pengaruh tingkat penghimpunan dan penyaluran dana

advertisement
PENGARUH BIAYA KUALITAS DAN VOLUME PENJUALAN
TERHADAP LABA OPERASIONAL
(Studi Kasus pada pada UD. Harapan Makaroni Dua saudara Top
Ciamis)
Iwan Hermansyah1
Dadan Darmawan2
ABSTRACT
This research objektif to know the influence cost of qualty and selling
volume towards operational profit UD. Harapan Makaroni Dua saudara Top
Ciamis. Method applied in this research is analytical descriptive method with
case study approach. technique of data collecting by primary data
secondary, for the monetary data from year 2001 up to year 2009. Used by
analyzer is Path Analysis. Hypothesis examination by partially using t-test
and by simultaneously using F-test with level signifikansi (α) by equal to
0.05. Base on the result of processing data wich is done by SPSS version 17
it shown that: quality cost had an effect significant to seles volume, quality
cost had an effect not siginificant to operational profit, sales volume had an
effect siginificant to operational profit, cost of quality and seles volume
influential simultaneously and siginificant to operational profit.
Keywords : cost of quality, sales volume, and operational profit
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya kualitas dan
volume penjualan terhadap laba operasional pada pada UD. Harapan
Makaroni Dua saudara Top Ciamis. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi
kasus. Teknik pengumpulan data melalui data primer & sekunder, untuk
data laporan keuangan dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2009. alat
analisis yang digunakan adalah analisis jalur. Pengujian hipotesis secara
parsial dengan menggunakan uji t dan secara simultan dengan
menggunakan uji F dengan tingkat signifikansi () yang digunakan sebesar
0.05. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS versi 17
menunjukan bahwa: biaya kualitas berpengaruh signifikan terhadap volume
penjualan biaya kualitas berpengaruh tidak signifikan secara parsial
terhadap laba operasi, volume penjualan berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap laba operasi, biaya kualitas dan volume penjualan
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap laba operasional.
Kata kunci : Biaya Kualitas, Volume Penjualan, Laba Operasional
LATAR BELAKANG
Suatu produk yang berkualitas tidak hanya merupakan produk dengan
tampilan yang menarik saja tetapi juga harus memenuhi kriteria yang sesuai
1
2
Staff Pengajar pada Jurusan Akuntansi FE-UNSIL
Alumni Jurusan Akuntansi FE UNSIL
Pengaruh Biaya Kualitas dan Volume Penjualan terhadap Laba
Operasional (Studi Kasus pada pada UD. Harapan Makaroni Dua saudara
Top Ciamis) Iwan Hermansyah, Dadan Darmawan
dengan selera, kebutuhan dan kepuasan konsumen. Perusahaan manufaktur
yang kegiatannya mengolah bahan baku, barang setengah jadi kemudian
menjadi barang hasil produksi, harus mampu menghasilkan produk yang
berkualitas dengan biaya yang rendah dan harga jual yang kompetitif sehingga
mampu bersaing dengan perusahaan lain.
Untuk menjaga konsistensi kualitas produk sesuai dengan kebutuhan
pasar, maka dilakukan pengendalian kualitas (quality control) dalam sistem
manajemen kualitas atas aktifitas produksi yang dilakukan. Demikian halnya
yang dilakukan oleh UD. Harapan Makaroni “Dua Saudara Top” sebagai
perusahaan yang memproduksi makanan ringan (Makaroni) sehingga dalam
pelaksanaannya perusahaan menerapkan sistem manajemen kualitas yang
dalam penerapannya diperlukan biaya kualitas untuk pencapaian produk
berkualitas agar dapat mencapai volume penjualan yang diinginkan oleh
perusahaan.
Pada umumnya pengendalian kualitas di dalam perusahaan mempunyai
beberapa tujuan tertentu, antara lain terdapatnya peningkatan kepuasan
konsumen dan proses produksi dapat dilaksanakan dengan biaya serendahrendahnya serta dapat mencapai volume penjualan yang ditargetkan oleh
perusahaan. Begitu pula, pada UD. Harapan Makaroni “Dua Saudara Top”
Ciamis dalam usaha untuk memperoleh keuntungan yang meningkat perusahaan
