Buku PMBG cs6.indd - Kementerian Pemberdayaan Perempuan

advertisement
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
i
© 2014
ii
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
ISSN
:
2089-3531
Ukuran Buku
:
ISO B5 (17 x 24 Cm )
Naskah
:
Badan Pusat Sta s k
Layout dan Gambar Kulit
:
Badan Pusat Sta s k
Diterbitkan Oleh
:
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Dicetak Oleh
:
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
Sambutan
Sambutan
MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
umber daya manusia yang berdaya saing
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
tujuan pembangunan. Kemampuan bangsa untuk berdaya
saing tinggi akan menjadikan Indonesia siap menghadapi
tantangan globalisasi dan mampu memanfaatkan peluang
yang ada. Sebagai upaya memperkuat daya saing bangsa,
pembangunan nasional diarahkan untuk mengedepankan
pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk
menjamin tercapainya tujuan pembangunan manusia, hal pokok yang perlu
diperhatikan
selain
produktivitas,
kesinambungan,
juga
harus
memperhatikan pemerataan, dan pemberdayaan (UNDP, 1995). Hal ini
menyiratkan bahwa faktor pembangunan SDM harus menjadi pokok
perhatian di semua sektor pembangunan tanpa membedakan jenis
kelamin, agar laki-laki dan perempuan memiliki hak untuk mendapatkan
akses, partisipasi, kontrol dan manfaat pembangunan yang setara
disesuaikan dengan aspirasi, pengalaman dan kebutuhan masing-masing,
sehingga mendapatkan keadilan dan kesetaraan.
Semua hambatan yang memperkecil kesempatan untuk memperoleh
akses tersebut harus dihapus, sehingga mereka dapat mengambil manfaat
dari kesempatan yang ada dan berpartisipasi dalam kegiatan produktif yang
dapat meningkatkan kualitas hidup. Penduduk laki-laki dan perempuan juga
harus berpartisipasi penuh dalam keputusan dan proses yang akan
menentukan (bentuk/arah) kehidupan mereka, serta untuk berpartisipasi
dan mengambil manfaat dari proses pembangunan. Untuk mewujudkan hal
tersebut telah ditetapkan prinsip pembangunan yang menjadi landasan
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
iiiiii
Sambutan
Sambutan
operasional bagi seluruh pelaksana pembangunan yaitu pengarusutamaan
gender yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Tahun 2005-2025.
Publikasi ini menyajikan Indikator Pembangunan Manusia, yaitu
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG)
dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yang dirinci sampai tingkat
Kabupaten/Kota sampai dengan tahun 2013. IPM menggambarkan
pembangunan kapabilitas dasar manusia di bidang pendidikan, kesehatan
dan ekonomi. Di sisi lain IPG juga mengukur kapabilitas dasar manusia pada
ketiga bidang tersebut, tetapi terfokus pada faktor ketidaksetaraan antara
laki-laki dan perempuan. Dengan membandingkan kedua indikator tersebut
dapat diketahui ada tidaknya kesenjangan pembangunan SDM antara lakilaki dan perempuan. IDG merupakan indikator untuk melihat peranan
perempuan dalam ekonomi, politik dan pengambilan keputusan.
Di tingkat nasional terjadi peningkatan IPM, IPG dan IDG, namun
demikian perlu diperhatikan terhadap pencapaian ketiga indikator tersebut
antar daerah, karena masih terjadi disparitas pencapaian antar wilayah. Hal
ini penting sebagai bahan advokasi dalam upaya percepatan dan
peningkatan pembangunan di wilayah masing-masing.
Publikasi ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan
penyusunan perencanaan kebijakan, program dan kegiatan yang responsif
gender, terkait pencapaian kualitas hidup manusia semua penduduk,
perbedaan pencapaian antara laki-laki dan perempuan, dan kemajuan
partisipasi perempuan dalam bidang politik dan pengambilan keputusan.
Akhirnya kepada berbagai pihak, terutama Kepala Badan Pusat Statistik
(BPS) dan jajarannya diucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas
partisipasinya dalam penyusunan publikasi ini.
Jakarta,
Oktober 2014
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia
Linda Amalia Sari Gumelar
iv
iv
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
Kata Pengantar
2014
dalam kontribusinya
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
v
vi
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
Daftar Isi
vii
ix
xi
Negara - Negara ASEAN
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
vii
Daftar Isi
Daftar Isi
Bab V. Keterkaitan Antara IPM, IPG, dan IDG.............................
viii
75
5.1.
Hubungan antara IPM dengan IPG .........................
75
5.2.
Hubungan antara IPM dengan IDG.........................
85
5.3.
Hubungan antara IPG dengan IDG..........................
89
Bab VI. Kesimpulan ..........................................................................
95
Daftar Pustaka ....................................................................................
97
Tim Penulis ..........................................................................................
99
Lampiran .............................................................................................
101
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
vii
Daftar Gambar
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
ix
Daftar Gambar
Gambar 3.7
Disparitas Sumbangan Pendapatan Perempuan Menurut
Provinsi, 2013 ..................................................................
48
Gambar 3.8
IPG Provinsi Menurut Peringkat, 2013
50
Gambar 4.1
Tren IDG Indonesia, 2010-2013
60
Gambar 4.2
Pencapaian Komponen IDG, 2013 ...................................
61
Gambar 4.3
Perkembangan Persentase Perempuan Sebagai Tenaga
Profesional, 2004-2013 ...................................................
63
Perkembangan TPAK dan Persentase Angkatan Kerja
Perempuan, 2011-2013 ...................................................
64
Gambar 4.5
Persentase PNS Menurut Jenis Kelamin, 2007-2013
65
Gambar 4.6
Persentase Pejabat Struktural PNS Menurut Jenis
Kelamin, 2013..................................................................
65
Gambar 4.7
IDG Provinsi menurut Peringkat, 2013 ............................
67
Gambar 5.1
Tren IPM dan IPG Indonesia, 2004-2013 .........................
76
Gambar 5.2
Tren Selisih IPM dan IPG Indonesia, 2004-2013 ..............
77
Gambar 5.3
Hubungan antara IPG 2013 dengan IPM 2013 Kabupaten
di Indonesia .....................................................................
82
Gambar 4.4
x
Daftar Gambar
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Upah Pekerja Menurut Jenis Kelamin, 2008-2013 ..............
25
Tabel 3.1 Perkembangan IPM, IPG, dan Rasio IPG Terhadap IPM, 2004
-2013 ...................................................................................
37
Tabel 3.2 Peringkat Tertinggi dan Terendah Rasio IPG Terhadap IPM
Menurut Provinsi , 2013 ......................................................
46
Tabel 3.3 Provinsi dengan IPG Tertinggi dan Terendah, 2012-2013 ...
