BAB II DESKRIPSI TEORI A. Deskripsi Teori 1. Minat a. Pengertian Minat Dalam kamus besar bahasa Indonesia dinyatakan bahwa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu (1990: 583). Misalnya seseorang mengatakan menaruh minat pada pekerjaan bidang boga, berarti orang tersebut senang terhadap pekerjaan bidang boga. Menurut Winkel (2004: 212), minat diartikan sebagai kecenderungan subjek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang tertentu. Antara minat dan perasaan senang terdapat hubungan timbal balik, sehingga tidak mengherankan jika siswa yang berperasaan tidak senang pada pekerjaan bidang boga, juga akan kurang berminat memilih pekerjaan bidang boga, dan sebaliknya. Pendapat Abu Ahmadi (1998: 151), mengemukakan bahwa minat adalah sikap jiwa seseorang yang tertuju pada sesuatu dengan unsur perasaan yang terkuat. Berarti jika siswa merasa senang pada pekerjaan bidang boga sehingga perhatiannya tertuju bidang boga sebenarnya dimulai dengan adanya minat terhadap pekerjaan bidang boga. Minat juga merupakan motif/dorongan yang tertuju kepada sesuatu yang khusus (Woodworth dan Marquis dalam Abu Ahmadi, 1998: 143).berarti 13 bila individu telah mempunyai minat terhadap pekerjaan bidang boga, maka perhatiannya akan dengan sendirinya tertarik dengan objek tersebut. Menurut Woodworth dalam bimo Walgito (2003: 234), mengatakan bahwa minat yaitu dorongan yang timbul karena seseorang tertarik pada obyek tertentu. Dari pendapat ini dapat disimpulkan bahwa minat merupakan motif atau dorongan yang mengarahkan perhatian individu merasa tertarik pada objek tersebut karena ia merasa senang karena dapat menimbulkan kepuasan. Menurut Bimo Walgito dalam Siti Hidayati (1998: 11)minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu hal dan dengan disertai suatu keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikannya lebih lanjut. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa timbulnya minat dikarenakan adanya perhatian terhadap objek kemudian diikuti dengan usaha yang kuat untk mendapatkan objek tersebut. Menurut Andi Mappiare dalam Mugi Rahayu (2003: 13) mengatakan bahwa minat terdiri dari perasaan, harapan, dan pilihan. Perasaan adalah sebagai rasa senang dan tertarik. Harapan adalah yang ingin dicapai dari suatu kecenderungan, merupakan keinginan dan ketertarikan untuk mengikuti sesuatu yang menarik perhatiannya. Sedangkan menurut Winarno Sumamad dalam Siti Hidayati (1998:12) mengemukakan bahwa minat sebagai suatu hasil dari pengalaman yang tumbuh dan dianggap bernilai. Jadi pengalaman turut membentuk minat pada diri seseorang, dimana pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman 14 yang membentuk kekuatan atau dorongan bagi seseorang untuk mengambil suatu keputusan. Dengan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu kecenderungan seseorang untuk mengikuti suatu aktivitas karena ada rasa senang/ tertarik, ada perhatian, ada kekuatan pendorong, harapan dan pengalaman. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat Menurut Lintang Sianturi dalam Siti Wardani (2003: 16) menyatakan bahwa minat pada suatu jabatan dipengaruhi oleh dua faktor: 1) Faktor internal yaitu faktor yang mempengarui minat karena adanya kebutuhan yang mendorong dari dalam diri individu terhadap pekerjaan yang disenangi, adanya unsur kesadaran, perasaan, sifat inovasi sendiri. 2) Faktor eksternal yaitu karena pengaruh-pengaruh dari luar dirinya melalui interaksi dengan lingkungannya. c. Macam-macam minat Dilihat dari segi timbulnya minat, Dudu Abdullah yang dikuti oleh Suhartono (2000: 11) membedakan minat menjadi dua, yaitu: 1) Minat spontan yaitu minat yang timbul dengan sendirinya atau spontan; 2) Minat disengaja yaitu minat yang timbul karena dibangkitkan. Seseorang dapat denga sengaja mengarahkan minatnya yaitu memusatkan perhatiannya, kemauannya, persaan serta pikirannya pada suatu objek tertentu yang ada di luar dirinya. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat terhadap sesuatu dalam hal ini minat siswa terhadap pekerjaan di bidang boga adalah 15 suatu minat yang disengaja atau minat yang dipengaruhi oleh pendidikan, tanpa melalui pendidikan minat tersebut diduga akan sulit berkembang dan mencapai hasil yang maksimal. d. Fungsi Minat Pendapat Witherington yang dikutip oleh Purwanto minat berfungsi dapat memberikan pandangan hidup seseorang atau seluruh perbendaharaan seseorang (1990: 21). Selain itu minat sangat berfungsi bagi manusia karena dapat mengarahkan seseorang untuk mencapai tujuan hidupnya, sehingga dapat membawa manusia pada hal-hal yang dianggap tidak perlu menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam dirinya karena timbul kesadaran untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa membebani orang lain. Dari batasan di atas dapat disimpulkan bahwa minat sangat berarti bagi kehidupan manusia karena dapat mengarahkan tujuan hidup seseorang. Sedangkan seseorang tanpa memiliki tujuan hidup tidak dapat dikatakan sebagai manusia yang normal. Dalam dunia pendidikan minat sangat penting peranannya, karena merupakan sumber motivasi. Minat yang timbul dari tiap individu sebagai kebutuhan akan merupakan pendorong bagi individu tersebut dalam melaksanakan usahanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi yang berhubungan dengan subjek, misalnya pekerjaan bidang boga akan sangat penting guna meningkatkan minat siswa serta pengembangannya, karena dengan informasi tersebut, seseorang dapat mengadakan penilaian apakah pekerjaan bidang boga cukup bermakna atau tidak bagi dirinya. 16 2. Pekerjaan Bidang Boga Setiap individu mempunyai kebutuhan yang kompleks antara lain kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Makanan merupakan kebutuhan manusia yang paling utama. Oleh karena itu, penyelenggaraan makanan merupakan suatu keharusan, baik di lingkungan keluarga maupun di luar lingkungan keluarga. Maslow yang dikutip oleh Sukamto (1998: 71) berpendapat bahwa manusia perlu memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok terlebih dahulu sebelum individu bersangkutan mewujudkan diri ke dalam kebutuhan yang lebih tinggi misalnya pendidikan. Berdasarkan pandangan tersebut dapat diidentifikasikan bahwa pendidikan dan pekerjaan adalah suatu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Oleh karena itu untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan psikis diperlukan suatu pekerjaan. Menurut Dr. Fronz Von Magnis dalam Pandji Anoraga (1992:1112), pekerjaan adalah kegiatan yang direncanakan. Yang dilaksanakan tidaka hanya karena kita mau dengan sungguh-sungguh mencapainya. Sedangkan menurut Hegel, inti pekerjaan adalah kesadaran manusia. Pekerjaan memungkinkan orang dapat menyatakan diri secara objektif ke dunia ini, sehingga ia dan orang lain dapat memandang dan memahami keberadaan dirinya. Pekerjaan adalah untuk mewujudkan cita-cita, karena dengan bekerja seseorang dapat memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, mental, intelektual dan kebutuhan sosial (Sudomo dikutip oleh Erny K, 1995: 23). 17 Pekerjaan adalah setiap kegiatan yang enghasilkan barang dan jasa bagi diri sendiri atau orang lain baik itu dibayar atau tidak (Soeroto dalam Erny K, 1995: 24). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pekerjaan adalah kesatuan kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa untuk mewujudkan cita-cita terutama untuk menuju ke arah peningkatan hidup. Pekerjaan adalah sumber penghasilan, sebab itu setiap orang yang ingin memperoleh penghasilan yang lebih besar dan tingkat kehidupan yang lebih baik, dengan bekerja. Setiap orang akan merasa puas dan bahagia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari penghasilan yang diperoleh sebagai imbalan atas hasil kerjanya. Selain itu pekerjaan dapat menumbuhkan harga