ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN PENGANTAR Sistem pengaturan khususnya pengaturan otomatis memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Dalam bahasan ini, akan diberikan istilah–istilah yang diperlukan untuk menjelaskan sistem pengaturan sehingga pemahaman tentang bidang ini menjadi lebih mudah. ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN Sistem Sistem merupakan kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem tidak dibatasi hanya untuk sistem fisik saja. Konsep sistem dapat digunakan pada gejala yang abstrak dan dinamis seperti yang dijumpai dalam ekonomi. Oleh karena itu istilah ”sistem” dapat diinterpretasikan untuk menyatakan sistem : • Fisik • Biologi • Sosial • Ekonomi, dan lain-lain Contoh sistem : 1. Sistem pencernaan makanan pada manusia Komponen-komponen sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus besar dan anus 2. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air Komponen – komponen Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air terdiri dari air terjun, turbin, dan generator Hal ini mengantar kita pada istilah lain yaitu proses dan plant 1 Proses Proses adalah nama lain untuk sistem. Kamus Merriam-Webster mendefinisikan proses sebagai operasi atau perkembangan alamiah yang berlangsung secara kontinyu yang ditandai oleh suatu deretan perubahan kecil yang berurutan dengan cara yang relatif tetap dan menuju ke suatu hasil atau keadaan akhir tertentu. Pada umumnya, setiap operasi yang dikontrol disebut proses. Sebagai contoh adalah proses kimia, ekonomi, dan biologi. Plant Plant adalah nama lain untuk sistem. Plant adalah seperangkat peralatan mungkin hanya terdiri dari beberapa bagian mesin yang bekerja bersama-sama, yang digunakan untuk melakukan suatu operasi tertentu. Pada sistem pengaturan, setiap obyek fisik yang dikontrol disebut plant. Contoh plant : Continuous Stirred-Tank Reactor (CSTR). Continuous Stirred-Tank Reactor (CSTR) merupakan suatu tangki reaktor yang digunakan untuk mencampur dua atau lebih bahan kimia dalam bentuk cairan dengan menggunakan pengaduk (mixer). Pada Continuous Stirred-Tank Reactor terdapat heater yang akan menghasilkan panas untuk mengatur temperatur cairan pada harga tertentu. Gambar fisik Continuous Stirred-Tank Reactor dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Mixer Inlet flow Tin – temperatur Mass flow rate - w Outlet flow Tout – temperatur Mass flow rate - w Q – Heater masukan Pada saat steady state, CSTR memenuhi persamaan berikut : 2 Tout = Tin + Q wC dimana C : panas spesifik dari cairan w : laju aliran cairan Tin : temperatur cairan pada aliran masuk Tout : temperatur cairan pada aliran keluar Variabel Variabel adalah suatu besaran yang nilainya dapat berubah-ubah Variabel dapat diklasifikasikan menjadi masukan, keluaran, dan parameter. - Masukan merupakan variabel yang menyebabkan atau menghasilkan keluaran. Masukan juga dapat didefinisikan sebagai rangsangan yang diberikan pada sistem pengaturan dari sumber daya luar, biasanya untuk menghasilkan respon tertentu dari sitem pengaturan tersebut. Sebagai contoh, pada sistem Continuous Stirred-Tank Reactor (CSTR) yang merupakan variabel masukan adalah temperatur cairan pada aliran masuk (Tin), laju aliran cairan (w) dan panas yang dihasilkan heater (Q) - Keluaran merupakan variabel yang merupakan hasil atau respon nyata dari sistem pengaturan, dapat sama dengan yang diharapkan sebagai akibat dari masukan, dapat juga tidak sama. Sebagai contoh, pada sistem Continuous Stirred-Tank Reactor (CSTR) yang merupakan variabel keluaran adalah temperatur cairan pada aliran keluar (Tout) - Parameter merupakan variabel yang tertentu dan konstan berkaitan dengan batasan fisik dari sistem Sebagai contoh, pada sistem Continuous Stirred-Tank Reactor (CSTR) yang merupakan parameter adalah panas spesifik (C). Klasifikasi variabel ini dapat dinyatakan dalam diagram blok berikut : Masukan Plant Proses Sistem 3 Keluaran