PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI DAN DESAIN

advertisement
PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI DAN DESAIN
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR
YAMAHA MIO DI BATAM
TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya
Oleh:
FEDRY GUNAWAN
NIM. 11002673
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN
BATAM
2016
PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI DAN DESAIN
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR
YAMAHA MIO DI BATAM
Oleh:
Fedry Gunawan
Dosen Pembimbing:
Joko Setiawan, SE.,MM
ABSTRAK
Perilaku pembelian seseorang terhadap suatu produk dipengaruhi banyak
faktor. Kualitas produk, promosi dan desain menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh kualitas produk, promosi dan desain terhadap keputusan pembelian
kendaraan bermotor Yamaha Mio di Batam. Dalam penelitian ini jumlah populasi
adalah sebanyak 100 orang. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif
dengan penyebaran kuisioner dan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan mengunakan uji t, uji f, uji regresi linier berganda dan uji
koefisien determinasi (R2). Hasil dari analisis adalah (1) Terdapat pengaruh
kualitas produk terhadap keputusan pembelian dengan hasil sig 0,030<0,05. (2)
Tidak terdapat pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian dengan hasil sig
0,900>0,05. (3) Terdapat pengaruh desain terhadap keputusan pembelian dengan
hasil sig 0,000<0,05. (4) Terdapat pengaruh kualitas produk, promosi dan desain
terhadap keputusan pembelian dengan hasil sig 0,000<0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa kualitas produk dan desain berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian kendaraan bermotor Yamaha Mio di Batam.
Sedangkan promosi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan
pembelian kendaraan bermotor Yamaha Mio di Batam.
Kata kunci : Kualitas Produk, Promosi, Desain dan Keputusan Pembelian.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Semakin banyaknya produk sepeda motor yang berdiri di kota
besar yang salah satunya di kota Batam, memacu para pengusaha sepeda
motor untuk memaksimalkan dalam mempertahankan atau meningkatkan
perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. Seiring
dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan alat
transportasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di
bidang sepeda motor, yang mana sangat dibutuhkan oleh banyak
konsumen.
Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa. Di
tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek
pendatang baru, sepeda motor jenis matic yang sudah lama berada di
Indonesia dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar dan
sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis.
Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan
sepeda motor jenis matic di Indonesia terus memperkuat diri.
Berdasarkan hal tersebut, maka analisis mengenai keputusan
pembelian sangat penting dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
memasarkan produk sepeda motor. Hal tersebut perlu dilakukan agar
perusahaan dapat selalu meningkatkan volume penjualan yaitu melalui
analisa faktor atau atribut apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen
dalam membeli sepeda motor. Karena sesungguhnya masing-masing
konsumen tentu memiliki motif yang berbeda dalam melakukan pembelian
sepeda motor.
Perilaku konsumen menjadi salah satu faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam usaha pemasaran produk. Strategi pemasaran yang
tepat merupakan salah satu cara ntuk mencapai tujuan perusahaan yaitu
dengan mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga tercipta
produk yang tepat. Dengan demikian peningkatan volume penjualan dan
memenangkan persaingan dapat tercapai. Begitu juga dilakukan para
produsen sepeda motor matic seiring dengan permintaan yang semakin
meningkat.
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan pelanggan sepeda
motor jenis matic sebagai pilihannya. Mulai dari konsumsi bahan bakar
yang irit, merek terkenal, kualitas dan kuantitas, sampai dengan beberapa
faktor lainnya. Namun, yang paling menarik adalah faktor produk. Hal ini
dikarenakan bahwa pada faktor inilah tingkat persaingan yang terjadi antar
sepeda motor cukup tinggi. Ketika merek, harga, dan promosi sudah
memuaskan pelanggan, maka yang dicari oleh para pelanggan adalah
seberapa canggih dan banyak keunggulan yang dapat diperoleh oleh
pelanggan.
Di Indonesia, Mio juga muncul tahun 2003. Saat pertama hadir,
YMKI memilih menjual Mio dengan balutan tagline sebagai sepeda motor
yang "mengerti wanita". Tentu karena ukurannya yang ramping, ringan
dan teknologi matic-nya yang simpel. Ternyata pendekatan ini menarik
minat kaum wanita terutama kalangan pekerja dan siswi sekolah mulai
menggunakan Mio. Begitu populernya Mio, cap sebagai sepeda motor
khusus wanita akhirnya surut juga. Banyak juga pria dari semua usia yang
akhirnya ikut mondar-mandir dengan Yamaha Mio. Dan memang
belakangan,
YMKI
sendiri
memilih
meninggalkan tagline awalnya
tersebut. Apalagi sejak dikeluarkan Yamaha Mio Soul yang dirilis pada
tahun 2006. Produk ini makin mengatrol hegemoni Yamaha di kelas bebek
matic.
Sehubungan dengan hal tersebut, pemahaman terhadap faktorfaktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen kiranya
dapat menjadi acuan dalam merumuskan strategi untuk menghindari
penurunan
penjualan
yang
berkepanjangan.
Stanton
(2009)
mengemukakan bahwa faktor yang berpotensi meningkatkan kemungkinan
seorang konsumen untuk membeli suatu produk, yakni terkait dengan
evaluasi terhadap kualitas produk, harga, merek, keunikan produk dari segi
desain, dan warna serta layanan yang diberikan.
