BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa inggris communication) berasal dari comunicatus dalam bahasa latin yang artinya berbagai atau menjadi milik bersama.3 Dalam proses komunikasi, ada istilah komunikator dan komunikan. Komunikator adalah individu atau kelompok yang sedang mengadakan komunikasi dengan individu atau keompok yang lain, sedangkan komunikan adalah penerima pesan, berita atau informasi. Dengan kata lain komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Sedangkan menurut Berger & Chafe, Komunikasi adalah suatu pengamatan khusus terhdap produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda melalui pengembangan teori-teori yang dapat di uji dan di generalisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses, dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang.4 2.1.2 Komunikasi Massa Menurut pakar psikologis djalaludin rahmat, komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar , heterogen, dan anonym melalui media cetak atau elektronik, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.5 8 3 Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi. Universitas Terbuka. 1999. hal Wiryanto. Pengantar ilmu komunikasi. PT Grasindo. Jakarta. 2004. hlm3 5 Djalaluddin Rkhmat, Psikologi Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. 2004. hal 189. 4 9 Menurut laswel, proses komunikasi massa itu sendiri mengenal lima unsur pokok yaitu6 : 1. Siapa (who) ? 2. Berkata apa (say what) ? 3. Melalui saluran apa (in which channel) ? 4. Kepada siapa (to whom) ? 5. Dengan efek apa (with what effect) ? Meskipun sangat sederhana atau terlalu menyederhanakan fenomena komunikasi massa, formula ini telah banyak membantu dalam mengorganisir dan memberikan struktur pada kajian terhadap ilmu komunikasi massa. Selain dapat menggambarkan komponen-komponen dalam proses komunikasi massa, Laswell sendiri menggunakan formula ini untuk membedakan berbagai jenis penelitian komunikasi. Formula ini juga dapat dilihat atau disimak pada bentuk visualisasi berikut : Table 2.1.1 Model Komunikasi Laswell Siapa Komunikator Mengatakan Apa Melalui apa Kepada Efek siapa apa Control Proses komunikasi melalui media massa adalah sebagai proses penyampaian pesan yang mengandung arti lewat media massa seperti televisi, radio, surat kabar, 6 ibid hal 158 10 majalah dan film, yang ditujukan kepada khalayak luas, heterogen, anonym, dan tersebar luas dan tidak mengenal batas waktu. Komunikasi massa memiliki fungsi antara lain: 1. Memberikan informasi. 2. Mendidik. 3. Menghibur. 4. Mempengaruhi. 5. Pengawasan sosial. 6. Fungsi meyakinkan. 7. Menciptakan rasa kebersatuan. 8. Menganugerahkan sesuatu, dll. Fungsi komunikasi massa menurut Dominic (2001):7 1. Surveillance (Pengawasan). Fungsi pengawasan komunikasi massa dapat dibagi dalam dua bentuk utama 1). Warning or bewere surveillance (pengawasan peringatan); 2). Instrumental surveiveillance (pengawsan intrumental). Fungsi pengawasan peringatan terjadi pada saat ada suatu peristiwa atau kejadian bencana alam, efek dari tayangan serangan militer yang sangat mengancam, yang dimuat oleh media, yang tidak diketahui oleh banyak orang. 7 Elvinaro Ardianto, DKK. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, PT. Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2005, hal 15 11 Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat embantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. 2. Penafsiran (interpretasi). Fungsi penafsiran hamper sama dengan fungsi pwngawasan namun. Media massa tidak hanya memberikan informasi berdasarkan fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian yang penting. 