BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan. PT LAM didirikan dengan akte notaris Samsul Hadi S.H, nomor 10, tanggal 4 Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan Sentra Kosandi blok A7. Dadap. Cengkareng. Perusahaan ini bermula dari usaha keluarga yang dijalankan kecil-kecilan oleh Pak Hendry Chandra . Pada awalnya, Hendry Chandra memulai usaha dengan menjadi distributor cat ke beberapa pelanggan. Pelanggan ia dapati dengan promosi dari mulut ke mulut. Lalu, karena usaha nya mulai berkembang dan mulai bertambah pesanan maka usaha ini dibantu oleh anaknya. Dengan bantuan anaknya, usaha ini dapat berkembang lebih cepat, bahkan mereka dapat mendistribusikan tidak hanya cat, tapi juga barangbarang rumah tangga lainnya. Selain itu, pemasaran mereka pun mulai berkembang. Tidak hanya di Jakarta, tapi mereka juga memperluasnya ke daerah Jawa lainnya serta mulai ke Pulau Sumatra. Hingga sampai saat ini, usaha kecil-kecilan yang dilakukan oleh Hendry Chandra ini telah menjadi satu perusahaan yang memperkerjakan puluhan pegawai dan dipimpin oleh anaknya,Anthony Caster. III. 2 Bidang Usaha Perusahaan. Seperti yang telah dijelaskan secara garis besar diatas, perusahaan ini merupakan perusahaan distributor yang mendistribusikan pesanan-pesanan yang diminta oleh 29 pelanggan. Pesanan-pesanan tersebut mereka pesan dari supplier lalu dikirim ke pelanggan sesuai dengan jumlah pesanan. Untuk menghindari kehabisan stok, maka perusahaan ini seringkali memesan dalam jumlah yang banyak lalu mereka simpan dalam gudang. Sehingga ketika diterima pesanan, maka mereka sudah memiliki persediaan barangnya. Adapun beberapa barang yang mereka jual adalah cat, selang ( selang air DOP, selang air Elastis, selang air Benang ), closet jongkok Dupont, karpet, ember cor, handle kunci pintu + body kunci ( set ), kran ( kran tembok baling, kran taman, kran angsa 119, kran bebek 119, kran tembok panjang baling ), saringan got, pengki, roskam, thinner, dll. Di masa mendatang, PT LAM menargetkan untuk memperluas distribusi ke daerah-daerah atau pulau-pulau yang belum terjangkau. Dalam menyelenggarakan usahanya, PT LAM menekankan pada pelayanan dan didukung oleh Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang handal. Hal inilah yang membuat PT LAM mempunyai banyak pelanggan tetap. III. 3 Proses Kegiatan Usaha Perusahaan. Secara umum, proses kegiatan usaha PT LAM dimulai dengan perusahaan menerima Purchase Order ( pesanan ) dari pelanggan. Setelah itu, perusahaan akan mengecek stok ke gudang. Jika persediaan mencukupi sesuai pesanan, maka barang dapat langsung dikirim. Namun jika tidak , maka kepala bagian pembelian akan memesan barang kepada supplier. Setelah barang ada, barang akan dikirim ke pelanggan. Setiap biaya pengiriman biasanya menjadi tanggungan pelanggan. Kalaupun 30 tidak, perusahaan akan menaikkan harga per barang pesanan untuk membebankan biaya pengiriman tersebut. Biasanya dalam pengiriman luar kota, perusahaan akan menggunakan jasa ekspedisi untuk mengantarkan barang pesanan. Dalam hal ekspedisi yang akan dipakai, pelanggan dapat memilih apakah mereka mau memakai jasa ekspedisi yang ditunjuk oleh perusahaan atau pelanggan lebih memilih untuk mencari jasa ekspedisi sendiri. Dalam hal ini perusahaan memberi kebebasan kepada pelanggan dikarenakan biaya pengiriman ditanggung oleh pelanggan. III.4 Struktur Organisasi Perusahaan. Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda tergantung pada tujuan dan operasi perusahaan. Struktur organisasi dibutuhkan sebagai alat untuk memperjelas tugas dan tanggung jawab karyawan. Dengan adanya struktur organisasi pada perusahaan, maka dapat mencegah timbulnya pelimpahan kesalahan kepada orang lain. Selain itu, dapat menjalin komunikasi yang efektif yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan. PT LAM memiliki struktur organisasi fungsional, dimana setiap karyawannya bertanggung jawab sesuai dengan fungsinya. Dalam struktur organisasi PT LAM, tiap atasan mempunyai bawahan yang masing-masing memberi pertanggungjawaban atas pelaksanaan fungsinya. Berikut merupakan uraian tugas dan tanggung jawab yang terdapat dalam PT.LAM: 1. Dewan Komisaris. Dewan komisaris mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengawasan atas tindakan-tindakan direksi. 31 2. Direktur Utama. Direktur utama mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk memimpin jalannya aktivitas perusahaan. Dan menentukan kebijakan-kebijakan umum perusahaan. 