BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI II.1. TINJAUAN UMUM II.1.1. Pengertian Apartemen Beberapa definisi dari kata ‘Apartemen’ sebagai berikut : • Menurut buku Site Planning (1984 : 252), apartemen didefinisikan sebagai “....several dwelling units share a common (usually an indoor) access and are enclosed by a common structural envelope...”, yang berarti beberapa unit hunian yang saling berbagi akses yang sama dan dilingkupi oleh struktur kulit bangunan yang sama. • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993 : 51), apartemen didefinisikan sebagai tempat tinggal (terdiri atas kamar duduk, kamar tidur, kamar mandi, dapur, dsb) yang berada pada satu lantai bangunan bertingkat; rumah flat; rumah pangsa; bangunan bertingkat terbagi dalam beberapa tempat tinggal. • Menurut buku Apartments:Their Design and Development, (1967 : 6), apartemen didefinisikaan sebagai “....the apartment is the background for a series of emotional experience. It should be a relaxing haven from the tensions of earning a living, from noise and worry and strain. It should provide beauty, convinience, security, and privacy for the family living in it.”, yang berarti apartemen adalah dasar dari kumpulan pengalaman emosi. Apartemen harus menjadi suatu wadah relaksasi untuk melepas lelah karena kegiatan mencari nafkah serta bebas dari kebisingan, kecemasan dan tekanan. Apartemen harus 7 memberikan keindahan, kenyamanan, keamanan dan privasi bagi keluarga yang tinggal di dalamnya. • Menurut website www.thefreedictionary.com, apartemen didefinisikan sebagai “a room of suite of rooms designed as a residence and generally located in a building occupied by more than one household”, yang berarti sebuah ruang dari sekumpulan ruang yang dirancang sebagai tempat tinggal dan umumnya terletak di dalam suatu bangunan yang dihuni oleh lebih dari satu keluarga. Secara umum, apartemen dapat didefinisikan sebagai suatu bangunan bertingkat lebih dari satu yang di dalamnya merupakan kumpulan dari beberapa unit hunian, dengan tiap unit hunian memiliki ruang untuk hidup yang lengkap, dimana para penghuninya saling berbagi fasilitas yang sama. II.1.2. Karakteristik Apartemen Ada beberapa hal yang dapat membedakan antara satu apartemen dengan apartemen lainnya seperti, tinggi bangunan, penampilan fisik, fasilitas yang disediakan, struktur yang digunakan, dan kelas apartemen, namun secara garis besar apartemen memiliki ciri-ciri sebagai berikut : o Memiliki jumlah lantai lebih dari satu o Terdiri atas beberapa unit hunian dalam satu lantai o Setiap unit hunian terdiri atas minimal 3 macam ruang yaitu ruang tidur, dapur dan kamar mandi. o Setiap penghuni akan saling berbagi fasilitas yang ada pada apartemen o Sirkulasi vertikalnya berupa tangga atau lift sementara sirkulasi horizontalnya berupa koridor 8 o Setiap unit akan mendapatkan jendela yang menghadap ke luar bangunan Adapun ruang-ruang yang umumnya ada pada sebuah apartemen antara lain : o Ruang duduk Ruang duduk harus dapat menampung aktivitas bersama suatu keluarga seperti menonton, mendengar musik, membaca, dan tempat bermain anak-anak, sekaligus sebagai tempat relaksasi individual. Pada beberapa apartemen, ruang duduk juga berfungsi sebagai ruang tamu. Adapula ruang duduk yang sekaligus menyatu dengan kamar tidur, terutama pada unit hunian tipe studio dengan luas paling minimal. o Ruang makan Ruang makan letaknya dekat dengan dapur dan adakalanya menyatu dengan dapur ataupun ruang duduk untuk menghemat ruang. o Dapur Dapur harus dapat mewadahi semua aktivitas