pengaruh komponen iklan televisi sampoerna a mild versi lagu

advertisement
Tugas Akhir - 2013
PENGARUH KOMPONEN IKLAN TELEVISI SAMPOERNA A MILD VERSI LAGU:
'HARI INI' TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
Rheza Adidarma¹, Imansyah Lubis S.sos², M.sn ; Refi Rifaldy W G³
¹Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi Dan Bisnis, Universitas Telkom
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komponen iklan televisi
Sampoerna A Mild versi lagu: “Hari Ini” terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan jenis penelitian ini memfokuskan
pada pengungkapan hubungan kausal antar variabel. Teknik analisis data pada penelitian ini
menggunakan teknik analisis linier regresi sederhana. Populasi dalam penelitian ini adalah
pengguna rokok Sampoerna A Mild yang telah melihat iklan televisi Sampoerna A Mild versi lagu:
“Hari Ini” pada pengunjung Bandung Super Mall (BSM), Bandung Indah Plaza (BIP), Cihampelas
Walk (Ciwalk), dan Alun-Alun Bandung. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik nonprobability sampling dengan pendekatan accidental sampling dengan jumlah sampel sebesar 400
responden. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh positif yang rendah antara komponen
audio visual iklan televisi sebesar memberikan pengaruh yang efektif sebesar 23,4% terhadap
keputusan pembelian konsumen sedangkan sisanya sebesar 76,6% dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak di teliti pada penelitian ini.
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah iklan Sampoerna A Mild versi
Lagu: ‘Hari Ini’. Iklan Sampoerna A Mild versi Lagu: ‘Hari Ini’
muncul di layar televisi Indonesia sekitar pertengahan bulan Januari
tahun 2012. Iklan ini diproduksi oleh PT. HM Sampoerna Tbk untuk
diperlihatkan kepada masyarakat luas di Indonesia dengan tujuan
mempromosikan produk rokok Sampoerna A Mild. Produk yang
ditawarkan adalah salah satu dari empat merek yang dimiliki oleh PT.
HM Sampoerna Tbk yaitu Dji Sam Soe, A Mild, Sampoerna Kretek,
dan U Mild.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
merupakan salah satu
produsen rokok di Indonesia yang memproduksi merek rokok kretek
seperti Sampoerna Kretek, A Mild, Dji Sam Soe, dan U Mild. PT HM
Sampoerna Tbk ini adalah perusahaann afiliasi dari PT Philip Morris
Indonesia dari Philip Morris International, salah satu produsen rokok
di dunia.
Sesuai dengan regulasi iklan rokok yang ditayangkan di Indonesia
tidak boleh menunjukkan produk rokok ataupun kegiatan merokok
dalam iklan tersebut. Iklan ini menarik sekitar 20.000 pengunjung di
Youtube.com dan banyak komentar yang positif tentang iklan tersebut.
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
2
Gambar 1.1
Iklan Sampoerna A Mild Versi “Lagu: Hari Ini”
. Sumber: www.youtube.com
Penelitian ini menggunakan masyarakat Kotamadya Bandung
yang pernah menyaksikan iklan Sampoerna A Mild versi lagu: |”Hari
Ini” dan merokok Sampoerna A Mild sebagai populasi penelitian dan
berdasarkan
jumlah
sampel
yang
tidak
diketahui
(infinitive
population), maka sampel minimum yang harus diambil berdasarkan
rumus Cahyono (2001 :7) sebanyak 384 responden atau dibulatkan
menjadi 400 responden.
1.2 Latar Belakang
Semakin tingginya tingkat persaingan perusahaan dan produk
menyebabkan setiap perusahaan harus dapat menunjukkan trik-trik dan
strategi beda dari perusahaan lain untuk mendapatkan market share
dan penjualan produk yang tinggi. Setiap perusahaan mengeluarkan
produk baru, produk pesaing akan menantang dengan mengeluarkan
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
3
produk baru untuk menguasai pasar. Hal inilah yang harus dicermati
setiap perusahaan agar produknya bisa menjadi pemimpin pasar.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menguasai pasar
adalah mempengaruhi minat untuk beli konsumen melalui media
periklanan.