51
Tabel 3.4 Sepuluh Kabupaten/Kota dengan IPG Tertinggi , 2012-2013
.............................................................................................
52
Tabel 3.5 Sepuluh Kabupaten/Kota dengan IPG terendah, 2012-2013
53
Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Anggota DPR RI, 1955-2009 ...........
62
Tabel 4.2 Provinsi dengan IDG Tertinggi, 2012-2013 ..........................
68
Tabel 4.3 Provinsi dengan IDG Terendah, 2012-2013 .........................
69
Tabel 4.4 Kabupaten/Kota dengan IDG Tertinggi, 2012-2013 ............
70
Tabel 4.5 Kabupaten/Kota dengan IDG Terendah, 2012-2013 ...........
71
Tabel 5.1 Hubungan Antara IPM dengan IPG, 2007-2010-2013 .........
78
Tabel 5.2 Selisih IPM dan IPG menurut Provinsi Tahun 2007, 2010,
2013.....................................................................................
83
Tabel 5.3 Hubungan Antara IPM dengan IDG, 2007-2010-2013 .........
86
Tabel 5.4 Hubungan Antara IPG dengan IDG, 2007-2010-2013..........
92
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
xi
xii
xii
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
RingkasanEksekutif
Eksekutif
Ringkasan
Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya terusmenerus yang dilakukan Pemerintah dalam rangka mencapai kehidupan
yang lebih baik. Upaya pembangunan ini ditujukan untuk kepentingan
seluruh penduduk tanpa membedakan jenis kelamin tertentu. Namun
demikian tidak dapat dipungkiri, pada pelaksanaannya masih terdapat
kelompok penduduk yang tertinggal dalam pencapaian kualitas hidup.
Ketertinggalan ini disebabkan oleh berbagai persoalan pelik yang seringkali
saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Persoalan paling penting yang
menghalangi upaya peningkatan kualitas hidup yang setara
adalah
pendekatan pembangunan yang mengabaikan isu tentang kesetaraan dan
keadilan gender. Belum lagi, persoalan lain seperti budaya, atau agama
yang terkadang dapat menjadi faktor penghambat untuk mencapai
kesetaraan gender.
Disadari,
keberhasilan
pembangunan
yang
dilaksanakan
oleh
Pemerintah, swasta maupun masyarakat sangat tergantung dari peranserta
seluruh penduduk baik laki-laki maupun perempuan sebagai pelaku, dan
sekaligus pemanfaat hasil pembangunan. Secara tuntutan akan kualitas
sumber daya manusia (SDM) perempuan paling tidak memiliki dampak
pada dua hal. Pertama, dengan kualitas yang dimiliki, perempuan akan
menjadi mitra kerja aktif laki-laki dalam mengatasi masalah-masalah sosial,
ekonomi dan politik yang diarahkan pada pemerataan pembangunan.
Kedua, perempuan yang berkualitas turut mempengaruhi kualitas generasi
penerus, mengingat fungsi reproduksi perempuan berperan dalam
mengembangkan sumber daya manusia di masa datang. Tetapi pada
kenyataannya, selama ini peranserta kaum perempuan dalam pelaksanaan
program pembangunan masih belum dimanfaatkan secara optimal. Faktor
penyebab belum optimalnya peranserta perempuan dalam pembangunan
karena masih rendahnya kualitas sumber daya perempuan sehingga tidak
mampu untuk bersaing dalam berbagai bidang dengan mitra sejajarnya.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai ukuran kualitas hidup
menunjukkan perkembangan yang semakin membaik dari waktu ke waktu.
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
111
Ringkasan
RingkasanEksekutif
Eksekutif
Pada tahun 2004, IPM nasional mencapai 68,69 kemudian meningkat
menjadi 73,81 pada tahun 2013. Hanya sayangnya, keberhasilan
pembangunan kualitas hidup yang diukur melalui IPM masih belum cukup
efektif memperkecil kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam
pencapaian kapabilitas dasar di bidang kesehatan, pendidikan, dan
ekonomi. Fenomena kesenjangan ini secara statistik dapat ditunjukkan oleh
pencapaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) yang nilainya lebih kecil
dari pencapaian IPM, baik di level nasional, provinsi maupun kabupaten
dan kota. Meski demikian, perkembangan pencapaian IPG dari tahun ke
tahun terus meningkat, akan tetapi tidak secepat peningkatan IPM.
Dalam aspek pemberdayaan terutama keterlibatan perempuan dalam
proses pengambilan keputusan kebijakan publik, perempuan juga relatif
tertinggal dibandingkan laki-laki. Ketertinggalan ini sangat berpengaruh
terhadap
hasil
keputusan
apapun
yang
menyangkut
kepentingan
perempuan baik di lembaga legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Hasil
pemilu legislatif tahun 2009 menempatkan keterwakilan perempuan
sebagai anggota DPR hanya sekitar 17,86 persen dari keseluruhan jumlah
anggota DPR RI. Bahkan di tingkat provinsi, kabupaten dan kota
keterwakilan perempuan sebagai anggota DPRD jauh lebih kecil. Sementara
itu, perempuan sebagai tenaga professional, manager, adiministrasi dan
teknisi yang bekerja di lembaga eksekutif, yudikatif serta lembaga swasta
lainnya tidak lebih dari 44,82 persen dari seluruh tenaga tenaga
professional, manager, adiministrasi dan teknisi. Namun demikian, Indeks
Pemberdayaan Gender (IDG) sebagai ukuran keterlibatan perempuan
dalam pengambilan keputusan dari waktu ke waktu menunjukkan
kecenderungan yang semakin meningkat, meski relatif lambat.
2 22
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
Pendahuluan
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
3
4
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
atauatau
keluarga.
keluarga.
Akibatnya
Akibatnya
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
5
Pendahuluan
Pendahuluan
Keprihatinan negara-negara di dunia diwujudkan dalam berbagai
bentuk pertemuan yang menghasilkan serangkaian deklarasi dan konvensi
dan telah tercatat dalam dokumen sejarah. Dimulai dari dicetuskannya The
Universal Declaration of Human Rights (Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia), oleh Majelis Umum PBB di tahun 1948 yang kemudian diikuti
oleh berbagai deklarasi serta konvensi lainnya.
Didalam perkembangannya, konvensi yang menjadi landasan hukum
tentang hak perempuan adalah Konvensi Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi terhadap Perempuan (Convention on the Elimination of All
Forms of Discrimination Against Women) yang diadopsi oleh Majelis Umum
PBB tahun 1979. Konvensi tersebut disebut juga Konvensi Wanita, atau
Konvensi Perempuan atau Konvensi CEDAW (Committee on the Elimination
of Discrimination Against Women). Selanjutnya, Hak Asasi Perempuan yang
merupakan Hak Asasi Manusia kembali dideklarasikan dalam Konferensi
Dunia ke-IV tentang Perempuan di Beijing tahun 1995. Konferensi tersebut
mengangkat 12 bidang yang menjadi keprihatinan Negara-negara di dunia,
mencakup:
1.
