melalui pernyataan berusaha agar pekerjaan seselai sesuai
waktu yang ditentukan, menyelesaikan tugas dengan penuh tanggung jawab,
berusaha menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dan hasil pekerjaan menentukan
56
kelangsungan hidup
perusahaan.
Untuk lebih jelasnya disajikan data
produktivitas kerja.
Tabel 4.7
Tanggapaan Responden tentang Variabel Produktivitas Kerja
No.
Pernyataan
Jawaban Responden
STS
TS
C
S
SS
1
2
3
4
5
1
Berusaha agar pekerjaan
selesai sesuai waktu yang
ditentukan
-
-
2
Menyelesaiakan
dengan penuh
jawab
tugas
tanggung
-
-
3
Berusaha
menyelesaikan
pekerjaan lebih cepat dari
waktunya
-
-
20
12
(62,5%) (37,5%)
-
4
Hasil pekerjaan menentukan
kelangsungan
hidup
perusahaan
-
-
22
10
(68,8%) (31,3%)
-
Total
-
-
Rata-rata
-
-
Sumber:
20
12
(62,5%) (37,5%)
8
(25%)
92
24
(75%)
68
18,4
13,6
(57,5%) (42,5%)
-
-
-
Data diolah, tahun 2015
Berdasarkan
tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa karyawan
berusaha agar pekerjaan selesai sesuai waktu
yang ditentukan, yang menilai
57
cukup sebanyak 8 orang (25%), sedangkan yang menilai setuju sebanyak 24
orang (75%), sehingga dapat disimpulkan sebagian besar responden menilai baik
kepada para karyawan, karena berusaha agar pekerjaan selesai sesuai waktu yang
ditentukan.
Berikutnya berdasarkan
tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa
karyawan menyelesaiakan tugas dengan penuh tanggung jawab, yang menilai
cukup sebanyak 12 orang (37,5%), sedangkan yang menilai setuju sebanyak 20
orang (62,5%), sehingga dapat disimpulkan sebagian besar responden menilai
baik kepada
para karyawan, karena karyawan menyelesaiakan tugas dengan
penuh tanggung jawab.
Berikutnya berdasarkan
tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa
karyawan berusaha menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktunya, yang
menilai
cukup sebanyak
16 orang (50%), sedangkan yang menilai setuju
sebanyak 16 orang (50%), sehingga dapat disimpulkan sebagian besar responden
menilai cukup baik kepada
para karyawan, karena berusaha menyelesaikan
pekerjaan lebih cepat dari waktunya.
Berikutnya berdasarkan
tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa
hasil pekerjaan menentukan kelangsungan hidup perusahaan, yang menilai cukup
sebanyak 22 orang (68,8%), sedangkan yang menilai setuju sebanyak 10 orang
(31,3%), sehingga dapat disimpulkan sebagian besar responden menilai cukup
baik kepada para karyawan, karena berusaha menyelesaikan pekerjaan lebih cepat
dari waktunya.
58
4.1.3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
4.1.3.1
Uji Validitas
Sebelum dilakukan analisis data, dilakukan terlebih dahulu uji validitas
dan uji reliabilitas.
Hasil uji validitas untuk angket kompensasi finansial dan
kompensasi non-finansial jumlah
angketnya sebanyak 4 butir,
setelah diuji
validitas internalnya, dengan korelasi product moment, diperoleh koefisien
korelasi yang memuaskan untuk semua butir. dan nilai kecenderungan P =0,001
sampai P= 0,012 atau < P= 0,05.
Untuk angket kompensasi non-finansial
sebanyak 5 butir, diperoleh koefisien korelasi yang memuaskan untuk semua
butir dan nilai kecenderungan P =0,000 sampai P= 0,022 atau < 0,05. Untuk
angket produktivitas kerja karyawan sebanyak 4 butir, diperoleh koefisien korelasi
yang memuaskan untuk semua butir dan nilai kecenderungan P= 0,000 atau <
0,05. sehingga butir-butir instrumen untuk kompensasi finansial, kompensasi
non-finansial, dan produktivitas kerja karyawan dapat dikatakan valid. Untuk
lebih jelasnya disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.8 Uji Validitas
ANGKET
Kompensasi Finansial
X11
X12
X13
X14
Kompensasi Non-Finansial
X21
X22
X23
X24
X25
KOEFISIEN
KORELASI
(r)
PROBABILT
AS
(P)
KET.