3. Linkage (Pertalian). Media massa menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian)berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu hal. 4. Penyabaran nilai-nilai. Fungsi penyebaran nilai, disebut juga socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacup kepada cara, individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa mewakili gambaran masyarakat luas itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana masyarakat bertindak dan apa yang diharapkan oleh masyarakat. Dengan kata lain media massa mewakili kita dengan acara atau film yang kita amati dan harapan kita meniru nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Sebagai contoh banyaknya adegan kekerasan yang terdapat pada tayangan televisi, dapat menyebabkan anak berfikir pada metode bahwa kekerasan itu sudah layak terjadi dalam memecahkan persolan kehidupan sehari-hari mereka. 12 5. Enterteinment (hiburan). Media massa juga berfungsi untuk menghibur, terutama televisi. Televise adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan, hapir tiga atau epat tayangan televisi setiap hari merupakan tayangan hiburan.melalui berbagai acara yang ditayangkan di televisi, khalayak dapat memperoleh hiburan yang diinginkannya (diibutuhkannya). Sedangkan fungsi komunikasi massa secara khusus menurut Joseph De Vito, pada Karlinah dalam Karlinah, dkk(1999):8 1. Meyakinkan. Selain memiliki fungsi hiburan, media massa juga mimiliki fungsi penting lainnya yaitu fungsi meyakinkan atau persuasi, anatara lain: a. mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang; b. mengubah sikap atau kepercayaan nilai seseorang; c. menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu; dan d. dan memperkenalkan etika atau nilai tertentu. 2. Menganugerahkan status. Penganugerahan status terjadi apabila berita atau infomasi yang di sebar luaskan, yang melaporkan kegiatan individu-individu tertentu, sehingga prestise (gengsi) mereka menigkat. 3. Membius. Fungsi membius, merupakan fungsi media massa yang paling menarik dan paling banyak untuk dilupakan. Ini berarti bahwa apabila media 8 Elvinaro Ardianto, DKK. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, PT. Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2005, hal 23 13 menyajikan informasi tentang sesuatu, maka penerima percaya bahwa tindakan tertentu telah diambil. Akibatnya pemirsa atau penerima kedalam peristiwa itu, seakan-akan pemirsa berada dalam pengaruh narkotik. 4. Menciptakan rasa kebersatuan. Program televisi, berita di surat kabar telah membuat kita menjadi anggota suatu kelompok. Penyampaian pesan-pesan melalui media massa seperti, surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film (the big five of mass media),9 memiliki karakterristik sebagai berikut: 1. Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditujukan ke khalayak yang luas, heterogen, anonim, serta tidak mengenal batas grafis kultural. Maksudnya adalah dimana masyarakat luas yang bermacam-macam, tidak dibatasi oleh latar belakang pendidikan, penghasilan, ataupun status sosialnya, serta para khalayakpun tidak saling mengenal antara satu dengan yang lainnya. 2. Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. Isi pesan yang disampaikan haruslah menyangkut pada kepentingan orang banyak, bukan berdasarkan pada kepentingan pribadi, karena media massa adalah mencakup orang banyak yang terorganisasi didalam organisasi media. 3. Pola penyampaian pesan media massa. Pola ini berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas, bahkan mungkin tidak terbatas baik secara geografis maupun kultural. Karena karakteristiknya yang demikian, 9 S. Djuarsa Sendjaja, Ph.D, Dkk. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, hal 74. 14 media massa disebut sebagai massages multiplier atau memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan secara cepat dan terjangkau ke khalayak luas. 4. kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terorganisasi. Komunikator pada media massa bekerja malalui aturan organisasi dan pembagian kerja yang jelas. Identitas yang dibawa bukan semata-mata identitas pribadi, tetapi yang harus ditonjolkan adalah identitas organisasi atau atau kelompok. 5. Penyampaian pesan melalui media massa. Penyampaian pesan ini dilakukan secara berkala dan teratur, tidak bersifat kontemporer. 6. Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah. Umpan balik atau tanggapan dari pihak penerima (khalayak) lazimnya berlangsung secara tertunda, umpan balik yang ditujukan kepada media massa dapat berupa mempermasalahkan kebenaran dari isi pesan, kritik atas cara-cara media massa dalam menyampaikan pesan, atau dukungan terhadap suatu pesan tertentu. 7. Isi pesan yang disampaikan melalui media massa. Isi pesan yang disampaikan dapat mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, seperti kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya, dll, baik yang bersifat informatif, edukatif, maupun bentuk hiburan. 2.2 Media Komunikasi Massa Medi massa merupakan alat atau sarana yang diciptakan untuk meneruskan pesan komunikasi kepada khalayak. Ada berbagai cara dalam menyampaikan pesan komunikai massa, yaitu: melalui poster, brosur, pamphlet, majalah, surat kabar, radio, 15 film, dan televisi dan sebagainya. Dari berbagai cara tersebut hanya ada beberapa cara saja yang sangat efektif dalam penyebaran kounikasi massa yaitu melalui koran, majalah, film, radio, televise dan internet. Media menunjukkan bukan hanya apa yang dapat dan harus dipikirkan tetapi juga bagaimana masyarakat sendiri yang harusberfikir mengenai realitas, tidaklah mengherankan jika media lalau menjasi ajang untuk pertarungan berbagai kepentingan, dan media juga merupakan pesan yang didalamnya mengandung daya untuk mempengaruhi dan mendesak pendapat sehingga terjadinya perubahan didalam masyarakat.10 2.2.1 Televisi sebagai media massa Perkembangan media televisi begitu pesat, hal ini ditunjang oleh semakin berkembangnya teknologi audio visual. Dengan berkembangnya teknologi komunikasi khususnya media televisi, kita dengan mudah akan mendapatkan informasi dari peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia dengan cepat, dan dalam waktu yang bersamaan. Dengan kata lain kita dapat memperoleh informasi informasi yang hangat, dari berbagai peristiwa yang sedang terjadi di berbagai belahan dunia. 2.2.2 Pengertian Televisi Televisi adalah salah satu media massa yang menyampaikan pesan / informasi yang bersifat audio visual, sehingga khalayak yang menotonnya dengan mudah mencerna makna dari pesan atau informasi yang disampaikan. 10 Subandy Ibrahim & Hanif Susanto, Wanita dan Media, PT Remaja Rosdakarya. Bandung, 1998, hal 207. 16 Setiap stasiun televise harus memiliki program yang menarik, karena program televise adalah acara atau rencana.11 Karena setiap stasiun televise harus memiliki program acara yang akan disiarkan kepada penonton. Seiring dengan perkembangan zaman, informasi yang disiarkan melalui media televisi dapat diterima disemua Negara secara serempak. Melalui satelit, televisi mampu memancarkan siarannya ke berbagai Negara di dunia, hingga ke wilayah terpencil sekali pun. 2.2.3 Karakteristik Televisi Selain sebagai sarana komunikasi massa yang baik, televise juga mempunyai unsure karakteristik sebagai berikut: 1. Pesan yang disampaikan bersifat Audiovisual (bisa di dengar dan dilihat secara bersamaan). 2. Informasi yang disampaikan melalui pemancar atau transmitter. 3. Penyampaian informasinya bersiifatnya periodik, dan tidak dapat di ulang (jadi penonton harus benar-benar menyimak informasi yang diberikan). 4. Menembus jarak dan waktu. 5. Pengoperasiannya lebih kompleks. Dalam penayangan sebuah program acara televisi, memerlukan banyak orang yang terlibat di dalamnya. Dan itu terdiri dari produser, pengarah acara, pengarah tekhnik, peñata artistic, peñata cahaya, peñata suara, peñata pakaian, peñata rias, dsbg. Undang-undang penyiaran menetapkan empat macam lembaga penyiaran, yaitu lembaga penyiaran public, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas, lembaga penyiaran berlangganan.11 11 Morissan. Media Penyiaran. Strategi Mengelola Radio & Televisi. Ramdina Prakasa. 2005. 