Segmentation, Targetting, Positioning

advertisement
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
1. Strategi STP (Segmentation, Targetting, Positioning) yang dilakukan oleh manajemen
Gembira Loka Zoo di bawah pengelolaan PT Buana Alam Tirta Tahun 2010-2015 dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Segmentation (Segmentasi)
Manajemen GLZoo di bawah pengelolaan PT BAT tahun 2010-2015 melakukan
segmentasi demografis dengan variabel umur, segmentasi psikografis dengan variabel
kelompok masyarakat, dan segmentasi geografis dengan variabel provinsi. Namun,
manajemen GLZoo tidak menetapkan segmen yang menjadi prioritas.
b. Targetting (Pemilihan Target Pasar)
Manajemen GLZoo di bawah pengelolaan PT BAT tahun 2010-2015 tidak memiliki
target pasar yang menjadi prioritas. Namun, manajemen GLZoo banyak menyasar pada
pelajar sekolah, khususnya di wilayah DIY, melalui adanya diskon khusus maupun
program khusus.
c. Positioning (Penanaman Imej)
Manajemen GLZoo di bawah pengelolaan PT BAT tahun 2010-2015 melakukan kegiatan
positioning berupa proses merubah imej GLZoo dari yang semula dikenal kotor, jorok,
dan bau menjadi destinasi pariwisata yang bersih, nyaman, ramah difabel, dan
menawarkan bukan hanya sekedar rekreasi yang divisualisasikan melalui slogan.
Tindakan positioning ini sudah dianggap berhasil oleh manajemen GLZoo seiring dengan
semakin meningkatnya kesan positif pengunjung terhadap GLZoo dan jumlah wisatawan
yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
2. Strategi bauran pemasaran 7P yang dilakukan oleh manajemen Gembira Loka Zoo di
bawah pengelolaan PT Buana Alam Tirta Tahun 2010-2015 dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Product (Produk): Produk wisata unggulan GLZoo terdiri dari koleksi satwa, atraksi
satwa, dan wahana permainan. Manajemen GLZoo di bawah pengelolaan PT BAT
tahun 2010-2015 banyak melakukan pengembangan produk wisata untuk menarik
minat wisatawan melalui strategi perubahan nama, strategi ikonis, penambahan zona
satwa baru, penambahan atraksi dan fasilitas interaksi satwa, penambahan jenis
wahana permainan, perbaikan kandang, dan penambahan jenis produk merchandise.
b. Promotion (Promosi): Media promosi yang digunakan oleh manajemen GLZoo di
bawah pengelolaan PT BAT tahun 2010-2015 adalah media cetak, media elektronik,
media internet berbasis online, kerja sama dengan pemerintah maupun organisasi lain,
dan promosi melalui penyelenggaraan kegiatankhusus di GLZoo. Media promosi
utama yang digunakan oleh manajemen GLZoo di bawah pengelolaan PT BAT tahun
2010-2015 adalah media sosial, sementara media-media lain digunakan sebagai
media promosi pendukung untuk mengoptimalkan promosi yang ada, baik yang
bersifat rutin/terprogram maupun tidak. Promosi GLZoo dilakukan dengan
profesional menggunakan tim IT.
c. Place (Tempat): GLZoo memiliki aksesibilitas yang mudah karena lokasinya yang
strategis dan dilewati oleh banyak transportasi umum sehingga memudahkan
pengunjung dalam mencapai lokasi GLZoo. Dalam rangka mengoptimalkan potensi
tersebut, manajemen GLZoo di bawah pengelolaan PT BAT tahun 2010-2015
melakukan pembenahan lingkungan fisik dan perluasan saluran distribusi melalui
sistem online khusus bagi pengunjung rombongan.
d. Price (Harga): Manajemen GLZoo di bawah pengelolaan PT BAT tahun 2010-2015
menggunakan strategi diskon bagi rombongan instansi/travel agent, menggunakan
metode demand oriented pricing untuk penentuan harga tiket,menggunakan strategi
kombinasi harga, dan menaikkan harga tiket setiap tahunnya untuk mengoptimalkan
pendapatan yang diterima oleh GLZoo. Harga yang ditetapkan oleh manajemen
GLZoo tersebut dipengaruhi oleh gaji karyawan dan biaya operasional pemeliharaan
satwa.
