BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Perkembangan jaman dan kemajuan teknologi membawa pengaruh ke segala bidang begitu pula dunia industri, mengalami perkembangan yang sangat pesat. Walaupun suatu perusahaan sudah mengalami kemajuan dalam pemakaian peralatan produksi yang serba canggih, akan tetapi faktor manusia mempunyai peranan yang penting untuk menjalankan aktivitas operasional perusahaan. Sehingga peranan manusia tidak bisa diabaikan begitu saja, karena manusia menjadi faktor penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Untuk mengukur keberhasilan suatu perusahaan, biasanya perusahaan menggunakan cara-cara tertentu. Salah satunya adalah dengan melihat produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja merupakan konsep yang menunjukkan adanya kaitan antara hasil kerja dan satuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk. Seorang tenaga kerja dinilai produktif jika ia menghasilkan keluaran ( output ) yang lebih banyak dari tenaga kerja lainnya dalam suatu waktu yang sama. Produktivitas merupakan suatu hal yang menarik dan selalu ditingkatkan oleh semua perusahaan, hal ini terbukti dari besarnya manfaat yang didapat oleh perusahaan, karena akan membawa peningkatan laba yang lebih tinggi sehingga kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin. Setiap perusahaan menginginkan karyawannya memiliki produktivitas yang tinggi untuk mewujudkan hasil yang memuaskan. 1 2 Suatu organisasi yang tujuannya mencari keuntungan tentunya akan mengoptimalkan semua faktor produksi yang dimilikinya termasuk dengan produksi tenaga kerja. Dalam mengoptimalisasi faktor tenaga kerja tentunya dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja langsung yang ditunjukkan dengan cara memberikan motivasi. Tingkat keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh produktivitas kerja karyawan, oleh karena itu diperlukan usaha-usaha nyata yang dapat mendorong peningkatan produktivitas karyawan. Secara teknis produktivitas merupakan perbandingan output dan input, dimana outputnya harus mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaannya yang lebih baik. Edwin B. Flippo ( 1992 ; 117 ) berpendapat bahwa motivasi adalah suatu ketrampilan dalam memadukan kepentingan karyawan dan kepentingan organisasi sehingga keinginan-keinginan karyawan dipuaskan bersamaan dengan tercapainya sasaran organisasi. Sedangkan Sondang ( 1997 ; 97 ) berpendapat bahwa motivasi yang diberikan terhadap tenaga kerja terbagi atas motivasi finansial dan motivasi non finansial. Motivasi finansial terdiri dari gaji, upah, insentif, bonus, komisi, honorium, tunjangan keluarga, beasiswa dan transportasi. Sedangkan motivasi non finansial terdiri dari jaminan sosial, lingkungan kerja, pengalaman kerja, pendidikan dan latihan, gizi dan kesehatan, alat transportasi, kantor, kursi, telepon, tempat parker, dll. Setiap perusahaan menginginkan produktivitas kerja dari setiap karyawan meningkat. Dalam upaya peningkatan produktivitas perlu adanya motivasi pada karyawan, ketrampilan dalam memotivasi karyawan 3 merupakan ketrampilan manajerial dalam membantu para karyawan untuk melakukan tugas secara efektif dan efisien. Memotivasi karyawan adalah salah satu dalam menggerakkan dan mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dalam mencapai sasaran perusahaan. Secara umum perusahaan akan membutuhkan orang yang berkerja dengan motivasi tinggi. Orang yang bekerja dengan motivasi tinggi adalah orang yang merasa senang dalam bekerja dan dapat mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya. Motivasi karyawan pada dasarnya adalah mengefektifkan sumber daya manusia untuk mencapai hasil dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Didalam meningkatkan produktivitas kerja, maka diperlukan sumber daya manusia yang produktif dan terampil guna melaksanakan pekerjaan yang baik. Itu menjadi masalah kompleks yang dihadapi oleh peruahaan dalam usahanya untuk mewujudkan tenaga kerja yang berkualitas, berdaya guna, dan berhasil guna, sehingga dapat dijadikan dasar dalam menentukan arah pengembangan perusahaa untuk masa mendatang. Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan serta usaha-usaha untuk memberikan perubahan sikap yang dilandasi oleh motivasi kerja yang tinggi. Seperti diketahui bahwa pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam mendewasakan manusia. Dengan demikian pendidikan akan mempengaruhui cara merealisasi, cara berpikir dan sikap terhadap sesuatu masalah yang dihadapi. Karena perusahaan mempengaruhi sikap dan tingkah laku serta cara kerja maka 4 perusahaan cenderung memilih karyawan yang berpendidikan, karena melalui pendidikan, karyawan dapat bekerja lebih baik dan produktif. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis melakukan penelitian dengan judul : ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI FINANSIAL DAN NON-FINANSIAL DENGAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN. 1.2 Perumusan Masalah Apakah motivasi finansial dan non-finansial mempunyai hubungan dengan produktivitas tenaga kerja. 1.3 Batasan Masalah Ada banyak faktor-faktor yang mempengaruhi dan mendukung produktivitas tenaga kerja, oleh karena itu untuk menghindari penafsiran lain mengenai faktor-faktor motivasi yang diteliti maka diperlukan batasan-batasan masalah. Batasan itu adalah : 1. Penelitian dilakukan pada karyawan Asli Motor Klaten. 2. Motivasi yang diteliti adalah motivasi finansial dan non-finansial yang berhubungan dengan produktivitas tenaga kerja. a. Motivasi finansial suatu motif yang menimbulkan perilaku seseorang untuk melakukan suatu aktivitas untuk mendapatkan penghargaan baik berupa gaji, upah atau bonus.( Sondang 1997:99) 1) Gaji 5 Merupakan imbalan jasa atau uang yang dibayarkan atau yang ditentukan untuk dibayarkan kepada seseorang pada jarak waktu yang teratur atas jasa-jasa yang diberikan. 2) Upah Merupakan suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada pekerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan. Dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu perjanjian atau peraturan perundangundangan dan dibayarkan atas dasar kerja. 3) Bonus Penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang berprestasi baik apabila perusahaan memperoleh laba dalam jangka waktu satu tahun atau pembayaran yang diberikan karena memenuhi tujuan kinerjanya. b. Motivasi non Finansial Suatu motif yang menimbulkan seseorang untuk melakukan suatu aktivitas yang berhubungan dengan keadaan lingkungan yang baik, peralatan kerja yang memuaskan, adanya hubungan yang baik antara sesama karyawan dan kepemimpinan yang baik dari perusahaan. (Sondang 1997:99) 1) Lingkungan kerja 6 Lingkungan kerja merupakan sesuatu yang terdapat disekitar karyawan yang dapat mempengaruhi tingkah laku karyawan tersebut, misalnya kebersihan, keamanan, kebisingan, dan lain-lain. 2) Pendidikan dan Latihan Pendidikan adalah keseluruhan proses teknik dan metode belajar mengajar dalam rangka mengalihkan suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Latihan adalah proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik dan metode tertentu. 3) Jaminan Sosial Merupakan segala sesuatu yang diterima oleh karyawan apabila terjadi resiko dalam aktivitas kerja karyawan, dalam bentuk asuransi tenaga kerja. c. Produktivitas Produktivitas kerja karyawan merupakan prasyarat sebagai factor pendukung yang berupa kemauan kerja yang tinggi, kemampuan kerja yang sesuai dengan isi kerja, lingkungan kerja yang nyaman, penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum, jaminan social yang memadai, kondisi kerja yang manusiawi dan hubungan kerja yang harmonis. (Muchdarsyah 1987:3) 7 1.4 Tujuan penelitian Untuk mengetahui apakah motivasi finansial dan non-finansial mempunyai hubungan dengan produktivitas karyawan. 