Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 i © 2014 ii Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ISSN : 2089-3531 Ukuran Buku : ISO B5 (17 x 24 Cm ) Naskah : Badan Pusat Sta s k Layout dan Gambar Kulit : Badan Pusat Sta s k Diterbitkan Oleh : Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dicetak Oleh : Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 Sambutan Sambutan MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA umber daya manusia yang berdaya saing merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari tujuan pembangunan. Kemampuan bangsa untuk berdaya saing tinggi akan menjadikan Indonesia siap menghadapi tantangan globalisasi dan mampu memanfaatkan peluang yang ada. Sebagai upaya memperkuat daya saing bangsa, pembangunan nasional diarahkan untuk mengedepankan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan manusia, hal pokok yang perlu diperhatikan selain produktivitas, kesinambungan, juga harus memperhatikan pemerataan, dan pemberdayaan (UNDP, 1995). Hal ini menyiratkan bahwa faktor pembangunan SDM harus menjadi pokok perhatian di semua sektor pembangunan tanpa membedakan jenis kelamin, agar laki-laki dan perempuan memiliki hak untuk mendapatkan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat pembangunan yang setara disesuaikan dengan aspirasi, pengalaman dan kebutuhan masing-masing, sehingga mendapatkan keadilan dan kesetaraan. Semua hambatan yang memperkecil kesempatan untuk memperoleh akses tersebut harus dihapus, sehingga mereka dapat mengambil manfaat dari kesempatan yang ada dan berpartisipasi dalam kegiatan produktif yang dapat meningkatkan kualitas hidup. Penduduk laki-laki dan perempuan juga harus berpartisipasi penuh dalam keputusan dan proses yang akan menentukan (bentuk/arah) kehidupan mereka, serta untuk berpartisipasi dan mengambil manfaat dari proses pembangunan. Untuk mewujudkan hal tersebut telah ditetapkan prinsip pembangunan yang menjadi landasan Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 iiiiii Sambutan Sambutan operasional bagi seluruh pelaksana pembangunan yaitu pengarusutamaan gender yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Tahun 2005-2025. Publikasi ini menyajikan Indikator Pembangunan Manusia, yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yang dirinci sampai tingkat Kabupaten/Kota sampai dengan tahun 2013. IPM menggambarkan pembangunan kapabilitas dasar manusia di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Di sisi lain IPG juga mengukur kapabilitas dasar manusia pada ketiga bidang tersebut, tetapi terfokus pada faktor ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan. Dengan membandingkan kedua indikator tersebut dapat diketahui ada tidaknya kesenjangan pembangunan SDM antara lakilaki dan perempuan. IDG merupakan indikator untuk melihat peranan perempuan dalam ekonomi, politik dan pengambilan keputusan. Di tingkat nasional terjadi peningkatan IPM, IPG dan IDG, namun demikian perlu diperhatikan terhadap pencapaian ketiga indikator tersebut antar daerah, karena masih terjadi disparitas pencapaian antar wilayah. Hal ini penting sebagai bahan advokasi dalam upaya percepatan dan peningkatan pembangunan di wilayah masing-masing. Publikasi ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan penyusunan perencanaan kebijakan, program dan kegiatan yang responsif gender, terkait pencapaian kualitas hidup manusia semua penduduk, perbedaan pencapaian antara laki-laki dan perempuan, dan kemajuan partisipasi perempuan dalam bidang politik dan pengambilan keputusan. Akhirnya kepada berbagai pihak, terutama Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) dan jajarannya diucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas partisipasinya dalam penyusunan publikasi ini. Jakarta, Oktober 2014 Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Linda Amalia Sari Gumelar iv iv Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 Kata Pengantar 2014 dalam kontribusinya Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 v vi Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 Daftar Isi vii ix xi Negara - Negara ASEAN Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 vii Daftar Isi Daftar Isi Bab V. Keterkaitan Antara IPM, IPG, dan IDG............................. viii 75 5.1. Hubungan antara IPM dengan IPG ......................... 75 5.2. Hubungan antara IPM dengan IDG......................... 85 5.3. Hubungan antara IPG dengan IDG.......................... 89 Bab VI. Kesimpulan .......................................................................... 95 Daftar Pustaka .................................................................................... 97 Tim Penulis .......................................................................................... 99 Lampiran ............................................................................................. 101 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 vii Daftar Gambar Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 ix Daftar Gambar Gambar 3.7 Disparitas Sumbangan Pendapatan Perempuan Menurut Provinsi, 2013 .................................................................. 48 Gambar 3.8 IPG Provinsi Menurut Peringkat, 2013 50 Gambar 4.1 Tren IDG Indonesia, 2010-2013 60 Gambar 4.2 Pencapaian Komponen IDG, 2013 ................................... 61 Gambar 4.3 Perkembangan Persentase Perempuan Sebagai Tenaga Profesional, 2004-2013 ................................................... 63 Perkembangan TPAK dan Persentase Angkatan Kerja Perempuan, 2011-2013 ................................................... 64 Gambar 4.5 Persentase PNS Menurut Jenis Kelamin, 2007-2013 65 Gambar 4.6 Persentase Pejabat Struktural PNS Menurut Jenis Kelamin, 2013.................................................................. 65 Gambar 4.7 IDG Provinsi menurut Peringkat, 2013 ............................ 67 Gambar 5.1 Tren IPM dan IPG Indonesia, 2004-2013 ......................... 76 Gambar 5.2 Tren Selisih IPM dan IPG Indonesia, 2004-2013 .............. 77 Gambar 5.3 Hubungan antara IPG 2013 dengan IPM 2013 Kabupaten di Indonesia ..................................................................... 82 Gambar 4.4 x Daftar Gambar Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 ix Daftar Tabel x Daftar Tabel Tabel 2.1 Upah Pekerja Menurut Jenis Kelamin, 2008-2013 .............. 25 Tabel 3.1 Perkembangan IPM, IPG, dan Rasio IPG Terhadap IPM, 2004 -2013 ................................................................................... 37 Tabel 3.2 Peringkat Tertinggi dan Terendah Rasio IPG Terhadap IPM Menurut Provinsi , 2013 ...................................................... 46 Tabel 3.3 Provinsi dengan IPG Tertinggi dan Terendah, 2012-2013 ... 51 Tabel 3.4 Sepuluh Kabupaten/Kota dengan IPG Tertinggi , 2012-2013 ............................................................................................. 52 Tabel 3.5 Sepuluh Kabupaten/Kota dengan IPG terendah, 2012-2013 53 Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Anggota DPR RI, 1955-2009 ........... 62 Tabel 4.2 Provinsi dengan IDG Tertinggi, 2012-2013 .......................... 68 Tabel 4.3 Provinsi dengan IDG Terendah, 2012-2013 ......................... 69 Tabel 4.4 Kabupaten/Kota dengan IDG Tertinggi, 2012-2013 ............ 70 Tabel 4.5 Kabupaten/Kota dengan IDG Terendah, 2012-2013 ........... 71 Tabel 5.1 Hubungan Antara IPM dengan IPG, 2007-2010-2013 ......... 78 Tabel 5.2 Selisih IPM dan IPG menurut Provinsi Tahun 2007, 2010, 2013..................................................................................... 83 Tabel 5.3 Hubungan Antara IPM dengan IDG, 2007-2010-2013 ......... 86 Tabel 5.4 Hubungan Antara IPG dengan IDG, 2007-2010-2013.......... 92 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 xi xii xii Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 RingkasanEksekutif Eksekutif Ringkasan Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya terusmenerus yang dilakukan Pemerintah dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik. Upaya pembangunan ini ditujukan untuk kepentingan seluruh penduduk tanpa membedakan jenis kelamin tertentu. Namun demikian tidak dapat dipungkiri, pada pelaksanaannya masih terdapat kelompok penduduk yang tertinggal dalam pencapaian kualitas hidup. Ketertinggalan ini disebabkan oleh berbagai persoalan pelik yang seringkali saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Persoalan paling penting yang menghalangi upaya peningkatan kualitas hidup yang setara adalah pendekatan pembangunan yang mengabaikan isu tentang kesetaraan dan keadilan gender. Belum lagi, persoalan lain seperti budaya, atau agama yang terkadang dapat menjadi faktor penghambat untuk mencapai kesetaraan gender. Disadari, keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah, swasta maupun masyarakat sangat tergantung dari peranserta seluruh penduduk baik laki-laki maupun perempuan sebagai pelaku, dan sekaligus pemanfaat hasil pembangunan. Secara tuntutan akan kualitas sumber daya manusia (SDM) perempuan paling tidak memiliki dampak pada dua hal. Pertama, dengan kualitas yang dimiliki, perempuan akan menjadi mitra kerja aktif laki-laki dalam mengatasi masalah-masalah sosial, ekonomi dan politik yang diarahkan pada pemerataan pembangunan. Kedua, perempuan yang berkualitas turut mempengaruhi kualitas generasi penerus, mengingat fungsi reproduksi perempuan berperan dalam mengembangkan sumber daya manusia di masa datang. Tetapi pada kenyataannya, selama ini peranserta kaum perempuan dalam pelaksanaan program pembangunan masih belum dimanfaatkan secara optimal. Faktor penyebab belum optimalnya peranserta perempuan dalam pembangunan karena masih rendahnya kualitas sumber daya perempuan sehingga tidak mampu untuk bersaing dalam berbagai bidang dengan mitra sejajarnya. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai ukuran kualitas hidup menunjukkan perkembangan yang semakin membaik dari waktu ke waktu. Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 111 Ringkasan RingkasanEksekutif Eksekutif Pada tahun 2004, IPM nasional mencapai 68,69 kemudian meningkat menjadi 73,81 pada tahun 2013. Hanya sayangnya, keberhasilan pembangunan kualitas hidup yang diukur melalui IPM masih belum cukup efektif memperkecil kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam pencapaian kapabilitas dasar di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Fenomena kesenjangan ini secara statistik dapat ditunjukkan oleh pencapaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) yang nilainya lebih kecil dari pencapaian IPM, baik di level nasional, provinsi maupun kabupaten dan kota. Meski demikian, perkembangan pencapaian IPG dari tahun ke tahun terus meningkat, akan tetapi tidak secepat peningkatan IPM. Dalam aspek pemberdayaan terutama keterlibatan perempuan dalam proses pengambilan keputusan kebijakan publik, perempuan juga relatif tertinggal dibandingkan laki-laki. Ketertinggalan ini sangat berpengaruh terhadap hasil keputusan apapun yang menyangkut kepentingan perempuan baik di lembaga legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Hasil pemilu legislatif tahun 2009 menempatkan keterwakilan perempuan sebagai anggota DPR hanya sekitar 17,86 persen dari keseluruhan jumlah anggota DPR RI. Bahkan di tingkat provinsi, kabupaten dan kota keterwakilan perempuan sebagai anggota DPRD jauh lebih kecil. Sementara itu, perempuan sebagai tenaga professional, manager, adiministrasi dan teknisi yang bekerja di lembaga eksekutif, yudikatif serta lembaga swasta lainnya tidak lebih dari 44,82 persen dari seluruh tenaga tenaga professional, manager, adiministrasi dan teknisi. Namun demikian, Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) sebagai ukuran keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan dari waktu ke waktu menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat, meski relatif lambat. 2 22 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 Pendahuluan Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 3 4 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 atauatau keluarga. keluarga. Akibatnya Akibatnya Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 5 Pendahuluan Pendahuluan Keprihatinan negara-negara di dunia diwujudkan dalam berbagai bentuk pertemuan yang menghasilkan serangkaian deklarasi dan konvensi dan telah tercatat dalam dokumen sejarah. Dimulai dari dicetuskannya The Universal Declaration of Human Rights (Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia), oleh Majelis Umum PBB di tahun 1948 yang kemudian diikuti oleh berbagai deklarasi serta konvensi lainnya. Didalam perkembangannya, konvensi yang menjadi landasan hukum tentang hak perempuan adalah Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women) yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB tahun 1979. Konvensi tersebut disebut juga Konvensi Wanita, atau Konvensi Perempuan atau Konvensi CEDAW (Committee on the Elimination of Discrimination Against Women). Selanjutnya, Hak Asasi Perempuan yang merupakan Hak Asasi Manusia kembali dideklarasikan dalam Konferensi Dunia ke-IV tentang Perempuan di Beijing tahun 1995. Konferensi tersebut mengangkat 12 bidang yang menjadi keprihatinan Negara-negara di dunia, mencakup: 1. Perempuan dan Kemiskinan, 2. Pendidikan dan Pelatihan Bagi Perempuan, 3. Perempuan dan Kesehatan, 4. Kekerasan Terhadap Perempuan, 5. Perempuan dan Konflik Bersenjata, 6. Perempuan dan Ekonomi, 7. Perempuan dan Kekuasaan serta Pengambilan Keputusan, 8. Mekanisme Kelembagaan Untuk Kemajuan Perempuan, 9. Hak Asasi Perempuan, 10. Perempuan dan Media, 11. Perempuan dan Lingkungan Hidup, serta 12. Anak Perempuan. 6 Pembangunan Manusia Berbasis Pembangunan Manusia Berbasis GenderGender 6 2014 2014 Pendahuluan Pendahuluan Selanjutnya pada tahun 2000, 189 negara anggota PBB telah menyepakati tentang Deklarasi Milenium (Millennium Declaration) untuk melaksanakan Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals) atau MDG’s dengan menetapkan target keberhasilannya pada tahun 2015. Ada delapan komitmen kunci yang ditetapkan dan disepakati dalam MDGs, salah satunya adalah mendorong tercapainya kesetaraan dan keadilan gender dan pemberdayaan perempuan (Tujuan 3 MDG’s). Sebagai bagian dari masyarakat dunia, Indonesia ikut serta melaksanakan komitmen dengan mendorong upaya pembangunan menuju kesetaraan gender. Untuk itu, Pemerintah berkomitmen melaksanakan tujuan Pembangunan Milenium (MDG’s) dengan salah satu targetnya, menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015. Berdasarkan data statistik, tampaknya tujuan MDG’s dalam bidang gender sudah pada jalurnya (on the track). Dua dari enam indikator yang tercantum dalam target MDG’s bahkan sudah melampaui target yang ditetapkan. Dua indikator tersebut yaitu rasio anak perempuan di Sekolah Menengah Pertama dan rasio anak perempuan di Sekolah Menengah Atas dengan capaian pada tahun 2011 masing-masing sebesar 103,45 persen dan 101,41 persen, dimana target dari kedua indikator tersebut sebesar 100 persen. Sementara keempat target lainnya capaiannya sudah sangat bagus di atas 97 persen. Apabila capaian ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan, maka harapan untuk mencapai target MDG’s sangat mungkin diwujudkan. Dalam publikasinya Human Development Report tahun 1995, UNDP mengangkat tema gender. Dalam publikasi ini pertama kali diperkenalkan suatu indeks untuk mengukur pembangunan gender suatu wilayah yaitu Gender Development Index/GDI (Indeks Pembangunan Gender/IPG) dan indeks untuk mengukur peranan perempuan dalam bidang ekonomi dan pengambilan keputusan yaitu Gender Empowerment Measure/GEM (Indeks Pemberdayaan Gender/IDG). Dalam publikasi tersebut terdapat kalimat Pembangunan Manusia Berbasis Gender Pembangunan Manusia Berbasis Gender 7 2014 2014 7 Pendahuluan responsif menurut jenis kelamin. 8 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 Pendahuluan representasikan dengan Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 9 10 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 Gambaran Umum Gender di Indonesia Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 11 12 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 Negara-Negara Negara-Negara ASEAN ASEAN Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 13 Gambaran Umum Umum Gender Gender di di Indonesia Indonesia Untuk melihat secara lebih rinci mengenai perbandingan antar negara-negara ASEAN, dapat dilihat dari komponen pembentuknya, selain dari nilai IPMnya. Jika suatu negara memiliki nilai IPM yang tinggi maka nilai komponen pembentuknya seperti kesehatan, pendidikan dan pendapatan dimungkinkan juga tinggi. Dimensi kesehatan diukur oleh angka harapan hidup pada saat lahir (e0). Angka e0 Indonesia pada tahun 2013 berada pada peringkat keenam dengan nilai capaian sebesar 0.782. Gambar 2.1 Sumber : HDR Perbandingan IPM Negara-Negara ASEAN, 1980-2013 Peringkat Indonesia hanya lebih tinggi dari tiga negara yaitu Philipina, Laos, dan Myanmar. Peringkat tertinggi untuk dimensi kesehatan ini adalah Singapura dengan nilai sebesar 0.959, sedangkan negara dengan nilai terendah adalah Myanmar dengan nilai sebesar 0.695. Komponen kedua pembentuk IPM adalah dimensi pendidikan yang diukur berdasarkan harapan lamanya sekolah (Expected Years of Schooling) dan rata-rata lamanya sekolah (Mean years of Schooling). Singapura, Brunei Darussalam dan Thailand adalah 3 (tiga) negara yang mempunyai nilai dimensi pendidikan paling tinggi. Sementara Indonesia dan Malaysia 14 14 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 Gambaran Umum Umum Gender Gender di Indonesia Gambaran berada pada posisi yang sama, yaitu peringkat keempat dengan nilai 0.706. Negara-negara dengan capaian dimensi pendidikan dibawah Indonesia adalah Vietnam, Philipina, Kamboja, Laos dan Myanmar. Komponen IPM ketiga adalah pendapatan, yang diukur dari Pendapatan Nasional Bruto (PNB) perkapita riil yang disesuaikan (PPP). Indonesia menempati peringkat kelima untuk nilai pendapatan perkapita riil ini, dibawah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia dan Thailand. Sementara negara-negara dengan pendapatan perkapita riil dibawah Indonesia antara lain adalah Philipina, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Dari ketiga dimensi pembentuk IPM, Indonesia menduduki peringkat yang berbeda. Sementara Singapura, Brunei Darussalam menempati peringkat dua besar diantara Negara ASEAN untuk ketiga dimensi tersebut. Dari perbandingan nilai ketiga dimensi tersebut menunjukkan capaian yang tinggi pada semua dimensi akan menyebabkan capaian IPM yang tinggi pula. Gambaran secara lengkap mengenai perbandingkan nilai IPM dan komponen pembentuknya disajikan pada Gambar 2.2. Gambar 2.2 Perbandingan IPM Negara-Negara ASEAN Menurut Komponennya, 2013 Sumber : HDR Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 15 15 Gambaran Umum Umum Gender Gender di di Indonesia Indonesia Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Salah satu indikator gender yang mampu menunjukkan adanya kehilangan dalam pembangunan manusia yang diakibatkan adanya kesenjangan gender adalah Indeks Ketimpangan Gender (Gender Inequality Index/GII). Kesenjangan tersebut disebabkan adanya diskiriminasi dari berbagai aspek seperti kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan. Indeks ini diukur dari tiga dimensi, yaitu kesehatan reproduksi, pemberdayaan, dan pasar tenaga kerja. Keberadaan diskriminasi pada salah satu dimensi gender ini dapat diukur dengan IKG. Nilai IKG berkisar dari 0 sampai 1. Perempuan dan laki-laki dikatakan memiliki kehilangan kesempatan yang sama jika IKG berkisar 0. Nilai berkisar 1 menunjukkan perempuan kehilangan lebih banyak dibandingkan laki-laki dari keseluruhan dimensi yang diukur. Semakin tinggi nilai IKG maka semakin besar diskriminasi yang terjadi. Untuk mengukur ketiga dimensi IKG diperlukan beberapa indikator yang mengukur masing-masing dimensi. Dimensi kesehatan diukur dengan dua indikator yaitu tingkat kematian ibu dan tingkat kesuburan remaja. Demikian pula dengan dimensi pemberdayaan yang diukur dengan dua indikator antara lain capaian tingkat pendidikan menengah dan tinggi untuk tiap gender serta proporsi kursi parlemen dipegang oleh setiap laki-laki atau perempuan. Sementara dimensi tenaga kerja diukur dengan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja. Kelima indikator ini akan menghasilkan beberapa indeks hingga diperoleh dua indeks besar yaitu indeks laki-laki dan indeks perempuan yang akan dihitung menjadi Indeks Ketimpangan Gender. Indeks ketimpangan gender dirancang untuk meningkatkan kesadaran akan adanya ketidaksetaraan gender yang selama ini ada di masyarakat, serta mengetahui kemajuan pembangunan manusia akibat adanya ketidaksetaraan gender. Selain itu, indeks ini digunakan untuk mendukung aksi masyarakat dunia akan kesetaraan gender. Dengan data IKG maka dapat membantu pembuatan keputusan dan kebijakan Pemerintah nasional dan internasional untuk menghilangkan kesenjangan 16 16 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 Gambaran Umum Umum Gender Gender di Indonesia Gambaran gender sehingga menuju pembangunan manusia yang lebih baik. Berdasarkan data dari Human Development Report (HDR) dalam kurun 12 tahun, terjadi penurunan Indeks Ketimpangan Gender di negaranegara anggota ASEAN. Hal tersebut menunjukkan bahwa masing-masing negara ASEAN berupaya untuk mencapai kesetaraan gender dan mengurangi adanya kehilangan dalam pembangunan manusia di negaranya. Singapura merupakan Negara yang memiliki Indeks Ketimpangan Gender paling rendah dengan nilai 0,09 pada tahun 2013. Sedangkan Indonesia, Kamboja, dan Laos termasuk tiga negara dengan indeks ketimpangan gender yang tinggi. Untuk menurunkan nilai IKG di ketiga negara tersebut, perlu dilakukan upaya yang lebih keras dalam meningkatkan kesetaraan gender melalui berbagai program kesetaraan gender. Perbandingan Indeks Ketimpangan Gender di Negara-negara ASEAN disajikan pada Gambar 2.3. Berdasarkan komponen-komponennya, terlihat bahwa laki-laki masih dominan di masing-masing indikator, baik ketenagakerjaan, pendidikan maupun keterwakilan di parlemen. Perbedaan yang jauh terlihat jelas pada indikator rasio keterwakilan perempuan terhadap laki-laki di parlemen sehingga menyebabkan nilai IKG yang tinggi. Dapat dikatakan bahwa keterwakilan perempuan di parlemen pada hampir semua negara adalah kecil. Perempuan sebagai pemimpin dan pengambil keputusan masih tidak Gambar 2.3 Perbandingan Indeks Ketimpangan Gender di Negara-Negara ASEAN, 2000-2013 Sumber : HDR Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 17 17 Gambaran Gambaran Umum Umum Gender Genderdi diIndonesia Indonesia banyak ditemui di setiap negara. Laki-laki yang menjadi pemimpin serta pemegang andil Pemerintahan sebagai presiden, perdana menteri, dan raja adalah nyata hampir terdapat di negara-negara di dunia, tidak terkecuali di negara ASEAN. Semakin tinggi rasio keterwakilan perempuan terhadap laki-laki atau nilai rasio mendekati satu maka kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan tercapai. Singapura memiliki rasio keterwakilan perempuan di parlemen yang nilainya cukup tinggi diantara negara-negara ASEAN yang lain yaitu 0,32. Sebanding dengan nilai IKG Singapura yang terendah dibanding negara ASEAN lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kesetaraan gender di Singapura hampir tercapai. Hal yang berbeda terjadi di Laos yang memiliki rasio keterwakilan perempuan yang tinggi di parlemen diantara negara ASEAN lainnya, tetapi mempunyai nilai IKG tinggi. Keterwakilan perempuan di parlemen yang cukup banyak berbanding terbalik dengan ketidaksetaraan gender di Laos yang masih tinggi di antara negara ASEAN. Grafik 2.4 menunjukkan rasio keterwakilan perempuan di parlemen di negara-negara ASEAN masih berada di bawah 0,5. Seager (1997) mengatakan jika laju dari keterwakilan perempuan di Parlemen sangatlah lambat sehingga UN memperkirakan bahwa dengan laju seperti ini keseimbangan antara laki-laki dan perempuan di parlemen baru akan bisa dicapai pada tahun 2490. Gambar 2.4 Perbandingan Indeks Ketimpangan di Negara -Negara ASEAN dengan Rasio Perempuan dan Laki-laki di Parlemen, 2013 Sumber : HDR 18 18 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 GambaranUmum UmumGender Genderdi diIndonesia Indonesia Gambaran 2.2. Permasalahan Gender di Indonesia Gender berbeda dengan karakteristik laki-laki dan perempuan dalam arti biologis. Pemaknaan gender mengacu pada perbedaan laki-laki dan perempuan dalam peran, perilaku, kegiatan serta atribut yang dikonstruksikan secara sosial. Perbedaan ini tidak menjadi masalah bila disertai dengan keadilan antar keduanya. Akan tetapi ketidakadilan yang terjadi akan mengakibatkan korban baik bagi kaum laki-laki maupun kaum perempuan. Oleh karena itu, kesetaraan gender merupakan hak yang semestinya di dapatkan agar laki-laki dan perempuan memperoleh kesempatan yang sama untuk berperan dan ikut berpartisipasi dalam bidang kehidupan. Perbedaan gender pun terlihat dari kecenderungan peran masingmasing, yaitu berperan dalam publik atau domestik. Peran publik diartikan dengan aktivitas yang dilakukan di luar rumah dan bertujuan mendapatkan penghasilan. Sedangkan peran domestik adalah aktivitas yang dilakukan di dalam rumah berkaitan dengan kerumahtanggaan dan tidak dimaksudkan untuk mendapat penghasilan. Kedua peran ini dapat menjelaskan perbedaan peran gender dalam masyarakat. Perempuan lebih dominan memiliki peran domestik mengurus rumah tangga, dan laki-laki berkegiatan di luar mencari nafkah sebagai peran publiknya. Kesenjangan yang terjadi ini telah termindset dan menjadi budaya dalam masyarakat Indonesia. Peran Domestik dalam Keluarga Perempuan merupakan makhluk yang diberikan kemampuan untuk bereproduksi, mengandung, melahirkan, menyusui, dan membesarkan anak. Dengan kemampuan lebih yang dimiliki maka tidak heran peran perempuan akan lebih dominan pada kegiatan domestiknya. Oleh karena itu, dalam keluarga perempuan mempunyai peran yang besar meskipun tingkatannya masih di bawah laki-laki. Peran domestik perempuan sebagai ibu rumah tangga mempunyai tugas mengurus rumah tangga, suami serta anak-anak. Sedangkan laki-laki berperan di luar rumah mencari nafkah. Meskipun peran publik laki-laki adalah yang utama dalam keluarganya, namun tetap memegang andil dalam peran domestik. Bisa dikatakan peran PembangunanManusia ManusiaBerbasis BerbasisGender Gender Pembangunan 2014 2014 19 19 Gambaran GambaranUmum UmumGender GenderdidiIndonesia Indonesia tersebut lebih besar dibandingkan peran domestik perempuan, karena lakisebagai kepala rumah tangga yang merupakan pemimpin, laki-laki memiliki peran sebagai pengambil keputusan. Peran yang dilakukan perempuan dalam keluarga terkadang dipengaruhi oleh keputusan dari laki-laki. Oleh sebab itu peran domestik perempuan masih berada di bawah laki-laki. Pembagian peran tersebut sudah membudaya dalam masyarakat Indonesia. Perempuan yang menjadi pemimpin atau kepala rumah tangga, biasanya ditemukan pada keluarga single parent. Perempuan yang hidup tanpa pasangan menyebabkan perempuan harus memegang andil utama dalam keluarga. Sehingga peran ganda harus dilakukan perempuan sebagai seorang ibu sekaligus seorang ayah. Mengurus rumah tangga sebagai peran domestik dan menghidupi keluarga sebagai peran publiknya. Data juga menunjukkan bahwa proporsi rumah tangga dengan kepala rumah tangga perempuan hanya sebesar 17,4 persen (sumber: Susenas 2013). Di era pembangunan sekarang ini, peran ganda perempuan tidak hanya digeluti oleh perempuan sebagai single parent. Peran domestik dan peran publik semakin banyak dilakukan oleh perempuan tidak hanya di kota-kota besar dimana banyak dikenal wanita karir. Perempuan di perdesaan yang memiliki peran ganda pun banyak ditemui. Tidak sedikit jumlah perempuan yang mengurus rumah tangga juga bekerja mencari tambahan penghasilan karena kondisi ekonomi yang masih kurang. Penghasilan suami yang tidak mencukupi kebutuhan hidup menjadikan perempuan turut membantu membiayai kebutuhan ekonomi keluarga. Sementara di perkotaan, banyak berkembang istilah wanita karir. Peran ini dipandang sebagai peran publik dan juga sebagai tindak emansipasi perempuan untuk disetarakan dengan laki-laki. Banyak pandangan mengenai perempuan bahwa perempuan hanyalah pendamping hidup, bersifat lemah, selalu memakai perasaan, berpikiran sempit dan lain sebagainya. Pandangan tersebut telah ada sejak lama dalam lingkungan masyarakat. Sebagai contoh pandangan masyarakat bahwa tugas seorang perempuan adalah memasak, berdandan dan melahirkan anak, masih terjadi saat ini. Tidak heran kedudukan perempuan 20 20 Pembangunan PembangunanManusia ManusiaBerbasis BerbasisGender Gender 2014 2014 Gambaran Umum Umum Gender Gender di Indonesia Gambaran terkadang menjadi nomor dua dan tidak sedikit orang yang merendahkan perempuan. Salah satu tindakan yang merendahkan perempuan, adalah kekerasan terhadap perempuan. Berdasarkan Catatan Tahunan Komnas Perempuan terdapat 279.760 kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan dan ditangani selama tahun 2013. Terjadi peningkatan hampir 30 persen (216.156 kasus) dibandingkan data tahun sebelumnya. Kasus kekerasan yang terjadi hampir 95 persen adalah kekerasan dalam ranah personal rumah tangga, yaitu kekerasan terhadap istri (KDRT). Sementara terdapat lebih dari 4 persen kekerasan pada ranah personal dimana pelaku memiliki hubungan dekat dengan korban. Data tersebut menunjukkan kedudukan perempuan yang masih belum setara dibandingkan laki-laki dalam peran domestiknya dan sebagai bukti masih terdapatnya kesenjangan gender yang terjadi. Tidak hanya setelah berumah tangga tetapi sebelum membentuk sebuah keluarga, perempuan pun menjadi korban kekerasan dari pasangannya. Sehingga kesetaraan gender menjadi permasalahan yang serius di Indonesia. Kesempatan Memperoleh Pendidikan Pendidikan adalah salah satu aspek untuk dapat melihat kesetaraan gender. Di Indonesia, kesempatan yang sama antara laki-laki dan perempuan untuk memperoleh pendidikan sudah mulai tercapai. Dari data Susenas 2013 menunjukkan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan, kesenjangan antara laki-laki dan perempuan sudah mulai berkurang (Gambar 2.5). Bahkan pada jenjang pendidikan SD, Diploma, dan universitas, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, persentase perempuan yang memperoleh ijazah lebih besar dibanding laki-laki. Sementara pada jenjang pendidikan SMP dan SMA, masih didominasi oleh laki-laki. Namun demikian, kesenjangan pada jenjang tersebut cukup rendah, hanya berkisar antara tiga hingga tujuh persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa budaya yang memprioritaskan laki-laki untuk memperoleh pendidikan lebih tinggi dibandingkan perempuan sudah terkikis. Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 21 21 Gambaran Umum Umum Gender Gender di di Indonesia Indonesia Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan juga dapat dilihat melalui rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan terhadap laki-laki di tiga jenjang pendidikan (Gambar 2.6). Pada tahun 2013 rasio APM masingmasing jenjang pendidikan berada di sekitar angka 100, yang berarti kesempatan pendidikan perempuan dan laki-laki hampir sama. Bahkan rasio APM untuk SMP melebihi angka 100 dari tahun 2007 hingga 2013. Sedangkan rasio APM SMA pada tahun 2013 menjadi diatas 100. Namun Gambar 2.5 Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas menurut Tipe Daerah, Jenis Kelamin dan Ijazah Tertinggi yang Diperoleh, 2013 Sumber : BPS demikian, terjadi penurunan angka rasio APM untuk SD pada tahun 2013 menjadi 99,75 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 100,10. Kesempatan Bekerja dan Berusaha Jika dalam hal pendidikan laki-laki dan perempuan mulai menunjukkan kesetaraan, namun tingkat partisipasi angkatan kerja antara Gambar 2.6 Sumber : BPS 22 22 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) Perempuan Terhadap Laki-laki, 2007-2013 Gambaran Umum Umum Gender Gender di Indonesia Gambaran keduanya masih memiliki selisih yang cukup besar. Meskipun jumlah perempuan yang memenuhi kebutuhan ekonomi dengan bekerja semakin meningkat, namun proporsinya masih lebih kecil dibandingkan laki-laki. Hal ini dikarenakan pembagian peran laki-laki untuk bekerja dan perempuan mengurus rumah tangga. Pada Gambar 2.7 menunjukkan bahwa rasio TPAK perempuan masih dibawah 1. Proporsi TPAK perempuan selama ini masih lebih kecil dibandingkan TPAK laki-laki, yang berarti bahwa perempuan yang bekerja masih lebih sedikit dibandingkan laki-laki. Pada tahun 2013 terjadi penurunan rasio TPAK menjadi 0,60 dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 0,61. Rasio TPAK ini menunjukkan adanya kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam aspek ketenagakerjaan. Kesenjangan ini terjawab dengan melihat kegiatan terbanyak seminggu yang lalu. Dari data Sakernas tahun 2013, menunjukkan bahwa proporsi perempuan yang kegiatan terbanyaknya bekerja sebesar 47,04 persen, lebih kecil dari proporsi lakilaki mencapai 78,35 persen. Selain bekerja, kegiatan lain yang dilakukan Gambar 2.7 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Laki-laki dan Perempuan, 2008-2013 Sumber : BPS perempuan seminggu yang lalu adalah mengurus rumah tangga dengan proporsi 37,89 persen. Sementara laki-laki yang mengurus rumah tangga hanya 2,08 persen. Hal ini searah dengan stigma yang masih melekat di masyarakat bahwa perempuan seharusnya bekerja di dapur. Pembagian Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 23 23 Gambaran Umum Umum Gender Gender di di Indonesia Indonesia Gambar 2.8 Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan Terbanyak Seminggu yang Lalu, 2013 Sumber : BPS peran perempuan dan laki-laki inilah yang sering menjadi sebab terjadinya kesenjangan. Dari total penduduk perempuan yang bekerja terdapat 30,93 persen pekerja perempuan yang tidak dibayar, termasuk di dalamnya pekerja keluarga yang tidak mendapat imbalan jasa. Sementara proporsi pekerja laki-laki yang bekerja dengan tidak mendapat upah hanya sebesar 6,89 persen. Perbedaan proporsi yang cukup jauh ini memperlihatkan ketidaksetaraan gender yang terjadi, karena laki-laki umumnya sebagai kepala keluarga memiliki peran mencukupi kehidupan keluarga, sehingga banyak pekerja yang berpenghasilan merupakan pekerja laki-laki. Selain itu, lapangan kerja yang ada umumnya lebih memprioritaskan laki-laki dibandingkan perempuan karena dominan menggunakan kekuatan fisik seperti buruh bangunan, buruh angkut, dan lain-lain. Hal ini terlihat dari proporsi pekerja laki-laki yang berstatus buruh/karyawan (38,54 persen) lebih tinggi dibandingkan proporsi perempuan (33,03 persen). Proporsi pekerja menurut status pekerjaan disajikan pada Gambar 2.9. Selain dari status pekerja penduduk, kesenjangan antara laki-laki dan perempuan juga terlihat dari nilai upah yang diterima pekerja. Upah pekerja laki-laki lebih besar dibandingkan upah perempuan dari tahun ke tahun. Namun demikian, rasio upah perempuan terhadap laki-laki semakin mengalami peningkatan, yang artinya mengarah pada kesetaraan gender, seperti yang disajikan pada Tabel 2.1. Peningkatan yang terjadi bisa 24 24 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 Gambaran Umum Umum Gender Gender di Indonesia Gambaran Gambar 2.9 Penduduk 15 tahun ke Atas yang Bekerja Seminggu yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama, 2013 Sumber : BPS dikarenakan pengakuan akan keberadaan pekerja perempuan serta emansipasi perempuan yang terus dicanangkan. Lapangan kerja yang semakin sempit di dalam negeri, mengakibatkan migrasi ke luar negeri dalam rangka memperoleh lapangan pekerjaan. Kondisi perekonomian menjadi salah satu faktor seseorang bermigrasi ke luar negeri sebagai pekerja karena kesempatan dan penghasilan yang ditawarkan lebih besar. TKI atau tenaga kerja Indonesia adalah istilah Tabel 2.1 Upah Pekerja Menurut Jenis Kelamin, 2008-2013 Upah (rupiah) Laki-laki Perempuan Rasio Upah Perempuan thd Laki-laki 2008 1.055.123 814.142 0,77 2009 1.191.059 873.103 0,73 2010 1.294.867 1.024.991 0,79 2011 1.437.764 1.148.216 0,80 2012 1.538.887 1.235.824 0,80 2013 2.069.280 1.622.863 0,78 Tahun Sumber : BPS Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 25 25 Gambaran Umum Umum Gender Gender di di Indonesia Indonesia umum bagi penduduk indonesia yang bekerja di luar negeri. Untuk pekerja wanita secara umum disebut sebagai istilah Tenaga Kerja Wanita (TKW). Data pada Gambar 2.10 menunjukkan bahwa proporsi pekerja perempuan yang menjadi TKW lebih besar dibandingkan pekerja laki-laki. Sebagian besar pekerja tersebut bekerja di sektor informal dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan pekerja. Jenis pekerjaan yang dilakukan umumnya sebagai pembantu rumah tangga, buruh dan sebagainya. Pada tahun 2013 terdapat 276.998 TKW atau sebesar 54,1 persen dari total TKI yang tercatat di BNP2TKI. Persentase yang terus menurun dari tahun ke tahun disebabkan adanya perjanjian moratorium TKI dengan beberapa Negara penerima TKI akibat dari maraknya kekerasan TKI di luar negeri. Dari gambar di atas menunjukkan bahwa kesenjangan Sumber : BNP2TKI Gambar 2.10 Persentase Jumlah TKI Menurut Jenis Kelamin, 2007-2013 antara laki-laki dan perempuan semakin berkurang yang hampir mendekati setara. Kesempatan dalam Pemerintahan Saat ini, peran perempuan tidak hanya dalam kegiatan rumah tangga tetapi juga dalam hal pekerjaan. Umumnya perempuan bekerja sebagai buruh ataupun karyawan, hanya sebagian kecil perempuan yang meduduki jabatan tinggi. Sejak kemerdekaan Indonesia tahun 1945, presiden perempuan hanya satu dari tujuh presiden yang pernah menjabat. 