persiapan makanan, penyimpanan dan penyajian makanan. o Kamar tidur Setiap kamar tidur harus memiliki ruang yang cukup untuk menampung dua orang dan harus memiliki jendela yang menghadap ke luar bangunan untuk keperluan pencahayaan dan pengudaraan. Kamar tidur harus dirancang supaya kedap suaranya semaksimal mungkin untuk kenyamanan tidur penghuninya. o Kamar mandi Perlengkapan kamar mandi yang paling standar terdiri dari kloset (duduk atau jongkok) dan shower atau bak mandi, wastafel dapat ditambahkan namun tidak 9 mutlak. Pada kamar mandi apartemen menengah ke atas, kamar mandi dilengkapi dengan bath tub, adapula yang memiliki ruang peralihan tempat peralatan mandi (handuk dll) atau kamar rias. Pada apartemen mewah, ada penambahan ruang-ruang seperti ruang kerja, ruang penerima tamu, foyer, ruang khusus pembantu, perpustakaan dan ruang baca, ruang rias, ruang penyimpanan pakaian. III.1.3. Pengelompokkan Apartemen Apartemen dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan sistem kepemilikan, golongan ekonomi penghuninya, arsitektural bangunannya, jenis pembiayaannya, serta sistem pelayanan dan kelengkapannya. A. Apartemen berdasarkan sistem kepemilikan Ada dua jenis apartemen berdasarkan kepemilikan antara lain (Apartments:Their Design and Development, 1967 : 39-42) : • Apartemen dengan sistem sewa Pada apartemen ini, penghuni hanya membayar biaya sewa unit yang ditempatinya kepada pemilik apartemen dan biasanya biaya itu dibayarkan per bulan ataupun per tahun. Biaya utilitas seperti listrik, air, gas, telepon ditanggung sendiri oleh penghuni. Sementara biaya maintenance dan gaji pegawai pengelola apartemen ditanggung oleh pemilik. Penghuni yang tidak ingin tinggal lagi di apartemen tersebut harus mengembalikan apartemen tersebut kepada pemiliknya, kemudian pemilik akan mencari lagi orang baru untuk mengisi unit-unitnya yang kosong. 10 • Apartemen dengan sistem beli Apartemen dengan sistem beli dapat terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu: Apartemen dengan sistem kepemilikan bersama (cooperative ownership) Pada apartemen ini, setiap penghuni memiliki saham dalam perusahaan pemilik apartemen serta menempati satu unit tertentu sesuai dengan ketentuan perusahaan. Penghuni hanya bisa menjual unitnya kepada orang yang telah dianggap cocok oleh penghuni apartemen lainnya. Bila terdapat unit apartemen yang kosong, maka sahamnya akan dibagi rata diantara penghuni dan mereka harus menanggung semua biaya maintenance unit yang kosong tersebut, sampai unit tersebut ditempati oleh penghuni baru. Condominium Pada apartemen ini, setiap penghuni menjadi pemilik dari unitnya sendiri dan memiliki kepemilikan yang sama dengan penghuni lainnya terhadap fasilitas dan ruang publik. Penghuni bebas untuk menjual, menyewakan ataupun memberikan kepemilikannya kepada orang lain. Jika terdapat unit apartemen yang kosong, maka biaya maintenance unit itu ditanggung oleh badan pengelola apartemen itu. B. Apartemen berdasarkan golongan ekonomi penghuninya Ada 3 macam apartemen berdasarkan golongan ekonomi penghuninya yaitu (Apartments:Their Design and Development, 1967 : 42-43) : • Apartemen golongan bawah • Apartemen golongan menengah 11 • Apartemen mewah Perbedaan antara ketiga jenis apartemen ini hanya terletak pada ukuran ruang pada tiap unit hunian, serta fasilitas yang disediakan oleh apartemen tersebut. Semakin besar ukuran unit dan semakin banyak fasilitas yang tersedia, semakin mahal harga per unit apartemen tersebut. C. Apartemen berdasarkan jenis pembiayaannya Ada dua jenis apartemen