Produk, promosi dan desain menjadi salah satu tolok ukur bagi
keberhasilan perusahaan untuk menarik minat konsumen. Hal ini karena
konsumen akan berminat membeli terhadap suatu produk merek sepeda
motor. Strategi pemasaran yang tepat merupakan salah satu cara untuk
mencapai tujuan perusahaan yaitu dengan mengetahui kebutuhan dan
keinginan konsumen sehingga tercipta produk yang tepat. Dengan
demikian peningkatan volume penjualan dan memenangkan persaingan
dapat tercapai. Begitu juga dilakukan para produsen sepeda motor matic
seiring dengan permintaan yang semakin meningkat.
Merek merupakan hal yang penting dalam menentukan suatu
keputusan pembelian. Merek yang berhasil memiliki potensi besar untuk
menghasilkan keuntungan lebih banyak lagi bila perusahaan mampu
memnafaatkan merek tersebut secara agresif dan terus menerus melalui
berbagai cara seperti perluasan merek atau perluasan lini. Bagi banyak
bisnis, nama merek (brand name) dan apa yang dikandungnya merupakan
hal terpenting sebagai basis strategi bersaing, dan sumber pendapatan
masa datang. Bagi perusahaan, merek bisa menjadi semakin bernilai,
karena dapat memanfaatkannya untuk membangun basis kepercayaan
konsumen dalam menentukan pilihan suatu produk.
Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum
pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna
bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Supaya merek
suatu produk dikenal secara luas oleh konsumen maka perlu sekiranya
penjual melakukan kegiatan pemasaran yang lain yaitu promosi. Promosi
adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan
seseorang
atau
organisasi
kepada
tindakan
yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Promosi adalah semua jenis
kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan.
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang
dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang
berusaha
menyebarkan
informasi,
mempengaruhi/membujuk,
dan
meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya, agar bersedia
menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan
yang bersangkutan. Untuk melaksanakan hal tersebut salah satunya
dengan cara memperkenalkan suatu produk dan membentuk pemahaman
terhadap produk secara terus menerus, sehingga konsumen akan mencoba
dan membelinya.
Di samping persaingan yang lebih ketat, banyaknya perusahaan
yang memproduksi sepeda motor, maka perusahaan di tuntut untuk
memperbaiki produknya dan meningkatkan program pemasarannya
dengan cara memahami perilaku konsumen dalam proses pembelian
produk sepeda motor. Kaitannya dengan keputusan pembelian produk di
Yamaha Mio, dapat disimpulkan pentingnya analisis faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen dari suatu produk tertentu. Untuk dapat
mengantisipasi pesatnya persaingan yang dihadapi perusahaan motor di
Batam agar dapat mempertahankan eksistensinya, maka dipandang perlu
diadakan penelitian sejauh mana faktor-faktor perilaku konsumen terhadap
keputusan pembelian produk motor tersebut.
Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,
karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain
itukonsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan
dan dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Produsen perlu memahami
perilaku konsumen terhadap produk atau merek yang ada di pasar,
selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen
tertarik terhadap produk yang dihasilkan.
Hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses
atau keputusan pembelian telah banyak dilakukan. Melalui riset ini akan
dianalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Yamaha Mio. Ketertarikan pemilihan merek
tersebut karena produk sepeda motor Yamaha Mio semakin diminati tidak
hanya dikalangan wanita Indonesia tetapi juga seluruh kalangan anak
muda. Gaya hidup modern merupakan salah satu faktor individu yang
dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang, Sepeda motor
Yamaha Mio adalah salah satu sepeda motor autometic atau disebut juga
skutermatik yang dulunya di rancang khusus untuk wanita, tetapi sekarang
diminati oleh semua kalangan anak muda.
Niat untuk melakukan pembelian dapat terbentuk dari sikap
konsumen terhadap bauran pemasaran diantaranya melalui promosi.
Kegiatan promosi sepeda motor Yamaha Mio diantaranya dapat dilakukan
melalui periklanan, pemberian hadiah, potongan harga, dan personal
selling. Sejalan dengan hal diatas keputusan konsumen dalam pembelian.
Sepeda motor Yamaha Mio dapat dipengaruhi oleh stimuli atau
rangsangan pemasaran seperti kualitas produk, promosi melalui iklan yang
menarik. Berdasarkan uraian diatas yang menjadi pokok permasalahan
adalah sejauh mana kualitas produk, promosi, dan desain berpengaruh
terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio pada
masyarakat di Batam.
1.2
Batasan Masalah
Di tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya
merek pendatang baru, sepeda motor Yamaha yang sudah lama berada di
Indonesia dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar dan
sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis.
Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan
sepeda motor Yamaha di Indonesia terus memperkuat diri. Agar
permasalahan ini tidak melebar, maka penulis membatasi penelitian hanya
pada Yamaha Mio di Batam.
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian
latar
belakang
masalah
diatas,
maka
dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian
kendaraan bermotor Yamaha Mio di Batam?
2. Apakah
promosi
berpengaruh
terhadap
kendaraan bermotor Yamaha Mio di Batam?
keputusan
pembelian
3. Apakah desain berpengaruh terhadap keputusan pembelian kendaraan
bermotor Yamaha Mio di Batam?
4. Apakah kualitas produk, promosi dan desain berpengaruh terhadap
keputusan pembelian kendaraan bermotor Yamaha Mio di Batam?
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan didalam penelitian ini yang disimpulkan dari hasil
perumusan masalah, sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian kendaraan bermotor Yamaha Mio di Batam.
