8 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Karakter Rasa Ingin Tahu a. Pengertian Terdapat 18 nilai karakter bangsa yang dapat dikembangkan melalui pendidikan karakter bangsa. Karakter bangsa tersebut yaitu: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Akar dari semua tindakan baik ataupun buruk adalah karakter. Karakter yang baik adalah sandangan yang memberikan kemampuan kepada manusia untuk hidup bersama dalam keadaan damai serta membentuk dunia yang dipenuhi dengan kebaikan dan kebajikan. Menurut Helen dalam (Muchlas, 2011: 41) character isn’t inherited. One builds its daily by the way one thinks and acts, though by though, action by action yang artinya adalah karakter tidak diwariskan tetapi sesuatu yang dibangun secara berkesinambungan hari demi hari melalui pikiran dan perbuatan, pikiran demi pikiran dan tindakan demi tindakan. karakter dapat diperoleh melalui pendidikan baik pendidikan formal maupun non 8 Upaya Meningkatkan Rasa..., Nida Zahra Luthfiana Putri, FKIP, UMP, 2016 9 formal. Pendidikan karakter non formal dapat diperoleh dari kebiasaan orang tua atau keluarga beserta lingkungan masyarakat, kemudian pendidikan karakter formal dapat diperoleh melalui proses pendidikan di sebuah satuan pendidikan atau sekolah. Menurut (Saptono, 2011: 23) pendidikan karakter adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk mengembangkan karakter yang baik berlandaskan kebijakan inti yang secara objektif baik bagi individu maupun masyarakat. Kementerian Pendidikan Nasional terdapat 18 jenis nilai karakter bangsa yang salah satunya adalah rasa ingin tahu. Zunaedi (2011:75) mengatakan rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu hal yang belum pernah atau belum dimengerti sebelumnya. Sedangkan Mustari (2014: 85) mengatakan bahwa rasa ingin tahu adalah emosi yang dihubungkan dengan perilaku mengorek secara alamiah seperti eksplorasi, investigasi, dan belajar. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa rasa ingin tahu adalah sebuah sikapsiswa yang berusaha untuk mencari tahu yang belum mereka ketahui sebelumnya. b. Indikator rasa ingin tahu Menurut Daryanto (2013: 138,147) karakter rasa ingin tahu memiliki beberapa indikator Upaya Meningkatkan Rasa..., Nida Zahra Luthfiana Putri, FKIP, UMP, 2016 10 1) Indikator sekolah a) Menyediakan media komunikasi atau informasi (media cetak atau media elektronik) untuk berekspresi bagi warga sekolah b) Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu c) Eksplorasi lingkungan secara terprogram 2) Indikator siswa a) Bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pembelajaran. b) Membaca atau mendiskusikan gejala alam yang baru terjadi c) Bertanya tentang beberapa peristiwa alam, sosial, budaya, ekonomi,politik, teknologi yang baru didengar d) Bertanya tentang sesuatu yang terkait dengan materi pelajaran diluar yang dibahas dikelas. Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa indikator rasa ingin tahu akan mengalami keberhasilan apabila dalam kelas tersebut siswa merasa antusias dalam pembelajaran, dan siswapun selalu merasa ingin tahu yang dijelaskan oleh guru. Indikator rasa ingin tahu pada siswa ada empat macam yang pertama bertanya atau membaca sumber di luar buku teks tentang materi yang sedang dipelajari, kedua membaca atau berdiskusi mengenai gejala alam yang baru terjadi, ketiga bertanya tentang berbagai hal yang baru di dengar, keempat yaitu bertanya tentang sesuatu yang terkait dengan materi pelajaran tetapi yang di luar pembahasan di dalam kelas. 2. Prestasi Belajar a. Pengertian prestasi Kata prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil belajar. Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan Upaya Meningkatkan Rasa..., Nida Zahra Luthfiana Putri, FKIP, UMP, 2016 11 aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan kesenian, olahraga, pendidikan dan khususnya pembelajaran. Djamarah (1994: 20) juga menyatakan bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan, dan diperoleh dengan jalan bekerja keras. b. Pengertian belajar Belajar merupakan proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh hasil yang baik. Menurut Howard L Kingskey dalam buku Djamarah (2012: 13) mengatakan bahwa learning is the proccess by which behaviour broader sensei is originated or changed through practice or training yang artinya belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Abdilah dalam Anurrahman (2010: 35) mengemukakan belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memperbaiki sebuah perilaku untuk menjadi lebih baik lagi. Upaya Meningkatkan Rasa..., Nida Zahra Luthfiana Putri, FKIP, UMP, 2016 12 c. Pengertian prestasi belajar Arifin (2013: 12) bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dapat dicapai oleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dalam kurun waktu tertentu yang menghasilkan perubahan pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap. Menurut Hamdani (2011: 138) prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak, dan menilai informasiinformasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan yang telah diperoleh seseorang dalam proses belajar. d. