PERSEPSI SISWI SMA MULIA MEDAN TENTANG

advertisement
PERSEPSI SISWI SMA MULIA MEDAN TENTANG
PERSAHABATAN DALAM FILM 5 Cm
MELATI INDAH MENTARI
090904020
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Persepsi Siswi SMA Mulia Medan tentang Persahabatan
dalam Film 5 Cm”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengambarkan
persepsi siswi SMA Mulia Medan tentang persahabatan dalam film 5 Cm dengan
menggunakan perspektif interaksionisme simbolik. Subjek penelitian dipilih
sebanyak tiga orang dengan menggunakan teknik sampling snow ball sedangkan
objek penelitian adalah persepsi siswi SMA Mulia Medan terhadap persahabatan
dalam film 5 Cm. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui
paradigma interaksionisme simbolik dan persepsi. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah wawancara dalam, observasi non partisipan dan studi
kepustakaan. Teknik analisis data pada penelitian ini reduksi data, penyajian data
dan kesimpulan verifikasi. Hasil penelitian ini menujukan bahwa ketiga informan
dapat mengambarkan persepsi mereka tentang persahabatan dalam film 5 Cm.
Secara keseluruhan para informan setuju bahwa film 5 Cm adalah film yang
memotivasi anak bangsa dan memberi contoh yang baik dalam hubungan
persahabatan.
Kata kunci: Persepsi, Persahabatan, Film 5 Cm, Perspektif Interaksionisme
Simbolik
PENDAHULUAN
Konteks Masalah
Perkembangan teknologi informasi kini berjalan begitu pesat dengan
ditemukannya berbagai macam sarana informasi seperti alat cetak, radio, televisi
hingga internet. Semua itu bertujuan untuk menunjang keinginan manusia untuk
mendapatkan suatu informasi yang dapat mereka gunakan untuk berbagai
kepentingan yang sifatnya mendasar. Semakin pesatnya kemajuan teknologi
informasi menimbulkan perkembangan untuk membangun dunia secara universal.
Hal ini menyebabkan terbentuknya komunikasi massa yang merupakan suatu tipe
komunikasi yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Komunikasi
massa dapat dipahami sebagai komunikasi yang menggunakan media massa
untuk menyampaikan pesan.
Dari komunikasi massa terdapat istilah media massa. Media massa
merupakan saran komunikasi massa di mana terjadinya proses penyampaian
pesan, gagasan atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak
dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan
televisi. Media massa dapat mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku
seseorang serta secara perlahan dapat membentuk pandangan seseorang terhadapa
suatu hal. Setiap jenis media massa memiliki pengaruh yang berbeda. Salah satu
jenis media massa yang cukup efektif adalah film. Film juga merupakan bentuk
1
pesan yang terdiri dari berbagai tanda dan simbol yang membentuk sebuah sistem
makna sehingga bisa diinterpretasikan oleh orang secara berbeda-beda, tergantung
kepada referensi dan kemampuan berpikir orang tersebut. Sebagai media massa,
film digunakan sebagai media yang merefleksikan realitas atau bahkan
membentuk realitas. Film mengkomunikasikan pesan dari pembuat film (film
maker) kepada penonton (audience). Yang mengandung aspek hiburan serta
memuat pesan edukatif. Film merupakan gambaran perkembangan perfilman juga
terjadi di Indonesia dengan munculnya berbagai genre yang meramaikan variasi
perfilman. Akhir tahun 2012 lalu perfilman Indonesia diramaikan oleh film-film
tentang drama baik tentang persahabatan ataupun tentang percintaan. Seperti film
“Habibie & Ainun” serta film terbaru Rizal Mantovani yang berjudul 5 Cm. Film
berjudul sama 5 Cm ini menceritakan persahabatan antara lima pemuda yang
bernama Genta (yang diperankan Fedi Nuril), Arial (diperankan Denny Sumargo),
Zafran (Herjunot Ali), Riani (Raline Shah) dan Ian diperankan oleh (Igor
Saykoji). Film ini bisa dibilang menuai hasil yang luar biasa, penonton yang
selalu membludak di setiap penayangannya di berbagai kota dengan 1.401.064
penonton Film ini berhasil menembus rekor layar terbanyak di Indonesia selama
kurun waktu sejarah perfilman. Sebanyak 220 layar untuk penayangan film ini
yang tersebar di berbagai kota dan bioskop. Informasi ini diperoleh dari akun
twitter resmi film ini di @5cmthemovie (http://log.viva.co.id).