diri. Seorang penganggur akan lambat laun kehilangan harga dirinya sebagai seorang yang belum mampu berbuat sesuatu. Pekerjaan merupakan salah satu dari aktivitas-aktivitas manusia yang paling meresap. Disamping itu, pekerjaan merupakan medium bagi individu untuk memperoleh syarat-syarat kehidupan pokok, sebagai alat untuk menggambarkan, mengklasifikasi, dan mengevaluasi diri dan orang lain serta merupakan suatu mekanisme dimana individu dapat mengubah diri dan orangorang disekitarnya. Semakin banyaknya pilihan pekerjaan yang ada, maka siswa harus mampu memilih pekerjaan yang tepat. Siswa bidang keahlian tata boga tentunya mengharap agar setelah lulus segera mendapat pekerjaan sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki. Salah satu sasaran pekerjaan bagi lulusan 18 tata boga adalah industri jasa boga yang berhubungan dengan pengolahan makanan atau keahlian bidang boga lainnya. Untuk siswa lulusan SMK jurusan tata boga, level kualifikasi bidang pekerjaan yang dapat diisi di lapangan sesuai dengan kurikulum 2004 antara lain sebagai: Cook helper, Waiter, Assisten baker,dan Steward. Lingkup pekerjaannya sebagai pengolah dan penyaji makanan dan minuman. Ruang lingkup kerjanya di dunia usaha/industri, hotel, restoran, katering dan rumah sakit (Buku II kurikulum 2004: 24). Di bawah ini akan dijelaskan pengertian tentang Cook helper, Waiter, Assisten baker,dan Steward serta tugas-tugasnya yaitu: 1) Cook helper adalah pelaksana-pelaksana yang bekerja atas perintah atasannya(cook). Tugas adalah membantu menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan oleh cook (Rymberthus, 1998: 375). 2) Waiter atau pramusaji adalah orang yang paling dekat hubungannya dengan tamu. Tugasnya adalah melayani/minuman untuk tamu. Selain itu waiter juga bertanggungjawab mengenai persiapan restoran pada waktu operasi belum dimulai yaitu melengkapi semua peralatan seperti: alat makan, linen, gelas, gelas dan lain-lain. 3) Assisten baker adalah tangan kanan seorang baker. Tugasnya adalah membantu baker menyiapkan dan membuat macam-macam roti, kue-kue, dan snack. Selain itu assisten baker bertugas menggantikan jika baker berhalangan. 19 4) Steward adalah bagian yang mempunyai tugas pokok untuk menyiapkan semua peralatan yang diperlukan oleh bagian Tata Hidangan dan TaTa Boga (kitchen). Selain itu steward juga bertugas mencuci, memelihara, serta merawat seluruh area dapur dan peralatannya (I Gusti Putu Putra Arwana, 1996: 3). Jadi industri boga tidak terlepas dari kebutuhan tenaga kerja yang memiliki berbagai keahlian da ketrampilan. Dengan demikian sektor jasa boga bisa dijadikan sebagai lapangan kerja yang dapat memberi harapan jika ditekuni lebih serius, serta dapat memberi kehidupan yang lebih baik/cerah. 3. Minat terhadap Pekerjaan Bidang Boga Dalam menentukan pilihan pekerjaan, siswa harus benar-benar memahami seperti apa pekerjaan yang kelak akan dipilihnya. Suatu pekerjaan yang akan dipilih, setidaknya ada sangkut pautnya dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki. Salah satu faktor yang memungkinkan seseorang memilih pekerjaan adalah karena minatnya pada pekerjaan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat dalam penelitian ini adalah faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri individu, dan faktor eksternal atau faktor yang dipengaruhi dari luar. Di bawah ini dijelaskan beberapa faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dalam penelitian ini meliputi: perhatian, perasaan senang, dorongan/motif, harapan. 