artikel profil kegagalan konstruksi simbolik siswa

advertisement
Simki-Techsain Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
ARTIKEL
PROFIL KEGAGALAN KONSTRUKSI SIMBOLIK SISWA KELAS VII
PADA GENERALISASI POLA MELALUI TAKSONOMI SOLO
PROFILE OF THE SYMBOLIC CONSTRUCTION FAILURE OF CLASS
VII STUDENT ON THE GENERALIZATION OF PATTERNS THROUGH
SOLO TAXONOMY
Oleh:
NUR KHIKMAH
13.1.01.05.0085
Dibimbing oleh :
1. Khomsatun Ni'mah, M.Pd
2. Drs. Darsono, M.Kom
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2017
Simki-Techsain Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nur Khikmah | 13.1.01.05.0085
FKIP - Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id
|| 1||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
PROFIL KEGAGALAN KONSTRUKSI SIMBOLIK SISWA KELAS VII
PADA GENERALISASI POLA MELALUI TAKSONOMI SOLO
Nur Khikmah
13.1.01.05.0085
FKIP - Pendidikan Matematika
[email protected]
Khomsatun Ni'mah, M.Pd dan Drs. Darsono, M.Kom
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Nur Khikmah : Profil Kegagalan konstruksi simbolik siswa kelas VII paada Generalisasi Pola
melalui Taksonomi Solo, Skripsi, Pendidikan Matematika, FKIP UN PGRI Kediri, 2017.
Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa banyak siswa
SMP kelas VII yang belum menguasai materi pola bilangan. Kenyataan di lapangan menunjukkan
bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mengubah pola geometris ke dalam bentuk simbolik. Hal
itu bisa dilihat dari ketika siswa diberi soal untuk menentukan rumus pola ke-n ternyata masih
banyak siswa yang mengalami kegagalan dalam mengkonstruksi simbolik pada generalisasi pola.
Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana profil kegagalan konstruksi simbolik siswa
kelas VII pada generalisasi pola melalui Taksonomi SOLO pada level Relational? (2) Bagaimana
profil kegagalan konstruksi simbolik siswa kelas VII pada generalisasi pola melalui Taksonomi
SOLO pada level Extended Abstract ?
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif karena untuk mendeskripsikan letak
kesalahan dan penyebab kegagalan konstruksi simbolik siswa pada generalisasi pola melalui
Taksonomi SOLO. Metode pengumpulan data menggunakan tes dan wawancara serta
menggunakan triangulasi sebagai pengecekan keabsahan data.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara siswa dapat disimpulkan bahwa siswa yang mengalami
kegagalan pada level Relational adalah siswa tidak mampu menentukan rumus pola ke- n secara
simbolik dengan letak kesalahan subjek tidak menuliskan jawaban akhir dan penyebab kesalahan
terdapat pada kesalahan konsep ( siswa tidak bisa menghubungkan apa yang diketahui dari pola)
serta kesalahan operasi ( subjek salah dalam menghitung banyak ubin pada pola yang diketahui).
Sedangkan siswa yang mengalami kegagalan pada level Extended Abstract adalah siswa yang tidak
bisa mengaitkan rumus yang telah didapatkan sebelumnya untuk menentukan rumus umum yang
baru. Penyebab kesalahan siswa yaitu kurangnya nalar yang logis dalam menentukan ubin hitam
yang berbentuk persegi panjang pada pola ke- n. Serta kegagalan ini juga disebabkan karena siswa
tidak mengetahui bagaimana cara menyatakan pola ke-n dalam bentuk simbolik dan kurangnya
ketelitian dalam mengerjakan soal test.
KATA KUNCI : Kegagalan, konstruksi simbolik, Generalisasi, Taksonomi SOLO
I.
Nur Khikmah | 13.1.01.05.0085
FKIP - Pendidikan Matematika
LATAR BELAKANG
simki.unpkediri.ac.id
|| 2||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Matematika
satu
Dorfler (dalam Dinarti, 2014 : 1459)
bidang pendidikan yang dapat memberika
menyatakan bahwa generalisasi adalah “
rekomendasi dalam kehidupan kita sehari –
obyek dan sarana berpikir dan berkomunikasi
hari. Matematika juga dapat membantu kita
“. Dalam penelitian ini generalisasi berarti
untuk dapat berfikir secara logis, kritis, dan
mencari pola dan hubungan yang lebih luas
kreatif,.
serta mebuat koneksi dalam berbagai tingkat
Oleh
sangatlah
merupakan
karena
itu
salah
matematika
penting untuk diajarkan mulai
tingkat dasar hingga sampai perguruan tinggi
pemikiran matematis.
