KEKUDUSAN (Hanya Menjadi Lebih Baik), 24 Januari 2015 Pelajaran 4 KEKUDUSAN: Hanya Menjadi Lebih Baik 24 Januari 2015 1. Persiapan A. Sumber Keluaran 15:11 Mazmur 89:35 Yesaya 35:8 Roma 6:19 Efesus 4:24 Filipi 4:8 Ibrani 12:14 (Lihat ayat-ayat tambahan di pelajaran untuk murid) B. Apa yang dikatakan tentang “Kekudusan” Pelajaran pekan ini mempelajari konsep kekudusan dan bagimana menghubungkannya ke dalam kehidupan kita dalam pengertian yang praktis. Kekudusan adalah sesuatu yang pernah disinggung sebelumnya, topic ini adalah sebuah pengulangan. Ada sebuah focus tertentu kepada penurutan sebagai hal yang berlawanan dengan kemenangan, dan hikat yang berlawanan dengan kekuatan diri sendiri. Allah telah memberikan keselamatan, dan tanggapan terhadap tindakan kita adalah percaya dan mematuhi kehendakNya bagi kita. Penurutan adalah selalu merupakan reaksi dari rahmatNya yang menyelamatkan, bukan sebuah taktik untuk mendapatkan kebaikan. Terlalu sering kita memasang beban di atas kuda ketika kita berbicara tentang kehidupan yang kudus. Walaupun kita melakukan sesuatu, kita tidak dapat layak menerima rahmatNya; malah, hal itu adalah sebuah pemberian bagi untuk diterima dan dipercaya. Tanggapan kita adalah, mengikuti kehendak Dia yang mengasihi kita. Penghapusan dosa dalam kehidupan kita bukanlah sebuah focus yang utama; namun, kita mencoba untuk mendorong kebiasaan baik dari penurutan pada orang muda dengan siapa mereka bekerja. Ini akan menolong kita untuk bekerja sampai pada akhir daripada menciptakan pengharapan yang tidak nyata dalam kehidupan orang muda kita. KEKUDUSAN (Hanya Menjadi Lebih Baik), 24 Januari 2015 C. Apa Tujuan “Kekudusan” Sebagai hasil dari pelajaran ini kami mau para siswa akan sanggup untuk: 1. Mengerti konsep yang lebih lengkap tentang mengejar kekudusan dalam kehidupan mereka. 2. Memiliki beberapa alat praktis untuk digunakan dalam pergumulan bagi kekudusan dalam hidup. 3. Mengerti dengan lebih baik proses perpindahan dari kebiasaan buruk dan menggantikannya dengan kebiasaan baik. D. Benda-benda yang Dibutuhkan Permulaan: • (Kegiatan A) Kotak musik atau alat putar lagu yang lain, sebuah tembok; (Kegiatan B) dua penutup mata, dua baris permen, music seperti di kegiatan A. Menghubungkan: • Alkitab, pelajaran untuk murid. Penerapan: • Kertas, pena, pensil. 2. Jembatan A. Di Mana Kita Sebelumnya Beri 10 menit ketika siswa baru datang untuk: 1. Tanyakan ayat mana yang mereka pilih untuk dipelajari dari bagian hari Rabu pelajaran mereka. Beri mereka kesempatan untuk menghafalkan ayat-ayat mereka. 2. Beri kesempatan murid untuk membuat kutipan sendiri, menggunakan apa yang mereka tulis dalam pelajaran hari Senin. Pastikan untuk menjelaskan kepada mereka mengenai kutipan-kutipan yang mungkin tidak mencerminkan dengan tepat kehidupan Kristen. Namun, kutipan seperti ini tidak lazim terjadi pada setiap pelajaran. 