tinjauan dan landasan teori

advertisement
BAB II
TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI
II.1.
TINJAUAN UMUM
II.1.1. Pengertian Apartemen
Beberapa definisi dari kata ‘Apartemen’ sebagai berikut :
•
Menurut buku Site Planning (1984 : 252), apartemen didefinisikan sebagai
“....several dwelling units share a common (usually an indoor) access and are
enclosed by a common structural envelope...”, yang berarti beberapa unit hunian
yang saling berbagi akses yang sama dan dilingkupi oleh struktur kulit
bangunan yang sama.
•
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993 : 51), apartemen didefinisikan
sebagai tempat tinggal (terdiri atas kamar duduk, kamar tidur, kamar mandi,
dapur, dsb) yang berada pada satu lantai bangunan bertingkat; rumah flat; rumah
pangsa; bangunan bertingkat terbagi dalam beberapa tempat tinggal.
•
Menurut buku Apartments:Their Design and Development, (1967 : 6),
apartemen didefinisikaan sebagai “....the apartment is the background for a
series of emotional experience. It should be a relaxing haven from the tensions
of earning a living, from noise and worry and strain. It should provide beauty,
convinience, security, and privacy for the family living in it.”, yang berarti
apartemen adalah dasar dari kumpulan pengalaman emosi. Apartemen harus
menjadi suatu wadah relaksasi untuk melepas lelah karena kegiatan mencari
nafkah serta bebas dari kebisingan, kecemasan dan tekanan. Apartemen harus
7
memberikan keindahan, kenyamanan, keamanan dan privasi bagi keluarga yang
tinggal di dalamnya.
•
Menurut website www.thefreedictionary.com, apartemen didefinisikan sebagai
“a room of suite of rooms designed as a residence and generally located in a
building occupied by more than one household”, yang berarti sebuah ruang dari
sekumpulan ruang yang dirancang sebagai tempat tinggal dan umumnya terletak
di dalam suatu bangunan yang dihuni oleh lebih dari satu keluarga.
Secara umum, apartemen dapat didefinisikan sebagai suatu bangunan bertingkat
lebih dari satu yang di dalamnya merupakan kumpulan dari beberapa unit hunian,
dengan tiap unit hunian memiliki ruang untuk hidup yang lengkap, dimana para
penghuninya saling berbagi fasilitas yang sama.
II.1.2. Karakteristik Apartemen
Ada beberapa hal yang dapat membedakan antara satu apartemen dengan
apartemen lainnya seperti, tinggi bangunan, penampilan fisik, fasilitas yang
disediakan, struktur yang digunakan, dan kelas apartemen, namun secara garis besar
apartemen memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
o Memiliki jumlah lantai lebih dari satu
o Terdiri atas beberapa unit hunian dalam satu lantai
o Setiap unit hunian terdiri atas minimal 3 macam ruang yaitu ruang tidur, dapur
dan kamar mandi.
o Setiap penghuni akan saling berbagi fasilitas yang ada pada apartemen
o Sirkulasi vertikalnya berupa tangga atau lift sementara sirkulasi horizontalnya
berupa koridor
8
o Setiap unit akan mendapatkan jendela yang menghadap ke luar bangunan
Adapun ruang-ruang yang umumnya ada pada sebuah apartemen antara lain :
o Ruang duduk
Ruang duduk harus dapat menampung aktivitas bersama suatu keluarga seperti
menonton, mendengar musik, membaca, dan tempat bermain anak-anak,
sekaligus sebagai tempat relaksasi individual. Pada beberapa apartemen, ruang
duduk juga berfungsi sebagai ruang tamu. Adapula ruang duduk yang sekaligus
menyatu dengan kamar tidur, terutama pada unit hunian tipe studio dengan luas
paling minimal.
o Ruang makan
Ruang makan letaknya dekat dengan dapur dan adakalanya menyatu dengan
dapur ataupun ruang duduk untuk menghemat ruang.
o Dapur
Dapur harus dapat mewadahi semua aktivitas persiapan makanan, penyimpanan
dan penyajian makanan.
o Kamar tidur
Setiap kamar tidur harus memiliki ruang yang cukup untuk menampung dua
orang dan harus memiliki jendela yang menghadap ke luar bangunan untuk
keperluan pencahayaan dan pengudaraan. Kamar tidur harus dirancang supaya
kedap suaranya semaksimal mungkin untuk kenyamanan tidur penghuninya.
o Kamar mandi
Perlengkapan kamar mandi yang paling standar terdiri dari kloset (duduk atau
jongkok) dan shower atau bak mandi, wastafel dapat ditambahkan namun tidak
9
mutlak. Pada kamar mandi apartemen menengah ke atas, kamar mandi
dilengkapi dengan bath tub, adapula yang memiliki ruang peralihan tempat
peralatan mandi (handuk dll) atau kamar rias.