Stcey (dalam Dinarti, 2014 : 1459).
(dalam Lipianto dan Budiarto, 2013 : 1)
Dalam
mempelajari
bidang
Mason, Burton and
Mulligan dan Mitchelmore (dalam
studi
Dinarti , 2014 : 1459) menyebutkan bahwa
matematika, setiap individu dituntut untuk
pola matematika dapat digambarkan sebagai
mampu mengkonstruksi ide - ide dalam
keteraturan yang dapat diprediksi, biasanya
proses pemecahan masalah dalam kehidupan
melibatkan numerik, spasial , atau hubungan
sehari - hari. Menanggapi tuntutan tersebut
logis. Secara khusus, pola dipandang oleh
NCTM (dalam Chandra, 2013 : 252)
beberapa peneliti sebagai cara mendekati
menekankan bahwa siswa harus belajar
aljabar karena merupakan langkah mendasar
matematika dengan pemahaman, secara aktif
untuk
membangun
merupakan esensi matematika. Zaskia dan
pengetahuan
baru
dari
pengalaman dan pengetahuan sebelumnya.
Siswa
harus
bisa
membangun
generalisasi,
yang
Lijedahl , 2002 (dalam Dinarti, 2014 : 1459)
mengkonstruksi
Sumarmo (dalam Kartika, 2014 : 3)
pengetahuan matematika, membangun proses
menyatakan " Generalisasi adalah penarikan
koneksi matematis dan mengembangkan
kesimpulan umum berdasarkan jumlah data
kebiasaan
yang
berpikir
tentang
pemecahan
masalah matematika
Dalam
pembelajaran
".
Tahapan
generalisasi
menurut Mason (dalam Kartika, 2014 : 3) :
matematika
khususnya siswa SMP, banyak materi yang
belum dipahami dan dikuasai oleh beberapa
siswa. Mason et al (dalam Dinarti , 2014 :
1459) mengatakan bahwa generalisasi adalah
denyut jantung dari matematika. Menurut
Nur Khikmah | 13.1.01.05.0085
FKIP - Pendidikan Matematika
teramati
Proses kemampuan generalisasi
terdiri dari 4 tahap, yaitu : 1)
perseption
of
generality
(
mengenal sebuah pola ) ; 2)
expression of generality ( mampu
menguaraikan sebuah aturan atau
pola, baik secara numerik maupun
verbal ) ; 3) symbolic expression of
simki.unpkediri.ac.id
|| 4||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
genarality ( menghasilkan sebuah
aturan atau pola baru ) ; dan 4 )
manipulation of generality (
mampu menerapkan aturan atau
pola dari berbagai persoalan).
(dalam Subanji dan Nusantara , 2013 : 209)
Fakta sekarang ini dalam membuat
epistemologis, sebab psikologis, dan sebab
mengeksplorasi
penyebab
terjadinya
kesulitan matematika siswa berdasarkan
pandangan
guru,
yang
meliputi
sebab
generalisasi pola geometris maupun numerik,
pedagogis.
siswa
kesalahannya, bahwa siswa menjawab benar
belum
maupun
mampu
mengidentifikasi
memecahkan
masalah
Apabila
ditinjau dari kadar
tersebut
soal yang diberikan, akan tetapi tidak dapat
sesuai dengan kemampuan pemahaman yang
memberikan alasan kenapa dia menjawab
dimilikinya.
Kenyataan
soal tersebut.
menunjukkan
bahwa
di
mengalami
Kesalahan siswa dalam mengerjakan
kesulitan dalam mengubah pola geometris
soal matematika yang menyebabkan siswa
ke bentuk simbolik. Siswa belum bisa
mengalami kegagalan konstruksi ini perlu
menentukan rumus pola ke-n dari suatu pola
mendapat perhatian, karena jika tidak segera
geometris. Dalam hal ini dapat dikatakan
diatasi, kesalahan tersebut akan berdampak
bahwa siswa mengalami kegagalan dalam
terhadap pemahaman siswa pada konsep
mengkontruksi simbolik pada generalisasi
matematika berikutnya (dalam Subanji dan
pola.
