BAB II

advertisement
BAB II
DESKRIPSI TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Minat
a. Pengertian Minat
Dalam kamus besar bahasa Indonesia dinyatakan bahwa minat berarti
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu (1990: 583). Misalnya
seseorang mengatakan menaruh minat pada pekerjaan bidang boga, berarti
orang tersebut senang terhadap pekerjaan bidang boga.
Menurut Winkel (2004: 212), minat diartikan sebagai kecenderungan
subjek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang tertentu. Antara minat
dan perasaan senang terdapat hubungan timbal balik, sehingga tidak
mengherankan jika siswa yang berperasaan tidak senang pada pekerjaan bidang
boga, juga akan kurang berminat memilih pekerjaan bidang boga, dan
sebaliknya.
Pendapat Abu Ahmadi (1998: 151), mengemukakan bahwa minat
adalah sikap jiwa seseorang yang tertuju pada sesuatu dengan unsur perasaan
yang terkuat. Berarti jika siswa merasa senang pada pekerjaan bidang boga
sehingga perhatiannya tertuju bidang boga sebenarnya dimulai dengan adanya
minat terhadap pekerjaan bidang boga.
Minat juga merupakan motif/dorongan yang tertuju kepada sesuatu
yang khusus (Woodworth dan Marquis dalam Abu Ahmadi, 1998: 143).berarti
13
bila individu telah mempunyai minat terhadap pekerjaan bidang boga, maka
perhatiannya akan dengan sendirinya tertarik dengan objek tersebut.
Menurut Woodworth dalam bimo Walgito (2003: 234), mengatakan
bahwa minat yaitu dorongan yang timbul karena seseorang tertarik pada obyek
tertentu. Dari pendapat ini dapat disimpulkan bahwa minat merupakan motif
atau dorongan yang mengarahkan perhatian individu merasa tertarik pada objek
tersebut karena ia merasa senang karena dapat menimbulkan kepuasan.
Menurut Bimo Walgito dalam Siti Hidayati (1998: 11)minat adalah
suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu hal dan
dengan disertai suatu keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun
membuktikannya lebih lanjut. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa
timbulnya minat dikarenakan adanya perhatian terhadap objek kemudian diikuti
dengan usaha yang kuat untk mendapatkan objek tersebut.
Menurut Andi Mappiare dalam Mugi Rahayu (2003: 13) mengatakan
bahwa minat terdiri dari perasaan, harapan, dan pilihan. Perasaan adalah
sebagai rasa senang dan tertarik. Harapan adalah yang ingin dicapai dari suatu
kecenderungan, merupakan keinginan dan ketertarikan untuk mengikuti sesuatu
yang menarik perhatiannya.
Sedangkan menurut Winarno Sumamad dalam Siti Hidayati
(1998:12) mengemukakan bahwa minat sebagai suatu hasil dari pengalaman
yang tumbuh dan dianggap bernilai. Jadi pengalaman turut membentuk minat
pada diri seseorang, dimana pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman
14
yang membentuk kekuatan atau dorongan bagi seseorang untuk mengambil
suatu keputusan.
Dengan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat
adalah suatu kecenderungan seseorang untuk mengikuti suatu aktivitas karena
ada rasa senang/ tertarik, ada perhatian, ada kekuatan pendorong, harapan dan
pengalaman.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat
Menurut Lintang Sianturi dalam Siti Wardani (2003: 16) menyatakan
bahwa minat pada suatu jabatan dipengaruhi oleh dua faktor:
1) Faktor internal yaitu faktor yang mempengarui minat karena adanya
kebutuhan yang mendorong dari dalam diri individu terhadap pekerjaan
yang disenangi, adanya unsur kesadaran, perasaan, sifat inovasi sendiri.
2) Faktor eksternal yaitu karena pengaruh-pengaruh dari luar dirinya melalui
interaksi dengan lingkungannya.
c. Macam-macam minat
Dilihat dari segi timbulnya minat, Dudu Abdullah yang dikuti oleh
Suhartono (2000: 11) membedakan minat menjadi dua, yaitu: 1) Minat spontan
yaitu minat yang timbul dengan sendirinya atau spontan; 2) Minat disengaja
yaitu minat yang timbul karena dibangkitkan. Seseorang dapat denga sengaja
mengarahkan minatnya yaitu memusatkan perhatiannya, kemauannya, persaan
serta pikirannya pada suatu objek tertentu yang ada di luar dirinya.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat terhadap
sesuatu dalam hal ini minat siswa terhadap pekerjaan di bidang boga adalah
15
suatu minat yang disengaja atau minat yang dipengaruhi oleh pendidikan, tanpa
melalui pendidikan minat tersebut diduga akan sulit berkembang dan mencapai
hasil yang maksimal.