0,535
0,437
0,576
0,576
0,002
0,012
0,001
0,001
Valid
Valid
Valid
Valid
0,653
0,550
0,585
0,403
0,828
0,000
0,001
0,000
0,022
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
59
Produktivitas Kerja karyawan
Y1
Y2
Y3
Y4
Sumber : Hasil Olahan, 2015
4.1.3.2
0,658
0,781
0,595
0,648
0,000
0,000
0,000
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Uji Reliabilitas
Seperti telah dijelaskan di bab sebelumnya bahwa koefisiensi Conbrach
Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala (variabel atau
indikator observasi). Tabel di bawah ini merupakan hasil uji reliabilitas
koefisienCronbach’s Alpha. Untuk lebih jelasnya disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.9
Uji Reliabilitas
No.
1
2
3
Variabel
Kompensasi Finansial
Kompensasi Non -Finansial
Produktivitas Kerja karyawan
Alpha
0,6813
0,8143
0,7632
Sumber: Hasil Olahan, 2015
Dari hasil uji keandalan kompensasi finansial menunjukkan bahwa alpha
( ) = 0,6813. Ini menunjukkan bahwa harga alpha untuk variabel kompensasi
finansial > 0,60. artinya alat yang dipakai reliabel atau andal.
Hasil uji keandalan kompensasi non finansial diperoleh harga alpha ( ) =
0,8143. Ini menunjukkan bahwa harga alpha untuk variabel kompensasi nonfinansial > 0,60. artinya alat yang dipakai reliabel atau andal. Selanjutnya hasil
uji keandalan produktivitas kerja menunjukkan bahwa alpha () = 0,7632. Ini
60
menunjukkan bahwa harga alpha untuk variabel produktivitas kerja > 0,60.
artinya alat yang dipakai reliabel atau andal.
4.2
.2.1
Hasil Analisis
Uji Persamaan Regresi Berganda
Dari hasil perhitungan analisis regresi berganda yang menggunakan bantuan
komputer dengan memakai program SPSS didapat hasil sebagai berikut :
Y = 9,166 + 0,236 X1 + 0,198 X2
Dari persamaan di atas, dapat di interprestasikan sebagai berikut :
-a = 9,166 mengandung pengertian bahwa apabila PT. Welhap Cahaya Surabaya
tidak menerapkaan kopensasi finansial dan kompensasi non finansial maka
produktivitas kerja karyawan akan tetap mempunyai nilai sebesar 9,166.
- b1 = 0,236, nilai ini mengandung pengertian bahwa apabila X1 (kompensasi
finansial)
naik sebesar satu satuan, maka akan diikuti kenaikan
produktivitas kerja Karyawan PT. Welhap Cahaya Surabaya sebesar 0,236
dengan asumsi bahwa variabel kompensasi non finansial konstan.
- b2 = 0,198, nilai ini mengandung pengertian bahwa apabila X 2 (Kompensasi non
finansial)
naik sebesar satu satuan, maka akan diikuti kenaikan
produktivitas kerja karyawan PT. Welhap Cahaya Surabaya sebesar 0,198
dengan asumsi bahwa variabel kompensasi finansial konstan.
61
Sehingga dari analisis regresi linier berganda tersebut di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa koefisien regresi yang nilainya paling besar atau dominan
adalah variabel kompensasi finansial dengan
standar koefisien standar beta
sebesar 0,466. Dengan adanya realita tersebut di atas, maka dapat disimpulan
bahawa variabel yang paling dominan menurut analisis tersebut adalah variabel
kompensasi finansial.
4.2.2
Uji F (Uji Secara Simultan)
Uji F untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompensasi finansial dan
kompensasi non-finansial terhadap produktivitas kerja karyawan, yang mana
hasilnya pengolahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10
Uji F (Secara Simultan)
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
4.943
3.275
8.219
df
2
29
31
Mean Square
2.472
.113
F
21.886
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), KOMPENSASI NON FINANSIAL, KOMPENSASI FINANSIAL
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa F hitung sebesar 21,886, pada
Sig. (P) = 0,000, atau P > 0,05 berarti menunjukkan bahwa kompensasi finansial
dan kompensasi non finansial secara simultan
mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Welhap Cahaya Surabaya.
