KUDUSLAH KAMU 1 Petrus 3:13-16 "Kuduslah kamu, sebab AKU kudus." (1 Petrus 3:16) Kekudusan. Ini adalah subyek yang tidak terlalu banyak dibahas dan seandainya pun dibahas, tidak banyak yang merasa "nyaman" dengan hal ini. Ada yang baru membaca judulnya saja bahkan sudah menghindar. Namun perhatikan-lah, pesan TUHAN mengenai kekudusan adalah sesuatu yang penting, apalagi hari-hari ini kita sedang menantikan Kedatangan-Nya yang kedua kali. Matius 5:8 berkata "Berbahagialah orang yang suci (kudus/murni) hatinya, karena mereka akan melihat Allah." Ketika Rasul Petrus, dengan ilham ROH KUDUS, mengajarkan nats tersebut diatas, beliau mengutip Imamat 11:44 dan 19:2. Ini saja sudah menunjukkan bahwa kekudusan adalah hal yang penting sehingga di bahas di Perjanjian Lama dan di Perjanjian Baru. Penting bagi kita untuk mengetahui kehendak TUHAN melalui Firman-Nya agar kita tahu apa yang harus kita perbuat sehari-hari, dan sama pentingnya kita mengetahui apa yang Firman-Nya katakan mengenai kekudusan. 1. TUHAN Allah itu Kudus. 1 Samuel 2:2 berkata "Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita." TUHAN yang kita sembah dalam YESUS KRISTUS adalah Allah yang kudus. Standar kekudusan kita tidak ditentukan dari pemikiran atau kebudayaan dimana kita hidup; standar kekudusan kita adalah TUHAN itu sendiri. Kekudusan TUHAN kita tidak seperti ilah-ilah lain di dunia, Dia-lah yang menentukan standar kekudusan diatas segalanya. Kekudusan TUHAN adalah juga karakter-Nya dan yang menjadi salah satu gambaran dirinya (selain Kasih-Nya). Kasih-Nya kepada kita adalah kasih yang kudus, bahkan ketika Ia marah dan menegur kita, itu adalah teguran yang kudus yang membawa kita lebih dewasa lagi dan semakin mencerminkan gambaran KRISTUS. Apa yang Ia lakukan dan izinkan terjadi pada diri kita, bukan saja karena kasih-Nya kepada kita tetapi juga pancaran kekudusan-Nya kepada kita. Pemahaman ini mungkin agak sulit kita pahami tetapi peganglah ini: segala keberadaan diri-Nya, itulah yang Ia berikan bagi kebaikan kita. Dia-lah yang menjadi panutan, standar dan teladan kekudusan kita. 2. TUHAN Allah menginginkan kita Kudus. Di dalam Perjanjian Lama, TUHAN menetapkan standar kekudusan di dalam Imamat 18 s/d 22. Standar kekudusan yang digunakan TUHAN adalah standar kekudusan Imam-imam, karena Ia sendiripun adalah Imam. Di Perjanjian Baru, kita yang telah menerima Keselamatan oleh karena YESUS KRISTUS, kitapun dikatakan sebagai Imam-imam yang rajani/berkuasa (1 Petrus 2:9 dan Yohanes 1:12). Dengan kekuatan kita sendiri adalah mustahil untuk mencapai standar kekudusan ini, itulah sebabnya YESUS KRISTUS mati di atas kayu salib agar jalan terbuka bagi kita untuk menjadi Anak-anak Allah, terbuka jalan bagi kita untuk menerima ROH KUDUS dan dengan demikian kekuatan daripada-Nya lah yang memungkinkan kita untuk memilih mau hidup kudus atau tidak. Kehormatan ini tidak diberikan kepada semua orang, tetapi TUHAN telah memilih (menentukan) hanya diberikan kepada orang-orang yang menyerahkan diri mereka sepenuhnya kepada-Nya. Saat kita bertobat dan berserah kepada-Nya, kita menjadi umat pilihan-Nya. Ketika Petrus menuliskan 1 Petrus 3:16 ia sedang menuliskan itu untuk umat TUHAN yang telah memberikan diri kepada Allah. TUHAN memanggil kita untuk menjadikan kita berbeda dengan dunia. Dimana letak perbedaannya? Kita hidup sebagai orang-orang yang memegang teguh kekudusan dan kekudusan menjadi prinsip hidup kita. Lebih Dalam: Buatlah waktu untuk melihat standar kekudusan di Imamat 19 dan 20. Bandingkan dengan apa yang terjadi di dunia saat ini. Bandingkanlah dengan keadaan dirimu sendiri saat ini. 3. Kekudusan kita tergantung pada Hubungan kita dengan TUHAN. Bagaimana kita dapat menjadi kudus? Langkah pertama, seperti telah kita bahas disebelumnya, adalah kita harus memiliki hubungan yang benar dengan YESUS KRISTUS: bertobat dan menerima Dia sebagai TUHAN dan Juruselamat, dan menerima anugrah Keselamatan. Jika kita tidak menaruh iman dan pengharapan kita kepada YESUS KRISTUS maka upaya untuk menjadi Kudus adalah sia-sia. Menjadi Kristen Lahir Baru adalah langkah awal yang mutlak dan penting untuk kita menjadi pribadi yang kudus. Langkah ini akan membuka bagi kita untuk dapat bergaul intim dengan-Nya, menerima ROH KUDUS-Nya, mengerti Firman-Nya dan menerima kekuatan daripada-Nya. TUHAN selalu membela Firman-Nya dan saat kita memutuskan untuk mengikuti kehendak-Nya, Ia pasti akan menganugerahkan apapun yang kita butuhkan agar kita dapat menjalankan kehendak-Nya. Kekudusan mungkin tidak mudah dicapai, tetapi bukan mustahil bagi orang-orang yang percaya dan menyerahkan diri kepada KRISTUS. Jadilah pribadi yang berbeda dengan dunia, yang mau berdiri teguh mempertahankan kekudusan. [CS/2014] Engkau kudus, kudus, tiada yang seperti-Mu Engkau kudus, kudus, mulialah nama-Mu Ku bermazmur selamanya Ku cinta Kau YESUS Dihadapan tahta-Mu ya TUHAN-ku Kuserahkan hidupku