10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Komunikasi
2.1.1 Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan
sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan,
grafik, dan lain-lain (Bernard Berelson dan Garry A. Stainer dalam buku Kampanye
Public Relations karya Rosady Ruslan, 2008).
Dalam buku yang ditulis oleh Deddy Mulyana (Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar, 2007) terdapat beberapa definisi tentang komunikasi dari beberapa ahli,
yaitu sebagai berikut :
Menurut Everett M. Rogers :
“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu
penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.”
Menurut Mary B. Cassata dan Molefi K. Asante :
“Komunikasi adalah transmisi informasi dengan tujuan mempengaruhi
khalayak.”
Menurut Harold Lasswell :
“(Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut) Who Says What In Which Channel To Whom With What
10
11
Effect ? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan
Pengaruh Bagaimana?”
Berdasarkan definisi Lasswell diatas dapat dijelaskan mengenai 5 unsur yang
terdapat dalam proses komunikasi, yaitu :
a. Who Says (Sumber atau Komunikator)
Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk
berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi,
perusahaan atau bahkan suatu negara.
b. What (Pesan)
Pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima.
Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang
mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tadi.
c. In Which Channel (Media atau Saluran)
Saluran atau media adalah alat atau wahana yang digunakan oleh sumber
untuk menyampaikan pesannya kepada penerima.
d. To Whom (Penerima atau khalayak)
Penerima atau khalayak adalah orang yang menerima pesan dari sumber.
e. With What Effect (Efek)
Efek adalah apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan
tersebut, misalnya penambahan pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu),
terhibur, perubahan sikap (dari tidak setuju menjadi setuju), perubahan
keyakinan dan perubahan perilaku.
12
WHO
SAYS
WHAT
WHAT
CHANNEL
TO
WHOM
WITH
WHAT
EFFECT
Gambar 2.1 model komunikasi Lasswell
Sumber : Wiryanto (2004:17)
Walaupun beberapa ahli mendefinisikan arti komunikasi dengan berbeda-beda,
merujuk dari apa yang dikatakan oleh para ahli penulis menyimpulkan secara garis besar
definisi komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan atau informasi dari
sumber kepada penerima melalui media tertentu untuk mendapatkan efek.
2.1.2 Komunikasi Massa
Komunikasi
massa
(mass
communication)
adalah
komunikasi
yang
menggunakan media massa, baik cetak atau elektronik, berbiaya relatif mahal, yang
dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada
sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Pesanpesan yang disampaikan bersifat umum, cepat, serentak dan selintas (khususnya media
elektronik) (Deddy Mulyana, 2007 : 83-84).
Menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988) “Mass communication is a
process whereby mass-produced message are transmitted to large, anonymous, and
heterogeneous masses of recievers (Komunikasi massa adalah sebuah proses dimana
pesan-pesan yang diproduksi secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa
penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen)” (Nurudin, 2007:12).
13
Stanley J. Baran dan Dennis K. Davis dalam bukunya Teori Komunikasi Massa
Dasar, Pergolakan dan Masa Depan (2010:6), memaparkan bahwa ketika sebuah
organisasi menggunakan teknologi sebagai sebuah media untuk berkomunikasi dengan
khalayak yang besar, maka akan terjadi komunikasi massa.
Dari beberapa pengertian komunikasi massa diatas maka penulis dapat menarik
kesimpulan dari definisi-defini komunikasi massa adalah sebuah proses komunikasi
yang menggunakan media massa dan ditujukan kepada khalayak atau masyarakat luas.
2.1.3 Karakteristik Komunikasi Massa
Agar komunikasi massa mencapai efektivitas yang tinggi dalam melaksanakan
kegiatannya menggunakan media massa, maka dalam buku karya Prof. Drs. H.A.W.
Widjaja yang berjudul Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (2010:25) dijelaskan
tentang karakteristik dari komunikasi massa, yaitu :
a. Bersifat simultan, adalah bahwa walaupun komunikan berada pada jarak satu
sama lain terpisah, tetapi media massa mampu membina keserempakan kontak
dengan komunikan dalam penyampaian pesannya.
b. Bersifat umum, adalah pesan yang disampaikan melalui media massa ditujukan
kepada umum dan disamping itu juga mengenai kepentingan umum.
c. Komunikannya heterogen, sebagai konsekuensinya daripada penyebaran yang
teramat luas maka komunikan dari komunikasi massa terdiri dari berbagai
macam, inilah yang menjadikan komunikannya heterogen.
d. Berlangsung satu arah, adalh bahwa feedback yang terjadi adalah delayed
feedback, berbeda dengan komunikasi tatap muka.
