Gambaran Umum G20 - Kementerian Koordinator Bidang

advertisement
Gambaran Umum G20
Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral dan
Pembiayaan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Latar Belakang
• Faktor utama terbentuknya G20
◦ Ketergantungan antar negara semakin tinggi sehingga krisis ekonomi dapat
menjalar dengan cepat
◦ Peran negara berkembang dalam perekonomian global semakin meningkat
• G20 dibentuk tanggal 25 September 1999 sebagai pertemuan
Menkeu/Gubernur Bank Sentral untuk membahas tantangan
sektor keuangan global
• Sejak tahun 2007 forum G20 ditingkatkan menjadi KTT untuk
memperkuat implementasi komitmen di level domestik
• Pada pelaksanaan 4 KTT pertama masih terfokus pada
penanggulangan krisis; sejak 2010 isu pembangunan menjadi
agenda pembahasan
KementerianKoordinator
BidangPerekonomian
3
KTT G20
2008
Washington
Menahan memburuknya kondisi pasar modal dan meningkatkan
regulasi sektor keuangan
2009
London
Stimulus untuk menghindari depresi, tambahan dana bagi IMF dan
MDBs untuk pencegahan krisis
2009
Pittsburgh
Dukungan bagi pemulihan perekonomian global, reformasi institusi
keuangan global (IMF, Worldbank)
2010
Toronto
Konsolidasi kebijakan fiskal diikuti dengan perbaikan rasio utang dan
reformasi struktural
2010
Seoul
Implementasi kebijakan makro ekonomi untuk menjamin
kelangsungan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi serta stabilitas
pasar keuangan
Dimulainya pembahasan agenda pembangunan
2011
Cannes
Mengatasi kerawanan ekonomi jangka pendek dan memperkuat
faktor pertumbuhan jangka menengah
Memperbaiki produksi pertanian dan peningkatan informasi dan
transparansi pasar
KementerianKoordinator
BidangPerekonomian
4
KTT G20… (lanjutan)
2012
Los Cabos
Kebijakan domestik untuk memperkuat permintaan, pertumbuhan
serta kepercayaan dan stabilitas sektor keuangan
Anti proteksionisme dalam perdagangan dan investasi
Melanjutkan agenda pembangunan
2013
St Petersburg
Reformasi untuk mendukung pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan
dan keseimbangan yang dilengkapi dengan monitorng implementasi
komitmen sebelumnya
Perbaikan sistem perpajakan internasional dengan BEPS
2014
Brisbane
Target tambahan pertumbuhan ekonomi 2% tahun 2018
Pendirian Global Investment Hub
2015
Antalya
Pertumbuhan inklusif dan peningkatan kerjasama dengan negara
terbelakang
KementerianKoordinator
BidangPerekonomian
5
Struktur G20 (2015)
KementerianKoordinator
BidangPerekonomian
6
Agenda Working Groups 2015
KementerianKoordinator
BidangPerekonomian
7
Hasil KTT G20 Tahun 2015
• Perubahan Iklim
◦ Komitmen menjaga suhu di bawah 20C dan adopsi skema
baru yang berkekuatan hukum di bawah UNFCCC
◦ Dukungan implementasi Sustainable Development Goals
◦ Mendorong pertemuan COP21 untuk melahirkan kesepakatan
yang ambisius dan mencakup mitigasi, adaptasi, pendanaan,
dan pengembangan teknologi
◦ Pengakuan terhadap sejumlah negara yang telah
menyampaikan dokumen Intended Nationally Determined
Contribution (INDC) kepada UNFCCC.
KementerianKoordinator
BidangPerekonomian
8
Hasil KTT … (lanjutan)
• Pertumbuhan ekonomi global dan pembangunan
◦ Komitmen tambahan pertumbuhan PDB sebesar 2% di tahun
2018
◦ Kesepakatan untuk menyesuaikan strategi pertumbuhan
masing-masing anggota G20 untuk mencapai target 2% agar
tetap relevan dengan kondisi perekonomian, prioritas
kebijakan dan tantangan struktural.
◦ Komitmen untuk menerapkan pembangunan dan
pertumbuhan yang inklusif.
◦ Mendukung penciptaan lapangan kerja untuk menunjang
target penurunan pengangguran muda 15% pada tahun 2025.
KementerianKoordinator
BidangPerekonomian
9
Hasil KTT … (lanjutan)
• Perdagangan internasional
◦ Saling mengoordinasikan usaha untuk
meningkatkan perdagangan dan investasi global
◦ Mendorong masuknya seluruh pemangku
kepentingan, termasuk SMEs di negara
berkembang, ke dalam Global Value Chain (GVC).
◦ Menegaskan kembali komitmen untuk mengurangi
tindakan-tindakan proteksionis dalam perdagangan
dan investasi.
◦ Dukungan terhadap penguatan multilateral trading
system (MTS) melalui WTO.
KementerianKoordinator
BidangPerekonomian
10
Hasil KTT … (lanjutan)
• Anti korupsi
◦ Meningkatkan keterlibatan sektor swasta dalam membangun
kultur anti korupsi.
◦ Mendorong transparansi pada sektor publik.
