Motivasi

advertisement
LEADERSHIP
SUPARMAN SUPRIADI, dr, MKes
SUBTOPIK BAHASAN :
 PENDAHULUAN
 PENGERTIAN ( DEFINISI ) KEPEMIMPINAN
 TEORI MOTIVASI
 HIRARKI DAN KEMAMPUAN MANAJER
 GAYA KEPEMIMPINAN
PENDAHULUAN
WHO, 1994 :
FIVE STARS DOCTOR
Community Leader.
Communicator.
Manager.
Decision Maker.
Care Provider.
MANUSIA ,
SENTRAL PENYELENGGARAAN FUNGSI2 MANAJEMEN
ADMINISTRASI
MANAJEMEN
KEPEMIMPINAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
“HUMAN RELATIONS”
MANUSIA
MAKNA DARI BAGAN :
1. Inti Administrasi adalah Manajemen.
2. Inti Manajemen adalah Kepemimpinan.
3. Inti Kepemimpinan adalah
Pengambilan Keputusan.
Keberhasilan manajer bergantung pd
kemampuan, kemahiran, dan kecekatannya
mengambil keputusan yg obyektif, rasional,
dan pragmatik.
MAKNA DARI BAGAN :
4. Tepat tidaknya suatu keputusan,
bukan terlihat pd proses pengambilannya,
tapi teruji dlm pelaksanaannya.
Pelaksanaan keputusan akan lebih lancar
bila sejak awal prosesnya melibatkan para
pelaksana, dg menggunakan pendekatan
“human relations” ( menempatkan manusia
pd posisi sentral ).
MAKNA DARI BAGAN :
5. Menggunakan pendekatan “human relations”
berarti bahwa :
Orientasi utama yg digunakan
dlm menjalankan roda organisasi adalah
orientasi yg berpusat pada manusia.
PENGERTIAN ( DEFINISI )
KEPEMIMPINAN
Pengertian ( Definisi ) :
Kemampuan mempengaruhi orang2
agar mereka berusaha mencapai
tujuan2 kelompok yg telah
ditentukan.
Pengertian ( Definisi ) :
Kemampuan mempengaruhi
perilaku orang lain sehingga
mereka mau dg ikhlas melakukan
sesuatu yg semula mungkin tidak
disenangi.
Pengertian ( Definisi ) :
Proses mengarahkan dan
mempengaruhi tugas yg berkaitan
dg kegiatan-kegiatan anggota
kelompok.
Pengertian ( Definisi ) :
Upaya menanamkan pengaruh
( dan bukan paksaan )
utk memotivasi karyawan
shg mereka bekerja sesuai dg
kehendak pemimpin, yaitu
pencapaian tujuan organisasi.
Utk menjalankan fungsi kepemimpinan
perlu pengetahuan dan keterampilan
tentang
teori motivasi dan komunikasi
PEMIMPIN ( MANAJER )
harus mampu :
• menimbulkan motivasi bagi orang lain
utk melaksanakan suatu pekerjaan,
• berkomunikasi scr baik dg orang lain.
TEORI
MOTIVASI
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
PRESTASI KERJA SESEORANG






MOTIVASI
PENGETAHUAN
SIKAP
KEMAMPUAN
PENGALAMAN
PERSEPSI PERANAN
MOTIVASI
merupakan
faktor yang paling menentukan
prestasi kerja seseorang.
Motivasi adalah suatu faktor
yg mendorong seseorang utk
melakukan perbuatan / kegiatan ttt.
Motivasi pd umumnya adalah
kebutuhan dan keinginan orang tsb.
Motivasi tiap orang berbeda-beda.
Proses timbulnya motivasi ( kebutuhan dan keinginan ) :
Rangkaian proses/interaksi yg terus menerus
didalam diri seseorang
dlm menghadapi lingkungan sekitarnya.
Persepsi diri
( proses mental yg terjadi dlm diri ).
Kebutuhan dan keinginan
( suatu sikap dan sifat ).
MOTIVASI
timbul melalui proses / interaksi
dalam menghadapi lingkungan,
yang terjadi secara bertahap :
1. PERHATIAN
2. PENGAMATAN
3. TANGGAPAN
4. IMAJINASI
5. INGATAN
6. PEMIKIRAN
7. MOTIVASI
Proses / interaksi dlm menghadapi lingkungan,
terjadi secara bertahap :
MOTIVASI
Pemikiran
Ingatan
Imajinasi
Tanggapan
Pengamatan
PERHATIAN
MOTIVASI KERJA KARYAWAN
Motivasi ( dorongan ) utk bekerja para karyawan,
sangat menentukan produktivitas organisasi.
