MENDETEKSI POLUTAN AIR TANAH DENGAN MEMANFAATKAN POWER SUPPLY SEBAGAI ALAT BANTU ELEKTROLISIS Muhammad Suyanto Jurusan Teknik Elektro IST AKPRIND Jogjakarta Email: [email protected], musyant@ yahoo.com ABSTRACT The aim of these research is to get information about the content of water pollutant in soil, which water are primary needed for human live for cooking and drinking. The raise of people affect to demand of fresh water. The problem is quality of drinking water going to worse, WHO has been established the maximum level of TDS meter of drinking water about 50 ppm. Packed drinking water (AMDK) which has distributed in market, has TDS value between 70-100 ppm, even there is reach 160 ppm. So it is not suitable as drinking water. Ground water has many contain heavy metal and dangerous if that has absorbed by human live.These an poisonous heavy metal as As, Cd, CR, Cu, Pb, Hg, Ni dan Zi (Wild, 1995).The result from water electrolyze detection has shown water with mineral over about ≥150 ppm indicated bright colour of pollutant and water with mineral less than about ≤ 25 ppm has shown lower temperature and interested yellowness of pollutant. Keywords: Power supply, pollutant, colour water INTISARI Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kandungan polutan air dalam tanah, karena air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, terutama untuk memasak dan minum. Dengan pesatnya perkembangan penduduk maka kebutuhan khususnya air bersih untuk masyarakat juga semakin bertambah. Masalahnya adalah dengan semakin buruknya kualitas air baku untuk air minum, yang banyak tercemari baik air tanah maupun air dalam kemasan. Menurut WHO menetapkan batas TDS maksimum air yang layak untuk diminum adalah 50 ppm, sedangkan saat ini banyak air minum dalam kemasan (AMDK) yang beredar dimasyarakat memiliki nilai TDS antara 70 s/d 100 ppm, bahkan ada yang mencapai 160 ppm, sehingga “sangat tidak layak untuk diminum” . Air tanah banyak mengandung logam berat dan berbahaya terutama apabila diserap dalam jumlah besar oleh mahluk hidup. Beberapa logam berat yang beracun tersebut adalah As, Cd, CR, Cu, Pb, Hg, Ni dan Zi(Wild, 1995). Hasil penunjukan alat pendeteksi air yang dielektrolisis menunjukkan bahwa air yang mengandung mineral cukup tinggi sekitar ≥150 ppm ternyata proses lebih cepat mengindikasikan tanda-tanda berupa warna yang sangat menyolok polutannya. Sedangkan air yang sedikit mengandung mineral ≤ 25 ppm dalam waktu yang lebih lama menunjukkan suhu lebih rendah dan warna hasil elektrolisis tidak keruh tetapi berwarna kekuning-kuningan. Kata kunci: power supplay, polutan air tanah PENDAHULUAN Latar Belakang masalah: Tenaga listrik merupakan sarana yang sangat penting dalam produksi maupun sarana kehidupan sehari-hari yang memegang peranan dalam upaya mencapai sasaran pembanggunan, dan kesejahteraan manusia menuju masyarakat modern. Karena itu perlu suatu tatanan, keserasian dan keselarasan dalam kehidupan manusia seutuhnya. Dengan adanya sumber tenaga listrik yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan, kehidupan manusia terasa nyaman dan aman dalam berkehidupan serta terhibur dalam bekerja. Maka dengan adanya listrik dengan cara melalui power suplay sebagai alat bantu, dapat dimanfaatkan sebagai sumber alat elektrolisis pendeteksi polutan air tanah berupa unsur organik maupun anorganik dan zat warna yang mencemari, sehingga kita akan lebih selektif dalam memilih