3. Melihat kembali berbagai tanggapan yang diberikan mereka dan orang lain terhadap skenario yang disajikan pada hari Minggu. Diskusikan berbagai tanggapan, berakhir dengan pokok-pokok pikiran dari Apa Yang Dikatakan Tentang … di penuntun guru. Jika Anda memiliki kelompok yang sangat besar, pastikan ada beberapa orang dewasa yang bersedia melakukan bagian ini dengan kelompok murid yang lebih kecil. B. Komponen Sekolah Sabat Lainnya Lagu Pujian pendahuluan Penekanan Missi (dapatkan bahan Berita Missi Advent untuk Pemuda dan Dewasa di www.realtimefaith.net) Laporan-laporan proyek pelayanan 3. Permulaan KEKUDUSAN (Hanya Menjadi Lebih Baik), 24 Januari 2015 Catatan untuk guru: Susun program Anda sendiri dengan pilihan dari kategori di bawah ini— Pembukaan, Mengaitkan, Penerapan, dan Penutupan. Perlu diingat, bahwa murid perlu memiliki kesempatan untuk interaksi (berpartisipasi secara aktif satu sama lain) dan belajar dari Firman Allah. Pada saat tertentu Anda harus mengarahkan atau menarik perhatian mereka pada pelajaran mereka minggu ini. A. Aktivitas Permulaan Bersedia • Mainkanlah music ketika para murid masuk di kelas. Buatlah ruangan telah diatur dan mulai dengan ucapan selamat dating yang hangat. Siap-siap • Mintalah untuk satu atau lebih sukarelawan. Katakan kepada mereka bahwa engkau akan meminta mereka melakukan sebuah tantangan yang akan menguji kemampuan mereka untuk berhenti. Mintalah masing-masing mereka untuk berdiri sekitar 1015 kaki dari sebuah tembok di ruangan. Kemudian mintalah mereka berlari secepat mungkin dan berhenti hanya beberapa sentimeter dari tembok. Mereka harus memastikan untuk tidak menyentuh tembok itu. Lakukan • Sekali para murid mencoba (tidak terelakkan beberapa dari antara mereka menyentuh tembok), mintalah beberapa murid yang lain untuk menentukan siapakah yang berlari paling cepat dan siapa yang paling dekat dengan tembok. Tanya jawab • Tanyakan: Apa yang salah dengan permainan ini? (Jawaban akan bervariasi, tetapi mungkin akan memantulkan ketiksenangan karena sebagian mungkin akan menabrak tembok.) Mengapa ini bukanlah permainan yang baik? (Ini berbahaya. Engkau tidak dapat berlari ke tembok dan mengharapkan berhenti tanpa bahaya apapun.) Pikirkan hal itu; kita akan menggali sedikit lebih dalam lagi nanti bagaimana kita sering memainkan permainan ini dalam kehidupan kita sendiri. B. Aktivitas Permulaan Persiapan • Berikan waktu bagi sejumlah murid yang baik untuk datang ke kelas. Lakukan kegiatan pendahuluan dan ketika sudah waktunya untuk memulai pelajaran, mintalah dua sukarelawan. Bersedia • Bawalah dua sekarelawan ke lorong ruangan atau suatu tempat di luar ruangan, dan tinggalkan mereka di sana. Kemudian kembalilah ke ruangan untuk memberikan instruksi. Katakan kepada seluruh siswa untuk memindahkan kursi mereka menjadi sebuah lingkaran kemudian berdirilah di samping. Sembunyikan dua potong permen ( atau sesuatu yang seperti itu) yang telah dibuat tanda yang berbeda satu dengan yang lain namun dalam lingkaran itu(pada tempat yang berbeda). Kemudian bagilah murid dalam dua tim dengan memberi KEKUDUSAN (Hanya Menjadi Lebih Baik), 24 Januari 2015 nomor kepada mereka. Katakan kepada masing-masing tim permen yang mana yang adalah milik “mereka.” Katakan kepada kelas bahwa ketika dua orang yang tertutup matanya memasuki kelas mereka akan masing-masing dikatakan di mana tim mereka berdiri. Merupakan tugas masing-masing tim untuk memanggil dan mengatakan kepada teman setimnya di mana permen tim mereka