Perempuan dan Kemiskinan,
2.
Pendidikan dan Pelatihan Bagi Perempuan,
3.
Perempuan dan Kesehatan,
4.
Kekerasan Terhadap Perempuan,
5.
Perempuan dan Konflik Bersenjata,
6.
Perempuan dan Ekonomi,
7.
Perempuan dan Kekuasaan serta Pengambilan Keputusan,
8.
Mekanisme Kelembagaan Untuk Kemajuan Perempuan,
9.
Hak Asasi Perempuan,
10. Perempuan dan Media,
11. Perempuan dan Lingkungan Hidup, serta
12. Anak Perempuan.
6
Pembangunan
Manusia
Berbasis
Pembangunan
Manusia
Berbasis
GenderGender
6 2014
2014
Pendahuluan
Pendahuluan
Selanjutnya pada tahun 2000, 189 negara anggota PBB telah
menyepakati tentang Deklarasi Milenium (Millennium Declaration) untuk
melaksanakan Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development
Goals) atau MDG’s dengan menetapkan target keberhasilannya pada tahun
2015. Ada delapan komitmen kunci yang ditetapkan dan disepakati dalam
MDGs, salah satunya adalah mendorong tercapainya kesetaraan dan
keadilan gender dan pemberdayaan perempuan (Tujuan 3 MDG’s).
Sebagai bagian dari masyarakat dunia, Indonesia ikut serta
melaksanakan komitmen dengan mendorong upaya pembangunan menuju
kesetaraan gender. Untuk itu, Pemerintah berkomitmen melaksanakan
tujuan Pembangunan Milenium (MDG’s) dengan salah satu targetnya,
menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan
lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari
tahun 2015.
Berdasarkan data statistik, tampaknya tujuan MDG’s dalam bidang
gender sudah pada jalurnya (on the track). Dua dari enam indikator yang
tercantum dalam target MDG’s
bahkan sudah melampaui target yang
ditetapkan. Dua indikator tersebut yaitu rasio anak perempuan di Sekolah
Menengah Pertama dan rasio anak perempuan di Sekolah Menengah Atas
dengan capaian pada tahun 2011 masing-masing sebesar 103,45 persen
dan 101,41 persen, dimana target dari kedua indikator tersebut sebesar
100 persen. Sementara keempat target lainnya capaiannya sudah sangat
bagus di atas 97 persen. Apabila capaian ini dapat dipertahankan dan
ditingkatkan, maka harapan untuk mencapai target MDG’s sangat mungkin
diwujudkan.
Dalam publikasinya Human Development Report tahun 1995, UNDP
mengangkat tema gender. Dalam publikasi ini pertama kali diperkenalkan
suatu indeks untuk mengukur pembangunan gender suatu wilayah yaitu
Gender Development Index/GDI (Indeks Pembangunan Gender/IPG) dan
indeks untuk mengukur peranan perempuan dalam bidang ekonomi dan
pengambilan keputusan yaitu Gender Empowerment Measure/GEM (Indeks
Pemberdayaan Gender/IDG). Dalam publikasi tersebut terdapat kalimat
Pembangunan
Manusia
Berbasis
Gender
Pembangunan
Manusia
Berbasis
Gender
7
2014 2014
7
Pendahuluan
responsif
menurut jenis kelamin.
8
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
Pendahuluan
representasikan dengan
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
9
10
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
Gambaran Umum
Gender di Indonesia
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
11
12
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
Negara-Negara
Negara-Negara
ASEAN
ASEAN
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
13
Gambaran Umum
Umum Gender
Gender di
di Indonesia
Indonesia
Untuk melihat secara lebih rinci mengenai perbandingan antar
negara-negara ASEAN, dapat dilihat dari komponen pembentuknya, selain
dari nilai IPMnya. Jika suatu negara memiliki nilai IPM yang tinggi maka
nilai komponen pembentuknya seperti kesehatan, pendidikan dan
pendapatan dimungkinkan juga tinggi. Dimensi kesehatan diukur oleh
angka harapan hidup pada saat lahir (e0). Angka e0 Indonesia pada tahun
2013 berada pada peringkat keenam dengan nilai capaian sebesar 0.782.
Gambar 2.1
Sumber : HDR
Perbandingan IPM
Negara-Negara ASEAN,
1980-2013
Peringkat Indonesia hanya lebih tinggi dari tiga negara yaitu Philipina, Laos,
dan Myanmar. Peringkat tertinggi untuk dimensi kesehatan ini adalah
Singapura dengan nilai sebesar 0.959, sedangkan negara dengan nilai
terendah adalah Myanmar dengan nilai sebesar 0.695.
Komponen kedua pembentuk IPM adalah dimensi pendidikan yang
diukur berdasarkan harapan lamanya sekolah (Expected Years of Schooling)
dan rata-rata lamanya sekolah (Mean years of Schooling). Singapura, Brunei
Darussalam dan Thailand adalah 3 (tiga) negara yang mempunyai nilai
dimensi pendidikan paling tinggi. Sementara Indonesia dan Malaysia
14
14
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
Gambaran Umum
Umum Gender
Gender di Indonesia
Gambaran
berada pada posisi yang sama, yaitu peringkat keempat dengan nilai 0.706.
Negara-negara dengan capaian dimensi pendidikan dibawah Indonesia
adalah Vietnam, Philipina, Kamboja, Laos dan Myanmar.
Komponen IPM ketiga adalah pendapatan, yang diukur dari
Pendapatan Nasional Bruto (PNB) perkapita riil yang disesuaikan (PPP).
Indonesia menempati peringkat kelima untuk nilai pendapatan perkapita
riil ini, dibawah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia dan Thailand.
Sementara negara-negara dengan pendapatan perkapita riil dibawah
Indonesia antara lain adalah Philipina, Vietnam, Laos, Myanmar, dan
Kamboja.
Dari ketiga dimensi pembentuk IPM, Indonesia menduduki peringkat
yang berbeda. Sementara Singapura, Brunei Darussalam menempati
peringkat dua besar diantara Negara ASEAN untuk ketiga dimensi tersebut.
