peningkatan prestasi belajar ipa materi gaya melalui metode

advertisement
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
MATERI GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI
PADA SISWA KELAS V DI MI AL-HIDAYAH
NGADIROJO KEC. AMPEL, KAB. BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Di susun untuk mendapatkan gelar
Sarjana Penidikan Islam
Oleh :
Eko Riyanto
11510043
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2014
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama
: Eko Riyanto
NIM
: 11510043
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi
: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA
MATERI GAYA MELALUI METODE
DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI
MI AL-HIDAYAH NGADIROJO KECAMATAN
AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN
AJARAN 2014
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 13 Januari 2014
Dosen Pembimbing
Fatchurrohman, M.Pd
NIP. 19710309 2000003 1 001
iii
SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI
METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI MI AL-HIDAYAH
NGADIROJO KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
DISUSUN OLEH
EKO RIYANTO
NIM: 11510043
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga, Pada tanggal 21 Februari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat
guna memperoleh gelar sarjana S1 Pendidikan Islam (S.Pd.I)
SusunanPanitiaPenguji
KetuaPenguji
: Dr. AgusWaluyo, M.Ag.
SekretarisPenguji
:Fatchurrohman, M.Pd.
Penguji I
: Drs. Imam Baihaqi, M.Ag.
Penguji II
: M. Hafidz, M.Ag.
Salatiga, 21 Februari 2015
Ketua STAIN Salatiga
Dr. H. RahmatHariyadi, M.Pd.
NIP.19670112 199203 1 005
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda di bawah ini:
Nama
:Eko Riyanto
NIM
:11510043
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
:Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat dan saya tulis ini adalah benar-benar
hasil karya sendiri dan bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, dan selanjutnya
pendapat dan temuan dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau
dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga. 10 Januari 2015
Yang menyatakan
Eko Riyanto
v
Motto
9e@ ä3 Ï9urîpygô_ Íruqèd $pkŽÏj9uqãB(#qà) Î7tFó™ $sùÏN ºuŽöy‚ ø9$#4tûøïr&$tB(#qçRqä3 s?ÏN ù'tƒãN ä3 Î/ª! $#$·èŠÏJ y_ 4̈b Î)©! $#4’ n?tã Èe@ ä.&äóÓ x« ֍ƒÏ‰ s%ÇÊ
ÍÑÈ
Artinya “ dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja
kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah ayat 148)
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Bapak Budi Suyono dan Ibu Sri Mulyani
2. Adikku (Teddy Listanto)
3. Keluarga besar simbah Warto dan simbah Usman
4. Buat teman-teman karibku Ikhsan, M. Saalikuddin, Riza, Ngaunu Rofik,
Ahmad Syaefuddin, Yuni, rizki, Ifa, Nanda Wahid, Ghani, Dliyauddin
5. Seluruh teman-teman PGMI 2010
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, hidayah kepada saya sehingga saya dapat menyelsaikan skripsi ini
dengan baik dan skripsi ini merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi guna
mendapatkan gelar Sarjana pada progam Study PGMI STAIN Salatiga.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi
Agung Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman kegelapan ke
jaman terang benderang, yang penuh dengan kebaikan dan ilmu yang bermanfaat
sehingga dapat di jadikan bekal hidup kita baik di dunia maupun akhirat.
Atas rahmat Allah SWT dan melalui proses perjuangan yang sangat
panjang, maka skripsi ini dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI
PADA
SISWA
KELAS
V
DI
MI
AL-HIDAYAH
NGADIROJO
KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN
2014” dapat penulis selsaikan dengan baik, untuk itu penulis mensyukuri nikmat
dan rahmat yang di berikannya kepada penulis.
Selanjutnya penulis mengakui bahwa dengan adanya semangat dan kemauan
serta motivasi di dalam diri penulis semua itu tidak akan terlaksana penulisan dan
penyusunan skripsi ini tanpa bantuan, saran dan bimbingan dari berbagai pihak
maka penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu terlaksananya penulisan dan penyusunan skripsi ini,
khususnya kepada yang terhormat :
viii
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd Selaku ketua Stain
2. Bapak Suwardi M.Pd selaku ketua jurusan Tarbiyah
3. Ibu Peni SusaptiM.Si selaku ketua program studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyyah STAIN Salatiga.
4. Bapak Fatchurrohman,M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan saran, arahan, dan bimbingan serta keikhlasan dan
kebijaksanaan meluangkan waktu tenaga, pikiran untuk memberikan
bimbingan dalam penulisan serta penyusunan skripsi ini
5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan
program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
6. Bapak Nashir, S.Agselaku kepala MI Al-Hidayah Ngadirojo yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di
Madrasah yang dipimpin beliau.
7. Bapak/Ibu guru MI Al-Hidayah Ngadirojo yang telah membantu
penulis selama melakukan penelitian di madrasah tersebut.
8. Murid-murid kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo
yang telah
mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
9. Bapak, Ibu, dan adiku yang telah memberikan semangat dan selalu
memerikan kasih sayang, dorongan dan
doa demi keberhasilan
penulis.
10. Teman-teman seperjuangan PGMI 2010 yang selama ini telah berjuang
bersama.
ix
11. Semua pihak yang ikut andil dalam membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Atas jasa yang diberikan mereka, penulis hanya bisa memohon doa
semoga seluruh amal perbuatan mereka di balas yang lebih baik lagi serta
kesehatan dan kesuksesan selalu menyelimuti mereka baik di dunia maupun
akhirat.
Selanjutnya penulis dalam hal ini juga mengharapkan kritikan dan saran
yang membangun dari pembaca guna untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan
penulis berharap semoga skripsi yang dibuat penulis ini berguna pada diri
sendiri maupun orang lain yang membacanya.
Salatiga, 10 Januari 2015
Penulis
Eko Riyanto
x
ABSTRAK
Riyanto, Eko. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Gaya Melalui Metode
Demonstrasi Pada Siswa Kelas V di MI Al-Hidayah Ngadirojo Kecamatan
Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2014, Skripsi. Jurusan Tarbiyah.
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Fatchurrohman, S.Ag, M.Pd
Kata kunci: Prestasi Belajar dan Metode Demonstrasi
Prestasi belajar merupakan hasil usaha atau hasil belajar peserta didik
yangdigunakan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan anak terhadap materi
yang diberikan untuk mengetahui tingkat kecerdasan seseorang. Prestasi belajar
yang baik merupakan sesuatu yang sangat diharapkan oleh peserta didik, termasuk
juga siswa kelas V di MI Al-Hidayah Ngadirojo. Siswa kelas V di MI Al-Hidayah
Ngadirojo masih banyak yang mendapatkan prestasi yang bisa dibilang jauh dari
memuaskan, Mereka tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik karena
metode yang digunakan Guru kelas V adalah metode konvensional saja yaitu
dengan metode ceramah dan pemberian tugas saja, Selain itu mereka juga merasa
bosan dan sering bicara sendiri. Untuk itu guru harus segera mungkin untuk
membenahi pembelajaran yaitu dengan memilih metode yang tepat dengan materi
yang akan di sampaikan yaitu metode demonstrasi. Adapun rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan
prestasi belajar IPA materi gaya pada siswa kelas V di MI-Al Hidayah Ngadirojo
kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun 2014?
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas sebanyak
tiga siklus. Setiap siklus dilakukan dengan empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo Tahun Ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa
14 terdiri atas 7 siswa laki-laki dan 7 siswi perempuan. Data yang didapat berupa
prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam materi Gaya yang didapat dari test dan
hasil pengamatan
Berdasarkan hasil temuan dan analisis didapatkan kesimpulan bahwa
metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi Gaya pada
Siswa kelas V di MI Al-Hidayah Ngadirojo Tahun Pelajaran 2014/2015.
Peningkatan prestasi belajar tersebut dibuktikan dengan meningkatnya nilai ratarata kelas dan presentase ketuntasan belajar siswa. PadaSiklus I presentase siswa
yang mencapai KKM adalahsebanyak 8 siswa atau 57% dan yang belum tuntas
sebanyak 6 siswa atau 42% dengan rata-rata kelasnya adalah 61,07 dan pada
siklus ke II mengalami peningkatan yang sangat signifikan siswa yang mencapai
KKM adalah13 siswa atau 92% dan yang belum tuntas sebanyak 1 siswa atau 7%
dengan rata-rata kelasya adalah 82,85 dan pada tahap yang terakhir yaitu siklus III
mengalami peningkatan lebih baik lagi dari siklus sebelumnya seluruh siswa yang
berjumlah 14 siswa atau 100% mampu mencapai nilai KKM yang ditentukan
dengan rata-rata kelasnya yaitu 90,71.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ...............................................................................................................i
LOGO.....................................................................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………....iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................v
MOTO...................................................................................................................vi
PERSEMBAHAN..................................................................................................vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................viii
ABSTRAK .............................................................................................................ix
DAFTAR ISI .........................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL......................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………....4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………….....5
D. Hipotesis..............................................................…………………………5
E. Manfaat Penelitian ………………………………………………………..5
F. Definisi Operasional……………………………………………………….6
G. MetodePenelitian…………………………………………………………..7
H. Indikator Pencapaian…....………………………………………….….....15
I. Sistematika Penulisan…………………………………………………….15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar……….......…………………………………………........17
1. Pengertian Prestasi Belajar...................................................................17
2. Bentuk-bentuk Prestasi Belajar............................................................17
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi PrestasiBelajar.............................22
B. Belajar .........…………………………………………………………......22
1. Pengertian Belajar................................................................................22
xii
2. Jenis-jenis Belajar................................................................................24
3. Prinsip-prinsip Belajar.........................................................................27
4. Tujuan Belajar......................................................................................30
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar..........................................31
C. Teori Belajar..................................................................................….........38
D. Metode Demonstrasi
1. Pengertian Metode Demonstrasi..........................................................41
2. Ketentuan menggunakan Metode Demonstrasi...................................41
3. Langkah-langkah dalam penerapan Metode Demonstrasi...................42
4. Kelebihan MetodeDemonstrasi............................................................42
5. Kekurangan Metode Demonstrasi........................................................43
E. Gaya
1. Pengertian Gaya………………………………... .……………….….44
2. StandarKompetensidanKompetensiDasar….. . .……………………..44
3. Gaya gravitasi………………………………………………………...44
4. Gaya gesek …………………………………………………………..45
5. Gaya magnet………………………………………………………....47
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. LokasiPenelitian…………………………………………………...…51
2. WaktuPenelitian…………………………………………………..….51
3. KeadaanSiswa…………………………………………………….….52
B. Deskripsi PelaksanaanSiklus
1. Siklus I………………………………………………………………53
2. Siklus II……………………………………………………………..59
3. Siklus III…………………………………………………………….65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Prasiklus……………………………………………………………72
xiii
2. Siklus I……………………………………………………………..75
3. Siklus II…………………………………………………………….82
4. Siklus III……………………………………………………………88
B. Pembahasan ………………………………………………………..…..93
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………................95
B. Saran …………………………………………………………………...96
DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
xiv
DaftarGambardanTabel
Gambar 1.1
Rancanganpenelitian
7
Tabel 1.1
Data Tingkat PemahamanSiswaTerhadapMateri
13
Tabel 1.2
KonvensiNilai
13
Tabel1.3
KategoriTingkatandanPresentase
Tabel 3.1
52
DaftarNamaSiswaKelasV MI Al-HidayahNgadirojo,
Kec. Ampel, Kab. BoyolaliTahun 2014/2015
Tabel 4.1
HasilNilaiSiswaPraSiklus
Tabel 4.2
73
75
Hasil Test FormatifSiklus I
Tabel 4.3
77
HasilPengamatan Guru KolaboratorTerhadapPeneliti
Tabel 4.4
82
Hasil Test FormatifSiklus II
Tabel 4.5
84
HasilPengamatan Guru KolaboratorTerhadapPeneliti
Tabel 4.6
88
Hasil Test FormatifSiklus III
Tabel 4.7
90
HasilPengamatan Guru KolaboratorTerhadapPeneliti
Tabel 4.8
93
HasilRekapitulasiTentangHasilBelajarSiswa
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pendidikan adalah suatu proses timbal balik yang dilakukan oleh
guru dengan peserta didik dalam suatu sistem pembelajaran dan
pendidikan juga bisa diartikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan.pengajaran atau latihan bagi
perannya dimasa yang akan datang. Istilah interaksi sebagaimana telah
banyak diketahui oleh banyak orang adalah suatu hubungan timbal balik
antara orang satu dengan orang lainnya (Soetomo, 1993:9) .Dalam dunia
pendidikan sesungguhnya sangatlah banyak macam-macam metode
pembelajaran untuk menyampaikan materi kepada peserta didik. Metode
pembelajaran adalah cara untuk memudahkan guru dalam menyampaikan
materi kepada peserta didik guna untuk mewujudkan prestasi belajar baik
dan yang bermutu. Mengajarpun pada hakikatnya adalah suatu proses
yakni proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar
peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik
melakukan proses belajar (Dwijiastuti dkk, 2005:3).
Selain itu pembelajaran merupakan faktor penting dalam
kehidupan di dunia ini khususnyadalam dunia pendidikan. Melalui
pembelajaran yang inovatif dan kreatif maka akan dapat meningkatkan
prestasi belajar peserta didik yang bermutu dan untuk mewujudkannya
maka sekarang ini guru dituntut harus kreative saat menyampaikan
pembelajaran kepada peserta didik agar peserta didik mudah memahami
apa isi materi yang disampaikan oleh guru. Maka guru harus mempunyai
ketrampilan disaat menyampaikan pembelajaran. dan juga harus dapat
memilah metode yang cocok dengan materi yang akan disampaikan.
Dalam pendidikan kita mengenal dua istilah yang perlu dipahami,
yaitu paedagogiek, yang artinya ilmu pendidikan dan paedagogie yang
artinya pendidikan. Paedagogiek dan paedagogie merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan, keduanya harus dilaksanakan dan saling
memperkuat untuk mencapai mutu proses, tujuan dan hasil pendidikan
yang diharapkan oleh masyarakat, bangsa dan agama (Surya dkk,2010:25).
Metode sangatlah membantu guru dalam melaksanakan proses
belajar mengajar diantaranya adalah memudahkan guru dalam
menyampaikan pembelajaran, menciptakan suasana kelas yang kondusif,
dapat memvariasi saat kegiatan pembelajaran, menciptakan pembelajaran
yang bermutu dan yang paling penting adalah mencetak peserta didik
berprestasi dalam belajar.
Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak
peserta didik untuk belajar secara aktife(Zaini dkk,2002:Xii).
Sesungguhnya banyak macam metode dalam pembelajaran yang sangat
bagus dan menarik tetapi disini penulis memilih salah satu metode
pembelajaran yaitu metode demonstrasi untuk digunakan sebagai
penelitian di MI Al- Hidayah Ngadirojo, metode demonstrasi adalah cara
penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan
2
kepada siswa suatu proses,situasi atau benda tertentu yang sedang
dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan
penjelasan lisan (Djamarah 1997:192).
Prestasi yang selama ini telah dicapai pada peserta didik kelas V
dalam pembelajaran IPA yaitu selama semester pertama dimulai dilihat
prestasinya yaitu belum begitu menonjol misalnya seperti hasil ulangan
harian nilaianya rata-rata kurang memenuhi kkm yang ditetapkan yaitu 60
meskipun ada beberapa peserta didik yang mendapatkan nilai diatas kkm
yang telah ditetapkan di MI Al- Hidayah tersebut, akan tetapi dalam
prakteknya kebanyakan nilai yang diperoleh rata-rata diatas kkm yaitu
dengan rata-rata kelasnya 70. Jadi prestasi yang dicapai saat ini baru itu
saja mungkin dengan menggunakan metode demonstrasi ini akan dapat
meningkatkan prestasi belajar bagi peserta didik baik dalam ketuntasan
nilai ulangan harian maupun dalam ulangan semester.