produk air kemasan maupun air tanah yang sehat untuk dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Air adalah merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi manusia, terutama untuk memasak dan minum. Dengan pesatnya perkembangan penduduk maka kebutuhan khususnya air bersih untuk masyarakat juga semakin bertambah besar. Masalahnya adalah dengan semakin buruknya kualitas air baku untuk air minum, yang banyak tercemari baik air tanah maupun air dalam kemasan, disamping biaya produksinya membesar, hasilnya juga sering kurang baik. Salah satu problem atau masalah yang sering dijumpai pada air minum di dunia akhir-akhir ini yakni timbulnya senyawa yang 233 dinamakan Trihalomethanes atau disingkat THMs, sebagai akibat samping dari proses disinfeksi dengan gas khlor atau senyawa hipokhlorit. Menurut WHO menetapkan batas TDS maksimum air yang layak untuk diminum adalah 50 ppm, sedangkan saat ini banyak air minum dalam kemasan (AMDK) yang beredar dimasyarakat memiliki nilai TDS antara 70 s/d 100 ppm, bahkan ada yang mencapai 160 ppm, sehingga “sangat tidak layak aunatuk diminum” . Air tanah banyak mengandung logam berat dan berbahaya terutama apabila diserap dalam jumlah besar oleh tanaman, hewan dan manusia, namun demikian beberapa logam berat merupakan unsur esensial bagi tanaman atau hewan. Istilah logam berat menunjukkan paada logam yang mempunyai berat jenis lebih tinggi dari 5 atau 6 g/cm3. Namun pad kenyataannya dalam pengertian logam berat ini, dimasukkan pula unsurunsur metaloid yang mempunyai sifat berbahaya seperti logam berat sehingga jumlah seluruhnya mencapai lebih kurangg 40 jenis. Beberapa logam berat yang beracun tersebut adalah As, Cd, CR, Cu, Pb, Hg, Ni dan Zi(Wild, 1995). Namun harga peralatan pendeteksi yang beredar dipasaran masih cukup mahal, Oleh karena itu, dalam penelitian memanfaatkan power supplay sebagai alat bantu elektrolisis air tanah, mengingat alat tersebut membutuhkan tenga listrik sebagai sumber inputan. Listrik merupakan sarana yang sangat penting dalam produksi maupun sarana kehidupan sehari-hari yang memegang peranan dalam upaya mencapai sasaran pembanggunan, dan kesejahteraan manusia menuju masyarakat modern. Karena itu perlu suatu tatanan, keserasian dan keselarasan dalam kehidupan manusia seutuhnya. Dengan adanya sumber tenaga listrik yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan, kehidupan manusia terasa nyaman dan aman dalam berkehidupan serta terhibur dalam bekerja. Maka dengan adanya listrik dengan cara melalui power suplay sebagai alat bantu, dapat dimanfaatkan sebagai sumber alat elektrolisis pendeteksi polutan air tanah berupa unsur organik maupun anorganik dan zat warna yang mencemari, sehingga kita akan lebih selektif dalam memilih produk air kemasan maupun air tanah yang sehat untuk dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Mahalnya harga peralatan elektrolisis dipasaran masih menjadikan kendala untuk dimiliki, walaupun sekedar alat deteksi oleh karena itu hanya dengan memanfaatkan power supplay termodifikasi, dapat dimannfatkan sebagai alat elektrolisis untuk mendeteksi kondisi polutan air tanah dilihat dari unsur warnanya. Maka perlu dilakukan upaya penelitian yang berkaitan dengan bagaimana cara mendeteksi polutan air tanah dengan memanfatkan power supplay sebagai alat elektrolisis batas aman untuk kesehatan bagi tubuh manusia. Oleh karena itu dalam pemanfaatan sumber daya listrik yang