Pada apartemen mewah, ada penambahan ruang-ruang seperti ruang kerja, ruang
penerima tamu, foyer, ruang khusus pembantu, perpustakaan dan ruang baca, ruang
rias, ruang penyimpanan pakaian.
III.1.3. Pengelompokkan Apartemen
Apartemen dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan sistem
kepemilikan, golongan ekonomi penghuninya, arsitektural bangunannya, jenis
pembiayaannya, serta sistem pelayanan dan kelengkapannya.
A.
Apartemen berdasarkan sistem kepemilikan
Ada dua jenis apartemen berdasarkan kepemilikan antara lain (Apartments:Their
Design and Development, 1967 : 39-42) :
•
Apartemen dengan sistem sewa
Pada apartemen ini, penghuni hanya membayar biaya sewa unit yang
ditempatinya kepada pemilik apartemen dan biasanya biaya itu dibayarkan per
bulan ataupun per tahun. Biaya utilitas seperti listrik, air, gas, telepon
ditanggung sendiri oleh penghuni. Sementara biaya maintenance dan gaji
pegawai pengelola apartemen ditanggung oleh pemilik. Penghuni yang tidak
ingin tinggal lagi di apartemen tersebut harus mengembalikan apartemen
tersebut kepada pemiliknya, kemudian pemilik akan mencari lagi orang baru
untuk mengisi unit-unitnya yang kosong.
10
•
Apartemen dengan sistem beli
Apartemen dengan sistem beli dapat terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu:
ƒ
Apartemen dengan sistem kepemilikan bersama (cooperative ownership)
Pada apartemen ini, setiap penghuni memiliki saham dalam perusahaan pemilik
apartemen serta menempati satu unit tertentu sesuai dengan ketentuan
perusahaan. Penghuni hanya bisa menjual unitnya kepada orang yang telah
dianggap cocok oleh penghuni apartemen lainnya. Bila terdapat unit apartemen
yang kosong, maka sahamnya akan dibagi rata diantara penghuni dan mereka
harus menanggung semua biaya maintenance unit yang kosong tersebut, sampai
unit tersebut ditempati oleh penghuni baru.
ƒ
Condominium
Pada apartemen ini, setiap penghuni menjadi pemilik dari unitnya sendiri dan
memiliki kepemilikan yang sama dengan penghuni lainnya terhadap fasilitas
dan ruang publik. Penghuni bebas untuk menjual, menyewakan ataupun
memberikan kepemilikannya kepada orang lain. Jika terdapat unit apartemen
yang kosong, maka biaya maintenance unit itu ditanggung oleh badan pengelola
apartemen itu.
B.
Apartemen berdasarkan golongan ekonomi penghuninya
Ada 3 macam apartemen berdasarkan golongan ekonomi penghuninya yaitu
(Apartments:Their Design and Development, 1967 : 42-43) :
•
Apartemen golongan bawah
•
Apartemen golongan menengah
11
•
Apartemen mewah
Perbedaan antara ketiga jenis apartemen ini hanya terletak pada ukuran ruang pada
tiap unit hunian, serta fasilitas yang disediakan oleh apartemen tersebut. Semakin
besar ukuran unit dan semakin banyak fasilitas yang tersedia, semakin mahal harga
per unit apartemen tersebut.
C.
Apartemen berdasarkan jenis pembiayaannya
Ada dua jenis apartemen berdasarkan jenis pembiayaannya yaitu:
•
Apartemen yang dibiayai oleh pemerintah
•
Apartemen yang dibiayai oleh swasta/investor
Perbedaan antara kedua jenis apartemen ini umumnya berpengaruh pada status
kepemilikan unit-unit dalam apartemen tersebut. Apartemen yang dibiayai oleh
pemerintah umumnya berharga murah dan memiliki sistem sewa atau sistem beli
dengan tipe kepemilikan bersama (cooperative), dan seringkali dibangun untuk
menampung masyarakat kalangan bawah yang tidak memiliki tempat tinggal,
disebut pula dengan istilah rumah susun. Sementara apartemen yang dibiayai oleh
investor swasta umumnya diperuntukkan bagi kalangan menengah dan kalangan
atas, dengan sistem sewa atau sistem beli dalam bentuk condominium.