berada, dan bagaimana cara terbaik untuk mendapatkannya. Kedua tim juga diijinkan untuk memanggil dan mencoba untuk membingungkan tim lain yang sedang mencari permen. Tim yang mendapatkan permen tersebut memenangkan permainan. Lakukan • Ketika teman yang ditutup matanya memulai pencariannya, mainkan musik untuk mengganggu para pemain. Dengan segala kebisingan dan keributan, akan susah untuk mengatakan kepada yang mendengarkan. Khususnya ketika tim lain mencoba juga untuk meneriakkan perintah mereka. Tanya Jawab • Tanyakan: Apakah permainan ini sulit? Mengapa? (Jawaban akan berbeda, tetapi temanya adalah sukar untuk mendengar instruksi yang benar) Kepada yang ditutupi matanya tanyakan: Bagaimana engkau tahu siapa yang bias dipercaya? Apakah mudah untuk mengikuti arahan? Apakah music lebih membingungkanmu? Jika engkau memiliki sebuah kesempatan untuk melakukannya lagi, apakah, apa saja, yang akan engkau lakukan secara berbeda? C. Ilustrasi Permulaan Dengan kata-katamu sendiri, bagikan hal berikut: Engkau bangun di pagi hari dan akhirnya menemukan waktu sendirian bersama Allah. Engkau menggunakan waktu sepimu dengan bijaksana, dan engkau mencari sebuah hari yang baik. Engkau bertanya kepada Allah untuk kemenangan atas dosa, dan engkau benarbenar percaya bahwa Dia menginginkan engkau untuk menghidupkan sebuah kehidupan yang lebih baik, sebuah kehidupan yang percaya dan menurut. Ketika engkau menyelesaikan renunganmu, engkau bangun dan pergi mandi. Namun, ketika engkau di sana engkau melihat telah lebih dahulu berada disana dan engkau harus menunggu. “Tidak masalah,” engkau berkata kepada dirimu sendiri. Setelah sekitar 20 menit engkau menjadi cemas. Engkau perlu bersiap ke sekolah dan saudarimu tidak mempertimbangkannya. Setelah setengah jam engkau tidak hanya tidak sabar, engkau kecewa. Setiap menit yang engkau lewati engkau dapat merasakan thermometer dalam dirimu semakin lama semakin panas. Ketika pada akhirnya saudarimu keluar dari kamar mandi, engkau memastikan bahwa engkau akan memberikan kepadanya serpihan pikiranmu. Ketika engkau memasuki kamar mandi, engkau menemukan dirimu penuh dengan penyesalan, mengetahui bahwa engkau telah kehilangan control dan jatuh ke dalam pencobaan. Pencobaan untuk marah dan mengatakan perkataan yang kasar. Ketika engkau mempersiapkan diri untuk sekolah, engkau menyadari bahwa semua waktu sepimu bersama dengan Yesus, dan persiapanmu untuk hari itu hilang pada suatu waktu dalam kemarahan, KEKUDUSAN (Hanya Menjadi Lebih Baik), 24 Januari 2015 dan engkau berkata kepada dirimu sendiri, baiklah, mungkin besok saya akan menemukan kemenangan atas kemarahan saya. Tanya Jawab • Tanyakan: Sudahkah hal ini terjadi kepadamu? Berapa sering engkau menemukan dirimu dalam situasi ini? Mengapa engkau tetap membuat suatu kesalahan yang sama padahal engkau telah meminta Allah untuk membuatmu menang? Apakah Allah benarbenar menolongmu? 