BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Setelah melalui beberapa tahap penelitian yaitu proses analisis, pengamatan, dan juga berbagai pembahasan. Maka simpulan penelitian terhadap proses komunikasi interpersonal antara relawan dan calon relawan yang ditinjau dari lima aspek beserta hambatan yang ditemukan adalah sebagai berikut: 1. Proses komunikasi interpersonal antara relawan dan calon relawan ditinjau dari aspek keterbukaan berjalan efektif. Dilihat dari kualitas pertama yang dibicarakan antara keduanya hal-hal yang bersifat umum dan tidak terlalu mendalam namun tetap menunjukan adanya kemauan untuk membuka diri. Selanjutnya untuk kualitas kedua yaitu kejujuran, antara relawan dan calon relawan jujur dalam menyampaikan dan menanggapi pesan. 2. Proses komunikasi interpersonal antara relawan dan calon relawan ditinjau dari aspek empati berjalan efektif. Melalui keterbukaan diantara keduanya, ditemukan keduanya dapat saling memahami posisi dan ikut merasakan terutama dari sisi relawan ke calon relawan. Calon relawanpun dapat memahami serta ikut merasakan yang dirasakan relawan walau tidak sepenuh relawan ke calon relawan. 3. Proses komunikasi interpersonal antara relawan dan calon relawan diltinjau dari aspek perilaku positif mendekati efektif. Yang pertama kualitas memiliki pandangan positif. Pandangan relawan terhadap calon relawan positif yaitu calon relawan berpartisipasi tujuannya baik yaitu sebagian besar ingin bersumbangsih. Namun dari sisi calon relawan masih terdapat beberapa pandangan negatif dari diri calon relawan kepada relawan dan juga Tzu Chi. Dan untuk kualitas kedua yaitu pandangan-pandangan yang terutama positif, dikomunikasikan oleh relawan dan calon relawan dalam bentuk ucapan maupun tindakan. Sedangkan pandangan yang negatif, dikomunikasikan calon relawan kepada relawan yang dianggap tepat dan bila diberikan dorongan. 113 114 4. Proses komunikasi interpersonal antara relawan dan calon relawan ditinjau dari aspek perilaku suportif berjalan efektif. Kualitas pertama yaitu keduanya meminta informasi terutama relawan yang lebih aktif dalam hal meminta informasi kepada calon relawan. Kemudian selanjutnya calon relawan juga terdorong meminta informasi kepada relawan. Informasi yang didapat ada yang positif dan negatif. Untuk informasi positif, relawan memberikan dukungan dalam bentuk informasi kegiatan serta ajakan untuk ikut serta sedangkan calon relawan menunjukkannya dengan cara serius dan antusias dalam berkegiatan. Untuk informasi negatif dari calon relawan, relawan mencoba untuk mendengarkan dan memberi jawaban yang tidak memihak sebagai wujud perilaku positif. Demikian pula yang dilakukan dari calon relawan terhadap tanggapannya mengenai nilai dan kebudayaan Tzu chi, calon relawan mencoba mendengarkan penjelasan dan mencoba untuk mengerti/memahami sebagai wujud perilaku supotif calon relawan ke relawan. 5. Proses komunikasi interpersonal antara relawan dan calon relawan ditinjau dari aspek kesamaan mendekati efektif. Situasi yang berjalan dalam komunikasi diantara keduanya berlangsung lancar, nyaman, dan akrab. Hal ini dikarenakan selain adanya kesamaan dalam hal latar belakang, nilai, dan tujuan, mereka juga dapat saling menyesuaikan diri satu sama lain. Relawan yang menyesuaikan diri sesuai dengan karakteristik calon relawan sedangkan calon relawan menyesuaikan diri dengan budaya dan kebiasaan relawan dan Tzu Chi namun masih menemukan hambatan dalam menyesuaikan diri. 6. Ditemukan hambatan semantik pada aspek kesamaan yaitu calon relawan tidak mengerti bahasa mandarin sehingga mereka tidak dapat melafalkan/mengucapkan kata dengan benar. Juga ditemukan hambatan manusiawi pada aspek perilaku positif yaitu beberapa calon relawan