26 26 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 Gambaran Umum Umum Gender Gender di Indonesia Gambaran Pandangan masyarakat yang menganggap bahwa perempuan hanya sebagai pendamping, dan tidak dapat membuat keputusan dengan sifat emosionalnya, menyebabkan jarangnya perempuan yang berkedudukan sebagai pemimpin. Sehingga ungkapan laki-laki merupakan pemimpin terus ada dalam kehidupan masyarakat luas. Masih rendahnya kesempatan perempuan dalam memimpin terlihat dari keterwakilan perempuan di parlemen. Peran perempuan dalam parlemen masih belum memenuhi Undang-Undang No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang mengharuskan 30 persen kanggotaan perempuan dalam parlemen. Bahkan keterwakilan perempuan di parlemen penurunan. Data periode 2014-1019 mengalami KPU mencatat bahwa jumlah anggota perlemen perempuan di DPR tahun 2014 menurun menjadi 97 orang (17,3 persen) dari periode sebelumnya tahun 2009 yang berjumlah 103 orang (18 persen). Meskipun peran di parlemen menurun, namun peran perempuan dalam Pemerintahan semakin meningkat. Terlihat dari jumlah menteri perempuan pada kabinet baru (kabinet kerja) periode 2014-2019 dan jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) perempuan. Jumlah menteri perempuan pada kabinet kerja periode 2014-2019 sebanyak 8 (delapan) orang, meningkat dari periode sebelumnya sebanyak 5 (lima) orang pada akhir kabinet. Selain jumlah menteri, jumlah PNS juga memberikan gambaran pemerintahan di Indonesia. Kesempatan perempuan dalam pemerintahan ditunjukkan dari persentase jumlah PNS, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.11. Kesempatan perempuan dalam Pemerintahan masih lebih kecil dibandingkan laki-laki, terlihat dari persentase PNS perempuan lebih kecil dibandingkan persentase PNS laki-laki dari tahun ketahun. Namun demikian, proporsi PNS perempuan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan menuju kesetaraan. Persentase PNS perempuan pada tahun 2013 tercatat sebesar 48,2 persen. Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 27 27 Gambaran Umum Umum Gender Gender di di Indonesia Indonesia Peningkatan jumlah anggota Kabinet, dan PNS perempuan membuktikan kemampuan perempuan untuk mendapatkan kesetaraan gender dengan laki-laki. Keinginan untuk disamakan dan ikut memegang Gambar 2.11 Persentase PNS Menurut Jenis Kelamin, 2008-2013 Sumber : Kemen PAN & RB andil dalam pemerintahan tidak hanya menjadi harapan, tetapi sebagai bentuk capaian emansipasi perempuan saat ini. Produk Undang-Undang Terkait Gender Sejak awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pemerintah secara resmi telah menganut dan menetapkan kesepakatan atas persamaan antara perempuan dan laki-laki sebagaimana termuat dalam UUD 45 Pasal 27. Namun demikian, dalam perkembangannya beberapa Undang-Undang (UU) yang selama ini berlaku di Indonesia, disadari mempunyai arti yang masih diskriminatif terhadap perempuan. Seperti dalam UU mengenai sistem pengupahan tenaga kerja perempuan, tunjangan keluarga dan tunjangan kesehatan perempuan dianggap lajang, sehingga suami dan anak-anak tidak mendapatkan tunjangan sebagaimana yang diterima pekerja laki-laki. Ketentuan ini termuat dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 7 Tahun 1990 tentang Upah, PP No. 37 tahun 1967 tentang Sistem Pengupahan di lingkungan perusahaan negara, Peraturan Menteri Pertambangan No.2/P/M/1971, Peraturan Menteri Pertanian No.K440/01/2/1984 dan No.01/GKKU/3/1978 dan Surat Edaran Menaker No.4/1988 tentang Tunjangan Kesehatan, serta Pasal 8 UU 28 28 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 Gambaran Umum Umum Gender Gender di Indonesia Gambaran No.7/1983, Pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan No. 947/KMK/04/1983 dan Pasal 8 UU No. 10/1994 tentang Prosedur memperoleh NPWP. Sejumlah UU tersebut tidak mampu mengakomodir kesetaraan gender yang telah dijamin oleh UUD, karena keterbatasan akses dan partisipasi perempuan dalam penyusunan UU. Meskipun beberapa regulasi masih menunjukkan adanya kesenjangan gender, namun demikian harus ditumbuhkan sikap optimis bahwa Indonesia mampu mewujudkan kesetaraan gender di masa mendatang. Produk Undang-Undang yang mulai mempertimbangkan peran perempuan dalam parlemen adalah UU No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang mengharuskan partai politik menyertakan minimal 30 persen perempuan sebagai calon legislatif. Hal ini berarti perempuan di Indonesia diberi kesempatan yang luas untuk menjadi anggota parlemen sekaligus turut serta dalam menyusun peraturan perundangan. Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 29 29 30 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 Pencapaian Pembangunan Gender Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 31 32 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 Bab Bab 33 Pencapaian PencapaianPembangunan Pembangunan Gender Gender ♦♦ Perkembangan Perkembangan Pembangunan Pembangunan Gender Gender ♦♦ Pencapaian Pencapaian Komponen Komponen IPGIPG Gender Genderdiartikan diartikan sebagai sebagai perbedaan perbedaan fungsi fungsi dan dan peranperan sosialsosial antaraantara laki-laki laki-lakidan dan perempuan perempuan yang yang dikonstruksikan dikonstruksikan oleholeh masyarakat. masyarakat. Perbedaan Perbedaan tersebut tersebutpada padaprakteknya prakteknya sering sering menimbulkan menimbulkan ketidakadilan, ketidakadilan, terutama terutama terhadap terhadapkaum kaumperempuan perempuan baikbaik di lingkungan di lingkungan rumah rumah tangga, tangga, pekerjaan pekerjaan masyarakat, masyarakat, kultur, kultur, maupun maupun negara. negara. OlehOleh sebab sebab itu, untuk itu, untuk menghilangkan menghilangkan ketidakadilan ketidakadilan tersebut tersebut diperlukan diperlukan adanya adanya kesetaraan kesetaraan dan keadilan dan keadilan gender gender dalam dalamproses proses bermasyarakat bermasyarakat dandan bernegara. bernegara. Kesetaraan Kesetaraan gender gender (gender (gender equity) equity) lebihlebih dimaknai dimaknai sebagai sebagai kesamaan kesamaan kondisi kondisibagi bagi laki-laki laki-laki dandan perempuan perempuan untuk untuk memperoleh memperoleh kesempatan kesempatan serta serta hak-haknya hak-haknyasebagai sebagai manusia manusia dalam dalam berperan berperan dan dan berpartisipasi berpartisipasi di segala di segala bidang. bidang.Jadi Jadi kesetaraan kesetaraan gender gender bukan bukan hanya hanya dimaknai dimaknai dari segi dari perbedaan segi perbedaan fisik fisikantara antaralaki-laki laki-laki dandan perempuan perempuan saja.saja. Sementara Sementara itu, keadilan itu, keadilan gender gender (gender (gender equality) equality)merupakan merupakanproses proses dan dan perlakuan perlakuan adil adil terhadap terhadap perempuan perempuan dan danlaki-laki, laki-laki,sehingga sehingga dalam dalam menjalankan menjalankan kehidupan kehidupan bernegara bernegaradan dan bermasyarakat, bermasyarakat, tidak tidak ada ada pembakuan pembakuan peran, peran, bebanbeban ganda,ganda, subordinasi, subordinasi, marginalisasi marginalisasi dandan kekerasan kekerasan terhadap terhadap perempuan perempuan maupun maupun laki laki -laki. -laki. Terwujudnya Terwujudnya Kesetaraan Kesetaraan dandan Keadilan Keadilan Gender Gender (KKG)(KKG) ditandai ditandai dengan dengan tidak tidak adanya adanya diskriminasi diskriminasiantara antara perempuan perempuan dan dan laki-laki laki-laki dalamdalam memperoleh memperoleh akses, akses,kesempatan kesempatanberpartisipasi, berpartisipasi, dan dan kontrol kontrol atas atas Pembangunan Manusia Berbasis Gender Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis GenderGender 33 33 2014 2014 2014 33 34 Pembangunan PencapaianPencapaian Pembangunan Gender Gender pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan. Memiliki akses dan partisipasi berarti memiliki peluang dan kesempatan untuk menggunakan sumberdaya dan memiliki wewenang untuk mengambil keputusan terhadap cara penggunaan dan hasil sumber daya tersebut. Sedangkan memiliki kontrol berarti memiliki kewenangan penuh untuk mengambil keputusan atas penggunaan dan hasil sumber daya. Upaya untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara perlu diwujudkan secara bertahap dan berkesinambungan. Upaya itu diwujudkan dalam kebijakan negara maupun dalam kebijakan informal yang dipelopori oleh tokoh masyarakat dan tokoh agama terkait dengan kendala-kendala yang struktural maupun kultural yang terjadi pada masyarakat. Diharapkan dengan adanya kebijakan tersebut masing-masing elemen masyarakat dan individu mempunyai sensitifitas gender dan program-program Pemerintah harus mengimplementasikan kebijakan yang responsif gender. Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Pemerintah untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender telah ditetapkan melalui GBHN 1999, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Tahun 2000-2004, dan dipertegas dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional. Disamping itu beberapa UndangUndang Lainnya juga mendukung kesetaraan gender, antara lain: UndangUndang Nomor 7 Tahun 1984 Tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan; UndangUndang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga; Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Disamping itu, Pemerintah juga sedang membuat Rancangan Undang-Undang Kesetaraan dan Keadilan Gender (RUU KKG) adalah salah satu RUU yang akan dibahas dalam Program Legislasi Nasional (PROLEGNAS) 2009-2014, yang diharapkan mampu menjadi landasan hukum mengenai penetapan dan penyelenggaraan Kesetaraan dan Keadilan Gender oleh Lembaga Negara di Manusia Berbasis Gender PembangunanPembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 34 2014 Pencapaian Pembangunan Gender Gender Pencapaian Pembangunan Indonesia. Tingkat keberhasilan pembangunan yang sudah mengakomodasi persoalan gender dapat diukur, salah satunya adalah dengan IPG (Indeks Pembangunan Gender), yang telah diperkenalkan oleh United Nations Development Programs (UNDP) dalam Laporan pembangunan Manusia tahun 1995. IPG adalah ukuran pembangunan manusia yang merupakan komposit dari empat indikator, yang lebih menekankan status perempuan, khususnya dalam mengukur kemampuan dasar. Diharapkan dari angka IPG ini mampu memberikan sebagian penjelasan mengenai program-program pembangunan yang sudah mengakomodasi kesetaraan dan keadilan gender. Pembangunan Manusia secara kuantitatif dapat digambarkan dari angka IPM. Namun demikian, angka IPM ini belum mampu menjelaskan perbedaan capaian kualitas hidup antara laki-laki dan perempuan. Melalui angka IPG, kesenjangan atau gap kemampuan dasar antara laki-laki dan perempuan mampu dijelaskan dengan melihat rasio antara IPG dengan IPM. Semakin tinggi rasionya maka semakin rendah gap kemampuan dasar antara laki-laki dan perempuan, sebaliknya semakin rendah rasio maka semakin tinggi gap kemampuan dasar antara laki-laki dan perempuan. 3.1. Perkembangan Pembangunan Gender Membangun kesetaraan dan keadilan gender tidak mudah dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Terdapat beberapa kendala yang bersumber dari legitimasi konstruksi budaya yang cenderung patriarki, ketidaktepatan interpretasi ajaran agama, dan kebijakan politik. Kesetaraan dan keadilan gender pada prakteknya merujuk pada tidak adanya perbedaan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan yang dijamin oleh perundang-undangan yang dihasilkan oleh negara maupun lingkungan bermasyarakat. Jaminan tidak adanya perbedaan dalam status dan kedudukan perempuan dan laki-laki dalam kehidupan berbangsa dan bernegara meliputi partisipasi dalam program pembangunan terutama dalam peningkatan kualitas hidup melalui program peningkatan kapabilitas PembangunanPembangunan Manusia Berbasis Gender Manusia Berbasis Gender 2014 35 2014 3 Pencapaian Pembangunan Pembangunan Gender Gender atau kemampuan dasar. Program tersebut mencakup berbagai pelayanan dasar kesehatan, pendidikan, dan kemudahan akses ekonomi yang diberikan oleh Pemerintah. Namun pada implementasinya upaya peningkatan kapabilitas dasar penduduk perempuan belum sepenuhnya dapat diwujudkan karena terkait beberapa kendala diatas. Untuk mewujudkan persamaan status dan kedudukan perempuan dan laki-laki diimplementasikan melalui berbagai program pembangunan seperti peningkatan peran perempuan dalam pengambilan keputusan di berbagai proses pembangunan, penguatan peran masyarakat, dan peningkatan kualitas kelembagaan berbagai instansi pemerintah, organisasi perempuan, Gambar 3.1 Sumber : BPS Perkembangan IPG, 2004-2013 dan lembaga-lembaga lainnya. Pencapaian pembangunan gender di Indonesia menunjukkan peningkatan setiap tahunnya selama 10 tahun terakhir, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1. IPG Nasional dalam kurun waktu tahun 2004 -2013 telah meningkat dari 63,94 pada tahun 2004 menjadi 69,57 pada tahun 2013. Peningkatan IPG selama kurun waktu tersebut karena adanya peningkatan beberapa indikator dalam komponen IPG yang meliputi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Program-program Pemerintah yang selama ini dilaksanakan dan beberapa telah berpedoman pada pengarusutamaan gender, sebenarnya 36 36 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 Pencapaian Pembangunan Gender Gender Pencapaian Pembangunan sudah memberikan hasil yang positif terhadap peningkatan kapabilitas dasar perempuan Indonesia. Namun demikian, peningkatan IPG dalam kurun waktu 2004-2013 belum sepenuhnya memperlihatkan hasil yang menggembirakan apabila dilihat dari kerangka pencapaian persamaan status dan kedudukan menuju kesetaraan dan keadilan gender. Hal ini ditunjukkan dari pencapaian IPG pada kurun waktu tersebut belum mampu mengurangi jarak (gap) secara nyata dalam pencapaian kemampuan dasar antara laki-laki dan perempuan. Gap antara IPM dengan IPG selama kurun waktu tersebut masih terlihat tetap dan cenderung tidak berubah dari besarannya yaitu pada angka rasio 94,25 persen. Selama kurun waktu 2004 -2013 IPG selalu menunjukkan posisi lebih rendah dari angka IPM, meskipun nilai IPG selalu mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan untuk menciptakan persamaan dan kesetaraan gender belum sepenuhnya mampu diwujudkan. Oleh sebab itu diperlukan upaya yang serius dalam meningkatkan kapabilitas dasar penduduk perempuan sehingga memperkecil gap yang terjadi antara kapabilitas dasar laki-laki dan perempuan. Namun demikian, disadari bahwa upaya tersebut tidak bisa dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, sehingga upaya yang dilakukan harus terencana secara terus menerus dan berkelanjutan. Tabel 3.1 Perkembangan IPM, IPG, dan Rasio IPG Terhadap IPM, 2004-2013 Tahun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) Rasio (%) 2004 68,69 63,94 93,1 2005 69,57 65,13 93,6 2006 70,08 65,27 93,1 2007 70,59 65,81 93,2 2008 71,17 66,38 93,3 2009 71,76 66,77 93,0 2010 72,27 67,20 93,0 2011 72,77 67,80 93,2 2012 73,29 68,52 93,5 2013 73,81 69,57 94,3 Sumber : BPS Pembangunan Manusia Berbasis Gender Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 37 2014 37 38 Pembangunan PencapaianPencapaian Pembangunan Gender Gender 3.2 Pencapaian Komponen-Komponen IPG Sama halnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sebagai indeks komposit IPG juga memiliki komponen-komponen pembentuk yang turut menentukan nilai dari IPG itu sendiri. Komponen pembentuk tersebut sama dengan yang digunakan dalam pengukuran IPM, yakni angka harapan hidup (mewakili dimensi kesehatan), angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah (mewakili dimensi pendidikan), serta sumbangan pendapatan (mewakili dimensi ekonomi) yang disajikan menurut jenis kelamin. Dengan kata lain, dinamika IPG dari waktu ke waktu sangat dipengaruhi oleh perubahan dari tiga komponen tersebut. Oleh karena itu, pada subbab ini akan dibahas perkembangan masing-masing komponen IPG di Indonesia. Angka Harapan Hidup Kesehatan adalah hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia, yang tercermin dari kondisi fisik yang senantiasa sehat. Untuk mencapai hal tersebut, berbagai langkah telah diupayakan oleh Pemerintah salah satunya melalui pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, leluasa dan murah. Bersama angka kesakitan dan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Harapan Hidup (AHH) di suatu negara merupakan elemen kunci yang sering dijadikan tolak ukur dari kinerja pemeritah dalam upayanya melaksanakan pembangunan kesehatan. Definisi dari Angka Harapan hidup (AHH) adalah rata-rata jumlah tahun hidup yang diperkirakan dapat ditempuh oleh seseorang. AHH merupakan indikator penting yang mencerminkan taraf kesehatan masyarakat di suatu wilayah sebagai dampak dari pelaksanaan hasil pembangunan khususnya di bidang kesehatan. Kata kesehatan dapat dimaknai sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan). Lebih lanjut, informasi tentang perkembangan dari AHH di Indonesia dapat dilihat pada Manusia Berbasis Gender PembangunanPembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 38 2014 Pencapaian PencapaianPembangunan PembangunanGender Gender Gambar 3.2. Gambar 3.2 Sumber : BPS Perkembangan Angka Harapan Hidup Saat Lahir, 2004-2013 Dari Gambar 3.2, dapat dilihat bahwa secara umum tren AHH baik untuk penduduk laki-laki maupun penduduk perempuan cenderung mengalami peningkatan dari periode 2004 hingga 2013. Hal ini mengindikasikan bahwa pembangunan di bidang kesehatan di Indonesia telah berdampak pada kualitas kesehatan penduduk. Tren AHH perempuan menunjukkan peningkatan selama kurun waktu 2004-2013. Pada 2004, AHH perempuan mencapai 69,60 tahun, kemudian perlahan naik menjadi 71,04 tahun di tahun 2008, hingga 72,31 tahun pada 2013. Sedangkan untuk AHH penduduk laki-laki, pada 2004 mencapai angka 65,70 tahun, kemudian menjadi 67,08 di tahun 2008 dan mencapai 68,38 tahun pada 2013. Dari besaran AHH menunjukkan ada perbedaan level capaian yang antara AHH perempuan dan laki-laki, dimana level AHH penduduk laki-laki lebih rendah kurang lebih sekitar 4 tahun dibanding level AHH penduduk perempuan. Lebih lanjut pola pergerakan AHH penduduk laki-laki pada rentang periode tersebut tidak cukup cepat untuk mempersempit gap dengan pencapaian AHH. Perbedaan level atau gap yang terjadi tersebut sebenarnya tidak hanya dialami oleh Indonesia saja. Rata-rata negara-negara di dunia juga pernah atau sedang mengalami fase demikian. Fenomena ini tentu Pembangunan PembangunanManusia ManusiaBerbasis BerbasisGender Gender 2014 2014 3939 40 Pembangunan PencapaianPencapaian Pembangunan Gender Gender disebabkan oleh beberapa faktor. Kajian-kajian terdahulu menyebutkan banyak faktor yang berperan terhadap perbedaan lebih rendahnya AHH penduduk laki-laki dibanding perempuan. Mulai dari faktor bawaan lahir (genetis), hingga pada faktor gaya hidup. Sejak lahir wanita dibekali sepasang kromosom X, sedangkan laki-laki hanya tunggal. Kromosom X mengandung sekitar 1100 gen, yang selain berperan penting dalam pengaturan hormon, juga dalam fungsi vital tubuh lainnya, mulai dari pembekuan darah, metabolisme dan perkembangan janin. Sedangkan kromosom Y hanya mempunyai kurang dari 100 gen, dimana fungsi utamanya hanya untuk pembentukan dan perkembangan testis dan hormonalnya. Sehingga jika terjadi ketidakseimbangan (terinfeksi penyakit), secara biologis wanita lebih mampu bertahan dibanding laki-laki, terutama pada masa tahun pertama kehidupan. Lebih lanjut, dilihat pada aspek gaya hidup, secara umum lebih banyak laki-laki yang bekerja dibandingkan dengan perempuan yang bekerja. Padatnya aktivitas kerja yang dilakukan tentu berpotensi "mendatangkan" berbagai macam resiko, seperti stress, depresi, lingkungan yang tidak sehat, obesitas hingga ke penyakit-penyakit menular yang berbahaya. Sedangkan dari sisi psikologis, perempuan diyakini lebih memperhatikan pola hidupnya dibandingkan lakilaki. Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah Dalam pembangunan suatu bangsa, pendidikan yang berkualitas merupakan modal dasar pembangunan yang akan menentukan arah perkembangan dan kemajuan suatu bangsa dan negara. Pendidikan merupakan faktor penting dalam kemajuan pembangunan manusia karena pendidikan membawa dampak yang positif bagi kualitas manusia. Menurut Boserup (1984), pendidikan mampu membangun pola pikir seseorang menjadi lebih peka dan kritis dalam menanggapi suatu permasalahan, serta membuka pengetahuan seseorang yang memungkinkan untuk mengubah nasibnya. Oleh sebab itu Pemerintah harus mampu meningkatkan pembangunan pendidikan di Indonesia. Pembangunan pendidikan menjadi Manusia Berbasis Gender PembangunanPembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 40 2014 Pencapaian Pembangunan Gender Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 41 Pencapaian Pembangunan Pembangunan Gender Gender tahun 2013 menunjukkan bahwa AMH Indonesia sudah mencapai level diatas 90 persen, dimana 96,59 persen untuk laki-laki dan 91,69 persen untuk perempuan. Dengan kata lain, pada 2013 terdapat sebanyak 3,41 persen penduduk laki-laki dan 8,31 persen untuk penduduk perempuan berusia 15 tahun ke atas yang masih buta huruf. Hal ini menunjukkan masih ada ketimpangan dalam hal baca dan tulis di Indonesia antara laki-laki dan perempuan. Salah satu penyebab ketimpangan tersebut adalah belum meratanya akses pendidikan dasar bagi perempuan terutama pada keluarga miskin yang jumlahnya masih banyak di Indonesia. AMH dapat diartikan sebagai kemampuan penduduk berkomunikasi secara lisan dan tertulis, yang menunjukan kemampuan penduduk untuk menyerap informasi dari berbagai media. Hal ini dapat digunakan untuk melihat potensi intelektual masyarakat, sekaligus dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan suatu wilayah. Pada prakteknya dibutuhkan jangka waktu yang cukup lama untuk menjadikan indikator-indikator sosial seperti AMH maupun MYS untuk meningkat secara signifikan. Hal tersebut dikarenakan perubahan AMH atau MYS tersebut membutuhkan proses yang kompleks, tidak cukup dengan pembangunan gedung-gedung dan fasilitas sekolah saja, tetapi harus diiringi dengan penyediaan tenaga pendidik yang cukup dan Gambar 3.4 Sumber : BPS Perkembangan Ratarata Lama Sekolah, 2004-2013 42 42 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 Pencapaian Pembangunan Pembangunan Gender Pencapaian berkualitas, akses yang memadai, serta faktor budaya yang mengesampingkan pendidikan harus diperbaiki. Sama halnya dengan komposisi angka melek huruf penduduk, capaian angka rata-rata lama sekolah laki-laki selalu di atas capaian perempuan, kurang lebih 1 (satu) tahun. Selama periode 2004-2013, pola peningkatan angka MYS laki-laki dan perempuan relatif sama. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan yang relatif lebih tinggi dibanding kenaikan pada tahun-tahun lainnya. Pada 2013 angka MYS laki-laki sebesar 8,52 tahun atau setara dengan kelas 2 SMP, sedangkan MYS perempuan adalah 7,76 tahun atau setara dengan kelas 1 SMP. Secara umum, selama periode 2004-2013, perbedaan capaian rata-rata lama sekolah antara laki-laki dan perempuan menunjukkan kecenderungan yang mengecil meskipun tidak terlalu signifikan. Hal ini menjadi masukan bagi Pemerintah untuk lebih mengupayakan peningkatan pembangunan pendidikan masyarakat khususnya bagi perempuan. Sumbangan Pendapatan Pada Gambar 3.5 dibawah ini menyajikan sumbangan pendapatan dari sektor non pertanian pada periode 2004-2013 dalam skala nasional antara laki-laki dan perempuan. Sumbangan pendapatan disini mencerminkan kontribusi perempuan di bidang ketenagakerjaan untuk Gambar 3.5 Sumber : BPS Perkembangan Sumbangan Pendapatan, 2004-2013 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 43 43 44 Pembangunan PencapaianPencapaian Pembangunan Gender Gender sektor non pertanian. Secara umum, perkembangan sumbangan pendapatan perempuan mengalami fluktuasi pada rentang periode tersebut. Pada tahun 2004 sumbangan pendapatan perempuan mencapai angka paling tinggi, dengan capaian sebesar 40,55 persen, dan pada tahuntahun berikutnya masih lebih rendah dari tahun 2004. Pada tahun 2013 angka sumbangan pendapatan perempuan mencapai 35,17 persen, atau meningkat hanya sebesar 0,47 persen dari tahun 2012. Perubahan sumbangan pendapatan ini terkait dengan dua faktor yang memengaruhinya, yaitu faktor angkatan kerja dan upah yang diterima. Data Sakernas BPS menunjukkan bahwa proporsi angkatan kerja perempuan di Indonesia pada tahun 2013 sekitar 37,72 persen dari total 120,17 juta angkatan kerja. Artinya, penduduk laki-laki masih mendominasi angkatan kerja di Indonesia. Hal ini berpengaruh pada sumbangan pendapatan perempuan yang lebih kecil. Jika partisipasi perempuan dalam ketenagakerjaan meningkat, tentunya akan menurunkan proporsi angkatan kerja laki-laki. Akibatnya proporsi sumbangan pendapatan perempuan akan meningkat dan mempersempit gap dengan proporsi sumbangan pendapatan laki-laki. Dari sisi upah yang diterima, secara nominal selalu mengalami peningkatan baik yang diterima pekerja laki-laki maupun perempuan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan adanya penyesuaian upah nominal yang diterima pekerja sebagai dampak dari biaya kebutuhan hidup yang terus mengalami kenaikan agar kemampuan daya beli masyarakat tetap terjaga. Pada penghitungan IPG, komponen upah menggunakan data upah buruh di sektor nonpertanian. Indikasi umum perbedaan upah nominal pekerja (buruh/karyawan/pegawai nonpertanian di bawah mandor) menunjukkan bahwa rata-rata upah/gaji/pendapatan bersih sebulan pekerja laki-laki (Rp 2,181 juta) lebih tinggi dibandingkan pekerja perempuan (Rp 1,724 juta). Jika ditinjau perbedaan tersebut dari waktu ke waktu menunjukkan pola yang sama meskipun perbedaan tersebut tampak berfluktuasi. Hal ini memberikan gambaran bahwa dalam ketenagakerjaan di Indonesia masih terdapat perbedaan cukup berarti pada jumlah upah yang diterima antara laki-laki dan perempuan. Pada kenyataannya pekerja perempuan menerima Manusia Berbasis Gender PembangunanPembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 44 2014 Pencapaian Pembangunan Gender Gender Pencapaian Pembangunan upah yang lebih rendah dibanding pekerja laki-laki, sehingga akan berpengaruh pada meningkatnya gap upah antara laki-laki dan perempuan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada menurunnya nilai IPG. Banyak faktor yang diduga sebagai penyebab adanya perbedaan upah yang diterima laki-laki dan perempuan. Salah satu faktor yang berpengaruh pada perbedaan tingkat upah adalah tingkat pendidikan. Rendahnya pendidikan perempuan dibandingkan laki-laki, akan sangat berpengaruh terhadap tingkat upah yang diterima perempuan. Faktor lain juga erat kaitannya dengan faktor lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, dan status pekerjaan. Berdasarkan data Sakernas sebagian besar pekerja perempuan bekerja di sektor jasa yang umumnya di perdagangan, dan jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan. Sedangkan jenis pekerjaan yang dilakukan perempuan kebanyakan sebagai tenaga usaha perdagangan, dan status pekerjaannya sebagai buruh/karyawan dan pekerja tidak dibayar. Penduduk yang bekerja pada kategori ini umumnya memiliki produktivitas yang rendah dan upah yang relatif lebih kecil. Sementara itu, pekerja lakilaki lebih banyak bekerja di sektor padat modal, sebagai tenaga profesional, teknisi dan kepemimpinan dengan upah yang diterima relatif besar. Perbedaan mendasar tersebut menjadikan adanya gap pada upah yang diterima pekerja laki-laki dan perempuan. Dari tiga dimensi pembentuk IPG, ternyata masih terdapat ketimpangan pada dimensi pendidikan dan juga dimensi ekonomi. Oleh sebab itu, Pemerintah baik di Pusat dan Daerah harus mampu menyusun program pembangunan yang lebih responsif gender, mengingat Pemerintah menargetkan kesetaraan gender bisa terwujud paling lama di tahun 2025 mendatang. Hal tersebut ditujukan agar perempuan juga mampu secara optimal menikmati perannya sebagai subyek sekaligus objek pembangunan. 3.3. Disparitas Pembangunan Manusia dan Pembangunan Gender Adanya kesenjangan gender secara nasional tidak terlepas dari adanya kesenjangan gender yang terjadi di seluruh provinsi di Indonesia. Fenomena ini terlihat dari lebih rendahnya angka IPG dibandingkan angka PembangunanPembangunan Manusia Berbasis Gender Manusia Berbasis Gender 2014 45 2014 4 46 Pembangunan PencapaianPencapaian Pembangunan Gender Gender IPM yang terjadi di seluruh provinsi di Indonesia. Berdasarkan rasio IPG terhadap IPM, maka terdapat lima provinsi terkategori rasio tinggi dan lima provinsi terkategori terendah. Lima provinsi yang tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur, DI Yogyakarta, Papua, DKI Jakarta, dan Maluku. Sedangkan lima provinsi terendah adalah Kalimantan Timur, Gorontalo, Kep. Bangka Belitung, Papua Barat, dan Kalimantan Utara (Tabel 3.2). Tabel 3.2 Peringkat Tertinggi dan Terendah Rasio IPG terhadap IPM Menurut Provinsi, 2013 Provinsi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) Rasio (%) Tertinggi Nusa Tenggara Timur 68,77 66,98 97,39 DI Yogyakarta 77,37 74,75 96,61 Papua 66,25 63,60 96,00 DKI Jakarta 78,59 74,98 95,41 Maluku 72,70 69,18 95,17 Terendah Kalimantan Utara 74,72 64,49 86,31 Papua Barat 70,62 60,91 86,25 Kep. Bangka Belitung 74,29 62,38 83,96 Gorontalo 71,77 59,12 82,37 Kalimantan Timur 61,86 62,93 81,38 Sumber : BPS Provinsi NTT merupakan provinsi dengan nilai IPM yang rendah, namun memiliki gap IPG dan IPM yang paling kecil dibandingkan provinsi lainnya, dengan besaran rasio 97,39 persen. Kecilnya gap pencapaian IPM dan IPG di NTT menunjukkan bahwa pencapaian kapabilitas dasar antara laki-laki dan perempuan di NTT tidak jauh berbeda atau dengan kata lain kesenjangan gender di NTT relatif paling kecil dibandingkan provinsi lainnya. Kecilnya gap tersebut terutama disebabkan oleh komponen pendapatan yang besarnya hampir seimbang antara laki-laki dan Manusia Berbasis Gender PembangunanPembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 46 2014 Pencapaian Pembangunan Pembangunan Gender Pencapaian perempuan. Sumbangan pendapatan ini dihitung dari upah buruh yang bekerja di semua sektor kecuali sektor pertanian. Sementara itu provinsi DI Yogyakarta dan DKI Jakarta dengan IPM yang tinggi, juga menghasilkan angka IPG yang tinggi pula dan rasio IPG dan IPM yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa di kedua provinsi tersebut, pembangunan yang dilakukan sudah proporsional antara laki-laki dan perempuan. Gambar 3.6 Nilai IPM dan IPG Menurut Provinsi, 2013 Sumber : BPS Bagi 5 (lima) provinsi dengan dengan rasio IPM dan IPG terendah (Kalimantan Timur, Gorontalo, Kep. Bangka Belitung, Papua Barat, dan Kalimantan Utara), sumbangan pendapatan perempuan sangat berpengaruh terhadap rendahnya IPG. Angka persentase sumbangan pendapatan perempuan hanya berkisar antara 21 sampai dengan 25 persen dibawah rata-rata Nasional yaitu sebesar 35,17, sehingga mempengaruhi nilai IPG kelima provinsi tersebut. Sementara itu angka IPM provinsi Kalimantan Timur yang tinggi yaitu sebesar 77,33 atau ranking 4 nasional, tidak secara otomatis berbanding lurus dengan angka IPG-nya. Tercatat Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 47 47 Pencapaian Pembangunan Pembangunan Gender Gender nilai IPG Kaltim hanya 62,93 atau ranking 30 Nasional, sehingga menghasilkan rasio IPM dan IPG yang paling rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan kualitas manusia yang tinggi di Kalimantan Timur, masih belum mampu menghilangkan gap kemampuan dasar penduduk lakilaki dan perempuan. Secara umum adanya gap yang tinggi antara IPM dan IPG pada provinsi-provinsi dengan IPM tertinggi sangat dipengaruhi oleh sumbangan pendapatan buruh non pertanian perempuan. Hal ini menunjukkan penduduk laki-laki masih mendominasi pasar kerja di Indonesia atau hampir lebih dari 60 persen. Gambar 3.7 menunjukkan bahwa sebagian besar persentase sumbangan pendapatan perempuan dibawah angka ratarata Indonesia, hanya 10 (sepuluh) provinsi yang berada diatas rata-rata Indonesia, yaitu Nusa Tenggara Timur, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Maluku, Sulawesi Barat, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bali, Papua, dan Maluku Gambar 3.7 Disparitas Sumbangan Pendapatan Perempuan Menurut Provinsi, 2013 48 48 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 Sumber : BPS Pencapaian Pembangunan Gender Gender Pencapaian Pembangunan Utara. Hal ini juga menunjukkan bahwa pembangunan kualitas manusia di suatu wilayah tidak berbanding lurus dengan kesetaraan gender dalam dunia kerja. 