berdasarkan jenis pembiayaannya yaitu: • Apartemen yang dibiayai oleh pemerintah • Apartemen yang dibiayai oleh swasta/investor Perbedaan antara kedua jenis apartemen ini umumnya berpengaruh pada status kepemilikan unit-unit dalam apartemen tersebut. Apartemen yang dibiayai oleh pemerintah umumnya berharga murah dan memiliki sistem sewa atau sistem beli dengan tipe kepemilikan bersama (cooperative), dan seringkali dibangun untuk menampung masyarakat kalangan bawah yang tidak memiliki tempat tinggal, disebut pula dengan istilah rumah susun. Sementara apartemen yang dibiayai oleh investor swasta umumnya diperuntukkan bagi kalangan menengah dan kalangan atas, dengan sistem sewa atau sistem beli dalam bentuk condominium. D. Apartemen berdasarkan sistem pelayanan dan kelengkapannya Ada tiga jenis apartemen berdasarkan sistem pelayanan dan kelengkapannya yaitu: • Apartemen serviced dan furnished Pada apartemen ini, setiap unit dijual atau disewakan lengkap dengan perabotan standar seperti meja dan kursi makan, sofa ruang duduk, tempat tidur, lemari- 12 lemari, meja dan kursi kerja dll., serta terdapat pelayanan pembersihan dan pemeliharaan ruang dari pihak pengelola, adapula yang menyediakan pelayanan binatu seperti umumnya pelayanan kamar pada hotel. • Apartemen serviced dan non-furnished Pada apartemen ini, setiap unit dijual atau disewakan tanpa perabotan namun dilengkapi dengan pelayanan sebagaimana layaknya pada hotel-hotel. • Apartemen non-serviced dan non-furnished Pada apartemen ini, setiap unit dijual atau disewakan tanpa perabotan dan tanpa pelayanan. Tipe apartemen demikian yang paling sering dijumpai di Indonesia. E. Apartemen berdasarkan arsitektural bangunannya Secara arsitektural bangunan, apartemen dapat dikelompokkan berdasarkan ketinggian bangunan, sirkulasi vertikal, sirkulasi horizontal, sistem penyusunan lantai, bentuk massa bangunan, standar besaran ruang, dan jumlah kamar tidur. 1. Apartemen berdasarkan ketinggian bangunan (Apartments:Their Design and Development, 1967 : 44 - 47) Apartemen Low-rise Apartemen jenis ini biasanya memiliki ketinggian antara 2 – 4 lantai. Apartemen ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa tipe yaitu : o Garden Apartment, memiliki ciri-ciri sbb : - Ketinggian bangunan antara 2 -3 lantai - Tiap unit hunian memiliki teras dan balkon tersendiri 13 - Umumnya terdapat pada daerah pinggiran kota dengan kepadatan rendah (maksimal 30 keluarga per hektar) - Memiliki banyak ruang terbuka hijau dan tempat parkir yang dekat dengan bangunan - Antara massa bangunan satu dengan bangunan lain terdapat ruang terbuka pemisah yang cukup luas o Row house, townhouse atau maisonette, memiliki ciri-ciri sbb : - Ketinggian bangunan antara 1- 2 lantai - Antara massa bangunan satu dengan lainnya saling berdempetan atau bahkan saling berbagi tembok pembatas yang sama - Ruang terbuka yang ada hanya berupa halaman depan dan halaman belakang yang sempit pada setiap massa bangunan - Umumnya dibangun pada daerah dengan kepadatan sedang (antara 35 – 50 unit per hektar) Apartemen Mid-rise Apartemen ini memiliki ketinggian antara 4 – 8 lantai. Apartemen High-rise Apartemen tipe ini memiliki ketinggian diatas 8 lantai. Tipe apartemen ini umumnya merupakan apartemen untuk golongan menengah keatas karena biasanya dibangun di daerah yang memiliki keterbatasan lahan dan harga lahannya mahal serta biaya konstruksi bangunannya cukup mahal. Apartemen ini seringkali berlokasi di tengah kota dan cukup dekat ke pusat bisnis. Pada dasarnya para pembeli/penyewa apartemen ini bertujuan 14 