kewajiban perusahaan memenuhi tuntutan sosial

advertisement
BAB VI
KEWAJIBAN MEMENUHI TUNTUTAN SOSIAL
KEWAJIBAN PERUSAHAAN MEMENUHI TUNTUTAN SOSIAL
Tuntutan sosial pada perusahaan muncul sebagai refleksi
pertanggung jawaban dari perusahaan (social resposibility) pada
seluruh stakeholder utamanya
yang terdiri dari karyawan,
pembeli,investor/nasabah
pemerintah,
masyarakat
dan
kelangsungan lingkungan hidup
Dengan dipenuhinya kewajiban-kewajiban ini maka perusahaan
telah melakukan kegiatannya secara berkelanjutan dan tidak
merugikan kepentingan para stakeholdernya. Perusahaan dalam
mencari laba diperbolehkan, tetapi jangan pula mengabaikan hakhak yang terkandung dan dimiliki oleh konsumen, investor dan
masyarakat.
BANJIR
PENEBANGAN LIAR
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
Peningkatan suhu
 Perubahan iklim, terutama curah hujan
 Peningkatan intensitas dan kualitas badai
 Kenaikan suhu dan permukaan air laut

Tahapan munculnya tuntutan sosial
Tuntutan sosial ini muncul sejak abad ke 19, yang kemudian berkembang
sampai dengan saat ini, dalam berbagai tahapan berikut ini:
1. Entrepeneurial era
bisnis pada abad ke 19 ditandai dengan bangkitnya semangat
kewirausahaan dan filosofi mekanisme pasar bebas yang dipelopori oleh
pengusaha Rockefeller, Morgan dan Vanderbilt dimana pada saat itu banyak
terjadi pelanggaran pada hak-hak pekerja dan cara berbisnis dengan baik.
Dan beberapa negara kemudian mulai mengeluarkan undang-undang (UU)
yang membatasi kecurangan-kecurangan dalam peraktek melakukan bisnis
2. Great depression
pada tahun 1930 banyak pihak yang menuding bahwa kegagalan pasar
didorong oleh adanya ketamakan dalam mengejar laba sehingga tumbul
kesadaran perlunya UU yang mengatur perlindungan pada pekerja,
konsumen dan masyarakat
3. The era of social Activism
dimulai dari tahun 1960-1970 kalangan bisnis dituding berkolaborasi
dengan pemerintah seperti dalam memanfaatkan berbagai kesempatan bisnis
yang merugikan masyarakat. Yang kemudian menuntut adanya UU tentang
pembatasa merokok dan UU tentang perlindungan lingkungan alam
4. Contempory social conciousness
sejak 1990 masuklah era kesadaran dari berbagai pihak perlunya
bisnis memperhatikan tanggung sosial, yang didorong dari perkembangan
globalisasi dan kerusakan lingkungan, berbagai uu lingkungan dan perlunya
CSR program segera mulai diperkenalkan
Berbagai Kasus Kerusakan Lingkungan Hidup dan Tuntutan Melestarikannya
Dengan Undang-undang
Berikut ini dikemukakan berbagai kasus kerusakan kualitas lingkungan
hidup:
Air pollution
- CO2 yang dikeluarkan oleh otomotif di metropolitan area telah melewati
batas ambang keselamatan
- Polusi oleh pabrik-pabrik industri berat menyebabkan acid rain yang
merusak hutan
.
Land pollution
- Bagaimana memulihkan kerusakan kualitas tanah yang tererosi oleh polusi
dalam proses produksi yang dilakukan perusahaan
-- bagaimana mencegah kerusakan kualitas tanah yaitu mengeluarkan
berbagai kebijakan pemerintah yang efektif dalam membatasi limbah industri
Masalah
utama
dalam
penanganan
kerusakan akibat land pollution
1.Racun limbah industri yang berasal dari
bahan kimia
2.diAmerika serikat setiap pabrik setiap
tahunnya sekitar 40-60 ton limbah
3.Perlunya tempat khusu sebagai tempat
pembuangan karena limbah tidak dapat
dimusnahkan
4.Proses daur ulang kaleng, kertas, plastik
kaca yang belum dilakukan secara
massal.
Beberapa Kewajiban Yang Perlu Dilakukan Oleh Pengusaha
1. Kewajiban terhadap konsumen
konsumen memiliki hak untuk mendapatkan produk aman, informasi tentang
specifikasi produk yang dijual, hak untuk didengarkan hak untuk memilih
barang yang mereka beli dan kolusi dalam penetapan harga yang merugikan
konsumen.
2. Kewajiban terhadap karyawan
melakukan proses seleksi dan penempatan pegawai secara transparan dengan
mengajak calon pegawai dari sekitar komunitas, memberikan posisi jabatan
dan balas jasa gaji dan pengupahan serta promosi jabatan tanpa memandang
gender, suku bangsa, senioritas dan asal negara.
3. Kewajiban Terhadap Investor
seperti meniadakan berbagai potensi kecurangan yang mungkin timbul di
perusahaan terhadap investor, menghindari praktek membuat laporan
keuangan yang di semir dan tidak sesuai dengan standar pelapor akuntansi
yang berlaku, melakukan perbuatan ilegal sperti mengeluarkan cek kosong dan
proses pencucian uang serta melakukan proses “ insider trading” dalam
menjual kertas berharga perusahaan
.
4 Kewajiban Terhadap Masyarakat dan Lingkungan Hidup
Menjalankan program “community social responsibility”, khususnya yang
berkaitan dengan pelestarian kualitas lingkungan hudup. Memperhitungkan
dampak lintas sektor dalam proses produksi memanfaatkan bahan baku alam
secara
berkelanjutan.,Menerapkan
prinsip
SIDEC,
Sustainabilitas,
Interdependence, Diversitas, Equity, Cohesion dalam memanaje pengelolaan dan
pemanfaatan lingkungan alam, Mengembangkan pola hidup “kekitaan” ketimbang
“keakuan”
(Emil
Salim)
dan Menghasilkan proses produksi dengan mengoptimalkan upaya renewable
resources, daur ulang non-renewable resources, mengupayakan zero-waste clean
technology; dan pemanfaatan tataruang dan proses produksi dengan sedikit
limbah dan polusi.
.
ENAM INISIATIF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY OLEH
PHILIP KOTLER DAN NANCY LEE