◦ Mempertegas komitmen untuk meningkatkan kerja sama
internasional dalam upaya mengurangi bribery, mendukung
asset recovery, dan menghapuskan safe haven bagi para
koruptor, dengan tetap memperhatikan kesesuaian dengan
sistem hukum nasional masing-masing anggota G20.
KementerianKoordinator
BidangPerekonomian
11
Hasil KTT … (lanjutan)
• Energi
◦ Perluasan akses energi (fase 1 di kawasan Sub-Sahara Afrika)
◦ Kesepakatan untuk memperluas kerja sama pengembangan dan
penggunaan energi oleh seluruh lapisan masyarakat sejalan dengan
pengesahan G20 Principles on Energy Collaboration.
◦ Mendorong untuk ditingkatkannya efisiensi energi, investasi pada
clean energy, transparansi pasar energi, serta pengurangan subsidi
BBM.
• Isu baru
◦
◦
◦
◦
Terorisme
Pengungsi
Internet security
Anti-microbial resistance
KementerianKoordinator
BidangPerekonomian
12
Fokus Presidensi RRT 2016
• Tema: "Towards an Innovative, Invigorated,
Interconnected and Inclusive World Economy" (4Is)
• Prioritas
◦ Breaking a new path for growth
◦ More effective and efficient global economic and financial
governance
◦ Robust international trade and investment
◦ Inclusive and interconnected development
KementerianKoordinator
BidangPerekonomian
13
Prioritas Presidensi RRT 2016
Breaking a new path for
growth
• Short term: menjaga momentum pemulihan
perekonomian global
• Mid/long-term: mengangkat potensi
pertumbuhan (innovation, new industrial
revoltion & digital economy)
More effective and
efficient global economic
and financial governance
• Penguatan institusi energi internasional
• Kerja sama pemberantasan korupsi
Robust international trade
and investment
• Penguatan perdagangan global, penguatan MTS
• Integrasi pada GVC
• Kerjasama investasi multilateral
Inclusive and
interconnected
development
• Implementasi SDG
• Infrastruktur, industrialisasi, energi,
ketenagakerjaan, pertanian, keuangan inklusif,
inclusive business
KementerianKoordinator
BidangPerekonomian
14
Agenda Working Groups 2016
• Framework WG
Melanjutkan agenda untuk mengatasi penyebab krisis dan upaya
pemulihan serta reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas
• Investment & Infrastructure WG
Memperkuat peran Multilateral Development Banks dalam mendukung
investasi infrastruktur, mendorong konektivitas infrastruktur global, dan
memperluas alternatif pembiayaan bagi infrastruktur
• International Financial Architecture WG
Meneruskan pekerjaan yang belum terselesaikan dan memperkuat sistem
moneter internasional
KementerianKoordinator
BidangPerekonomian
15
Agenda … (lanjutan)
• Development WG
Memimpin implementasi SDG, integrasi agenda pembangunan dalam
berbagai workstream
• Employment WG
Memperkuat penyediaan lapangan kerja, lapangan kerja yang layak,
monitor terhadap implementasi komitmen sebelumnya
• Energy Sustainability WG
Tata kelola energi global, perluasan akses energi, efisiensi energi, clean
energy
• Anti-corruption WG
Meneruskan upaya pemberantasan korupsi
• Trade & Investment WG
Mendorong perdagangan dan investasi global
KementerianKoordinator
BidangPerekonomian
16
Peluang dan Manfaat
• Target tambahan pertumbuhan PDB sebesar 2% di tahun 2018
ikut mendorong upaya pencapaian target di RPJMN
• Infrastruktur: terbentuknya Global Investment Hub untuk
menjembatani kesenjangan informasi antara investor dengan
proyek infrastruktur
• Ketenagakerjaan: monitoring terhadap implementasi kebijakan
dalam Employment Plan dapat membantu mengelola bonus
demografi, memperkuat upaya vocational training
• Energi: perluasan akses energi dapat mendukung upaya
peningkatan elektrifikasi Indonesia dan peningkatan tata kelola
pasar energi membantu stabilitas harga komiditas
KementerianKoordinator
BidangPerekonomian
17
Peluang dan … (lanjutan)
• Reformasi sistem perpajakan internasional untuk mengurangi
praktek penghindaran pajak oleh perusahaan multinasional
membantu meningkatan sumber pendapatan negara
• Pertanian: upaya peningkatan ketahanan pangan dan sistem
pangan yang berkelanjutan
• Anti-korupsi: upaya pemberantasan korupsi khususnya denial of
safe haven dan repatriasi aset
• Upaya menurunkan biaya pengiriman remitansi
KementerianKoordinator
BidangPerekonomian
18
Arti penting G20 bagi Indonesia
• G20 dapat menjadi forum untuk membawa berbagai prioritas
pembangunan seperti peningkatan infrastruktur, ketahanan
pangan dan energi
• G20 membantu stabilitas perekonomian global yang tentunya
juga berdampak bagi Indonesia
• G20 dapat menjadi platform diplomasi ekonomi untuk
mengangkat peran Indonesia sebagai wakil ASEAN dan negara
berkembang
• Capaian G20 dapat memberi dampak nyata bagi perbaikan
kebijakan nasional dan sebaliknya, masukan Indonesia dapat
memberikan dampak praktis bagi perekonomian global
KementerianKoordinator
BidangPerekonomian
19
Terima kasih
Download