Secara keseluruhan film 5 Cm ini merupakan film yang sangat menarik
karena selain sarat akan pesan moral dan nilai-nilai sosial juga memiliki kekuatan
untuk memotivasi penonton agar percaya pada kekuatan mimpi. Persahabatan
yang begitu berharga bagi diri mereka. Sahabat merupakan salah satu anugerah
terindah yang pernah ada di dalam dunia kita seseorang, pasti akan membutuhkan
teman yang bisa berbagi di saat susah maupun senang. Sahabat memiliki peran
yang bisa membuat hidup menjadi lebih berwarna dan membantu memecahkan
permasalahan yang dihadapi atau hanya sekedar membicarakan masalah pekerjaan
atau kehidupan yang ada di sekitar kita. Sahabat akan berbagi cerita yang lucu dan
bisa membuat kedekatan dengan sahabat. Film 5 Cm mengangkat tema tentang
persahabatan karya Donny Dhirgantoro ini merupakan salah satu film best seller
yang banyak menginspirasi para pembaca dan penonton. Film yang sadar akan
nilai-nilai kehidupan adapun nilai-nilai yang terkandung dalam persahabatan
diantaranya adalah
nilai nasionalisme dan
nilai kemanusiaan. Selain
memaparkan nilai-nilai kehidupan dapat diraih meskipun dengan perjuangan yang
berat. Film juga memaparkan bagaimana kekuatan mimpi itu mampu mengubah
diri seseorang menjadi manusia yang lebih memaknai hidup dan masih tetap
berjuang meskipun dihadapkan pada kesulitan-kesulitan di dalam kehidupan.
Judul film ini sangat unik dan pendek tapi memiliki cerita yang sangat menyentuh
(http://scholar.google.com).
Fokus Masalah
Berdasarkan konteks masalah yang telah di uraikan,Fokus masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut: bagaimanakah persepsi siswi SMA Mulia Medan
tentang persahabatan dalam film 5 Cm.
2
KAJIAN PUSTAKA
Perspektif/Paradigma Kajian
Perspektif adalah cara pandang kita terhadap sudut pandangan kita. Cara
kita memandang atau pendekatan yang kita gunakan dalam mengamati kenyataan
dan menentukan pengetahuan yang kita gunakan. Perspektif yang kita gunakan
menghasilkan perbedaan yang besar dalam komunikasi. Kita bisa mengamati
menghadapi maupun menyelesaikan suatu permasalahan dengan pikiran kita yang
terbuka dan netral. Nilai perspektif kita tidak terletak dalam nilai kebenarannya
atau seberapa baik ia mencerminkan realitas yang ada. Semua perspektif yang
dapat diperoleh adalah benar dan mencerminkan realitas walapun setiap perspektif
pada tahap tertentu kurang lengkap dan didistorsi. Jadi intinya adalah upaya
mencari perspektif yang dapat memberikan kepada kita konseptualisasi realitas
yang paling bermanfaat bagi pencapaian tujuan kita (Ardianto, 2007 : 76).
Interaksionisme Simbolik
Interaksionisme simbolik adalah salah satu model penelitian budaya yang
berusaha mengungkap realitas perilaku manusia. Falsafah dasar interaksionisme
simbolik adalah fenomenologi. Model penelitian ini pun mulai bergeser dari
awalnya, jika semula lebih mendasarkan pada interaksi kultural antar personal,
sekarang telah berhubungan dengan aspek masyarakat dan atau kelompok.
Perspektif interaksi simbolik berusaha memahami budaya lewat perilaku manusia
yang terpantul dalam komunikasi. Interaksi simbolik lebih menekankan pada
makna interaksi budaya sebuah komunitas (http://viviomochi.blogspot.com).