Promosi Kegiatan Sosial (Cause Promotions)
Fokus utama dari kategori aktivitas Corporate Social
Responsibility ini adalah komunikasi persuasif, dengan
tujuan menciptakan kesadaran masyarakat terhadap
suatu masalah sosial.
Contoh penerapan Cause Promotions di Indonesia
adalah Prihatin dengan layanan kesehatan di Indonesia,
PT Philips Indonesia menggandeng Yayasan Kanker
Indonesia (YKI) dalam inovasi mobile application Spot It
Yourself untuk deteksi dini kanker payudara. YKI
memang menempatkan kanker payudara sebagai
prioritas utama.

Keuntungan untuk perusahaan dalam menerapkan inisiatif tersebut
adalah





Memperkuat positioning merk perusahaan.
Menciptakan jalan bagi ekspresi loyalitas konsumen terhadap suatu
masalah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan loyalitas konsumen
terhadap perusahaan penyelenggara promosi.
Memberikan peluang kepada para karyawan perusahaan untuk terlibat
dalam suatu kegiatan sosial yang menjadi kepedulian mereka.
Menciptakan kerjasama antara perusahaan dengan pihak-pihak lain
(misalnya media), sehingga memperbesar dampak pelaksanaan
promosi.
Meningkatkan citra perusahaan (corporate image), dimana citra
perusahaan yang baik akan dapat memberikan berbagai pengaruh
positif lainnya, misalnya meningkatkan kepuasan dan loyalitas
karyawan yang dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan
kinerja finansial perusahaan.

Pemasaran Terkait Kegiatan Sosial (Cause Related Marketing)

Dalam kegiatan ini perusahaan berkomitmen untuk sebagian dari
keuntungan atau penjualan produknya akan disumbangkan untuk
kegiatan social tertentu.
Agar kegiatan cause related marketing dapat berjalan dengan baik
maka disarankan:
perusahaan memilih isu social yang memang menjadi perhatian
perusahaan maupun konsumen yang menjadi target produknya






memilih mitra yang memang telah memiliki jaringan luas dan terkenal
berkinerja baik
memilih produk yang asosiasinya dengan isu yang akan ditangani sudah
atau berpotensi menjadi kuat
melakukan riset dengan hati-hati terhadap konsumen yang menjadi
target, untuk kemudian menyusun strategi pemasaran yang sesuai
memastikan bahwa aktivitas ini “terlihat” melalui pencantuman yang
jelas di produk, iklan yang memadai.


Contoh penerapan Cause Related Marketing di Indonesia adalah Blue Band,
Hypermart dan Foodmart sukses bekerjasama selama 2 bulan terakhir
mengumpulkan Rp 343 juta untuk membantu meningkatkan gizi anak-anak
Indonesia di daerah NTT dan NTB. Sumbangan tersebut disalurkan melalui
program School Meal Program dari United Nations-World Food Programme(WFP).
Donasi yang di berikan adalah hasil dari penjualan produk Blue Band 200 gram
yang dijual di seluruh gerai Hypermart dan Foodmart di seluruh Indonesia pada
periode Mei sampai dengan Juni 2010. Mekanismenya, setiap pembelian produk
Blue Band 200 gram maka secara otomatis konsumen menyumbangkan Rp1.000
untuk school meal program.
Blue Band, Hypermart dan Foodmart pada saat ini memfokuskan bantuannya
untuk anak-anak di daerah NTT dan NTB melalui WFP karena berdasarkan data
yang diberikan Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2009 Indonesia telah
berhasil mengurangi tingkat malnutrisi nasional selama beberapa tahun terakhir
dari 25% menjadi 18%, tapi secara signifikan hal tersebut masih tetap lebih tinggi
dari standar ideal WHO (World Health Organization) yaitu di bawah 10%.

Keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan
dengan melaksanakan kegiatan cause related
marketing adalah sebagai berikut:
Menarik pelanggan baru.
 Menjangkau relung pasar (market niche) / menjangkau
konsumen dari segmen dengan karakteristik
demografi, geografi atau pasar sasaran tertentu.
 Meningkatkan penjualan produk perusahaan.
 Membangun identitas merk yang positif di mata
pelanggan. Identitas merk yang positif dapat terjadi
akibat merk perusahaan disandingkan dengan program
CSR yang disponsori oleh merk perusahaan.

Download