14
2.2 Hubungan Masyarakat (Public Relations)
2.2.1 Definisi Humas
Berikut ini merupakan penjelasan atau definisi tentang humas (public relations)
yang dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu sebagai berikut :
a. Menurut Denny Griswold dalam buku Hand Book of PR karya Elvinaro
Ardianto (2011:9)
“Public Relations adalah Fungsi Manajemen yang mengevaluasi publik,
memperkenalkan berbagai kebijakan dan prosedur dari suatu individu atau
organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan membuat perencanaan, serta
melaksanakan suatu program kerja dalam upaya memperoleh pengertian dan
pengakuan publik.”
b. Menurut Scott M. Cutlip dari buku Effective Public Relations (2007:6)
“Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi
dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi
tersebut.”
International Public Relations Association (IPRA)
(dalam buku Kampanye
Public Relations, 2008) menyatakan bahwa berbagai defini tentang public relations dari
para ahli mempunyai kesamaan yaitu :
15
a. Public relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh good
will, kepercayaan, saling pengertian dan citra baik dari masyarakat.
b. Sasaran public relations adalah berupaya menciptakan opini publik yang
favourable dan menguntungkan semua pihak.
c. Public relations merupakan unsur yang cukup penting dalam mendukung
manajemen untuk mencapai tujuan yang spesifik dari suatu organisasi atau
lembaga.
d. Public relations adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis
antara suatu lembaga atau organisasi dengan pihak masyarakat melalui suatu
proses komunikasi timbal balik, hubungan
yang harmonis, saling
mempercayai dan menciptakan citra yang positif.
Dari beberapa definisi yang telah disebutkan diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa humas adalah sebuah fungsi manajemen yang membangun dan membina
hubungan antara organisasi atau lembaga dengan publiknya.
2.2.2 Ruang Lingkup Humas
Humas dalam menjalankan tugas dan fungsinya mempunya ruang lingkup,
dimana ruang lingkup tersebut menjadi acuan penting dalam setiap kegiatan humas.
Dalam buku Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Widjaja, 2010:57) dikatakan
bahwa ruang lingkup humas meliputi antara lain :
16
a. Pengumpulan dan pengolahan data
Pengumpulan dan pengumpulan data mempunyai tugas mengumpulkan dan
mengolah data untuk keperluan informasi bagi masyarakat dan lembaga serta
informasi umpan balik dari masyarakat.
b. Penerangan
Penerangan mempunyai tugas mempersiapkan pemberian penerangan kepada
masyarakat tentang kebijakan dan pelaksanaan kegiatan lembaga melalui media
massa.
c. Publikasi
Publikasi mempunyai tugas mengurus publikasi tentang kebijakan dan
pelaksanaan kegiatan lembaga.
Menurut buku Public Relations (Jefkins, 2004:20-21) Ruang lingkup pada
dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Membina Hubungan Kedalam (Public Internal)
Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari
unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri dan mampu mengidentifikasi
atau mengenali hal - hal yang menimbulkan gambaran negatif didalam
masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.
b. Membina Hubungan Keluar (Public Eksternal)
Yang dimaksud dengan publik eksternal adalah publik umum (masyarakat).
Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif publik terhadap
lembaga yang diwakilinya.
17
Berdasarkan uraian penjelasan ruang lingkup diatas, Sudin KOMINFOMAS
Jakarta Utara dalam kaitannya dengan penelitian ini telah menjalankan tugasnya sebagai
humas Pemerintah Kota Jakarta Utara sesuai dengan ruang lingkup yang telah dijelaskan
diatas. Sudin KOMINFOMAS melakukan pengumpulan dan pengolahan data-data yang
berkaitan dengan Jalur Destinasi Wisata Pesisir kemudian melakukan penerangan
kepada masyarakat luas dengan melakukan kegiatan-kegiatan publikasi dan juga
membina hubungan baik dengan publik internal dan juga eksternal.