Artinya bahwa kompensasi finansial dan kompensasi non finansial dapat dipakai
62
senagai dasar untuk memprediksi
terhadap
produktivitas kerja PT. Welhap
Cahaya Surabaya. Jadi hipotesis yang diajukan diduga ada pengaruh kompensasi
finansial dan kompensasi non finansial terhadap produktivitas kerja Karyawan PT.
Welhap Cahaya Surabaya terbukti, serta didukung oleh data.
4.2.3
Uji t ( Uji secara parsial)
Untuk mengetahi pengaruh secara parsia antara variabel bebas dengan
variabel tergantung. Selanjutnya dapat dilihat data hasil perhitungan uji t.
Tebel 4.11
Uji t
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
KOMPENSASI FINANSIAL
KOMPENSASI NON
FINANSIAL
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
9.166
1.131
.236
.084
.198
.089
Standardized
Coefficients
Beta
.466
t
8.107
2.798
Sig.
.000
.009
.372
2.238
.033
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA
Diperoleh hasil analisis yang menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan Kompensasi finansial (X1) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y)
PT. Welhap Cahaya Surabaya. Ini terbukti nilai t = 2,798, pada Sig. = 0,009.
Artinya
bahwa
Kompetensi finansial dapat dijadikan sebagai dasar untuk
memprediksi terhadap
Surabaya.
produktivitas kerja karyawan PT. Welhap Cahaya
Jadi hipotesis yang diajukan diduga ada pengaruh kompensasi
63
finansial terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Welhap Cahaya Surabaya,
terbukti serta didukung oleh data.
Berikutnya hasil analisis yang menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan Kompensasi non finansial (X2) terhadap produktivitas kerja karyawan
(Y) PT. Welhap Cahaya Surabaya. Ini terbukti nilai t = 2,238, pada Sig. =
0,033. Artinya bahwa Kompetensi non finansial dapat dijadikan sebagai dasar
untuk memprediksi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Welhap Cahaya
Surabaya.
Jadi hipotesis yang diajukan diduga ada pengaruh kompensasi non
finansial terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Welhap Cahaya Surabaya,
terbukti serta didukung oleh data.
4.2.4
Uji Determinasi (R2)
Untuk mengetahui kontribusi yang diberikan oleh variabel kompensasi
finansial dan kompesasi non finansial terhadap produktivitas kerja karyawan PT.
Welhap Cahaya Surabaya. Untuk lebih jelasnya disajikan tabel hasil analisnya.
Tabel 4.12
Uji Deterniman
Model Summary
Model
1
R
.776a
R Square
.601
Adjusted
R Square
.574
Std. Error of
the Estimate
.33607
a. Predictors: (Constant), KOMPENSASI NON FINANSIAL,
KOMPENSASI FINANSIAL
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa r2 = 0,601 atau 60, 10%,
artinya bahwa variabel kompensasi finansial dan kompensasi non finansial
64
memberikan kontribusi terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 60,10%,
sedangkan
sisanya
mempengaruhi
sebesar
39,90%
merupakan
produktivitas kerja karyawan
variabel-variabel
yang
tetapi tidak terprediksi pada
penelitian ini atau faktor-faktor lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini.
4.3
4.3.1
Pembahasan
Pengaruh
Variabel
Kompensasi
Finansial
(X1)
Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan (Y)
Hasil penelitian menunjukkan Variabel kompensasi finansial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan dan memiliki tingkat
signifikansi tertinggi. Variabel kompensasi finansial ini merupakan variabel yang
mendukung tingginya tingginya produktivitas kerja dikarenakan pemberian
kompensasi finansial lah yang dirasakan oleh para responden atau karyawan lebih
mewakili terjadinya peningkatan produktivitas tersebut.
. Hasil penelitian di atas didukung oleh penelitian Puti Irawati (2014)
mengatakan ada pengaruh yang positif secara (1) simultan dari kompensasi
finansial dan non finansial terhadap produktivitas kerja, (2) parsial dari
kompensasi finansial terhadap produktivitas kerja, dan (3) parsial dari kompensasi
non finansial terhadap produktivitas kerja
Hal ini mengindikasikan asumsi awal penulis terbukti benar yang
menganggap bahwasannya saat pemberian kompensasi finansial kepada karyawan
65
dilakukan dengan baik dan benar oleh perusahaan, hal tersebut akan mampu
meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang terpenuhinya dengan kebutuhan
mereka dan pendapatan yang mereka hasilkan. peningkatan produktivitas kerja
karyawan di PT. Welhap Cahaya Surabaya.