Interaksi antar individu, diantaranya oleh penggunaan simbol-simbol,
interpretasi atau dengan saling berusaha untuk saling memahami maksud dari
tindakan masing-masing. Interaksionisme simbolik berorientasi pada prinsip
bahwa orang–orang merespon makna yang mereka bangun sejauh mana mereka
berinteraksi satu sama lain. Setiap individu merupakan agen aktif dalam dunia
sosial, yang tentu saja dipengaruhi oleh budaya dan organisasi sosial bahkan ia
juga menjadi instrumen penting dalam produksi budaya, masyarakat dan
hubungan yang bermakna yang mempengaruhi mereka(http://blog.unila.ac.id).
Komunikasi Kelompok Kecil
Kehidupan kelompok adalah sebuah naluri manusia sejak ia dilahirkan.
Naluri ini yang mendorongnya untuk selalu menyatukan hidupnya dengan orang
lain dalam kelompok. Naluri berkelompok itu juga yang mendorong manusia
untuk menyatukan dirinya dengan kelompok yang lebih besar dalam kehidupan di
sekelilingnya, bahkan mendorong manusia menyatu dengan alam. Untuk
memenuhi kebutuhan ini, maka setiap manusia melakukan proses yang
dinamakan adaptasi. Adaptasi dengan kedua lingkungan tadi manusia lain dan
alam sekitarnya dapat melahirkan struktur sosial baru yang disebut dengan
kelompok sosial. Kelompok sosial adalah kehidupan bersama manusia dalam
himpunan atau kesatuan- kesatuan manusia yang umumnya secara fisik relatif
kecil yang hidup. Ada juga beberapa kelompok sosial yang dibentuk secara formal
dan memiliki aturan-aturan yang jelas (Bungin, 2006 : 43-44).
3
Persahabatan
Persahabatan merupakan hubungan pertemanan yang lebih akrab. Sahabat
adalah sesuatu yang paling berharga dalam hidup ini. “We never can forgotten our
friends” (Kita tidak pernah dapat melupakan sahabat-sahabat kita), Buku When
Friendship Hurts meneliti dan menulis mengenai persahabatan dan menyaksikan
minat untuk belajar mengenai persahabatan meningkatkan. Dari topik yang jarang
dibahas oleh para psikologi, psikiatris dan sosiologi yang lebih sering berfokus
pada hubungan antar anak-orang tua dan antara suami-istri, artikel mengenai
persahabatan sekarang ini merupakan sajian pokok banyak majalah dan surat
kabar harian di berbagai situs internet juga terdapat banyak sekali buku mengenai
hubungan indah antar teman yang kita kenal sebagai persahabatan.( yager , 2006 :
21).
Komunikasi Massa
Istilah komunikasi atau bahasa inggris communication berasal dari kata
Latin communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama
di sini maksudnya adalah sama makna. Jadi, kalau dua orang terlibat dalam
komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan maka komunikasi akan terjadi
atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan.
Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu
menimbulkan kesamaan makna. Dengan lain perkataan, mengerti bahasanya saja
belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu (Effendy, 2005 : 9).
Film
Dalam hal ini orang-orang film pandai sekali menimbulkan emosi
penonton. Teknik perfilman, peralatannya maupun pengaturannya telah berhasil
menampilkan gambar yang semakin mendekati kenyataan. Dalam suasana gelap
dalam gedung bioskop penonton menyaksikan suatu cerita yang seolah-olah
benar-benar terjadi di hadapannya (Effendy, 2003 : 207). Misalnya film yang saat
ini peneliti angkat film 5CM, film ini menceritakan tentang persahabatan yang
begitu kuat dalam menghadapi kehidupan yang begitu keras dan menghadapi citacita yang mereka capai.
Persepsi
Manusia tidak terlepas dalam komunikasi secara verbal dan non verbal.
Persepsi dilakukan dengan stimulus yang diterima oleh individu melalui alat
indera manusia. Proses persepsi memasukan pesan ke dalam otak manusia atau
informasi nyata dan non nyata. Apa yang ada di dalam diri manusia seperti,
pikiran, perasaan, pengalaman akan ikut dalam proses persepsi yang kita jalani
dalam kehidupan sehari-hari (Mulyana, 2002 : 167). Persepsi itu muncul karena
setiap penilaian dan pemilihan seseorang terhadap orang lain diukur berdasarkan
penyertaan budaya sendiri.