mendapatkan pemandangan lingkungan sekitar tanpa terhalang bangunan lain. 2. Apartemen berdasarkan sirkulasi horizontal Sirkulasi horizontal pada apartemen adalah berupa koridor. Berdasarkan macam bentuk koridor, apartemen dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : Single-loaded corridor apartment Apartemen dengan tipe koridor ini dapat terbagi lagi menjadi dua yaitu : o Open corridor apartment Koridor pada tipe ini bersifat terbuka dengan pembatas terhadap ruang luar berupa tembok atau railing yang ketinggiannya tidak lebih dari 1 – 1,5 meter. o Closed corridor apartment Koridor bersifat tertutup oleh dinding, kadang memiliki bukaan berupa jendela ataupun jalusi atau bahkan tidak ada bukaan sama sekali. Double-loaded corridor apartment Tipe koridor pada apartemen ini dikelilingi oleh unit-unit hunian sehingga seringkali terletak ditengah-tengah bangunan (central corridor). 3. Apartemen berdasarkan sirkulasi vertikal Berdasarkan sirkulasi vertikal, apartemen dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu (Site Planning, 1984 : 280 – 281) : Walk-up Apartment Pada apartemen ini sirkulasi vertikal utamanya adalah menggunakan tangga. Ketinggian bangunan apartemen ini maksimal hanya 4 lantai. Apartemen ini 15 dirancang dengan koridor seminimal mungkin dan kebanyakan unit hunian dekat dengan tangga sirkulasi. Apartemen ini dapat dibagi lagi menjadi dua berdasarkan letak tangga sirkulasinya, yaitu : o Core – type walk up apartment Pada apartemen tipe ini tangga sirkulasi (stair core) dikelilingi oleh unitunit hunian. Berdasarkan jumlah unit hunian yang mengelilinginya, apartemen ini dapat dibagi lagi menjadi 3 tipe yaitu : - Duplex : tangga sirkulasi apartemen dikelilingi dua unit hunian - Triplex : tangga sirkulasi apartemen dikelilingi tiga unit hunian - Quadruplex : tangga sirkulasi apartemen dikelilingi empat unit hunian o Corridor – type walk up apartment Pada apartemen ini tangga sirkulasi terletak di kedua ujung koridor. Dengan menggunakan tipe sirkulasi ini dapat memperbanyak jumlah unit pada satu lantai. Elevator Apartment Pada apartemen ini sirkulasi vertikal utamanya adalah lift dan memiliki sirkulasi vertikal sekunder berupa tangga yang seringkali juga merupakan tangga darurat. Umumnya apartemen ini dilengkapi dengan lobby atau ruang tunggu lift. Ketinggian bangunan umumnya diatas 6 lantai. Ada dua macam sistem lift yang dapat digunakan pada tipe apartemen ini yaitu: o Lift yang digunakan berhenti di setiap lantai bangunan o Lift yang digunakan diprogram untuk berhenti hanya pada lantai-lantai tertentu pada bangunan (Skip – floor elevator system). Umumnya sistem 16 ini digunakan pada apartemen dengan sistem penyusunan lantai Duplex. Kelebihan sistem ini antara lain dapat mengurangi koridor publik dan memperluas ukuran unit hunian pada lantai dimana lift tidak berhenti. Kelemahannya terletak pada perlunya menambah tangga pada setiap unit hunian. 4. Apartemen berdasarkan sistem penyusunan lantai Ada dua macam apartemen berdasarkan sistem penyusunan lantainya yaitu : Simplex apartment Pada apartemen ini semua ruangan pada unit hunian berada pada satu lantai. Tipe apartemen ini paling sering dijumpai di daerah kota yang memiliki kepadatan tinggi dan permintaan akan hunian yang banyak. Bila apartemen menggunakan lift, maka lift tersebut akan berhenti di setiap lantai. Kelemahan apartemen ini terletak pada banyaknya ruang yang terbuang untuk sirkulasi koridor. Kelebihannya, pada satu bangunan apartemen, jumlah unit yang dapat diperoleh dapat dimaksimalkan sehingga lebih