Nusantara , 2013 : 209) . Untuk dapat
Hal
ini
sesuai
siswa
lapangan
dengan
pendapat
memperbaiki
kesalahan
yang
dilakukan
(Susanti, Parta, dan Candra, 2013 : 254)
siswa,
menyatakan bahwa kesulitan siswa dalam
sumber kegagalan. Salah satu cara untuk
memahami
untuk
matematika
mengalami
diperlukan
pengetahuan
mengidentifikasi
kesalahan
tentang
yang
kegagalan konstruksi simbolik matematika
dialami siswa sehingga siswa mengalami
disebabkan karena siswa tidak terbiasa
kegagalan dalam mengkontruksi simbolik
mengkonstruksi ide – ide dalam membuat
pada
koneksi
melakukan pengamatan
antara
pengetahuan
baru
dan
generalisasi
pola
yaitu
dengan
secara langsung
pengetahuan lama dalam generalisasi pola.
mengenai kesalahan yang dilakukan siswa
Selain itu itu siswa cenderung mengharapkan
dalam menyelesaikan soal – soal tes . (Dalam
jawaban dari guru dan tidak berusaha
Putri dan Suparji, 2014 : 60)
mencari penyelesaiannya sendiri. Bingobali
SOLO adalah
Nur Khikmah | 13.1.01.05.0085
FKIP - Pendidikan Matematika
Taksonomi
salah satu teori yang
simki.unpkediri.ac.id
|| 5||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
digunakan
untuk mengidentifikasi proses
lalu jawabannya diperkuat dengan adanya
generalisasi pola siswa dan juga suatu alat
wawancara.
yang mudah untuk mengetahui, menyusun,
dikehendaki oleh peneliti dalam penelitian
dan menentukan tingkat kesulitan siswa
adalah dokumentasi, tes profil kegagalan
dalam menyelesaikan masalah matematika
konstruksi simbolik siswa, dan wawancara.
siswa,. (Dalam Dinarti, 2014 : 1460) Biggs
Dalam penelitian ini menggunakan analisis
dan Collin menyatakan bahwa Taksonomi
data
SOLO mengelompokkan tingkat kemampuan
mendeskripsikan profil kegagalan konstruksi
siswa
yaitu
simbolik siswa pada generalisasi pola melalui
prestructural, unistructural, multistructural,
taksonomi SOLO. Sedangkan pengecekan
relational, dan extended abstract.
keabsahan temuan dalam penelitian ini
pada
5
Berdasarkan
mengingat
level
berbeda
permasalahan
pentingnya
tersebut,
pembelajaran
matematika, maka peneliti tertarik untuk
melakukan
penelitian
guna
Pengumpulan
kualitatif
menggunakan
yang
data
digunakan
triangulasi
teknik,
yang
untuk
yaitu
dengan tes tulis dan wawancara.
III.
HASIL DAN KESIMPULAN
mengetahui
Setelah melakukan deskripsi kegagalan
alasan siswa gagal dalam mengkontruksi
konstruksi simbolik siswa pada generalisasi
simbolik pada materi pola berdasarkan level
pola melalui taksonomi SOLO, kesimpulan
Taksonomi SOLO .
analisis data secara keseluruhan dapat dilihat
II.
pada tabel berikut:
METODE
Penelitian
penelitian
ini
deskriptif.
termasuk
Pendekatan
dalam
yang
digunakan kualitatif. Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas VII-8 SMP Negeri 1
Nganjuk sebanyak 32 siswa yang di bentuk 2
kategori yaitu kategori gagal dalam level
Relational dan gagal dalam level Extended
Abstract.
Instrumen yang digunakan yaitu soal
tes dan pedoman wawancara. Peneliti menilai
hasil tes dengan indikator taksonomi SOLO
Nur Khikmah | 13.1.01.05.0085
FKIP - Pendidikan Matematika
Tabel 4.20 Profil Kegagalan
konstruksi simbolik siswa pada
Generalisasi melalui Taksonomi SOLO
Level Relational
S
u
b
j
e
k
Indikator
Kegagalan
siswa pada
generalisasi
pola level
Relational
Wawancara
Kegagalan
Kegagalan
siswa
siswa
berdasarkan
berdasarkan
penyebab
letak
kesalahan
kesalahan
A 1. Siswa tidak  kesalahan
 kesalahan
d mampu
konsep (
dalam
menentukan
siswa tidak
menyelesaika
( banyaknya
bisa
n soal
l ubin hitam
menghubung  kesalahan
) pada pola kekan apa yang
memahami
n secara
diketahui
soal
simki.unpkediri.ac.id
|| 6||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
S
u
b
j
e
k
Indikator
Kegagalan
siswa pada
generalisasi
pola level
Relational
Wawancara
Kegagalan
Kegagalan
siswa
siswa
berdasarkan
berdasarkan
penyebab
letak
kesalahan
kesalahan
numerik atau
untuk
 kesalahan
visual
membentuk
dalam
2.Siswa tidak
pola baru )
menuliskan
mampu
 lemahnya
jawaban akhir
menentukan
penguasaan
yang sesuai
rumus umum
prinsip
dengan
pola ke-n
permintaan
 kesalahan
(banyaknya
soal.