Dari perbandingan nilai ketiga dimensi tersebut menunjukkan capaian yang
tinggi pada semua dimensi akan menyebabkan capaian IPM yang tinggi
pula. Gambaran secara lengkap mengenai perbandingkan nilai IPM dan
komponen pembentuknya disajikan pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2
Perbandingan IPM
Negara-Negara ASEAN
Menurut
Komponennya, 2013
Sumber : HDR
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
15
15
Gambaran Umum
Umum Gender
Gender di
di Indonesia
Indonesia
Indeks Ketimpangan Gender (IKG)
Salah satu indikator gender yang mampu menunjukkan adanya
kehilangan dalam pembangunan manusia yang diakibatkan adanya
kesenjangan gender adalah Indeks Ketimpangan Gender (Gender Inequality
Index/GII). Kesenjangan tersebut disebabkan adanya diskiriminasi dari
berbagai aspek seperti kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan. Indeks ini
diukur dari tiga dimensi, yaitu kesehatan reproduksi, pemberdayaan, dan
pasar tenaga kerja. Keberadaan diskriminasi pada salah satu dimensi
gender ini dapat diukur dengan IKG. Nilai IKG berkisar dari 0 sampai 1.
Perempuan dan laki-laki dikatakan memiliki kehilangan kesempatan yang
sama jika IKG berkisar 0. Nilai berkisar 1 menunjukkan perempuan
kehilangan lebih banyak dibandingkan laki-laki dari keseluruhan dimensi
yang diukur. Semakin tinggi nilai IKG maka semakin besar diskriminasi yang
terjadi.
Untuk mengukur ketiga dimensi IKG diperlukan beberapa indikator
yang mengukur masing-masing dimensi. Dimensi kesehatan diukur dengan
dua indikator yaitu tingkat kematian ibu dan tingkat kesuburan remaja.
Demikian pula dengan dimensi pemberdayaan yang diukur dengan dua
indikator antara lain capaian tingkat pendidikan menengah dan tinggi untuk
tiap gender serta proporsi kursi parlemen dipegang oleh setiap laki-laki
atau perempuan. Sementara dimensi tenaga kerja diukur dengan partisipasi
perempuan dalam angkatan kerja. Kelima indikator ini akan menghasilkan
beberapa indeks hingga diperoleh dua indeks besar yaitu indeks laki-laki
dan indeks perempuan yang akan dihitung menjadi Indeks Ketimpangan
Gender.
Indeks
ketimpangan
gender
dirancang
untuk
meningkatkan
kesadaran akan adanya ketidaksetaraan gender yang selama ini ada di
masyarakat, serta mengetahui kemajuan pembangunan manusia akibat
adanya ketidaksetaraan gender. Selain itu, indeks ini digunakan untuk
mendukung aksi masyarakat dunia akan kesetaraan gender. Dengan data
IKG maka dapat membantu pembuatan keputusan dan kebijakan
Pemerintah nasional dan internasional untuk menghilangkan kesenjangan
16
16
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
Gambaran Umum
Umum Gender
Gender di Indonesia
Gambaran
gender sehingga menuju pembangunan manusia yang lebih baik.
Berdasarkan data dari Human Development Report (HDR) dalam
kurun 12 tahun, terjadi penurunan Indeks Ketimpangan Gender di negaranegara anggota ASEAN. Hal tersebut menunjukkan bahwa masing-masing
negara ASEAN berupaya untuk mencapai kesetaraan gender dan
mengurangi adanya kehilangan dalam pembangunan manusia di negaranya.
Singapura merupakan Negara yang memiliki Indeks Ketimpangan Gender
paling rendah dengan nilai 0,09 pada tahun 2013. Sedangkan Indonesia,
Kamboja, dan Laos termasuk tiga negara dengan indeks ketimpangan
gender yang tinggi. Untuk menurunkan nilai IKG di ketiga negara tersebut,
perlu dilakukan upaya yang lebih keras dalam meningkatkan kesetaraan
gender melalui berbagai program kesetaraan gender. Perbandingan Indeks
Ketimpangan Gender di Negara-negara ASEAN disajikan pada Gambar 2.3.
Berdasarkan komponen-komponennya, terlihat bahwa laki-laki masih
dominan di masing-masing indikator, baik ketenagakerjaan, pendidikan
maupun keterwakilan di parlemen. Perbedaan yang jauh terlihat jelas pada
indikator rasio keterwakilan perempuan terhadap laki-laki di parlemen
sehingga menyebabkan nilai IKG yang tinggi. Dapat dikatakan bahwa
keterwakilan perempuan di parlemen pada hampir semua negara adalah
kecil. Perempuan sebagai pemimpin dan pengambil keputusan masih tidak
Gambar 2.3
Perbandingan Indeks
Ketimpangan Gender
di Negara-Negara
ASEAN, 2000-2013
Sumber : HDR
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
17
17
Gambaran
Gambaran Umum
Umum Gender
Genderdi
diIndonesia
Indonesia
banyak ditemui di setiap negara. Laki-laki yang menjadi pemimpin serta
pemegang andil Pemerintahan sebagai presiden, perdana menteri, dan raja
adalah nyata hampir terdapat di negara-negara di dunia, tidak terkecuali di
negara ASEAN.
Semakin tinggi rasio keterwakilan perempuan terhadap laki-laki atau
nilai rasio mendekati satu maka kesetaraan gender antara laki-laki dan
perempuan tercapai. Singapura memiliki rasio keterwakilan perempuan di
parlemen yang nilainya cukup tinggi diantara negara-negara ASEAN yang
lain yaitu 0,32. Sebanding dengan nilai IKG Singapura yang terendah
dibanding negara ASEAN lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kesetaraan
gender di Singapura hampir tercapai. Hal yang berbeda terjadi di Laos yang
memiliki rasio keterwakilan perempuan yang tinggi di parlemen diantara
negara ASEAN lainnya, tetapi mempunyai nilai IKG tinggi. Keterwakilan
perempuan di parlemen yang cukup banyak berbanding terbalik dengan
ketidaksetaraan gender di Laos yang masih tinggi di antara negara ASEAN.
Grafik 2.4 menunjukkan rasio keterwakilan perempuan di parlemen di
negara-negara ASEAN masih berada di bawah 0,5. Seager (1997)
mengatakan jika laju dari keterwakilan perempuan di Parlemen sangatlah
lambat sehingga UN memperkirakan bahwa dengan laju seperti ini
keseimbangan antara laki-laki dan perempuan di parlemen baru akan bisa
dicapai pada tahun 2490.
Gambar 2.4
Perbandingan Indeks
Ketimpangan di Negara
-Negara ASEAN dengan
Rasio Perempuan dan
Laki-laki di Parlemen,
2013
Sumber : HDR
18
18
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
GambaranUmum
UmumGender
Genderdi
diIndonesia
Indonesia
Gambaran
2.2. Permasalahan Gender di Indonesia
Gender berbeda dengan karakteristik laki-laki dan perempuan dalam
arti biologis. Pemaknaan gender mengacu pada perbedaan laki-laki dan
perempuan
dalam
peran,
perilaku,
kegiatan
serta
atribut
yang
dikonstruksikan secara sosial. Perbedaan ini tidak menjadi masalah bila
disertai dengan keadilan antar keduanya. Akan tetapi ketidakadilan yang
terjadi akan mengakibatkan korban baik bagi kaum laki-laki maupun kaum
perempuan. Oleh karena itu, kesetaraan gender merupakan hak yang
semestinya di dapatkan agar laki-laki dan perempuan memperoleh
kesempatan yang sama untuk berperan dan ikut berpartisipasi dalam
bidang kehidupan.