3.4. Disparitas Pencapaian Pembangunan Gender Antar Wilayah Salah satu tujuan dari pembangunan di Indonesia adalah adanya pemerataan hasil pembangunan yang dapat dirasakan oleh seluruh penduduk Indonesia. Dengan adanya otonomi daerah, diharapkan tujuan tersebut mampu diwujudkan secara berkesinambungan. Namun demikian, kesenjangan antar wilayah belum sepenuhnya bisa dihindari. Wilayah bagian Barat Indonesia cenderung lebih pesat dibandingkan wilayah Timur Indonesia. Padahal masih banyak potensi sumberdaya alam yang masih banyak belum dimanfaatkan secara maksimal untuk pembangunan. Banyak faktor yang menyebabkan ketertinggalan tersebut antara lain adalah kurangnya ketersediaan prasarana dan sarana dasar ekonomi, terbatasnya kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia serta kendala geografis yang relatif terisolasi merupakan masalah utama bagi pengembangan pembangunan di wilayah Indonesia Timur. Capaian IPG Provinsi Nilai capaian pembangunan gender untuk setiap provinsi dapat dilihat dari angka IPG provinsi, yang disajikan pada Gambar 3.8. Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa angka IPG sebagian besar provinsi di Indonesia berada di bawah Indonesia. Dari 33 provinsi, hanya 8 provinsi yang berada diatas Indonesia yaitu DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, Bali, Sulawesi Utara, dan Bengkulu. Hal ini menunjukkan masih adanya disparitas dalam capaian pembangunan gender di Indonesia. Meskipun adanya disparitas dalam capaian pembangunan gender di Indonesia, namun secara umum setiap provinsi mengalami peningkatan nilai IPG, sehingga pembangunan gender mengalami kemajuan di semua PembangunanPembangunan Manusia Berbasis Gender Manusia Berbasis Gender 2014 49 2014 4 Pencapaian Pembangunan Pembangunan Gender Gender Sumber : BPS Gambar 3.8 provinsi. IPG Nasional pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar IPG Provinsi Menurut Peringkat, 2013 1,05 poin, dibandingkan tahun 2012. Namun demikian, perlu upaya yang lebih keras dalam meningkatkan pembangunan manusia yang berkesetaraan dan berkeadilan gender, karena peningkatan yang dicapai pada tahun 2013 masih belum maksimal dan masih terjadi kesenjangan di semua provinsi. Di tingkat provinsi, pencapaian IPG cukup bervariasi. IPG paling besar adalah DKI Jakarta sebesar 74,98 dan terendah adalah Nusa Tenggara Barat sebesar 59,07. Dengan demikian, perbedaan antara IPG tertinggi dan terendah adalah 15,91. Jarak yang tersebut sedikit meningkat dibandingkan tahun 2011 menunjukkan yaitu mencapai bahwa ada 17,31 sedikit poin. Dengan penurunan penurunan terhadap ini disparitas pembangunan gender di Indonesia. Selama dua tahun terakhir 5 (lima) provinsi yang tertinggi dan terendah tidak mengalami perubahan, hanya Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah yang berganti posisi, namun masih dalam 5 besar (Tabel 3.3). Hal ini berarti bahwa untuk provinsi-provinsi dengan IPG terendah harus lebih memacu program-program pembangunan yang berbasis gender. Disamping itu diperlukan upaya yang lebih keras dibandingkan provinsi-provinsi lainnya dalam mencapai pembangunan gender yang maksimal. 50 50 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 Pencapaian Pembangunan Gender Gender Pencapaian Pembangunan Tabel 3.3 Provinsi dengan IPG Tertinggi dan Terendah, 2012-2013 2012 IPG 2013 IPG Tertinggi DKI Jakarta 74,66 DKI Jakarta 74,98 DI Yogyakarta 74,11 DI Yogyakarta 74,75 Kalimantan Tengah 70,87 Sumatera Utara 71,16 Sumatera Utara 70,76 Kalimantan Tengah 71,13 Sumatera Barat 70,11 Sumatera Barat 70,57 Terendah Kalimantan Timur 61,86 Kalimantan Timur 62,93 Kep. Bangka Belitung 61,38 Kep. Bangka Belitung 62,38 Papua Barat 60,02 Papua Barat 60,91 Gorontalo 58,32 Gorontalo 59,12 Nusa Tenggara Barat 57,58 Nusa Tenggara Barat 59,07 Sumber : BPS IPG 5 provinsi terbesar pada tahun 2013 telah mencapai angka di atas 70,00. DKI Jakarta sebagai provinsi tertinggi mengalami peningkatan IPG sebesar 0,32 poin, sedangkan IPG Nusa Tenggara Barat sebagai provinsi yang terendah meningkat sebesar 1,49 poin. Sementara itu provinsi dengan peningkatan IPG tertinggi adalah Nusa Tenggara Barat sebesar 1,49 poin. Capaian IPG Kabupaten/Kota Capaian IPG di Kabupaten Kota selama periode 2012-2013 secara umum mengalami peningkatan. DI Yogyakarta merupakan Kabupaten dengan nilai IPG tertinggi di Indonesia dengan nilai 79,04 atau meningkat 0,33 poin. Pada tahun 2013 sepuluh besar Kabupaten/Kota dengan IPG tertinggi relatif tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan tahun 2012, kecuali Barito Utara yang keluar digantikan Tapanuli Utara dan perubahan ranking dari Kota Ambon, Kota Surakarta, Toba Samosir, dan Sleman. Dari 10 besar Kabupaten/Kota tersebut hampir semuanya berada di Indonesia Bagian Barat kecuali Kota Ambon. PembangunanPembangunan Manusia Berbasis Gender Manusia Berbasis Gender 2014 51 2014 5 52 Pembangunan PencapaianPencapaian Pembangunan Gender Gender Tabel 3.4 Sepuluh Kabupaten/Kota dengan IPG Tertinggi, 2012-2013 2012 IPG 2013 IPG Kota Yogyakarta 78,71 Kota Yogyakarta 79,04 Kota Padang Panjang 77,53 Kota Padang Panjang 78,07 Kota Denpasar 77,01 Kota Denpasar 77,82 Kota Ambon 76,88 Kota Surakarta 77,61 Kota Surakarta 76,76 Kota Ambon 77,12 Karo 75,93 Karo 76,47 Toba Samosir 75,92 Sleman 76,45 Sleman 75,76 Toba Samosir 76,41 Kota Jakarta Pusat 75,59 Kota Jakarta Pusat 75,98 Barito Utara 75,42 Tapanuli Utara 75,79 Sumber : BPS Sebagian besar Kabupaten Kota dengan IPG terendah adalah merupakan kabupaten baru hasil pemekaran yang didominasi oleh provinsi Papua. Sepuluh Kabupaten/Kota dengan IPG terendah tidak banyak mengalami perubahan selama periode 2012-2013, namun mengalami beberapa pergeseran antar Kabupaten/Kota. Hanya Sumbawa Barat yang keluar dari sepuluh provinsi dengan IPG terendah karena masuknya Pulau Taliabu. Pulau Taliabu merupakan kabupaten baru yang berada di Provinsi Maluku. Selain kabupaten di Papua dan Maluku, kabupaten yang masuk dalam sepuluh capaian IPG terendah adalah kabupaten di Nusa Tenggara Barat yaitu kabupaten Lombok Utara. Hampir semua kabupaten yang masuk dalam sepuluh terendah berada di wilayah timur Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya disparitas pembangunan di Indonesia, dimana wilayah bagian timur Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan wilayah barat Indonesia. Manusia Berbasis Gender PembangunanPembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 52 2014 Pencapaian Pembangunan Gender Pencapaian Pembangunan Gender Tabel 3.5 Sepuluh Kabupaten/Kota dengan IPG Terendah, 2012-2013 2012 IPG 2013 IPG Sumbawa Barat 49,00 Lombok Utara 49,76 Lombok Utara 48,66 Asmat 49,37 Mamberamo Tengah 48,54 Mamberamo Tengah 48,98 Asmat 48,49 Boven Digoel 48,94 Nduga 48,37 Nduga 48,94 Boven Digoel 48,27 Intan Jaya 48,38 Dogiyai 47,26 Dogiyai 48,14 Intan Jaya 46,98 Puncak 46,63 Puncak 46,14 Deiyai 45,40 Deiyai 43,85 Pulau Taliabu 42,54 Sumber : BPS Pembangunan Manusia Berbasis Gender Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 53 2014 54 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 Pencapaian Pemberdayaan Gender Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 55 56 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 tersebut tersebuttelah telahbergeser bergeser bahwa bahwa perempuan perempuan memiliki memiliki potensi potensi yang yang memberikan memberikan kontribusi kontribusi secara secaraekonomi ekonomidan dan pengelolaan pengelolaan pembangunan. pembangunan. HalHal ini inididukung didukungoleholeh semakin semakin terbukanya terbukanya Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 57 Pencapaian Pemberdayaan Pemberdayaan Gender Gender peluang perempuan untuk berpartisipasi di berbagai bidang pembangunan. Namun, keadaan ini terlihat lebih menonjol hanya di daerah perkotaan yang sarat dengan kemajuan di berbagai bidang. Tidak ada satu katapun dalam pasal-pasal UUD 1945 yang bersifat diskriminatif terhadap perempuan. Undang-undang telah mengatur persamaan hak dan kewajiban bagi setiap warga Negara baik laki-laki maupun perempuan untuk menjalankan perannya di berbagai bidang kehidupan. Tetapi kenyataannya, perempuan masih mengalami ketertinggalan dibandingkan dengan laki-laki pada bidang-bidang tertentu, seperti pendidikan, ketenagakerjaan, maupun pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pemerintah harus terus berupaya mendorong keterlibatan perempuan dalam pembangunan melalui peningkatan kapabilitas dasar SDM. Keseriusan pemerintah dalam mengupayakan peningkatan kapabilitas perempuan agar tercapai kesetaraan gender, ditandai dengan dibentuknya Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP & PA). Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong kesetaraan gender di berbagai bidang kehidupan sudah mulai tampak hasilnya. Secara kuantitas banyak perempuan telah menduduki jabatan strategis yang memungkinkan perempuan dapat berperan sebagai pengambil keputusan. Namun dari aspek kualitas masih banyak hal yang perlu ditingkatkan terkait dengan kompetensi bersangkutan. Untuk mengkaji lebih jauh peranan perempuan dalam pengambilan keputusan, maka dapat digunakan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). IDG dibentuk berdasarkan tiga komponen, yaitu keterwakilan perempuan dalam parlemen; perempuan sebagai tenaga profesional, manajer, administrasi, dan teknisi; dan sumbangan pendapatan. Dengan demikian, arah dan perubahan IDG sangat dipengaruhi oleh ketiga komponen tersebut. Besaran nilai indikator yang terekam dari kegiatan pengumpulan data (survei) merupakan hasil akumulasi dari berbagai kebijakan baik bersifat langsung maupun tidak langsung dari programprogram pembangunan yang telah dilaksanakan. Hasilnya menggambarkan kondisi terkini (riil) peranan perempuan dalam pengambilan keputusan di berbagai bidang kehidupan. 58 58 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 Pencapaian Pemberdayaan Pemberdayaan Gender Pencapaian Bab ini akan membahas pencapaian pemberdayaan gender yang akan dibagi ke dalam 3 (tiga) pokok bahasan, yaitu perkembangan pemberdayaan gender, pencapaian komponen IDG, dan disparitas IDG. Ketiga pokok bahasan ini diharapkan dapat memberikan gambaran pencapaian peranan perempuan secara umum dalam pengambilan keputusan, komponen/indikator yang berkontribusi terhadap capaian peranan perempuan, dan disparitas peranan perempuan antar wilayah/ daerah. 4.1 Perkembangan Pemberdayaan Gender Yang dimaksud dengan kesetaraan dan keadilan gender adalah suatu kondisi dimana porsi dan siklus sosial perempuan dan laki-laki setara, serasi, seimbang dan harmonis, tanpa ada salah satu kelompok yang merasa dirugikan atau diuntungkan. Makna dari kesetaraan gender bukan hanya persoalan pencapaian persamaan status dan kedudukan antara perempuan dan laki-laki, tetapi bisa juga bermakna pada persoalan pencapaian persamaan peranan. Maksud dari persamaan peranan disini adalah perempuan memiliki peran yang proposional dalam hal: proses pengambilan keputusan di bidang politik, penyelenggaraan pemerintahan, dan kehidupan ekonomi, khususnya kontribusi perempuan dalam pendapatan rumah tangga. Unsur-unsur persamaan peranan tersebut merupakan komponen/indikator yang tercakup dalam pembentukan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, IDG merupakan ukuran komposit yang dapat digunakan untuk mengkaji sejauh mana persamaan peranan perempuan dalam proses pengambilan keputusan serta kontribusi dalam aspek ekonomi. Gambar 4.1 menggambarkan tren IDG Indonesia sejak tahun 2010 hingga 2013 yang terus menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2010, IDG Indonesia sebesar 68,15, namun dalam kurun waktu 3 tahun, IDG Indonesia terus meningkat hingga tahun 2013 nilainya menjadi 70,46. Hal ini dapat diartikan bahwa peranan perempuan dalam pengambilan keputusan dan kegiatan ekonomi semakin menunjukkan arah yang lebih Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 59 59 Pencapaian Pemberdayaan Pemberdayaan Gender Gender 70,46 70,07 69,14 68,15 Gambar 4.1 Tren IDG Indonesia, 20102013 2010 2011 2012 2013 Sumber : BPS baik. Dengan demikian pemberdayaan dalam konteks ini, perempuan diposisikan memiliki peranan yang strategis. Untuk mengetahui lebih jauh peranan perempuan dalam pengambilan keputusan, maka perlu mengkaji setiap komponen IDG. 4.2. Pencapaian Komponen IDG Secara umum capaian komponen IDG pada tahun 2013 untuk perempuan masih lebih rendah dari laki-laki seperti yang disajikan pada Gambar 4.2. Hal ini terjadi di semua komponen pembentuk IDG, baik dalam partisipasi politik, pengambilan keputusan, maupun dalam perekonomian. Masih relatif rendahnya capaian perempuan jika dibandingkan laki-laki bisa disebabkan oleh dua hal. Pertama, bahwa pembangunan yang selama ini dilakukan lebih banyak menguntungkan laki-laki; dan yang kedua, walaupun pembangunan manusia telah memberikan kesempatan kepada semua penduduk tanpa terkecuali, tetapi kesempatan ini tidak digunakan secara optimal oleh kelompok lain (dalam hal ini perempuan), sehingga terkesan bahwa perempuan selalu termarginalkan (BPS, 2006). Untuk melihat sejauh mana perbedaan capaian antara perempuan dengan lakilaki setiap komponen pembentuk IDG, akan dibahas dalam uraian berikut ini. 60 60 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 Pencapaian Pemberdayaan Pemberdayaan Gender Pencapaian Keterwakilan Perempuan di Parlemen Upaya pemerintah dalam meningkatkan kapabilitas penduduknya masih belum maksimal. Hal tersebut ditunjukkan dengan masih terjadinya ketimpangan aksesibilitas antara perempuan dengan laki-laki. Pada uraian sebelumnya telah dipaparkan bahwa pencapaian perempuan dalam bidang pendidikan dan ketenagakerjaan relatif masih tertinggal dari pencapaian laki-laki. Ketimpangan ini terjadi pula dalam bidang politik. Keterwakilan perempuan dalam parlemen masih relatif kecil yaitu hanya sebesar 18,04 persen. Nilai ini masih dibawah kuota yang diatur dalam UU No.12 Tahun 2003, yang menyebutkan bahwa kuota perempuan untuk dapat berpartisipasi dalam politik sekurang-kurangnya 30 persen. Apabila kuota perempuan yang telah diatur dalam UU tersebut mampu dicapai secara optimal, tentu akan membawa dampak yang positif dalam pemberdayaan perempuan, mengingat kebijakan-kebijakan yang dibuat akan lebih memperhatikan isu-isu gender. Meskipun belum mencapai kuota sesuai UU, tetapi jika dibandingkan dengan hasil pemilu 2004 yang hanya mencapai 65 kursi dari 550 kursi yang ada di DPR atau sekitar 11,82 persen, keterwakilan perempuan di parlemen menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan. Jika melihat perkembangannya baik dari segi jumlah maupun Laki-laki Perempuan 81,96 55,18 64,83 44,82 35,17 18,04 Gambar 4.2 Pencapaian Komponen IDG, 2013 Keterlibatan di parlemen Sumber : BPS Tenaga manager, Profesional, Administrasi, Teknisi Sumbangan Pendapatan Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 61 61 Pencapaian Pemberdayaan Pemberdayaan Gender Gender persentase, anggota DPR perempuan sejak tahun 1955 relatif menunjukkan peningkatan. Persentase tertinggi terjadi pada saat pemilu 2009. Meskipun masih cukup jauh dari kuota yang ditetapkan dalam UU, tetapi dari tren yang menunjukkan peningkatan maka pemberdayaan perempuan khususnya dalam bidang politik mengindikasikan arah yang positif. Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Anggota DPR RI, 1955-2009 Pemilu Laki-laki Perempuan Jumlah Pesentase Perempuan 1955 256 16 272 5,88 1971 429 31 460 6,74 1977 423 37 460 8,04 1982 418 42 460 9,13 1987 441 59 500 11,80 1992 438 62 500 12,40 1997 442 58 500 11,60 1999 456 44 500 8,80 2004 485 65 550 11,82 2009 460 100 560 17,86 Sumber : Statistik Indonesia 2011 Tenaga Manager, Profesional, Administrasi, dan Teknisi Indikator lain yang juga digunakan untuk membentuk indeks komposit IDG yaitu persentase perempuan sebagai tenaga manager, profesional, kepemimpinan, dan teknisi. Indikator ini menunjukkan peranan perempuan dalam pengambilan keputusan di bidang penyelenggaraan pemerintahan, kehidupan ekonomi dan sosial. Keterlibatan perempuan di posisi ini memberikan gambaran kemajuan terhadap peranan perempuan, mengingat selama ini perempuan hanya dipandang sebagai makhluk yang hanya berurusan dengan pekerjaan rumah tangga. Padahal perempuan memiliki potensi yang sama baiknya dengan laki-laki, hanya perempuan 62 62 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 Pencapaian Pemberdayaan Pemberdayaan Gender Pencapaian kurang memiliki kesempatan karena terbentur oleh persoalan budaya serta kodrat yang melekat terkait dengan fungsi-fungsi reproduksi (Parawansa, 2003). Keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan di bidang penyelenggaraan pemerintahan, swasta, dan organisasi sosial lainnya sangat kecil, mengingat masih terbatasnya perempuan sebagai tenaga profesional, kepemimpinan/managerial, administrasi, serta teknisi. Komponen ini juga masih menunjukkan bahwa capaian perempuan lebih rendah dari laki-laki, tetapi masih lebih besar dibandingkan komponen keterwakilan perempuan di parlemen. Namun pada tahun 2012, persentase perempuan sebagai tenaga profesional mengalami penurunan 2007 46,75 2006 2008 45,68 45,73 2011 2009 2013 45,75 45,48 44,82 2012 2010 45,22 44,02 2005 41,61 Gambar 4.3 Perkembangan Persentase Perempuan Sebagai Tenaga Profesional, 2004-2013 2004 38,16 Sumber : BPS setelah sempat meningkat di tahun sebelumnya. Capaian tahun 2013 sebesar 44,82 persen, turun sebesar 0,40 persen dari capaian 2012 (45.22). Jika melihat pola grafik pada Gambar 4.3, meskipun cukup berfluktuasi, capaian perempuan dalam pengambilan keputusan dan perekonomian saat ini menunjukkan peningkatan yang signifikan, karena capaian pada tahun 2004 masih sebesar 38,16 persen. Meningkatnya persentase perempuan sebagai tenaga profesional menandakan bahwa keterlibatan perempuan dalam mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam perekonomian semakin bisa disejajarkan dengan laki-laki. Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 63 63 Pencapaian Pemberdayaan Pemberdayaan Gender Gender Gambar 4.4. menunjukkan perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan persentase angkatan kerja perempuan periode 2011-2013. Dari gambar tersebut terlihat bahwa TPAK pada tahun 2011 69.0 68.5 % Ang katan kerja perempuan 39.00 38.80 68.0 38.60 67.5 38.40 TP AK 67.0 66.5 37.29 37.80 67.8 37.60 Gambar 4.4 66.8 65.0 64.5 38.00 37.72 66.0 65.5 38.20 38.01 37.40 37.20 66.7 64.0 37.00 2011 2012 2013 Sumber : BPS Perkembangan TPAK dan Persentase Angkatan Kerja Perempuan, 2011-2013 sebesar 66,7 persen, meningkat menjadi 67,8 persen pada tahun 2012, sedangkan di tahun 2013 mengalami penurunan lagi menjadi 66,8 persen. Jika dilihat dari komposisi angkatan kerja, tampak bahwa masih didominasi oleh laki-laki. Penurunan TPAK pada tahun 2013 juga diikuti dengan penurunan komposisi angkatan kerja perempuan yaitu dari 38,01 persen pada tahun 2012 menjadi 37,72 persen pada tahun 2013. Meningkatnya persentase angkatan kerja perempuan, seharusnya diiringi dengan peningkatan lapangan pekerjaan yang tidak bias gender sehingga mampu menyerap angkatan kerja tanpa ada diskriminasi gender. Pada Gambar 4.5 merupakan formasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut jenis kelamin, tampak bahwa persentase PNS perempuan sejak 2007 hingga 2013 relatif tidak tertinggal jauh dari laki-laki. Persentase terendah terjadi pada tahun 2009 sebesar 43,63 persen, sementara persentase tertinggi terjadi pada tahun 2013 yang mencapai 48,18 persen. Gambar 4.5 menunjukkan persentase PNS perempuan dan laki-laki hampir setara, sehingga bisa diartikan bahwa tidak terjadi diskriminasi gender pada penerimaan pegawai negeri sipil. 64 64 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 Pencapaian Pemberdayaan Pemberdayaan Gender Pencapaian 45,73 Laki-laki 53,51 56,37 55,28 54,27 44,72 43,63 Perempuan 52,84 52,21 51,82 48,18 47,79 47,16 46,49 Gambar 4.5 Persentase PNS Menurut Jenis Kelamin, 2007-2013 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : BPS & BKN Persentase PNS perempuan dan laki-laki yang tidak terlalu timpang bisa dikatakan sebagai sebuah langkah yang cukup positif dalam menuju keadilan dan kesetaraan gender. Namun masih terdapat persoalan lain, yaitu jika melihat persentase pejabat struktural PNS yang dipilah menurut jenis kelamin. Berdasarkan Gambar 4.6 tampak bahwa laki-laki masih mendominasi jabatan struktural dengan persentase sebesar 70,42 persen. Sementara persentase pejabat struktural perempuan hanya sebesar 29,58 persen. Gambar 4.6 Persentase Pejabat Struktural PNS Menurut Jenis Kelamin, 2013 Sumber : BKN Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 65 65 Pencapaian Pemberdayaan Pemberdayaan Gender Gender Hal ini menunjukkan bahwa peran perempuan dalam pengambilan keputusan masih relatif kecil. Untuk itu masih diperlukan upaya lebih serius dari berbagai pihak terutama penentu kebijakan dalam rangka mendorong perempuan lebih maju dalam mencapai kapabilitas yang optimum sehingga dapat berpeluang menduduki jabatan-jabatan strategis. 4.3 Disparitas IDG Pembangunan nasional seyogyanya merupakan pembangunan merata di seluruh wilayah Indonesia, tetapi salah satu masalah pembangunan di Indonesia adalah kesenjangan pembangunan antar wilayah. Wilayah bagian barat Indonesia cenderung mengalami pembangunan yang lebih pesat dibandingkan wilayah bagian timur Indonesia. Akibatnya, kualitas sumber daya di wilayah timur Indonesia jauh tertinggal dibandingkan sumber daya manusia di wilayah bagian barat Indonesia. Banyak faktor yang menyebabkan ketertinggalan pembangunan di wilayah bagian timur Indonesia, salah satunya terkait dengan kondisi alamnya dan kondisi Infrastruktur di bagian pedalaman yang sangat buruk sehingga tercipta daerah-daerah kantong yang terisolasi (BPS, 2001). Ketertinggalan pembangunan di wilayah bagian timur Indonesia menyebabkan terjadinya kesenjangan capaian pembangunan di berbagai bidang kehidupan antarwilayah. Kesenjangan pemberdayaan gender antar wilayah masih menjadi fenomena yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Pada subbab ini akan mengulas lebih jauh tentang kesenjangan pemberdayaan gender antarwilayah di Indonesia. Capaian IDG Provinsi Indeks Pemberdayaan Gender secara nasional pada tahun 2012 sebesar 70,07 dan setahun kemudian meningkat 0,39 poin menjadi 70,46. Peningkatan nilai indeks tersebut mencerminkan adanya peningkatan persamaan peranan perempuan dan laki-laki secara nasional dalam pengambilan keputusan di bidang politik maupun bidang manajerial. 66 66 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 Pencapaian Pemberdayaan Pemberdayaan Gender Pencapaian Gambar 4.7 Indonesia 70,46 MALUKU DKI JAKARTA D I YOGYAKARTA SULAWESI UTARA BENGKULU JAWA TENGAH JAWA TIMUR SUMATERA SELATAN SUMATERA UTARA RIAU KALIMANTAN TENGAH SULAWESI TENGAH JAWA BARAT JAMBI LAMPUNG KALIMANTAN SELATAN BANTEN SUMATERA BARAT SULAWESI TENGGARA SULAWESI BARAT SULAWESI SELATAN KALIMANTAN TIMUR BALI GORONTALO KEPULAUAN RIAU NUSA TENGGARA TIMUR ACEH MALUKU UTARA KALIMANTAN BARAT NUSA TENGGARA BARAT KEP. BANGKA BELITUNG PAPUA PAPUA BARAT KALIMANTAN UTARA 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 IDG Provinsi Menurut Peringkat, 2013 Sumber : BPS Namun demikian, peningkatan nilai IDG nasional tersebut masih menunjukkan kesenjangan yang relatif besar antarwilayah di tingkat provinsi. Indeks Pemberdayaan Gender di tingkat provinsi memberikan gambaran lengkap pencapaian persamaan peranan perempuan dan laki-laki sebagai dampak dari kegiatan pembangunan di suatu provinsi. Pencapaian IDG menurut provinsi tahun 2013 dapat dilihat pada Gambar 4.7. Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa pencapaian IDG tujuh provinsi melebihi rata-rata IDG nasional. Ketujuh provinsi tersebut berturut-turut adalah Maluku, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Sulawesi Utara, Bengkulu, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pada periode 2012-2013, selain melebih rata-rata nasional, ketujuh provinsi tersebut juga mengalami peningkatan pencapaian nilai IDG. Namun demikian, jika dilihat dari perkembangannya, pencapaian IDG pada periode 2012-2013 terlihat bahwa ada sebelas provinsi menunjukkan penurunan. Hal ini mengindikasikan bahwa pembangunan gender di beberapa provinsi tersebut menunjukkan kemunduran. Kondisi ini perlu perhatian khusus dan upaya lebih kuat lagi untuk meningkatkan peranan Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 67 67 Pencapaian Pemberdayaan Pemberdayaan Gender Gender perempuan mengingat kesenjangan gender masih terjadi. Di tingkat provinsi pencapaian IDG tahun 2013 relatif bervariasi. Pencapaian IDG tertinggi diraih oleh Maluku dengan nilai 79,93, sedangkan IDG terendah sebesar 57,01 diraih oleh Papua Barat. Perbedaan pencapaian IDG tertinggi dengan IDG terendah sekitar 22,92 poin. Jarak yang ditimbulkan dari perbedaan capaian IDG tertinggi dan terendah tersebut menurun dibandingkan tahun 2012 dimana perbedaan capaian IDG tertinggi dan IDG terendah sekitar 24,23 poin. Hal ini berarti bahwa disparitas pembangunan gender di tingkat provinsi semakin menyempit. Tabel 4.2 Provinsi dengan IDG Tertinggi, 2012-2013 2012 Maluku DKI Jakarta DI Yogyakarta Sulawesi Utara Jawa Tengah Kalimantan Tengah IDG 78.72 76.14 75.57 75.00 70.66 70.35 2013 Maluku DKI Jakarta D I Yogyakarta Sulawesi Utara Bengkulu Jawa Tengah IDG 79.93 77.43 76.36 75.55 73.45 71.22 Sumber: BPS Tabel 4.2 memperlihatkan 6 provinsi yang mencatat kemajuan pesat selama tahun 2012-2013. Provinsi yang menempati urutan empat besar selama dua tahun terakhir ditempati oleh Maluku, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Utara. Enam provinsi dengan pencapaian IDG terendah pada dua tahun terakhir ini diraih oleh empat provinsi yang sama dan dua provinsi yang berbeda antar tahun (Tabel 4.3). Keempat provinsi yang sama ada satu yang tidak mengalami pergeseran atau pertukaran tempat antar provinsi yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB). Provinsi yang menduduki peringkat IDG enam terendah tahun 2013 adalah Maluku Utara, Kalimantan Barat, NTB, Kep. Bangka Belitung, Papua, dan Papua Barat. Papua Barat dan Papua menduduki peringkat kelima dan ketiga terendah di tahun 2012, tetapi pada tahun 2013 posisi peringkatnya bergeser menjadi dua terendah. Hal ini dikarenakan nilai IDG kedua provinsi tersebut turun. Tetapi secara 68 68 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 Pencapaian Pemberdayaan Pemberdayaan Gender Pencapaian keseluruhan, sebagian besar angka IDG provinsi mengalami peningkatan. Tabel 4.3 Provinsi dengan IDG Terendah, 2012-2013 2012 Bali Papua Barat NTB Papua Kep. BABEL Aceh IDG 58.49 58.46 57.90 57.76 56.54 54.44 2013 Maluku Utara Kalimantan Barat NTB Kep. BABEL Papua Papua Barat IDG 59.66 58.78 58.54 57.29 57.22 57.01 Sumber: BPS Capaian IDG Kabupaten/Kota Perkembangan pencapaian IDG sebagian besar kabupaten/kota selama tahun 2012-2013 mengalami peningkatan, kecuali 161 kabupaten/ kota (32,39 persen dari 497 kabupaten/kota di seluruh Indonesia). Data tahun 2012 menunjukkan bahwa tercatat 52 kabupaten/kota yang memiliki indeks diatas IDG nasional, dan setahun kemudian meningkat menjadi 54 kabupaten/kota. Sebagian besar kabupaten/kota tersebut berasal dari wilayah bagian barat dan memiliki IDG yang cukup tinggi. Dari sepuluh Kabupaten/kota yang memiliki IDG tertinggi di tahun 2012 hanya lima yang mampu mempertahankan posisinya di tahun 2013 meskipun terjadi beberapa pergeseran urutan. Pada posisi pertama terjadi pergeseran urutan kabupaten/kota, dimana pada tahun 2012 ditempai Gunung Mas (81,58), sedang di tahun 2013 ditempati kota Madiun (81,49). Gunung Mas turun ke peringkat limabelas dengan nilai IDG sebesar 78,29, hal ini dapat ditunjukkan pada Tabel 4.4 Sedangkan untuk urutan sepuluh kabupaten/kota dengan IDG terendah (Tabel 4.5), delapan diantaranya ditempati oleh provinsi yang sama. Sebagian besar kabupaten/kota tersebut berasal dari wilayah bagian timur dan memiliki IDG yang rendah. Pada tahun 2013, posisi sepuluh kabupaten/kota dengan IDG terendah didominasi oleh kabupaten/kota dari Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 69 69 Pencapaian PencapaianPemberdayaan PemberdayaanGender Gender Provinsi Papua dan Papua Barat, sisanya masing-masing satu kabupaten dari Sulawesi Selatan (Luwu Utara), Provinsi Kep. Riau (Lingga), Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lombok Utara), Kep. Bangka Belitung (Bangka Selatan), dan Provinsi Sumatera Utara (Labuhan Batu Utara). Lima kabupaten/kota lainnya adalah Dogiyai, Asmat, Teluk Bintuni, Sorong, dan Deiyai. Hal ini menunjukkan adanya disparitas pembangunan dimana pembangunan di wilayah bagian timur Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan provinsi atau kabupaten/kota di bagian barat Indonesia. Tabel 4.4 Kabupaten/Kota dengan IDG Tertinggi, 2012-2013 2012 IDG 2013 IDG Gunung Mas 81.58 Kota Madiun 81.49 Kota Madiun 79.96 Kota Salatiga 80.91 Kota Tomohon 79.72 Kota Padang Panjang 80.15 Kota Depok 79.55 Kep. Siau Tagulandang Biaro 80.08 Minahasa 79.21 Kota Tomohon 79.91 Kota Kendari 79.11 Kota Kendari 79.88 Barito Utara 78.91 Kota Banjarmasin 79.69 Minahasa Utara 78.74 Kota Surabaya 79.42 Kota Banjarmasin 78.30 Kota Depok 79.34 Kota Surabaya 78.02 Kota Jakarta Pusat 79.21 Sumber : BPS Pembangunan PembangunanManusia ManusiaBerbasis BerbasisGender Gender 70 70 2014 2014 Pencapaian Pemberdayaan Pemberdayaan Gender Pencapaian Tabel 4.5 Kabupaten/Kota dengan IDG Terendah, 2012-2013 2012 IDG 2013 IDG Dogiyai 39.78 Dogiyai 40.20 Luwu Utara 39.77 Luwu Utara 40.04 Lombok Utara 39.49 Lingga 39.98 Sabu Raijua 39.42 Lombok Utara 39.48 Lingga 39.29 Tambrauw 37.64 Asmat Bangka Selatan 38.25 37.80 Asmat 37.38 Labuhan Batu Utara 36.98 Labuhan Batu Utara 36.05 Teluk Bintuni 36.84 Teluk Bintuni 34.33 Sorong 35.17 Deiyai 20,43 Deiyai 24.47 Sumber : BPS Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 71 71 72 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 Keterkaitan Antara IPM, IPG, dan IDG Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 73 74 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 Bab Bab 55 Keterkaitan KeterkaitanAntara AntaraIPM, IPM, IPG, IPG, dan dan IDG IDG ♦♦ Hubungan Antara IPM dengan IPGIPG Hubungan Antara IPM dengan ♦♦ Hubungan Hubungan Antara Antara IPM IPM dengan dengan IDGIDG ♦♦ Hubungan Hubungan Antara Antara IPG IPG dengan dengan IDG IDG 5.1 5.1Hubungan Hubungan antara antara IPM IPM dengan dengan IPGIPG Keterkaian Keterkaian Antara Antara IPM IPM - IPG - IPG Tahun Tahun 2007, 2007, 2010, 2010, 20132013 Pembangunan Pembangunanpada padadasarnya dasarnya bertujuan bertujuan untukuntuk meningkatkan meningkatkan kesejahteraan kesejahteraanseluruh seluruh penduduk. penduduk. OlehOleh karena karena kesejahteraan kesejahteraan merupakan merupakan konsep konsepyang yangmemiliki memiliki banyak banyak dimensi, dimensi, maka maka pembangunan pembangunan merupakan merupakan suatu suatuproses prosesyang yang kompleks. kompleks. Bukan Bukan hanya hanya kesejahteraan kesejahteraan ekonomi ekonomi yang yang harus harusdiperhatikan, diperhatikan, melainkan melainkan jugajuga aspek aspek sosial, sosial, budaya budaya dan berbagai dan berbagai aspek aspeklainnya. lainnya. Mengingat Mengingatkesejahteraan kesejahteraan sebenarnya sebenarnya merupakan merupakan suatusuatu konsep konsep dengan dengandimensi dimensiyang yang kompleks, kompleks, mengukur mengukur keberhasilan keberhasilan atau atau capaian capaian pembangunan yangyang mudah dilakukan. pembangunan bukan bukanmerupakan merupakansesuatu sesuatu mudah dilakukan. Kenyataannya, Kenyataannya,sampai sampai saat saat ini ini belum belum ada ada satusatu indikator indikator yang yang disepakati disepakati semua sebagai ukuran tunggal tentang capaian pembangunan secarasecara semuapihak pihak sebagai ukuran tunggal tentang capaian pembangunan keseluruhan. keseluruhan.Itulah Itulah sebabnya, sebabnya, banyak banyak analisis analisis dan dan perbandingan perbandingan capaian capaian pembangunan pembangunan (baik (baik antar antar waktu waktu maupun maupun antar antar wilayah) wilayah) dilakukan dilakukan dengan dengan menggunakan menggunakanindikator-indikator indikator-indikator pembangunan pembangunan yangyang secara secara khusus khusus memiliki fokus terhadap aspek tertentu. memiliki fokus terhadap aspek tertentu. Dua antara banyak indikator pembangunan yangyang seringsering digunakan Duadi di antara banyak indikator pembangunan digunakan Pembangunan Manusia Berbasis Gender Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis GenderGender 75 75 2014 2014 2014 75 Keterkaitan Antara Antara IPM, IPM, IPG, IPG,dan danIDG IDG untuk mengukur kinerja pembangunan adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG). IPM secara khusus mengukur capaian pembangunan manusia yang diukur dari tiga dimensi atau komponen: pembangunan ekonomi (diukur dengan pendapatan per kapita dan didekati dengan pengeluaran per kapita), pembangunan kesehatan (diukur dengan angka harapan hidup) dan pembangunan pendidikan (diukur dengan angka melek huruf). IPM yang lebih tinggi menunjukkan capaian pembangunan yang lebih baik. Walaupun IPM dapat menggambarkan analisis terhadap capaian pembangunan di suatu wilayah, akan tetapi indikator ini belum mampu mencerminkan disparitas gender yang justru sedang menjadi isu global. Untuk memenuhi kebutuhan terakhir maka disusun Indeks Pembangunan Gender (IPG), yang pada dasarnya hampir sama dengan IPM tetapi dilakukan pemilahan jenis kelamin untuk masing-masing komponennya. Jadi, dengan menggunakan IPG akan dapat diukur capaian pembangunan manusia yang telah memasukkan aspek disparitas gender. Penting untuk dicatat bahwa IPG sebenarnya merupakan IPM setelah dikoreksi dengan tingkat disparitas gendernya. Artinya, nilai maksimal dari IPG di suatu wilayah tidak akan pernah melampaui nilai IPM-nya. Nilai IPG yang semakin jauh dari nilai IPM-nya memperlihatkan bahwa disparitas gender yang terjadi di wilayah pengamatan juga akan semakin tinggi pula. Gambar 5.1 Sumber: BPS Trend IPM dan IPG Indonesia, 2004-2013 76 76 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 KeterkaitanAntara Antara IPM, IPM, IPG, dan IDG Keterkaitan Secara nasional, disparitas gender masih terjadi di dalam proses pembangunan manusia di Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh Gambar 5.1 yang memperlihatkan bahwa selama periode 2004–2013, nilai IPG Indonesia selalu lebih rendah dibandingkan dengan nilai IPM. Pada tahun 2013, misalnya, IPM Indonesia telah mencapai 73,81 akan tetapi IPG-nya ternyata baru sebesar 69,57. Selisih antara IPM dan IPG sebenarnya menunjukkan tingkat koreksi terhadap IPM yang diakibatkan oleh adanya disparitas gender. Dalam konteks ideal, yaitu ketika disparitas gender relatif rendah, maka nilai selisih antara kedua indeks ini akan mendekati nol. Berdasarkan Gambar 5.2 nampak bahwa disparitas gender dalam pelaksanaan pembangunan manusia di Indonesia pada periode 2004–2013 relatif berfluktuasi, dengan kecenderungan terus meningkat secara perlahan. Walaupun demikian, perkembangan beberapa tahun memperlihatkan kecenderungan yang menggembirakan, terjadi penurunan selisih antara IPM dan IPG, walaupun masih sangat lambat. Gambar 5.2 Tren Selisih IPM dan IPG Indonesia, 2004-2013 Sumber: BPS Dengan menggunakan nilai IPM dan IPG nasional tahun 2007, 2010, dan 2013 sebagai pembanding dalam pengklasifikasian nilai indeks, provinsi -provinsi di Indonesia dapat tersebar ke dalam empat kelompok atau kuadran seperti yang disajikan pada Tabel 5.1. Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 77 77 Keterkaitan Antara Antara IPM, IPM, IPG, IPG,dan danIDG IDG Tabel 5.1 Hubungan Antara IPM dengan IPG, 2007-2010-2013 2007 Kuadran II 2010 2013 Riau Jambi Riau Jambi Riau Jambi Sum. Selatan Sum. Selatan Sum. Selatan Kep. Babel Kep. Riau Jawa Barat Kep. Babel Kep. Riau Jawa Barat Kep. Babel Kep. Riau Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah Kal. Timur Kal. Timur Kal. Utara Kal. Timur 2007 Kuadran III 2010 Aceh Lampung Aceh Lampung 2013 Aceh Lampung Jawa Barat Jawa Timur Jawa Timur Jawa Timur Banten Banten Banten NTB NTB NTB NTT NTT NTT Kal. Barat Kal. Barat Kal. Barat Kal. Selatan Kal. Selatan Kal. Selatan Sul. Tengah Sul. Tengah Sul. Tengah Sul. Selatan Sul. Selatan Sul. Selatan Sul. Tenggara Sul. Tenggara Sul. Tenggara Gorontalo Gorontalo Gorontalo Sul. Barat Sul. Barat Sul. Barat Maluku Utara Maluku Utara Maluku Utara Maluku Papua Barat Papua Barat Papua Barat Papua Papua Papua 2007 Kuadran I 2010 2013 Sum. Utara Sum. Barat Bengkulu DKI Jakarta Sum. Utara Sum. Barat Bengkulu DKI Jakarta Sum. Utara Sum. Barat Bengkulu DKI Jakarta DI Yogyakarta DI Yogyakarta DI Yogyakarta Kal. Tengah Sul. Utara Bali Kal. Tengah Sul. Utara Bali Kal. Tengah Sul. Utara 2007 Kuadran IV 2010 2013 Maluku - Bali Maluku Sumber : BPS Secara ringkas, penjelasan untuk masing-masing kuadran dapat diuraikan sebagai berikut: 78 78 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 KeterkaitanAntara Antara IPM, IPM, IPG, dan IDG Keterkaitan KUADRAN I : IPM dan IPG di atas rata-rata nasional. Pada tahun 2007, jumlah provinsi yang masuk dalam kelompok ini berjumlah 7 (tujuh) provinsi, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Utara. Capaian tujuh provinsi ini secara umum lebih baik dibandingkan dengan capaian nasional, baik dari sisi pembangunan manusia maupun dari sisi pembangunan gender. Pada tahun 2010, jumlah provinsi yang masuk dalam kelompok ini bertambah menjadi 8 (delapan) provinsi dengan bertambah masuknya Provinsi Bali. Selanjutnya, pada tahun 2013, jumlah provinsi yang masuk dalam kelompok ini masih sama seperti tahun 2010. Selama periode 2007, 2010, dan 2013, provinsi yang berhasil mempertahankan capaian pada kelompok ini adalah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Utara. Secara tidak langsung kondisi ini mengindikasikan bahwa percepatan peningkatan capaian pembangunan dalam kurun 2010–2013 relatif hampir merata untuk semua provinsi. KUADRAN II : IPM di atas rata-rata nasional tetapi IPG di bawah ratarata nasional. Terdapat 8 (delapan) provinsi yang termasuk dalam kelompok ini pada tahun 2007, yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur. Walaupun capaian pembangunan manusia di provinsiprovinsi tersebut secara umum sudah relatif lebih baik dibandingkan dengan rata-rata nasional, akan tetapi kondisi kesetaraan gender dalam pembangunan lebih Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 79 79 Keterkaitan Antara Antara IPM, IPM, IPG, IPG,dan danIDG IDG rendah dibanding capaian nasional. Pada tahun 2010, jumlah provinsi yang termasuk dalam kelompok ini masih sama dengan tahun 2007. Pada tahun 2013, jumlah provinsi yang masuk dalam kelompok ini juga masih sama dengan tahun 2010, hanya saja Jawa Barat telah tergusur oleh Kalimantan Utara. Provinsi-provinsi yang terus bertahan dalam kelompok ini pada kurun 2007–2013 adalah Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur. Dibandingkan pembangunan dengan manusia provinsi-provinsi di lain, provinsi-provinsi dalam kelompok ini sudah relatif baik. Namun demikian disparitas gender agaknya masih menjadi persoalan. Lebih-lebih jika diperhatikan kenyataan bahwa provinsiprovinsi dalam kelompok ini ternyata komposisinya relatif tidak berubah. KUADRAN III: IPM dan IPG di bawah rata-rata nasional. Diantara kuadran yang lain, provinsi yang masuk dalam kelompok ini tergolong cukup banyak. Provinsi-provinsi yang capaian pembangunan manusia dan kesetaraan gendernya belum terlalu baik pada tahun 2007 mencapai 16 (enam belas) provinsi, yaitu Aceh, Lampung, Jawa Timur, Banten, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Dibandingkan dengan provinsi lainnya, diperlukan usaha yang lebih keras bagi semua provinsi di kelompok ini untuk mengejar ketertinggalannya dengan provinsi lain. Pada tahun 2010, jumlah provinsi yang masuk dalam kelompok ini masih sama. Tahun 2013, jumlah provinsi yang masuk dalam kelompok ini bertambah menjadi 18 (delapan belas) 80 80 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 KeterkaitanAntara Antara IPM, IPM, IPG, dan IDG Keterkaitan provinsi. Selama periode 2007-2010-2013, terdapat 16 (enam belas) provinsi yang tetap bertahan dalam kelompok ini. Provinsi tersebut adalah Aceh, Lampung, Jawa Timur, Banten, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. Kuadran IV: IPM di bawah rata-rata nasional tetapi IPG di atas rata-rata nasional Provinsi yang masuk dalam kelompok ini merupakan provinsi dengan pencapaian pembangunan gender di atas nasional, namun capaian pembangunan manusianya masih di bawah nasional. Pada tahun 2007, provinsi yang masuk dalam kelompok hanya Provinsi Bali dan Provinsi Maluku. Tahun 2010, hanya Provinsi Maluku yang masuk dalam kelompok ini. Sementara tahun 2013 tidak ada provinsi yang masuk dalam kelompok ini. Dalam kurun waktu 6 (enam) tahun, yaitu 2007 hingga 2013, jumlah provinsi yang masuk dalam kelompok kuadran I relatif berfluktuasi. Selama kurun waktu tersebut, provinsi yang berhasil bertahan pada kelompok ini antara lain Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Utara. Keenam provinsi tersebut berhasil mempertahankan pembangunan manusia sekaligus pembangunan gendernya sehingga capaiannya berada di atas capaian nasional selama periode 2007-2013. Provinsi-provinsi yang perlu mendapat perhatian secara khusus adalah provinsi-provinsi yang berada pada kelompok kuadran III. Capaian IPM dan IPG provinsi pada kelompok ini berada di bawah capaian IPM dan IPG nasional. Jumlah provinsi yang masuk dalam kelompok ini juga bervariasi antar tahun. Jumlah terbanyak terjadi pada tahun 2013 dimana terdapat 18 provinsi yang masuk dalam kelompok ini. Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 81 81 Keterkaitan Antara Antara IPM, IPM, IPG, IPG,dan danIDG IDG Pengelompokan provinsi sesuai dengan nilai IPM dan IPG seperti yang telah diuraikan sebelumnya, memperlihatkan bahwa secara umum asosiasi/hubungan antara IPM dan IPG adalah searah. Maksudnya, provinsi yang memiliki nilai IPM tinggi akan cenderung memiliki nilai IPG yang tinggi Gambar 5.3 Hubungan antara IPG 2013 dengan IPM 2013 Kabupaten di Indonesia Sumber: BPS pula, begitu juga sebaliknya. Hal yang sama ternyata berlaku juga untuk hubungan antara IPM dan IPG pada tingkat kabupaten/kota seperti yang disajikan pada Gambar 5.3. Kesetaraan Gender Antar Provinsi 2007, 2010, 2013 Selisih antara IPM dan IPG pada suatu wilayah, pada dasarnya memperlihatkan tingkat disparitas atau kesetaraan gender dalam capaian pembangunan manusia di wilayah tersebut. Maksudnya, jika selisih antara IPM dan IPG untuk suatu wilayah semakin besar maka kesetaraan gender dalam pembangunan manusia di wilayah tersebut semakin buruk, sebaliknya jika selisihnya semakin kecil maka kesetaraan gendernya akan semakin baik. Perbandingan kesetaraan gender dalam pembangunan manusia antarprovinsi selama periode 2007-2013 disajikan pada Tabel 5.2. Hal menarik yang patut dicatat adalah bahwa kesetaraan gender di suatu provinsi tidak hanya ditentukan oleh tinggi rendahnya IPM yang dicapai, 82 82 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 KeterkaitanAntara Antara IPM, IPM, IPG, dan IDG Keterkaitan Tabel 5.2 Selisih IPM dan IPG menurut Provinsi Tahun 2007, 2010, 2013 Sumber : BPS Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kep. Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali NTB NTT Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Selisih IPM-IPG 2007 2010 2013 6,44 6,40 5,83 4,62 4,56 4,39 5,24 5,28 4,44 9,72 10,36 9,75 9,46 9,42 8,83 7,10 6,95 4,83 4,65 5,13 4,73 7,69 8,42 8,26 12,57 12,50 11,91 11,97 11,59 10,29 4,49 4,25 3,60 9,32 9,90 8,97 6,64 6,69 6,08 2,99 3,26 2,62 7,36 6,51 5,69 7,89 7,60 7,30 3,81 4,47 4,27 8,24 9,17 8,66 2,29 2,64 1,80 5,50 4,94 4,60 5,26 5,32 4,54 4,81 4,85 4,46 15,70 15,20 14,40 10,23 7,50 8,12 7,65 8,66 8,72 8,14 9,22 9,62 8,71 6,56 6,12 4,83 13,66 13,30 12,65 3,67 4,33 4,01 3,65 4,19 3,51 5,44 4,62 3,50 10,51 10,28 9,71 2,35 2,95 2,65 Perubahan 2007-2010 2010-2013 -0,04 -0,57 -0,06 -0,17 0,05 -0,84 0,64 -0,61 -0,04 -0,59 -0,14 -2,12 0,48 -0,40 0,72 -0,16 -0,08 -0,58 -0,38 -1,29 -0,24 -0,64 0,58 -0,93 0,05 -0,62 0,27 -0,63 -0,85 -0,81 -0,29 -0,30 0,66 -0,19 0,93 -0,52 0,35 -0,84 -0,55 -0,34 0,06 -0,78 0,04 -0,39 -0,50 -0,80 0,62 -0,47 0,06 -0,58 0,40 -0,91 -0,44 -1,29 -0,36 -0,65 0,66 -0,32 0,54 -0,68 -0,82 -1,11 -0,23 -0,57 0,60 -0,30 melainkan dipengaruhi sekaligus oleh nilai IPM dan IPG dari provinsi tersebut. Provinsi-provinsi yang memiliki IPM dan IPG tinggi (berada pada Kuadran I dalam pembahasan sebelumnya) atau IPM dan IPG rendah (Kuadran III) akan cenderung memiliki kesetaraan gender yang baik. Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 83 83 Keterkaitan Antara Antara IPM, IPM, IPG, IPG,dan danIDG IDG Sementara provinsi-provinsi dengan IPM tinggi dan IPG rendah atau dengan IPM rendah dan IPG tinggi disparitas gendernya akan cenderung tinggi. Berdasarkan Tabel 5.2, Provinsi NTT, Papua, dan Maluku tergolong sebagai provinsi yang dalam melakukan pembangunan manusia memiliki kesetaraan gender yang baik, karena selisih IPM dan IPG untuk ketiga provinsi ini relatif sangat rendah dibandingkan dengan provinsi lain. Di sisi lain, IPM untu ketiga provinsi ini justru relatif rendah dibandingkan dengan provinsi lainnya. Artinya, walaupun kesetaraan gender dalam pembangunan manusia di ketiga provinsi tersebut termasuk yang terbaik dibandingkan dengan provinsi lain, akan tetapi capaian pembangunan manusia secara umum justru termasuk yang rendah. Sebaliknya, capaian IPM yang tinggi ternyata juga tidak selalu sejalan dengan tingginya tingkat kesetaraan gender. Kalimantan Timur, misalnya, walaupun nilai IPM-nya tergolong tinggi (urutan ke-4 tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain) ternyata memiliki tingkat kesetaraan gender yang paling buruk. Gambaran tentang kesetaraan gender menunjukkan bahwa kemajuan pembangunan manusia di berbagai provinsi di Indonesia masih belum selalu sejalan dengan peningkatan kesetaraan gender. Namun demikian, upaya perbaikan kesetaraan gender pada umumnya telah memberikan hasil yang positif di sebagian besar provinsi. Terdapat 15 (lima belas) provinsi yang mengalami penurunan selisih antara IPM dan IPG-nya pada tahun 2007-2010. Hal ini menunjukkan bahwa kesetaran gender di semua provinsi ini mengalami peningkatan. Sementara itu, jumlah provinsi yang mengalami peningkatan kesetaraan gender pada periode 2010-2013 turun meningkat menjadi 33 provinsi. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja pembangunan telah meningkat selama periode 2007-2013 yang ditandai dengan meningkatnya kesetaraan gender di berbagai provinsi. 84 84 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 KeterkaitanAntara Antara IPM, IPM, IPG, dan IDG Keterkaitan 5.2 Hubungan antara IPM dengan IDG Selain IPM dan IPG, indeks lain dapat digunakan untuk melihat capaian pembangunan dalam konteks gender adalah Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). Berbeda dengan IPG yang pada dasarnya hanya merupakan IPM setelah dikoreksi dengan kesetaraan gender untuk setiap komponennya, IDG merupakan angka indeks komposit yang secara khusus dimaksudkan untuk mengukur pemberdayaan gender dalam berbagai aspek pembangunan. Terdapat 3 (tiga) komponen yang digunakan dalam penghitungan IDG, yaitu kesamaan peranan antara laki-laki dan perempuan dalam proses pengambilan keputusan politik (sebagai anggota parlemen) di suatu wilayah, kesamaan kontribusi secara ekonomi (pendapatan), dan kesamaan peranan dalam kehidupan sosial (peran sebagai manajer, tenaga profesional, administrasi dan teknisi). Dengan menggunakan IDG nasional dan IPM nasional pada tahun 2007, 2010, dan 2013 sebagai tolok ukur, provinsi di Indonesia dapat dikategorikan ke dalam empat kelompok kuadran sebagai berikut. Kuadran I : IPM tinggi dan IDG tinggi Tingginya capaian pembangunan manusia pada kelompok ini ternyata berjalan seiring dengan tingginya pemberdayaan gendernya. Artinya, peluang bagi laki-laki dan perempuan untuk mengambil peran di bidang politik, ekonomi dan sosial dalam kegiatan pembangunan juga relatif tinggi. Pada tahun 2007, provinsi yang masuk dalam kelompok ini yaitu Sumatera Selatan, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Utara. Pada tahun 2010, Provinsi Bengkulu masuk menggantikan posisi Sumatera Selatan. Sementara pada tahun 2013, provinsi yang masuk dalam kelompok ini adalah Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Utara. Selama periode 2007 hingga 2013, provinsi yang terus berada dalam kelompok ini adalah DKI Jakarta, Di Yogyakarta, dan Sulawesi Utara. Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 85 85 Keterkaitan IPG, dan IDG KeterkaitanAntara AntaraIPM, IPM, IPG, dan IDG Tabel 5.3 Hubungan Antara IPM dengan IDG, 2007-2010-2013 2007 Sum. Utara Sum. Barat Riau Jambi Bengkulu Kep. Babel Kep. Riau Jawa Barat Jawa Tengah Kal. Timur Kuadran II 2010 Sum. Utara Sum. Barat Riau Jambi Sum. Selatan Kep. Babel Kep. Riau Jawa Barat Jawa Tengah Bali Kal. Timur 2013 Sum. Utara Sum. Barat Riau Jambi Sum. Selatan Kep. Babel Kep. Riau Bali Kal. Tengah Kal. Timur 2007 Sum. Selatan DKI Jakarta Kuadran I 2010 Bengkulu DKI Jakarta DI Yogyakarta DI Yogyakarta Kal. Tengah Sul. Utara Kal. Tengah Sul. Utara Kuadran III 2013 Bengkulu DKI Jakarta Jawa Tengah DI Yogyakarta Sul. Utara Kuadran IV 2007 2010 2013 2007 2010 2013 Aceh Jawa Timur Banten Bali NTB NTT Kal. Barat Kal. Selatan Sul. Selatan Sul. Tenggara Gorontalo Maluku Maluku Utara Papua Barat Aceh Lampung Jawa Timur Banten NTB NTT Kal. Barat Kal. Selatan Sul. Tengah Sul. Selatan Sul. Tenggara Gorontalo Sul. Barat Maluku Utara Papua Barat Papua Aceh Lampung Jawa Barat Banten NTB NTT Kal. Barat Kal. Selatan Sul. Tengah Sul. Selatan Sul. Tenggara Gorontalo Sul. Barat Maluku Utara Papua Barat Papua Lampung Sul. Tengah Sul. Barat Papua Maluku Jawa Timur Maluku Sumber : BPS Kuadran II : IPM tinggi dan IDG rendah Provinsi yang masuk dalam kelompok ini merupakan provinsi dengan capaian IPM yang tinggi tetapi belum disertai dengan pemberdayaan gender yang tinggi. Artinya, peran laki-laki dan perempuan dalam kegiatan politik, ekonomi dan sosial di masing-masing provinsi Pembangunan PembangunanManusia ManusiaBerbasis BerbasisGender Gender 8686 2014 2014 KeterkaitanAntara AntaraIPM, IPM,IPG, IPG,dan danIDG IDG Keterkaitan yang termasuk ke dalam kelompok ini belum proporsional. Pada tahun 2007, terdapat 10 (sepuluh) provinsi yang masuk dalam kelompok ini yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur. Sementara itu, pada tahun 2010, jumlah provinsi yang masuk dalam kelompok ini bertambah menjadi 11 (sebelas) provinsi. Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bali masuk dalam kelompok ini, sementara Provinsi Bengkulu telah keluar. Selanjutnya, pada tahun 2013, jumlah provinsi yang masuk dalam kelompok berkurang menjadi 10 (sepuluh) provinsi dimana Jawa Barat dan Jawa Tengah keluar dari kelompok ini, sementara Kalimantan Tengah masuk dalam kelompok ini. Pada umumnya, provinsi yang berada pada kelompok ini merupakan provinsi yang berada di Pulau Sumatera. Dalam kurun waktu 2007 hingga 2013, sebanyak 80 persen provinsi di Pulau Sumatera masuk dalam kelompok ini. Kuadran III : IPM rendah dan IDG rendah Capaian pembangunan manusia pada kelompok ini tergolong rendah dibandingkan dengan capaian pada tingkat nasional, begitu juga dengan peran laki-laki dan perempuan dalam pembangunan juga tergolong rendah. Dengan demikian, permasalahan pembangunan yang dihadapi oleh masing-masing provinsi menjadi lebih berat dibandingkan dengan provinsi dari kelompok lain. Selain harus meningkatkan pembangunan manusia secara umum, masing-masing provinsi tersebut dituntut pula untuk bekerja keras dalam meningkatkan peran laki-laki dan perempuan dalam kegiatan politik, ekonomi dan sosial. Selama periode 2007 hingga 2013, jumlah provinsi yang berada pada kelompok ini cenderung meningkat. PembangunanManusia ManusiaBerbasis BerbasisGender Gender Pembangunan 2014 2014 87 87 Keterkaitan KeterkaitanAntara AntaraIPM, IPM,IPG, IPG,dan danIDG IDG Tercatat bahwa pada tahun 2007 terdapat 14 provinsi sementara pada tahun 2010 dan 2013 terdapat 16 (enam belas) provinsi. Provinsi yang masuk dalam kelompok ini pada tahun 2007 antara lain Aceh, Jawa Timur, Banten, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat. Sementara itu, pada tahun 2010, Provinsi Lampung, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Papua masuk dalam kelompok ini. Sedangkan Bali dan Maluku berhasil keluar dari kelompok ini. Tahun 2013, Provinsi Jawa Barat masuk menggantikan Provinsi Jawa Timur. Kuadran IV : IPM rendah dan IDG tinggi. Capaian pembangunan manusia pada kelompok ini relatif rendah dibandingkan dengan capaian secara nasional, tetapi peran laki-laki dan perempuan dalam kegiatan pembangunan pada kelompok ini ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat nasional. Jumlah provinsi yang masuk dalam kelompok ini cenderung menurun selama periode 2007 hingga 2013. Pada tahun 2007, provinsi yang termasuk dalam kelompok ini antara lain Lampung, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Papua. Pada tahun 2010, provinsi yang berada pada kelompok ini hanya Maluku. Sementara pada tahun 2013, hanya Provinsi Jawa Timur dan Maluku masuk dalam kelompok ini. Seperti halnya hubungan antara IPM dengan IPG, hubungan antara IPM dengan IDG selama kurun waktu 2007 hingga 2013 juga menunjukkan perubahan pada beberapa provinsi. Selain pembangunan manusia yang diiringi dengan pembangunan gendernya yang cukup bagus, pembangunan manusia dan pemberdayaan gender di Provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Utara juga cukup bagus. Ketiga provinsi ini juga masuk dalam 88 88 Pembangunan PembangunanManusia ManusiaBerbasis BerbasisGender Gender 2014 2014 KeterkaitanAntara AntaraIPM, IPM,IPG, IPG,dan danIDG IDG Keterkaitan kelompok kuadran I dalam hal hubungan IPM dengan IDG. Hal ini mengindikasikan bahwa pembangunan manusia di provinsi tersebut telah selaras dengan pembangunan gender maupun pemberdayaan gender. Pembangunan manusia dan pembangun gender serta pembangunan manusia dan pemberdayaan gender di Provinsi Aceh, Banten, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku Utara, dan Papua Barat justru tergolong buruk dan tidak ada perubahan dari tahun 2007 hingga 2013. Pada dasarnya, pembangunan manusia di wilayah tersebut telah selaras dengan pembangunan gender maupun pemberdayaan gender. Akan tetapi, kinerja pembangunan di wilayah tersebut tidak cukup optimal sehingga capaiannya berada di bawah capaian nasional. Upaya menyelaraskan dan meningkatkan kinerja pembangunan manusia dan gender di wilayah ini bukanlah hal yang mudah karena dalam periode 2007 hingga 2013 kinerja wilayah ini tidak banyak berubah. 5.3. Hubungan antara IPG dengan IDG Idealnya, capaian pembangunan gender memiliki hubungan positif dengan capaian pembangunan pemberdayaan gender pada suatu gender. wilayah Artinya, harus meningkatnya diiringi dengan meningkatnya pemberdayaan gendernya. Singkatnya, apabila nilai IPG di suatu wilayah tinggi, maka nilai IDG juga seharusnya tinggi. Berdasarkan capaian IPG dan IDG selama 2007-2010-2013, provinsi di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam empat kuadran sebagai berikut. Kuadran I : IPG tinggi dan IDG tinggi Provinsi yang masuk dalam kelompok ini merupakan provinsi dengan capaian pembangunan gender dan pemberdayaan berada di atas capaian tingkat nasional. Hal ini menunjukkan bahwa kesetaraan gender dalam pembangunan manusia yang tinggi di masing-masing provinsi telah disertai dengan tingginya peran laki-laki PembangunanManusia ManusiaBerbasis BerbasisGender Gender Pembangunan 2014 2014 89 89 Keterkaitan KeterkaitanAntara AntaraIPM, IPM,IPG, IPG,dan danIDG IDG dan perempuan dalam pengambilan keputusan politik, kegiatan ekonomi, dan kehidupan sosial. Jumlah provinsi yang masuk dalam kelompok ini pada tahun 2007 sebanyak 4 (empat) provinsi, yaitu DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Utara. Pada tahun 2010, jumlah provinsi yang masuk kelompok ini bertambah menjadi menjadi 6 (enam) provinsi dengan masuknya Bengkulu dan Maluku. Sementara pada tahun 2013, jumlah provinsi pada kelompok ini kembali menjadi 4 (empat) dengan keluarnya Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Maluku. Selama kurun waktu 2007-2013, hanya Provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Utara yang mampu bertahan dalam kelompok ini. Kuadran II : IPG tinggi dan IDG rendah Capaian pembangunan gender dalam kelompok ini telah melampaui capaian secara nasional, tapi keterlibatan laki -laki dan perempuan dalam pengambilan keputusan politik, kegiatan ekonomi dan sosial masih lebih rendah dibandingkan dengan capaian tingkat nasional. Pada tahun 2007, terdapat 5 (lima) provinsi yang masuk dalam kelompok ini. Tahun 2010, terdapat 3 (tiga) provinsi yang masuk dalam kelompok ini, yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bali. Selanjutnya, pada tahun 2013, jumlah provinsi pada kelompok ini bertambah menjadi 4 (empat) dengan masuknya Provinsi Kalimantan Tengah. Kuadran III : IPG rendah dan IDG rendah Banyaknya provinsi yang masuk kelompok ini relatif tinggi dibanding kelompok lain. Tercatat bahwa pada tahun 2007 terdapat 19 (sembilan belas) provinsi yang masuk dalam kelompok ini, yaitu Aceh, Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa 90 90 Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 KeterkaitanAntara AntaraIPM, IPM, IPG, IPG, dan dan IDG IDG Keterkaitan Tengah, Jawa Timur, Banten, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku Utara, dan Papua Barat. Pada tahun 2010 jumlah provinsi dalam kelompok ini bertambah menjadi 24 (dua puluh empat) provinsi. Selanjutnya, jumlah provinsi dalam kelompok ini berkurang menjadi 22 (dua puluh dua) pada tahun 2013. Banyaknya jumlah provinsi yang masuk dalam kelompok ini menunjukkan bahwa sebagian besar provinsi di Indonesia masih perlu bekerja lebih keras untuk meningkatkan kesetaraan gender dalam pembangunan manusia, dengan mengupayakan peningkatan peranan perempuan dalam proses pengambilan keputusan politik, dan dalam kegiatan ekonomi dan sosial. Kuadran IV : IPG rendah dan IDG tinggi Pembangunan gender pada kelompok ini relatif rendah, tetapi peranan laki-laki dan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan sudah relatif tinggi. Tantangan yang dihadapi pada kelompok ini adalah meningkatkan kinerja pembangunan gender dengan menurunkan ketimpangan gender dalam pembangunan manusia. Provinsi yang masuk dalam kelompok ini pada tahun 2007 antara lain Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Papua. Tahun 2010, tidak ada provinsi yang berada pada kelompok. Sementara itu, pada tahun 2013, provinsi yang berada pada kelompok ini hanya Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Maluku. Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender Pembangunan 2014 2014 91 91 Keterkaitan Antara IPM, IPG, dan IDG Keterkaitan Antara IPM, IPG, dan IDG Tabel 5.4 Hubungan Antara IPG dengan IDG, 2007-2010-2013 2007 Sum. Utara Sum. Barat Bengkulu Bali Maluku 2007 Aceh Riau Jambi Kep. Babel Kep. Riau Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Banten NTB NTT Kal. Barat Kal. Selatan Kal. Timur Sul. Selatan Sul. Tenggara Gorontalo Maluku Utara Papua Barat Kuadran II 2010 Sum. Utara Sum. Barat Bali Kuadran III 2010 Aceh Riau Jambi Sum. Selatan Lampung Kep. Babel Kep. Riau Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Banten NTB NTT Kal. Barat Kal. Selatan Kal. Timur Sul. Tengah Sul. Selatan Sul. Tenggara Gorontalo Sul. Barat Maluku Utara Papua Barat Papua 2013 Sum. Utara Sum. Barat Bali Kal. Tengah 2013 Aceh Riau Jambi Sum. Selatan Lampung Kep. Babel Kep. Riau Jawa Barat Banten NTB NTT Kal. Barat Kal. Selatan Kal. Timur Sul. Tengah Sul. Selatan Sul. Tenggara Gorontalo Sul. Barat Maluku Utara Papua Barat Papua 2007 DKI Jakarta DI Yogyakarta Kal. Tengah Sul. Utara 2007 Sum. Selatan Lampung Sul. Tengah Sul. Barat Papua Kuadran I 2010 Bengkulu DKI Jakarta DI Yogyakarta Kal. Tengah Sul. Utara Maluku Kuadran IV 2010 - 2013 Bengkulu DKI Jakarta DI Yogyakarta Sul. Utara 2013 Jawa Tengah Jawa Timur Maluku Sumber : BPS Pembangunan Manusia Berbasis Gender Pembangunan Manusia Berbasis Gender 9292 2014 2014 Kesimpulan Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 93 94 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 Bab Bab 66 Kesimpulan Kesimpulan Pembangunan Pembangunan manusia manusia Indonesia Indonesia daridari tahun tahun ke tahun ke tahun menunjukkan menunjukkan hal halyang yangpositif. positif.Selama Selama kurun kurun waktu waktu limalima tahun, tahun, IPM IPM Indonesia Indonesia terus terus menunjukkan menunjukkan peningkatan peningkatan daridari tahun tahun 2005-2013 2005-2013 dan dan lebihlebih dari 90 dari persen 90 persen kabupaten/kota kabupaten/kotadi diIndonesia Indonesia telah telah masuk masuk dalam dalam kategori kategori capaian capaian IPM IPM menengah menengahkekeatas ataspada pada tahun tahun 2013. 2013. Hal Hal yangyang menggembirakan menggembirakan juga juga ditunjukkan ditunjukkandengan denganpenurunan penurunan disparitas disparitas antarantar provinsi provinsi pada pada tahuntahun terakhir, terakhir,dimana dimana perbedaan perbedaan pencapaian pencapaian antara antara IPM IPM tertinggi tertinggi dengan dengan IPM IPM terendah terendahsekitar sekitar 12,34 12,34 poin poin dengan dengan rentang rentang 78,59 78,59 untukuntuk DKI Jakarta DKI Jakarta dan dan 66,25 66,25 untuk untuk Papua. Papua.Sayangnya, Sayangnya,ukuran ukuran tersebut tersebut belumbelum dapatdapat menggambarkan menggambarkan kondisi kondisi pembangunan pembangunan manusia manusia yangyang dibedakan dibedakan antaraantara laki laki -laki -lakidan dan perempuan. perempuan. Pencapaian Pencapaian pembangunan pembangunan manusia manusia yangyang mempertimbangkan mempertimbangkan aspekaspek gender genderdapat dapatterlihat terlihat daridari Indeks Indeks Pembangunan Pembangunan Gender Gender (IPG).(IPG). Selama Selama kurun kurunwaktu waktu2005-2013 2005-2013 capaian capaian IPG IPG relatif relatif konstan. konstan. Jika Jika dilihatdilihat dari dari komponen komponenpembentuk pembentukIPGIPG maka maka capaian capaian perempuan perempuan pada pada dimensi dimensi pendidikan pendidikan dan dan ekonomi ekonomi masih masih lebih lebih rendah rendah dibandingkan dibandingkan laki-laki. laki-laki. Dengan Dengan melihat melihat disparitas disparitas capaian capaian IPG IPG antarantar provinsi provinsi terlihat terlihat bahwabahwa jarak jarakantara antaraprovinsi provinsi dengan dengan capaian capaian IPG IPG tertinggi tertinggi (DKI (DKI Jakarta) Jakarta) dan dan terendah terendah(Nusa (Nusa Tenggara Tenggara Barat) Barat) adalah adalah sebesar sebesar 15,91, 15,91, lebihlebih rendah rendah dari dari tahun tahunsebelumnya sebelumnya yang yang berada berada pada pada titiktitik 17,02. 17,02. Hal tersebut Hal tersebut menandakan menandakan Pembangunan Manusia Berbasis Gender Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis GenderGender 95 95 2014 2014 2014 95 96 Kesimpulan Kesimpulan berkurangnya kesenjangan capaian pembangunan manusia menurut gender pada level provinsi. Provinsi yang merupakan provinsi paling baik dalam hal pencapaian pembangunan manusia dan pembangunan gendernya dari tahun 2005-2013 adalah: Provinsi DKI Jakarta, Sulawesi Utara, dan DI Yogyakarta. Hal ini tercermin dari tingginya nilai IPM dan IPG. Kesetaraan gender yang terlihat dari selisih antara nilai IPM dan IPG menunjukkan adanya selisih yang menurun, hal ini berarti kesetaraan gender dalam pembangunan manusia di wilayah tersebut semakin membaik. Kesenjangan (Gap) antara IPM dan IPG yang besar bukan berarti telah mencapai pembangunan manusia (laki-laki dan perempuan) yang cukup bagus, karena kesenjangan (Gap) tidak memperlihatkan level pembangunan yang dicapai. Dalam hal ini Kalimantan Timur yang mempunyai Gap yang besar, sebaliknya Nusa Tenggara Timur yang mempunyai Gap rendah. Peran perempuan ketenagakerjaan terus dalam meningkat, pengambilan dan dapat keputusan dilihat dari dan Indeks pemberdayaan gender (IDG). Provinsi Maluku, DKI Jakarta, dan DI. Yogyakarta adalah provinsi dengan pencapaian IDG tertinggi. Sedangkan provinsi dengan IDG terendah diantaranya Papua Barat, Papua, dan Kepulauan Bangka Belitung. Hal yang menyebabkan rendahnya capaian IDG di tiga provinsi tersebut adalah rendahnya keterlibatan perempuan di parlemen. Manusia Berbasis Gender PembangunanPembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 96 2014 Daftar Daftar Pustaka Pustaka Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 2007. Program Pembinaan Jarak Jauh Pengarusutamaan Gender, Modul 2 : Konsep dan Teori Gender. Jakarta : Pusat Pelatihan Gender dan Peningkatan Kualitas Perempuan, BKKBN. Elizabeth, R. 2007. Woman Empowerment to Support Gender Mainstreaming in Rural Agricultural Development Policies. Forum Penelitian Agro Ekonomi, Volume 25 No. 2 : 126-135. Haines, J. 1992. Suffrage to Sufferance: 100 Years of Women in Politics. Sydney: Allen & Unwin Pty. Ltd. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). 2011. Kertas Kebijakan 1: Pengarusutamaan Gender. Jakarta : KPPPA. Parawansa, K.I. 1998. Pemberdayaan Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan. Kebijakan Bank Mengenai Gender dan Pembangunan. World Bank. Seager, J. 1997. The State of Women in the World Atlas. London: Penguin Books Limited. Sun, Tsai-Wei. 2005. Gender Representation In Politics and Public Administration: Taiwan and Asian Countries. Singapore : National University of Singapore. United Nations Development Programme (UNDP). 2005. Human Development Report 2005, International Cooperation at a Crossroads : Aid, Trade, and Security in an Equal World. New York : Hoechstetter Printing Co. United Nations Development Programme (UNDP). 2006. Human Development Report 2006, Beyond Scarcity : Power, Poverty and the Global Water Crisis. New York : Palgrave Macmillan. United Nations Development Programme (UNDP). 2007. Human Development Report 2007/2008, Fighting Climate Change : Human Solidarity in a Divided World. New York : Palgrave Macmillan. United Nations Development Programme (UNDP). 2010. Human Development Report 2010, The Real Wealth of Nations: Pathways to Human Development. New York : Palgrave Macmillan. United Nations Development Programme (UNDP). 2011. Human Development Report 2011, Sustainability and Equity : A Better Future for All. New York: Palgrave Macmillan. United Nations Development Programme (UNDP). 2013. Human Development Report 2013, The Rise of The South: Human Progress in Diverse World. New York: Palgrave Macmillan. Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 97 97 Daftar Pustaka Daftar Pustaka United Nations Development Programme (UNDP). 