operasi (
ubin hitam
 Kurangnya
siswa salah
pada pola kedalam
mengetahui
n) secara
melakukan
pengetahuan
simbolik
operasi hitung prasyarat
)
yang baik (
kajian
terdahulu )
 Kurangnya
ketelitian
dalam
mengerjakan
soal
A 1.Siswa tidak  kesalahan
 kesalahan
t mampu
konsep (
dalam
( menentukan
siswa tidak
menyelesaika
l banyaknya
bisa
n soal
) ubin hitam
menghubung  kesalahan
pada pola kekan apa yang
dalam
n secara
diketahui
menuliskan
numerik atau
untuk
jawaban akhir
visual
membentuk
yang sesuai
2.Siswa tidak
pola baru )
dengan
mampu
 lemahnya
permintaan
menentukan
penguasaan
soal.
rumus umum
prinsip
 kurangnya
pola ke-n
memahami
(banyaknya
tentang
ubin hitam
konsep pada pola kekonsep dasar
n) secara
yang
simbolik
berkaitan
dengan pokok
bahasan yang
dibicarakan (
kajian
terdahulu)
S 1.Siswa tidak  kesalahan
 kesalahan
a mampu
konsep (
dalam
menentukan
siswa tidak
menyelesaika
( banyaknya
bisa
n soal
l ubin hitam
menghubung  kesalahan
) pada pola kekan apa yang
dalam
n secara
diketahui
menuliskan
Nur Khikmah | 13.1.01.05.0085
FKIP - Pendidikan Matematika
S
u
b
j
e
k
Indikator
Kegagalan
siswa pada
generalisasi
pola level
Relational
Wawancara
Kegagalan
siswa
berdasarkan
penyebab
kesalahan
numerik atau
untuk
visual
membentuk
2. Siswa tidak
pola baru )
mampu
 lemahnya
menentukan
penguasaan
rumus umum

prinsip
pola ke-n
(banyaknya
ubin hitam
pada pola ken) secara
simbolik
Kegagalan
siswa
berdasarkan
letak
kesalahan
jawaban akhir
yang sesuai
dengan
permintaan
soal.
kurangnya
memahami
tentang
konsep konsep dasar
yang
berkaitan
dengan pokok
bahasan yang
dibicarakan (
kajian
terdahulu)
S 1. Siswa salah  kesalahan
 kesalahan
i menentukan
konsep (
dalam
( banyaknya
siswa tidak
menuliskan
p ubin hitam
bisa
jawaban akhir
) pada pola kemengubah
yang sesuai
n secara
kesimpulan
dengan
numerik atau
ke dalam
permintaan
visual
bentuk
soal.
2. Siswa tidak
simbolik )
mampu
 kurang
menentukan
memiliki
rumus umum
nalar yang
pola ke-n
logis dalam
(banyaknya
menentukan
ubin hitam
ubin hitam
pada pola kepada pola ken) secara
n
simbolik
Berdasarkan
tabel
diatas,
terlihat
bahwa dalam mengkonstruksi simbolik pada
generalisasi pola level Relational setiap
subjek
penelitian
memiliki
penyebab
kegagalan dan letak kesalahan yang berbeda
dan adapun yang memiliki penyebab dan
letak kesalahan yang sama. Kegagalan paling
simki.unpkediri.ac.id
|| 7||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
fatal dilakukan oleh subjek Ad (l). Subjek Ad
(l) memenuhi indikator letak kesalahan jelas
dan juga penyebab kegagalan jelas. Ke empat
subjek Ad (l), At (l), Sa (l), Si (p)
mempunyai karakteristik yang sama yaitu
semuanya tidak bisa menuliskan rumus
umum ubin hitam pada pola ke-n secara
simbolik. Letak kesalahan yang sama yaitu
dalam menuliskan jawaban akhir dan juga
penyebab kegagalan yang paling utama
adalah siswa tidak mengetahui bagaimana
cara mengubah atau menuliskan rumus
umum ubin hitam pada pola ke-n dari
numerik atau visual ke dalam bentuk
simbolik. Hal ini juga dipengaruhi oleh
peran guru dalam mengajarkan materi pola,
guru tidak memberikan cara/trik membuat
rumus umum pada pola ke- n melainkan guru
hanya memberikan rumus secara instan.