d. Fungsi Minat
Pendapat Witherington yang dikutip oleh Purwanto minat berfungsi
dapat memberikan pandangan hidup seseorang atau seluruh perbendaharaan
seseorang (1990: 21). Selain itu minat sangat berfungsi bagi manusia karena
dapat mengarahkan seseorang untuk mencapai tujuan hidupnya, sehingga dapat
membawa manusia pada hal-hal yang dianggap tidak perlu menjadi sesuatu
yang bermanfaat dalam dirinya karena timbul kesadaran untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya tanpa membebani orang lain. Dari batasan di atas dapat
disimpulkan bahwa minat sangat berarti bagi kehidupan manusia karena dapat
mengarahkan tujuan hidup seseorang. Sedangkan seseorang tanpa memiliki
tujuan hidup tidak dapat dikatakan sebagai manusia yang normal.
Dalam dunia pendidikan minat sangat penting peranannya, karena
merupakan sumber motivasi. Minat yang timbul dari tiap individu sebagai
kebutuhan akan merupakan pendorong bagi individu tersebut dalam
melaksanakan usahanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi
yang berhubungan dengan subjek, misalnya pekerjaan bidang boga akan sangat
penting guna meningkatkan minat siswa serta pengembangannya, karena
dengan informasi tersebut, seseorang dapat mengadakan penilaian apakah
pekerjaan bidang boga cukup bermakna atau tidak bagi dirinya.
16
2. Pekerjaan Bidang Boga
Setiap individu mempunyai kebutuhan yang kompleks antara lain
kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Makanan merupakan kebutuhan
manusia yang paling utama. Oleh karena itu, penyelenggaraan makanan
merupakan suatu keharusan, baik di lingkungan keluarga maupun di luar
lingkungan keluarga.
Maslow yang dikutip oleh Sukamto (1998: 71) berpendapat bahwa
manusia perlu memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok terlebih dahulu sebelum
individu bersangkutan mewujudkan diri ke dalam kebutuhan yang lebih tinggi
misalnya pendidikan. Berdasarkan pandangan tersebut dapat diidentifikasikan
bahwa pendidikan dan pekerjaan adalah suatu kebutuhan pokok yang harus
dipenuhi. Oleh karena itu untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan psikis
diperlukan suatu pekerjaan.
Menurut Dr. Fronz Von Magnis dalam Pandji Anoraga (1992:1112), pekerjaan adalah kegiatan yang direncanakan. Yang dilaksanakan tidaka
hanya karena kita mau dengan sungguh-sungguh mencapainya. Sedangkan
menurut Hegel, inti pekerjaan adalah kesadaran manusia. Pekerjaan
memungkinkan orang dapat menyatakan diri secara objektif ke dunia ini,
sehingga ia dan orang lain dapat memandang dan memahami keberadaan
dirinya.
Pekerjaan adalah untuk mewujudkan cita-cita, karena dengan
bekerja seseorang dapat memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, mental,
intelektual dan kebutuhan sosial (Sudomo dikutip oleh Erny K, 1995: 23).
17
Pekerjaan adalah setiap kegiatan yang enghasilkan barang dan jasa
bagi diri sendiri atau orang lain baik itu dibayar atau tidak (Soeroto dalam Erny
K, 1995: 24). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pekerjaan adalah
kesatuan kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa untuk
mewujudkan cita-cita terutama untuk menuju ke arah peningkatan hidup.
Pekerjaan adalah sumber penghasilan, sebab itu setiap orang yang
ingin memperoleh penghasilan yang lebih besar dan tingkat kehidupan yang
lebih baik, dengan bekerja. Setiap orang akan merasa puas dan bahagia dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya dari penghasilan yang diperoleh sebagai
imbalan atas hasil kerjanya.
Selain itu pekerjaan dapat menumbuhkan harga diri. Seorang
penganggur akan lambat laun kehilangan harga dirinya sebagai seorang yang
belum mampu berbuat sesuatu.
Pekerjaan merupakan salah satu dari aktivitas-aktivitas manusia
yang paling meresap. Disamping itu, pekerjaan merupakan medium bagi
individu untuk memperoleh syarat-syarat kehidupan pokok, sebagai alat untuk
menggambarkan, mengklasifikasi, dan mengevaluasi diri dan orang lain serta
merupakan suatu mekanisme dimana individu dapat mengubah diri dan orangorang disekitarnya.