4.3.2 Pengaruh
Variabel
Kompensasi
Non-Finansial
(X2)
Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan (Y)
Hasil penelitian variabel kompensasi non-finansial berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal ini terjadi dikarenakan
para karyawan merasa imbalan atau balas jasa yang diberikan kepada mereka
yang paling berarti adalah balas jasa finansial atau dalam bentuk uang. Selain itu,
hal ini juga terjadi karena pemberian kompensasi Non-Finansial yang dirasakan
kurang begitu baik bagi karyawan yang masih dalam status kontrak atau
outsourcing. Sedangkan balas jasa atau pemberian kompensasi non-finansial lebih
terfungsikan sebagai bagian pelengkap dari proses pemberian balas jasa tersebut
bagi para karyawan. Seperti hasil yang ditemukan penulis dari proses wawancara
dengan para karyawan di PT. Welhap Cahaya Surabaya, kompensasi finansial
terposisikan sebagai bagian pelengkap dalam proses pemberian balas jasa bagi
mereka, contohnya pada tunjangan kesehatan, para karyawan yang bekerja selain
untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, akan merasa lebih
aman ketika mereka dan keluarga mereka mendapatkan tunjangan kesehatan.
66
Hasil penelitian di atas didukung oleh penelitian Christine Lydia
Sumampouw (2013) mengemukakan bahwa bahwa hasilnya ρhitung ternyata
lebih besar dari pada ttabel, yaitu Dengan hasil 0,772 bila di interpretasikan
dengan tabel spearman berada dalam klasifikasi Hubungan yang Kuat.
Menyangkut kuat besaran koefisien determinasi / derajat penentu (KP) yang
diperoleh sebesar 59,6% hal ini menyatakan bahwa 59,6% produktifitas kerja
karyawan dipengaruhi oleh faktor kompensasi, dan 40,4% ditentukan oleh faktorfaktor lainnya.
Akan tetapi, kedua jenis kompensasi ini tidaklah merupakan sebuah hal
yang terpisah atau berdiri sendiri, karena kedua hal ini sebaiknya dipandang oleh
pihak perusahaan sebagai sebuah satu kesatuan dan hal yang wajib diberikan
kepada para karyawan yang telah bekerja semaksimal mungkin kepada mereka
dan telah membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya.
67
BAB V
PE N UTU P
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada
bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kompensasi finansial dan
kompensasi non finansial secara simultan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Welhap Cahaya
Surabaya. Artinya bahwa
kompensasi finansial dan kompensasi non
finansial dapat dipakai senagai dasar untuk memprediksi
terhadap
produktivitas kerja PT. Welhap Cahaya Surabaya.
2. Hasil analisis yang menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
Kompensasi finansial (X1) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y)
PT. Welhap Cahaya Surabaya.
Artinya bahwa Kompetensi finansial
dapat dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi terhadap produktivitas
kerja karyawan PT. Welhap Cahaya Surabaya.
3. Hasil analisis yang menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
Kompensasi non finansial (X2) terhadap produktivitas kerja
karyawan (Y) PT. Welhap Cahaya Surabaya. Artinya bahwa
Kompetensi non finansial dapat dijadikan sebagai dasar untuk
memprediksi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Welhap
Cahaya Surabaya.
68
4. Hasil analisis menunjukkan bahwa r2 = 0,601 atau 60, 10%, artinya
bahwa variabel kompensasi finansial dan kompensasi non finansial
68produktivitas kerja karyawan sebesar
memberikan kontribusi terhadap
60,10%, sedangkankan sisanya sebesar 39,90% merupakan variabelvariabel yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan tetapi tidak
terprediksi pada penelitian ini atau faktor-faktor lain yang tidak di teliti
dalam penelitian ini.
5.2
Saran
1. Bagi Perusahaaan
Upaya yang harus dilakukan perusahaan PT. Welhap Cahaya Surabaya
dalam rangka peningkatkan produktivitas kerja, perlu memberikan
kompensasi finansial dan kompensasi non finansial. Apabila kebutuhan
tersebut tercukupi maka pada gilirannya akan mampu meningkatkan
produktivitas kerja.