1.5 Manfaat penelitian 1. Bagi penulis Untuk menerapkan teori yang selama ini diperoleh dari bangku kuliah khususnya di bidang manajemen personalia di harapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan mengetahui secara lebih nyata tentang ilmu yang telah diperoleh dengan melihat praktek di lapangan. 2. Bagi perusahaan Sebagai bahan masukan untuk mengetahui hubungan motivasi financial dan non financial dengan produktivitas kerja karyawan. 3. Bagi pihak lain Memberikan sumbangan pemikiran dan masukan-masukan untuk melaksanakan penelitia dimasa yang akan datang. 1.6 Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah, hipotesis atau jawaban sementara dari penelitian ini adalah motivasi financial dan non financial mempunyai hubungan positif dengan produktivitas tenaga kerja 8 1.7 Metodologi Penelitian 1. Populasi dan sample populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek yang ingin diketahui karakteristiknya. Sample merupakan bagian dari suatu populasi itu sendiri yang hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili seluruh populasi dalam penelitian itu sendiri. Metode pengambilan sample yang digunakan adalah “cluster sampling”di dalam cluster sampling (sampling kelompok) populasinya dibagi menjadi beberapa kelompok. Kemudian kelompok-kelompok tersebut dipilih secara Random sejumlah sekelompok sample yang diperlukan terdiri dari atas individu-individu yang berada dalam dalam kelompok-kelompok yang telah dipilih secara random tersebut. (Djarwanto 1998:12) 2. Data penelitian Data yang dikumpulkan dan dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu data primer dan data sekunder. a. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data atau subyek penelitian. b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui buku-buku penunjang atau literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 9 3. Metode pengumpulan data Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian, karena data yang terumpul akan digunakan sebagai bahan analisis dan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan, metode pengumpulan data yang digunakan, yaitu: a. Wawancara Merupakan usaha pengumpulan data dengan mengadakan Tanya jawab langsung dengan pihak perusahaan. b. Kuesioner Pengumpulan data yang membuat pertanyan tertulis yang kemudian diberikan kepada karyawan yang menjadi responden. Alternative jawaban dari kuesioner tersebut diberi skor menggunakan pedoman skala likert sebagai berikut: 1) Sangat setuju diberi skor 5 2) Setuju diberi skor 4 3) Ragu-ragu diberi skor 3 4) Tidak setuju diberi skor 2 5) Sangat tidak setuju diberi skor 1 Kuesioner ini terdiri dari 3 bagian yaitu: Bagian I : Berisi tentang personal data yang meliputi:jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan masa kerja Bagian II : Berisi pertanyaan tentang motivasi financial dan non financial 10 Bagian III : Berisi pertanyaan tentang produktivitas karyawan 1.8. Metode Analisis Data 1. Pengujian Validitas Validitas dalam penelitian ini dijelaskan sebagai suatu derajat ketetapan alat ukur tentang isi atau arti sebenarnya dari apa yang diukur, rumus yang digunakan untuk menguji tingkat validitas suatu instrumen adalah korelasi product moment, yaitu (Sugiyono, 1994 : 148) rxy = n ∑ X 1Y − ( ∑ X 1 )( ∑ Y ) 2 {n ∑ X 1 − (∑ X 1 ) 2 }{n ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 } Keterangan : rxy : Koefisien korelasi produk moment X : Nilai masing-masing butir penelitian Y : Nilai seluruh per item n : Jumlah responden Dengan taraf nyata (∝) = 5% dengan signifikansi 95%, df = n-30, (28, 5%, 0,239), maka : Kriteria pengujian uji validitas adalah : a. Jika r-hitung positif, serta r-hitung > r-tabel, maka butir atau item tersebut valid. b. Jika r-hitung negatif dan r-hitung < r-tabel, maka butir atau item tersebut tidak valid. 