Perbedaan gender pun terlihat dari kecenderungan peran masingmasing, yaitu berperan dalam publik atau domestik. Peran publik diartikan
dengan aktivitas yang dilakukan di luar rumah dan bertujuan mendapatkan
penghasilan. Sedangkan peran domestik adalah aktivitas yang dilakukan di
dalam rumah berkaitan dengan kerumahtanggaan dan tidak dimaksudkan
untuk mendapat penghasilan. Kedua peran ini dapat menjelaskan
perbedaan peran gender dalam masyarakat. Perempuan lebih dominan
memiliki peran domestik mengurus rumah tangga, dan laki-laki berkegiatan
di luar mencari nafkah sebagai peran publiknya. Kesenjangan yang terjadi
ini telah termindset dan menjadi budaya dalam masyarakat Indonesia.
Peran Domestik dalam Keluarga
Perempuan merupakan makhluk yang diberikan kemampuan untuk
bereproduksi, mengandung, melahirkan, menyusui, dan membesarkan
anak. Dengan kemampuan lebih yang dimiliki maka tidak heran peran
perempuan akan lebih dominan pada kegiatan domestiknya. Oleh karena
itu, dalam keluarga perempuan mempunyai peran yang besar meskipun
tingkatannya masih di bawah laki-laki. Peran domestik perempuan sebagai
ibu rumah tangga mempunyai tugas mengurus rumah tangga, suami serta
anak-anak. Sedangkan laki-laki berperan di luar rumah mencari nafkah.
Meskipun peran publik laki-laki adalah yang utama dalam keluarganya,
namun tetap memegang andil dalam peran domestik. Bisa dikatakan peran
PembangunanManusia
ManusiaBerbasis
BerbasisGender
Gender
Pembangunan
2014
2014
19
19
Gambaran
GambaranUmum
UmumGender
GenderdidiIndonesia
Indonesia
tersebut lebih besar dibandingkan peran domestik perempuan, karena lakisebagai kepala rumah tangga yang merupakan pemimpin, laki-laki memiliki
peran sebagai pengambil keputusan. Peran yang dilakukan perempuan
dalam keluarga terkadang dipengaruhi oleh keputusan dari laki-laki. Oleh
sebab itu peran domestik perempuan masih berada di bawah laki-laki.
Pembagian peran tersebut sudah membudaya dalam masyarakat Indonesia.
Perempuan yang menjadi pemimpin atau kepala rumah tangga,
biasanya ditemukan pada keluarga single parent. Perempuan yang hidup
tanpa pasangan menyebabkan perempuan harus memegang andil utama
dalam keluarga. Sehingga peran ganda harus dilakukan perempuan sebagai
seorang ibu sekaligus seorang ayah. Mengurus rumah tangga sebagai peran
domestik dan menghidupi keluarga sebagai peran publiknya. Data juga
menunjukkan bahwa proporsi rumah tangga dengan kepala rumah tangga
perempuan hanya sebesar 17,4 persen (sumber: Susenas 2013).
Di era pembangunan sekarang ini, peran ganda perempuan tidak
hanya digeluti oleh perempuan sebagai single parent. Peran domestik dan
peran publik semakin banyak dilakukan oleh perempuan tidak hanya di
kota-kota besar dimana banyak dikenal wanita karir. Perempuan di
perdesaan yang memiliki peran ganda pun banyak ditemui. Tidak sedikit
jumlah perempuan yang mengurus rumah tangga juga bekerja mencari
tambahan penghasilan
karena kondisi ekonomi yang masih kurang.
Penghasilan suami yang tidak mencukupi kebutuhan hidup menjadikan
perempuan turut membantu membiayai kebutuhan ekonomi keluarga.
Sementara di perkotaan, banyak berkembang istilah wanita karir.
Peran ini dipandang sebagai peran publik dan juga sebagai tindak
emansipasi perempuan untuk disetarakan dengan laki-laki.
Banyak
pandangan
mengenai
perempuan
bahwa
perempuan
hanyalah pendamping hidup, bersifat lemah, selalu memakai perasaan,
berpikiran sempit dan lain sebagainya. Pandangan tersebut telah ada sejak
lama dalam lingkungan masyarakat. Sebagai contoh pandangan masyarakat
bahwa tugas seorang perempuan adalah memasak, berdandan dan
melahirkan anak, masih terjadi saat ini. Tidak heran kedudukan perempuan
20
20
Pembangunan
PembangunanManusia
ManusiaBerbasis
BerbasisGender
Gender
2014
2014
Gambaran Umum
Umum Gender
Gender di Indonesia
Gambaran
terkadang menjadi nomor dua dan tidak sedikit orang yang merendahkan
perempuan. Salah satu tindakan yang merendahkan perempuan, adalah
kekerasan terhadap perempuan.
Berdasarkan Catatan Tahunan Komnas Perempuan terdapat 279.760
kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan dan ditangani
selama tahun 2013. Terjadi peningkatan hampir 30 persen (216.156 kasus)
dibandingkan data tahun sebelumnya. Kasus kekerasan yang terjadi hampir
95 persen adalah kekerasan dalam ranah personal rumah tangga, yaitu
kekerasan terhadap istri (KDRT). Sementara terdapat lebih dari 4 persen
kekerasan pada ranah personal dimana pelaku memiliki hubungan dekat
dengan korban. Data tersebut menunjukkan kedudukan perempuan yang
masih belum setara dibandingkan laki-laki dalam peran domestiknya dan
sebagai bukti masih terdapatnya kesenjangan gender yang terjadi. Tidak
hanya setelah berumah tangga tetapi sebelum membentuk sebuah
keluarga, perempuan pun menjadi korban kekerasan dari pasangannya.
Sehingga kesetaraan gender menjadi permasalahan yang serius di
Indonesia.
Kesempatan Memperoleh Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu aspek untuk dapat melihat kesetaraan
gender. Di Indonesia, kesempatan yang sama antara laki-laki dan
perempuan untuk memperoleh pendidikan sudah mulai tercapai. Dari data
Susenas 2013 menunjukkan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan,
kesenjangan antara laki-laki dan perempuan sudah mulai berkurang
(Gambar 2.5). Bahkan pada jenjang pendidikan SD, Diploma, dan
universitas, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, persentase
perempuan yang memperoleh ijazah lebih besar dibanding laki-laki.
