Matakuliah Tahun Versi : S0402/Pelabuhan : 2006 : Pertemuan 5 Angin dan Pasang Surut 1 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Mahasiswa dapat menjelaskan fenomena alam berupa angin dan pasang surut yang dapat berpengaruh pada perencanaan pelabuhan (C2) 2 Outline Materi • Materi 1: Angin • Materi 2:Pasang Surut 3 ANGIN Indonesia mengalami angin musim, yaitu angin yang berhembus secara mantap dalam satu arah dalam satu periode dalam satu tahun. Pada periode yang lain arah angin berlawanan dgn angin pada periode sebelumnya. Angin musim ini terjadi krn adanya perbedaan musim dingin dan panas di Benua Asia dan Benua Australia. Pada bulan Desember, Januari dan Februari, belahan bumi bgn utara mengalami musim dingin sedangkan belahan bumi bgn selatan mengalami musim panas. 4 • Istilah Musim Barat dan Musim Timur banyak digunakan, meskipunseringkali juga disebut dgn istilah lain sesuai dgn arah utama angin yg bertiup di suatu daerah tertentu. Misalnya Musim Barat di sebelah utara grs khatulistiwa sering pula disebut dgn Musim Timur Laut, di sekitar khatulistiwa disebut dgn Musim Utara dan di sebelah selatan khatulistiwa dgn Musim Barat Laut. Sebaliknya Musim Timur disebut juga Musim Barat Daya di utara khatulistiwa, Musim Selatan di khatulistiwa dan Musim Tenggara di selatan khatulistiwa 5 • Kecepatan angin diukur dgn anemometer. Apabila tdk tersedia anemometer, kecepatan angin dpt diperkirakan berdasar keadaan lingkungan dgn menggunakan skala Beaufort. Kecepatan angin biasanya dinyatakan dalam knot. Satu knot adalah panjang satu menit grs bujur melalui khatulistiwa yang ditempuh dalam satu jam, atau 1 knot = 1,852 km/jam 6 PASANG SURUT Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut sebagai fungsi waktu krn adanya gaya tarik dari benda-benda dilangit, terutama matahari dan bulan thd massa air laut di bumi. Elevasi muka air tertinggi (pasang) dan terendah (surut) sangat penting utk merencanakan bangunan-bangunan pelabuhan. Sebagai contoh elevasi puncak bangunan pemecah gelombang, dermaga dsb ditentukan oleh elevasi muka air pasang, sedangkan kedalaman alur pelayaran/pelabuhan ditentukan oleh muka air surut. 7 Kurva Pasang Surut Tinggi pasang surut adalah jarak vertikal antara air tertinggi (puncak air pasang) dan air terendah (lembah air surut) yang berturutan. Periode pasang surut adalah waktu yg diperlukan dari posisi muka air pada muka air rerata ke posisi yg sama berikutnya. Periode pasang surut bisa 12 jam 25 menit atau 24 jam 50 menit. Titik balik (slack) adalah saat dimana arus berbalik antara arus pasang dan arus surut. Titik balik ini bisa terjadi pada saat muka air tertinggi dan muka air terendah. Pada saat tsb kecepatan arus adalah nol. 8 Pembangkit Pasang Surut Gaya-gaya pembangkit pasang surut ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara bumi, bulan dan matahari. Rotasi bumi menyebabkan elevasi muka air laut di khatulistiwa lebih tinggi daripada di garis lintang yg lebih tinggi. Gaya tarik menarik antara bumi dan bulan tsb menyebabkan sistem bumi-bulanmenjadi satu sistem kesatuan yang beredar bersama-sama sekeliling sumbu perputaran bersama. Sumbu perputaran bersama ini adalah pusat berat dari sistem bumi-bulan, yg berada dibumi dgn jarak 1718 km dibawah permukaan bumi. Penjelasan tentang pembangkitan pasang surut adalah dgn anggapan bahwa bumi dikelilingi oleh laut secara merata. 9 Type Pasang Surut • Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide) Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dgn tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi scr berurutan scr teratur. Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit. Terdapat di selat Malaka sampai laut Andaman. • Pasang surut harian tunggal (diurnal tide) Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan satu kali air surut. Periodenya adalah 24 jam 50 menit. Terjadi di perairan selatan Karimata. 10 3) Pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide prevailing semidiurnal) Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi dan periodenya berbeda. Terjadi diperairan Indonesia Timur. 4) Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide prevailing diurnal) Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut, tetapi kadang-kadang utk sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dgn tinggi dan periode yang sangat berbeda. Terjadi di selat Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat 11 Elevasi Muka Air Elevasi adalah sbb : 1. Muka air tinggi (high water level), muka air tertinggi yg dicapai pada saat air pasang dalam satu siklus pasang surut. 2. Muka air rendah (low water level), kedudukan air terendah yg dicapai pd saat air surut pada satu siklus pasang surut. 3. Muka air tinggi rerata(mean high water level), adalah muka air rerata antara muka air tinggi rerata dan muka air rendah rerata. Digunakan sbg referensi utk elevasi di darat. 4. Muka air rendah rerata (mean low water level), adalah rerata dari muka air terendah selama periode 19 thn. 12 6. Muka air tinggi tertinggi (highest high water level), adalah air tertinggi pada saat pasang surut purnama atau bulan mati. 7. Air rendah terendah (Lowest low water level), adalah air terendah pada saat pasang surut purnama atau bulan mati. 8. Higher high water level, adalah air tertinggi dari dua air tinggi dalam satu hari, spt dlm pasang surut campuran. 9. Lower low water level, adalah air teendah dari dua air rendah dalam satu hari. 13 Elevasi Muka Air Rencana Di dalam perencanaan pelabuhan diperlukan data pengamatan pasang surut minimal selama 15 hari yang digunakan utk menentukan elevasi muka air rencana. Dengan pengamatan selama 15 hari telah tercakup satu siklus pasang surut yang meliputi pasang purnama dan perbani. Pengamatan lebih lama (30 hari atau lebih) akan memberikan data yang lebih lengkap. Pengamatan muka air dapat dgn menggunakan alat otomatis (automatic water level record) atau secara manual dengan menggunakan bak ukur dengan interval pengamatan setiap jam, siang dan malam. 14