Manajer harus selalu menimbulkan motivasi kerja
yg tinggi kpd karyawan.
MOTIVASI KERJA
MOTIVASI
FINANSIAL
MOTIVASI
NON FINANSIAL
• uang
• ‘insentif’
• pujian
• penghargaan
• pendekatan
manusiawi
• dll
TEORI MOTIVASI
( TEORI KEBUTUHAN MANUSIA )
TEORI HIRARKI KEBUTUHAN
( NEED HIERARCHY THEORY )
Abraham Maslow
TEORI DUA FAKTOR
( MOTIVATOR – HYGIENE THEORY )
Frederick Herzberg
TEORI ‘X‘ DAN TEORI ‘Y’
Douglas Mc Gregor
TEORI HIRARKI KEBUTUHAN
( NEED HIERARCHY THEORY )
Abraham Maslow
Aktualisasi
Diri
Penghargaan
Sosial
Rasa Aman
Fisik
HIRARKI DAN KEMAMPUAN
MANAJER
MANAJEMEN
Seni memperoleh hasil
melalui berbagai kegiatan orang lain,
dlm rangka pencapaian tujuan yg telah ditetapkan.
MANAJEMEN
Kelompok orang yg menduduki
berbagai jenjang dan jabatan kepemimpinan.
Tanggungjawab utamanya bukan lagi melaks sendiri berbagai
kegiatan operasional, melainkan menyelenggarakan berbagai
fungsi yg memungkinkan para pelaksana melaks tugas
operasionalnya dg efisien, efektif, dan produktif.
MANAJER
Lebih dituntut memiliki “human skills” ketimbang ketrampilan teknis
HIRARKI / JENJANG MANAJER
1. Top Manager ( Manajer Puncak ).
2. Middle Manager ( Manajer Madya ).
3. Lower Manager ( Manajer Rendah ).
Karakteristik tiap jenjang Manajer
dapat dilihat dari 5 aspek :
1. Keterampilan Manajerial ( Managerial Skills ).
2. Keterampilan hub antar manusia ( Human Skills ).
3. Cara Berpikir.
4. Kerangka Konseptual Yang Dituntut.
5. Sifat Pengetahuan Yang Diperlukan.
KETERAMPILAN MANAJERIAL
TM
HS
MM
LM
TS
TS
HS
HS
TS
TENAGA PELAKSANA
TS
Semakin tinggi kedudukan seseorang
pd jenjang kepemimpinan dlm suatu organisasi,
Human Skills semakin dominan
Technical Skills semakin tidak relevan
CARA BERPIKIR MANAJER
TM
MM
LM
Holistik dan Integralistik
Departemental /
Inkremental
Departe
mental
Atomik
Atomik
Atomik
TENAGA PELAKSANA
Atomik
Semakin tinggi kedudukan seseorang
pd jenjang kepemimpinan dlm suatu organisasi,
cara berpikir yg diperlukan adalah
yg bersifat Holistik dan Integralistik.
Semakin rendah kedudukan seseorang
pd jenjang kepemimpinan dlm suatu organisasi,
cara berpikir yg diperlukan adalah
yg bersifat Departemental / Inkremental
( terbatas hanya pd bag2 ttt dlm organisasi,
meskipun keterikatannya pd organisasi
sbg keseluruhan tetap dipertahankan ).
Pada tingkat Pelaksana,
cara berpikir yg diperlukan cukup bersifat Atomik
( terbatas hanya pd tugas yg harus dilaksanakan,
tanpa melupakan interdependensi
antara satu tugas dg tugas lainnya )
KERANGKA KONSEPTUAL MANAJER
TM
Stratejik
MM
LM
Taktis
Teknis
Teknis
Teknis
Operasional
TENAGA PELAKSANA
Operasional
SIFAT PENGETAHUAN MANAJER
TM
MM
LM
Generalis
Generalis
Generalis
Spesialis
Spesialis
Spesialis
TENAGA PELAKSANA
Spesialis
GAYA
KEPEMIMPINAN
GAYA / TIPE KEPEMIMPINAN
• OTOKRATIK
• PATERNALISTIK
• KHARISMATIK
• LAISSEZ FAIRE
• DEMOKRATIK
SETIAP GAYA MEMILIKI KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Karakteristik setiap Gaya / Tipe Kepemimpinan
dapat dilihat dari 5 aspek/kriteria :
1. Pengambilan keputusan.
2. Pemeliharaan hubungan atasan-bawahan.
3. Pandangan thd tkt kedewasaan bawahan.
4. Orientasi dlm pemenuhan kebutuhan bawahan.
5. Persepsi ttg pelaksanaan tugas bawahan.
GAYA / TIPE
OTOKRATIK
• Pengambilan keputusan : sendiri - - - > beritahukan.