e. Personnel (Personel): Manajemen GLZoo di bawah pengelolaan PT BAT tahun
2010-2015
meningkatkan
kemampuan
personel
pemasaran
GLZoo
dalam
memasarkan produk wisata GLZoo dengan cara mengikutsertakan pada pelatihanpelatihan di dalam maupun di luar lokasi GLZoo dan studi banding. Di dalam
mengorganisasikankinerja pemasaran, budaya organisasi yang dikembangkan lebih
pada aspek kekeluargaan dan kerja sama antar bagian yang ada di divisi pemasaran
GLZoo.
f. Physical Facility (Fasilitas Fisik): Manajemen GLZoo di bawah pengelolaan PT BAT
tahun 2010-2015 melakukan pembenahan fasilitas jalan di dalam area GLZoo,
pembangunan bangunan-bangunan fisik sebagai fasilitas pendukung GLZoo, dan
penambahan fasilitas laboratorium pendidikan alam untuk meningkatkan daya tarik
GLZoo sebagai tempat rekreasi edukatif. Fasilitas tersebut tersedia dalam kondisi
baik dan terawat sehingga meningkatkan kenyamanan pengunjung dalam menikmati
perjalanan di GLZoo.
g. Proccess Management (Proses Manajemen): Proses manajemen di dalam organisasi
GLZoodi bawah pengelolaan PT BAT tahun 2010-2015 dilakukan dengan membuat
struktur organisasi yang baru, yang salah satu bagiannya yaitu bagian pemasaran
secara khusus mengorganisasikan urusan-urusan yang berkaitan dengan pemasaran
GLZoo. Untuk mendukung efektivitas kinerja pemasaran, pengorganisasian
manajemen pemasaran di dalam organisasi GLZoo dilakukan dengan melakukan riset
dan evaluasi kinerja pemasaran melalui adanya observasi dan rapat-rapat rutin
maupun insidensial setiap minggu dan setiap bulannya yang dipimpin dan diawasi
langsung oleh manajer pemasaran dan kepala bagian pemasaran GLZoo.
3. Faktor-faktor kunci implementasi strategi pemasaran Gembira Loka Zoo di bawah
pengelolaan PT Buana Alam Tirta tahun 2010-2015 dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pengelolaan organisasi pemasaran: Kelembagaan pemasaran GLZoo dikelola secara
profesional dengan pola dan sistem pemasaran yang menekankan pada agresivitas
promosi, kerja sama tim yang terintegrasi antar bagian di dalam divisi pemasaran
GLZoo, dan penekanan pada aspek kompetensi.
b. Pengembangan
produk
wisata:
Manajemen
GLZoo
banyak
melakukan
pengembangan produk wisata melalui pengembangan zona-zona satwa baru yang
lebih tematik dan terintegrasi satu sama lain dengan menciptakan peluang interaksi
yang lebih banyak antara pengunjung dengan satwa serta pengembangan wahanawahana permainan yang mengakomodasi kebutuhan rekreasi semua segmen
pengunjung. Adanya namayang baru yaitu Gembira Loka Zoo membuat Gembira
Loka menjadi lebih modern dengan penegasan posisi sebagai sebuah kebun binatang.
c. Adopsi teknologi: Manajemen GLZoo di bawah pengelolaan PT BAT tahun 20102015 sudah mengadopsi perangkat teknologi untuk mendukung efektivitas kinerja
dan kepuasan pengunjung melalui penggunaan sistem komputerisasi untuk pelayanan
tiket, promosi melalui media online berupa sosial media dan website, dan penyediaan
fasilitas seperti Wi-Fi, CCTV, dan monitor LCD di setiap wahana Taring.
d. Kerja sama dengan pemarintah: Manajemen GLZoo di bawah pengelolaan PT BAT
tahun 2010-2015 banyak melakukan bekerja sama terkait promosi wisata dengan
pemerintah DIY melalui dinas pariwisata provinsi dan kabupaten/kota khususnya
untuk kegiatan promosi melalui kegiatan travel dialog. Selain itu, kerja sama travel
dialog juga dilakukan melalui kerja sama dengan pemerintah pusat melalui
Kementerian Pariwisata RI.
6.2. Saran
1. Segmentasi sebaiknya dilakukan dengan menetapkan segmen prioritas yang memiliki
prospek paling menguntungkan di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adanya segmen prioritas penting diperhatikanoleh manajemen GLZoo agar
perencanaan strategi pemasaran yang dilakukan bisa lebih difokuskan untuk
menyasar padasegmen-segmen prioritas yang memberikanpeluang keuntungan paling
besar bagi organisasi. Selain itu, segmen prioritas perlu dilakukan untuk membantu
organisasi dalam memilih jenis produk wisata yang tepat untuk dikembangkan sesuai
dengan segmen-segmen prioritas yang dipilih.