Sedangkan untuk Continuous Stirred-Tank Reactor (CSTR) klasifikasi variabelnya dapat dinyatakan dalam diagram blok berikut : w Tin Q CSTR Tout Selain itu, variabel juga dapat diklasifikasikan menjadi : - Variabel yang dimanipulasi adalah variabel atau keadaan yang diubah oleh kontroler untuk mempengaruhi nilai variabel yang dikontrol. Variabel yang dimanipulasi dapat juga didefinisikan sebagai masukan yang dapat kita atur. Sebagai contoh, pada sistem Continuous Stirred-Tank Reactor (CSTR) yang merupakan variable yang dimanipulasi adalah panas yang dihasilkan heater (Q) - Variabel yang dikontrol adalah besaran atau keadaan yang diukur dan dikontrol Sebagai contoh, pada sistem Continuous Stirred-Tank Reactor (CSTR) yang merupakan variable yang dikontrol adalah temperature cairan pada aliran keluar (Tout) - Variabel exogenous adalah masukan yang berasal dari luar sistem dan tidak dapat diubah oleh kontroler. Sebagai contoh, pada sistem Continuous Stirred-Tank Reactor (CSTR) yang merupakan variable exogenous adalah temperatur cairan pada aliran masuk (Tin) dan laju aliran cairan (w) Klasifikasi variabel ini dapat dinyatakan dalam diagram blok berikut : d u Plant Proses Sistem dimana d : variabel exogenous u : variabel yang dimanipulasi y : variabel yang dikontrol 4 y Sedangkan untuk Continuous Stirred-Tank Reactor (CSTR) klasifikasi variabelnya dapat dinyatakan dalam diagram blok berikut : Tin w Q CSTR Tout Sistem Pengaturan Sebelum menjelaskan apakah yang dimaksud dengan sistem pengaturan, terlebih dahulu perlu diketahui arti dari kata pengaturan. Pengaturan atau kontrol adalah upaya yang dilakukan untuk menjaga/mencapai kondisi yang diinginkan pada sistem fisik dengan mengubah - ubah variabel tertentu yang dipilih. Pengaturan dapat juga berarti mengukur nilai dari variabel sistem yang dikontrol dan menerapkan variabel yang dimanipulasi ke sistem untuk mengoreksi atau membatasi penyimpangan nilai yang diukur dari nilai yang dikehendaki. Sebagai contoh : pengaturan temperatur cairan pada Continuous Stirred-Tank Reactor (CSTR). Temperatur cairan pada aliran keluar diatur sedemikian hingga sama dengan temperatur yang diinginkan atau setpoin (Tsp) dengan mengubah-ubah besarnya panas yang dihasilkan heater (Q). Sistem pengaturan merupakan sistem yang komponen-komponennya telah dikonfigurasi untuk menghasilkan karakteristik sistem yang diinginkan. Teknik sistem pengaturan merupakan pengembangan konfigurasi komponen-komponen yang tepat untuk mencapai obyek performansi. Kontroler Kontroler adalah komponen dalam sistem pengaturan yang menghasilkan sinyal kontrol. Dalam sistem pengaturan khususnya sistem pengaturan loop tertutup, kontroler akan membandingkan setpoint dengan variabel keluaran (keluaran terukur), menghitung berapa banyak koreksi yang perlu dilakukan, dan mengeluarkan sinyal koreksi (sinyal kontrol) sesuai dengan perhitungan tadi. 5 Contoh kontroler adalah kontroler on-off, kontroler PID, kontroler logika fuzzy, dan lain-lain. Sistem pengaturan umpanbalik Sistem pengaturan umpanbalik adalah sistem yang cenderung mempertahankan suatu hubungan yang telah ditentukan antara keluaran sistem dan masukan acuan (setpoint) dengan membandingkan keduanya dan menggunakan perbedaannya sebagai sinyal kontrol. Pada sistem pengaturan umpan balik, keluaran sistem berpengaruh terhadap aksi pengaturan. Sistem pengaturan umpan balik tidak terbatas di bidang rekayasa, tetapi dapat juga ditemukan diberbagai macam bidang bukan rekayasa. Contohnya : tubuh manusia. Tubuh manusia adalah sistem pengaturan umpanbalik yang sangat maju. Baik suhu tubuh maupun tekanan darah dijaga tetap konstan dengan alat umpan balik faal tubuh. Contoh sistem pengaturan umpanbalik lainnya : sistem pengaturan temperatur pada oven listrik. Diagram blok dari sistem pengaturan temperatur pada oven listrik adalah sebagai berikut : Sensor temperatur Termometer oven Kompor listrik Antar muka Konverter A/D Pemanas Relai Interface