20 a) Perhatian Menurut Abu Ahmadi (1998: 152) antara minat dan perhatian selalu berhubungan dalam praktek. Apa yang menarik minat dapat menyebabkan adanya perhatian dan apa yang menyebabkan adanya perhatian kita terhadap sesuatu disertai dengan minat. Dalam praktek sehari-hari, antara minat dan perhatuian pada umumnya dianggap hampir sama. Minat adalah sikap jiwa seseorang termasuk ketiga fungsi jiwanya (kognisi/ pengenalan, konasi/ kemauan, emosi), yang tertuju pada sesuatu, dan dalam hubungan itu unsur perasan yang terkuat. Perhatian yaitu keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu objek tertentu. Di dalam gejala perhatian, ketiga fungsi jiwa tersebut juga ada, tetapi unsur pikiranlah yang terkuat pengaruhnya Abu Ahmadi (1998: 151). Dalam kehidupannya orang perlu memusatkan perhatiannya terhadap apa yang sedang dilakukannya. Dengan adanya perhatian akan menjadikan pekerjaan itu dapat dilakukan dengan baik dan hasilnyapun dapat diharapkan pula. Menurut Bimo Walgito (2003:100) ditinjau dari segi timbulnya, perhatian dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: 1) Perhatian spontan, yaitu perhatian yang timbul dengan sendirinya, timbul dengan cara spontan. Perhatian ini erat dengan hubungan dengan minat individu. Apabila individu telah mempunyai minat terhadap sesuatu objek, maka terhadap objek itu biasanya timbul perhatian yang spontan. Misalnya 21 siswa mempunyai minat pada pekerjaan bidang boga, maka secara spontan perhatiannya tertuju pada bidang boga. 2) Perhatian tidak spontan, yaitu perhatian yang ditimbulkan dengan sengaja, karena itu harus ada kemauan untuk menumbulkannya. Seorang siswa mau tidak mau harus memperhatikan pelajaran matematika misalnya, sekalipun ia tidak menyenangi, karena ia harus mempelajari. Karena itu untuk dapat mengikuti pelajaran tersebut, dengan sengaja harus ditimbulkan perhatiannya. Menurut Sri Rukmini, dkk (1999:13) hal-hal yang menarik perhatian dilihat dari sudut pandang subjek yaitu sesuatu yang menarik perhatian adalah yang mempunyai kaitan dengan pribadi atau individu yang memperhatikan. Misalnya siswa jurusan tata boga berminat pada pekerjaan bidang boga, sehingga keinginan untuk mempelajari bidang boga semakin dalam. Minat menyangkut adanya perhatian sebagaimana dikemukakan oleh Bimo Walgito dalam Mugi Rahayu (2003: 11) bahwa minat adalah suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian pada sesuatu yang disertai dengan keinginan untuk mengetahui, mempelajari, dan membuktuan lebih lanjut. Menurut H.C. Witherington yang diterjemahkan oleh buchori dalam Siti Hidayati (1998: 11) menyatakan bahwa minat adalah kesadaran seserang bahwa sesuatu objek, seseorang, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinnya. Dan minat tersebut harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar, kalau tidak demikian minat itu tidak mempunyai arti 22 sama sekali. Oleh karena itu pengetahuan dan informasi tentang objek, seseorang atau aktivitas-aktivitas itu ada trlebih dahulu sebelum minat terbentuk. Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa timbulnya minat dikarenakan adany perhatian terhadap objek terlebih dahulu. Untuk mendapatkan objek tersebut seseorang harus berusaha dengan sekuat tenaga. Semakin sulit objek tersebut dicapai maka semakin besar pula usaha yang dikerahkan. Misalnya siswa tertarik pada pekerjaan bidang boga dan berusaha untuk lebih mengenalnya. Karena mereka sadar diperlukan usaha yang keras untuk dapat mewujudkannya. Dari uraian mengenai minat menyangkut adanya perhatian dapat disimpulka bahwa siswa yang berminat pada pekerjaan bidang boga akan memusatkan perhatiannya secara sadar terhadap kegiatan yang ada kaitannya dengan bidang boga baik melalui informasi dari sekolah/pendidikan, atau di luar sekolah dan juga informasi yang diperoleh dari media massa. Dan siswa akan berusaha untuk lebih mengenal tentang pekerjaan bidang boga. b). Perasaan Senang Menurut Winkel (2004: 212), antara minat dan perasaab senang terdapat hubungan timbal balik, sehingga tidak mengherankan kalau siswa yang berperasaan tidak senang, juga akan kurang berminat, dan sebaliknya. Biasanya seseorang mengerjakan suatu pekerjaan dengan senang atau menarik bagi 23 dirinya, maka hasil pekerjaannya akan lebih memuaskan daripada