17 2.2.4 Program Televisi Menurut kamus WJS Purwodarminto, pengertian program adalah acara. Secara teknis program televise (television programming) dapat diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televise dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya.12 Program televisi di Indonesia umumnya di produksi oleh stasiun televisi itu sendiri, atau membeli produksi acara dari beberapa PH. Televisi memiliki jenis-jenis program yang variative, antara lain: 1. Program talk show. Talk show adalah program televisi yang meliputi banyak format, antara lain: vox-pop, kuis, interviewer,(wawancara) baik di dalam studio atau pun di luar studio dan diskusi planel di televisi.13 2. Program documenter Program documenter adalah suatu program yang produksinya dihadapkan dengan sesuatu yang nyata, factual(ada atau terjadi), dan esensial, bernilai atau memiliki makna. 14 3. Program berita Program berita adalah suatu sajian laporan berupa fakta dan kejadian yang sedang atau benar-benar terjadi, yang memiliki nilai aktual, fakltual, dan memiliki makna dan disiarkan melalui media secara periodik. 11 Morissan. Jurnalistik Televisi Muthakhir, Ramdina Prakasa. 2005 hAL 301-302 RM. Soenarto, Programa Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran, FFTV-IKJ PRESS, Jakarta 2007, hal 1. 13 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, PT.Pinus, Yogyakarta 2007, hal 67. 12 14 Ibid hal 145 18 4. Feature Adalah sebuah program yang membahas suatu pokok bahasan, suatu tema, diungkapkan lewat pandangan yang saling melenghkapi, tetapi dari sudut pandang yang berbeda.15 5. Program Magazine Program magazine adalah program majalah udara.16 Magazine hapir sama dengan feature namun contentnya lebih variative. 6. Kuis Adalah sebuah program dengan format kuis yang berisi pertanyaanpertanyaan yang akan diajukan oleh seorang presenter kepada peserta yang sudah dipilih, kemudian peserta yang berhasil menjawab pertanyaan akan diberikan hadiah berupa poin yang akan dikalikan dengan sejumlah uang tunai di segment akhir. 7. Musik Program musik dapat ditampilkan dalam dua format yaitu video klip atau konser dapat dilakukan di lapangan terbuka (outdoor) ataupun di dalam studio (indoor). Program musik ditelevisi saat ini bukan hanya ditentukan oleh penampilan atau kemampuan artisnya, tetapi juga dilihat dari segi conten segmentnya yang lebih variatif agar jadi lebih menarik. 8. Game show Merupakan sebuah program acara yang di pandu oleh satu atau dua orang perasenter, yang memiliki content berupa tantangan, permainan, dan kreativitas dari masing-masing peserta, dan setiap peserta yang berhasil meliwati tantangannya akan memperolah poin yang nantinya akan 15 16 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, PT.Pinus, Yogyakarta 2007, hal 186. Ibid hal 196 19 dikalikan dengan sejumlah uang pada segmnent terakhir, dan uang tersebut berhak dibawa pulang oleh peserta. 9. Program sinetron Merupakan program drama yang contentnya biasanya berupa fiksi. 10. Program spot Adalah suatu program yang ingin mempengaruhi dan mendorong pemirsa televisi, untuk tujuan tertentu. Spot merupakan program yang berdurasi sangat pendek, sekitar 10 detik sampai 15 menit.17 11. Reality show Program tayangan reality show merupakan salah satu media yang sengaja dirancang industri pertelevisian agar dapat memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat di dunia. Reality show ini juga dimanfaatkan sebagai ajang untuk menjadi terkenal dalam waktu yang sangat singkat.reality show merupakan format acara televisi non drama dan non fiksi. 2.2.5 Poses Pemprograman Siaran Televisi Lima hal yang harus di perhatikan dalam menyiapkan program siarantelvisi, yaitu:18 1) Pola siaran. Sebelum piñata program menyusun acara siaran, terlebih dahulu harus menyiapkan pola siaran. Programmer akan mengumpulkan terlebih dahulu referensi-referensi yang di butuhkan: isu yang berkembang di masyarakat, jangkauan siaran dari stasiun televisi itu sendiri, hasil jajak pendapat penonton, 17 pemasok-pemasok program produksi (rumah produksi, Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, PT.Pinus, Yogyakarta 2007, hal 1203 RM. Soenarto, Programa Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran, FFTV-IKJ PRESS, Jakarta 2007, hal 5 18 20 distributor), dan tentunya analisis bhan siaran yang mengacu pada kebijaksanaan umum siaran televisi. 