2. Aktivitas targetting sebaiknya dilakukan dengan memilih prioritas target wisatawan
yang disesuaikan dengan segmen-segmen prioritas yang telah ditetapkan. Pemilihan
prioritas target wisatawan penting dilakukan mengingat tidak mungkin semua
wisatawan domestik maupun wisatawan asing yang berkunjung ke DIY dapat
diharapkan akan mengunjungi kebun binatang karena pasar pariwisata sendiri
sifatnya terbagi-bagi (segmented). Oleh karenanya, perlu untuk mengidentifikasi
profil wisatawan secara jelas berdasarkan pada segmen pasar yang dipilih sebagai
dasar dalam aktivitas targetting sehingga memudahkan organisasi dalam menciptakan
desain produk wisata yang sesuai dengan karakteristik dan perilaku wisatawan
sasaran.
3. Positioning GLZoo sebagai destinasi wisata edukatif sebaiknya dilakukan dengan
menambah unsur-unsur budaya Jawa pada pengembangan dekorasi lingkungan
GLZoo sehingga nantinya positioning GLZoo menjadi lebih unik dan menarik yaitu
sebagai kebun binatang yang edukatif dan berbudaya di Yogyakarta. Hal tersebut bisa
dilakukan misalnya melalui adanya patung-patung satwa yang dikolaborasikan
dengan tokoh-tokoh pewayangan, pemasangan kain batik dengan aneka motif khas
Yogyakarta pada pohon-pohon besar di sepanjang rute jalur utama di area kebun
binatang, dll. Melalui cara tersebut, manajemen GLZoo dapat memberikan
positioning yang berbeda sebagai kebun binatang yang memiliki ciri khas
kedaerahan.
4.
Aktivitas promosi bisa lebih ditingkatkan melalui pengadaan lomba fotografi bagi
pengunjung GLZoo yang diselenggarakan secara rutin setiap bulannya. Pengunjung
yang ingin mengikuti kegiatan ini hanya tinggal berfoto bersama satwa koleksi
GLZoo kemudian mengunggah foto tersebut di website GLZoo dengan disertai kesan
selama melakukan perjalanan di GLZoo. Foto terbaik adalah foto yang berhasil
memperoleh jumlah “like” terbanyak dari visitor website GLZoo. Selain untuk
mempromosikan satwa koleksi GLZoo, cara ini berguna untuk mempopulerkan
website GLZoo sebagai media interaksi dua arah antara pengunjung GLZoo dan
manajemen GLZoo.
5.
Produk wisata GLZoo sebaiknya bisa ditawarkan kepada wisatawan, baik wisatawan
individu maupun rombongan, dengan sistem paket yang disertai dengan fasilitas
khusus. Penulis memberikan rekomendasi contoh paket wisata GLZoo sebagaimana
terdapat pada tabel 6.1. berikut ini:
Tabel 6.1. Contoh Paket Wisata GLZoo
Paket Wisata GLZoo Reguler
Individu
Rombongan
(Minimal 25 orang)
Paket Wisata GLZoo VIP
Individu
Rombongan
(Minimal 25 orang)
1. Keliling GLZoo
dengan wahana
Taring (1 setop)
2. Bebas naik 1
wahana
permainan
darat/air
3. Termasuk 1 foto
bersama satwa
(burung/iguna/u
lar)
langsung
jadi.
1. Fasilitas outbond
a. Mini games
b. Melihat
pembudidayaan
tanaman hias
2. Akses ke Lab.
Pendidikan Alam
3. Interaksi dengan
satwa (iguana dan
ular)
4. Memberi makan
satwa burung lory
5. Keliling GLZoo
dengan
wahana
Taring (1 setop)
6. Fasilitas pemandu
wisata
7. Termasuk 3 foto
langsung jadi per
rombongan
1. Keliling GLZoo
dengan wahana
Taring (1 setop)
dan
wahana
perahu
Katamaran (1
putaran)
2. Bebas naik 1
wahana
permainan darat
dan 1 wahana
permainan air
3. Termasuk 2 foto
bersama satwa
(burung/iguna/u
lar)
langsung
jadi.