banyak unit yang dapat dijual. Duplex apartment Pada apartemen ini, setiap unit hunian terdiri atas dua lantai, sehingga ruang-ruang pada unit hunian akan terbagi antara dua lantai. Pada lantai satu umumnya terdiri atas ruang yang untuk aktifitas bersama seperti ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur. Sementara di lantai kedua terdiri atas ruang untuk aktifitas pribadi seperti ruang tidur, ruang kerja, kamar mandi. Tipe apartemen ini umumnya diperuntukkan bagi kalangan menengah ke 17 atas. Kelebihan tipe ini adalah dapat menghemat ruang untuk sirkulasi (koridor) bila lift diprogram tidak berhenti pada setiap lantai, dan dapat memberikan kesan ruang luas pada penghuninya serta ruang-ruang privat akan lebih terjaga privasinya. Kelemahannya, pada tiap unit harus disediakan tangga yang akan merepotkan bagi orang lanjut usia dan balita. Triplex apartment Hampir sama dengan sistem duplex, hanya saja pada tipe ini, setiap unit hunian terdiri atas 3 lantai. Pembagian ruang pada tiap lantai hampir sama dengan sistem duplex. Pada lantai pertama terdapat ruang servis seperti gudang, foyer, kamar pembantu, ruang cuci dsb, sementara ruang bersama dan ruang privat masing-masing berada pada lantai dua dan tiga. Umumnya diperuntukkan bagi apartemen golongan atas dan berkarakteristik sangat mewah. 5. Apartemen berdasarkan bentuk massa bangunan Ada 3 macam tipe apartemen berdasarkan bentuk massa bangunannya yaitu (Apartments:Their Design and Development, 1967 : 46) : Apartemen berbentuk Slab Pada apartemen berbentuk slab, antara tinggi bangunan dan lebar/panjang bangunan hampir sebanding, sehingga bangunan berbentuk seperti kotak yang pipih. Biasanya memiliki koridor yang memanjang dengan unit-unit hunian berada di salah satu atau kedua sisi koridor. Apartemen berbentuk Tower 18 Pada apartemen berbentuk tower, lebar/panjang bangunan lebih kecil dibandingkan dengan tingginya sehingga bentuk bangunan seperti tiang. Biasanya ketinggian bangunannya diatas 20 lantai. Sistem sirkulasinya menggunakan sistem core karena menggunakan lift. Ada berbagai variasi bentuk tower antara lain : o Single tower Apartemen dengan hanya satu massa bangunan. Core umumnya terletak di tengah. Ruang koridor dapat diminimalkan. Unit-unit hunian akan terletak dekat dengan tangga dan lift. Berdasarkan bentuk massa, apartemen dengan satu tower dapat dibedakan menjadi tower plan, expanded tower plan, circular plan, cross plan, dan five wing plan. o Multi tower Apartemen yang memiliki lebih dari satu massa bangunan. Antara massa bangunan dapat dihubungkan oleh suatu massa penghubung ataupun hanya berupa pedestrian penghubung saja. Bila massa bangunan dihubungkan oleh suatu massa penghubung, umumnya massa penghubung terletak di tengah dengan massa lain mengelilinginya. Lift dan tangga diletakkan pada massa penghubung tersebut. Sementara untuk massa yang hanya dihubungkan oleh pedestrian, tiap massa akan memiliki lift dan tangga masing-masing. Apartemen dengan bentuk Varian (campuran antara Slab dan Tower) 19 Tipe - tipe hunian pada Apartemen Ada 5 macam tipe hunian yang sering dijumpai pada apartemen berdasarkan jumlah kamar tidur, antara lain : Keterangan Ruang-ruang yang ada Tipe Penghuni Studio -1 kamar mandi -dapur kecil dan ruang makan menjadi satu -ruang duduk dan kamar tidur menjadi satu -1 kamar mandi -dapur dan ruang makan menjadi satu -ruang duduk -kamar tidur -1 atau 2 kamar mandi -dapur -ruang duduk dan ruang makan menjadi satu -kamar tidur -Lajang -Pasangan muda baru menikah -Orang lanjut usia 1 Kamar tidur 2 Kamar