2013. Human Development Report 2013, Sustaining Human Progress: Reducing Vulnerabilities and Building Resilience . New York: Palgrave Macmillan. Pembangunan PembangunanManusia ManusiaBerbasis BerbasisGender Gender 98 98 2014 2014 TimPenulis Penulis Tim Pengarah: Margo Yuwono Lies Rosdianty Budi Mardaya Editor: Harmawanti Marhaeni FB. Didiek Santosa Rustam Yoyo Karyono Ema Tusianti Penulis: Haerani Natali Agustini Waris Marsisno Dyah Retno Prihatiningsih Dimas Hari Santoso Adi Nugroho Evi Rahma Hismadinda Pengolah Data: Adi Nugroho Evi Rahma Hismadinda Perapihan Naskah: Adi Nugroho Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 2014 2014 99 99 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 100 2014 Lampiran Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 101 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 102 2014 Lampiran IPM Provinsi Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran 1 IPM1 Provinsi dandan Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode (1) 1100 1101 1102 1103 1104 1105 1106 1107 1108 1109 1110 1111 1112 1113 1114 1115 1116 1117 1118 1171 1172 1173 1174 1175 1200 1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1211 1212 1213 1214 1215 1216 1217 1218 1219 1220 1221 1222 1223 1224 1225 1271 1272 1273 1274 1275 1276 1277 1278 Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (tahun) 2012 2013 (persen) 2012 2013 (tahun) 2012 2013 (ribu rupiah PPP) 2012 2013 IPM Peringkat IPM Provinsi (2) ACEH Simeulue Aceh Singkil Aceh Selatan Aceh Tenggara Aceh Timur Aceh Tengah Aceh Barat Aceh Besar Piddie Bireuen Aceh Utara Aceh Barat Daya Gayo Lues Aceh Tamiang Nagan Raya Aceh Jaya Bener Meriah Pidie Jaya Kota Banda Aceh Kota Sabang Kota Langsa Kota Lhokseumawe Kota Subulussalam SUMATERA UTARA Nias Mandailing Natal Tapanuli Selatan Tapanuli Tengah Tapanuli Utara Toba Samosir Labuhan Batu Asahan Simalungun Dairi Karo Deli Serdang Langkat Nias Selatan Humbang Hasundutan Pakpak Barat Samosir Serdang Bedegai Batu Bara Padang Lawas Utara Padang Lawas Labuhan Batu Selatan Labuhan Batu Utara Nias Utara Nias Barat Kota Sibolga Kota Tanjung Balai Kota Pematang Siantar Kota Tebing Tinggi Kota Medan Kota Binjai Kota Padang Sidempuan Kota Gunung Sitoli 2013 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 68,94 63,12 65,28 67,14 69,29 69,86 69,76 70,15 70,87 69,84 72,43 69,86 67,38 67,22 68,57 69,76 68,13 67,74 69,36 71,42 71,59 70,93 71,47 66,13 69,81 69,94 63,79 67,48 68,40 70,33 70,82 70,23 69,28 69,20 68,78 72,38 71,11 69,16 70,70 68,06 68,03 69,95 69,18 68,83 66,67 67,15 70,50 70,31 69,33 69,31 70,34 71,09 72,42 71,60 72,21 72,01 69,84 70,63 69,40 63,32 65,58 67,54 69,69 70,26 70,26 70,55 71,17 70,34 72,63 70,26 67,78 67,62 68,75 70,26 68,53 68,04 69,76 71,72 71,89 71,23 72,03 66,63 69,90 70,12 63,79 67,61 68,57 70,47 70,86 70,25 69,32 69,24 68,99 72,44 71,31 69,25 70,86 68,09 68,20 70,01 69,27 68,92 66,76 67,19 70,67 70,47 69,39 69,40 70,39 71,25 72,54 71,68 72,37 72,07 69,89 70,82 96,99 99,29 96,25 96,55 97,97 98,27 98,65 94,96 96,98 96,31 98,51 97,83 96,47 87,89 98,33 91,77 94,76 98,79 95,48 99,25 99,09 99,31 99,65 96,55 97,51 90,79 99,34 99,83 95,84 98,62 98,50 98,32 98,00 97,58 98,71 98,73 98,66 97,48 85,36 98,22 97,51 97,92 97,81 96,10 99,53 99,66 98,94 98,90 89,31 84,47 99,33 99,09 99,47 99,03 99,52 99,22 99,74 94,88 97,04 99,79 96,27 96,60 98,08 98,33 98,98 95,12 97,00 96,32 98,55 97,87 96,51 88,19 98,38 92,12 95,67 98,94 95,54 99,39 99,14 99,36 99,69 96,57 97,84 90,80 99,36 99,88 96,40 98,68 98,57 99,08 98,27 97,62 98,76 99,08 99,35 97,98 85,38 98,23 97,52 97,99 97,94 97,18 99,59 99,67 99,05 99,35 91,02 84,48 99,34 99,43 99,67 99,54 99,57 99,47 99,77 94,92 8,93 8,63 7,78 8,45 9,37 8,53 9,71 8,80 9,84 8,74 9,29 9,20 8,25 8,74 8,86 8,11 8,73 8,83 8,69 12,25 10,60 10,59 10,38 7,63 9,07 6,46 7,96 8,97 8,19 9,03 9,87 8,78 8,17 8,81 8,95 9,29 9,56 8,80 6,44 9,34 8,49 9,55 8,67 7,88 8,93 8,43 8,36 8,26 6,45 6,17 9,77 9,08 10,93 9,92 10,86 10,00 10,36 8,48 9,02 8,97 7,83 8,51 9,38 8,58 9,77 8,81 9,86 8,75 9,31 9,26 8,35 8,76 8,89 8,40 8,77 8,98 8,75 12,27 10,63 10,60 10,67 7,66 9,13 6,47 7,99 8,98 8,21 9,22 9,89 8,79 8,33 8,82 8,97 9,60 9,68 8,82 6,47 9,38 8,81 9,57 8,69 8,03 8,97 8,46 8,63 8,71 6,46 6,19 10,08 9,09 10,97 10,14 10,90 10,08 10,37 8,51 618,79 625,59 617,48 614,19 605,79 594,86 625,37 607,02 617,09 620,01 601,22 614,35 625,24 607,65 607,12 611,39 604,83 614,81 630,37 640,06 634,22 610,79 640,07 620,99 643,63 614,77 644,44 650,18 626,92 639,71 652,85 643,08 637,36 640,30 632,23 633,61 639,77 636,08 608,04 621,32 621,39 631,43 637,36 634,83 641,80 634,60 638,28 641,05 612,58 614,83 635,65 628,91 642,02 646,89 643,76 642,85 636,32 618,19 621,40 628,09 620,40 616,71 609,76 599,27 628,15 610,22 619,61 622,80 603,75 616,46 628,41 610,93 610,37 615,23 607,36 617,52 634,12 643,83 636,22 613,00 641,23 624,12 646,83 618,20 647,85 653,60 630,49 642,83 655,68 646,10 640,40 642,32 635,10 636,24 643,51 639,03 611,02 624,50 624,12 634,56 640,64 636,82 645,38 637,97 641,73 644,49 615,94 618,17 638,23 631,55 644,74 650,73 646,92 646,49 639,36 621,32 72,51 70,09 69,37 70,71 72,25 71,17 74,42 71,73 74,13 72,81 73,70 73,07 71,53 68,54 71,65 70,64 70,35 71,86 73,13 78,50 76,88 74,75 77,23 70,06 75,13 69,55 71,44 74,78 72,04 75,33 77,21 75,29 73,80 74,35 73,86 76,22 76,17 73,98 68,23 72,80 72,00 74,72 74,07 72,71 73,59 72,96 74,90 74,92 68,71 67,59 75,73 75,06 78,27 77,34 78,25 77,36 76,04 72,61 2012 73,05 70,76 69,79 71,18 72,81 71,79 75,04 72,24 74,51 73,32 74,03 73,51 72,07 69,09 72,04 71,50 71,00 72,39 73,69 79,00 77,23 75,10 77,84 70,60 75,55 69,93 71,72 75,13 72,55 75,81 77,49 75,71 74,23 74,55 74,22 76,76 76,82 74,38 68,58 73,09 72,54 75,02 74,41 73,26 73,96 73,27 75,48 75,70 69,39 67,91 76,19 75,44 78,62 77,96 78,62 77,79 76,31 72,99 19 357 388 334 246 308 135 277 149 215 172 203 291 418 283 340 350 266 199 22 58 120 51 358 8 381 303 119 256 101 52 104 167 139 161 74 75 159 428 216 257 123 154 223 183 206 116 114 414 440 88 109 29 46 32 45 78 228 20 356 395 338 243 308 127 277 153 216 181 204 289 423 291 321 347 265 196 18 60 125 45 364 8 390 310 121 255 102 55 104 168 151 171 74 72 161 436 234 256 129 160 223 183 221 110 106 414 453 86 112 31 41 32 48 83 238 PembangunanManusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Pembangunan Gender 2014 2014 103103 Lampiran 11 IPM dandan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran IPMProvinsi Provinsi Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode (1) 1300 1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309 1310 1311 1312 1371 1372 1373 1374 1375 1376 1377 1400 1401 1402 1403 1404 1405 1406 1407 1408 1409 1410 1471 1473 1500 1501 1502 1503 1504 1505 1506 1507 1508 1509 1571 1572 1600 1601 1602 1603 1604 1605 1606 1607 1608 1609 1610 1611 1612 1613 1671 1672 1673 1674 Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (tahun) 2012 2013 (persen) 2012 2013 (tahun) 2012 2013 (ribu rupiah PPP) 2012 2013 IPM Peringkat IPM Provinsi (2) SUMATERA BARAT Kepulauan Mentawai Pesisir Selatan Solok Sawah Lunto/Sijunjung Tanah Datar Padang Pariaman Agam Limapuluh Koto Pasaman Solok Selatan Dharmas Raya Pasaman Barat Kota Padang Kota Solok Kota Sawah Lunto Kota Padang Panjang Kota Bukit Tinggi Kota Payakumbuh Kota Pariaman RIAU Kuantan Sengingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kepulauan Meranti Kota Pekan Baru Kota Dumai JAMBI Kerinci Merangin Sarolangun Batanghari Muara Jambi Tanjung Jabung Timur Tanjung Jabung Barat Tebo Bungo Kota Jambi Kota Sungai Penuh SUMATERA SELATAN Ogan Komering Ulu Ogan Komering Ilir Muara Enim (Liot) Lahat Musi Rawas Musi Banyuasin Banyuasin Ogan Komering Ulu Selatan Ogan Komering Ulu Timur Ogan Ilir Empat Lawang Penukal Abab Lematang Ilir Musi Rawas Utara Kota Palembang Kota Prabumulih Kota Pagar Alam Kota Lubuk Linggau 2013 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 70,02 68,63 67,88 67,30 67,58 71,67 69,38 69,43 69,18 68,11 64,88 66,50 65,68 71,39 70,03 72,08 72,01 71,85 70,94 69,48 71,69 68,53 69,01 71,88 69,08 72,03 68,83 67,26 70,56 67,32 68,98 71,88 72,26 69,44 71,09 68,83 69,71 69,56 69,39 71,09 70,05 69,37 67,81 69,95 71,09 70,05 69,61 68,48 68,03 68,90 65,10 70,39 67,77 69,51 68,48 66,86 65,78 N/A N/A 71,60 72,73 70,61 65,99 70,09 68,72 67,92 67,33 67,63 71,75 69,44 69,43 69,20 68,17 64,94 66,55 65,77 71,44 70,05 72,11 72,08 71,89 70,96 69,54 71,73 68,61 69,03 71,95 69,17 72,07 68,92 67,28 70,61 67,41 69,00 71,94 72,29 69,61 71,19 69,15 69,85 69,80 69,49 71,23 70,29 69,47 67,95 70,15 71,19 70,10 69,70 68,52 68,11 68,99 65,56 70,44 67,84 69,59 68,56 66,90 65,78 64,95 63,82 71,67 72,80 70,70 66,05 97,23 93,69 96,00 97,24 94,80 97,27 94,53 97,87 99,01 98,84 97,63 97,29 98,32 99,51 99,21 98,63 99,32 99,93 99,20 98,94 98,45 98,09 98,22 99,18 98,51 98,68 98,60 98,40 98,17 98,18 90,36 99,90 99,40 96,20 97,26 97,53 94,98 97,58 96,84 92,44 97,93 95,22 96,34 99,07 97,28 97,50 98,49 96,62 98,85 97,84 97,36 98,59 96,51 98,35 94,86 97,73 98,36 N/A N/A 98,94 98,72 98,62 98,51 97,38 93,88 96,56 97,30 94,83 97,41 94,86 98,36 99,08 98,93 97,72 97,33 98,37 99,52 99,32 98,64 99,35 99,94 99,36 99,05 98,48 98,12 98,23 99,20 98,53 98,69 98,64 98,44 98,18 98,20 90,57 99,90 99,43 96,85 97,27 97,54 95,35 97,59 97,60 92,44 97,94 96,27 96,68 99,08 98,15 97,55 98,54 96,65 98,90 97,92 97,37 98,86 96,55 98,36 94,93 97,80 98,71 96,30 97,64 98,95 98,74 98,63 98,55 8,60 6,52 8,23 8,04 7,51 8,41 7,46 8,61 8,01 7,87 7,86 8,24 8,06 10,94 10,49 9,42 10,74 10,59 9,91 9,93 8,64 8,06 8,01 7,63 8,24 9,14 8,93 7,94 9,18 7,90 7,35 11,35 9,74 8,20 8,27 7,65 7,55 7,92 8,17 6,39 7,60 7,43 8,18 10,56 9,68 7,99 8,51 6,76 7,53 8,37 7,14 7,63 7,08 7,48 7,30 7,57 7,69 N/A N/A 10,30 9,29 9,01 9,37 8,63 6,76 8,43 8,06 7,59 8,43 7,47 8,63 8,02 7,87 8,17 8,26 8,06 10,94 10,51 9,42 10,76 10,59 9,91 10,04 8,78 8,17 8,14 7,66 8,37 9,16 8,97 7,96 9,22 7,90 7,41 11,42 9,76 8,32 8,38 7,69 7,60 7,95 8,21 6,53 7,69 7,60 8,20 10,57 9,69 8,04 8,51 6,83 7,65 8,37 7,19 7,70 7,09 7,70 7,42 7,62 7,69 7,09 6,24 10,30 9,29 9,01 9,44 641,85 611,43 634,99 633,78 639,31 635,60 637,05 636,57 616,54 646,09 619,84 612,72 628,04 652,88 641,79 630,20 650,36 658,39 643,67 634,90 654,48 652,69 654,52 650,91 638,32 651,35 654,20 650,69 644,81 645,54 639,27 652,20 660,81 640,82 642,65 634,70 646,48 639,40 637,32 640,95 636,24 637,47 642,95 649,09 661,60 637,47 633,19 630,28 622,30 619,03 617,20 624,50 622,82 621,73 620,67 618,79 612,92 N/A N/A 643,98 621,13 622,47 617,82 644,59 613,89 638,20 637,14 642,70 638,22 640,82 640,06 620,00 649,47 623,15 615,50 631,43 656,01 645,09 633,06 653,52 660,99 646,09 636,08 657,26 654,50 657,21 653,45 640,80 652,96 656,90 653,49 647,40 648,34 642,18 655,07 663,70 644,05 645,68 637,61 650,05 642,88 640,61 645,12 640,23 641,12 645,78 653,23 664,55 641,35 637,63 633,91 625,64 623,27 620,49 629,37 627,15 624,03 624,78 622,74 616,16 612,77 620,24 648,11 625,47 626,01 621,44 74,70 69,26 72,43 72,15 71,80 75,00 72,53 74,11 72,24 73,78 69,69 70,25 71,07 78,55 76,54 75,87 78,51 79,07 76,76 75,23 76,90 74,50 74,90 76,15 73,92 77,27 75,54 73,62 75,86 73,17 71,47 79,16 78,73 73,78 75,11 72,85 73,61 73,83 73,59 72,52 73,70 72,69 73,05 77,08 77,63 73,99 74,01 71,45 71,65 72,29 69,01 73,15 70,70 72,29 70,72 70,52 69,69 N/A N/A 77,38 75,45 74,15 71,46 75,01 69,72 72,98 72,46 72,15 75,29 72,93 74,50 72,54 74,10 70,23 70,52 71,39 78,82 76,85 76,11 78,81 79,29 76,99 75,46 77,25 74,77 75,21 76,41 74,27 77,44 75,83 73,87 76,12 73,45 71,80 79,47 78,99 74,35 75,49 73,28 74,08 74,25 74,10 73,03 74,21 73,38 73,44 77,52 78,11 74,36 74,42 71,82 72,06 72,68 69,57 73,67 71,08 72,67 71,19 70,89 70,02 68,31 67,94 77,74 75,83 74,47 71,83 9 392 235 250 271 111 232 151 247 168 377 351 315 19 67 85 21 13 62 106 3 129 115 76 160 49 94 179 86 196 297 11 16 13 108 212 181 165 182 233 173 224 204 56 37 10 158 300 282 243 402 197 336 244 332 345 376 N/A N/A 43 97 147 299 9 402 239 261 283 116 240 154 257 176 381 367 328 22 70 91 23 15 67 111 5 142 120 79 165 56 98 188 90 209 306 11 19 13 108 220 178 167 175 236 172 211 210 54 39 12 159 303 290 247 408 198 341 248 337 349 387 445 451 49 100 156 301 Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 1041042014 2014 2012 Lampiran IPM Provinsi Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran 1 IPM1 Provinsi dandan Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode (1) 1700 1701 1702 1703 1704 1705 1706 1707 1708 1709 1771 1800 1801 1802 1803 1804 1805 1806 1807 1808 1809 1810 1811 1812 1813 1871 1872 1900 1901 1902 1903 1904 1905 1906 1971 2100 2101 2102 2103 2104 2105 2171 2172 3100 3101 3171 3172 3173 3174 3175 Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (tahun) 2012 2013 (persen) 2012 2013 (tahun) 2012 2013 (ribu rupiah PPP) 2012 2013 IPM Peringkat IPM Provinsi (2) BENGKULU Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Kaur Seluma Mukomuko Lebong Kepahiang Bengkulu Tengah Bengkulu LAMPUNG Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu Mesuji Tulang Bawang Barat Pesisir Barat Kota Bandar Lampung Kota Metro KEP. BANGKA BELITUNG Bangka Belitung Bangka Barat Bangka Tengah Bangka Selatan Belitung Timur Kota Pangkal Pinang KEPULAUAN RIAU Karimun Bintan Natuna Lingga Kepulauan Anambas Kota Batam Kota Tanjung Pinang DKI JAKARTA Kep. Seribu Kota Jakarta Selatan Kota Jakarta Timur Kota Jakarta Pusat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Utara 2013 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 70,39 67,77 67,98 69,97 67,85 66,25 68,17 67,43 64,88 70,27 70,84 70,05 67,77 70,15 69,05 70,74 69,72 68,49 69,96 69,41 68,71 68,77 68,50 68,78 N/A 71,61 72,98 69,21 68,06 69,36 68,02 68,19 68,13 69,28 70,65 69,91 69,94 69,80 68,43 70,37 67,66 70,91 69,72 73,49 70,77 73,87 73,70 72,55 73,79 73,08 70,44 67,77 68,03 69,97 67,93 66,26 68,17 67,49 64,93 70,28 70,86 70,09 67,81 70,21 69,05 70,74 69,72 68,49 69,96 69,46 68,71 68,77 68,50 68,78 63,98 71,68 72,98 69,46 68,26 69,56 68,32 68,39 68,33 69,50 70,95 69,97 70,11 69,91 68,57 70,48 67,80 70,96 69,75 73,56 70,84 73,96 73,75 72,57 73,88 73,12 95,69 96,54 95,74 93,54 97,08 94,09 94,10 95,56 96,41 91,91 99,32 95,13 97,36 95,48 94,94 93,74 93,74 95,71 94,91 95,79 96,76 95,09 93,30 93,88 N/A 98,50 98,40 95,88 96,71 96,57 93,85 96,79 93,68 96,74 98,22 97,80 96,83 96,92 96,82 91,79 91,87 99,29 98,70 99,21 98,40 99,39 99,55 99,55 99,00 99,20 96,55 96,57 96,32 95,41 97,37 95,46 94,40 96,70 96,56 92,63 99,44 95,92 97,59 95,74 94,98 94,52 94,88 96,60 95,22 96,13 97,14 96,20 94,48 95,36 96,55 98,78 98,45 96,44 96,80 97,65 94,08 96,81 94,60 97,63 98,30 98,07 97,35 97,32 97,22 91,86 92,14 99,30 98,74 99,22 98,43 99,48 99,56 99,56 99,06 99,32 8,48 8,67 8,01 7,84 8,17 7,46 7,74 7,93 8,10 7,26 11,26 7,87 7,47 7,43 7,50 7,60 7,60 8,10 7,33 7,39 7,53 8,62 6,39 7,49 N/A 10,30 10,15 7,68 8,10 7,85 7,02 7,17 6,04 7,74 10,05 9,81 8,16 8,95 7,78 7,27 6,67 10,84 10,18 10,98 8,20 11,10 11,13 10,87 10,75 10,08 8,55 9,05 8,02 8,10 8,17 7,63 7,74 7,95 8,10 7,47 11,26 7,89 7,47 7,43 7,57 7,76 7,60 8,10 7,36 7,39 7,57 8,64 6,39 7,49 7,71 10,30 10,15 7,73 8,10 7,99 7,09 7,18 6,44 7,76 10,06 9,91 8,22 9,01 7,94 7,31 6,68 10,90 10,18 11,00 8,29 11,12 11,13 10,87 10,76 10,11 634,74 639,61 634,20 634,75 615,69 598,07 631,29 625,28 617,40 598,86 653,78 625,52 609,69 626,37 617,36 616,69 626,14 617,67 611,10 621,81 613,62 632,20 602,26 607,88 N/A 638,04 636,08 648,49 648,92 648,27 632,42 638,52 599,84 633,09 648,52 648,92 644,56 653,63 624,33 633,85 633,29 656,71 641,10 635,29 594,69 654,73 650,42 652,47 650,23 645,99 637,50 642,13 637,51 638,82 619,56 601,69 633,86 627,40 621,20 602,25 656,70 628,24 611,41 629,53 620,44 619,34 629,24 620,66 613,01 623,78 616,73 634,31 605,29 610,75 614,52 641,13 638,80 651,22 652,23 651,40 635,73 641,67 603,00 636,50 651,75 651,37 647,71 656,68 626,93 636,68 636,19 659,27 643,61 637,92 596,77 657,61 653,50 655,52 652,73 648,81 73,93 73,18 72,21 72,74 71,13 67,69 71,53 71,12 69,41 69,35 78,51 72,45 70,17 72,32 70,95 71,64 71,81 71,28 70,84 71,60 70,90 72,80 68,30 69,82 N/A 76,83 77,30 73,78 73,67 74,13 70,94 72,27 67,73 72,87 76,85 76,20 74,45 75,68 71,77 72,09 70,11 78,46 75,97 78,33 71,45 80,17 79,80 79,12 79,43 78,25 2012 74,41 73,66 72,63 73,67 71,54 68,40 71,79 71,58 69,76 69,93 78,77 72,87 70,37 72,66 71,25 72,14 72,30 71,70 71,08 71,86 71,25 73,22 68,79 70,38 68,43 77,17 77,53 74,29 74,05 74,82 71,46 72,64 68,58 73,46 77,30 76,56 74,95 76,10 72,25 72,41 70,48 78,73 76,19 78,59 71,73 80,47 80,07 79,37 79,69 78,54 11 195 249 221 310 438 290 311 385 390 20 20 354 241 320 285 269 305 328 287 325 217 426 372 N/A 61 47 12 177 150 322 245 436 211 60 6 132 92 273 254 356 23 81 1 302 2 3 12 6 31 11 200 251 197 320 443 307 316 399 389 26 21 373 249 335 284 269 311 342 300 334 226 429 372 442 61 53 14 179 137 322 250 437 208 58 6 132 92 275 263 368 27 85 1 309 2 5 13 8 33 PembangunanManusia Manusia Berbasis Pembangunan BerbasisGender Gender 2014 2014105 105 Lampiran 11 IPM dandan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran IPMProvinsi Provinsi Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode (1) 3200 3201 3202 3203 3204 3205 3206 3207 3208 3209 3210 3211 3212 3213 3214 3215 3216 3217 3218 3271 3272 3273 3274 3275 3276 3277 3278 3279 3300 3301 3302 3303 3304 3305 3306 3307 3308 3309 3310 3311 3312 3313 3314 3315 3316 3317 3318 3319 3320 3321 3322 3323 3324 3325 3326 3327 3328 3329 3371 3372 3373 3374 3375 3376 Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (tahun) 2012 2013 (persen) 2012 2013 (tahun) 2012 2013 (ribu rupiah PPP) 2012 2013 IPM Peringkat IPM Provinsi (2) JAWA BARAT Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar JAWA TENGAH Cilacap Banyumas Purbalingga Banjarnegara Kebumen Purworejo Wonosobo Magelang Boyolali Klaten Sukoharjo Wonogiri Karanganyar Sragen Grobogan Blora Rembang Pati Kudus Jepara Demak Semarang Temanggung Kendal Batang Pekalongan Pemalang Tegal Brebes Kota Magelang Kota Surakarta Kota Salatiga Kota Semarang Kota Pekalongan Kota Tegal 2013 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 68,60 69,70 67,70 66,70 69,17 66,39 68,40 67,65 67,71 65,52 66,88 67,63 67,64 69,69 67,64 67,30 70,07 68,71 N/A 69,07 69,96 69,85 68,54 69,76 73,34 69,32 70,60 66,49 71,71 71,43 69,83 70,68 69,36 69,43 71,04 70,48 70,23 70,49 71,84 70,36 72,42 72,36 72,95 70,05 71,48 70,34 72,95 69,73 71,13 71,95 72,60 72,77 69,10 70,57 69,56 68,12 69,38 68,26 70,34 72,35 71,25 72,24 70,63 69,12 68,84 70,20 67,90 66,80 69,37 66,51 68,80 67,73 68,11 66,04 67,38 68,13 67,74 69,89 67,74 67,80 70,45 69,23 66,59 69,25 70,36 70,13 69,04 70,16 73,64 69,82 70,80 66,89 71,97 71,63 70,23 71,08 69,56 69,73 71,44 70,58 70,63 70,71 72,16 70,64 72,82 72,56 73,05 70,45 72,02 70,64 73,05 69,83 71,23 71,95 72,90 72,87 69,42 70,97 69,96 68,52 69,58 68,36 70,74 72,75 71,45 72,44 70,83 69,42 96,39 95,27 97,56 97,67 98,78 98,98 98,95 97,96 97,02 92,50 95,14 97,82 85,69 92,50 96,65 93,24 94,39 99,14 N/A 98,97 99,72 99,72 97,44 98,57 99,01 99,80 99,75 97,33 90,45 91,49 94,24 93,52 88,49 91,54 92,79 91,43 93,31 87,97 89,93 90,73 84,32 88,95 84,41 90,94 85,06 91,37 87,61 93,74 93,29 92,54 94,20 95,97 89,77 89,93 92,11 90,80 90,64 86,69 97,52 96,73 96,55 96,98 95,94 94,91 96,87 96,77 98,03 98,02 98,80 99,03 98,98 98,71 97,04 93,26 96,03 98,23 86,11 92,54 97,19 93,45 94,94 99,17 94,22 99,05 99,74 99,74 98,24 98,60 99,04 99,82 99,79 98,41 91,71 91,97 94,77 93,78 89,02 91,78 93,53 92,30 93,64 88,12 90,01 91,36 84,60 90,32 84,49 91,78 85,46 92,07 89,56 94,16 94,26 93,09 94,59 95,99 90,23 90,67 93,42 91,09 91,03 87,68 98,11 96,87 96,73 97,72 96,24 94,93 8,08 8,00 6,93 6,87 8,47 7,37 7,34 7,47 7,46 6,89 7,19 7,96 5,96 6,96 7,57 7,32 8,73 8,11 N/A 9,81 9,36 10,62 10,13 10,84 10,98 10,61 8,88 8,12 7,39 6,87 7,79 7,23 6,35 6,93 7,93 6,56 7,55 7,43 8,31 8,53 6,65 8,27 7,22 6,83 6,46 7,05 7,01 8,49 7,58 7,62 8,07 7,10 7,11 6,73 6,80 6,54 6,62 6,07 10,36 10,49 9,98 10,30 8,72 8,30 8,11 8,01 6,97 6,88 8,49 7,39 7,35 7,68 7,52 6,90 7,27 8,06 6,25 6,98 7,71 7,42 8,84 8,14 7,51 9,82 9,37 10,63 10,14 10,85 10,98 10,76 8,89 8,19 7,43 7,06 7,80 7,23 6,36 6,93 8,02 6,56 7,55 7,46 8,33 8,82 6,71 8,27 7,34 6,86 6,55 7,30 7,04 8,49 7,70 7,62 8,07 7,10 7,19 6,74 6,80 6,56 6,62 6,07 10,42 10,53 9,98 10,37 8,75 8,33 638,90 634,52 632,14 620,40 645,17 641,28 636,53 634,46 634,98 637,93 638,12 640,82 642,33 635,84 638,28 635,90 641,01 641,72 N/A 655,00 641,18 644,48 654,29 650,45 654,95 640,62 636,11 637,86 643,53 639,78 641,78 638,41 641,53 641,78 638,51 632,71 641,45 634,86 649,49 652,39 653,07 651,05 633,90 638,68 645,28 646,90 652,22 642,02 639,89 635,62 640,67 640,56 642,55 634,28 646,96 641,52 646,19 640,06 655,08 658,92 653,16 652,80 647,14 656,99 641,63 637,42 634,88 623,21 648,36 644,10 639,00 636,81 637,63 640,62 640,85 643,30 645,70 638,23 641,64 639,28 644,37 645,01 634,33 657,97 643,75 648,33 656,73 653,79 658,25 643,19 639,11 640,72 646,44 642,66 645,54 641,63 644,06 644,00 641,04 635,33 644,48 637,53 652,61 654,95 655,31 654,01 637,91 640,93 647,35 649,63 655,69 645,15 642,98 638,22 643,84 643,28 645,34 637,12 650,31 645,35 649,84 642,84 658,26 661,88 656,59 655,84 651,02 659,71 73,11 73,08 71,50 70,02 74,73 72,12 72,84 72,14 71,99 69,58 71,16 72,95 68,89 71,79 72,21 70,89 74,13 74,03 N/A 76,47 75,73 76,86 76,02 77,17 79,71 76,28 75,35 72,10 73,36 72,77 73,33 72,97 70,70 71,86 73,53 71,45 73,14 71,50 74,46 74,21 72,59 74,62 71,85 71,77 71,49 72,81 73,81 73,69 73,54 73,52 74,98 74,74 71,48 71,41 72,37 70,66 71,74 69,37 77,26 78,60 77,13 77,98 75,25 74,63 73,58 73,92 71,96 70,38 75,11 72,43 73,26 72,68 72,47 70,25 71,90 73,58 69,52 72,10 72,75 71,56 74,80 74,59 70,74 76,82 76,16 77,32 76,67 77,67 80,14 76,86 75,71 72,84 74,05 73,34 73,96 73,49 71,13 72,25 74,18 71,90 73,67 71,88 74,91 74,91 73,09 75,27 72,31 72,37 72,10 73,53 74,58 74,09 74,13 73,85 75,48 75,00 72,03 72,03 73,14 71,26 72,22 69,85 77,91 79,10 77,54 78,54 75,75 75,02 16 202 293 361 122 252 213 251 259 379 309 207 407 272 248 326 148 157 N/A 69 89 59 80 54 4 73 100 253 15 218 192 205 335 267 186 301 198 294 131 145 229 127 268 274 295 214 166 175 185 187 112 121 296 304 238 338 276 387 50 18 55 34 105 126 17 187 295 371 123 262 222 246 260 378 296 202 409 287 244 318 140 147 358 71 88 57 75 51 4 68 105 241 16 214 185 205 340 276 173 297 199 298 135 134 235 118 268 266 286 203 148 177 174 190 109 131 292 293 232 332 278 393 43 16 52 34 103 128 Pembangunan Manusia Gender Pembangunan ManusiaBerbasis Berbasis Gender 106106 2014 2014 2012 Lampiran Provinsi Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran 1 IPM1 IPM Provinsi dandan Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode (1) 3400 3401 3402 3403 3404 3471 3500 3501 3502 3503 3504 3505 3506 3507 3508 3509 3510 3511 3512 3513 3514 3515 3516 3517 3518 3519 3520 3521 3522 3523 3524 3525 3526 3527 3528 3529 3571 3572 3573 3574 3575 3576 3577 3578 3579 3600 3601 3602 3603 3604 3671 3672 3673 3674 Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (tahun) 2012 2013 (persen) 2012 2013 (tahun) 2012 2013 (ribu rupiah PPP) 2012 2013 IPM Peringkat IPM Provinsi (2) D I YOGYAKARTA Kulon Progo Bantul Gunung Kidul Sleman Kota Yogyakarta JAWA TIMUR Pacitan Ponorogo Trenggalek Tulungagung Blitar Kediri Malang Lumajang Jember Banyuwangi Bondowoso Situbondo Probolinggo Pasuruan Sidoarjo Mojokerto Jombang Nganjuk Madiun Magetan Ngawi Bojonegoro Tuban Lamongan Gresik Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Kota Kediri Kota Blitar Kota Malang Kota Probolinggo Kota Pasuruan Kota Mojokerto Kota Madiun Kota Surabaya Kota Batu BANTEN Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kota Tangerang Kota Cilegon Kota Serang Kota Tangerang Selatan 2013 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 73,33 74,58 71,34 71,04 75,29 73,51 70,09 71,69 70,40 72,13 71,95 71,30 70,15 69,50 67,75 63,21 68,38 63,85 63,52 61,70 64,61 71,03 70,64 70,28 69,33 69,25 71,66 70,57 67,42 68,21 68,55 71,47 63,65 63,98 64,79 65,07 70,86 72,80 71,02 70,86 66,46 72,00 71,42 71,53 70,00 65,23 64,13 63,42 66,01 64,25 68,44 68,67 65,81 68,77 73,62 75,03 71,62 71,36 75,79 73,71 70,37 72,18 70,85 72,33 72,02 71,80 70,65 69,70 67,95 63,64 68,58 63,95 63,95 62,10 64,81 71,43 71,13 70,64 69,82 69,68 71,96 70,97 67,81 68,71 68,98 71,57 64,02 64,52 65,19 65,49 71,36 73,00 71,14 71,16 66,75 72,48 71,89 72,13 70,32 65,47 64,35 63,62 66,33 64,39 68,56 68,97 66,65 69,17 92,02 92,04 92,19 84,97 94,53 98,10 89,28 91,63 88,99 92,88 94,57 92,05 92,87 90,73 86,58 83,65 88,08 80,72 78,31 80,48 91,17 97,79 94,16 93,87 91,11 89,61 91,08 85,58 84,85 85,86 88,76 96,17 82,90 69,12 84,21 78,71 97,60 97,31 98,34 92,55 97,07 97,18 97,84 98,35 98,32 96,51 96,41 95,69 95,89 95,75 98,43 98,77 96,92 98,51 92,86 93,13 92,81 85,22 95,11 98,43 90,49 91,67 89,37 93,07 94,92 92,12 92,97 91,22 86,63 83,79 88,44 81,22 78,62 80,95 91,71 97,91 94,47 94,45 91,16 90,04 91,42 85,99 85,13 86,00 89,09 96,38 82,93 69,47 84,48 78,75 97,86 97,48 98,38 92,66 97,12 97,58 98,15 98,40 98,37 96,87 96,78 96,05 96,37 96,04 98,48 98,87 97,35 98,62 9,21 8,37 8,95 7,70 10,52 11,56 7,45 6,96 7,18 7,31 7,95 7,40 7,72 7,08 6,43 6,79 7,25 5,94 6,22 5,92 6,83 9,92 7,94 8,04 7,61 7,44 7,85 7,02 6,72 6,53 7,59 8,98 5,74 4,22 6,32 5,71 10,24 9,77 10,87 8,67 9,05 10,11 10,46 10,10 8,54 8,61 6,97 6,27 8,96 7,36 10,07 9,72 8,58 10,98 9,33 8,37 9,02 7,79 10,55 11,56 7,53 7,01 7,49 7,33 7,97 7,41 7,75 7,08 6,52 6,80 7,25 5,94 6,28 6,31 6,89 10,23 8,22 8,06 7,62 7,47 7,86 7,06 6,72 6,82 7,79 9,00 5,75 4,39 6,42 5,73 10,29 9,87 10,89 8,79 9,07 10,12 10,54 10,12 8,76 8,61 7,04 6,29 8,96 7,48 10,07 9,72 8,59 10,99 653,78 634,34 654,06 631,91 654,11 657,65 651,04 638,09 640,30 643,71 638,53 655,57 636,28 643,20 635,76 634,48 638,95 633,33 641,12 641,64 643,59 654,81 648,90 644,06 638,42 630,89 643,97 628,38 624,05 635,94 639,15 647,31 639,67 639,43 632,76 651,21 651,38 657,09 658,02 658,14 658,81 656,18 648,46 660,38 648,74 636,73 631,24 634,85 640,80 636,45 648,93 651,86 642,18 649,12 656,19 635,96 656,07 634,88 656,00 658,76 654,02 640,29 642,06 646,05 641,29 658,05 639,53 645,48 639,89 638,75 642,85 636,55 645,21 644,49 647,78 658,79 652,72 647,56 641,55 633,89 647,09 632,35 627,94 640,27 643,16 650,79 643,34 642,16 636,61 654,08 654,26 659,38 661,39 661,00 661,84 659,92 652,16 664,11 652,91 639,28 633,32 637,32 643,04 638,78 652,08 654,88 645,47 652,52 76,75 75,33 75,51 71,11 79,39 80,24 72,83 72,88 71,91 74,09 74,45 74,43 72,72 71,94 69,00 65,99 70,53 64,98 65,06 64,35 69,17 77,36 74,42 73,86 71,96 70,88 73,85 70,20 67,74 69,18 71,05 75,97 65,69 61,67 66,51 66,41 77,20 78,31 78,43 75,44 74,33 78,01 77,50 78,33 75,42 71,49 69,22 68,43 72,36 69,83 75,72 75,89 72,30 76,61 2012 77,37 75,95 76,01 71,64 79,97 80,51 73,54 73,36 72,61 74,44 74,79 74,92 73,29 72,34 69,50 66,60 71,02 65,39 65,73 65,19 69,77 78,15 75,26 74,47 72,49 71,46 74,34 70,86 68,32 70,04 71,81 76,36 66,19 62,39 67,17 66,89 77,80 78,70 78,78 75,94 74,75 78,66 78,17 78,97 76,09 71,90 69,64 68,82 72,82 70,25 76,05 76,31 73,12 77,13 4 102 95 313 8 1 17 209 265 152 133 134 222 263 403 461 344 467 466 470 398 44 136 162 261 327 163 353 434 397 317 82 462 477 456 457 53 28 24 98 141 33 40 27 99 23 394 423 239 370 90 84 242 66 2 96 95 314 6 1 18 212 252 158 141 133 218 267 410 470 345 479 477 480 398 38 119 157 259 323 162 351 444 385 304 81 473 487 464 466 47 28 25 97 143 29 37 20 93 24 405 428 242 379 94 82 233 62 PembangunanManusia Manusia Berbasis Pembangunan BerbasisGender Gender 2014 2014107 107 Lampiran 11 IPM dandan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran IPMProvinsi Provinsi Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode (1) 5100 5101 5102 5103 5104 5105 5106 5107 5108 5171 5200 5201 5202 5203 5204 5205 5206 5207 5208 5271 5272 5300 5301 5302 5303 5304 5305 5306 5307 5308 5309 5310 5311 5312 5313 5314 5315 5316 5317 5318 5319 5320 5321 5371 6100 6101 6102 6103 6104 6105 6106 6107 6108 6109 6110 6111 6112 6171 6172 Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (tahun) 2012 2013 (persen) 2012 2013 (tahun) 2012 2013 (ribu rupiah PPP) 2012 2013 IPM Peringkat IPM Provinsi (2) BALI Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Buleleng Kota Denpasar NUSA TENGGARA BARAT Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima NUSA TENGGARA TIMUR Sumba Barat Sumba Timur Kupang Timor Tengah Selatan Timor Tengah Utara Belu Alor Lembata Flores Timur Sikka Ende Ngada Manggarai Rote Nda Manggarai Barat Sumba Barat Daya Sumba Tengah Nageko Manggarai Timur Sabu Raijua Malaka Kota Kupang KALIMANTAN BARAT Sambas Bengkayang Landak Pontianak Sanggau Ketapang Sintang Kapuas Hulu Sekadau Melawai Kayong Utara Kubu Raya Kota Pontianak Kota Singkawang 2013 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 70,84 71,95 74,55 71,91 72,22 69,20 71,81 68,00 69,53 73,12 62,73 61,71 61,96 61,88 60,93 61,26 63,55 61,61 61,32 67,62 63,22 68,04 65,75 62,33 65,94 67,26 69,19 66,70 67,58 66,88 68,73 69,63 65,29 67,46 67,74 68,74 66,84 64,16 63,13 63,86 68,12 67,92 N/A 73,46 66,92 61,69 69,11 65,93 67,36 68,91 67,87 68,74 66,75 67,39 67,89 66,00 66,43 67,58 67,46 71,20 72,31 74,91 72,24 72,56 69,52 72,18 68,32 70,00 73,46 63,21 62,13 62,44 62,14 61,43 61,68 63,95 62,13 61,72 68,12 63,62 68,05 65,75 62,33 65,94 67,26 69,19 66,75 67,67 66,88 68,79 69,66 65,31 67,46 67,74 68,74 66,84 64,20 63,14 63,89 68,19 68,01 66,87 73,46 67,40 62,31 69,61 66,35 67,66 69,39 68,37 69,04 67,17 67,71 68,29 66,30 66,83 67,88 67,86 90,17 91,36 90,86 93,01 88,79 84,15 85,83 76,03 89,94 97,52 83,68 78,59 73,92 83,89 90,87 87,94 87,02 92,50 77,00 92,25 93,80 89,23 80,44 86,22 89,24 84,40 88,16 83,93 96,01 93,96 90,18 91,75 94,00 96,92 92,62 89,04 92,46 74,32 76,09 95,05 92,72 77,55 N/A 98,57 91,13 91,57 89,56 93,85 90,25 90,50 91,39 90,55 92,64 91,61 92,44 88,34 89,07 95,73 90,25 91,03 92,65 91,92 93,93 89,38 84,47 85,91 76,94 90,53 97,95 85,19 79,22 75,89 86,16 92,07 89,07 88,42 93,14 77,03 93,68 95,91 90,34 82,16 87,31 90,99 84,44 88,82 85,54 96,02 93,98 91,55 92,10 95,01 96,94 93,16 90,14 93,04 75,60 77,60 96,39 93,82 78,33 82,43 98,62 91,70 91,59 91,42 94,23 91,59 91,60 91,63 91,60 92,67 92,09 92,45 89,07 89,10 96,07 92,17 8,57 7,86 8,39 9,47 8,90 7,43 6,68 5,88 7,54 10,94 7,19 6,10 6,19 6,91 7,64 7,97 7,59 8,02 5,61 9,68 10,22 7,09 6,62 6,44 7,45 6,69 6,92 6,56 7,47 7,02 6,76 6,59 7,55 7,63 6,83 6,46 6,58 6,21 5,34 7,15 6,53 5,54 N/A 11,27 7,14 6,21 6,54 7,54 6,57 6,63 6,54 6,68 7,18 6,83 7,28 5,84 7,11 9,85 7,59 8,58 7,87 8,40 9,51 8,90 7,43 6,70 5,90 7,55 11,05 7,20 6,11 6,19 6,92 7,65 7,99 7,60 8,03 5,73 9,69 10,22 7,16 6,64 6,49 7,49 6,71 6,94 6,76 7,56 7,38 7,10 6,80 7,76 7,66 6,87 6,71 6,87 6,23 5,39 7,39 6,57 5,72 6,07 11,29 7,17 6,22 6,55 7,55 6,66 6,74 6,65 6,74 7,18 6,84 7,29 6,02 7,12 9,86 7,70 640,86 637,96 640,54 644,94 644,69 658,53 642,64 654,46 640,64 649,48 645,72 630,13 632,97 628,09 638,03 645,50 621,52 632,76 618,65 650,09 622,00 610,29 612,59 602,22 606,96 612,08 610,66 604,62 604,43 611,17 617,68 602,47 609,48 617,63 605,49 596,61 596,02 614,56 615,16 609,50 589,32 515,05 N/A 635,08 638,82 630,69 609,85 617,92 632,20 620,76 620,77 616,69 638,05 613,16 614,75 612,56 629,72 645,46 626,14 643,78 640,30 643,24 648,25 647,37 661,73 645,69 657,79 643,38 652,54 648,66 633,44 636,00 630,94 641,66 648,44 625,11 635,60 621,41 653,79 624,72 612,88 615,31 604,68 609,65 614,65 613,28 606,93 607,09 613,77 620,89 604,90 612,03 620,81 608,68 598,92 598,49 617,75 617,82 612,24 592,53 518,35 501,83 638,03 641,41 634,12 612,23 620,61 634,52 623,43 624,23 619,57 640,73 616,12 617,95 614,92 632,59 647,82 628,29 73,49 73,62 75,55 75,69 74,49 71,76 71,80 67,83 71,93 78,80 66,89 63,19 62,57 64,91 67,23 67,58 66,52 67,85 61,37 73,70 69,83 68,28 64,88 63,33 67,12 66,61 68,57 65,52 69,35 68,69 69,19 68,74 68,08 70,63 68,30 67,10 66,84 62,48 61,70 67,23 67,06 57,12 N/A 78,37 70,31 66,19 68,50 69,05 69,42 69,50 69,05 69,14 70,52 68,47 69,39 66,19 68,86 74,21 69,77 74,11 74,29 76,19 76,37 75,02 72,25 72,28 68,47 72,54 79,41 67,73 63,82 63,51 65,78 68,06 68,31 67,34 68,50 61,90 74,58 70,73 68,77 65,49 63,80 67,74 66,83 68,94 66,24 69,67 69,17 70,03 69,18 68,67 70,89 68,69 67,70 67,38 63,05 62,29 67,93 67,62 57,74 57,01 78,62 70,93 66,81 69,38 69,58 70,13 70,30 69,74 69,81 70,97 68,99 69,86 66,83 69,32 74,64 70,66 14 180 93 91 130 275 270 433 264 15 32 473 474 468 445 441 454 432 478 174 371 31 469 472 447 453 417 464 389 415 396 412 429 342 427 448 450 475 476 446 449 482 N/A 25 28 459 420 401 384 382 400 399 346 421 386 458 409 144 373 15 164 87 80 130 274 271 441 258 12 33 483 485 476 449 446 462 439 490 149 359 32 478 484 454 468 427 471 403 419 386 418 432 350 430 455 461 486 488 452 457 494 496 30 29 469 415 407 383 377 401 394 348 424 392 467 416 145 361 Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 1081082014 2014 2012 Lampiran IPM Provinsi Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran 1 IPM1 Provinsi dandan Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (tahun) 2012 2013 (persen) 2012 2013 (tahun) 2012 2013 (ribu rupiah PPP) 2012 2013 IPM Peringkat IPM Provinsi 2013 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 6200 6201 6202 6203 6204 6205 6206 6207 6208 6209 6210 6211 6212 6213 6271 6300 6301 6302 6303 6304 6305 6306 6307 6308 6309 6310 6311 6371 6372 6400 6401 6402 6403 6404 6405 6409 6411 6471 6472 6474 6500 6501 6502 6503 6504 6571 7100 7101 7102 7103 7104 7105 7106 7107 7108 7109 7110 7111 7171 7172 7173 7174 KALIMANTAN TENGAH Kotawaringin Barat Kotawaringin Timur Kapuas Barito Selatan Barito Utara Sukamara Lamandau Seruyan Katingan Pulang Pisau Gunung Mas Barito Timur Murung Raya Kota Palangka Raya KALIMANTAN SELATAN Tanah Laut Kota Baru Banjar Barito Kuala Tapin Hulu Sungai Selatan Hulu Sungai Tengah Hulu Sungai Utara Tabalong Tanah Bumbu Balangan Kota Banjarmasin Kota Banjar Baru KALIMANTAN TIMUR Pasir Kutai Barat Kutai Kutai Timur Berau Penajam Paser Utara Mahakam Ulu Kota Balikpapan Kota Samarinda Kota Bontang KALIMANTAN UTARA Malinau Bulongan Tana Tidung Nunukan Kota Tarakan SULAWESI UTARA Bolaang Mongondow Minahasa Kep.Sangihe Talaud Kepulauan Talaud Minahasa Selatan Minahasa Utara Bolaang Mongondow Utara Minahasa Tenggara Kep. Siau Tagulandang Biaro Bolaang Mongondow Selatan Bolaang Mongondow Timur Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobago 71,41 71,75 69,84 71,02 68,42 72,36 67,98 67,36 68,09 67,70 67,74 68,23 67,98 68,26 73,61 64,52 69,11 66,15 66,12 62,76 67,73 64,69 66,03 63,87 63,64 65,68 62,32 66,58 68,04 71,58 73,79 70,61 68,17 69,03 70,43 71,80 N/A 72,61 71,62 72,78 N/A 68,62 73,32 72,76 72,01 72,19 72,44 71,83 72,61 73,37 72,35 72,54 72,87 70,22 70,16 68,81 71,39 71,48 72,77 70,67 72,95 72,12 71,47 71,79 69,92 71,11 68,47 72,39 68,04 67,45 68,12 67,72 67,79 68,28 68,00 68,28 73,69 64,82 69,29 66,45 66,18 63,04 68,03 64,87 66,43 64,17 63,72 65,86 62,50 66,66 68,32 71,78 73,99 70,63 68,39 69,17 70,73 71,94 70,14 72,81 71,92 73,12 69,70 68,62 73,32 72,76 72,01 72,19 72,62 72,06 72,80 73,55 72,57 72,76 73,09 70,42 70,34 69,00 71,47 71,51 72,96 70,90 73,13 72,34 97,88 94,98 98,77 97,24 98,98 98,71 95,75 98,68 99,32 99,49 96,23 99,64 98,01 99,95 99,53 96,43 96,44 95,33 96,37 94,15 96,87 96,80 97,49 96,02 97,17 95,25 95,66 98,80 99,06 97,55 96,71 96,61 98,33 99,29 97,26 95,77 N/A 98,86 98,56 99,22 N/A 92,97 95,95 90,15 94,79 98,89 99,53 98,32 99,74 98,75 99,58 99,81 99,78 98,43 99,52 99,78 99,05 99,57 99,93 99,42 99,87 99,66 97,99 96,12 98,78 97,29 99,28 98,72 96,61 98,70 99,33 99,50 96,56 99,70 98,03 99,96 99,55 97,18 96,77 96,73 96,73 94,19 96,87 96,83 97,50 96,73 97,82 96,59 96,73 98,91 99,54 97,95 97,13 97,12 98,34 99,32 97,85 95,81 97,12 98,99 98,62 99,25 96,40 94,11 95,97 91,39 94,82 98,98 99,56 98,34 99,90 98,78 99,60 99,87 99,79 98,68 99,56 99,82 99,09 99,59 99,93 99,44 99,88 99,68 8,15 7,97 8,08 7,34 8,47 8,40 7,47 7,83 7,78 8,36 7,67 8,79 8,83 7,52 10,80 7,89 7,27 7,09 7,32 7,25 7,26 7,37 7,50 7,49 8,16 7,56 7,01 9,88 10,66 9,22 8,10 8,21 8,76 8,47 8,62 7,71 N/A 10,46 10,36 10,40 N/A 8,26 8,17 7,64 7,55 9,44 9,00 7,44 9,54 7,74 8,80 8,78 9,40 7,44 8,41 8,49 6,88 7,42 10,84 9,46 10,16 9,53 8,17 7,99 8,08 7,35 8,48 8,41 7,62 7,84 7,80 8,45 7,93 8,81 8,84 7,53 10,90 8,01 7,65 7,10 7,33 7,27 7,36 7,40 7,61 7,57 8,25 7,73 7,05 10,06 10,68 9,39 8,35 8,43 8,89 8,63 8,82 7,82 7,33 10,49 10,38 10,45 8,52 8,54 8,24 7,65 7,57 9,50 9,09 7,48 9,55 7,76 8,82 8,80 9,42 7,44 8,43 8,65 7,32 7,50 10,92 9,47 10,30 9,54 644,21 641,79 649,44 641,86 644,94 639,09 648,08 643,89 638,66 640,94 644,84 637,92 639,69 645,00 647,91 643,66 638,23 660,40 649,27 640,99 633,52 653,63 641,15 638,34 644,97 641,92 626,51 651,44 651,57 649,85 635,96 634,68 644,56 631,96 643,26 637,30 N/A 661,33 655,71 639,88 N/A 653,63 643,16 625,18 646,55 653,00 643,20 625,62 632,63 643,98 635,13 624,42 635,01 632,27 619,46 635,97 603,43 619,16 647,46 643,34 633,07 636,52 646,01 643,40 652,24 643,00 646,15 640,84 648,38 645,12 639,78 641,96 646,52 639,58 640,91 647,49 649,15 646,77 641,54 663,33 652,07 643,78 636,41 656,68 644,16 641,95 648,21 644,72 629,42 654,79 655,46 653,70 640,09 638,13 648,89 635,61 647,45 641,13 631,45 665,61 660,08 643,88 647,51 656,74 646,03 628,59 649,91 656,27 646,19 628,58 635,56 647,10 637,53 627,05 637,33 636,06 622,70 639,39 606,76 622,45 650,81 646,31 635,90 639,49 75,46 74,69 75,14 74,33 74,34 75,97 72,88 73,13 73,24 73,67 72,75 74,08 73,75 73,77 79,30 71,08 72,75 72,43 71,96 68,92 71,71 71,64 71,67 69,92 71,05 71,09 67,71 74,83 76,28 