1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cookies (kue kering) adalah salah satu jenis makanan ringan (camilan) yang sangat digemari masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan. Cookies pun beragam rasa, tergantung pada bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatannya seperti cokelat atau keju (Suarni, 2009). Pada dasarnya pembuatan cookies, menggunakan tepung terigu rendah protein sehingga tepung terigu dapat disubstitusi dengan tepung mocaf yang rendah protein dan tepung pisang kepok sebagai penambah aroma. Kelebihan dari tepung mocaf adalah bahan baku tersedia, harga murah dan penggunaannya yang luas yaitu sebagai substitusi atau menggantikan tepung terigu. Proses fermentasi menyebabkan komponen kimiawi tepung mocaf menyerupai tepung terigu (Salim, 2011). Kekurangan tepung mocaf, tidak mempunyai gluten (Tanjung dan Kusnadi, 2015). Bahan lokal lain yang memiliki prospek dan peluang ialah pisang. Pisang dapat menambah aroma pada produk makanan. Sifat dasar pisang mudah rusak dan cepat mengalami perubahan mutu dikarenakan kandungan airnya tinggi dan aktivitas proses metabolismenya meningkat setelah dipanen (Demirel dan Turban, 2003). Sifat pisang yang mudah rusak dapat diatasi melalui pengolahan lebih lanjut dalam bentuk produk olahan setengah jadi yaitu diolah menjadi tepung pisang, sehingga daya simpannya menjadi cukup lama. Salah satu jenis pisang di Indonesia, yang biasa diolah ialah pisang kepok. Menurut Palupi (2012) perlakuan perendaman menggunakan kalsium karbonat (CaCO3) dan natrium metabisulfit (NaS2O5) pada pisang tanduk dan kepok memberikan pengaruh nyata terhadap tepung pisang kepok dan pisang tanduk dari proksimat, serat, pati dan sifat organoleptik. Kelebihan tepung pisang kepok adalah mudah diolah atau diproses menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi, mudah dicampur dengan tepung dan bahan lainnya, dan menambah aroma pada produk. Kekurangan tepung pisang kepok adalah warna tepung yang 1 http://repository.unimus.ac.id cokelat dapat mempengaruhi warna pada produk (Kaleka, 2013). Tepung pisang kepok dan tepung mocaf adalah bahan-bahan yang dapat diformulasikan dalam pembuatan cookies. Penelitian tentang pembuatan cookies substitusi tepung mocaf atau substitusi tepung pisang kepok telah banyak dilakukan. Menurut Mulyani, et al. (2015) bahwa cookies bekatul yang disubstitusi tepung mocaf perbandingan (40:60) dengan penambahan margarine 95% menghasilkan perlakuan terbaik dengan kadar air 4,601%, kadar protein 3,82%, kadar lemak 37,87%, dan hasil uji organoleptik dengan nilai rata-rata terhadap rasa 69, warna 71, kerenyahan 65. Menurut Silfia (2012), mutu kue kering yang disubstitusi dengan tepung pisang kepok 20% memberikan hasil optimal dengan kadar air 3,55%, kadar abu 1,52%, protein 13,55%, tekstur, rasa dan aroma disukai serta tahan simpan lebih dari 16 minggu. Bahan dasar cookies ialah tepung terigu rendah protein (8-9,5%), karena cookies tidak melalui proses fermentasi seperti roti (Rosmisari, 2006). Pada penelitian ini, tepung terigu disubstitusi dengan tepung mocaf dan tepung pisang kepok. Tepung mocaf memiliki kadar protein 1,2% (Salim, 2011) dan memiliki kadar amilopektin 75% (Wardani, 2011). Tepung pisang kepok memiliki kadar protein 2,6% (Palupi, 2012), dengan kadar amilopektin 75,06% (Jenie, et al., 2009), dan berfungsi sebagai penambah aroma (Silfia, 2012). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh substitusi tepung mocaf dan tepung pisang terhadap kadar protein, daya kembang, dan sifat organoleptik cookies. B. Rumusan Masalah Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh substitusi tepung mocaf dan tepung pisang kepok terhadap kadar protein, daya kembang dan organoleptik cookies. 2 http://repository.unimus.ac.id C. Hipotesis Ada pengaruh substitusi tepung mocaf dan tepung pisang kepok terhadap kadar protein, daya kembang dan organoleptik meliputi warna, aroma, tekstur dan rasa cookies berbasis tepung mocaf dan tepung pisang kepok. D. Tujuan 1. Tujuan umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar protein, daya kembang dan organoleptik cookies berbasis tepung mocaf dan tepung pisang kepok. 2. Tujuan khusus a. Mengukur dan menganalisis kadar protein cookies berdasarkan variasi substitusi dengan tepung mocaf dan tepung pisang kepok. b. Mengukur dan menganalisis daya kembang cookies berdasarkan variasi substitusi dengan tepung mocaf dan tepung pisang kepok. c. Mengukur dan menganalisis karakteristik organoleptik cookies berdasarkan variasi substitusi dengan tepung mocaf dan tepung pisang kepok. E. Manfaat 1. Memberikan kontribusi dalam penganekaragaman pangan. 2. Memberikan informasi tentang pemanfaataan tepung mocaf dan tepung pisang kepok sebagai substitusi tepung terigu dalam pembuatan cookies. 3 http://repository.unimus.ac.id