Tugas Akhir - 2013 PENGARUH KOMPONEN IKLAN TELEVISI SAMPOERNA A MILD VERSI LAGU: 'HARI INI' TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Rheza Adidarma¹, Imansyah Lubis S.sos², M.sn ; Refi Rifaldy W G³ ¹Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi Dan Bisnis, Universitas Telkom Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komponen iklan televisi Sampoerna A Mild versi lagu: “Hari Ini” terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan jenis penelitian ini memfokuskan pada pengungkapan hubungan kausal antar variabel. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis linier regresi sederhana. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna rokok Sampoerna A Mild yang telah melihat iklan televisi Sampoerna A Mild versi lagu: “Hari Ini” pada pengunjung Bandung Super Mall (BSM), Bandung Indah Plaza (BIP), Cihampelas Walk (Ciwalk), dan Alun-Alun Bandung. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik nonprobability sampling dengan pendekatan accidental sampling dengan jumlah sampel sebesar 400 responden. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh positif yang rendah antara komponen audio visual iklan televisi sebesar memberikan pengaruh yang efektif sebesar 23,4% terhadap keputusan pembelian konsumen sedangkan sisanya sebesar 76,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti pada penelitian ini. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek penelitian Objek dalam penelitian ini adalah iklan Sampoerna A Mild versi Lagu: ‘Hari Ini’. Iklan Sampoerna A Mild versi Lagu: ‘Hari Ini’ muncul di layar televisi Indonesia sekitar pertengahan bulan Januari tahun 2012. Iklan ini diproduksi oleh PT. HM Sampoerna Tbk untuk diperlihatkan kepada masyarakat luas di Indonesia dengan tujuan mempromosikan produk rokok Sampoerna A Mild. Produk yang ditawarkan adalah salah satu dari empat merek yang dimiliki oleh PT. HM Sampoerna Tbk yaitu Dji Sam Soe, A Mild, Sampoerna Kretek, dan U Mild. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk merupakan salah satu produsen rokok di Indonesia yang memproduksi merek rokok kretek seperti Sampoerna Kretek, A Mild, Dji Sam Soe, dan U Mild. PT HM Sampoerna Tbk ini adalah perusahaann afiliasi dari PT Philip Morris Indonesia dari Philip Morris International, salah satu produsen rokok di dunia. Sesuai dengan regulasi iklan rokok yang ditayangkan di Indonesia tidak boleh menunjukkan produk rokok ataupun kegiatan merokok dalam iklan tersebut. Iklan ini menarik sekitar 20.000 pengunjung di Youtube.com dan banyak komentar yang positif tentang iklan tersebut. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 2 Gambar 1.1 Iklan Sampoerna A Mild Versi “Lagu: Hari Ini” . Sumber: www.youtube.com Penelitian ini menggunakan masyarakat Kotamadya Bandung yang pernah menyaksikan iklan Sampoerna A Mild versi lagu: |”Hari Ini” dan merokok Sampoerna A Mild sebagai populasi penelitian dan berdasarkan jumlah sampel yang tidak diketahui (infinitive population), maka sampel minimum yang harus diambil berdasarkan rumus Cahyono (2001 :7) sebanyak 384 responden atau dibulatkan menjadi 400 responden. 1.2 Latar Belakang Semakin tingginya tingkat persaingan perusahaan dan produk menyebabkan setiap perusahaan harus dapat menunjukkan trik-trik dan strategi beda dari perusahaan lain untuk mendapatkan market share dan penjualan produk yang tinggi. Setiap perusahaan mengeluarkan produk baru, produk pesaing akan menantang dengan mengeluarkan Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 3 produk baru untuk menguasai pasar. Hal inilah yang harus dicermati setiap perusahaan agar produknya bisa menjadi pemimpin pasar. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menguasai pasar adalah mempengaruhi minat untuk beli konsumen melalui media periklanan. Inilah yang harus dijadikan sebagai positioning, menempatkan produk pada pikiran calon konsumen (Al Ries, 2002:3). Dengan menempatkan produk di pikiran konsumen maka perkembangan produk mutlak meningkat dan mempunyai kemampuan yang bergerak signifikan. Kini iklan telah menjadi kebutuhan strategis bagi siapapun yang mempunyai kepentingan untuk mengajak, membujuk maupun merayu masyarakat, khususnya dalam rangka menjual produknya. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi iklan merupakan bagian dari sistem pemasaran yang mempunyai kekuatan pengaruh yang cukup signifikan dibandingkan dengan alat pemasaran lain. Promosi melelui iklan lebih banyak dipilih karena mempunyai daya pikat tersendiri. Televisi semakin menjadi acuan banyak pihak dalam menyampaikan pesan kepada publik, khususnya dalam rangka menjangkau masyarakat luas. Sebagai salah satu media massa audio visual, televisi juga dianggap media yang paling efektif untuk mengkomunikasikan pesan kepada berbagai kalangan masyarakat, sebab proses komunikasi televisi dirasa lebih rinci dan lengkap di Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 4 bandingkan dengan di media cetak maupun media radio yang hanya mengandalkan komponen suara saja ataupun hanya gambar saja. Iklan adalah salah satu bagian atau cara yang digunakan dalam melakukan promosi yang yang dapat menjangkau khalayak luas secara serentak dan mempunyai sifat audio dan visual sekaligus dan sebagai salah satu media yang periklanan yang cukup efektif. Ini dibuktikan dengan besarnya belanja iklan terhadap media televisi seperti terlihat pada Tabel 1.1 berikut. Tabel 1.1 Belanja Iklan Televisi Nasional Per Sektor Tahun 2009 (Trilyun Rupiah) no Sektor Belanja Iklan 1 Telekomunikasi 3,867 2 Pemerintah dan Parpol 3,621 3 Koperasi dan Layanan Sosial 2,441 4 Kendaraan Bermotor 2,175 5 Rokok 2,155 6 Produk Perawatan Rambut 2,038 7 Layanan Hotline dan Partyline 1,895 8 Produk Perawatan Wajah 1,873 9 Media dan Rumah Produksi 1,858 Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 5 10 Keuangan dan Perbankan 1,806 11 Sektor Lainnya 3,431 JUMLAH 27,16 Sumber : ABG Nielsen Media Indonesia www.pefindo.com diakses pada tanggal 15 April 2012 Iklan menggunakan sistem tanda yang terdiri atas lambang, verbal dan nonverbal. Lambang verbal adalah simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana, 2005). Sedangkan komunikasi non-verbal pada iklan merupakan proses komunikasi yang tidak dilakukan melalui bahasa dan pengucapan kata-kata, tetapi melalui cara-cara lain seperti bahasa tubuh, mimik wajah, sensitivitas kulit, dan lain-lain. Bahasa verbal dapat direpresentasikan dalam bentuk jingle, announcement, dan bentuk ekspresi bahasa verbal lainnya, sedangkan tekstual direpresentasikan dengan slogan, informasi produk, penutup iklan (closing), dan aspek-aspek isi pesan (content) iklan lainnya (Kasali, 1995:83). Iklan khususnya pada iklan televisi juga memuat unsur visual didalamnya yang dimana visual iklan itu berupa tokoh, sudut pandang, setting, dan pencahayaan akan menghasilkan citra visual. Citra visual tersebut menciptakan nuansa dan suasana yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai sebuah iklan. Citra visual yang meliputi ceria, Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 6 gembira, dan optimis atau citra. visual yang meliputi menyeramkan, pesimis, dan kemiskinan dapat dibentuk oleh elemen visual tersebut, sehingga visual iklan akan menciptakan ketertarikan dan persuasi pada penontonnya. Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, F.A Moeloek mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara perokok terbesar di lingkungan negara-negara ASEAN. Pada tahun 2008 Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Indonesia sebagai negara terbesar ke-3 sebagai pengguna rokok. Lebih dari 60 juta penduduk Indonesia mengalami ketidak berdayaan akibat dari adiksi nikotin rokok serta kematian akibat konsumsi rokok tercatat lebih dari 400 ribu orang per-tahun. (http://kesehatan.kompas.com/read/2009/10/11/13355135/Indonesia.N egara.Perokok.Terbesar.Se.ASEAN). Hampir di setiap kalangan sudah menjadi perokok. Prevalensi merokok di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari tabel hasil dari Riskesdas pada tahun 2007 dan 2010. Tabel 1.2 Prevalensi Merokok Indonesia Umur >15 tahun 2007 2010 Setiap hari 27,2% 28,2% Tidak setiap hari 6,1% 6,5% Mantan perokok 3,7% 5,4% Tidak merokok 62% 59,9% Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 7 sumber: www.infodokterku.com (diakses pada tanggal 15 April 2012) Dalam hal ini produksi rokok terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono, kamis (24/11/2011), mengatakan bahwa pendapatan cukai pada Januari hingga 15 November 2011 mencapai Rp 68,075 triliun. Dari jumlah itu, Rp 65 triliun dari cukai hasil tembakau. Secara total, penerimaan Bea dan Cukai sampai 15 November 2011 mencapai Rp 112 