PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN ANTARA METODE PEMBELAJARAN, MEDIA PEMBELAJARAN DAN TINGKAT KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh : Anna Prisma Hayati NIM : 101324011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN ANTARA METODE PEMBELAJARAN, MEDIA PEMBELAJARAN DAN TINGKAT KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh : Anna Prisma Hayati NIM : 101324011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN Karya Ini Untuk : 1. TUHAN YESUS KRISTUS JURU SELAMATKU 2. BAPAK THOMAS SUPRIYANTO & IBU BERNADETHA NURHAYATI UNTUK DOA, CINTA, DAN KASIH SAYANG YANG TIADA HENTI 3. ADIKKU ROSA HESTU PRATIWI 4. PAK DE,BU DE, OM, TANTE dan SIMBAH YANG SELALU MEMBERIKAN SEMANGAT 5. SAHABAT-SAHABATKU YANG SANGAT AKU SAYANGI 6. TEMAN-TEMAN PENDIDIKAN EKONOMI 2010 7. ALMAMATERKU UNIVERSITAS SANATA DHARMA iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO “Sabarlah, Tuhan lebih menyayangimu daripada yang kamu duga, sesuatu yang baik sedang dipersiapkan untukmu” ~Mario Teguh~ "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri” ~Amsal 3:5~ “Sebab itu janganlah kamu khawatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari” ~Matius 6 : 34 v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA METODE PEMBELAJARAN, MEDIA PEMBELAJARAN DAN TINGKAT KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU Anna Prisma Hayati Universitas Sanata Dharma 2016 Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis: 1) hubungan metode pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa dan 2) hubungan media pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Penelitian dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu pada bulan April 2016. Jumlah populasi sebanyak 380 dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 79 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan korelasi Kendal Tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) ada hubungan positif antara metode pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa dan 2) ada hubungan positif antara media pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa. Kata kunci: metode pembelajaran, media pembelajaran, tingkat keaktifan siswa viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING METHOD, LEARNING MEDIA, AND STUDENTS ACTIVITY LEVEL TO ECONOMIC STUDY AT SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU Anna Prisma Hayati Sanata Dharma University 2016 This research aimed to examine and analyze: 1) the relationship between learning method and students activity level and 2) the relationship between learning media and students activity level. This research is correlation study. The research was conducted at SMA Pangudi Luhur Sedayu on April 2016. The population of the study consisted of 380 students. The research sample was 79 students. The sampling tecnique was quota sampling. The data collection method were questionnaire and documentation. The Kendal Tau correlation was used to analyze the data. The results of the study indicated that: 1) there is positive relationship between learning method and students activity level and 2) there is positive relationship between learning media and students activity level. Key words: learning method, leraning media, and students activity level ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, kasih, dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Hubungan Antara Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran dan Tingkat Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA Pangudi Luhur Sedayu” ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam pembuatan skripsi ini tidak lepas dari beberapa pihak yang telah memberikan bantuan moril, materil, dukungan, bimbingan maupun kerja sama kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Johanes Eka Priyatma M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. 4. Ibu Dra. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi,Universitas Sanata Dharma. 5. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar bersedia meluangkan banyak waktu dan tenaga untuk mendampingi di setiap proses dalam memberikan bimbingan, arahan, x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI masukan, dan saran kepada penulis dari awal hingga penyusunan skripsi ini selesai. 6. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 7. Bapak Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku dosen tamu penguji dalam skripsi ini. 8. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma,yang telah mendidik dan membimbing saya selama kuliah. Terima kasih banyak atas ilmu yang telah diberikan, segala jasa dan kenangan tidak akan pernah saya lupakan. 9. Mbak Titin selaku staf sekretariat Pendidikan Ekonomi yang selama ini telah membantu melayani dalam administrasi. 10. Bapak Thomas Supriyanto dan Ibu Bernadetha Nurhayati tercinta selaku orang tua saya. Terimakasih atas doa, semangat, dukungan, nasehat-nasehat serta kasih sayang yang telah diberikan selama ini. 11. Adik Rossa Hestu Pratiwi tersayang selaku adik kandung dan Norracahman Triadmojo selaku adik ipar. Terima kasih telah menjadi adik yang peduli dan selalu memberikan semangat hingga terselesainya studi ini. 12. Pak De, Bu De, Tante, Om, Sepupu-sepupuku, Mbah Ibuk yang selalu memberikan semangat restu dan doanya selama ini. xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. Tarsisius Budi Prasetya yang selalu memberikan motivasi, dukungan, doa, semangat, perhatian, kasih sayang, dan cinta dalam segala kekurangan penulis. 14. Pihak SMA Pangudi Luhur Sedayu terimakasih atas kerjasamanya dan memperbolehkan saya melakukan penelitian ini. 15. Pak Candra yang sudah mau membantu dan memperbolehkan menggunakan jam mengajarnya untuk melakukan penelitian ini. 16. Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Sedayu terutama kelas X D, XI IPS 1, dan XI IPS 2 yang telah mau mengisi kuesioner penelitian. 17. Sahabat-sahabatku Christina Dyah Kusumawardani, Christina Puspitanintyas, Martinus Fuji Haryoko, Fransiska Jeni Mawar, Deni Wantri Handoko, Andreas Jono Sawiro dan Yasid Firmansyah, Veronika Wahyu, Romi Agus Pratomo, bersama kalian aku mengerti makna persahabatan yang sebenarnya, tetap jaga kekompakan dan komunikasinya. I love you guys 18. Christina Puspitanintyas terimakasih karena selalu menemani selama proses akhir-akhir bimbingan hingga skripsi dapat selesai dengan baik. Terimakasih motivasi dan semangatnya! 19. Teman-teman Pendidikan Ekonomi 2010 yang telah menjadi keluarga selama ini. Terimakasih sudah mengajarkan banyak hal, mulai dari kekompakan, kerjasama dan bagaimana rasa kekeluargaan yang tercipta. Sukses buat kalian semua. 20. Kesayangan-kesayanganku Yudia Hani “Zipho”, Jeane Caroline terimakasih atas semangat dan motivasinya selama ini. Tuhan memberkati! xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA METODE PEMBELAJARAN, MEDIA PEMBELAJARAN DAN TINGKAT KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU Anna Prisma Hayati Universitas Sanata Dharma 2016 Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis: 1) hubungan metode pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa dan 2) hubungan media pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Penelitian dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu pada bulan April 2016. Jumlah populasi sebanyak 380 dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 79 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan korelasi Kendal Tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) ada hubungan positif antara metode pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa dan 2) ada hubungan positif antara media pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa. Kata kunci: metode pembelajaran, media pembelajaran, tingkat keaktifan siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING METHOD, LEARNING MEDIA, AND STUDENTS ACTIVITY LEVEL TO ECONOMIC STUDY AT SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU Anna Prisma Hayati Sanata Dharma University 2016 This research aimed to examine and analyze: 1) the relationship between learning method and students activity level and 2) the relationship between learning media and students activity level. This research is correlation study. The research was conducted at SMA Pangudi Luhur Sedayu on April 2016. The population of the study consisted of 380 students. The research sample was 79 students. The sampling tecnique was quota sampling. The data collection method were questionnaire and documentation. The Kendal Tau correlation was used to analyze the data. The results of the study indicated that: 1) there is positive relationship between learning method and students activity level and 2) there is positive relationship between learning media and students activity level. Key words: learning method, leraning media, and students activity level PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN. .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv HALAMAN MOTTO. .......................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. .............................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ............ vii ABSTRAK. ............................................................................................................ viii ABSTRACT. ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR. .......................................................................................... x DAFTAR ISI. ......................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL. ................................................................................................ xvii BAB I PENDAHULUAN. ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah. ............................................................................. 1 B. Batasan Masalah.......................................................................................... 6 C. Rumusan Masalah. ...................................................................................... 6 D. Definisi Operasional.................................................................................... 6 E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 7 F. Manfaat Penelitian. ..................................................................................... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA. ............................................................................... 9 A. Deskripsi Teori. ........................................................................................... 9 1. Pembelajaran ......................................................................................... 9 2. Keaktifan Siswa. ................................................................................... 11 3. Persepsi. ................................................................................................ 16 4. Metode Pembelajaran. ........................................................................... 19 5. Media Pembelajaran. ............................................................................. 29 B. Penelitian Terdahulu. .................................................................................. 35 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C. Kerangka Berpikir. ...................................................................................... 38 D. Hipotesis...................................................................................................... 40 BAB III METODE PENELITIAN. ..................................................................... 41 A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 41 B. Tempat dan Waktu Penelitia. ...................................................................... 41 C. Subjek dan Objek Penelitian. ...................................................................... 41 D. Populasi dan Sampel. .................................................................................. 42 1. Populasi ................................................................................................. 42 2. Sampel ................................................................................................... 42 3. Teknik Pengambilan Sampel................................................................. 43 E. Data Yang Dicari......................................................................................... 44 1. Data Primer ........................................................................................... 44 2. Data Sekunder ....................................................................................... 44 F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................. 44 1. Variabel Penelitian ................................................................................ 44 2. Definisi Operasional.............................................................................. 44 3. Pengukuran Variabel ............................................................................. 47 G. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 53 H. Pengujian Instrumen Penelitian................................................................... 56 1. Uji Validitas .......................................................................................... 56 2. Uji Reliabilitas ...................................................................................... 58 I. Teknik Analisis Data ................................................................................... 59 BAB IV GAMBARAN UMUM ............................................................................ 62 A. Profil dan Sejarah ........................................................................................ 62 B. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah ...................................................... 63 C. Kurikulum ................................................................................................... 67 D. Tujuan Satuan Pendidikan........................................................................... 68 E. Tujuan SMA Pangudi Luhur Sedayu .......................................................... 71 F. Strategi SMA Pangudi Luhur Sedayu ......................................................... 72 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 73 A. Deskripsi Data ............................................................................................. 73 B. Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Variabel Penelitian ................... 75 C. Analisis Data ............................................................................................... 77 D. Pembahasan ................................................................................................. 80 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 86 A. Kesimpulan ................................................................................................. 86 B. Keterbatasan ................................................................................................ 86 C. Saran ............................................................................................................ 87 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 89 LAMPIRAN ........................................................................................................... 90 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Sampel Penelitian ................................................................................ 43 Tabel 3.2 Operasional Keaktifan Siswa ............................................................... 