Tabel 4.21 Profil Kegagalan konstruksi
simbolik siswa pada Generalisasi melalui
Taksonomi SOLO Level Extended Abstract
S
u
b
j
e
k
Kegagalan
siswa pada
generalisasi
pola level
Extended
Abstract
Wawancara
Kegagalan
Kegagalan
siswa
siswa
berdasark
berdasarkan
an
letak
penyebab
kesalahan
kesalahan
A 1. Siswa
 kesalahan  kesalahan
n
tidak
konsep (
dalam
mampu
siswa
menuliskan
(
menentuka tidak bisa
jawaban akhir
p
n
menghubu yang sesuai
)
banyaknya ngkan apa
dengan
Nur Khikmah | 13.1.01.05.0085
FKIP - Pendidikan Matematika
S
u
b
j
e
k
Kegagalan
siswa pada
generalisasi
pola level
Extended
Abstract
ubin hitam
pada pola
ke-n
secara
numerik
atau visual
2. Siswa
tidak
mampu
menentuka
n rumus
umum
pola ke-n
(banyakny
a ubin
hitam
yang
berbentuk
persegi
panjang
pada pola
ke-n)
secara
simbolik
3. Siswa
tidak dapat
mengaitka
n rumus
umum
pada pola
ke-n yang
sudah
didapatkan
untuk
menentuka
n konsep
baru
G 1. Siswa
e
salah
Wawancara
Kegagalan
Kegagalan
siswa
siswa
berdasark
berdasarkan
an
letak
penyebab
kesalahan
kesalahan
yang
permintaan
sudah
soal.
diketahui  kesalahan
dari pola)
dalam
 kurang
menyelesaika
memiliki
n soal ( Siswa
nalar yang
paham
logis
maksud soal
dalam
tetapi tidak
menentuka tahu cara
n ubin
menyelesaika
hitam pada nnya karena
pola ke-n
kurangnya
pengetahuan
 lemahnya
materi
penguasaa
n prinsip ( prasyarat )
siswa
tidak bisa
mengaitka
n rumus
yang telah
ditemukan
sebelumny
a untuk
membang
un konsep
baru)
 kesalahan
operasi
hitung (
siswa
salah
dalam
menghitun
g banyak
ubin hitam
yang
berbentuk
persegi
panjang
pada
setiap pola
)
 kesalahan  kesalahan
konsep (
dalam
simki.unpkediri.ac.id
|| 8||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
S
u
b
j
e
k
Kegagalan
siswa pada
generalisasi
pola level
Extended
Abstract
Wawancara
Kegagalan
Kegagalan
siswa
siswa
berdasark
berdasarkan
an
letak
penyebab
kesalahan
kesalahan
siswa
menuliskan
tidak bisa
jawaban akhir
menghubu yang sesuai
ngkan apa dengan
yang
permintaan
sudah
soal.
diketahui  Kurangnya
dari pola)
ketelitian
 kurang
dalam
memiliki
menyimak
nalar yang atau mengecek
logis
ulang setelah
dalam
mengerjakan
menentuka
n ubin
hitam pada
pola ke-n
 Kesalahan
operasi (
subjek
salah
dalam
menghitun
g banyak
ubin hitam
yang
berbentuk
persegi
panjang )
menentuka
n
banyaknya
ubin hitam
pada pola
ke-n
secara
numerik
atau visual
2. Siswa
tidak
mampu
menentuka
n rumus
umum
pola ke-n
(banyakny
a ubin
hitam
yang
berbentuk
persegi
panjang
pada pola
ke-n)
secara
simbolik
3. Siswa
tidak dapat
mengaitka
n rumus
umum
pada pola
ke-n yang
sudah
didapatkan
untuk
menentuka
n konsep
baru
T 1. Siswa
 kesalahan  kesalahan
s
salah
konsep (
dalam
menentuka siswa tidak menuliskan
(
n
bisa
jawaban akhir
p
banyaknya menghubu
yang sesuai
(
p
)
Nur Khikmah | 13.1.01.05.0085
FKIP - Pendidikan Matematika
S
u
b
j
e
k
Kegagalan
siswa pada
generalisasi
pola level
Extended
Abstract
)
ubin hitam
pada pola
ke-n
secara
numerik
atau visual
2. Siswa
tidak
mampu
menentuka
n rumus
umum
pola ke-n
(banyakny
a ubin
hitam
yang
berbentuk
persegi
panjang
pada pola
ke-n)
secara
simbolik
3. Siswa
tidak dapat
mengaitka
n rumus
umum
pada pola
ke-n yang
sudah
didapatkan
untuk
menentuka
n konsep
baru
Wawancara
Kegagalan
Kegagalan
siswa
siswa
berdasark
berdasarkan
an
letak
penyebab
kesalahan
kesalahan
ngkan apa
dengan
yang sudah permintaan
diketahui
soal.