2.2.3 Tugas dan Kewajiban Humas
Dalam menjalankan peranannya humas mempunyai tugas dan kewajiban seperti
yang dikatakan oleh Dimock dan Koening dalam buku Etika Kehumasan Konsepsi dan
Aplikasi (Rosady Ruslan, 2011:108) sebagai berikut :
a. Berupaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat tentang
pelayanan masyarakat (public services), kebijaksanaan, serta tujuan yang
akan dicapai oleh pihak pemerintah dalam melaksanakan program kerja
pembangunan tersebut.
b. Mampu
menanamkan
keyakinan
dan
kepercayaan,
serta
mengajak
masyarakat dalam partisipasinya untuk melaksanakan program pembangunan
di berbagai bidang, seperti sosial, ekonomi, hukum, politik, serta menjaga
stabilitas keamanan dan ketertiban nasional.
c. Keterbukaan dan kejujuran dalam memberikan pelayanan serta pengabdian
dari aparatur pemerintah bersangkutan perlu dijaga atau dipertahankan dalam
18
melaksanakan tugas dan kewajibannya masing-masing secara konsisten serta
profesional.
Sedangkan menurut John D. Millet yang dikutip dalam buku Etika Konsepsi dan
Aplikasi (Rosady Ruslan, 2011:107-108) tugas dan kewajiban utama humas adalah
sebagai berikut :
a.
Mengamati dan mempelajari keinginan-keinginan, dan aspirasi yang terdapat
dalam masyarakat (learning about public desires and aspiration).
b.
Kegiatan untuk memberikan nasihat atau sumbang saran dalam menanggapi
apa yang sebaiknya dapat dilakukan instansi/lembaga pemerintah sepeti
yang dikehendaki oleh pihak publiknya (advising the public about what is
should desire).
c.
Kemampuan untuk mengusahakan terciptanya hubungan memuaskan antara
publik dengan para pejabat pemerintah (ensuring satisfictory contact
between public and government official).
d.
Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah diupayakan
oleh suatu lembaga/instansi pemerintah yang bersangkutan (informing and
about what agency is doing).
Tugas dan Kewajiban humas yang sebagaimana telah dijelaskan diatas dalam
kaitannya dengan penelitian ini Sudin KOMINFOMAS Jakarta Utara telah
melakukannya antara lain berupaya memberikan penerangan informasi dan sosialisasi
program-program pemerintah, mengajak partisipasi masyarakat dalam menunjang
program yang sedang dijalankan.
19
2.2.4 Fungsi Pokok Humas
Fungsi pokok humas di dalam instansi pemerintah (Rosady Ruslan, 2011:110)
pada dasarnya sebagai berikut :
a. program pembangunan, baik secara nasional maupun daerah kepada
masyarakat.
b. Menjadi komunikator sekaligus mediator yang proaktif dalam upaya
menjembatani kepentingan instansi pemerintah di satu pihak dan menampung
aspirasi atau opini publik (masyarakat), serta memperhatikan keinginankeinginan masyarakat dilain pihak.
c. Berperan serta secara aktif dalam menciptakan iklim yang kondusif dan
dinamis demi mengamankan stabilitas dan program pembangunan, baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Sedangkan menurut Edward L. Bernay dalam bukunya Public Relations (1952,
University of Oklahoma Press) yang tertuang dalam buku karya Rosady Ruslan,
Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi (2010:18) 3 fungsi utama humas,
yaitu:
a. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
b. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara
langsung.
c. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/lembaga
sesuai dengan skap danperbuatan masyarakat atau sebaliknya.
20
Berdasarkan fungsi-fungsi humas yang telah dikemukakan diatas, penulis dapat
menarik kesimpulan bahwa fungsi humas tidak hanya untuk kepentingan organisasi atau
lembaganya semata tetapi juga harus dapat berfungsi untuk publik dari lembaga itu
sendiri, sehingga dapat tercipta hubungan yang harmonis antara lembaga dengan
publiknya.
2.2.5 Publikasi (Publication)
Publikasi merupakan salah satu bagian dari ruang lingup humas, selain itu
menurut buku karya Rosady Ruslan Kampanye Public Relations (2008:13), Publikasi
(Publication) merupakan salah satu bauran public relations (Publication, Advertising,
Sales Promotion and Personal Selling) seperti yang dituliskan oleh Thomas L. Harris,
Marketer’s Guide to Public Relations.
