PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI MI AL-HIDAYAH NGADIROJO KEC. AMPEL, KAB. BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Di susun untuk mendapatkan gelar Sarjana Penidikan Islam Oleh : Eko Riyanto 11510043 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014 ii PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama : Eko Riyanto NIM : 11510043 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul Skripsi : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI MI AL-HIDAYAH NGADIROJO KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga, 13 Januari 2014 Dosen Pembimbing Fatchurrohman, M.Pd NIP. 19710309 2000003 1 001 iii SKRIPSI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI MI AL-HIDAYAH NGADIROJO KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DISUSUN OLEH EKO RIYANTO NIM: 11510043 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, Pada tanggal 21 Februari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Pendidikan Islam (S.Pd.I) SusunanPanitiaPenguji KetuaPenguji : Dr. AgusWaluyo, M.Ag. SekretarisPenguji :Fatchurrohman, M.Pd. Penguji I : Drs. Imam Baihaqi, M.Ag. Penguji II : M. Hafidz, M.Ag. Salatiga, 21 Februari 2015 Ketua STAIN Salatiga Dr. H. RahmatHariyadi, M.Pd. NIP.19670112 199203 1 005 iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda di bawah ini: Nama :Eko Riyanto NIM :11510043 Jurusan : Tarbiyah Program Studi :Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat dan saya tulis ini adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, dan selanjutnya pendapat dan temuan dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga. 10 Januari 2015 Yang menyatakan Eko Riyanto v Motto 9e@ ä3 Ï9urîpygô_ Íruqèd $pkŽÏj9uqãB(#qà) Î7tFó™ $sùÏN ºuŽöy‚ ø9$#4tûøïr&$tB(#qçRqä3 s?ÏN ù'tƒãN ä3 Î/ª! $#$·èŠÏJ y_ 4̈b Î)©! $#4’ n?tã Èe@ ä.&äóÓ x« փω s%ÇÊ ÍÑÈ Artinya “ dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah ayat 148) vi PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Bapak Budi Suyono dan Ibu Sri Mulyani 2. Adikku (Teddy Listanto) 3. Keluarga besar simbah Warto dan simbah Usman 4. Buat teman-teman karibku Ikhsan, M. Saalikuddin, Riza, Ngaunu Rofik, Ahmad Syaefuddin, Yuni, rizki, Ifa, Nanda Wahid, Ghani, Dliyauddin 5. Seluruh teman-teman PGMI 2010 vii KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah kepada saya sehingga saya dapat menyelsaikan skripsi ini dengan baik dan skripsi ini merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi guna mendapatkan gelar Sarjana pada progam Study PGMI STAIN Salatiga. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman kegelapan ke jaman terang benderang, yang penuh dengan kebaikan dan ilmu yang bermanfaat sehingga dapat di jadikan bekal hidup kita baik di dunia maupun akhirat. Atas rahmat Allah SWT dan melalui proses perjuangan yang sangat panjang, maka skripsi ini dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI MI AL-HIDAYAH NGADIROJO KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014” dapat penulis selsaikan dengan baik, untuk itu penulis mensyukuri nikmat dan rahmat yang di berikannya kepada penulis. Selanjutnya penulis mengakui bahwa dengan adanya semangat dan kemauan serta motivasi di dalam diri penulis semua itu tidak akan terlaksana penulisan dan penyusunan skripsi ini tanpa bantuan, saran dan bimbingan dari berbagai pihak maka penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penulisan dan penyusunan skripsi ini, khususnya kepada yang terhormat : viii 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd Selaku ketua Stain 2. Bapak Suwardi M.Pd selaku ketua jurusan Tarbiyah 3. Ibu Peni SusaptiM.Si selaku ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah STAIN Salatiga. 4. Bapak Fatchurrohman,M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, arahan, dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu tenaga, pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan serta penyusunan skripsi ini 5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 6. Bapak Nashir, S.Agselaku kepala MI Al-Hidayah Ngadirojo yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Madrasah yang dipimpin beliau. 7. Bapak/Ibu guru MI Al-Hidayah Ngadirojo yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian di madrasah tersebut. 8. Murid-murid kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian. 9. Bapak, Ibu, dan adiku yang telah memberikan semangat dan selalu memerikan kasih sayang, dorongan dan doa demi keberhasilan penulis. 10. Teman-teman seperjuangan PGMI 2010 yang selama ini telah berjuang bersama. ix 11. Semua pihak yang ikut andil dalam membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Atas jasa yang diberikan mereka, penulis hanya bisa memohon doa semoga seluruh amal perbuatan mereka di balas yang lebih baik lagi serta kesehatan dan kesuksesan selalu menyelimuti mereka baik di dunia maupun akhirat. Selanjutnya penulis dalam hal ini juga mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca guna untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan penulis berharap semoga skripsi yang dibuat penulis ini berguna pada diri sendiri maupun orang lain yang membacanya. Salatiga, 10 Januari 2015 Penulis Eko Riyanto x ABSTRAK Riyanto, Eko. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Gaya Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V di MI Al-Hidayah Ngadirojo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2014, Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Fatchurrohman, S.Ag, M.Pd Kata kunci: Prestasi Belajar dan Metode Demonstrasi Prestasi belajar merupakan hasil usaha atau hasil belajar peserta didik yangdigunakan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan anak terhadap materi yang diberikan untuk mengetahui tingkat kecerdasan seseorang. Prestasi belajar yang baik merupakan sesuatu yang sangat diharapkan oleh peserta didik, termasuk juga siswa kelas V di MI Al-Hidayah Ngadirojo. Siswa kelas V di MI Al-Hidayah Ngadirojo masih banyak yang mendapatkan prestasi yang bisa dibilang jauh dari memuaskan, Mereka tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik karena metode yang digunakan Guru kelas V adalah metode konvensional saja yaitu dengan metode ceramah dan pemberian tugas saja, Selain itu mereka juga merasa bosan dan sering bicara sendiri. Untuk itu guru harus segera mungkin untuk membenahi pembelajaran yaitu dengan memilih metode yang tepat dengan materi yang akan di sampaikan yaitu metode demonstrasi. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi gaya pada siswa kelas V di MI-Al Hidayah Ngadirojo kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun 2014? Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas sebanyak tiga siklus. Setiap siklus dilakukan dengan empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo Tahun Ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 14 terdiri atas 7 siswa laki-laki dan 7 siswi perempuan. Data yang didapat berupa prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi Gaya yang didapat dari test dan hasil pengamatan Berdasarkan hasil temuan dan analisis didapatkan kesimpulan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi Gaya pada Siswa kelas V di MI Al-Hidayah Ngadirojo Tahun Pelajaran 2014/2015. Peningkatan prestasi belajar tersebut dibuktikan dengan meningkatnya nilai ratarata kelas dan presentase ketuntasan belajar siswa. PadaSiklus I presentase siswa yang mencapai KKM adalahsebanyak 8 siswa atau 57% dan yang belum tuntas sebanyak 6 siswa atau 42% dengan rata-rata kelasnya adalah 61,07 dan pada siklus ke II mengalami peningkatan yang sangat signifikan siswa yang mencapai KKM adalah13 siswa atau 92% dan yang belum tuntas sebanyak 1 siswa atau 7% dengan rata-rata kelasya adalah 82,85 dan pada tahap yang terakhir yaitu siklus III mengalami peningkatan lebih baik lagi dari siklus sebelumnya seluruh siswa yang berjumlah 14 siswa atau 100% mampu mencapai nilai KKM yang ditentukan dengan rata-rata kelasnya yaitu 90,71. xi DAFTAR ISI SAMPUL ...............................................................................................................i LOGO.....................................................................................................................ii PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................................iii LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………....iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................v MOTO...................................................................................................................vi PERSEMBAHAN..................................................................................................vii KATA PENGANTAR ........................................................................................viii ABSTRAK .............................................................................................................ix DAFTAR ISI .........................................................................................................xii DAFTAR GAMBAR DAN TABEL......................................................................xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………...1 B. Rumusan Masalah………………………………………………………....4 C. Tujuan Penelitian……………………………………………………….....5 D. Hipotesis..............................................................…………………………5 E. Manfaat Penelitian ………………………………………………………..5 F. Definisi Operasional……………………………………………………….6 G. MetodePenelitian…………………………………………………………..7 H. Indikator Pencapaian…....………………………………………….….....15 I. Sistematika Penulisan…………………………………………………….15 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar……….......…………………………………………........17 1. Pengertian Prestasi Belajar...................................................................17 2. Bentuk-bentuk Prestasi Belajar............................................................17 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi PrestasiBelajar.............................22 B. Belajar .........…………………………………………………………......22 1. Pengertian Belajar................................................................................22 xii 2. Jenis-jenis Belajar................................................................................24 3. Prinsip-prinsip Belajar.........................................................................27 4. Tujuan Belajar......................................................................................30 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar..........................................31 C. Teori Belajar..................................................................................….........38 D. Metode Demonstrasi 1. Pengertian Metode Demonstrasi..........................................................41 2. Ketentuan menggunakan Metode Demonstrasi...................................41 3. Langkah-langkah dalam penerapan Metode Demonstrasi...................42 4. Kelebihan MetodeDemonstrasi............................................................42 5. Kekurangan Metode Demonstrasi........................................................43 E. Gaya 1. Pengertian Gaya………………………………... .……………….….44 2. StandarKompetensidanKompetensiDasar….. . .……………………..44 3. Gaya gravitasi………………………………………………………...44 4. Gaya gesek …………………………………………………………..45 5. Gaya magnet………………………………………………………....47 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. LokasiPenelitian…………………………………………………...…51 2. WaktuPenelitian…………………………………………………..….51 3. KeadaanSiswa…………………………………………………….….52 B. Deskripsi PelaksanaanSiklus 1. Siklus I………………………………………………………………53 2. Siklus II……………………………………………………………..59 3. Siklus III…………………………………………………………….65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Prasiklus……………………………………………………………72 xiii 2. Siklus I……………………………………………………………..75 3. Siklus II…………………………………………………………….82 4. Siklus III……………………………………………………………88 B. Pembahasan ………………………………………………………..…..93 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………................95 B. Saran …………………………………………………………………...96 DAFTARPUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS xiv DaftarGambardanTabel Gambar 1.1 Rancanganpenelitian 7 Tabel 1.1 Data Tingkat PemahamanSiswaTerhadapMateri 13 Tabel 1.2 KonvensiNilai 13 Tabel1.3 KategoriTingkatandanPresentase Tabel 3.1 52 DaftarNamaSiswaKelasV MI Al-HidayahNgadirojo, Kec. Ampel, Kab. BoyolaliTahun 2014/2015 Tabel 4.1 HasilNilaiSiswaPraSiklus Tabel 4.2 73 75 Hasil Test FormatifSiklus I Tabel 4.3 77 HasilPengamatan Guru KolaboratorTerhadapPeneliti Tabel 4.4 82 Hasil Test FormatifSiklus II Tabel 4.5 84 HasilPengamatan Guru KolaboratorTerhadapPeneliti Tabel 4.6 88 Hasil Test FormatifSiklus III Tabel 4.7 90 HasilPengamatan Guru KolaboratorTerhadapPeneliti Tabel 4.8 93 HasilRekapitulasiTentangHasilBelajarSiswa xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan adalah suatu proses timbal balik yang dilakukan oleh guru dengan peserta didik dalam suatu sistem pembelajaran dan pendidikan juga bisa diartikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan.pengajaran atau latihan bagi perannya dimasa yang akan datang. Istilah interaksi sebagaimana telah banyak diketahui oleh banyak orang adalah suatu hubungan timbal balik antara orang satu dengan orang lainnya (Soetomo, 1993:9) .Dalam dunia pendidikan sesungguhnya sangatlah banyak macam-macam metode pembelajaran untuk menyampaikan materi kepada peserta didik. Metode pembelajaran adalah cara untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik guna untuk mewujudkan prestasi belajar baik dan yang bermutu. Mengajarpun pada hakikatnya adalah suatu proses yakni proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar (Dwijiastuti dkk, 2005:3). Selain itu pembelajaran merupakan faktor penting dalam kehidupan di dunia ini khususnyadalam dunia pendidikan. Melalui pembelajaran yang inovatif dan kreatif maka akan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik yang bermutu dan untuk mewujudkannya maka sekarang ini guru dituntut harus kreative saat menyampaikan pembelajaran kepada peserta didik agar peserta didik mudah memahami apa isi materi yang disampaikan oleh guru. Maka guru harus mempunyai ketrampilan disaat menyampaikan pembelajaran. dan juga harus dapat memilah metode yang cocok dengan materi yang akan disampaikan. Dalam pendidikan kita mengenal dua istilah yang perlu dipahami, yaitu paedagogiek, yang artinya ilmu pendidikan dan paedagogie yang artinya pendidikan. Paedagogiek dan paedagogie merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, keduanya harus dilaksanakan dan saling memperkuat untuk mencapai mutu proses, tujuan dan hasil pendidikan yang diharapkan oleh masyarakat, bangsa dan agama (Surya dkk,2010:25). Metode sangatlah membantu guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar diantaranya adalah memudahkan guru dalam menyampaikan pembelajaran, menciptakan suasana kelas yang kondusif, dapat memvariasi saat kegiatan pembelajaran, menciptakan pembelajaran yang bermutu dan yang paling penting adalah mencetak peserta didik berprestasi dalam belajar. Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktife(Zaini dkk,2002:Xii). Sesungguhnya banyak macam metode dalam pembelajaran yang sangat bagus dan menarik tetapi disini penulis memilih salah satu metode pembelajaran yaitu metode demonstrasi untuk digunakan sebagai penelitian di MI Al- Hidayah Ngadirojo, metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan 2 kepada siswa suatu proses,situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan (Djamarah 1997:192). Prestasi yang selama ini telah dicapai pada peserta didik kelas V dalam pembelajaran IPA yaitu selama semester pertama dimulai dilihat prestasinya yaitu belum begitu menonjol misalnya seperti hasil ulangan harian nilaianya rata-rata kurang memenuhi kkm yang ditetapkan yaitu 60 meskipun ada beberapa peserta didik yang mendapatkan nilai diatas kkm yang telah ditetapkan di MI Al- Hidayah tersebut, akan tetapi dalam prakteknya kebanyakan nilai yang diperoleh rata-rata diatas kkm yaitu dengan rata-rata kelasnya 70. Jadi prestasi yang dicapai saat ini baru itu saja mungkin dengan menggunakan metode demonstrasi ini akan dapat meningkatkan prestasi belajar bagi peserta didik baik dalam ketuntasan nilai ulangan harian maupun dalam ulangan semester. Dalam menggunakan metode demonstrasi ini guru dapat menjelaskan kepada peserta didik dengan cara mendemonstrasikan atau memperagakan tentang benda atau situasi yang sedang dipelajari maka pengajaranya termasuk pengajaran yang konvensional yaitu menitik beratkan pada perkembangan intelektual melalui belajar ingatan mengenai hal-hal yang telah dibaca dan tugas-tugas yang telah dikerjakan pengetahuan yang telah diperoleh langsung dapat ditransfer ke dalam situasi kehidupan, perencanaan belajar dan perkembangan aspek-aspek ketrampilan sosial, dan dengan demonstrasi proses penerimaan peserta 3 didik terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian baik dan sempurna (Roestiyah, 1989:83). Kembali lagi seperti yang di atas pada saat pembelajaran guru harus dapat memilih metode yang cocok dengan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik, karena apabila dalam pemilihan metode yang digunakan sudah tepat dengan materi yang akan disampaikan maka pembelajaran akan lebih menarik dan siswa akan antusias lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI MI AL- HIDAYAH NGADIROJO KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan beberapa masalah yang menjadi pokok kajian dalam penelitian ini, diantaranya adalah:Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi gaya pada siswa kelas V di MIAl Hidayah Ngadirojo kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun 2014? 4 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin di capai penulis dalam penelitian ini adalah:Untuk mengetahui bagaimana metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPA materi gaya di MI Al-Hidayah Ngadirojo kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun 2014. D. Hipotesis Hipotesis adalahdugaan sementara dari hasil penelitian yang belum tentu benar yang akan dilakukan dalam penelitian. Penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam materi gaya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V di MI Al- Hidayah Ngadirojo E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan akurat sesuai dengan data dilapangan mengenai judul yang penulis ambil peningkatan prestasi belajar IPA materi gaya melalui metode demonstrasi pada siswa kelas V di MI-Al Hidayah Ngadirojo kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun 2014. Dari informasi yang di dapat kiranya dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. 1. Secara teoritis, diharapkan dapat memberikan bantuan bagi perkembangan MI Al-Hidayah Ngadirojo secara umum dan 5 dapat menambah manfaat keilmuan khususnya menambah ketrampilan guru dalam menguasai metode pembelajaran. 2. Secara praktis, apabila ternyata metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materigaya pada siswa kelas V di MI Al-Hidayah Ngadirojo kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun 2014.hal ini berarti dapat membantu bagi MI Al-Hidayah Ngadirojo khususnya dalam mengatasi permasalahan dalam proses belajar mengajar yang semula monoton dan kurang efektive setelah dilakukan penelitian diharapkan dapat menciptakan proses belajar mengajar yang efektive, menarik, menyenangkan bagi siswa sehingga akan tercipta prestasi belajar yang bermutu bagi peserta didik dan akhirnya dapat memenuhi harapan bangsa yaitu mencetak generasi unggul dan berkompeten. F. Definisi operasional 1. Prestasi belajar Menurut Arifin (1990:2) prestasi belajar berasal dari bahasa belanda yaitu prestatie.Kemudian dalam bahasa indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha” istilah “prestasi belajar” (achievment) berbeda dengan hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar merupakan suatau masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang 6 kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. 2. Metode demonstrasi Menurut Djamarah (1997:192) metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses,situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. G. Metode penelitian 1. Rancangan penelitian Perencanaan SIKLUS I Refleksi Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Refleksi Pengamatan ? Gambar 1.1( Suyadi ) 7 Pelaksanaan 2. Lokasi dan subjek penelitian Penelitian ini di laksanakan di MIAl- Hidayah Ngadirojo, sebuah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendiddikan untuk jenjang pendidikan dasar, MI Al- Hidayah Ngadirojo ini berlokasi di desa Ngadirojo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Untuk subjek pada penelitian yang di lakukan kali ini adalah seluruh siswa kelas V tahun ajaran 2014/2015, dimana siswa tersebut terdiri dari7siswa putra dan 7 siswa putri. 3. Langkah-langkah penelitian a.) Perencanaan Dalam tahap perencanaan penelitian tindakan kelas yang harus di lakukan adalah melakukan perancangan(planning) tindakan, misalnya membuat skenario pembelajaran,lembar observasi, dan lain-lain, b.) Pelaksanaan Tahap ke dua dalam penelitian ini adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya, yaitu melaksanakan pembelajaran sesuai yang di rencanakan , dan yang perlu menjadi catatan penting dalam hal ini adalah semua tindakan yang dilakukan hendaknya sesuai dengan rencana yangsudah disusun pada tahap awal, tetapi harus terkesan alamiah dan tidak ada rekayasa sama sekali 8 c.) Observasi Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Observasi itu berorientasi ke masa yang akan datang,memberikan dasar refleksi untuk sekarang.objek observasi dalam hal ini adalah seluruh proses tindakan terkait, pengaruhnya (sengaja dan tidak disengaja), keadaan dan kendala tindakan direncanakan dan pengaruhnya serta persoalan lain yang timbul dalam konteks terkait. Observasi dalam kegiatan PTK adalah kegiatan pengumpulan data yang berupa proses perubahan kinerja PBM d.) Refleksi Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses,masalah,persoalan,kendala yang nyata dalam tindakan strategis dan mencari solusi atas permasalahan yang terjadi. 4. Instrumen penelitian a. Lembar pengamatan untuk guru b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c. Silabus d. Lembar tes e. Lembar soal 9 5. Pengumpulan data a. Test Test di berikan kepada siswa pada setiap siklus, untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan peserta didik dalam setiap tahapan yang di lakukan b. Pengamatan Pengamatan dilakukan pada saat tahap pelaksanaan, pada tahap ini semua hal yang terjadi meliputi aktifitas pembelajaran di catat pada lembar pengamatan,hal ini berfungsi untuk mengatahui seberapa jauh peningkatan-peningkatan pada hal yang diteliti c. Dokumentasi Untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah,nilai siswa,data guru dan lain-lain. 6. Analisis data Analisis data adalah menganalisa seluruh data yang sudah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa.teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menelaah semua data yang diperoleh melalui hasil test, observasi, dan wawancara, jenis data atau informasi yang direkam selama observasi dan monitoring dapat berupa data kuantitatif dan kualitatif tergantung dari dampak atau hasil keluaran yang dapat di harapkan. Analisis data di lakukan melalui tiga tahap, yaitu: 10 a. Reduksi data adalah proses penyederhanaan data yang di lakukan melalui seleksi,pengelompokan, dan pengorganisasian data mentah menjadi sebuah informasi bermakna b. Paparan data merupakan suatu upaya menampilkan data secara jelas dan mudah naratif,tabel,grafik,atau dipahami perwujudan dalam yang bentuk dapat paparan meberikan gambaran jelas tentang proses dan hasil tindakan. c. Penyimpulan merupakan pengambilan intisari dari sajian data yang telah terorganisasikan dalam bentuk pernyataan atau kalimat singkat padat dan bermakna 1. Pengelolahan hasil tes Data mentah yang diperoleh dari hasil test (pre test dan post test) kemudian diolah melalui cara penyekoran, menilai setiap siswa, menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai prestasi belajar dalam memahami pelajaran IPA materi Gaya. Untuk menghitung nilai dan rata-rata nilai siswa rumus yang digunakan sebagai berikut: Rumus menghitung nilai siswa N= skor perolehan siswa X100 Skor maksimum Keterangan: N=Nilai Rumus menghitng rata-rata nilai siswa 11 R= ∑ R N R=nilai rata-rata ∑R= jumlah semua nilai siswa ∑N=jumlah siswa Nilai yang di peroleh pada saat melaksanakan pre test dan post test kemudian di konversikan terhadap KKM yang dibuat guru untuk menentukan bahwa siswa tersebut mencapai kriteria tuntas atau belum sehingga siswa yang belum dapat di bimbing kembali, Sedangkan untuk menentukan ketercapaian hasil belajar siswa dalam stu kelas dihitung dengan cara mencari rata-rata skor siswa dengan rumus berikut X=∑ X X 100% N Keterangan X=ketuntasan belajar ∑x=Jumlah siswa yang tuntas belajar ∑N=jumlah siswa Setelah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Gaya dengan melalui metode demonstrasi dianalisis secara kuantitatif yakni dengan memberikan nilai yang kemudian di deskripsikan mengguakan teknik deskripsi presentase di mana analisis data hasil perhitungan mulai dari siklus pertama sampai terakhir dipakai sebagai acuan penilaian yang disesuaikan dengan tabel kriteria diskripsi kriteria sebagai berikut ini: nilai (%) Criteria 90-100 Sangat tinggi 75-89 Tinggi 12 55-74 Normal 31-54 Rendah 0-30 Sangat rendah Tabel 1.1 data tingkat pemahaman siswa terhadap materi 2. Pengolahan data hasil observasi Data hasil observasi menggubakan skala penilaian dengan rentan nilai dalam bentuk angka (5,4,3,2,1) untuk aktifitas siswa yang berarti angka 1=sangat kurang 2=kurang 3=cukup 4=baik 5=sangat baik. Dengan cara memeberikan tanda (√) pada kolom skala nilai. Stelah itu semua nilai tersebut dihitung dengan rumus: N= NILAI PEROLEHAN NILAI MAKSIMUM Dan dikonversikan pada skala nilai dengan rentang seratus mengenai unjuk kerja siswa mengungkap aspek ketrampilan proses apa saja yang dipahami siswa.konversi nilai dapat dilihat pada tabel berikut: nilai (%) Keterangan 90-100 Sangat dipahami 70-89 Dipahami 50-69 cukup dipahami 30-49 kurang dipahami 13 0-29 Sangat kurang dipahami Tabel 1.2 Konvensi nilai Sedangkan observasi guru dapat menggunakan skala penilaian dengan rentang nilai (5,4,3,2,1) untuk penilaian keterlaksanan guru dalam pembelajaran yang berarti angka5=baik sekali 4=baik 3=cukup baik, 2=kurang baik, 1=sangat kurang.dengan cara memberi tanda (√) pada kolom skala nilai. Setelah itu semua nilai di hitung dengan rumus: N= NILAI PEROLEHAN X 100% NILAI MAKSIMUM Dan dikonversikan pada skala nilai dengan rentang seratus untuk menilai keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru. Konversi tersebut dapat di lihat pada tabel berikut: Nilai Keterangan baik sekali 90-100 Baik 70-89 Cukup 50-69 Kurang 30-49 sangat kurang 0-29 Tabel1.3 kategori tingkatan dan presentase 14 Dari putaran refleksi dalam siklus akan dihentikan apabila telah terpenuhi tuntas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk seluruh siswa. H. Indikator pencapaian Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya (Arikunto, 1993:105). Ketika mencapai ketuntasan hasil belajar dalam melalui beberapa siklus yang telah dijalani maka bisa dikatakan bahwa upaya untuk meningkatkan prestasi belajar tersebut sudah berhasil, dan pengamatan tersebut sudah bisa diakhiri mengingat bahwa semua yang diperoleh dari ketuntasan nilai yang sudah melibihi kkm telah dicapai dalam beberapa test tertulis selama beberapa siklus yang dijalani maka dengan ketuntasan nilai yang melebihi kkm maka bisa dikatakan sebagai salah satu hasil prestasi belajar peserta didik. I. Sistematika penulisan Sitematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB 1: pendahuluan menggambarkan secara global tentang babbab berikutnya yang meliputi : latar belakang, rumusan masalah, tujuan peneliti, hipotesis, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi BAB II :kajian pustaka, memuat tentang pengertian prestasi belajar, bentuk-bentuk prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi 15 prestasi belajar,pengerianbelajar, jenis-jenis belajar, prinsip-prinsip belajar, tujuan belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, teori belajar,pengertian metode demonstrasi, ketentuan menggunakan metode demonstrasi, kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi, pembelajaran Ipa materi gaya, BAB III; pelaksanaan penelitian, meliiputi subjek penitian yang berisi tentang tempat dan waktu penelitian,deskripsiper siklus I,siklus II,siklus III BAB IV: hasil penelitian dan pembahasan, meliputi deskripsi per siklus danpembahasan BAB V: penutup, meliputi:kesimpulan dan saran 16 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil pencapaian maksimal menurut kemampuan anak didik pada waktu tertentu terhadap sesuatu yang dikerjakan, dipelajari, dan diterapkandan prestasi belajar disebut juga nilai kemampuan hasil belajar anak yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan anak terhadap materi yang diberikan untuk mengetahui tingkat kecerdasan seseorang.Selanjutnya menurut Arifin (1990:2) menambahkan prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu prestatie, yang diartikan dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. 