dari pola)  Kurangnya
 kurang
ketelitian
memiliki
dalam
nalar yang
menyimak
logis
atau
dalam
mengecek
menentuka ulang setelah
n ubin
mengerjakan
hitam yang
berbentuk
persegi
panjang
pada pola
ke-n
 Tidak
mengetahu
i
bagaimana
cara
menyataka
n pola ke
dalam
bentuk
simbolik
Berdasarkan tabel di atas, terlihat
bahwa dalam mengkonstruksi simbolik pada
generalisasi pola level Extended Abstract
setiap subjek penelitian memiliki penyebab
simki.unpkediri.ac.id
|| 9||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
kegagalan dan letak kesalahan yang berbeda
serta adapun yang memiliki penyebab dan
letak kesalahan yang sama. Kegagalan paling
fatal dilakukan oleh subjek An (p). Subjek
1. Profil
Kegagagalan
Konstruksi
Simbolik Pada Generalisasi Pola Level
Relational
a. Karakteristik Umum Kegagalan Level
Relational
An (p) memenuhi indikator, letak kesalahan
Profil kegagalan konstruksi simbolik
jelas dan juga penyebab kegagalan jelas. Ke
siswa
pada
generalisasi
empat subjek
An (p), Ge (p), Ts (p)
taksonomi Solo pada level Relational secara
mempunyai karakteristik yang sama yaitu
umum adalah ke empat subjek Ad (l), At (l),
semuanya tidak bisa menuliskan rumus
Sa (l), Si (p) mempunyai karakteristik yang
umum ubin hitam yang berbentuk persegi
sama yaitu semuanya tidak bisa menuliskan
panjang pada pola ke-n secara simbolik,
rumus umum ubin hitam pada pola ke-n
siswa tidak dapat mengaitkan rumus umum
secara
pada pola ke-n yang sudah didapatkan untuk
penyebab kesalahannya, penyebab kegagalan
menentukan konsep baru. Letak kesalahan
terdapat pada kesalahan konsep ( subjek
yang sama yaitu dalam menuliskan jawaban
tidak bisa mengubah kesimpulan ke dalam
akhir dan juga penyebab kegagalan yang
bentuk
paling utama adalah siswa tidak mengetahui
kesalahan yang dilakukan subjek adalah
bagaimana cara mengubah atau menuliskan
dalam menuliskan jawaban akhir dan juga
rumus umum ubin hitam yang berbentuk
penyebab kegagalan yang paling utama
persegi panjang pada pola ke-n dari numerik
adalah siswa tidak mengetahui bagaimana
atau visual ke dalam bentuk simbolik. Hal ini
cara mengubah atau menuliskan rumus
juga dipengaruhi oleh
kurang nalar yang
umum ubin hitam pada pola ke-n dari
logis dalam menentukan menuliskan rumus
numerik atau visual ke dalam bentuk
umum ubin hitam yang berbentuk persegi
simbolik. Hal ini juga dipengaruhi oleh
panjang pada pola ke-n dari numerik atau
peran guru dalam mengajarkan materi pola,
visual ke dalam bentuk simbolik.
guru tidak memberikan cara/trik membuat
simbolik.
simbolik
Apabila
).
pola
melalui
dilihat
Sedangkan
dari
letak
rumus umum pada pola ke- n melainkan guru
hanya memberikan rumus secara instan.
