PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini situs web universitas tidak hanya menjadi representasi universitas tersebut di dunia maya tapi juga menjadi media penyebaran informasi atau pengetahuan yang dimiliki oleh universitas tersebut. Aktivitas di dunia maya tersebut dapat dicerminkan berdasarkan impact dan size situs tersebut. Cybermetrics Lab sebuah grup riset dari Spanyol membuat pemeringkatan universitas di dunia menggunakan pendekatan bibliometric dan informetric yang disebut Webometrics Ranking of World Universities. Webometrics Ranking kemudian menjadi populer dan menjadi parameter apakah suatu universitas baik atau tidak berdasarkan indikator-indikator Webometrics. Peringkat yang dibuat Webometrics diumumkan dua kali dalam satu tahun atau enam bulan satu kali. Dengan demikian perlu dibuat suatu sistem yang dapat mensimulasikan pemeringkatan yang dilakukan oleh Webometrics. Simulasi ini digunakan untuk mengetahui posisi atau peringkat serta berapa nilai indikator suatu universitas dari hari ke hari. Selain itu universitas bisa lebih fokus meningkatkan indikator-indikator Webometrics yang kurang untuk meningkatkan peringkat universitas tersebut di edisi yang mendatang. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah: mempelajari dan mengidentifikasi cara perhitungan peringkat universitas menurut Webometrics, membangun sebuah sistem berbasis web yang dapat menentukan peringkat terbaru suatu universitas berdasarkan model perhitungan Webometrics. Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah: situs universitas yang diambil adalah universitas yang masuk 10 besar dunia menurut Webometrics pada Januari 2010 dan universitas yang berasal dari Indonesia, proses pengambilan data dan penghitungan nilai dan peringkat situs dilakukan satu kali per hari, penghitungan nilai mengikuti model penghitungan yang dipublikasikan oleh Webometrics, aspek-aspek di luar parameter model perhitungan seperti regulasi tidak diperhitungkan. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: dapat memberikan informasi terbaru peringkat universitas berdasarkan model perhitungan Webometrics, dapat menjadi salah satu rujukan atau bahan koreksi bagi universitas untuk meningkatkan indikator Webometrics universitas, dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam penilaian lomba web situs unit kerja Institut Pertanian Bogor. TINJAUAN PUSTAKA Webometrics Ranking Webometrics merupakan ilmu yang mempelajari aspek kuantitatif dari konstruksi dan penggunaan sumberdaya informasi, struktur dan teknologi di Web menggunakan pendekatan bibliometrics dan informetrics (Björneborn & Ingwersen 2004). Bibliometrics adalah studi kuantitatif dari unit fisik buku yang dipublikasikan atau unit dari bibliografi. Informetrics adalah studi tentang aspek kuantitatif informasi dalam bentuk apapun atau dengan kata lain tidak harus dalam bentuk buku atau jurnal. World Universities ranking on the Web merupakan inisiatif dari Cybermetrics Lab, grup riset dari Centro de Ciencias Humanas y Sociales (CCHS) bagian dari National Research Council (CSIC) yang merupakan badan riset publik terbesar di Spanyol. Webometrics Ranking of World Universities pertama kali dipublikasikan pada tahun 2004, dan diperbarui setiap enam bulan. Data dikumpulkan pada Januari dan Juli tiap tahun dan dipublikasikan peringkat terbaru setelah satu bulan kemudian. Aktivitas universitas sangat kompleks dan multidimensi. Aktivitas universitas tersebut dapat dicerminkan melalui keberadaan situs web universitas tersebut. Pemeringkatan yang dibuat oleh Cybermetrics Lab dibangun dengan menggabungkan indikator-indikator yang mengukur aspek-aspek yang berbeda (Webometrics 2010). Indikator-indikator Webometrics yang benar-benar dipertimbangkan adalah total publikasi elektronik di situs utama universitas 1 (size) dan visibility halaman web menurut banyaknya external inlink yang mereka terima dari situs web lain (impact). Kedua variabel tersebut memiliki rasio 1:1. Aspek lain seperti desain, aksesibilitas, banyaknya pengunjung tidak termasuk aspek yang diperhitungkan dalam Webometrics. Komponen size dipecah menjadi tiga variabel yaitu banyaknya halaman web (20%), banyaknya dokumen dengan format pdf, doc, ps, dan ppt (15%), dan banyaknya paper atau jurnal yang ada di Google Scholar (15%). Sedangkan 50% sisanya untuk banyaknya sitasi (site link citations) (Aguillo 2009). Ada empat indikator yang menjadi ukuran suatu situs antara lain sebagai berikut: Size (S). Indikator ini merupakan banyaknya halaman yang terdapat di empat mesin pencari, yaitu Google, Yahoo, Live Search (sekarang Bing), dan Exalead, Visibility (V). Indikator ini menunjukkan total unique external link yang masuk (inlinks) yang didapatkan dari Yahoo Search, Rich File (R). Total publikasi akademik dalam file dengan format Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) dan Microsoft Powerpoint (.ppt), Scholar (Sc). Banyaknya paper dan sitasi untuk masing-masing domain yang terdapat di Google Scholar. Empat indikator di atas dinormalisasi menggunakan logaritma sehingga nilai maksimum untuk masing-masing indikator adalah satu. Indikator-indikator tersebut memiliki proporsi atau bobot yang berbedabeda. Menurut Aguillo (2009), cara penghitungan untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut: ( ) ( ) .......(1) ( ) ( ) ( .................................(2) ) ( ) ( ) )) ..................................(3) ( ( ( ) ( ..................................(4) ) ( ∑ ) ( ( ( ) ) ) ( ..............................(5) ...................................(6) ) ( ) Setelah diperoleh score untuk masingmasing situs, situs diurutkan secara menurun berdasarkan score tersebut sehingga diperoleh peringkat untuk masing-masing situs. Internet dan World Wide Web (WWW) Internet merupakan kumpulan dari ribuan jaringan individu atau organisasi yang saling terhubung. Salah satu bagian dari Internet yaitu World Wide Web (WWW). WWW merupakan jaringan global server Internet yang memberikan akses ke dokumendokumen yang dapat ditautkan baik secara lokal maupun jarak jauh. World Wide Web saat ini banyak digunakan sebagai salah satu sumber utama pencarian penelitian dan informasi melalui pustaka digital dan dokumen elektronik seperti e-journal (Jeyshankar & Babu 2009). Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa perangkat lunak adalah sebuah pendekatan yang mengintegrasikan proses, metode, dan alat bantu dalam pengembangan perangkat lunak dengan meninjau produksi perangkat lunak sebagai masalah utamanya. Dalam mengembangkan suatu sistem perangkat lunak terdapat berbagai model yang sering digunakan. Setiap model tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masingmasing, namun semuanya memiliki tahapan yang sama. Tahapan tersebut yaitu tahap analisis, perancangan, implementasi, dan pengujian (Pressman 2005). Metode Pengujian Black Box Pengujian black box atau pengujian fungsional adalah suatu pendekatan pengujian yang didasarkan pada spesifikasi komponen atau program. Pengujian yang dilakukan berfokus pada fungsional kebutuhan perangkat lunak. Sistem yang akan diuji adalah sebuah kotak hitam yang kemampuannya hanya bisa ditentukan dengan mempelajari masukan dan keluarannya. Pengujian hanya berfokus pada 2