dia mengerjakan pekerjaan yang tidak ia senangi. Bila pekerjaan itu dinilai sebagai sesuatu yang berharga, maka timbulah perasaan senang. Sebaliknya bila pekerjaan bidang boga tidak dianggap bernilai, maka timbulah perasaan tidak senang. Perasaan senang meliputi rasa gembira, rasa puas, rasa nikmat, rasa simpati, rasa sayang. Persaan tidak senang meliputi rasa takut, rasa cemas, rasa gelisah, rasa marah, rasa dendam. Penilaian yang positif tercakup dalam perasaan senang, penilaian yang negatif tercakup dalam perasaan tidak senang (Winkel, 2004: 207). Siswa yang tidak mempunyai perasaan senang dan tidak berminat pada pekerjaan bidang boga, akan kurang bergairah dalam mengikuti pelajaran bidang boga. Sebaliknya siswa yang senang dan berminat pada pekerjaan bidang boga, akan lebih bergairah dalam mengikuti pelajaran bidang boga. Dengan kata lain apa yang menyenangkan (disukainya) mendorong seseorang untuk menjauhi atau menghindarinya (Ngalim Purwanto, 1990: 39). Sejalan dengan pendapat Woodworth dalam Ngalim Purwanto (1990: 62) bahwa perasaan suka dan tidak suka pada sesuatu adalah merupakan aspekaspek yang didasari daripada motif-motif untuk mendekatkan diri dan menjauhkan diri dari sesuatu. Apa yang disukainya mendorong seseorang untuk mendekati/mencapainya, dan apa yang tidak disukainya menimbulkan dorongan pada seseorang untuk menghindari/menjauhi. Menurut Woorthworth dan Marquis dalam Bimo Walgito (2003: 205) Wundt membagi perasaan menjadi tiga dimensi yaitu: 1) Perasaan yang dialami 24 oleh individu sebagai perasaan senang dan tidak senang. 2) Excited feeling atau sebagai inner feeling. Excited feeling adalah perasaan yang dialami oleh individu disertai adanya perilaku perbuatan yang menampak. Sedangkan inner feeling adalah perasaan yang dialami oleh individu tidak disertai adanya perilaku perbuatan yang menampak. 3) Expectancy feeling dan release feeling. Expectancy feeling adalah sesuatu perasaan dapat dialami oleh individu sebagai sesuatu yang belum nyata, sesuatu yang masih dalam pengharapan. Sedangkan release feeling perasaan dapat dialami oleh individu karena sesuatu itu telah nyata. Minat berkaitan dengan perasaan yaitu adanya rasa senang dan tertarik, seperti pendapat Winkel dalam Purwanto (1990: 23), minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang tertentu. Kemudian menurut Slameto (1995: 180), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Selanjutnya menurut Sukirin dalam Mugi Rahayu (2003: 10), minat merupakan kecenderungan individu untuk tertarik pada suatu objek. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa minat karena adanya perasaan senang dan tertarik merupakan kecenderungan yang terarah pada suatu objek, karena siswa sudah mengenal atau mengetahui objek tersebut yaitu siswa telah mengenal dan merasa senang/tertarik pada pekerjaan bidang boga. Demikian pula minat dalam menentukan pekerjaan, merupakan kecenderungan yang mengarahkan siswa pada suatu objek atau bidang tertentu yaitu pekerjaan 25 bidang boga. Rasa ketertarikan akan mendorong siswa untuk berminat pada pekerjaan bidang boga, sehingga dalam dirinya timbul rasa ingin dan kemauan untuk meraih nya tentu saja dengan banyak latihan serta belajar dengan tekun dan lebih banyak memusatkan perhatian pada pekerjaan bidang boga. Siswa merasa tertarik pada pekerjaan bidang boga, karena siswa merasa dengan adanya ketrampilan di bidang bogaakan memberi banyak manfaat dan siswa dapat merasakan manfaat dari ketrampilan bidang boga tersebut. Dari uaraian mengenai minat yang menyangkut adanya perasaan senang dan tertarik dapat disimpulkan bahwa siswa yang telah mengenal dan mengetahui manfaat dari ketrampilan yang berkaitan dengan bidang boga akan berminat untuk memilih pekerjaan bidang boga. c) Dorongan/ Motif Minat merupakan motif/dorongan yang tertuju pada sesuatu yang khusus. Sejalan dengan pendapat Woodworth dan Marquis dalam