4. Hubungkan A. Hubungkan dengan Kerajaan Dengan kata-katamu sendiri, bagikan hal berikut: Sebagai agen dalam kerajaan Allah, ada sesuatu yang khusus yang kita perlu lakukan untuk menjadi seperti Allah—atau menyerupai Kristus. Hal-hal apakah itu? Seseorang ingin melakukan dosa sesedikit mungkin. Sebagaimana yang kita telah lihat dalam ilustrasi pembukaan, itu adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Ketika sebagai manusia memiliki kecendrungan untuk berbuat dosa, dan setan sangat baik untuk mencoba kita ke dalam dosa. Sering kita berbicara tenang kemenangan atas dosa. Namun, ini berarti bahwa kita bersandar pada kekuatan kita sendiri untuk menaklukkan setan dan pencobaannya. Sebenarnya, kita yang melihat diri kita sebagai agen Allah hanya perlu melihat pada satu hal, dan itu adalah kepatuhan terhadap kehendak Allah dalam hidup kita. Ketika kita mempelajari dan vketika kita berdoa, kita menemukan semakin kita memantapkan kehendak Allah dalam hidup kita, semakin mudah bagi kita untuk menurut. Ketika kita menurut, pencobaan akan semakin kurang dan kurang berpengaruh dalam hidup kita. Pasti kita membuat kesalahan, itulah sebabnya ada pengampunan dan rahmat. Dapatkah kita menghapuskan dosa dari dalam hidup kita? Tidak. Tetapi dapatkah kita secara berkelanjutan memantapkan kehendak Allah dalam diri kita? Sudah pasti! Itulah artinya menghidupkan sebuah kehidupan kerajaan! B. Hubungan dengan Ilustrasi Pelajaran Sebelumnya mintalah seseorang untuk membaca atau menceritakan cerita dari pelajaran hari Sabat. Tanyakan: Pernahkah di antaramu merasakan hal seperti ini? Apakah ada di antara kalian mengetahui seseorang yang melakukan hal ini? Apakah yang salah dengan kehidupan Jim? Apakah artinya hidup bereaksi terhadap rahmat Allah Meskipun ada pengampunan dan rahmat, tidakkah seharusnya kita mencoba untuk mengalahkan dosa kita? ( merujuk kepada pemikiran dalam Menghubungkan kepada Kerajaan untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan ini.) C. Hubungan dengan Kehidupan KEKUDUSAN (Hanya Menjadi Lebih Baik), 24 Januari 2015 Katakan: Dalam Roma 6:19 menyatakan: “Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.” Ini nampaknya seperti sebuah perintah yang tinggi. Bagaimana pekerjaan ini dapat ditrapkan dalam hidupmu? Sampaikan ide-ide berikut dengan kata-katamu sendiri: Mereka mengatakan butuh 21 hari untuk menciptakan sebuah kebiasaan baru. Lihatlah kehidupanmu dan perhatikan berapa banyak kebiasaan yang engkau miliki, apakah itu baik dan buruk. Apakah yang membuat kebiasaanmu terhenti? Akan amanuntuk mengatakan bahwa membutuhkan paling sedikit 21 hari untuk menghentikan satu kebiasaan jika sebegitu panjang untuk menciptakan sesuatu yang baru. Konsep ini dengan mematuhi Allah dan melakuakan kehendakNya adalah sulit, dan juga kita perlu untuk dengan sengaja menciptakan kebiasaan baru. Allah ingin kita untuk menghidupkan kebenaran dan kekudusan. Cara yang kita lakukan yaitu dengan secara terus menerus meminta kuasa Roh Suci dan mengingatkan diri kita akan rahmat Allah dan belas kasihan Allah kepada kita. Hal ini menyanggupkan kita untuk mengatasi kebiasaan buruk kita dan lebih menyerupai Kristus. Bagian pelajaran hari Jumat ini memiliki apa yang disebut dengan tantangan 21 hari. Ini bukanlah formula untuk mengatasi dosa. Jika mengatasi dosa adalah mudah, seseorang dan bukan Yesus yang akan melakukannya pada waktu dulu. Namun, kita dapat melakukan suatu langkah yang mudah dalam pergumulan kita