Dalam menggunakan metode demonstrasi ini guru dapat
menjelaskan kepada peserta didik dengan cara mendemonstrasikan atau
memperagakan tentang benda atau situasi yang sedang dipelajari maka
pengajaranya termasuk pengajaran yang konvensional yaitu menitik
beratkan pada perkembangan intelektual melalui belajar ingatan mengenai
hal-hal yang telah dibaca dan tugas-tugas yang telah dikerjakan
pengetahuan yang telah diperoleh langsung dapat ditransfer ke dalam
situasi kehidupan, perencanaan belajar dan perkembangan aspek-aspek
ketrampilan sosial, dan dengan demonstrasi proses penerimaan peserta
3
didik terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam sehingga
membentuk pengertian baik dan sempurna (Roestiyah, 1989:83).
Kembali lagi seperti yang di atas pada saat pembelajaran guru
harus dapat memilih metode yang cocok dengan materi yang akan
disampaikan kepada peserta didik, karena apabila dalam pemilihan metode
yang digunakan sudah tepat dengan materi yang akan disampaikan maka
pembelajaran akan lebih menarik dan siswa akan antusias lebih
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA
MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI
MI AL- HIDAYAH NGADIROJO KECAMATAN AMPEL
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas dapat
dirumuskan beberapa masalah yang menjadi pokok kajian dalam
penelitian ini, diantaranya adalah:Apakah metode demonstrasi dapat
meningkatkan prestasi belajar IPA materi gaya pada siswa kelas V di MIAl Hidayah Ngadirojo kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun 2014?
4
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin
di capai penulis dalam penelitian ini adalah:Untuk mengetahui bagaimana
metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
mengikuti pelajaran IPA materi gaya di MI Al-Hidayah Ngadirojo
kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun 2014.
D. Hipotesis
Hipotesis adalahdugaan sementara dari hasil penelitian yang belum
tentu benar yang akan dilakukan dalam penelitian.
Penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran ilmu
pengetahuan alam materi gaya dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas V di MI Al- Hidayah Ngadirojo
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi yang
jelas dan akurat sesuai dengan data dilapangan mengenai judul yang
penulis ambil peningkatan prestasi belajar IPA materi gaya melalui
metode demonstrasi pada siswa kelas V di MI-Al Hidayah Ngadirojo
kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun 2014.
Dari informasi yang di dapat kiranya dapat memberikan manfaat
baik secara teoritis maupun praktis.
1. Secara teoritis, diharapkan dapat memberikan bantuan bagi
perkembangan MI Al-Hidayah Ngadirojo secara umum dan
5
dapat menambah manfaat keilmuan khususnya menambah
ketrampilan guru dalam menguasai metode pembelajaran.
2. Secara praktis, apabila ternyata metode demonstrasi dapat
meningkatkan prestasi belajar IPA materigaya pada siswa kelas
V di MI Al-Hidayah Ngadirojo kecamatan Ampel Kabupaten
Boyolali tahun 2014.hal ini berarti dapat membantu bagi MI
Al-Hidayah
Ngadirojo
khususnya
dalam
mengatasi
permasalahan dalam proses belajar mengajar yang semula
monoton dan kurang efektive setelah dilakukan penelitian
diharapkan dapat menciptakan proses belajar mengajar yang
efektive, menarik, menyenangkan bagi siswa sehingga akan
tercipta prestasi belajar yang bermutu bagi peserta didik dan
akhirnya dapat memenuhi harapan bangsa yaitu mencetak
generasi unggul dan berkompeten.
F. Definisi operasional
1. Prestasi belajar
Menurut Arifin (1990:2) prestasi belajar berasal dari bahasa
belanda yaitu prestatie.Kemudian dalam bahasa indonesia menjadi
“prestasi” yang berarti “hasil usaha” istilah “prestasi belajar”
(achievment) berbeda dengan hasil belajar (learning outcome).
Prestasi belajar merupakan suatau masalah yang bersifat perenial
dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang
6
kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan
kemampuan masing-masing.
2. Metode demonstrasi
Menurut Djamarah (1997:192) metode demonstrasi adalah cara
penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan
kepada siswa suatu proses,situasi atau benda tertentu yang sedang
dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan
penjelasan lisan.
G. Metode penelitian
1. Rancangan penelitian
Perencanaan
SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Refleksi
Pengamatan
?
Gambar 1.1( Suyadi )
7
Pelaksanaan
2. Lokasi dan subjek penelitian
Penelitian ini di laksanakan di MIAl- Hidayah Ngadirojo, sebuah
lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendiddikan untuk
jenjang pendidikan dasar, MI Al- Hidayah Ngadirojo ini berlokasi di
desa Ngadirojo Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali
Untuk subjek pada penelitian yang di lakukan kali ini adalah
seluruh siswa kelas V tahun ajaran 2014/2015, dimana siswa tersebut
terdiri dari7siswa putra dan 7 siswa putri.
3. Langkah-langkah penelitian
a.) Perencanaan
Dalam tahap perencanaan penelitian tindakan kelas yang harus di
lakukan adalah melakukan perancangan(planning) tindakan,
misalnya membuat skenario pembelajaran,lembar observasi, dan
lain-lain,
b.) Pelaksanaan
Tahap ke dua dalam penelitian ini adalah pelaksanaan.
Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada
tahap sebelumnya, yaitu melaksanakan pembelajaran sesuai yang
di rencanakan , dan yang perlu menjadi catatan penting dalam hal
ini adalah semua tindakan yang dilakukan hendaknya sesuai
dengan rencana yangsudah disusun pada tahap awal, tetapi harus
terkesan alamiah dan tidak ada rekayasa sama sekali
8
c.) Observasi
Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh
tindakan terkait. Observasi itu berorientasi ke masa yang akan
datang,memberikan dasar refleksi untuk sekarang.objek observasi
dalam hal ini adalah seluruh proses tindakan terkait, pengaruhnya
(sengaja dan tidak disengaja), keadaan dan kendala tindakan
direncanakan dan pengaruhnya serta persoalan lain yang timbul
dalam konteks terkait. Observasi dalam kegiatan PTK adalah
kegiatan pengumpulan data yang berupa proses perubahan kinerja
PBM
d.) Refleksi
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu
tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi
berusaha memahami proses,masalah,persoalan,kendala yang nyata
dalam tindakan strategis dan mencari solusi atas permasalahan
yang terjadi.
4. Instrumen penelitian
a. Lembar pengamatan untuk guru
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c. Silabus
d. Lembar tes
e. Lembar soal
9
5. Pengumpulan data
a. Test
Test di berikan kepada siswa pada setiap siklus, untuk
mengetahui perkembangan dan kemajuan peserta didik dalam
setiap tahapan yang di lakukan
b. Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada saat tahap pelaksanaan, pada
tahap ini semua hal yang terjadi meliputi aktifitas pembelajaran di
catat pada lembar pengamatan,hal ini berfungsi untuk mengatahui
seberapa jauh peningkatan-peningkatan pada hal yang diteliti
c. Dokumentasi
Untuk memperoleh data tentang kondisi sekolah,nilai
siswa,data guru dan lain-lain.
6. Analisis data
Analisis data adalah menganalisa seluruh data yang sudah
terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan
dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa.teknik analisis data
dalam penelitian ini dilakukan dengan menelaah semua data yang
diperoleh melalui hasil test, observasi, dan wawancara, jenis data atau
informasi yang direkam selama observasi dan monitoring dapat berupa
data kuantitatif dan kualitatif tergantung dari dampak atau hasil
keluaran yang dapat di harapkan. Analisis data di lakukan melalui tiga
tahap, yaitu:
10
a. Reduksi data adalah proses penyederhanaan data yang di lakukan
melalui seleksi,pengelompokan, dan pengorganisasian data mentah
menjadi sebuah informasi bermakna
b. Paparan data merupakan suatu upaya menampilkan data secara
jelas
dan
mudah
naratif,tabel,grafik,atau
dipahami
perwujudan
dalam
yang
bentuk
dapat
paparan
meberikan
gambaran jelas tentang proses dan hasil tindakan.
c. Penyimpulan merupakan pengambilan intisari dari sajian data yang
telah terorganisasikan dalam bentuk pernyataan atau kalimat
singkat padat dan bermakna
1. Pengelolahan hasil tes
Data mentah yang diperoleh dari hasil test (pre test dan post test)
kemudian diolah melalui cara penyekoran, menilai setiap siswa,
menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa untuk mengetahui gambaran
yang jelas mengenai prestasi belajar dalam memahami pelajaran IPA
materi Gaya.
Untuk menghitung nilai dan rata-rata nilai siswa rumus yang digunakan
sebagai berikut:
Rumus menghitung nilai siswa
N=
skor perolehan siswa X100
Skor maksimum
Keterangan:
N=Nilai
Rumus menghitng rata-rata nilai siswa
11
R= ∑
R
N
R=nilai rata-rata
∑R= jumlah semua nilai siswa
∑N=jumlah siswa
Nilai yang di peroleh pada saat melaksanakan pre test dan post test
kemudian di konversikan terhadap KKM yang dibuat guru untuk
menentukan bahwa siswa tersebut mencapai kriteria tuntas atau belum
sehingga siswa yang belum dapat di bimbing kembali, Sedangkan untuk
menentukan ketercapaian hasil belajar siswa dalam stu kelas dihitung
dengan cara mencari rata-rata skor siswa dengan rumus berikut
X=∑
X X 100%
N
Keterangan
X=ketuntasan belajar
∑x=Jumlah siswa yang tuntas belajar
∑N=jumlah siswa
Setelah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Gaya
dengan melalui metode demonstrasi dianalisis secara kuantitatif yakni
dengan memberikan nilai yang kemudian di deskripsikan mengguakan
teknik deskripsi presentase di mana analisis data hasil perhitungan mulai
dari siklus pertama sampai terakhir dipakai sebagai acuan penilaian yang
disesuaikan dengan tabel kriteria diskripsi kriteria sebagai berikut ini:
nilai (%)
Criteria
90-100
Sangat tinggi
75-89
Tinggi
12
55-74
Normal
31-54
Rendah
0-30
Sangat rendah
Tabel 1.1 data tingkat pemahaman siswa terhadap materi
2. Pengolahan data hasil observasi
Data hasil observasi menggubakan skala penilaian dengan rentan
nilai dalam bentuk angka (5,4,3,2,1) untuk aktifitas siswa yang berarti
angka 1=sangat kurang 2=kurang 3=cukup 4=baik 5=sangat baik. Dengan
cara memeberikan tanda (√) pada kolom skala nilai. Stelah itu semua nilai
tersebut dihitung dengan rumus:
N=
NILAI PEROLEHAN
NILAI MAKSIMUM
Dan dikonversikan pada skala nilai dengan rentang seratus
mengenai unjuk kerja siswa mengungkap aspek ketrampilan proses apa
saja yang dipahami siswa.konversi nilai dapat dilihat pada tabel berikut:
nilai (%)
Keterangan
90-100
Sangat dipahami
70-89
Dipahami
50-69
cukup dipahami
30-49
kurang dipahami
13
0-29
Sangat kurang dipahami
Tabel 1.2 Konvensi nilai
Sedangkan observasi guru dapat menggunakan skala penilaian
dengan rentang nilai (5,4,3,2,1) untuk penilaian keterlaksanan guru dalam
pembelajaran yang berarti angka5=baik sekali 4=baik 3=cukup baik,
2=kurang baik, 1=sangat kurang.dengan cara memberi tanda (√) pada
kolom skala nilai. Setelah itu semua nilai di hitung dengan rumus:
N=
NILAI PEROLEHAN X 100%
NILAI MAKSIMUM
Dan dikonversikan pada skala nilai dengan rentang seratus untuk
menilai keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru. Konversi
tersebut dapat di lihat pada tabel berikut:
Nilai
Keterangan
baik sekali
90-100
Baik
70-89
Cukup
50-69
Kurang
30-49
sangat kurang
0-29
Tabel1.3 kategori tingkatan dan presentase
14
Dari putaran refleksi dalam siklus akan dihentikan apabila telah
terpenuhi tuntas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk seluruh
siswa.
H. Indikator pencapaian
Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat
dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing sejalan
dengan filsafatnya (Arikunto, 1993:105). Ketika mencapai ketuntasan
hasil belajar dalam melalui beberapa siklus yang telah dijalani maka bisa
dikatakan bahwa upaya untuk meningkatkan prestasi belajar tersebut
sudah berhasil, dan pengamatan tersebut sudah bisa diakhiri mengingat
bahwa semua yang diperoleh dari ketuntasan nilai yang sudah melibihi
kkm telah dicapai dalam beberapa test tertulis selama beberapa siklus yang
dijalani maka dengan ketuntasan nilai yang melebihi kkm maka bisa
dikatakan sebagai salah satu hasil prestasi belajar peserta didik.
I. Sistematika penulisan
Sitematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB 1: pendahuluan menggambarkan secara global tentang babbab berikutnya yang meliputi : latar belakang, rumusan masalah, tujuan
peneliti, hipotesis, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode
penelitian dan sistematika penulisan skripsi
BAB II :kajian pustaka, memuat tentang pengertian prestasi
belajar, bentuk-bentuk prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi
15
prestasi belajar,pengerianbelajar, jenis-jenis belajar, prinsip-prinsip
belajar, tujuan belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, teori
belajar,pengertian metode demonstrasi, ketentuan menggunakan metode
demonstrasi, kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi, pembelajaran
Ipa materi gaya,
BAB III; pelaksanaan penelitian, meliiputi subjek penitian yang
berisi tentang tempat dan waktu penelitian,deskripsiper siklus I,siklus
II,siklus III
BAB IV: hasil penelitian dan pembahasan, meliputi deskripsi per
siklus danpembahasan
BAB V: penutup, meliputi:kesimpulan dan saran
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil pencapaian maksimal menurut
kemampuan anak didik pada waktu tertentu terhadap sesuatu yang
dikerjakan, dipelajari, dan diterapkandan prestasi belajar disebut juga
nilai kemampuan hasil belajar anak yang digunakan untuk mengetahui
sejauh mana penguasaan anak terhadap materi yang diberikan untuk
mengetahui tingkat kecerdasan seseorang.Selanjutnya menurut Arifin
(1990:2) menambahkan prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu
prestatie, yang diartikan dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang
berarti hasil usaha.
2. Bentuk-bentuk Prestasi Belajar
Bentuk-bentuk prestasi belajar dibagi dalam tiga ranah yaitu: ranah
psikomotorik, ranah kognitif dan ranah afektif. Akandijelaskan bentukbentuk prestasi menurut Henker (2012:34) yaitu:
a. Kognitif (proses berfikir)
Kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam
berfikir, mengetahui dan memecahkan masalah.
Menurut Bloom (1956:12) tujuan domain kognitif terdiri
atas lima bagian:
17
1. Pengetahuan
Mengacu kepada kemampuan mengenal materi yang
sudah dipelajari dari yang sederhana sampai pada teoriteori yang sukar.Yang penting adalah kemampuan
mengingat keterangan dengan benar.
2. Pemahaman
Mengacu kepada kemampuan memahami makna
materi. Aspek ini satu tingkat diatas pengetahuan dan
merupakan tingkat berfikir yang rendah
3. Penerapan
Mengacu kepada kemampuan menggunakan atau
menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi
yang baru dan menyangkut penggunaan aturan dan
prinsip.Penerapan merupakan tingkat kemampuan
berfikir yang lebih tinggi daripada pemahaman.