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Hamdani (2011:139) mengungkapkan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu faktor dari dalam atau interen yang meliputi kecerdasan, faktor jasmaniah, sikap, minat, bakat, dan motivasi. Selain itu juga terdapat faktor eksternal yang terdiri dari keadaan keluarga, kseadaan sekolah dan lingkungan masyarakat 1) Faktor internal Faktor internal adalah yang berasal dari dalam diri siswa, faktor ini antara lain a) Kecerdasan (intelegensi) kartono dalam (Hamdani, 2011:139) kecerdasan merupakan salah satu aspek aspek penting dan sangat menentukan berhasil atau tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau diatas normal, secara potensi ia dapat mencapai prestasi yang tingi. Upaya Meningkatkan Rasa..., Nida Zahra Luthfiana Putri, FKIP, UMP, 2016 13 b) Faktor jasmaniah atau faktor biologis Uzer dan Lilis dalam (Hamdani, 2011:140) mengatakan bahwa faktor jasmaniah, yaitu pancaindra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit,cacat tubuh, atau perkembangan yang tidak sempurna membawa kelainan tingkah laku. c) Sikap Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal, orang atau benda dengan suka, tidak suka, acuh tak acuh. Sikap sesorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan dan keyakinan. d) Minat Minat memiliki pengaruh yang besar teradap kegiatan belajar.Pelajaran yang menarik perhatian siswa akan lebih mudah dipelajari dan diserap oleh siswa. e) Bakat Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. f) Motivasi Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk belajar. 2) Faktor eksternal a) Keadaan keluarga Keluarga merupakan lingkungan yang pertama karena dalam keluarga inilah anak pertama kali mendapat pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan, adanyarasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. b) Keadaan sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan siswa untuk belajar lebih giat.Oleh karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. c) Lingkungan masyarakat Di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan. Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan Upaya Meningkatkan Rasa..., Nida Zahra Luthfiana Putri, FKIP, UMP, 2016 14 pribadi anak sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat ia berada. 3. Pendidikan kewarganegaraan a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara. Arah dan tujuan dari mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, adalah memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter.Fokus dari pendidikan bukan sekedar memiliki kemampuan kognitif saja namun juga berfokus pada keterampilan siswa dan yang lebih penting untuk mewujudkan perubahan tingkah laku kearah pembentukan sikap dan perilaku siswa yang baik, perilaku berwarganegara yang baik dan memahami tanggung jawab dan kewajiban sebagai warga negara. Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya Indonesia (Susanto, 2013: 225). Menurut Cogan dalam Susanto (2013: 224) civic education is the foundational course work in school designed to prepare young citizen for an active role in their communities in their Upaya Meningkatkan Rasa..., Nida Zahra Luthfiana Putri, FKIP, UMP, 2016 15 adult lives, yang artinya pelajaran dasar pendidikan kewarganegaraan adalah suatu mata pelajaran dasar di sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan warga negara muda agar kelak setelah dewasa dapat berperan aktif dalam masyarakatnya. Menurut Jarolimex dan Clifford (1981: 5) pendidikan Kewarganegaraan adalah: Citizen education was to take place through the formal study of such subjects and history, goverment (civics), and geography and through the indoctrination of such values and freedom, human dignity, responsibility, independence, individualism democracy, respect for other, love of country and so on. Azra dalam Susanto (2013: 226) menyatakan bahwa pendidikan kewaganegaraan adalah pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga demokrasi, rule of law, HAM dan kewajiban warga negara serta proses demokrasi. Adapun menurut Zamroni dalam Susanto (2013: 226), Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berfikir kristis dan bertindak demokratis. b. Tujuan pembelajaran PKN Tujuan pembelajaran PKN disekolah dasar adalah untuk membentuk watak atau karakteristik warga negara yang baik. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tujuan mata pelajaran PKN adalah untuk menjadikan siswa agar: Upaya Meningkatkan Rasa..., Nida Zahra Luthfiana Putri, FKIP, UMP, 2016 16 1) Mempu berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan. 2) Mampu berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi. 3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lain. 4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. c. Materi Globalisasi Di Lingkungan SK dan KD mata pelajaran PKN kelas IV semester II Tabel 2.1 StandarKompetensi dan Kompetensi dasar PKN kelas IV Standar kompetensi Kompetensi Dasar 4. Menunjukan 4.1 Memberikan contoh sederhana Sikap Terhadap pengaruh globalisasi di lingkungannya Globalisasi di 4.2 mengidentifikasi budaya Indonesia Lingkungannya. yang pernah di tampilkan dalam misi kebudayaan internasional 4.3 menentukan sikapterhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di Lingkungannya Materi Globalisasi Proses globalisasi tidak pernah berhenti, tetapi terus berlangsung dan mempengaruhi seluruh lapisan masyarkat. Proses globalisasi muncul saat manusia memiliki pengetahuan tentang ruang dan wilayah. Pengetahuan tersebut mendorong manusia untuk menciptakan sarana transportasi dan komunikasi untuk berhubungan dengan manusia lain yang berada di ruang wilayah yang berbeda. Upaya Meningkatkan Rasa..., Nida Zahra Luthfiana Putri, FKIP, UMP, 2016 17 Globalisasi di lingkungan masyarakat ditandai dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang informasi, komunikasi, dan transportasi sehingga dunia menjadi transparan seolah-olah menjadi kampung sedunia tanpa mengenal batas negara. Kondisi yang sedemikian rupa dapat menciptakan struktur baru, yaitu struktur global. 4. Metode pencarian informasi a. Pengertian Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan belajar aktif adalah dengan pmberian tugas belajar yang dilakukan dalam kelompok kecil siswa. Dukungan sesama siswa dan keragaman pendapat, pengetahuan serta keterampilan mereka akan membantu menjadikan belajar bersama sebagai bagian berharga dari iklim belajar di kelas. Informasi merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat untuk kita ketahui agar kita mempunyai wawasan yang lebih luas lagi. Informasi bisa kita dapat dari berbagai sumber media informasi seperti media cetak maupun media elektronik. Semua kalangan bisa mendapatkan atau mencari informasi dengan sendirinya. Menurut Silberman (2006: 164) metode pencarian informasi adalah metode yang menekannkan pada kemampuan siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber atas pertanyaan atau kasus Upaya Meningkatkan Rasa..., Nida Zahra Luthfiana Putri, FKIP, UMP, 2016 18 yang diajukan guru kepada siswa untuk dipecahkan atau dijawab berdasarkan informasi yang didapat. b. Langkah-langkah penerapan metode pencarian informasi 1) Buatlah sekumpulan pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi yang bisa ditemukan dalam sumber yang telah dibagikan kepada siswa. 2) Bagikan pertanyaan tentang topiknya 3) Perintahkan siswa untuk mencari informasi dalam tim-tim kecil. Kompetisi yang bersahabat bisa diwujudkan untuk mendorong partisipasi 4) Bahaslah jawaban di depan kelas c. Kelebihan metode pencarian informasi a) Meningkatkan kemampuan siswa dalam mencari informasi. b) Melatih ketanggapan siswa dalam melihat kasus atau realita yang ada. c) Melatih kekompakan dan kepedulian sosial siswa. d) Meningkatkan rasa ingin tahu siswa e) Melatih berkompetisi 5. Media Klipping a. Pengertian Media Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa pengaruh besar dalam dunia pendidikan. Pendidikan pada dasarnya mempunyai tujuan dan fungsi, untuk mencapai tujuan dan fungsi maka perlu dilaksanakan proses pembelajaran yang didukung oleh media pendidikan yang tepat dan efektif. Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Gerlach dan ely dalam (Azhar, 2013:3) menyatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun Upaya Meningkatkan Rasa..., Nida Zahra Luthfiana Putri, FKIP, UMP, 2016 19 kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Semetara itu, Gagne dan Briggs dalam (Azhar, 2013:4) menyatakan bahwa media adalah alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi,dan sebagainya. Molenda dan Russel dalam (Wina 2012:57) mengungkapkan bahwa media is a channel of comunication, derived from the latin word for "between" the term refers to anything that carries information between a source and a receiver. Bretz dalam (Anitah 2009: 1) mengungkapkan bahwa media merupakan sesuatu yang terletak ditengah-tengah jadi suatu perantara yang menghubungkan semua pihak yang membutuhkan terjadinya suatu hubungan, dan membedakan antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi. Berdasarkan uaraian diatas, media adalah perantara penyampaian pesan agar pesan dapat diterima dengan baik sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan mudah. b. Kliping Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kliping merupakan guntingan artikel atau berita dari surat kabar, majalah, dan sebagainya yang dianggap penting didokumentasikan. Menurut Lasa untuk Hs, disimpan dalam atau makalahnya kliping merupakan kegiatan pengguntingan atau pemotongan bagian- Upaya Meningkatkan Rasa..., Nida Zahra Luthfiana Putri, FKIP, UMP, 2016 20 bagian surat kabar maupun majalah, kemudian disusun dengan sistem tertentu dalam berbagai bidang sesuai dengan minat sehingga tidak semua berita atau artikelharus dikliping. Kliping adalah suatu seni dengan memanfaatkan koran bekas maupun yang baru dengan mengambil artikel sesuai dengan tema yang diusung dengan cara menggunting kemudian menempelkannya pada kertas yang baru sehingga menyerupaisebuah makalah. Langkah-langkah membuat kliping 1) Carilah artikel atau informasi dikoran atau majalah yang disesuaikan dengan tema. 2) Gunting artikel yang telah dipilih 3) Tempelkan pada kertas yang baru menggunakan lem atau double tape 4) Berikan keterangan agar memperjelas informasi mengenai artikel tersebut. B. Penelitian Yang Relevan Yahya (2013), telah melaksanakan penelitian di SD Inpres Despot Posona Kecamatan Kasimbar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan media kliping dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Inpres Despot Posona Kecamatan Kasimbar pada mata pelajaran PKn. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini pada siklus I tuntas klasikal 62,07% dan siklus II tuntas klasikal 93,10%. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan media kliping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Inpres despot posona kecamatan kesimbar. Berdasarkan penelitian dari Ari Zaid yang berjudul penerapan Metode Information search dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata Upaya Meningkatkan Rasa..., Nida Zahra Luthfiana Putri, FKIP, UMP, 2016 21 pelajaran fiqih di smp Islam Al-Hikmah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan metode information search ini mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil tiap siklus yang dilakukan. Perincian nilai rata-rata pretes siklus I pertemuan kedua rata-ratanya 69,4, pretes siklus II pertemuan kedua rataratanya 71,7. Postes siklus I pertemuan kedua rata-ratanya 81,2, postes siklus II pertemuan kedua rata-ratanya 85,7. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari nilai normali gain tiap siklusnya, yakni N-gain siklus I 0,3 N-gain siklus II 0,46 atau bisa dibulatkan menjadi 0,5. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih dengan menggunakan metode information search dirasa sudah maksimal karena pencapain nilai diatas KKM sudah melebihi target yang cukup tinggi yaitu 95%. Hasil penelitian diatas dijadikan acuan dan sumber bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian dengan menggunakan metode pencarian informasi. Metode pencarian informasi yang akan dilaksanakan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar. Kedua penelitian tersebut menggunakan sasaran dan ruang lingkup yang serupa dengan penelitian ini, perbedaan pada penelitian yang dilakukan yaitu peneliti berinovasi pada pembuatan klipping koran. C. Kerangka Berpikir Keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan oleh strategi pembelajaran yang dilakukan guru. Guru dituntut untuk memahami komponen-komponen dasar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut pula untuk paham tentang filosofis Upaya Meningkatkan Rasa..., Nida Zahra Luthfiana Putri, FKIP, UMP, 2016 22 dari mengajar dan belajar itu sendiri. Belajar tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan, akan tetapi juga sejumlah perilaku yang akan menjadi kepemilikan siswa. Penggunaan metode, stategi, dan kelengkapan dalam pengajaran adalah bagian dari kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru. Guru harus dapat menciptakan kondisi dan situasi, serta ketertarikan siswa untuk belajar. Rasa ingin tahu yang masih terbilang rendah sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, maka dari itu peneliti ingin menrapkan metode pencarian informasi untuk dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa. Metode pencarian informasi atau information search merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa, siswa akan mencari tahu berbagai macam informasi melalui media cetak koran mengenai pengaruh globalisasi. Mencari sebuah informasi tidaklah mudah diingat maka dari itu, informasi yang akan diperoleh siswa melalui media koran akan di kumpulkan dan dijadikan sebuah kliping. Peneliti akan menggunakan metode ini dalam dua siklus dengan harapan kondisi ahir adanya peningkatan rasa ignin tahu dan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya metode pencarian informasi. Upaya Meningkatkan Rasa..., Nida Zahra Luthfiana Putri, FKIP, UMP, 2016 23 Sebelum melaksanakan pembelajaran menggunakan metode pencarian informasi dengan media kliping Kondisi Awal Rasa ingin tahu dan prestasi siswa rendah Guru menerapkan pembelajaran menggunakan metode pencarian informasi dengan media kliping Siklus I Siklus II Tindakan Diduga dengan menerapkan metode pencarian informasi dengan media kliping dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa Kondisi Ahir Gambar 2.1 skema kerangka berpikir D. Hipotesis Tindakan Dari latar belakang dan kajian pustaka di atas yang menekankan bahwa metode pencarian informasi akan mendorong dan meningkatkan rasa ingin tahu siswa, maka penulis merumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : 1. Penerapan metode pencarian informasi pada pembelajaran PKN materi globalisasi dilingkungan kelas IV A SD Negeri 1 Sambirata dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa. 2. Penerapan metode pencarian informasi pembelajaran PKN materi globalisasi dilingkungan kelas IV A SD Negeri 1 Sambirata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Upaya Meningkatkan Rasa..., Nida Zahra Luthfiana Putri, FKIP, UMP, 2016