berusaha untuk meningkatkan volume penjualan yaitu dengan melakukan
pengendalian atas kualitas yang akan memberikan kepuasan kepada konsumen.
Peningkatan volume penjualan yang disebabkan oleh kualitas yang baik, maka
seiring dengan itu pula akan meningkatkan laba bagi perusahaan. Dimana laba
tersebut merupakan selisih antara pendapatan dikurangi dengan beban-beban.
Sebelum diperoleh laba bersih, maka akan diperoleh dahulu laba operasional.
UD Harapan Makaroni “Dua Saudara Top” merupakan salah satu
perusahaan yang bersifat profit oriented, di mana kegiatan usahanya difokuskan
dalam pencapaian laba. UD Harapan Makaroni “Dua Saudara Top” adalah
perusahaan yang bergerak dalam produksi dan penjualan makanan ringan
makaroni yang berada di kawasan Cikoneng Kabupaten Ciamis. Untuk mencapai
tujuan tersebut, maka UD Harapan Makaroni “Dua Saudara Top” dituntut dapat
menjaga kualitas produknya supaya dapat mengoptimalkan volume penjualan.
Dengan demikian, UD Harapan Makaroni “Dua Saudara Top” dihadapkan pada
17
Jurnal Akuntansi Vol 7, Nomor 1, Januari – Juni 2012
permasalahan bagaimana agar kualitas produknya tetap baik sehingga dapat
bersaing dengan perusahaan yang sejenis.
Berdasakan latar belakang di atas, maka penulis meneliti kembali
mengenai pengaruh biaya kualitas dan volume penjualan terhadap laba
operasional pada UD Harapan Makaroni “Dua Saudara Top Ciamis.
TINJAUAN PUSTAKA
Biaya Kualitas
Biaya Kualitas merupakan bagian dari biaya produksi yang dikeluarkan
suatu perusahaan untuk menghasilkan suatu produk. Jika perusahaan dapat
mengeliminasi biaya kualitas dengan melakukan secara benar pertama kali maka
penghematan biaya ini dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Biaya
Kualitas selalu berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian, perbaikan dan
pembetulan produk yang berkualitas rendah, dan dengan opportunity cost dari
hilangnya waktu produksi dan penjualan sebagai akibat rendahnya kualitas.
Blocher et all., (2000 : 220)
Definisi biaya kualitas menurut Fandi Tjiptono & A. Diana (2000:34)
adalah biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena kualitas yang buruk.
Sedangkan Hansen & Mowen yang diterjemahkan oleh Ancella A. Hermawan
(2000:7) Biaya kualitas adalah biaya yang timbul karena mungkin atau telah
dihasilkan produk yang rendah mutunya.
Volume Penjualan
Menurut Mulyadi (2005:239) Volume penjualan merupakan ukuran yang
menunjukan banyaknya atau besarnya jumlah barang atau jasa yang terjual.
Sedangkan menurut Pandi Tjiptono (2000:254) Volume penjualan adalah jumlah
barang dan jasa yang terjual berdasarkan data kuantitatif pada periode tertentu.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa volume penjualan adalah
jumlah barang atau jasa yang terjual dan dapat menghasilkan pendapatan
berdasarkan data kuantitatif dalam suatu keadaan yang ideal pada suatu periode
tertentu.
18
Pengaruh Biaya Kualitas dan Volume Penjualan terhadap Laba
Operasional (Studi Kasus pada pada UD. Harapan Makaroni Dua saudara
Top Ciamis) Iwan Hermansyah, Dadan Darmawan
Laba Operasional
Laba terdiri dari beberapa jenis dan salah satunya adalah laba
operasional. Para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai laba operasional,
yaitu sebagai berikut :
Soemarso
(2002:227)
mendefinisikan
laba
operasional
adalah
pendapatan dikurangi harga pokok yang dijual dan dikaitkan dengan beban
operasi terhadap kegiatan bisnis dari kesatuan normal. Berdasarkan definisidefinisi di atas, laba operasional semata-mata hanya dihasilkan melalui kegiatan
bisnis perusahaan dan tidak termasuk kegiatan-kegiatan diluar aktifitas bisnis
yang dilakukan oleh perusahaan.
Kerangka Pemikiran
Biaya
kualitas
merupakan
biaya-biaya
yang
berkaitan
dengan
pencegahan, pengidentifikasian, perbaikan dan pembetulan produk cacat dan
dengan opportunity cost dari hilangnya waktu produksi dalam penjualan sebagai
akibat rendahnya kualitas. (Blocher et al., 2000:220).
Biaya kualitas tidak hanya meliputi biaya yang dikeluarkan untuk