2. Untuk
mengetahui
pengaruh
promosi
terhadap
keputusan
pembelian kendaraan bermotor Yamaha Mio di Batam.
3. Untuk mengetahui pengaruh desain terhadap keputusan pembelian
kendaraan bermotor Yamaha Mio di Batam.
4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, promosi dan desain
terhadap keputusan pembelian kendaraan bermotor Yamaha Mio di
Batam.
1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1
Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
tentang pengaruh faktor marketing strategis yang terdiri kualitas produk,
promosi, dan desain turut mempengaruhi keputusan konsumen dalam
pembelian.
1.5.2
Secara Praktis
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan konsumen dalam
mengevaluasi citra produk sepeda motor Yamaha Mio melalui kualitas
produk, promosi, dan desain.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1
Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan faktor penting dalam siklus yang berhubungan
dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu perusahaan,
pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan
laba, kegiatan pemasaran perusahaan juga harus dapat memberikan kepuasan pada
konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan.Sejak orang mengenal
kegiatan pemasaran, telah banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran
yang kelihatannya sedikit berbeda tetapi memiliki arti yang sama. Perbedaan ini
disebabkan karena mereka meninjau pemasaran dari segi-segi yang berbeda, ada
yang menitik beratkan pada segi fungsi, segi barang dan segi kelembagaan.
Dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang
saling berhubungan dengan orang lain sebagai suatu sistem. Kegiatan pemasaran
tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang terus-menerus berkembang
sebagai konsekuensi hubungan antar perusahaan yang sama atau antar perusahaan
yang berbeda, yang dapat menimbulkan persaingan tetapi juga dibatasi oleh
sumber daya dari perusahaan itu sendiri dan peraturan yang ada.
Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dankelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan denganmenciptakan,
menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yangbernilai dengan pihak
lain (Kotler 2007:7). Stanton menyatakan bahwapemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan–kegiatan bisnisyang ditujukan untuk merencanakan,
menetukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Pengertian pemasaran dari kedua pendapat diatas menerangkan bahwa
kegiatan pemasaran mencakup ruang lingkup kegiatan yang sangat luas
yangdimulai dari menetukan kebutuhan konsumen dan diakhiri dengan
kepuasankonsumen. Dengan kata lain kegiatan pemasaran bermula dan berakhir
padakonsumen.
2.1.2
Konsep Pemasaran
Bagi perusahaan yang berorientasi pada konsumen (pasar), maka kegiatan
pemasaran akan bermula dan berakhir pada konsumen. Artinya dimulai dari
menentukan apa yang diinginkan konsumen dan diakhiri dengan kepuasan
konsumen. Pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat mutlak bagi
kelangsungan hidup perusahaan seperti yang tercermin dalam konsep pemasaran
adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa kepuasan kebutuhan
konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup
perusahaan.
Dari konsep pemasaran diatas jelaslah bahwa perusahaan harus mampu
memberikan kepuasan kepada konsumennya dengan mengetahui apayang menjadi
kebutuhannya agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang.
2.1.3
Pengertian Marketing Mix(Bauran Pemasaran)
Pemasaran mempunyai fungsi yang amat penting dalam mencapai
keberhasilan perusahaan.Dalam mencapai keberhasilan pemasaran, setiap
perusahaan
perlu
mengkombinasikan
menyusun
strategi
elemen–elemen
pemasaran
dalam
yang
bauran
efektif
dengan
pemasaran.
Dalam
bauranpemasaran (marketing mix) terdapat variabel–variabel yang saling
mendukung satu dengan yang lainnya yang kemudian oleh perusahaan
digabungkan untuk memperoleh tanggapan–tanggapan yang diinginkan didalam
pasar sasaran. Dengan perangkat tersebut perusahaan dapatmempengaruhi
permintaan akan produknya. Strategi pemasaran memerlukan keputusan–
keputusan darimanajemen tentang elemen–elemen marketing mix perusahaan
yaitu keputusan–keputusan dibidang perencanaan produk, penetapan harga,
saluran distribusi serta promosi.
Marketing
mix
atau
bauran
pemasaran
adalah
kombinasi
dari
empatvariabel yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem
distribusi (Philip Kotler 2003:24). Keempat unsur bauran pemasaran tersebut
saling berhubungan dan berpengaruh satu sama lain, sehingga harusdiupayakan
untuk menghasilkan suatu kebijakan pemasaran yang mengarah kepada layanan
efektif dan kepuasan konsumen. Jadi di dalam bauran pemasaran terdapat variabel
– variabel yang saling mendukung satu dengan yang lainnya, yang kemudian oleh
perusahaan
digabungkan
untuk
memperoleh
tanggapan-tanggapan
yang
diinginkan didalam pasar sasaran.Dengan perangkat tersebut perusahaan dapat
mempengaruhi permintaan akanproduknya.
1. Produk
Kotler (2009 : 13) menyebutkan produk adalah segala sesuatu yang
dapatditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan.
Produk adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak
dapat diraba, termasuk bungkus,warna, prestise perusahaan dan pengecer
yang
diterima
oleh
pembeli
untuk
memuaskan
keinginan
atau
kebutuhannya.Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
produk diperlukan untuk mempertemukan hasil perusahaan dengan
permintaan yang ada agar produk yang diperlukan oleh konsumen
memberikan kepuasan pada konsumen dan sekaligus menguntungkan
perusahaan.
2. Harga
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin)
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanan.