2. Bentuk-bentuk Prestasi Belajar Bentuk-bentuk prestasi belajar dibagi dalam tiga ranah yaitu: ranah psikomotorik, ranah kognitif dan ranah afektif. Akandijelaskan bentukbentuk prestasi menurut Henker (2012:34) yaitu: a. Kognitif (proses berfikir) Kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berfikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Menurut Bloom (1956:12) tujuan domain kognitif terdiri atas lima bagian: 17 1. Pengetahuan Mengacu kepada kemampuan mengenal materi yang sudah dipelajari dari yang sederhana sampai pada teoriteori yang sukar.Yang penting adalah kemampuan mengingat keterangan dengan benar. 2. Pemahaman Mengacu kepada kemampuan memahami makna materi. Aspek ini satu tingkat diatas pengetahuan dan merupakan tingkat berfikir yang rendah 3. Penerapan Mengacu kepada kemampuan menggunakan atau menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut penggunaan aturan dan prinsip.Penerapan merupakan tingkat kemampuan berfikir yang lebih tinggi daripada pemahaman. 4. Analisis Mengacu kepada kemmpuan menguraikan materi kedalam komponen-komponen atau factor-faktor penyebabnya dan mampu memahami hubungan diantara bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga struktur dan aturannya dapat lebih di mengerti.Analisis merupakan tingkat kemampuan berfikir yang lebih tinggi daripada kemampuan sebelumnya. 18 5. Evaluasi Mengacu kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan tertentu.Evaluasi merupakan tingkat kemampuan berfikir yang tinggi. b. Afektif (nilai atau sikap) Afektif atau intelektual adalah mengenal sikap, minat, emosi, nilaihidup dan operasi siswa. Menurut Krathwol (1964:34) klasifikasi tujuan domain afektif terbagi lima kategori: 1. Penerimaan Mengacu kepada kemampuan memperhatikan dan memberikan respon terhadap stimulasi yang tepat, penerimaan merupakan tingkat hasil belajar terendah dalam domain afektif. 2. Pemberian respon atau partisipasi Satu tingkat di atas penerimaan.Dalam hal ini siswa menjadi terlibat secara afektif, menjadi peserta dan tertarik. 3. Penilaian atau penentuan sikap Mengacu kepada nilai atau pentingnya kita menterikatkan diri pada objek atau kejadian tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak atau 19 tidak menghiraukan.Tujuan-tujuan tersebut dapat diklasifikasi menjadi “sikap dan apresiasi”. 4. Organisasi Mengacu kepada penyatuan nilai, sikap-sikap yang berbeda yang membuat lebih konsisten dapat menimbulkan konflik-konflik internal dan membentuk suatu sistem nilai internal, mencakup tingkah laku yang tercermin dalam suatu filsafat hidup. 5. Karakteristik/pembentukan pola hidup Mengacu kepada karakter dan daya hidup seseorang.Nilai-nilai sangat berkembang nilai teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan lebih mudah diperkirakan.Tujuan dalam kategori ini ada hubungannya dengan keteraturan pribadi, sosial dan emosi jiwa. c. Psikomotorik (keterampilan) Psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan fisik. Menurut Dave (1970:53) klasifikasi tujuan domain psikomotorik terbagi lima kategori yaitu: 1. Peniruan Terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan.Mulai member respon serupa dengan yang 20 diamati.Mengurangi koordinasi dan control otot-otot saraf. Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global dan tidak sempurna. 2. Manipulasi Menekankan perkembangan kemampuanmengikuti pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan melalui latihan.Pada tingkat ini siswa menampilkan sesuatu menurut petunjuk-petunjuk tidak hanya meniiru tingkah laku saja. 3. Ketetapan Memerlukan kecermatan, proporsi dan kepastian yang lebih tinggi dalam penampilan. Respon-respon lebih terkoreksi dan kesalahan-kesalahan dibatasi sampai pada tingkat minimum 4. Artikulasi Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal diantara gerakangerakan yang berbeda. 5. Pengalamiahan Menurt tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit mengeluarkan energy fisik maupun 21 psikis.Gerakannya dilakukan secara rutin.Pengalamiahan merupakan tingkat kemampuan tertinggi dalam domain psikomotorik. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Semiawan (2008:11) mengemukakan bahwa faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar adalah: a. Pemenuhan kebutuhan Psikologis Secara umum diketahui bahwa dalam perkembangan anak perlu dipenuhi berbagai kebutuhan yaitu kebutuhan premier,pangan, sandang, dan perumahan serta kasih saying, perhatian, penghargaan terhadap dirinya dan peluang mengaktualisasikan dirinya. b. Pengembangan kreativitas Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi kemampuan (inherent component of ability)yang berbeda-beda dan terwujud karena interaksi yang dinamis antara keunikan individu dan pengaruh lingkungan. B. Belajar 1. Pengertian belajar Arti belajar ialah dalam kehidupan manusia selalu penuh dengan kegiatan yang dilakukan secara sengaja maupun acara yang secara 22 tiba-tiba datang apabila seorang telah belajar maka paling tidak ada sedikit perubahan kesiapan terhadap yang telah dipelajari atau kesiapan terhadap hal lain yang berhubungan dengan subjek yang dipelajarinya (Sudjarwo, 1989:139).Dan lebih lanjutnya Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnyadengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sudjarwo, 1989:139) Sedangkan menurut pandangan tradisional belajar adalah usaha memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut pandangan modern belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 1976:27). Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (Hamalik, 1990:21). Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 1994:22). Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi saling pengaruh secara dinamis antara murid dengan lingkungan (Ahmadi, 1991:17). Belajar merupakan proses pertumbuhan yang dihasilkan oleh perhubungan berkondisi antara stimulus dan respons bagi seorang behavioris belajar pada dasarnya adalah menghubungkan sebuah respon tertentu pada sebuah stimulus yang tadinya tidak berhubungan, 23 dan menurut teori Gesalt belajar adalah penemuan unsur-unsur didalam ikatan keseluruhan (Surakhmad,1994:65).Belajar adalah tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar (Mudjiono dkk, 2002:7). Dalam kamus besar bahasa Indonesia, belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian ilmu. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991:2). Belajar menurut aliran Piaget adalah adaptasi yang holistik dan bermakna yang datang dalam diri seseorang terhadap situasi baru, sehingga mengalami perubahan yang relatif permanen (Semiawan, 2008:11). Belajar adalah perkembangan kearah diferensiasi yang lebih luas (Sardiman, 1994:33) Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikemukakan diatas penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan yang terjadi pada diri seseorang yaitu pada perubahan tingkah lakunya sebagai hasil dari interaksi (hubungan) dengan lingkungan untuk memperoleh pengetahuan. 2. Jenis-jenis belajar Jenis-jenis belajar dalam pengertian belajar sebagai berikut (Slameto, 1991:5-8). 24 a. Belajar bagian (par learning, fractioned learning) Umumnya belajar bagian dilakukan oleh individu bila ia dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas atau ekstensif, misalnya mempelajari sajak ataupun gerakan-gerakan motoris seperti bermain piano. Dalam hal ini individu memecah seluruh materi pelajaran menjadi bagian-bagian yang satu sama lain berdiri sendiri. Sebagai lawan dari cara belajar bagian adalah cara belajar keseluruhan atau belajar global. b. Belajar dengan wawasan (learning by insight) Konsep ini diperkenalkan oleh W. Kohler, salah seorang tokoh psikologi Gestalt pada permulaan tahun 1917. Sebagai suatu konsep, wawasan (insight) ini merupakan pokok utama dalam pembicaraan psikologi belajar dan proses berfikir.dan meskipun W. Kohler sendiri dalam menerangkan wawasan berorientasi pda data yang bersifat tingkah laku namun tidak urung wawasan ini merupakan konsep yang secara prinsipiil ditentang oleh penganut aliran neo-behaviorisme. Menurut Gesalt teori wawasan merupakan proses mereorganisasikan pola-pola tingkah laku yang telah terbentuk menjadi satu tingkah laku yang ada hubungannya dengan penyelesaian suatu persoalan. c. Belajar diskriminatif (discriminatif learning) 25 Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih beberapa sifat situasi stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku. d. Belajar global / keseluruhan (global whole learning) Disini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang sampai individu menguasainya. Lawan belajar dari belajar bagian. Metode belajar ini sering juga disebut metode Gesalt. e. Belajar insidental (incidental learning) Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar itu selalu berarah-tujuan (intensional). Sebab dalam belajar insidental pada individu tidak ada sama sekali kehendak untuk belajar. f. Belajar instrumental (instrumental learning) Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi individu (murid) yang mengarah pada apakah individu tersebut akan mendapat hadiah, hukuman, berhasil atau gagal. g. Belajar intensional (intentional learning) Belajar dengan arah tujuan, merupakan lawan dari belajar insidental. h. Belajar laten (letent learning) Dalam belajar laten, perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi secara segera, dan oleh karena itu disebut laten. 26 i. Belajar mental (mental learning) Perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadi disini tidak nyata terlihat, melainkkan hanya berupa perubahan proses kognitif dari bahan yang dipelajari, ada tidaknya mental ini sangat jelas terlihat pada tugas-tugas yang sifatnya motoris. j. Belajar produktif (productive learning) R. Berguis (1964) memberikan arti belajar produktif sebagai belajar denngan transfer yang maksimum, kemungkinan untuk transfer tingkah laku dari situasi ke situasi lain. k. Belajar verbal (verbal learning) Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melalui latihan dan ingatan. 3. Prinsip-prinsip belajar Menurut Slameto (1991:29) mengatakan bahwa prinsip-prinsip belajar adalah dengan mempelajari uraian-uraian yang terdahulu, maka calon guru/ pembimbing seharusnya sudah dapat menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar, ialah prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individual. Namun demikian marilah kita susun prinsip-prinsip belajar itu, sebagai berikut: 27 a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional. b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki sruktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya. c. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional. d. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya. e. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery. f. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainnya. g. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang. h. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif. i. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. j. Belajar adalah proses kontiguitas (hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) ehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. 28 k. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/ ketrampilan/ sikapitu mendalam pada siswa. Prinsip belajar pada tingkatan yang sangat umum, siswa belajar dengan memperoleh dan mengelola pengetahuan.proses seperti itu kemungkinan tidak dapat menghasilkan perubahan secara cepat dan nyata. Proses-proses tersebut seringkali menjadi fondasi yang kuat bagi tingkatan-tingkatan perubahan tertentu. Dengan mengansumsi bahwa manusia memiliki hal-hal yang tidak hanya apa yang terlihat dari mereka, manusia mempunyai motivasi dan persepsi berfikir dan mengingat (Sopiatin, 2010:26). Prinsip-prinsip belajar menurut Mudjiono dan Dimyati (2002: 42) mengatakan bahwa prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan juga perbedaan, dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat bebrapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan mengajarnya, prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/ berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual. 29 4. Tujuan belajar Menurut Sardiman (1994:27-29) mengatakan bahwa tujuan belajar hrus diciptakan sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif, tujuan belajar untuk pengembangan nilai afeksi memerlukan penciptaan sistem lingkungan yang berbeda dengan sistem yang dibutuhkan untuk tujuan belajar, mengenai tujuan belajar itu sebenarnya sangat banyak dan bervarias. Tujuan-tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional, lazim dinamakan dengan instructional effects, yang biasa berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Dari uraian diatas dan ditinjau secara umum, maka tujuan belajar itu ada tiga jenis: a. Untuk mendapatkan pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan dan berfikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. b. Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan. Jadi soal keterampilan jasmaniah maupun rohaniah, keterampilan jasmaniah adalah keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitik beratkan pada keterampilan gerak/ penampilan dari anggota tubuh, sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalahmasalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung 30 pangkalnya, tapi lebih abstrak, menyangkut persoalanpersoalan penghayatan dan keterampilan berfikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. c. Pembentukan sikap Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan mengarahkan motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model. 