Inilah
yang
harus
dijadikan
sebagai
positioning,
menempatkan produk pada pikiran calon konsumen (Al Ries, 2002:3).
Dengan
menempatkan
produk
di
pikiran
konsumen
maka
perkembangan produk mutlak meningkat dan mempunyai kemampuan
yang bergerak signifikan. Kini iklan telah menjadi kebutuhan strategis
bagi siapapun yang mempunyai kepentingan untuk mengajak,
membujuk maupun merayu masyarakat, khususnya dalam rangka
menjual produknya.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
iklan merupakan bagian dari sistem pemasaran yang mempunyai
kekuatan pengaruh yang cukup signifikan dibandingkan dengan alat
pemasaran lain. Promosi melelui iklan lebih banyak dipilih karena
mempunyai daya pikat tersendiri.
Televisi
semakin
menjadi
acuan
banyak
pihak
dalam
menyampaikan pesan kepada publik, khususnya dalam rangka
menjangkau masyarakat luas. Sebagai salah satu media massa audio
visual, televisi juga dianggap media yang paling efektif untuk
mengkomunikasikan pesan kepada berbagai kalangan masyarakat,
sebab proses komunikasi televisi dirasa lebih rinci dan lengkap di
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
4
bandingkan dengan di media cetak maupun media radio yang hanya
mengandalkan komponen suara saja ataupun hanya gambar saja.
Iklan adalah salah satu bagian atau cara yang digunakan dalam
melakukan promosi yang yang dapat menjangkau khalayak luas secara
serentak dan mempunyai sifat audio dan visual sekaligus dan sebagai
salah satu media yang periklanan yang cukup efektif. Ini dibuktikan
dengan besarnya belanja iklan terhadap media televisi seperti terlihat
pada Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1 Belanja Iklan Televisi Nasional Per Sektor Tahun
2009 (Trilyun Rupiah)
no
Sektor
Belanja Iklan
1
Telekomunikasi
3,867
2
Pemerintah dan Parpol
3,621
3
Koperasi dan Layanan Sosial
2,441
4
Kendaraan Bermotor
2,175
5
Rokok
2,155
6
Produk Perawatan Rambut
2,038
7
Layanan Hotline dan Partyline
1,895
8
Produk Perawatan Wajah
1,873
9
Media dan Rumah Produksi
1,858
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
5
10
Keuangan dan Perbankan
1,806
11
Sektor Lainnya
3,431
JUMLAH
27,16
Sumber : ABG Nielsen Media Indonesia www.pefindo.com
diakses pada tanggal 15 April 2012
Iklan menggunakan sistem tanda yang terdiri atas lambang, verbal
dan nonverbal.
Lambang verbal adalah simbol atau pesan verbal
adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih.
Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Deddy
Mulyana, 2005). Sedangkan komunikasi non-verbal pada iklan
merupakan proses komunikasi yang tidak dilakukan melalui bahasa
dan pengucapan kata-kata, tetapi melalui cara-cara lain seperti bahasa
tubuh, mimik wajah, sensitivitas kulit, dan lain-lain. Bahasa verbal
dapat direpresentasikan dalam bentuk jingle, announcement, dan
bentuk
ekspresi
bahasa
verbal
lainnya,
sedangkan
tekstual
direpresentasikan dengan slogan, informasi produk, penutup iklan
(closing), dan aspek-aspek isi pesan (content) iklan lainnya (Kasali,
1995:83).
Iklan khususnya pada iklan televisi juga memuat unsur visual
didalamnya yang dimana visual iklan itu berupa tokoh, sudut pandang,
setting, dan pencahayaan akan menghasilkan citra visual. Citra visual
tersebut menciptakan nuansa dan suasana yang sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai sebuah iklan. Citra visual yang meliputi ceria,
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
6
gembira, dan optimis atau citra. visual yang meliputi menyeramkan,
pesimis, dan kemiskinan dapat dibentuk oleh elemen visual tersebut,
sehingga visual iklan akan menciptakan ketertarikan dan persuasi pada
penontonnya.
Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, F.A Moeloek
mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara perokok terbesar
di lingkungan negara-negara ASEAN. Pada tahun 2008 Badan
Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Indonesia sebagai negara
terbesar ke-3 sebagai pengguna rokok. Lebih dari 60 juta penduduk
Indonesia mengalami ketidak berdayaan akibat dari adiksi nikotin
rokok serta kematian akibat konsumsi rokok tercatat lebih dari 400 ribu
orang
per-tahun.
(http://kesehatan.kompas.com/read/2009/10/11/13355135/Indonesia.N
egara.Perokok.Terbesar.Se.ASEAN). Hampir di setiap kalangan sudah
menjadi perokok. Prevalensi merokok di Indonesia dari tahun ke tahun
cenderung mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari tabel
hasil dari Riskesdas pada tahun 2007 dan 2010.
Tabel 1.2 Prevalensi Merokok Indonesia
Umur >15 tahun
2007
2010
Setiap hari
27,2%
28,2%
Tidak setiap hari
6,1%
6,5%
Mantan perokok
3,7%
5,4%
Tidak merokok
62%
59,9%
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
7
sumber: www.infodokterku.com (diakses pada tanggal 15 April 2012)
Dalam hal ini produksi rokok terus mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono,
kamis (24/11/2011), mengatakan bahwa pendapatan cukai pada Januari
hingga 15 November 2011 mencapai Rp 68,075 triliun. Dari jumlah
itu, Rp 65 triliun dari cukai hasil tembakau. Secara total, penerimaan
Bea dan Cukai sampai 15 November 2011 mencapai Rp 112 triliun,
atau mencapai 97,41 persen dari target anggaran pendapatan belanja
negara-perubahan (APBN-P) 2011 Rp 115 triliun. Angka ini tumbuh
positif karena naik 43,3 persen dibanding periode yang sama tahun
2010. (www.ekbis.rakyatmerdekaonline.com).
Peraturan pemerintah tentang iklan rokok dapat dilihat pada label
wajib yang dicantumkan pada setiap bungkus maupun iklan rokok
yang bertuliskan bahwa, “Merokok dapat menyebabkan kangker,
serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin”. Pada
BAB 2 poin B (penerapan khusus) dalam Tata Krama dan Tata Cara
Periklanan yang Disempurnakan melarang secara tegas kepada setiap
pengiklan rokok untuk tidak menunjukan kegiatan merokok dalam
iklannya.
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
8
Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia yang
Disempurnakan
BAB II : B (Penerapan Khusus) : 7 tentang rokok
1. Iklan tidak boleh mempengaruhi atau merangsang orang
untuk mulai merokok.
2. Iklan tidak boleh menyarankan bahwa tidak merokok
adalah hal yang tidak wajar.
3. Iklan tidak boleh menggambarkan orang merokok dalam
kegiatan – kegiatan yang membahayakan keselamatan.
4. Iklan rokok tidak boleh menampilkan ataupun ditujukan
terhadap anak – anak dibawah usia 16 tahun dan atau
wanita hamil.
5. Iklan rokok tidak boleh dimuat pada media periklanan
yang khalayak sasaran utamanya adalah anak – anak
dibawah usia 16 tahun.
(Agustrijanto, 2002 Copywriting ; 196)
A Mild jika dilihat dari perkembangannya adalah salah satu
kategori rokok yang masih tetap bertahan selama 21 tahun walaupun
produk pesaing rokok mild seperti Class Mild, Dunhill Mild yg
termasuk dalam kategori rokok putih sudah banyak bermunculan.
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
9
Pada Tabel 1.3 berikut terlihat total penjualan rokok oleh
masing-masing perusahaan rokok:
Tabel 1.3 Total Penjualan Perusahaan Rokok di
IndonesiaTahun 2009
no
Perusahaan
Jumlah (milyar
batang)
Persentase
1
Sampoerna
69,6
29%
2
Gudang Garam
60
25%
3
Djarum
52,8
22%
4
Bentoel
16,8
7%
5
Nojorono
16,08
6,7%
6
Produsen lain
24,72
10,3%
240
100%
Jumlah
Sumber: majalah.tempointeraktif.com (diakses pada 22 April 2012)
Pada Tabel 1.3 dapat dilihat besarnya penguasaan pasar rokok
domestik. Dapat dilihat bahwa Sampoerna menjadi salah satu market
leader dengan penguasaan pasar sebesar 29 %.