Kamus Webster (dalam buku Kampanye Public Relations) (Rosady Ruslan,
2008:60) mendefinisikan publikasi sebagai berikut :
“Publikasi adalah suatu informasi yang bernilai dengan maksud untuk menambah
perhatian kepada suatu tempat, orang atau sebab yang biasanya dimuat dalam suatu
media cetakan atau penerbitan (printed material) dan selalu menyangkut kepentingan
publikasi yang dapat berbentuk berita, laporan dan opini.”
Menurut Philip dan Herbert M. Baus (Preparations for Communication) dari
sumber yang sama (Rosady Ruslan, 2008:60). Publikasi (Publication) merupakan tugas
public relations / humas dalam menceritakan atau menyampaikan sebanyak mungkin
pesan atau informasi mengenai kegiatan perusahaan kepada masyarakat luas.
21
Dari definisi-definisi yang telah disebutkan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa
publikasi merupakan salah satu kegiatan public relations yang sangat penting dalam
upaya penyampaian pesan, informasi yaitu dengan menerbitkan media seperti leaflet,
advertorial, newsletter, poster, flyer, dll. Publikasi juga dapat dikatakan sebagai salah
satu unsur humas yang mempunyai peranan penting dalam setiap kegiatan yang
dilakukan oleh humas.
2.3 Brand Awareness (Kesadaran Merek)
2.3.1 Definisi Brand Awareness (Kesadaran Merek)
Menurut buku karya Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony Simanjuntak yang
berjudul Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Konsumen
(2004:54), definisi dari Brand Awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli
untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori
produk. Bagian dari suatu kategori produk perlu ditekankan karena terdapat suatu
hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.
Menurut Aaker yang dikutip dalam buku The Power of Brand karya Freddy
Rangkuti (2009:39), kesadaran merek adalah kesanggupan seseorang calon pembeli
untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari
kategori produk tertentu.
Dari penjelasan diatas maka dapat digambarkan skema brand recognition
(mengenali) dan brand recall (mengingat kembali) sebagai komponen yang berperan
dalam pembentukan brand awareness (kesadaran bermerek). Hal ini juga dikemukakan
dalam jurnal karya Xue Li yang berjudul How Brand Knowledge Influences Consumers
22
Purchase Intentions (2004:41) terbitan ProQuest, yang menjelaskan bahwa brand
awareness dipengaruhi oleh 2 komponen. Komponen-komponen tersebut adalah brand
recognition dan brand recall.
Brand
Recognition
Brand
Awareness
Brand Recall
Gambar 2.2 Keller’s Brand Knowledge Model (Keller’s, 1998)
Pengertian tentang brand recognition dan brand recall yang tertulis dalam buku
karya Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony Simanjuntak yang berjudul Strategi
Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Konsumen (2004:55-56), yaitu :
23
a. Brand recognition adalah tingkatan mengenali dan pengingatan kembali sebuah
merek dengan bantuan.
b. Brand recall adalah tingkatan pengingatan kembali sebuah merek tanpa
menggunakan bantuan.
Jurnal yang berjudul “The effectt of advertising on brand awareness and
percieved quality: an emperical investigation using panel data” karya C.Robert Clark,
Ulrich Doreazselki dan Michaela Draganska (2009:227) terbitan ProQuest mengatakan
bahwa konsumen suka menyamakan antara brand awareness dengan preferences.
Konsumen biasanya lebih memilih sesuatu yang dianggap paling familiar dengannya,
dan ketika konsumen sudah merasa aware terhadap suatu brand belum tentu konsumen
memiliki preferensi terhadap brand tersebut.
Dan Jurnal karya Nazia Yaseen, Mariam Tahira, Amir Gulzar, Ayesha Anwar
dengan judul “Impact of Brand Awarenes, Percieved Quality and Customer Loyalty on
Brand Profitability and Purchase Intention : A reseller’s View” (2011:833) terbitan
ProQuest. Menyatakan bahwa belum ada signifikansi antara brand awareness dengan
brand loyalty. Hasil dari jurnal ini mengatakan bahwa brand awareness, percieved
quality, and loyalty mempunyai pengaruh terhadap purchase intention (keputusan untuk
membeli). Dalam kaitannya dengan brand awareness wisatawan menunjukkan bahwa
kunjungan wisatawan ke destinasi wisata salah satunya dipengaruhi oleh faktor brand
awareness. Oleh karena itu, brand awareness merupakan salah satu faktor yang penting
dalam mempengaruhi keinginan wisatawan untuk mengunjungi suatu destinasi wisata.