3. Promosi
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan
seseorang
atau
organisasi
kepada
tindakan
yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Tujuan utama promosi adalah
menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan
pelanggan sasarantentang pemasaran dan bauran pemasaran.Dengan
memperhatikan hal tersebut maka dibutuhkan persiapan ataupun sarana
promosi agar apa yang diinginkan perusahaan dapat memenuhi sasaran
dan efisien. Sarana promosi dapat berupa :
a. Iklan
Semua bentuk penyajian non personal, promosi ide – ide, promosi
barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu
yangdibayar.
b. Promosi Penjualan
Insentif
jangka
pendek
untuk
merangsang
pembelian
atau
penjualansuatu produk atau jasa.
c. Publisitas
Suatu stimuli non personal terhadap permintaan suatu produk jasa atau
unit dagang dengan menyebarkan berita–berita komersial yang penting
mengenai kebutuhan akan produk tertentu disuatu media yang
disebarluaskan atau menghasilkan suatu sosok kehadiran yang menarik
mengenai produk itu di radio, televisi, atau panggung yang tidak
dibayar oleh pihak sponsor.
d. Penjualan Pribadi
Penyajian lisan dalam suatu pembicaran dengan satu atau beberapa
pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan.
4. Distribusi
Saluran
distribusi
sering
disebut
saluran
perdagangan
atau
saluranpemasaran. Menurut Dharmmesta dan Irawan (2008:285) saluran
merupakan suatu struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar
perusahaan yang terdiri atas agen, dealer, pedagang besar, dan pengecer
melalui nama sebuah komoditi produk atau jasa dipasarkan. Perantara
pemasaran merupakan lembaga atau individu–individu yang menjalankan
kegiatan khusus dibidang distribusi, yaitu perantara pedagang dan
perantara agen. Alasan utama perusahaan menggunakan perantara adalah
untuk membantu meningkatkan efisiensi distribusi.
2.1.4
Perilaku Konsumen
2.1.4.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang pulastrategi
yang harus dijalankan perusahaan, khususnya dibidangpemasaran. Untuk itu
perusahaan perlu memahami atau mempelajari perilaku konsumen dalam
hubungannya dengan pembelian yang dilakukanoleh konsumen tersebut. Dalam
menentukan jenis produk atau jasa,konsumen selalu mempertimbangkan tentang
produk atau jasa apa yangdibutuhkan, hal ini dikenal dengan perilaku konsumen.
Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan–kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan danmempergunakan barang–barang
dan jasa–jasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan
dan penentuan kegiatan kegiatan tersebut.
Hubungannya dengan keputusan pembelian suatu produk atau jasa,
pemahaman mengenai perilaku konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan
seperti apa (what) yang dibeli, dimana membeli (where), bagaimana kebiasaan
(how often) membeli dan dalam keadaan apa (underwhat condition) barangbarang dan jasa–jasa dibeli. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran perlu
didukung pemahaman yang baik mengenai perilaku konsumen, karena dengan
memahami perilakukonsumen perusahaan dapat merancang apa saja yang
diinginkan konsumen.
2.1.4.2 Model Perilaku Konsumen
Model perilaku konsumen yang dikemukakan Kotler (2009) menerangkan
bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi oleh
karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang
mencakup produk, harga, tempat dan promosi. Variabel-variabel diatas saling
mempengaruhi proses keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan
pembelian yang didasarkan pada pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur,
waktupembelian, dan jumlah pembelian.
Gambar 2.1.4
Model Perilaku Konsumen Menurut Kotler
Rangsangan
Rangsangan
Karakteristik
Proses Keputusan
Keputusan
Pemasaran
Lain
Pembeli
Membeli
Pembeli
Produk
Ekonomi
Budaya
Pengenalan
Pilihan produk
Harga
Teknologi
Sosial
Masalah
Pilihan merek
Sumber : Kotler (2009)
Model lain yang dapat disajikan adalah model perilaku konsumen
yangdikembangkan oleh Assael (2007) seperti yang disajikan dalam gambar2.1.4.
Gambar 2.1.4
Model Perilaku Konsumen Menurut Assael
Umpan balik ke
konsumen
Konsumen
individual
Respon
konsumen
Pengambil
keputusan
Pengaruh
lingkungan
Umpan balik kelingkungan
pengembangan strategi
Sumber : Assael (2007) dalam Sodik (2008)
Model
perilaku
konsumen
yang
dikembangkan
Assael
bahwa
proseskeputusan konsumen dalam pembelian ditekankan pada tiga faktor yaitu :
a. Stimuli
Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan
pemprosesan informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasidari
periklanan, teman atau pengalaman sendiri.
b. Karakteristik Pribadi Konsumen
Karakteristik pribadi konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat
sertakarakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup).
c. Respon Konsumen
Respon konsumen adalah hasil akhir dari proses keputusan konsumendan
suatu pertimbangan yang menyeluruh dari semua faktor diatas.
2.1.4.3 Persepsi Konsumen
Menurut Kotler (2009) persepsi adalah proses memilih, menata, menafsir
stimuli yang dilakukan seseorang agar mempunyai arti tertentu.Stimuli adalah
rangsangan fisik, visual dan komunikasi verbal dan nonverbal yang dapat
mempengaruhi respon seseorang (Sodik, 2008).Assael (2007) dalam Sodik (2008)
menyebutkan bahwa persepsiterhadap suatu produk melalui proses itu sendiri
terkait dengan komponennya (kemasan, bagian produk, bentuk) serta komunikasi
yang ditunjukkan untuk mempengaruhi perilaku konsumen yang mencerminkan
produk melalui latar kata–kata, gambar dan simbolisasi atau melalui stimuli lain
yang diasosiasikan dengan produk (harga, tempat, penjualan,dampak dari negara
pejualan). Informasi yang diperoleh dan diproses konsumen akan membentuk
preferensi (pilihan) seseorang terhadap suatuobyek. Preferensi akan membentuk
sikap konsumen terhadap suatu obyek, yang pada gilirannya akan sikap ini
seringkali secara langsung akanmempengaruhi apakah konsumen akan membeli
suatu produk atau tidak.