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Banyak hal yang dapat menghambat dan mengganggu kemajuan belajar dari seorang siswa, Ahmadi (1993:75) menggolongkan kesulitan belajar menjadi dua faktor: a. Faktor indogen, ialah faktor yang datang dari diri pelajar atau siswa itu sendiri, faktor ini meliputi 1) Faktor biologis Faktor biologis ialah faktor yang berhubungan dengan jasmani anak, faktor ini misalnya: a) Kesehatan Kesehatan adalah faktor penting dalam belajar atau siswa yang kurang sehat badannya, tentu tidak dapat 31 bealajar baik. Konsentrasinya akan terganggu, dan pelajaran akan sukar masuk. Begitu juga anak yang badannya lemah, sering pusing dan sebagainnya tidak akan bertahan lam dalam belajar dan akan cepat capai. Dalam kegiatan seperti ini apabila kita memaksa anak untuk belajar giat, kita akan bersalah, sebab bagaimanapun juga anak tidak dapat belajar dengan baik. b) Cacat badan Cacat badan dapat juga mengganggu dan menghambat bealajar, termasuk dalam hal ini adalh butua,tuli gangguan bicara dan gangguan-gangguan lainnya yang bersifat cacat pada tubuh 2) Faktor psychologis Faktor psychologis adalah faktor yang berhubungan dengan rohaniah termasuk dalam hal ini ialah a) Intelegensi Faktor intelegensi adalah faktor indogin yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar anak. Bila mana pembawaan intelegensi anak memang rendah, maka anak tersebut akan sukar untuk mengerti apa yang di pelajarinya, sehingga perlu bantuan dari pendidik atau orang tua untuk dapat berhasil dalam 32 belajarnya. Kendatipun anak sudah belajar dengan sebaik-baiknya. Kalau memang intelegensinya rendah, maka ia akan mengalami kesukaran dalam belajarnya. Andai kata anak tersebut kita marahai terus menerus hal itu tidak akan berpengaruh signifikan terhadap siswa. Selain faktor intelegensi atau kecerdasan ada pula faktor lain yaitu cacat mental, cacat yang di bawa sejak lahir, termasuk cacat ini adalah : idiot embisilitas, dan debilitas. b) Perhatian. Perhatian juga merupakan faktor penting dalam usaha belajar anak, untuk dapat menjamin belajar yang baik, anak harus ada perhatian terhadap apa yang di pelajarinya. Apabila bahan pelajaran tidak menarik baginya, maka timbullah rasa bosan, malas, dan belajar haruslah di kejar-kejar, sehingga prestasi belajar siswapun turun.Untuk itu pendidik harus mengusahakan agar pelajaran yang di berikan menarik minat siswa. c) Minat Bahan pelajaran menarik minat/keinginan anak akan dapat di pelajari oleh anak dengan sebaikbaiknya. Sebaiknya bahan yang tidak sesuai denganminat/keinginan anak pasti dapat di pelajari 33 dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan utnuk belajar. Minat seringkali timbul jika ada sebuah perhatian. Karena itu untuk menimbulkan minat kita sebaiknya juga harus menimbulkan perhatiaannya, misalnya dengan menghubungkan pelajaran satu dengan pelajaran lainnya. Atau di hubungkan dengan hal-hal yang menarik bagi anak. d) Bakat Sering kita mendengar bahwa pelajaran itu tidak sesuai dengan bakatnya . e) Emosi Kadang kala ada anak yang tidak begitu stabil emosinya, sehingga dapat mengganggu belajarnya. Misalnya ada maslah yang kecil saja dapat timbul emosi yang mendalam, sampai menimbulkan gejalgejala negatif tak sadarkan diri, kejang dan sebagainya. Dalam keadaan emosi yang seperti ini tentu belajarnya akan mengalami hambatan-hambatan b. Faktor endogen Selain faktor indogen (yang datang dari diri sendiri). Ada pula faktor exogen (faktor yang datang dari luar) yang 34 macamnya lebih banyak. Faktor yang ini meliputi faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. 1) Lingkungan keluarga Faktor ini meliputi faktor orang tua, suasana runah, dan keadaan ekonomi keluarga. a) Faktor orang tua Faktor orang tua merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap kemajuan peserta didik. Orang tua yang dapat mendidik anak-anaknya enggan cara memberikan penddikan yang baik tentu anak akan sukses dalam belajarnya. Sebaliknya orang tua yang tidak mengindahkan pendidikan anak-anaknya, acuh tak acuh, bahkan tidak memperhatikan sama sekali, tentu tidak akan berhasil dalam belajarnya. Misalnya anak yang tidak di perintahkan untuk belajar secara teratur dan tidak di berikan bimbingan, akhirnya akan menemui kesulitan dalam belajar dan segan untuk belajar. b) Faktor suasana rumah Lingkungan keluarga yang lain yang dapat mempengaruhi usaha belajar anak dalah faktor suasana rumah. Suasana rumah yang terlalu gaduh atau terlalu 35 ramai tidak akan memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar dengan baik. c) Faktor ekonomi keluarga faktor ekonomi banyak menentukan juga dalam belajar anak. Misalnya anak dari keluarga mampu dapat membeli alat sekolah dengan lengkap sebaliknya dengan keluarga yang ekonominya kurang begitu baik. Dan hal ini akan berpengaruh besar pada siswa yang belajar 2) Lingkungan sekolah Lingkungan sekolah terkadang menjadi faktor hambatan bagi anak.Termasuk dalam hal ini misalnya. a) Cara penyajian pelajaran yang kurang baik. Dalam hal ini misalnya karena guru kurang persiapan atau kurang menguasai buku-buku pelajaran. Sehingga dalam menerangkannya kepada anak kurang baik dan sukar di mengerti oleh anak. Begitu pula metode dan sikap guru yang kurang baik dapat membosankan kepada anak b) Hubungan guru dan murid yang kurang baik. Biasanya bila anak tersebut menyukai gurunya, akan suka pula dengan pelajaran yang di berikannya. Sebaliknya bila anak membenci guru atau ada hubungan yang kurang 36 baik. Maka dia akan sukar pula memahami pelajaran yang di berikan oleh gurunya. c) Hubungan antara anak dan anak kurang menyenangkan. Hal ini terjadi pada anak yang di asingkan /di benci oleh temannya. Anak yang di benci akan mengalami tekanan batin pada dirinya dan menghambat kemajuan belajarnya. d) Bahan pelajaran yang sudah tinggi di atas kemampuan seorang anak e) Alat-alat belajar di sekolah yang serba tidak lengkap. f) Jam-jam pelajaran yang kurang baik. Misalnya sekolah yang masuk siang di mana udara sangat panas dan memiliki pengaruh untuk melelahkan siswa 3) Lingkungan masyarakat Termasuk lingkungan masyarakat yang dapat menghambat kemajuan bealajar anak antara lain. Media-media yang berada di masyarakat seperti bioskop, radio, televisi, majalah, dan sebagainya yang dapat berpengaruh jelek (negatif) pada diri siswa. a) Teman bergaul yang memberikan pengaruh tidak baik b) Corak kehidupan sosial masyarakat sekitar lingkungan yang kurang baik dn memberikan dampak pada diri 37 siswa. sehingga dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Lebih lanjutnya menurut Arikunto (1993:21-22) menambahkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah ketika sejak awal dikembangkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia, banyak dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil belajar yang efektif. Dan faktor-faktor tersebut dibedakan atas dua jenis yaitu yang bersumber dari dalam diri manusia yang belajar yang disebut faktor intern dan faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar yaitu disebut sebagai faktor eksternal. C. Teori belajar Pada mulanya teori-teori belajar itu dikembangkan oleh para ahli psikologi. Adapun beberapa teori menurut Sardiman (1994:31-37).yaitu: a. Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Daya Menurut teori ini, jiwa manusia itu terdiri dari bermacammacam daya. Masing-masing daya dapat dilatih dalam rangka untuk memenuhi fungsinya. b. Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Gesalt Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian / unsur. Sebab keberadaannya keseluruhan itu juga lebih dulu sehingga dalam kegiatan belajar bermula pada suatu pengamatan. Menurut aliran teori belajar ini, seseorang 38 belajar jika mendapatkan insight.insight ini diperoleh kalau seseorang melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur dalam situasi tertentu. c. Teori belajar menurut Ilmu jiwa Asosiasi Ilmu jiwa Asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari penjumlahan bagian-bagian atau unsurunsurnya. Dari aliran ini ada dua teori yang sangat terkenal yakni: 1. Teori konektionisme Menurut Thorndike, dasar dari belajar itu adalah asosiasi antara kesan panca indera ( sense impresion) dengan impuls untuk bertindak (impuls to action). 2. Teori conditioning Dalam praktek kehidupan sehari-hari pola seperti itu banyak terjadi. Seseorang itu akan melakukan sesuatu kebiasaan karena adanya ssuatu tanda. Menurut purwanto (1987:106) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua golongan yaitu: a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor individual, dan b. Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut faktor sosial. Yang termasuk ke dalam faktor individual antara lain: faktor 39 kematangan/ pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. Lebih lanjut untuk teori belajar menurut Ahmadi (1978:21) bahwa menurut Ilmu Iiwa Gesalt mengemukakan: a. Keseluruhan memiliki arti lebih luas dari pad jumlah bagianbagiannya. Manusia dipandang sebagai organisme yang berfikir dan bertindak sebagai suatu keseluruhan. b. Teori ini tidak mengakui adanya bagian-bagian otak yang mempunyai fungsi-fungsi tertentu seperti pendapat teori daya. c. Manusia sebagai makhluk yang aktif, yang selalu berada dalam keadaan interaction dengan lingkungannya. D. Metode Demonstrasi 1. Pengertian Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah suatu cara untuk menyampaiakan pembelajaran dengan menggunakan cara mempertunjukkan dan memperagakkan dengan alat peraga disertai dengan penjelasan. Dan untuk lebih lanjutnya menurut Djamarah dan Zain (1997:102) mengemukakan bahwa Metode Demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang di pelajari, 40 baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Lebih lanjut menurut Dja’far (1995:31-31) mengemukakan bahwa Metode Demonstrasi adalah methode mengajar dengan jalan guru atau bantuan orang lain memperlihatkan kepada murid-murid proses atau kaifiyat melakukan sesuatu dan menurut Usman (2002:106) mengatakan bahwa Demonstrasi adalah tekhnik mengajar yang sudah tua dan telah digunakan sejak lama misalnya seperti seoranag ibu yang mengajarkan cara memasak suatu makanan kepada anak-anaknya dengan mendemonstrasikan dimuka mereka. 2. Ketentuan menggunakan metode Demonstrasi Syaratpenggunaan Metode Demonstrasi menurut Dja’far (1995:31) yaitu: a. Memantapkan ketrampilan tertentu b. Akan memudahkan pemberian penjelasan, karena penggunaan bahasa lisan/ tertulis terbatas. c. Akan memperlihatkan kepada murid-murid proses jalannya suatu peristiwa. 3. Langkah-langkah dalam penerapan Metode Demonstrasi Menurut Asnawir (2002:108) Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan demonstrasi, yaitu : a. Persiapan alat-alat yang diperlukan 41 b. Guru menjelaskan kepada anak-anak apa yang direncanakan dan apa yang akan dikerjakan c. Guru mendemonstrasikan kepada anak-anak secara perlahanlahan, serta memberikan penjelasan yang cukup singkat d. Guru menugaskan kepada siswa agar melakukan demonstrasi sendiri langkah demi langkah dan disertai penjelasan 4. Kelebihan Metode Demonstrasi Kelebihan Metode Demonstrasi menurut Djamarah (1997:102-103) yaitu: a. Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan konkret, sehingga menghindari verbalist (pemahaman secara kata-kata atau kalimat) b. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari c. Proses pengajaran lebih menarik d. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri Lebih lanjutnya kelebihan Metode Demonstrasi menurut Dja’far (1995:31) yaitu: a. Mendorong prinsip kerja sendiri bagi murid-murid b. Pelajaran dapat dihayati dengan sepenuh jiwa raga, karena langsung dipraktekkan 42 c. Mempermudah pemusatan minat dan perhatian murid-murid yang tertuju kepada apa didemonstrasikan atau dieksperimenkan d. Masalah-masalah yang timbul dalam hati anak langsung terjawab, karena itu mengurangi kemungkinan salah pengertian dan pengambilan kesimpulan yang keliru 5. Kekurangan Metode Demonstrasi Adapun kekurangan-kekurangan Metode Demonstrasi menurut Dja’far (1995:31) yaitu: a. Memerlukan waktu lama dan dengan fasilitas perlengkapan/ alat-alat pelajaran yang cukup b. Metode ini sukar dilaksanakan apabila murid-murid tidak dimatangkan sebelumnya Untuk selanjutnya menurut Djamarah (1997:103) mengemukakan bahwa kekurangan Metode Demonstrasi antara lain: a. Metode ini memerlukan ketrampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif b. Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik c. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, 43 yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain E. Gaya 1. Pengertian Gaya Gaya adalah gerakan mendorong atau menarik yang menyebabkan bergerak. Gaya terhadap suatu benda dapat mengakibatkan benda bergerak, berubah bentuk, dan berubah arah. Gaya dapat di bedakan menjadi tiga macam yaitu gaya gravitasi, gaya gesek dan gaya magnet. 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar a. Standar Kompetensi Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energy, serta fungsinya b. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan hubungan antara gerak dan energy melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gerak dan gaya magnet) 3. Gaya Gravitasi Gaya gravitasi adalah suatu gaya yang berasal dari dalam bumi yang dapat menarik benda jatuh ke bumi. Gaya gravitasi sering disebut juga gaya tarik bumi. Dengan adanya gaya gravitasi, bumi berputar pada porosnya. Gaya ini juga yang menyebabkan umat manusia dapat menginjak tanah, gaya gravitasi yang terjadi pada benda yang jatuh 44 darr ketinggian tertentu tentunya berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena gaya gravitasi dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk benda tersebut. Selain bumi, bulan juga mempunyai gaya gravitasi yang besarnya hanya seperenam kali gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu, berat suatu benda dibulan dapat menjadi lebih ringan daripada saat berada dibumi. 