2. Bagi Karyawan
Perlu memperbaiki diri, khususnya memperbaiki pola pikir, memperbaiki
sikap dan tingka laku dalam melaksanakan aktivitas kerja. Dengan
memperbaiki atau mengadakan perubahan pada pola pikir karyawan
diharapkan akan mampu meningkatkan produktivitas kerja.
3. Bagi Peneliti
Hasil Penelitian ini hendaknya dapat dipergunakan sebagai
bahan rujukan untuk penelitian berikutnya dengan
mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian
ini.
69
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni Alimuddin 2012 Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas
KaryawanPada PT. Bakrie Telecom Area Makassar. (Studi Kasus) Skripsi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar.(Di publikasikan).
A.Anwar Prabu Mangkunegara, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Malayu S.P Hasibuan , 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi,
Cetakan Kedelapan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Henry Simamora. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: STIE YKPN.
I.B. Denny Ary Djodhi. 2007. Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. X). Tesis, Pasca Sarjana
Teknik, Universitas Indonesia, Jakarta (dipublikasikan).
Suryadi Perwiro Sentono, 2001. Model Manajemen Sumber Daya Manusia
Indonesia, Asia dan Timur Jauh, Bumi Aksara, Jakarta.
T. Hani Handoko. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Perusahaan.
Edisi kedua, BPFE, Yogyakarta.
H. Hadari Nawawi. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketujuh.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Tjutju Yuniarsih. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua.
Bandung: Alfabeta.
Dessler, Gary. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh. Jilid
2. Jakarta : PT. Indeks.
Dr. M. Kadarisman. 2012. Manajemen Kompensasi.Hak Penerbitan Pada PT Raya
Grafindo Persada, Jakarta.
Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh.
Jakarta : Penerbit Erlangga.
Faustino Cardoso Gomes 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi
Offset,
Yogyakarta.
70
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen personalia dan Sumber Daya Manusia.
BPFE, Yogyaakarta.
Irianto, Jusuf, 2001. Manajemen Sumber daya Manusia, Penerbit Insan Cendekia,
Anggota IKAPI, Cabang Surabaya.
Ruky, Achmad, 2003, Sumber Daya Manusia Berkualitas, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Sugiyono. 2002. Statistik Untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS for
Windows, Alfabeta, Bandung.
_______, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS for
Windows, Alfabeta, Bandung .
71
LAMPIRAN
72
DATA PENGISIAN ANGKET
Nama
: …………………………………….
Umur
: …………………………………….
Jenis Kelamin
Pendidikan
: …………………………………….
:
……………………………………..
Masa kerja
: …………………………………….
Petunjuk : Pililah salah satu jawaban yang anda anggap paling sesuai dan
berilah tanda
silang
pada jawaban pertanyaan yang telah tersedia.
Adapun maksud dari kriteria jawaban, dalam angket ini adalah :
1
= sangat tidak setuju (STS)
2
= tidak setuju (TS)
3
= cukup (C)
4
= setuju (S)
5
= sangat setuju (SS)
Kompensasi Finansial (X1)
NO.
ANGKET
1
Kompensasi yang diberikan
perusahaan telah sesuai dengan yang
diharapkan dan dapat memenuhi
SS
S
C
TS
STS
73
2
kebutuhan sehari-hari.
Komisi yang diterima cukup
3
Memadai.
Pemberian penghargaan bagi karyawan
4
yang akan memberikan semangat kerja.
Saya mempunyai dan kesempatan untuk
mengembangkan keterampilan dan
kemampuan saya.
Kompensasi Non-Finansial (X2)
NO.
ANGKET
1
Saya merasa perusahaan menetapkan
SS
S
C
TS
STS
NO.
DAFTAR PERNYATAAN
SS
1
Saya selalu berusaahaa agar pekerjaan
S
C
TS
STS
kebijakan yang baik bagi para
2
karyawan.
Perusahaan selalu memperhatikan
3
kebersihan ruang kantor.
Perusahaan selalu memperhatikan
4
lingkungan kerja.
Perusahaan telah meperhatikan hubungan
5
kerja dan komunikasi yang harmonis.
Perusahaan selalu memperhatikan
keamanan dan ketenangan kerja.
Produktivitas Kerja (Y)
selesai sesuai waktu yang ditentukan.