triliun, atau mencapai 97,41 persen dari target anggaran pendapatan belanja negara-perubahan (APBN-P) 2011 Rp 115 triliun. Angka ini tumbuh positif karena naik 43,3 persen dibanding periode yang sama tahun 2010. (www.ekbis.rakyatmerdekaonline.com). Peraturan pemerintah tentang iklan rokok dapat dilihat pada label wajib yang dicantumkan pada setiap bungkus maupun iklan rokok yang bertuliskan bahwa, “Merokok dapat menyebabkan kangker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin”. Pada BAB 2 poin B (penerapan khusus) dalam Tata Krama dan Tata Cara Periklanan yang Disempurnakan melarang secara tegas kepada setiap pengiklan rokok untuk tidak menunjukan kegiatan merokok dalam iklannya. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 8 Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia yang Disempurnakan BAB II : B (Penerapan Khusus) : 7 tentang rokok 1. Iklan tidak boleh mempengaruhi atau merangsang orang untuk mulai merokok. 2. Iklan tidak boleh menyarankan bahwa tidak merokok adalah hal yang tidak wajar. 3. Iklan tidak boleh menggambarkan orang merokok dalam kegiatan – kegiatan yang membahayakan keselamatan. 4. Iklan rokok tidak boleh menampilkan ataupun ditujukan terhadap anak – anak dibawah usia 16 tahun dan atau wanita hamil. 5. Iklan rokok tidak boleh dimuat pada media periklanan yang khalayak sasaran utamanya adalah anak – anak dibawah usia 16 tahun. (Agustrijanto, 2002 Copywriting ; 196) A Mild jika dilihat dari perkembangannya adalah salah satu kategori rokok yang masih tetap bertahan selama 21 tahun walaupun produk pesaing rokok mild seperti Class Mild, Dunhill Mild yg termasuk dalam kategori rokok putih sudah banyak bermunculan. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 9 Pada Tabel 1.3 berikut terlihat total penjualan rokok oleh masing-masing perusahaan rokok: Tabel 1.3 Total Penjualan Perusahaan Rokok di IndonesiaTahun 2009 no Perusahaan Jumlah (milyar batang) Persentase 1 Sampoerna 69,6 29% 2 Gudang Garam 60 25% 3 Djarum 52,8 22% 4 Bentoel 16,8 7% 5 Nojorono 16,08 6,7% 6 Produsen lain 24,72 10,3% 240 100% Jumlah Sumber: majalah.tempointeraktif.com (diakses pada 22 April 2012) Pada Tabel 1.3 dapat dilihat besarnya penguasaan pasar rokok domestik. Dapat dilihat bahwa Sampoerna menjadi salah satu market leader dengan penguasaan pasar sebesar 29 %. Pada pertengahan bulan Januari tahun 2012 muncul tayangan iklan A Mild Go Ahead versi lagu yang berjudul ‘Hari Ini’ di televisi. Setiap orang pasti mempunyai faktor – faktor yang spesifik yang Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 10 menarik perhatiannya sehingga tertarik untuk menggunakan produk ini. Ada beberapa faktor dari iklan yang harus tersampaikan ke konsumen agar membeli produk atau jasa yang ditawarkan seperti perhatian (Attention), dengan menarik perhatian pelanggan, ketertarikan (Interest), dengan meningkatkan minat pelanggan dengan menunjukan kelebihan dan manfaat, keinginan (Desire), yaitu dengan meyakinkan pelanggan bahwa mereka menginginkan produk atau jasa dan akan memenuhi kebutuhan mereka, dan tindakan (Action), dengan mengarahkan pelanggan untuk mengambil tindakan pembelian. Dengan melihat dari beberapa hambatan yang dihadapi oleh produsen rokok dalam mengiklankan produknya untuk membentuk citra merek yang sudah dipaparkan sebelumnya, maka penulis memutuskan untuk meneliti pengaruh komponen iklan Sampoerna A Mild Go Ahead versi lagu: ‘Hari Ini’ terhadap proses keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild ini. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana pengaruh komponen iklan televisi Sampoerna A Mild Go ahead versi lagu: ‘Hari Ini’ terhadap proses keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild? Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 11 1.4 Identifikasi Masalah Hubungan antara televisi, rokok, dan iklan saling ketergantungan. Rokok membutuhkan televisi untuk beriklan, sedangkan televisi membutuhkan iklan untuk membiayai operasional penyiaran. Iklan rokok yang ditayangkan di televisi akan ditonton oleh pemirsa televisi sesuai dengan segmentasinya masing-masing sehingga merk tersebut menjadi dikenal, terkenal lalu kemudian populer di masyarakat. Berbeda dengan iklan lain, pemerintah telah membuat peraturan serta larangan – larangan yang membatasi iklan rokok sehingga para pembuat iklan rokok pun harus berfikir lebih keras lagi dan meningkatkan kreatifitasnya untuk menarik konsumen meskipun larangan dari pemerintah untuk tidak menyertakan produk rokok tayang dalam iklan rokok tersebut. Maka pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana komponen iklan Sampoerna A Mild Versi Lagu: ‘Hari Ini’? 