2) Arahan Pola siaran. Untuk memolakan suatu acara siaran dibutuhkan wawasan arahan penyiaran program. Dari arahan itu diharapakan akan lebih memperkuat posisi perusahaan atau instansi pertelevisian yang bersangkutan. Arahan penyiaran televisi juga dimaksudkan sebagai rambu-rambu kebijakan pola siaran. Di bawah ini ada delapan arahan penyiaran televisI, yaitu:19 a) Penyiaran televisi diharapakan dapat menggalang dan menyalurkan pendapat umum yang konstruktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia. b) Dapat meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan kecerdasan kehidupan bangsa. c) Mengembangkan dan melestarikan budaya-budaya bangsa. d) Dapat menangkal pengaruh buruk terhadap tatanan nilai perikehidupan bangsa indonesiayang beraneka ragam. e) Dapat menikngkatkan peranan bangsa dan Negara di tengah-tengah pergaulan antar bangsa dalam ikut melestarikan ketertiban dunia. f) Meningkatkan watak, kepribadian bangsa, harkat dan martabat bangsa. g) Dapat menimbulakan kesadaran hokum dan terpeliharanya ketertiban umum dan rasa kesusilasan. h) Dapat meningkatkan upaya bagi kesuksesan pembangunan nasional. 3) Perubahan Pola Acara 19 Undang- undang no 32 tahun 2002 tentang penyiaran 21 Pola acara siaran dapat diubah sesuai keadaan. Kendati demikian, sebaiknya perubahan tidak dilakukan, karena perubahan acara yang seriang dilakukan dapat mengurangi simpati penonton. Penonton bisa menilai bahwa stsasiun televisi tersebut tidak professional, dan akan mengakibatkan penonton meninggalkan saluran atau kanal tersebut dan berpundah ke saluran lain. 4) Bahan program Apa saja yang terjadi dalam kehidupan ini dapat dijadikan sebagai bahan siaran. 5) Sistem Penempatan Program Siaran Yang dimaksud dengan system penempatan program siaran, masingmasing adalah: a) Program tahunan (yearly program) Perencanaan program tahunan berpijak pada tahun berlakunya menajement stasiun televisi bersangkutan. b) Program pekanan Yang dimaksud program pekanan atau mingguan adalah susunan program siaran dalam setiap minggunya. c) Program harian Penyusunan program harian didasarkan pada beberapa banyak bahan siaran yang tersedia. 2.2.6 Karakteristik Program Ada dua jenis karakteristik program televise antalain: 1. Program Informasi 22 Program informasi adalah segala jenis program iaran yang bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan informasi kepada khalayak. 2. Program Hiburan Program hiburan adalah segala jenis program yang berisi hiburan yang bertujuan untuk menghibur penontonnya Semua. Yang termsuk program informasi antara yaitu, program berita, feuture dan Documenter dll. Sedangkan yang termasuk program hiburan yaitu, reality, comedy, musik, dll. 2.3 Produksi 2.3.1 Proses Produksi Produksi berarti memwujudkan sebuah ide atau gagasan, kedalam sebuah proses produksi. Adapun tahapan-tahapan dalam proses produksi antara lain: 20 a. Pra-produksi Pra- Produksi merupakan kegiatan mencakup seluruh perisapan dan aktivitas sebelum ke studio atau lapangan pada hari pertama produksi. Tahap ini sangat penting sebab disinilah dilaksanakannya penemuan ide, persiapan, perencanaan yang baik dari sebuah produksi. Dimulai dari produser mencari dan menemukan ide/ gagasan, melakukan riset dan ide atau gagasan tersebut kemudian akan dikembangkan oleh seorang penulis nasknaskah, menjadi sebuah naskah. 