bertegangan arus bolak-balik(AC), dapat diubah ke bentuk tegangan searah(DC) arus searah, sebagai sumber tegangan alat elektrolisis polutan air tanah. Tinjauan Pustaka: Melihat beberapa permasalahan yang dibicarakan pada latar belakang bahwa dengan menggunakan power supplay yang dimodifikasi dapat digunakan sebagai alat bantu elektrolisis mendeteksi pengetesan polutan air tanah, dengan menambah detektor logam besi(Fe), merupakan elektrode positif dan Aluminium(Al) sebagai elektrode negatif. Air merupakan kebutuhan pokok makluk hidup. Bila manusia tumbuhan dan hewan kekurangan air, maka akan mati. Pokoknya pengaruh air sangat luas bagi kehidupan, khususnya air untuk diminum. Orang akan dehidrasi atau terserang penyakit bila kekurangan cairan dalam tubuhnya. Persoalannya, saat ini kualitas air minum di kota-kota besar di Indonesia masih memprihatinkan. Kepadatan penduduk tataruang yang salah dan tingginya eksploitasi sumber daya air sangat berpengaruh pada kualitas air. Pendapat itu diungkapkan dua ahli air bersih dan limbah air “Arie Herlambang dan Nusa Idaman Said” dari pusat pengkajian dan penerapan Teknologi Lingkungan (BPPT). Proses elektrolisis sendiri merupakan suatu proses pemisahan komponen kimia menjadi elemen dengan menggunakan aliran listrik, pada umumnya alat tersebut terbuat dari logam yang merupakan elektrode-elektrode dengan muatan kutub negatif dan positif, yang apabila dilalui aliran listrik dan dicelupkan kedalam cairan pengahantar listrik(yang ada mineralnya), maka elemen kimia yang bermuatan negatif akan menuju kekutub positif dan sebaliknya. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa polusi air, udara dan tanah beriring dengan faktor lingkungan lain, menjadi penyebab 40 persen kematian manusia di dunia, kata pakar ekologi dari Universitas Cornell di Amerika Serikat (AS), David Pimentel ia memperkirakan, tiap tahunnnya sekitar 62 juta kematian atau 40 persen dari total kematian umat manusia di dunia disebabkan oleh faktor lingkungan, terutama zat polutan organik dan kimiawi yang terakumulasi dalam udara yang dihirup dan air yang diminum setiap hari. Kepmenkes No 907/Menkes/SK/VII?2002 tentang syarat dan pengawasan kualitas air minum “ Syarat air minum harus bebas dari bahan-bahan anorganik dan organik”. Dengan kata lain kualitas air minum harus bebas bakteri, zat kimia, racun, limbah berbahaya dan lain sebagainya” Parameter kualitas air minum yang berhubungan langsung dengan kesehatan, adalah berhubungan dengan mikrobiologi, seperti bakteri E-Coli dan total koliform yang berhubungan dengan kimia organik berupa arsenik, flourida, kromium, kadmium, nitrit, sianida dan selenium. Sedangkan parameter yang tidak 234 langsung berhubungan dengan kesehatan, antara lain berupa bau, warna, jumlah zat padat terlarut(TDS), kekeruhan, rasa dan suhu. Untuk parameter kimiawi berupa aluminium, besi, khorida, mangan, PH, seng, tembaga, sisa khor dan amonia. Salah satu cara untuk membuat alat bantu mendeteksi polutan air tanah berupa parameter yang tidak langsung dengan kesehatan berupa zat warna yang langsung dapat dilihat saat dilakukan proses elektrolisis, yaitu dengan cara mengubah tegangan AC ke DC dengan menggunakan komponen listrik berupa transformator dan elektronilka berupa bahan semi konduktor, atau diode yang mempunyai 4 elektrode yang disebut kutub sumber tegangan AC dan lainnya sebagai kutub positif(+) dan kutub negatif(-) oleh Ibrahim KF, 1979. Penurunan