11 2. Reliabilitas Reliabilitas digunakan untuk mengukur derjat ketetapan atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen pengukur. Rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas suatu instrumen adalah korelasi Spearman Brown (Arikunto, 1985 : 145) : 2( rxy ) rgg = (1 + rxy ) Keterangan: Rgg : Reliabilitas instrumen RXY : Koefisien korelasi produk moment Kriteria pengujian uji reliabilitas adalah : a. Jika r-hitung positif dan r-hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut reliable (tingkat signifikansi 5%, df = n-2, 30-2 = 28 = 0,239) b. Jika r-hitung positif dan r-hitung < r tabel, maka butir tersebut tidak reliabilitas (tingkat signifikansi 5%, df = n-2, 30-2 = 28 = 0,239) 3. Analisis Prosentase Analisis prosentase ini digunakan untuk mengetahui propil responden yang terdiri dari jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan lama bekerja. Rumus yang digunakan adalah : A P = X100% N 12 Keterangan: P : Nilai prosentase A : Jumlah responden dengan karakteristik tertentu N : Jumlah data keseluruhan Analisis Korelasi Berganda Analisis korelasi berganda digunakan untuk mencari hubungan antar variabel motivasi finansial dan non finansial. Rumus korelasi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut (Dajan, 1984 : 210) : 2 r= 2 (r1 + r2 ) − (2 × r1 )(r2 × r12 ) 1 − r12 2 Keterangan: r1 : Koefisien korelasi antara motivasi finnsial terhadap produktivitas r2 : Koefisien korelasi antara motivasi non finansial terhadap produktivitas r12 : Gabungan antara r1 dan r2 r : Koefrisien korelasi antara motivasi finansial dan non finansial Pada hakekatnaya nilai korelasi dapat bervariasi dari –1 melalui 0 hingga 1 bila r = 0 atau r mendekati 0 maka antar variabel X dan Y tidak terdapat hubungan : Bila r=1 atau r mendekati 1 maka kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang sempurna dan positif. 13 Bila r = -1 atau mendekati –1 maka kedua variabel mempunyai hubungan yang sempurna dan negatif. Untuk membuktikan bahwa hipotesis tersebut diterima atau ditolak maka diadakan uji signifikansi dengan statistik uji-t sebagai berikut (Hadi, 1983 : 4) : t= r n−2 1− r2 Keterangan : t : Nilai yang dicari r : Koefisien korelasi n : Jumlah sampel Langkah-langkah untuk menguji signifikansi r adalah sebagai berikut : a. Menentukan hipotesis nol (Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan positif antara pemberian motivasi finasial dan non finansial dengan produktivitas karyawan. Hipotesis alternatif (Ha) yaitu hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif antara motivasi finansial dan non finansial dengan produktivitas karyawan. b. Menentukan level of significance yaitu α:5% c. Membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel pada taraf signifikansi 0,05 t-tabel = tn –1 14 bila t-hitung > t-tabel berarti Ho ditolak. 1.9 Sistematika Penulisan Secara sistematika penulisan ini terbagi dalam lima bab dengan susunan dan uraian sebagai berikut Bab I. Pendahuluan Bab ini merupakan pendahuluan untuk uraian selanjutnya. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan analisis data. Bab II. Landasan Teori Memuat tentang teori-teori yang didapat dari literature-literature tentang masalah yang di teliti, sebagai landasan berpikir untuk analisis penelitian. Bab III. Gambaran Umum Perusahaan Bab ini memuat tentang sejarah perkembangan perusahaan yang meliputi bentuk usaha, lokasi, serta struktur organisasi perusahaan. Bab IV. Analisis Data Pada bab ini dibahas mengenai analisis yang akan dilakukan terhadap data yang diperoleh Bab V. Kesimpulan Dan Saran 15 Memuat tentang kesimpulan dari hasil pembahasan, dan juga dikemukakan berbagai saran yang dianggap bermanfaat bagi perusahaan.