4
IMETODOLOGI PENELITIAN
Metode Penelitian
Metode penelitian bertujuan untuk menggambarkan bagaimana peneliti
akan mengumpulkan dan menganalisis data dari informan. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan
menggunakan metode studi deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan
untuk menjelaskan fenomena atau gejala dari suatu objek yang sifatnya tunggal
dan parsial. Dalam penelitian kualitatif, fenomena atau gejala itu bersifat holistik
(menyeluruh, tidak dapat dipisahkan) dan meliputi aspek tempat (place), pelaku
(actor) dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis (Sugiyono, 2009 :
285). Metode penelitian deskriptif kualitatif ini dipilih agar dapat menggambarkan
sedalam-dalamnya tentang fenomena yang akan diteliti. Penelitian deskriptif
dimaksudkan untuk mendeskripsikan suatu situasi atau area populasi tertentu yang
bersifat faktual secara sistematis dan akurat.
Objek Penelitian
Objek adalah keseluruhan gejala yang ada di sekitar kehidupan manusia.
Objek dalam penelitian ini adalah persepsi para siswi SMA Swasta Mulia Medan
dengan pendekatan interaksionisme simbolik.
Subjek Penelitian
Di dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah sampel, karena
penelitian kualitatif ini bukanlah bertujuan untuk menggeneralisasi hasil
penelitian. Hasil riset lebih bersifat kontekstual dan kasuistik, yang berlaku pada
waktu dan tempat tertentu sewaktu riset dilakukan. Karena itu, pada penelitian
kualitatif sampelnya disebut informan atau subjek riset, yaitu orang-orang yang
dipilih, diwawancarai atau diobservasi sesuai tujuan riset. Disebut subjek riset
bukan objek, karena informan dianggap aktif mengkonstruksi realitas, bukan
sekedar objek yang hanya mengisi kuesioner (Kriyantono, 2006 : 161-163).
Penelitian ini dilakukan pada Sekolah SMA Mulia Medan di Jl. Kenanga
sari No. 33 Tajung Sari Medan. Penelitian ini mengambil subjek penelitian siswi
sebanyak 3 orang. Peneliti memilih siswi sebagai subjek penelitian karena pada
umumnya siswi adalah karena pada umumnya remaja putri memiliki hubungan
yang lebih dekat secara psikis dengan temannya dan banyak melakukan aktivitas
bersama yang saling memotivasi.
Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Observasi Nonpartisipan (Nonparticipant Observer)
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia
dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya selain
panca indra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit (Bungin, 2007
: 115).
2. Wawancara Mendalam
Wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada siswi SMA Mulia Medan untuk memperoleh informasi dan dapat
5
membantu menilai persepsi siswi terhadap isi pesan tentang persahabatan
dalam film 5Cm.
3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dalam penelitian ini dilakukan dengan mempelajari
buku-buku, jurnal dan internet yang berkaitan dengan topik penelitian.
Teknik Analisis Data
Menurut Bogdan dan Biklen, analisis data adalah upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milihnya
menjadi satuan yang dapat dikelola, mengeksistensinya, mencari dan menemukan
apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang diceritakan
orang lain (Singarimbun, 1995 : 263). Ukuran kejenuhan data dapat dilihat dengan
tidak adanya data baru atau informasi baru, aktivitas menganalisis tersebut adalah
sebagai berikut (Sugiyono, 2005 : 99):
1. Reduksi data.
2. Penyajian data
3. Kesimpulan atau verifikasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan Penelitian
Secara keseluruhan penelitian ini berlangsung di sekolah SMA Mulia
Medan, Sumatera Utara jalan Kenanga Sari nomor 33 Tajung Sari Medan. Yakni
mulai dari tanggal 18 November 2013 hingga 7 January 2014. Sementara dalam
proses wawancara dengan tiap-tiap narasumber, dilakukan di beberapa lokasi
yang berbeda sesuai kesepakatan antara narasumber dengan peneliti. Terdapat 3
narasumber yang dijadikan sebagai subjek dalam penelitian ini, mereka antara lain
Nilam Rahmadani, Mega Mawarni, Tantri Laras Syati yang masing-masingnya
diwawancarai peneliti di tempat yang berbeda.