4. Analisis
Mengacu kepada kemmpuan menguraikan materi
kedalam komponen-komponen atau factor-faktor
penyebabnya dan mampu memahami hubungan
diantara bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga
struktur dan aturannya dapat lebih di mengerti.Analisis
merupakan tingkat kemampuan berfikir yang lebih
tinggi daripada kemampuan sebelumnya.
18
5. Evaluasi
Mengacu kemampuan memberikan pertimbangan
terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan
tertentu.Evaluasi merupakan tingkat kemampuan
berfikir yang tinggi.
b. Afektif (nilai atau sikap)
Afektif atau intelektual adalah mengenal sikap, minat,
emosi, nilaihidup dan operasi siswa.
Menurut Krathwol (1964:34) klasifikasi tujuan domain
afektif terbagi lima kategori:
1. Penerimaan
Mengacu kepada kemampuan memperhatikan dan
memberikan respon terhadap stimulasi yang tepat,
penerimaan merupakan tingkat hasil belajar terendah
dalam domain afektif.
2. Pemberian respon atau partisipasi
Satu tingkat di atas penerimaan.Dalam hal ini siswa
menjadi terlibat secara afektif, menjadi peserta dan
tertarik.
3. Penilaian atau penentuan sikap
Mengacu kepada nilai atau pentingnya kita
menterikatkan diri pada objek atau kejadian tertentu
dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak atau
19
tidak menghiraukan.Tujuan-tujuan tersebut dapat
diklasifikasi menjadi “sikap dan apresiasi”.
4. Organisasi
Mengacu kepada penyatuan nilai, sikap-sikap yang
berbeda yang membuat lebih konsisten dapat
menimbulkan konflik-konflik internal dan membentuk
suatu sistem nilai internal, mencakup tingkah laku yang
tercermin dalam suatu filsafat hidup.
5. Karakteristik/pembentukan pola hidup
Mengacu kepada karakter dan daya hidup
seseorang.Nilai-nilai sangat berkembang nilai teratur
sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan lebih
mudah diperkirakan.Tujuan dalam kategori ini ada
hubungannya dengan keteraturan pribadi, sosial dan
emosi jiwa.
c. Psikomotorik (keterampilan)
Psikomotorik adalah kemampuan yang menyangkut
kegiatan otot dan fisik.
Menurut Dave (1970:53) klasifikasi tujuan domain
psikomotorik terbagi lima kategori yaitu:
1. Peniruan
Terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan.Mulai
member respon serupa dengan yang
20
diamati.Mengurangi koordinasi dan control otot-otot
saraf. Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global
dan tidak sempurna.
2. Manipulasi
Menekankan perkembangan kemampuanmengikuti
pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang
menetapkan suatu penampilan melalui latihan.Pada
tingkat ini siswa menampilkan sesuatu menurut
petunjuk-petunjuk tidak hanya meniiru tingkah laku
saja.
3. Ketetapan
Memerlukan kecermatan, proporsi dan kepastian yang
lebih tinggi dalam penampilan. Respon-respon lebih
terkoreksi dan kesalahan-kesalahan dibatasi sampai
pada tingkat minimum
4. Artikulasi
Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan
dengan membuat urutan yang tepat dan mencapai yang
diharapkan atau konsistensi internal diantara gerakangerakan yang berbeda.
5. Pengalamiahan
Menurt tingkah laku yang ditampilkan dengan paling
sedikit mengeluarkan energy fisik maupun
21
psikis.Gerakannya dilakukan secara
rutin.Pengalamiahan merupakan tingkat kemampuan
tertinggi dalam domain psikomotorik.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut
Semiawan (2008:11) mengemukakan bahwa faktor-faktor lain yang
mempengaruhi prestasi belajar adalah:
a. Pemenuhan kebutuhan Psikologis
Secara umum diketahui bahwa dalam perkembangan anak
perlu dipenuhi berbagai kebutuhan yaitu kebutuhan
premier,pangan, sandang, dan perumahan serta kasih saying,
perhatian, penghargaan terhadap dirinya dan peluang
mengaktualisasikan dirinya.
b. Pengembangan kreativitas
Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi
kemampuan (inherent component of ability)yang berbeda-beda
dan terwujud karena interaksi yang dinamis antara keunikan
individu dan pengaruh lingkungan.
B. Belajar
1. Pengertian belajar
Arti belajar ialah dalam kehidupan manusia selalu penuh dengan
kegiatan yang dilakukan secara sengaja maupun acara yang secara
22
tiba-tiba datang apabila seorang telah belajar maka paling tidak ada
sedikit perubahan kesiapan terhadap yang telah dipelajari atau
kesiapan terhadap hal lain yang berhubungan dengan subjek yang
dipelajarinya (Sudjarwo, 1989:139).Dan lebih lanjutnya Belajar
merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan
serangkaian kegiatan misalnyadengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sudjarwo, 1989:139)
Sedangkan menurut pandangan tradisional belajar adalah usaha
memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut
pandangan modern belajar adalah proses perubahan tingkah laku
berkat interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 1976:27). Belajar adalah
suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat
pengalaman dan latihan (Hamalik, 1990:21).
Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 1994:22).
Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi saling pengaruh secara
dinamis antara murid dengan lingkungan (Ahmadi, 1991:17).
Belajar merupakan proses pertumbuhan yang dihasilkan oleh
perhubungan berkondisi antara stimulus dan respons bagi seorang
behavioris belajar pada dasarnya adalah menghubungkan sebuah
respon tertentu pada sebuah stimulus yang tadinya tidak berhubungan,
23
dan menurut teori Gesalt belajar adalah penemuan unsur-unsur
didalam ikatan keseluruhan (Surakhmad,1994:65).Belajar adalah
tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, proses belajar terjadi
berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar
(Mudjiono dkk, 2002:7).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, belajar memiliki arti
berusaha memperoleh kepandaian ilmu. Belajar ialah suatu proses
usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,
1991:2). Belajar menurut aliran Piaget adalah adaptasi yang holistik
dan bermakna yang datang dalam diri seseorang terhadap situasi baru,
sehingga mengalami perubahan yang relatif permanen (Semiawan,
2008:11). Belajar adalah perkembangan kearah diferensiasi yang lebih
luas (Sardiman, 1994:33)
Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikemukakan diatas penulis
menyimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan yang terjadi
pada diri seseorang yaitu pada perubahan tingkah lakunya sebagai
hasil dari interaksi (hubungan) dengan lingkungan untuk memperoleh
pengetahuan.
2. Jenis-jenis belajar
Jenis-jenis belajar dalam pengertian belajar sebagai berikut
(Slameto, 1991:5-8).
24
a. Belajar bagian (par learning, fractioned learning)
Umumnya belajar bagian dilakukan oleh individu bila ia
dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas atau
ekstensif, misalnya mempelajari sajak ataupun gerakan-gerakan
motoris seperti bermain piano. Dalam hal ini individu
memecah seluruh materi pelajaran menjadi bagian-bagian yang
satu sama lain berdiri sendiri. Sebagai lawan dari cara belajar
bagian adalah cara belajar keseluruhan atau belajar global.
b. Belajar dengan wawasan (learning by insight)
Konsep ini diperkenalkan oleh W. Kohler, salah seorang
tokoh psikologi Gestalt pada permulaan tahun 1917. Sebagai
suatu konsep, wawasan (insight) ini merupakan pokok utama
dalam pembicaraan psikologi belajar dan proses berfikir.dan
meskipun W. Kohler sendiri dalam menerangkan wawasan
berorientasi pda data yang bersifat tingkah laku namun tidak
urung wawasan ini merupakan konsep yang secara prinsipiil
ditentang oleh penganut aliran neo-behaviorisme. Menurut
Gesalt teori wawasan merupakan proses mereorganisasikan
pola-pola tingkah laku yang telah terbentuk menjadi satu
tingkah laku yang ada hubungannya dengan penyelesaian suatu
persoalan.
c. Belajar diskriminatif (discriminatif learning)
25
Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk
memilih beberapa sifat situasi stimulus dan kemudian
menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
d. Belajar global / keseluruhan (global whole learning)
Disini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan
berulang sampai individu menguasainya. Lawan belajar dari
belajar bagian. Metode belajar ini sering juga disebut metode
Gesalt.
e. Belajar insidental (incidental learning)
Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar
itu selalu berarah-tujuan (intensional). Sebab dalam belajar
insidental pada individu tidak ada sama sekali kehendak untuk
belajar.
f. Belajar instrumental (instrumental learning)
Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi individu (murid)
yang mengarah pada apakah individu tersebut akan mendapat
hadiah, hukuman, berhasil atau gagal.
g. Belajar intensional (intentional learning)
Belajar dengan arah tujuan, merupakan lawan dari belajar
insidental.
h. Belajar laten (letent learning)
Dalam belajar laten, perubahan tingkah laku yang terlihat
tidak terjadi secara segera, dan oleh karena itu disebut laten.
26
i. Belajar mental (mental learning)
Perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadi disini
tidak nyata terlihat, melainkkan hanya berupa perubahan proses
kognitif dari bahan yang dipelajari, ada tidaknya mental ini
sangat jelas terlihat pada tugas-tugas yang sifatnya motoris.
j.
Belajar produktif (productive learning)
R. Berguis (1964) memberikan arti belajar produktif
sebagai belajar denngan transfer yang maksimum,
kemungkinan untuk transfer tingkah laku dari situasi ke situasi
lain.
k. Belajar verbal (verbal learning)
Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal
dengan melalui latihan dan ingatan.
3. Prinsip-prinsip belajar
Menurut Slameto (1991:29) mengatakan bahwa prinsip-prinsip
belajar adalah dengan mempelajari uraian-uraian yang terdahulu, maka
calon guru/ pembimbing seharusnya sudah dapat menyusun sendiri
prinsip-prinsip belajar, ialah prinsip belajar yang dapat dilaksanakan
dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara
individual. Namun demikian marilah kita susun prinsip-prinsip belajar
itu, sebagai berikut:
27
a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki
sruktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah
menangkap pengertiannya.
c. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi
yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
d. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap
menurut perkembangannya.
e. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan
discovery.
f. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu
sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainnya.
g. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat
belajar dengan tenang.
h. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar
dengan efektif.
i. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
j. Belajar adalah proses kontiguitas (hubungan antara pengertian
yang satu dengan pengertian yang lain) ehingga mendapatkan
pengertian yang diharapkan.
28
k. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar
pengertian/ ketrampilan/ sikapitu mendalam pada siswa.
Prinsip belajar pada tingkatan yang sangat umum, siswa belajar
dengan memperoleh dan mengelola pengetahuan.proses seperti itu
kemungkinan tidak dapat menghasilkan perubahan secara cepat
dan nyata. Proses-proses tersebut seringkali menjadi fondasi yang
kuat bagi tingkatan-tingkatan perubahan tertentu. Dengan
mengansumsi bahwa manusia memiliki hal-hal yang tidak hanya
apa yang terlihat dari mereka, manusia mempunyai motivasi dan
persepsi berfikir dan mengingat (Sopiatin, 2010:26).
Prinsip-prinsip belajar menurut Mudjiono dan Dimyati (2002:
42) mengatakan bahwa prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan
oleh para ahli yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan
juga perbedaan, dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat
bebrapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita pakai
sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang
perlu meningkatkan mengajarnya, prinsip-prinsip itu berkaitan
dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/
berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan,
serta perbedaan individual.
29
4. Tujuan belajar
Menurut Sardiman (1994:27-29) mengatakan bahwa tujuan belajar
hrus diciptakan sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih
kondusif, tujuan belajar untuk pengembangan nilai afeksi memerlukan
penciptaan sistem lingkungan yang berbeda dengan sistem yang
dibutuhkan untuk tujuan belajar, mengenai tujuan belajar itu
sebenarnya sangat banyak dan bervarias. Tujuan-tujuan belajar yang
eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional,
lazim dinamakan dengan instructional effects, yang biasa berbentuk
pengetahuan dan keterampilan. Dari uraian diatas dan ditinjau secara
umum, maka tujuan belajar itu ada tiga jenis:
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan
pengetahuan dan berfikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan.
b. Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga
memerlukan suatu keterampilan. Jadi soal keterampilan
jasmaniah maupun rohaniah, keterampilan jasmaniah adalah
keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati,
sehingga akan menitik beratkan pada keterampilan gerak/
penampilan dari anggota tubuh, sedangkan keterampilan rohani
lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalahmasalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung
30
pangkalnya, tapi lebih abstrak, menyangkut persoalanpersoalan penghayatan dan keterampilan berfikir serta
kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu
masalah atau konsep.
c. Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi
anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam
pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan mengarahkan
motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi
guru itu sendiri sebagai contoh atau model.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Banyak hal yang dapat menghambat dan mengganggu kemajuan
belajar dari seorang siswa, Ahmadi (1993:75) menggolongkan
kesulitan belajar menjadi dua faktor:
a. Faktor indogen, ialah faktor yang datang dari diri pelajar atau
siswa itu sendiri, faktor ini meliputi
1) Faktor biologis
Faktor biologis ialah faktor yang berhubungan dengan
jasmani anak, faktor ini misalnya:
a) Kesehatan
Kesehatan adalah faktor penting dalam belajar atau
siswa yang kurang sehat badannya, tentu tidak dapat
31
bealajar baik. Konsentrasinya akan terganggu, dan
pelajaran akan sukar masuk. Begitu juga anak yang
badannya lemah, sering pusing dan sebagainnya tidak
akan bertahan lam dalam belajar dan akan cepat capai.
Dalam kegiatan seperti ini apabila kita memaksa anak
untuk belajar giat, kita akan bersalah, sebab
bagaimanapun juga anak tidak dapat belajar dengan
baik.
b) Cacat badan
Cacat badan dapat juga mengganggu dan
menghambat bealajar, termasuk dalam hal ini adalh
butua,tuli gangguan bicara dan gangguan-gangguan
lainnya yang bersifat cacat pada tubuh
2) Faktor psychologis
Faktor psychologis adalah faktor yang berhubungan
dengan rohaniah termasuk dalam hal ini ialah
a) Intelegensi
Faktor intelegensi adalah faktor indogin yang
sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar
anak. Bila mana pembawaan intelegensi anak memang
rendah, maka anak tersebut akan sukar untuk mengerti
apa yang di pelajarinya, sehingga perlu bantuan dari
pendidik atau orang tua untuk dapat berhasil dalam
32
belajarnya. Kendatipun anak sudah belajar dengan
sebaik-baiknya. Kalau memang intelegensinya rendah,
maka ia akan mengalami kesukaran dalam belajarnya.
Andai kata anak tersebut kita marahai terus menerus hal
itu tidak akan berpengaruh signifikan terhadap siswa.
Selain faktor intelegensi atau kecerdasan ada pula
faktor lain yaitu cacat mental, cacat yang di bawa sejak
lahir, termasuk cacat ini adalah : idiot embisilitas, dan
debilitas.
b) Perhatian.