D.
Apartemen berdasarkan sistem pelayanan dan kelengkapannya
Ada tiga jenis apartemen berdasarkan sistem pelayanan dan kelengkapannya yaitu:
•
Apartemen serviced dan furnished
Pada apartemen ini, setiap unit dijual atau disewakan lengkap dengan perabotan
standar seperti meja dan kursi makan, sofa ruang duduk, tempat tidur, lemari-
12
lemari, meja dan kursi kerja dll., serta terdapat pelayanan pembersihan dan
pemeliharaan ruang dari pihak pengelola, adapula yang menyediakan pelayanan
binatu seperti umumnya pelayanan kamar pada hotel.
•
Apartemen serviced dan non-furnished
Pada apartemen ini, setiap unit dijual atau disewakan tanpa perabotan namun
dilengkapi dengan pelayanan sebagaimana layaknya pada hotel-hotel.
•
Apartemen non-serviced dan non-furnished
Pada apartemen ini, setiap unit dijual atau disewakan tanpa perabotan dan tanpa
pelayanan. Tipe apartemen demikian yang paling sering dijumpai di Indonesia.
E.
Apartemen berdasarkan arsitektural bangunannya
Secara arsitektural bangunan, apartemen dapat dikelompokkan berdasarkan
ketinggian bangunan, sirkulasi vertikal, sirkulasi horizontal, sistem penyusunan
lantai, bentuk massa bangunan, standar besaran ruang, dan jumlah kamar tidur.
1. Apartemen berdasarkan ketinggian bangunan (Apartments:Their Design and
Development, 1967 : 44 - 47)
ƒ
Apartemen Low-rise
Apartemen jenis ini biasanya memiliki ketinggian antara 2 – 4 lantai.
Apartemen ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa tipe yaitu :
o Garden Apartment, memiliki ciri-ciri sbb :
- Ketinggian bangunan antara 2 -3 lantai
- Tiap unit hunian memiliki teras dan balkon tersendiri
13
- Umumnya terdapat pada daerah pinggiran kota dengan kepadatan
rendah (maksimal 30 keluarga per hektar)
- Memiliki banyak ruang terbuka hijau dan tempat parkir yang dekat
dengan bangunan
- Antara massa bangunan satu dengan bangunan lain terdapat ruang
terbuka pemisah yang cukup luas
o Row house, townhouse atau maisonette, memiliki ciri-ciri sbb :
- Ketinggian bangunan antara 1- 2 lantai
- Antara massa bangunan satu dengan lainnya saling berdempetan atau
bahkan saling berbagi tembok pembatas yang sama
- Ruang terbuka yang ada hanya berupa halaman depan dan halaman
belakang yang sempit pada setiap massa bangunan
- Umumnya dibangun pada daerah dengan kepadatan sedang (antara 35
– 50 unit per hektar)
ƒ
Apartemen Mid-rise
Apartemen ini memiliki ketinggian antara 4 – 8 lantai.
ƒ
Apartemen High-rise
Apartemen tipe ini memiliki ketinggian diatas 8 lantai. Tipe apartemen ini
umumnya merupakan apartemen untuk golongan menengah keatas karena
biasanya dibangun di daerah yang memiliki keterbatasan lahan dan harga
lahannya mahal serta biaya konstruksi bangunannya cukup mahal.
Apartemen ini seringkali berlokasi di tengah kota dan cukup dekat ke pusat
bisnis. Pada dasarnya para pembeli/penyewa apartemen ini bertujuan
14
mendapatkan pemandangan lingkungan sekitar tanpa terhalang bangunan
lain.
2. Apartemen berdasarkan sirkulasi horizontal
Sirkulasi horizontal pada apartemen adalah berupa koridor. Berdasarkan macam
bentuk koridor, apartemen dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
ƒ
Single-loaded corridor apartment
Apartemen dengan tipe koridor ini dapat terbagi lagi menjadi dua yaitu :
o Open corridor apartment
Koridor pada tipe ini bersifat terbuka dengan pembatas terhadap ruang
luar berupa tembok atau railing yang ketinggiannya tidak lebih dari 1 –
1,5 meter.
o Closed corridor apartment
Koridor bersifat tertutup oleh dinding, kadang memiliki bukaan berupa
jendela ataupun jalusi atau bahkan tidak ada bukaan sama sekali.