menjalankan kegiatan pengendalian kualitas atas produk yang dihasilkan. Akan
tetapi termasuk pula biaya yang timbul karena terjadinya produk-produk yang
gagal memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.
Ukuran yang sering kali dipakai untuk menilai berhasil atau tidaknya
manajemen suatu perusahaan adalah laba yang diperoleh perusahaan. Laba
terutama dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu : volume penjualan, harga jual produk
dan biaya. Volume penjualan merupakan ukuran yang menunjukan banyaknya
atau besarnya jumlah barang atau jasa yang terjual. (Mulyadi, 2005:239)
Biaya menentukan harga jual untuk mencapai tingkat laba yang
dikehendaki, harga jual dipengaruhi volume penjualan sedangkan volume
penjualan langsung mempengaruhi volume produksi dan volume produksi
mempengaruhi biaya. Tiga faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Oleh karena itu, dalam perencanaan perusahaan menghasilkan laba,
hubungan antara biaya, volume dan laba memegang peranan yang sangat
penting sehingga dalam pemilihan alternatif tindakan dan perumusan kebijakan
untuk masa yang akan datang, manajemen memerlukan informasi untuk menilai
berbagai macam kemungkinan yang berakibat terhadap laba yang akan datang.
19
Jurnal Akuntansi Vol 7, Nomor 1, Januari – Juni 2012
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, penulis mengambil hipotesis
sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh dari biaya kualitas terhadap volume penjualan.
2. Terdapat pengaruh dari biaya kualitas dan volume penjualan secara
parsial dan simultan terhadap laba operasional.
METODE PENELITIAN
Objek yang dijadikan dalam penelitian ini adalah biaya kualitas, volume
penjualan dan laba operasional. Sedangkan subjek penelitiannya adalah UD
Harapan Makaroni Dua Saudara Top yang beralamat dijalan Tentara Pelajar
No.16 Cikoneng Ciamis dikarenakan diperusahaan tersebut terdapat data-data
yang diperlukan sesuai dengan penelitian yang akan penulis lakukan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analitis dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif analisis adalah suatu
metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan
tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
Operasionalisasi Variabel
Variabel-variabel sehubungan dengan judul yang diajukan yaitu:
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
a. Biaya Kualitas (X1) indikatornya adalah biaya pencegahan, biaya penilaian,
biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.
b. Volume penjualan (X2) dimana indikatornya adalah kuantitas produk yang
terjual.
2. Variabel Dependen
Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel dependen adalah laba operasi
(Y). Adapun indikatornya adalah laba kotor dan beban operasional.
Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis Secara Simultan
Teknik yang digunakan adalah analisa jalur (path analysis). Tujuan
digunakan analisa jalur (path analysis) adalah untuk mengetahui pengaruh
seperangkat variabel X (independent variable) dan untuk mengetahui pengaruh
antara variabel X.
20
Pengaruh Biaya Kualitas dan Volume Penjualan terhadap Laba
Operasional (Studi Kasus pada pada UD. Harapan Makaroni Dua saudara
Top Ciamis) Iwan Hermansyah, Dadan Darmawan
HASIL PENELITIAN
Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Volume Penjualan pada UD. Harapan
Makaroni Dua saudara Top Ciamis
Berdasarkan hasil analisis SPSS menunjukan bahwa pengaruh biaya
kualitas terhadap volume penjualan adalah sebesar (rX2X1) 0,906. Hal ini berarti
antara biaya kualitas mempunyai hubungan yang positif yaitu sebesar 0,906
dengan kategori hubungan yang sangat kuat atau koefisien determinasinya
adalah sebesar 0,820 atau 82 %.
Untuk menguji hipotesis atau signifikansi pengaruh kualitas
terhadap
volume penjualan dilakukan dengan uji t. Berdasarkan tabel coefficients dengan
menggunakan koefisien standar (standardized coefficients), nilai t hitung adalah
5,654. Sedangkan nilai t 1
2

