BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudaayan
manusia yang dinamis serta perkembangan yang baik. Menurut Buchori
2001 dalam Trianto (2009:5) bahwa pendidikan yang baik adalah
pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk suatu
profesi atau jabatan tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Kimble dan Garmezi dalam
(Trianto, 2009:9) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif
permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman.
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal
(sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal
ini tampak dari nilai rata-rata hasil belajar peserta didik yang senantiasa
masih sangat memprihatinkan. Dalam arti yang lebih substansi, bahkan
proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominan guru
dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara
mandiri melalui penemuan dalam proses berpikir (Trianto 2009:5).
Pembangunan pendidikan merupakan salah satu dari pembangunan
nasioanl, yang berguna meningkatkan kualitas dari pendidikan. Kualitas dan
kuantitas pendidikan saat ini sangatlah kurang, hal ini sangat terlihat jelas
oleh masyarakat. Kenyataan di lapangan untuk saat ini banyak siswa yang
2
kurang memahami masalah dalam kehidupan nyata dan kurang memahami
isu-isu yang berkembang saat ini.kebanyakan siswa hanya mengetahui
tentang permasalahannya saja tanpa mengetahui isu-isu yang berkembang
saat ini bahkan siswa kurang bisa memecahkan masalahnya secara logis
(Fuji,2009:1)
Kenyataan dilapangan siswa hanya menghapal konsep dan kurang
mampuh menggunakan konsep jika menemui masalah dalam kehidupan
nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki, lebih jauh lagi
bahkan siswa kurang mampuh menentukan masalah dan merumuskannya
bahkan tidak sedikit siswa yang kurang mampuh mengkomunikasikan
penegtahuan dan pengalamannya dalam memperoleh pengajaran di sekolah
,akibat kurang adanya latihan dan dorongan untuk berbicara dan
menyampaikan pendapat ( Trianto, 2007:65).
Berdasarkan pengalaman belajar khususnya pembelajaran biologi,
siswa hanya dilatih untuk menghafal tanpa mengembangkan kreativitas,
keterampilan proses, memecahkan masalah, dan penalaran logis.
Kemampuan penalaran logis perlu dikembangkan karena jika siswa tidak
mampu berpikir logis, maka akan berpengaruh terhadap tingkat
perkembangan intelektual.( (Hariyani,2013:2) berdasarkan hal-hal diatas
maka sangat perlu pembelajaran yang selain dapat meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep ,juga dapat meningkatkan kemampuan
penalaran logis. Kemampuan untuk menalar menjadikan siswa dapat
memecahkan masalah dalam kehidupannya, didalam dan luar sekolah.
3
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan di SMA
adalah model pembelajaran berbasis Masalah ( Problem Based Learning ) .
pembelajaran berbasis masalah adalah alternatif model pembelajaran
inovatif yang dikembangkan belandaskan paradigma kontruktivitas. Esesnsi
dari model pembelajaran tersebut adalah adanya teoritasi pembelajaran dari
semula berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa.
Modal pembelajaran ini melibatkan siswa dalam memecahkan
masalah dengan berbagai konsep dan ketrampilan dari berbagai disiplin
ilmu pendekatan ini meliputi pengumpulan dan menyatukan informasi dan
mempresentasikan hasil penemuan susai dengan tujuan pembelajaran
Probleam Based Learning ( PBL) yaitu dapat memecahkan masalah dalam
dunia nyata. melalui cara seperti ini siswa mampuh berpikir dengan logis
sehingga pembelajaran lebih bermakna.
http://www.sekolahdasar.net/2011/10/model-pembelajaran-probleambased-leraning.html .
Logika merupakan suatu keharusan ,tidak ada pengetahuan yang
tidak didasarkan suatu logika . ilmu pengetahuan tanpa logika tidak akan
pernah mencapai kebenaran ilmiah . Aristoteles mengatakan , logika benarbenar merupakan alat bagi seluruh pengetahuan (episteme). Karena itu
logika adalah ilmu bantu terhadap ilmu-ilmu positif karena tidak akan
pernah mencapai suatu kebenaran ilmiah jika tidak didasarkan dengan
logika. Oleh karena itu logika merupakan kunci untuk membuka semua
pintu masuk ke berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang benar(Inke: 2006).
