BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guru sangat penting di

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Guru sangat penting di dalam dunia pendidikan, hal ini karena guru selain
berperan untuk mengelola kelas di sekolah guru juga berperan untuk membimbing
siswa agar menjadi lebih baik. Perubahan atau meningkatnya kemampuan siswa
bergantung pada gurunya dalam membimbing dan mengajar di sekolah, karena guru
merupakan orang yang menjadi panutan atau suri tauladan bagi siswanya. Sehingga
peran guru tersebut sangat penting bagi kemajuan di bidang pendidikan.
Seorang guru harus memiliki sikap profesional agar siswa dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Dengan adanya guru yang profesional dan berkualitas maka
akan mampu mencetak anak bangsa yang berkualitas pula. Guru yang profesional dan
berkualitas harus memiliki kompetensi yang baik. Kompetensi adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
guru untuk dapat melaksanakan tugas-tugas profesionalanya (Sagala, 2009).
Menurut Hamka et al (2013) terdapat perbedaan hasil penelitian kompetensi
profesional guru biologi yang diperoleh rata-rata 80,34 sangat tinggi dengan hasil Uji
Kompetensi Guru (UKG) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2012, rata-rata 46,14 cukup tinggi di kota Makassar. Perbedaan ini
diduga disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: (1) banyak kendala teknis yang
dialami oleh guru saat UKG 2012 dilaksanakan secara online; (2) UKG dilaksanakan
hampir satu tahun sebelum penelitian dilaksanakan; dan (3) nilai UKG yang kurang
2
memuaskan menjadi motivasi guru biologi untuk mengembangkan kompetensi yang
dimiliki.
Sekretaris Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud
Nurzaman menjelaskan, UKG
digunakan sebagai pemetaan kompetensi guru.
Acuannya adalah pada nilai standar minimal yang sudah ditetapkan 55 pada Tahun
2015. Kelompok guru yang ada di bawah 55 akan mendapatkan pelatihan khusus,
supaya mereka bisa meningkatkan kompetensi. (Info Guru dan Tenaga Kependidikan,
2015)
Menurut Balitbang Kemdikbud (2014) keadaan tentang daya serap siswa
cakupan materi biologi yang diperoleh dari Balitbang Kemdikbud terlihat adanya 12
kompetensi yang diujikan dalam UN. Dari 12 kompetensi tersebut, 9 kompetensi
menunjukkan capaian kompetensi yang selalu menurun, sedangkan 3 kompetensi
lainnya mengalami fluktuasi, yaitu kompetensi evolusi, kompetensi peran manusia
terhadap lingkungan, dan kompetensi peran makhluk hidup dapat dilihat pada Gambar
1.1.
Gambar 1.1 Daya Serap Siswa Pencapaian Kompetensi Biologi IPA Tahun 2012,
2013, dan 2014.
3
Selanjutnya adanya capaian kompetensi yang mengalami penurunan cukup
drastis dari tahun 2013 ke tahun 2014, sebesar 35.83 (dari 74.96% ke 39.13%) yaitu
kompetensi evolusi. Demikian pula dengan kompetensi peran manusia terhadap
lingkungan mengalami penurunan sebesar 20.57 (dari 85.93% ke 65.36%), dan
kompetensi peran makhluk hidup (dari 91.26% ke 73.19%) dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Daya Serap Biologi IPA Tahun 2012, 2013, dan 2014
KOMPETENSI
Permasalahan biologi
Klasifikasi
Pelestarian Sumber Daya Alam
Peran makhluk hidup
Ekosistem
Peran manusia terhadap lingkungan
Sel dan jaringan
Sistem organ
Metabolisme
Hereditas
Evolusi
Bioteknologi
2012
2013
2014
82.89
70.24
54.77
87.77
72.57
61.05
81.93
67.80
61.44
91.26
73.19
70.91
80.86
70.12
64.71
85.93
65.36
70.47
79.13
63.09
62.19
78.28
60.70
51.36
72.56
60.09
61.51
75.83
66.79
58.52
71.22
74.96
39.13
69.05
63.04
74.06
(Sumber: Data Balitbang Kemdikbud, 2014)
Dalam UU Nomor 14 tahun 2005 Pasal 8 secara jelas dinyatakan bahwa guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan pendidikan nasional. Mengacu pada undangundang tersebut, jelas bahwa selain kualifikasi akademik, kompetensi guru merupakan
salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Kualitas kompetensi guru tersebut dapat tercermin dari perilaku dan tindakan
guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Kompetensi guru dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama
yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
4
kompetensi profesional (Permendiknas No. 16 Tahun 2007). Hal ini mengingat betapa
penting peran guru dalam menata isi, menata sumber belajar, mengelola proses
pembelajaran dan melakukan penilaian yang dapat memfasilitasi terciptanya sumber
daya manusia (lulusan) yang memenuhi standar nasional dan sesuai dengan tuntutan
global.
Pada kenyataannya guru di Indonesia masih memiliki kompetensi kepribadian
yang rendah. Dari hasil survey Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun
2012 di 9 provinsi (Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa
Timur, NTB, Kalimantan Barat, Gorontalo) terhadap 1.026 siswa tingkat SD/MI,
SMP/MTS dan SMA/MA menunjukkan 87,6% siswa mengaku pernah mengalami
tindak kekerasan baik kekerasan fisik maupun kekerasan psikis seperti dijewer, dipukul,
dibentak, dihina, diberi stigma negatif bahkan dilukai dengan benda tajam (Radio
Australia, 2012).