Pada pertengahan bulan Januari tahun 2012 muncul tayangan
iklan A Mild Go Ahead versi lagu yang berjudul ‘Hari Ini’ di televisi.
Setiap orang pasti mempunyai faktor – faktor yang spesifik yang
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
10
menarik perhatiannya sehingga tertarik untuk menggunakan produk
ini. Ada beberapa faktor dari iklan yang harus tersampaikan ke
konsumen agar membeli produk atau jasa yang ditawarkan seperti
perhatian
(Attention),
dengan
menarik
perhatian
pelanggan,
ketertarikan (Interest), dengan meningkatkan minat pelanggan dengan
menunjukan kelebihan dan manfaat, keinginan (Desire), yaitu dengan
meyakinkan pelanggan bahwa mereka menginginkan produk atau jasa
dan akan memenuhi kebutuhan mereka, dan tindakan (Action), dengan
mengarahkan pelanggan untuk mengambil tindakan pembelian.
Dengan melihat dari beberapa hambatan yang dihadapi oleh
produsen rokok dalam mengiklankan produknya untuk membentuk
citra merek yang sudah dipaparkan sebelumnya, maka penulis
memutuskan untuk meneliti pengaruh komponen iklan Sampoerna A
Mild Go Ahead versi lagu: ‘Hari Ini’ terhadap proses keputusan
pembelian rokok Sampoerna A Mild ini.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
Bagaimana pengaruh komponen iklan televisi Sampoerna A Mild
Go ahead versi lagu: ‘Hari Ini’ terhadap proses keputusan
pembelian rokok Sampoerna A Mild?
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
11
1.4 Identifikasi Masalah
Hubungan
antara
televisi,
rokok,
dan
iklan
saling
ketergantungan. Rokok membutuhkan televisi untuk beriklan,
sedangkan
televisi
membutuhkan
iklan
untuk
membiayai
operasional penyiaran. Iklan rokok yang ditayangkan di televisi
akan ditonton oleh pemirsa televisi sesuai dengan segmentasinya
masing-masing sehingga merk tersebut menjadi dikenal, terkenal
lalu kemudian populer di masyarakat. Berbeda dengan iklan lain,
pemerintah telah membuat peraturan serta larangan – larangan
yang membatasi iklan rokok sehingga para pembuat iklan rokok
pun harus berfikir lebih keras lagi dan meningkatkan kreatifitasnya
untuk menarik konsumen meskipun larangan dari pemerintah
untuk tidak menyertakan produk rokok tayang dalam iklan rokok
tersebut.
Maka pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana komponen iklan Sampoerna A Mild Versi
Lagu: ‘Hari Ini’?
2. Bagaimana proses keputusan pembelian rokok Sampoerna
A Mild Go Ahead versi lagu: ‘Hari Ini’?
3. Seberapa besar pengaruh komponen iklan Sampoerna A
Mild versi lagu: ‘Hari Ini’ terhadap proses keputusan
pembelian rokok Sampoerna A Mild?
1.5 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian sebagai berikut :
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
12
1.5.1
Maksud Penelitian
Maksud
dari penelitian ini adalah
mengetahui
pengaruh komponen iklan pada iklan Sampoerna A Mild
Go Ahead versi lagu: ‘Hari Ini’ terhadap proses keputusan
pembelian konsumen
1.5.2
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui komponen dari iklan Sampoerna A Mild
Go Ahead versi lagu: ‘Hari Ini’.
2. Mengetahui
proses
keputusan
pembelian
rokok
Sampoerna A Mild.
3. Mengetahui pengaruh komponen iklan Sampoerna A
Mild Go Ahead versi lagu: ‘Hari Ini’ terhadap proses
keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild.
1.6 Kegunaan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengkaji kegunaan penelitian ini
dari tiga kegunaan :
1.6.1 Kegunaan Khusus
Kegunaan
khusus
dari
penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahui pengaruh komponen iklan pada iklan Sampoerna
A Mild Go Ahead versi lagu: ‘Hari Ini’ yang mempengaruhi
proses keputusan pembelian konsumen.