Kesimpulan
b. Karakteristik khusus Kegagalan Level
Relational
Nur Khikmah | 13.1.01.05.0085
FKIP - Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id
|| 10||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Profil kegagalan konstruksi simbolik
siswa
pada
generalisasi
pola
melalui
taksonomi Solo pada level Relational secara
tepat sehingga subjek masih merasa kesulitan
dalam menentukan rumus umum ubin hitam
pada pola ke-n.
khusus terdapat pada tiap subjek. Subjek Ad
(l)
Subjek ke empat dalam mengerjakan
yaitu (1) subjek melakukan kesalahan
soal langkah yang subjek gunakan yaitu
menghitung. Hal ini disebabkan karena
dengan menjumlahkan banyak ubin hitam
subjek tidak teliti dan tergesa-gesa dalam
pada pola yang ditanyakan dengan jumlah
mengerjakan. (2) subjek Ad (l) juga belum
banyak ubin hitam pada pola sebelumnya.
bisa menentukan pola ke - n dari gambar
Subjek mengalami kegagalan karena subjek
yang
Dalam
belum mampu mengubah dari kesimpulan
mengerjakan subjek memulai langkahnya
yang sudah ditemukan secara numerik yang
dari banyak pola yang diketahui namun
diketahui dari gambar ke dalam bentuk
subjek
dan
simbolik. Hal ini disebabkan karena subjek
sudah
tidak mengerti cara menuliskan rumus umum
sudah
diketahui.
belum
menghubungkan
bisa
(3)
mengolah
informasi
yang
diketahui lainnya.
dari bentuk numerik ke bentuk simbolik.
Subjek ke dua yaitu subjek mampu
2.
Profil
Kegagagalan
Konstruksi
mengerjakan dengan cara mengidentifikasi
Simbolik Pada Generalisasi Pola Level
pola dari informasi yang diketahui yaitu
Extended Abstract
menghitung banyak pola dari sisi kiri dan
a. Karakteristik Umum Kegagalan Level
kanan gambar pola yang diketahui namun
Extended Abstract
subjek At (l) tidak bisa menuliskan ke dalam
Profil
kegagalan
konstruksi
bentuk simbolik Hal ini dikarenakan subjek
simbolik siswa pada generalisasi pola melalui
tidak mengetahui cara mengubah ke dalam
taksonomi Solo pada level Extended Abstract
bentuk simbolik.
secara umum adalah ke tiga subjek An (p),
Subjek ke tiga yaitu subjek Sa (l)
mengalami
kegagalan
karena
Ge (p), Ts (p) mempunyai karakteristik yang
dalam
sama yaitu semuanya tidak bisa menuliskan
mengerjakan subjek tidak melihat gambar
rumus umum ubin hitam yang berbentuk
yang diketahui subjek hanya menggunakan
persegi panjang pada pola ke-n secara
logika, namun dalam menggunakan logika Sa
simbolik. Siswa tidak dapat mengaitkan
(l) belum bisa menggunakan logika secara
rumus umum pada pola ke-n yang sudah
Nur Khikmah | 13.1.01.05.0085
FKIP - Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id
|| 11||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
didapatkan untuk menentukan konsep baru.
selanjutnya yaitu subjek mencari jarak antar
Apabila dilihat dari penyebab kesalahannya,
pola namun siswa tidak bisa melanjutkan
penyebab kegagalan terdapat pada kesalahan
pekerjaannya, subjek belum bisa mengubah
konsep ( subjek tidak bisa mengubah
dari yang langkah-langkah yang dikerjakan
kesimpulan ke dalam bentuk simbolik).
untuk membentuk rumus maupun menarik
Sedangkan letak kesalahan yang dilakukan
kesimpulan.
subjek adalah dalam menuliskan jawaban
Subjek ke dua yaitu Ge (p) subjek
akhir dan juga penyebab kegagalan yang
mampu mengerjakan soal post test dengan
paling utama adalah siswa tidak mengetahui
cara mengidentifikasi pola dari informasi
bagaimana cara mengubah atau menuliskan
yang diketahui yaitu melihat gambar pola
rumus umum ubin hitam pada pola ke-n dari
yang diketahui dan menuliskan banyaknya
numerik atau visual ke dalam bentuk
ubin hitam yang berbentuk persegi panjang
simbolik. Hal ini juga dipengaruhi oleh
namun
peran guru dalam mengajarkan materi pola,
menghitungnya. Selanjutnya subjek mencari
guru tidak memberikan cara/trik membuat
jarak
rumus umum pada pola ke- n melainkan guru
menyimpulkan
hanya memberikan rumus secara instan.
namun subjek tidak bisa menuliskan rumus
b. Karakteristik Khusus Kegagalan Level
umum ubin hitam yang berbentuk persegi
Extended Abstract
pada
antar
Ge
pola
(p)
salah
kemudian
dalam
bentuk
dalam
langsung
kata-kata,
panjang pada pola ke-n ke dalam bentuk
Profil kegagalan konstruksi simbolik
siswa
subjek
generalisasi
pola
melalui
taksonomi Solo pada level Extended Abstract
secara khusus terdapat pada tiap subjek.
simbolik. Hal ini dikarenakan subjek tidak
mengetahui cara mengubah ke dalam bentuk
simbolik.