tidur 3 Kamar tidur Penthouse yang -Lajang -Pasangan muda yang baru menikah -Pasangan lanjut usia -Keluarga kecil dengan 1 atau 2 anak yang masih kecil / belum menikah -Pasangan lanjut usia yang tinggal dengan sanak saudara -2 kamar mandi dengan satu kamar mandi -Keluarga kecil dengan 3 – 4 anak yang masih kecil dalam kamar tidur / belum menikah -dapur -ruang duduk -ruang makan (bisa juga ruang duduk dan ruang makan menjadi satu) -kamar tidur (bisa juga 2 kamar tidur ditambah satu kamar pembantu) -Pasangan muda yang -terdiri atas 2 lantai baru menikah -3 sampai 5 kamar tidur -Keluarga besar dengan 4-3 kamar mandi 5 anak -dapur -Orang-orang kalangan -ruang makan atas -ruang duduk/ruang keluarga -ruang kerja -ruang tamu -foyer -adapula yang mempunyai kamar pembantu -untuk yang sangat mewah ada yang ditambah ruang seperti ruang baca, 20 Fasilitas standar apartemen Ada beberapa fasilitas standar yang terdapat pada apartemen berdasarkan kelas apartemen tersebut antara lain : Lokasi Dalam hunian Bawah Menengah Mewah -Penjaga pintu dan -Intercom telepon -Alarm pintu -Balkon yang luas -Balkon ruangan -Pendingin ruangan -Pendingin terpusat tersendiri -Entrance servis -Ruang pembantu -Parkir yang terjaga -Binatu -Binatu ketat -Lobby kecil -Area komersial -Tempat berbelanja -Ruang bersama -Tempat penyimpanan -Lift servis -Penjaga pintu barang bersama -CCTV -Parkir sistem valet -Ruang pertemuan -Pusat kebugaran -Kolam renang tertutup -Parkir di luar ruangan -Parkir dengan -Taman -Tempat menjemur pengawasan atau -Area rekreasi pakaian parkir dalam bangunan -Country club -Tempat bermain di -Kolam renang luar ruangan -Tempat duduk-duduk di luar ruangan -Kolam renang unit -Penjaga keamanan Dalam bangunan Pada tapak 21 II.2. TINJAUAN KHUSUS II.2.1. Tinjauan terhadap Tapak Luas Tapak : ± 15000 m2 KDB : 60 % KLB : 2,5 Ketinggian lantai maksimal : 8 lantai Peruntukkan lahan : pemukiman/komersial/bangunan umum Batas-batas tapak : o Utara : Kawasan pertokoan dan pemukiman o Selatan : Kampus Anggrek Universitas Bina Nusantara o Timur : Jalan Raya Kebon Jeruk lebar 18 meter o Barat : Kawasan pemukiman dan pertokoan Garis Sepadan Bangunan : o Sisi timur berhadapan dengan jalan Raya Kebon Jeruk : 15 m 15 m GAMBAR 1. UKURAN TAPAK 22 GAMBAR 2. BATAS TAPAK II.2.2 Kondisi Iklim Lingkungan Temperatur udara : - temperatur tertinggi rata-rata : 270C-320C - temperatur terendah rata-rata : 200C-230C Kelembaban udara rata-rata : 76%-80% Kecepatan angin rata-rata :2-4 m/detik Curah hujan rata-rata : 1000mm-5000mm pertahun Kondisi langit berawan dengan jumlah awan 60%-90% Luminansi langit untuk: - tertutup awan tipis seluruhnya : 7000 cd/m2 - tertutup awan tebal seluruhnya : 850 cd/m2 Radiasi matahari global harian rata-rata adalah 400 Watt/ m2 23 II.2.3 Tinjauan terhadap Topik dan Tema Topik dari bangunan apartemen yang dirancang adalah arsitektur tropis dengan penekanan terhadap tema pengendalian panas dalam bangunan. Definisi Arsitektur tropis Arsitektur tropis sering didefinisikan dari konteks budaya, sehingga sering sekali orang-orang beranggapan bahwa arsitektur tropis adalah arsitektur dengan gaya dan bentuk bangunan yang tradisional seperti rumah-rumah adat di Indonesia. Padahal bisa saja estetika dan bentuk bangunannya mencerminkan arsitektur klasik, modern, minimalis dsb. Memang rumah-rumah adat di Indonesia cenderung memiliki bentuk dan estetika yang merupakan hasil penemuan nenek moyang dalam rangka merespon kelemahan iklim tropis, namun bukan berarti bentuk dan estetika rumah adat menjadi ikon dari arsitektur tropis. Pemahaman