45 Tabel 3.3 Operasional Variabel Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Metode Pembelajaran ........................................................................... 46 Tabel 3.4 Operasional Variabel Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Media Pembelajaran ............................................................................. 46 Tabel 3.5 Skala Likert .......................................................................................... 47 Tabel 3.6 Mean dan Standar Deviasi Variabel Metode Pembelajaran................. 48 Tabel 3.7 Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Dimensi Metode Pembelajaran ............................................................. 49 Tabel 3.8 Mean dan Standar Deviasi Variabel Media Pembelajaran................... 50 Tabel 3.9 Interval Rata-rata Peniaian Responden Terhadap Dimensi Media Pembelajaran .............................................................. 50 Tabel 3.10 Mean dan Standar Deviasi Variabel Keaktifan Siswa ......................... 52 Tabel 3.11 Interval Rata-rata Penilaian Keaktifan Responden .............................. 52 Tabel 3.12 Variabel Metode Pembelajaran ............................................................ 54 Tabel 3.13 Variabel Media Pembelajaran .............................................................. 55 Tabel 3.14 Variabel Keaktifan Siswa..................................................................... 55 Tabel 3.15 Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian .............................................. 57 Tabel 3.16 Hasil Pengujian Reliailitas Variabel Penelitian .................................. 59 Tabel 5.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 73 Tabel 5.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Daerah .................................. 74 Tabel 5.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua .................... 74 Tabel 5.4 Deskripsi Penilaian Responden Pada Metode Pembelajaran .............. 75 Tabel 5.5 Deskripsi Penilaian Responden Pada Media Pembelajaran ................. 76 Tabel 5.6 Deskripsi Penilaian Responden Pada Tingkat Keaktifan Siswa .......... 77 xvii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.7 Hasil Analisi Korelasi Kendal Tau Metode Pembelajaran................... 78 Tabel 5.8 Hasil Analisis Korelasi Kendal Tau Media Pemeblajaran .................. 79 xviii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat dunia sekarang ini telah berada dalam era msyarakat berbasis pengetahuan. Oleh karena itu kebijakan pendidikan perlu diarahkan agar mampu menciptakan sumber daya yang mampu menghadapi tantang secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan seluruh aspek yang ada. Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 diselenggarakan di dalam lingkungan persekolahan secara formal, informal (keluarga) dan masyarakat (non-formal). Guru dalam hal ini adalah presentator berbagai informasi pengetahuan yang penting, benar dan baik serta bermanfaat untuk kehidupan dan masa depan bagi para muridnya. Jabatan guru dalam kehidupan adalah jembatan pengetahuan tentang kebenaran dan kebaikan bagi seluruh peserta didiknya. Jabatan guru adalah jabatan yang mulia. Seiring dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka tuntutan untuk peningkatan mutu dan kualitas pendidikan tidak dapat dipungkiri lagi. Meningkatnya mutu dan kualitas pendidikan tentunya bermula dari peningkatan kualitas pembelajaran disekolah. Ketersediaan media cetak maupun teknologi yang belakangan ini semakin mengalami kemajuan membuat kehadirannya dalam lingkungan belajar siswa membawa berbagai dampak, yaitu dampak baik maupun buruk. Karena umumnya sebuah media membawa pesan 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 yang secara sadar atau tidak akan diterima oleh orang yang menikmati media tersebut dan akan tertanam dalam pikirannya. Oleh karena itu, pemanfaatan media dalam proses pembelajaran diharapkan dapat membawa pengaruh yang baik bagi kemampuan peserta didik dalam menyerap, memahami, menyukai, dan mengerti isi dari pesan atau informasi yang disampaikan oleh Guru mengenai materi pelajaran. Tingkat keaktifan siswa merupakan salah satu hal yang menunjukkan ketertarikan siswa akan materi yang disampaikan oleh guru saat proses belajar mengajar. Siswa aktif tidak hanya aktif secara fisik saja melainkan mental, psikis, pikiran juga ikut aktif. Bila siswa hanya aktif secara fisik saja sedangkan mental atau pikirannya tidak ikut aktif maka siswa tidak dapat belajar secra optimal. Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi antara guru dan peserta didik. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa mampu berpikir kritis dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam (Yamin, 2007:77) diungkapkan bahwa ada tujuh aspek terjadinya keaktifan siswa yaitu: partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran, tekanan pada aspek afektif dalam belajar, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran terutama yang berbentuk interaksi antar siswa, kekompakan siswa sebagai kelompok belajar, kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa, kesempatan untuk berbuat serta mengambil keputusan penting dalam proses pembelajaran, pemberian waktu untuk menanggulangi masalah pribadi siswa baik berhubungan maupun tidak berhubungan dengan pembelajaran. Untuk dapat meningkatkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 keaktifan siswa serta menggali seluruh potensi yang dimiliki oleh siswa guru dapat menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih aktif dan dapat mengikuti proses belajar mengajar. Persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran merupakan tanggapan atas cara guru memanfaatkan media dalam mengajar mata pelajaran yang akan diajarkan. Persepsi yang ditunjukkan oleh siswa dapat berupa persepsi yang baik maupun persepsi yang kurang baik. Jika persepsi siswa terhadap penggunaan media baik maka akan timbul rasa senang dan tertarik terhadap mata pelajaran yang akan dipelajari sehingga akan memacu siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran adalah suatu cara dalam menggunakan alat pembelajaran yang digunkaan dalam proses belajar mengajar agara dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa pemilihan, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran sangatlah penting, sehingga seorang guru dituntut untuk benar-benar mampu memilih sekaligus memanfaatkan dan menggunakan media pembelajaran dengan tepat. Faktor lain yang mempengaruhi keaktifan siswa yaitu metode pembelajaran yang digunakan guru. Metode guru mengajar sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran yang ingin dicapai, sehingga semakin baik penggunaan metode mengajar semakin berhasilah pencapaian tujuan, artinya apabila guru dapat memilih metode yang tepat yang disesuaikan dengan bahan pengajaran, murid, situasi kondisi, media pengajaran maka semakin berhasilah tujuan pengajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 yang dicapai. Selain itu metode juga bisa menjadi pedoman para guru untuk menyampaikan materi. Guru dituntut untuk bisa memvariasikan bagaiman guru tersebut menyampaikan materi supaya para murid tidak merasa bosan dengan cara guru tersebut menyampaikan materi yang diajarkannya. Seiring dengan perkembangan teknologi modern seperti saat ini, peran teknologi dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, di mana peranan teknologi tersebut sudah sedemikian menonjol, terutama di negara-negara yang telah lama berkembang. Dalam hal ini, pemerintah dan masyarakat memberikan perhatian yang khusus dalam dunia pendidikan, karena mereka menyadari pentingnya pendidikan dilakukan ditunjang dengan peranan dan fungsi dari teknologi tersebut. Salah satu unsur teknologi yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar adalah media atau alat bantu pembelajaran. Media adalah alat bantu yang dijadikan sebagai perantara atau pengantar pesan guna mencapai tujuan pengajaran dari pengirim ke penerima pesan, sedangkan media pembelajaran adalah cara atau alat, prosedur yang digunakan atau ditempuh untuk menyampaikan pesan dari sumber pesan ke penerima pesan yang berlangsung dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran sangat berfungsi sebagai alat penunjang proses pembelajaran dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa atau anak didik untuk mencapai tujuan pengajaran. Dengan demikian maka media pembelajaran sangat berperan dalam memberikan motivasi yang positif dalam merangsang minat, intelegensi siswa agar lebih kreatif, efektif, aktif dan bersemangat dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 kehadiran media pembelajaran mempunyai arti yang cukup penting karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat membantu dan media pembelajaran adalah sarana perantara yang cukup berarti dalam proses belajar mengajar itu sendiri. Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar tidak dapat dipungkiri lagi karena media dapat membantu tugas-tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan guru kepada anak didiknya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media pembelajaran maka sangat sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap peserta didik terutama bahan pelajaran yang rumit dan kompleks. Upaya penggunaan media pembelajaran merupakan hal yang esensial dalam proses belajar mengajar baik itu berupa media visual, media audio, maupun media audio visual. Kenyataan menunjukkan bahwa kurangnya intraksi antara guru dan peserta didik dalam proses belajar mengajar adalah dikarenakan jarangnya guru menggunakan media pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan pengamatan dalam studi pendahuluan dapat dinyatakan upaya guru khususnya dalam kegiatan belajar mengajar sudah sesuai dengan ketentuan, artinya guru telah menyiapakan materi pembelajaran secara baik, disajikan secara baik dan melakukan evaluasi secara baik pula, namun kekatifan siswa masih rendah. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan metode dan media pembelajaran masih belum maksimal digunakan dalam proses pembelajaran. Untuk itulah peneliti berkeinginan langsung melihat lapangan untuk melakukan penelitian uttuk mengungkap seberapa besar penggunaan metode dan media pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 dalam rangka meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siswa di SMA Pangudi Luhur Sedayu untuk tahun ajaran 2015/2016 dengan judul “HUBUNGAN ANTARA METODE PEMBELAJARAN, PEMBELAJARAN DAN TINGKAT KEAKTIFAN SISWA PADA MEDIA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU”. B. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada variabel-variabel yang mempunyai hubungan persepsi siswa tentang penggunaan metode pembelajaran, media pembelajaran dan tingkat keaktifan siswa. C. Rumusan Masalah 1. Apakah ada hubungan signifikan antara metode pembelajaran dan keaktifan siswa dalam mata pelajaran ekonomi di SMA Pangudi Luhur Sedayu? 2. Apakah ada hubungan signifikan antara media pembelajaran dan keaktifan siswa dalam mata pelajaran ekonomi di SMA Pangudi Luhur Sedayu? D. Definisi Operasional 1. Keaktifan siswa adalah kegiatan siswa mengkontruksi pengetahuan dan ketrampilan baru. Keatifan siswa dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Indikator dari keaktifan siswa adalah: a. Inisiatif mengajukan pertanyaan b. Inisatif menjawab pertanyaaan c. Keberanian mengungkapkan pendapat (diskusi, mengerjakan tugas, bertanya pada teman). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 2. Metode pembelajaran adalah ketepatan pemilihan metode pembelajaran untuk membantu siswa memahami materi yang diajarkan menurut persepsi siswa. Indikator dari variabel metode pembelajaran adalah: a. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran b. Kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik materi c. Kesesuaian metode pembelajaran dengan kondisi siswa d. Variasi penggunaan metode 3. Media pembelajaran adalah ketepatan pemilihan media pembelajaran untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran menurut persepsi siswa. Indikator dari variabel media pembelajaran adalah: a. Kesesuaian media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran b. Kesesuaian media pembelajaran dengan materi c. Kesesuaian media pembelajaran dengan kondisi siswa d. Variasi penggunaan media pembelajaran E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui hubungan persepsi siswa tentang penggunan metode pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa. 2. Untuk mengetahui hubungan persepsi siswa tentang penggunan media pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1) Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan memberikan gambaran ada tidaknya hubungan persepsi siswa tentang penggunaan metode, media pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa. 2) Bagi Guru Penelitian ini diharapkan sebagai masukan bagi guru bagaimana meningkatan pemahaman siswa dengan penggunaan metode, media pembelajaran yang sesuai dan tepat sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa. 3) Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan perbandingan atau sebagai acuan untuk penelitian berikutnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pembelajaran Konsep komunikasi dan perubahan sikap akan selalu dilakukan dalam pembelajaran oleh guru maupun siswa. Dalam sebuah pembelajaran guru dan siswa bersama-sama menjadi pelaku demi terlaksananya tujuan pembelajaran. Fungsi dari masing-masing pelaku dalam konteks ini berbeda. Siswa sebagai pelaku utama yang melakukan pembelajaran sedangkan guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Pembelajaran berlangsung lebih efektif dan lebih bermakna karena siswa bertindak lebih aktif daripada guru sehingga bisa lebih mengembangkan kemampuan mereka (baik dari kemampuan kognitif maupun kegiatan sosialnya) dengan bantuan guru sebagai pihak yang selalu memotivasi siswa untuk berkembang. Dalam UU SPN No 20 tahun 2003 pembelajaran adalah proses interaksi peserta didk dan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Belajar merupakan suatu aktivitas/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang bersifat konstan dan menetap (Winkel, 2009: 59). Menurut (Slameto, 2010: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang 9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Isjoni (2009: 11) mengemukakan bahwa, “Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa”. Pendapat tersebut mengungkapkan bahwa siswa adalah pelaku utama dalam sebuah pembelajaran, sehingga proses pembelajaran sebaiknya mengutamakan kebutuhan siswa akan ilmu pengetahuan dan aktivitas sosial mereka agar kemampuan siswa dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik akan mengalami perkembangan. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan secara sederhana bahwa pembelajaran merupakan suatu proses perubahan positif yang dilakukan oleh siswa dan didukung oleh guru yang bertujuan untuk mencukupi kebutuhan siswa, baik dari aspek ilmu pengetahuan maupun aktivitas sosial siswa. Anderson dan Krathwohl (2010: 316) mengemukakan bahwa terdapat empat tujuan pokok dalam pembelajaran, yakni siswa akan belajar: 1) mengidentifikasi, mencari, dan memilih sumber-sumber informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran, 2) memilih informasi yang relevan dengan tujuan-tujuan lapora tertulis dan lisan siswa, 3) menulis teks informatif yang menjelaskan kepada teman-teman mereka yang memuat pendapat siswa tentang bagaimana pengaruh kontribusikontribusinya tentang pembelajaran ini, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 4) mempresentasikan sebagian isi materi di depan kelas. Presentasi ini berisikan informasi penting tentang materi dan dilakukan secara efektif. 