df (n-2) = t0,025 (7) adalah sebesar 2,365 sehingga
dengan kaidah keputusan terima Ho jika  t 1
tolak Ho jika t <  t 1

2
df (n-2) atau t > t 1
2

2

df (n-2)  t  t 1
2

df (n-2) dan
df (n-2) serta taraf signifikan ()
sebesar 5% maka thitung menunjukkan nilai sebesar 5,654 dan t 1
menunjukkan nilai 2,365. hal ini berarti thitung lebih besar dari t 1
2

2

df (n-2)
df (n-2),atau
dengan melihat tingkat signifikansi pada kolom sig diperoleh 0.001, nilai tersebut
kurang dari nilai α (0,05). Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak atau Ha
(hipotesis alternatif) diterima dengan kata lain biaya kualitas berpengaruh
signifikan terhadap volume penjualan.
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Budi
Santoso (2005) yang menunjukkan bahwa biaya kualitas berpengaruh signifikan
terhadap volume penjualan sebesar 82 %. Maka dari hasil tersebut nampak
bahwa biaya kualitas berpengaruh terhadap volume penjualan.
Pengaruh Biaya Kualitas secara parsial terhadap Laba Operasional
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 17 untuk analisa jalur koefisien Beta
() atau Koefisien Standar (Standarized Coefficients) untuk variabel X1 (biaya
kualitas) terhadap Y (laba operasional) sebesar 0,292 dengan arah positif dan
diperoleh (R square) koefisien determinasi sebesar 0,085 berarti 8,5 %
mempunyai
pengaruh antara
biaya
kualitas
terhadap
volume
penjulan
21
Jurnal Akuntansi Vol 7, Nomor 1, Januari – Juni 2012
sedangkan faktor residunya sebesar 91,5 % diduga berasal dari faktor eksternal
dan faktor internal lainnya. Variabilitas dari variabel Y dapat dipengaruhi
(diterangkan) oleh variabel X1. Artinya yaitu bahwa kualitas produk yang baik
akan meningkatkan laba operasional dan kualitas produk yang kurang baik akan
menurunkan laba operasional.
Untuk menguji hipotesis atau signifikansi pengaruh biaya kualitas
terhadap laba operasi dapat diuji melalui uji t. Berdasarkan hasil perhitungan
SPSS 17 diperoleh thitung adalah sebesar 1.355. Sedangkan nilai t 1
2

df (n-2-1) =
t0,025 (6) adalah sebesar 2,447 sehingga dengan kaidah keputusan terima Ho jika
 t1

2
> t1
2

df (n-k-1)  t  t 1
2
df (n-k-1) dan tolak Ho jika t <  t 1


2
df (n-k-1) atau t
df (n-k-1) serta taraf signifikan () sebesar 5% maka thitung menunjukkan
nilai sebesar 1,355 dan t 1
thitung lebih kecil dari t 1
2