Abu Ahmadi (1998: 143) yang menyatakan bahwa bila individu telah mempunyai minat terhadap sesuatu, maka perhatiannya akam dengan sendirinya tertarik kepada objek tersebut. Atau dengan kata lain bila seseorang menaruh minat terhadap sesuatu, maka minatnya tersebut akan menjadi pendorong. Dorongan untuk berhubungan secara lebih aktif dengan objek yang menarik ini disertai juga dengan perasaan senang. Misalnya siswa memperhatikan bahwa pekerjaan bidang boga sebagai suatu objek yang 26 menarik dan menyenangkan, maka ada keinginan untuk lebih aktif berhubungan dengan objek tersebut baik melalui pendidikan, informasi atau kunjungan ke tempat-tempat di mana terdapat objek tersebut agar dapat mengetahui dan mempelajari objek minat tersebut lebih dalam. Motif menunjukkan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Seperti pendapat Ngalim Purwanto (1990: 70-71) yang menyatakan bahwa motif itu mendorong manusia untuk berbuat/bertindak. Motif berfungsi sebagai penggerak atau sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas. Misalnya siswa tertarik pada pekerjaan bidang boga, maka rasa tertarik tersebut akan mendorong siswa untuk menaruh perhatian, rasa ingin tahu, mencari dan berusaha untuk mendapatkan objek yang sesuai dengan minatnya. Jadi keinginan untuk mendekati dan mendapatkan pekerjaan bidang boga itu ada. Dari uaraian di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang berminat pada pekerjaan bidang boga ada dorongan atau keinginan untuk mendapatkan yaitu dengan cara mencari sesuatu/ kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan bidang boga. Selain itu siswa juga berusaha untuk membuktikan/ mengembangkan ketrampilan di bidang boga tersebut agar nantinya siswa lebih mantab dan siap untuk memilih pekerjaan bidang boga. 27 d) Harapan Wunt dan Stern dalam Bimo Walgito (2003: 206) mengajukan pendapat mengenai perasaan yang dikaitkan dengan waktu, khususnya waktu yang akan datang, jadi masih dalam pengharapan. Perasaan dengan jangkauan ke depan ada kaitannya dengan teori harapan yang dikemukakan oleh Stotland. Menurut Stotland orang yang mempunyai harapan menunjukkan keadaan yang optimis, aktif. Sebaliknya orang yang tidak mempunyai harapan menunjukkan keadaan yang pasif. Menurut Pandji Anoraga (2005: 15) dalam teori harapan jelas ada kaitannya antara perasaan yang timbul dengan kemungkinan tercapainya tujuan atau cita-cita. Apabila seseorang mendambakan sesuatu, maka itu berarti bahwa ia memiliki suatu harapan, dan dengan demikian ia akan termotivasi untuk melakukan tindakan ke arah pencapaian harapan tersebut. Dan jika harapannya terpenuhi, maka ia akan merasa puas. Selain adanya unsur perasaan, minat juga terdiri dari harapan dan pilihan. Seperti pendapat Andi Mappiare (1982: 62), minat terdiri dari campuran perasaan, harapan dan pilihan. Perasaan meliputi rasa senang dan tertarik. Harapan adalah suatu yang ingin dicapai dari suatu kecenderungan, merupakan keinginan dan ketertarikan untuk mengikuti sesuatu yang menarik perhatiannya. Jadi siswa yang menaruh minat pada pekerjaan bidang boga selain memiliki ketertarikan, perhatian dan rasa senang, siswa tersebut juga memiliki harapan yang ingin dicapai dengan bekerja pada bidang boga. 28 Dengan demikian bagi siswa yang berkeinginan untuk bekerja pada bidang boga disamping mereka merasa tertarik, punya perhatian dan merasa senang, mereka juga mempunyai harapan yang ingin dicapai dengan bekerja di bidang boga. Siswa berharap bahwa dengan bekerja pada bidang boga kehidupannya akan menjadi lebih baik dan berharap jika pekerjaan tersebut ditekuni dengan serius nantinya siswa dapat mengembangkannya sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Dengan harapan tersebut akan dapat membantu siswa untuk lebih giat dalam menekuni/mempelajari mengenai bidang boga. Dari uraian mengenai minat yang menyangkut adanya harapan dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai harapan yang besar terhadap pekerjaan bidang boga akan lebih mantab untuk mewujudkan cita-citanya dengan memilih pekerjaan bidang boga setelah mereka lulus. Sedangkan faktor eksternal atau faktor yang dipengaruhi dari luar individu dalam penelitian ini adalah: Pengalaman Siswa Minat karena adanya pengalaman, seperti pendapat Abu Ahmadi (1990: 126-127), bahwa kemauan yang bersumber pada dorongan-dorongan menimbulkan aktivitas-aktivitas yang mengarah pada tercapainya tujuan. Tujuan tersebut dianggap bernilai atau mempunyai harga bagi seseorang sehingga ingin dicapai baik melalui latihan atau pengalaman-pengalaman. 29 Pengalaman diri tentunnya adalah pengalaman yang memberi kesenangan, ketertarikan, kekuatan, dan dorongan dengan individu yang berkaitan. Minat karena adanya pengalaman, seperti pendapat Skinner yang dikutip oleh Purwanto (1990: 19), bahwa pengalaman seseorang dapat mempengaruhi timbul dan tumbuhnya minat seseorang. Siswa yang berminat pada pekerjaan bidang boga dan pernah terlibat di dalamnya, maka ia akan berusaha untuk mengulangi keterlibatan dalam suatu kegiatan atau pengalaman itulah yang dinamakan minat. Jadi pengalaman turut membentuk minat pada diri individu. Pengalaman ini dapat diperoleh melalui pendidikan dan lingkungan. Jadi dari uraian mengenai minat yang menyangkut adanya pengalaman di atas dapat disimpulkan bahwa siswa berminat pada pekerjaan bidang boga karena siswa pernah terlibat secara langsung di dalamnya dan ada keinginan untuk mengulangi keterlibatan tersebut. Dan siswa berusaha untuk menemukan dan menambah pengetahuan serta ketrampilan mengenai bidang boga. Berdasakana pendapat-pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa minat terhadap pekerjaan bidang boga pada siswa adalah ketertarikan siswa untuk dapat bekerja pada bidang boga yang tumbuh secara sadar dalam diri siswa tersebut. Ketertarikan tersebut menyebabkan siswa memberikan perhatian yang lebih terhadap kegiatan yang berkaitan dengan bidang boga. Dan disertai keinginan untuk mengetahui, memiliki, mempelajari dan membuktikannya. Minat dibentuk setelah diperoleh 30 informasi tentang objek dan keterlibatan perasaan, diiringi perasaan senang, terarah pada objek atau kegiatan tertentu dan dibentuk oleh lingkungan. Dan ditemui adanya unsur-unsur perhatian, perasaan senang, kekuatan pendorong, harapan dan pengalaman siswa. B. Kerangka Berpikir Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian pada sesuatu, mempunyai perasaan senang, serta berusaha untuk mengetahui, mempelajari dan membuktikan lebih lanjut (Dharono dalam Erny K, 1995: 8). Menurut Lintang Sianturi dalam Siti Wardayani menyatakan bahwa minat pada suatu jabatan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: (1). Faktor internal yaitu faktor yang mempengaruhi minat karena adanya kebutuha yang mendorong dari dalam diri individu terhadap pekerjaan yang disenangi, adanya unsur kesadaran, perasaa, sifat inovasi sendiri. (2). Faktor eksternal yaitu karena pengaruh-pengaruh dari luar dirinya melalui interaksi dengan lingkungannya (2003: 16). Menurut Dudu Abdullah yang dikutip oleh Suhartono (2000:11) minat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) Minat spontan yaitu minat yang timbul dengan sendirinya. 2) Minat disengaja yaitu minat yang timbul karena dibangkitkan/disegaja. Penelitian ini termasuk kedalam minat yang disengaja karena meneliti minat siswa pada pekerjaan bidang boga. Dimana minat disengaja yang dimaksud adalah suatu minat yang dipengaruhi oleh pendidika, tanpa melalui 31 pendidikan minat tersebut diduga akan sulit berkembang dan mencapai hasil yang maksimal. Dari pendapat tersebut dapat diambil pengertian bahwa siswa akan mempunyai minat pada pekerjaan bidang boga karena sengaja diarahkan dari sekolah. Di dunia pendidikan khususnya SMK bidang keahlian tata boga, siswa akan memperoleh pemelajaran baik teori