Perhatian juga merupakan faktor penting dalam
usaha belajar anak, untuk dapat menjamin belajar yang
baik, anak harus ada perhatian terhadap apa yang di
pelajarinya. Apabila bahan pelajaran tidak menarik
baginya, maka timbullah rasa bosan, malas, dan belajar
haruslah di kejar-kejar, sehingga prestasi belajar
siswapun turun.Untuk itu pendidik harus mengusahakan
agar pelajaran yang di berikan menarik minat siswa.
c) Minat
Bahan pelajaran menarik minat/keinginan anak
akan dapat di pelajari oleh anak dengan sebaikbaiknya. Sebaiknya bahan yang tidak sesuai
denganminat/keinginan anak pasti dapat di pelajari
33
dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik
baginya. Ia segan utnuk belajar. Minat seringkali timbul
jika ada sebuah perhatian. Karena itu untuk
menimbulkan minat kita sebaiknya juga harus
menimbulkan perhatiaannya, misalnya dengan
menghubungkan pelajaran satu dengan pelajaran
lainnya. Atau di hubungkan dengan hal-hal yang
menarik bagi anak.
d) Bakat
Sering kita mendengar bahwa pelajaran itu tidak
sesuai dengan bakatnya .
e) Emosi
Kadang kala ada anak yang tidak begitu stabil
emosinya, sehingga dapat mengganggu belajarnya.
Misalnya ada maslah yang kecil saja dapat timbul
emosi yang mendalam, sampai menimbulkan gejalgejala negatif tak sadarkan diri, kejang dan sebagainya.
Dalam keadaan emosi yang seperti ini tentu belajarnya
akan mengalami hambatan-hambatan
b. Faktor endogen
Selain faktor indogen (yang datang dari diri sendiri). Ada
pula faktor exogen (faktor yang datang dari luar) yang
34
macamnya lebih banyak. Faktor yang ini meliputi faktor
keluarga, sekolah dan masyarakat.
1) Lingkungan keluarga
Faktor ini meliputi faktor orang tua, suasana runah, dan
keadaan ekonomi keluarga.
a) Faktor orang tua
Faktor orang tua merupakan faktor yang besar
pengaruhnya terhadap kemajuan peserta didik. Orang
tua yang dapat mendidik anak-anaknya enggan cara
memberikan penddikan yang baik tentu anak akan
sukses dalam belajarnya. Sebaliknya orang tua yang
tidak mengindahkan pendidikan anak-anaknya, acuh
tak acuh, bahkan tidak memperhatikan sama sekali,
tentu tidak akan berhasil dalam belajarnya. Misalnya
anak yang tidak di perintahkan untuk belajar secara
teratur dan tidak di berikan bimbingan, akhirnya akan
menemui kesulitan dalam belajar dan segan untuk
belajar.
b) Faktor suasana rumah
Lingkungan keluarga yang lain yang dapat
mempengaruhi usaha belajar anak dalah faktor suasana
rumah. Suasana rumah yang terlalu gaduh atau terlalu
35
ramai tidak akan memberikan kesempatan kepada anak
untuk belajar dengan baik.
c) Faktor ekonomi keluarga
faktor ekonomi banyak menentukan juga dalam
belajar anak. Misalnya anak dari keluarga mampu
dapat membeli alat sekolah dengan lengkap sebaliknya
dengan keluarga yang ekonominya kurang begitu baik.
Dan hal ini akan berpengaruh besar pada siswa yang
belajar
2) Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah terkadang menjadi faktor
hambatan bagi anak.Termasuk dalam hal ini misalnya.
a) Cara penyajian pelajaran yang kurang baik. Dalam hal
ini misalnya karena guru kurang persiapan atau kurang
menguasai buku-buku pelajaran. Sehingga dalam
menerangkannya kepada anak kurang baik dan sukar di
mengerti oleh anak. Begitu pula metode dan sikap guru
yang kurang baik dapat membosankan kepada anak
b) Hubungan guru dan murid yang kurang baik. Biasanya
bila anak tersebut menyukai gurunya, akan suka pula
dengan pelajaran yang di berikannya. Sebaliknya bila
anak membenci guru atau ada hubungan yang kurang
36
baik. Maka dia akan sukar pula memahami pelajaran
yang di berikan oleh gurunya.
c) Hubungan antara anak dan anak kurang menyenangkan.
Hal ini terjadi pada anak yang di asingkan /di benci oleh
temannya. Anak yang di benci akan mengalami tekanan
batin
pada
dirinya
dan
menghambat
kemajuan
belajarnya.
d) Bahan pelajaran yang sudah tinggi di atas kemampuan
seorang anak
e) Alat-alat belajar di sekolah yang serba tidak lengkap.
f) Jam-jam pelajaran yang kurang baik. Misalnya sekolah
yang masuk siang di mana udara sangat panas dan
memiliki pengaruh untuk melelahkan siswa
3) Lingkungan masyarakat
Termasuk lingkungan masyarakat yang dapat
menghambat kemajuan bealajar anak antara lain.
Media-media yang berada di masyarakat seperti
bioskop, radio, televisi, majalah, dan sebagainya yang dapat
berpengaruh jelek (negatif) pada diri siswa.
a) Teman bergaul yang memberikan pengaruh tidak baik
b) Corak kehidupan sosial masyarakat sekitar lingkungan
yang kurang baik dn memberikan dampak pada diri
37
siswa. sehingga dapat mempengaruhi semangat belajar
siswa.
Lebih lanjutnya menurut Arikunto (1993:21-22) menambahkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah ketika sejak
awal dikembangkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia,
banyak dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil belajar yang
efektif. Dan faktor-faktor tersebut dibedakan atas dua jenis yaitu yang
bersumber dari dalam diri manusia yang belajar yang disebut faktor
intern dan faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar
yaitu disebut sebagai faktor eksternal.
C. Teori belajar
Pada mulanya teori-teori belajar itu dikembangkan oleh para ahli
psikologi. Adapun beberapa teori menurut Sardiman (1994:31-37).yaitu:
a. Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Daya
Menurut teori ini, jiwa manusia itu terdiri dari bermacammacam daya. Masing-masing daya dapat dilatih dalam rangka
untuk memenuhi fungsinya.
b. Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Gesalt
Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari
bagian-bagian / unsur. Sebab keberadaannya keseluruhan itu
juga lebih dulu sehingga dalam kegiatan belajar bermula pada
suatu pengamatan. Menurut aliran teori belajar ini, seseorang
38
belajar jika mendapatkan insight.insight ini diperoleh kalau
seseorang melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur
dalam situasi tertentu.
c. Teori belajar menurut Ilmu jiwa Asosiasi
Ilmu jiwa Asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu
sebenarnya terdiri dari penjumlahan bagian-bagian atau unsurunsurnya. Dari aliran ini ada dua teori yang sangat terkenal
yakni:
1. Teori konektionisme
Menurut Thorndike, dasar dari belajar itu adalah asosiasi
antara kesan panca indera ( sense impresion) dengan impuls
untuk bertindak (impuls to action).
2. Teori conditioning
Dalam praktek kehidupan sehari-hari pola seperti itu
banyak terjadi. Seseorang itu akan melakukan sesuatu
kebiasaan karena adanya ssuatu tanda.
Menurut purwanto (1987:106) mengemukakan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut
faktor individual, dan
b. Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut faktor sosial.
Yang termasuk ke dalam faktor individual antara lain: faktor
39
kematangan/ pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan
faktor pribadi.
Lebih lanjut untuk teori belajar menurut Ahmadi (1978:21) bahwa
menurut Ilmu Iiwa Gesalt mengemukakan:
a.
Keseluruhan memiliki arti lebih luas dari pad jumlah bagianbagiannya. Manusia dipandang sebagai organisme yang
berfikir dan bertindak sebagai suatu keseluruhan.
b. Teori ini tidak mengakui adanya bagian-bagian otak yang
mempunyai fungsi-fungsi tertentu seperti pendapat teori
daya.
c. Manusia sebagai makhluk yang aktif, yang selalu berada
dalam keadaan interaction dengan lingkungannya.
D. Metode Demonstrasi
1. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah suatu cara untuk menyampaiakan
pembelajaran dengan menggunakan cara mempertunjukkan dan
memperagakkan dengan alat peraga disertai dengan penjelasan. Dan
untuk lebih lanjutnya menurut Djamarah dan Zain (1997:102)
mengemukakan bahwa Metode Demonstrasi adalah cara penyajian
bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada
siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang di pelajari,
40
baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan
lisan.
Lebih lanjut menurut Dja’far (1995:31-31) mengemukakan bahwa
Metode Demonstrasi adalah methode mengajar dengan jalan guru atau
bantuan orang lain memperlihatkan kepada murid-murid proses atau
kaifiyat melakukan sesuatu dan menurut Usman (2002:106)
mengatakan bahwa Demonstrasi adalah tekhnik mengajar yang sudah
tua dan telah digunakan sejak lama misalnya seperti seoranag ibu yang
mengajarkan cara memasak suatu makanan kepada anak-anaknya
dengan mendemonstrasikan dimuka mereka.
2. Ketentuan menggunakan metode Demonstrasi
Syaratpenggunaan Metode Demonstrasi menurut Dja’far (1995:31)
yaitu:
a. Memantapkan ketrampilan tertentu
b. Akan
memudahkan
pemberian
penjelasan,
karena
penggunaan bahasa lisan/ tertulis terbatas.
c. Akan memperlihatkan kepada murid-murid proses jalannya
suatu peristiwa.
3. Langkah-langkah dalam penerapan Metode Demonstrasi
Menurut Asnawir (2002:108) Langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam melaksanakan demonstrasi, yaitu :
a. Persiapan alat-alat yang diperlukan
41
b. Guru menjelaskan kepada anak-anak apa yang direncanakan
dan apa yang akan dikerjakan
c. Guru mendemonstrasikan kepada anak-anak secara perlahanlahan, serta memberikan penjelasan yang cukup singkat
d. Guru menugaskan kepada siswa agar melakukan demonstrasi
sendiri langkah demi langkah dan disertai penjelasan
4. Kelebihan Metode Demonstrasi
Kelebihan Metode Demonstrasi menurut Djamarah (1997:102-103)
yaitu:
a. Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan konkret,
sehingga menghindari verbalist (pemahaman secara kata-kata atau
kalimat)
b.
Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
c. Proses pengajaran lebih menarik
d. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara
teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri
Lebih lanjutnya kelebihan Metode Demonstrasi menurut Dja’far
(1995:31) yaitu:
a. Mendorong prinsip kerja sendiri bagi murid-murid
b. Pelajaran dapat dihayati dengan sepenuh jiwa raga, karena
langsung dipraktekkan
42
c. Mempermudah pemusatan minat dan perhatian murid-murid yang
tertuju kepada apa didemonstrasikan atau dieksperimenkan
d. Masalah-masalah yang timbul dalam hati anak langsung terjawab,
karena itu mengurangi kemungkinan salah pengertian dan
pengambilan kesimpulan yang keliru
5. Kekurangan Metode Demonstrasi
Adapun kekurangan-kekurangan Metode Demonstrasi menurut
Dja’far (1995:31) yaitu:
a. Memerlukan waktu lama dan dengan fasilitas perlengkapan/
alat-alat pelajaran yang cukup
b. Metode ini sukar dilaksanakan apabila murid-murid tidak
dimatangkan sebelumnya
Untuk selanjutnya menurut Djamarah (1997:103) mengemukakan
bahwa kekurangan Metode Demonstrasi antara lain:
a. Metode ini memerlukan ketrampilan guru secara khusus, karena
tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan
tidak efektif
b. Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai
tidak selalu tersedia dengan baik
c. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang
matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang,
43
yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran
lain
E. Gaya
1. Pengertian Gaya
Gaya adalah gerakan mendorong atau menarik yang menyebabkan
bergerak. Gaya terhadap suatu benda dapat mengakibatkan benda
bergerak, berubah bentuk, dan berubah arah. Gaya dapat di bedakan
menjadi tiga macam yaitu gaya gravitasi, gaya gesek dan gaya magnet.
2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
a. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energy, serta
fungsinya
b. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan hubungan antara gerak dan energy melalui
percobaan (gaya gravitasi, gaya gerak dan gaya magnet)
3. Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi adalah suatu gaya yang berasal dari dalam bumi
yang dapat menarik benda jatuh ke bumi. Gaya gravitasi sering disebut
juga gaya tarik bumi. Dengan adanya gaya gravitasi, bumi berputar
pada porosnya. Gaya ini juga yang menyebabkan umat manusia dapat
menginjak tanah, gaya gravitasi yang terjadi pada benda yang jatuh
44
darr ketinggian tertentu tentunya berbeda-beda. Hal ini disebabkan
karena gaya gravitasi dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk benda
tersebut.
Selain bumi, bulan juga mempunyai gaya gravitasi yang besarnya
hanya seperenam kali gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu, berat suatu
benda dibulan dapat menjadi lebih ringan daripada saat berada dibumi.
4. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua permukaan
benda yang saling bersentuhan dan berlawanan arah. Untuk
menghentikan gerakan suatu benda, diperlukan gaya gesek yang besar.
Untuk memperlancar gerakan suatu benda, gaya gesek harus
diperkecil.
Gaya gesek dapat diperbesar dengan cara, antara lain:
a. Memperkasa permukaan dua benda
b. Mengeringkan dan membersihkan permukaan benda yang
basah
Gaya gesek dapat diperkecil dengan cara, antara lain:
a. Menghaluskan permukaaan kedua benda
b. Memasang benda bulat diantara kedua permukaan benda
c. Memperlicin permukaan dengan pelumas, seperti oli dan
vaselin
45
Jenis permukaan mempengaruhi gaya gesek. Permukaan yang
kasar menghasilkan gaya gesek yang besar. Oleh karena itu benda
sukar bergerak diatas permukaan yang kasar, sebaliknya
permukaan licin menghasilkan gaya gesek yang kecil. Oleh karena
itu benda mudah bergerak diatas permukaan yang licin.
A. Manfaat Gaya Gesek
Berapa manfaat gaya gesekan yang dapat kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari adalah sebaga berikut:
a. Membantu benda bergerak tanpa tergelincir, contohnya ,
permukaan aspal jalan raya dibuat agak kasar. Hal ini
bertujuan agar mobil tidak slip ketika bergerak diatasnya.
Adanya gesekan antara ban dan aspal menyebabkan mobil
dapat bergerak tanpa tergelincir.
b. Menghentikan benda yang sedang bergerak. Contohnya
rem pada sepeda digunakan agar sepeda yang kita naiki
dapat berhenti ketika sedang bergerak. Gesekan antara
karet rem dengan peleg membuat laju sepeda akan semakin
lambat ketika direm.
c. Menahan benda-benda agar tidak bergeser. Gaya gesek
mampu menahan benda agar tidak tergelincir. Tanpa
adanya gaya gesek, perabotan rumah seperti meja, kursi,
dll akan mudah tergeser.
46
B. Kerugian Gaya Gesek
Beberapa kerugian gaya gesekan yang dapat kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
a. Menghambat gerakan. Contohnya adanya gesekan antara
ban sepeda dengan aspal membuat kita harus mengayuh
sepeda dengan tenaga
yang lebih besar. Hal ini
menunjukkan bahwa gaya gesekan menghambat gerakan
suatu benda.
b. Menyebabkan aus. Contohnya ban sepeda menjadi gundul
atau sepatu yang kita pakai untuk sekolah bagian bawahnya
menjadi tipis akibat gesekan antara ban dan aspal. Jadi
gesekan menyebabkan benda-benda menjadi aus.
c. Memboroskan energi untuk mengatasi gaya
gesek.
Misalnya, kamu memerlukan tenaga yang lebih kuat untuk
menarik benda diatas karpet daripada benda diatas lantai
yang licin
5. GayaMagnet
Magnet adalah logam yang dapat menarik benda-benda lain yang
juga terbuat dari logam. Magnet berasal dari kata “magnesia”.