Semakin banyaknya pilihan pekerjaan yang ada, maka siswa harus
mampu memilih pekerjaan yang tepat. Siswa bidang keahlian tata boga
tentunya mengharap agar setelah lulus segera mendapat pekerjaan sesuai
dengan ketrampilan yang dimiliki. Salah satu sasaran pekerjaan bagi lulusan
18
tata boga adalah industri jasa boga yang berhubungan dengan pengolahan
makanan atau keahlian bidang boga lainnya.
Untuk siswa lulusan SMK jurusan tata boga, level kualifikasi bidang
pekerjaan yang dapat diisi di lapangan sesuai dengan kurikulum 2004 antara
lain sebagai: Cook helper, Waiter, Assisten baker,dan
Steward. Lingkup
pekerjaannya sebagai pengolah dan penyaji makanan dan minuman. Ruang
lingkup kerjanya di dunia usaha/industri, hotel, restoran, katering dan rumah
sakit (Buku II kurikulum 2004: 24).
Di bawah ini akan dijelaskan pengertian tentang Cook helper,
Waiter, Assisten baker,dan Steward serta tugas-tugasnya yaitu:
1) Cook helper adalah pelaksana-pelaksana yang bekerja atas perintah
atasannya(cook). Tugas adalah membantu menyiapkan bahan-bahan yang
diperlukan oleh cook (Rymberthus, 1998: 375).
2) Waiter atau pramusaji adalah orang yang paling dekat hubungannya dengan
tamu. Tugasnya adalah melayani/minuman untuk tamu. Selain itu waiter
juga bertanggungjawab mengenai persiapan restoran pada waktu operasi
belum dimulai yaitu melengkapi semua peralatan seperti: alat makan, linen,
gelas, gelas dan lain-lain.
3) Assisten baker adalah tangan kanan seorang baker. Tugasnya adalah
membantu baker menyiapkan dan membuat macam-macam roti, kue-kue,
dan snack. Selain itu assisten baker bertugas menggantikan jika baker
berhalangan.
19
4) Steward adalah bagian yang mempunyai tugas pokok untuk menyiapkan
semua peralatan yang diperlukan oleh bagian Tata Hidangan dan TaTa
Boga (kitchen). Selain itu steward juga bertugas mencuci, memelihara, serta
merawat seluruh area dapur dan peralatannya (I Gusti Putu Putra Arwana,
1996: 3).
Jadi industri boga tidak terlepas dari kebutuhan tenaga kerja yang
memiliki berbagai keahlian da ketrampilan. Dengan demikian sektor jasa boga
bisa dijadikan sebagai lapangan kerja yang dapat memberi harapan jika ditekuni
lebih serius, serta dapat memberi kehidupan yang lebih baik/cerah.
3. Minat terhadap Pekerjaan Bidang Boga
Dalam menentukan pilihan pekerjaan, siswa harus benar-benar
memahami seperti apa pekerjaan yang kelak akan dipilihnya. Suatu pekerjaan
yang akan dipilih, setidaknya ada sangkut pautnya dengan kemampuan dan
ketrampilan yang dimiliki. Salah satu faktor yang memungkinkan seseorang
memilih pekerjaan adalah karena minatnya pada pekerjaan tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat dalam penelitian ini adalah
faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri individu, dan faktor
eksternal atau faktor yang dipengaruhi dari luar. Di bawah ini dijelaskan
beberapa faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal dalam penelitian ini meliputi: perhatian, perasaan senang,
dorongan/motif, harapan.
20
a) Perhatian
Menurut Abu Ahmadi (1998: 152) antara minat dan perhatian selalu
berhubungan dalam praktek. Apa yang menarik minat dapat menyebabkan
adanya perhatian dan apa yang menyebabkan adanya perhatian kita terhadap
sesuatu disertai dengan minat.
Dalam praktek sehari-hari, antara minat dan perhatuian pada
umumnya dianggap hampir sama. Minat adalah sikap jiwa seseorang termasuk
ketiga fungsi jiwanya (kognisi/ pengenalan, konasi/ kemauan, emosi), yang
tertuju pada sesuatu, dan dalam hubungan itu unsur perasan yang terkuat.
Perhatian yaitu keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu objek tertentu. Di
dalam gejala perhatian, ketiga fungsi jiwa tersebut juga ada, tetapi unsur
pikiranlah yang terkuat pengaruhnya Abu Ahmadi (1998: 151).