Sementara pada jenjang pendidikan SMP dan SMA, masih didominasi oleh
laki-laki. Namun demikian, kesenjangan pada jenjang tersebut cukup
rendah, hanya berkisar antara tiga hingga tujuh persen. Hal tersebut
menunjukkan bahwa budaya yang memprioritaskan laki-laki untuk
memperoleh pendidikan lebih tinggi dibandingkan perempuan sudah
terkikis.
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
21
21
Gambaran Umum
Umum Gender
Gender di
di Indonesia
Indonesia
Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan juga dapat dilihat melalui
rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan terhadap laki-laki di tiga
jenjang pendidikan (Gambar 2.6). Pada tahun 2013 rasio APM masingmasing jenjang pendidikan berada di sekitar angka 100, yang berarti
kesempatan pendidikan perempuan dan laki-laki hampir sama. Bahkan
rasio APM untuk SMP melebihi angka 100 dari tahun 2007 hingga 2013.
Sedangkan rasio APM SMA pada tahun 2013 menjadi diatas 100. Namun
Gambar 2.5
Persentase Penduduk
10 Tahun ke Atas
menurut Tipe Daerah,
Jenis Kelamin dan
Ijazah Tertinggi yang
Diperoleh, 2013
Sumber : BPS
demikian, terjadi penurunan angka rasio APM untuk SD pada tahun 2013
menjadi 99,75 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 100,10.
Kesempatan Bekerja dan Berusaha
Jika
dalam
hal
pendidikan
laki-laki
dan
perempuan
mulai
menunjukkan kesetaraan, namun tingkat partisipasi angkatan kerja antara
Gambar 2.6
Sumber : BPS
22
22
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
Rasio Angka Partisipasi
Murni (APM)
Perempuan Terhadap
Laki-laki, 2007-2013
Gambaran Umum
Umum Gender
Gender di Indonesia
Gambaran
keduanya masih memiliki selisih yang cukup besar. Meskipun jumlah
perempuan yang memenuhi kebutuhan ekonomi dengan bekerja semakin
meningkat, namun proporsinya masih lebih kecil dibandingkan laki-laki. Hal
ini dikarenakan pembagian peran laki-laki untuk bekerja dan perempuan
mengurus rumah tangga. Pada Gambar 2.7 menunjukkan bahwa rasio TPAK
perempuan masih dibawah 1. Proporsi TPAK perempuan selama ini masih
lebih kecil dibandingkan TPAK laki-laki, yang berarti bahwa perempuan
yang bekerja masih lebih sedikit dibandingkan laki-laki. Pada tahun 2013
terjadi
penurunan
rasio
TPAK
menjadi
0,60
dibandingkan
tahun
sebelumnya yang tercatat sebesar 0,61.
Rasio TPAK ini menunjukkan adanya kesenjangan antara laki-laki dan
perempuan dalam aspek ketenagakerjaan. Kesenjangan ini terjawab
dengan melihat kegiatan terbanyak seminggu yang lalu. Dari data Sakernas
tahun 2013, menunjukkan bahwa proporsi perempuan yang kegiatan
terbanyaknya bekerja sebesar 47,04 persen, lebih kecil dari proporsi lakilaki mencapai 78,35 persen. Selain bekerja, kegiatan lain yang dilakukan
Gambar 2.7
Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK)
Laki-laki dan
Perempuan, 2008-2013
Sumber : BPS
perempuan seminggu yang lalu adalah mengurus rumah tangga dengan
proporsi 37,89 persen. Sementara laki-laki yang mengurus rumah tangga
hanya 2,08 persen. Hal ini searah dengan stigma yang masih melekat di
masyarakat bahwa perempuan seharusnya bekerja di dapur. Pembagian
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
23
23
Gambaran Umum
Umum Gender
Gender di
di Indonesia
Indonesia
Gambar 2.8
Persentase Penduduk
15 Tahun ke Atas
Menurut Kegiatan
Terbanyak Seminggu
yang Lalu, 2013
Sumber : BPS
peran perempuan dan laki-laki inilah yang sering menjadi sebab terjadinya
kesenjangan.
Dari total penduduk perempuan yang bekerja terdapat 30,93 persen
pekerja perempuan yang tidak dibayar, termasuk di dalamnya pekerja
keluarga yang tidak mendapat imbalan jasa. Sementara proporsi pekerja
laki-laki yang bekerja dengan tidak mendapat upah hanya sebesar 6,89
persen. Perbedaan proporsi yang cukup jauh ini memperlihatkan
ketidaksetaraan gender yang terjadi, karena laki-laki umumnya sebagai
kepala keluarga memiliki peran mencukupi kehidupan keluarga, sehingga
banyak pekerja yang berpenghasilan merupakan pekerja laki-laki. Selain itu,
lapangan kerja yang ada umumnya lebih memprioritaskan laki-laki
dibandingkan perempuan karena dominan menggunakan kekuatan fisik
seperti buruh bangunan, buruh angkut, dan lain-lain. Hal ini terlihat dari
proporsi pekerja laki-laki yang berstatus buruh/karyawan (38,54 persen)
lebih tinggi dibandingkan proporsi perempuan (33,03 persen). Proporsi
pekerja menurut status pekerjaan disajikan pada Gambar 2.9.
Selain dari status pekerja penduduk, kesenjangan antara laki-laki dan
perempuan juga terlihat dari nilai upah yang diterima pekerja. Upah
pekerja laki-laki lebih besar dibandingkan upah perempuan dari tahun ke
tahun. Namun demikian, rasio upah perempuan terhadap laki-laki semakin
mengalami peningkatan, yang artinya mengarah pada kesetaraan gender,
seperti yang disajikan pada Tabel 2.1. Peningkatan yang terjadi bisa
24
24
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
Gambaran Umum
Umum Gender
Gender di Indonesia
Gambaran
Gambar 2.9
Penduduk 15 tahun ke
Atas yang Bekerja
Seminggu yang Lalu
Menurut Status
Pekerjaan Utama, 2013
Sumber : BPS
dikarenakan pengakuan akan keberadaan pekerja perempuan serta
emansipasi perempuan yang terus dicanangkan.
Lapangan kerja yang semakin sempit di dalam negeri, mengakibatkan
migrasi ke luar negeri dalam rangka memperoleh lapangan pekerjaan.
Kondisi perekonomian menjadi salah satu faktor seseorang bermigrasi ke
luar negeri sebagai pekerja karena kesempatan dan penghasilan yang
ditawarkan lebih besar. TKI atau tenaga kerja Indonesia adalah istilah
Tabel 2.1 Upah Pekerja Menurut Jenis Kelamin, 2008-2013
Upah (rupiah)
Laki-laki
Perempuan
Rasio Upah Perempuan
thd Laki-laki
2008
1.055.123
814.142
0,77
2009
1.191.059
873.103
0,73
2010
1.294.867
1.024.991
0,79
2011
1.437.764
1.148.216
0,80
2012
1.538.887
1.235.824
0,80
2013
2.069.280
1.622.863
0,78
Tahun
Sumber : BPS
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
25
25
Gambaran Umum
Umum Gender
Gender di
di Indonesia
Indonesia
umum bagi penduduk indonesia yang bekerja di luar negeri. Untuk pekerja
wanita secara umum disebut sebagai istilah Tenaga Kerja Wanita (TKW).