ƒ
Double-loaded corridor apartment
Tipe koridor pada apartemen ini dikelilingi oleh unit-unit hunian sehingga
seringkali terletak ditengah-tengah bangunan (central corridor).
3. Apartemen berdasarkan sirkulasi vertikal
Berdasarkan sirkulasi vertikal, apartemen dapat dibagi menjadi dua kelompok
yaitu (Site Planning, 1984 : 280 – 281) :
ƒ
Walk-up Apartment
Pada apartemen ini sirkulasi vertikal utamanya adalah menggunakan tangga.
Ketinggian bangunan apartemen ini maksimal hanya 4 lantai. Apartemen ini
15
dirancang dengan koridor seminimal mungkin dan kebanyakan unit hunian
dekat dengan tangga sirkulasi. Apartemen ini dapat dibagi lagi menjadi dua
berdasarkan letak tangga sirkulasinya, yaitu :
o Core – type walk up apartment
Pada apartemen tipe ini tangga sirkulasi (stair core) dikelilingi oleh unitunit hunian. Berdasarkan jumlah unit hunian yang mengelilinginya,
apartemen ini dapat dibagi lagi menjadi 3 tipe yaitu :
- Duplex : tangga sirkulasi apartemen dikelilingi dua unit hunian
- Triplex : tangga sirkulasi apartemen dikelilingi tiga unit hunian
- Quadruplex : tangga sirkulasi apartemen dikelilingi empat unit hunian
o Corridor – type walk up apartment
Pada apartemen ini tangga sirkulasi terletak di kedua ujung koridor.
Dengan menggunakan tipe sirkulasi ini dapat memperbanyak jumlah
unit pada satu lantai.
ƒ
Elevator Apartment
Pada apartemen ini sirkulasi vertikal utamanya adalah lift dan memiliki
sirkulasi vertikal sekunder berupa tangga yang seringkali juga merupakan
tangga darurat. Umumnya apartemen ini dilengkapi dengan lobby atau ruang
tunggu lift. Ketinggian bangunan umumnya diatas 6 lantai. Ada dua macam
sistem lift yang dapat digunakan pada tipe apartemen ini yaitu:
o Lift yang digunakan berhenti di setiap lantai bangunan
o Lift yang digunakan diprogram untuk berhenti hanya pada lantai-lantai
tertentu pada bangunan (Skip – floor elevator system). Umumnya sistem
16
ini digunakan pada apartemen dengan sistem penyusunan lantai Duplex.
Kelebihan sistem ini antara lain dapat mengurangi koridor publik dan
memperluas ukuran unit hunian pada lantai dimana lift tidak berhenti.
Kelemahannya terletak pada perlunya menambah tangga pada setiap unit
hunian.
4. Apartemen berdasarkan sistem penyusunan lantai
Ada dua macam apartemen berdasarkan sistem penyusunan lantainya yaitu :
ƒ
Simplex apartment
Pada apartemen ini semua ruangan pada unit hunian berada pada satu lantai.
Tipe apartemen ini paling sering dijumpai di daerah kota yang memiliki
kepadatan tinggi dan permintaan akan hunian yang banyak. Bila apartemen
menggunakan lift, maka lift tersebut akan berhenti di setiap lantai.
Kelemahan apartemen ini terletak pada banyaknya ruang yang terbuang
untuk sirkulasi koridor. Kelebihannya, pada satu bangunan apartemen,
jumlah unit yang dapat diperoleh dapat dimaksimalkan sehingga lebih
banyak unit yang dapat dijual.
ƒ
Duplex apartment
Pada apartemen ini, setiap unit hunian terdiri atas dua lantai, sehingga
ruang-ruang pada unit hunian akan terbagi antara dua lantai. Pada lantai satu
umumnya terdiri atas ruang yang untuk aktifitas bersama seperti ruang tamu,
ruang keluarga, ruang makan, dapur. Sementara di lantai kedua terdiri atas
ruang untuk aktifitas pribadi seperti ruang tidur, ruang kerja, kamar mandi.
Tipe apartemen ini umumnya diperuntukkan bagi kalangan menengah ke
17
atas. Kelebihan tipe ini adalah dapat menghemat ruang untuk sirkulasi
(koridor) bila lift diprogram tidak berhenti pada setiap lantai, dan dapat
memberikan kesan ruang luas pada penghuninya serta ruang-ruang privat
akan lebih terjaga privasinya. Kelemahannya, pada tiap unit harus
disediakan tangga yang akan merepotkan bagi orang lanjut usia dan balita.
