Abstraksi Makalah Akhir Mata Kuliah: Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan AS Nama: Anne Margareth Simarmata NPM:0706291205 Kebijakan Domestik dan Luar Negeri Amerika Serikat Terhadap Kasus Pandemik Flu Babi serta Kaitannya Terhadap Perekonomian Internasional (Periode Juni-November2009) Latar Belakang Permasalahan Pada tanggal 11 Juni 2009, Direktur umum World Health Organization (WHO) mengumumkan adanya perkembangan dari pandemik baru-Flu Babi-.1 Jenis flu ini adalah H1N1 yang pertama kali berkembang di Meksiko pada April lalu. Lalu penyakit ini semakin lama semakin menyebar ke Amerika Utara dan Eropa. Oleh karena semakin banyaknya orang yang terkena wabah penyakit ini, ditambah dengan jumlah orang yang meninggal karena penyakit ini, maka WHO sendiri tekah menganggap jenis penyakit ini adalah penyakit pandemik.2 Pada tanggal 22 Juni dapat di kalkulasikan jumlah warga dunia yang terkena infeksi penyakit ini ada 52.160 orang dengan 231 orang meninggal yang tersebal di 94 negara dunia. Jelas penyebaran virus ini juga didukung oleh fenomena globalisasi, sehingga dampaknya bagi ekonomi global juga dapat terlihat dari: Pertama, Produktivitas Pekerja/ buruh Virus ini sangat berpotensi mengurangi efektivitas dan produktivitas pekerja di beberapa Negara yang telah terkena dampaknya.3 Karena jika orang yang sudah positif terkena flu ini akan diharuskan istirahat di rumah, selain itu orang-orang yang tidak terkena flu ini juga lebih memilih untuk tinggal dirumah dari pada tertular dengan penderita lainnya yang telah terjangkit virus ini. Kedua faktor ini bersama-sama berkontribusi terhadap penurunan kehadiran pekerja/pegawai di tempat mereka bekerja.4 Bagi perusahaan padat karya, pendemik ini jelas akan menurunkan hasil produksi dan akan menyebabkan gelombang efek ke bidang yang lain, yaitu pertumbuhan ekonomi dan perdagangan internasional. Pada konteks mukro, berkurangnya produktivitas ini akan membawa dampak negatig bagi keuntungan perusahaan, selanjutnya berpotensi menimbulkan negative supply shocks, yang nantinya dapat mengguncang kestabilan harga barang domestik. Kedua, Perdagangan Internasional 1 American Red Cross, Preparing for a Swine Flu (H1N1) Pandemic Family Preparedness Fact Sheet, diakses dari http://www.cdc.gov/flu/weekly/ pada tanggal 23 November 2009, pukul 05.16 WIB 2 Sean Reid, Possible Economic Implications of the Swine Flu Pandemic, diakses dari http://mycmmb.com/docs/EMW/2009/June/EMW4%20Possible%20Economic%20Implications%20of%20the%20Swine%20Flu%20Pandemic.pdf pada tanggal 22 November 2009 pukul 11.59 WIB. 3 Martin Fuka˘c dan Kirdan Lees, “Swine flu: what are the impacts on the NewZealand economy — a macromodelling approach”, diakses dari http://www.rbnz.govt.nz/research/3698971.pdf pada tanggal 23 November 2009 pukul 05.20 WIB 4 “What Workers Need to Know About Pandemic FluBasic Facts About Pandemic Flu and the H1N1 (Swine) Flu” diakses dari http://www.aflcio.org/issues/safety/upload/Factsheet1.pdf pada tanggal 23 November 2009, pukul 05.18 WIB. 1 Diikuti dengan dampak buruk dari produktivitas pekerja, di bagian perdagangan internasional, dampak yang terlihat cenderung pada negara-negara yang menghasilkan produk agrikultural dan barang-barang manufaktur, banyak negara Asia (China dan India) yang menggunakan gaji murah terhadap pekerja mereka. Jika sebagian besar pekerja-pekerja ini tidak melakukan fungsinya dengan baik, maka akan berdamak pada stok komoditas barang yang akan didagangkan, demikian juga dengan mewabahnya penyakit Flu Babi ini, maka negara-negara di dunia semakin mawas dengan produk-produk makanan impor, yaitu dengan mengadakan restrain yang ketat bagi setiao oroduk perdagangan yang masuk. Kedua,Turisme/ Pariwisata Di bagian kepulauan karibia, sektor pariwisata sangat banyak menunjang dan membantu GDP Negara. Dengan mewabahnya penyakit Flu Babi ini, maka pihak travel mengurangi dan bahkan membatalkan jadwal penerbangan-penerbangan yang telah mereka rencanakan sehingga bila dikalkulasikan negara yang bergantung pada sektor pariwisata juga mengalami kerugian dalam bidang perekonomian mereka. Ketiga, Pengeluaran Pemerintah Pemerintahan di seluruh