PENGARUH KOMUNIKASI ATASAN-BAWAHAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT 3M INDONESIA, JAKARTA ABSTRAK Oleh: Missy Melita Semenjak era global menguasai dunia dan juga ilmu pengetahuan, ilmu komunikasi yang awalnya merupakan salah satu ilmu perpanjangan dan terspesifikasi, telah menjadi jembatan yang berfungsi untuk menghubungkan segala ilmu-ilmu yang terpisah tersebut. Ilmu-ilmu yang saling terkait dari seluruh aspek ilmu pengetahuan yang memengaruhi kehidupan manusia ikut berevolusi seiring dengan perkembangan manusia itu sendiri. Dalam ilmu komunikasi, terdapat dua mata rantai yang saling terkait di dalamnya, yaitu komunikasi organisasi, yaitu komunikasi yang diwujudkan dalam lingkup organisasi dalam bentuk komunikasi vertikal, horizontal dan sejajar, serta komunikasi interpersonal, yaitu komunikasi yang dilakukan oleh dua atau lebih individu dalam sebuah hubungan pribadi. Penelitian ini menitikberatkan pada komunikasi atasan-bawahan, yang merupakan wujud komunikasi dari gabungan kedua konsep tersebut, dan terbukti mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap keadaan psikologis para bawahan, yang tercermin dari tingkat motivasi mereka dalam bekerja. Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Komunikasi Atasan-Bawahan terhadap Motivasi Kerja Karyawan di PT 3M Indonesia, Jakarta” dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pada komunikasi atasan ke bawahan terhadap motivasi kerja karyawan di PT 3M Indonesia. Teori yang digunakan adalah komunikasi vertikal ke bawah (downward communication) yaitu komunikasi atasan-bawahan, dan teori motivasi kerja oleh F. Herzberg. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian yang bersifat eksplanatif. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode survei dengan instrumen data utama yaitu kuesioner. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah 61 orang staf PT 3M Indonesia, Jakarta. Analisis data menggunakan skala Likert dan pengolahan data menggunakan program komputer IBM SPSS 20.0. Hasil penelitian mencerminkan bahwa variabel bebas, yaitu Komunikasi Atasan-Bawahan memiliki pengaruh sebesar 22.6% terhadap variabel terikat, yaitu Motivasi Kerja, dan sisanya ditentukan oleh faktor lain yang tidak diketahui. Sedangkan angka persentase korelasi kedua variabel adalah sebesar 47.5%, yang mengindikasikan bahwa kondisi hubungan komunikasi atasan-bawahan terhadap motivasi kerja karyawan berada dalam level posifif dan sedang. Kata kunci: komunikasi organisasi, komunikasi vertikal, motivasi kerja xiii