Dalam kehidupannya orang perlu memusatkan perhatiannya terhadap
apa yang sedang dilakukannya. Dengan adanya perhatian akan menjadikan
pekerjaan itu dapat dilakukan dengan baik dan hasilnyapun dapat diharapkan
pula.
Menurut Bimo Walgito (2003:100) ditinjau dari segi timbulnya,
perhatian dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1) Perhatian spontan, yaitu perhatian yang timbul dengan sendirinya, timbul
dengan cara spontan. Perhatian ini erat dengan hubungan dengan minat
individu. Apabila individu telah mempunyai minat terhadap sesuatu objek,
maka terhadap objek itu biasanya timbul perhatian yang spontan. Misalnya
21
siswa mempunyai minat pada pekerjaan bidang boga, maka secara spontan
perhatiannya tertuju pada bidang boga.
2) Perhatian tidak spontan, yaitu perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja,
karena itu harus ada kemauan untuk menumbulkannya. Seorang siswa mau
tidak mau harus memperhatikan pelajaran matematika misalnya, sekalipun
ia tidak menyenangi, karena ia harus mempelajari. Karena itu untuk dapat
mengikuti
pelajaran
tersebut,
dengan
sengaja
harus
ditimbulkan
perhatiannya.
Menurut Sri Rukmini, dkk (1999:13) hal-hal yang menarik perhatian
dilihat dari sudut pandang subjek yaitu sesuatu yang menarik perhatian adalah
yang mempunyai kaitan dengan pribadi atau individu yang memperhatikan.
Misalnya siswa jurusan tata boga berminat pada pekerjaan bidang boga,
sehingga keinginan untuk mempelajari bidang boga semakin dalam.
Minat menyangkut adanya perhatian sebagaimana dikemukakan oleh
Bimo Walgito dalam Mugi Rahayu (2003: 11) bahwa minat adalah suatu
keadaan dimana seseorang menaruh perhatian pada sesuatu yang disertai
dengan keinginan untuk mengetahui, mempelajari, dan membuktuan lebih
lanjut.
Menurut H.C. Witherington yang diterjemahkan oleh buchori dalam
Siti Hidayati (1998: 11) menyatakan bahwa minat adalah kesadaran seserang
bahwa sesuatu objek, seseorang, suatu soal atau situasi mengandung sangkut
paut dengan dirinnya. Dan minat tersebut harus dipandang sebagai suatu
sambutan yang sadar, kalau tidak demikian minat itu tidak mempunyai arti
22
sama sekali. Oleh karena itu pengetahuan dan informasi tentang objek,
seseorang atau aktivitas-aktivitas itu ada trlebih dahulu sebelum minat
terbentuk.
Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa timbulnya minat
dikarenakan adany perhatian terhadap objek terlebih dahulu. Untuk
mendapatkan objek tersebut seseorang harus berusaha dengan sekuat tenaga.
Semakin sulit objek tersebut dicapai maka semakin besar pula usaha yang
dikerahkan. Misalnya siswa tertarik pada pekerjaan bidang boga dan berusaha
untuk lebih mengenalnya. Karena mereka sadar diperlukan usaha yang keras
untuk dapat mewujudkannya.
Dari uraian mengenai minat menyangkut adanya perhatian dapat
disimpulka bahwa siswa yang berminat pada pekerjaan bidang boga akan
memusatkan perhatiannya secara sadar terhadap kegiatan yang ada kaitannya
dengan bidang boga baik melalui informasi dari sekolah/pendidikan, atau di
luar sekolah dan juga informasi yang diperoleh dari media massa. Dan siswa
akan berusaha untuk lebih mengenal tentang pekerjaan bidang boga.
b). Perasaan Senang
Menurut Winkel (2004: 212), antara minat dan perasaab senang
terdapat hubungan timbal balik, sehingga tidak mengherankan kalau siswa yang
berperasaan tidak senang, juga akan kurang berminat, dan sebaliknya. Biasanya
seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau menarik bagi
23
dirinya, maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada dia
mengerjakan pekerjaan yang tidak ia senangi.
Bila pekerjaan itu dinilai sebagai sesuatu yang berharga, maka
timbulah perasaan senang. Sebaliknya bila pekerjaan bidang boga tidak
dianggap bernilai, maka timbulah perasaan tidak senang. Perasaan senang
meliputi rasa gembira, rasa puas, rasa nikmat, rasa simpati, rasa sayang.