terhadap arsitektur tropis hendaknya dilihat dari kualitas fisik ruang yang dibentuknya. Oleh karena itu definisi arsitektur tropis yang sebenarnya bukan arsitektur tradisional melainkan seni perancangan bangunan yang mampu memecahkan persoalan yang ditimbulkan oleh iklim tropis supaya dapat menciptakan kenyamanan fisik yang ideal bagi manusia yang tinggal di dalam bangunan tersebut. Arsitektur tropis pada bangunan apartemen Iklim tropis di Indonesia termasuk dalam kategori iklim tropis lembab dengan ciricirinya sebagai berikut (Fisika Bangunan 1, 2004 :2): -suhu udara relatif tinggi dengan amplitudo siang-malam kecil (24 – 32 0C) -kelembaban udara tinggi sekitar 60 % - 95 % 24 -tidak ada perbedaan jelas antara musim kering dan basah (saling tumpang tindih) -kecepatan angin rendah terutama pagi dan malam, siang hari angin berhembus cukup kuat - radiasi matahari cukup tinggi (>900W/ m2) -curah hujan deras dan dapat turun dalam beberapa hari berturut-turut dan umumnya terjadi pada siang atau sore hari -hampir selalu berawan -karat logam dan pelapukan organik mudah terjadi -flora beraneka ragam dan subur (misalnya jamur, lumut dll.) -fauna beraneka ragam termasuk serangga yang mengganggu dan berbahaya Kondisi iklim tropis lembab ini tidak seluruhnya sesuai dengan kenyamanan fisik ideal yang dibutuhkan manusia, misalnya temperatur dan kelembaban udara yang melebihi batas ideal sementara kecepatan anginnya sangat rendah. Oleh karena itu, arsitektur tropis yang akan diterapkan pada bangunan adalah arsitektur tropis lembab yang dapat memodifikasi kelemahan dari iklim tropis lembab dan memaksimalkan potensi dari iklim tersebut. Tinjauan terhadap tema Pengendalian Panas pada Bangunan Pengendalian panas pada bangunan merupakan salah satu prinsip arsitektur tropis yang harus diterapkan pada bangunan apartemen. Hal ini disebabkan oleh fungsi apartemen sebagai tempat tinggal manusia. Sebagaimana yang telah diketahui, tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang sangat mempengaruhi kualitas kehidupan dan produktivitas manusia tersebut. Oleh karena 25 itu, tempat tinggal hendaknya menjadi tempat dimana manusia dapat beristirahat dan melakukan kegiatan hidupnya dengan nyaman. Dalam konteks ini, nyaman yang dimaksud adalah tidak merasa kepanasan dalam bangunan. Beberapa strategi umum yang perlu diperhatikan dalam pengendalian panas adalah perletakkan bangunan yang tepat, pencegahan terhadap efek rumah kaca dan mencegah terjadinya akumulasi panas dalam ruangan. II.2.4. Studi Banding II.2.4.1. Apartemen Taman Gloria – Jakarta Barat Apartemen Taman Gloria terletak di Jalan Kyai Tapa, kawasan Grogol, Jakarta Barat tepat disamping fakultas kedokteran Universitas Trisakti. Berikut adalah gambar lingkungan sekitar tapak : Pada kompleks apartemen ini secara garis besar terbagi atas dua fungsi yaitu fungsi komersial dan fungsi hunian. Fungsi komersial berbentuk ruko yang disewakan untuk umum dan terletak pada bagian depan tapak. Sementara fungsi hunian terletak pada bagian belakang tapak. Berikut adalah gambar skematik tapak : 26 PARKIR TAMU APARTEMEN ENTRANCE UNTUK PEJALAN KAKI JLN TAWAKAL HUNIAN KOMERSIAL PARKIR TAMU RUKO EXIT KENDARAAN JLN KYAI TAPA ENTRANCE KENDARAAN Parkir pada apartemen terdiri atas parkir tamu untuk ruko, parkir tamu untuk apartemen dan parkir mobil dan motor untuk penghuni apartemen yang letaknya di JLN TAWAKAL basement apartemen. Berikut ini adalah gambar skematik sirkulasi pada tapak : HUNIAN KOMERSIAL Keterangan : Sirkulasi kendaraan Sirkulasi manusia Entrance-exit basement Indomart JLN KYAI TAPA Entrance khusus untuk pejalan kaki dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi orang luar dari arah jalan Tawakal untuk masuk ke kompleks apartemen, karena adanya toko swalayan kecil yang dibuka untuk umum (Indomart). Entrance antara kendaraan dan entrance pejalan kaki tidak dipisah, demikian juga sirkulasinya. 