ƒ
Triplex apartment
Hampir sama dengan sistem duplex, hanya saja pada tipe ini, setiap unit
hunian terdiri atas 3 lantai. Pembagian ruang pada tiap lantai hampir sama
dengan sistem duplex. Pada lantai pertama terdapat ruang servis seperti
gudang, foyer, kamar pembantu, ruang cuci dsb, sementara ruang bersama
dan ruang privat masing-masing berada pada lantai dua dan tiga. Umumnya
diperuntukkan bagi apartemen golongan atas dan berkarakteristik sangat
mewah.
5. Apartemen berdasarkan bentuk massa bangunan
Ada 3 macam tipe apartemen berdasarkan bentuk massa bangunannya yaitu
(Apartments:Their Design and Development, 1967 : 46) :
ƒ
Apartemen berbentuk Slab
Pada apartemen berbentuk slab, antara tinggi bangunan dan lebar/panjang
bangunan hampir sebanding, sehingga bangunan berbentuk seperti kotak
yang pipih. Biasanya memiliki koridor yang memanjang dengan unit-unit
hunian berada di salah satu atau kedua sisi koridor.
ƒ
Apartemen berbentuk Tower
18
Pada apartemen berbentuk tower, lebar/panjang bangunan lebih kecil
dibandingkan dengan tingginya sehingga bentuk bangunan seperti tiang.
Biasanya ketinggian bangunannya diatas 20 lantai. Sistem sirkulasinya
menggunakan sistem core karena menggunakan lift. Ada berbagai variasi
bentuk tower antara lain :
o Single tower
Apartemen dengan hanya satu massa bangunan. Core umumnya terletak
di tengah. Ruang koridor dapat diminimalkan. Unit-unit hunian akan
terletak dekat dengan tangga dan lift. Berdasarkan bentuk massa,
apartemen dengan satu tower dapat dibedakan menjadi tower plan,
expanded tower plan, circular plan, cross plan, dan five wing plan.
o Multi tower
Apartemen yang memiliki lebih dari satu massa bangunan. Antara massa
bangunan dapat dihubungkan oleh suatu massa penghubung ataupun
hanya berupa pedestrian penghubung saja. Bila massa bangunan
dihubungkan
oleh
suatu
massa
penghubung,
umumnya
massa
penghubung terletak di tengah dengan massa lain mengelilinginya. Lift
dan tangga diletakkan pada massa penghubung tersebut. Sementara
untuk massa yang hanya dihubungkan oleh pedestrian, tiap massa akan
memiliki lift dan tangga masing-masing.
ƒ
Apartemen dengan bentuk Varian (campuran antara Slab dan Tower)
19
Tipe - tipe hunian pada Apartemen
Ada 5 macam tipe hunian yang sering dijumpai pada apartemen berdasarkan
jumlah kamar tidur, antara lain :
Keterangan
Ruang-ruang yang ada
Tipe Penghuni
Studio
-1 kamar mandi
-dapur kecil dan ruang makan menjadi
satu
-ruang duduk dan kamar tidur menjadi
satu
-1 kamar mandi
-dapur dan ruang makan menjadi satu
-ruang duduk
-kamar tidur
-1 atau 2 kamar mandi
-dapur
-ruang duduk dan ruang makan menjadi
satu
-kamar tidur
-Lajang
-Pasangan muda
baru menikah
-Orang lanjut usia
1 Kamar tidur
2 Kamar tidur
3 Kamar tidur
Penthouse
yang
-Lajang
-Pasangan muda yang
baru menikah
-Pasangan lanjut usia
-Keluarga kecil dengan 1
atau 2 anak yang masih
kecil / belum menikah
-Pasangan lanjut usia yang
tinggal dengan sanak
saudara
-2 kamar mandi dengan satu kamar mandi -Keluarga kecil dengan 3
– 4 anak yang masih kecil
dalam kamar tidur
/ belum menikah
-dapur
-ruang duduk
-ruang makan (bisa juga ruang duduk dan
ruang makan menjadi satu)
-kamar tidur (bisa juga 2 kamar tidur
ditambah satu kamar pembantu)
-Pasangan muda yang
-terdiri atas 2 lantai
baru menikah
-3 sampai 5 kamar tidur
-Keluarga besar dengan 4-3 kamar mandi
5 anak
-dapur