2. Keaktifan Siswa a. Pengertian Keaktifan Siswa Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreatifitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman, 2001: 98). Menurut Mulyono(2000: 26) menyatakan bahwa aktifitas tidak hanya ditentukan oleh aktifitas fisik semata tetapi juga ditentukan oleh aktifitas non fisik seperti mental, intelektual dan emosional. Keaktifan yang dimaksud disini penekananya adalah peserta didik, sebab dengan adanya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran akan tercipta situasi belajar aktif. Belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam aktifitas, baik aktifitas fisik maupun psikis. Aktifitas fisik adalah siswa giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain maupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Siswa yang memiliki aktifitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak–banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran. Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar tidak lain adalah untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Mereka aktif membangun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran. Keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, dapat dilaksanakan manakala: (1) pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada peserta didik, (2) pendidik berperan sebagai pembimbing supaya terjadi pengalaman dalam belajar, (3) tujuan kegiatan pembelajaran tercapai yaitu kemampuan minimal peserta didik, (4) pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreatifitas peserta didik, (5) melakukan pengukuran secara kontinyu dalam berbagai aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan (Joni, 1992: 19). Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa dalam belajar merupakan segala kegiatan yang bersifat fisik maupun non fisik siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar yang optimal sehingga dapat menciptakan suasana kelas menjadi kondusif. b. Klasifikasi Keaktifan Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Aktivitas siswa tidak hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim terdapat di sekolah–sekolah pada umumya. Jenis -jenis 9 aktivitas siswa dalam belajar adalah sebagai berikut (Sardiman, 1988:99) : 1. Visual activities: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi dan mengamati orang lain bekerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 2. Oral activities: mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi. 3. Listening activities: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan musik, pidato. 4. Writing activities: menulis cerita, menulis laporan, karangan, angket, menyalin 5. Drawing activities: menggambar, membuat grafik, diagram, peta. 6. Motor activities: melaksanakan melakukan pameran, percobaan, membuat model, memilih alat-alat, menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun. 7. Mental activities: merenung, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan dan membuat keputusan. 8. Emotional activities: minat, bersemangat, berani, tenang dan lain-lain. Dengan demikian bisa kita lihat bahwa keaktifan siswa sangat bervariasi, peran gurulah untuk menjamin setiap siswa untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dalam kondisi yang ada. Guru juga harus selalu memberi kesempatan bagi siswa untuk bersikap aktif mencari, memperoleh dan mengolah hasil belajarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 c. Faktor-faktot yang Mempengaruhi Keaktifan Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, peserta didik juga dapat berlatih untuk berfikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, guru juga dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis, sehingga merangsang keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Keaktifan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa adalah : 1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian peserta didik, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran 2. Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar kepada peserta didik) 3. Mengingatkan kompetensi belajar kepada peserta didik 4. Memberikan stimulus (masalah, topik dan konsep yang akan dipelajari) 5. Memberikan petunjuk kepada peserta didik cara mempelajari 6. Memunculkan aktivitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran 7. Memberikan umpan balik (feedback) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 8. Melakukan tagihan-tagihan kepada peserta didik berupa tes sehingga kemampuan peserta didik selalu terpantau dan terukur 9. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan diakhir pembelajaran Keaktifan dapat ditingkatkan dan diperbaiki dalam keterlibatan siswa pada saat belajar. Hal tersebut seperti dijelaskan (Usman, 2009:26-27) cara untuk memperbaiki keterlibatan siswa diantaranya yaitu abadikan waktu yang lebih banyak untuk kegiatan belajar mengajar, tingkatkan partisipasi siswa secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar, serta berikanlah pengajaran yang jelas dan tepat sesuai dengan tujuan mengajar yang akan dicapai. Selain memperbaiki keterlibatan siswa juga dijelaskan cara meningkatkan keterlibatan siswa atau keaktifan siswa dalam belajar. Cara meningkatkan keterlibatan atau keaktifan siswa dalam belajar adalah mengenali dan membantu anak-anak yang kurang terlibat dan menyelidiki penyebabnya dan usaha apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keaktifan siswa, sesuaikan pengajaran dengan kebutuhankebutuhan individual siswa. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan usaha dan keinginan siswa untuk berfikir secara aktif dalam kegiatan belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 3. Persepsi Sarwono (2009:86) berpendapat bahwa persepsi merupakan kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokan, dan memfokuskan kemudian diinterprestasikan. Persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari dunia luar yang ditangkap oleh organ-organ bantunya yang kemudian masuk ke dalam otak. Di dalamnya terjadi proses berpikir yang pada akhirnya terwujud dalam sebuah pemahaman. Pemahaman ini yang kurang lebih disebut persepsi. Sebelum terjadi persepsi pada manusia, diperlukan sebuah stimuli yang harus ditangkap melalui organ tubuh yang bisa digunakan sebagai bantunya untuk memahami lingkungan. Menurut Slameto (2010:102) persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi, manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkunganya. Hubungan ini dilakukan dengan indera penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan pencium. Pendapat lain dikemukakan oleh Walgito (2003:53) bahwa persepsi adalah stimulus mengenai individu yang kemudian diorganisasikan sehingga individu menyadari tentang apa yang diinderanya. Hal tersebut berati bahwa stimulus dapat mempengaruhi syaraf dan pola pikir seseorang. Pola pikir terbentuk karena adanya objek, kejadian, atau informasi yang berpengaruh terhadap seseorang terhadap suatu objek. Menerapkan prinsip-prinsip yang bersangkut paut dengan persepsi sangat penting karena: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 a. Makin baik suatu objek, orang, peristiwa, atau hubungan diketahui, makin baik objek, orang atau hubungan tersebut dapat diingat. b. Dalam pengajaan mengindari salah pengertian merupakan hal yang harus dapat dilakukan oleh seorang guru, sebab salah pengertian akan menjadikan siswa belajar sesuatu yang keliru atau tidak relevan dan c. Jika dalam mengajarkan sesuatu guru perlu mengamati benda yang sebenarnya dengan gambar atau potret dari benda tersebut, maka guru harus mengetahui bagaimana gambar atau potret tersebut harus dibuat agar tidak terjadi persepsi yang keliru. Terdapat hal-hal pokok yang terkandung dari pengertian persepsi antara lain: a. Di dalam persepsi ada objek atau stimulus yang dipahami atau diungkap b. Persepsi sebagai suatu proses mental c. Persepsi diperoleh melalui pengamatan atau penginderaan Walgito (2003:89-90) mengemukakan faktor-faktor yang berperan dalam persepsi adalah sebagai berikut: 1. Adanya objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang dapat mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai alat indera (reseptor), dapat datang dari dalam, yang langsung mengenai syaraf penerima (sensoris) yang bekerja sebagai reseptor. 2. Alat indera atau reseptor Alat indera atau reseptor yaitu alat untuk menerima stimulus. Di samping itu harus ada pula syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 stimulus yang diteruskan reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Dan sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris. 3. Perhatian Untuk mengadakan persepsi diperlukan pula perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi. Tanpa perhatian tidak akan terjadi persepsi. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mengadakan persepsi ada syarat-syarat yang bersifat fisik atau kealaman, fisiologis dan psikologis. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara garis besar persepsi dipengaruhi oleh dua hal yaitu: 1) Stimulus Stimulus adalah faktor dari luar yang berupa rangsangan yang disadari oleh individu, diterima atau ditangkap oleh indera dan kemudian akan direspon. 2) Faktor individu (pemberi respon) Faktor individu adalah factor yang berasal dari dalam (internal). Ketika menanggapi stimulus dari luar, seseorang akan bersifat selektif untuk menetukan stimulus mana yang akan diperhatikan sehingga menimbulkan kesadaran. Dengan adanya kesadaran maka akan timbul respon dari seseorang sebagai hasil dari proses persepsi. Dari pengertian di atas, maka persepsi merupakan tanggapan atas penerimaan langsung mengenai suatu informasi ke dalam otak manusia PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 yang ditangkap melalui inderanya. Proses penerimaan tersebut dapat melalui indera penglihat, indera pendengar, indera peraba, indera perasa, dan indera pencium, kemudian tanggapan tersebut diterima dengan kesadaraan intuitif yang serta merta mengenai sesuatu. 4. Metode Pembelajaran Menurut PERMENDIKBUD 103/2014 pembelajaran meggunakan pendekatan, strategi, model dan metode hal tersebut berguna saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam PERMENDIKBUD 103/2014 proses pembelajaran bersifat interaktif dan inspiratif. Untuk bisa menagajak siswa supaya bisa berinteraksi dan aktif dalam pembelajaran guru dituntut untuk menggunakan pendekatan, metode, media, dan strategi pembelajaran yang menarik dan bervariasi. Pendekatan yang disarankan dalam PERMENDIKBUD 103/2014 pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum, prinsip yang ditemukan. Menurut (permendikbud no 103 tahun 2014) pendekatan saintifik pendekatan berbasis proses keilmuan merupakan pengorganisasian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi proses pembelajaran mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mencoba menalar, mengasosiasi dan mengomunikasikan. Pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa (SCL). Pembelajaran berpusat pada siswa (Student Center Leraning) adalah proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (learner centered) yang diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa atau peserta didik, maka siswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk dapat membangun sendiri pengetahuannya sehingga mereka akan memperoleh pemahaman yang mendalam yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu kualitas siswa. Materi dan model penyampaian pembelajaran dalam SCL secara lengkap meliputi 3 aspek, yaitu ilmu pengetahuan (IPTEK), sikap mental dan etika yang dikembangkan, dan nilai-nilai yang diinternalisasikan kepada para siswa. Di dalam proses SCL terdapat hubungan “tarik-menarik” antara pendidik (learner support) dan siswa (learner control). Melalui penerapan pembelajaran yang berpusat pada siswa, maka siswa diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif, selalu ditantang untuk memiliki daya kritis, mampu menganalisa dan dapat memecahkan masalahnya sendiri (Karsen, 2008). Dalam student center learning terdapat beberapa model yaitu : 1. Problem Based Learning Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah (Ngalimun, 2012:89). Kondisi yang tetap harus dipelihara dalam PBL adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat berpikir optimal. Dengan model ini pengajar harus, merangsang tugas belajar dengan berbagai alternatif metode penyelesaian masalah, sebagai fasilitator dan motivator, sedangkan siswa belajar dengan menggali atau mencari informasi (inquiry), serta memamfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual yang sedang dihadapi, menganalisis strategi pemecahan masalah. PBL bermanfaat untuk peserta didik memiliki kecakapan dan sikap yang positif, antara lain: kerjasama dalam kelompok, kerjasama antarpeserta didik di luar diskusi kelompok, memimpin kelompok, mendengarkan pendapat kawan, mencatat hal-hal yang didiskusikan, menghargai pendapat/pandangan kawan, bersikap kritis terhadap literatur, belajar secara mandiri, mampu menggunakan sumber belajar secara efektif, dan ketrampilan presentasi. Secara keseluruhan, kecakapan dan sikap tadi merupakan modal utama dalam pembentukan lifelong learner (belajar seumur hidup). 2. Project Based Learning Pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah sebuah model kegiatan dikelas yang berbeda dengan biasanya. Kegiatan pembelajaran PBL berjangka waktu lama, antar disiplin, berpusat pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 siswa dan terintegrasi dengan masalah dunia nyata (Harun, 2006). Model pembelajaran ini adalah memberikan tugas-tugas project yang harus diselesaikan oleh siswa dengan mencari sumber pustaka sendiri. Dengan model pembelajaran ini pengajar harus: a. merumuskan tugas dan melakukan proses pembimbingan b. Sebagai fasilitator dan motivator, sedangkan siswa mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara sistematis c. Menunjukan kinerja dan mempertanggungjawabkan hasil kerja di dalam forum atau kelas. Pembelajaran berbasis proyek dapat dipandang sebagai salah satu pendekatan penciptaan lingkungan belajar yang dapat mendorong siswa mengkonstruk pengetahuan dan keterampilan secara personal. Ketika pembelajaran berbasis proyek dilakukan dalam model belajar kolaboratif dalam kelompok kecil siswa, pembelajaran berbasis proyek juga mendapat dukungan teoritis yang bersumber dari konstruktivisme sosial yang memberikan landasan pengembangan kognitif melalui peningkatan intensitas interaksi antarpersonal. Adanya peluang untuk menyampaikan ide, mendengarkan ide orang lain, dan merefleksikan ide sendiri pada orang lain, adalah suatu bentuk pembelajaran individu. Proses interaktif dengan kawan sejawat membantu proses konstruksi pengetahuan. Dari perspektif teori ini pembelajaran berbasis proyek dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan dan memecahkan masalah secara kolaboratif (Wena,2010). 