1.6.2 Kegunaan Teoritis
Penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangan ilmu bagi bidang
komunikasi khususnya pada bidang Komunikasi
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
13
1.6.3 Kegunaan Praktis
1. Sebagai
sarana
pembelajaran
dalam
membuat
penelitian
2. Menambah pengetahuan dan wawasan
3. Menambah
kemampuan
menganalisis
pengetahuan
mengenai
sebuah
fenomena
4. Menambah
beberapa
pendekatan dalam penelitian
1.7 Sistematika Penulisan
Di dalam proses penelitian, sistematika pembahasan yang
digunakan adalah sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah,
identifikasi masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta
sistematika penulisan karya ilmiah penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II berisi teori-teori yang mendukung penelitian, literatur
yang digunakan, serta kerangka pemikiran.
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB III berisi mengenai tahapan penelitian, jenis penelitian,
operasional variable, tahapan penelitian, populasi dan sampel,
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
14
pengumpulan data, uji validitas dan realibilitas, dan analisis data
yang digunakan dalam penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV berisi mengenai hasil penelitian dan pembahasan
yang diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan
perumusan masalah serta tujuan penelitian, hasil analisis data
diinterpretasikan oleh penarikan kesimpulan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V berisi mengenai simpulan yaitu penafsiran dan
pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian dan
saran yang dirumuskan secara kongkrit dan merupakan implikasi
kesimpulan yang berhubungan dengan masalah dan alternatif
pemecahan masalah.
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
110
Bab V
Kesimpulan Dan Saran
5.1 Kesimpulan
Dilihat dari karakteristik responden, dari kalangan pelajar
memiliki persentasi paling besar (64%) dilihat dari segi
pekerjaanya. Selain itu juga sebesar 44% pengguna rokok
Sampoerna A Mild melalui iklan dan promo iklan versi lagu: ”Hari
Ini” telah memakai lebih dari 6 bulan. Hal ini menunjukan bahwa
iklan dan promo tersebut mendapat respon dari masyakarakat kota
Madya Bandung khususnya pengunjung Bandung Super Mall
(BSM), Bandung Indah Plaza (BIP), Cihampelas Walk (Ciwalk),
dan Alun-Alun Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan,
dapat diambil beberapa kesimpulan yang dapat memberikan
jawaban terhadap perumusan masalah dalam penelitian ini:
1. Tanggapan pengunjung Bandung Super Mall (BSM),
Bandung Indah Plaza (BIP), Cihampelas Walk (Ciwalk),
dan Alun-Alun Bandung. terhadap terhadap komponen
audio visual Iklan Televisi Sampoerna A Mild versi lagu:
“Hari Ini” tergolong baik karena berada dalam garis
kontinum antara 62,50% – 81,25% dengan hasil 72,7%.
2. Tanggapan pengunjung Bandung Super Mall (BSM),
Bandung Indah Plaza (BIP), Cihampelas Walk (Ciwalk),
dan Alun-Alun Bandung.terhadap keputusan pembelian
rokok Sampoerna A Mild tergolong baik karena berada
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
111
dalam garis kontinum antara 62,50% - 81,25% dengan
hasil 73,76%.
3. Nilai constanta yang diperoleh adalah 1.707 dan regresi x
sebesar 0,392. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
peningkatan satu satuan komponen iklan televisi akan
memberi peningkatan keputusan pembelian konsumen
sebesar 39,2%. Sedangkan untuk uji hipotesis, nilai T
hitung lebih besar dari T tabel (11.302 > 1,65) dengan
tingkat signifikansi 5%. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
komponen iklan televisi terhadap proses keputusan
pembelian konsumen dengan pengujian analisis korelasi
Pearson yang menghasilkan koefisien korelasi (r) sebesar
0,483 yang berarti terdapat hubungan yang sedang antara
komponen iklan televisi Sampoerna A Mild versi lagu:
”Hari Ini” terhadap proses keputusan pembelian rokok
Sampoerna A Mild. Pada hasil pengujian koefisiensi
determinasi diperoleh sebesar 0,234 atau 23,4%, hal ini
menunjukkan bahwa komponen iklan televisi Sampoerna
A Mild versi lagu: ”Hari Ini” memberikan pengaruh yang
efektif
sebesar
23,4%
terhadap
proses
keputusan
pembelian konsumen sedangkan sisanya sebesar 76,6%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti pada
penelitian ini.