4
kemampuan penalaran logis perlu di kembangkan kalau kemampuan
penalaran logis kurang dikembangkan pada siswa, dengan memiliki
kemampuan penalaran logis siswa dapat memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari, dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni deduktif
dan induktif ( Siska:2010)
metode Problem Based Learning (PBL) merupakan metode
pembelajaran dengan memberikan peserta didik suatu maslah yang ada di
lingkungannya untuk dipecahkan secara bersama-sama .agar peserta didik
dapat dengan mudah memecahkan suatu permasalahnya yang ada
dilungkungannya maka peserta didik harus memiliki kemampuan penalaran
logis atau berpikir dengan menggunakan logika maka permasalaahan yang
ada dilingkungan dapat terpecahkan akan mendapatkan solusi ( siska:2010)
Dari hasil penelitian di atas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yaitu: Model PBL ( Probleam Based Learning ) untuk
meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran serta dapat
meningkatkan penalaran logis siswa, sehingga penulis mengambil judul :
Penerapan Model PBL ( Probleam Based Learning ) untuk
Meningkatkan Penalaran Logis Siswa Pada Konsep Ruang Lingkup
Biologi.
5
B. Identifikasi masalah
Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan suatu program pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan di
indonesia rata-rata masih menggunakan metode konvensional, hal ini
disebabkan oleh siswa yang tidak bisa mandiri. Metode pembelajaran yang
kurang bervariasi menyebabkan siswa merasa bosan belajar. Selain itu
tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta didik masih diperlukan
pengawasan yang cukup dari guru dengan ceramah kebanyakan siswa tidak
dapat berkembang dan kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran
serta pengetahuan yang diterima siswa kurang meluas. Pada umumnya guru
masih menggunakan metode konvensional (ceramah), membahas LKS, dan
tanya jawab, yang mana tanya jawab tersebut hanya siswa tertentu saja yang
mau bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru sehingga pembelajaran
kurang bervariasi. Hal tersebut menyebabkan siswa merasa bosan dan
cenderung meremehkan guru dengan ramai sendiri bersama teman
sebangkunya, maka akan membuat motivasi belajar siswa rendah sehingga
berpengaruh terhadap hasil belajarnya.
Berdasarkan konsep yang diajarkan yaitu Ruang Lingkup Biologi,
dimana menurut hasil observasi materi pencemaran lingkungan sangat rumit
kalau hanya diterapkan di kelas, sehingga tidak menrangsang pola pikir
anak maka dari itu materi pencemaran lingkungan harus diterapkan dengan
keadaan yang nyata. Yang membuat siswa tertantang terhadap materi,
dalam hal ini peneliti menggunakan model Problem Based Learning dimana
6
siswa mendapat jawaban materi dengan apa yang dia Karena model ini
menuntut siswa untuk berdiskusi terhadap materi yang diberikan oleh
guru.dan membantu siswa pada keintektualan dengan cara penalaran logis
siswa.
Dalam permasalahan ini materi ruang lingkup biologi merupakan
materi yang selalu ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan
permasalahan global yang sulit dihindari maka materi ini adalah materi yang
paling cocok untuk di sampaikan dengan menggunaakan model
pembelajaran berbasis masalah ( Problem Based Learning). Untuk
memecahkan suatu permasalaahan diperlukan kemampuan penalaran logis
karena dalam pembelajaran biologi kemampuan penalaran logis sangat
diperlukan untuk memecahkan suatu masalah yang sering terjadi di
lingkungan maka dengan mengguankan kemampuan penalaran logis dalam
materi ruang lingkup biologi siswa dapat memecahkan masalah.
C. Rumusan dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah ,yang telah diuraikan , maka
rumusan masalah yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah “ Apakah
penerapan model Problem Based Learning ( PBL) dapat meningkatkan
kemampuan penalaran logis siswa SMA pada konsep ruang lingkup
biologi?”