27 Apartemen ini pada awalnya dirancang untuk umum namun dengan target utamanya adalah para mahasiswa. Namun kondisi sekarang memperlihatkan komposisi persentase mahasiswa 50% dan umum 50%. Hal ini diperkirakan akibat dari lokasi apartemen yang terletak di kawasan bisnis sehingga banyak diminati oleh pegawai kantor dan keluarga yang bekerja atau mempunyai usaha di sekitar lingkungan tersebut. Apartemen ini terdiri atas 16 lantai dengan perincian: lantai 1 untuk kegiatan komersial, lantai 2 untuk pengelola, lantai 3-16 untuk hunian dan lantai 5 untuk fasilitas kolam renang. Berikut adalah tabel perbandingan tipe unit yang ada dengan persentasenya : Tipe unit Persentase Jumlah unit tiap lantai Tipe studio 40% 8 unit Tipe 1 kamar 40 % 8 unit Tipe 2 kamar 20% 4 unit Berikut ini adalah gambar dari beberapa macam tipe kamar di apartemen tersebut : U o Tipe StudioÆ Luas 29,50 m2 28 U o Tipe 1 kamar Æ 36 m2 U LUAS 41, 50 m2 U o Tipe 2 kamar LUAS 43 m2 II.2.4.2.Apartemen Mediterania – Jakarta Barat Apartemen Mediterania terletak di jalan Tanjung Duren Raya, Jakarta Barat. Dibangun diatas lahan seluas 22 hektar, apartemen ini terdiri atas 4 tower, dengan 29 masing-masing tower terdiri atas 35 lantai, memiliki total unit hunian sebanyak 2694 unit. Unit hunian pada apartemen terdiri atas 3 tipe unit yaitu tipe 1 kamar tidur, tipe 2 kamar tidur dan tipe 3 kamar tidur. Apartemen ini terletak dekat dengan beberapa Universitas terkemuka di Jakarta seperti Ukrida, Trisakti dan Untar, serta dekat dengan kawasan bisnis Slipi sehingga banyak diminati oleh para mahasiswa (40%) dan keluarga dari kalangan menengah (60%). Fasilitas yang disediakan oleh apartemen ini sangat beragam, diantaranya: o Fitness gym o Kolam renang o Lapangan tenis o Swalayan (Hero) o Jogging track o Toko-toko retail Berikut ini adalah gambar tapak dan denah dari apartemen Mediterania : 30 Berikut ini adalah foto dari salah satu unit dengan tipe 2 kamar tidur : VIEW KE KOLAM RENANG BALKON RUANG DUDUK RUANG TIDUR UTAMA RUANG TIDUR DAPUR KAMAR MANDI 31 II.2.4.3.Kesimpulan Studi Banding Dari hasil survey lapangan terhadap dua apartemen diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : o Sistem double-loaded corridor yang tidak memiliki bukaan seperti pada apartemen Taman Gloria menyebabkan koridor menjadi gelap dan pengap. Pada apartemen tersebut koridor memiliki bau yang tak sedap karena pertukaran udara sangat jarang terjadi dan pencahayaannya seluruhnya berasal dari lampu bahkan di siang hari. o Bila menggunakan sistem double-loaded corridor dengan bukaan pada ujung saja, maka koridor tidak boleh terlalu panjang karena cahaya akan sulit masuk. o Tidak adanya ventilasi silang menyebabkan pertukaran udara dalam ruang berlangsung lambat. Seperti halnya terlihat pada denah kamar apartemen Taman Gloria, aliran udara tidak dapat menjangkau area kamar mandi sehingga pada saat survey, tercium bau tak sedap dari kamar mandi karena cukup lama tidak dibersihkan. o Pada tapak sebaiknya diberi pemisahan antara sirkulasi manusia dan kendaraan karena bila tidak diberi pemisahan sebagaimana halnya pada apartemen Gloria, pejalan kaki harus sangat waspada karena adakalanya mobil lewat pada jalan yang sama. 32