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
112
5.1 Saran
5.1.1 Saran Terhadap Perusahaan.
Dari hasil penelitian ini tidak terdapat hal yang dapat
dikatakan sangat buruk mengenai penerapan komponen iklan
televisi pada iklan televisi Sampoerna A Mild versi lagu: ”Hari
Ini”. Hasil penelitian menunjukan hal baik mengenai pandangan
responden
mengenai
iklan
televisi
tersebut.
Perusahaan
diharapkan mampu mempertahankan iklan seperti ini bahkan
dapat lebih kreatif lagi dalam membuat sebuah iklan televisi agar
mendapat respon yang lebih baik lagi dari konsumen.
5.1.2 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk :
1. Dari hasil analisis data variabel komponen iklan televisi
indikator warna logo, sound effect merupakan 2 komponen
yang mendapatkan tanggapan rendah dari responden. Hal
ini dapat menjadi bahan evaluasi buat perusahaan dalam
membuat iklan selanjutnya.
2. Iklan tidak hanya televisi saja, melainkan ada cetak,
online, radio, dan lain sebaginya. Penelitian selanjutnya
diharapkan bisa meneliti komponen dari setiap jenis iklan
tersebut.
3. Sebuah produk yang sama terkadang dipromosikan dalam
beberapa bauran promosi. Dengan demikian penelitian
selanjutnya dapat meneliti bagaimana pengaruh dari
pengintegrasian
beberapa
bauran
tersebut
terhadap
penjualan produk.
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
113
4.
Pada penelitian selanjutnya selain dapat menjadi studi
literatur, diharapkan penelitian mengenai pembahasan
yang sama menggunakan teknik analisis data jalur (Path
Analysis) untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak
langsung dari media iklan televisi atupun media iklan
lainya.
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
3.8 Kelengkapan Akhir
A. Daftar Pustaka
Agustrijanto. (2002). Copywriting: Seni Mengasah Kreativitas &
Memahami Bahasa Iklan. Bandung: Rosda karya.
Alma, Buchari. (2007). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Bandung:Alfabeta
Belch, George.E, dan Michael. A Belch, (2009), Advertising and
Promotion:
An
Integrated
Marketing
Communication
Perspective, (8th ed), New York : McGraw Hill
Cahyono,Tri. (2001). Statistik Terapan dalam Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Purwokerto:Akademi Kesehatan Lingkungan
Jefkins,Frank. (1997). Periklanan (edisi 4). Jakarta: Erlangga
Kasali, Rhenald. (1992). Manajemen Periklanan, Konsep dan
Aplikasinya di Indonesia (edisi 2). Jakarta: Pustaka Utama
Kotler, Philip dan Amstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran
(Buku 2 Edisi 12). Jakarta:Erlangga.
____________________ dan Keller. (2009). Manajemen Pemasaran
(Buku 2 Edisi 12). Jakarta:Erlangga.
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
____________________. (2007). Manajemen Pemasaran (Buku 2
Edisi 12). Jakarta:Erlangga
Moriaity, Sandra., Mitchell, Nancy., & William Wells,. (2009).
Advertising (8th ed.) Jakarta : Kencana
Morissan. (2010). Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Noor,Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana
Riduwan & Kuncoro. (2010).Cara Menggunakan dan Memaknai
Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung : Alfabeta
Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis .Bandung:
Alfabeta
Sekaran, Uma. (2006). Research Methods for Business, (fourth
edition). New York, John Wiley & Sons, Inc.
Setiawan, Supriadi. (2011). Loyalitas Pelanggan Jasa.Bogor: IPB
Press
Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
Sulaksana, Uyung. (2007). Integrated Marketing Communication.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Wells, William, etc. (2007). Advertising Principles and Effective
IMC Practice. South asia : Pearson Education
Skripsi :
Saputri, Aprilyana. Analisis Pengaruh Iklan Media Televisi Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Provider Simpati Pede.