-Orang-orang
kalangan
-ruang makan
atas
-ruang duduk/ruang keluarga
-ruang kerja
-ruang tamu
-foyer
-adapula yang mempunyai kamar
pembantu
-untuk yang sangat mewah ada yang
ditambah ruang seperti ruang baca,
20
Fasilitas standar apartemen
Ada beberapa fasilitas standar yang terdapat pada apartemen berdasarkan
kelas apartemen tersebut antara lain :
Lokasi
Dalam
hunian
Bawah
Menengah
Mewah
-Penjaga pintu dan
-Intercom
telepon
-Alarm pintu
-Balkon yang luas
-Balkon
ruangan
-Pendingin
ruangan -Pendingin
terpusat
tersendiri
-Entrance servis
-Ruang pembantu
-Parkir yang terjaga
-Binatu
-Binatu
ketat
-Lobby kecil
-Area komersial
-Tempat berbelanja
-Ruang bersama
-Tempat penyimpanan -Lift servis
-Penjaga pintu
barang bersama
-CCTV
-Parkir sistem valet
-Ruang pertemuan
-Pusat kebugaran
-Kolam
renang
tertutup
-Parkir di luar ruangan -Parkir
dengan -Taman
-Tempat
menjemur pengawasan
atau -Area rekreasi
pakaian
parkir dalam bangunan -Country club
-Tempat bermain di -Kolam renang
luar ruangan
-Tempat duduk-duduk
di luar ruangan
-Kolam renang
unit -Penjaga keamanan
Dalam
bangunan
Pada tapak
21
II.2.
TINJAUAN KHUSUS
II.2.1. Tinjauan terhadap Tapak
ƒ
Luas Tapak
: ± 15000 m2
ƒ
KDB
: 60 %
ƒ
KLB
: 2,5
ƒ
Ketinggian lantai maksimal
: 8 lantai
ƒ
Peruntukkan lahan
: pemukiman/komersial/bangunan umum
ƒ
Batas-batas tapak :
o Utara
: Kawasan pertokoan dan pemukiman
o Selatan : Kampus Anggrek Universitas Bina Nusantara
o Timur : Jalan Raya Kebon Jeruk lebar 18 meter
o Barat
ƒ
: Kawasan pemukiman dan pertokoan
Garis Sepadan Bangunan :
o Sisi timur berhadapan dengan jalan Raya Kebon Jeruk : 15 m
15 m
GAMBAR 1. UKURAN TAPAK
22
GAMBAR 2. BATAS TAPAK
II.2.2 Kondisi Iklim Lingkungan
ƒ
Temperatur udara :
- temperatur tertinggi rata-rata : 270C-320C
- temperatur terendah rata-rata : 200C-230C
ƒ
Kelembaban udara rata-rata : 76%-80%
ƒ
Kecepatan angin rata-rata :2-4 m/detik
ƒ
Curah hujan rata-rata : 1000mm-5000mm pertahun
ƒ
Kondisi langit berawan dengan jumlah awan 60%-90%
ƒ
Luminansi langit untuk:
- tertutup awan tipis seluruhnya : 7000 cd/m2
- tertutup awan tebal seluruhnya : 850 cd/m2
ƒ
Radiasi matahari global harian rata-rata adalah 400 Watt/ m2
23
II.2.3 Tinjauan terhadap Topik dan Tema
Topik dari bangunan apartemen yang dirancang adalah arsitektur tropis dengan
penekanan terhadap tema pengendalian panas dalam bangunan.
ƒ
Definisi Arsitektur tropis
Arsitektur tropis sering didefinisikan dari konteks budaya, sehingga sering
sekali orang-orang beranggapan bahwa arsitektur tropis adalah arsitektur dengan
gaya dan bentuk bangunan yang tradisional seperti rumah-rumah adat di Indonesia.
Padahal bisa saja estetika dan bentuk bangunannya mencerminkan arsitektur klasik,
modern, minimalis dsb. Memang rumah-rumah adat di Indonesia cenderung
memiliki bentuk dan estetika yang merupakan hasil penemuan nenek moyang dalam
rangka merespon kelemahan iklim tropis, namun bukan berarti bentuk dan estetika
rumah adat menjadi ikon dari arsitektur tropis. Pemahaman terhadap arsitektur
tropis hendaknya dilihat dari kualitas fisik ruang yang dibentuknya. Oleh karena itu
definisi arsitektur tropis yang sebenarnya bukan arsitektur tradisional melainkan
seni perancangan bangunan yang mampu memecahkan persoalan yang ditimbulkan
oleh iklim tropis supaya dapat menciptakan kenyamanan fisik yang ideal bagi
manusia yang tinggal di dalam bangunan tersebut.