Magnesia itu adalah nama sebuah daerah kecil di Asia. Dahulu
ditempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu
menarik besi. Batu itu kemudian dunamakan magnet. Kini, batu itu
47
tergolong magnet alam. Magnet dibagi menjadi dua macam yaitu
magnet alam yang diperoleh dari tambang yaitu jenis logam yang
dijadikan magnet oleh manusia. Magnet memiliki bentuk bermacammacam diantaranya magnet batang, magnet silinder, magnet jarum,dll.
Bendayang dapat ditarik oleh magnet disebut benda magnetik,
contohnya besi, baja, nikel. Sedangkan benda yang tidak dapat ditarik
oleh magnet disebut non magnetik contohnya kayu, karet, kertas, kaca.
Daerah disekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet
disebut medan magnet.
Berdasarkan sifat benda, yaitu dapat ditarik atau ditolak oleh
magnet, benda-benda magnetik dapat dibedakan menjadi tiga
macam,yaitu benda ferromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik
a. Benda ferromagnetik
Benda ferromagnetik adalah benda yang dapat ditarik
sangat kuat oleh magnet. Contohnya besi, baja, dan kobalt.
b. Benda paramagnetik
Benda paramagnetik adalah benda yang dapat ditarik
dengan lemah oleh magnet. Contoh tembaga, emas, dan
alumunium.
c. Benda diamagnetik
Benda diamagnetik adalah benda yang mengalami tolakan
oleh magnet. Contohnya bismut, seng, timah hitam.
48
Magnet mempunyai banyak manfaat. Magnet digunakan
pada berbagai macam alat, mulai alat yang sederhana hingga alat
yang rumit. Alat-alat yang menggunakan magnet antara lain:
a. Ujung obeng, untuk memudahkan saat mengambil dan memasang
sekrup.
b. Ujung gunting, untuk memudahkan mengambil jarum jahit.
c. Kotak tempat pensil, sebagai pengunci tempat pensil.
d. Papan catur agar buah catur tidak mudah terguling.
e. Kompas, sebagai penunjuk arah utara dan selatan.
f. Dinamo sepeda dan generator, untuk membangkitkan tenaga
listrik.
g. Pengeras suara, untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran
suara.
h. Kaset, untuk merekam suara atau bunyi.
Magnet dapat dibuat dengan menggunakan tiga cara, yaitu
gosokan, induksi, dan aliran listrik.
a. Cara gosokan
Magnet dapat dibuat dengan cara menggosokkan salah satu
ujung magnet pada baja atau besi yang akan dibuat menjadi
magnet. Cara menggosok bahan dengan magnet harus dengan arah
yang tetap atau selalu searah. Makin lama menggosoknya, maka
sifat kemagnetan pada magnet buatan tersebut akan makin kuat.
49
b. Cara induksi
Pembuatan magnet secara induksi dapat dilakukan dengan
mendekatkan besi atau baja pada sebuah magnet. Kemagnetan
magnet buatn secara induksi tersebut bersifat sementara. Jika besi
atau baja yang dijadikan sebagai magnet buatan dijauhkan dari
magnet penginduksi, maka sifat kemagnetan besi atau baja akan
hilang. Pada pembuatan magnet secara induksi, kutub-kutub besi
atau baja yang akan dibuat magnet, berlawanan dengan kutubkutub magnet penginduksi.
c. Cara aliran listrik
Magnet dapat juga dengan cara mengaliri besi atau baja
dengan arus listrik. Arus listrik yang dialirkan dapat menimbulkan
medan magnet disekitar besi dan baja. Magnet yang dibuat dengan
cara mengaliri arus ini disebut elektromagnetik. Kekuatan magnet
buatan pada kegiatan tersebut bergantung pada lilitan serta kuat
arus listrik. Sifatnya hanya sementara. Jika arus listrik diputuskan
maka sifat kemagnetan paku akan hilang.
50
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Dalam bab III penulisan ingin menyampaikan keadaan lokasi
dilaksanakannya penelitian skripsi ini. Menyampaikan kondisi yang
riil lokasi penelitian menjadi sangat penting ketika hasil dari penelitian
ini akan dijadikan referensi. Secara garis besar lokasi penelitian dapat
penulisan sampaikan seperti berikut:
Tempat Penelitian : MI Al-Hidayah Ngadirojo, Ampel Boyolali.
Alamat Penelitian : Desa Ngadirojo, kecamatan Ampel, Kabupaten
Boyolali.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan oktober 2014 dengan
masing-masing siklus satu kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada
hari kamis 16 oktober 2014.Siklus II dilaksanakan pada hari sabtu 18
oktober 2014.Dan siklus III dilaksanakan pada hari selasa 21 oktober
2014. Penelitian ini dilakukan diruang kelas yang biyasa digunakan
untuk proses belajar mengajar yaitu kelas V di MI Al-Hidayah
Ngadirojo, Desa Ngadirojo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.
51
3. Keadaan siswa
Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian adalah semua
siswa kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo, Kec. Ampel, Kab. Boyolali
yang keseluruhannya berjumlah 14 siswa, 7 siswa laki-laki dan 7 siswi
perempuan. Adapun nama-nama siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Daftar nama siswa kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo, Kec. Ampel,
Kab. Boyolali Tahun 2014/2015
No
Nama siswa
Jenis kelamin
Abdullah Arya Saputra
Laki-laki
Ahmad Fajar Dwi Yuda
Laki-laki
Arif Ardiansyah
Laki-laki
Ferik Nurdiantoro
Laki-laki
Hawa Khoirunnisa
Perempuan
Latifatunnisa
Perempuan
Meilda Riyadhul Jannah
Perempuan
Rini farikhah
Perempuan
Rina Listianti
Perempuan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
52
Setyaningsih
Perempuan
Wahyu Diki Susilo
Laki-laki
Yulianto
Laki-laki
Yayuk
Perempuan
Winarno
Laki-laki
10
11
12
13
14
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
1. Siklus I
Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: V/I
A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi, serta
fungsinya
B. Indikator
1) Menjelaskan apa yang dimaksud gaya
2) Menyebutkan macam-macam gaya
3) Menjelaskan tentang gaya gravitasi
C. Tujuan Pembelajaran
1) Dengan penjelasan guru, Siswa dapat menjelaskan pengertian
gaya
53
2) Dengan melihat guru berdemonstrasi, Siswa dapat
menyebutkan macam-macam gaya
3) Dengan penjelasan guru, Siswa dapat menjelaskan tentang gaya
gravitasi
D. Materi Pembelajaran
Gaya dan macam-macamnya
E. Metode Pembelajaran
1) Ceramah
2) Tanya jawab
3) Demonstrasi
4) Penugasan
Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam 4 tahapan
yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan
(acting), observasi dan interpretasi (observasing), dan refleksi
(reflecting, secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan
sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan (planning)
1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan
yaitu gaya dan macam-macamnya
2) Mempersiapkan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar
54
3) Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan alat dan
bahan yang diperlukan
4) Mempersiapkan soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui
kemampua siswa
5) Mempersiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru
guna mengetahui perubahan dan pengembangan dalam
melaksanakan pembelajaran
6) Mempersiapkan
pengamatan
terhadap
siswa
dengan
memperhatikan tingkah laku siswa secara teliti pada saat
kegiatan belajar
b. Tahap implementasi tindakan/acting
Pada tahap ini guru selaku peneliti dengan dibantu guru
kolaborator melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah di
desain, antara lain:
1) Kegiatan awal, antara lain:
a. Guru membuka pelajaran denga salam
b. Guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin do’a
bersama
c. Guru mempersiapkan materi ajar dan media
d. Guru menanyakan kabar kepada siswa: apa kabar
anak-anak?
e. Guru mengabsen kehadiran siswa
55
f. Guru memotivasi siswa
g. Apersepsi:
Guru menunjuk salah satu macam gaya yaitu
dengan melempar buku ke atas, dan guru bertanya
kepada siswa: mengapa buku tersebut jika dilempar
ke atas pasti akan jatuh kebawah? Apakah anakanak pernah melakukannya dirumah ataupun di
Sekolah?
h. Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran
i.
Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran
2) Kegiatan inti
Eksplorasi
a. Guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang
minggu lalu disampaikan
b. Guru menjelaskan materi tentang gaya dan macammacamnya
c. Guru member kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan kembali materi yang belum jelas
Elaborasi
a. Guru melakukan Tanya jawab kepada siswa seputar
gaya dan macam-macamnya
56
b. Guru meminta siswa untuk memperhatikan dan
selanjutnya guru mendemonstrasikan kepada siswa
dengan
melempar
bola
kasti
ke
atas
serta
menjelaskan proses terjadinya gaya gravitasi
c. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk
mempertanyakan kembali tentang gaya gravitasi
seperti yang di demonstrasikan tadi
Konfirmasi
a. Guru memberikan penugasan kepada siswa berupa
soal uraian
b. Guru memberikan kesempata kepada siswa untuk
menyelesaikan soal tersebut
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang kurang jelas dan
mengulas kembali materi yang tadi di sampaikan
3) Kegiatan akhir
a. Guru menyimpulkan pembelajaran dan mengaitkan
dengan kehidupan sehari-hari
b. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
57
c. Tahap observasi/observing
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain:
1) Guru bersama dengan guru
kolaborator mengamati
partisipasi peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran
2) Guru kolaborator mengamati aktivitas penelitian dalam
mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran
berlangsung
3) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
pembelajaran
d. Tahap refleksi/reflecting
Setelah melakukan pembelajaran pada siklus I dan
menganalisis hasil pengamatan, peneliti mengadakan
refleksi.Yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi tersebut apakah dapat meningkatkan prestasi
belajar.Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan
seberapa jauh tingkat perubahan kemampuan siswa sebelum
dan sesudah dilakukan tindakan.Juga mengkaji keberhasilan
belajar siswa sebagai persiapan tindakan selanjutnya.
Adapun refleksi yang didapatkan dalam siklus I ini adalah
penggunaan metode demonstrasi pada siklus I ini kurang begitu
maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
58
1) Metode pembelajaran dengan metode demonstrasi
masih terlalu baru untuk siswa karena biasanya
hanyalah metode ceramah
2) Masih banyak yang kurang memperhatikan materi yang
diajarkan
Adapun tindakan perbaikan untuk siklus I ini adalah:
1) Untuk selanjutnya sebaiknya peserta didik di kenalkan
lebih dalam dengan metode demonstrasi, agar nantinya
terbiasa menerima pelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi
2) Sebaiknya yang dilakukan guru adalah membuat
pembelajaran semenarik mungkin dan menyenangkan
sehingga siswa akan memperhatikan materi yang
disampaikan
2. Siklus II
Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: V/I
A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara gaya gesek, gerak, dan energi serta
fungsi
59
B. Indikator
1) Menjelaskan apa yang dimaksud gaya gesek
2) Menyebutkan manfaat dan kerugian gaya gesek
3) Menyebutkan cara memperbesar dan memperkecil gaya gesek
C. Tujuan Pembelajaran
1) Dengan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan tentang
pengertian gaya gesek
2) Dengan melihat guru mendemonstrasikan contoh gaya gesek,
siswa dapat menyebutkan kerugian gaya gesek
3) Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan cara
memperbesar dan memperkecil gaya gesek
D. Materi Pembelajaran
Gaya dan macam-macamnya
E. Metode Pembelajaran
1) Ceramah
2) Tanya jawab
3) Demonstrasi
4) Penugasan
Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan 4 tahapan yaitu
dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan
(acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi
(reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan
sebagai berikut:
60
a. Tahap perencanaan/planning
Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus II ini,
peneliti berupaya untuk meningkatkan keaktifan dan perhatian
siswa serta hasil yang dicapai dalam pembelajaran. Materi yang
dibahas pada siklus II ini adalah gaya gesek. Perencanaan pada
siklus II ini sebagai berikut:
1) Menentukan fokus dan mengkaji kelemahan pada
pembelajaran siklus I
2) Menyiapkan sub pokok bahasan
3) Membuat rencana pembelajaran sebagai pedoman
dalam kegiatan belajar mengajar
4) Mempersiapkan metode demonstrasi sebaik mungkin
5) Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa untuk
mengetahui kemampuan siswa
6) Mempersiapkan lembar observasi/pengamatan untuk
guru guna mengetahui perubahan dan pengembangan
dalam melaksanakan pembelajaran
b. Tahap implementasi tindakan/acting
Pada tahap ini guru selaku peneliti dengan guru
kolaborator melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang telah di desain antara lain:
61
1) Kegiatan awal, antara lain:
a. Guru membuka pelajaran dengan salam
b. Guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa
bersama
c. Guru menyiapkan materi ajar dan media
d. Guru menanyakan kabar kepada siswa: apa kabar
anak-anak?
e. Guru memotivasi siswa
f. Apersepsi:
Guru menunjukkan salah satu gaya yaitu dengan
mendorong meja atau kursi hingga bergeser,
selanjutnya guru bertanya kepada siswa: mengapa
meja dan kursi ini susah untuk tergelincir anakanak?
g. Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran
h. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran
2) Kegiatan inti, antara lain:
Eksplorasi
a. Guru mereview kembali kepada siswa mengenai
materi yang minggu lalu disampaikan
b. Guru bertanya jawab kepada siswa tentang materi
yang akan dipelajari
c. Guru menjelaskan materi tentang gaya gesek
62
d. Guru memberikan kesempatan kembali tentang
materi yang belum jelas
Elaborasi
a. Guru bertanya jawab seputar gaya gesek kepada
siswa
b. Guru mendemonstrasikan kepada siswa tentang
proses terjadinya gaya gesek dengan mendorong
meja atau kursi hingga bergeser
c. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjelaskan,
mengapa benda tadi sulit tergelincir/bergeser?
Konfirmasi
a. Guru memberikan penugasan kepada siswa berupa
soal uraian
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyelesaikan soal tersebut
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang belum jelas dan
selanjutnya guru mengulas kembali materi yang
berlum jelas tersebut
3) Kegiatan akhir, antara lain:
a. Guru menyimpulkan pembelajaran dan mengaitkan
dengan kehidupan sehari-hari
63
b. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
c. Tahap observasi/observing
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
kolaborator, antara lain:
1) Guru
mengamati
partisipasi
siswa
saat
kegiatan
pembelajaran
2) Guru kolaborator mengamati aktifitas peneliti dalam
mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran
berlangsung
3) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi daat
penerapan metode demontrasi yang sedang berlangsung
4) Memberikan pengarahan kepada siswa yang kurang
maksimal dalam mengerjakan soalnya
d. Tahap refleksi/reflecting
Setelah melakukan pembelajaran pada siklus II dan
menganalisis hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi.