Penguat Input terprogram Temperatur di dalam oven listrik diukur oleh sensor temperatur, yang merupakan alat analog. Temperatur analog dikonversi menjadi temperatur digital oleh konverter A/D. Temperatur digital tersebut dimasukkan ke kontroler melalui sebuah antarmuka. Temperatur digital ini dibandingkan dengan temperatur masukan yang diprogram, dan jika terdapat kesalahan, kontroler mengirim sinyal ke pemanas, melalui sebuah 6 antarmuka, penguat, dan relai untuk membawa temperatur oven listrik ke nilai yang dikehendaki. Sistem pengaturan sekuensial Sistem pengaturan sekuensial adalah sistem yang melakukan beberapa operasi secara otomatis step by step yang bekerja sesuai dengan aturan (sequence) yang telah ditentukan. Kebanyakan pengaturan sekuensial hanya melaksanakan perintah yang mempunyai dua keadaan (state) secara berurutan; misalnya : start/stop, up/down, tutup/buka, sinyal on/off dan lain-lain. Pengaturan sekuensial dapat dibagi menjadi tiga kategori sebagai berikut : 1. Sistem melakukan urutan berikutnya jika kondisi yang ditentukan sebelumnya terpenuhi (conditional control) 2. Sistem melaksanakan urutan berikutnya jika telah mencapai waktu yang telah ditentukan (time schedule control). 3. Sistem di mana waktu pelaksanaan atau interval waktu tidak penting, hanya urutan operasi yang telah ditetapkan yang dipentingkan (executive control). Contoh sistem pengaturan sekuensial : sistem pengaturan pada lampu lalu lintas, konveyor, lift, mesin cuci dan lain-lain. Sistem pengaturan proses Sistem pengaturan proses merupakan sistem pengaturan otomatis dimana keluarannya adalah suatu variabel seperti temperatur, tekanan, aliran, level cairan atau pH. Pengaturan proses secara luas digunakan di industri. Contoh sistem pengaturan proses adalah : 1. Pengaturan temperatur pada oven listrik 2. Pengaturan level air pada tandon air, dan lain-lain Servomekanik Servomekanik merupakan sistem pengaturan umpanbalik dimana keluarannya adalah variabel berupa posisi, kecepatan, atau percepatan. Oleh karena itu, istilah servomekanisme dan sistem pengaturan posisi adalah sinonim. 7 Pada umumnya, keluaran pada servomekanik diharapkan dapat mengikuti perubahan masukannya. Contoh servomekanik : 1. Sistem kontrol lengan robot, dimana lengan robot harus mengikuti jalan tertentu di ruangan yang telah ditentukan 2. Sistem pendaratan otomatis pesawat udara, dimana pesawat udara harus mengikuti jalan di angkasa yang telah ditentukan, dan lain-lain Sistem pengaturan loop terbuka Sistem pengaturan loop terbuka merupakan suatu sistem pengaturan yang keluarannya tidak mempunyai pengaruh terhadap aksi kontrol. Pada sistem pengaturan loop terbuka tidak terdapat jaringan umpan balik. Dengan kata lain, pada sistem pengaturan loop terbuka keluarannya tidak dapat digunakan sebagai perbandingan umpan balik dengan masukan acuan (setpoint). Contoh sistem pengaturan loop terbuka adalah sistem pengaturan nyala api pada kompor gas. Diagram blok dari sistem pengaturan nyala api pada kompor gas adalah sebagai berikut: Valve input Pin Pressure Regulator Ps Lidah api Besar kecilnya nyala api pada kompor gas tergantung pada tinggi rendahnya tekanan gas Ps yang diatur melalui valve input. Sehingga bisa dikatakan bahwa output nyala api open loop terhadap valve input. Sistem pengaturan loop tertutup Sistem pengaturan loop tertutup merupakan suatu sistem pengaturan dimana sinyal keluaran mempunyai pengaruh langsung terhadap aksi kontrol. Pada sistem pengaturan loop tertutup terdapat jaringan umpanbalik karenanya sistem pengaturan loop tertutup seringkali disebut sebagai sistem pengaturan umpanbalik. 8 Praktisnya, istilah pengaturan loop tertutup dan pengaturan umpanbalik dapat saling dipertukarkan penggunaannya. Contoh sistem pengaturan loop tertutup adalah sistem pengaturan temperatur pada oven listrik. Penjelasan lebih detail tentang sistem pengaturan temperatur pada oven listrik dapat dilihat pada bagian sistem pengaturan umpan balik. 9