2

df (n-k-1) menunjukkan nilai 2,447. hal ini berarti
df (n-k-1), artinya Ho diterima dengan kata lain biaya
kualitas secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap laba operasional.
Temuan hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Budi Santoso (2005) yang menyatakan bahwa biaya kualitas
mempunyai pengaruh terhadap laba operasional perusahaan sebesar 29,3 %.
Maka dari hasil tersebut nampak bahwa biaya kualitas berpengaruh terhadap
laba operasional perusahaan.
Pengaruh Volume Penjualan secara parsial terhadap Laba Operasional
pada UD. Harapan Dua Saudara Top Ciamis
Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS besarnya
pengaruh volume penjualan (X2) terhadap laba operasional (Y) diperlihatkan oleh
koefisien beta (Standarized Coefficient) setelah dipengaruhi oleh X1 (biaya
kualitas) sebesar 0,702, sedangkan koefisien determinasi sebesar 0,492 berarti
bahwa 49,2 % variabilitas dari variabel Y dapat dipengaruhi oleh variabel X2.
Artinya yaitu jika volume penjualan naik, maka laba operasional juga akan dapat
dikatakan baik dan jika volume penjualan menurun, maka laba operaional juga
dapat dikatakan menurun.
Dengan kriteria terima Ho, jika thitung > t, maka dengan koefisien () =
0,702 diperoleh thitung sebesar 3,524 dengan mengambil taraf signifikan  sebesar
22
Pengaruh Biaya Kualitas dan Volume Penjualan terhadap Laba
Operasional (Studi Kasus pada pada UD. Harapan Makaroni Dua saudara
Top Ciamis) Iwan Hermansyah, Dadan Darmawan
5% maka nilai t sebesar 2,447, sehingga thitung > t, maka terima Ho atau
dengan kata lain volume penjualan secara parsial berpengaruh tidak signifikan
terhadap laba operasional.
Hal ini menunjukkan bahwa jika perusahaan ingin memperoleh volume
penjualan secara maksimal maka perusahaan harus menghasilkan produk yang
sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Sehingga
kepuasan konsumen yang tinggi akan mendorong loyalitas konsumen yang tinggi
pula dan potensial itu berarti akan meningkatkan volume penjualan. Jika volume
penjualan meningkat maka perusahaan dapat menghasilkan laba sehingga laba
operasional perusahaan pun dapat dikatakan baik. (Blocher, et.al, 2000 : 207).
Temuan hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Ruli Santi Tarwilani (2006) yang menyatakan bahwa volume
penjualan mempunyai pengaruh sebesar 0,70 % terhadap laba operasional
perusahaan. Hal ini dikarenakan, bahwa perolehan laba operasional akan naik
apabila volume penjualan terus naik.
Pengaruh Biaya Kualitas dan Volume Penjualan secara simultan terhadap
Laba Operasional
Besarnya pengaruh biaya kualitas dan volume penjualan terhadap laba
operasional dapat dilihat dari indikator yang digunakan, yaitu biaya pencegahan,
biaya penilaian, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal (X 1), jumlah
kuantitas produk yang terjual tiap tahunnya (X2) dan pendapatan dikurangi beban
operasi (Y) dengan menggunakan analisis jalur (path analysis).
Pengaruh secara simultan ( ρ YX 2 X1 )2 yaitu sebesar 0,975 dengan kategori
hubungan sangat kuat (Sugiyono, 2007), yaitu jika semakin baik kualitas produk
yang dihasilkan perusahaan melalui adanya biaya dan volume penjualan yang
meningkat secara bersama-sama maka laba operasional akan dapat dikatakan
baik dan jika semakin buruk kualitas produk yang dihasilkan perusahaan melalui
adanya biaya kualitas dan volume penjualan secara bersama-sama menurun,
maka laba operasional pun akan menurun.
Sedangkan R square (koefisien determinasi) menunjukkan besarnya
pengaruh biaya kualitas dan volume penjualan terhadap laba operasi yaitu 0,950.
artinya 95 % variabilitas variabel laba operasi dipengaruhi secara simultan oleh
variabel bebas dalam hal ini adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik, sedangkan faktor residu sebesar 0,05 atau
23
Jurnal Akuntansi Vol 7, Nomor 1, Januari – Juni 2012
5 % diduga dari faktor lain yang tidak diteliti seperti : Biaya Promosi, Biaya
Pemasaran dan Administrasi umum.
Dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai Fhitung sebesar 56,813.
Dimana kriteria terima Ho, jika Fhitung <
Ftabel dan tolak Ho, jika Fhitung >
Ftabel,
dengan taraf signifikan  sebesar 5% maka dari tabel distribusi F-Snedecor
diperoleh F ; k ; (n-k-1) = F0,05 ; 2 ; 7 adalah sebesar 4,737 atau cukup melihat
nilai sig F yaitu sebesar 0,000 yang artinya
dengan  lebih kecil dari 5%
menunjukkan pengaruh signifikan.
Dikarenakan 56,813 lebih besar dari 4,737 dan sig F sebesar 0,00 maka
Ho ditolak atau dengan kata lain biaya kualitas (X1) dan volume penjualan (X2)