2
Saya menyelesaikan tugas dengan penuh
3
tanggung jawab.
Saya selalu berusahaa menyeelesaikan
4
pekerjaan lebih cepat dari waktunya.
Hasil pekerjaan saya menentukan
74
kelangsungan hidup kantor.
TABULASI DATYA
KOMPENS. FINANSIAL
NO.
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
2
5
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
TOT
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
17
16
16
17
16
16
17
15
17
16
16
17
16
16
16
16
16
16
16
15
17
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
75
32
4
4
4
4
16
TABULASI DATA
KOMPENS. NON FINANSIAL
NO.
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
2
4
4
3
4
3
4
3
3
4
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
5
4
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
TOT.
20
17
16
19
15
17
17
15
20
19
16
19
15
19
19
15
17
17
17
15
20
19
16
16
17
16
16
16
19
17
16
16
76
TABULASI DATA
PRODUKTIVITAS KERJA
NO.
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
2
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
T0TOT.
16
14
15
16
12
14
15
13
16
15
14
16
13
14
16
12
13
12
13
13
16
16
14
15
14
14
14
14
13
77
30
31
32
4
4
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
14
15
13
78
Frequencies Kompensasi Finansial
Statistics
X11
N
Valid
Missing
X12
32
0
X13
32
0
X14
32
0
32
0
Frequency Table
X11
Valid
4.00
5.00
Total
Frequency
29
3
32
Percent
90.6
9.4
100.0
Valid Percent
90.6
9.4
100.0
Cumulative
Percent
90.6
100.0
X12
Valid
4.00
5.00
Total
Frequency
31
1
32
Percent
96.9
3.1
100.0
Valid Percent
96.9
3.1
100.0
Cumulative
Percent
96.9
100.0
X13
Valid
3.00
4.00
5.00
Total
Frequency
1
29
2
32
Percent
3.1
90.6
6.3
100.0
Valid Percent
3.1
90.6
6.3
100.0
Cumulative
Percent
3.1
93.8
100.0
X14
Valid
3.00
4.00
5.00
Total
Frequency
1
29
2
32
Percent
3.1
90.6
6.3
100.0
Valid Percent
3.1
90.6
6.3
100.0
Cumulative
Percent
3.1
93.8
100.0
79
Frequencies Kompensasi Non Finansial
Statistics
X21
N
Valid
Missing
X22
32
0
X23
32
0
X24
32
0
X25
32
0
Frequency Table
X21
Valid
3.00
4.00
Total
Frequency
20
12
32
Percent
62.5
37.5
100.0
Valid Percent
62.5
37.5
100.0
Cumulative
Percent
62.5
100.0
X22
Valid
3.00
4.00
Total
Frequency
8
24
32
Percent
25.0
75.0
100.0
Valid Percent
25.0
75.0
100.0
Cumulative
Percent
25.0
100.0
X23
Valid
3.00
4.00
Total
Frequency
20
12
32
Percent
62.5
37.5
100.0
Valid Percent
62.5
37.5
100.0
Cumulative
Percent
62.5
100.0
X24
Valid
3.00
4.00
Total
Frequency
22
10
32
Percent
68.8
31.3
100.0
Valid Percent
68.8
31.3
100.0
Cumulative
Percent
68.8
100.0
X25
Valid
3.00
4.00
Total
Frequency
22
10
32
Percent
68.8
31.3
100.0
Valid Percent
68.8
31.3
100.0
Cumulative
Percent
68.8
100.0
32
0
80
Frequencies Produktivitas Kerja
Statistics
Y1
N
Valid
Missing
Y2
32
0
Y3
32
0
Y4
32
0
32
0
Frequency Table
Y1
Valid
3.00
4.00
Total
Frequency
8
24
32
Percent
25.0
75.0
100.0
Valid Percent
25.0
75.0
100.0
Cumulative
Percent
25.0
100.0
Y2
Valid
3.00
4.00
Total
Frequency
12
20
32
Percent
37.5
62.5
100.0
Valid Percent
37.5
62.5
100.0
Cumulative
Percent
37.5
100.0
Y3
Valid
3.00
4.00
Total
Frequency
16
16
32
Percent
50.0
50.0
100.0
Valid Percent
50.0
50.0
100.0
Cumulative
Percent
50.0
100.0
Y4
Valid
3.00
4.00
Total
Frequency
22
10
32
Percent
68.8
31.3
100.0
Valid Percent
68.8
31.3
100.0
Cumulative
Percent
68.8
100.0
81
Correlations Kompensasi Finansial
Correlations
X11
X11
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X12
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X13
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X14
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
KOMPENS. FINANSIAL Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1
.