Data pada Gambar 2.10 menunjukkan bahwa proporsi pekerja perempuan
yang menjadi TKW lebih besar dibandingkan pekerja laki-laki. Sebagian
besar pekerja tersebut bekerja di sektor informal dikarenakan rendahnya
tingkat pendidikan dan pengetahuan pekerja. Jenis pekerjaan yang
dilakukan umumnya sebagai pembantu rumah tangga, buruh dan
sebagainya. Pada tahun 2013 terdapat 276.998 TKW atau sebesar 54,1
persen dari total TKI yang tercatat di BNP2TKI. Persentase yang terus
menurun dari tahun ke tahun disebabkan adanya perjanjian moratorium
TKI dengan beberapa Negara penerima TKI akibat dari maraknya kekerasan
TKI di luar negeri. Dari gambar di atas menunjukkan bahwa kesenjangan
Sumber : BNP2TKI
Gambar 2.10
Persentase Jumlah TKI
Menurut Jenis Kelamin,
2007-2013
antara laki-laki dan perempuan semakin berkurang yang hampir mendekati
setara.
Kesempatan dalam Pemerintahan
Saat ini, peran perempuan tidak hanya dalam kegiatan rumah tangga
tetapi juga dalam hal pekerjaan. Umumnya perempuan bekerja sebagai
buruh ataupun karyawan, hanya sebagian kecil perempuan yang meduduki
jabatan tinggi. Sejak kemerdekaan Indonesia tahun 1945, presiden
perempuan hanya satu dari tujuh presiden yang pernah menjabat.
26
26
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
Gambaran Umum
Umum Gender
Gender di Indonesia
Gambaran
Pandangan masyarakat yang menganggap bahwa perempuan hanya sebagai
pendamping,
dan
tidak
dapat
membuat
keputusan
dengan
sifat
emosionalnya, menyebabkan jarangnya perempuan yang berkedudukan
sebagai pemimpin. Sehingga ungkapan laki-laki merupakan pemimpin terus
ada dalam kehidupan masyarakat luas.
Masih rendahnya kesempatan perempuan dalam memimpin terlihat
dari keterwakilan perempuan di parlemen. Peran perempuan dalam
parlemen masih belum memenuhi Undang-Undang No. 8 Tahun 2012
tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan
Daerah,
dan
Dewan
Perwakilan
Rakyat
Daerah,
yang
mengharuskan 30 persen kanggotaan perempuan dalam parlemen. Bahkan
keterwakilan perempuan di parlemen
penurunan. Data
periode 2014-1019 mengalami
KPU mencatat bahwa jumlah anggota perlemen
perempuan di DPR tahun 2014 menurun menjadi 97 orang (17,3 persen)
dari periode sebelumnya tahun 2009 yang berjumlah 103 orang (18
persen).
Meskipun peran di parlemen menurun, namun peran perempuan
dalam Pemerintahan semakin meningkat. Terlihat dari jumlah menteri
perempuan pada kabinet baru (kabinet kerja) periode 2014-2019 dan
jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) perempuan. Jumlah menteri perempuan
pada kabinet kerja periode 2014-2019 sebanyak 8 (delapan) orang,
meningkat dari periode sebelumnya sebanyak 5 (lima) orang pada akhir
kabinet.
Selain jumlah menteri, jumlah PNS juga memberikan gambaran
pemerintahan di Indonesia. Kesempatan perempuan dalam pemerintahan
ditunjukkan dari persentase jumlah PNS, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 2.11. Kesempatan perempuan dalam Pemerintahan masih lebih
kecil dibandingkan laki-laki, terlihat dari persentase PNS perempuan lebih
kecil dibandingkan persentase PNS laki-laki dari tahun ketahun. Namun
demikian, proporsi PNS perempuan dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan menuju kesetaraan. Persentase PNS perempuan pada tahun
2013 tercatat sebesar 48,2 persen.
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
27
27
Gambaran Umum
Umum Gender
Gender di
di Indonesia
Indonesia
Peningkatan
jumlah
anggota
Kabinet,
dan
PNS
perempuan
membuktikan kemampuan perempuan untuk mendapatkan kesetaraan
gender dengan laki-laki. Keinginan untuk disamakan dan ikut memegang
Gambar 2.11
Persentase PNS
Menurut Jenis Kelamin,
2008-2013
Sumber : Kemen PAN & RB
andil dalam pemerintahan tidak hanya menjadi harapan, tetapi sebagai
bentuk capaian emansipasi perempuan saat ini.
Produk Undang-Undang Terkait Gender
Sejak
awal
berdirinya
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia,
Pemerintah secara resmi telah menganut dan menetapkan kesepakatan
atas persamaan antara perempuan dan laki-laki sebagaimana termuat
dalam UUD 45 Pasal 27. Namun demikian, dalam perkembangannya
beberapa Undang-Undang (UU) yang selama ini berlaku di Indonesia,
disadari mempunyai arti yang masih diskriminatif terhadap perempuan.
Seperti dalam UU mengenai sistem pengupahan tenaga kerja perempuan,
tunjangan keluarga dan tunjangan kesehatan perempuan dianggap lajang,
sehingga suami dan anak-anak tidak mendapatkan tunjangan sebagaimana
yang diterima pekerja laki-laki. Ketentuan ini termuat dalam Surat Edaran
Menteri Tenaga Kerja No. 7 Tahun 1990 tentang Upah, PP No. 37 tahun
1967 tentang Sistem Pengupahan di lingkungan perusahaan negara,
Peraturan Menteri Pertambangan No.2/P/M/1971, Peraturan Menteri
Pertanian No.K440/01/2/1984 dan No.01/GKKU/3/1978 dan Surat Edaran
Menaker No.4/1988 tentang Tunjangan Kesehatan, serta Pasal 8 UU
28
28
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
Gambaran Umum
Umum Gender
Gender di Indonesia
Gambaran
No.7/1983, Pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan No. 947/KMK/04/1983
dan Pasal 8 UU No. 10/1994 tentang Prosedur memperoleh NPWP.
Sejumlah UU tersebut tidak mampu mengakomodir kesetaraan gender yang
telah dijamin oleh UUD, karena keterbatasan akses dan partisipasi
perempuan dalam penyusunan UU.
Meskipun beberapa regulasi masih menunjukkan adanya kesenjangan
gender, namun demikian harus ditumbuhkan sikap optimis bahwa
Indonesia mampu mewujudkan kesetaraan gender di masa mendatang.