dengan dosa dan kebiasaan buruk dengan cara menjadi terbiasa dengan mengatasi hal-hal yang menggoda kita. Mari kita memperhatikan tantangan 21 hari dan menerapkannya dalam kehidupan kita. (Catatan: tantangan 21 hari bukanlah sesuatu di mana para murid, jika mereka jujur, mungkin ingin membagikannya dengan siapa saja, jadi pastikan engkau menggunakan pertanyaan yang berbeda, tetapi jangan terlalu spesifik dengan pribadi seseorang atau kebiasaan buruk. Bersifat umumlah dan ijinkan anak-anak untuk mengisi dirumah jika mereka ingin. Akan baik untuk menandai di kalendermu mengikuti perkembangan 21 hari selanjutnya, berikan dorongan dalam minggu-minggu yang berjalan untuk mendapatkan tanggung jawab mereka dalam kegiatan ini.) 5. Aplikasi A. Aktivitas Aplikasi Bagilah murid ke dalam beberapa kelompok dari tiga sampai lima. Mintalah mereka menggunakan waktu untuk mendiskusikan apa yang mereka piker tiga tantangan terbesar yang mereka hadapi dan orangmuda di sekitar mereka untuk mengejar kekudusan. Berikan waktu bagi mereka untuk membagikan daftar yang mereka telah pikirkan dan kemudian lihatlah daftar yang cocok di antara kelompok-kelompok itu. KEKUDUSAN (Hanya Menjadi Lebih Baik), 24 Januari 2015 Tanya Jawab • Tanyakan: IBukankah sesuatu yang menarik di mana banyak kelompok mempunyai jawaban yang sama? Apa artinya ini? Apakah ada kecendrungan umum yang kita dapat tolong untuk menolong satu dengan yang lainnya mengatasi hal ini? Jika ada sebuah cara di mana kita dapat saling membantu satu dengan yang lain? Usulan-usulan praktis apakah yang engkau miliki untuk mengatasi beberapa area ini? B. Pertanyaan Aplikasi 1. Isu utama apa yang engkau pikirkan tentang orang-orang seusiamu ketika mereka menghadapi pencobaan dan kekudusan? 2. Hal-hal praktis apa yang engkau dapat lakukan untuk mengalihkan pencobaan (lihat Matius 4)? 3. Apakah engkau berpikir teman-temanmu mau menolongmu untuk mengejar kekudusan? 4. Bagaimana engkau dapat bertanggung jawab kepada seseorang atau sebuah kelompok yang menolongmu mengatasi dosa dalam hidupmu? 5. Apakah ada hikmat yang orang tuamu miliki untuk hal seperti ini? 6. Jika engkau bertanya kepada Allah untuk menolongmu mengatasi satu hal sekarang ini, apakah hal tersebut? (mintalah mereka menjawab untuk diri mereka sendiri) 6. Penutupan Kesimpulan Periksalah untuk memastikan bahwa konsep kekudusan sebagai sebuah respons kasih karunia telah menjadi yang pertama dan pelajaran yang paling penting bagi para murid yang telah mereka pelajari sepanjang pekan ini. Kemudian dengan kata-katamu sendiri, ringkaskan ide berikut ini: Kekududsan adalah sesuatu yang kita pergumulkan, tetapi kita mendapatkannya hanya melalui rahmat Yesus Kristus. Mengalahkan kebiasaan buruk adalah sebuah proses, dan kita akan mempunyai kemenangan dan mengalahkannya dalam pengalama-pengalaman berikutnya. Doa untuk berkomitmen Mintalah para murid berbagi dalam kelompok dua atau tiga dan berdoa untuk keinginan menjadi patuh kepada Allah. Dan kemudian mintalah mereka datang bersama dan berdoa sebagai sebuah kelompok untuk berkomitmen kepada kekudusan sebagai sebagai sebuah kelompok sekolah sabat. Ambillah waktu untuk permintaan doa pribadi dalam hati.