Modul IV PENGERTIAN OBLIGASI Tujuan Instruksional : Diharapkan mahasiswa dapat memahami aneka karakteristik obligasi, juga faktor yang sangat penting dalam penentuan harga obligasi, taitu tingkat bunga. Materi Pembahasan : 1. Karakteristik Obligasi 2. Jenis-jenis obligasi 3. Yield obligasi I. Karakteristik Obligasi Sekuritas yang diperdagangkan di bursa efek pada dasarnya bisa dibagi menjadi dua, yaitu sekuritas yang menunjukkan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan, yaitu dalam bentuk saham, dan yang menunjukkan surat tanda hutang dari emiten yang menerbitkan sekuritas tersebut. obligasi. Bentuk yang kedua ini disebut sebagai Jadi kalau emiten menerbitkan obligasi, maka ini berarti bahwa emiten tersebut mengakui berhutang kepada pembeli atau pemilik obligasi tersebut. Jangka waktu suatu obligasi bervariasi, tetapi umumnya berjangka waktu 5 tahun. Bagi perusahaan, penerbitan obligasi merupakan suatu cara untk memotong biaya intermediasi keuangan. Apabila perusahaan meminjam dari bank, peusahaan mungkin harus membayar bunga 18% per tahun. Apabila perusahaan dapat menerbitkan obligasi dengan coupon rate hanya sebesar 15% per tahun, dan terjual dengan harga sama dengan nilai nominal, maka perusahaan dapat menghemat biaya dana (cost of debt) sebesar 3%. Kalaupun dalam emisi tersebut perusahaan menanggung biaya emisi sekitar 5%, maka biaya tersebut dapat diamortisasi selama 5 tahun (sesuai usia obligasi), sehingga biaya emisi per tahun hanya 1%. Dengan demikian masih bisa dihemat biaya dana sebesar 2%. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Luna Haningsih SE.ME. MANAJEMEN INVESTASI 1 II. Jenis-jenis Obligasi Dalam prakteknya terdapat berbagai jenis obligasi dan masing-masing jenis obligasi tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda. Berikut ini akan dibahas berbagai jenis obligasi yang biasa diperdagangkan dipasar modal, beserta beberapa karakteristiknya : 1. Obligasi dengan tingkat bunga tetap ( fixed rate bond ). Jenis obligasi yang sederhana adalah obligasi yang menawarkan bunga, disebut sebagai coupon, tetap selama jangka waktu obligasi tersebut. Bunga yang dibayarkan mungkin dilakukan setahun sekali, tetapi mungkin juga dilakukan setiap semester, atau setiap triwulan. Dengan demikian kalau suatu obligasi menawarkan coupon rate sebesar 18% per tahun, dibayarkan setiap tahun dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,- dan berjangka waktu 5 tahun, maka bagi pembeli obligasi tersebut akan menerima Rp. 180.000,- setiap tahun, mulai tahun pertama sampai dengan tahun kelima. Pada tahun kelima pemilik obligasi disamping menerima bunga, juga akan memperoleh pelunasan nilai nominal sebesar Rp.1.000.000,-. 2. Obligasi dengan tingkat bunga mengambang (floating rate bond). Obligasi yang menawarkan suku bunga mengambang biasanya ditawarkan sebesar persentase tertentu di atas suku bunga deposito. Mungkin juga dilakukan kombinasi dengan suku bunga tetap (fixed rate). Misalnya pada tahun pertama menawarkan suku bunga 19%, tetapi pada tahun-tahun berikutnya menawarkan suku bunga mengambang. 3. Obligasi dengan tingkat bunga nol (zero coupon bonds atau pure discount bond). Obligasi jenis ini dijual dengan diskon pada awal periode, dan kemudian dilunasi penuh sesuai dengan nilai nominal, pada akhir periode. 4. Obligasi konversi (convertible bonds).. Merupakan obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengkonversikan obligasi tersebut dengan sejumlah saham perusahaan pada harga yang telah ditetapkan, sehingga pemegang obligasi mempunyai kesempatan untuk memperoleh capital gain. Disisi lain perusahaan emiten akan memperoleh keuntungan karena umumnya obligasi konversi memberikan tingkat kupon yang relative lebih rendah disbanding obligasi biasa. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Luna Haningsih SE.ME. MANAJEMEN INVESTASI 2 5. Obligasi dengan jaminan ( mortgage bonds ). Adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan menggunakan jaminan suatu asset riil. Sehingga jika perusahaan gagal memenuhi kewajibannya, maka pemegang obligasi berhak untuk mengambil alih asset tersebut. Perusahaan juga bisa menerbitkan obligasi yunior atau second mortgage bond, yaitu obligasi dengan menggunakan jaminan asset riil yang sama dengan obligasi yang telah disebutkan sebelumnya. Jika terjadi likuidasi maka pemegang obligasi yang kedua akan mempunyai hak atas jaminan tersebut setelah hak pemegang obligasi pertama terpenuhi. 6. Obligasi tanpa jaminan (debentures atau unsecured bond ) Adalah obligasi yang diterbitkan tanpa menggunakan jaminan asset riil tertentu. Sama halnya dengan mortgage bond, perusahaan juga bisa menerbitkan obligasi tanpa jaminan lagi setelah obligasi tanpa jaminan diterbitkan, yang disebut sebagai subordinated ( yunior ) debentures. 7. Obligasi yang disertai warrant. Dengan adanya warrant maka pemegang obligasi mempunyai hak untuk membeli saham perusahaan pada harga yang telah ditentukan. Sama halnya dengan obligasi konversi, pemegang obligasi dengan warrant akan mempunyai kesempatan untuk mendapatkan capital gainjika harga saham mengalami kenaikan. Emiten juga akan memperoleh keuntungan dengan memberikan tingkat kupon yang lebih rendah, karena pada umumnya obligasi konversi dan obligasi dengan warrant memberikan tingkat bunga kupon yang lebih rendah dibandingkan dengan obligasi biasa. 8. Putable bond Adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menerima pelunasan obligasi sesuai dengan nilai pari sebelum waktu jatuh tempo. Putable bond akan melindungi pemegang obligasi terhadap fluktuasi tingkat bunga yang terjadi. Jika tingkat bunga pasar mengalami kenaikan dan harga obligasi akan mengalami penurunan maka pemegang obligasi mempunyai hak untuk meminta pelunasan perusahaan, sehingga pemegang obligasi tersebut dapat menginvestasikan kembali dananya pada tingkat bunga yang sesuai dengan tingkat bunga pasar yang berlaku. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Luna Haningsih SE.ME. MANAJEMEN INVESTASI 3 9. Junk bond Adalah obligasi yang memberikan tingkat keuntungan (kupon ) yang tinggi, tetapi juga mengandung resiko yang sanagt tinggi pula. Junk bond biasanya diterbitkan oleh perusahaan yang beresiko tinggi atau oleh perusahaan yang mempunyai rencana merger atau akuisisi. II. Yield Obligasi Dalam obligasi ada dua istilah yang terkait denga karakteristik pendapatan suatu obligasi yaitu : 1. Bunga obligasi ( bond interest rate ) Bunga obligasi dapat diartikan sebagi harga atau imbalan yang dibayarkan oleh pihak yang meminjam dana ( dalam hal ini adalah emiten) kepada pihak yang meminjamkan dana, atau investor obligasi sebagai kompensasi atas kesediaan investor meminjamkan dananya kepada perusahaan emiten. Besar bunga obligasi biasanya sudah ditentukan pada saat obligasi tersebut diterbitkan dan jumlahnya tetap hingga obligasi tersebut jatuh tempo. 2. Yield Obligasi Adalah ukuran pendapatan obligasi yang akan diterima inverstor, yang cenderung bersifat tidak tetap, mengapa ? karena yield obligasi akan sanagt terkait dengan tingkat bunga yang diisyaratkan oleh investor. Ada beberapa ukuran yield obligasi yang dipergunakana oleh investor yaitu . 1. Nominal yield Adalah tingkat bunga yang diberikan obligasi dan besarnya sama dengan bunga kupon. Jika suatu obligasi memberikan bunga kupon sebesar 18% maka obligasi tersebut dinyatakan memiliki nominal yield sebesar 18%. 