32
.033
.858
32
.319
.075
32
.319
.075
32
.535**
.002
32
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
X12
.033
.858
32
1
.
32
.011
.954
32
.684**
.000
32
.437*
.012
32
X13
.319
.075
32
.011
.954
32
1
.
32
-.011
.954
32
.576**
.001
32
KOMPENS.
X14
FINANSIAL
.319
.535**
.075
.002
32
32
.684**
.437*
.000
.012
32
32
-.011
.576**
.954
.001
32
32
1
.576**
.
.001
32
32
.576**
1
.001
.
32
32
82
Correlations Kompensasi Non Finansial
Correlations
X21
X21
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X22
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X23
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X24
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
X25
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
KOMPENS. NON Pearson Correlation
FINANSIAL
Sig. (2-tailed)
N
1
.
32
.149
.415
32
.733**
.000
32
.174
.341
32
.870**
.000
32
.653**
.000
32
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
X22
.149
.415
32
1
.
32
.149
.415
32
.078
.672
32
.234
.198
32
.550**
.001
32
X23
.733**
.000
32
.149
.415
32
1
.
32
.035
.850
32
.731**
.000
32
.585**
.000
32
X24
.174
.341
32
.078
.672
32
.035
.850
32
1
.
32
.273
.131
32
.403*
.022
32
KOMPENS.
NON
X25
FINANSIAL
.870**
.653**
.000
.000
32
32
.234
.550**
.198
.001
32
32
.731**
.585**
.000
.000
32
32
.273
.403*
.131
.022
32
32
1
.828**
.
.000
32
32
.828**
1
.000
.
32
32
83
Correlations Produktivotas Kerja
Correlations
Y1
Y1
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y2
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y3
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Y4
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
PRODUKTVITAS KERJA Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1
.
32
.745**
.000
32
.000
1.000
32
.078
.672
32
.658**
.000
32
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Y2
.745**
.000
32
1
.
32
.129
.481
32
.244
.179
32
.781**
.000
32
Y3
.000
1.000
32
.129
.481
32
1
.
32
.405*
.022
32
.595**
.000
32
PRODUKTVI
Y4
TAS KERJA
.078
.658**
.672
.000
32
32
.244
.781**
.179
.000
32
32
.405*
.595**
.022
.000
32
32
1
.648**
.
.000
32
32
.648**
1
.000
.
32
32
84
Reliability Kompensasi Finansial
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis
******
R E L I A B I L I T Y
H A)
A N A L Y S I S
-
S C A L E
Reliability Coefficients
N of Cases =
Alpha =
.6813
32.0
N of Items =
4
(A L P
85
Reliability Kompensasi Non Finansial
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis
******
R E L I A B I L I T Y
H A)
A N A L Y S I S
-
S C A L E
Reliability Coefficients
N of Cases =
Alpha =
.8143
32.0
N of Items =
5
(A L P
86
Reliability Produktivitas Kerja
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis
******
R E L I A B I L I T Y
H A)
A N A L Y S I S
-
S C A L E
Reliability Coefficients
N of Cases =
Alpha =
.7632
32.0
N of Items =
4
(A L P
87
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
KOMPENS
ASI NON
FINANSIA
L,
KOMPENS
ASI
a
FINANSIAL
Variables
Removed
Method
.
Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA
Model Summary
Model
1
R
.776a
R Square
.601
Adjusted
R Square
.574
Std. Error of
the Estimate
.33607
a. Predictors: (Constant), KOMPENSASI NON FINANSIAL,
KOMPENSASI FINANSIAL
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
4.943
3.275
8.219
df
2
29
31
Mean Square
2.472
.113
F
21.886
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), KOMPENSASI NON FINANSIAL, KOMPENSASI FINANSIAL
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
KOMPENSASI FINANSIAL
KOMPENSASI NON
FINANSIAL
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
9.166
1.131
.236
.084
.198
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA
.089
Standardized
Coefficients
Beta
.466
t
8.107
2.798
Sig.
.000
.009
.372
2.238
.033
Download