20 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, PT.Pinus, Yogyakarta 2007, hal 39 23 Adanya perencanaan, tahap ini di mulai dari penyempurnaan naskah, penetapan jangka waktu kerja, pemilihan artis atau pembawa acara, penentuan lokasi yang akan dipakai untuk pengambilan gambar, dan menentukan kru, dan perencanaan biaya yang akan dikeluarkan pada saat produksi. Dan tahapan akhir adalah perencanaan produksi, mengurus dan membereskan semua kontrak (jika memakai artis/orang luar), surat-surat (surat izin untuk pengelola/pimpinan tempat yang akan digunakan untuk pengambilan gambar(jika diperlukan), penelitian, dan mempersiapkan dan melengkapi peralatan yang akan digunakan pada saat produksi. Ketiga tahapan ini sangat penting dalam pra-produksi. Dengan kata lain pra produksi itu adalah semua kegiatan mulai dari awal (pembahasan ide) sampai pelaksanaan shooting. Hal-hal yang termasuk kegiatan praproduksi antara lain penuangan ide, penulisan skrip, storyboard, program meeting, peninjauan lokasi, pengambilan gambar, production meeting, technical meeting, pembuatan dekor dan perencanaan lain yang mendukung proses produksi dan pasca produksi.21 b. Produksi Tahap produksi atau proses pengambilan gambar (shooting) dan pasca produksi merupakan mata rantai yang tidak boleh terputus. Karena kegitan tahapan tersebut adalah proses yang sangat dibuthkan dalam pembuatan program televise. Jika satu dari ketiga 21 Morissan. Jurnalistik Televisi Muthakhir, Ramdina Prakasa. 2005 hal. 301 24 tahapan tersebut tidak ikut serta, maka program yang dibuat tidak akan berjalan dengan baik.22 Produksi merupakan memproduksi suatu program tayangan dan mengintrerpretasikan konsep naskah produksi kedalam sebuah gambar yang bercerita. Sesudah perencanaan dan persiapannya selesai, barulah produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis/actor, dan Crew, mencoba mewujudkannya dalam sebuah gambar, susunan gambar yang dapat bercerita. Dalam pelaksanaan produksi ini, sutradara menentukan jenis sudut pengambilan gambar yang akan diambil dalam setiap segmen dan adegan. c. Pasca-Produksi Pasca produksi adalah semua kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap di siarkan atau diputar kembali. Kegiatan yang termasuk dalam pasca produksi antaralain penyuntingan (Editing), member ilustrasi, musik, efek, dan lainlain.23 Dalam hal ini ada dua macam tekhnik editing, yaitu:24 1) Editing offline dengan tekhnik analog. Kegiatan mencatat (loging) time code (nomor kode yang berupa digit freme, detik, menit, dan jam yang dimunculkan dalam gambar), yang dilakukan oleh seorang script boy/girl. 2) Editing online dengan tekhnik analog. Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Kemudian 22 sambungan-sambungan setiap shoot dan Morissan. , Media Penyiaran Strategi Mengelolah Radio dan Televisi, Ramdina Prakasa. 2005 ,hal 277. 23 Ibid, hal 278. 24 Fred Wibowo, Ibid, hal 40 25 adegan(scene) dibuat tepat berdasarkan catatan time code dalam naskah editing, begitu juga dengan sound aslinya, yang dimasukan dalam level yang sama atau seimbang. Setelah editing online siap barulah masuk kepada tahp mixing. 3) Mixing (pencampuran gambar dengan suara) Narasi yang sudah direkam, dan ilustrasi music yang sudah direkam, dimasukan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku, yang tertulis dalam naskah editing, dan harus di selaraskan keseimbangannya antara audio asli dengan sound effect. Setelah dimixing hasilnya di preview kembali. Apabila sudah siap maka program ini siap ditayangkan. 4) Editing offline dengan tekhinik digital. Pada dasarnya editing offline analog dengan digital sama saja, hanya saja editing digital menggunakn computer dengan peralatan yang khusus untuk editing. Tahap pertama adalah memasukan seluruh hasil shoot (gambar) yang dalam catatan dalam loging ke dalam hardisck sehingga menjadi sebuah file proses ini biasa disebut dengan capeture. Penyusunan gambar tidak harus disusun dengan urut. Setelah disusun dengan baik, di persatukan hingga tersusun secara uruut. Bahan offline ini langsung di buat menjadi online. 5) Editing online dengan tekhnik digital: Editing online dengan tekhnik digital sebenarnya hanya tinggal menyempurnakan saja, sekaligus memixing dengan musik 26 ilustrasi atau efek gambar dan sound efek.stelah semua sempurna hasil online ini akan dimasukan kembali dari file menjadi pita betacam SP atau pita dengan standar kualitas broadcasting. 