Kompetensi sosial juga berperan penting dalam kegiatan belajar berkaitan erat
dengan kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan masyarakat di sekitar sekolah
dan masyarakat tempat tinggal guru.Diberitakan kasus yang terjadi di SMA Negeri 1
Kepanjen seorang guru melempar sepatunya hanya karena siswa tersebut dianggap
kurang keras saat berlatih vokal, lalu istri dari seorang guru tersebut yang merupakan
guru di sekolah yang sama, ikut merendahkan dan melecehkan martabat keluarga siswa
pada saat memberikan penjelasan dalam menanggapi tindak yang tidak layak dilakukan
oleh suaminya terhadap keluarga korban (Times Indonesia, 2016). Seperti yang terjadi
juga disalah satu SMP di Kota Banjar, seorang oknum guru telah melontarkan kata-kata
5
kasar kepada empat siswa yang masih duduk dibangku kelas 8 karena siswa tersebut
tidak mengikuti mata pelajaran guru tersebut (Harapan Rakyat, 2016).
Menurut
Hasbi
(2012)
kompetensi
sosial
dalam
pembelajaran
dan
pengembangannya berarti kemampuan dan kecakapan seorang guru (dengan kecerdasan
sosial yang dimiliki) dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain yakni
siswa secara efektif dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Kompetensi sosial guru
sangat diperlukan dalam proses pembelajaran agar guru menjadi tokoh teladan bagi para
siswa dalam mengembangkan pribadi siswa yang memiliki hati nurani, peduli dan
empati kepada sesama.
Berdasarkan nilai UKG guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang
(2015) dari 56 guru yang mengikuti UKG, hanya 36% yang lulus dan guru yang tidak
lulus dalam UKG 64%. Nilai rata-rata hasil UKG guru hanya mencapai 48,73. Soal
UKG tersebut terdiri dari soal kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Jika
guru memiliki kompetensi yang rendah tentu saja akan berdampak pada kualitas
pendidikan siswa. Dan pada akhirnya akan berdampak pada sumber daya manusia.
Dalam penggunaan strategi, model, media pembelajaran juga pada kebanyakan
guru belum mengembangkannya. Pada dasarnya metode ceramah masih dominan dalam
pembelajaran biologi yang diterapkan oleh guru terutama guru biologi. Selain metode
ceramah, guru juga banyak menggunakan metode diskusi kelompok pada setiap
pembelajaran di kelas. Padahal, penggunaan metode, strategi, model, maupun media
pembelajaran yang lain tersebut akan lebih memudahkan guru dalam menggali potensi
dan motivasi belajar siswa.
6
Selain itu, dari hasil observasi sekolah SMA Negeri Se-kabupaten Deli
Serdang terdapat guru biologi masih ada yang menggunakan RPP yang mereka buat
dua tahun bahkan lebih dari dua tahun lalu. Padahal seharusnya guru biologi merombak
isi RPP mereka setiap tahunnya, agar kegiatan pembelajaran setiap tahunnya dapat
dikontrol dengan baik. Jika ada kekurangan dalam perencanaan pembelajaran tahun lalu
bisa diperbaiki di tahun sekarang.
Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
terhadap kompetensi guru mata pelajaran biologi berdasarkan perbedaan gender, usia,
lama mengajar, guru sertifikasi, dan tingkat pendidikan guru. Pada penelitian ini,
peneliti mengangkat judul penelitian yaitu Analisis Kompetensi Guru Biologi SMA
Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang.
1.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan masalahnya
sebagai berikut:
1. Kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru biologi SMA Negeri SeKabupaten Deli Serdang masih rendah terlihat dari rata-rata nilai yang diperoleh dari
Hasil UKG hanya mencapai 48,73 Pada Tahun 2015.
2. Ditemukan guru masih kurang memiliki kompetensi kepribadian dalam hal
kepercayaan diri menjadi seorang guru.
3. Ditemukan guru yang masih belum memiliki kompetensi sosial dalam berkomunikasi
untuk suatu inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi guru, terhadap siswa di
kelas maupun di luar kelas dan kurang beradaptasi dengan lingkungan sekolah.
7
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, maka yang
menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial dan
dikaji kembali berdasarkan perbedaan gender, usia, masa kerja, sertifikasi, dan tingkat
pendidikan guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kompetensi pedagogik guru SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang?
2. Bagaimana kompetensi profesional guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli
Serdang?
3. Bagaimana kompetensi kepribadian guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli
Serdang?
4. Bagaimana kompetensi sosial guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli
Serdang?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten
Deli Serdang.
8
2. Untuk mengetahui kompetensi profesional guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten
Deli Serdang.
3. Untuk mengetahui kompetensi kepribadian guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten
Deli Serdang.
4. Untuk mengetahui kompetensi sosial guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli
Serdang.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
1) Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan kajian untuk pengembangan
kompetensi guru Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang guna meningkatkan
mutu pendidikan dengan kompetensi guru.
2) Khasanah menambah ilmu pengetahuan dalam mengembangkan instrumen
evaluasi kinerja guru yang berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Manfaat Praktis
1) Bahan masukan pertimbangan dalam rangka mengembangkan kemampuan
kompetensi guru mata pelajaran biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli
Serdang.
2) Meningkatkan/ mengoptimalkan kegiatan musyawarah guru mata pelajaran
(MGMP).
Download