BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan di dalam kehidupan
manusia. Kesehatan adalah keadaan fisik secara menyeluruh, mental dan
kesejahteraan sosial, dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan.
Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah masalah kesehatan gigi
dan mulut. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi nasional masalah
gigi dan mulut adalah 25,9%. Periodontitis merupakan salah satu masalah
kesehatan gigi dan mulut yang umumnya terjadi di negara berkembang.1
Periodontitis didefinisikan sebagai inflamasi pada jaringan pendukung gigi
yang disebabkan oleh mikroorganisme spesifik dan menyebabkan kehancuran
ligamen periodontal serta tulang alveolar dengan peningkatan kedalaman sulkus
saat probing dan resesi gingiva. Salah satu bakteri penyebab periodontitis adalah
Aggregatibacter actinomycetemcomitans.1
Aggregatibacter actinomycetemcomitans pertama kali teridentifikasi pada
tahun 1975 sebagai bakteri patogen yang menyebabkan periodontitis dalam
penelitian mengenai localized aggresive periodontitis (LAP).
Sejak saat itu
banyak penelitian yang membuktikan bahwa A. actinomycetemcomitans
mempunyai hubungan erat dengan penyakit periodontal pada remaja. Penelitian
sebelumnya menyatakan bahwa bakteri A. actinomycetemcomitans dua kali lebih
sering menyebabkan periodontitis agresif dibandingkan periodontitis kronis.3,4
Produk bakteri A. actinomycetemcomitans dapat berinteraksi dengan epitel
gingiva selama infeksi kronis, selanjutnya akan menembus ke fibroblas, ligamen
periodontal, dan tulang alveolar. Bakteri ini menghambat proliferasi dan
mendukung apoptosis sel gingiva, fibroblas, osteoblas, makrofag, limfosit B, dan
limfosit T.5
Pembersihan mekanis seperti scaling dan root planing disertai dengan
pemberian antibiotik dan penggunaan obat kumur yang mengandung klorheksidin,
atau
dengan
bedah
periodontal
efektif
dalam
mengatasi
A.
Uji Daya Hambat Ekstrak Kulit Nanas (Ananas comosus) Terhadap Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans secara in vitro
Stefani Pangestu
1
actinomycetemcomitans dari lesi periodontal.2 Meskipun berbagai antibiotik
mempunyai manfaat yang tidak diragukan lagi, tetapi efek samping berupa
timbulnya galur bakteri yang resisten terhadap antibiotik dapat timbul bila
antibiotik digunakan secara terus menerus.7 Penggunaan klorheksidin dapat
mengurangi plak, karies, dan gingivitis, tetapi bila digunakan dalam jangka waktu
panjang dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi dan iritasi mukosa.6
Untuk mengurangi efek samping tersebut maka digunakan bahan alami yang
memiliki kandungan antimikroba di dalamnya, salah satunya adalah buah nanas
(Ananas comosus).7,8
Buah nanas merupakan salah satu tanaman tropikal yang digunakan sebagai
obat tradisional sejak dulu dan merupakan buah yang diminati oleh masyarakat,
baik lokal maupun dunia. Nanas mempunyai bagian-bagian buangan antara lain
adalah kulit yang memiliki tekstur yang tidak rata dan berduri kecil pada
permukaan luarnya. Kulit nanas hanya dibuang begitu saja, padahal kulit nanas
mempunyai kandungan vitamin C, keratinoid , flavonoid, dan tanin.9,10
Pada penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa ekstrak buah nanas dengan
konsentrasi 100% memiliki daya hambat antibakteri terhadap Staphylococcus
aureus yang lebih kecil daripada ekstrak kulit nanas dengan konsentrasi 100%.
Hal ini terjadi karena zat aktif yang terdapat pada kulit nanas lebih banyak
daripada buah nanas.11 Flavonoid adalah senyawa fenol yang bersifat desinfektan
dan efektif menghambat pertumbuhan bakteri. Hasil penelitian mengenai tanin
membuktikan bahwa hanya tanin yang terhidrolisa memiliki aktivitas antibakteri
dan antijamur yang signifikan.12
Berdasarkan penelitian sebelumnya diketahui bahwa ekstrak kulit nanas
memiliki efek terhadap pertumbuhan bakteri seperti bakteri Salmonella typii,
Pseudomonas
aeruginosa,
Streptococcus
pyogenes,
Klebsiella
Escherichia
pneumonia,
coli,
Proteus
Staphylococcus
vulgaris
aureus,
,
dan
Enterococcus faecalis dengan diameter hambat yang berbeda-beda.13 Namun
belum ada penelitian yang dilakukan terhadap bakteri Aggregatibacter
actinomycetetmcomitans, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah ekstrak kulit nanas mampu menghambat pertumbuhan bakteri
Aggregatibacter actinomycetemcomitans.
Uji Daya Hambat Ekstrak Kulit Nanas (Ananas comosus) Terhadap Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans secara in vitro
Stefani Pangestu
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: Apakah ekstrak kulit nanas (Ananas comosus)
memiliki
efek
antibakteri
terhadap
pertumbuhan
Aggregatibacter
actinomycetemcomitans?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah ekstrak kulit nanas (Ananas comosus) memiliki efek
antibakteri terhadap pertumbuhan Aggregatibacter actinomycetemcomitans.
D. Manfaat Penelitian
1.Bagi ilmu pengetahuan
Diharapkan penelitian ini dapat memperluas ilmu pengetahuan dan merupakan
bahan bacaan bagi mahasiswa kedokteran gigi serta pengembangan penelitianpenelitian dengan tema yang menyerupai.
2. Bagi pemerintah
Untuk mendukung pemerintah dalam menetapkan program di bidang farmasi
dan kesehatan gigi dan mulut.
3. Bagi praktisi
Untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi agar dapat melakukan usaha
promotif, preventif, dan kuratif secara efisien yang berkaitan dengan penyakit
periodontitis.
4. Bagi masyarakat
Untuk memberi pemahaman tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut,
serta pentingnya limbah nanas termasuk kulitnya.
Uji Daya Hambat Ekstrak Kulit Nanas (Ananas comosus) Terhadap Bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans secara in vitro
Stefani Pangestu
3
Download