dunia membutuhkan pengeluaran tambahan untuk kesehatan flu ini. Untuk membiayai penelitian menemukan vasin untuk mengobati penyakit ini, hal ini menjadi sangat penting dalam kasus wabah Flu Babi, bantuan terhadap penelitian ini menjadi kritikal karena dapat mengurangi dan menghentikan penyebaran Flu Babi. Pengeluaran tambahan ini secara inheren membuat dua problem. Pertama, biaya tambahan yang dialokasikan pada kesehatan secara langsung akan mengurangi alokasi biaya pendanaan pada sektor ekonomi. Ada biaya yang harus dikorbankan terkait dengan kasus ini. Keadaan ini diasumsikan pada negara yang cukup memiliki dana yang dialihkan kepada kasus kesehatan. Kedua, masalah ini juga timbul pada negara yang meminjam dana untuk mendapatkan bantuan kesehatan. Pinjaman dapat dilakukan secara domestik maupun internasional. Pinjaman ini akan menjadi ancaman bagi Negara yang sedang berkembang yang sebelumnya telah memiliki utang yang besar. Meskipun ada IMF atau World Bank yang menyediakan dana, namun pinjaman ini selanjutnya akan membuat negara rentan dan harus membayar kembali dana pinjaman beserta dengan bunganya. Keempat, Pasar Uang (Financial Market) Pandemik Flu Babi dapat memberikan efek tidak langsung pada pasar keuangan global. 5 Komoditas harga (komoditas agrikultural). Pengaruh ini terkait dengan penawaran dan permintaan di pasar. Jika produktivitas menurun, maka kuantitas yang dihasilkan menurun dan membuat harga pasar menjadi naik. Efek tidak langsung lainya dalam pasar keuangan ini adalah menurunnya Executive Office of the President President’s Council of Advisors onScience and Technology, “Report To The President On U.S. Preparations For 2009-H1N1 Influenza”, diakses dari http://www.whitehouse.gov/assets/documents/PCAST_H1N1_Report.pdf pada tanggal 23 November 2009 pukul 05.23 WIB. 5 2 tingkat kepercayaan investor.para investor mungkin akan sangat pesimistik untuk mengharapkan harga-harga akan naik, sehingga seterusnya, malah supplai barang yang akan naik dan pasar akan kebanjiran dengan komoditas ini lalu harga komoditas ini akan meurun. Akhirnya penurunan tingkat kepercayaan investor ini dapat menyebabkan krisis pada negara yang bersangkutan. Sehingga hal yang dapat disimpulkan sejauh ini adalah: implikasi pandemik Flu Babi membuat Negara-negara yang telah terkena penyebarannya memberikan perhatian yang cukup serius. masalah bantuan dana untuk mengembangkan vaksin untuk menyembuhkan penyakit ini menjadi salah satu hal utama yang membuat Negara-negara berkembang terancam, komoditas di pasar internasional dapat fluktuatif dan akhirnya membuat perekonomian global melemah.. Pertanyaan Permasalahan: “Bagaimana respon dan kebijakan Amerika Serikat menghadapi penyakit pandemik Flu Babi untuk menstabilkan perekonomian domestik dan dunia?” Kerangka Teori Untuk menjaawan pertanyaan ini, penulis menggunakan kerangka Teori Keynes, di mana menurut pendapatnya, dalam mengendalikan aktivitas perekonomian suatu negara, tidak hanya terlibat pada peran pasar dan pihak swasta. Dalam hal ini negara bertanggung jawab terhadap masalah-masalah yang menyebabkan produktivitas pasar menurun.6 Dengan demikian masalah pandemik Flu Babi dalam hal ini menjadi tanggung jawab pemerintahan Amerika Serikat. Yang menjadi masalah adalah Amerika Serikat tidak hanya bertanggung jawab untuk mengatasi resesi ekonomi yang juga disebabkan oleh Flu Babi ini di negaranya, karena pasar saham Amerika Serikat juga terbukan dengan negara-negara lain, maka Amerika Serikat juga harus membuat suatu kebijakan luar negeri untuk mengatasi masalah ini. Hal ini juga terkait dengan produktivitas pekerja Amerika Serikat dan penetapan harga komoditas barang di pasar Internasional, selain itu terdapat campur tangan Amerika Serikat untuk bekerjasama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengatasi pandemik penyakit ini dengan membiayai bebepa proyek penelitian. O.K., Pertanyaan penelitian jelas, kurun waktu jelas, yang mungkin bisa diperkuat adalah hubungan antara pertanyaan riset dengan pembuktiannya,SS. 6 Balaam, David N. and Michael Veseth, Introduction to International Political Economy 3rd, New (Jersey: Prentice Hall, 2005) 3