ELEKTROLISIS AIR UNTUK PRODUKSI HIDROGEN, VARIASI ELEKTRODA DAN TEMPERATUR Kelompok B.90.3.17 Sem.II-2000/2001 Paryono (13096068) dan Syariful Hakim (13096089) Pembimbing Dr.Ir. Isdiriayani N. Laboratorium Konversi Elektrokimia ABSTRAK Hidrogen sebagai sumber energi akan terus berkembang penggunaannya, termasuk penggunaannya dalam industri. Beberapa penggunaan hidrogen sebagai sumber energi telah ditemukan, sebagai contohnya adalah penggunaan hidrogen sebagai fuel cell. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dari proses elektrolisis air yang bertujuan untuk menurunkan biaya produksi. Banyak cara untuk memproduksi hidrogen, namun produksi hidrogen yang paling murni ( 99% )diperoleh dengan jalan elektrolisis air. Namun proses ini sangat bergantung pada harga dan ketersediaan sumber energi listrik. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan efisiensi arus dan kebutuhan energi listrik pada proses elektrolisis air dengan jalan memvariasikan jenis dan bentuk permukaan elektroda serta temperatur operasi, dengan menggunakan elektrolit KOH 0,1 M pada tekanan ruangan dan tegangan yang ditentukan dengan percobaan pendahuluan. Elektroda yang divariasikan adalah katoda sebagai tempat terjadinya reaksi reduksi yang menghasilkan hidrogen. Jenis katoda yang digunakan adalah nikel (Ni), nikel yang permukaannya dilapisi oleh nikel melalui proses electroplating, dan stainless steel 316. Sedangkan untuk anoda digunakan Pt-Ir yang berbentuk kawat spiral dengan panjang 20 cm dan diameter 0,5 mm.. Percobaan dilakukan selama satu jam dimana rapat arus dicatat pada tiap menitnya. Data yang akan diambil pada penelitian ini adalah temperatur operasi, jenis katoda, rapat arus, waktu elektrolisis, energi listrik yang dikonsumsi, dan jumlah hidrogen yang dihasilkan. Kondisi operasi lain yang dibuat tetap adalah tekanan, tegangan, dan konsentrasi elektrolit. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pengaruh temperatur terhadap kenaikan tegangan kerja dapat diabaikan. Perubahan tegangan antara temperatur 15oC – 80oC hanya sekitar 2%, sehingga pada setiap percobaan digunakan tegangan kerja yang sama untuk masing-masing elektroda.Penambahan luas efektif pada elektroda nikel melalui proses electroplating tidak memberikan hasil yang diharapkan, karena luas permukaan yang dipakai hanya 1x1 cm. Dari segi efisiensi dan konsumsi energi, katoda yang paling baik digunakan adalah nikel. Namun untuk kemungkinan aplikasi dalam industri sebaiknya digunakan stainless steel 316, karena selain murah dan mudah diperoleh stainless steel 316 mempunyai efisiensi dan konsumsi energi yang tidak jauh berbeda dengan nikel. Sedangkan untuk temperatur, efisiensi dan konsumsi energi yang paling baik ditemukan pada rentang 70oC-80oC.