ƒ
Arsitektur tropis pada bangunan apartemen
Iklim tropis di Indonesia termasuk dalam kategori iklim tropis lembab dengan ciricirinya sebagai berikut (Fisika Bangunan 1, 2004 :2):
-suhu udara relatif tinggi dengan amplitudo siang-malam kecil (24 – 32 0C)
-kelembaban udara tinggi sekitar 60 % - 95 %
24
-tidak ada perbedaan jelas antara musim kering dan basah (saling tumpang
tindih)
-kecepatan angin rendah terutama pagi dan malam, siang hari angin berhembus
cukup kuat
- radiasi matahari cukup tinggi (>900W/ m2)
-curah hujan deras dan dapat turun dalam beberapa hari berturut-turut dan
umumnya terjadi pada siang atau sore hari
-hampir selalu berawan
-karat logam dan pelapukan organik mudah terjadi
-flora beraneka ragam dan subur (misalnya jamur, lumut dll.)
-fauna beraneka ragam termasuk serangga yang mengganggu dan berbahaya
Kondisi iklim tropis lembab ini tidak seluruhnya sesuai dengan kenyamanan fisik
ideal yang dibutuhkan manusia, misalnya temperatur dan kelembaban udara yang
melebihi batas ideal sementara kecepatan anginnya sangat rendah. Oleh karena itu,
arsitektur tropis yang akan diterapkan pada bangunan adalah arsitektur tropis
lembab yang dapat memodifikasi kelemahan dari iklim tropis lembab dan
memaksimalkan potensi dari iklim tersebut.
ƒ
Tinjauan terhadap tema Pengendalian Panas pada Bangunan
Pengendalian panas pada bangunan merupakan salah satu prinsip arsitektur tropis
yang harus diterapkan pada bangunan apartemen. Hal ini disebabkan oleh fungsi
apartemen sebagai tempat tinggal manusia. Sebagaimana yang telah diketahui,
tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang sangat
mempengaruhi kualitas kehidupan dan produktivitas manusia tersebut. Oleh karena
25
itu, tempat tinggal hendaknya menjadi tempat dimana manusia dapat beristirahat
dan melakukan kegiatan hidupnya dengan nyaman. Dalam konteks ini, nyaman
yang dimaksud adalah tidak merasa kepanasan dalam bangunan. Beberapa strategi
umum yang perlu diperhatikan dalam pengendalian panas adalah perletakkan
bangunan yang tepat, pencegahan terhadap efek rumah kaca dan mencegah
terjadinya akumulasi panas dalam ruangan.
II.2.4. Studi Banding
II.2.4.1. Apartemen Taman Gloria – Jakarta Barat
Apartemen Taman Gloria terletak di Jalan Kyai Tapa, kawasan Grogol,
Jakarta Barat tepat disamping fakultas kedokteran Universitas Trisakti. Berikut
adalah gambar lingkungan sekitar tapak :
Pada kompleks apartemen ini secara garis besar terbagi atas dua fungsi yaitu
fungsi komersial dan fungsi hunian. Fungsi komersial berbentuk ruko yang
disewakan untuk umum dan terletak pada bagian depan tapak. Sementara fungsi
hunian terletak pada bagian belakang tapak. Berikut adalah gambar skematik tapak :
26
PARKIR TAMU APARTEMEN
ENTRANCE
UNTUK
PEJALAN
KAKI
JLN TAWAKAL
HUNIAN
KOMERSIAL
PARKIR TAMU RUKO
EXIT
KENDARAAN
JLN KYAI TAPA
ENTRANCE
KENDARAAN
Parkir pada apartemen terdiri atas parkir tamu untuk ruko, parkir tamu untuk
apartemen dan parkir mobil dan motor untuk penghuni apartemen yang letaknya di
JLN TAWAKAL
basement apartemen. Berikut ini adalah gambar skematik sirkulasi pada tapak :
HUNIAN
KOMERSIAL
Keterangan :
Sirkulasi
kendaraan
Sirkulasi
manusia
Entrance-exit
basement
Indomart
JLN KYAI TAPA
Entrance khusus untuk pejalan kaki dimaksudkan untuk memberikan kemudahan
bagi orang luar dari arah jalan Tawakal untuk masuk ke kompleks apartemen,
karena adanya toko swalayan kecil yang dibuka untuk umum (Indomart). Entrance
antara kendaraan dan entrance pejalan kaki tidak dipisah, demikian juga
sirkulasinya.