76,71 75,85 74,05 74,24 73,75 75,05 74,35 N/A 79,38 78,26 77,85 N/A 73,63 76,03 72,66 74,84 77,76 76,95 73,83 76,69 76,42 76,14 75,46 76,91 73,48 73,42 74,06 71,63 73,41 78,92 76,30 77,40 76,68 2012 75,68 75,11 75,40 74,48 74,54 76,13 73,24 73,29 73,36 73,83 73,18 74,26 73,86 73,98 79,52 71,74 73,46 73,15 72,30 69,31 72,18 72,00 72,21 70,58 71,56 71,82 68,30 75,28 76,86 77,33 76,56 74,61 74,80 74,23 75,83 74,82 73,00 79,87 78,79 78,40 74,72 74,33 76,31 73,20 75,13 78,07 77,36 74,22 77,06 76,79 76,47 75,82 77,23 73,94 73,79 74,56 72,27 73,75 79,34 76,66 77,82 77,05 7 124 107 142 140 83 210 200 194 176 219 153 171 169 10 25 220 234 260 404 278 284 281 366 316 314 437 118 72 5 87 156 143 170 110 138 N/A 9 30 35 N/A 178 79 225 117 36 2 164 63 70 77 96 57 188 155 189 286 190 14 71 42 64 7 124 113 155 152 89 225 219 213 191 229 166 189 182 10 26 207 231 270 417 281 294 280 365 317 302 447 117 69 4 77 146 139 169 99 138 237 7 24 36 10 163 84 228 122 40 3 170 64 73 78 101 59 186 192 150 273 195 14 76 46 65 PembangunanManusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Pembangunan Gender 2014 2014 109109 Lampiran 1 IPM dandan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran IPMProvinsi Provinsi Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode (1) 7200 7201 7202 7203 7204 7205 7206 7207 7208 7209 7210 7211 7212 7271 7300 7301 7302 7303 7304 7305 7306 7307 7308 7309 7310 7311 7312 7313 7314 7315 7316 7317 7318 7322 7325 7326 7371 7372 7373 7400 7401 7402 7403 7404 7405 7406 7407 7408 7409 7410 7411 7412 7471 7472 7500 7501 7502 7503 7504 7505 7571 Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (tahun) 2012 2013 (persen) 2012 2013 (tahun) 2012 2013 (ribu rupiah PPP) 2012 2013 IPM Peringkat IPM Provinsi (2) SULAWESI TENGAH Banggai Kepulauan Banggai Morowali Poso Donggala Toli-Toli Buol Parigi Moutong Tojo Una-Una Sigi Banggai Laut Morowali Utara Kota Palu SULAWESI SELATAN Selayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa Sinjai Maros Pangkajene Kepulauan Barru Bone Soppeng Wajo Sidenreng Rappang Pinrang Enrekang Luwu Tana Toraja Luwu Utara Luwu Timur Toraja Utara Kota Makasar Kota Pare Pare Kota Palopo SULAWESI TENGGARA Buton Muna Konawe/Kab Kendari Kolaka Konawe Selatan Bombana Wakatobi Kolaka Utara Buton Utara Konawe Utara Kolaka Timur Konawe Kepulauan Kota Kendari Kota Bau-Bau GORONTALO Boalemo Gorontalo Pokuwato Bone Bolango Gorontalo Utara Kota Gorontalo 2013 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 67,11 64,85 68,96 65,91 65,45 66,01 64,73 65,86 65,79 64,20 65,88 N/A N/A 70,54 70,45 68,02 72,32 74,32 65,31 70,27 71,96 72,50 73,22 69,14 69,24 70,26 71,85 71,79 73,12 72,50 75,39 74,14 74,26 71,81 71,29 73,62 74,05 74,71 72,72 68,21 69,28 66,16 67,82 67,64 67,94 68,12 68,30 65,83 68,92 67,63 N/A N/A 69,24 70,99 67,47 68,57 69,55 68,09 69,25 67,37 67,16 67,21 64,85 69,03 65,95 65,52 66,29 64,82 65,95 66,02 64,22 66,00 63,33 69,46 70,72 70,60 68,08 72,62 74,59 65,40 70,30 72,04 72,83 73,55 69,16 69,52 70,56 71,93 72,11 73,38 72,81 75,66 74,68 74,28 72,03 71,29 73,66 74,38 75,04 72,93 68,56 69,38 66,66 68,32 67,74 68,24 68,52 68,60 66,13 69,32 67,93 63,53 64,81 69,64 71,39 67,54 68,64 69,57 68,17 69,28 67,37 67,54 96,16 95,08 95,99 97,49 97,97 94,71 95,37 98,69 93,98 97,56 96,56 N/A N/A 99,34 88,73 90,88 86,26 80,10 77,42 83,10 82,50 86,71 83,98 88,82 89,31 87,88 86,99 84,99 89,90 91,63 91,26 91,70 88,94 92,99 93,43 85,85 96,88 97,33 97,43 92,04 86,62 88,37 94,68 93,30 94,13 89,53 91,35 93,61 88,34 93,84 N/A N/A 98,68 95,65 96,16 95,77 95,00 97,08 97,47 94,89 99,47 96,22 95,11 96,05 97,54 97,98 94,75 95,76 98,75 94,85 97,58 96,59 97,57 95,20 99,37 89,69 91,76 88,23 81,40 78,92 84,69 83,11 88,44 85,52 90,21 89,55 89,04 88,74 85,62 90,25 91,99 91,35 91,82 90,14 93,11 93,87 87,38 97,83 97,36 97,45 92,59 86,65 88,73 94,73 93,46 94,15 91,47 93,03 94,54 89,36 94,03 92,64 90,99 98,69 95,71 96,87 95,82 95,55 97,09 98,87 96,67 99,67 8,13 7,94 8,03 8,20 8,80 7,65 7,86 8,30 7,17 7,92 8,06 N/A N/A 11,05 7,95 7,26 7,11 6,46 6,23 6,99 7,24 7,08 7,08 7,07 7,87 6,72 7,29 6,60 7,48 7,89 8,34 7,81 7,83 7,49 8,19 7,86 10,86 9,88 10,16 8,25 7,04 7,53 8,56 8,09 7,66 7,28 7,76 7,65 8,05 7,97 N/A N/A 11,39 9,89 7,49 6,57 6,89 6,72 7,85 6,50 10,28 8,22 7,96 8,05 8,28 8,82 7,67 8,09 8,38 7,19 7,94 8,09 8,08 8,29 11,07 8,01 7,26 7,17 6,48 6,27 7,02 7,37 7,10 7,27 7,22 7,89 6,73 7,37 6,98 7,77 7,89 8,39 7,94 8,26 7,51 8,21 7,88 10,90 9,91 10,19 8,44 7,13 7,55 8,90 8,28 7,69 7,57 8,07 7,82 8,14 8,43 8,98 6,86 11,41 9,97 7,52 6,60 6,90 7,04 7,86 6,93 10,28 637,34 616,42 628,37 638,83 625,34 638,32 627,18 618,75 631,23 624,68 599,85 N/A N/A 644,56 643,59 632,86 640,49 639,50 637,16 637,03 643,20 616,20 643,56 634,50 638,45 643,23 643,20 644,40 634,02 643,01 630,59 635,46 619,27 655,38 632,76 608,39 654,25 646,40 640,30 625,81 631,14 623,14 616,76 640,22 616,97 610,12 602,46 628,93 610,76 611,91 N/A N/A 639,95 625,46 630,01 608,40 621,59 623,20 627,37 626,08 633,00 640,69 618,98 632,34 641,88 629,02 642,32 630,53 621,86 634,41 628,01 603,03 615,02 609,31 648,20 646,71 636,53 643,43 642,77 640,30 640,22 646,35 619,20 647,13 636,88 641,47 645,58 646,38 647,99 637,24 645,86 632,76 638,45 622,62 658,27 636,53 611,88 657,68 648,80 643,94 628,77 634,61 626,42 619,08 642,27 620,40 613,89 605,36 632,73 614,64 615,24 618,93 601,74 643,47 628,36 633,14 611,25 624,02 626,72 630,70 628,08 636,58 72,14 68,90 72,37 71,95 71,20 70,94 69,67 70,71 69,75 69,71 68,61 N/A N/A 77,48 72,70 70,49 72,33 71,51 65,56 70,14 71,60 70,64 72,54 70,65 71,70 71,47 72,57 71,67 73,36 74,39 75,30 74,68 72,90 74,97 73,56 71,04 79,49 78,63 77,28 71,05 69,95 68,35 70,95 72,00 70,24 68,51 68,78 69,87 69,31 69,84 N/A N/A 76,51 74,58 71,31 69,49 71,12 70,76 72,65 69,94 74,17 72,54 69,12 72,75 72,27 71,54 71,42 70,24 71,07 70,33 70,00 68,96 68,61 71,20 77,88 73,28 71,00 73,21 72,22 66,22 70,77 72,12 71,45 73,48 71,26 72,16 72,08 73,31 72,55 74,05 74,87 75,67 75,33 73,76 75,36 73,96 71,69 80,17 79,02 77,70 71,73 70,35 68,97 71,67 72,39 70,70 69,67 69,77 70,65 70,13 70,66 68,59 66,04 77,02 75,10 71,77 69,78 71,45 71,32 73,24 70,81 74,71 22 406 237 262 307 323 378 333 374 375 416 N/A N/A 41 18 347 240 292 463 355 288 341 231 339 279 298 230 280 191 137 103 125 208 113 184 318 5 17 48 26 363 425 321 258 352 419 411 367 368 391 N/A N/A 68 128 24 383 312 330 226 365 146 23 421 245 272 319 326 380 343 376 388 426 434 336 44 19 346 227 279 472 355 285 324 206 333 282 288 217 254 180 136 107 115 194 114 184 312 3 17 50 27 375 425 313 264 360 404 397 363 384 362 435 475 66 126 25 396 325 330 224 352 144 Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 1101102014 2014 2012 Lampiran IPM Provinsi Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran 1 IPM1 Provinsi dandan Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode (1) 7600 7601 7602 7603 7604 7605 7606 8100 8101 8102 8103 8104 8105 8106 8107 8108 8109 8171 8172 8200 8201 8202 8203 8204 8205 8206 8207 8208 8271 8272 9100 9101 9102 9103 9104 9105 9106 9107 9108 9109 9110 9111 9112 9171 Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (tahun) 2012 2013 (persen) 2012 2013 (tahun) 2012 2013 (ribu rupiah PPP) 2012 2013 IPM Peringkat IPM Provinsi (2) SULAWESI BARAT Majene Polewali Mamasa Mamasa Mamuju Mamuju Utara Mamuju Tengah MALUKU Maluku Tenggara Barat Maluku Tenggara Maluku Tengah Buru Kepulauan Aru Seram Bagian Barat Seram Bagian Timur Maluku Barat Daya Buru Selatan Kota Ambon Kota Tual MALUKU UTARA Halmahera Barat Halmahera Tengah Kepulauan Sula Halmahera Selatan Halmahera Utara Halmahera Timur Pulau Morotai Pulau Taliabu Kota Ternate Kota Tidore Kepulauan PAPUA BARAT Fak-Fak Kaimana Teluk Wondama Teluk Bintuni Manokwari Sorong Selatan Sorong Raja Ampat Tambrauw Maybrat Manokwari Selatan Pegunungan Arfak Kota Sorong 2013 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 68,27 66,02 65,53 71,44 69,02 67,62 N/A 67,84 64,56 68,39 66,03 68,94 68,15 66,79 66,28 64,56 67,82 73,31 69,38 66,65 64,83 67,38 65,71 65,90 66,51 65,98 65,87 N/A 71,26 65,44 69,14 71,24 70,11 68,01 68,88 68,58 66,99 68,59 66,82 66,48 66,92 N/A N/A 72,52 68,34 66,11 65,62 71,48 69,08 67,66 70,95 67,88 64,62 68,47 66,09 68,98 68,24 66,88 66,35 64,59 67,85 73,33 69,41 66,97 65,23 67,78 66,01 66,30 66,61 66,28 66,07 64,74 71,66 65,54 69,14 71,33 70,11 68,06 68,90 68,73 67,07 68,65 67,07 66,48 66,95 66,64 66,93 72,80 88,79 94,77 86,00 88,07 89,97 95,60 N/A 98,17 99,75 99,58 99,11 92,85 99,07 98,30 98,17 98,25 89,79 99,62 99,71 96,43 95,83 96,83 97,46 96,09 97,71 95,79 94,08 N/A 99,16 97,72 93,74 98,47 96,99 85,12 87,38 89,03 88,45 91,84 94,34 77,38 91,22 N/A N/A 99,69 90,54 96,53 87,64 89,43 91,20 95,65 91,14 98,25 99,94 99,60 99,15 92,87 99,16 98,33 98,21 98,60 89,80 99,67 99,78 97,45 97,51 96,86 97,48 96,27 97,91 97,26 95,45 94,55 99,56 97,76 94,14 99,12 97,49 85,79 87,41 89,98 88,56 92,09 94,86 77,72 91,41 77,45 74,89 99,71 7,32 8,50 7,07 7,19 7,47 7,26 N/A 9,15 8,98 8,91 8,88 7,92 8,02 8,57 7,93 8,09 7,31 11,37 9,93 8,71 7,87 8,25 8,02 7,69 8,28 7,84 6,96 N/A 10,93 9,01 8,45 9,49 7,95 7,14 7,02 8,53 8,09 8,11 7,53 5,80 8,64 N/A N/A 10,99 7,35 8,51 7,08 7,19 7,58 7,37 6,66 9,20 8,99 8,93 8,90 7,95 8,31 8,74 7,95 8,11 7,34 11,39 9,96 8,72 8,03 8,27 8,58 7,70 8,46 7,85 7,41 7,66 11,24 9,06 8,53 9,65 8,39 7,62 7,22 8,62 8,10 8,19 7,64 5,83 8,64 7,10 8,09 11,02 639,56 649,06 640,07 637,46 629,76 625,91 N/A 620,08 603,71 625,36 621,68 614,76 606,51 606,55 597,25 588,22 630,14 645,73 664,39 606,22 598,78 604,80 601,64 607,98 605,76 604,66 584,70 N/A 642,88 614,32 601,56 594,23 603,01 602,76 601,28 590,54 591,79 601,41 563,96 446,25 584,54 N/A N/A 641,28 642,66 652,90 644,06 639,65 632,74 628,95 631,00 622,59 606,50 628,71 624,30 617,56 607,65 608,75 599,09 590,54 632,97 647,46 667,54 609,26 601,37 608,39 603,81 611,91 609,45 607,40 587,29 570,58 646,53 617,58 604,82 599,05 605,73 605,45 604,05 592,86 596,59 606,19 567,35 449,68 588,25 571,62 565,41 646,11 70,73 72,41 68,44 72,07 70,76 70,79 N/A 72,42 69,57 73,27 71,55 70,54 70,91 70,40 68,90 67,38 69,97 79,41 77,62 69,98 67,65 70,03 68,83 68,87 69,84 68,71 66,08 N/A 77,62 70,45 70,22 72,64 71,22 66,80 67,58 68,07 66,83 69,23 65,49 51,18 67,26 N/A N/A 78,36 2012 71,41 73,16 69,17 72,56 71,38 71,14 71,59 72,70 69,87 73,60 71,81 70,79 71,29 70,75 69,11 67,67 70,23 79,58 77,91 70,63 68,56 70,55 69,59 69,45 70,36 69,42 67,03 64,99 78,44 70,80 70,62 73,33 71,87 67,54 67,95 68,61 67,28 69,74 66,08 51,54 67,60 61,91 61,75 78,92 27 236 422 255 331 329 N/A 21 380 193 289 343 324 349 405 443 362 7 39 30 439 359 410 408 369 413 460 N/A 38 348 29 227 306 452 442 430 451 393 465 487 444 N/A N/A 26 28 230 420 253 329 339 315 22 391 201 305 354 331 357 422 456 382 9 42 30 438 366 406 412 374 413 465 481 35 353 31 215 299 459 450 433 463 400 474 501 458 489 491 21 Pembangunan Manusia Berbasis Berbasis Gender Pembangunan Manusia Gender 2014 2014 111111 Lampiran 1 IPM dandan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran IPMProvinsi Provinsi Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode (1) 9400 9401 9402 9403 9404 9408 9409 9410 9411 9412 9413 9414 9415 9416 9417 9418 9419 9420 9426 9427 9428 9429 9430 9431 9432 9433 9434 9435 9436 9471 0000 Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-rata Lama Sekolah Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (tahun) 2012 2013 (persen) 2012 2013 (tahun) 2012 2013 (ribu rupiah PPP) 2012 2013 IPM Peringkat IPM Provinsi (2) PAPUA Merauke Jayawijaya Jayapura Nabire Yapen Waropen Biak Namfor Paniai Puncak Jaya Mimika Boven Digoel Mappi Asmat Yahukimo Pegunungan Bintang Tolikara Sarmi Keerom Waropen Supiori Membramo Raya Nduga Lanny Jaya Mamberamo Tengah Yalimo Puncak Dogiyai Intan Jaya Deiyai Kota Jayapura Indonesia 2013 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 69,12 63,00 66,84 67,74 68,05 68,88 67,01 68,30 67,71 70,87 67,15 66,30 67,34 67,38 66,24 66,24 66,58 67,51 66,03 66,49 66,34 66,02 66,70 66,62 66,77 67,84 67,44 66,87 66,64 68,77 69,87 69,13 63,85 66,86 67,74 68,05 69,10 67,06 68,36 67,86 70,88 67,62 66,66 67,34 67,44 66,24 66,24 66,58 67,53 66,24 66,53 66,34 66,02 66,70 66,62 66,78 67,85 67,44 66,87 66,64 68,77 70,07 75,83 88,22 52,77 96,90 83,67 90,87 98,68 62,95 86,82 88,20 35,25 33,47 31,15 32,77 32,50 33,45 87,68 92,39 78,27 96,69 65,36 30,54 36,92 34,53 33,52 32,15 34,65 28,08 31,02 99,84 93,25 75,92 88,55 53,08 97,21 83,73 90,94 99,01 62,97 86,83 88,27 35,28 33,50 31,18 32,77 32,64 33,56 87,77 92,50 78,35 96,76 65,43 30,61 36,93 34,58 33,72 32,17 34,68 28,08 31,05 99,86 94,14 6,87 9,46 5,31 9,56 7,29 6,74 9,64 6,22 6,12 6,93 3,65 4,36 4,42 2,92 2,59 3,38 7,00 7,43 6,55 8,10 5,20 2,81 3,75 2,93 2,81 2,85 4,16 2,30 2,96 11,06 8,08 6,87 9,47 5,32 9,79 7,33 6,76 9,67 6,23 6,13 6,94 3,65 4,37 4,44 2,93 2,62 3,48 7,02 7,45 6,56 8,15 5,21 2,82 3,75 2,94 2,85 2,86 4,17 2,30 2,97 11,07 8,14 611,99 604,01 597,80 629,04 621,17 638,05 597,19 592,22 630,17 617,07 586,86 592,62 599,78 590,33 590,78 617,19 619,10 623,51 609,31 602,17 604,49 582,51 573,53 577,58 575,10 576,99 577,17 593,30 588,19 644,80 641,04 616,76 609,35 600,90 635,13 626,51 641,47 600,19 595,13 632,95 621,51 589,86 596,97 602,78 595,08 596,51 621,15 624,57 628,84 614,24 605,17 610,20 588,62 579,59 582,29 581,32 582,12 581,24 598,91 593,06 650,99 643,36 65,86 66,52 57,22 73,09 68,03 70,98 70,68 60,54 68,37 70,02 51,43 51,53 52,19 50,73 49,83 52,66 67,73 69,95 64,24 69,19 60,18 48,80 50,60 49,73 49,31 49,77 51,09 49,17 49,80 76,64 73,29 66,25 67,48 57,55 73,79 68,49 71,40 71,03 60,81 68,68 70,39 51,93 52,08 52,44 51,14 50,32 53,06 68,18 70,42 64,77 69,50 60,64 49,29 51,07 50,11 49,86 50,18 51,42 49,61 50,19 77,12 73,81 33 455 481 201 431 319 337 479 424 360 486 485 484 489 491 483 435 364 471 395 480 497 490 494 495 493 488 496 492 65 34 460 495 193 440 327 344 492 431 370 500 499 498 503 505 497 448 369 482 411 493 511 504 508 509 507 502 510 506 63 Pembangunan Manusia Gender Pembangunan ManusiaBerbasis Berbasis Gender 112112 2014 2014 2012 Lampiran IPG Provinsi Kabupaten/Kota Lampiran 2 IPG 2Provinsi dandan Kabupaten/Kota Kode Provinsi/Kabupaten (1) (2) 1100 1101 1102 1103 1104 1105 1106 1107 1108 1109 1110 1111 1112 1113 1114 1115 1116 1117 1118 1171 1172 1173 1174 1175 1200 1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1211 1212 1213 1214 1215 1216 1217 1218 1219 1220 1221 1222 1223 1224 1225 1271 1272 1273 1274 1275 1276 1277 1278 ACEH Simeulue Aceh Singkil Aceh Selatan Aceh Tenggara Aceh Timur Aceh Tengah Aceh Barat Aceh Besar Piddie Bireuen Aceh Utara Aceh Barat Daya Gayo Lues Aceh Tamiang Nagan Raya Aceh Jaya Bener Meriah Pidie Jaya Kota Banda Aceh Kota Sabang Kota Langsa Kota Lhokseumawe Kota Subulussalam SUMATERA UTARA Nias Mandailing Natal Tapanuli Selatan Tapanuli Tengah Tapanuli Utara Toba Samosir Labuhan Batu Asahan Simalungun Dairi Karo Deli Serdang Langkat Nias Selatan Humbang Hasundutan Pakpak Barat Samosir Serdang Bedegai Batu Bara Padang Lawas Utara Padang Lawas Labuhan Batu Selatan Labuhan Batu Utara Nias Utara Nias Barat Kota Sibolga Kota Tanjung Balai Kota Pematang Siantar Kota Tebing Tinggi Kota Medan Kota Binjai Kota Padang Sidempuan Kota Gunung Sitoli Angka Harapan Hidup (Tahun) L P Angka Melek Huruf (Persen) L P Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) L P Sumbangan Pendapatan (Persen) L P IPG 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 67,37 61,37 63,59 65,51 67,66 68,24 68,24 68,53 69,17 68,32 70,66 68,24 65,75 65,58 66,71 68,24 66,49 66,00 67,73 69,73 69,90 69,22 70,04 64,62 67,81 68,09 61,90 65,58 66,53 68,45 68,84 68,51 67,29 67,20 66,95 70,47 69,31 67,22 68,85 66,04 66,16 67,98 67,23 66,88 64,75 65,21 68,65 68,45 67,36 67,37 68,37 69,24 70,56 69,69 70,40 70,09 67,86 68,80 71,32 65,16 67,45 69,45 71,60 72,18 72,17 72,46 73,07 72,25 74,49 72,18 69,70 69,53 70,67 72,17 70,45 69,97 71,67 73,60 73,76 73,12 73,90 68,52 71,76 72,03 65,71 69,53 70,50 72,38 72,80 72,52 71,24 71,15 70,91 74,30 73,20 71,17 72,76 70,07 70,12 71,92 71,19 70,84 68,66 69,14 72,58 72,38 71,31 71,32 72,34 73,14 74,40 73,56 74,24 73,94 71,80 72,72 98,37 99,81 99,45 98,50 99,54 99,73 99,74 98,21 98,49 98,62 99,13 99,16 99,09 95,17 99,74 96,98 98,47 99,26 97,24 99,87 99,64 99,66 99,81 98,87 99,04 96,08 99,79 99,89 98,50 99,78 99,81 99,82 99,41 99,33 99,46 99,78 99,72 99,26 87,63 99,72 99,54 99,74 99,33 98,29 99,83 99,58 99,83 99,66 96,92 93,30 99,80 99,79 100,00 99,90 99,99 99,65 99,77 98,31 96,26 99,57 95,27 95,08 97,09 97,58 98,84 92,93 96,23 95,00 98,19 96,24 95,46 87,29 98,18 90,86 93,68 98,54 91,98 99,16 98,85 99,13 99,60 95,59 96,83 85,41 98,82 99,72 94,96 98,62 97,49 98,53 97,14 96,24 97,68 98,61 98,99 96,89 83,65 96,81 97,33 96,40 96,61 96,99 98,76 99,79 98,56 99,04 85,70 79,13 99,10 99,07 99,52 99,40 99,19 99,30 99,55 91,26 9,38 9,34 8,69 8,76 9,65 9,00 9,83 9,15 10,34 9,20 9,51 9,82 8,42 9,83 8,95 8,87 9,47 9,42 9,18 12,44 10,96 10,77 10,95 8,54 9,37 7,80 8,25 9,16 8,98 9,96 10,50 9,05 8,91 9,15 9,22 9,62 9,96 8,99 7,53 9,70 9,18 9,76 8,97 8,76 9,02 8,71 8,90 8,97 7,45 7,52 10,12 9,15 11,29 10,19 11,18 10,36 10,57 9,60 8,75 8,57 7,64 8,13 9,27 8,49 9,65 8,40 9,65 8,35 9,11 8,40 8,29 7,97 8,62 7,92 8,65 8,83 8,34 12,18 10,50 10,46 10,40 7,48 8,90 6,16 7,80 8,72 7,72 8,93 9,70 8,64 8,08 8,54 8,49 9,58 9,40 8,25 5,77 9,00 8,44 9,34 8,37 7,83 8,52 8,23 8,36 8,45 5,50 5,09 9,80 9,07 10,75 10,03 10,70 9,80 10,32 8,07 67,29 76,04 71,91 72,64 69,70 71,55 64,32 72,18 74,78 71,92 62,59 65,94 71,85 64,55 73,80 73,27 63,15 72,19 67,17 74,90 69,54 73,19 77,66 62,80 64,34 49,85 53,99 50,01 57,54 49,51 56,57 69,25 74,83 64,62 49,63 48,26 73,39 70,55 66,04 49,58 50,22 49,76 70,40 62,85 55,77 59,42 67,81 77,86 54,88 47,71 68,06 77,85 66,02 69,55 69,07 65,63 70,66 60,27 32,71 23,96 28,09 27,36 30,30 28,45 35,68 27,82 25,22 28,08 37,41 34,06 28,15 35,45 26,20 26,73 36,85 27,81 32,83 25,10 30,46 26,81 22,34 37,20 35,66 50,15 46,01 49,99 42,46 50,49 43,43 30,75 25,17 35,38 50,37 51,74 26,61 29,45 33,96 50,42 49,78 50,24 29,60 37,15 44,23 40,58 32,19 22,14 45,12 52,29 31,94 22,15 33,98 30,45 30,93 34,37 29,34 39,73 66,35 57,59 60,63 59,97 64,59 62,40 70,26 62,46 63,14 62,11 69,98 67,27 61,63 64,49 61,22 60,81 67,98 62,50 65,91 66,86 69,39 63,95 61,54 67,10 70,76 69,36 70,57 74,25 70,84 75,18 75,92 68,17 61,70 69,38 73,34 75,93 65,26 65,49 62,85 72,35 71,89 74,45 65,70 69,77 72,36 70,90 68,87 59,43 67,64 67,11 68,90 59,85 72,15 68,92 70,10 72,18 66,38 69,37 67,22 58,55 61,26 60,81 65,41 63,27 71,18 63,40 63,83 63,02 70,47 68,04 62,57 65,41 61,68 61,84 68,64 63,47 66,79 67,73 70,18 64,52 62,51 67,86 71,16 69,83 71,01 74,79 71,40 75,79 76,41 68,73 62,23 70,06 73,80 76,47 66,07 66,01 63,47 72,81 72,47 74,73 66,15 70,25 72,85 71,35 69,66 60,59 68,52 67,75 69,56 60,60 72,64 69,76 70,82 72,67 66,92 70,40 Pembangunan ManusiaBerbasis Berbasis Gender Pembangunan Manusia Gender 2014 2014 113113 Lampiran22IPG IPG Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode Provinsi/Kabupaten (1) (2) 1300 1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309 1310 1311 1312 1371 1372 1373 1374 1375 1376 1377 1400 1401 1402 1403 1404 1405 1406 1407 1408 1409 1410 1471 1473 1500 1501 1502 1503 1504 1505 1506 1507 1508 1509 1571 1572 SUMATERA BARAT Kepulauan Mentawai Pesisir Selatan Solok Sawah Lunto/Sijunjung Tanah Datar Padang Pariaman Agam Limapuluh Koto Pasaman Solok Selatan Dharmas Raya Pasaman Barat Kota Padang Kota Solok Kota Sawah Lunto Kota Padang Panjang Kota Bukit Tinggi Kota Payakumbuh Kota Pariaman RIAU Kuantan Sengingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kepulauan Meranti Kota Pekan Baru Kota Dumai JAMBI Kerinci Merangin Sarolangun Batanghari Muara Jambi Tanjung Jabung Timur Tanjung Jabung Barat Tebo Bungo Kota Jambi Kota Sungai Penuh Angka Harapan Hidup (Tahun) L P Angka Melek Huruf (Persen) L P Sumbangan Pendapatan (Persen) L P IPG 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 68,06 66,68 65,88 65,31 65,60 69,76 67,41 67,40 67,16 66,13 62,96 64,55 63,78 69,44 68,03 70,13 70,10 69,90 68,95 67,50 69,74 66,57 67,00 69,97 67,14 70,09 66,88 65,34 68,59 65,38 66,97 69,96 70,31 67,88 69,19 67,12 67,82 67,77 67,46 69,23 68,27 67,44 65,91 68,12 69,18 72,00 70,64 69,84 69,24 69,55 73,63 71,35 71,35 71,11 70,09 66,80 68,45 67,64 73,32 71,96 73,98 73,95 73,77 72,86 71,45 73,61 70,53 70,95 73,83 71,09 73,94 70,84 69,28 72,52 69,32 70,92 73,82 74,15 71,82 73,09 71,07 71,76 71,71 71,40 73,12 72,20 71,38 69,88 72,06 73,08 98,51 96,44 98,29 98,18 96,92 98,29 97,47 99,02 99,10 99,41 99,12 98,58 98,81 99,90 100,00 99,01 99,79 99,97 99,73 99,48 99,19 99,14 99,11 99,42 99,09 99,49 99,50 99,54 99,23 98,94 92,92 99,93 99,86 98,33 98,91 99,47 98,58 99,47 99,15 96,43 99,06 98,91 98,69 99,83 99,09 96,51 90,96 96,51 96,33 92,02 96,81 93,19 97,84 97,18 97,70 96,95 96,02 96,56 99,28 98,92 98,28 99,14 99,77 99,25 98,33 97,91 96,88 97,33 98,78 97,21 97,25 98,29 97,19 97,49 97,36 89,39 99,80 99,18 95,32 94,37 94,93 93,48 96,75 96,89 90,17 97,41 95,53 95,40 98,32 97,26 8,71 7,62 8,44 8,07 7,74 8,46 7,77 8,67 8,13 8,10 8,12 8,46 8,08 11,04 10,38 9,78 10,77 10,59 9,88 10,11 8,99 8,44 8,41 8,01 8,69 9,41 9,22 8,32 9,81 8,07 7,71 11,76 9,96 8,65 8,88 8,28 8,05 8,52 8,50 6,85 8,08 8,26 8,84 11,16 10,09 8,57 6,50 8,20 7,75 7,47 8,20 7,30 8,51 7,87 7,83 8,23 8,25 7,62 10,86 11,00 9,17 10,46 10,56 10,00 9,80 8,55 7,89 7,87 7,04 7,78 8,88 8,71 7,65 9,05 7,74 7,10 11,16 9,52 7,98 7,90 7,42 7,22 7,49 7,90 6,19 7,41 7,52 7,86 10,35 9,45 64,23 70,48 66,10 61,85 72,96 67,36 69,11 61,03 73,63 62,92 65,61 73,89 63,94 66,75 65,19 73,64 53,93 62,00 63,57 70,24 72,96 64,65 72,29 71,71 72,31 80,91 77,55 74,86 79,73 78,55 73,88 73,05 77,62 71,99 58,96 59,10 70,68 65,90 65,47 78,86 74,25 73,48 78,74 73,08 67,42 35,77 29,52 33,90 38,15 27,04 32,64 30,89 38,97 26,37 37,08 34,39 26,11 36,06 33,25 34,81 26,36 46,07 38,00 36,43 29,76 27,04 35,35 27,71 28,29 27,69 19,09 22,45 25,14 20,27 21,45 26,12 26,95 22,38 28,01 41,04 40,90 29,32 34,10 34,53 21,14 25,75 26,52 21,26 26,92 32,58 70,11 62,48 66,56 68,46 60,85 67,86 64,39 70,68 60,62 69,51 64,80 59,96 66,69 72,36 71,30 64,23 77,53 74,93 72,52 66,06 66,76 70,09 65,65 66,87 65,41 59,05 61,06 62,15 59,39 57,60 60,58 68,35 63,91 64,45 72,70 71,18 65,40 69,01 69,69 56,81 63,17 63,09 57,14 66,27 70,58 70,57 62,97 67,43 69,00 61,40 68,30 65,06 71,42 61,13 70,24 65,56 60,74 67,28 72,86 71,83 64,75 78,07 75,27 72,90 66,57 67,50 70,83 66,08 67,56 65,89 59,70 61,62 62,62 59,84 58,11 61,42 69,16 64,71 65,52 73,39 71,87 66,22 69,83 70,22 57,56 63,99 63,97 58,06 67,07 71,48 PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 114 114 2014 2014 Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) L P Lampiran 2 IPG Provinsidan danKabupaten/Kota Kabupaten/Kota Lampiran 2 IPG Provinsi Kode Provinsi/Kabupaten (1) (2) 1600 1601 1602 1603 1604 1605 1606 1607 1608 1609 1610 1611 1612 1613 1671 1672 1673 1674 1700 1701 1702 1703 1704 1705 1706 1707 1708 1709 1771 1800 1801 1802 1803 1804 1805 1806 1807 1808 1809 1810 1811 1812 1813 1871 1872 1900 1901 1902 1903 1904 1905 1906 1971 SUMATERA SELATAN Ogan Komering Ulu Ogan Komering Ilir Muara Enim (Liot) Lahat Musi Rawas Musi Banyuasin Banyuasin Ogan Komering Ulu Selatan Ogan Komering Ulu Timur Ogan Ilir Empat Lawang Penukal Abab Lematang Ilir Musi Rawas Utara Kota Palembang Kota Prabumulih Kota Pagar Alam Kota Lubuk Linggau BENGKULU Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Kaur Seluma Mukomuko Lebong Kepahiang Bengkulu Tengah Kota Bengkulu LAMPUNG Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu Mesuji Tulang Bawang Barat Pesisir Barat Kota Bandar Lampung Kota Metro KEP. BANGKA BELITUNG Bangka Belitung Bangka Barat Bangka Tengah Bangka Selatan Belitung Timur Kota Pangkal Pinang Angka Harapan Hidup (Tahun) L P Angka Melek Huruf (Persen) L P Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) L P Sumbangan Pendapatan (Persen) L P IPG 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 68,07 67,67 66,48 66,07 66,96 63,57 68,42 65,80 67,56 66,53 64,89 63,89 N/A N/A 69,67 70,83 68,68 64,05 68,47 65,73 65,99 67,94 65,89 64,26 66,13 65,46 62,96 68,32 68,84 68,06 65,77 68,19 67,02 68,72 67,69 66,45 67,93 67,43 66,67 66,73 66,46 66,74 N/A 69,68 71,02 67,61 66,22 67,53 66,28 66,35 66,29 67,47 68,93 72,01 71,61 70,44 70,04 70,91 67,43 72,35 69,76 71,50 70,49 68,80 67,76 69,26 65,67 73,55 74,65 72,61 67,93 72,40 69,69 69,96 71,88 69,86 68,15 70,10 69,41 66,79 72,27 72,76 72,00 69,73 72,12 70,97 72,64 71,63 70,41 71,87 71,37 70,63 70,69 70,43 70,70 65,83 73,56 74,83 71,56 70,19 71,47 70,24 70,31 70,25 71,42 72,85 98,60 99,59 98,29 99,92 99,34 99,27 99,27 98,24 99,10 97,75 99,43 98,97 N/A N/A 99,87 99,72 99,70 99,68 98,55 98,23 98,66 98,78 99,18 98,02 97,41 98,76 98,88 98,25 99,88 97,89 98,51 97,88 97,39 97,58 97,20 98,17 97,81 97,74 98,93 98,77 96,94 97,90 N/A 99,53 99,56 98,80 98,76 99,03 97,04 98,90 95,84 99,24 99,95 96,60 98,12 94,53 98,14 96,95 96,31 98,69 95,84 97,88 94,15 97,02 97,88 92,83 95,11 98,82 97,78 97,17 97,84 94,48 95,42 93,89 94,59 96,02 92,76 92,12 94,58 94,56 87,47 99,01 93,84 95,85 94,23 91,00 92,67 92,49 95,24 92,44 94,36 95,22 93,52 91,74 92,70 93,85 98,02 97,94 94,94 95,23 96,18 91,46 96,27 93,76 96,77 97,81 8,31 9,03 7,28 8,32 8,59 7,30 7,99 7,70 7,96 7,66 8,02 7,98 N/A N/A 10,92 9,84 9,06 9,61 8,90 9,33 8,59 8,44 8,71 8,07 8,08 8,32 8,35 7,74 11,40 8,17 7,62 7,66 7,96 8,03 7,93 8,46 7,64 7,61 7,82 8,85 6,86 7,71 N/A 10,52 10,26 8,05 8,53 8,44 7,25 7,83 6,85 8,05 10,42 7,77 7,99 6,52 7,45 8,06 6,73 7,40 6,86 7,40 7,18 7,31 7,35 6,51 5,89 10,09 8,89 8,92 9,23 8,23 8,78 7,83 7,75 7,83 7,32 7,35 7,58 7,77 6,86 11,14 7,59 7,08 7,09 7,29 7,48 7,36 7,80 7,06 7,11 7,30 8,40 6,13 7,27 7,46 10,10 9,86 7,47 7,65 7,83 6,63 6,90 6,38 7,57 9,46 66,09 76,49 75,81 63,42 62,52 75,29 65,48 71,64 76,45 70,41 73,17 65,96 N/A N/A 71,32 76,97 78,59 73,05 66,19 58,87 76,36 62,01 63,63 66,95 67,73 62,20 64,76 60,23 68,36 71,64 68,10 72,29 71,49 69,07 70,51 66,12 68,66 74,23 72,00 81,10 72,76 69,07 N/A 68,97 66,34 75,85 76,30 78,57 74,16 78,92 80,39 75,29 72,62 33,91 23,51 24,19 36,58 37,48 24,71 34,52 28,36 23,55 29,59 26,83 34,04 32,49 25,22 28,68 23,03 21,41 26,95 33,81 41,13 23,64 37,99 36,37 33,05 32,27 37,80 35,24 39,77 31,64 28,36 31,90 27,71 28,51 30,93 29,49 33,88 31,34 25,77 28,00 18,90 27,24 30,93 33,01 31,03 33,66 24,15 23,70 21,43 25,84 21,08 19,61 24,71 27,38 68,88 60,86 59,00 67,90 69,37 56,64 68,72 62,41 60,67 63,39 59,79 65,29 N/A N/A 68,05 61,40 59,17 60,88 68,92 71,47 58,76 70,36 68,17 62,96 66,30 68,36 65,42 67,61 71,37 63,96 65,45 63,88 62,49 65,41 63,90 66,57 64,67 61,33 62,46 54,70 60,04 63,55 N/A 69,63 71,72 61,38 60,75 58,87 60,72 57,43 51,75 61,75 66,72 69,53 61,53 59,59 68,50 69,94 57,57 69,52 62,92 61,24 63,99 60,56 65,66 64,92 57,43 68,74 62,00 59,70 61,58 69,69 72,02 59,56 71,48 68,76 63,73 66,77 68,96 65,99 68,16 71,91 64,61 66,01 64,51 63,14 65,97 64,70 67,13 65,31 61,85 63,04 55,32 60,72 64,23 63,67 70,23 72,14 62,38 61,65 59,80 61,32 58,13 52,83 62,36 67,56 PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 2014 2014115 115 Lampiran22IPG IPG Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode Provinsi/Kabupaten (1) (2) 2100 2101 2102 2103 2104 2105 2171 2172 3100 3101 3171 3172 3173 3174 3175 3200 3201 3202 3203 3204 3205 3206 3207 3208 3209 3210 3211 3212 3213 3214 3215 3216 3217 3218 3271 3272 3273 3274 3275 3276 3277 3278 3279 KEPULAUAN RIAU Karimun Bintan Natuna Lingga Kepulauan Anambas Kota Batam Kota Tanjung Pinang DKI JAKARTA Kep. Seribu Kota Jakarta Selatan Kota Jakarta Timur Kota Jakarta Pusat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Utara JAWA BARAT Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar Angka Harapan Hidup (Tahun) L P Angka Melek Huruf (Persen) L P Sumbangan Pendapatan (Persen) L P IPG 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 67,94 68,08 67,88 66,53 68,45 65,76 68,97 67,76 71,62 68,83 72,04 71,82 70,60 71,96 71,17 67,07 68,17 65,86 64,79 67,34 64,50 66,76 65,70 66,06 64,05 65,36 66,08 65,70 67,86 65,71 65,76 68,42 67,19 N/A 67,22 68,33 68,10 67,01 68,13 71,71 67,79 68,78 64,88 71,92 72,02 71,83 70,50 72,38 69,72 72,91 71,72 75,39 72,74 75,77 75,58 74,43 75,70 74,97 71,02 72,11 69,82 68,70 71,29 68,40 70,72 69,65 70,03 67,93 69,29 70,05 69,66 71,80 69,66 69,72 72,36 71,14 69,07 71,17 72,27 72,04 70,96 72,07 75,47 71,73 72,70 68,79 99,03 98,47 98,09 99,21 94,70 95,02 99,84 99,26 99,69 99,67 99,99 99,98 99,99 99,76 99,92 98,39 98,66 99,33 99,30 99,84 99,49 99,68 99,91 98,48 96,54 98,69 98,90 92,89 95,56 98,72 96,91 97,13 99,67 N/A 99,48 99,97 99,98 99,74 99,85 99,88 99,99 99,91 99,87 97,16 96,18 97,30 95,97 88,61 88,98 99,01 98,20 98,90 97,19 98,97 99,34 99,31 98,28 99,02 95,30 94,76 97,27 97,57 98,53 98,57 98,45 97,61 94,61 89,77 94,02 97,59 79,04 88,62 96,06 90,88 92,91 98,91 98,17 98,51 99,40 99,66 98,00 98,39 98,54 99,76 99,72 98,14 10,10 8,59 9,04 8,60 7,88 7,07 11,16 10,35 11,25 8,63 11,59 11,42 11,42 11,23 11,10 8,45 8,22 7,36 7,18 9,02 7,63 7,72 8,00 7,87 7,41 7,77 8,29 6,98 7,62 8,27 8,17 9,30 8,46 N/A 10,95 9,90 10,89 11,02 11,34 11,90 11,18 9,34 8,69 9,78 7,85 8,79 7,82 6,76 6,31 10,85 10,01 10,16 8,00 10,57 10,66 10,32 9,75 9,76 7,69 7,49 6,57 6,53 8,21 7,09 7,03 7,54 7,26 6,52 6,90 7,83 5,53 6,39 7,21 6,92 8,37 7,82 7,36 9,38 9,33 10,35 9,50 10,34 10,55 10,37 8,61 7,83 73,58 75,66 77,89 77,29 78,26 74,11 72,44 75,02 63,28 76,48 65,37 66,84 62,83 66,30 64,89 71,95 73,86 73,69 80,59 67,67 69,93 73,96 64,49 72,45 74,51 75,24 66,29 80,08 71,15 72,29 73,34 76,60 67,17 N/A 71,28 74,25 67,79 69,44 72,60 68,48 70,81 68,25 74,29 26,42 24,34 22,11 22,71 21,74 25,89 27,56 24,98 36,72 23,52 34,63 33,16 37,17 33,70 35,11 28,05 26,14 26,31 19,41 32,33 30,07 26,04 35,51 27,55 25,49 24,76 33,71 19,92 28,85 27,71 26,66 23,40 32,83 31,28 28,72 25,75 32,21 30,56 27,40 31,52 29,19 31,75 25,71 65,61 61,74 60,90 58,30 57,00 59,38 68,92 63,73 74,66 58,80 75,27 74,33 75,59 74,02 73,87 63,68 62,53 60,60 52,99 68,89 63,90 60,97 66,65 61,67 58,17 58,14 67,47 51,24 62,82 62,87 61,08 60,51 68,49 N/A 67,87 64,19 70,64 68,21 66,98 72,94 67,92 68,54 59,78 66,27 62,62 61,64 59,36 57,57 60,26 69,41 64,36 74,98 59,36 75,67 74,64 75,98 74,45 74,19 64,61 63,47 61,57 53,71 69,44 64,76 61,72 67,36 62,48 59,17 59,25 68,15 52,43 63,34 63,56 61,95 61,57 69,14 67,27 68,38 65,07 71,25 69,11 67,79 73,63 68,56 69,29 61,00 PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 116 116 2014 2014 Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) L P Lampiran 2 IPG Provinsidan danKabupaten/Kota Kabupaten/Kota Lampiran 2 IPG Provinsi Kode Provinsi/Kabupaten (1) (2) 3300 3301 3302 3303 3304 3305 3306 3307 3308 3309 3310 3311 3312 3313 3314 3315 3316 3317 3318 3319 3320 3321 3322 3323 3324 3325 3326 3327 3328 3329 3371 3372 3373 3374 3375 3376 3400 3401 3402 3403 3404 3471 JAWA TENGAH Cilacap Banyumas Purbalingga Banjarnegara Kebumen Purworejo Wonosobo Magelang Boyolali Klaten Sukoharjo Wonogiri Karanganyar Sragen Grobogan Blora Rembang Pati Kudus Jepara Demak Semarang Temanggung Kendal Batang Pekalongan Pemalang Tegal Brebes Kota Magelang Kota Surakarta Kota Salatiga Kota Semarang Kota Pekalongan Kota Tegal D I YOGYAKARTA Kulon Progo Bantul Gunung Kidul Sleman Kota Yogyakarta Angka Harapan Hidup (Tahun) L P Angka Melek Huruf (Persen) L P Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) L P Sumbangan Pendapatan (Persen) L P IPG 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 70,22 69,63 68,21 69,07 67,53 67,70 69,44 68,55 68,61 68,69 70,18 68,62 70,86 70,59 71,09 68,43 70,04 68,62 71,09 67,80 69,22 69,96 70,94 70,91 67,38 68,96 67,94 66,48 67,55 66,31 68,72 70,78 69,45 70,46 68,81 67,38 71,69 73,41 69,63 69,36 73,81 71,78 74,07 73,51 72,15 72,98 71,48 71,64 73,33 72,48 72,54 72,61 74,03 72,55 74,68 74,42 74,89 72,36 73,90 72,55 74,89 71,75 73,12 73,82 74,76 74,72 71,33 72,87 71,88 70,44 71,50 70,28 72,64 74,60 73,34 74,30 72,73 71,33 75,45 77,04 73,50 73,25 77,41 75,53 95,58 95,58 97,95 95,82 94,59 95,26 97,30 96,67 95,97 94,30 96,29 96,16 93,54 94,79 90,67 95,79 92,72 95,88 94,81 97,75 97,07 96,92 98,18 97,98 95,16 95,59 95,67 93,81 95,72 92,78 99,71 99,27 99,52 99,35 98,68 98,66 96,78 97,71 96,53 92,27 98,62 99,98 88,01 88,45 92,73 91,83 87,80 88,86 89,96 89,92 89,22 83,08 86,26 87,33 77,16 84,49 80,93 87,98 81,08 89,14 84,79 91,14 92,03 89,52 91,96 94,54 87,02 89,06 91,28 85,57 88,35 84,35 97,05 96,69 94,72 96,52 95,46 92,32 89,11 89,95 89,18 79,74 92,02 97,03 7,86 7,53 8,22 7,41 6,67 7,50 8,60 6,84 8,19 8,18 9,13 9,36 7,51 8,90 8,44 7,45 7,00 7,78 7,91 8,95 7,96 8,18 8,70 7,68 7,64 7,25 7,25 6,94 7,21 6,94 10,93 11,11 10,53 11,13 9,24 8,78 9,82 9,16 9,64 7,85 11,20 12,11 7,03 6,59 7,39 7,01 6,24 6,52 7,48 6,32 7,22 6,81 7,66 8,30 5,96 7,78 6,89 6,43 6,14 6,84 6,61 7,97 7,53 7,03 7,81 6,91 6,77 6,23 6,59 6,25 6,21 5,55 10,07 10,17 9,62 9,98 8,35 7,82 8,86 8,07 8,86 6,34 10,15 11,32 67,01 75,26 70,45 71,02 72,08 76,33 67,88 77,03 63,07 60,25 63,08 59,90 62,77 63,09 64,28 76,65 66,12 68,86 69,86 59,44 77,24 62,01 54,66 59,28 66,82 73,52 75,37 66,63 73,03 76,49 59,78 57,28 58,53 64,46 72,88 71,64 60,13 67,68 61,03 61,95 62,84 56,66 32,99 24,74 29,55 28,98 27,92 23,67 32,12 22,97 36,93 39,75 36,92 40,10 37,23 36,91 35,72 23,35 33,88 31,14 30,14 40,56 22,76 37,99 45,34 40,72 33,18 26,48 24,63 33,37 26,97 23,51 40,22 42,72 41,47 35,54 27,12 28,36 39,87 32,32 38,97 38,05 37,16 43,34 66,80 59,67 65,02 63,43 60,93 57,71 66,16 57,22 69,41 68,84 70,18 71,81 67,79 70,16 67,23 56,98 65,52 65,38 64,50 71,33 58,52 70,01 74,09 72,67 65,95 60,27 58,75 64,23 60,72 55,55 74,57 76,76 75,05 72,98 64,48 64,44 74,11 68,41 72,69 66,62 75,76 78,71 67,97 60,69 65,60 64,20 61,94 58,36 67,25 58,29 70,00 69,30 71,00 72,53 68,78 71,13 67,99 57,90 66,49 66,22 65,49 71,78 59,36 70,55 74,80 73,30 66,81 61,36 60,01 64,95 61,53 56,34 75,52 77,61 75,56 73,74 65,35 65,10 74,75 69,42 73,35 67,29 76,45 79,04 PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 2014 2014117 117 Lampiran22IPG IPG Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode Provinsi/Kabupaten (1) (2) 3500 3501 3502 3503 3504 3505 3506 3507 3508 3509 3510 3511 3512 3513 3514 3515 3516 3517 3518 3519 3520 3521 3522 3523 3524 3525 3526 3527 3528 3529 3571 3572 3573 3574 3575 3576 3577 3578 3579 3600 3601 3602 3603 3604 3671 3672 3673 3674 JAWA TIMUR Pacitan Ponorogo Trenggalek Tulungagung Blitar Kediri Malang Lumajang Jember Banyuwangi Bondowoso Situbondo Probolinggo Pasuruan Sidoarjo Mojokerto Jombang Nganjuk Madiun Magetan Ngawi Bojonegoro Tuban Lamongan Gresik Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Kota Kediri Kota Blitar Kota Malang Kota Probolinggo Kota Pasuruan Kota Mojokerto Kota Madiun Kota Surabaya Kota Batu BANTEN Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kota Tangerang Kota Cilegon Kota Serang Kota Tangerang Selatan Angka Harapan Hidup (Tahun) L P Angka Melek Huruf (Persen) L P Sumbangan Pendapatan (Persen) L P IPG 