Analisis Hasil dan Pembahasan
Penelitian yang berjudul Persepsi Siswi SMA Mulia Medan tentang
Persahabatan dalam Film 5 Cm ini meneliti tentang bagaimana sudut pandang
dari siswi SMA Mulia Medan dalam memahami arti persahabatan bagi mereka
berdasarkan pengalaman yang di alami secara sadar dan langsung. Sudut pandang
ini diperoleh dari persepsi mereka mengenai persahabatan baik dalam kelompok
mereka sendiri maupun persepsi mereka setelah menonton Film 5 Cm. Persepsi
merupakan suatu pemahaman yang muncul setelah mendapatkan stimulus ataupun
rangsangan melalui alat indera manusia. Berdasarkan hasil wawancara yang telah
dilakukan, dapat diketahui bahwa semua informan memiliki persepsi yang baik
tentang arti persahabatan khususnya dalam memahami persahabatan dalam film 5
Cm. Terdapat variasi pandangan yang berbeda dari informan I, II dan III dalam
menggambarkan persepsi mereka tentang persahabatan. Cara mereka memandang
atau pendekatan yang mereka gunakan dalam mengamati realitas persahabatan
dapat menentukan pengetahuan yang mereka gunakan dalam proses penelitian
yang diamati. Bentuk persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang
menghasilkan tanggapan setelah rangsangan diterapkan kepada manusia. Adapun
6
bentuk persepsi itu adalah pengenalan, penalaran, perasaan dan tanggapan. Tanpa
disadari bentuk-bentuk persepsi itulah yang menafsirkan rangsangan dari film 5
Cm terhadap para informan yang akhirnya mempengaruhi perilaku informan
setelah telah menonton film tersebut. Didukung pemain film 5 Cm yang juga
menjiwai seluruh adegan sehingga penghayatan peran yang dimainkan para
pemain dapat secara langsung dirasakan oleh informan yang terhanyut terbawa
situasi dan kondisi cerita tersebut. Karakteristik lain dari pola hubungan anak usia
sekolah dengan teman sebayanya adalah munculnya keinginan untuk menjalin
hubungan pertemanan yang lebih akrab atau yang dalam kajian psikologi
perkembangan disebut dengan istilah friendship (persahabatan). Jadi persahabatan
lebih dari sekedar pertemanan biasa setidaknya terdapat tiga kualitas yang
membedakan persahabatan dengan bentuk hubungan teman sebaya lainnya yaitu:
adanya hubungan yang dibangun atas dasar sukarela, hubungan persahabatan
dibangun atas dasar kesamaan kebiasaan, persahabatan dibangun atas dasar
hubungan timbal balik.
Bahkan informan I merasa bahwa persahabatannya itu telah membuatnya
merasa sejiwa dengan sahabatnya. Film 5 Cm dapat menjadi inspirasi untuk
memperkuat hubungan komunikasi dalam suatu persahabatan. Banyak hal yang
dapat diterapkan dari adegan-adegan dalam film 5 Cm ke dalam hubungan
persahabatan. Bagi informan I yang sudah menonton Film 5 Cm mengaku banyak
menerapkan hal-hal yang membuat persahabatannya akan lebih kompak mulai
dari ketemu, jalan-jalan bersama hingga menghabiskan waktu bersama. Ada satu
hal yang ingin diwujudkan oleh informan I dengan sahabatnya yaitu mendaki
gunung seperti yang terjadi dalam film 5 Cm.
Persabahatan yang terjalin sejak di bangku sekolah menengah atas ini
memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-harinya. Informan II dengan
para sahabatnya sangat dekat sehingga hampir tidak ada rahasia di antara mereka.
Setiap masalah yang dihadapinya sering dibicarakan dengan sahabatnya.
Keterbukaan dalam menghadapi masalah dari yang terburuk pun sering di
ungkapakan kepada para sahabatnya. Hal ini yang menjadi salah satu kenyamanan
yang dirasakan oleh informan II dalam memiliki sahabat.
Menurut informan II , kunci sebuah persahabatan adalah menerima kita
dalam keadaan susah maupun senang sehingga dapat terbinanya hubungan
persahabatan yang lama. Dalam kehidupan sehari-harinya peran sahabat sangatlah
penting. Ungkapan adanya mantan kekasih tidak berlaku di dalam persahabatan
karena yang namanya mantan sahabat jarang terjadi. Persahabatan yang terbina
selama 3 tahun bisa dikatakan masih dalam usia yang masih belum lama.