2.1.4.4 Implikasi Perilaku Konsumen Pada Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran terdiri atas unsur–unsur pemasaran yang terpadu yang
selalu berkembang sejalan dengan gerak perusahaan dan perubahan-perubahan
lingkungan pemasarannya serta perubahan perilaku konsumen.Hal ini disebabkan
karena strategi pemasaran menyangkut dua kegiatan pemasaran yang pokok yaitu
pemilihan pasar–pasar yang akan dijadikan sasaran pemasaran dan merumuskan
dan menyusun suatu kombinasi yang dapat tepat dari bauran pemasaran, agar
kebutuhan para konsumen dapat dipenuhi secara memuaskan.
2.1.4.5 Model Strategi Pemasaran
Kotler (2011) dalam Setiawan (2009) mengungkapkan bahwa berbagai
teori tentang proses manajemen pemasaran, perilaku pengambilan keputusan dan
organisasi perilaku konsumen dapat dibuat model strategi pemasaran. Sebagai inti
dari model ini adalah perilaku pembelian.Perilaku pembelian dipengaruhi oleh
tiga hal yaitu perbedaan individu, kondisi lingkungan dan usaha pemasaran
(marketing mix). Untuk mencapai keberhasilan pemasaran perusahaan perlu
menyusun kebijakan pemasaran yang tepat sesuai dengan sasaran. Marketing mix
(bauran pemasaran) merupakan strategi pemasaran yangterdiri dari empat variabel
yakni produk, harga, promosi dan distribusi. Mengingat keinginan konsumen yang
selalu berubah, perusahaan dapat mengembangkan variabel–variabel bauran
pemasaran sesuai dengan keinginan konsumen potensial. Sehingga dengan
demikian usaha pemasaran tidak hanya bertumpu pada 4P saja tetapi dapat
dikembangkan menjadi 7P. Seperti yang dikemukakan oleh Zeithaml & Bitner
(2006)dalam Setiawan (2007) bahwa elemen marketing mix (bauran pemasaran)
dapat dikembangkan menjadi 7P yaitu produk (product), harga (price),tempat
(place), promosi (promotion), kondisi fisik (physical evidence), proses (process)
dan orang (people).
Berdasarkan elemen marketing mix dalam penelitian ini menggunakan tiga
elemen yaitu kualitas produk, promosi dan desain.
a. Kualitas Produk
Aaker (2008) dalam Sodik (2009), mencatat ada delapan dimensi dari
kualitas produk yaitu performance (kinerja), feature (bagian–bagian
tambahan dan produk), realibility (kehandalan), conformance (kesesuaian
karakteristik operasi produk–produk dengan spesifikasi tertentu atau tidak
ada cacat produk), durability (ketahanan), serviceability (pelayanan),
estetika dan perceiced quality (kesan kualitas).
b. Promosi
Promosi yaitu salah satu elemen bauran pemasaran yang diupayakan
perusahaan melalui kegiatan periklanan, promosi penjualan, personal
selling, atau publisitas Swastha dan Irawan (2007 : 349).
c. Desain
Masalah desain dari suatu produk telah menjadi salah satu faktor
yangperlu mendapatkan perhatian serius dari manajemen khususnya tim
pengembangan produk baru, karena sasaran konsumen yang ditujutidak
sedikit yang mulai mempersoalkan masalah desain suatu produk yang
mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini
penampilan dan fungsi suatu produk dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan.
2.1.4.6 Keputusan Pembelian
Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh yang
mendasari seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk atau
merek. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali
dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik
berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungan yang lain.
Rangsangan tersebut kemudian diproses (diolah) dalam diri, sesuai dengan
karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian.
Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan
tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk
membeli.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) dalam Albari (2008) menyatakan
bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diriin dividu yang
memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi
yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku
menguasai produk tersebut. Sebaliknya jikamotivasinya rendah, maka dia akan
mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam
pemasaran adalah untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli
produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak.
Sejalan dengan hal tersebut keputusan pembelian dalam penelitianini
secara kontektual dapat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitumotivasi
konsumen untuk membeli. Secara kondisional maka kondisiyang terjadi berkaitan
dengan produk Yamaha Mioyang dapat dicerminkan dari atribut produk yaitu
kualitas produk, promosi dandesain.
2.1.5
Faktor –FaktorYang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
1.
Faktor – Faktor Kebudayaan
a.
Budaya
Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku
seseorang yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih
rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka
perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari.
b.
Sub Budaya
Sub budaya mempunyai kelompok–kelompok sub budaya
yang lebih kecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi
yang khas untuk perilaku anggotanya. Ada empat macam
sub budaya yaitu kelompok kebangsaan, kelompok
keagamaan, kelompok ras dan wilayah geografis.
c.
Kelas Sosial
Kelas sosial adalah kelompok dalam masyarakat, dimana
setiap kelompok cenderung memiliki nilai, minat dan
tingkah laku yang sama.