Persaan tidak senang meliputi rasa takut, rasa cemas, rasa gelisah, rasa marah,
rasa dendam. Penilaian yang positif tercakup dalam perasaan senang, penilaian
yang negatif tercakup dalam perasaan tidak senang (Winkel, 2004: 207).
Siswa yang tidak mempunyai perasaan senang dan tidak berminat
pada pekerjaan bidang boga, akan kurang bergairah dalam mengikuti pelajaran
bidang boga. Sebaliknya siswa yang senang dan berminat pada pekerjaan
bidang boga, akan lebih bergairah dalam mengikuti pelajaran bidang boga.
Dengan kata lain apa yang menyenangkan (disukainya) mendorong seseorang
untuk menjauhi atau menghindarinya (Ngalim Purwanto, 1990: 39).
Sejalan dengan pendapat Woodworth dalam Ngalim Purwanto (1990:
62) bahwa perasaan suka dan tidak suka pada sesuatu adalah merupakan aspekaspek yang didasari daripada motif-motif untuk mendekatkan diri dan
menjauhkan diri dari sesuatu. Apa yang disukainya mendorong seseorang untuk
mendekati/mencapainya, dan apa yang tidak disukainya menimbulkan
dorongan pada seseorang untuk menghindari/menjauhi.
Menurut Woorthworth dan Marquis dalam Bimo Walgito (2003: 205)
Wundt membagi perasaan menjadi tiga dimensi yaitu: 1) Perasaan yang dialami
24
oleh individu sebagai perasaan senang dan tidak senang. 2) Excited feeling atau
sebagai
inner feeling. Excited feeling adalah perasaan yang dialami oleh
individu disertai adanya perilaku perbuatan yang menampak. Sedangkan inner
feeling adalah perasaan yang dialami oleh individu tidak disertai adanya
perilaku perbuatan yang menampak. 3) Expectancy feeling dan release feeling.
Expectancy feeling adalah sesuatu perasaan dapat dialami oleh individu sebagai
sesuatu yang belum nyata, sesuatu yang masih dalam pengharapan. Sedangkan
release feeling perasaan dapat dialami oleh individu karena sesuatu itu telah
nyata.
Minat berkaitan dengan perasaan yaitu adanya rasa senang dan
tertarik, seperti pendapat Winkel dalam Purwanto (1990: 23), minat adalah
kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang
atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang tertentu.
Kemudian menurut Slameto (1995: 180), minat adalah suatu rasa lebih suka
dan rasa ketertarikan suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Selanjutnya menurut Sukirin dalam Mugi Rahayu (2003: 10), minat merupakan
kecenderungan individu untuk tertarik pada suatu objek.
Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa minat karena adanya
perasaan senang dan tertarik merupakan kecenderungan yang terarah pada suatu
objek, karena siswa sudah mengenal atau mengetahui objek tersebut yaitu siswa
telah mengenal dan merasa senang/tertarik pada pekerjaan bidang boga.
Demikian pula minat dalam menentukan pekerjaan, merupakan kecenderungan
yang mengarahkan siswa pada suatu objek atau bidang tertentu yaitu pekerjaan
25
bidang boga. Rasa ketertarikan akan mendorong siswa untuk berminat pada
pekerjaan bidang boga, sehingga dalam dirinya timbul rasa ingin dan kemauan
untuk meraih nya tentu saja dengan banyak latihan serta belajar dengan tekun
dan lebih banyak memusatkan perhatian pada pekerjaan bidang boga.
Siswa merasa tertarik pada pekerjaan bidang boga, karena siswa
merasa dengan adanya ketrampilan di bidang bogaakan memberi banyak
manfaat dan siswa dapat merasakan manfaat dari ketrampilan bidang boga
tersebut.
Dari uaraian mengenai minat yang menyangkut adanya perasaan
senang dan tertarik dapat disimpulkan bahwa siswa yang telah mengenal dan
mengetahui manfaat dari ketrampilan yang berkaitan dengan bidang boga akan
berminat untuk memilih pekerjaan bidang boga.
c) Dorongan/ Motif
Minat merupakan motif/dorongan yang tertuju pada sesuatu yang
khusus. Sejalan dengan pendapat Woodworth dan Marquis dalam Abu Ahmadi
(1998: 143) yang menyatakan bahwa bila individu telah mempunyai minat
terhadap sesuatu, maka perhatiannya akam dengan sendirinya tertarik kepada
objek tersebut. Atau dengan kata lain bila seseorang menaruh minat terhadap
sesuatu, maka minatnya tersebut akan menjadi pendorong.