7
2. Batasan Masalah
Dilihat dari rumusan masalah , untuk menghindari pembahasan yang terlalu
luas, maka pokok permasalahan yang akan diteliti di batasi oleh masalah :
a. Konsep biologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep ruang
lingkup biologi yang telah disesuaikan dengan standar kompetensi dan
kurikulum kutilas (2013)
b. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) BIP 1 Bandung
c. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Problem Based Learning
(PBL)
d. Hasil belajar yang diukur adalah kemampuan penalaran logis siswa
D. Tujuan Masalah
Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu mengetahui kemampuan
penalaran logis siswa kelas X semester 1 di SMA BPI 1 Bandung dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada
konsep ruang lingkup biologi.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru
Sebagai acuan dan gambaran dalam melakukan pembelajaran yang
menonjolkan kemampuan penalaran logis siswa.
2. Bagi peneliti,
Memberikan pengalaman dalam melakukan penelitian tentang model
Problem Based Learning untuk meningkatkan penalaran berpikir logis
siswa pada konsep “ Ruang Lingkup Biologi”.
8
3. Bagi Siswa
Memberikan pengalaman belajar siswa dengan penalaran logis siswa
dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL).
4. Bagi perpustakaan
Dapat digunakan sebagai sumber bacaan guru biologi dalam mengajar di
dalam kelas dan sebagai inventaris buku-buku bacaan di perpustakaan.
F. Definisi Operasional
Definisi Operasional dan Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Dalam Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning),
pemecahan masalah didefinisikan sebagai proses atau upaya untuk
mendapatkan suatu penyelesaian tugas atau situasi yang benar-benar nyata
sebagai masalah dengan menggunakan aturan-aturan yang sudah diketahui.
Problem Based Learning (PBL) adalah suatu pembelajaran yang
menggunakan suatu permasalahan dalam proses pembelajarannya. Pada
Problem Based Learning (PBL) terdapat beberapa ciri yaitu :

Problem Based Learning merupakan rangkaian aktivitas belajar
artinya pada implementasinya terdapat kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa.

Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memecahkan suatu
permasalahan.

Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan
pemikiran secara ilmiah ( Sanjaya,2007:202).
9
2. Penalaran merupakan langkah awal untuk mmapuh berpikir menurut alur
tertentu dan logika adalah yang mempelajari pikiran melalui bahasa .dari
pengertian tersebut bahwa logika itu ada karena telah terjadinya penalaran
yang dianggap baik atau buruk atas suatu pertanyaan.
3. Penalaran logis adalah mentrasformasikan informasi yang diberikan untuk
memperoleh suatu konklusi. Penalaran logis adalah penalaran yang sesuai
dengan aturan-aturan logika atau konsisten dengan aturan-aturan logika
menurut Galotti(Jacob,2001:2). Dan tahap siswa SMA ada yang
menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara penalaran logis
siswa
dengan
kemampuan
pemahaman
dan
penalaran
siswa
(Sumarno,1987:297).dan menurut pendapat Ruseffendi (1991) salah
satufaktor yang mempengaruhi belajar siswa adalah penyajian materi,
apakah penyajian materi tersebut membuat siswa tertarik , termotivasi, dan
timbul perasaan pada siswa untuk menyenangi materi tersebut.
G. Stuktur Organisasi Skripsi
Sistematika penulisan hasil penelitian terdiri atas Bab 1 yang memuat
latar belakang, identifikasi masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penlitian, definisi operasional serta stuktur organisasi
skripsi, pada bab ini diungkap alasan yang mendasari mengapa penelitian
ini penting untuk dilaksanakan, dengan mengankat fakta-fakta dilapangan
serta diperkuat oleh penelitian-penelitian sebelumnya pada area penelitian
sejenis. Bab 2 pada penelitian ini memuat kajian teori berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti , dalam hal ini dipaparkan landasan mengenai
10
model pembelajaran berbasis masalah, pemecahan masalah dan penemuan,
serta penalaran logis yang mendasari konsep ruang lingkup biologi. Bab 3
memuat metodologi penelitian yang terdiri dari metode penelitian ,desain
penelitian, populasi dan sampel, instrumen yang digunakan dalam
penelitian, analisis hasil uji coba istrumen ppenelitian dan pengolahan data
serta prosedur penelitian.Bab 4 mengungkapkan hasil temuan dan
pembahasan penelitian. Serta Bab 5 memuat simpulan dan saran dan
rekomendasi penelitian.
Download