3. Manager Keuangan dan Administrasi. Manajer keuangan dan administrasi bertanggung jawab penuh dalam hal-hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan dan mengatur penggunaan dana yang tersedia agar dapat melaksanakan kegiatan perusahaan. Manajer keuangan dan administrasi ini dibantu oleh: • Kepala bagian akuntansi, yang bertanggung jawab atas pencatatan seluruh transaksi yang dilakukan perusahaan dan proses akuntansi yang harus dilaksanakan sampai pada pembuatan laporan keuangan. • Kepala bagian penagihan, yang bertanggung jawab atas pembayaran dan tagihan kepada debitur dan kreditur. 4. Manajer Operasional. Manajer pemasaran bertanggung jawab dalam mengatur stabilitas dan kelancaran semua kegiatan penjualan, pembeliaan dan gudang supaya tetap terorganisir dengan baik. Manajer operasional dibantu oleh: • Kepala bagian penjualan, yang mengurusi semua pesanan dan transaksi penjualan produk sampai produk tersebut sampai ke tangan pelanggan. 32 • Kepala bagian pembelian, yang bertanggung jawab dalam melakukan pembelian produk yang diperlukan, jumlah dan kualitas barang yang dibelinya dari supplier. • Kepala bagian gudang, yang bertanggung jawab dalam keluar masuknya semua persediaan dalam gudang, menjaga dan memastikan persediaan dalam gudang tetap berada dalam batas limit minimum yang telah ditetapkan. 5. Manajer Pemasaran. Manajer pemasaran bertanggung jawab dalam kegiatan promosi penjualan dan riset pemasaran. Manajer pemasaran dibantu oleh staff pemasaran yang saling bekerja sama dalam melakukan promosi penjualan dan riset pasar baik di Jakarta maupun diluar Jakarta. 6. Manajer Personalia. Manajer personalia bertanggung jawab dalam menerima dan memutuskan hubungan kerja dengan para karyawan atas dasar konsultasi dengan kepala bagian lainnya serta persetujuan direksi. Manajer personalia dibantu oleh: • Kepala bagian kepegawaian, berhubungan dengan urusan buruh/pegawai, kesejahteraan dan menyeleksi penerimaan tenaga kerja baru yang dibutuhkan oleh perusahaan. • Kepala bagian umum, bertanggung jawab atas semua hal yang berkaitan dengan kelancaran pelaksanaan kegiatan perusahaan sehari-hari, misalkan mengatur absensi, kebersihan ruangan,sistem keamanan dan lain-lain. 33 Gambar 3.1 STRUKTUR ORGANISASI PT LAM Dewan Komisaris Direktur Utama Manager Keuangan dan Administrasi Kepala Bagian Akuntansi Kepala Bagian Penagihan Manager Operasional Manager Pemasaran Kepala Bagian Penjualan Kepala Bagian Pembelian Staff Pemasaran Manager Personalia Kepala Bagian Kepegawaian Kepala Bagian Umum Kepala Bagian Gudang III.5 Kebijakan Akuntansi Yang Ada di Perusahaan 1. Dasar akrual. Laporan keuangan perusahaan disusun berdasarkan konsep akrual basis yaitu aktiva, kewajiban, ekuiti, penghasilan dan beban diakui pada saat kewajiban bukan pada saat kas atau setara kas diterima/dibayar, dan dicatat serta disajikan dalam laporan keuangan pada periode terjadinya. 34 2. Persediaan dinilai dengan metode First In First Out ( FIFO ) 3. Pemilihan sumber dana dalam pengadaaan aktiva tetap. PT LAM memperoleh aktiva tetap secara langsung dengan melakukan pembelian secara tunai maupun kredit. Oleh karena itu, PT LAM hanya dapat melakukan pembebanan atas perolehan aktiva tetap tersebut secara bertahap yaitu dengan metode penyusutan. 4. Penilaian aktiva tetap Untuk aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan, kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Penyusutan dihitung dengan metode dan tarif sebagai berikut: Tabel 3.1 Metode Penyusutan Metode Jenis aktiva Tarif Garis lurus Bangunan 5% Prasarana 5%-10% Kendaraan 25% dan 50% Perabot dan perlengkapan 25% dan 50% Mesin dan peralatan 10% dan 12.5% Saldo menurun Dengan memakai metode garis lurus maka akan menghasilkan beban penyusutan yang tetap sama jumlahnya setiap tahunnya. Sedangkan metode penyusutan 35 dengan saldo menurun akan menghasilkan beban penyusutan yang lebih besar pada awal periode dan menurun pada periode-periode berikutnya. Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan dalam laporan laba rugi pada saat terjadi. Jika aktiva tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, maka biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan pada kegiatan usaha periode berjalan. 