Subjek
Ts
(p),
subjek
mampu
Subjek An (p) dalam mengerjakan soal post
mengerjakan soal post test dengan cara
test
menghitung
mengidentifikasi pola dari informasi yang
yang berbentuk
diketahui yaitu melihat gambar pola yang
persegi panjang yang dilihat dari gambar
diketahui dan menuliskan banyaknya ubin
yang
hitam yang berbentuk persegi panjang.
melakukan
banyaknya ubin
sudah
kesalahan
hitam
diketahui.
Kesalahan
ini
disebabkan karena subjek tidak teliti dan
Langkah
tergesa-gesa dalam mengerjakan. Langkah
menyimpulkan dalam bentuk kata - kata
Nur Khikmah | 13.1.01.05.0085
FKIP - Pendidikan Matematika
selanjutnya
subjek
langsung
simki.unpkediri.ac.id
|| 12||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
pada Kelas VII .Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya.
dengan menggunkan logika tetapi dalam
menggunakan logika Ts (p) belum bisa
menggunakan logika secara tepat sehingga
subjek
masih
merasa
kesulitan
dalam
menentukan rumus umum ubin hitam yang
berbentuk persegi panjang pada pola ke-n
secara simbolik . Hal ini disebabkan karena
subjek tidak mengerti cara menuliskan rumus
umum dari bentuk numerik ke bentuk
simbolik.
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Dinarti,
Siti.2014.Pelevelan
Proses
Generalisasi Pola Pada Siswa SMP
Berdasarkan
Taksonomi
SOLO.Malang: Universitas Negeri
Malang.
Hanif,
Mami
Suryana.2010.Pengaruh
Penerapan
Model
Pembelajaran
Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep
Matematika Siswa Kelas VIII SMP
Islam Durenan Trenggalek.Trenggalek:
STAIN Tulungagung.
Laisouw, Sujadi, Suyono.2013.Profil Respon
Siswa Dalam Memecahkan Masalah
Aljabar Berdasarkan Taksonomi SOLO
Ditinjau
dari
Minat
Belajar
Matematika.Surakarta:
Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Lipianto
dan
Budiarto.2013.Analisis
Kesalahan
Siswa
Dalam
Menyelesaikan Soal yang Berhubungan
dengan Persegi dan Persegi Panjang
Berdasarkan Taksonomi SOLO Plus
Nur Khikmah | 13.1.01.05.0085
FKIP - Pendidikan Matematika
Lukito dan Sisworo.2014.Matematika Untu
SMP/MTS
Semester
1.Jakarta:
Kementrian
pendidikan
dan
Kebudayaan.
Patilima, Hamid.2007.Metode
Kualitatif.Bandung: Alfabeta.
Putra,
Penelitian
Dwi
Harry.2013.Pembelajaran
Geometri dengan Pendekatan SAVI
Berbantuan
Wingeom
untuk
Meningkatkan
Kemampuan
Generalisasi
Matematis
Siswa
SMP.Bandung:
STKIP
Siliwangi
Bandung.
Putri dan Suparji.2014.Analisis Kesalahan
Siswa Dalam Menyelesaiakan Soal
yang Berhubungan dengan Konstruksi
Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi
SOLO Plus pada KelasX TGB SMK
Negeri
3
Surabaya.Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.
Subanji
dan
Toto
Nusantara.2013.Karakterisasi
Kesalahan Berpikir Siswa Dalam
Mengkonstruksi
Konsep
Matematika.Malang:
Universitas
Negeri Malang.
Sugiyono.2008.Matode
Penelitian
Pendidikan.Bandung: CV.Alfabeta.
Susanti, Parta, dan Chandra.2013.Profil
Berpikir Siswa Dalam Mengkonstruksi
Ide - Ide Koneksi Matematis
Berdasarkan
Taksonomi
SOLO.Malang: Universitas Negeri
Malang.
simki.unpkediri.ac.id
|| 13||
Simki-Techsain Vol. 01 No. 06 Tahun 2017 ISSN : XXXX-XXXX
Download