Dorongan untuk berhubungan secara lebih aktif dengan objek yang
menarik ini disertai juga dengan perasaan senang. Misalnya siswa
memperhatikan bahwa pekerjaan bidang boga sebagai suatu objek yang
26
menarik dan menyenangkan, maka ada keinginan untuk lebih aktif
berhubungan dengan objek tersebut baik melalui pendidikan, informasi atau
kunjungan ke tempat-tempat di mana terdapat objek tersebut agar dapat
mengetahui dan mempelajari objek minat tersebut lebih dalam.
Motif menunjukkan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri
seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu.
Seperti pendapat Ngalim Purwanto (1990: 70-71) yang menyatakan bahwa
motif itu mendorong manusia untuk berbuat/bertindak.
Motif berfungsi sebagai penggerak atau sebagai penggerak atau
sebagai motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada seseorang untuk
melakukan suatu tugas. Misalnya siswa tertarik pada pekerjaan bidang boga,
maka rasa tertarik tersebut akan mendorong siswa untuk menaruh perhatian,
rasa ingin tahu, mencari dan berusaha untuk mendapatkan objek yang sesuai
dengan minatnya. Jadi keinginan untuk mendekati dan mendapatkan pekerjaan
bidang boga itu ada.
Dari uaraian di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang berminat
pada pekerjaan bidang boga ada dorongan atau keinginan untuk mendapatkan
yaitu dengan cara mencari sesuatu/ kegiatan yang berhubungan dengan
pekerjaan bidang boga. Selain itu siswa juga berusaha untuk membuktikan/
mengembangkan ketrampilan di bidang boga tersebut agar nantinya siswa lebih
mantab dan siap untuk memilih pekerjaan bidang boga.
27
d) Harapan
Wunt dan Stern dalam Bimo Walgito (2003: 206) mengajukan
pendapat mengenai perasaan yang dikaitkan dengan waktu, khususnya waktu
yang akan datang, jadi masih dalam pengharapan. Perasaan dengan jangkauan
ke depan ada kaitannya dengan teori harapan yang dikemukakan oleh Stotland.
Menurut Stotland orang yang mempunyai harapan menunjukkan keadaan yang
optimis, aktif. Sebaliknya orang yang tidak mempunyai harapan menunjukkan
keadaan yang pasif.
Menurut Pandji Anoraga (2005: 15) dalam teori harapan jelas ada
kaitannya antara perasaan yang timbul dengan kemungkinan tercapainya tujuan
atau cita-cita. Apabila seseorang mendambakan sesuatu, maka itu berarti bahwa
ia memiliki suatu harapan, dan dengan demikian ia akan termotivasi untuk
melakukan tindakan ke arah pencapaian harapan tersebut. Dan jika harapannya
terpenuhi, maka ia akan merasa puas.
Selain adanya unsur perasaan, minat juga terdiri dari harapan dan
pilihan. Seperti pendapat Andi Mappiare (1982: 62), minat terdiri dari
campuran perasaan, harapan dan pilihan. Perasaan meliputi rasa senang dan
tertarik. Harapan adalah suatu yang ingin dicapai dari suatu kecenderungan,
merupakan keinginan dan ketertarikan untuk mengikuti sesuatu yang menarik
perhatiannya. Jadi siswa yang menaruh minat pada pekerjaan bidang boga
selain memiliki ketertarikan, perhatian dan rasa senang, siswa tersebut juga
memiliki harapan yang ingin dicapai dengan bekerja pada bidang boga.
28
Dengan demikian bagi siswa yang berkeinginan untuk bekerja pada
bidang boga disamping mereka merasa tertarik, punya perhatian dan merasa
senang, mereka juga mempunyai harapan yang ingin dicapai dengan bekerja di
bidang boga. Siswa berharap bahwa dengan bekerja pada bidang boga
kehidupannya akan menjadi lebih baik dan berharap jika pekerjaan tersebut
ditekuni dengan serius nantinya siswa dapat mengembangkannya sehingga
dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Dengan harapan tersebut
akan dapat membantu siswa untuk lebih giat dalam menekuni/mempelajari
mengenai bidang boga.
Dari uraian mengenai minat yang menyangkut adanya harapan dapat
disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai harapan yang besar terhadap
pekerjaan bidang boga akan lebih mantab untuk mewujudkan cita-citanya
dengan memilih pekerjaan bidang boga setelah mereka lulus.