5. Penyisihan piutang usaha dilakukan atas dasar umur piutang dengan klasifikasi sebagai berikut: • berumur diatas 1-2 tahun disisihkan 20% • berumur diatas 2-3 tahun disishkan 40% • berumur diatas 3-4 tahun disisihkan 60% • berumur diatas 4-5 tahun disisihkan 80% • berumur diatas 5 tahun disisihkan 100% besarnya penyisihan piutang dipertimbangkan juga kualitas debitur terkait. Sedangkan piutang pegawai yang nyata-nyata tidak dapat ditagih karena yang bersangkutan pensiun/meninggal dunia dan ahli warisnya tidak dapat melunasinya,pegawai berhenti/ diberhentikan dan tidak mampu serta alamatnya tidak jelas serta debitur pailit, setelah diperhitungkan dengan hak-hak pegawai yang bersangkutan langsung dihapus bukukan dan dibebankan pada beban lainlainnya. 36 6. Dalam hal pendapatan dan beban, perusahaan mencatatnya sebagai berikut: • Pendapatan diakui setelah jasa diberikan. • Beban diakui bila telah menjadi beban dalam periode berjalan. III. 6 Penerapan Kewajiban Perpajakan Pada Perusahaan. Dalam proses pengumpulan data, penulis melakukan wawancara dan observasi dengan pihak perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan penulis, diketahui beberapa informasi tambahan yang memungkinkan timbulnya masalah perpajakan antara lain:. 1. metode penyusutan yang digunakan perusahaan adalah saldo menurun dan garis lurus. 2. dalam rangka peningkatan kesejahteraan pada karyawannya maka perusahaaan memberikan tunjangan hari raya kepada karyawannya setahun sekali. 3. perusahaan mengeluarkan sumbangan, dimana biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka kegiatan sosial. 4. perusahaan membuat kebijakan yang mengharuskan karyawannya untuk menggunakan seragam saat bekerja. Atas kebijakan tersebut, perusahaan mengeluarkan biaya untuk pembuatan seragam. 5. perusahaan mengeluarkan biaya untuk membeli surat kabar yaitu berupa koran. Tetapi biaya ini dianggap sebagai natura karena sifatnya umum dan dinikmati karyawan. 6. biaya entertainment perusahaan merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjamu mitra bisnis. Selama ini perusahaan belum membuat daftar 37 nominatif atas biaya representasi tersebut. Hal ini membuat biaya representasi memiliki potensi untuk dilakukan koreksi fiskal. III.7. Perencanaan Pajak yang Dilakukan Perusahaan Untuk mengefisiensikan kewajiban pajak yang terutang, PT LAM melakukan perencanaan pajak yang bertujuan untuk meminimalkan beban pajak tanpa harus melanggar ketentuan dan peraturan perundangan-undangan perpajakan yang berlaku, supaya tidak terkena sanksi-sanksi pajak di kemudian hari. Berikut ini adalah perencanaan pajak yang telah dilakukan oleh PT LAM, yaitu: 1. Perencanaan Pajak Penghasilan Pasal 21. Berkenaan dengan PPh 21, perencanaan pajak yang telah dilakukan perusahaan adalah dengan: • Karyawan mendapat Tunjangan Hari Raya (THR) yang dibayarkan oleh perusahaan pada hari besar agama setiap tahunnya. • Perusahaan mengeluarkan biaya makan dan minum karyawan dan mencatatnya dalam biaya tunjangan makan berupa uang kepada karyawan. • Perusahaan mengeluarkan biaya transportasi kepada tiap karyawan dan mencatatnya sebagai tunjangan transportasi berupa uang. 2. Perencanaan pajak terhadap pajak terutang. Perusahaan melakukan penundaaan pembayaran pajak dengan cara melakukan pembayaran pada saat mendekati tanggal jatuh tempo, akan tetapi tidak melewati batas tanggal jatuh tempo. 38 3. Perencanaan pajak terhadap penghindaran pemeriksaan pajak. Perusahaan berusaha untuk menghindari pemeriksaan pajak dengan cara tidak terlambat memasukkan SPT dan selalu memasukkan SPT. 4. Perencanaan pajak terhadap kepatuhan peraturan pajak. Perusahaan menghindari pelanggaran terhadap peraturan perpajakan yang berlaku dengan menyusun Laporan Keuangan sesuai dengan peraturan pajak, menghitung, melapor, membayar sesuai dengan peraturan perundangundangan perpajakan. III.8. Laporan Keuangan Tahun 2005,2006,2007 PT LAM. Bagi suatu perusahaan, laporan keuangan sangatlah dibutuhkan dalam mengambilan keputusan bagi pihak internal perusahaan sekaligus sebagai ukuran keberhasilan suatu perusahaan. PT LAM telah menyusun laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi setiap tahunnya untuk menjadi dasar perhitungan besarnya penghasilan kena pajak dan memberikan kepastian akan kepatuhan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan dengan baik dan benar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Berikut ini merupakan laporan keuangan PT LAM, yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi pada tahun 2005,2006,2007. 39