2. Bagaimana proses keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild Go Ahead versi lagu: ‘Hari Ini’? 3. Seberapa besar pengaruh komponen iklan Sampoerna A Mild versi lagu: ‘Hari Ini’ terhadap proses keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild? 1.5 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan penelitian sebagai berikut : Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 12 1.5.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh komponen iklan pada iklan Sampoerna A Mild Go Ahead versi lagu: ‘Hari Ini’ terhadap proses keputusan pembelian konsumen 1.5.2 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui komponen dari iklan Sampoerna A Mild Go Ahead versi lagu: ‘Hari Ini’. 2. Mengetahui proses keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild. 3. Mengetahui pengaruh komponen iklan Sampoerna A Mild Go Ahead versi lagu: ‘Hari Ini’ terhadap proses keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild. 1.6 Kegunaan Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengkaji kegunaan penelitian ini dari tiga kegunaan : 1.6.1 Kegunaan Khusus Kegunaan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komponen iklan pada iklan Sampoerna A Mild Go Ahead versi lagu: ‘Hari Ini’ yang mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen. 1.6.2 Kegunaan Teoritis Penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangan ilmu bagi bidang komunikasi khususnya pada bidang Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 13 1.6.3 Kegunaan Praktis 1. Sebagai sarana pembelajaran dalam membuat penelitian 2. Menambah pengetahuan dan wawasan 3. Menambah kemampuan menganalisis pengetahuan mengenai sebuah fenomena 4. Menambah beberapa pendekatan dalam penelitian 1.7 Sistematika Penulisan Di dalam proses penelitian, sistematika pembahasan yang digunakan adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN BAB I diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan karya ilmiah penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II berisi teori-teori yang mendukung penelitian, literatur yang digunakan, serta kerangka pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN BAB III berisi mengenai tahapan penelitian, jenis penelitian, operasional variable, tahapan penelitian, populasi dan sampel, Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 14 pengumpulan data, uji validitas dan realibilitas, dan analisis data yang digunakan dalam penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV berisi mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian, hasil analisis data diinterpretasikan oleh penarikan kesimpulan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V berisi mengenai simpulan yaitu penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian dan saran yang dirumuskan secara kongkrit dan merupakan implikasi kesimpulan yang berhubungan dengan masalah dan alternatif pemecahan masalah. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 110 Bab V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Dilihat dari karakteristik responden, dari kalangan pelajar memiliki persentasi paling besar (64%) dilihat dari segi pekerjaanya. Selain itu juga sebesar 44% pengguna rokok Sampoerna A Mild melalui iklan dan promo iklan versi lagu: ”Hari Ini” telah memakai lebih dari 6 bulan. Hal ini menunjukan bahwa iklan dan promo tersebut mendapat respon dari masyakarakat kota Madya Bandung khususnya pengunjung Bandung Super Mall (BSM), Bandung Indah Plaza (BIP), Cihampelas Walk (Ciwalk), dan Alun-Alun Bandung. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan yang dapat memberikan jawaban terhadap perumusan masalah dalam penelitian ini: 1. Tanggapan pengunjung Bandung Super Mall (BSM), Bandung Indah Plaza (BIP), Cihampelas Walk (Ciwalk), dan Alun-Alun Bandung. terhadap terhadap komponen audio visual Iklan Televisi Sampoerna A Mild versi lagu: “Hari Ini” tergolong baik karena berada dalam garis kontinum antara 62,50% – 81,25% dengan hasil 72,7%. 