3. Inquiry Discovery PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 Model pembelajaran inquiry discovery adalah model pembelajaran yang merupakan gabungan dari dua model pembelajaran yaitu model pembelajaran inquiry dan model pemelajaran discovery. Menurut (Sudirman, 1992) discovery adalah proses mental dan dalam proses itu individu mengasimilasi konsep dan prinsip-prinsip. (Sudiman, 1992) menjelaskan bahwa pengajaran discovery harus meliputi pengalamanpengalaman belajar untuk menjamin siswa dapat mengembangkan prosesproses discovery. Model pembelajaran ini dipengaruhi oleh aliran kongnitif. Aliran ini menunjukan bahwa belajar pada dasarnya adalah proses mental dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap individu secara optimal. Model pembelajaran inquiry discovery adalah rangkain kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dikemukakan. Proses belajar disini biasanya dilakukan tanya jawab antara guru dan siswa. Ciri utama dari model ini adalah a) Menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya dalam hal ini siswa adalah subjek dalam belajar. Siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru saja tetapi mereka turut serta dalam menemukan inti dari pembelajaran itu sendiri. b) Aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri . Dalam hal ini guru tidak berperan sebagai sumber belajar tetapi guru sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Tujuan dari penggunaan model ini adalah mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara sistematis, logis dan kritis atau megembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari mental. a. Pengertian Metode Pembelajaran Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran yang hendak dicapai, semakin tepat metode yang digunakan oleh seorang guru maka pembelajaran akan semakin baik. Metode berasal dari kata methodos dalam bahasa Yunani yang berarti cara atau jalan. Sudjana (2005: 76) berpendapat bahwa metode merupakan perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu pendekatan tertentu. Pendekatan bersifat aksiomatis yaitu pendekatan yang sudah jelas kebenarannya, sedangkan metode bersifat prosedural yaitu pendekatan dengan menerapkan langkah-langkah. Metode bersifat prosedural maksudnya penerapan dalam pembelajaran dikerjakan melalui langkahlangkah yang teratur dan secara bertahap yang dimulai dari penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran, proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 Dalam kenyataannya, cara atau metode pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Khusus metode pembelajaran di kelas, efektifitas metode dipengaruhi oleh faktor tujuan, faktor siswa, faktor situasi dan faktor guru itu sendiri. Dengan demikian metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting, karena keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada cara guru dalam menggunakan metode pembelajaran. b. Macam-macam Metode Pembelajaran 1) Metode Ceramah Menurut (Sanjaya, 2006:145) metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pembelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada kelompok siswa. Metode Ceramah sampai saat ini masih sering digunakan oleh guru, hal ini disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu juga adanya factor kebiasaan dari guru ataupun siswa. Menurut (Yamin, 2009:153) metode ceramah yang berasal dari kata lecture, memiliki arti dosen atau metode dosen, metode ini lebih banyak dipergunakan di kalangan dosen, karena dosen memberikan kuliah mimbar dan disampaikan dengan ceramah dengan pertimbangan dosen berhadapan dengan banyak mahasiswa yang mengikuti perkuliahan.metode ceramah ini berbentuk penjelasan konsep, prinsip, dan fakta pada akhir perkuliahan tertutup dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 tanya jawab antara dosen dan mahasiswa, namun demikian pada sekolah tingkat lanjutan metode ceramah dapat dipergunakan oleh guru dan metode ini divariasi dengan metode lain 2) Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau sekedar tiruan (Sanjaya, 2006:150). Sedangkan menurut (Yamin, 2009:154) metode demonstrasi adalah metode mengajar dimana guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan kepada seluruh kelas suatu proses. Penggunaan metode demonstrasi dapat diterapkan dengan syarat memiliki keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiatan yang sesungguhnya. 3) Metode Diskusi Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa serta untuk membuat keputusan (Sanjaya, 2006: 152). Menurut (Yamin, 2009) metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkan suatu masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 4) Metode Simulasi Menurut (Sanjaya, 2006:157) simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau ketrampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek sebenarnya. Sedangkan menurut (Yamin, 2009: 163) metode simulasi menampilkan symbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses, kejadian, atau benda yang sebenarnya. 5) Metode Tugas dan Resitasi Metode tugas adalah metode penyajian bahan dimana dosen memberikan tugas tertentu kepada mahasiswa agar mahasiswa dapat melakukan kegiatan belajar. Tugas tersebut dapat dilakukan didalam kelas, di laboratorium, di perpustakaan, dirumah, atau dimana saja dimana tugas itu dapat dikerjakan. metode ini diberikan karena bahan pelajaran yang terlalu banyak sementara waktu terlalu sedikit, artinya banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu yang kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu yang ditentukan maka metode inilah yang biasa dipakai dosen untuk mengatasinya. Tugas ini berguna untuk merangsang peserta didik untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok (Bastable, 2002). Sedangkan menurut (Majid, 2013:208) menyebutkan bahwa resitasi sebagai metode belajar dan atau mengajar merupakan sebuah upaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 membelajarkan siswa denagn cara memberikan tugas penghafalan, pembacaan, pengulangan, dan pemeriksaan atas diri sendiri atau menampilkan diri dalam menyampaikan suatu (puisi, syair, drama) atau melakukan kajian maupun uji coba sesuai dengan tuntutan kualifikasi atau kompetensi yang ingin dicapai. 6) Metode Tanya Jawab Tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic karena pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa (Majid, 2013:210). 7) Metode Kerja Kelompok Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok). 8) Metode Sistem Regu (Team Teaching) Team teaching pada dasarnya ialah metode mengajar dua orang guru atau lebih bekerja sama mengajar sebuah kelompok siswa. 9) Metode Latihan (Drill) Metode latihan aatau drill adalah metode dalam pengajaran dengan melatih peserta didik terhadap bahan yang sudah diajarkan/ berikan agar memiliki ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang telah dipelajari (Sudjana, 1995:86). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 5. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Guruan (Association for Education and Communication technology/AECT) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional (Asnawir dan Usman, 2002:11). Sementara itu (Arsyad, 2002:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Menurut (Sadiman, 2003:6) media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Penggunaan media dalam proses pembelajaran juga harus disesuaikan, oleh sebab itu pengajar harus dapat memilih media pembelajaran yang baik untuk digunakan saat mengajar. Media pembelajaran yang baik harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 memenuhi beberapa kriteria, antara lain: kesesuaian dengan materi pembelajaran, kemudahan dalam penggunaan, dan menarik bagi peserta didik, sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang optimal (Widada, 2010:99). Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan sarana komunikasi yang dipakai untuk menyampaikan pesan dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar b. Jenis-jenis Media Pembelajaran Menurut Kependidikan (website://www.Syafir.com, (2008: 8-9) banyak 2007), cara Direktorat diungkapkan Tenaga untuk mengindentifikasi media serta mengklasifikasikan karakterisktik fisik, sifat, kompleksitas, ataupun klasifikasi menurut kontrol pada pemakai. Namun demikian, secara umum media bercirikan tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual, dan gerak. Menurut Rudy Brets Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional (2008: 8-9), ada 7 (tujuh) klasifikasi media, yaitu: a. Media audio visual gerak, seperti: film suara, pita video, film televisi. b. Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, dsb. c. Audio semi gerak seperti: tulisan jauh bersuara. d. Media visual bergerak, seperti: film bisu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 e. Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide bisu. f. Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio. g. Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri. Menurut (Sanjaya 2006:170) media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya a) Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam: 1) Media auditif yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara seperti radio dan rekaman suara. 2) Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparasi, lukisan, gambar dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis, dan sebagainya. 3) Media audiovisual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 b) Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media media dapat pula dibagi dalam 1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari halhal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus. 2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film slide, film, video, dan sebagainya. c) Dilihat dari cara atau teknik pemakainya, media dapat dibagi kedalam: 1) Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, transparansi, dan sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan flim slide, operhead projector (OHP) untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa 2) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio dan sebagainya. c. Fungsi Media Pembelajaran Fungsi media pembelajaran menurut Asnawir dan Usman (2002:24): a) Membantu memudahkan belajar memudahkan mengajar bagi guru. bagi siswa dan membantu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 b) Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih konkrit) c) Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih menyenangkan dan tidak membosankan). d) Semua indra siswa dapat diaktifkan. e) Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar Sedangan menurut Rohani (1997:9) fungsi media pembelajaran adalah a) Menyampaikan informasi dalam proses belajar mengajar. b) Melengkapi dan memperkaya informasi dalam kegiatan belajar mengajar. c) Mendorong motivasi belajar. d) Menambah variasi dalam penyajian materi. e) Menambah pengertian nyata tentang suatu pengetahuan. f) Memungkinkan siswa memilih kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya. g) Mudah dicerna dan tahan lama dalam menyerap pesan-pesan (informasinya sangat membekas dan tidak mudah lupa) d. Manfaat Media Pembelajaran Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara khusus ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 beberapa manfaat media yang lebih rinci. Kemp dan Dayton (dalam Depdiknas, 2003) mengidentifikasikan beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu: a) Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan. b) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. c) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. d) Efisiensi dalam waktu dan tenaga. e) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. f) Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Sanaky (2011) mengemukakan manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: a) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran yang baik c) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga. d) Pembelajaran lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengar penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain sebagainya. B. Hasil Penelitian Terdahulu 1) Penelitian Mera Rizkina (2013) Penelitian yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIIIE DI SMPN 19 SEMARANG, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, Siswa aktif adalah siswa yang mampu menampilkan berbagai usaha/ keaktifan dalam belajar sampai mencapai keberhasilannya, sehingga keaktifan siswa dalam diskusi kelompok yaitu siswa mampu aktif dalam mengikuti jalannya diskusi kelompok dengan aktif bertanya dan mendengarkan, mampu mengeluarkan ide/ gagasan yang dimilikinya, mampu menghargai pendapat orang lain. Fenomena yang terjadi pada siswa kelas VIIIE SMP N 19 Semarang yaitu Pada saat siswa diberikan tugas untuk diskusi kelompok membahas suatu permasalahan dalam pelajaran siswa pasif dalam mengikuti kegiatan diskusi kelompok, siswa enggan untuk berpendapat, tidak memiliki keberanian untuk mengeluarkan ide/gagasan, tidak berpartisipasi aktif, percaya diri yang rendah, serta kurangnya kreativitas dalam belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah keaktifan siswa dalam diskusi kelompok dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok? Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIIIE SMP N 19 Semarang dengan jumlah 30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Sampel penelitian berjumlah 10 siswa terdiri dari 8 siswa berkriteria rendah dan 2 siswa berkriteria sedang. Metode pengumpulan data menggunakan skala psikologi dengan alat pengumpulan data berupa skala keaktifan siswa. Validitas instrument menggunakan rumus korelasi product moment dihitung dengan taraf signifikan 5% dan perhitungan reliabilitasnya menggunakan rumus Alpha. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase, uji Wilcoxon dan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini adalah tingkat keaktifan siswa sebelum mendappat bimbingan kelompok 51,29% berada pada kategori rendah, setelah diberikan treatment berupa layanan bimbingan kelompok diperoleh keaktifan siswa dalam diskusi kelompok 70.2% dengan kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan keaktifan siswa dalam diskusi kelompok pada siswa sebesar 19%. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa Zhitung= 55 > Ztabel=8 , artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Simpulan dari penelitian ini adalah tingkat keaktifan siswa dalam diskusi kelompok meningkat setelah diberi layanan bimbingan kelompok. Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah agar pembimbing lebih intensif dalam melakukan layanan bimbingan kelompok, sebagai penunjang pengembangan potensi yang dimiliki siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 2) Penelitian Ahmad Faizal (2011) Penelitian yang berjudul UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SMAIT NUR HIDAYAH KARTASURA, peneltian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan keaktifan, (2) meningkatkan sikap kemandirian belajar, dan (3) meningkatkan hasil belajar siswa melalui implementasi blended learning pada pembelajaran biologi di kelas XI IPA putra SMA Islam Terpadu Nur Hidayah Kartasura. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)yang terdiri dari dua siklus. Pada tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA putra SMA Islam Terpadu Nur Hidayah Kartasura yang berjumlah 15orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi angket, observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi blended learning dapat meningkatkan keaktifan, sikap kemandirian belajar, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat melalui hasil angket dan observasi. Rata-rata nilai persentase dari angket keaktifan siswa pada pra siklus sebesar 56,89%, siklus I sebesar 72,49%, dan siklus II sebesar 79,08%. Rata-rata nilai persentase dari observasi keaktifan siswa pada pra siklus adalah 57,92%, siklus I sebesar 65,42% dan siklus II sebesar 80,42%. Rata-rata nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 persentase dari angket sikap kemandirian belajar siswa pada pra siklus sebesar 66,28%, siklus I sebesar 74,77%, dan siklus II sebesar 84,75%. Ratarata nilai persentase capaian dari observasi sikap kemandirian belajar siswa pada pra siklus adalah 54,17%, siklus I sebesar 70,00% dan siklus II sebesar 92,50%.Rata-rata nilai ulangan harian siswa pada pra siklus sebesar 55,33, siklus I sebesar 67,33, dan siklus II sebesar 75,67. Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi blended learning mampu(1) meningkatkan keaktifan, (2) meningkatkan sikap kemandirian belajar, dan (3) meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi dengan implementasi blended learning pada pembelajaran biologi di kelas XI IPA putra SMA Islam Terpadu Nur Hidayah Kartasura C. Kerangka Berpikir 1. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Penggunaaan Metode Pembelajaran dengan Tingkat Keaktifan Siswa Menurut Sudjana (2005: 76) metode merupakan perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu pendekatan tertentu. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman, 2001: 98). Dari uraian diatas hubungan antara metode dan tingkat keaktifan siswa dapat diartikan sebagai, bila pendidik menyampaikan materi dengan metode yang bervariatif maka siswa akan lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 tertarik dalam mengikuti pembelajaran dan siswa dapat aktif dalam kegiatan pembelajaran. 2. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Penggunaaan Media Pembelajaran dengan Tingkat Keaktifan Siswa Media menurut (Sadiman, 2003:6) media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman, 2001: 98). Hubungan antara media pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa adalah setiap siswa yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang menarik dan bervariatif dapat membuat siswa menjadi lebih aktif. Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, dengan menggunakan media ragam hasil tafsiran ini dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk pengkajian, latihan dan aplikasi lebih lanjut. Media dapat diartikan sebagi penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Kejelasan pesan, penggunaan efek-efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan siswa untuk berpikir. Hal ini menunjukan bahwa media mengandung unsur pengertian aktif yakni adanya aktifitas siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 D. Hipotesis 1. Ada hubungan persepsi siswa tentang penggunaan metode pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa. 2. Ada hubungan persepsi siswa tentang penggunaan media pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2009:247). Peneliti ingin mengetahui ada hubungan antara penggunaan metode pembelajaran, media pembelajaran dan tingkat keakifan siswa. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat: Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul 2. Waktu: Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu 2. Objek Objek penelitian ini adalah hubungan penggunaan metode dan media pembelajaran terhadap tingkat keaktifan siswa. 41 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 1996:115). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu untuk tahun ajaran 2015/2016. Jumlah populasi sebanyak 380 siswa dan terdiri atas kelas X, XI, dan XII. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Cara menentukan ukuran sampel yang diambil dari populasi diketahui, maka rumus yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu: Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = error level 10% (tingkat kesalahan sebesar 10%) maka dengan menggunakan rumus diatas diperoleh sampel sebesar: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh hasil jumlah sampel yang diperlukan untuk penelitian ini sebanyak 79 responden. Tabel 3.1 Sampel Penelitian Kelas X-D Siswa Pria 13 Siswa Wanita 15 Jumlah 28 XI-IPS 1 13 13 26 XI-IPS 2 Jumlah 12 38 13 41 25 79 3. Teknik Pengampilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik quota sampling, yaitu teknik penentuan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan (Sugiyono, 2011:85). Dalam teknik ini anggota populasi yang diambil sebagai sampel sudah ditentukan sesuai dengan keperluan peneliti. Pertimbangannya bahwa kelas XD, XI-IPS 1, dan kelas XI-IPS 2 sudah cukup memiliki pengetahuan mengenai penggunaan metode dan media pembelajaran yang baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 E. Data yang Dicari 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian (responden) tentang apa yang akan diteliti. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh responden. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh tidak langsung dari subjek penelitian (responden) tetapi diperoleh dari SMA Pangudi Luhur Sedayu. Adapun data yang dicari adalah : a. Keadaan geografis b. Keadaan demografis F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variable penelitian adalah suatu atribut dari orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok tersebut (Sugiyono, 2010:38). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian yaitu metode dan media pembelajaran, dan tingkat keaktifan siswa. 2. Definisi Operasional a. Keaktifan siswa adalah tingkat keterlibatan siswa dalam menemukan, memproses, mengkontruksi ilmu pengetahuan dan ketrampilan baru. Keatifan siswa dapat dilihat dari pelaksanaan tugas belajar, proses pemecahan masalah, bertanya pada guru bila kurang paham, kemauan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 untuk mencari informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah. Keaktifan siswa dibedakan menjadi tiga (3) kategori yaitu: 1) kurang aktif, 2) cukup aktif, 3) aktif. Table 3.2 Operasional Keaktifan Siswa Variabel Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Indikator a. Menjawab pertanyaan yang diberikan b. Mengerjakan tugas yang diberikan secara kelompok maupun mandiri c. Memperhatikan mengikuti pembelajaran dan proses b. Metode pembelajaran adalah penilaian siswa tentang relevansi metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penilaian siswa tentang relevansi metode pembelajaran dibedakan dalam tiga (3) kategori yaitu: 1) kurang relevan, 2) cukup relevan, 3) relevan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 Tabel 3.3 Operasional Variabel Persepsi Siswa tentang Penggunaan Metode Pembelajaran Variabel Metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran Indikator a. Penilaian siswa tentang kesesuain metode pembelajaran yang digunakan guru dengan materi yang diajarkan b. Variasi metode pembelajaran yang digunakan guru c. Media Pembelajaran adalah penilaian siswa tentang relevansi alat peraga yang digunakan pendidik dalam proses belajar mengajar, untuk meningkatkan pemahaman siswa. Penilaian siswa tentang relevansi media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dibedakan menjadi tiga (3) kategori yaitu: 1) kurang relevan, 2) cukup relevan, 3) relevan. Tabel 3.4 Operasional Variabel Persepsi Siswa tentang Penggunan Media Pembelajaran Variabel Media atau alat peraga yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran Indikator a. Penilaian siswa tentang kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dengan materi yang diajarkan b. Variasi jenis media digunakan oleh guru yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 3. Pengukuran Variabel a. Skala Likert Pengukuran variabel-variabel penelitian didasarkan pada indikator-indikator yang telah ditetapkan. Masing-masing indikator dijabarkan dalam bentuk pertanyaan yang dinyatakan dalam empat (4) skala. Tabel 3.5 Skala Likert No. 1 2 3 4 Alternatif Jawaban Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Skor 4 3 2 1 b. Kategorisasi Variabel Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (mean) dan standar deviasi untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus digunakan dalam mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut: Mean = Standar Deviasi = (Sumber: Sugiyono, 2011) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 Keterangan: = rata-rata (mean) Xi = jumlah skor N = jumlah responden Namun dalam penelitian ini, untuk mencari jumlah mean dan standar deviasi dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. 1) Variabel Metode Pembelajaran Tabel 3.6 Mean dan Standar Deviasi Variabel Metode Pembelajaran Variabel N Mean Standar Deviasi Metode pembelajaran 79 29,96 5,530 Sumber: Data Primer, diolah 2016 Untuk mengetahui penilaian persepsi responden terhadap metode pembelajaran, dapat ditunjukan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 Tabel 3.7 Interval rata-rata Penilaian Responden terhadap Dimensi Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran Relevan Cukup Relevan Skor Rumus Interval Interval X ≥ M + SD M – SD ≤ X < M + SD Kurang Relevan 1 X < M – SD Sumber: Arikunto, 2003:264 3 2 > 35,49 24,43 – 35,49 < 24,43 Kategori metode pembelajaran dapat digolongkan menjadi tiga yaitu: a) Metode Pembelajaran Relevan Dalam penelitian ini metode pembelajaran dikatakan relevan apabila memiliki kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan karakteristik materi, kesesuian dengan kondisi siswa, variasi penggunaan metode pembelajaran. Skor metode pembelajaran relevan adalah tiga (3). b) Metode Pembelajaran Cukup Relevan Dalam penelitian ini metode pembelajaran dikatakan cukup relevan apabila cukup sesuai dengan tujuan pembelajaran, cukup sesuai dengan karakteristik materi, cukup sesuai dengan kondisi siswa, metode pembelajaran yang digunakan cukup bervariasi. Skor metode pembelajaran cukup relevan adalah dua (2). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 c) Metode Pembelajaran Kurang Relevan Dalam penelitian ini metode pembelajaran dikatakan kurang relevan apabila kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran, kurang sesuai dengan karakteristik materi, kurang sesuai dengan kondisi siswa, kurang bervariasi dalam penggunaan metode pembelajaran. Skor metode pembelajaran kurang relevan adalah satu (1). 2) Variabel Media Pembelajaran Tabel 3.8 Mean dan Standar Deviasi Variabel Media Pembelajaran Variabel N Mean Standar Deviasi Media pembelajaran 79 29,81 4,574 Sumber: Data Primer, diolah 2016 Untuk mengetahui penilaian persepsi responden terhadap media pembelajaran, dapat ditunjukan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini Tabel 3.9 Interval rata-rata Penilaian Respoden terhadap Dimensi Media Pembelajaran Media Pembelajaran Relevan Cukup Relevan Skor 3 2 Rumus Interval X ≥ M + SD M – SD ≤ X < M + SD Kurang Relevan 1 X < M – SD Sumber: (Arikunto, 2003:264) Interval X > 34,38 25,54 – 34,38 X < 25,54 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Kategori media pembelajaran dapat digolongkan menjadi tiga yaitu: a) Media Pembelajaran Relevan Dalam penelitian ini media pembelajaran dikatakan relevan apabila memiliki kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan karakteristik materi, kesesuian dengan kondisi siswa, variasi penggunaan media pembelajaran. Skor media pembelajaran relvan adalah tiga (3). b) Media Pembelajaran Cukup Relevan Dalam penelitian ini media pembelajaran dikatakan cukup relevan apabila cukup sesuai dengan tujuan pembelajaran, cukup sesuai dengan dengan karakteristik materi, cukup sesuai dengan kondisi siswa, cukup bervariasi dalam penggunaan media pembelajaran. Skor media pembelajaran cukup relevam adalah dua (2). c) Media Pembelajaran Kurang Relevan Dalam penelitian ini media pembelajaran dikatakan kurang relevan apabila kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran, kurang sesuai dengan karakteristik materi, kurang sesuai dengan kondisi siswa, kurang bervariasi dalam penggunaan media pembelajaran. Skor media kurang relevan adalah satu (1). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 3) Variabel Keaktifan Siswa Tabel 3.10 Mean dan Standar Deviasi Variabel Keaktifan Siswa Variabel N Mean Standar Deviasi Keaktifan siswa 79 29,34 3,993 Sumber: Data Primer, diolah 2016 Untuk mengetahui penilaian keaktifan responden dapat ditunjukan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini Tabel 3.11 Interval rata-rata Penilaian Keaktifan Respoden Keaktifan siswa Rumus Interval Aktif X ≥ M + SD Cukup M – SD ≤ X < M + SD Kurang X < M – SD Sumber: (Arikunto, 2003:264) Interval X > 33,33 25,35 – 33,33 X < 25,35 Kategori keaktifan siswa dapat digolongkan menjadi tiga yaitu: a) Siswa Aktif Dalam penelitian ini siswa dikatakan aktif apabila siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan, berani mengungkapkan pendapat, dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Skor siswa aktif adalah tiga (3). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 b) Siswa Cukup Aktif Dalam penelitian ini siswa dikatakan cukup aktif apabila siswa bertanya dan menjawab pertanyaan, berani mengungkapkan pendapat, dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Skor siswa cukup aktif adalah dua (2). c) Siswa Kurang Aktif Dalam penelitian ini siswa dikatakan kurang aktif apabila siswa tidak bertanya dan menjawab pertanyaan, berani mengungkapkan pendapat, dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Skor siswa kurang aktif adalah satu (1). G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar kuesioner atau angket kepada para responden dan dokumentasi. 1. Kuesioner Menurut Sugiyono (2010) kuesioner merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data hubungan antara metode pembelajaran, media pembelajaran dan tingkat keaktifan siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA PL Sedayu dengan menggunakan skala likert dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 empat alternative jawaban yaitu selalu, sering, kadang, tidak pernah dengan masing-masing skor 4, 3, 2, 1 untuk mewakili pendapat dari responden. Kuesioner dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: Bagian I : berisi data diri responden Bagian II : berisi pernyataan untuk mendapatkan data tentang hubungan metode pembelajaran, media pembelajaran dan keaktifan siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA PL Sedayu Tabel 3.12 Variabel Metode Pembelajaran No Dimensi Atribut No. Pernyataan 1 Metode Pembelajaran a. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran b. Kesesuian dengan karakteristik materi c. Kesesuaian dengan kondisi siswa d. Variasi penggunaan metode 1 2,5,7,8 4,9 3,6,10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 Tabel 3.13 Variabel Media Pembelajaran No Dimensi No. Atribut Pernyataan 1 Media Pembelajaran a. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran b. Kesesuian dengan karakteristik materi c. Kesesuaian dengan kondisi siswa d. Variasi penggunaan media 1,7 2,4,8 6,9,10 3,5 Tabel 3.14 Variabel Keaktifan Siswa No 1 Dimensi Keaktifan siswa Atribut a. Inisiatif mengajukan pertanyaan b. Inisiatif menjawab pertanyaan c. Keberranian mengungkapkan pendapat (diskusi, bertanya pada teman, tugas No. Pernyataan Positif Negatif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan penyimpanan sejumlah besar fakta dan data dengan menggunakan catatan dan dokumen yang telah ada. Melalui cara ini peneliti bermaksud untuk memperoleh data sekunder yaitu keadaan geografis, catatan atau buku laporan nilai siswa. H. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Kevalidan alat ukur dengan menggunakan metode analisis butir dengan menguji apakah item telah mengungkapkan faktor yang ingin diselidiki. Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus (Arikuntoro,2000:225). Adapun perhitungan korelasi product moment, dengan rumus seperti yang di kemukakan oleh Arikuntoro (1998) : n∑XY – (∑X)( ∑Y) r= √[N∑X2 – (∑X2] [N∑Y2 – (∑Y2)2 Keterangan : r = Keofisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat n = Banyak sampel X= Skor tiap item Y= Skor total variabel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 Kemudian nilai hitung yang diperoleh dibandingkan dengan nilai yang ada pada tabel (0,2212). Jika r hitung > rtabel pada taraf signifikansi 5% dengan menggunakan populasi berukuran N = 79 maka instrumen dinyatakan valid dan begitu pula sebaliknya. Hasil uji validitas terhadap hubunngan antara metode pembelajaran, media pembelajarann dan tingkat keaktifan siswa di SMA PL Sedayu adalah sebagai berikut: Tabel 3.15 Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian Dimensi No. Item r hitung r tabel Metode Item_1 0,619 0,2212 pembelajaran Item_2 0,650 0,2212 Item_3 0,627 0,2212 Item_4 0,541 0,2212 Item_5 0,613 0,2212 Item_6 0.690 0,2212 Item_7 0,758 0,2212 Item_8 0,526 0,2212 Item_9 0,604 0,2212 Item_10 0,488 0,2212 Item_1 0,371 0,2212 Media Item_2 0,592 0,2212 pembelajaran Item_3 0,382 0,2212 Item_4 0,625 0,2212 Item_5 0,478 0,2212 Item_6 0,565 0,2212 Item_7 0,538 0,2212 Item_8 0,478 0,2212 Item_9 0,589 0,2212 Item_10 0,523 0,2212 Keaktifan Item_1 0,444 0,2212 siswa Item_2 0,402 0,2212 Item_3 0,408 0,2212 Item_4 0,244 0,2212 Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 Dimensi No. Item Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Item_9 Item_10 Sumber: Data primer, diolah 2016 2. r hitung 0,320 0,524 0,531 0,440 0,331 0,322 r tabel 0,2212 0,2212 0,2212 0,2212 0,2212 0,2212 Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Zuriah, 2005:192). Uji reliabilitas digunakan untuk melihat keandalan kuesioner dalam sebuah penelitian. Suatu kuesioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (keajegan). Variabel yang diuji reliabilitasnya adalah Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran, dan Keaktifan Siswa. Uji reliabilitas digunakan untuk melihat keandalan kuesioner dalam sebuah penelitian. Dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach: r= 1- Keterangan: r = Reliabilitas instrumen k = Jumlah butir pertanyaan 2 = Jumlah varian butir 2 = Total varian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 Suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel jika rhitung yang dihasilkan memberikan rhitung > 0,60 (Nunnaly dalam Ghozali, 2005: 42). Berikut hasil pengujian reliabilitas variabel dalam penelitian ini: Tabel 3.16 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian Dimensi Nilai Cronbach’s Alpha Keterangan 0,880 Reliabel 0,827 Reliabel 0,737 Reliabel Metode pembelajaran Media pembelajaran Keaktifan siswa I. Teknik Analisis Data 1. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan korelasi kendal tau. Korelasi Kendal Tau ( ) digunakan untuk menganalisis hubungan antara metode pembelajaran, media pembelajaran, dan kekatifan siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA PL Sedyau. Rumus dasar yang di gunakan adalah sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 Keterangan : : koefisien korelasi kendal tau yang besarnya (-1< A : jumlah rangking atas B : jumlah rangking bawah N : jumlah anggota sampel < 1) Pada analisis data ini digunakan untuk menjawab hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Langkah-langkah pengujian hipotesis yaitu: a. Formulasi uji hipotesis H0 : Tidak ada hubungan metode pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa H1 : Ada hubungan metode pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa H0 : Tidak ada hubungan media pembelajaran dengan tingkat kekatifan siswa H1 : Ada hubungan media pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa b. Tingkat Signifikansi yang digunakan 0,05 c. Kriteria pengujian hipotesis - Jika nilai thitung < ttabel maka H0 diterima - Jika nilai thitung > ttabel maka H1 diterima - Ada hubungan antara x dan y PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 - Kriteria nilai r hitung menurut Cohen & Manion, 1981:128 : 1. Jika nilai r = 0,20 – 0,35 menunjukkan hubungan antar variabel lemah 2. Jika nilai r = 0,36 – 0,65 menunjukkan hubungan antar variabel sedang 3. Jika nilai r = 0,66 – 0,85 menunjukkan hubungan antar variabel cukup tinggi 4. Jika nilai r > 0,85 menunjukkan hubungan antar variabel tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV GAMBARAN UMUM SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU SMA Pangudi Luhur Sedayu beralamat kan di Jl. Wates Km. 12 Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Letaknya dari jalan raya masuk kira-kira 1,2 Km, terletak diantara area persawahan dan rumah penduduk serta berada di sebelah selatan rel kereta api. Jalan yang menghubungkan jalan raya Wates menuju ke sekolah adalah jalan beraspal tetapi tidak dilewati oleh angkutan umum, karena jalannya sempit sehingga hanya bisa dilewati kendaraan roda dua dan mobil berukuran kecil. Suasana sekolah ini sepi dan nyaman, karena letaknya yang jauh dari keramaian dan rumah penduduk sehingga aman dan tenang untuk kegiatan belajar mengajar. A. Sejarah Singkat Sejarah singkat SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu, St. Louis IX adalah seorang raja yang murah hati, adil dan bijaksana. Ia memerintah rakyat dengan tegas, bijaksana, belas kasih, dan menerpkan prinsip-prinsip kristiani sejati. Ia mendengarkan yang miskin dan terabaikan serta memajukan pendidikan. Berkenaan dengan nama pelindung sekolah tersebut, pada akhir tahun 1967 beberapa tokoh pemuda katolik bekerja sama dengan dewan gereja Sedayu, Bantul merencanakan mendirikan sekolah lanjutan bagi para lulusan sekolah menengah pertama, kemudian bulan Januari 1968 dimulai proses pembelajaran rintisan tersebut dan diberi nama SPG (Sekolah Pendidikan Guru), dan dalam perjalanan waktu berdasarkan surat dari menetri pendidikan dan kebudayaan No. 62 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 034/113/h/kpts/1989 secara resmi SPG (Sekolah Pendidikan Guru) berganti menjadi SMA (Sekolah Menengah Atas), dan untuk proses manajemen dibawah Yayasan Pangudi Luhur. B. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah Satuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur Sedayu Bentuk bangunan SMA Pangudi Luhur Sedayu seperti sekolah pada umumnya dan ada satu gedung yang bertingkat. Di lantai dua hanya ada tiga ruangan yaitu ruang kelas untuk kelas XI IPA, XI IPS 1 dan ruang computer untuk pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Kondisi bangunannya permanen, kokoh dan kuat, berlantai keramik dan khusus dilanatai atas dipasang tegel. Setiap ruangan memenuhi standar kesehatan, luas, bersih, dengan jendela dan ventilasinya sangat baik dan sehingga sirkulasi udara dapat berlangsung dengan baik dan cahaya matahari dapat masuk ke dalam ruangan dan cukup menerangi isi ruangan. Sarana dan prasarana di setiap ruangan sangat lengkap termasuk LCD dan kipas angin. Selain itu di depan ruang kelas (ditengah-tengah halaman) terdapat taman yang sangat indah, ada dua kolam ikan yang menambah kesejukan, keindahan, dan kenyamanan yang dapat mendukung proses belajar mengajar. Di taman sangat sejuk karena banyak pohon rindang yang hijau, aneka macam bunga yang warna-warni, terdapat tempat duduk yang terbuat dari semen yang dapat digunakan siswa sebagai tempat diskusi maupun berbincang-bincang dengan teman pada waktu istirahat. Di depan ruangan kelas juga terdapat tong sampah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 masing-masing dua buah, satu untuk sampah organik dan satu lagi untuk sampah non-organik. Untuk berolahraga telah disediakan lapangan outdoor disebelah selatan dan barat sekolah. Lapangan yang berada di selatan dapat digunakan untuk olahraga basket sekaligus dapat digunakan sebagai tempat untuk upacara bendera. Lapangan disebelah barat sekolah sangat luas. Ada dua fasilitas yang disedikan sekolah, yaitu tempat untuk olahraga, futsal dan voli. Apabila cuaca tidak mendukung misalnya hujan, sekolah juga menyediakan aula besar yang dapat digunakan untuk olahraga. SMA Pangudi Luhur Sedayu dikelilingi pagar permanen yang terbuat dari batubata dan batako dengan rincian sebagai berikut: 1. Timur : gedung aula sekaligus pagar 2. Selatan : pagat tembok setinggi 2m 3. Barat : pagar tembok setinggi 2m 4. Utara : pagar tembok setinggi satu meter dengan dua buah pintu gerbang yang terbuat dari besi Ada dua belas (12) ruang kelas di SMA Pangudi Luhur Sedayu, empat (4) ruang kelas untuk X yaitu kelas X A, X B, X C dan X D, empat (4) ruang kelas untuk kelas XI yaitu kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPS 1, dan XI IPS 2, dan empat (4) ruang kelas untuk kelas XII yaitu XII IPA 1, XII IPA 2, XII IPS 1 dan XII IPS Saat ini di SMA Pangudi Luhur Sedayu juga sudah memiliki tempat berdoa yang dapat digunakan untuk umum, yaitu Gua Maria Ratu Keajaiban yang berada di belakang rumah dinas penjaga sekolah. Tempatnya cukup luas sehingga dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 digunakan untuk proses pembelajaran PAK, selain untuk tempat berdoa pribadi maupun bersama, Gua Maria Ratu Keajaiban juga terbuka untuk siapa saja yang ingin berdoa di sana. Tersedianya sarana dan prasarana suatu lembaga pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, SMA Pangudi Luhur Sedayu berusaha meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai untuk menciptakan suasana yang kondusif sehingga tercapai tujuan pendidikan secara optimal. Adapun fasilitas untuk menunjang proses pendidikan tersebut antara lain: 1. Perpustakaan Tujuan didirikannnya perpustakaan adalah untuk menyediakan sumber informasi bagi semua warga sekolah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu, SMA Pangudi Luhur Sedayu selalu memperbanyak perbendaharaan buku-buku yang ada dan meningkatkan kualitas supaya dapat memperluas pengetahuan seluruh warga sekolah. Selain itu di perpustakaan terdapat TV, VCD player, tiga buah komputer dan satu printer yang dapat digunakan siswa maupun guru dalam proses belajar mengajar. Ruang perpustakaan dibagi menjadi dua bagian yaitu ruang penyimpanan buku-buku koleksi perpustakaan dan ruang baca. Kedua ruangan tersebut dipisah dengan sekat kaca, sehingga memudahkan penjaga perpustakaan untuk mengawasi aktivitas para siswa yang berkunjung ke perpustakaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 2. Laboratorium SMA Pangudi Luhur Sedayu memiliki empat unit laboratorium yaitu laboraturium komputer, fisika, kimia dan biologi. Keempatnya terletak di sebelah barat lapangan basket. Laboratorium yang memadahi memungkinkan siswa untuk dapat menerapkan teori yang telah didapatkan dalam praktek yang sesunggunya. 3. Ruang Multimedia Ruang multimedia memiliki fasilitas seperti viewer dan speaker yang dapat digunakan guru untuk menunjang proses belajar mengajar. 4. Ruang Bimbingan dan Konseling Salah satu tujuan diadakannya layanan bimbingan dan konseling adalah untuk menyelaraskan kebutuhan jasmani dan rohani sehingga perkembangan siswa dapat sejalan dan akhirnya proses belajar mengajar dapa berjalan dengan lancar. 5. UKS (Unit Kesehatan Sekolah) Ruang UKS terdiri dri dua ruangan yaitu ruang untuk putra dan putri. UKS bertujuan untuk memberikan pertolongan pertama pada seluruh warga sekolah. 6. Ruang Doa Ruang doa digunakan untuk tempayibadat maupun pemeblajaran PAK. Ruang doa ini menyediakan fasilitas yang lengkap seperti buku-buku doa, buku nyanyian, patung Bunda Maria, patung Hati Kudus Yesus, salib, stola PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 dan kasula. Ruang doa ini terbuku untuk seluruh warga sekolah yang ingin bedoa dan mencari ketenangan. 7. Ruang Ekstrakurikuler Untuk memfasilitasi kegiatan ekstrakurikuler para siswa maka dibangun ruang ekstrakurikuler yang berada disebelah selatan lapangan basket. Ada tiga ruangan yang disediakan sekolah yaitu ruang TONTI (pleton inti), PMR (Palang Merah Remaja) dan Calvari (Pecinta Alam). C. Kurikulum Kurikulum sebagai salah satu komponen penting dalam pendidikan haruslah disesuaikan dengan tuntutan kemajuan di bidang pendidikan sehingga terjadi perubahan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi atau disebut dengan Kurikulum 2004 berkembang menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pemberlakuan KTSP oleh pemerintah memberikan implikasi yang lebih besar berupa kewenangan sekolah untuk mengadakan perkembangan yang disesuaikan dengan potensi yang ada di sekolah dengan tidak mengurangi standar minimal yang diberikan oleh pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional. Sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab X Kurikulum pasal 36 ayat (1) Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan (2) kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik; Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan bab III Standar Isi bagian kedua Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum pasal 6 Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas 1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia, 2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian 3) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi4) kelompok mata pelajaran estetika dan 5)kelompokmata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. Maka mem-perhatikan tuntutan perkembangan di bidang pendidikan sekolah perlu mengembangkan Kurikulum. Kurikulum yang dikembangkan di SMA Pangudi Luhur Sedayu mengakomodir kepentingan yang ada di sekolah untuk dikembangkan secara optimal. D. Tujuan Satuan Pendidikan 1. Tujuan PendidikanSekolah Menengah Atas Tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam Undang – undang Nomor 20 tahun 2003 adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sedang tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 2. Visi Sekolah Berdasarakan tujuan pendidikan nasional serta tujuan pendidikan menengah, rumusan visi SMA Pangudi Luhur Sedayu adalah : “Menjadi sekolah pilihan, berkarakter katolik, unggul dalam akademik, peduli lingkungan, dan memiliki keterampilan hidup dilandasi semangat pelayanan”. Dari visi sekolah tersebut penjabaran indikator pencapaiannya adalah sebagai berikut : a. Menjadi sekolah pilihan 1) Jumlah pendaftar semakin banyak 2) Input peserta didik baru semakin tinggi 3) Daerah asal peserta didik makin luas atau meliputi semua daerah di Indonesia b. Berkarakter Katolik 1) Mempunyai sikap saling mengasihi/ cinta kasih 2) Memperhatikan kaum kecil, lemah miskin dan tersingkir dengan mengupayakan pemberian bantuan 3) Aktif dalam kegiatan menggereja c. Unggul dalam akademik 1) Rata – rata nilai ujian nasional 6,50 2) Masuk peringkat 10 besar di Kabupaten Bantul untuk nilai Ujian Nasional. 3) Menjadi juara dalam semua perlombaan akademik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 4) Lulusannya banyak yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri d. Peduli Lingkungan 1) Lingkungan sekolah menjadi bersih, indah, nyaman, sehat, asri 2) Ruang hijau makin luas 3) Menjadi juara untuk sekolah adiwiyata e. Memiliki ketrampilan hidup dilandasi semangat pelayanan 1) Mampu membuat barang – barang kerajinan 2) Mampu memanfaatkan barang – barang bekas untuk daur ulang 3) Barang – barang hasil kerajinan dimanfaatkan bagi sesama yang membutuhkan 3. Misi Sekolah a. Mengembangkan persaudaraan sejati dilandasi semangat cinta kasih. b. Memperhatikan yang kecil, lemah, miskin, dan tersingkir. c. Menciptakan lingkungan sekolah yang disiplin, tertib, bersih, sehat, nyaman dan berprestasi d. Mengembangkan proses pembelajaran yang aktif menyenangkan. e. Mengembangkan pelayanan prima, transparan dan akuntabel. f. Mengembangkan jiwa kewirausahaan g. Melestarikan keutuhan ciptaan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 E. Tujuan SMA Pangudi Luhur Sedayu: Berdasarakan uraian visi dan misi sekolah, maka tujuan yang hendak dicapai oleh SMA Pangudi Luhur Sedayu adalah: 1. Terselenggaranya pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. 