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba operasional (Y) sebesar
koefisien determinasi 0,950 atau 95 % dengan faktor residu sebesar 5 %.
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien jalus variabel X1 (biaya
kualitas), terhadap variabel Y (laba operasional) adalah sebesar 0,292 dengan
faktor residu 0,050, sedangkan koefisien jalur variabel X1 (biaya kualitas)
terhadap X2 (volume penjualan) adalah sebesar 0,960 dengan faktor residu
0,180. dan untuk koefisien jalur variabel X2 (volume penjualan) terhadap variabel
Y (laba operasional) adalah sebesar 0,720.
SIMPULAN
(1) Biaya kualitas berpengaruh positif dan signifikan, hal ini menunjukkan bahwa
semakin baik kualitas suatu produk
maka akan memberikan dampak
terhadap meningkatnya volume penjualan.
(2) Biaya kualitas berpengaruh tidak signifikan terhadap laba operasional, hal
tersebut menunjukkan bahwa biaya kualitas merupakan faktor yang tidak
mempengaruhi
laba
operasional
karena
jika
perusahaan
dapat
menghasilkan produk yang baik dan berkualitas dengan adanya biaya
kualitas maka semua itu akan menunjang meningkatnya laba operasional
perusahaan. Berdasarkan standar dan kriteria-kriteria efektivitas dan
efisiensi yang telah ditentukan sebelumnya.
(3) Volume penjualan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba
operasional. Hal ini menunjukkan tingginya volume penjualan akan
berpengaruh terhadap laba operasional perusahaan, artinya semakin
meningkatnya penjualan produk yang dilakukan perusahaan akan sangat
berpengaruh terhadap laba operasional yang dicapai perusahaan.
24
Pengaruh Biaya Kualitas dan Volume Penjualan terhadap Laba
Operasional (Studi Kasus pada pada UD. Harapan Makaroni Dua saudara
Top Ciamis) Iwan Hermansyah, Dadan Darmawan
(4) Biaya kualitas dan volume penjualan secara simultan berpengaruh positif
terhadap laba operasional. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya
biaya kualitas yang memadai akan melahirkan produk yang berkualitas,
dengan produk yang berkualitas akan membangun kepercayaan dan
kepuasan pelanggan. Maka semakin tingginya volume penjualan akan
berpengaruh positif terhadap laba operasional perusahaan.
Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba
memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberi manfaat yang berguna
baik bagi kemajuan perusahaan, adapun saran tersebut adalah :
(1) Perusahaan agar mempertahankan kualitas dan mengkaji terus atas
pengendalian kualitas yang telah ada sehingga pelaksanaan pengendalian
kualitas dapat lebih baik lagi sehingga perusahaan dapat mengeluarkan
produk yang benar-benar unggul kualitas dan sesuai dengan harapan
konsumen/pelanggan.
(2) Memperhatikan semua aspek biaya kualitas khususnya biaya kegagalan
internal yang pada UD. Harapan Dua Saudara Top Ciamis, tidak dinilai
secara optimal sehingga biaya kegagalan intenal tidak ada. Tidak dinilainya
biaya kegagalan internal menyebabkan biaya kegagalan eksternal terlampau
tinggi dan akan berakibat kepada kepuasan pelangan yang menurun.
Padahal biaya kualitas mencakup 4 kategori yaitu : biaya pencegahan, biaya
penialaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal.
(3) Efisiensi biaya kualitas dapat tercapai apabila perusahaan mengeliminasi
biaya kualitas dengan melakukan secara benar pertama kali maka
penghematan biaya ini dapat memberikan keuntungan perusahaan.
(4) Untuk penelitian selanjutnya dapat mengembangkan konsep penelitian ini,
dengan membahas variabel lain diantaranya variabel kepuasan pelanggan,
loyalitas pelanggan, kinerja perusahaan (konsep balances score card).
DAFTAR PUSTAKA
Blocher, J. Edward, Chen, H. Kung dan Lin, W. Thomas. 2000. Manajemen
Biaya. Buku I. Salemba Empat. Jakarta.
Budi Santoso. 2005. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Tingkat Profitabilitas
Perusahaam. Universitas Widyatama Bandung. Skripsi Jurusan Akuntansi.
25
Jurnal Akuntansi Vol 7, Nomor 1, Januari – Juni 2012
Fandy Tjiptono & Anastasia Diana. 2000. Total Quality Control. Edisi Revisi.
Penerbit : Andi Yogyakarta.
Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya, Edisi 5, Yogyakarta : Penerbit STIE.
Mohamad Nazir, 2005, Metode Penelitian Bisnis, Bogor: Ghalia Indonesia
Ruli Santi Tarwilani. 2006. Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Volume
Penjualan dan Dampaknya Pada Laba Operasional Perusahaan.
Universitas Siliwangi Tasikmalaya : Skripsi Jurusan Akuntansi.
Soemarso, SR. 2000. Akuntansi Susatu Pengantar. Edisi Keempat. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2004. Statistik untuk Penelitian. Edisi ke-10. Bandung: CV.
ALFABETA.
26
Download