Nama : Kristhalia Dessindi NIM : 206312005 Ciri Kekudusan Dewasa Ini Menurut Gaudete et Exultate Dalam Surat Apostolik Gaudete et Exultate, Paus Fransiskus menekankan bahwa kekudusan merupakan panggilan untuk semua orang. Selain itu, Paus Fransiskus menekankan, bahwa kekudusan bukanlah soal menjadi martir melainkan menghayati hidup dengan sungguh-sungguh sesuai dengan panggilan masing-masing. Beberapa ciri kekudusan saat ini diungkapkan oleh Paus Fransiskus dalam seruan apostoliknya. Hal yang paling utama dibicarakan dalam kekudusan di masa kini adalah bertitik tolak dari Sabda Bahagia dengan berpegang teguh pada Allah dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Sementara itu, bahaya yang dapat mengancam kekudusan dewasa ini antara lain adalah hal negatif, kecemasan yang menakutkan dan menceraiberaikan, kemalasan, konsumerisme, egois, individualisme dan spiritualitas palsu. Untuk mengatasi hal tersebut, menurut Paus Fransiskus dalam seruan apostoliknya, diperlukan ketekunan, dengan tetap berpegang teguh pada Allah di tengah naik turunnya kehidupan dunia. Dalam tulisannya, Paus Fransiskus meneladani semangat Santo Paulus, dengan mengajak umat Kristiani untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Kemudian, Paulus menekankan sikap sabar dan lemah lembut untuk melawan kejahatan di dunia. Sebab, sikap sabar dan kelemahlembutan adalah tanda kekuatan sejati dari Allah yang panjang sabar dan besar kuasa-Nya. Dalam menghadapi tantangan duniawi, Paus Fransiskus mengajak umat manusia untuk saling berjaga-jaga satu sama lain. Tujuannya, agar kejahatan duniawi tidak mengakar. Selain itu, umat manusia diajak untuk menyatakan kekhawatiran mengenai apapun melalui doa. Di sisi lain, seiring perkembangan dunia yang semakin maju, media teknologi kini berkembang pesat. Banyak umat Kristiani yang turut serta dalam berbagai macam media sosial, bahkan melampaui batas menimbulkan fitnah, Hoax dan etika rasa hormat dalam bermedia. Tentu, hal tersebut perlu diperhatikan supaya jejaring-jejaring sosial media yang diikuti tidak membawa orang pada dunia kejahatan. Untuk menanggapi hal itu, Paus Fransiskus mengajak kita untuk memiliki keteguhan batin, yang merupakan karya rahmat Allah sehingga dapat menghindarkan manusia agar tidak terseret dari kekerasan dan kejahatan yang menyerbu kehidupan sosial. Lebih lanjut, Paus Fransiskus mengatakan bahwa untuk memelihara kekudusan dalam dunia dewasa ini diperlukan kerendahan hati yang berakar dalam hati melalui perendahan diri. Sebab, kekudusan yang dianugerahkan Allah kepada Gereja berasal dari perendahan Yesus di kayu salib. Kekudusan dewasa ini bukanlah tentang kemartiran, melainkan kerendahan hati sehari-hari, menahan diri untuk tidak membicarakan kebaikan diri sendiri serta bebas dari sikap egoisme. Lebih lanjut, sukacita dan rasa humor adalah salah satu ciri kekudusan dewasa ini. Hal itu kemudian ditegaskan oleh Paus, bahwa menjadi orang Kristen berarti bersukacita dalam roh (Rom 14:17), sebab cinta kasih diikuti oleh sukacita. Ciri kekudusan dewasa ini, juga mengacu pada keberanian dan dorongan untuk mewartakan Injil di dunia. Keberanian tersebut mengajak umat manusia untuk melakukan pelayanan dengan penuh semangat atas Roh Kudus untuk mewartakan Yesus Kristus. Di sisi lain, Paus Fransiskus juga mengutarakan bahwa salah stau ciri kekudusan adalah hidup dalam komunitas. Artinya, hal tersebut dimaknai bahwa kekudusan merupakan perjalanan komunitas. Tentu hal ini menuntut kita untuk dapat hidup dengan yang lain agar mampu bekerja sama satu sama lain. Setiap komunitas dipanggil untuk menghadirkan wajah Allah melalui semangat perayaan Sabda dan Ekaristi yang diikuti secara bersama-sama. Pada akhirnya, kekudusan tercermin dari doa yang dilakukan terus-menerus. Kekudusan berarti terbuka pada transendensi yang terungkap dalam doa dan adorasi. Sebab, para kudus sendiri membutuhkan doa untuk berkomunikasi dengan Allah, begitupula dengan kita yang sedang mengusahakan hidup secara kudus. Harapannya, dalam situasi apapun, dengan dijiwai semangat doa, kita mampu untuk menimbangnimbang segala perkara melalui terang roh kudus dalam menentukan suatu keputusan, yang memampukan kita untuk mengusahakan hidup kudus di dunia.