4. Gaya Gesek Gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua permukaan benda yang saling bersentuhan dan berlawanan arah. Untuk menghentikan gerakan suatu benda, diperlukan gaya gesek yang besar. Untuk memperlancar gerakan suatu benda, gaya gesek harus diperkecil. Gaya gesek dapat diperbesar dengan cara, antara lain: a. Memperkasa permukaan dua benda b. Mengeringkan dan membersihkan permukaan benda yang basah Gaya gesek dapat diperkecil dengan cara, antara lain: a. Menghaluskan permukaaan kedua benda b. Memasang benda bulat diantara kedua permukaan benda c. Memperlicin permukaan dengan pelumas, seperti oli dan vaselin 45 Jenis permukaan mempengaruhi gaya gesek. Permukaan yang kasar menghasilkan gaya gesek yang besar. Oleh karena itu benda sukar bergerak diatas permukaan yang kasar, sebaliknya permukaan licin menghasilkan gaya gesek yang kecil. Oleh karena itu benda mudah bergerak diatas permukaan yang licin. A. Manfaat Gaya Gesek Berapa manfaat gaya gesekan yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah sebaga berikut: a. Membantu benda bergerak tanpa tergelincir, contohnya , permukaan aspal jalan raya dibuat agak kasar. Hal ini bertujuan agar mobil tidak slip ketika bergerak diatasnya. Adanya gesekan antara ban dan aspal menyebabkan mobil dapat bergerak tanpa tergelincir. b. Menghentikan benda yang sedang bergerak. Contohnya rem pada sepeda digunakan agar sepeda yang kita naiki dapat berhenti ketika sedang bergerak. Gesekan antara karet rem dengan peleg membuat laju sepeda akan semakin lambat ketika direm. c. Menahan benda-benda agar tidak bergeser. Gaya gesek mampu menahan benda agar tidak tergelincir. Tanpa adanya gaya gesek, perabotan rumah seperti meja, kursi, dll akan mudah tergeser. 46 B. Kerugian Gaya Gesek Beberapa kerugian gaya gesekan yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut: a. Menghambat gerakan. Contohnya adanya gesekan antara ban sepeda dengan aspal membuat kita harus mengayuh sepeda dengan tenaga yang lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa gaya gesekan menghambat gerakan suatu benda. b. Menyebabkan aus. Contohnya ban sepeda menjadi gundul atau sepatu yang kita pakai untuk sekolah bagian bawahnya menjadi tipis akibat gesekan antara ban dan aspal. Jadi gesekan menyebabkan benda-benda menjadi aus. c. Memboroskan energi untuk mengatasi gaya gesek. Misalnya, kamu memerlukan tenaga yang lebih kuat untuk menarik benda diatas karpet daripada benda diatas lantai yang licin 5. GayaMagnet Magnet adalah logam yang dapat menarik benda-benda lain yang juga terbuat dari logam. Magnet berasal dari kata “magnesia”. Magnesia itu adalah nama sebuah daerah kecil di Asia. Dahulu ditempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu menarik besi. Batu itu kemudian dunamakan magnet. Kini, batu itu 47 tergolong magnet alam. Magnet dibagi menjadi dua macam yaitu magnet alam yang diperoleh dari tambang yaitu jenis logam yang dijadikan magnet oleh manusia. Magnet memiliki bentuk bermacammacam diantaranya magnet batang, magnet silinder, magnet jarum,dll. Bendayang dapat ditarik oleh magnet disebut benda magnetik, contohnya besi, baja, nikel. Sedangkan benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut non magnetik contohnya kayu, karet, kertas, kaca. Daerah disekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet disebut medan magnet. Berdasarkan sifat benda, yaitu dapat ditarik atau ditolak oleh magnet, benda-benda magnetik dapat dibedakan menjadi tiga macam,yaitu benda ferromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik a. Benda ferromagnetik Benda ferromagnetik adalah benda yang dapat ditarik sangat kuat oleh magnet. Contohnya besi, baja, dan kobalt. b. Benda paramagnetik Benda paramagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet. Contoh tembaga, emas, dan alumunium. c. Benda diamagnetik Benda diamagnetik adalah benda yang mengalami tolakan oleh magnet. Contohnya bismut, seng, timah hitam. 48 Magnet mempunyai banyak manfaat. Magnet digunakan pada berbagai macam alat, mulai alat yang sederhana hingga alat yang rumit. Alat-alat yang menggunakan magnet antara lain: a. Ujung obeng, untuk memudahkan saat mengambil dan memasang sekrup. b. Ujung gunting, untuk memudahkan mengambil jarum jahit. c. Kotak tempat pensil, sebagai pengunci tempat pensil. d. Papan catur agar buah catur tidak mudah terguling. e. Kompas, sebagai penunjuk arah utara dan selatan. f. Dinamo sepeda dan generator, untuk membangkitkan tenaga listrik. g. Pengeras suara, untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. h. Kaset, untuk merekam suara atau bunyi. Magnet dapat dibuat dengan menggunakan tiga cara, yaitu gosokan, induksi, dan aliran listrik. a. Cara gosokan Magnet dapat dibuat dengan cara menggosokkan salah satu ujung magnet pada baja atau besi yang akan dibuat menjadi magnet. Cara menggosok bahan dengan magnet harus dengan arah yang tetap atau selalu searah. Makin lama menggosoknya, maka sifat kemagnetan pada magnet buatan tersebut akan makin kuat. 49 b. Cara induksi Pembuatan magnet secara induksi dapat dilakukan dengan mendekatkan besi atau baja pada sebuah magnet. Kemagnetan magnet buatn secara induksi tersebut bersifat sementara. Jika besi atau baja yang dijadikan sebagai magnet buatan dijauhkan dari magnet penginduksi, maka sifat kemagnetan besi atau baja akan hilang. Pada pembuatan magnet secara induksi, kutub-kutub besi atau baja yang akan dibuat magnet, berlawanan dengan kutubkutub magnet penginduksi. c. Cara aliran listrik Magnet dapat juga dengan cara mengaliri besi atau baja dengan arus listrik. Arus listrik yang dialirkan dapat menimbulkan medan magnet disekitar besi dan baja. Magnet yang dibuat dengan cara mengaliri arus ini disebut elektromagnetik. Kekuatan magnet buatan pada kegiatan tersebut bergantung pada lilitan serta kuat arus listrik. Sifatnya hanya sementara. Jika arus listrik diputuskan maka sifat kemagnetan paku akan hilang. 50 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam bab III penulisan ingin menyampaikan keadaan lokasi dilaksanakannya penelitian skripsi ini. Menyampaikan kondisi yang riil lokasi penelitian menjadi sangat penting ketika hasil dari penelitian ini akan dijadikan referensi. Secara garis besar lokasi penelitian dapat penulisan sampaikan seperti berikut: Tempat Penelitian : MI Al-Hidayah Ngadirojo, Ampel Boyolali. Alamat Penelitian : Desa Ngadirojo, kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan oktober 2014 dengan masing-masing siklus satu kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari kamis 16 oktober 2014.Siklus II dilaksanakan pada hari sabtu 18 oktober 2014.Dan siklus III dilaksanakan pada hari selasa 21 oktober 2014. Penelitian ini dilakukan diruang kelas yang biyasa digunakan untuk proses belajar mengajar yaitu kelas V di MI Al-Hidayah Ngadirojo, Desa Ngadirojo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. 51 3. Keadaan siswa Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian adalah semua siswa kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo, Kec. Ampel, Kab. Boyolali yang keseluruhannya berjumlah 14 siswa, 7 siswa laki-laki dan 7 siswi perempuan. Adapun nama-nama siswa adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Daftar nama siswa kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo, Kec. Ampel, Kab. Boyolali Tahun 2014/2015 No Nama siswa Jenis kelamin Abdullah Arya Saputra Laki-laki Ahmad Fajar Dwi Yuda Laki-laki Arif Ardiansyah Laki-laki Ferik Nurdiantoro Laki-laki Hawa Khoirunnisa Perempuan Latifatunnisa Perempuan Meilda Riyadhul Jannah Perempuan Rini farikhah Perempuan Rina Listianti Perempuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 52 Setyaningsih Perempuan Wahyu Diki Susilo Laki-laki Yulianto Laki-laki Yayuk Perempuan Winarno Laki-laki 10 11 12 13 14 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1. Siklus I Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V/I A. Standar Kompetensi Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi, serta fungsinya B. Indikator 1) Menjelaskan apa yang dimaksud gaya 2) Menyebutkan macam-macam gaya 3) Menjelaskan tentang gaya gravitasi C. Tujuan Pembelajaran 1) Dengan penjelasan guru, Siswa dapat menjelaskan pengertian gaya 53 2) Dengan melihat guru berdemonstrasi, Siswa dapat menyebutkan macam-macam gaya 3) Dengan penjelasan guru, Siswa dapat menjelaskan tentang gaya gravitasi D. Materi Pembelajaran Gaya dan macam-macamnya E. Metode Pembelajaran 1) Ceramah 2) Tanya jawab 3) Demonstrasi 4) Penugasan Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam 4 tahapan yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan (acting), observasi dan interpretasi (observasing), dan refleksi (reflecting, secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut: a. Tahap perencanaan (planning) 1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu gaya dan macam-macamnya 2) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar 54 3) Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan yang diperlukan 4) Mempersiapkan soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui kemampua siswa 5) Mempersiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru guna mengetahui perubahan dan pengembangan dalam melaksanakan pembelajaran 6) Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah laku siswa secara teliti pada saat kegiatan belajar b. Tahap implementasi tindakan/acting Pada tahap ini guru selaku peneliti dengan dibantu guru kolaborator melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah di desain, antara lain: 1) Kegiatan awal, antara lain: a. Guru membuka pelajaran denga salam b. Guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin do’a bersama c. Guru mempersiapkan materi ajar dan media d. Guru menanyakan kabar kepada siswa: apa kabar anak-anak? e. Guru mengabsen kehadiran siswa 55 f. Guru memotivasi siswa g. Apersepsi: Guru menunjuk salah satu macam gaya yaitu dengan melempar buku ke atas, dan guru bertanya kepada siswa: mengapa buku tersebut jika dilempar ke atas pasti akan jatuh kebawah? Apakah anakanak pernah melakukannya dirumah ataupun di Sekolah? h. Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran i. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran 2) Kegiatan inti Eksplorasi a. Guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang minggu lalu disampaikan b. Guru menjelaskan materi tentang gaya dan macammacamnya c. Guru member kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kembali materi yang belum jelas Elaborasi a. Guru melakukan Tanya jawab kepada siswa seputar gaya dan macam-macamnya 56 b. Guru meminta siswa untuk memperhatikan dan selanjutnya guru mendemonstrasikan kepada siswa dengan melempar bola kasti ke atas serta menjelaskan proses terjadinya gaya gravitasi c. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mempertanyakan kembali tentang gaya gravitasi seperti yang di demonstrasikan tadi Konfirmasi a. Guru memberikan penugasan kepada siswa berupa soal uraian b. Guru memberikan kesempata kepada siswa untuk menyelesaikan soal tersebut c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang kurang jelas dan mengulas kembali materi yang tadi di sampaikan 3) Kegiatan akhir a. Guru menyimpulkan pembelajaran dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari b. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam 57 c. Tahap observasi/observing Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain: 1) Guru bersama dengan guru kolaborator mengamati partisipasi peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran 2) Guru kolaborator mengamati aktivitas penelitian dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung 3) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat pembelajaran d. Tahap refleksi/reflecting Setelah melakukan pembelajaran pada siklus I dan menganalisis hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi.Yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi tersebut apakah dapat meningkatkan prestasi belajar.Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan kemampuan siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan.Juga mengkaji keberhasilan belajar siswa sebagai persiapan tindakan selanjutnya. Adapun refleksi yang didapatkan dalam siklus I ini adalah penggunaan metode demonstrasi pada siklus I ini kurang begitu maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: 58 1) Metode pembelajaran dengan metode demonstrasi masih terlalu baru untuk siswa karena biasanya hanyalah metode ceramah 2) Masih banyak yang kurang memperhatikan materi yang diajarkan Adapun tindakan perbaikan untuk siklus I ini adalah: 1) Untuk selanjutnya sebaiknya peserta didik di kenalkan lebih dalam dengan metode demonstrasi, agar nantinya terbiasa menerima pelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi 2) Sebaiknya yang dilakukan guru adalah membuat pembelajaran semenarik mungkin dan menyenangkan sehingga siswa akan memperhatikan materi yang disampaikan 2. Siklus II Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V/I A. Standar Kompetensi Memahami hubungan antara gaya gesek, gerak, dan energi serta fungsi 59 B. Indikator 1) Menjelaskan apa yang dimaksud gaya gesek 2) Menyebutkan manfaat dan kerugian gaya gesek 3) Menyebutkan cara memperbesar dan memperkecil gaya gesek C. Tujuan Pembelajaran 1) Dengan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan tentang pengertian gaya gesek 2) Dengan melihat guru mendemonstrasikan contoh gaya gesek, siswa dapat menyebutkan kerugian gaya gesek 3) Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan cara memperbesar dan memperkecil gaya gesek D. Materi Pembelajaran Gaya dan macam-macamnya E. Metode Pembelajaran 1) Ceramah 2) Tanya jawab 3) Demonstrasi 4) Penugasan Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan 4 tahapan yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan (acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut: 60 a. Tahap perencanaan/planning Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus II ini, peneliti berupaya untuk meningkatkan keaktifan dan perhatian siswa serta hasil yang dicapai dalam pembelajaran. Materi yang dibahas pada siklus II ini adalah gaya gesek. Perencanaan pada siklus II ini sebagai berikut: 1) Menentukan fokus dan mengkaji kelemahan pada pembelajaran siklus I 2) Menyiapkan sub pokok bahasan 3) Membuat rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar 4) Mempersiapkan metode demonstrasi sebaik mungkin 5) Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa untuk mengetahui kemampuan siswa 6) Mempersiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru guna mengetahui perubahan dan pengembangan dalam melaksanakan pembelajaran b. Tahap implementasi tindakan/acting Pada tahap ini guru selaku peneliti dengan guru kolaborator melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah di desain antara lain: 61 1) Kegiatan awal, antara lain: a. Guru membuka pelajaran dengan salam b. Guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa bersama c. Guru menyiapkan materi ajar dan media d. Guru menanyakan kabar kepada siswa: apa kabar anak-anak? e. Guru memotivasi siswa f. Apersepsi: Guru menunjukkan salah satu gaya yaitu dengan mendorong meja atau kursi hingga bergeser, selanjutnya guru bertanya kepada siswa: mengapa meja dan kursi ini susah untuk tergelincir anakanak? g. Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran h. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran 2) Kegiatan inti, antara lain: Eksplorasi a. Guru mereview kembali kepada siswa mengenai materi yang minggu lalu disampaikan b. Guru bertanya jawab kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari c. Guru menjelaskan materi tentang gaya gesek 62 d. Guru memberikan kesempatan kembali tentang materi yang belum jelas Elaborasi a. Guru bertanya jawab seputar gaya gesek kepada siswa b. Guru mendemonstrasikan kepada siswa tentang proses terjadinya gaya gesek dengan mendorong meja atau kursi hingga bergeser c. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjelaskan, mengapa benda tadi sulit tergelincir/bergeser? Konfirmasi a. Guru memberikan penugasan kepada siswa berupa soal uraian b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal tersebut c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas dan selanjutnya guru mengulas kembali materi yang berlum jelas tersebut 3) Kegiatan akhir, antara lain: a. Guru menyimpulkan pembelajaran dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari 63 b. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam c. Tahap observasi/observing Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kolaborator, antara lain: 1) Guru mengamati partisipasi siswa saat kegiatan pembelajaran 2) Guru kolaborator mengamati aktifitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung 3) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi daat penerapan metode demontrasi yang sedang berlangsung 4) Memberikan pengarahan kepada siswa yang kurang maksimal dalam mengerjakan soalnya d. Tahap refleksi/reflecting Setelah melakukan pembelajaran pada siklus II dan menganalisis hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi. Adapun refleksi Pada siklus II ini adalah: 1) Masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan materi 2) Masih ada satu siswa yang belum mencapai nilai KKM 64 Adapun tindakan perbaikan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1) Sebaiknya guru membuat pembelajaran dengan semenarik mungkin dengan mempersiapkan metode demonstrasi semaksimal mungkin sehingga siswa akan lebih aktif dan suasana pembelajaran akan menjadi kondusif 2) Untuk tindakan perbaikan sebaiknya siswa yang belum tuntas di lakukan dampingan, dimotivasi dan dicari penyebab kesulitan belajar sehingga pada pembelajaran selanjutnya akan lebih baik 3. Siklus III Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Mata pelajaran : IPA Kelas/Semester : V/I A. Standar Kompetensi Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya B. Indikator 1) Menjelaskan apa yang dimaksud gaya magnet 2) Menjelaskan benda megnetis dan non magnetis 3) Menyebutkan cara pembuatan magnet 4) Menyebutkan manfaat magnet C. Tujuan Pembelajaran 65 1) Dengan penjelasan guru, Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian gaya magnet 2) Dengan melihat guru berdemonstrasi, Siswa dapat menjelaskan benda magnetis dan non megnetis 3) Dengan melihat guru berdemontrasi, Siswa dapat menyebutkan cara pembuatan magnet 4) Dengan penjelasan guru, Siswa dapat menyebutkan manfaat gaya magnet D. Materi Pembelajaran Gaya dan macam-macamnya E. Metode Pembelajaran 1) Ceramah 2) Tanya jawab 3) Demonstrasi 4) Penugasan Pelaksanaan tindakan siklus III ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu alur perencanaan (planning), implementasi tindakan (acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan daoat di deskripsikansebagai berikut: 66 a. Tahap perencanaan/planning Rencana perbaikan pada siklus III ini, peneliti berupaya meningkatkan keaktifan dan perhatian siswa serta prestasi dalam mengikuti pembelajaran. Materi yang dibahas pada siklus III ini adalah gaya magnet. Adapun perencanaan dalam siklus III ini adalah sebagai berikut: 1) Menentukan fokus dan mengkaji kelemahan pada pembelajaran siklus II 2) Menentukan sub pokokk bahasan 3) Membuat rencana pelaksaan pembelajaran siklus III sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar. Dan RPP ini disusun dengan mempertimbangkan kekurangan ataupun kelemahan siklus II 4) Melakukan didiskusi dengan guru kolaborator mengenai penerapan metode demonstrasi. Guna untuk mempersiapkan perlengkapan metode demonstrasi agar lebih baik dan maksimal 5) Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa untuk mengetahui kemampuan siswa 6) Merencanakan pengamatan memperhatikan tingkah laku berlangsung 67 terhadap siswa dengan siswa kegiatan belajar 7) Mengupayakan siswa agar lebih aktife saat mengikuti pembelajaran 8) Mempersiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru guna mengetahui perubahan dan pengembangan dalam melaksanakan pembelajaran b. Tahap implementasi tindakan/acting Pada tahap ini guru selaku peneliti kegiatan pembelajaran dikelas sesuai RPP yang telah dibuat, antara lain: 1) Kegiatan awal, antara lain: a. Guru membuka pelajaran dengan salam b. Guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa bersama c. Guru mempersiapkan materi dan media yang diperlukan d. Guru menanyakan kabar siswa: bagaimana kabarnya anak-anak? e. Guru melakukan absensi f. Guru memotivasi siswa g. Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa, siapa yang dirumah mempunyai gunting dan jarum? Setelah itu guru menjelaskan bahwa gunting adalah salah satu contoh gaya magnet h. Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran 68 i. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran 2) Kegiatan inti, antara lain: Eksplorasi a. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi yang minggu lalu disampaikan sebagai tindak lanjut b. Selanjutnya guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari c. Guru menyampaikan materi tentang gaya magnet d. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang belum jelas Elaborasi a. Guru bertanya jawab seputar gaya magnet b. Guru mengondisikan siswa agar tetap kondusif c. Guru mendemonstrasikan tentang gaya magnet yaitu dengan unjung gunting ditempelkan pada jarum-jarum d. Selanjutnya guru menjelaskan proses terjadinya gaya magnet pada media yang digunakan tersebut Konfirmasi a. Guru memberikan penugasan kepada siswa berupa soal uraian b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal tersebut 69 c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa tentang materi yang belum jelas selanjutnya guru menjelaskan kembali materi yang belum jelas 3) Kegiatan akhir, antara lain: a. Guru menyimpulkan pembelajaran dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari b. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam a. Tahap observasi/observing Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung antara lain: 1) Guru melakukan pengamatan partisipasi siswa saat mengikuti pembelajaran 2) Guru kolaborator melakukan pengamatan terhadap peneliti saat mengelola pmbelajaran 3) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan metode demonstrasi yang sedang berlangsung 4) Guru memberikan pengarahan terhadap siswa kurang maksimal dalam mengerjakan tugasnya b. Tahap refleksi/reflecting Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus III ini jumlah siswa yang memperhatikan semakin banyak dibanding siklus-siklus sebelumnya yaitu siklus I dan II, hal ini 70 dikarenakan guru sudah menyiapkan metode dan perlengkapannya dengan baik dan pada siklus ini guru dalam penyampaiannya pembelajaran dengan menggunkan metode demonstrasi sudah sangat baik dan maksimal, sehingga siswa dapat memperhatikan materi dan mengikuti pembelajaran dengan kondusif serta prestasi belajar yang diraih pun semakin baik dari siklus-siklus sebelumnya. 71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra siklus Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan pra siklus, dan pra siklus ini dilaksanakan pada tanggal 14 oktober 2014 selama 2 jam pelajaran. Dalam pra siklus ini peneliti melakukan beberapa kegiatan yaitu mengamati kondisi atau keadaan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan selanjutnya peneliti juga mengamati guru kelas V dalam menyampaikan pembelajaran apa saja metode yang digunakan selama pra siklus ini, hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi atau keadaan siswa saat mengikuti pembelajaran dan selanjutnya bertujuan untuk mengetahui bagaimana seorang guru kelas V dalam mengelola pembelajaran serta cara dalam menyampaikan pembelajaran kepada siswa. Dalam pra siklus ini yang dididapatkan bahwa siswa pada saat mengikuti pembelajaran kurang memperhatikan guru dalam menyampaikan pembelajaran, masih banyak yang bercerita sendiri dll, dan selanjutnya bahwa saat pra siklus ini guru yang mengajar kelas V tidak pernah menggunakan metode demonstrasi dalam menyampaikan pembelajaran. Pada saat pra siklus ini guru pengampu kelas V lebih 72 banyak menggunakan pembelajaran secara konvesional saja yaitu dengan metode ceramah dan pemberian tugas. a. Data hasil pengamatan Adapun hasil berupa nilai yang didapatkan dari pra siklus yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 hasil nilai siswa pra siklus No Nama Nilai Abdullah Arya Saputra 75 Ahmad Fajar Dwi Yuda 50 Arif Ardiansyah 40 Ferik nurdiantoro 30 Hawa khoirunnisa 40 Latifatunnisa 80 Meilda Riyadhul Jannah 60 Rini Farikhah 50 Rina Listianti 65 Setyaningsih 30 Wahyu Diki Susilo 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 73 Yulianto 45 Yayuk 50 Winarno 45 Jumlah 690 12 13 14 Rata-rata 49,28 Data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tuntas mencapai nilai KKM 60 adalah sebanyak 4 siswa atau 28% dan yang belum tuntas sebanyak 10 siswa atau 71% dari jumlah siswa yang ada di kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo dengan rata-rata kelasnya adalah 49,28. b. Refleksi Refleksi dalam pra siklus ini peneliti menggunakan dua hasil penelitian yaitu pengamatan situasi kelas dan hasil test formatif. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran didapatkan data sebagai berikut: 1) Siswa merasa bosan dan kurang antusias atau kurang tertarik dengan menyampaikan pembelajaran pelajarannya hanya karena guru menggunakan metode konvesional saja yaitu dengan metode ceramah dan penugasan saja 74 2) Siswa masih cenderung pasif dalam pembelajaran dan kurang memperhatikan penjelasan dari guru 3) Siswa masih kelihatan kebingungan saat mengerjakan soal dan kurang percaya diri 2. Siklus I a. Hasil penelitian Pada siklus I ini pencarian data dengan cara menggunakan test formatif sebagai instrumen pengumpulan data. Adapun data yang didapatkan dari test formatif yang dilakukan adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil test formatif siklus I No Nama Test Abdullah Arya Saputra 85 Ahmad Fajar Dwi Yuda 60 Arif Ardiansyah 70 Ferik nurdiantoro 40 Hawa khoirunnisa 50 Latifatunnisa 95 Meilda Riyadhul Jannah 65 1 2 3 4 5 6 7 75 Rini Farikhah 55 Rina Listianti 75 Setyaningsih 40 Wahyu Diki Susilo 50 Yulianto 60 Yayuk 60 Winarno 50 Jumlah 855 8 9 10 11 12 13 14 Rata-rata 61,07 Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mendapat nilai tuntas dengan KKM 60 sebanyak 8 siswa atau 57% dan yang belum tuntas sebanyak 6 siswa atau 42%. Dari jumlah siswa yang ada dikelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo dengan nilai rata-rata kelasnya adalah 61,07. b. Refleksi Dalam melakukan refleksi peneliti menggunakan hasil data yang diperoleh dari kejadian-kejadian yang menghambat siswa pada saat pembelajaran berlangsung, berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap situasi pembelajaran maka 76 hal yang harus diperhatikan dan menjadi perbaikan pada siklus berikutnya adalah sebagai berikut: 1) Metode pembelajaran dengan metode demonstrasi masih terlalu baru untuk siswa karena biasanya hanyalah metode ceramah 2) Masih banyak yang kurang memperhatikan materi yang diajarkan Adapun tindakan perbaikan untuk siklus I ini adalah: 1) Untuk selanjutnya sebaiknya peserta didik di kenalkan lebih dalam dengan metode demonstrasi, agar nantinya terbiasa menerima pelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi 2) Sebaiknya yang dilakukan guru adalah membuat pembelajaran semenarik mungkin dan menyenangkan sehingga siswa akan memperhatikan materi yang disampaikan 77 Adapun data pengamatan yang dilakukan guru kolaborator terhadap peneliti sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil pengamatan guru kolaborator terhadap peneliti No Aspek yang Pendukung Penghambat Ide perbaikan Pengelolaan Sebaiknya waktu kurang Guru optimal mengalokasika diamati 1 Ketepatan pengelolaan - waktu n waktu lebih baik lagi sesuai RPP 2 Menyajikan Sesuai dengan materi belajar apa yang ada - - dalam rencana pembelajaran yang telah dibuat 3 Melaksanakan Test formatif evaluasi yang pembelajaran dilaksanakan perbaikan test kurang begitu formatif di baik masih persiapkan 78 Sebaiknya untuk banyak siswa sebaik mungkin yang kesulitan dan untuk mengerjakan selanjutnya siswa yang kesulitan harus didampingi 4 Menguasai Guru dalam materi menyampaika pelajaran n dengan baik, terarah - - sesuai tujuan pembelajaran dan langkahlangkah pembelajaran 5 Pengelolaan Beberapa Sebaiknya guru kelas siswa masih pandai ada yang mengelola berbicara kelas yaitu sendiri dan dengan tidak menyiapkan memperhatika metode sebaik - 79 n penjelasan mungkin dan guru membuat pembelajaran semenarik mungkin 6 Penerapan Penerapan Untuk metode metode kurang selanjutnya begitu sebaiknya maksimal peserta didik di karena siswa kenalkan lebih belum dalam dengan mengetahui metode metode yang demonstrasi, digunakan agar nantinya terbiasa menerima pelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi 7 Penampilan Cukup rapi 80 - - guru 8 dan sopan Ketepatan Guru belum Guru dalam penggunaan menggunakan menyampaikan EYD dengan pembelajaran baik dan benar harus EYD - menggunakan EYD yang baik dan benar 9 Perhatian Sebagian siswa Guru menegur siswa tidak siswa yang memperhatika masih berbicara n penjelasan sendiri dan guru dan pandai bicara sendiri mengondisikan - kelas agar tetap kondusif 10 Keaktifan Beberapa Sebaiknya guru siswa siswa tidak memancing menjawab terlebih dahulu pertanyaan tentang dari guru pemahaman - terhadap materi yang di ajarkan 81 dengan mengasih pertanyaan yang ringan terlebih dahulu 3. Siklus II a. Hasil penelitian Pada siklus II ini pencarian data dengan berdasarkan hasil test formatif yang dilakukan, hasil yang diperoleh sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil test formatif siklus II No Nama Test Abdullah Arya Saputra 100 Ahmad Fajar Dwi Yuda 85 Arif Ardiansyah 80 Ferik nurdiantoro 55 Hawa khoirunnisa 85 Latifatunnisa 100 1 2 3 4 5 6 82 Meilda Riyadhul Jannah 90 Rini Farikhah 85 Rina Listianti 100 Setyaningsih 85 Wahyu Diki Susilo 80 Yulianto 75 Yayuk 80 Winarno 60 Jumlah 1160 Rata-rata 82,85 7 8 9 10 11 12 13 14 Dari data di atas menunjukkan bahwa siswa yang tuntas dengan KKM 60 sebanyak 13 siswa atau 92% dan yang belum tuntas sebanyak 1 siswa atau 7%. Dari jumlah siswa yang ada di kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo ini nilai rata-rata kelasnya adalah 82,85. 