• Pemeliharaan hub atasan-bawahan : formal.
• Pandangan ttg tkt kedewasaan bawahan : bawahan
lebih rendah - - - > atasan bergaya memerintah
( bukan mengajak ) !
• Orientasi dlm pemenuhan kebutuhan bawahan :
sangat normatif !
• Persepsi ttg pelaksanaan tugas bawahan : orientasi
kekuasaan ( orientasi penyelesaian tugas ), bukan
orientasi relasional ( pemeliharaan hub baik ) !
GAYA / TIPE
PATERNALISTIK
• Pengambilan keputusan : sendiri - - - > “menjual”
• Pemeliharaan hub atasan-bawahan : “bapak – anak” .
• Pandangan ttg tkt kedewasaan bawahan :
bawahan dianggap belum dewasa.
• Orientasi dlm pemenuhan kebutuhan bawahan :
normatif !
• Persepsi ttg pelaksanaan tugas bawahan :
orientasi kekuasaan ( penyelesaian tugas ) dan
orientasi relasional ( pemeliharaan hubungan baik )
GAYA / TIPE
KHARISMATIK
Berbagai teori kepemimpinan
belum dapat menjelaskan secara ilmiah
mengapa seseorang dipandang sebagai
pemimpin kharismatik, sedangkan yg lain tidak.
Faktor2 apa yang menjadikan
seseorang memiliki kharisma ?
GAYA / TIPE
KHARISMATIK
Pemimpin kharismatik
memiliki daya pikat yg tinggi,
sehingga
kepemimpinannya diterima dan diakui oleh pengikutnya
( yang biasanya banyak )
tanpa mampu menjelaskan mengapa
mereka mengakui dan menerima kepemimpinan ybs
GAYA / TIPE
KHARISMATIK
5 aspek / kriteria kepemimpinan
tidak selalu mudah digunakan
untuk
menjelaskan gaya kepemimpinan kharismatik !
TIPE / GAYA
KHARISMATIK
• Pengambilan keputusan : kd2 sendiri/otokratik,
kd2 bersama/demokratik - - - > bawahan tetap ikhlas !
• Pemeliharaan hub atasan-bawahan : ………????
• Pandangan ttg tkt kedewasaan bawahan :
tidak mempersoalkan.
• Orientasi dlm pemenuhan kebutuhan bawahan :
sering terjadi “manipulasi psikologis” !
• Persepsi ttg pelaksanaan tugas bawahan :
orientasi kekuasaan dan orientasi relasional.
“Manipulasi Psikologis”
Pemimpin Kharismatik
• Keadaan yg sedemikian rupa
shg dalam diri pengikutnya tertanam keyakinan
bahwa dg menjadi pengikut yg baik,
berbagai kebutuhannya akan terpenuhi.
• Kalaupun berbagai kebutuhan belum terpenuhi,
mrk beranggapan bhw pimpinan memp alasan.
Artinya,
para pengikut itu rela memberikan
pengorbanan apapun yg diminta pemimpinnya.
TIPE / GAYA
LAISSEZ FAIRE
 Gaya kepemimpinan yg santai.
 Sering dianggap kurang bertanggungjawab
thd organisasi yg dipimpinnya.
TIPE / GAYA
LAISSEZ FAIRE
• Pengambilan keputusan : seluruhnya didelegasikan !
• Pemeliharaan hub atasan-bawahan : sangat relasional.
• Pandangan ttg tkt kedewasaan bawahan :
bawahan dianggap dewasa.
• Orientasi dlm pemenuhan kebutuhan bawahan : lebih
mengutamakan kepuasan bawahan yg sifatnya psiko
logis & simbolis dpd kebutuhan kebendaan.
• Persepsi ttg pelaksanaan tugas bawahan :
lebih orientasi relasional dpd orientasi kekuasaan.
TIPE / GAYA
DEMOKRATIK
• Pengambilan keputusan : melibatkan bawahan
dalam seluruh proses !
• Pemeliharaan hub atasan-bawahan :
seimbang antara formal dan informal.
• Pandangan ttg tkt kedewasaan bawahan :
bawahan dianggap sudah matang dan dewasa.
• Orientasi dlm pemenuhan kebutuhan bawahan :
berusaha memuaskan seluruhnya !
• Persepsi ttg pelaksanaan tugas bawahan : seimbang
antara orientasi kekuasaan dan orientasi relasional.
EXERCISE :
Menurut pendapat anda,
apa gaya kepemimpinan dari
pemimpin / tokoh Nasional
yang anda kenal ?
Download