2.3.2 Sruktur Organisasi Dalam Suatu Produksi Program Struktur organisasi sebuah program di stasiun televisi, biasanya terdiri dari sejumlah jabatan, yaitu: 1. Producer Eksekutive (executive producer), adalah orang yang bertaggung jawab memilih para pemain serta para kru pendukung produksi (pemilihan pemain biasanya juga harus disetujui oleh manajent stasiun televisi). Produser eksekutif terkadang juga ikut menulis cerita dan bahkan menjadi sutradara. 2. Direktur Fotografi (director fotography), adalah orang yang bertanggung jawab agar penampilan program terlihat bagus. Ia bertanggung jawab terhadap aspek artistic audio visual yang terkait dengan pencahayaan dan sebagainya. 3. Produser (producer), adalah orang yang bertanggung jawab mengubah ide/gagasan kreatif kedalam konsep yang praktis dan dapat dijual. Produser juga terkadang ikut membantu tugas produser eksekutif. 4. Penulis Skrip (scriptwriter), orang yang menulis synopsis dan naskah cerita. 5. Sutradara, adalah orang yang bertanggung jawab menerjemahkan katakata tertulis (skrip) suara atau gambar tertentu. Sutradara juga bertanggung jawab mengatur tingkat dramatisasi cerita, kecepatan, dan aliran suara, dan gambar setiap adegan. 27 6. Asisten Sutradara, orang yang membantu tugas sutradara televise/film, dalam melaksanakan pekerjaannya, yaitu mengawasi asper kreatif dari suatu produksi. 7. Penata cahaya, adalah orang yang bertugas sebagai piñata cahaya disebut juga Lighting Director, yang bertugas mengatur dan menyesuaikan intensitas cahaya. 8. Juru Kamera, adalah orang yang bertugas mengontrol operasional kamera film dan video. 9. Audio Mixer, adalah orang yang bertanggung jawab terhadap seluruh aspek perekaman suara. 2.4 Program Musik Program hiburan di perindustrian televisi pada saat ini terus berkebang dan terus meningkat, khususnya di dunia musik. Karena musik sudah menjadi salah satu bagian dari kebutuhan kehidupan manusia. Program musik adalah program yang menyuguhkan tentang musik dalam bentuk video klip atau konser yang dapat dilakukan di lapangan terbuka (outdoor) ataupun di dalam studio (Indoor), selain itu program musik juga dapat memberikan informasi seputar musik melalui chart musik. Program musik ditelevisi saat ini bukan hanya ditentukan oleh penampilan atau kemampuan artisnya, tetapi juga dilihat dari segi conten segmentnya yang lebih variatif agar jadi lebih menarik Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda – beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Defenisi sejati tentang music juga bermacam – macam: a. Bunyi atau kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh pendengar 28 b. Suatu karya seni dengan pokok dan pendukungnya. c. Segala bunyi yang dihaslkan secara sengaja olehseseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai music. Dalam produksi program music banyak nilai – nilai seni yang sangat luas. Dimana tayangan music ini telah mampu meberikan kebahagian terhadap seseorang dalam bentuk hiburan. Berikut ini adalah jenis-jenis music yang biasa sitampilkan pada program televise di Indonesia: pop, jaz, dangdut, metal, rock, klasik dsb. Di dalam menciptakan sebuah Program music yang menarik dapat menggunakan berbagai bentuk format, salah satunya adalah dengan menggunakan format music klip. Dengan variasi ilustrasi pemandangan atau suasana lewat efek animasi sebagai latar belakangnya serta dipandu dengan penyanyi dan back-voice-nya yang menjadi format music klip yang konvensional. 25 Program musik merupakan sajian entertain yang dapat dipelajari dan dapat menghibur, karena seluruh isian materi produksinya adalah berupa Full hiburan. Maka dari itu program musik dengan gagasan seperti ini biasanya sangat diminati dan sangat digemari oleh kaum muda atau para pecinta musik itu sendiri.26 25 26 ibid Hal 60 Ibid. hal 61