tegangan memerlukan transformator berupa peralatan listrik yang bearfungsi untuk menghubungkan ketegangan input arus bolak-balik 220 volt dan kemudiann diturnkan ke tegangan lebih rendah dengan perbandingan lilitan tegangan primer(Vp) dan tegangan sekundair(Vs), tergantung banyaknya lilitan masing-masing kumparan dan berbanding terbalik terhadap arusnya, sehingga dapat dituliskan dengan rumus: Vp/Vs=Np/Ns=I2/I1 (Ganti S, Delapari, 1986) Penguat operasi (operational amplifier/op-amp), rangkaian penguat sifat-sifat rangkaian ditentukan oleh unsur-unsur umpan-balik di luar rangkaian penguat. Karena itu kini penguat yang karakteristiknya ditentukan hanya oleh unsur-unsur umpan balik disebut penguat operasi (op-amp). Op-amp dapat diterapkan sebagai penguat, pembelah fasa, tapis aktif, tapis selektif, penyearah setengah gelombang, penyearah gelombang penuh, osilator sinus maupun osilator blok (Wasito, 1978). Transistor banyak digunakan antara lain untuk: penguat arus, membangkitkan getaran, mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah yang stabil, dan mencampurkan sinyal listrik. Dalam contoh penggunaannya transistor digunakan sebagai penguat arus. Pada arus input yang kecil dengan penguatan arus output yang besar (Sunarto, 1989). Teknologi MOS (Metal Oxid Semiconductor) telah memberikan solusi terhadap masalah yang terdapat pada pengembangan untai terpadu (Integrated Circuit). Masalah yang dimaksud adalah disipasi panas yang dengan untai MOS menjadi sangat berkurang. Disamping itu untai MOSFET lebih kecil dibanding dengan untai BJT (Thomas S.W, 2002). UPS (Uninterruptible Power Supply) digunakan untuk mengantisipasi listrik padam. Walaupun tidak sehandal UPS yang asli, rangkaian ini sedikit bermakna karena gampang dan mudah merakitnya. Dengan biaya yang relatif lebih murah dari pada membeli UPS yang asli. Dengan memanfaatkan IC CD 4047 yang beroperasi sebagai multivibrator pada frekuensi 50 Hz (Ferry, 2003). Menurut (Taufik,1999), dari berbagai ragam barang atau peralatan elektronik yang kita jumpai saat ini, dalam sistem pengubahan daya, terdapat empat jenis proses yang telah dikenal yaitu sistim pengubahan daya AC ke DC, DC ke DC, DC ke AC, dan AC ke AC. Masing masing sistem pengubahan memiliki keunikan aplikasi tersendiri, namun ada dua yang implementasinya kemudian berkembang pesat dan luas yaitu sistem pengubahan AC ke DC (DC power supply) dan DC ke AC (DC-AC Inverter). Tujuan dan Manfaat Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan dan harapan dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan dan informasi kesehatan dimasyarakat pada umumnya maupun secara praktis yaitu: 1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber bacaan bagi masyarakat, tentang sistem pemanfaatan air tanah, utamanya yang bersifat teknis dilapangan dan menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya dalam rangka pengembangan penelitian sistem perbaikan kualiatas air tanah dimasa yang akan datang. 2. Dapat memberikan informasi secara praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan perhatian bagi para pimpinan di bidang kesehatan masyarakat, pada industri atau pabrik tentang perlunya sistem peresapan air dalam tanah secara baik, sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan. 3. Kepada masyarakat, diharapkan dapat lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi air tanah yang layak diminum dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan masih rendah, sehingga sungai salah satu sumber daya alam rentan tercemar. 