2. Terwujudnya mutu lulusan cukup tinggi, sehingga mampu bersaing dalam melanjutkan ke pendidikan tinggi maupun ke dunia kerja. 3. Tercapinya peningkatan kesadaran tenaga kependidikan dalam melayani masyarakat pengguna jasa pendidikan SMA Pangudi Luhur Sedayu. 4. Terwujudnya lingkungan sekolah yang sehat, sejuk, dan indah. 5. Bertambahnya peran serta orangtua siswa dan dewan sekolah. 6. Tercapainya peningkatan efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar mengajar. 7. 8. Tercapainya peningkatan budi pekerti luhur Tercapainya peningkatan sarana/prasarana dan media kegiatan dalam belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 F. Strategi SMA Pangudi Luhur dalam Pencapaian Visi dan Misi Berdasarkan visi – misi serta indikator yang telah ditetapkan, maka strategi yang akan dilakukan oleh SMA Pangudi Luhur Sedayu dalam pencapain visi dan misi adalah : 1. Mengoptimalkan kegiatan promosi dan website sekolah 2. Melakukan kerjasama dengan gereja dalam tugas – tugas gereja 3. Menerapkan pendidikan karakter dalam setiap mata pelajaran 4. Menerapkan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan 5. Meningkatkan pelayanan akademik 6. Mengefektifkan kader – kader adiwiyata 7. Memperbanyak macam keterampilan bagi siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden yaitu siswa kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta. Jumlah kuesioner yang disebar adalah 79, dan kuesioner yang dapat diolah sejumlah 79 kuesioner yang kemudian diuji dan dianalisis lebih lanjut. Berikut ini akan disajikan mengenai identitas dan deskripsi responden berdasarkan data penelitiannya : 1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berikut ini disajikan tabel deskripsi data berdasarkan jenis kelamin kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta. Tabel V.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Laki - laki 44 55.7% Perempuan 35 44.3% Total 79 100.0% Sumber: Data Primer, diolah 2016 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 79 responden penelitian, mayoritas kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta adala laki - laki yaitu sebanyak 44 orang (55,7%) dan sisanya adalah perempuan yaitu sebanyak 35 orang (44,3%). 73 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 2. Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Daerah Berikut ini disajikan tabel deskripsi data berdasarkan asal daerah siswa kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta. Tabel V.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Daerahp Asal Daerah Frekuensi Persentase Yogyakarta 46 58.2% Luar Yogyakarta 33 41.8% Total 79 100.0% Sumber: Data Primer, diolah 2016 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 79 responden penelitian, mayoritas kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta berasal dari Yogyakarta yaitu sebanyak 46 orang (58,2%) dan siswa yang berasal dari luar kota Yogyakarta sebanyak 33 orang (41,8%). 3. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan orang tua Berikut ini disajikan tabel deskripsi data berdasarkan pekerjaan orang tua siswa kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta. Tabel V.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan orang tua Pekerjaan orang tua Frekuensi Persentase PNS/TNI/POLRI 29 36.7% Pegawai swasta 20 25.3% Wiraswasta 14 17.7% Petani/Buruh 16 20.3% Total 79 100.0% Sumber: Data Primer, diolah 2016 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 79 responden penelitian, mayoritas pekerjaan orang tua siswa kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta adalah PNS/TNI/POLRI yaitu sebanyak 29 orang (36,7%), pegawai swasta sebanyak 20 orang atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 25,3%, wiraswasta sebanyak 14 orang atau 17,7%, dan petani/buruh sebanyak 16 orang atau 20,3%. B. Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Variabel Penelitian 1. Deskripsi Penilaian Responden Pada Metode pembelajaran Berikut ini disajikan tabel deskripsi data berdasarkan deskripsi persepsi responden pada metode pembelajaran pada Siswa kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu. Tabel V.4 Deskripsi Penilaian Responden Pada Metode pembelajaran No Kategori Interval skor Frekuensi % 1 X > 35,49 Relevan 17 21.5% 2 24,43 – 35,49 Cukup Relevan 52 65.8% 3 X < 24,43 Kurang Relevan 10 12.7% Total 79 100% Sumber: Data Primer, diolah 2016 Berdasarkan hasil pada Tabel V.4 menunjukkan bahwa penilaian responden pada variabel metode pembelajaran mayoritas berada dalam kategori cukup relevan yaitu sebanyak 52 responden (65,8%), kategori relevan sebanyak 17 responden (21,5%), dan kategori kurang relevan sebanyak 10 responden (12,7%). Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta memiliki persepsi yang cukup pada metode pembelajaran mata pelajaran ekonomi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 2. Deskripsi Penilaian Responden Pada Media pembelajaran Berikut ini disajikan tabel deskripsi data berdasarkan deskripsi persepsi responden pada media pembelajaran pada Siswa kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu. Tabel V.5 Deskripsi Penilaian Responden Pada Media pembelajaran No Kategori Interval skor Frekuensi % 1 X > 34,38 Relevan 34 43.0% 2 25,54 – 34,38 Cukup Relevan 44 55.7% 3 X < 25,54 Kurang Relevan 1 1.3% Total 79 100% Sumber: Data Primer, diolah 2016 Berdasarkan hasil pada Tabel V.5 menunjukkan bahwa penilaian responden pada variabel media pembelajaran mayoritas berada dalam kategori cukup relevan yaitu sebanyak 44 responden (55,7%), kategori relevan sebanyak 34 responden (43%), dan kategori kurang relevan sebanyak 1 responden (1,3%). Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta memiliki persepsi yang cukup pada media pembelajaran mata pelajaran ekonomi. 3. Deskripsi Penilaian Responden Pada Tingkat keaktifan siswa Berikut ini disajikan tabel deskripsi data berdasarkan deskripsi penilaian responden pada tingkat keaktifan siswa kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 Tabel V.6 Deskripsi Penilaian Responden Pada Tingkat keaktifan siswa No Kategori Interval skor Frekuensi % 1 X > 33,33 Aktif 30 38.0% 2 25,35 – 33,33 Cukup Aktif 48 60.8% 3 X < 25,35 Kurang Aktif 1 1.3% Total 79 100% Sumber: Data Primer, diolah 2016 Berdasarkan hasil pada Tabel V.6 menunjukkan bahwa dalam penilaian responden pada tingkat keaktifan siswa mayoritas berada dalam kategori cukup aktif yaitu sebanyak 48 responden (60,8%), selanjutnya kategori aktif sebanyak 30 responden (38%), dan kategori kurang aktif sebanyak 1 responden (1,3%). Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta memiliki persepsi yang cukup pada variabel keaktifan mengikuti mata pelajaran ekonomi. C. Analisis Data Analisis korelasi kenddal tau untuk melihat hubungan antara metode pembelajaran dan media pembelajaran dengan tingkat keaktifan mengikuti mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu dan menggunakan tingkat kemaknaan (α = 0,05). 1. Hubungan antara Metode pembelajaran dengan Tingkat keaktifan siswa kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu 1) Rumusan Hipotesis H0 : Tidak ada hubungan metode pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 H1 : Ada hubungan metode pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa. 2) Pengujian Hipotesis Tabel V.7 Hasil Analisis Korelasi Kendal Tau Hubungan Metode pembelajar – Tingkat keaktifan siswa Koefisien Korelasi p value 0.368 0.000 Sumber : Hasil SPSS, 2016 Berdasarkan Tabel V.7 hasil perhitungan diperoleh nilai korelasi rank kendall tau sebesar 0,368 dengan probabilitas sebesar 0,000<0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan yang signifikan positif antara metode pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu. Metode pembelajaran dan tingkat keaktifan siswa dapat dikategorikan sedang karena berada dalam rentang 0,36-0,65 (Choen & Manion, 1981:128). Artinya semakin baik metode pembelajaran maka tingkat keaktifan siswa semakin meningkat, demikian juga sebaliknya semakin rendah metode pembelajaran maka tingkat keaktifan siswa semakin menurun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 2. Hubungan antara Media pembelajaran dengan Tingkat keaktifan siswa kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu 1) Rumusan Hipotesis H0 : Tidak ada hubungan media pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa. H1 : Ada hubungan media pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa. 2) Pengujian Hipotesis Tabel V.8 Hasil Analisis Korelasi Kendal Tau Hubungan Media pembelajar – Tingkat keaktifan siswa Koefisien Korelasi p value 0.383 0.000 Sumber : Hasil SPSS, 2016 Berdasarkan Tabel V.8 hasil perhitungan diperoleh nilai korelasi rank kendall tau sebesar 0,383 dengan probabilitas sebesar 0,000<0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan yang signifikan positif antara media pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu. Media pembelajaran dan tingkat keaktifan siswa dapat dikategorikan sedang karena berada dalam rentang 0,36-0,65 (Choen & Manion, 1981:128). Artinya semakin baik media pembelajaran maka tingkat keaktifan siswa semakin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 meningkat, demikian juga sebaliknya semakin rendah media pembelajaran maka tingkat keaktifan siswa semakin menurun. D. Pembahasan 1. Hubungan Metode Pembelajaran dengan Tingkat Keaktifan Siswa Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan metode pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa Kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu. Hal ini didukung dengan hasil statistik yang menunjukkan nilai sig. sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesis pertama terbukti. Dugaan awal peneliti bahwa hubungan metode pembelajaran Kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu dengan tingkat keaktifan siswa. Menurut Sudjana (2005: 76) metode merupakan perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu pendekatan tertentu. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman, 2001: 98). Dari uraian diatas hubungan antara metode dan tingkat keaktifan siswa dapat diartikan sebagai, bila pendidik menyampaikan materi dengan metode yang bervariatif maka siswa akan lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran dan siswa dapat aktif dalam kegiatan pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 Cara atau metode pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Khusus metode pembelajaran di kelas, efektifitas metode dipengaruhi oleh faktor tujuan, faktor siswa, faktor situasi dan faktor guru itu sendiri. Dengan demikian metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting, karena keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada cara guru dalam menggunakan metode pembelajaran. Untuk bisa menagajak siswa supaya bisa berinteraksi dan aktif dalam pembelajaran guru dituntut untuk menggunakan pendekatan, metode, media, dan strategi pembelajaran yang menarik dan bervariasi. Pendekatan yang disarankan pendekatan saintifik atau dalam PERMENDIKBUD pendekatan berbasis proses 103/2014 keilmuan. Pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapantahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum, prinsip yang ditemukan. Pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa (SCL). Pembelajaran berpusat pada siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 (Student Center Leraning) adalah proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (learner centered) yang diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara metode pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa adalah positif, artinya semakin baik metode pembelajaran maka tingkat keaktifan siswa semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena dengan metode pembelajaran yang jelas dan terarah akan menentukan keberhasilan proses belajar mengajar, dan siswa dapat berperan aktif ketika sedang mengikuti mata pelajaran ekonomi. Menurut Wena (2010) adanya peluang untuk menyampaikan ide, mendengarkan ide orang lain, dan merefleksikan ide sendiri pada orang lain, adalah suatu bentuk pembelajaran individu. Proses interaktif dengan kawan sejawat membantu proses konstruksi pengetahuan. Dari perspektif teori ini pembelajaran berbasis proyek dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan dan memecahkan masalah secara kolaboratif. 2. Hubungan Media pembelajaran dengan Keaktifan Siswa Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan media pembelajaran dengan tingkat keaktifan siswa Kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu. Hal ini didukung dengan hasil statistik yang menunjukkan nilai sig. sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan dugaan awal penelitian ini. Dugaan awal peneliti bahwa hubungan media pembelajaran Kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu dengan tingkat keaktifan siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 Penggunaan media dalam proses belajar mengajar sangat membantu kesuksesan pembelajaran. Melalui media siswa dapat menggunakan seluruh indera yang dimiliki. Semakin banyak alat indera yang digunakan siswa maka sesuatu yang dipelajari akan semakin mudah diterima dan diingat. Menurut (Sadiman, 2003:6) media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Penggunaan media dalam proses pembelajaran juga harus disesuaikan, oleh sebab itu pengajar harus dapat memilih media pembelajaran yang baik untuk digunakan saat mengajar. Sebagai contoh penggunaan media visual gerak dan suara, seorang guru memanfaatkan teknologi komputer, misalnya dengan CD interaktif untuk mengajarkan materi. Sehingga siswa dapat lebih aktif mempelajari materi dan menumbuhkan kemandirian belajar, sedangkan guru bertugas mengamati dan mengulas penguasaan materi siswa. Penggunaan media visual dan gerak dalam proses belajar mengajar khususnya mata pelajarn ekonomi membuat perasaan siswa menjadi senang untuk mengikuti pelajaran tersebut, dan siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran merupakan tanggapan atas cara guru memanfaatkan media dalam mengajar mata pelajaran yang akan diajarkan. Persepsi yang ditunjukkan oleh siswa dapat berupa persepsi yang baik maupun persepsi yang kurang baik. Jika persepsi siswa terhadap penggunaan media baik maka akan timbul rasa senang dan tertarik terhadap mata pelajaran yang akan dipelajari sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 akan memacu siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran adalah suatu cara dalam menggunakan alat pembelajaran yang digunkaan dalam proses belajar mengajar agara dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa pemilihan, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran sangatlah penting, sehingga seorang guru dituntut untuk benar-benar mampu memilih sekaligus memanfaatkan dan menggunakan media pembelajaran dengan tepat. Media adalah alat bantu yang dijadikan sebagai perantara atau pengantar pesan guna mencapai tujuan pengajaran dari pengirim ke penerima pesan, sedangkan media pembelajaran adalah cara atau alat, prosedur yang digunakan atau ditempuh untuk menyampaikan pesan dari sumber pesan ke penerima pesan yang berlangsung dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sangat berfungsi sebagai alat penunjang proses pembelajaran dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa atau anak didik untuk mencapai tujuan pengajaran. Dengan demikian maka media pembelajaran sangat berperan dalam memberikan motivasi yang positif dalam merangsang minat, intelegensi siswa agar lebih kreatif, efektif, aktif dan bersemangat dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran media pembelajaran mempunyai arti yang cukup penting karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat membantu dan media PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 pembelajaran adalah sarana perantara yang cukup berarti dalam proses belajar mengajar itu sendiri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Ada hubungan signifikan metode pembelajaran dengan keaktifan siswa Kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu. Hal ini didukung dengan hasil statistik yang menunjukkan nilai sig. sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti semakin relevan metode pembelajaran maka keaktifan siswa mengikuti mata pelajaran ekonomi semakin meningkat. 