SERI 3 REDD: Salah Satu Cara Mengatasi Perubahan Iklim REDD

advertisement
SERI 3
REDD: Salah Satu Cara Mengatasi Perubahan Iklim
REDD(Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation/ Reduksi Emisi dari Deforestasi
dan Degradasi) merupakan salah satu upaya untuk mengatasi perubahan iklim sektor kehutanan melalui
pengurangan pelepasan (emisi) karbon akibat penggundulan (deforestasi) dan pengrusakan (degradasi)
hutan. Upaya yang dilakukan REDD adalah dengan mengurangi pelepasan karbon dari kerusakan hutan.
Pengurangan pelepasan (emisi) karbon dalam jangka waktu tertentu dapat diperhitungkan sebagai
kredit karbon yang memiliki ‘nilai’ yang dapat ‘dijual’ di pasar karbon internasional. Transaksi ini dikenal
dengan Perdagangan Karbon.
‘Pembeli’ karbon adalah pelaku industri yang menghasilkan CO2, sementara ‘penjual’ adalah pengelola
hutan yang menjual kredit karbon yang terkandung dalam hutan yang dikelola.
*ilustrasi: pembeli dan penjual karbon
Manfaat REDD








Menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem
Mengurangi resiko bancana alam
Konservasi tanah
Mengurangi resiko kebakaran
Mempertahankan populasi satwa yang berfungsi menyerbukan tanaman
Menjadi sumber pendapatan jangka panjang bagi masyarakat setempat
Menumbuhkan potensi wisata alam
Mempertahankan sumber penghidupan tradisional dan nilai-nilai budaya yang terkait dengan
hutan*foto pohon-pohon besar yang terjaga, ekosistem hutan yang terjaga
Prasyarat REDD
Manfaat REDD hanya dapat diterima jika prasyarat ini dapat dipenuhi:



Additional (Tambahan)  kegiatan REDD harus mengurangi emisi karbon akibat deforestasi atau
degradasi hutan di bawah level yang akan terjadi jika tidak ada kegiatan REDD.
Leakage (Kebocoran)  aktivitas REDD tidak boleh menimbulkan deforestasi dan degradasi hutan di
daerah lain, sementara menurunkan deforestasi di kawasan REDD.
Permanence (Permanen)  memastikan pengurangan emisi karbon dari deforestasi dan degradasi
bersifat permanen/tetap .
Resiko REDD

Kegiatan REDD mengurangi akses untuk pembukaan hutan (deforestasi) termasuk untuk perluasan
lahan budidaya pertanian. Ini bisa menggangu ketahanan pangan.





Jika perencanaan dan pelaksanaan kegiatan REDD mengabaikan peran masyarakat setempat,
kemungkinan Masyarakat setempat tidak mendapat imbalan/manfaat yang memadai. REDD.
Dapat membuka peluang korupsi, jika akuntabilitas dan transparansi tidak teguh ditegakkan
Jika tidak diawasi secara seksama, bisa muncul kontrak/ kesepakatan REDD yang tidak adil,
yang botensi memicu konflik sosial
Ketidakpastian penerimaan uang hasil perdagangan karbon, akibat harga jual yang turun naik.
Kerumitan dan ketidakpastian sistem pasar perdagangankarbon
Peraturan Terkait dengan REDD
Nasional



Permenhut No. P. 68/Menhut-II/2008 tentang Penyelenggaraan Demonstration Activities
Pengurangan Emisi Karbon dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD): Menguraikan tentang
prosedur permohonan dan pengesahan kegiatan percontohan REDD, sehingga metodologi,
teknologi dan kelembagaan REDD dapat dicoba dan dievaluasi.
Permenhut No. P. 30/Menhut-II/2009 tentang Tata Cara Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan
Degradasi Hutan (REDD): Mengatur tata cara pelaksanaan REDD, termasuk persyaratan yang harus
dipenuhi pengembang, verifikasi dan sertifikasi, serta hak dan kewajiban pelaku REDD.
Permenhut No. P. 36/Menhut-II/2009 tentang Tata Cara Perizinan Usaha Pemanfaatan
Penyerapan dan/atau Penyimpanan Karbon pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung: Mengatur
izin usaha REDD melalui penyerapan dan penyimpanan karbon. Di dalamnya juga diatur
perimbangan keuangan, tata cara pengenaan, pemungutan, penyetoran dan penggunaan
penerimaan negara dari REDD. Peraturan ini membedakan antara kegiatan penyerapan dan
penyimpanan karbon di berbagai jenis status dan fungsi hutan dan jenis usaha.
Internasional

Konvensi kerangka kerja PBB terkait perubahan iklim (United Nations Framework Convention on
Climate Change/ UNFCCC): Perjanjian atau kesepakatan yang dibuat pada tahun 1992 yang
mendesak semua negara yang berkepentingan untuk menyeimbangkan gas rumah kaca di lapisan
atmosfir bumi, pada tingkat yang dianggap tidak membahayakan iklim bumi.

Protokol Kyoto: Kesepakatan internasional agar negara-negara industri mengurangi emisigas rumah
kaca secara bersama-sama sebesar 5,2 persen selama periode 2008-2012.
Mari bersama mengatasi perubahan iklim, untuk masa depan dunia yang lebih baik.
*ilustrasi: orang bergandengan tangan mengelilingi hutan/ pohon di atas bumi
Slogan: Hidup Lebih Baik, Warisan Terbaik
Logo(s)
Download