Sedangkan faktor eksternal atau faktor yang dipengaruhi dari luar
individu dalam penelitian ini adalah:
Pengalaman Siswa
Minat karena adanya pengalaman, seperti pendapat Abu Ahmadi
(1990: 126-127), bahwa kemauan yang bersumber pada dorongan-dorongan
menimbulkan aktivitas-aktivitas yang mengarah pada tercapainya tujuan.
Tujuan tersebut dianggap bernilai atau mempunyai harga bagi seseorang
sehingga ingin dicapai baik melalui latihan atau pengalaman-pengalaman.
29
Pengalaman diri tentunnya adalah pengalaman yang memberi kesenangan,
ketertarikan, kekuatan, dan dorongan dengan individu yang berkaitan.
Minat karena adanya pengalaman, seperti pendapat Skinner yang
dikutip oleh Purwanto (1990: 19), bahwa pengalaman seseorang dapat
mempengaruhi timbul dan tumbuhnya minat seseorang. Siswa yang berminat
pada pekerjaan bidang boga dan pernah terlibat di dalamnya, maka ia akan
berusaha untuk mengulangi keterlibatan dalam suatu kegiatan atau pengalaman
itulah yang dinamakan minat. Jadi pengalaman turut membentuk minat pada
diri individu. Pengalaman ini dapat diperoleh melalui pendidikan dan
lingkungan.
Jadi dari uraian mengenai minat yang menyangkut adanya
pengalaman di atas dapat disimpulkan bahwa siswa berminat pada pekerjaan
bidang boga karena siswa pernah terlibat secara langsung di dalamnya dan ada
keinginan untuk mengulangi keterlibatan tersebut. Dan siswa berusaha untuk
menemukan dan menambah pengetahuan serta ketrampilan mengenai bidang
boga.
Berdasakana pendapat-pendapat yang telah dikemukakan di atas,
dapat penulis simpulkan bahwa minat terhadap pekerjaan bidang boga pada
siswa adalah ketertarikan siswa untuk dapat bekerja pada bidang boga yang
tumbuh secara sadar dalam diri siswa tersebut. Ketertarikan tersebut
menyebabkan siswa memberikan perhatian yang lebih terhadap kegiatan yang
berkaitan dengan bidang boga. Dan disertai keinginan untuk mengetahui,
memiliki, mempelajari dan membuktikannya. Minat dibentuk setelah diperoleh
30
informasi tentang objek dan keterlibatan perasaan, diiringi perasaan senang,
terarah pada objek atau kegiatan tertentu dan dibentuk oleh lingkungan. Dan
ditemui adanya unsur-unsur perhatian, perasaan senang, kekuatan pendorong,
harapan dan pengalaman siswa.
B. Kerangka Berpikir
Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian
pada sesuatu, mempunyai perasaan senang, serta berusaha untuk mengetahui,
mempelajari dan membuktikan lebih lanjut (Dharono dalam Erny K, 1995: 8).
Menurut Lintang Sianturi dalam Siti Wardayani menyatakan bahwa
minat pada suatu jabatan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: (1). Faktor internal
yaitu faktor yang mempengaruhi minat karena adanya kebutuha yang
mendorong dari dalam diri individu terhadap pekerjaan yang disenangi, adanya
unsur kesadaran, perasaa, sifat inovasi sendiri. (2). Faktor eksternal yaitu
karena pengaruh-pengaruh dari luar dirinya melalui interaksi dengan
lingkungannya (2003: 16).
Menurut Dudu Abdullah yang dikutip oleh Suhartono (2000:11)
minat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) Minat spontan yaitu minat yang timbul
dengan sendirinya. 2) Minat disengaja yaitu minat yang timbul karena
dibangkitkan/disegaja.
Penelitian ini termasuk kedalam minat yang disengaja karena meneliti
minat siswa pada pekerjaan bidang boga. Dimana minat disengaja yang
dimaksud adalah suatu minat yang dipengaruhi oleh pendidika, tanpa melalui
31
pendidikan minat tersebut diduga akan sulit berkembang dan mencapai hasil
yang maksimal.
Dari pendapat tersebut dapat diambil pengertian bahwa siswa akan
mempunyai minat pada pekerjaan bidang boga karena sengaja diarahkan dari
sekolah. Di dunia pendidikan khususnya SMK bidang keahlian tata boga, siswa
akan memperoleh pemelajaran baik teori maupun praktik, mendapatkan
informasi dunia kerja, dan dibantu diarahkan melalui bimbingan karir yang
semuanya berkaitan dengan bidang keahlian tata boga. Semua itu dimaksudkan
untuk memberi bekal pengetahuan dan ketrampilan kepada siswa agar siswa
dapat mengembangkan minat dan ketrampilannya pada pekerjaan bidang boga.