2.
Faktor – Faktor Sosial
a.
Kelompok Referensi
Kelompok referensi adalah kelompok–kelompok yang
memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung
terhadap sikap dan perilaku seseorang.
b.
Keluarga
Anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat
terhadap perilaku pembeli.
c.
Peranan dan Status
Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat
dijelaskan dalam pengertian peranan dan status. Setiap
peranan
membawa satu
status
yang mencerminkan
penghargaan umum oleh masyarakatnya.
3.
Faktor – Faktor Pribadi
a.
Usia dan Tahap Daur Hidup
Pembelian seseorang terhadap barang dan jasa akan
berubah-ubah selama hidupnya. Demikian halnya dengan
selera seseorang berhubungan dengan usianya.
b.
Pekerjaan
Dengan
adanya
kelompok–kelompok
pekerjaan,
perusahaan dapat memproduksiproduk sesuai dengan
kebutuhan kelompok pekerjaantertentu.
c.
Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang dapat dilihat dari tingkat
pendapatan yang dapat berpengaruh terhadap pilihan
produk.
d.
Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang
turut menentukan perilaku pembelian.
e.
Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian adalah ciri – ciri psikologis yang membedakan
setiap orang sedangkan konsep diri lebih kearah citra diri.
4.
Faktor – Faktor Psikologis
a.
Motivasi
Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat
mendesak untukmengarah seseorang agar dapat mencari
pemuasan terhadap kebutuhanitu.
b.
Persepsi
Seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu
perbuatan bagaimana seseorang yang termotivasi berbuat
sesuatu adalah dipengaruhi oleh persepsinya terhadap
situasi yang dihadapinya.
c.
Belajar
Belajar
menggambarkan
perubahan
dalam
perilaku
seseorang individuyang bersumber dari pengalaman.
Kebanyakan
perilaku
manusia
diperoleh
dengan
mempelajarinya.
d.
Kepercayaan dan Sikap
Melalui
perbuatan
dan
belajar,
orang
memperoleh
kepercayaan dansikap selanjutnya mempengaruhi tingkah
laku pembelian.
2.2
Penelitian Terdahulu
Pada bagian ini diuraikan beberapa hasil penelitian terdahulu yang
berhubungan dengan penelitian ini :
1. Penelitian Valentina Tiara Runtwisari pada tahun 2013 dari Fakultas
Ekonomi dan Manajemen Universitas Stikubank, dengan judul Pengaruh
Kualitas Layanan, Kualitas Produk, Promosi dan Desain terhadap
Keputusan Pembeliam Kendaraan Bermotor dan hasil penelitian
menunjukkan bahwa kualitas layanan, kualitas produk, promosi dan desain
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Variabel yang sama dengan judul penelitian penulis adalah Kualitas
Produk (X1), Promosi (X2), Desain (X3) dan Kinerja Karyawan (Y).
2. Penelitian Ummu Habibah dan Sumiati pada tahun 2016 dari Fakultas
Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan judul Pengaruh
Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Produk
Kosmetik Wardah di Kota Bangkalan Madura dan hasil penelitian
menunjukan kualitas produk dan harga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Variabel yang sama dengan judul penelitian penulis adalah Kualitas
Produk (X1) dan Keputusan Pembelian (Y).
3. Penelitian Agnes Ligia Pratisitia Walukow, Lisbeth Mananeke dan Jantje
Sepang pada tahun 2014 dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan
Manajemen, Universitas Sam Ratulangi Manado dengan judul Pengaruh
Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Lokasi terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen di Bentenan Center Sonder Minahasa dan hasil
penelitian adalah kualitas produk, harga, promosi dan lokasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Variabel yang sama dengan judul penelitian penulis adalah Kualitas
Produk (X1), Promosi (X2) dan Keputusan Pembelian (Y).
4. Penelitian Doni Hariadi dan Soebari Martoatmodjo pada tahun 2012 dari
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya dengan
judul Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Distribusi terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Projector Microvision dan
hasil penelitian menunjukkan bahwa produk, harga, promosi dan distribusi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Variabel yang sama dengan judul penelitian penulis adalah Promosi (X2)
dan Keputusan Pembelian (Y).
5. Penelitian Dhio Rayen Rawung, Sem G.Oroh dna Jacky S.B. Sumarauw
pada tahun 2015 dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam
Ratulangi Manado dengan judul Analisis Kualitas Produk, Merek dan
Harga terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Suzuki pada PT.Sinar
Galesong Pratama Manado dan hasil penelitian menunjukan bahwa secara
parsial kualitas produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian, sedangkan merek dan harga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian. Secara simultan kualitas produk, merek
dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Variabel yang sama dengan judul penelitian penulis adalah Kualitas
Produk (X1) dan Keputusan Pembelian (Y).
2.3
Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini merupakan pengembangan dari
model perilaku konsumen Kotler dan Assael yang dapat digambarkan seperti
bagan berikut :
Gambar 2.2
Model Penelitian Kerangka Berpikir
Kualitas Produk
Promosi
Keputusan Pembelian
Desain
Proses keputusan konsumen dalam pembelian produk sepeda motor
Yamaha Mio dapat dipengaruhi oleh persepsi konsumen (proses penilaian
konsumen terhadap stimuli) dan stimuli (kualitas produk, promosi, desain). Kedua
factor ini saling berhubungan sehingga akan membentuk suatu pilihan terhadap
produk yang dipilih. Pilihan tersebut akan mempengaruhi sikap yang pada
gilirannya akan mempengaruhi perilaku yaitu niat membeli suatu produk atau
tidak. Keputusan konsumen setelah pembelian akan menghasilkan suatu respon
yang positif atau negatif yang pada gilirannya akan menentukan kepuasan atau
ketidakpuasan.