Adapun refleksi Pada siklus II ini adalah:
1) Masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan
materi
2) Masih ada satu siswa yang belum mencapai nilai KKM
64
Adapun tindakan perbaikan pada siklus II adalah sebagai
berikut:
1) Sebaiknya guru membuat pembelajaran dengan semenarik
mungkin dengan mempersiapkan metode demonstrasi
semaksimal mungkin sehingga siswa akan lebih aktif dan
suasana pembelajaran akan menjadi kondusif
2) Untuk tindakan perbaikan sebaiknya siswa yang belum
tuntas di lakukan dampingan, dimotivasi dan dicari
penyebab kesulitan belajar sehingga pada pembelajaran
selanjutnya akan lebih baik
3. Siklus III
Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Mata pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: V/I
A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta
fungsinya
B. Indikator
1) Menjelaskan apa yang dimaksud gaya magnet
2) Menjelaskan benda megnetis dan non magnetis
3) Menyebutkan cara pembuatan magnet
4) Menyebutkan manfaat magnet
C. Tujuan Pembelajaran
65
1) Dengan penjelasan guru, Siswa dapat menjelaskan tentang
pengertian gaya magnet
2) Dengan melihat guru berdemonstrasi, Siswa dapat menjelaskan
benda magnetis dan non megnetis
3) Dengan melihat guru berdemontrasi, Siswa dapat menyebutkan
cara pembuatan magnet
4) Dengan penjelasan guru, Siswa dapat menyebutkan manfaat
gaya magnet
D. Materi Pembelajaran
Gaya dan macam-macamnya
E. Metode Pembelajaran
1) Ceramah
2) Tanya jawab
3) Demonstrasi
4) Penugasan
Pelaksanaan tindakan siklus III ini dilakukan dalam 4 tahapan,
yaitu alur perencanaan (planning), implementasi tindakan (acting),
observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflecting),
secara garis besar pelaksanaan daoat di deskripsikansebagai
berikut:
66
a. Tahap perencanaan/planning
Rencana perbaikan pada siklus III ini, peneliti berupaya
meningkatkan keaktifan dan perhatian siswa serta prestasi
dalam mengikuti pembelajaran. Materi yang dibahas pada
siklus III ini adalah gaya magnet. Adapun perencanaan dalam
siklus III ini adalah sebagai berikut:
1) Menentukan
fokus
dan
mengkaji
kelemahan
pada
pembelajaran siklus II
2) Menentukan sub pokokk bahasan
3) Membuat rencana pelaksaan pembelajaran siklus III
sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar. Dan
RPP ini disusun dengan mempertimbangkan kekurangan
ataupun kelemahan siklus II
4) Melakukan didiskusi dengan guru kolaborator mengenai
penerapan
metode
demonstrasi.
Guna
untuk
mempersiapkan perlengkapan metode demonstrasi agar
lebih baik dan maksimal
5) Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa untuk
mengetahui kemampuan siswa
6) Merencanakan
pengamatan
memperhatikan tingkah laku
berlangsung
67
terhadap
siswa
dengan
siswa kegiatan belajar
7) Mengupayakan siswa agar lebih aktife saat mengikuti
pembelajaran
8) Mempersiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru
guna mengetahui perubahan dan pengembangan dalam
melaksanakan pembelajaran
b. Tahap implementasi tindakan/acting
Pada tahap ini guru selaku peneliti kegiatan pembelajaran
dikelas sesuai RPP yang telah dibuat, antara lain:
1) Kegiatan awal, antara lain:
a. Guru membuka pelajaran dengan salam
b. Guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa
bersama
c. Guru mempersiapkan materi dan media yang diperlukan
d. Guru menanyakan kabar siswa: bagaimana kabarnya
anak-anak?
e. Guru melakukan absensi
f. Guru memotivasi siswa
g. Apersepsi:
Guru bertanya kepada siswa, siapa yang dirumah
mempunyai gunting dan jarum? Setelah itu guru
menjelaskan bahwa gunting adalah salah satu contoh
gaya magnet
h. Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran
68
i. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran
2) Kegiatan inti, antara lain:
Eksplorasi
a. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi
yang minggu lalu disampaikan sebagai tindak lanjut
b. Selanjutnya guru bertanya kepada siswa mengenai
materi yang akan dipelajari
c. Guru menyampaikan materi tentang gaya magnet
d. Guru
memberikan
kesempatan
siswa
untuk
menanyakan materi yang belum jelas
Elaborasi
a. Guru bertanya jawab seputar gaya magnet
b. Guru mengondisikan siswa agar tetap kondusif
c. Guru mendemonstrasikan tentang gaya magnet yaitu
dengan unjung gunting ditempelkan pada jarum-jarum
d. Selanjutnya guru menjelaskan proses terjadinya gaya
magnet pada media yang digunakan tersebut
Konfirmasi
a. Guru memberikan penugasan kepada siswa berupa soal
uraian
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyelesaikan soal tersebut
69
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa tentang
materi yang belum jelas selanjutnya guru menjelaskan
kembali materi yang belum jelas
3) Kegiatan akhir, antara lain:
a. Guru menyimpulkan pembelajaran dan mengaitkan
dengan kehidupan sehari-hari
b. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam
a. Tahap observasi/observing
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung antara lain:
1) Guru
melakukan pengamatan partisipasi siswa saat
mengikuti pembelajaran
2) Guru kolaborator melakukan pengamatan terhadap peneliti
saat mengelola pmbelajaran
3) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
penerapan metode demonstrasi yang sedang berlangsung
4) Guru memberikan pengarahan terhadap siswa kurang
maksimal dalam mengerjakan tugasnya
b. Tahap refleksi/reflecting
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus III
ini jumlah siswa yang memperhatikan semakin banyak
dibanding siklus-siklus sebelumnya yaitu siklus I dan II, hal ini
70
dikarenakan guru sudah menyiapkan metode dan
perlengkapannya dengan baik dan pada siklus ini guru dalam
penyampaiannya pembelajaran dengan menggunkan metode
demonstrasi sudah sangat baik dan maksimal, sehingga siswa
dapat memperhatikan materi dan mengikuti pembelajaran
dengan kondusif serta prestasi belajar yang diraih pun semakin
baik dari siklus-siklus sebelumnya.
71
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra siklus
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan pra siklus,
dan pra siklus ini dilaksanakan pada tanggal 14 oktober 2014 selama 2
jam pelajaran. Dalam pra siklus ini peneliti melakukan beberapa
kegiatan yaitu mengamati kondisi atau keadaan siswa dalam mengikuti
pembelajaran dan selanjutnya peneliti juga mengamati guru kelas V
dalam menyampaikan pembelajaran apa saja metode yang digunakan
selama pra siklus ini, hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
kondisi atau keadaan siswa saat mengikuti pembelajaran dan
selanjutnya bertujuan untuk mengetahui bagaimana seorang guru kelas
V dalam mengelola pembelajaran serta cara dalam menyampaikan
pembelajaran kepada siswa.
Dalam pra siklus ini yang dididapatkan bahwa siswa pada saat
mengikuti pembelajaran kurang memperhatikan guru dalam
menyampaikan pembelajaran, masih banyak yang bercerita sendiri dll,
dan selanjutnya bahwa saat pra siklus ini guru yang mengajar kelas V
tidak pernah menggunakan metode demonstrasi dalam menyampaikan
pembelajaran. Pada saat pra siklus ini guru pengampu kelas V lebih
72
banyak menggunakan pembelajaran secara konvesional saja yaitu
dengan metode ceramah dan pemberian tugas.
a. Data hasil pengamatan
Adapun hasil berupa nilai yang didapatkan dari pra siklus
yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 hasil nilai siswa pra siklus
No
Nama
Nilai
Abdullah Arya Saputra
75
Ahmad Fajar Dwi Yuda
50
Arif Ardiansyah
40
Ferik nurdiantoro
30
Hawa khoirunnisa
40
Latifatunnisa
80
Meilda Riyadhul Jannah
60
Rini Farikhah
50
Rina Listianti
65
Setyaningsih
30
Wahyu Diki Susilo
30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
73
Yulianto
45
Yayuk
50
Winarno
45
Jumlah
690
12
13
14
Rata-rata
49,28
Data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tuntas
mencapai nilai KKM 60 adalah sebanyak 4 siswa atau 28% dan
yang belum tuntas sebanyak 10 siswa atau 71% dari jumlah
siswa yang ada di kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo dengan
rata-rata kelasnya adalah 49,28.
b. Refleksi
Refleksi dalam pra siklus ini peneliti menggunakan dua
hasil penelitian yaitu pengamatan situasi kelas dan hasil test
formatif.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi
pembelajaran didapatkan data sebagai berikut:
1) Siswa merasa bosan dan kurang antusias atau kurang
tertarik
dengan
menyampaikan
pembelajaran
pelajarannya
hanya
karena
guru
menggunakan
metode konvesional saja yaitu dengan metode ceramah
dan penugasan saja
74
2) Siswa masih cenderung pasif dalam pembelajaran dan
kurang memperhatikan penjelasan dari guru
3) Siswa masih kelihatan kebingungan saat mengerjakan
soal dan kurang percaya diri
2. Siklus I
a. Hasil penelitian
Pada siklus I ini pencarian data dengan cara menggunakan
test formatif sebagai instrumen pengumpulan data. Adapun data
yang didapatkan dari test formatif yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.2
Hasil test formatif siklus I
No
Nama
Test
Abdullah Arya Saputra
85
Ahmad Fajar Dwi Yuda
60
Arif Ardiansyah
70
Ferik nurdiantoro
40
Hawa khoirunnisa
50
Latifatunnisa
95
Meilda Riyadhul Jannah
65
1
2
3
4
5
6
7
75
Rini Farikhah
55
Rina Listianti
75
Setyaningsih
40
Wahyu Diki Susilo
50
Yulianto
60
Yayuk
60
Winarno
50
Jumlah
855
8
9
10
11
12
13
14
Rata-rata
61,07
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang
mendapat nilai tuntas dengan KKM 60 sebanyak 8 siswa atau 57%
dan yang belum tuntas sebanyak 6 siswa atau 42%. Dari jumlah
siswa yang ada dikelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo dengan nilai
rata-rata kelasnya adalah 61,07.
b. Refleksi
Dalam melakukan refleksi peneliti menggunakan hasil data
yang diperoleh dari kejadian-kejadian yang menghambat siswa
pada saat pembelajaran berlangsung, berdasarkan hasil pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti terhadap situasi pembelajaran maka
76
hal yang harus diperhatikan dan menjadi perbaikan pada siklus
berikutnya adalah sebagai berikut:
1) Metode pembelajaran dengan metode demonstrasi
masih terlalu baru untuk siswa karena biasanya
hanyalah metode ceramah
2) Masih banyak yang kurang memperhatikan materi yang
diajarkan
Adapun tindakan perbaikan untuk siklus I ini adalah:
1) Untuk selanjutnya sebaiknya peserta didik di kenalkan
lebih dalam dengan metode demonstrasi, agar nantinya
terbiasa menerima pelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi
2) Sebaiknya yang dilakukan guru adalah membuat
pembelajaran semenarik mungkin dan menyenangkan
sehingga siswa akan memperhatikan materi yang
disampaikan
77
Adapun data pengamatan yang dilakukan guru kolaborator
terhadap peneliti sebagai berikut:
Tabel 4.3
Hasil pengamatan guru kolaborator terhadap peneliti
No
Aspek yang
Pendukung
Penghambat
Ide perbaikan
Pengelolaan
Sebaiknya
waktu kurang
Guru
optimal
mengalokasika
diamati
1
Ketepatan
pengelolaan
-
waktu
n waktu lebih
baik lagi sesuai
RPP
2
Menyajikan
Sesuai dengan
materi belajar
apa yang ada
-
-
dalam rencana
pembelajaran
yang telah
dibuat
3
Melaksanakan
Test formatif
evaluasi
yang
pembelajaran
dilaksanakan
perbaikan test
kurang begitu
formatif di
baik masih
persiapkan
78
Sebaiknya
untuk
banyak siswa
sebaik mungkin
yang kesulitan
dan untuk
mengerjakan
selanjutnya
siswa yang
kesulitan harus
didampingi
4
Menguasai
Guru dalam
materi
menyampaika
pelajaran
n dengan
baik, terarah
-
-
sesuai tujuan
pembelajaran
dan langkahlangkah
pembelajaran
5
Pengelolaan
Beberapa
Sebaiknya guru
kelas
siswa masih
pandai
ada yang
mengelola
berbicara
kelas yaitu
sendiri dan
dengan
tidak
menyiapkan
memperhatika
metode sebaik
-
79
n penjelasan
mungkin dan
guru
membuat
pembelajaran
semenarik
mungkin
6
Penerapan
Penerapan
Untuk
metode
metode kurang
selanjutnya
begitu
sebaiknya
maksimal
peserta didik di
karena siswa
kenalkan lebih
belum
dalam dengan
mengetahui
metode
metode yang
demonstrasi,
digunakan
agar nantinya
terbiasa
menerima
pelajaran
dengan
menggunakan
metode
demonstrasi
7
Penampilan
Cukup rapi
80
-
-
guru
8
dan sopan
Ketepatan
Guru belum
Guru dalam
penggunaan
menggunakan
menyampaikan
EYD dengan
pembelajaran
baik dan benar
harus
EYD
-
menggunakan
EYD yang baik
dan benar
9
Perhatian
Sebagian siswa Guru menegur
siswa
tidak
siswa yang
memperhatika
masih berbicara
n penjelasan
sendiri dan
guru dan
pandai
bicara sendiri
mengondisikan
-
kelas agar tetap
kondusif
10
Keaktifan
Beberapa
Sebaiknya guru
siswa
siswa tidak
memancing
menjawab
terlebih dahulu
pertanyaan
tentang
dari guru
pemahaman
-
terhadap materi
yang di ajarkan
81
dengan
mengasih
pertanyaan
yang ringan
terlebih dahulu
3. Siklus II
a. Hasil penelitian
Pada siklus II ini pencarian data dengan berdasarkan hasil
test formatif yang dilakukan, hasil yang diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil test formatif siklus II
No
Nama
Test
Abdullah Arya Saputra
100
Ahmad Fajar Dwi Yuda
85
Arif Ardiansyah
80
Ferik nurdiantoro
55
Hawa khoirunnisa
85
Latifatunnisa
100
1
2
3
4
5
6
82
Meilda Riyadhul Jannah
90
Rini Farikhah
85
Rina Listianti
100
Setyaningsih
85
Wahyu Diki Susilo
80
Yulianto
75
Yayuk
80
Winarno
60
Jumlah
1160
Rata-rata
82,85
7
8
9
10
11
12
13
14
Dari data di atas menunjukkan bahwa siswa yang tuntas
dengan KKM 60 sebanyak 13 siswa atau 92% dan yang belum
tuntas sebanyak 1 siswa atau 7%. Dari jumlah siswa yang ada di
kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo ini nilai rata-rata kelasnya
adalah 82,85.
83
b. Refleksi
Pada pelaksanaan siklus yang ke II ini hampir seluruh siswa
berhasil mendapatkan nilai tuntas dari ketentuan KKM hanya ada
satu siswa yang belum mencapai ketuntasan.
Adapun dari pengamatan selama dilaksanakannya
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan materi
2) Masih ada satu siswa yang belum mencapai nilai KKM
Adapun tindakan perbaikan pada siklus II adalah sebagai
berikut:
1) Sebaiknya guru membuat pembelajaran dengan semenarik
mungkin
dengan
mempersiapkan
metode
demonstrasi
semaksimal mungkin sehingga siswa akan lebih aktif dan
suasana pembelajaran akan menjadi kondusif
2) Untuk tindakan perbaikan sebaiknya siswa yang belum tuntas
dilakukan dampingan, dimotivasi dan dicari penyebab kesulitan
belajar sehingga pada pembelajaran selanjutnya akan lebih baik
Secara garis besar pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini
bisa dikatakan sudah berjalan dengan sangat baik. Hal ini dapat
dilihat dari prestasi yang dicapai siswa yaitu dilihat dari hasil test
formatif yang didapat dari siklus-siklus sebelumnya mengalami
84
peningkatan yang sangat signifikan yaitu hampir seluruh siswa
mencapai nilai KKM yang ditentukan.