2. Current yield Adalah rasio tingkat bunga obligasi terhadap harga pasar dari obligasi tersebut. Current yield dapat digunakan dengan menggunakan rumus berikut ini : CY = Ci / Pm Dimana : CY = current yield obligasi Ci = pembayaran kupon pertahun untuk obligasi i Pm = harga pasar obligasi PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Luna Haningsih SE.ME. MANAJEMEN INVESTASI 4 Current yield biasanay dilaporkan secara harian di media masa ( misalnya : Wall Street Journal ). Informasi current yield akan lebih berguna bagi investor, dibanding informasi yang berupa bunga kupon obligasi biasa, karena current yield memberikan gambaran perbandingan kupon obligasi dengan harga pasar obligasi. Meskipun demikian tidak bisa dianggap sebagi return sesungguhnya dari obligasi karena tidak dapat menggambarkan perbedaaan antara harga obligasi pada saat dibeli dan harga obligasi pada saat dijual. Contoh : Apabila suatu obligasi membayar bunga pertahun sebesar Rp. 150.000 dan harganya Rp.900.000, maka current yield nya adalah 16,67%. 3. Yield to maturity ( YTM ) Tingkat bunga ini merupakan internal rate of return (IRR) yang diperoleh pemodal dengan memiliki obligasi sampai dengan jatuh tempo. oleh Misalkan suatu obligasi membayarkan bunga sebesar Rp.160.000 per tahun dengan jangka waktu selama 5 tahun. Apabila obligasi tersebut mempunyai nilai nominal (pelunasan) Rp. 1.000.000 dan saat ini mempunyai harga pasar sebesar Rp.937.000, maka IRR nya bisa dihitung dengan menggunkan persamaan sebagai berikut : 937 = [160/(1 + i)] + [160/(1 + i)2] + … + [(160 + 1.000)/(1 + i)5] Karena itu kita akan memperoleh i ≈ 18%. Perhatikan bahwa IRR tidak lain merupakan tingkat bunga yang menyamakan sisi kiri persamaan (yaitu present value kas keluar) dengan sisi kanan persamaan (yaitu present value kas masuk). Untuk perhitungan secara manual diperlukan trial and error untuk bisa menemukan angka yang tepat. Yield to maturity pada umumnya bukanlah tingkat keuntungan yang diperoleh apabila obligasi tersebut dijual sebelum jatuh tempo. Sedangkan yield to maturity untuk zero coupon bond merupakan spot rate. 4. Yield to call (YTC) Adalah yield yang diperoleh pada obligasi yang bisa dibeli kembali (callable ) sebelum jatuh tempo. Bagaimana cara menghitung yield untuk obligasi yang belum jatuh tempo ?., berikut rumus yang dapat kita gunakan : PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Luna Haningsih SE.ME. MANAJEMEN INVESTASI 5 Ci Pc 2 P t 2c t 1 YTC YTC 1 1 2 2 20 dimana : P = harga pasar obligasi saat ini YTC = Yield to cal Ci = pendapatan kupon pertahun C = periode sampai dengan saat obligasi dilunasi Pc = call price obligasi Disamping itu, untuk menghitung nilai YTC yang mendekati, dapat juga digunakan persamaan berikut ini : Pc P n Pc P 2 Ci YTC* = Dimana : YTC* = nilai YTC yang mendekati P = harga obligasi pada saat ini (t=0) n = jumlah tahun sampai dengan yield to call yang terdekat Ci = pendapatan kupon per tahun Pc = call price obligasi Contoh : Sebuah obligasi yang callable jatuh tempo 20 tahun lagi dank upon yang diberikan adalah 18%. Nilai par obligasi tersebut adalah Rp. 1.000 dan saat ini dijua; pada harga Rp. 1.419,5. Kemungkinan obligasi tersebut akan dilunasi oleh emiten 5 tahun lagi dengan call price sebesar Rp.1.180, sehingga YTV untuk obligasi adalah : 10 1.419,5 t 1 90 1 YTC 2 PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB t 1.180 1 YTC 2 10 Luna Haningsih SE.ME. MANAJEMEN INVESTASI 6 1.419,5 = 90 (present value of annuity, 5% untuk 10 periode) + 1.180 (present value factor, 5% untuk 10 periode) 1.419,5 = 90(7,722) + 1.180(0,64) 1.419,5 = 1.419,5 Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa YTC dari obligasi tersebut adalah 10%. Sedangkan jika menggunakan persamaan lainnya, maka YTC nya adalah sebagai berikut : 1.180 1.419,5 180 (47,9) 5 1.180 1.419,5 1.299,75 2 180 YTC* = YTC* = 10,16% Pada obligasi yang dijual pada harga premi (di atas par) maka sebaiknya dalam menilai obligasi lebih baik digunakan yield to call daripada yield to maturity. 