maupun praktik, mendapatkan informasi dunia kerja, dan dibantu diarahkan melalui bimbingan karir yang semuanya berkaitan dengan bidang keahlian tata boga. Semua itu dimaksudkan untuk memberi bekal pengetahuan dan ketrampilan kepada siswa agar siswa dapat mengembangkan minat dan ketrampilannya pada pekerjaan bidang boga. Dengan diperolehnya pengetahuan dan ketrampilan bidang boga, maka siswa akan menaruh minatnya pada pekerjaan bidang boga. Dengan bekal ketrampilan dan kemauan tinggi yang dimiliki dan dibantu diarahkan dari pihak sekolah dapat mendorong siswa untuk memilih pekerjaan bidang boga nantinya sesuai dengan minatnya. Tentu saja minat itu akan ada jika siswa menaruh perhatian, ada perasaan senang/tertarik, harapan dan pengalaman pada pekerjaan bidang boga. Adanya perhatian yang lebih pada kegiatan yang berkaitan dengan bidang boga, berarti siswa tersebut mempunyai minat pada pekerjaan bidang boga. Dan siswa yang berminat pada pekerjaan bidang boga tentu saja akan secara sadar untuk memusatkan perhatiannya terhadap kegiatan yang ada kaitannya dengan pekerjaan bidang boga dan akan berusaha untuk mengenal lebih dalam tentang bidang boga. 32 Adanya perasaan senang dan tertarik pada bidang boga yang tinggi juga merupakan unsur yang dapat menumbuhkan minat siswa terhadap pekerjaan bidang boga, siswa mempunyai rasa senang dan tertari pada pekerjaan bidang boga karena siswa telah mengenal dan mengetahui pekerjaan bidang boga yang diperoleh baik melalui pendidikan atau lingkungan. Tetapi ada juga rasa suka akan timbul karena latihan teratur dan sering dilakukan dan menampakkan hasil yang memuaskan. Sehingga semakin lama semakin merasa senang dan ingin mengembangkannya. Tetapi selain adanya perhatian dan rasa senang terhadap pekerjaan bidang boga, ada juga dorongan untuk mencari dan mempelajari bidang boga. Siswa juga berusaha untuk membuktikan dan mengembangkan ketrampilannya di bidang boga. Sehingga dapat memacu untuk menumbuhkan minatnya pada pekerjaan bidang boga. Selain itu siswa akan bersungguh-sungguh baik itu dalam lingkungan belajar di sekolah maupun di luar sekolah, baik dengan giat belajar atau dengan memanfaatkan waktu luang untuk mencari informasi dan mempelajari bidang boga lebih lanjut. Adanya harapan ke depan lebih baik mengenai pekerjaan bidang boga dapat memberi pengaruh pada siswa untuk lebih berminat pada pekerjaan bidang boga. Misalnya siswa mempunyai harapan mengenai upah dan prospek pekerjaan bidang boga akan semakin baik dan terus berkembang. Sehingga nantinya siswa dapat bekerja di bidang boga sesuai bekal ketrampilannya. Bahkan dengan harapan yang besar siswa nantinya juga dapat mengembangkan sendiri usaha-usaha bidang boga yang bersedia memenuhi kebutuhan 33 masyarakat. Dengan harapan jika setelah bekerja di bidang boga masa depannya akan cerah da kebutuhan hidupnya akan terpenuhi. Selain itu adanya pengalaman yang menyenagkan mengenai pekerjaan bidang boga yang pernah diperoleh siswa juga dapat memberi pengaruh untuk lebih berminat pada pekerjaan bidang boga. Karena keterlibatan secara langsung dari siswa tersebut akan sangat berpengaruh langsung oada diri siswa itu sendiri. Dan siswa yang berminat, akan dengan sengaja untuk mengulangi keterlibatan tersebut dengan senang, serta berusaha untuk menambah dan menemukan pengetahuan serta ketrampilan atau pengalaman baru di bidang boga. Dari uraian yang telah dijelaskan di atas dapat dibuat diagram sebagai berikut: Perhatian Internal Minat Pekerjaan bidang boga: a). Cook helper b). Waiter c). Assisten Baker d). Steward Perasaan senang Dorongan/motif Harapan Eksternal Pengalaman Siswa 34 C. Pertanyaan Penelitian 1. Apa pekerjaan bidang boga yang diminati oleh siswa kelas III SMKN I Sewon Bantul ? 2. Bagaimana minat siswa pada pekerjaan bidang boga dilihat dari faktor internal dan faktor eksternal ? 3. Dimensi apa dari minat siswa yang paling dominan ?