Merek berkaitan dengan kualitas produk, karena merek sukses yang
diyakini seseorang umumnya diimbangi dengan kualitas. Untuk itu kualitas
produk dalam penelitian ini diduga mempunyai pengaruh dominan terhadap
keputusan pembelian.
2.4
Hipotesis
Berdasarkan deskripsi teoritis, kerangka berfikir, dan hasil-hasil penelitian
yang diatas, dapat ditarik hipotesis penelitian yang merupakan jawaban sementara
dari masalah penelitian yang telah dirumuskan, yaitu sebagai berikut:
1. Diduga kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian kendaraan bermotor Yamaha Mio di Batam.
2. Diduga promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
kendaraan bermotor Yamaha Mio di Batam.
3. Diduga desain berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
kendaraan bermotor Yamaha Mio di Batam.
4. Diduga secara bersama-sama kualitas produk, promosi, dan desain
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kendaraan bermotor
Yamaha Mio di Batam.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif asosiatif. Menurut
Sugiyono (2012:13), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)
tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain.
Sedangkan penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2012:11) adalah penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel
atau lebih. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui dan menganalisis sejauh
mana pengaruh kualitas produk, promosi, dan desain terhadap keputusan
pembelian produk sepeda motor Yamaha Mio di Batam.
3.2
Populasi dan Sampel
3.2.1
Populasi
Pengertian populasi menurut Sugiyono (2007:57) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen
pengguna sepeda motor Yamaha Mio di Batam.
3.2.2
Sampel
Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 100 sampel dengan
pertimbangan bahwa jumlah tersebut sudah melebihi jumlah sampel minimal
dalam penelitian (n=30). Teknik pengambilan sampel menggunakan metode
Accidental Quota Sampling (kuswanto dedy 2012) yaitu teknik pengambilan
sampel yang dapat dilakukan sewaktu – waktu sampai jumlah sampel (quota)
yang diinginkan terpenuhi.
3.3
Data Penelitian
3.3.1
Jenis dan Sumber Data
Sumber data adalah informasi yang memiliki arti bagi penggunanya. Data
terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan dari data
yang digunakan untuk menyusun skripsi ini menggunakan sumber data antara
lain:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu
organisasi atau perseorangan langsung dari obyeknya. Data ini berupa
informasi yang diperoleh melalui keterangan dari karyawan, yang berupa
pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner atau wawancara maupun
pengamatan langsung dengan responden mengenai produk, promosi dan
desain terhadap keputusan pembelian Yamaha Mio.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari organisasi atau perorangan
yang berupa literatur seperti majalah, surat kabar, buku-buku referensi,
artikel, jurnal, website maupun keterangan dari kantor yang ada
hubungannya dalam penelitian tersebut dan kaitannya dengan kualitas
produk, promosi dan desain. Misalnya, dengan koordinasi di bagian
kepegawaian sehingga telah diperoleh data tentang perusahaan dan data
awal pendukung berkaitan tentang produk, promosi dan desain terhadap
keputusan pembelian pada konsumen sepeda motor Yamaha Mio.
3.3.2
Teknik Pengumpulan Data
Dalam setiap penelitian selalu terjadi proses pengumpulan data dan dalam
proses pengumpulan data tersebut akan menggunkan satu atau beberapa metode.
Jenis metode yang dipilih dan digunakan dalam pengumpulan data, tentunya harus
sesuai dengan sifat dan karakteristik penelitian yang akan dilakukan.
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner (angket).
Kuisioner yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan
(angket) atau daftar isian terhadap objek yang diteliti (Populasi).
3.4
Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ada 2 (dua) macam yakni:
1. Variabel Bebas (Independent)
Menurut Sugiyono (2014:61), pengertian variable independent (bebas)
adalah
variabel
yang
mempengaruhi
atau
yang
menjadi
sebab
perubahannya atau timbulnya variable dependent (terikat). Variabel
independen (X) yang diteliti dalam penelitian ini adalah Kualitas Produk
(X1), Promosi (X₂) dan Desain (X³).
2. Variabel Terikat (Dependent)
Menurut Sugiyono (2013:39), sering disebut variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
terikat.Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Adapaun variabel terikat
dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian (Y).
3.5
Definisi Operasional
a. Kualitas Produk
Ukuran relatif suatu barang atau jasa yang dapat memberikan
gambaran mengenai seberapa jauh tingkat keunggulan suatu produk
mampu memenuhi keinginan pelanggan.
Variabel ini diukur dengan menggunakan beberapa dimensi kualitas
produk yang dikembangkan oleh Aaker (2007) yaitu kesan kualitas,
kehandalan (Reability) dan ketahanan (Durability).
b. Promosi
Promosi
adalah
upaya
perusahaan
untuk
menginformasikan,
mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan tentang
perusahaan.