83 b. Refleksi Pada pelaksanaan siklus yang ke II ini hampir seluruh siswa berhasil mendapatkan nilai tuntas dari ketentuan KKM hanya ada satu siswa yang belum mencapai ketuntasan. Adapun dari pengamatan selama dilaksanakannya pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan materi 2) Masih ada satu siswa yang belum mencapai nilai KKM Adapun tindakan perbaikan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1) Sebaiknya guru membuat pembelajaran dengan semenarik mungkin dengan mempersiapkan metode demonstrasi semaksimal mungkin sehingga siswa akan lebih aktif dan suasana pembelajaran akan menjadi kondusif 2) Untuk tindakan perbaikan sebaiknya siswa yang belum tuntas dilakukan dampingan, dimotivasi dan dicari penyebab kesulitan belajar sehingga pada pembelajaran selanjutnya akan lebih baik Secara garis besar pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini bisa dikatakan sudah berjalan dengan sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari prestasi yang dicapai siswa yaitu dilihat dari hasil test formatif yang didapat dari siklus-siklus sebelumnya mengalami 84 peningkatan yang sangat signifikan yaitu hampir seluruh siswa mencapai nilai KKM yang ditentukan. Adapun data pengamatan yang dilakukan guru kolaborator terhadap peneliti sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil pengamatan guru kolaborator terhadap peneliti No Aspek yang Pendukung Penghambat Ide perbaikan Ketepatan Pengelolaan - - pengelolaan waktu sudah waktu cukup baik diamati 1 sesuai rencana pembelajaran 2 Menyajikan Sesuai dengan materi belajar skenario - - pembelajaran yang telah dibuat 3 Melaksanakan Pada test Sebaiknya test evaluasi formatif ini formatif lebih pembelajaran masih ada 1 disiapkan siswa yang lebih matang 85 masih merasa ksulitan lagi dan bagi siswa yang mengalami kesulitan dilakukan dampingan dan dicari kesulitannya - 4 Menguasai Guru dapat materi menyampaikan pelajaran dengan baik, terarah sesuai - - tujuan pembelajaran dan langkahlangkah pembelajaran 5 Pengelolaan Masih ada Sebaiknya kelas beberapa siswa guru membuat yang tidak pembelajaran memperhatikan semenarik materi 86 mungkin dan menyiapkan metode dengan sebaik mungkin agar membuat siswa kebih aktif dan suasana menjadi kondusif 6 Penerapan Dapat metode diterapkan - - - - - - dalam pelajaran dengan baik 7 8 Penampilan Cukup rapi guru dan sopan Ketepatan Guru sudah penggunaan mengunakan EYD EYD dengan baik dan benar 9 Perhatian Ada beberapa Guru menegur siswa siswa yang siswa yang 87 - kurang kurang memperhatikan memperhtikan materi materi dan membuat kelas lebih kondusif lagi 10 Keaktifan Siswa mampu siswa menjawab - - pertanyaan yang diberikan oleh guru 4. Siklus III a. Hasil penelitian Berdasarkan hasil test formatif yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil test formatif siklus III No Nama Test Abdullah Arya Saputra 100 Ahmad Fajar Dwi Yuda 90 1 2 88 Arif Ardiansyah 100 Ferik nurdiantoro 65 Hawa khoirunnisa 90 Latifatunnisa 100 Meilda Riyadhul Jannah 100 Rini Farikhah 90 Rina Listianti 100 Setyaningsih 90 Wahyu Diki Susilo 100 Yulianto 95 Yayuk 85 Winarno 65 Jumlah 1270 Rata-rata 90,71 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tuntas dengan KKM 60 pada siklus I sebanyak 8 siswa atau 57%. Selanjutnya pada siklus II meningkat jumlah siswa yang tuntas 89 sebanyak 13 siswa atau 93% dan pada siklus III meningkat bahwa seluruh siswa kelas V yang mencapai KKM adalah 100%. Dengan nilai rata-rata kelas pada siklus III ini 90,71. b. Refleksi Pada siklus ke III ini pembelajaran berlangsung dengan baik dan selain itu prestasi belajar siswa juga meningkat.Hal ini di buktikan dari keseluruhan siswa yang mendapat nilai tuntas dari KKM yang ditentukan sebesar 60. Tidak hanya prestasi belajar siswa saja yang meningkat tapi juga pada saat pembelajaran sedang berlangsung siswa dapat mengikuti dengan baik dan suasana kelas menjadi kondusif serta aktif Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada siklus III didapatkan hasil sebagai berikut: 1) Guru tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan pembelajaran karena siswa sangat antusias dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran 2) Siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik dan tetap kondusif. 90 Adapun data pengamatan yang dilakukan guru kolaborator terhadap peneliti sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil pengamatan guru kolaborator terhadap peneliti No Aspek yang Pendukung Penghambat Ide perbaikan Ketepatan Sesuai dengan - - pengelolaan rencana waktu pembelajaran Menyajikan Sesuai dengan materi belajar skenario - - - - - - diamati 1 2 pembelajaran yang telah dibuat 3 4 Melaksanakan Test formatif evaluasi berjalan pembelajaran dengan lancer Menguasai Guru dapat materi menyampaikan pelajaran dengan baik, terarah sesuai 91 - - tujuan pembelajaran dan langkahlangkah pembelajaran 5 Pengelolaan Seluruh siswa kelas antusias - - menjadikan kelas kondusif serta aktif 6 Penerapan Penerapan metode metode dalam - - - - pelajaran sudah baik 7 Penampilan Rapi dan sopan guru 8 Ketepatan Menggunakan penggunaan EYD dengan EYD baik dan benar 92 - - 9 Perhatian Seluruh siswa siswa memperhatikan - - - - pembelajaraan 10 Keaktifan Siswa terlibat siswa aktif dalam pembelajaran dan mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan guru B. Pembahasan 1. Hasil rekapitulasi Dari hasil penelitian yang didapatkan. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 93 Tabel 4.8 Hasil rekapitulasi tentang hasil belajar siswa Pelaksanaan/ketentuan Siklus I Siklus II Siklus III 8 13 14 6 1 - Tuntas Tidak tuntas 2. Kondisi awal Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, pembelajaran yang dilakukan di MI Al-Hidayah Ngadirojo ini masih menggunakan cara konvensional yaitu dengan metode ceramah dan penugasan saja. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA di Sekolah tersebut kurang berhasil. 3. Kondisi akhir Setelah diadakannya pembelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi pada materi gaya di MI Al-Hidayah Ngadirojo ini sangat berpengaruh sekali terhadap prestasi siswa, menjadikan pemahaman siswa menjadi lebih baik dan yang paling penting adalah membuat siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Dan bisa dilihat dari ketiga siklus yaitu: pada siklus I masih sedikit yang tuntas, selanjutnya pada siklus II meningkat secara signifikan bahwa yang tuntas adalah 92% dan pada tahap terakhir yaitu siklus III dari keseluruhan siswa mencapai ketuntasan KKM yang telah di tetapkan yaitu 60 94 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti diperoleh bahwa Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “ PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI MI AL-HIDAYAH NGADIROJO KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014”. Bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan gaya dan macam-macamnya pada siswa kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo. Hal ini bisa dilihat dari hasil yang diperoleh siswa pada hasil test formatif yang dilakukan oleh siswa mulai dari pra siklus selanjutnya siklus I presentasenyayang tuntas KKM adalah sebanyak 8 siswa atau 57% dan yang belum tuntas sebanyak 6 siswa atau 42%,siklus II presentasenya adalah yang tuntas KKM sebanyak 13 siswa atau 92% dan yang belum tuntas sebanyak 1 siswa atau 7%dan siklus III dimana pada siklus ketiga ini seluruh siswamampu menunjukkan bahwa prestasi mereka dapat meningkat yaitu hasil test seluruh siswa yang berjumlah 14 siswa atau 100% mampu mencapai nilai KKM yang ditentukan. 95 B. Saran Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan sebelumnya serta data yang diperoleh dan bukti-bukti yang riil yang terjadi dilapangan bahwa setelah menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA materi gaya ternyata mampu meningkatkan prestasi belajar siswa untuk itu saran dari peneliti sebagai berikut: 1) Mengingat bahwa waktu terbatas, maka sebaiknya guru melakukan penelitian terhadap kelas-kelas yang lain agar dapat merubah pembelajaran menjadi lebih bervariatif dan menyenangkan lebih memberikan perubahan yang lebih signifikan terutama dalam prestasi belajar siswa. 2) Mengingat bahwa metode demonstrasi terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V, maka diharapkan guru mau mencoba metode demonstrasi ini terhadap pembelajaran yang lain maupun kelas-kelas yang lain. 96 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi Abu. 1978.Didaktik-Metodik, Semarang, CV. Toha Putra ArifinZainal. 1990.EvaluasiIntruksional, Bandung, PT. RemajaRosdakarya Arikunto Suharsimi. 1993.Manajemen Pengajaran, Jakarta, Rineka Cipta Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, PT. Rineka Cipta Dja’far Zainuddin. 1995.Didaktik Metodik, Pasuruan, PT. Garoeda Buana Indah Djamarah Bahri Syaiful, Zain Aswan. 1997.Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. RinekaCipta Dwijiastuti, Usada, Anitah Sri. 2005.StrategiBelajarMengajar, Surakarta, Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret HamalikOemar. 1983.MetodeBelajar, Bandung, Tarsito Purwanto Ngalim. 1987.Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung, Remadja Karya Roestiyah. 1985.StrategiBelajarMengajar, Jakarta, BinaAksara Sardiman.1994.InteraksidanMotivasiBelajarMengajar, Jakarta, PT. Raja GrafindoPersada SemiawanConny.2008.BelajardanPembelajarandanSekolahDasar, Jakarta, PT. Indeks Slameto. 1991.BelajardanFaktor-Faktor yang Mempengaruhinnya, Jakarta, RinekaCipta. Soetomo. 1993.Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar, Surabaya, Usaha Nasional Sopiatin Popi. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa, Cilegon, Ghalia Indonesia Sudjarwo. 1989. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar, Jakarta, PT. Mediyatama Sarana Perkasa. 97 SurakhmadWinarno. 1994.PengantarInteraksiMengajar-Belajar , Bandung, Tarsito. Surya Muhammad, Hasyim Abdul, SuwarnoBambangRus. 2010.LandasanPendidikan, Bogor, PT. Ghalia Indonesia. Susila. 2013. Ranah-Penilaian-Kognitif-Afektif-dan html, (Online), (http//Susilabesmart.blogspot.com/2013/03/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan.html, diakses pada tanggal 7 november 2014) Suyadi. 2010.Panduan Penelitian Tindakan Kelas, Jogjakarta, Diva Pres UsmanBasyrruddin. 2002.Media Pembelajaran, Jakarta, PT. CiputatPers Zaini Hisyam, Munthe Bermawy, Aryani Ayu Sekar. 2002.Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi, Yogyakarta, CTSD ( Center For Teaching Staff Development) 98 LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : MI-Al-Hidayah Ngadirojo Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/semester : V/I Waktu : 2X35 menit (1X pertemuan) A. Standar Kompetensi Memahami hubungan antara gaya gesek, gerak dan energi, serta fungsinya B. Kompetensi dasar Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) C. Indikator 1) Menjelaskan apa yang dimaksud gaya 2) Menyebutkan macam-macam gaya 3) Menjelaskan tentang gaya gravitasi D. Tujuan Pembelajaran 1) Dengan penjelasan guru, Siswa dapat menjelaskan pengertian gaya 2) Dengan melihat guru berdemonstrasi, Siswa dapat menyebutkan macam-macam gaya 3) Dengan penjelasan guru, Siswa dapat menjelaskan tentang gaya gravitasi E. Karakter yang diharapkan 1) Disiplin 2) Mandiri 3) Percaya diri 4) Bertanggung jawab F. Materi Pokok Gaya dan macam-macamnya G. Metode Pembelajaran 1) Ceramah 2) Tanya jawab 3) Demontrasi 4) Penugasan H. Langkah-langkah pembelajaran 1) Kegiatan awal, antara lain: a. Guru membuka pelajaran denga salam b. Guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin do’a bersama c. Guru mempersiapkan materi ajar dan media d. Guru menanyakan kabar kepada siswa: apa kabar anak-anak? e. Guru mengabsen kehadiran siswa f. Guru memotivasi siswa g. Apersepsi: Guru menunjuk salah satu macam gaya yaitu dengan melempar buku ke atas, dan guru bertanya kepada siswa: mengapa buku tersebut jika dilempar ke atas pasti akan jatuh kebawah? Apakah anak-anak pernah melakukannya dirumah ataupun di Sekolah? h. Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran i. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran 2 2) Kegiatan inti Eksplorasi a. Guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang minggu lalu disampaikan b. Guru menjelaskan materi tentang gaya dan macam-macamnya c. Guru member kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kembali materi yang belum jelas Elaborasi a. Guru melakukan Tanya jawab kepada siswa seputar gaya dan macammacamnya b. Guru meminta siswa untuk memperhatikan dan selanjutnya guru mendemonstrasikan kepada siswa dengan melempar bola kasti ke atas serta menjelaskan proses terjadinya gaya gravitasi c. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mempertanyakan kembali tentang gaya gravitasi seperti yang di demonstrasikan tadi Konfirmasi a. Guru memberikan penugasan kepada siswa berupa soal uraian b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal tersebut c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang kurang jelas dan mengulas kembali materi yang tadi di sampaikan 3) Kegiatan akhir a. Guru menyimpulkan pembelajaran dan mengaitkan dengan kehidupan seharihari b. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam I. Alat dan sumber belajar 3 a. Alat : 1) Bola kasti 2) Buku b. Sumber belajar : Buku paket kelas V J. Penilaian 1) Penilaian proses : saat kegiatan belajar berlangsung 2) Penilaian akhir : saat kegiatan belajar berakhir a. Bentuk test : test tertulis b. Bentuk soal : uraian Lembar kerja siswa! 1. Apa yang dimaksud gaya? 2. Benda jika diberi gaya akan. . . 3. Sebutkan macam-macam gaya! 4. Apa yang dimaksud gaya gravitasi? 5. Mengapa benda jika dilempar ke atas selalu jatuh kebawah? 6. Apa yang mempengaruhi gaya gravitasi? 7. Gaya gravitasi juga disebut. . . 8. Sebutkan contoh dari gaya gravitasi! 9. Orang yang bisa terbebas dari gaya gravitasi karena berada diruang angkasa di sebut! 10. Apa manfaat gaya gravitasi? 4 Kunci jawaban! 1. Gaya adalah gerakan mendorong atau menarik sehingga benda menjadi bergerak 2. Bergerak, berubah bentuk, dan berubah arah 3. Gaya gravitasi, gaya gesek dan gaya magnet 4. Gaya gravitasi adalah suatu gaya yang berasal dari dalam bumi yang dapat menarik benda jatuh kebumi 5. Karena terkena gaya tarik bumi atau gaya gravitasi bumi 6. Ukuran dan bentuk benda 7. Gaya tarik bumi 8. Buah kelapa jatuh dari pohonnya 9. Astronot 10. Menahan segala benda tetap berada di bumi Pedoman penilaian Penilaian: untuk evaluasi (setiap nomer mempunyai nilai 2) Jika benar semua: 20X5=100 5 Ampel, 10 oktober 2014 Mengetahui, Guru kelas guru praktikan (Dayati, S.PdI) (Eko Riyanto) Kepala sekolah (Nashir, S.Ag) NIP: 197012072005011001 6 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : MI Al-Hidayah Ngadirojo Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : V/I Waktu : 2X35 menit (1Xpertemuan) A. Standar Kompetensi Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi, serta fungsinya B. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melelui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) C. Indikator 1) Menjelaskan apa yang dimaksud gaya gesek 2) Menyebutkan manfaat dan kerugian gaya gesek 3) Menyebutkan cara memperbesar dan memperkecil gaya gesek D. Tujuan pembelajaran 1) Dengan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan tentang pengertian gaya gesek 2) Dengan melihat guru mendemonstrasikan contoh gaya gesek, siswa dapat menyebutkan kerugian gaya gesek 3) Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan cara memperbesar dan memperkecil gaya gesek E. Karakter yang diharapkan 1) Disiplin 7 2) Mandiri 3) Percaya diri 4) Bertanggung jawab F. Materi pokok Gaya dan macam-macamnya G. Metode pembelajaran 1) Ceramah 2) Tanya jawab 3) Demonstrasi 4) Penugasan H. Langkah-langkah pembelajaran 1) Kegiatan awal a. Guru membuka pelajaran dengan salam b. Guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa bersama c. Guru menyiapkan materi ajar dan media d. Guru menanyakan kabar kepada siswa: apa kabar anak-anak? e. Guru memotivasi siswa f. Apersepsi: Guru menunjukkan salah satu gaya yaitu dengan mendorong meja atau kursi hingga bergeser, selanjutnya guru bertanya kepada siswa: mengapa meja dan kursi ini susah untuk tergelincir anak-anak? g. Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran h. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran 2) Kegiatan inti, antara lain: Eksplorasi 8 a. Guru mereview kembali kepada siswa mengenai materi yang minggu lalu disampaikan b. Guru bertanya jawab kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari c. Guru menjelaskan materi tentang gaya gesek d. Guru memberikan kesempatan kembali tentang materi yang belum jelas Elaborasi a. Guru bertanya jawab seputar gaya gesek kepada siswa b. Guru mendemonstrasikan kepada siswa tentang proses terjadinya gaya gesek dengan mendorong meja atau kursi hingga bergeser c. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjelaskan, mengapa benda tadi sulit tergelincir/bergeser? Konfirmasi a. Guru memberikan penugasan kepada siswa berupa soal uraian b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal tersebut c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas dan selanjutnya guru mengulas kembali materi yang berlum jelas tersebut 3) Kegiatan akhir a. Guru menyimpulkan pembelajaran dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari b. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam I. Alat dan sumber belajar a. Alat : 9 Meja dan kursi b. Sumber belajar : Buku paket kelas V J. Penilaian 1) Penilaian proses : saat kegiatan belajar berlangsung 2) Penilaian akhir : saat kegiatan berakhir a. Bentuk test : test tertulis b. Bentuk soal : uraian Lembar kerja siswa! 1. Apa yang dimaksud gaya gesek? 2. Sebutkan 2 gaya yang mempengaruhi benda bisa jatuh! 3. Sifat gaya gesek adalah. . . 4. Untuk menghentikan gerakan suatu benda maka diperlukan. . . 5. Untuk menghentikan dan memperlancar gerakan benda maka gaya gesek bisa di. . . 6. Apa yang mempengaruhi gaya gesek? 7. Sebutkan salah satu contoh cara gaya gesek jika diperbesar! 8. Sebutkan contoh dari gaya gesek! 9. Sebutkan manfaat gaa gesek! 10. Sebutkan kerugian gaya gesek! Kunci jawaban! 1. Gaya gesek adalah gaya yang diitimbulkan oleh dua permukaan benda yang saling bersentuhan dan berlawan arah 2. Gaya gravitasi dan gaya gesek 3. Menahan gerak benda 10 4. Gaya gesek 5. Perbesar dan diperkecil 6. Jenis permukaan benda 7. Mengeringkan dan membersihkan permukaan benda yang basah 8. Rem karet pada sepeda akan mencengkram pelek agar roda berhenti berputar 9. Menahan benda-benda agar tidak bergeser 10. Menghambat gerak Pedoman penilaian Penilaian: untuk evaluasi (setiap nomer mempunyai nilai 2) Jika benar semua: 20X5=100 11 Ampel, 10 oktober 2014 Mengetahui, Guru kelas guru praktikan (Dayati, S.PdI) (Eko Riyanto) Kepala sekolah (Nashir, S.Ag) NIP.197012072005011001. 12 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : MI Al-Hidayah Ngadirojo Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/semester : V/I A. Standar Kompetensi Memahami hubungan gaya, gerak dan energi serta fungsinya B. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) C. Indikator 1) Menjelaskan apa yang dimaksud gaya magnet 2) Menjelaskan benda megnetis dan non magnetis 3) Menyebutkan cara pembuatan magnet 4) Menyebutkan manfaat magnet D. Tujuan Pembelajaran 1) Dengan penjelasan guru, Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian gaya magnet 2) Dengan melihat guru berdemonstrasi, Siswa dapat menjelaskan benda magnetis dan non megnetis 3) Dengan melihat guru berdemontrasi, Siswa dapat menyebutkan cara pembuatan magnet 4) Dengan penjelasan guru, Siswa dapat menyebutkan manfaat gaya magnet 13 E. Karakter yang di harapkan 1) Displin 2) Mandiri 3) Percaya diri 4) Bertanggung jawab F. Materi pokok Gaya dan macam-macamnya G. Metode Pembelajaran 1) Caramah 2) Tanya jawab 3) Demonstrasi 4) Penugasan H. Langkah-langkah pembelajaran 1) Kegiatan awal a. Guru membuka pelajaran dengan salam b. Guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa bersama c. Guru mempersiapkan materi dan media yang diperlukan d. Guru menanyakan kabar siswa: bagaimana kabarnya anak-anak? e. Guru melakukan absensi f. Guru memotivasi siswa g. Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa, siapa yang dirumah mempunyai gunting dan jarum? Setelah itu guru menjelaskan bahwa gunting adalah salah satu contoh gaya magnet h. Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran 14 i. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran 2) Kegiatan inti, antara lain: Eksplorasi a. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi yang minggu lalu disampaikan sebagai tindak lanjut b. Selanjutnya guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari c. Guru menyampaikan materi tentang gaya magnet d. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang belum jelas Elaborasi a. Guru bertanya jawab seputar gaya magnet b. Guru mengondisikan siswa agar tetap kondusif c. Guru mendemonstrasikan tentang gaya magnet yaitu dengan unjung gunting ditempelkan pada jarum-jarum d. Selanjutnya guru menjelaskan proses terjadinya gaya magnet pada media yang digunakan tersebut Konfirmasi a. Guru memberikan penugasan kepada siswa berupa soal uraian b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal tersebut c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa tentang materi yang belum jelas selanjutnya guru menjelaskan kembali materi yang belum jelas 3) Kegiatan akhir, antara lain: a. Guru menyimpulkan pembelajaran dan mengaitkan dengan kehidupan seharihari 15 b. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam I. Alat dan sumber belajar a. Alat : Gunting dan jarum b. Sumber belajar : Buku paket kelas V J. Penilaian 1) Penilaian proses : saat kegiatan belajar berlangsung 2) Penilaian akhir : saat kegiatan belajar berakhir a. Bentuk test : test tertulis b. Bentuk soal : uraian Lembar kerja siswa! 1. Apa yang dimaksud magnet? 2. Magnet berasal dari kata. . . 3. Magnet dibagi menjadi 2 yaitu. . . 4. Apa yang dimaksud magnet alam? 5. Sebutkan 3 benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet! 6. Berdasarkan sifat benda, magnet dibedakan menjadi 3 yaitu. . . 7. Apa yang disebut dengan benda ferromagnetik? 8. Sebutkan salah satu contoh benda paramagnetik! 9. Apa manfaat dari gaya magnet? 10. Magnet mempunyai 2 kutub yaitu. . . 16 Kunci jawaban! 1. Logam yang dapat menarik benda-benda lain yang juga terbuat dari logam 2. Magnesia 3. Magnet alam dan magnet buatan 4. Magnet yang berasal dari alam contohnya logam 5. Karet, kayu dan kertas 6. Ferromagnetik, paramagnetik dan diamagnetik 7. Benda yang dapat ditarik sangat kuat oleh magnet 8. Tembaga 9. Gaya magnet dapat digunakan untuk membantu kehidupan manusia misalnya digunakan untuk alat-alat seperti kompas dll 10. Utara dan selatan Pedoman penilaian Penilaian: untuk evaluasi (setiap nomer mempunyai nilai 2) Jika benar semua: 20X5=100 17 Ampel, 10 oktober 2014 Mengetahui, Guru kelas guru praktikan (Dayati, S.PdI) (Eko Riyanto) Kepala sekolah (Nashir, S.Ag) NIP. 197012072005011001 18 Nama : Eko Riyanto Program Studi : PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) Nim : 11510043 Dosen PA : Abdul Syukur, M.Si. Jurusan : Tarbiyah NO 1. 2. KEGIATAN KEGIATAN OPAK STAIN SALATIGA 25-27 AGUSTUS 2010 2010 USER EDUCATION OLEH PERPUS STAI SALATIGA BEDAH FILM “NOTHING 3. WAKTU IS IMPOSIBLE IN THIS POINT KETERANGAN 3 PESERTA 3 PESERTA 2 PESERTA 2 PANITIA 2 PESERTA 6 PESERTA 3 PESERTA 20-25 SEPTEMBER 2010 4 OKTOBER 2010 WORLD” TURNAMEN BOLA 4. VOLLY HUT KARANG 15 NOVEMBER TARUNA BHINEKA 2010 KARYA SERTIFIKAT 5. “LOMBA KHITOBIYYAH 8 DESEMBER MEMPERINGATI TAHUN 2010 BARU HIJRIAH” NOTIONAL WORKSHOP 6. OF ENTERPRENEURSHIP 19 DESEMBER AND BASIC 2010 COORPORATION PELAKSANAAN MASA 7. KESETIAAN ANGGOTA 23-24 APRIL 2011 (MAKESTA) 2 PIAGAM 8. MEMPERINGATI MAULID 28 APRIL 2011 2 PESERTA 18 JUNI 2011 6 PESERTA 5 PESERTA 2 PANITIA 3 PANITIA 3 PESERTA 3 PANITIA 3 PENDAMPING NABI MUHAMMAD SAW REALISASI PENDIDIKAN 9. KARAKTER BANGSA DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN NASIONAL PIAGAM “PENDIDIKAN DAN 10. LATIHAN CALON 30-03 OKTOBER 2011 PRAMUKA PANDEGA KE21” 11. PIAGAM “TURNAMEN BOLA VOLLY” 13-20 NOVEMBER 2011 PIAGAM MUBES “REGENERASI 12. KEPENGURUSAN UNTUK 28 DESEMBER MENINGKATKAN MUTU 2011 MAHASISWA DI ERA GLOBALISASI” SEMINAR PENDIDIKAN 13. “MENUJU PENDIDIKAN 28 DESEMBER INDONESIA YANG 2011 IDEAL” SERTIFIKAT 14. BAKTI SOSIAL SE KECAMATAN AMPEL 15.. PIAGAM “PENDAMPING PESTA SIAGA 2012” 23-24 FEBRUARI 2012 10 MARET 2012 3 SEMINAR 16. “DARI MINDER MENJADI 17 MEI 2012 3 PESERTA 29 MEI 2012 6 PESERTA 29 JUNI 2012 3 PESERTA 5 JULI 2012 2 PESERTA 3 PESERTA 2 PANITIA SUPER” SEMINAR NASIONAL “PENDIDIKAN 17. MULTIKULTURAL SEBAGAI PILAR KARAKTER BANGSA” “BIMBINGAN BELAJAR 18. MENGHADAPI UAS SIBA BHS. INGGRIS DAN BHS. ARAB” 19. MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW SEMINAR “MEMBANGUN 20. KARAKTER KEISLAMAN 10 SEPTEMBER BERTARAF 2012 INTERNASIONAL DI ERA GLOBALISASI BAHASA PIAGAM PENGHARGAAN “KEGIATAN TURNAMEN 21.. BOLA VOLLY DALAM RANGKA HUT KARANG 11 DAN 18 NOVEMBER 2012 TARUNA BHINEKA KARYA” PIAGAM “PENDAMAPING 22. PESTA SIAGA” 9 MARET 2013 3 PENDAMPING 23. SERTIFIKAT 12 APRIL 2013 2 PANITIA 4 PENYULUHAN PEMUDA KARYA” HOME INDUSTRI YANG MENEMBUS PASAR LOKAL” PIAGAM PENGHARGAAN 24. “JUARA I BOLA VOLLY 4-5 MEI 2013 3 PESERTA 01 JULI 2013 9 GURU 2 PANITIA 3 PESERTA 2 PANITIA 3 PESERTA 22 MARET 2014 3 PENDAMPING 29 MARET 2014 3 PENDAMPING PORS STAIN SALATIGA” 25. SK PENGANGKATAN GURU PIAGAM 26. “PERINGATAN 17 AGUSTUS 2013 KEMERDEKAAN RI” SEMINAR 27. “ YOUNGSTER TODAY IS THE LEADER OF 18-20 NOVEMBER 2013 TOMORROW” PIAGAM 28. “ TURNAMEN BOLA 18-25 VOLLY HUT KARANG NOVEMBER TARUNA BHINEKA 2013 KARYA” 29. PIAGAM “DISEMINASI PAKEM” 26-31 DESEMBER 2013 PIAGAM “ PESTA SIAGA 30. KWARTIR RANTING KECAMATAN SURUH” 31. PIAGAM “ PESTA SIAGA” 5 32. 33. SERTIFIKAT “DIKLAT 7,8,10 DAN 11 KURIKULUM 2013” JULI 2014 PIAGAM “ PERINGATAN 15 DAN 16 KEMERDEKAAN RI” AGUSTUS SEMINAR 34. “DIKLAT 08 NOVEMBER 2014 MICROTEACHING” 5 PESERTA 2 PANITIA 3 PESERTA 113 JUMLAH 6 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama lengkap : EkoRiyanto Jenis Kelamin : Laki-laki Tempat, TanggalLahir : Boyolali, 22 Januari 1993 Agama :Islam Nama Ayah : Budi Suyono Nama Ibu : Sri Mulyani NamaAdik Alamat : Teddy Listanto : Dsn. Soka 06/02, Ds. Jlarem, KecamatanAmpelKabupatenBoyolali Jenjang Pendidikan : 1. RA Perwanida lulus tahun 1998 2. MI Al-HidayahNgadirojo, lulus tahun 2004 3. SMP Negeri 1 Getasan, lulus tahun 2007 4. SMA 1 Ampel, lulus tahun 2010 5. Masihmenyelesaikanpendidikan S1 Tarbiyah PGMI STAIN Salatiga. Demikianriwayathiduppenulis, penulisbuatdengansebenar-benarnya. Salatiga, 13 Januari 2015 Penulis EkoRiyanto NIM: 11510043 7 8