Adapun data pengamatan yang dilakukan guru kolaborator
terhadap peneliti sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil pengamatan guru kolaborator terhadap peneliti
No Aspek yang
Pendukung
Penghambat
Ide perbaikan
Ketepatan
Pengelolaan
-
-
pengelolaan
waktu sudah
waktu
cukup baik
diamati
1
sesuai rencana
pembelajaran
2
Menyajikan
Sesuai dengan
materi belajar
skenario
-
-
pembelajaran
yang telah
dibuat
3
Melaksanakan
Pada test
Sebaiknya test
evaluasi
formatif ini
formatif lebih
pembelajaran
masih ada 1
disiapkan
siswa yang
lebih matang
85
masih merasa
ksulitan
lagi dan bagi
siswa yang
mengalami
kesulitan
dilakukan
dampingan
dan dicari
kesulitannya
-
4
Menguasai
Guru dapat
materi
menyampaikan
pelajaran
dengan baik,
terarah sesuai
-
-
tujuan
pembelajaran
dan langkahlangkah
pembelajaran
5
Pengelolaan
Masih ada
Sebaiknya
kelas
beberapa siswa
guru membuat
yang tidak
pembelajaran
memperhatikan semenarik
materi
86
mungkin dan
menyiapkan
metode
dengan sebaik
mungkin agar
membuat
siswa kebih
aktif dan
suasana
menjadi
kondusif
6
Penerapan
Dapat
metode
diterapkan
-
-
-
-
-
-
dalam
pelajaran
dengan baik
7
8
Penampilan
Cukup rapi
guru
dan sopan
Ketepatan
Guru sudah
penggunaan
mengunakan
EYD
EYD dengan
baik dan benar
9
Perhatian
Ada beberapa
Guru menegur
siswa
siswa yang
siswa yang
87
-
kurang
kurang
memperhatikan memperhtikan
materi
materi dan
membuat
kelas lebih
kondusif lagi
10
Keaktifan
Siswa mampu
siswa
menjawab
-
-
pertanyaan
yang diberikan
oleh guru
4. Siklus III
a. Hasil penelitian
Berdasarkan hasil test formatif yang dilakukan, didapatkan
hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil test formatif siklus III
No
Nama
Test
Abdullah Arya Saputra
100
Ahmad Fajar Dwi Yuda
90
1
2
88
Arif Ardiansyah
100
Ferik nurdiantoro
65
Hawa khoirunnisa
90
Latifatunnisa
100
Meilda Riyadhul Jannah
100
Rini Farikhah
90
Rina Listianti
100
Setyaningsih
90
Wahyu Diki Susilo
100
Yulianto
95
Yayuk
85
Winarno
65
Jumlah
1270
Rata-rata
90,71
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang
tuntas dengan KKM 60 pada siklus I sebanyak 8 siswa atau 57%.
Selanjutnya pada siklus II meningkat jumlah siswa yang tuntas
89
sebanyak 13 siswa atau 93% dan pada siklus III meningkat bahwa
seluruh siswa kelas V yang mencapai KKM adalah 100%. Dengan
nilai rata-rata kelas pada siklus III ini 90,71.
b. Refleksi
Pada siklus ke III ini pembelajaran berlangsung dengan baik
dan selain itu prestasi belajar siswa juga meningkat.Hal ini di
buktikan dari keseluruhan siswa yang mendapat nilai tuntas dari
KKM yang ditentukan sebesar 60. Tidak hanya prestasi belajar
siswa saja yang meningkat tapi juga pada saat pembelajaran sedang
berlangsung siswa dapat mengikuti dengan baik dan suasana kelas
menjadi kondusif serta aktif
Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada siklus III
didapatkan hasil sebagai berikut:
1) Guru tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan
pembelajaran karena siswa sangat antusias dan tertarik untuk
mengikuti pembelajaran
2) Siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik dan tetap
kondusif.
90
Adapun data pengamatan yang dilakukan guru kolaborator
terhadap peneliti sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil pengamatan guru kolaborator terhadap peneliti
No
Aspek yang
Pendukung
Penghambat
Ide perbaikan
Ketepatan
Sesuai dengan
-
-
pengelolaan
rencana
waktu
pembelajaran
Menyajikan
Sesuai dengan
materi belajar
skenario
-
-
-
-
-
-
diamati
1
2
pembelajaran
yang telah
dibuat
3
4
Melaksanakan Test formatif
evaluasi
berjalan
pembelajaran
dengan lancer
Menguasai
Guru dapat
materi
menyampaikan
pelajaran
dengan baik,
terarah sesuai
91
-
-
tujuan
pembelajaran
dan langkahlangkah
pembelajaran
5
Pengelolaan
Seluruh siswa
kelas
antusias
-
-
menjadikan
kelas kondusif
serta aktif
6
Penerapan
Penerapan
metode
metode dalam
-
-
-
-
pelajaran
sudah baik
7
Penampilan
Rapi dan sopan
guru
8
Ketepatan
Menggunakan
penggunaan
EYD dengan
EYD
baik dan benar
92
-
-
9
Perhatian
Seluruh siswa
siswa
memperhatikan
-
-
-
-
pembelajaraan
10
Keaktifan
Siswa terlibat
siswa
aktif dalam
pembelajaran
dan mampu
menjawab
semua
pertanyaan
yang diberikan
guru
B. Pembahasan
1. Hasil rekapitulasi
Dari hasil penelitian yang didapatkan. Hasil penelitian adalah sebagai
berikut:
93
Tabel 4.8
Hasil rekapitulasi tentang hasil belajar siswa
Pelaksanaan/ketentuan
Siklus I
Siklus II
Siklus III
8
13
14
6
1
-
Tuntas
Tidak tuntas
2. Kondisi awal
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, pembelajaran yang
dilakukan di MI Al-Hidayah Ngadirojo ini masih menggunakan cara
konvensional yaitu dengan metode ceramah dan penugasan saja. Hal
ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan prestasi belajar siswa
pada pembelajaran IPA di Sekolah tersebut kurang berhasil.
3. Kondisi akhir
Setelah diadakannya pembelajaran IPA dengan menggunakan
metode demonstrasi pada materi gaya di MI Al-Hidayah Ngadirojo ini
sangat berpengaruh sekali terhadap prestasi siswa, menjadikan
pemahaman siswa menjadi lebih baik dan yang paling penting adalah
membuat siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Dan bisa
dilihat dari ketiga siklus yaitu: pada siklus I masih sedikit yang tuntas,
selanjutnya pada siklus II meningkat secara signifikan bahwa yang
tuntas adalah 92% dan pada tahap terakhir yaitu siklus III dari
keseluruhan siswa mencapai ketuntasan KKM yang telah di tetapkan
yaitu 60
94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti diperoleh
bahwa Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “ PENINGKATAN
PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI METODE
DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI MI AL-HIDAYAH
NGADIROJO KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2014”. Bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran IPA pada pokok bahasan gaya dan macam-macamnya pada
siswa kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo. Hal ini bisa dilihat dari hasil
yang diperoleh siswa pada hasil test formatif yang dilakukan oleh siswa
mulai dari pra siklus selanjutnya siklus I presentasenyayang tuntas KKM
adalah sebanyak 8 siswa atau 57% dan yang belum tuntas sebanyak 6
siswa atau 42%,siklus II presentasenya adalah yang tuntas KKM sebanyak
13 siswa atau 92% dan yang belum tuntas sebanyak 1 siswa atau 7%dan
siklus III dimana pada siklus ketiga ini seluruh siswamampu menunjukkan
bahwa prestasi mereka dapat meningkat yaitu hasil test seluruh siswa yang
berjumlah 14 siswa atau 100% mampu mencapai nilai KKM yang
ditentukan.
95
B. Saran
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan sebelumnya serta
data yang diperoleh dan bukti-bukti yang riil yang terjadi dilapangan
bahwa setelah menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA
materi gaya ternyata mampu meningkatkan prestasi belajar siswa untuk itu
saran dari peneliti sebagai berikut:
1) Mengingat bahwa waktu terbatas, maka sebaiknya guru melakukan
penelitian terhadap kelas-kelas yang lain agar dapat merubah
pembelajaran menjadi lebih bervariatif dan menyenangkan lebih
memberikan perubahan yang lebih signifikan terutama dalam prestasi
belajar siswa.
2) Mengingat bahwa metode demonstrasi terbukti dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas V, maka
diharapkan guru mau mencoba metode demonstrasi ini terhadap
pembelajaran yang lain maupun kelas-kelas yang lain.
96
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Abu. 1978.Didaktik-Metodik, Semarang, CV. Toha Putra
ArifinZainal. 1990.EvaluasiIntruksional, Bandung, PT. RemajaRosdakarya
Arikunto Suharsimi. 1993.Manajemen Pengajaran, Jakarta, Rineka Cipta
Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, PT. Rineka Cipta
Dja’far Zainuddin. 1995.Didaktik Metodik, Pasuruan, PT. Garoeda Buana Indah
Djamarah Bahri Syaiful, Zain Aswan. 1997.Strategi Belajar Mengajar, Jakarta,
PT. RinekaCipta
Dwijiastuti, Usada, Anitah Sri. 2005.StrategiBelajarMengajar, Surakarta,
Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
HamalikOemar. 1983.MetodeBelajar, Bandung, Tarsito
Purwanto Ngalim. 1987.Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,
Bandung, Remadja Karya
Roestiyah. 1985.StrategiBelajarMengajar, Jakarta, BinaAksara
Sardiman.1994.InteraksidanMotivasiBelajarMengajar, Jakarta, PT. Raja
GrafindoPersada
SemiawanConny.2008.BelajardanPembelajarandanSekolahDasar, Jakarta, PT.
Indeks
Slameto. 1991.BelajardanFaktor-Faktor yang Mempengaruhinnya, Jakarta,
RinekaCipta.
Soetomo. 1993.Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar, Surabaya, Usaha
Nasional
Sopiatin Popi. 2010. Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa, Cilegon,
Ghalia Indonesia
Sudjarwo. 1989. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar, Jakarta, PT.
Mediyatama Sarana Perkasa.
97
SurakhmadWinarno. 1994.PengantarInteraksiMengajar-Belajar , Bandung,
Tarsito.
Surya Muhammad, Hasyim Abdul, SuwarnoBambangRus.
2010.LandasanPendidikan, Bogor, PT. Ghalia Indonesia.
Susila. 2013. Ranah-Penilaian-Kognitif-Afektif-dan html, (Online), (http//Susilabesmart.blogspot.com/2013/03/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan.html,
diakses pada tanggal 7 november 2014)
Suyadi. 2010.Panduan Penelitian Tindakan Kelas, Jogjakarta, Diva Pres
UsmanBasyrruddin. 2002.Media Pembelajaran, Jakarta, PT. CiputatPers
Zaini Hisyam, Munthe Bermawy, Aryani Ayu Sekar. 2002.Strategi Pembelajaran
Aktif di Perguruan Tinggi, Yogyakarta, CTSD ( Center For Teaching Staff
Development)
98
LAMPIRAN I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: MI-Al-Hidayah Ngadirojo
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/semester
: V/I
Waktu
: 2X35 menit (1X pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara gaya gesek, gerak dan energi, serta fungsinya
B. Kompetensi dasar
Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya
gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
C. Indikator
1) Menjelaskan apa yang dimaksud gaya
2) Menyebutkan macam-macam gaya
3) Menjelaskan tentang gaya gravitasi
D. Tujuan Pembelajaran
1) Dengan penjelasan guru, Siswa dapat menjelaskan pengertian gaya
2) Dengan melihat guru berdemonstrasi, Siswa dapat menyebutkan macam-macam
gaya
3) Dengan penjelasan guru, Siswa dapat menjelaskan tentang gaya gravitasi
E. Karakter yang diharapkan
1) Disiplin
2) Mandiri
3) Percaya diri
4) Bertanggung jawab
F. Materi Pokok
Gaya dan macam-macamnya
G. Metode Pembelajaran
1) Ceramah
2) Tanya jawab
3) Demontrasi
4) Penugasan
H. Langkah-langkah pembelajaran
1) Kegiatan awal, antara lain:
a. Guru membuka pelajaran denga salam
b. Guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin do’a bersama
c. Guru mempersiapkan materi ajar dan media
d. Guru menanyakan kabar kepada siswa: apa kabar anak-anak?
e. Guru mengabsen kehadiran siswa
f. Guru memotivasi siswa
g. Apersepsi:
Guru menunjuk salah satu macam gaya yaitu dengan melempar buku ke atas,
dan guru bertanya kepada siswa: mengapa buku tersebut jika dilempar ke atas
pasti akan jatuh kebawah? Apakah anak-anak pernah melakukannya dirumah
ataupun di Sekolah?
h. Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran
i. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran
2
2) Kegiatan inti
Eksplorasi
a. Guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang minggu lalu disampaikan
b. Guru menjelaskan materi tentang gaya dan macam-macamnya
c. Guru member kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kembali materi
yang belum jelas
Elaborasi
a. Guru melakukan Tanya jawab kepada siswa seputar gaya dan macammacamnya
b. Guru
meminta
siswa
untuk
memperhatikan
dan
selanjutnya
guru
mendemonstrasikan kepada siswa dengan melempar bola kasti ke atas serta
menjelaskan proses terjadinya gaya gravitasi
c. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mempertanyakan kembali
tentang gaya gravitasi seperti yang di demonstrasikan tadi
Konfirmasi
a. Guru memberikan penugasan kepada siswa berupa soal uraian
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal
tersebut
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi
yang kurang jelas dan mengulas kembali materi yang tadi di sampaikan
3) Kegiatan akhir
a. Guru menyimpulkan pembelajaran dan mengaitkan dengan kehidupan seharihari
b. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
I. Alat dan sumber belajar
3
a. Alat
:
1) Bola kasti
2) Buku
b. Sumber belajar
:
Buku paket kelas V
J. Penilaian
1) Penilaian proses : saat kegiatan belajar berlangsung
2) Penilaian akhir
: saat kegiatan belajar berakhir
a. Bentuk test
: test tertulis
b. Bentuk soal
: uraian
Lembar kerja siswa!
1. Apa yang dimaksud gaya?
2. Benda jika diberi gaya akan. . .
3. Sebutkan macam-macam gaya!
4. Apa yang dimaksud gaya gravitasi?
5. Mengapa benda jika dilempar ke atas selalu jatuh kebawah?
6. Apa yang mempengaruhi gaya gravitasi?
7. Gaya gravitasi juga disebut. . .
8. Sebutkan contoh dari gaya gravitasi!
9. Orang yang bisa terbebas dari gaya gravitasi karena berada diruang angkasa di
sebut!
10. Apa manfaat gaya gravitasi?
4
Kunci jawaban!