Variabel ini diukur dengan menggunakan beberapa dimensi promosi
yang dikembangkan oleh Dharmmesta dan Irawan (2007) yaitu
periklanan, promosi penjualan melalui potongan harga dan personal
selling.
c. Desain
Desain adalah salah satu pertimbangan oleh konsumen yang meliputi
bentuk, model dan warna, desain yang semakin menarik akan semakin
membuat konsumen tertarik pada produk tersebut. Variabel ini diukur
dengan menggunakan warna, striping, bentuk atau model.
d. Keputusan pembelian
Keputusan yang diambil konsumen untuk melakukan pembelian suatu
produk. Variabel ini diukur berdasarkan motivasi konsumen untuk
membeli terhadap rangsangan perusahaan yang dapat dicerminkan dari
atribut produk atau merek yaitu kualitas produk, promosi dan desain.
Schiffmandan Kamik (2008).
3.6
Metode Analisis Data
3.6.1
Uji Kualitas Data
Untuk mempermudah pengujian validitas dan reliabilitas butir-butir
pertanyaan penelitian, pembentukan garis regresi beserta pengujian hipotesis
penelitian menggunakan alat bantu SPSS versi 20.
3.6.1.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengukuran validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
coefficient corelation pearson yaitu dengan menghitung korelasi antara skor
masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2005).
3.6.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara one shot (pengukuran sekali saja). Disini pengukuran
hanya dilakukan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0,60 (Numally, 1967 dalam Ghozali, 2005).
3.6.2
Uji Asumsi Klasik
3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dengan uji ini dapat
diketahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Apabila Sign t
hitung > 0.05, maka data tersebut berdistribusi normal dan begitu juga sebaliknya
(Santoso, 2007).
3.6.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel
bebas terjadi multikolinieritas atau tidak. Uji yang digunakan dengan teknik
korelasi product moment. Interpretasinya adalah jika harga interkorelasi antar
variabel bebas lebih dari atau sama dengan 0,800 berarti antar variabel tersebut
terjadi multikolinieritas, demikian juga sebaliknya. Ada beberapa metode lain
selain metode diatas yaitu dengan melihat nilai VIF (Varian Inflation Factor) dan
Tolerance pada proses regresi biasa, jika keduanya mendekati 1 atau besaran VIF
kurang dari 10 maka model tidak terkena multikolonieritas.
3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian atau residual satu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Model yang dapat digunakan untuk menguji dengan gejala glejser. Untuk
mendeteksi gejala uji heteroskedastisitas, maka dibuat persamaan regresi dengan
asumsi tidak ada heteroskedastisitas kemudian menentukan nilai absolute residual,
selanjutnya meregresikan nilai absolut residual diperoleh sebagai variabel
dependen serta dilakukan regresi dari variable independen. Nilai t hitung absolut
terletak diantara + t tabel dengan df (n-k-1) dan tingkat signifikan 0,05 maka
terjadi heteroskedastisitas (Santoso, 2007).
3.7
Pengujian Hipotesis
3.7.1
Uji-t (Regresi Parsial)
Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel
independen terhadap variable dependen. Langkah-langkah pengujian adalah
sebagai berikut:
a. Menetukan Hipotesis Nihil dan Hipotesis Alternatif
Ho :β = 0, artinya variabel kualitas produk, promosi, dan desain secara
parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
Ha :β # 0, artinya variabel kualitas produk, promosi, dan desain secara
parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
b. Level Of Significance α = 0,05
Derajat kebebasan (dk) : n-1-k
t tabel = t (α/2;n-1-k)
c. Kriteria dan aturan pengujian
Ho diterima apabila = -t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak apabila = t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel
d. Penghitungan nilai t
b : koefisien regresi
β : koefisien regresi parameter
Kesimpulannya adalah membandingkan antara t hitung dengan t tabel, maka
dapatditentukan apakah Ho ditolak atau diterima.
3.7.2
Uji F (Regresi Simultan)
Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel
independen terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujian:
a. Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternative
Ho;β1=β2=β3=0, artinya variabel kualitas produk, promosi, dan desain
secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian Ha:β1≠β2≠β3>0, artinya variabel kualitas produk, promosi, dan
desain secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian.
b. Level of significance α = 0,05
Derajat kebebasan (dk) : k; n-1-k
Nilai F tabel : F 0,05 ;(k);(n-1-k)
c. Kriteria dan aturan pengujian (Fα; k; n-1-k)
Ho diterima apabila F hitung ≤ F tabel
Ho ditolak apabila F hitung > F table
d. Perhitungan nilai F
F hitung =
JKR/ k
JKS n − k −1
Dimana :
JKR : jumlah kuadrat regresi
JKS : jumlah kuadrat sisa
n : jumlah sampel
k : banyaknya variabel bebas
Kesimpulannya adalah membandingkan antara F hitung dengan F tabel, maka
dapat ditentukan apabila Ho ditolak atau diterima.
3.7.3
Uji Regresi Linier Berganda
Uji Regresi Linier Berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kualitas produk, promosi, dan desain terhadap keputusan pembelian. Persamaan
regresi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
Y= α + β 1X1 +β 2 X2 + β 3X3 + e
Keterangan:
Y
= keputusan pembelian
X1
= kualitas produk
X2
= promosi
X3
= desain
α
= konstanta
β1
= koefisien regresi variabel kualitas produk
β2
= koefisien regresi variabel promosi
β3
= koefisien regresi variabel desain
e
= pengganggu (error)
3.7.4
Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien
Determinasi
(R²)
bertujuan
mengukur
seberapa
jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dalam penelitian
ini perhitungan koefisien determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
variabel-variabel bebas (kualitas produk, promosi, dan desain) dalam menjelaskan
variabel terikat (keputusan pembelian).
Download