4. Air tanah di daerah pedesaan saat ini sudah banyak tercemar dengan penggunaan pertisida berlebihan di persawahan yang nkemudian mengalir kesungai dan dimanfaatkan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari. Tidak sedikit masyarakat desa mencuci dengan diterjen di sungai. 5. Memanfaatkan power supplay sebagai alat bantu elektrolisis pendeteksian awal apakah air tanah yang ada layak dikonsumsi, dengan cara mengamati perubahan warna selama proses elektrolisis. Alat elektrolisis yang dibuat, sebagai alat bantu dalam penelitian masih menggunakan transformator dengan penyearah berupa dioda dan kapasitor sebagai filter dan ditambah elektrode sebagai detektor yang dicelupkan kedalam air yang diuji. Biasanya air yang diuji mengandung unsur 235 logam berat pada suhu tertentu warna air akan berubah sesuai dengan kandungan logam yang ada didalamnya. Jadi pada prinsipnya alat elektrolisis yang sederhana ini, hanya dapat dipakai untuk mendeteksi apakah air mengandung unsur logam berat dilihat dari warna yang muncul selama proses elektrolisis. Oleh karena itu komponen transformator yang asas kerjanya memindahkan energi listrik dengan cara induksi melalui kumparan primer dansekundair, untuk merubah tegangan arus bolakbalik menjadi tegangan lebih tinggi atau lebih rendah dan tetap bertegangan bolak-balik(AC). Trafo yang merupakan tegangan lebih tinggi disebut Step Up dan yang lebih rendah disebut step down, dan pada dasarnya trafo tidak dapat membangkitkan daya, sehingga daya yang diberikan pada sisi primer selalu sama dengan daya pada skundairnya sehingga dapat dinyatakan persamaan (1). Ip x Vp = Is x Vs ........................................................ (1) dengan: Ip = arus pad akumpaeran primer Is = arus pada kumparan skundair Vp = tegangan pada klumparan primer Vp = tegangan pada klumparan skundair. Azas Kerja transformator, untuk mengetahui azas kerja transformator sebagai mana diperlihatkan pada gambar 1 yaitu: Inti trafo V1 E1 E2 V2 φ Kumparan Gambar 1: bentuk belitan trafo 1 fasa Apabila kedua ujung belitan primer, disambungkan dengan sumber tegangan arus bolak balik pada V1, maka akan mengalir arus sebesar I0 dalam lilitan primer yang akan menimbulkan fluksi magnet pada inti trafo. Kemudian fluksi magnet akan menginduksikan kekumparan sekundair sehingga antara kedua ujungnya terdapat tegangan sebesar V2 dan pada lilitan primer timbul GGL sebesar E1, demikian pula pada lilitan sekundair akan timbul GGL sebesar E2. Persamaan EMF Transaformator Hubungan yang berlaku pada sebuah transformator, dapat dilihat bahwa pertambahan harga flukdi dari nol sampai harga maksimum (φm) sebagaimana diperlihatkan pada gambar 2: arus Fluk Mak V (a) V1 N1 N2 V2 (b) 1 Cycle Gambar 2: Gelombang sinusoidal (a) dan bentuk konstruksi (b) V= ϕm. Sin 2 π f t .............................................................. ( 2 ) dengan: N1 = jumlah lilitan kumparan primer N2 = jumlah lilitan kumparan sekundair = fluksi maksimum dalam inti trafo ϕm f = frekuensi dalam cps 50 Hz Tahap pengerjaan dari alat inverter sebagai catu daya secara otomatis dimulai dari tahap perancangan, perakitan dan pemasangan komponen. Dari tahap perancangan menghasilkan sebuah rangkaian inverter sebagai rangkaian pengubah tegangan DC ke AC yang dipadukan dengan rangkaian Automatic Batery Charger sebagai sistem isi ulang dari akumulator. 