1. Gaya adalah gerakan mendorong atau menarik sehingga benda menjadi
bergerak
2. Bergerak, berubah bentuk, dan berubah arah
3. Gaya gravitasi, gaya gesek dan gaya magnet
4. Gaya gravitasi adalah suatu gaya yang berasal dari dalam bumi yang dapat
menarik benda jatuh kebumi
5. Karena terkena gaya tarik bumi atau gaya gravitasi bumi
6. Ukuran dan bentuk benda
7. Gaya tarik bumi
8. Buah kelapa jatuh dari pohonnya
9. Astronot
10. Menahan segala benda tetap berada di bumi
Pedoman penilaian
Penilaian: untuk evaluasi (setiap nomer mempunyai nilai 2)
Jika benar semua: 20X5=100
5
Ampel, 10 oktober 2014
Mengetahui,
Guru kelas
guru praktikan
(Dayati, S.PdI)
(Eko Riyanto)
Kepala sekolah
(Nashir, S.Ag)
NIP: 197012072005011001
6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: MI Al-Hidayah Ngadirojo
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: V/I
Waktu
: 2X35 menit (1Xpertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi, serta fungsinya
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melelui percobaan
(gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
C. Indikator
1) Menjelaskan apa yang dimaksud gaya gesek
2) Menyebutkan manfaat dan kerugian gaya gesek
3) Menyebutkan cara memperbesar dan memperkecil gaya gesek
D. Tujuan pembelajaran
1) Dengan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan tentang pengertian gaya
gesek
2) Dengan melihat guru mendemonstrasikan contoh gaya gesek, siswa dapat
menyebutkan kerugian gaya gesek
3) Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan cara memperbesar dan
memperkecil gaya gesek
E. Karakter yang diharapkan
1) Disiplin
7
2) Mandiri
3) Percaya diri
4) Bertanggung jawab
F. Materi pokok
Gaya dan macam-macamnya
G. Metode pembelajaran
1) Ceramah
2) Tanya jawab
3) Demonstrasi
4) Penugasan
H. Langkah-langkah pembelajaran
1) Kegiatan awal
a. Guru membuka pelajaran dengan salam
b. Guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa bersama
c. Guru menyiapkan materi ajar dan media
d. Guru menanyakan kabar kepada siswa: apa kabar anak-anak?
e. Guru memotivasi siswa
f. Apersepsi:
Guru menunjukkan salah satu gaya yaitu dengan mendorong meja atau
kursi hingga bergeser, selanjutnya guru bertanya kepada siswa:
mengapa meja dan kursi ini susah untuk tergelincir anak-anak?
g. Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran
h. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran
2) Kegiatan inti, antara lain:
Eksplorasi
8
a. Guru mereview kembali kepada siswa mengenai materi yang minggu
lalu disampaikan
b. Guru bertanya jawab kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari
c. Guru menjelaskan materi tentang gaya gesek
d. Guru memberikan kesempatan kembali tentang materi yang belum
jelas
Elaborasi
a. Guru bertanya jawab seputar gaya gesek kepada siswa
b. Guru mendemonstrasikan kepada siswa tentang proses terjadinya gaya
gesek dengan mendorong meja atau kursi hingga bergeser
c. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjelaskan, mengapa benda
tadi sulit tergelincir/bergeser?
Konfirmasi
a. Guru memberikan penugasan kepada siswa berupa soal uraian
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal
tersebut
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
materi yang belum jelas dan selanjutnya guru mengulas kembali materi
yang berlum jelas tersebut
3) Kegiatan akhir
a. Guru menyimpulkan pembelajaran dan mengaitkan dengan kehidupan
sehari-hari
b. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
I. Alat dan sumber belajar
a. Alat
:
9
Meja dan kursi
b. Sumber belajar
:
Buku paket kelas V
J. Penilaian
1) Penilaian proses : saat kegiatan belajar berlangsung
2) Penilaian akhir
: saat kegiatan berakhir
a. Bentuk test
: test tertulis
b. Bentuk soal
: uraian
Lembar kerja siswa!
1. Apa yang dimaksud gaya gesek?
2. Sebutkan 2 gaya yang mempengaruhi benda bisa jatuh!
3. Sifat gaya gesek adalah. . .
4. Untuk menghentikan gerakan suatu benda maka diperlukan. . .
5. Untuk menghentikan dan memperlancar gerakan benda maka gaya
gesek bisa di. . .
6. Apa yang mempengaruhi gaya gesek?
7.
Sebutkan salah satu contoh cara gaya gesek jika diperbesar!
8. Sebutkan contoh dari gaya gesek!
9. Sebutkan manfaat gaa gesek!
10. Sebutkan kerugian gaya gesek!
Kunci jawaban!
1. Gaya gesek adalah gaya yang diitimbulkan oleh dua permukaan
benda yang saling bersentuhan dan berlawan arah
2. Gaya gravitasi dan gaya gesek
3. Menahan gerak benda
10
4. Gaya gesek
5. Perbesar dan diperkecil
6. Jenis permukaan benda
7. Mengeringkan dan membersihkan permukaan benda yang basah
8. Rem karet pada sepeda akan mencengkram pelek agar roda
berhenti berputar
9. Menahan benda-benda agar tidak bergeser
10. Menghambat gerak
Pedoman penilaian
Penilaian: untuk evaluasi (setiap nomer mempunyai nilai 2)
Jika benar semua: 20X5=100
11
Ampel, 10 oktober 2014
Mengetahui,
Guru kelas
guru praktikan
(Dayati, S.PdI)
(Eko Riyanto)
Kepala sekolah
(Nashir, S.Ag)
NIP.197012072005011001.
12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: MI Al-Hidayah Ngadirojo
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/semester
: V/I
A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan gaya, gerak dan energi serta fungsinya
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya
gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
C. Indikator
1) Menjelaskan apa yang dimaksud gaya magnet
2) Menjelaskan benda megnetis dan non magnetis
3) Menyebutkan cara pembuatan magnet
4) Menyebutkan manfaat magnet
D. Tujuan Pembelajaran
1) Dengan penjelasan guru, Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian gaya
magnet
2) Dengan melihat guru berdemonstrasi, Siswa dapat menjelaskan benda magnetis
dan non megnetis
3) Dengan melihat guru berdemontrasi, Siswa dapat menyebutkan cara pembuatan
magnet
4) Dengan penjelasan guru, Siswa dapat menyebutkan manfaat gaya magnet
13
E. Karakter yang di harapkan
1) Displin
2) Mandiri
3) Percaya diri
4) Bertanggung jawab
F. Materi pokok
Gaya dan macam-macamnya
G. Metode Pembelajaran
1) Caramah
2) Tanya jawab
3) Demonstrasi
4) Penugasan
H. Langkah-langkah pembelajaran
1) Kegiatan awal
a. Guru membuka pelajaran dengan salam
b. Guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa bersama
c. Guru mempersiapkan materi dan media yang diperlukan
d. Guru menanyakan kabar siswa: bagaimana kabarnya anak-anak?
e. Guru melakukan absensi
f. Guru memotivasi siswa
g. Apersepsi:
Guru bertanya kepada siswa, siapa yang dirumah mempunyai gunting dan
jarum? Setelah itu guru menjelaskan bahwa gunting adalah salah satu contoh
gaya magnet
h. Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran
14
i. Guru menyampaikan langkah-langkah pembelajaran
2) Kegiatan inti, antara lain:
Eksplorasi
a. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi yang minggu lalu
disampaikan sebagai tindak lanjut
b. Selanjutnya guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari
c. Guru menyampaikan materi tentang gaya magnet
d. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan materi yang belum
jelas
Elaborasi
a. Guru bertanya jawab seputar gaya magnet
b. Guru mengondisikan siswa agar tetap kondusif
c. Guru mendemonstrasikan tentang gaya magnet yaitu dengan unjung gunting
ditempelkan pada jarum-jarum
d. Selanjutnya guru menjelaskan proses terjadinya gaya magnet pada media yang
digunakan tersebut
Konfirmasi
a. Guru memberikan penugasan kepada siswa berupa soal uraian
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal
tersebut
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa tentang materi yang belum jelas
selanjutnya guru menjelaskan kembali materi yang belum jelas
3) Kegiatan akhir, antara lain:
a. Guru menyimpulkan pembelajaran dan mengaitkan dengan kehidupan seharihari
15
b. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam
I. Alat dan sumber belajar
a. Alat
:
Gunting dan jarum
b. Sumber belajar
:
Buku paket kelas V
J. Penilaian
1) Penilaian proses : saat kegiatan belajar berlangsung
2) Penilaian akhir
: saat kegiatan belajar berakhir
a. Bentuk test
: test tertulis
b. Bentuk soal
: uraian
Lembar kerja siswa!
1. Apa yang dimaksud magnet?
2. Magnet berasal dari kata. . .
3. Magnet dibagi menjadi 2 yaitu. . .
4. Apa yang dimaksud magnet alam?
5. Sebutkan 3 benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet!
6. Berdasarkan sifat benda, magnet dibedakan menjadi 3 yaitu. . .
7. Apa yang disebut dengan benda ferromagnetik?
8. Sebutkan salah satu contoh benda paramagnetik!
9. Apa manfaat dari gaya magnet?
10. Magnet mempunyai 2 kutub yaitu. . .
16
Kunci jawaban!
1. Logam yang dapat menarik benda-benda lain yang juga terbuat dari logam
2. Magnesia
3. Magnet alam dan magnet buatan
4. Magnet yang berasal dari alam contohnya logam
5. Karet, kayu dan kertas
6. Ferromagnetik, paramagnetik dan diamagnetik
7. Benda yang dapat ditarik sangat kuat oleh magnet
8. Tembaga
9. Gaya magnet dapat digunakan untuk membantu kehidupan manusia
misalnya digunakan untuk alat-alat seperti kompas dll
10. Utara dan selatan
Pedoman penilaian
Penilaian: untuk evaluasi (setiap nomer mempunyai nilai 2)
Jika benar semua: 20X5=100
17
Ampel, 10 oktober 2014
Mengetahui,
Guru kelas
guru praktikan
(Dayati, S.PdI)
(Eko Riyanto)
Kepala sekolah
(Nashir, S.Ag)
NIP. 197012072005011001
18
Nama
: Eko Riyanto
Program Studi
: PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah)
Nim
: 11510043
Dosen PA
: Abdul Syukur, M.Si.
Jurusan
: Tarbiyah
NO
1.
2.
KEGIATAN
KEGIATAN
OPAK STAIN SALATIGA
25-27 AGUSTUS
2010
2010
USER EDUCATION OLEH
PERPUS STAI SALATIGA
BEDAH FILM “NOTHING
3.
WAKTU
IS IMPOSIBLE IN THIS
POINT
KETERANGAN
3
PESERTA
3
PESERTA
2
PESERTA
2
PANITIA
2
PESERTA
6
PESERTA
3
PESERTA
20-25
SEPTEMBER
2010
4 OKTOBER
2010
WORLD”
TURNAMEN BOLA
4.
VOLLY HUT KARANG
15 NOVEMBER
TARUNA BHINEKA
2010
KARYA
SERTIFIKAT
5.
“LOMBA KHITOBIYYAH
8 DESEMBER
MEMPERINGATI TAHUN
2010
BARU HIJRIAH”
NOTIONAL WORKSHOP
6.
OF ENTERPRENEURSHIP
19 DESEMBER
AND BASIC
2010
COORPORATION
PELAKSANAAN MASA
7.
KESETIAAN ANGGOTA
23-24 APRIL
2011
(MAKESTA)
2
PIAGAM
8.
MEMPERINGATI MAULID
28 APRIL 2011
2
PESERTA
18 JUNI 2011
6
PESERTA
5
PESERTA
2
PANITIA
3
PANITIA
3
PESERTA
3
PANITIA
3
PENDAMPING
NABI MUHAMMAD SAW
REALISASI PENDIDIKAN
9.
KARAKTER BANGSA
DALAM KURIKULUM
PENDIDIKAN NASIONAL
PIAGAM
“PENDIDIKAN DAN
10.
LATIHAN CALON
30-03 OKTOBER
2011
PRAMUKA PANDEGA KE21”
11.
PIAGAM “TURNAMEN
BOLA VOLLY”
13-20
NOVEMBER
2011
PIAGAM
MUBES “REGENERASI
12.
KEPENGURUSAN UNTUK
28 DESEMBER
MENINGKATKAN MUTU
2011
MAHASISWA DI ERA
GLOBALISASI”
SEMINAR PENDIDIKAN
13.
“MENUJU PENDIDIKAN
28 DESEMBER
INDONESIA YANG
2011
IDEAL”
SERTIFIKAT
14.
BAKTI SOSIAL SE
KECAMATAN AMPEL
15..
PIAGAM “PENDAMPING
PESTA SIAGA 2012”
23-24
FEBRUARI 2012
10 MARET 2012
3
SEMINAR
16.
“DARI MINDER MENJADI
17 MEI 2012
3
PESERTA
29 MEI 2012
6
PESERTA
29 JUNI 2012
3
PESERTA
5 JULI 2012
2
PESERTA
3
PESERTA
2
PANITIA
SUPER”
SEMINAR NASIONAL
“PENDIDIKAN
17.
MULTIKULTURAL
SEBAGAI PILAR
KARAKTER BANGSA”
“BIMBINGAN BELAJAR
18.
MENGHADAPI UAS SIBA
BHS. INGGRIS DAN BHS.
ARAB”
19.
MEMPERINGATI MAULID
NABI MUHAMMAD SAW
SEMINAR
“MEMBANGUN
20.
KARAKTER KEISLAMAN
10 SEPTEMBER
BERTARAF
2012
INTERNASIONAL DI ERA
GLOBALISASI BAHASA
PIAGAM PENGHARGAAN
“KEGIATAN TURNAMEN
21..
BOLA VOLLY DALAM
RANGKA HUT KARANG
11 DAN 18
NOVEMBER
2012
TARUNA BHINEKA
KARYA”
PIAGAM “PENDAMAPING
22.
PESTA SIAGA”
9 MARET 2013
3
PENDAMPING
23.
SERTIFIKAT
12 APRIL 2013
2
PANITIA
4
PENYULUHAN PEMUDA
KARYA” HOME
INDUSTRI YANG
MENEMBUS PASAR
LOKAL”
PIAGAM PENGHARGAAN
24.
“JUARA I BOLA VOLLY
4-5 MEI 2013
3
PESERTA
01 JULI 2013
9
GURU
2
PANITIA
3
PESERTA
2
PANITIA
3
PESERTA
22 MARET 2014
3
PENDAMPING
29 MARET 2014
3
PENDAMPING
PORS STAIN SALATIGA”
25.
SK PENGANGKATAN
GURU
PIAGAM
26.
“PERINGATAN
17 AGUSTUS
2013
KEMERDEKAAN RI”
SEMINAR
27.
“ YOUNGSTER TODAY IS
THE LEADER OF
18-20
NOVEMBER
2013
TOMORROW”
PIAGAM
28.
“ TURNAMEN BOLA
18-25
VOLLY HUT KARANG
NOVEMBER
TARUNA BHINEKA
2013
KARYA”
29.
PIAGAM “DISEMINASI
PAKEM”
26-31
DESEMBER
2013
PIAGAM “ PESTA SIAGA
30.
KWARTIR RANTING
KECAMATAN SURUH”
31.
PIAGAM “ PESTA SIAGA”
5
32.
33.
SERTIFIKAT “DIKLAT
7,8,10 DAN 11
KURIKULUM 2013”
JULI 2014
PIAGAM “ PERINGATAN
15 DAN 16
KEMERDEKAAN RI”
AGUSTUS
SEMINAR
34.
“DIKLAT
08 NOVEMBER
2014
MICROTEACHING”
5
PESERTA
2
PANITIA
3
PESERTA
113
JUMLAH
6
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap
: EkoRiyanto
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat, TanggalLahir
: Boyolali, 22 Januari 1993
Agama
:Islam
Nama Ayah
: Budi Suyono
Nama Ibu
: Sri Mulyani
NamaAdik
Alamat
: Teddy Listanto
:
Dsn.
Soka
06/02,
Ds.
Jlarem,
KecamatanAmpelKabupatenBoyolali
Jenjang Pendidikan
:
1. RA Perwanida lulus tahun 1998
2. MI Al-HidayahNgadirojo, lulus tahun 2004
3. SMP Negeri 1 Getasan, lulus tahun 2007
4. SMA 1 Ampel, lulus tahun 2010
5. Masihmenyelesaikanpendidikan S1 Tarbiyah PGMI STAIN Salatiga.
Demikianriwayathiduppenulis, penulisbuatdengansebenar-benarnya.
Salatiga, 13 Januari 2015
Penulis
EkoRiyanto
NIM: 11510043
7
8
Download