Diakses
pada
:
www.library.upnvj.ac.id/pdf/s1manajemen09/204111055/skrips
i.pdf
Siacahyo, Feiliana Elisabeth & Christie Adni Susilowati Prajitno.
Pengaruh Komponen visual dan verbal iklan terhadap sikap
atas iklan dan sikap atas merk dari iklan Pond’s White Beauty
Moisturizer di media cetak untuk wilayah surabaya. Diakses
pada : dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_4313.html
Said, Muh. Agung Rianto. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi
efektifitas Media Elektronik (TV) produk speda motor
Yahamadi
Makassar.
Diakses
pada:
repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1540?show=ful
l.
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
Jurnal:
Afdjani, Hadiono. Makna Iklan Televisi (Studi Fenomenologi pemirsa
di Jakarta terhadap Iklan Televisi Minuman “Kuku Bima
Energi”
Versi
Kolam
Susu).
Diakses
pada:
repository.upnyk.ac.id
Anne Lawlor, Marareth (2009). Exploring children's understanding of
television advertising – beyond the advertiser's perspective.
Diakses
pada
http://www.emeraldinsight.com/journals.htm?articleid=175152
6
Chan, Kara. (2008). Influence of television advertising on adolescents
in China: an urban-rural comparison. Diakses pada :
http://www.emeraldinsight.com/journals.htm?articleid=179534
9
Ibrahim, M. Nasir. (2007) Analisis Pengaruh Media Iklan Terhadap
Pengambilan Keputusan Membeli Air Minum Dalam Kemasan
Merek Aqua Pada Masyarakat Kota Palembang. Diakses pada:
Digilib.unsri.ac.id/…/Artikel03%20(M%20Nasir%20Ibrahim)re…
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
Mandala, Widya & Made Novandri SN. (2011) Analisis Pengaruh
Produk, Harga, dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian
Sepeda Motor Yamaha Pada Harpindo Jaya Cabang Ngaliyan.
Diakses pada: eprints.undip.ac.id
Mayne, Iris. Television advertising: a consumer viewpoint. Diakses
pada
:
http://www.emeraldinsight.com/journals.htm?articleid=852600
Purnama, Nursya’bani. (2008) Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan
Background Musik Terhadap Recall Audience. Diakses pada
Journal.uii.ac.id/index.php/Sinergi/article/view/915
Royo, Marcelo.(2007) Journal “The influence of belonging to virtual
brand communities on consumers' affective commitment,
satisfaction and word-of-mouth advertising: The ZARA case.
Diakses
pada:
http://www.emeraldinsight.com/journals.htm/journals.htm?artic
leid=1944272&show=html&WT.mc_id=alsoread
Sulistiono, Angga. Analisis Pengaruh Iklan Televisi terhadap
keputusan pembelian motor Yamaha Jupiter MX. Diakses pada:
jurnal.stiekesatuan.ac.id.
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Tugas Akhir - 2013
Wang, Alex. (2009). Cross-channel integration of advertising: does
personal
involvement
matter?
Diakses
pada
:
http://www.emeraldinsight.com/journals.htm?articleid=180597
0
Sumber Internet :
Fitriani, Fenny. (2013) . Dahsyatnya Candu Rokok. Diakses pada
http://radiopelitakasih.com/artikel/kesehatan/dahsyatnyacandu-rokok ( 21 Maret 2013)
Harian Rakyat Merdeka. (2011). Penerimaan Cukai Rokok Digenjot
untuk http://www.rakyatmerdekaonline.com/ Lindungi Publik.
Diakses pada (24 November 2011, 08.07)
http://www.youtube.com/watch?v=yro51Va0dqY (5 Maret 2012)
http://www.sampoerna.com/
Redaksi Kompas. (2009). Indonesia Negara Perokok Terbesar SeASEAN. Diakses pada www.kesehatan.kompas.com/ (5
Desember 2012, 6.33)
Wijaya, Awi Muliadi. (2011). Data dan Situasi Rokok (Cigarette)
Indonesia Terbaru. Diakses pada www.infodokterku.com/ (6
Juli 2012, 5.56)
Fakultas Komunikasi dan Bisnis
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Download