Informan II berharap persabatannya tetap terjaga hingga informan II menduduki
bangku perkuliahan. Persahabatan tidaklah selalu dinilai dari berapa lama
hubungan tersebut dibina tetapi seberapa nyaman kita dengan sahabat kita.
Jalinan persahabatan yang dibina informan III kurang lebih selama enam
tahun. Informan III bersahabat sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah
Pertama. Namun hingga saat ini persahabatan informan III masih terjalin dengan
harmonis. Mereka berharap persahabatan ini tetap terjalin selamanya. Salah satu
syarat untuk mempertahankan hubungan persahabatan adalah dengan menjalin
komunikasi yang baik. Di film 5 Cm diceritakan dalam salah satu adegan di mana
7
para pemeran terus berkomunikasi walaupun tidak bertemu satu sama lain.
Komunikasi bisa dilakukan dengan banyak cara apalagi di zaman sekarang di
mana telah banyak tercipta media untuk berkomunikasi. Ternyata informan III
juga meniru salah satu kegiatan yang ada di film 5 Cm yaitu mendaki gunung.
Informan III ini mendaki gunung bersama sahabatnya untuk semakin mempererat
persahabatannya. Hubungan persabatan yang dijalin informan III dengan temantemannya sangat dekat. Persahabatan yang terjalin telah berlangsung selama
bertahun-tahun. Informan III memiliki satu tujuan yang sama untuk meraih citacitanya. Dukungan dan motivasi yang diberikan sahabat membuat informan III
semakin percaya diri. Kesimpulan dari sebuah persahabatan pada umumnya
adalah hampir sama. Sahabat adalah orang yang selalu ada di sekitar kehidupan
kita. Mereka yang selalu ada di keadaan saat kita sedang duka maupun suka.
Kehadiran mereka yang hampir selalu ada di manapun kita berada seperti aliran
darah yang ada di dalam tubuh kita.
PENUTUPAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Persepsi Siswi SMA Mulia Medan
tentang Persahabatan Dalam Film 5 Cm maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut. Secara spesifik, informan I berpandangan bahwa Film 5 Cm dapat
mempengaruhi cara pandangannya dalam memahami persahabatan. Film 5 Cm
menginspirasi Informan I dalam memperkuat hubungan komunikasi dalam
persahabatannya. Menurut persepsi dari Informan II, Film 5 Cm tidak hanya
menceritakan tentang persahabatan tetapi juga menggambarkan rasa nasionalisme
dan nilai kemanusiaan. Informan III berpersepsi bahwa Film 5Cm ini memberikan
dampak yang positif. Bagi Informan III Film ini merupakan film yang dapat
memotivasi para kalangan remaja untuk menjaga kekompakan dalam hubungan
persahabatan serta menjaga solidaritas dari suatu hubungan persahabatan itu.
Saran
Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan analisis persepsi
tentang bagaiman siswi SMA Mulia Medan tentang film 5 Cm dalam
persahabatan dalam sebuah film. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana
perbedaan latar belakang dalam film 5 Cm pengalaman penonton menjadi faktor
penting yang dapat membedakan pemaknaan mereka. Dari penelitian tentang
pemaknaan penonton ini, diharapkan dapat mengetahui bahwa proses persepsi
atau perspektif terhadap pesan suatu media massa akan menghasilkan makna
yang tidak selalu sama karena dipengaruhi oleh kapasitas setiap penonton. Selain
itu, sangat memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk mengembangkan
penelitian ini dengan menggunakan metode dan kerangka pemikiran yang
berbeda.
DAFTAR REFERENSI
Ardianto, Elvinarto dan Bambang Q Anees. 2007 Filsafat Ilmu Komunikasi.
Bandung :Simbiosa Rekatama Media.
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Media Group.
8
______________ . 2006. Sosiologi Komunikasi. Jakarta : Kencana Media Group.
Effendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosdakarya
_____________________. 2003. Ilmu teori dan filsafat komunikasi. Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti
Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Mulyana, Deddy dan Jalaluddin Rakhmat. 2002. Komunikasi Antara Budaya:
Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang Berbeda Budaya.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 1995. Metode Penelitian survy. Jakarta:
PT. Pustaka LP3ES Indonesia.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Yager, Jan. 2006. When Friendship Hurts. Jakarta : PT. Agromedia Pustaka.
9
Download