Dengan diperolehnya pengetahuan dan ketrampilan bidang boga,
maka siswa akan menaruh minatnya pada pekerjaan bidang boga. Dengan bekal
ketrampilan dan kemauan tinggi yang dimiliki dan dibantu diarahkan dari pihak
sekolah dapat mendorong siswa untuk memilih pekerjaan bidang boga nantinya
sesuai dengan minatnya. Tentu saja minat itu akan ada jika siswa menaruh
perhatian, ada perasaan senang/tertarik, harapan dan pengalaman pada
pekerjaan bidang boga.
Adanya perhatian yang lebih pada kegiatan yang berkaitan dengan
bidang boga, berarti siswa tersebut mempunyai minat pada pekerjaan bidang
boga. Dan siswa yang berminat pada pekerjaan bidang boga tentu saja akan
secara sadar untuk memusatkan perhatiannya terhadap kegiatan yang ada
kaitannya dengan pekerjaan bidang boga dan akan berusaha untuk mengenal
lebih dalam tentang bidang boga.
32
Adanya perasaan senang dan tertarik pada bidang boga yang tinggi
juga merupakan unsur yang dapat menumbuhkan minat siswa terhadap
pekerjaan bidang boga, siswa mempunyai rasa senang dan tertari pada
pekerjaan bidang boga karena siswa telah mengenal dan mengetahui pekerjaan
bidang boga yang diperoleh baik melalui pendidikan atau lingkungan. Tetapi
ada juga rasa suka akan timbul karena latihan teratur dan sering dilakukan dan
menampakkan hasil yang memuaskan. Sehingga semakin lama semakin merasa
senang dan ingin mengembangkannya.
Tetapi selain adanya perhatian dan rasa senang terhadap pekerjaan
bidang boga, ada juga dorongan untuk mencari dan mempelajari bidang boga.
Siswa juga berusaha untuk membuktikan dan mengembangkan ketrampilannya
di bidang boga. Sehingga dapat memacu untuk menumbuhkan minatnya pada
pekerjaan bidang boga. Selain itu siswa akan bersungguh-sungguh baik itu
dalam lingkungan belajar di sekolah maupun di luar sekolah, baik dengan giat
belajar atau dengan memanfaatkan waktu luang untuk mencari informasi dan
mempelajari bidang boga lebih lanjut.
Adanya harapan ke depan lebih baik mengenai pekerjaan bidang boga
dapat memberi pengaruh pada siswa untuk lebih berminat pada pekerjaan
bidang boga. Misalnya siswa mempunyai harapan mengenai upah dan prospek
pekerjaan bidang boga akan semakin baik dan terus berkembang. Sehingga
nantinya siswa dapat bekerja di bidang boga sesuai bekal ketrampilannya.
Bahkan dengan harapan yang besar siswa nantinya juga dapat mengembangkan
sendiri usaha-usaha bidang boga yang bersedia memenuhi kebutuhan
33
masyarakat. Dengan harapan jika setelah bekerja di bidang boga masa
depannya akan cerah da kebutuhan hidupnya akan terpenuhi.
Selain itu adanya pengalaman yang menyenagkan mengenai
pekerjaan bidang boga yang pernah diperoleh siswa juga dapat memberi
pengaruh untuk lebih berminat pada pekerjaan bidang boga. Karena
keterlibatan secara langsung dari siswa tersebut akan sangat berpengaruh
langsung oada diri siswa itu sendiri. Dan siswa yang berminat, akan dengan
sengaja untuk mengulangi keterlibatan tersebut dengan senang, serta berusaha
untuk menambah dan menemukan pengetahuan serta ketrampilan atau
pengalaman baru di bidang boga.
Dari uraian yang telah dijelaskan di atas dapat dibuat diagram sebagai
berikut:
Perhatian
Internal
Minat
Pekerjaan bidang
boga:
a). Cook helper
b). Waiter
c). Assisten Baker
d). Steward
Perasaan senang
Dorongan/motif
Harapan
Eksternal
Pengalaman Siswa
34
C. Pertanyaan Penelitian
1. Apa pekerjaan bidang boga yang diminati oleh siswa kelas III SMKN I
Sewon Bantul ?
2. Bagaimana minat siswa pada pekerjaan bidang boga dilihat dari faktor
internal dan faktor eksternal ?
3. Dimensi apa dari minat siswa yang paling dominan ?
Download