24
2.4 Hubungan Publikasi dengan Brand Awareness
Setelah penulis menentukan topik dan bahasan apa yang akan ditelitinya
sehubungan dengan ini yang akan diteliti oleh penulis adalah apakah ada hubungan
antara kegiatan publikasi jalur destinasi wisata pesisir yang dilakukan oleh Sudin
KOMINFOMAS Jakarta Utara dengan tingkat awareness wisatawan terhadap Pelabuhan
Sunda Kelapa. Maka penulis mencari referensi dari penelitian atau jurnal penelitian
sebelumnya yang pernah membahas hal serupa.
Seperti penelitian yang pernah dilakukan oleh Nico Rondonuwu (2008:54)
terbitan ISJD LIPI dengan judul Peranan Humas Dalam Rangka Promosi Pariwisata
Kota Manado dikatakan bahwa hasil dari penelitiannya menyatakan bahwa kegiatan
humas dalam mempromosikan pariwisata kota Manado memang mempunyai peran
tertutama dalam membangkitkan perhatian (attention), kemudian menimbulkan minat
(interest) sehingga timbul rasa ingin tahu dari wisatawan yang meningkat pada
kebutuhan atau keinginan (desire).
Penelitian diatas menggunakan teori AIDCA (Attention, Interest, Desire,
Conviction, Action) seperti yang dikemukakan oleh Kasali (1995:83). Dalam kaitannya
dengan penelitian yang dilakukan model AIDCA dapat menjelaskan bahwa kegiatan
humas dalam mempromosikan pariwisata kota Manado bisa membangkitkan perhatian
wisatawan (attention) dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan
daya tarik bagi pengunjung. Kegiatan dari humas harus bisa menimbulkan keinginan
para wisatawan untuk datang ke kota Manado (interest). Langkah selanjutnya adalah
menimbulkan rasa kepercayaan (conviction). Dalam hal ini kegiatan promosi pariwisata
25
kota Manado kejujuran dan keamanan merupakan faktor penunjang untuk tingkat
kepercayaan, yang terakhir adalah tindakan (action) untuk berkunjung ke kota Manado.
Teori yang digunakan diatas menghasilkan hasil penelitian seperti yang dikatakan
sebelumnya. Dari penelitian sebelumnya penulis menarik kesimpulan bahwa memang
ada pengaruhnya kegiatan humas untuk meningkatkan perhatian masyarakat. Dalam
penelitian yang akan penulis teliti kali ini yaitu kegiatan publikasi dimana kegiatan
tersebut masuk kedalam salah satu kegiatan humas.
Maka dari itu penulis ingin membuktikan lewat penelitian yang akan
dilakukannya apakah publikasi yang dilakukan oleh Sudin KOMINFOMAS dapat
meningkat awareness wisatawan terhadap Pelabuhan Sunda Kelapa. Dimana
sebelumnya telah dikatakan bahwa publikasi merupakan salah satu kegiatan humas dan
publikasi juga merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi.
26
2.5 Bagan Kerangka Pemikiran
Masalah :
Apakah ada hubungan antara kegiatan publikasi
dengan awareness wisatawan terhadap Pelabuhan
Sunda Kelapa ?
Variabel X
Variabel Y
Kegiatan Publikasi
Awareness Wisatawan
(Newsletter,Leaflet,Advertorial)
(Recognition,Recall)
H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara kegiatan publikasi jalur
destinasi wisata pesisir oleh Sudin KOMINFOMAS Jakarta Utara
dengan tingkat awareness wisatawan terhadap Pelabuhan Sunda Kelapa.
H1 : Ada hubungan yang signifikan antara kegiatan publikasi jalur
destinasi wisata pesisir oleh Sudin KOMINFOMAS Jakarta Utara
dengan tingkat awareness wisatawan terhadap Pelabuhan Sunda Kelapa
Cara menganalisanya yaitu dengan analisa korelasi
antara variabel x terhadap variabel y
Analisa hasil penelitian
Simpulan dan Saran
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Download