4. Termasuk
diskon
20%
setiap
pembelian
souvenir
di
gerai souvenir
GLZoo
1. Fasilitas outbond
a. Mini games
b. Melihat
pengolahan
pupuk kompos
c. Melihat
pembudidayaan
tanaman hias
2. Akses ke Lab.
Pendidikan Alam
3. Interaksi dengan
satwa
(burung
kakak tua dan
orang utan)
4. Memberi makan
satwa kijang
5. Keliling
GLZoo
dengan
wahana
Taring (1 setop)
dan wahana perahu
Katamaran
(1
putaran)
6. Fasilitas pemandu
wisata
7. Termasuk 5 foto
langsung jadi per
rombongan
8. Termasuk diskon
20%
setiap
pembelian
souvenir di gerai
souvenir GLZoo
9. Gratis
souvenir
kipas eksklusif per
peserta
6. Manajemen GLZoo sebaiknya mulai melakukan inisiasi pembentukan paguyuban
parkir Gembira Loka yang diakui secara resmi oleh manajemen GLZoo dengan
melibatkan pemilik lahan parkir tidak resmi dan masyarakat di sekitar GLZoo yang
berprofesi sebagai tukang parkir, di mana tujuannya adalah untuk menjalin kerja sama
dan menetapkanbatas atas tarif parkir bagi pengunjung GLZoo melalui musyawarah
bersama. Hal ini penting dilakukan mengingat banyaknya parkir-parkir liar tersebut
selain membuat kondisi jalan di sekitar lokasi GLZoo menjadi macet juga membuat
pengunjung yang tidak tahu tarif parkir yang berlaku menjadi merasa dirugikan.
Proses kerja sama dalam hal ini bisa dilakukan secara bertahap dengan melakukan
pendekatan secara terus menerus dan disertai negosiasi yang dimaksudkan untuk
menjalin kerja sama antara manajemen GLZoo dengan masyarakat yang terdiri atas
pemilik lahan dan tukang parkir sehingga tercapai kesepakatan besaran batas atas tarif
parkir.
7. Manajemen GLZoo sebaiknya bisa menawarkan tiket wahana permainan dalam
sistem paket dengan harga yang lebih murah jika dibandingkan membeli tiket dengan
harga satuan. Jadi, dengan hanya membeli 1 tiket wahana permainan, pengunjung
bisa bebas menikmati beberapa wahana permainan yang disediakan tanpa harus
membeli tiket lagi untuk wahana yang berbeda. Hal ini lebih mempermudah akses
pengunjung untuk membeli beberapa tiket wahana permainan dalam satu kali
pembelian karena jarak antar loket wahana relatif cukup jauh.
8. Manajemen GLZoo sebaiknya melakukan penambahan personel pemasaran yang ada
melalui seleksi terbuka dengan kualifikasi yang cocok untuk bagian pemasaran. Hal
ini penting dilakukan mengingat jumlah personel pemasaran yang sedikit membuat
aktivitas pemasaran di luar GLZoo menjadi terbatas sehingga hasilnya menjadi
kurang optimal. Jumlah personel memegang peranan penting bagi eksistensi GLZoo
karena sebagai destinasi pariwisata populer di DIY, manajemen GLZoo perlu
memanfaatkan peluang tersebut untuk intesifikasi kegiatan promosi khususnya di luar
lokasi GLZoo agar pengunjung GLZoo bisa lebih menyebar dan tidak hanya
didominasi oleh wisatawan dari Yogyakarta, Jawa Tengah, dan sekitarnya.
9. Manajemen GLZoo sebaiknya mulai menyediakan fasilitas mesin Anjungan Tunai
Mandiri (ATM) di dalam lokasi GLZoo untuk mempermudah pengunjung yang
kebetulan ingin membeli sesuatu tetapi tidak membawa uang tunai dalam jumlah
banyak. Hal ini penting dilakukan mengingat manajemen GLZoo di bawah
pengelolaan PT BAT banyak menawarkan fasilitas yang berbayar misalnya seperti
wahana-wahana permainan. Oleh karenanya, manajemen GLZoo perlu melakukan
kerja sama dengan bank-bank yang beroperasi di wilayah DIY.
10. Manajemen GLZoo sebaiknya membentuk tim riset pemasaran yang tujuannya adalah
untuk membuat laporan Indeks Kepuasan Pengunjung (IKP) yang dilaporkan kepada
pimpinan secara berkala sehingga nantinya kebutuhan dan keinginan pengunjung
dapat dipetakan secara jelas dan kemudian dapat ditindaklanjuti dan direalisasikan
sesuai dengan prioritas dan kemampuan yang dimiliki oleh manajemen GLZoo. Tim
riset ini bertugas bertugas untuk membuat dan menyebarkan angket yang kemudian
dibagikan kepada pengunjung sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya. Hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan tingkat kepuasan
pengunjung atas pelayanan yang diberikan selama melakukan perjalanan wisata di
GLZoo sehingga nantinya destinasi wisata GLZoo memiliki daya saing yang lebih
baik jika dibandingkan dengan destinasi wisata lain.
Download