perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon

advertisement
KEMENTERIAN KEHUTANAN


Skema pendanaan untuk kegiatan-kegiatan
pencegahan-pencegahan deforestasi dan dukungan
terhadap kegiatan konservasi dan pengelolaan hutan
lestari di kawasan hutan negara. Skema ini dilakukan
melalui bilateral maupun multilateral seperti
mekanisme REDD+.
Skema perdagangan untuk mengapresiasi upayaupaya pembangunan hutan tanaman dan restorasi
hutan (pembangunan stock). Skema ini terutama
melibatkan secara langsung antara
korporasi/pemerintahan/ komunitas dengan
masyarakat dan entitas bisnis lainnya, melalui
mekanisme voluntary carbon market.



PES (PAYMENT FOR ENVIRONMENTAL
SERVICES)
LR (LIABILITY RULES), PPP (POLLUTERS
PAY PRINCIPLE)
PDR (PURCHASING DEVELOPMENT RIGHT)
OUTLETS
WAREHOUSE
PES
(Payment for
Environmental
Services)
Goods & services
CDM
TRANSACTION
agreements
REDD
PLR
(Purchasing
Landuse
Right)
DSN
LR
IUD
Marketed
regulations
(Liability Rule)
FOREST RESOURCES
VALUATION
GREEN
TRADING MECHANISM
ACTUAL
GREEN BENEFITS
CONVERSION
VALUE
CONSERVATION
VALUE
CONSERVATION
VALUE + PES
Sources: Pagiola & Platais (2007): Engel et al. (2008)
REDD and REDD Plus
REDD
Conservation
SFM
Source: Pedroni (2009) in Murdiyarso (2009)
ECS
a)
Penurunan emisi dari deforestasi ; (mengurangi konversi
hutan alam, membatasi pembukaan lahan gambut, mencegah
perambahan dan kebakaran, pemberantasan illegal logging)
b)
Penurunan emisi dari degradasi hutan ; (pemberantasan
illegal logging, pengendalian jatah tebang, pencegahan kebakaran,
restorasi hutan)
c)
Konservasi stok karbon di hutan ; (pemberantasan illegal
logging, pencegahan kebakaran)
d)
Penurunan emisi dari pengelolaan hutan lestari ;
(peningkatan Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, Reduce Impact
Logging, tanam pengkayaan/ enrichment planting )
e)
Penambahan stok karbon di hutan; (penanaman, rehabilitasi
hutan)
 Lembaga pendanaan REDD
internasional (UNFCCC)
 Grant dari negara‐negara donor
(multilateral + bilateral)
 Pasar Karbon (hasil penjualan sertifikat
penurunan emisi REDD+)
 APBN
 Denda (disinsentif) REDD+
Perlu kajian yang lebih mendalam untuk
menentukan besaran insentif REDD+ untuk para
stakeholder
 Hanya fokus untuk para stakeholder di tingkat
pusat, propinsi dan kabupaten/kota
 Besaran distribusi insentif untuk para stakeholder di
propinsi akan diserahkan kepada pokja REDD+
tingkat propinsi
 Besaran distribusi insentif untuk para stakeholder di
kabupaten/kota akan diserahkan kepada pokja
REDD+ tingkat kabupaten/kota

GLOBAL CARBON MARKET STRUCTURE
Global GHG market
Compliance Markets
Kyoto
Markets
EU ETS
New South Wales
GHG Abatement
Scheme
Voluntary
Markets
UK
ETS
Chicago
Climate
Exchange
CDM ->
CERs
JI ->
ERUs
AAUs + RMUs
International Emissions Trading
Scheme
EUAs
NGACs
VERs
CCLAs
AAU= Assign Amount Unit caps
RMU= Removal Unit
EUA= EU Allowances
PAKET KEBIJAKAN :
1. ALIH TEKNOLOGI RAMAH
LINGKUNGAN;
2. MEMBELI CER DI PDKS
PEMERINTAH
Insentif:
PDKS
Rp
Rp
1.Pelayanan;
2.(-) Pajak;
3.Investasi
Kewajiban:
Menghitung emisi
dengan carbon foot
print
Certified
Emissions
Reductions
(CER)
Hutan yang dikelola
Masyarakat
PENYERAPAN CARBON
EMISI INDUSTRI
BAPPEBTI
membina, mengatur dan
mengawasi kegiatan
sehari-hari pasar sertifikat
karbon sebelum terbentuk
Badan Pengawas Pasar
SPEKHI
ERPA
Pengembang
Proyek
Membuat PDD
Lembaga
Pemantau
Independent
Lembaga
Validasi (LVI)
Lembaga
Akreditasi
Nasional
Lembaga
Verifikasi
(LVrI)
SPEKHI
/ ICER
Pasar
Sertifikat
Karbon
Indonesia

Pemegang Izin* dapat menjadi Pengembang Proyek
bersama calon investor dengan menyusun Dokumen
Rancangan Proyek (Project Design Document/PDD);

Penyusunan PDD dapat menggunakan jasa konsultan
berbadan hukum Indonesia.