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 68,35 70,20 68,83 70,35 70,04 69,81 68,63 67,67 65,91 61,69 66,54 61,99 61,99 60,18 62,84 69,43 69,12 68,62 67,79 67,65 69,97 68,96 65,77 66,67 66,94 69,57 62,06 62,56 63,21 63,51 69,36 71,04 69,13 69,15 64,74 70,51 69,90 70,14 68,29 63,72 62,39 61,67 64,33 62,43 66,52 66,93 64,64 67,13 72,28 74,05 72,75 74,19 73,89 73,68 72,55 71,61 69,88 65,48 70,50 65,80 65,80 63,91 66,67 73,32 73,02 72,55 71,73 71,59 73,83 72,87 69,73 70,63 70,90 73,45 65,87 66,38 67,06 67,36 73,25 74,85 73,03 73,06 68,65 74,34 73,77 74,00 72,23 67,58 66,21 65,46 68,22 66,25 70,48 70,89 68,54 71,08 94,67 97,51 94,80 96,94 97,92 96,37 97,07 95,65 90,33 91,88 96,98 89,70 87,33 89,55 97,37 99,21 98,13 98,09 96,34 93,53 97,01 91,87 91,12 91,19 94,96 98,27 88,70 81,39 90,20 87,35 99,74 98,89 99,41 96,61 99,02 99,62 99,95 99,97 98,89 99,06 98,24 97,77 98,58 98,04 99,36 99,57 99,35 99,55 86,52 88,95 86,02 89,97 92,24 90,57 90,22 86,78 82,86 81,05 87,62 74,56 73,90 77,16 88,52 97,60 92,93 91,97 88,37 85,00 89,89 83,52 81,53 81,28 85,40 94,58 75,99 63,90 81,93 71,44 96,91 96,62 97,35 90,70 95,06 96,40 96,84 96,77 96,94 95,22 94,85 94,63 94,24 94,57 97,61 98,16 96,34 97,61 8,04 7,41 7,92 7,92 8,40 7,81 8,28 7,48 7,02 7,55 7,95 6,68 6,89 7,06 7,45 10,70 8,54 8,41 8,00 8,12 8,44 7,49 7,27 7,36 8,28 9,38 6,36 5,32 7,47 6,66 10,58 10,30 11,21 9,32 9,72 10,57 11,44 10,94 8,98 9,15 7,49 6,94 9,42 8,08 11,14 10,30 9,03 11,54 7,04 6,56 7,08 6,93 7,68 7,04 7,41 6,68 6,16 5,71 6,55 5,16 5,35 5,62 6,27 9,86 7,90 7,70 7,13 6,92 7,28 6,55 6,22 6,47 7,34 8,57 5,24 3,67 5,87 4,82 9,66 9,77 10,62 8,29 8,63 9,69 10,50 9,64 8,71 8,17 6,62 5,97 8,54 6,98 9,55 9,66 8,28 10,56 65,83 61,66 65,98 64,12 62,72 60,14 69,99 63,88 77,19 69,79 69,61 62,85 72,60 75,48 63,99 71,27 64,78 73,44 76,03 71,08 63,41 69,38 75,06 70,93 67,64 68,73 66,70 71,02 67,68 63,98 65,70 63,93 65,89 69,61 69,57 64,06 61,89 65,32 70,57 70,25 70,52 70,14 72,55 74,98 69,23 79,93 73,26 75,49 34,17 38,34 34,02 35,88 37,28 39,86 30,01 36,12 22,81 30,21 30,39 37,15 27,40 24,52 36,01 28,73 35,22 26,56 23,97 28,92 36,59 30,62 24,94 29,07 32,36 31,27 33,30 28,98 32,32 36,02 34,30 36,07 34,11 30,39 30,43 35,94 38,11 34,68 29,43 29,75 29,48 29,86 27,45 25,02 30,77 20,07 26,74 24,51 66,56 69,23 66,32 69,59 70,05 72,03 64,72 67,53 53,24 57,20 62,79 60,31 53,36 50,04 64,51 68,01 69,90 62,23 58,05 61,13 69,28 61,59 54,92 59,82 63,61 68,04 57,76 51,67 59,33 60,38 71,65 73,54 72,24 66,40 65,62 73,00 73,13 72,46 66,56 63,93 61,65 61,31 62,97 57,83 68,90 58,80 62,34 63,70 67,85 70,14 67,50 70,17 70,80 72,88 65,53 68,35 53,90 58,43 63,82 61,18 54,64 51,61 65,56 69,09 70,81 63,25 58,92 61,95 70,21 62,78 55,81 60,83 64,69 68,82 58,76 52,96 60,39 61,13 72,49 74,46 72,99 67,55 66,41 74,03 74,62 73,70 67,53 64,60 62,01 61,73 63,53 58,55 69,38 59,32 63,37 64,32 PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 118 118 2014 2014 Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) L P Lampiran 2 IPG Provinsidan dan Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Lampiran 2 IPG Provinsi Kode Provinsi/Kabupaten (1) (2) 5100 5101 5102 5103 5104 5105 5106 5107 5108 5171 5200 5201 5202 5203 5204 5205 5206 5207 5208 5271 5272 5300 5301 5302 5303 5304 5305 5306 5307 5308 5309 5310 5311 5312 5313 5314 5315 5316 5317 5318 5319 5320 5321 5371 BALI Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Buleleng Kota Denpasar NUSA TENGGARA BARAT Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima NUSA TENGGARA TIMUR Sumba Barat Sumba Timur Kupang Timor Tengah Selatan Timor Tengah Utara Belu Alor Lembata Flores Timur Sikka Ende Ngada Manggarai Rote Nda Manggarai Barat Sumba Barat Daya Sumba Tengah Nageko Manggarai Timur Sabu Raijua Malaka Kota Kupang Angka Harapan Hidup (Tahun) L P Angka Melek Huruf (Persen) L P Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) L P Sumbangan Pendapatan (Persen) L P IPG 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 69,10 70,33 73,03 70,26 70,59 67,49 70,20 66,28 67,97 71,52 61,27 60,20 60,51 60,22 59,52 59,77 62,00 60,21 59,80 66,08 61,67 66,01 63,76 60,40 63,95 65,24 67,16 64,74 65,63 64,87 66,76 67,63 63,33 65,43 65,71 66,70 64,83 62,24 61,19 61,93 66,15 65,97 N/A 71,52 73,01 74,18 76,69 74,11 74,42 71,44 74,05 70,25 71,91 75,29 65,05 63,94 64,26 63,95 63,23 63,48 65,80 63,94 63,52 70,05 65,46 69,98 67,63 64,15 67,82 69,17 71,11 68,65 69,59 68,79 70,72 71,57 67,18 69,37 69,66 70,66 68,74 66,05 64,97 65,74 70,11 69,94 68,77 75,29 96,00 96,70 97,27 97,31 95,83 92,35 92,71 89,18 96,86 99,67 89,51 84,82 84,32 89,69 94,33 91,76 93,29 96,00 82,59 97,10 97,82 92,03 86,58 89,42 91,50 90,16 90,22 86,92 98,00 97,59 96,50 92,91 97,25 98,34 95,24 89,86 97,87 81,88 80,89 97,55 96,61 86,94 N/A 99,19 86,05 88,89 86,32 88,72 85,03 76,81 80,98 69,23 84,39 96,37 81,33 74,06 71,62 83,38 89,71 86,37 86,18 90,31 71,02 90,71 94,10 88,74 79,18 85,05 87,73 80,95 88,24 84,22 93,36 91,17 89,70 90,84 93,15 95,52 91,33 90,55 92,98 73,68 75,54 95,36 92,98 77,72 80,65 98,08 9,35 8,76 9,14 10,55 9,72 8,30 7,37 6,98 8,45 11,46 7,82 6,82 7,03 7,58 8,18 8,63 7,94 8,53 6,38 10,38 10,60 7,37 6,80 6,66 7,59 6,94 6,97 6,92 8,07 7,85 7,64 6,77 8,08 7,86 7,31 7,04 7,19 6,40 5,69 7,61 6,77 5,54 N/A 11,61 7,89 7,11 7,72 8,97 8,23 6,67 5,95 5,16 6,62 10,69 6,68 5,59 5,61 6,41 7,40 7,78 7,44 7,61 5,14 9,04 9,85 6,99 6,49 6,44 7,19 6,35 6,90 6,61 7,24 7,01 6,64 6,86 7,49 7,63 6,62 6,67 6,55 6,05 5,36 7,26 6,36 5,91 6,09 10,91 64,42 61,55 65,38 64,08 64,23 56,10 64,06 58,75 61,83 59,30 69,30 68,67 66,44 57,38 63,77 67,13 74,52 80,95 74,29 67,81 63,45 58,77 67,55 58,88 66,27 72,72 63,14 63,39 58,83 55,17 57,29 65,43 47,15 55,18 54,88 65,35 61,45 58,66 53,43 51,92 66,27 65,52 N/A 63,69 35,58 38,45 34,62 35,92 35,77 43,90 35,94 41,25 38,17 40,70 30,70 31,33 33,56 42,62 36,23 32,87 25,48 19,05 25,71 32,19 36,55 41,23 32,45 41,12 33,73 27,28 36,86 36,61 41,17 44,83 42,71 34,57 52,85 44,82 45,12 34,65 38,55 41,34 46,57 48,08 33,73 34,48 48,09 36,31 69,02 70,44 70,35 71,66 70,36 70,11 67,40 65,90 68,29 77,01 57,58 55,04 55,52 62,05 63,59 61,71 54,58 49,00 48,66 66,61 65,78 65,99 59,89 61,92 62,37 56,04 64,68 61,45 66,83 66,92 67,21 62,46 67,72 69,38 67,20 63,00 64,14 61,38 61,15 66,80 61,60 53,38 N/A 74,73 69,84 71,27 70,99 72,51 71,21 70,90 68,50 66,93 69,30 77,82 59,07 56,08 56,67 63,30 64,63 62,67 55,83 50,14 49,76 67,64 66,54 66,98 60,61 62,62 62,85 56,57 65,42 62,50 67,52 67,68 68,42 63,04 68,40 69,96 67,90 63,77 65,08 62,36 62,19 67,51 62,58 55,15 56,72 75,32 PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 119 119 2014 2014 Lampiran 2 IPG dandan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran IPGProvinsi Provinsi Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode Provinsi/Kabupaten (1) (2) 6100 6101 6102 6103 6104 6105 6106 6107 6108 6109 6110 6111 6112 6171 6172 6200 6201 6202 6203 6204 6205 6206 6207 6208 6209 6210 6211 6212 6213 6271 6300 6301 6302 6303 6304 6305 6306 6307 6308 6309 6310 6311 6371 6372 6400 6401 6402 6403 6404 6405 6409 6411 6471 6472 6474 KALIMANTAN BARAT Sambas Bengkayang Landak Pontianak Sanggau Ketapang Sintang Kapuas Hulu Sekadau Melawai Kayong Utara Kubu Raya Kota Pontianak Kota Singkawang KALIMANTAN TENGAH Kotawaringin Barat Kotawaringin Timur Kapuas Barito Selatan Barito Utara Sukamara Lamandau Seruyan Katingan Pulang Pisau Gunung Mas Barito Timur Murung Raya Kota Palangka Raya KALIMANTAN SELATAN Tanah Laut Kota Baru Banjar Barito Kuala Tapin Hulu Sungai Selatan Hulu Sungai Tengah Hulu Sungai Utara Tabalong Tanah Bumbu Balangan Kota Banjarmasin Kota Banjar Baru KALIMANTAN TIMUR Pasir Kutai Barat Kutai Kutai Timur Berau Penajam Paser Utara Mahakam Ulu Kota Balikpapan Kota Samarinda Kota Bontang Angka Harapan Hidup (Tahun) L P Angka Melek Huruf (Persen) L P Sumbangan Pendapatan (Persen) L P IPG 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 65,38 60,38 67,58 64,34 65,63 67,36 66,33 67,00 65,15 65,68 66,25 64,30 64,82 65,84 65,82 69,47 69,80 67,89 69,10 66,44 70,41 66,00 65,43 66,13 65,69 65,75 66,24 66,01 66,29 71,76 63,04 67,26 64,44 64,18 61,10 65,99 62,90 64,42 62,21 61,77 63,87 60,57 64,65 66,28 70,12 72,07 68,61 66,35 67,13 68,71 69,96 N/A 70,84 69,94 71,17 69,32 64,12 71,52 68,24 69,58 71,31 70,30 70,96 69,08 69,63 70,21 68,19 68,73 69,80 69,79 73,36 73,67 71,84 73,00 70,44 74,25 69,97 69,37 70,12 69,64 69,71 70,20 69,99 70,27 75,52 66,88 71,21 68,34 68,06 64,88 69,96 66,73 68,32 66,02 65,57 67,74 64,32 68,56 70,25 73,98 75,80 72,54 70,32 71,08 72,64 73,82 72,05 74,66 73,80 74,97 95,53 96,92 94,88 97,28 95,46 96,24 95,40 94,10 96,18 95,93 94,25 95,40 93,56 98,56 96,43 99,88 98,97 99,85 98,77 99,87 99,51 98,75 99,24 99,88 99,96 98,81 99,98 99,30 99,98 99,93 98,81 99,14 98,28 98,73 98,26 99,17 99,54 99,82 99,05 99,19 98,16 98,06 99,70 99,77 98,81 97,86 99,65 99,02 99,47 98,96 97,86 N/A 99,21 99,45 99,75 87,92 86,69 86,05 89,25 86,67 87,55 89,01 87,38 89,82 88,56 91,14 82,65 84,13 94,32 89,16 96,99 93,71 98,36 96,05 98,94 98,26 94,60 98,51 99,00 99,32 95,68 99,55 97,83 99,92 99,33 95,53 96,01 95,30 94,98 92,90 95,42 95,52 96,72 95,88 96,27 94,87 93,38 98,16 99,30 96,98 93,57 94,88 97,58 98,84 96,70 94,37 94,85 98,75 97,82 98,63 7,58 6,79 7,11 8,01 7,34 7,30 7,26 7,92 7,93 7,38 8,05 6,61 7,74 10,23 7,94 8,64 8,45 8,76 8,15 9,76 9,85 8,13 8,40 9,25 8,66 8,21 9,82 9,22 7,96 11,36 8,40 7,95 7,92 7,72 7,48 7,78 7,68 7,98 8,02 8,64 8,20 7,52 10,32 11,04 9,71 8,65 9,02 9,56 9,08 9,09 8,35 N/A 10,85 10,81 11,16 6,74 5,73 6,30 7,21 6,24 6,39 6,14 6,59 6,65 6,27 7,05 5,37 6,65 9,48 7,45 7,85 7,53 7,79 7,12 8,22 8,16 7,01 7,54 7,62 8,21 7,67 8,78 8,53 7,20 10,67 7,66 7,32 6,62 6,95 6,69 7,01 7,34 7,10 7,15 7,97 7,21 6,60 9,80 10,30 9,02 8,03 7,77 8,45 8,43 8,49 7,52 6,80 10,05 10,02 10,06 65,84 64,82 64,56 63,39 65,70 67,30 74,16 67,55 60,12 61,69 65,88 69,28 66,22 66,73 73,01 66,98 77,31 74,89 72,15 62,06 57,64 81,63 74,58 74,34 71,40 78,20 43,77 59,04 71,54 68,78 65,31 72,25 74,19 67,76 59,45 53,03 74,81 49,99 71,21 72,55 69,95 65,40 62,59 69,94 78,59 78,19 76,09 77,26 83,57 83,82 76,08 N/A 75,90 70,51 83,29 34,16 35,18 35,44 36,61 34,30 32,70 25,84 32,45 39,88 38,31 34,12 30,72 33,78 33,27 26,99 33,02 22,69 25,11 27,85 37,94 42,36 18,37 25,42 25,66 28,60 21,80 56,23 40,96 28,46 31,22 34,69 27,75 25,81 32,24 40,55 46,97 25,19 50,01 28,79 27,45 30,05 34,60 37,41 30,06 21,41 21,81 23,91 22,74 16,43 16,18 23,92 24,21 24,10 29,49 16,71 65,62 60,95 65,04 65,89 64,67 64,73 59,09 64,17 68,43 65,92 64,87 59,37 63,72 68,39 60,05 70,87 61,86 64,57 65,16 71,97 75,42 55,17 63,30 64,39 65,78 58,26 72,42 72,22 65,45 72,89 66,30 63,66 61,78 65,63 66,60 71,19 58,71 71,41 59,79 61,22 63,99 62,73 71,02 68,66 61,86 62,21 63,06 61,32 54,90 55,10 62,63 N/A 66,65 70,45 57,59 66,32 61,86 66,06 66,72 65,48 65,57 59,94 64,84 69,23 66,84 65,74 60,09 64,38 68,95 61,27 71,14 62,49 65,08 65,52 72,23 75,71 55,59 63,73 64,81 66,19 58,91 72,79 72,63 65,91 73,22 67,28 64,66 62,80 66,23 67,43 71,86 59,44 72,02 60,89 61,87 65,00 63,38 71,80 69,44 62,93 62,94 63,47 61,96 55,50 55,92 63,25 61,81 67,26 71,34 58,38 Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 1201202014 2014 Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) L P Lampiran 2 IPG Provinsidan danKabupaten/Kota Kabupaten/Kota Lampiran 2 IPG Provinsi Kode Provinsi/Kabupaten (1) (2) 6500 6501 6502 6503 6504 6571 7100 7101 7102 7103 7104 7105 7106 7107 7108 7109 7110 7111 7171 7172 7173 7174 7200 7201 7202 7203 7204 7205 7206 7207 7208 7209 7210 7211 7212 7271 KALIMANTAN UTARA Malinau Bulungan Tana Tidung Nunukan Kota Tarakan SULAWESI UTARA Bolaang Mongondow Minahasa Kep.Sangihe Talaud Kepulauan Talaud Minahasa Selatan Minahasa Utara Bolaang Mongondow Utara Minahasa Tenggara Kep. Siau Tagulandang Biaro Bolaang Mongondow Selatan Bolaang Mongondow Timur Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobago SULAWESI TENGAH Banggai Kepulauan Banggai Morowali Poso Donggala Toli-Toli Buol Parigi Moutong Tojo Una-Una Sigi Banggai Laut Morowali Utara Kota Palu Angka Harapan Hidup (Tahun) L P Angka Melek Huruf (Persen) L P Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) L P Sumbangan Pendapatan (Persen) L P IPG 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 67,68 66,58 71,37 70,87 70,02 70,21 70,50 70,07 70,84 71,61 70,60 70,79 71,13 68,40 68,31 66,96 69,47 69,55 71,00 68,88 71,17 70,36 65,14 62,88 67,00 63,96 63,54 64,29 62,85 63,96 64,02 62,26 64,01 N/A N/A 68,70 71,62 70,54 75,16 74,70 73,88 74,06 74,33 73,93 74,66 75,38 74,43 74,61 74,93 72,33 72,25 70,92 73,35 73,45 74,81 72,80 74,97 74,20 69,07 66,71 70,95 67,83 67,39 68,18 66,68 67,83 67,90 66,07 67,88 65,17 71,38 72,62 97,77 97,64 97,38 96,95 97,86 99,59 99,79 99,64 99,91 99,34 99,95 99,98 99,67 99,34 99,71 99,90 98,86 99,85 99,99 99,74 100,00 99,96 97,87 96,96 98,37 98,73 99,02 97,12 98,17 98,87 96,84 99,16 96,69 N/A N/A 99,83 94,82 91,72 94,39 87,94 93,11 98,34 99,40 98,28 99,60 98,13 99,54 99,67 99,85 97,88 99,56 99,71 99,33 98,96 99,71 99,10 99,52 99,38 95,35 94,95 94,68 96,40 97,02 93,84 94,73 97,96 93,25 96,86 96,18 96,10 94,23 99,22 8,84 9,11 8,59 8,59 8,46 10,09 9,16 7,84 9,52 8,07 9,15 8,87 9,49 7,55 8,68 8,62 7,94 7,91 11,08 9,89 10,23 9,59 8,37 8,16 8,30 8,73 9,03 7,85 8,17 8,33 7,55 8,41 8,12 N/A N/A 11,68 8,15 7,85 7,97 7,46 7,47 9,26 9,09 7,39 9,71 7,73 8,72 8,67 9,30 7,44 8,41 8,69 7,09 7,35 10,81 9,32 10,39 9,48 8,07 7,74 7,79 8,06 8,73 7,52 8,01 8,43 6,90 7,81 7,79 7,80 8,01 10,83 74,96 73,58 78,75 78,92 74,29 75,74 70,20 71,55 62,33 73,05 73,55 69,06 66,48 72,12 67,03 65,68 73,27 77,34 66,23 74,61 66,32 75,60 71,21 56,19 73,42 73,62 69,97 71,10 75,77 76,72 77,03 74,68 68,24 N/A N/A 66,93 25,04 26,42 21,25 21,08 25,71 24,26 29,80 28,45 37,67 26,95 26,45 30,94 33,52 27,88 32,97 34,32 26,73 22,66 33,77 25,39 33,68 24,40 28,79 43,81 26,58 26,38 30,03 28,90 24,23 23,28 22,97 25,32 31,76 35,65 18,85 33,07 0,00 64,97 61,84 60,73 65,43 66,01 69,11 66,03 73,94 65,91 65,84 69,10 71,73 64,58 67,21 69,71 63,01 60,36 73,27 64,65 72,11 64,25 63,59 68,17 62,06 61,24 64,46 62,54 57,17 57,58 56,18 58,76 62,60 N/A N/A 71,61 64,49 65,70 62,49 61,39 66,10 66,66 69,72 66,67 74,37 66,57 66,36 69,60 72,15 65,09 67,76 70,47 63,72 61,06 73,98 65,39 72,64 64,74 64,41 68,50 62,79 61,89 64,96 63,53 58,22 58,22 57,10 59,27 63,32 64,58 54,86 72,45 PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 2014 2014121 121 Lampiran22IPG IPG Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode Provinsi/Kabupaten (1) (2) 7300 7301 7302 7303 7304 7305 7306 7307 7308 7309 7310 7311 7312 7313 7314 7315 7316 7317 7318 7322 7325 7326 7371 7372 7373 7400 7401 7402 7403 7404 7405 7406 7407 7408 7409 7410 7411 7412 7471 7472 7500 7501 7502 7503 7504 7505 7571 SULAWESI SELATAN Selayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa Sinjai Maros Pangkajene Kepulauan Barru Bone Soppeng Wajo Sidenreng Rappang Pinrang Enrekang Luwu Tana Toraja Luwu Utara Luwu Timur Toraja Utara Kota Makasar Kota Pare Pare Kota Palopo SULAWESI TENGGARA Buton Muna Konawe/Kab Kendari Kolaka Konawe Selatan Bombana Wakatobi Kolaka Utara Buton Utara Konawe Utara Kolaka Timur Konawe Kepulauan Kota Kendari Kota Bau-Bau GORONTALO Boalemo Gorontalo Pokuwato Bone Bolango Gorontalo Utara Kota Gorontalo Angka Harapan Hidup (Tahun) L P Angka Melek Huruf (Persen) L P Sumbangan Pendapatan (Persen) L P IPG 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 68,42 66,03 70,65 72,70 63,41 68,27 70,06 70,86 71,61 67,12 67,49 68,54 69,94 70,12 71,43 70,85 73,81 72,79 72,37 70,04 69,29 71,75 72,48 73,17 70,97 66,67 67,34 64,65 66,28 65,71 66,20 66,48 66,56 64,13 66,79 67,29 N/A N/A 67,61 69,39 65,44 66,60 67,54 66,13 67,24 65,34 65,51 72,35 70,00 74,48 76,38 67,27 72,21 73,91 74,68 75,38 71,08 71,44 72,47 73,80 73,98 75,21 74,67 77,41 76,47 76,10 73,90 73,19 75,51 76,18 76,82 74,78 70,63 71,29 68,56 70,25 69,66 70,17 70,44 70,52 68,01 70,78 71,24 65,37 66,67 71,56 73,28 69,38 70,56 71,49 70,10 71,19 69,28 69,46 92,67 95,44 90,73 82,62 82,22 87,63 87,20 90,32 90,55 92,44 92,50 91,42 91,59 91,97 94,02 95,18 95,69 94,10 94,00 95,56 96,49 90,65 98,55 98,78 99,29 95,97 93,16 96,67 97,92 96,44 96,98 95,11 96,81 96,11 97,24 96,44 N/A N/A 99,60 98,12 96,57 96,65 94,58 97,81 98,96 97,34 99,59 88,26 89,40 87,34 80,52 77,14 82,42 82,03 88,19 83,07 86,78 86,54 87,07 85,26 83,32 86,86 89,30 87,63 90,46 87,34 91,07 92,70 84,20 97,14 95,63 95,93 89,87 82,08 84,07 91,95 92,40 92,68 90,01 90,33 93,32 91,33 93,13 90,34 89,50 97,99 94,22 97,18 95,46 96,60 96,63 98,78 96,06 99,76 8,30 7,74 7,41 6,54 6,58 7,40 7,67 7,33 8,28 8,04 7,99 7,23 7,59 7,44 8,09 8,02 8,77 8,35 8,74 7,89 8,58 8,19 11,60 10,44 10,35 8,80 7,78 8,35 9,26 8,58 8,04 7,91 8,17 8,12 9,03 8,60 N/A N/A 11,62 10,45 7,15 6,14 6,72 6,91 7,65 6,74 10,13 7,75 7,10 7,05 6,40 5,99 6,64 7,10 7,01 7,14 7,09 7,79 6,54 7,30 6,59 7,48 7,58 8,04 7,88 7,94 7,30 7,99 7,58 10,72 9,62 10,02 8,09 6,56 7,06 8,53 8,10 7,57 7,23 7,55 7,58 7,83 7,70 6,66 6,34 11,20 9,65 7,73 6,83 7,23 7,19 8,21 7,14 10,46 69,78 68,90 66,69 65,92 70,65 72,50 68,58 68,50 74,38 68,44 76,20 69,44 68,91 74,78 71,09 65,87 64,94 63,87 62,20 81,65 78,53 67,04 66,02 70,33 65,90 65,88 68,61 65,24 65,30 76,43 71,07 74,83 62,71 73,56 64,95 61,88 N/A N/A 64,77 71,05 75,36 72,80 74,85 63,86 71,87 74,77 70,49 30,22 31,10 33,31 34,08 29,35 27,50 31,42 31,50 25,62 31,56 23,80 30,56 31,09 25,22 28,91 34,13 35,06 36,13 37,80 18,35 21,47 32,96 33,98 29,67 34,10 34,12 31,39 34,76 34,70 23,57 28,93 25,17 37,29 26,44 35,05 38,12 27,20 78,42 35,23 28,95 24,64 27,20 25,15 36,14 28,13 25,23 29,51 63,50 61,81 64,92 65,27 56,00 58,39 63,94 63,12 60,04 62,69 56,44 61,79 63,26 57,54 63,41 67,78 70,48 70,35 70,05 54,96 58,62 65,56 73,81 69,03 71,06 65,72 61,89 62,85 66,58 58,71 62,60 57,26 64,56 60,10 66,94 66,60 N/A N/A 71,75 65,30 58,32 59,77 58,82 67,09 63,22 58,40 64,67 64,57 62,63 66,01 66,11 56,75 59,25 64,77 63,94 61,17 63,24 56,88 62,86 63,97 58,78 64,14 68,69 71,28 71,22 71,20 55,39 59,26 66,39 74,59 69,80 71,85 66,90 62,63 63,62 67,57 59,53 63,23 58,56 65,47 60,86 67,95 68,46 58,88 51,22 72,70 66,01 59,12 60,44 59,52 67,86 63,92 59,40 65,64 PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 122 1222014 2014 Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) L P Lampiran 2 IPG Provinsidan danKabupaten/Kota Kabupaten/Kota Lampiran 2 IPG Provinsi Kode Provinsi/Kabupaten (1) (2) 7600 7601 7602 7603 7604 7605 7606 8100 8101 8102 8103 8104 8105 8106 8107 8108 8109 8171 8172 8200 8201 8202 8203 8204 8205 8206 8207 8208 8271 8272 9100 9101 9102 9103 9104 9105 9106 9107 9108 9109 9110 9111 9112 9171 SULAWESI BARAT Majene Polewali Mamasa Mamasa Mamuju Mamuju Utara Mamuju Tengah MALUKU Maluku Tenggara Barat Maluku Tenggara Maluku Tengah Buru Kepulauan Aru Seram Bagian Barat Seram Bagian Timur Maluku Barat Daya Buru Selatan Kota Ambon Kota Tual MALUKU UTARA Halmahera Barat Halmahera Tengah Kepulauan Sula Halmahera Selatan Halmahera Utara Halmahera Timur Pulau Morotai Pulau Taliabu Kota Ternate Kota Tidore Kepulauan PAPUA BARAT Fak-Fak Kaimana Teluk Wondama Teluk Bintuni Manokwari Sorong Selatan Sorong Raja Ampat Tambrauw Maybrat Manokwari Selatan Pegunungan Arfak Kota Sorong Angka Harapan Hidup (Tahun) L P Angka Melek Huruf (Persen) L P Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) L P Sumbangan Pendapatan (Persen) L P IPG 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 66,23 64,12 63,64 69,48 67,04 65,68 N/A 65,84 62,65 66,43 64,09 66,94 66,20 64,87 64,35 62,62 65,81 71,38 67,38 65,09 63,25 65,74 64,01 64,30 64,60 64,28 64,07 N/A 69,66 63,55 67,11 69,33 68,08 66,02 66,86 66,69 65,05 66,61 65,05 64,61 64,93 N/A N/A 70,84 70,20 68,00 67,50 73,36 71,00 69,64 72,85 69,80 66,48 70,39 67,98 70,90 70,17 68,78 68,24 66,44 69,77 75,17 71,32 69,02 67,09 69,70 67,89 68,19 68,50 68,17 67,95 66,60 73,54 67,41 71,06 73,22 72,02 69,99 70,82 70,65 68,97 70,57 68,97 68,53 68,85 72,91 73,36 74,65 93,22 97,34 91,00 91,36 94,77 96,55 N/A 99,09 100,00 99,81 99,85 95,49 99,74 99,13 98,82 98,79 94,33 99,83 99,90 98,39 98,65 98,82 98,86 97,92 98,79 97,68 97,53 N/A 100,00 99,18 98,32 99,32 98,39 91,26 93,15 95,81 99,94 96,92 96,25 81,51 95,67 N/A N/A 99,82 87,91 94,36 84,64 87,45 88,51 93,95 88,66 98,07 99,89 99,37 98,52 90,35 98,80 97,05 97,63 98,37 86,30 99,45 99,66 96,47 96,30 96,02 96,82 94,74 97,47 95,05 94,29 93,74 99,11 96,21 93,95 98,12 96,25 82,97 85,17 83,83 84,10 89,15 93,69 72,78 90,03 59,42 60,35 99,57 7,71 8,95 7,43 7,81 8,22 7,71 N/A 9,37 9,01 9,19 9,00 8,37 8,58 9,04 8,05 8,20 7,38 11,50 10,13 9,09 8,25 8,48 8,87 8,11 8,77 8,42 8,06 N/A 11,63 9,49 9,80 9,91 8,92 7,94 9,37 10,54 8,59 8,86 8,09 6,42 8,76 N/A N/A 11,43 7,13 8,18 6,70 6,97 7,35 6,99 6,73 9,04 8,96 8,77 8,80 7,09 8,03 8,55 7,65 7,80 6,41 11,30 9,59 8,34 7,80 7,68 8,29 7,42 8,15 7,50 6,73 7,43 10,85 8,76 8,42 9,37 7,77 6,65 6,92 8,29 7,62 7,61 7,11 5,12 7,94 5,66 6,18 10,63 63,97 62,37 63,71 74,58 72,82 80,52 N/A 63,78 48,27 66,32 66,45 71,85 59,07 63,85 69,38 61,30 58,34 60,60 75,68 64,46 67,86 71,75 72,59 79,39 73,48 75,49 73,83 N/A 66,40 67,63 75,90 72,81 67,16 79,04 80,23 74,94 74,04 80,24 78,08 47,57 74,03 N/A N/A 76,58 36,03 37,63 36,29 25,42 27,18 19,48 21,83 36,22 51,73 33,68 33,55 28,15 40,93 36,15 30,62 38,70 41,66 39,40 24,32 35,54 32,14 28,25 27,41 20,61 26,52 24,51 26,17 14,08 33,60 32,37 24,10 27,19 32,84 20,96 19,77 25,06 25,96 19,76 21,92 52,43 25,97 68,86 23,20 23,42 66,73 68,26 63,75 60,64 61,40 54,07 N/A 68,54 68,98 67,11 66,33 61,73 69,27 66,73 61,89 64,58 68,34 76,88 63,15 66,04 62,24 61,64 59,55 52,97 59,75 58,15 56,49 N/A 72,34 64,22 60,02 64,44 66,82 53,73 55,15 58,36 57,95 54,57 53,45 50,36 57,26 N/A N/A 65,48 67,40 69,05 64,49 61,13 61,98 54,63 57,85 69,18 69,52 67,75 66,76 62,27 70,06 67,40 62,51 65,27 68,79 77,12 63,95 67,13 63,19 62,40 60,81 53,83 60,81 58,86 57,87 42,54 73,36 64,96 60,91 65,38 67,66 54,62 55,94 59,37 58,81 55,21 54,50 51,00 57,90 55,65 53,28 66,41 PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 2014 2014123 123 Lampiran22 IPG IPG Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode Provinsi/Kabupaten (1) (2) 9400 9401 9402 9403 9404 9408 9409 9410 9411 9412 9413 9414 9415 9416 9417 9418 9419 9420 9426 9427 9428 9429 9430 9431 9432 9433 9434 9435 9436 9471 0000 PAPUA Merauke Jayawijaya Jayapura Nabire Yapen Waropen Biak Namfor Paniai Puncak Jaya Mimika Boven Digoel Mappi Asmat Yahukimo Pegunungan Bintang Tolikara Sarmi Keerom Waropen Supiori Membramo Raya Nduga Lanny Jaya Mamberamo Tengah Yalimo Puncak Dogiyai Intan Jaya Deiyai Kota Jayapura INDONESIA Angka Harapan Hidup (Tahun) L P Angka Melek Huruf (Persen) L P Sumbangan Pendapatan (Persen) L P IPG 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 67,09 61,89 64,85 65,70 66,01 67,06 65,04 66,32 66,01 68,87 65,59 64,65 65,44 65,41 64,24 64,24 64,57 65,50 64,24 64,52 64,34 64,02 64,69 64,61 64,77 65,81 65,41 64,85 64,63 66,73 68,38 71,05 65,69 68,76 69,66 69,98 71,01 68,96 70,28 69,99 72,78 69,54 68,56 69,40 69,35 68,13 68,13 68,54 69,45 68,13 68,42 68,23 67,90 68,60 68,52 68,68 69,77 69,35 68,77 68,54 70,69 72,31 81,73 97,71 68,04 98,48 86,27 93,30 99,11 69,01 84,09 97,03 36,12 33,82 31,28 45,39 33,48 60,57 95,41 93,53 88,00 97,08 80,28 36,71 50,66 43,25 36,35 36,95 67,56 39,92 45,18 99,90 96,59 72,03 85,15 36,24 96,03 74,77 88,20 97,54 51,07 89,34 87,01 31,16 31,83 31,02 24,38 32,18 29,60 86,71 89,97 74,88 95,42 57,05 24,46 29,86 23,96 33,22 27,34 21,80 18,21 22,65 98,82 91,69 7,47 9,47 6,05 10,18 9,38 8,71 10,10 6,75 7,03 9,60 7,96 7,29 6,09 4,00 3,71 5,44 8,32 8,56 7,71 8,75 7,58 3,02 4,56 3,96 3,11 3,22 4,98 3,45 4,91 11,53 8,52 5,94 9,49 4,12 9,34 6,89 6,34 9,42 3,46 5,22 6,74 3,39 4,03 3,78 2,33 2,18 2,17 6,97 6,77 6,45 7,65 4,18 2,59 2,85 1,85 2,51 2,46 3,27 1,21 1,69 10,74 7,76 64,43 63,52 45,07 69,18 67,65 65,76 71,51 52,67 59,70 79,63 68,39 60,78 65,61 53,30 49,38 45,79 61,89 68,13 66,59 69,80 41,03 54,68 48,18 53,90 55,18 66,05 37,98 52,40 36,69 67,27 64,83 35,57 36,48 54,93 30,82 32,35 34,24 28,49 47,33 40,30 20,37 31,61 39,22 34,39 46,70 50,62 54,21 38,11 31,87 33,41 30,20 58,97 45,32 51,82 46,10 44,82 33,95 62,02 47,60 63,31 32,73 35,17 63,06 64,40 54,49 67,45 63,20 66,69 62,76 58,09 67,23 59,66 48,27 50,38 48,49 50,26 49,41 52,53 67,74 65,80 61,46 62,81 57,61 48,37 49,69 48,54 49,17 46,14 47,26 46,98 43,85 71,95 68,52 63,60 65,64 55,10 68,27 64,01 67,71 63,35 58,66 67,90 60,24 48,94 51,23 49,37 50,83 50,01 53,02 68,41 66,50 62,16 63,46 58,46 48,94 50,50 48,98 49,79 46,63 48,14 48,38 45,40 72,55 69,57 PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 124 1242014 2014 Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) L P Lampiran 3 IDG3Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran IDG Provinsi dan Kabupaten/Kota Kode Provinsi/Kab/Kota Keterlibatan Perempuan di Parlemen (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 10,14 25,00 16,00 0,01 16,00 5,71 6,67 3,33 2,86 4,44 5,71 4,44 0,01 0,01 13,33 16,00 0,01 8,00 12,00 3,33 10,00 16,00 8,00 20,00 17,00 4,00 7,50 8,89 20,00 8,57 12,00 10,00 8,89 8,89 10,00 11,43 16,00 8,00 13,33 4,00 5,00 12,00 13,33 5,71 6,67 3,33 20,00 0,01 16,00 12,50 15,00 20,00 10,00 8,00 10,00 10,00 20,00 12,00 53,14 23,50 33,16 59,60 47,24 55,80 61,64 46,78 54,31 65,88 58,33 64,81 46,16 39,06 57,07 41,25 45,73 59,87 67,06 45,34 56,08 45,72 56,61 38,21 50,67 34,90 57,63 56,61 69,75 56,80 51,46 51,34 42,43 54,58 54,08 60,51 50,74 48,57 31,73 56,99 49,93 55,12 62,90 62,59 52,62 46,29 66,13 65,45 31,26 40,05 60,38 59,07 57,97 50,08 45,06 56,81 54,07 47,60 32,71 23,96 28,09 27,36 30,30 28,45 35,68 27,82 25,22 28,08 37,41 34,06 28,15 35,45 26,20 26,73 36,85 27,81 32,83 25,10 30,46 26,81 22,34 37,20 35,66 50,15 46,01 49,99 42,46 50,49 43,43 30,75 25,17 35,38 50,37 51,74 26,61 29,45 33,96 50,42 49,78 50,24 29,60 37,15 44,23 40,58 32,19 22,14 45,12 52,29 31,94 22,15 33,98 30,45 30,93 34,37 29,34 39,73 54,44 46,02 54,86 42,15 58,69 49,72 57,07 47,49 44,71 46,44 50,44 50,01 43,94 57,90 48,05 55,74 49,59 47,83 63,81 47,68 59,40 59,83 53,48 74,89 69,82 45,38 63,49 63,42 74,05 65,19 68,05 60,07 53,48 60,60 65,05 65,41 62,12 56,21 56,18 58,51 56,64 68,12 59,61 57,55 65,69 56,56 70,18 36,05 65,14 67,97 65,45 62,13 60,23 55,50 59,14 60,11 66,04 64,48 59,78 58,30 58,91 41,78 63,05 49,95 56,81 48,10 46,07 45,78 54,98 50,77 44,30 46,89 57,16 60,21 49,81 52,85 58,20 48,24 59,26 59,91 48,98 70,47 70,08 54,94 63,47 66,13 69,28 64,91 69,14 60,43 53,07 61,28 66,30 66,57 62,58 56,64 58,42 58,18 60,07 68,19 60,09 56,64 62,92 57,19 67,33 36,98 65,59 65,75 63,97 59,80 60,52 57,47 59,34 61,90 66,49 64,75 1100 1101 1102 1103 1104 1105 1106 1107 1108 1109 1110 1111 1112 1113 1114 1115 1116 1117 1118 1171 1172 1173 1174 1175 1200 1201 1202 1203 1204 1205 1206 1207 1208 1209 1210 1211 1212 1213 1214 1215 1216 1217 1218 1219 1220 1221 1222 1223 1224 1225 1271 1272 1273 1274 1275 1276 1277 1278 ACEH Simeulue Aceh Singkil Aceh Selatan Aceh Tenggara Aceh Timur Aceh Tengah Aceh Barat Aceh Besar Piddie Bireuen Aceh Utara Aceh Barat Daya Gayo Lues Aceh Tamiang Nagan Raya Aceh Jaya Bener Meriah Pidie Jaya Kota Banda Aceh Kota Sabang Kota Langsa Kota Lhokseumawe Subulussalam SUMATERA UTARA Nias Mandailing Natal Tapanuli Selatan Tapanuli Tengah Tapanuli Utara Toba Samosir Labuhan Batu Asahan Simalungun Dairi Karo Deli Serdang Langkat Nias Selatan Humbang Hasundutan Pakpak Barat Samosir Serdang Bedegai Batu Bara Padang Lawas Utara Padang Lawas Labuhan Batu Selatan Labuhan Batu Utara Nias Utara Nias Barat Kota Sibolga Kota Tanjung Balai Kota Pematang Siantar Kota Tebing Tinggi Kota Medan Kota Binjai Kota Padang Sidempuan Gunung Sitoli Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (%) Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (%) Indeks Pemberdayaan Gender 2012 2013 PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 2014 2014125 125 Lampiran33IDG IDG Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode Provinsi/Kab/Kota Keterlibatan Perempuan di Parlemen (%) Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (%) Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 12,73 0,01 0,01 8,57 8,00 11,43 5,88 7,50 8,57 3,33 8,00 8,00 5,71 6,82 5,00 25,00 25,00 16,00 8,00 10,00 21,82 2,86 17,14 4,44 0,01 8,57 8,89 8,57 7,50 15,00 12,00 15,56 6,67 17,78 3,33 3,33 6,67 20,00 14,29 13,33 13,33 3,33 6,67 11,11 10,00 55,32 40,95 65,30 55,62 71,01 57,02 43,39 67,39 61,15 52,41 59,12 58,72 69,67 46,69 53,51 63,43 55,25 57,89 57,85 52,19 49,12 55,45 48,60 36,40 47,03 55,46 48,52 50,67 55,58 49,11 51,13 47,36 49,69 49,35 45,78 51,25 51,31 61,69 59,55 40,81 46,33 54,02 46,63 46,94 57,40 35,77 29,52 33,90 38,15 27,04 32,64 30,89 38,97 26,37 37,08 34,39 26,11 36,06 33,25 34,81 26,36 46,07 38,00 36,43 29,76 27,04 35,35 27,71 28,29 27,69 19,09 22,45 25,14 20,27 21,45 26,12 26,95 22,38 28,01 41,04 40,90 29,32 34,10 34,53 21,14 25,75 26,52 21,26 26,92 32,58 65,22 45,77 48,30 54,62 48,99 56,63 56,57 60,20 52,37 55,31 57,34 46,23 53,76 60,65 61,92 60,95 74,37 69,84 55,69 56,55 69,05 55,03 66,23 49,45 45,76 47,38 50,14 54,78 44,56 56,13 55,51 61,80 49,78 61,52 54,47 56,81 55,90 71,86 67,14 51,54 56,45 49,16 47,82 55,34 61,83 65,40 45,27 46,34 61,56 48,55 60,73 53,76 57,36 51,10 56,24 57,80 52,20 52,66 58,68 56,48 65,68 80,15 69,67 60,43 57,80 69,78 55,66 66,60 50,96 46,92 48,60 53,14 55,53 48,05 57,66 59,04 63,54 51,13 66,19 57,70 57,89 56,26 70,42 66,53 54,50 60,51 49,44 48,27 58,67 61,57 1300 1301 1302 1303 1304 1305 1306 1307 1308 1309 1310 1311 1312 1371 1372 1373 1374 1375 1376 1377 1400 1401 1402 1403 1404 1405 1406 1407 1408 1409 1410 1471 1473 1500 1501 1502 1503 1504 1505 1506 1507 1508 1509 1571 1572 SUMATERA BARAT Kepulauan Mentawai Pesisir Selatan Solok Sawah Lunto/Sijunjung Tanah Datar Padang Pariaman Agam Limapuluh Koto Pasaman Solok Selatan Dharmas Raya Pasaman Barat Kota Padang Kota Solok Kota Sawah Lunto Kota Padang Panjang Kota Bukit Tinggi Kota Payakumbuh Kota Pariaman RIAU Kuantan Sengingi Indragiri Hulu Indragiri Hilir Pelalawan Siak Kampar Rokan Hulu Bengkalis Rokan Hilir Kepulauan Meranti Kota Pekan Baru Kota Dumai JAMBI Kerinci Merangin Sarolangun Batanghari Muara Jambi Tanjung Jabung Timur Tanjung Jabung Barat Tebo Bungo Kota Jambi Kota Sungai Penuh PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 126 1262014 2014 Indeks Pemberdayaan Gender 2012 2013 Lampiran 3 IDG3Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran IDG Provinsi dan Kabupaten/Kota Kode Provinsi/Kab/Kota Keterlibatan Perempuan di Parlemen (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 18,18 17,14 6,67 11,11 2,44 7,50 8,89 17,78 5,71 13,33 7,50 23,33 N/A N/A 20,00 12,00 12,00 16,00 22,22 8,00 13,33 10,00 8,00 20,00 4,00 16,00 16,00 12,00 26,67 17,57 20,00 9,76 13,33 13,33 12,00 11,11 17,14 12,50 17,14 22,86 25,00 6,90 N/A 11,11 24,00 51,32 54,24 44,61 49,60 49,19 45,71 55,80 46,78 52,69 55,28 56,90 49,50 54,59 56,53 50,98 61,54 53,17 48,63 51,66 51,91 49,72 51,46 47,56 55,98 56,08 50,40 59,92 43,68 51,52 49,14 63,30 62,16 45,87 50,01 38,54 58,61 42,84 40,37 51,34 47,13 61,76 52,28 52,87 50,08 47,58 33,91 23,51 24,19 36,58 37,48 24,71 34,52 28,36 23,55 29,59 26,83 34,04 32,49 25,22 28,68 23,03 21,41 26,95 33,81 41,13 23,64 37,99 36,37 33,05 32,27 37,80 35,24 39,77 31,64 28,36 31,90 27,71 28,51 30,93 29,49 33,88 31,34 25,77 28,00 18,90 27,24 30,93 33,01 31,03 33,66 66,78 60,54 49,03 62,91 56,01 49,72 62,33 65,08 49,54 61,24 51,96 64,46 N/A N/A 63,72 49,31 53,10 63,94 69,57 62,06 56,69 64,38 60,05 58,98 54,27 69,50 67,70 62,70 75,21 67,24 70,26 52,28 60,74 62,15 58,39 61,24 59,10 58,43 62,87 60,10 69,15 54,84 N/A 63,42 76,24 70,41 60,83 50,52 63,42 54,33 50,70 60,62 65,38 49,70 61,71 51,88 73,13 N/A N/A 67,81 52,34 53,42 61,24 73,45 63,45 57,23 64,81 60,77 68,56 54,21 69,77 66,65 64,50 75,64 65,62 68,07 55,94 61,22 62,92 59,36 61,28 66,12 57,88 64,39 60,48 67,68 55,37 N/A 61,53 73,93 1600 1601 1602 1603 1604 1605 1606 1607 1608 1609 1610 1611 1612 1613 1671 1672 1673 1674 1700 1701 1702 1703 1704 1705 1706 1707 1708 1709 1771 1800 1801 1802 1803 1804 1805 1806 1807 1808 1809 1810 1811 1812 1813 1871 1872 SUMATERA SELATAN Ogan Komering Ulu Ogan Komering Ilir Muara Enim (Liot) Lahat Musi Rawas Musi Banyuasin Banyuasin Ogan Komering Ulu Selatan Ogan Komering Ulu Timur Ogan Ilir Empat Lawang Penukal Abab Lematang Ilir Musi Rawas Utara Kota Palembang Kota Prabumulih Kota Pagar Alam Kota Lubuk Linggau BENGKULU Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu Utara Kaur Seluma Mukomuko Lebong Kepahiang Bengkulu Tengah Bengkulu LAMPUNG Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Pesawaran Pringsewu Mesuji Tulang Bawang Barat Pesisir Barat Kota Bandar Lampung Kota Metro Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (%) Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (%) Indeks Pemberdayaan Gender 2012 2013 PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 127 127 2014 2014 Lampiran33 IDG IDG Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode Provinsi/Kab/Kota Keterlibatan Perempuan di Parlemen (%) Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (%) Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 11,11 13,33 8,00 8,00 12,00 4,00 5,00 8,00 13,33 6,67 20,00 5,00 0,01 5,00 22,22 12,00 27,17 27,17 27,17 27,17 27,17 27,17 27,17 22,00 18,00 16,00 16,00 2,22 16,00 18,00 8,00 12,00 16,00 14,00 14,00 22,00 6,00 24,44 14,00 16,00 20,00 N/A 17,78 13,33 18,00 11,54 16,00 34,00 5,00 4,44 8,00 47,03 50,74 35,97 47,34 48,61 32,61 49,46 52,00 42,97 54,23 58,02 40,61 48,35 55,17 39,75 46,17 42,47 62,31 43,31 38,22 45,85 44,47 42,88 38,44 35,07 38,32 30,49 27,58 49,50 41,65 42,48 49,89 22,97 44,25 40,46 40,65 27,48 30,24 37,93 34,41 39,01 33,91 35,79 40,65 39,07 37,67 42,19 43,49 44,87 45,64 32,99 24,15 23,70 21,43 25,84 21,08 19,61 24,71 27,38 26,42 24,34 22,11 22,71 21,74 25,89 27,56 24,98 36,72 23,52 34,63 33,16 37,17 33,70 35,11 28,05 26,14 26,31 19,41 32,33 30,07 26,04 35,51 27,55 25,49 24,76 33,71 19,92 28,85 27,71 26,66 23,40 32,83 31,28 28,72 25,75 32,21 30,56 27,40 31,52 29,19 31,75 25,71 56,54 58,07 49,37 58,28 45,08 45,79 49,65 55,20 59,32 50,14 63,11 46,80 39,29 49,48 69,69 57,10 76,14 63,75 76,01 73,76 75,15 75,00 73,08 68,62 61,35 56,88 52,65 69,64 65,16 57,79 58,52 58,04 55,87 55,77 62,91 54,84 51,75 64,73 60,32 54,95 68,76 N/A 66,09 52,26 67,77 52,25 64,69 79,55 69,28 55,23 51,67 57,29 59,40 48,56 54,81 54,93 37,80 50,11 56,10 60,79 51,49 62,59 46,40 39,98 50,64 69,29 57,60 77,43 63,73 77,68 75,69 79,21 77,36 76,95 67,57 61,86 60,69 50,58 46,40 65,85 62,09 58,07 59,12 52,83 57,96 64,82 60,77 47,25 65,88 59,94 57,34 70,17 N/A 65,02 58,60 68,06 60,27 63,50 79,34 53,10 54,04 48,95 1900 1901 1902 1903 1904 1905 1906 1971 2100 2101 2102 2103 2104 2105 2171 2172 3100 3101 3171 3172 3173 3174 3175 3200 3201 3202 3203 3204 3205 3206 3207 3208 3209 3210 3211 3212 3213 3214 3215 3216 3217 3218 3271 3272 3273 3274 3275 3276 3277 3278 3279 KEP. BANGKA BELITUNG Bangka Belitung Bangka Barat Bangka Tengah Bangka Selatan