1. Pembuatan gambar pada PCB (Printed Circuit Board) 236 PCB merupakan salah satu komponen bagian yang berfungsi sebagai media penyambungan antara komponen-komponen elektronik yang satu dengan yang lain. Cara penggambaran pada PCB adalah sebagai berikut: Penggambaran pada PCB dimulai dari pembersihan lapisan tembaga dari lemak yang mungkin menempel pada PCB dengan pembersih logam. Setelah itu PCB dikeringkan sampai benar-benar kering. Kemudian menggambar pola rangkaian alat pada PCB dengan menggunakan spidol permanen yang tidak larut dalam air. Diusahakan agar lapisan tembaga pada PCB tidak tersentuh oleh tangan atau terkena kotoran, setelah terbentuk gambar pola rangkaian, ditunggu hingga kering. 2. Pelarutan dengan Ferid Chloride (FeCl3) Proses pelarutan PCB ini bertujuan melarutkan lapisan tembaga pada PCB yang tidak tertutup oleh spidol sesuai dengan pola rangkaian. Sebagai bahan pelarutnya digunakan senyawa Ferid Chloride dengan proses sebagai berikut: a. Menyiapkan tempat pelarutan PCB. b. Memasukkan serbut FeCl3 dengan perbandingan yang cukup antara serbuk FeCl3 dengan air bersih dalam kondisi hangat sampai warna larutan berubah menjadi coklat kehitam-hitaman, karena temperatur air berpengaruh dalam kecepatan melarutkan tembaga pada PCB. c. Kemudian memasukkan PCB yang telah digambar pola didalam larutan tersebut sambil digoyang-goyang agar larutan tersebut dapat cepat melarutkan tembaga pada PCB yang tidak tertutup spidol. d. Angkat PCB dari larutan tersebut lalu dicuci dengan air bersih dan dikeringkan. 3. Pengeboran pada PCB a. Membuat tanda pada tiap-tiap tempat yang akan kita lubangi b. Melakukan pengeboran pada tempat-tempat tersebut dengan bor yang mempunyai putaran yang konstan. c. Membersihkan PCB yang telah dibor dengan menggunakan tinner. 4. Pemasangan komponen Pada waktu melakukan pemasangan komponen, yang perlu diperhatikan adalah saat pemasangan kaki-kaki yang terdapat pada komponen elektronik tersebut jangan sampai terbalik atau salah yang nantinya akan mengakibatkan rangkaian tidak akan bekerja. Pada saat penyolderan diusahakan agar hasilnya serapi mungkin agar kaki-kaki komponen tidak terhubung satu sama lain. Rangkaian Catu Daya, alat ini merupakan bentuk rangkaian sama dengan pengisi batery ( Baterry Charger) Pada rangkaian pengisi batery (power supplay), catu daya dapat input dari PLN 220 V AC kemudian diturunkan ke tegangan AC yang lebih rendah 15 volt, lalu melalui penyearah(rectifier) kemudian distabilkan menjadi 13,8 V DC. Dengan tegangan output sebesar 13,8 volt diharapkan dapat mengelektrolisis air yang lebih baik, jika dibandingkan dengan elektrolisis dengan tegangan yang lebih tinggi mengingat suhu tinggi akan merusak struktur mineral yang terkandung didalam air yang diuji. Adapun rangkaian power supplay atau catu daya dapat dilihat seperti gambar 3. AC MAIN 220 vOLT TRAFO STEP DOWN RECTIFIER TEGANAGAN OUTPUT 13,8 VOLT STABILISATOR Gambar 3: Rangkaian blok diagram Power Supplay HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengukuran memperlihatkan kondisi air tanah pada tabel1 dari beberapa sample air yang diambil dari beberapa tempat dan kondisi tertentu, saat akan(sebelum) dilakukan elektrolisis sample diukur tingkat ppm mineralnya dengan menggunakan alat TDS meter. 