PDD oleh Pengembang proyek didaftarkan kepada Badan
Registrasi Nasional dan dicatat (Listed) secara online.
* Pemegang: IUPHHK-HA/HTI/HTR/RE/HKm, HD, KPHP, KPHL, KPHK, KHDTK,
HR, Hutan Adat
PDD divalidasi oleh Lembaga Validasi
Independen (LVI) berbadan hukum
Indonesia.
 Perhitungan karbon kredit hasil validasi
dapat diperdagangkan melalui Emission
Reduction Purchase Agreement (ERPA).


Pembuatan ERPA dapat dilakukan oleh
konsultan hukum yang sudah memiliki
sertifikat kompetensi



Hasil validasi PDD selanjutnya dilakukan
verifikasi oleh Lembaga Verifikasi Independen
(LVrI).
Lembaga Validasi Independen dan/atau
Lembaga Verifikasi Independen tidak
dibenarkan menjadi konsultan penyusunan
Desain Proyek
LVI dan LVrI diakreditasi oleh Lembaga
Akreditasi Nasional.

Lembaga Verifikasi menerbitkan SPEKHI dan didaftarkan kepada
Badan Registrasi Nasional

SPEKHI berisi :

nama lembaga verifikasi,

nama lembaga validasi,

nama pengembang proyek,

lokasi,

jumlah RAP/PAN karbon,

pengurangan emisi karbon setara CO2 , dan
 manfaat lain dalam jangka waktu kesepakatan sesuai
ERPA.


Dalam hal BRN belum terbentuk, Menteri membentuk Badan
Registrasi Perdagangan Karbon Hutan Indonesia (BRPKHI).
BRPKHI bertugas :
a. Memberikan identitas karbon hutan pada areal Pengembang
Proyek
b. Mencatat seluruh PDD yang terkait dengan pengembangan
karbon hutan
c. Mencatat seluruh PDD yang telah diverifikasi
d. Mencatat SPEKHI yang telah diterbitkan dan diperdagangkan.
e. Mencatat lembaga verifikasi.
f. Monitoring dan pelacakan karbon hutan yang diperdagangkan
berdasarkan ERPA.
g. Melayani informasi (clearing house) huruf a sampai dengan f.
Badan Registrasi berbentuk organisasi non
struktural yang menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU)
 Dalam hal badan registrasi belum terbentuk,
maka Sekretariat Jenderal melaksanakan tugas
tersebut
 Berdasarkan laporan ERPA, Badan Register
Nasional wajib memantau distribusi manfaat
yang diperoleh Pengembang Proyek.

SPEKHI dapat dijual langsung melalui Pasar Sertifikat
Karbon Indonesia.
 Kementerian Kehutanan memfasilitasi para
pengembang proyek dan calon pembeli untuk
membentuk Pasar Sertifikat Karbon Indonesia.
 Pasar Sertifikat Karbon Indonesia diatur oleh
Peraturan Badan Pengawas Pasar Sertifikat Karbon
Indonesia (BPPSKI).
 Dalam hal BPPSKI belum terbentuk maka
Perdagangannya dapat diawasi oleh Badan
Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
(BAPPEBTI)

Kementerian Kehutanan mengakui/rekognisi
PDD yang telah diverifikasi sebagai penjamin
SPEKHI dalam Pasar Sertifikat Karbon
Indonesia.
 Dalam hal belum tersedia lembaga asuransi
karbon maka Risk Management Buffer (RMB)
sebagai kolateral karbon hutan yang
diperdagangkan.
 Pemerintah menetapkaan tingkat/presentasi
RMB berdasarkan hasil verifikasi
 Setelah diverifikasi pada periode tertentu,
RMB dapat diperdagangkan




Pembeli SPEKHI Dalam Negeri diperhitungkan
sebagai penurunan emisi GRK Indonesia.
Pembeli SPEKHI Luar Negeri tidak
diperhitungkan sebagai pemenuhan komitmen
penurunan emisi GRK dari negara pembeli.
Pembeli SPEKHI dari Luar Negeri tidak boleh
menggunakan SPEKHI untuk transfer Pricing
Lembaga Pendidikan Tinggi, Lembaga
Penelitian, organisasi masyarakat sipil
dapat menjadi Lembaga Pemantau
Independen
Download