Belitung Timur Kota Pangkal Pinang KEPULAUAN RIAU Karimun Kepulauan Riau Natuna Lingga Kepulauan Anambas Kota Batam Kota Tanjung Pinang DKI JAKARTA Kep. Seribu Kota Jakarta Selatan Kota Jakarta Timur Kota Jakarta Pusat Kota Jakarta Barat Kota Jakarta Utara JAWA BARAT Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 128 1282014 2014 Indeks Pemberdayaan Gender 2012 2013 Lampiran 3 IDG 3Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran IDG Provinsi dan Kabupaten/Kota Kode Provinsi/Kab/Kota (1) 3300 3301 3302 3303 3304 3305 3306 3307 3308 3309 3310 3311 3312 3313 3314 3315 3316 3317 3318 3319 3320 3321 3322 3323 3324 3325 3326 3327 3328 3329 3371 3372 3373 3374 3375 3376 3400 3401 3402 3403 3404 3471 (2) JAWA TENGAH Cilacap Banyumas Purbalingga Banjarnegara Kebumen Purworejo Wonosobo Magelang Boyolali Klaten Sukoharjo Wonogiri Karanganyar Sragen Grobogan Blora Rembang Pati Kudus Jepara Demak Semarang Temanggung Kendal Batang Pekalongan Pemalang Tegal Brebes Kota Magelang Kota Surakarta Kota Salatiga Kota Semarang Kota Pekalongan Kota Tegal D I YOGYAKARTA Kulon Progo Bantul Gunung Kidul Sleman Kota Yogyakarta Keterlibatan Perempuan di Parlemen (%) Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (%) Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (%) Indeks Pemberdayaan Gender 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) 21.00 14.00 18.00 22.22 14.00 26.53 17.78 6.52 6.52 15.56 18.00 11.11 10.00 17.78 6.67 18.00 26.67 20.00 18.00 13.33 6.00 16.00 22.22 17.78 14.29 22.22 24.44 22.00 6.00 10.42 12.00 25.00 28.00 18.00 23.33 20.00 21.82 10.00 13.33 13.33 18.00 15.00 45.70 37.25 40.27 46.28 42.39 48.83 48.18 46.64 39.68 46.68 56.27 51.13 36.09 51.67 56.62 44.55 43.16 43.77 44.70 42.20 50.05 45.74 51.44 47.02 46.85 40.18 53.75 37.52 44.12 35.21 49.65 42.75 47.75 46.07 43.62 35.91 47.95 56.22 47.24 51.41 45.66 49.96 32.99 24.74 29.55 28.98 27.92 23.67 32.12 22.97 36.93 39.75 36.92 40.10 37.23 36.91 35.72 23.35 33.88 31.14 30.14 40.56 22.76 37.99 45.34 40.72 33.18 26.48 24.63 33.37 26.97 23.51 40.22 42.72 41.47 35.54 27.12 28.36 39.87 32.32 38.97 38.05 37.16 43.34 70.82*) 53.40 64.78*) 67.26*) 61.07*) 66.31*) 60.76*) 46.35*) 61.27*) 69.39 70.93*) 68.73*) 62.80*) 66.89*) 57.58 59.40*) 74.85*) 69.98*) 63.00*) 68.10 47.29*) 69.68*) 75.10*) 71.83 60.96*) 64.48*) 57.35 68.20*) 51.16 53.28*) 67.29*) 79.32*) 81.25*) 66.61*) 66.22*) 68.00*) 75.57 59.23 68.52 64.58 69.66 70.70 71.22 56.58 65.50 68.66 61.03 67.32 67.59 48.96 58.77 69.56 71.04 67.02 61.10 71.66 57.92 59.76 75.11 69.27 65.99 67.65 47.92 69.33 77.45 72.96 66.56 65.62 67.03 70.21 51.91 51.14 68.03 78.93 80.91 70.62 68.67 65.15 76.36 59.26 68.88 66.01 72.30 71.75 Keterangan: *) Pada publikasi PMBG 2013, (di halaman 131, Indeks Pemberdayaan Gender/IDG tahun 2012 tertulis 70,66), sedangkan pada publikasi PMBG 2014 direvisi menjadi 70,82. Hal ini disebabkan "keterlibatan perempuan di parlemen" yang semula 21,00 persen (sumber: IDI, Indeks Demokrasi Indonesia) direvisi menjadi 21,21 persen [sumber revisi: Sekwan DPRD Kab/ kota dan provinsi (Surat Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah No. 070/688 Tanggal 29 April 2015)]. Demikian juga di 28 kab/kota di provinsi Jawa tengah direvisi nilai IDGnya, sesuai tabel revisi pada halaman 137 PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 129 129 2014 2014 Lampiran33 IDG IDG Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode Provinsi/Kab/Kota Keterlibatan Perempuan di Parlemen (%) Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (%) Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 19,00 15,56 14,00 17,78 2,00 8,00 26,00 20,00 8,00 10,00 18,00 4,44 24,44 14,00 24,00 16,00 20,00 6,00 16,00 11,11 17,78 15,56 18,00 20,00 12,00 16,00 2,22 2,22 4,44 6,00 23,33 16,00 24,44 33,33 8,00 12,00 33,33 30,00 32,00 17,65 12,00 14,00 10,00 10,00 14,00 14,29 17,78 17,78 46,78 46,25 49,62 49,48 54,87 52,43 43,59 50,71 57,43 31,29 47,58 48,89 45,31 43,73 46,01 41,93 43,97 46,29 44,77 51,64 44,61 49,99 43,98 30,20 46,18 52,12 48,11 28,98 40,68 31,62 45,22 43,68 48,38 50,75 46,32 48,02 49,00 53,16 43,50 38,17 40,13 33,11 29,88 38,56 45,39 39,36 38,55 36,10 34,17 38,34 34,02 35,88 37,28 39,86 30,01 36,12 22,81 30,21 30,39 37,15 27,40 24,52 36,01 28,73 35,22 26,56 23,97 28,92 36,59 30,62 24,94 29,07 32,36 31,27 33,30 28,98 32,32 36,02 34,30 36,07 34,11 30,39 30,43 35,94 38,11 34,68 29,43 29,75 29,48 29,86 27,45 25,02 30,77 20,07 26,74 24,51 69,29 68,38 65,84 66,06 53,00 66,65 72,24 70,45 45,78 61,63 64,81 54,06 69,29 58,40 75,24 64,59 71,00 51,21 56,79 57,77 65,87 66,71 59,27 64,46 57,18 63,44 48,58 44,18 51,04 55,52 74,31 69,39 74,50 77,10 57,42 65,15 79,96 78,02 76,10 65,53 59,65 63,09 55,41 54,21 64,60 55,16 63,50 59,94 70,77 68,70 66,06 70,65 53,54 63,99 72,29 73,03 48,44 53,54 66,89 56,26 68,26 56,61 75,34 64,49 72,30 51,63 58,89 58,34 69,89 63,39 60,44 61,69 61,61 66,21 50,95 42,09 51,89 52,92 74,50 69,48 75,41 77,65 57,96 65,81 81,49 79,42 76,11 65,49 60,20 60,48 53,16 53,72 65,30 54,24 63,88 60,30 3500 3501 3502 3503 3504 3505 3506 3507 3508 3509 3510 3511 3512 3513 3514 3515 3516 3517 3518 3519 3520 3521 3522 3523 3524 3525 3526 3527 3528 3529 3571 3572 3573 3574 3575 3576 3577 3578 3579 3600 3601 3602 3603 3604 3671 3672 3673 3674 JAWA TIMUR Pacitan Ponorogo Trenggalek Tulungagung Blitar Kediri Malang Lumajang Jember Banyuwangi Bondowoso Situbondo Probolinggo Pasuruan Sidoarjo Mojokerto Jombang Nganjuk Madiun Magetan Ngawi Bojonegoro Tuban Lamongan Gresik Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Kota Kediri Kota Blitar Kota Malang Kota Probolinggo Kota Pasuruan Kota Mojokerto Kota Madiun Kota Surabaya Kota Batu BANTEN Pandeglang Lebak Tangerang Serang Kota Tangerang Kota Cilegon Kota Serang Kota Tangerang Selatan PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 130 1302014 2014 Indeks Pemberdayaan Gender 2012 2013 Lampiran 3 IDG3Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran IDG Provinsi dan Kabupaten/Kota Kode Provinsi/Kab/Kota Keterlibatan Perempuan di Parlemen (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 9,09 20,00 5,00 2,50 7,50 12,00 13,33 5,00 8,89 4,44 10,91 4,44 8,89 8,00 2,50 10,00 2,50 4,00 4,00 8,57 8,00 7,27 0,01 13,33 11,43 15,00 10,00 20,00 4,00 8,00 6,67 6,67 10,00 10,00 10,00 16,00 0,01 0,01 6,67 0,01 3,33 0,01 N/A 3,33 41,79 40,23 40,77 47,22 35,73 45,09 38,41 41,11 37,33 42,52 40,96 41,40 31,76 37,08 58,10 39,10 48,86 49,51 26,98 39,26 40,97 44,88 34,40 49,65 37,90 46,48 44,86 39,57 47,60 46,43 52,41 53,13 48,03 57,90 34,48 37,09 43,80 53,72 35,19 58,53 29,12 52,96 56,65 41,80 35,58 38,45 34,62 35,92 35,77 43,90 35,94 41,25 38,17 40,70 30,70 31,33 33,56 42,62 36,23 32,87 25,48 19,05 25,71 32,19 36,55 41,23 32,45 41,12 33,73 27,28 36,86 36,61 41,17 44,83 42,71 34,57 52,85 44,82 45,12 34,65 38,55 41,34 46,57 48,08 33,73 34,48 48,09 36,31 58,49 68,93 54,43 54,76 57,72 67,81 64,22 56,75 58,14 56,28 57,90 50,50 48,65 59,19 57,69 62,50 44,79 40,23 39,49 57,60 58,19 59,55 47,81 66,51 61,49 55,96 64,21 67,98 54,80 60,45 59,15 53,92 64,00 63,46 61,24 65,11 48,60 51,91 61,37 51,70 46,04 39,42 N/A 55,37 61,50 72,10 55,44 55,24 58,43 69,34 65,60 60,06 60,97 59,66 58,54 51,35 53,04 58,51 54,09 60,60 45,28 41,43 39,48 57,99 58,25 59,81 45,26 67,00 60,23 59,37 61,04 68,57 55,39 60,66 59,81 54,22 64,16 63,78 60,36 63,97 48,59 52,01 58,97 51,76 44,54 42,05 N/A 55,35 5100 5101 5102 5103 5104 5105 5106 5107 5108 5171 5200 5201 5202 5203 5204 5205 5206 5207 5208 5271 5272 5300 5301 5302 5303 5304 5305 5306 5307 5308 5309 5310 5311 5312 5313 5314 5315 5316 5317 5318 5319 5320 5321 5371 BALI Jembrana Tabanan Badung Gianyar Klungkung Bangli Karangasem Buleleng Kota Denpasar NUSA TENGGARA BARAT Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima NUSA TENGGARA TIMUR Sumba Barat Sumba Timur Kupang Timor Tengah Selatan Timor Tengah Utara Belu Alor Lembata Flores Timur Sikka Ende Ngada Manggarai Rote Nda Manggarai Barat Sumba Barat Daya Sumba Tengah Nageko Manggarai Timur Sabu Raijua Malaka Kota Kupang Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (%) Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (%) Indeks Pemberdayaan Gender 2012 2013 PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 2014 2014131 131 Lampiran33 IDG IDG Provinsi dandan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran Provinsi Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode Provinsi/Kab/Kota Keterlibatan Perempuan di Parlemen (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 7,27 11,11 10,34 5,71 4,44 14,29 5,00 11,43 6,67 8,00 0,01 0,01 4,44 13,33 8,00 15,56 16,67 14,29 14,29 24,00 24,00 25,00 5,00 16,00 20,00 28,00 35,00 10,00 10,00 16,00 12,73 13,33 22,86 20,00 6,67 16,00 10,00 23,33 10,00 20,00 2,86 8,00 28,89 12,00 20,00 12,00 4,00 2,22 13,33 12,00 16,00 N/A 22,22 6,67 24,00 40,60 43,67 42,57 35,21 36,46 21,62 45,19 39,29 35,47 32,84 31,47 39,05 39,42 44,80 47,57 43,86 39,39 39,53 41,81 51,56 34,14 42,49 40,83 44,72 46,71 49,61 69,75 43,79 48,25 45,85 44,04 53,01 32,83 48,98 47,07 41,75 45,62 45,85 60,48 50,79 28,17 48,62 43,87 36,68 43,14 32,00 50,19 48,36 36,39 44,84 44,92 18,44 46,39 40,62 41,97 34,16 35,18 35,44 36,61 34,30 32,70 25,84 32,45 39,88 38,31 34,12 30,72 33,78 33,27 26,99 33,02 22,69 25,11 27,85 37,94 42,36 18,37 25,42 25,66 28,60 21,80 56,23 40,96 28,46 31,22 34,69 27,75 25,81 32,24 40,55 46,97 25,19 50,01 28,79 27,45 30,05 34,60 37,41 30,06 21,41 21,81 23,91 22,74 16,43 16,18 23,92 24,21 24,10 29,49 16,71 59,34 61,48 60,97 57,42 55,00 59,20 50,00 61,78 60,58 60,00 45,73 44,43 54,80 64,95 54,19 70,35 60,92 60,27 58,94 76,95 78,91 59,58 50,45 62,32 64,71 66,51 81,58 66,16 59,15 63,35 68,40 64,46 66,24 71,13 57,41 75,39 54,60 76,30 56,23 65,89 48,92 58,86 78,30 61,31 61,84 54,51 53,70 46,04 48,56 50,34 63,98 N/A 68,94 55,60 59,06 58,78 62,21 62,02 55,90 53,56 55,54 50,26 60,94 59,19 57,64 44,75 45,10 54,06 65,05 54,63 68,61 60,75 61,34 61,90 77,43 76,18 63,32 51,76 64,71 69,48 68,44 78,29 65,70 59,90 67,51 65,60 61,77 66,97 71,49 61,62 71,60 55,24 78,81 55,87 67,54 46,63 59,45 79,69 61,07 63,12 52,85 49,15 45,86 50,52 50,48 61,74 N/A 67,83 56,79 59,47 6100 6101 6102 6103 6104 6105 6106 6107 6108 6109 6110 6111 6112 6171 6172 6200 6201 6202 6203 6204 6205 6206 6207 6208 6209 6210 6211 6212 6213 6271 6300 6301 6302 6303 6304 6305 6306 6307 6308 6309 6310 6311 6371 6372 6400 6401 6402 6403 6404 6405 6409 6411 6471 6472 6474 KALIMANTAN BARAT Sambas Bengkayang Landak Pontianak Sanggau Ketapang Sintang Kapuas Hulu Sekadau Melawai Kayong Utara Kubu Raya Kota Pontianak Kota Singkawang KALIMANTAN TENGAH Kotawaringin Barat Kotawaringin Timur Kapuas Barito Selatan Barito Utara Sukamara Lamandau Seruyan Katingan Pulang Pisau Gunung Mas Barito Timur Murung Raya Kota Palangka Raya KALIMANTAN SELATAN Tanah Laut Kota Baru Banjar Barito Kuala Tapin Hulu Sungai Selatan Hulu Sungai Tengah Hulu Sungai Utara Tabalong Tanah Bumbu Balangan Kota Banjarmasin Kota Banjar Baru KALIMANTAN TIMUR Pasir Kutai Barat Kutai Kutai Timur Berau Penajam Paser Utara Mahakam Ulu Kota Balikpapan Kota Samarinda Kota Bontang Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (%) Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (%) PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 132 1322014 2014 Indeks Pemberdayaan Gender 2012 2013 Lampiran 3 IDG3Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran IDG Provinsi dan Kabupaten/Kota Kode Provinsi/Kab/Kota Keterlibatan Perempuan di Parlemen (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) N/A 15,00 16,00 20,00 24,00 12,00 28,89 20,00 28,57 16,00 15,00 20,00 32,00 5,00 25,00 32,00 25,00 15,00 20,00 28,00 35,00 20,00 20,00 16,00 17,14 12,00 0,01 16,67 20,00 24,00 4,00 12,50 16,67 N/A N/A 20,00 36,27 25,23 33,18 23,77 38,74 41,99 51,88 50,85 58,91 56,34 45,93 59,81 53,00 45,32 53,70 44,13 49,34 50,75 50,22 52,92 46,39 50,47 50,65 41,38 51,85 53,70 58,92 46,02 49,39 48,89 57,30 60,35 46,24 63,07 46,94 46,93 25,04 26,42 21,25 21,08 25,71 24,26 29,80 28,45 37,67 26,95 26,45 30,94 33,52 27,88 32,97 34,32 26,73 22,66 33,77 25,39 33,68 24,40 28,79 43,81 26,58 26,38 30,03 28,90 24,23 23,28 22,97 25,32 31,76 35,65 18,85 33,07 N/A 61,24 57,68 58,68 68,93 49,79 75,00 65,26 79,21 62,83 61,57 66,94 78,74 51,98 70,26 76,88 54,10 64,98 71,41 70,62 79,72 63,97 67,96 69,27 62,84 58,77 47,19 68,29 62,79 65,01 52,12 40,73 65,06 N/A N/A 70,58 N/A 58,31 57,36 56,58 70,33 58,82 75,55 68,23 78,40 62,80 61,75 68,19 78,90 52,16 72,33 80,08 69,38 58,41 72,01 71,15 79,91 64,28 68,59 69,97 63,55 58,79 46,32 65,92 63,77 65,51 45,70 56,44 65,51 N/A N/A 71,54 6500 6501 6502 6503 6504 6571 7100 7101 7102 7103 7104 7105 7106 7107 7108 7109 7110 7111 7171 7172 7173 7174 7200 7201 7202 7203 7204 7205 7206 7207 7208 7209 7210 7211 7212 7271 KALIMANTAN UTARA Malinau Bulungan Tana Tidung Nunukan Tarakan SULAWESI UTARA Bolaang Mongondow Minahasa Kep.Sangihe Talaud Kepulauan Talaud Minahasa Selatan Minahasa Utara Bolaang Mongondow Utara Minahasa Tenggara Kep. Siau Tagulandang Biaro Bolaang Mongondow Selatan Bolaang Mongondow Timur Manado Kota Bitung Kota Tomohon Kota Kotamobago SULAWESI TENGAH Banggai Kepulauan Banggai Morowali Poso Donggala Toli-Toli Buol Parigi Moutong Tojo Una-Una Sigi Banggai Laut Morowali Utara Kodya Palu Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (%) Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (%) Indeks Pemberdayaan Gender 2012 2013 PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 133 133 2014 2014 Lampiran33 IDG IDG Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode Provinsi/Kab/Kota (1) 7300 7301 7302 7303 7304 7305 7306 7307 7308 7309 7310 7311 7312 7313 7314 7315 7316 7317 7318 7322 7325 7326 7371 7372 7373 7400 7401 7402 7403 7404 7405 7406 7407 7408 7409 7410 7411 7412 7471 7472 7500 7501 7502 7503 7504 7505 7571 7600 7601 7602 7603 7604 7605 7606 (2) SULAWESI SELATAN Selayar Bulukumba Bantaeng Jeneponto Takalar Gowa Sinjai Maros Pangkajene Kepulauan Barru Bone Soppeng Wajo Sidenreng Rappang Pinrang Enrekang Luwu Tana Toraja Luwu Utara Luwu Timur Toraja Utara Kota Makasar Kota Pare Pare Kota Palopo SULAWESI TENGGARA Buton Muna Konawe/Kab Kendari Kolaka Konawe Selatan Bombana Wakatobi Kolaka Utara Buton Utara Konawe Utara Kolaka Timur Konawe Kepulauan Kota Kendari Kota Bau-Bau GORONTALO Boalemo Gorontalo Pokuwato Bone Bolango Gorontalo Utara Kota Gorontalo SULAWESI BARAT Majene Polewali Mamasa Mamasa Mamuju Mamuju Utara Mamuju Tengah Keterlibatan Perempuan di Parlemen (%) Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (%) Indeks Pemberdayaan Gender 2012 2013 (3) (4) (5) (6) (7) 16,00 12,00 10,00 28,00 14,29 20,00 28,89 13,33 14,29 11,43 20,00 15,56 13,33 17,14 6,90 11,43 10,00 11,43 13,33 2,86 3,33 13,33 12,00 16,00 20,00 13,33 20,00 10,00 13,33 14,29 10,00 12,00 8,00 4,00 5,00 15,00 N/A N/A 33,33 12,00 17,78 8,00 15,00 24,00 8,00 12,00 20,00 11,11 24,00 15,00 8,00 14,71 12,50 N/A 52,73 55,84 59,93 52,93 58,25 57,53 48,60 58,69 49,89 53,11 53,97 64,85 57,65 57,23 55,98 58,21 57,57 59,04 32,07 49,12 56,54 49,57 49,25 45,61 55,07 45,44 45,54 45,27 52,54 42,12 37,98 46,83 48,39 57,76 48,58 51,62 N/A 23,30 41,58 53,44 56,63 57,46 62,50 54,15 63,87 62,40 49,81 52,22 51,79 54,24 48,52 52,32 45,54 62,31 30,22 31,10 33,31 34,08 29,35 27,50 31,42 31,50 25,62 31,56 23,80 30,56 31,09 25,22 28,91 34,13 35,06 36,13 37,80 18,35 21,47 32,96 33,98 29,67 34,10 34,12 31,39 34,76 34,70 23,57 28,93 25,17 37,29 26,44 35,05 38,12 27,20 78,42 35,23 28,95 24,64 27,20 25,15 36,14 28,13 25,23 29,51 36,03 37,63 36,29 25,42 27,18 19,48 21,83 63,88 70,56 60,81 74,50 55,32 62,65 74,71 56,40 61,10 56,66 63,12 60,59 60,51 59,67 47,95 62,10 61,77 59,92 65,88 39,77 43,61 62,72 66,10 63,70 69,84 65,86 60,11 59,66 64,50 55,32 57,55 55,19 56,39 49,14 55,27 66,36 N/A N/A 79,11 55,38 62,08 50,20 57,38 72,05 51,58 51,71 69,23 64,25 68,04 67,16 47,72 61,14 51,46 N/A 64,42 59,61 58,55 75,69 60,76 63,84 75,10 59,99 58,85 59,86 60,63 60,64 60,63 59,44 52,97 61,91 61,40 63,05 62,58 40,04 43,53 63,18 64,68 63,85 70,35 64,49 67,55 59,72 64,89 57,97 56,42 55,80 57,66 48,95 56,57 67,30 N/A N/A 79,88 58,77 60,89 52,68 56,75 74,89 52,23 54,79 66,82 64,47 76,18 67,34 53,37 61,74 52,64 N/A PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 134 1342014 2014 Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (%) Lampiran 3 IDG3Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran IDG Provinsi dan Kabupaten/Kota Kode Provinsi/Kab/Kota Keterlibatan Perempuan di Parlemen (%) Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (%) Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 79.93 58.33 60.75 64.86 59.11 51.03 59.35 45.17 55.39 53.83 56.71 47.17 Indeks Pemberdayaan Gender 2012 8100 8101 8102 8103 8104 8105 8106 8107 8108 8109 8171 8172 MALUKU Maluku Tenggara Barat Maluku Tenggara Maluku Tengah Buru Kepulauan Aru Seram Bagian Barat Seram Bagian Timur Maluku Barat Daya Buru Selatan Kota Ambon Kota Tual 33.33 5.00 12.00 14.28 12.00 0.01 8.00 0.01 5.00 5.00 2.85 5.00 48.95 54.43 61.09 55.48 45.13 43.82 49.13 53.65 49.06 28.03 45.48 36.63 36.22 51.73 33.68 33.55 28.15 40.93 36.15 30.62 38.70 41.66 39.40 24.32 78.72 58.29 52.76 60.64 56.24 51.03 57.11 44.88 54.70 59.57 56.46 48.96 8200 8201 8202 8203 8204 8205 8206 8207 8208 8271 8272 9100 9101 9102 9103 9104 9105 9106 9107 9108 9109 9110 9111 9112 9171 MALUKU UTARA Halmahera Barat Halmahera Tengah Kepulauan Sula Halmahera Selatan Halmahera Utara Halmahera Timur Pulau Morotai Pulau Taliabu Kota Ternate Kota Tidore Kepulauan PAPUA BARAT Fak-Fak Kaimana Teluk Wondama Teluk Bintuni Manokwari Sorong Selatan Sorong Raja Ampat Tambrauw Maybrat Manokwari Selatan Pegunungan Arfak Kota Sorong 8.89 16.00 20.00 4.00 6.67 20.00 0.01 15.00 N/A 16.00 10.00 13.64 10.00 10.00 20.00 0.01 4.00 15.79 5.00 10.00 15.00 0.01 N/A N/A 10.00 43.24 42.91 45.71 45.32 47.72 41.69 50.50 37.23 N/A 38.87 49.19 39.56 31.24 44.70 30.74 34.38 42.60 24.70 22.67 25.08 19.91 46.22 N/A N/A 44.04 35.54 32.14 28.25 27.41 20.61 26.52 24.51 26.17 14.08 33.60 32.37 24.10 27.19 32.84 20.96 19.77 25.06 25.96 19.76 21.92 52.43 25.97 68.86 23.20 23.42 59,84 62.80 65.66 48.33 40.31 64.09 41.56 53.16 N/A 67.91 58.66 58.46 55.91 54.91 51.04 34.33 42.19 58.74 41.67 40.61 37.64 40.74 N/A N/A 50.95 2013 *) 59.66 64.43 65.99 48.42 45.54 63.99 42.04 57.24 N/A 67.15 59.58 57.01 52.53 60.68 57.60 36.84 46.54 52.91 35.17 43.00 46.10 41.12 N/A N/A 55.11 *) Pada publikasi PMBG 2013 (di halaman 138, Indeks Pemberdayaan Gender/IDG tahun 2012 tertulis 64,51), sedangkan pada publikasi PMBG 2014 direvisi menjadi 59,84. Hal ini disebabkan "keterlibatan perempuan di parlemen" yang semula 13,33 persen (laki-laki 39 orang, perempuan 6 orang, sumber: BPS kab/kota) direvisi menjadi 8,89 persen (laki-laki 41 orang, perempuan 4 orang, sumber: Bidang sosial, BPS Provinsi Maluku Utara). PembangunanManusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Pembangunan Gender 2014 2014135 135 Lampiran33IDG IDG Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Kode Provinsi/Kab/Kota Keterlibatan Perempuan di Parlemen (%) Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (%) Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 7,14 20,00 10,00 8,00 8,00 0,01 4,00 3,33 20,83 12,00 0,01 10,00 5,00 5,71 15,00 16,67 5,00 10,00 10,00 30,00 10,00 20,00 16,00 5,00 5,00 10,53 5,00 0,01 0,01 20,69 18,04 34,19 33,65 29,87 38,50 31,67 45,20 45,19 48,02 10,07 18,93 34,46 35,13 13,53 22,94 6,46 3,29 31,13 43,08 23,83 28,92 20,13 30,64 30,64 30,64 25,03 20,22 17,72 39,35 8,50 45,81 44,82 35,57 36,48 54,93 30,82 32,35 34,24 28,49 47,33 40,30 20,37 31,61 39,22 34,39 46,70 50,62 54,21 38,11 31,87 33,41 30,20 58,97 45,32 51,82 46,10 44,82 33,95 62,02 47,60 63,31 32,73 35,17 57,76 69,93 48,48 58,73 53,99 49,29 49,16 49,77 67,29 53,04 44,89 54,17 37,38 50,26 62,13 40,27 56,73 60,62 58,38 66,73 59,98 68,99 63,63 52,79 43,40 48,86 39,78 49,96 20,43 71,45 70,07 57,22 69,26 58,39 58,21 56,42 50,88 49,47 55,98 56,45 46,10 44,98 60,20 38,25 49,93 44,49 42,99 56,36 63,02 53,90 69,64 51,49 69,52 64,40 53,16 49,52 49,28 40,20 50,40 24,47 74,02 70,46 9400 9401 9402 9403 9404 9408 9409 9410 9411 9412 9413 9414 9415 9416 9417 9418 9419 9420 9426 9427 9428 9429 9430 9431 9432 9433 9434 9435 9436 9471 0000 PAPUA Merauke Jayawijaya Jayapura Nabire Yapen Waropen Biak Namfor Paniai Puncak Jaya Mimika Boven Digoel Mappi Asmat Yahukimo Pegunungan Bintang Tolikara Sarmi Keerom Waropen Supiori Membramo Raya Nduga Lanny Jaya Mamberamo Tengah Yalimo Puncak Dogiyai Intan Jaya Deiyai Kota Jayapura INDONESIA PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 136 1362014 2014 Indeks Pemberdayaan Gender 2012 2013 Lampiran 3 IDG3Provinsi dan Kabupaten/Kota 2012-2013 Lampiran IDG Provinsi dan Kabupaten/Kota Revisi Jumlah Anggota DPRD menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota Jawa Tengah Tahun 2012 Semula No (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 . 11 . 12 . 13 . 14 . 15 . 16 . 17 . 18 . 19 . 20 . 21 . 22 . 23 . 24 . 25 . 26 . 27 . 28 . 29 . 30 . 31 . 32 . 33 . 34 . 35 . 36 . Kab/Kota (2) Kab. Cilacap Kab. Banyumas Kab. Purbalingga Kab. Banjarnegara Kab. Kebumen Kab. Purworejo Kab. Wonosobo Kab. Magelang Kab. Boyolali Kab. Klaten Kab. Sukoharjo Kab. Wonogiri Kab. Karanganyar Kab. Sragen Kab. Grobogan Kab. Blora Kab. Rembang Kab. Pati Kab. Kudus Kab. Jepara Kab. Demak Kab. Semarang Kab. Temanggung Kab. Kendal Kab. Batang Kab. Pekalongan Kab. Pemalang Kab. Tegal Kab. Brebes Kota Magelang Kota Surakarta Kota Salatiga Kota Semarang Kota Pekalongan Kota Tegal DPRD Jawa Tengah Revisi Persentase Persentase Keterlibatan Keterlibatan Perempuan Jumlah Perempuan Jumlah Perempuan Perempuan di Parlemen di Parlemen (3) (4) (5) 5 50 10.00 6 50 12.00 7 45 15.56 6 50 12.00 12 50 24.00 4 45 8.89 2 45 4.44 3 50 6.00 7 45 15.56 6 50 12.00 5 45 11.11 3 50 6.00 8 45 17.78 3 45 6.67 5 50 10.00 10 45 22.22 4 45 8.89 6 50 12.00 6 45 13.33 4 50 8.00 5 50 10.00 7 45 15.56 8 45 17.78 8 50 16.00 7 45 15.56 6 45 13.33 9 50 18.00 3 50 6.00 4 50 8.00 2 25 8.00 9 40 22.50 5 25 20.00 5 50 10.00 4 30 13.33 7 30 23.33 21 100 21.00 (6) 7 10 10 7 13 5 3 4 Tetap 9 6 5 6 Tetap 9 12 10 8 Tetap 3 9 9 Tetap 6 9 Tetap 10 Tetap 6 3 10 8 7 6 7 21 (7) 50 50 45 50 50 45 45 50 (Tidak 50 45 50 45 (Tidak 50 44 45 50 (Tidak 50 50 45 (Tidak 49 45 (Tidak 50 (Tidak 50 25 40 25 50 30 29 99 (8) 14.00 20.00 22.22 14.00 26.00 11.11 6.67 8.00 Berubah) 18.00 13.33 10.00 13.33 Berubah) 18.00 27.27 22.22 16.00 Berubah) 6.00 18.00 20.00 Berubah) 12.24 20.00 Berubah) 20.00 Berubah) 12.00 12.00 25.00 32.00 14.00 20.00 24.14 21.21 Sumber revisi: Sekwan DPRD Kab/kota dan provinsi (Surat Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana, Provinsi Jawa Tengah No. 070/688 Tanggal 29 April 2015). PembangunanManusia Manusia Berbasis Gender Pembangunan Berbasis Gender 2014 2014137 137 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 138 2014 Catatan Teknis Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 139 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 140 2014 Ct Catatan Catatan Teknis Teknis ♦ ♦ Metode MetodePenghitungan PenghitunganIndeks IndeksKomposit Komposit ♦ ♦ Diagram DiagramPenghitungan PenghitunganIndeks IndeksKomposit Komposit Indeks IndeksPembangunan PembangunanManusia Manusia(IPM) (IPM) Sebagai Sebagaiukuran ukurankualitas kualitashidup, hidup,IPM IPMdibangun dibangunmelalui melalui pendekatan pendekatan tiga tiga dimensi dimensi dasar. dasar. Dimensi Dimensi tersebut tersebut mencakup mencakupumur umurpanjang panjangdan dansehat; sehat; pengetahuan pengetahuan dan dankehidupan kehidupanyang yanglayak layak(lihat (lihatDiagram Diagram1).1).Ketiga Ketiga dimensi dimensi tersebut tersebutmemiliki memilikipengertian pengertiansangat sangatluas luasdan dandalam, dalam,karena karena terkait terkait banyak banyak faktor faktordidalamnya. didalamnya.Meski Meskidemikian, demikian,secara secarasederhana sederhanadapat dapat diterjemahkan diterjemahkan dalam dalamindikator-indikator indikator-indikatorsebagai sebagaiberikut: berikut: Lamanya Lamanyahidup/Angka hidup/AngkaHarapan HarapanHidup Hidup Dimensi Dimensi umur umur panjang panjangdan dansehat sehatmencerminkan mencerminkanaspek aspekkesehatan, kesehatan, pada pada cakupan cakupan lebih lebihluas luasmerupakan merupakanukuran ukurankinerja kinerjapembangunan pembangunansektor sektor kesehatan. kesehatan. Indikator Indikator yang yang digunakan digunakan untuk untukmendeteksi mendeteksicapaian capaiandari dari dimensi dimensi umur umur panjang panjangdan dansehat sehatadalah adalah angka angkaumur umurharapan harapanhidup hidup (life (life expectancy). expectancy). Angka Angka umur umur harapan harapan hidup hidup dapat dapat dihitung dihitung dengan dengan menggunakan menggunakan life life table. table. Pada Padapublikasi publikasiiniiniangka angkaumur umurharapan harapanhidup hidup dihitung dihitung menggunakan menggunakan pendekatan pendekatantak taklangsung langsung(indirect). (indirect). Jenis Jenisdata data masukan masukan yang yang digunakan digunakanuntuk untukmenghitung menghitungangka angkaumur umurharapan harapanhidup hidup terdapat masih hidup terdapat dua dua(2) (2)jenis, jenis,yaitu yaituanak anaklahir lahirhidup hidup(ALH) (ALH)dan dananak anak masih hidup Pembangunan Manusia Berbasis Gender Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia Berbasis Berbasis Gender Gender 141 140140 20142014 2014 Catatan Teknis (AMH). Catatan Teknis Paket program Mortpack dapat membantu menghitung angka harapan hidup dengan input data ALH dan AMH. Metode yang dipilih adalah metode Trussel dengan model West karena sesuai/cocok dengan kondisi Indonesia. Tingkat Pendidikan Dimensi pengetahuan menggambarkan tingkat pendidikan yang dicapai oleh penduduk dewasa; yakni penduduk berusia 15 tahun ke atas. Untuk mengukur dimensi pengetahuan penduduk digunakan dua (2) indikator, yaitu rata-rata lama sekolah (means years schooling) dan angka melek huruf. Selanjutnya rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas di semua jenjang pendidikan formal yang pernah dijalani. Sedangkan angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya. Proses penghitungannya, kedua indikator tersebut digabung setelah masingmasing diberikan bobot. Rata-rata lama sekolah diberi bobot sepertiga dan angka melek huruf diberikan bobot dua pertiga. Standar Hidup Layak Dimensi ketiga dari ukuran kualitas hidup manusia adalah standar hidup layak. Dalam cakupan lebih luas standar hidup layak menggambarkan tingkat kesejahteraan yang dinikmati oleh penduduk sebagai dampak semakin membaiknya ekonomi. UNDP untuk mengukur standar hidup layak menggunakan GDP riil yang disesuaikan, sedangkan BPS dalam menghitung standar hidup layak menggunakan rata-rata pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan dengan formula Atkinson. C (I) = C(i) Jika C(i) < Z = Z + 2(C(i)`-`Z)1/2 Jika Z < C(i) < 2Z = Z + 2(Z)1/2 + 3(C(i)`-`2Z)1/3 Jika 2Z < C(i) < 3Z dan seterusnya. Pembangunan Manusia Berbasis Gender 142 2014 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 141 Catatan Teknis Catatan Teknis Dimana C(i) = PPP dari nilai riil pengeluaran per kapita Z = Batas tingkat pengeluaran yang ditetapkan secara arbiter sebesar Rp.549.500 per kapita per tahun atau Rp. 1.500 per kapita per hari Sumber data yang digunakan untuk menghitung standar hidup layak adalah hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Penyusunan Indeks Sebelum penghitungan IPM, setiap komponen harus dihitung indeksnya. Formula yang digunakan sebagai berikut: indeks X ( i , j ) = ( X ( i , j ) − X ( i − min) ) ( X ( i − maks ) − X ( i − min) ) X(i,j) = Indeks komponen ke-i dari daerah j X(i-min) = Nilai minimum dari Xi X(i-maks) = Nilai maksimum dari Xi Untuk menghitung indeks setiap komponen, batas nilai minimum dan maksimum setiap komponen IPM ditentukan berdasarkan standar sebagai berikut: Table A. Nilai Maksimum dan Minimum dari Setiap Komponen Komponen IPM Max Min Keterangan 1. Angka Harapan Hidup 85 25 Standar UNDP 2. Angka Melek Huruf 100 0 Standar UNDP 3. Rata2 Lama Sekolah 4. Daya Beli 15 0 732,720a 300,000 (1996) 360,000b (1999, 2002) Pengeluaran per Kapita Riil disesuaikan Keterangan: a) Perkiraan maksimum pada akhir PJP II tahun 2018 b) Penyesuaian garis kemiskinan lama dengan garis kemiskinan baru 142 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 143 Catatan Teknis Catatan Teknis Nilai IPM dapat dihitung sebagai: Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indeks Pembangunan Gender (IPG) mengukur tingkat pencapaian kemampuan dasar yang sama seperti IPM, yakni harapan hidup, tingkat pendidikan, dan pendapatan dengan memperhitungkan ketimpangan gender (lihat Diagram 2). IPG dapat digunakan untuk mengetahui kesenjangan pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan. Apabila nilai IPG sama dengan IPM, maka dapat dikatakan tidak terjadi kesenjangan gender, tetapi sebaliknya IPG lebih rendah dari IPM makan terjadi kesenjangan gender. Catatan Teknis Tabel B. Nilai Maksimum dan Minimum dari Setiap Komponen IPG Maksimum Minimum Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Angka Harapan Hidup 82,5 87,5 22,5 27,5 Angka Melek Huruf 100 100 0 0 Rata-Rata Lama Sekolah 15 15 0 0 Konsumsi per Kapita Keterangan : L = laki-laki 732.720 300.000 (1996) 360.000 (1999, 2002) P = Perempuan 2.Pembangunan Menghitung nilai Xede dari tiap indeks Manusia Berbasis Gender 144 2014 Xede = [Pf Xf (1-ε) + Pm Xm (1-ε)] dimana Xf : Pencapaian perempuan Xm : Pencapaian laki-laki Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 143 Angka Melek Huruf 100 100 0 0 Rata-Rata Lama Sekolah 15 15 0 0 Konsumsi per Kapita 300.000 (1996) 732.720 360.000 (1999, 2002) Catatan Teknis Keterangan : L = laki-laki 2. P = Perempuan Menghitung nilai Xede dari tiap indeks Xede = [Pf Xf (1-ε) + Pm Xm (1-ε)] : Pencapaian perempuan dimana Xf Xm : Pencapaian laki-laki Pf : Proporsi penduduk perempuan Pm : proporsi penduduk laki-laki 3. Menghitung IPG dengan rumus IPG = 1/3 (Xede(1) + Xede(2) + IInc-dis) dimana Xede(1) : Xede untuk harapan hidup Xede(2) : Xede untuk Pendidikan IInc-dis : Indeks distribusi pendapatan Indeks pemberdayaan gender (IDG) memperlihatkan sejauh mana peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik. Peran aktif Catatan Teknis perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik mencakup partisipasi berpolitik, partisipasi ekonomi dan pengambilan keputusan serta penguasaan sumber daya ekonomi yang disebut sebagai dimensi IDG. Selanjutnya, dimensi IDG direpresentasikan oleh indikator-indikator seperti 144 terlihat padaGender Diagram 3. Pembangunanyang Manusia Berbasis 2014 Dalam penghitungan IDG, terlebih dahulu dihitung EDEP yaitu indeks untuk masing-masing komponen berdasarkan persentase yang ekuivalen dengan distribusi yang merata (Equally Distributed Equivalent Persentage). Penghitungan sumbangan pendapatan untuk IDG sama dengan penghitungan untuk IPG sebagaimana diuraikan di atas. Selanjutnya, masing-masing indeks komponen, yaitu nilai EDEP dibagi 50. Nilai 50 dianggap sebagai kontribusi ideal dari masing-masing kelompok gender untuk semua komponen IDG. Untuk penghitungan masing-masing indeks dapat dilakukan sebagai berikut. Penyusunan Indeks 1. Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 Indeks keterwakilan di parlemen (Ipar) EDEP(par) = {(Xf)(Yf)-1 + (Xm)(Ym)-1]-1 145 penghitungan untuk IPG sebagaimana diuraikan di atas. Selanjutnya, Catatan Teknis masing-masing indeks komponen, yaitu nilai EDEP dibagi 50. Nilai 50 dianggap sebagai kontribusi ideal dari masing-masing kelompok gender untuk semua komponen IDG. Untuk penghitungan masing-masing indeks untuk semua komponen IDG. Untuk penghitungan masing-masing indeks dapat dilakukan sebagai berikut. dapat dilakukan Catatan Teknissebagai berikut. Penyusunan Indeks Penyusunan Indeks 1. 1. Indeks keterwakilan di parlemen (Ipar) Indeks keterwakilan di parlemen (Ipar) EDEP(par) = {(Xf)(Yf)-1 + (Xm)(Ym)-1]-1 EDEP(par) = {(Xf)(Yf)-1 + (Xm)(Ym)-1]-1 I(par) = {EDEP(par)}/50 I(par) = {EDEP(par)}/50 dimana dimana Xf = proporsi penduduk perempuan Xf = proporsi penduduk perempuan Xm = proporsi penduduk laki-laki Xm = proporsi penduduk laki-laki Yf = proporsi keterwakilan perempuan di parlemen Yf = proporsi keterwakilan perempuan di parlemen Ym = proporsi keterwakilan laki-laki di parlemen Ym = proporsi keterwakilan laki-laki di parlemen 2. 2. Indeks pengambilan keputusan (IDM) Indeks pengambilan keputusan (IDM) EDEP(DM)={ (Xf)(Zf)-1 + (Xm)(Zm)-1]-1 EDEP(DM)={ (Xf)(Zf)-1 + (Xm)(Zm)-1]-1 I(DM) = {EDEP(DM)}/50 I(DM) = {EDEP(DM)}/50 dimana dimana Zf = proporsi perempuan sebagai tenaga profesional Zf = proporsi perempuan sebagai tenaga profesional Zm = proporsi laki-laki sebagai tenaga professional Zm = proporsi laki-laki sebagai tenaga professional 3. Indeks distribusi pendapatan (I inc-dis) Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 145 Sebagaimana disajikan pada penghitungan IPG di atas. 4. Indeks pemberdayaan gender IDG=1/3 (I(par) + I(DM) +Iinc-dis ) Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 146 2014 145 Catatan Teknis Catatan Teknis Diagram Penghitungan Indeks Komposit Diagram Penghitungan IPM DIMENSI INDIKAT OR INDEKS Umur Panjang dan Sehat Pengetahuan Kehidupan Layak Angka Harapan Hidup Pada Saat Lahir Angka Melek Rata-Rata Huruf (Lit) Lama Sekolah (MYS) Pengeluaran Per Kapita RA Yang Disesuaikan (PPP) Indeks Harapan Hidup Indeks Pendidikan Indeks Pendapatan INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) Diagram Penghitungan IPG DIMENSI INDIKATOR Umur panjang dan sehat Angka Harapan Hidup Perempuan Angka Harapan Hidup Pengetahuan AMH MYS Perempuan Perempuan Kehidupan yang layak AMH MYS Laki-Laki Laki-Laki Perkiraan Perkiraan Pendapatan Pendapatan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki INDEKS DIMENSI Indeks Harapan Hidup Perempuan Indeks Harapan Hidup Indeks Pendidikan Perempuan Indeks Pendidikan LakiIndeks Indeks laki Pendapatan Pendapatan Perempuan Laki-laki Laki-laki INDEKS SEBARAN MERATA Indeks Harapan Hidup dengan sebaran merata Indeks pendidikan dengan sebaran merata Indeks Pendapatan dengan sebaran merata INDEKS PEMBANGUNAN GENDER (IPG) 146 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 147 Catatan Teknis Catatan Teknis Diagram Penghitungan IDG Partisipasi Ekonomi dan Pengambilan Keputusan Penguasaan Sumber Daya Ekonomi Proporsi Perempuan dan Laki-laki di Parlemen Proporsi Perempuan dan Lakilaki yang bekerja sebagai professional, teknisi, pimpinan dan tenaga ketatalaksanaan Perkiraan penghasilan perempuan dan laki-laki EDEP untuk keterwakilan di parlemen EDEP untuk partisipasi dalam pengambilan keputusan EDEP untuk penghasilan DIMENSI Partisipasi Politik INDIKATOR PERSENTASE EKUIVALEN DENGAN SEBARAN MERATA (EDEP) INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER (IDG) Pembangunan Manusia Berbasis Gender 148 2014 Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2014 147