237 Tabel 1: data hasil pengujian air tanah berbagai tempat No Teg. Input AC ( volt ) Teg. Output Alat DC (volt ) Jenis Air tanah yang diuji 1 2 3 4 5 220 220 220 220 220 13,8 13,8 13,8 13,8 13,8 Air tanah dalam kemasan Air tanah perumahan Air tanah PDAM Air Hujan langsung Air hujan dari genting Pengukuran mineral dengan TDS meter (ppm ) Sebelum diuji 120 159 163 13 25 Setelah di uji Lama waktu pengujian (menit) Suhu selama pengujian 0C 92 112 125 9 13 25 25 25 25 30 40 40 40 20 25 Setelah dilakukan pengujian alat bantu elektrolisis, seprti diperlihatkan pada hasil analisis alat sebagaimana gambar 4 PENGUJIAN ALAT ELEKTROLISIS TEGANGAN AC(VOLT) 250 13,8 200 150 100 50 0 0 5 10 15 TEGANGAN DC (VOLT) Hub tegangan AC VS DC Gambar 4: Pengujian alat elektrolisis Hasil pengujian alat elektrolisis, baik dari tabel1 maupun dari gambar 4 memperlihatkan suatu nialai yang konstan sebesar 13,8 sesuai dengan keluaran yang diharapkan. Sehingga sebagai alat bantu elektrolisis sudah dapat dipandang sangat memadai, dibandingkan dengan alat yang dijual dipasaran mengingan alat yang dijual dipasaran tegangan outputnya masih sangan besar hingga 90 volt DC. SEBELUM DILAKUKAN PENGUJIAN(PPM) PENGUJIAN AIR SECARA ELEKTROLISIS 200 125; 163 112; 159 150 92; 120 100 50 13; 25 9; 13 0 0 20 40 60 80 100 120 140 SESUDAH DIKAKUKAN PENGUJIAN(PPM) HASILL PENGUJIAN Gambar 5: Hasil elektrolisis air sebelum dan sesudah diuji dengan alat pengukur TDSmeter dalam satuan ppm(part per million) Hasil analisis berdasar gambar 5 menunjukkan hasil bahwa air yang dianalisis berasal dari air tanah, menunjukkan nilai sebelum dan sesudah dilakukan analisis dengan bantuan alat berupa power supplay dc 13,8 volt dengan hasil secara signifkan menurun. KESIMPULAN 238 1. Pada rangkaian power supplay sebagai alat elektrolisis dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan lihat tabel hasil pengujian, dan dapat dikembangkan sebagai catu daya dapat digunakan untuk pengisi bateray atau akumulator secara otomatis. 2. Bila air tanah yang dideteksi dengan cara elektrolisis mempunyai kandungan mineral yang cukup tinggi, maka warna air cepat berubah sesuai dengan kandungan mineralnya. 3. Pada alat elektrolisis yang ada dipasaran mempunyai tegangan output lebih besar sekitar 90 volt DC, sehingga mengakibatkan struktur mineral air menjadi rusak akibatnya suhu meningkat lebih tinggi. Dalam waktu pengujian lebih cepat. 4. Pada rangkaian penyedia catu daya sebagai power supplay masih terdapat kelemahan di sisi outputnya pada saat pembebanan yang besar. Untuk itu masih diperlukan rangkaian tambahan agar pada saat pembebanan besar, tegangan output dapat dipertahankan pada 13.8 VDC (stabil). DAFTAR PUSTAKA Danon Aqua, 2006, Pengujian air yang akurat, http://www.aqua.com, diakses pada tanggal 08 februari 2008 Garzon,P and Eisenberg., 1998, Variation in the mineral content of commercially available bottled water implication for health and disease, Am J Med. Ganti, S. Depari., 1986, Teori dan Ketrampilan Elektronika, CV Armico Bandung. Idaman, N dan Hidayati, SM, 2000, Penghilang polutan organic didalam air baku air minum dengan proses biofilter tercelup, http://www.iptek.net.id/ind Ibrahim KF, 1979, Electronic System and technology, By Pitman Publishing Ltd. Michael Neidle., 1982, Elektrical Instalation Teknology, Macmillan Press Ltd. Van Harten, P dan Setiawan, 1991, Instalasi Listrik Arus Kuat Jilid II, Bina Cipta, Bandung Warsito, 2001, Vandemikum Elektronika, Edisi II, P.T Gramedia Pustaka Utama Jakarta Zuhal, 1988, Dasar teknik Tenaga listrik Dan elektronika daya, PT Gramedia Jakarta. 239