2. Ada hubungan signifikan media pembelajaran dengan keaktifan siswa Kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu. Hal ini didukung dengan hasil statistik yang menunjukkan nilai sig. sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti semakin relevan media pembelajaran maka keaktifan siswa mengikuti mata pelajaran ekonomi semakin meningkat. B. Keterbatasan 1. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner penelitian, sehingga peneliti tidak dapat mengontrol jawaban responden sesuai dengan kenyataan karena ada kemungkinan jawaban responden dalam menjawab masing-masing item pertanyaan kurang serius, meskipun hal tersebut telah diantisipasi sebelumnya oleh peneliti dengan 86 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 memberikan arahan kepada responden agar kuesioner diisi berdasarkan kondisi yang sebenar-benarnya. C. Saran Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Siswa Kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Siswa agar mengikuti proses pembelajaran dengan aktif yaitu dengan membiasakan bertanya, tidak malu mengemukakan pendapat dan menambah wawasan sehingga mendapat pengetahuan baru yang dapat didiskusikan bersama guru atau teman sehingga dapat mengaplikasikan kreativitas dan mengembangkan potensi yang dimiliki. 2. Bagi Guru Kelas X dan XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bagi guru atau sekolahan agar menggunakan metode dan media pembelajaran yang lebih kreatif, menarik dan disukai oleh siswa. Misalnya saja guru dapat membuat proyek untuk dijadikan tugas, lebih diperbanyak kegiatan diskusi, dan guru dapat memberikan tugas lapangan untuk siswa. Guru juga dapat mencoba tidak menggunakan ceramah dalam setiap proses pembelajaran. Guru juga dapat melakukan survey atau menggali informasi dari siswa metode dan media pembelajaran seperti apa yang siswa inginkan sehingga diharapkan proses pembelajaran lebih efektif dan meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar mata pelajaran ekonomi, sehingga prestasi belajar meningkat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Supaya dapat menghasilkan data yang lebih akurat dari responden, diharapkan teknik pengambilan data menggunakan wawancara agar lebih intensif untuk mendapatkan data-data yang penting atau jika perlu peneliti harus live in di lokasi penelitian agar benar-benar mengetahui fakta-fakta yang sebenarnya terjadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Daftar Pustaka Anitah, Sri. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yama Pustaka. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Pendidikan,Jakarta : Kencana Prenda Media Grup Standar Proses Anderson, Lorin W dan David R Krathwohl.(2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Asesmen(Penterjemah: Prihantoro, A. dari A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives A Bridged Eddition: Addison Wesley Longman, Inc. 2001).Yogyakarta: Pustaka Pelajar Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007 Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta. Arif S. Sadiman. 2003. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada Azhar Arsyad. 2002. Media Pengajaran. Jakarta : PT. Grafindo Persada Asnawir, dan Basyiruddin Usman.2002.Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono, Prof. Dr. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung:Alfabeta Ahmad Rohani. 1997. Media Instruksional Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta Walgito Bimo, Prof. 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Penerbit Andi Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Winkel, W.S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Ngalimun, S.Pd.,M.Pd. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo 89 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 Hollingsworth, Pat & Gina Lewis. 2008. Pembelajaran Aktif MeningkatkanKeasyikan Kegiatan Di Kelas. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang Pemerintah Republik Indonesia, (2005), Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta Sudjana, Nana. 1995. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sugiyono, Prof. DR. 2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sukardi.2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta: Bumi Aksara W.S. Winkel.2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi http://ikfarputriasrukhan.blogspot.com/2012/09/macam-macam-metodepembelajaran.html (10sept 2015) http://panduanguru.com/jenis-jenis-metode-pembelajaran (10 sept 2015) http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2012/07/menentukan-pendekatanstrategi-metode.html (10 sept 2015) http://www.eurekapendidikan.com/2015/01/scientific-approach-dalam-kurikulum2013.html (22 Feb 2016) https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2014/11/permendikbud-no-103-tahun2014.pdf (22 Febuari 2016) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KUESIONER PENELITIAN Oleh: Anna Prisma Hayati 101324011 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN TINGKAT KEAKTIFAN SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Saya Anna Prisma Hayati mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu dan Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saya bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran Dan Tingkat Keaktifan Siswa Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Pangudi Luhur Sedayu”. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara/i menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Saudara/i berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara/i dan memastikan bahwa jawaban Saudara/i hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Saudara/i oleh sebab itu saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerjasamanya saya mengucapkan terima kasih. Yogyakarta, 29 Oktober 2015 Peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KUESIONER Petunjuk Pengisian Angket : 1. Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang disediakan. 2. Jawablah pertanyaan dengan memilih salah satu dari empat alternatif jawaban. 3. Jawablah dengan memberika tanda silang (x) atau centang pada kolom yang disediakan. Alternatif jawaban : Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Identitas Siswa Nama Kelas No Presensi Jenis Kelamin Tempat Asal Pekerjaan Orang Tua : : : : : : Kuesioner Persepsi Siswa Tentang Metode Pembelajaran No Pertanyaan 1. Guru menggunakan metode belajar yang mudah dimengerti siswa dalam menyampaikan materi Saya menjadi lebih mudah memahami materi karena guru menggunakan metode pembelajaran Metode yang digunakan guru ekonomi membuat pembelajaran lebih menarik dan mudah dipahami Guru menyesuaikan metode pembelajaran yang digunakan dengan kondisi kelas Guru menyesuaikan metode pembelajaran yang digunakan dengan materi pembelajaran Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi membuat hasil belajar lebih baik Guru menggunakan metode belajar yang tepat dan mudah dimengerti siswa dalam penyampaian materi Dalam mengajar ekonomi guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat Metode pembelajaran yang digunakan guru membuat saya semangat belajar 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Selalu Sering Kadang Tidak Pernah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. Metode pembelajaran yang digunakan guru membuat saya tidak merasa bosan Kuesioner Persepsi Siswa Tentang Media Pembelajaran No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pertanyaan Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran Saya menjadi lebih mudah memahami materi karena guru menggunakan media pembelajaran Guru menggunakan media pembelajaran yang bervariasi Media pembelajaran yang digunakan guru tepat Media pembelajaran yang digunakan guru mengikuti perkembangan teknologi Penggunaan media pembelajaran bermanfaat bagi siswa Penggunaan media belajar yang bervariasi membuat hasil belajar lebih baik Dalam mengajar ekonomi guru menggunakan media pembelajaran yang tepat Media pembelajaran yang digunakan guru membuat saya semangat belajar Media pembelajaran yang digunakan guru membuat saya tidak merasa bosan Kuesioner Tingkat Keaktifan Siswa No Pertanyaan 1 Saya bertanya pada guru bila ada materi yang kurang dipahami Saya menjawab pertanyaan guru jika sedang tanya jawab Saya berusaha sendiri mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Saya lebih suka diam jika ada materi yang belum saya pahami Saya mencari refrensi materi dari sumber yang relevan missal: buku, internet, koran, dll 2 3 4 5 Selalu Sering Kadang Tidak Pernah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 7 8 9 10 Saya mengerjakan PR Saya menyelesaikan tugas yang diberikan guru Saya bertanya kepada teman bila ada materi yang kurang dipahami Dalam diskusi saya lebih suka diam Saya belajar jika akan ujian saja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Frequencies Statistics N Valid Missing Metode pembelajaran 79 0 Media pembelajaran 79 0 Keaktif an siswa 79 0 Frequency Table Metode pembelaj aran Valid Kurang Relev an Cukup Relev an Relev an Total Frequency 10 52 17 79 Percent 12.7 65.8 21.5 100.0 Valid Percent 12.7 65.8 21.5 100.0 Cumulat iv e Percent 12.7 78.5 100.0 Media pembelajaran Valid Kurang Relev an Cukup Relev an Relev an Total Frequency 1 44 34 79 Percent 1.3 55.7 43.0 100.0 Valid Percent 1.3 55.7 43.0 100.0 Cumulat iv e Percent 1.3 57.0 100.0 Keaktifan si swa Valid Kurang Relev an Cukup Relev an Relev an Total Frequency 1 48 30 79 Percent 1.3 60.8 38.0 100.0 Valid Percent 1.3 60.8 38.0 100.0 Cumulat iv e Percent 1.3 62.0 100.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Frequencies Statistics N Valid Missing Jenis Kelamin 79 0 Tempat Asal 79 0 Pekerjaan Org Tua 79 0 Frequency Table Jenis Kelami n Valid Laki - laki Perempuan Total Frequency 44 35 79 Percent 55.7 44.3 100.0 Valid Percent 55.7 44.3 100.0 Cumulat iv e Percent 55.7 100.0 Tempat Asal Valid Frequency Yogy akarta 46 Luar Yogy akarta 33 Total 79 Percent 58.2 41.8 100.0 Valid Percent 58.2 41.8 100.0 Cumulat iv e Percent 58.2 100.0 Pekerjaan Org Tua Valid PNS/ TNI/ POLRI Pegawai swasta Wiraswasta Petani/Buruh Total Frequency 29 20 14 16 79 Percent 36.7 25.3 17.7 20.3 100.0 Valid Percent 36.7 25.3 17.7 20.3 100.0 Cumulat iv e Percent 36.7 62.0 79.7 100.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Nonparametric Correlations Correlati ons Kendall's tau_b Metode pembelajaran Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed) N Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed) N Keaktif an siswa Metode Keaktif an pembelajaran siswa 1.000 .368** . .000 79 79 .368** 1.000 .000 . 79 79 **. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed). Nonparametric Correlations Correlati ons Kendall's tau_b Media pembelajaran Keaktif an siswa Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed) N Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed) N **. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-t ailed). Media Keaktif an pembelajaran siswa 1.000 .383** . .000 79 79 .383** 1.000 .000 . 79 79 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Uji reliabilitas dan Reliability metode pembelajaran Case Processing Summary N Cases Valid Excludeda Total 79 0 79 % 100.0 .0 100.0 a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha .880 N of Items 10 Item-Total Statistics MO1 MO2 MO3 MO4 MO5 MO6 MO7 MO8 MO9 MO10 Scale Mean if Item Deleted 26.8734 26.9747 26.8481 26.9241 26.8734 27.0506 26.9114 26.9747 27.1899 27.0380 Scale Variance if Item Deleted 24.958 25.307 24.592 25.404 25.471 24.818 24.543 25.717 24.361 25.781 Corrected Item-Tot al Correlation .619 .650 .627 .541 .613 .690 .758 .526 .604 .488 Cronbach's Alpha if Item Delet ed .868 .866 .867 .874 .869 .863 .859 .875 .870 .878 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Uji reliabilitas dan Reliability media pembelajaran Case Processing Summary N Cases Valid Excludeda Total 79 0 79 % 100.0 .0 100.0 a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha .827 N of Items 10 Item-Total Statistics ME1 ME2 ME3 ME4 ME5 ME6 ME7 ME8 ME9 ME10 Scale Mean if Item Deleted 26.6709 26.8861 27.0000 26.9241 26.6835 26.5570 26.8228 26.6835 27.0253 27.0380 Scale Variance if Item Deleted 18.249 17.051 18.000 16.969 17.424 17.327 16.891 17.424 16.307 17.114 Corrected Item-Tot al Correlation .371 .592 .382 .625 .478 .565 .538 .478 .589 .523 Cronbach's Alpha if Item Delet ed .824 .803 .824 .800 .815 .806 .808 .815 .803 .810 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Uji reliabilitas dan Reliability keaktifan siswa Case Processing Summary N Cases Valid Excludeda Total 79 0 79 % 100.0 .0 100.0 a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. Reliabi lity Statisti cs Cronbach's Alpha .737 N of Items 10 Item-Total Statisti cs KS1 KS2 KS3 KS4 KS5 KS6 KS7 KS8 KS9 KS10 Scale Mean if Item Deleted 26.7215 26.7595 26.7215 26.0633 26.8608 26.4684 26.3544 26.2152 25.8734 26.0380 Scale Variance if Item Deleted 12.742 13.288 13.280 13.957 13.557 12.483 12.206 13.120 14.266 14.037 Corrected Item-Total Correlation .444 .402 .408 .244 .320 .524 .531 .440 .331 .322 Cronbach's Alpha if Item Delet ed .708 .715 .714 .740 .728 .695 .693 .709 .725 .726 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVERSITAS SANATA DHARMA Mrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002. Telp (0274) 513301, 515352, Fax (0274) 562383 Nomor Lamp Hal : ……./ Plnt/Kajur/ PIPS /…… / …… : : Permohonan Ijin Penelitian Kepada Yth: Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu Di tempat Dengan hormat, Dengan ini kami memohonkan ijin bagi mahasiswa kami, Nama : Anna Prisma Hayati No. Mahasiswa : 101324011 Program Studi : Pendidikan Ekonomi Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Semester : XII (dua belas) Untuk melaksanakan penelitian dalam rangka persiapan penyusunan Skripsi/Makalah, dengan ketentuan sebagai berikut: Lokasi : SMA Pangudi Luhur Sedayu Waktu : Maret-April 2016 Topik : Hubungan Antara Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran, dan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Pangudi Luhur Sedayu Atas perhatian dan ijin yang diberikan, kami mengucapkan terima kasih. Yogyakarta, 7 Maret 2016 u.b. Dekan Ketua Jurusan Pendidikan IPS Ig.BondanSuratno, S.Pd.,M.Si Tembusan: 1. Dekan FKIP 2. Mahasiswa ybs