2. Tanggapan pengunjung Bandung Super Mall (BSM), Bandung Indah Plaza (BIP), Cihampelas Walk (Ciwalk), dan Alun-Alun Bandung.terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild tergolong baik karena berada Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 111 dalam garis kontinum antara 62,50% - 81,25% dengan hasil 73,76%. 3. Nilai constanta yang diperoleh adalah 1.707 dan regresi x sebesar 0,392. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan komponen iklan televisi akan memberi peningkatan keputusan pembelian konsumen sebesar 39,2%. Sedangkan untuk uji hipotesis, nilai T hitung lebih besar dari T tabel (11.302 > 1,65) dengan tingkat signifikansi 5%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara komponen iklan televisi terhadap proses keputusan pembelian konsumen dengan pengujian analisis korelasi Pearson yang menghasilkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,483 yang berarti terdapat hubungan yang sedang antara komponen iklan televisi Sampoerna A Mild versi lagu: ”Hari Ini” terhadap proses keputusan pembelian rokok Sampoerna A Mild. Pada hasil pengujian koefisiensi determinasi diperoleh sebesar 0,234 atau 23,4%, hal ini menunjukkan bahwa komponen iklan televisi Sampoerna A Mild versi lagu: ”Hari Ini” memberikan pengaruh yang efektif sebesar 23,4% terhadap proses keputusan pembelian konsumen sedangkan sisanya sebesar 76,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti pada penelitian ini. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 112 5.1 Saran 5.1.1 Saran Terhadap Perusahaan. Dari hasil penelitian ini tidak terdapat hal yang dapat dikatakan sangat buruk mengenai penerapan komponen iklan televisi pada iklan televisi Sampoerna A Mild versi lagu: ”Hari Ini”. Hasil penelitian menunjukan hal baik mengenai pandangan responden mengenai iklan televisi tersebut. Perusahaan diharapkan mampu mempertahankan iklan seperti ini bahkan dapat lebih kreatif lagi dalam membuat sebuah iklan televisi agar mendapat respon yang lebih baik lagi dari konsumen. 5.1.2 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk : 1. Dari hasil analisis data variabel komponen iklan televisi indikator warna logo, sound effect merupakan 2 komponen yang mendapatkan tanggapan rendah dari responden. Hal ini dapat menjadi bahan evaluasi buat perusahaan dalam membuat iklan selanjutnya. 2. Iklan tidak hanya televisi saja, melainkan ada cetak, online, radio, dan lain sebaginya. Penelitian selanjutnya diharapkan bisa meneliti komponen dari setiap jenis iklan tersebut. 3. Sebuah produk yang sama terkadang dipromosikan dalam beberapa bauran promosi. Dengan demikian penelitian selanjutnya dapat meneliti bagaimana pengaruh dari pengintegrasian beberapa bauran tersebut terhadap penjualan produk. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 113 4. Pada penelitian selanjutnya selain dapat menjadi studi literatur, diharapkan penelitian mengenai pembahasan yang sama menggunakan teknik analisis data jalur (Path Analysis) untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung dari media iklan televisi atupun media iklan lainya. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 3.8 Kelengkapan Akhir A. Daftar Pustaka Agustrijanto. (2002). Copywriting: Seni Mengasah Kreativitas & Memahami Bahasa Iklan. Bandung: Rosda karya. Alma, Buchari. (2007). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:Alfabeta Belch, George.E, dan Michael. A Belch, (2009), Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communication Perspective, (8th ed), New York : McGraw Hill Cahyono,Tri. (2001). Statistik Terapan dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat. Purwokerto:Akademi Kesehatan Lingkungan Jefkins,Frank. (1997). Periklanan (edisi 4). Jakarta: Erlangga Kasali, Rhenald. (1992). Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia (edisi 2). Jakarta: Pustaka Utama Kotler, Philip dan Amstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran (Buku 2 Edisi 12). Jakarta:Erlangga. ____________________ dan Keller. (2009). Manajemen Pemasaran (Buku 2 Edisi 12). Jakarta:Erlangga. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 ____________________. (2007). Manajemen Pemasaran (Buku 2 Edisi 12). Jakarta:Erlangga Moriaity, Sandra., Mitchell, Nancy., & William Wells,. (2009). Advertising (8th ed.) Jakarta : Kencana Morissan. (2010). Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Noor,Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Riduwan & Kuncoro. (2010).Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung : Alfabeta Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis .Bandung: Alfabeta Sekaran, Uma. (2006). Research Methods for Business, (fourth edition). New York, John Wiley & Sons, Inc. Setiawan, Supriadi. (2011). Loyalitas Pelanggan Jasa.Bogor: IPB Press Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 Sulaksana, Uyung. (2007). Integrated Marketing Communication. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Wells, William, etc. (2007). Advertising Principles and Effective IMC Practice. South asia : Pearson Education Skripsi : Saputri, Aprilyana. Analisis Pengaruh Iklan Media Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Provider Simpati Pede. Diakses pada : www.library.upnvj.ac.id/pdf/s1manajemen09/204111055/skrips i.pdf Siacahyo, Feiliana Elisabeth & Christie Adni Susilowati Prajitno. Pengaruh Komponen visual dan verbal iklan terhadap sikap atas iklan dan sikap atas merk dari iklan Pond’s White Beauty Moisturizer di media cetak untuk wilayah surabaya. Diakses pada : dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_4313.html Said, Muh. Agung Rianto. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi efektifitas Media Elektronik (TV) produk speda motor Yahamadi Makassar. Diakses pada: repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1540?show=ful l. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 Jurnal: Afdjani, Hadiono. Makna Iklan Televisi (Studi Fenomenologi pemirsa di Jakarta terhadap Iklan Televisi Minuman “Kuku Bima Energi” Versi Kolam Susu). Diakses pada: repository.upnyk.ac.id Anne Lawlor, Marareth (2009). Exploring children's understanding of television advertising – beyond the advertiser's perspective. Diakses pada http://www.emeraldinsight.com/journals.htm?articleid=175152 6 Chan, Kara. (2008). Influence of television advertising on adolescents in China: an urban-rural comparison. Diakses pada : http://www.emeraldinsight.com/journals.htm?articleid=179534 9 Ibrahim, M. Nasir. (2007) Analisis Pengaruh Media Iklan Terhadap Pengambilan Keputusan Membeli Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua Pada Masyarakat Kota Palembang. Diakses pada: Digilib.unsri.ac.id/…/Artikel03%20(M%20Nasir%20Ibrahim)re… Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 Mandala, Widya & Made Novandri SN. (2011) Analisis Pengaruh Produk, Harga, dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Pada Harpindo Jaya Cabang Ngaliyan. Diakses pada: eprints.undip.ac.id Mayne, Iris. Television advertising: a consumer viewpoint. Diakses pada : http://www.emeraldinsight.com/journals.htm?articleid=852600 Purnama, Nursya’bani. (2008) Pengaruh Iklan Televisi Menggunakan Background Musik Terhadap Recall Audience. Diakses pada Journal.uii.ac.id/index.php/Sinergi/article/view/915 Royo, Marcelo.(2007) Journal “The influence of belonging to virtual brand communities on consumers' affective commitment, satisfaction and word-of-mouth advertising: The ZARA case. Diakses pada: http://www.emeraldinsight.com/journals.htm/journals.htm?artic leid=1944272&show=html&WT.mc_id=alsoread Sulistiono, Angga. Analisis Pengaruh Iklan Televisi terhadap keputusan pembelian motor Yamaha Jupiter MX. Diakses pada: jurnal.stiekesatuan.ac.id. Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Tugas Akhir - 2013 Wang, Alex. (2009). Cross-channel integration of advertising: does personal involvement matter? Diakses pada : http://www.emeraldinsight.com/journals.htm?articleid=180597 0 Sumber Internet : Fitriani, Fenny. (2013) . Dahsyatnya Candu Rokok. Diakses pada http://radiopelitakasih.com/artikel/kesehatan/dahsyatnyacandu-rokok ( 21 Maret 2013) Harian Rakyat Merdeka. (2011). Penerimaan Cukai Rokok Digenjot untuk http://www.rakyatmerdekaonline.com/ Lindungi Publik. Diakses pada (24 November 2011, 08.07) http://www.youtube.com/watch?v=yro51Va0dqY (5 Maret 2012) http://www.sampoerna.com/ Redaksi Kompas. (2009). Indonesia Negara Perokok Terbesar SeASEAN. Diakses pada www.kesehatan.kompas.com/ (5 Desember 2012, 6.33) Wijaya, Awi Muliadi. (2011). Data dan Situasi Rokok (Cigarette) Indonesia Terbaru. Diakses pada www.infodokterku.com/ (6 Juli 2012, 5.56) Fakultas Komunikasi dan Bisnis Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi S1 Ilmu Komunikasi