5. Realized (horizon) yield, atau yield yang terealisasi (horizon) adalah tingkat return yang diharapkan investor dari sebuah obligasi, jika obligasi tersebut dijual kembali oleh investor sebelum waktu jatuh temponya. Disamping itu, yield yang trealisasi (horizon) dapat juga digunakan untuk mengestimasi tingkat return yang dapat diperoleh investor dengan menggunakan strategi perdagangan tertentu. Perhitungan yang harus dilakukan dalam menentukan yield horizon ini memerlukan beberapa estimasi yang sebelumnya tidak digunakan pada ukuran yield lainnya. Estimasi yang harus dilakukan investor antara lain adalah estimasi harga jual obligasi pada akhir periode investasi yang diharapkan dan estimasi tingkat reinvestasi untuk pendapatan kupon yang diperoleh. Dengan menggunakan estimasi tingkat reinvestasi dan harga jual obligasi, investor dapat menghitung return horizon yang akan diperoleh jika estimasi tersebut terealisasi. Untuk menghitung yield yang terealisasi (RY) dapat dipergunakan persamaan berikut ini . PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Luna Haningsih SE.ME. MANAJEMEN INVESTASI 7 Ci Pf 2 P t 2h t 1 1 RY 1 RY 2 2 2h P = harga pasar obligasi saat ini RY = Yield yang terealisasi Ci = pendapatan kupon pertahun C = periode investasi obligasi Pf = harga jual obligasi dimasa yang akan datang Disamping itu, untuk menghitung nilai RY yang mendekati dapat juga digunakan perhitungan seperti persamaan berikut : Ci RY* = Pf P h Pf P 2 dimana, RY* = nilai yield yang terealisasi (horizon) yang mendekati P = harga obligasi pada saat ini (t=0) h = periode investasi obligasi (dalam tahun) Ci = pendapatan kupon obligasi per tahun Pf = harga jual obligasi di masa yang akan datang Contoh : Sebuah obligasi, nominal Rp.1.000, umur 20 tahun dan kupon 16%, dijual pada harga Rp.750. Investor mengestimasi bahwa dalam dua tahun mendatang suku bunga yang berlaku akan turun, sehingga diperkirakan harga obligasi akan naik. Estimasi harga obligasi pada dua tahun mendatang pada saat suku bunga turun adalah Rp.900, sehingga yield yang terealisasi dari obligasi tersebut diperkirakan sebesar : 900 750 160 75 2 900 750 825 2 160 RY* = PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Luna Haningsih SE.ME. MANAJEMEN INVESTASI 8 RY* = 28,48% Dari uraian mengenai yield obligasi tersebut, maka kita dapat menyimpulkan kegunaan masing-masing ukuran yield tersebut. Kegunaan masing-masing yield tersebut dapat diringkas seperti dalam tabel berikut ini : Tabel Kegunaan Masing-Masing Ukuran Yield Obligasi Ukuran Yield Kegunaan Nominal yield Mengukur tingkat kupon Current yield Mengukur tingkat pendapatan sekarang Yield to maturity (YTM) Mengukur tingkat return yang diharapkan jika obligasi disimpan sampai waktu jatuh temponya Yield to call (YTC) Mengukur tingkat return yang diharapkan jika obligasi dilunasi (call) sebelum jatuh tempo Realized (horizon) yield Mengukur tingkat return yang diharapkan untuk obligasi yang akan dijual sebelum jatuh tempo. Yield ini dihitung dengan menggunakan asumsi tingkat reinventasi dan harga jual obligasi. Berbagai ukuran yield tersebut dapat digunakan untuk menentukan nilai suatu obligasi. Hasil penilaian obligasi tersebut akan sangat mempengaruhi harga pasar obligasi. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Luna Haningsih SE.ME. MANAJEMEN INVESTASI 9