memandang relawan Tzu Chi kurang kredibel dengan statusnya sebagai relawan Tzu Chi dan pandangan mengenai Tzu Chi yang bangunannya terlalu mewah/berlebihan. Proses komunikasi interpersonal antara relawan dan calon relawan di Jakarta Barat yang ditinjau dari kelima aspek, tiga diantaranya sudah berjalan efektif yaitu aspek keterbukaan, empati, dan perilaku suportif. Untuk aspek perilaku positif 115 hampir berjalan secara efektif karena masih terdapat hambatan manusiawi dari calon relawan ke relawan. Selanjutnya dari aspek kesamaan hampir berjalan efektif juga karena situasi komunikasi berjalan baik yang juga didapat dari kualitas menyesuaikan diri, keduanya melakukan upaya untuk dapat menyesuaikan diri namun dalam upayanya yaitu calon relawan masih menemukan hambatan semantik. Jadi dapat disimpulkan gambaran proses komunikasi interpersonal yang terjadi antara relawan dan calon relawan pada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di Jakarta Barat dikatakan berjalan dengan efektif. Hasil/kesimpulan yang didapat sesuai serta didukung dengan data/dokumen yang didapatkan mengenai pertambahan jumlah relawan yang meningkat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi interpersonal yang efektif antara relawan dan calon relawan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah relawan pada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia khususnya pada wilayah Jakarta Barat. 5.2 Saran Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti wajib mampu memberi suatu masukan yaitu saran-saran bermanfaat bagi semua pihak yang berkaitan dengan penelitian ini. Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 5.2.1 Akademis Penelitian ini dapat digunakan untuk referensi ataupun rujukan bagi peneliti selanjutnya terutama dalam bidang ilmu komunikasi secara umum, penelitian di bidang dan kajian yang sama. 5.2.2 Praktis 1. Bagi Relawan a. Dalam mengatasi hambatan komunikasi interpersonal antara relawan dan calon relawan khususnya hambatan semantik, calon relawan yang mengalami kesulitan dalam mengerti arti kata yang sudah menjadi kebiasaan relawan dalam berkomunikasi, hendaknya relawan mensosialisasikan dulu kata-kata yang sering digunakan mereka. Yaitu dengan memberitahu makna, alasan penggunaan kata tersebut, dan cara 116 pengucapan yang benar. Sehingga menghindari calon relawan yang hanya mengikuti tetapi tidak mengerti makna dari kata yang mereka ucapkan sendiri ataupun salah dalam pelafalan/pengucapan kata tersebut. b. Hendaknya relawan juga mensosialisasikan tentang kebudayaan dan memberikan penjelasan mengapa di Tzu Chi memiliki dan menerapkan budaya tersebut. c. Untuk menghindari pandangan calon relawan yang negatif terhadap relawan dan Tzu Chi, relawan juga sebaiknya dapat tetap bersikap baik/humanis tidak hanya saat berada di lingkungan Tzu Chi tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari 2. Bagi Calon Relawan a. Hendaknya calon relawan lebih aktif dan memiliki inisiatif untuk lebih terbuka. Baik dalam hal menceritakan tentang diri sendiri ataupun meminta informasi terlebih dahulu khususnya jika informasi tersebut berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan seperti informasi mengenai kegiatan yang diminati. b. Jika mengalami kesulitan dalam mengerti dan mengucapkan bahasa mandarin, sebaiknya calon relawan menanyakan juga arti dari kata tersebut dan menanyakan untuk pelafalan dan pengucapan kata yang benar. 5.2.3 Masyarakat/Umum Masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai Yayasan Tzu Chi terutama bagi masyarakat yang memiliki minat menjadi bagian relawan. Selain itu masyarakat juga dapat mengetahui proses berkomunikasi interpersonal sehari-hari. yang efektif dan sekaligus penerapannya dalam kehidupan