27
Apartemen ini pada awalnya dirancang untuk umum namun dengan target
utamanya adalah para mahasiswa. Namun kondisi sekarang memperlihatkan
komposisi persentase mahasiswa 50% dan umum 50%. Hal ini diperkirakan akibat
dari lokasi apartemen yang terletak di kawasan bisnis sehingga banyak diminati
oleh pegawai kantor dan keluarga yang bekerja atau mempunyai usaha di sekitar
lingkungan tersebut.
Apartemen ini terdiri atas 16 lantai dengan perincian: lantai 1 untuk kegiatan
komersial, lantai 2 untuk pengelola, lantai 3-16 untuk hunian dan lantai 5 untuk
fasilitas kolam renang. Berikut adalah tabel perbandingan tipe unit yang ada dengan
persentasenya :
Tipe unit
Persentase Jumlah unit tiap lantai
Tipe studio
40%
8 unit
Tipe 1 kamar
40 %
8 unit
Tipe 2 kamar
20%
4 unit
Berikut ini adalah gambar dari beberapa macam tipe kamar di apartemen tersebut :
U
o Tipe StudioÆ Luas 29,50 m2
28
U
o Tipe 1 kamar Æ 36 m2
U
LUAS 41, 50 m2
U
o Tipe 2 kamar
LUAS 43 m2
II.2.4.2.Apartemen Mediterania – Jakarta Barat
Apartemen Mediterania terletak di jalan Tanjung Duren Raya, Jakarta Barat.
Dibangun diatas lahan seluas 22 hektar, apartemen ini terdiri atas 4 tower, dengan
29
masing-masing tower terdiri atas 35 lantai, memiliki total unit hunian sebanyak
2694 unit. Unit hunian pada apartemen terdiri atas 3 tipe unit yaitu tipe 1 kamar
tidur, tipe 2 kamar tidur dan tipe 3 kamar tidur.
Apartemen ini terletak dekat dengan beberapa Universitas terkemuka di
Jakarta seperti Ukrida, Trisakti dan Untar, serta dekat dengan kawasan bisnis Slipi
sehingga banyak diminati oleh para mahasiswa (40%) dan keluarga dari kalangan
menengah (60%). Fasilitas yang disediakan oleh apartemen ini sangat beragam,
diantaranya:
o Fitness gym
o Kolam renang
o Lapangan tenis
o Swalayan (Hero)
o Jogging track
o Toko-toko retail
Berikut ini adalah gambar tapak dan denah dari apartemen Mediterania :
30
Berikut ini adalah foto dari salah satu unit dengan tipe 2 kamar tidur :
VIEW KE
KOLAM
RENANG
BALKON
RUANG
DUDUK
RUANG
TIDUR
UTAMA
RUANG
TIDUR
DAPUR
KAMAR
MANDI
31
II.2.4.3.Kesimpulan Studi Banding
Dari hasil survey lapangan terhadap dua apartemen diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
o Sistem double-loaded corridor yang tidak memiliki bukaan seperti pada apartemen
Taman Gloria menyebabkan koridor menjadi gelap dan pengap. Pada apartemen
tersebut koridor memiliki bau yang tak sedap karena pertukaran udara sangat jarang
terjadi dan pencahayaannya seluruhnya berasal dari lampu bahkan di siang hari.
o Bila menggunakan sistem double-loaded corridor dengan bukaan pada ujung saja,
maka koridor tidak boleh terlalu panjang karena cahaya akan sulit masuk.
o Tidak adanya ventilasi silang menyebabkan pertukaran udara dalam ruang
berlangsung lambat. Seperti halnya terlihat pada denah kamar apartemen Taman
Gloria, aliran udara tidak dapat menjangkau area kamar mandi sehingga pada saat
survey, tercium bau tak sedap dari kamar mandi karena cukup lama tidak
dibersihkan.
o Pada tapak sebaiknya diberi pemisahan antara sirkulasi manusia dan kendaraan
karena bila tidak diberi pemisahan sebagaimana halnya pada apartemen Gloria,
pejalan kaki harus sangat waspada karena adakalanya mobil lewat pada jalan yang
sama.
32
Download