Produk Undang-Undang yang mulai mempertimbangkan peran perempuan
dalam parlemen adalah UU No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah yang mengharuskan partai politik menyertakan
minimal 30 persen perempuan sebagai calon legislatif. Hal ini berarti
perempuan di Indonesia diberi kesempatan yang luas untuk menjadi
anggota parlemen sekaligus turut serta dalam menyusun peraturan
perundangan.
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
29
29
30
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
Pencapaian
Pembangunan Gender
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
31
32
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
Bab
Bab 33
Pencapaian
PencapaianPembangunan
Pembangunan
Gender
Gender
♦♦
Perkembangan
Perkembangan
Pembangunan
Pembangunan
Gender
Gender
♦♦
Pencapaian
Pencapaian
Komponen
Komponen
IPGIPG
Gender
Genderdiartikan
diartikan
sebagai
sebagai
perbedaan
perbedaan
fungsi
fungsi
dan dan
peranperan
sosialsosial
antaraantara
laki-laki
laki-lakidan
dan
perempuan
perempuan
yang
yang
dikonstruksikan
dikonstruksikan
oleholeh
masyarakat.
masyarakat.
Perbedaan
Perbedaan
tersebut
tersebutpada
padaprakteknya
prakteknya
sering
sering
menimbulkan
menimbulkan
ketidakadilan,
ketidakadilan,
terutama
terutama
terhadap
terhadapkaum
kaumperempuan
perempuan
baikbaik
di lingkungan
di lingkungan
rumah
rumah
tangga,
tangga,
pekerjaan
pekerjaan
masyarakat,
masyarakat,
kultur,
kultur,
maupun
maupun
negara.
negara.
OlehOleh
sebab
sebab
itu, untuk
itu, untuk
menghilangkan
menghilangkan
ketidakadilan
ketidakadilan
tersebut
tersebut
diperlukan
diperlukan
adanya
adanya
kesetaraan
kesetaraan
dan keadilan
dan keadilan
gender
gender
dalam
dalamproses
proses
bermasyarakat
bermasyarakat
dandan
bernegara.
bernegara.
Kesetaraan
Kesetaraan
gender
gender
(gender
(gender
equity)
equity)
lebihlebih
dimaknai
dimaknai
sebagai
sebagai
kesamaan
kesamaan
kondisi
kondisibagi
bagi
laki-laki
laki-laki
dandan
perempuan
perempuan
untuk
untuk
memperoleh
memperoleh
kesempatan
kesempatan
serta serta
hak-haknya
hak-haknyasebagai
sebagai
manusia
manusia
dalam
dalam
berperan
berperan
dan dan
berpartisipasi
berpartisipasi
di segala
di segala
bidang.
bidang.Jadi
Jadi
kesetaraan
kesetaraan
gender
gender
bukan
bukan
hanya
hanya
dimaknai
dimaknai
dari segi
dari perbedaan
segi perbedaan
fisik
fisikantara
antaralaki-laki
laki-laki
dandan
perempuan
perempuan
saja.saja.
Sementara
Sementara
itu, keadilan
itu, keadilan
gender
gender
(gender
(gender equality)
equality)merupakan
merupakanproses
proses
dan dan
perlakuan
perlakuan
adil adil
terhadap
terhadap
perempuan
perempuan dan
danlaki-laki,
laki-laki,sehingga
sehingga
dalam
dalam
menjalankan
menjalankan
kehidupan
kehidupan
bernegara
bernegaradan
dan
bermasyarakat,
bermasyarakat,
tidak
tidak
ada ada
pembakuan
pembakuan
peran,
peran,
bebanbeban
ganda,ganda,
subordinasi,
subordinasi,
marginalisasi
marginalisasi
dandan
kekerasan
kekerasan
terhadap
terhadap
perempuan
perempuan
maupun
maupun
laki laki
-laki.
-laki.
Terwujudnya
Terwujudnya
Kesetaraan
Kesetaraan
dandan
Keadilan
Keadilan
Gender
Gender
(KKG)(KKG)
ditandai
ditandai
dengan
dengan
tidak
tidak adanya
adanya diskriminasi
diskriminasiantara
antara
perempuan
perempuan
dan dan
laki-laki
laki-laki
dalamdalam
memperoleh
memperoleh akses,
akses,kesempatan
kesempatanberpartisipasi,
berpartisipasi,
dan dan
kontrol
kontrol
atas atas
Pembangunan
Manusia
Berbasis
Gender
Pembangunan
Pembangunan
Manusia
Manusia
Berbasis
Berbasis
GenderGender
33
33
2014
2014 2014
33
34
Pembangunan
PencapaianPencapaian
Pembangunan
Gender Gender
pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara dan adil dari
pembangunan. Memiliki akses dan partisipasi berarti memiliki peluang dan
kesempatan untuk menggunakan sumberdaya dan memiliki wewenang
untuk mengambil keputusan terhadap cara penggunaan dan hasil sumber
daya tersebut. Sedangkan memiliki kontrol berarti memiliki kewenangan
penuh untuk mengambil keputusan atas penggunaan dan hasil sumber
daya.
Upaya untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara perlu diwujudkan secara bertahap
dan berkesinambungan. Upaya itu diwujudkan dalam kebijakan negara
maupun dalam kebijakan informal yang dipelopori oleh tokoh masyarakat
dan tokoh agama terkait dengan kendala-kendala yang struktural maupun
kultural yang terjadi pada masyarakat. Diharapkan dengan adanya
kebijakan tersebut masing-masing elemen masyarakat dan individu
mempunyai sensitifitas gender dan program-program Pemerintah harus
mengimplementasikan kebijakan yang responsif gender.
Kebijakan-kebijakan
yang
diambil
oleh
Pemerintah
untuk
mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender telah ditetapkan melalui
GBHN 1999, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Program
Pembangunan Nasional (PROPENAS) Tahun 2000-2004, dan dipertegas
dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan
Gender Dalam Pembangunan Nasional. Disamping itu beberapa UndangUndang Lainnya juga mendukung kesetaraan gender, antara lain: UndangUndang Nomor 7 Tahun 1984 Tentang Pengesahan Konvensi Mengenai
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan; UndangUndang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam
Rumah
Tangga;
Undang-Undang
Nomor
21
Tahun
2007
Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Disamping itu,
Pemerintah juga sedang membuat Rancangan Undang-Undang Kesetaraan
dan Keadilan Gender (RUU KKG) adalah salah satu RUU yang akan dibahas
dalam
Program
Legislasi
Nasional
(PROLEGNAS)
2009-2014,
yang
diharapkan mampu menjadi landasan hukum mengenai penetapan dan
penyelenggaraan Kesetaraan dan Keadilan Gender oleh Lembaga Negara di
Manusia
Berbasis Gender
PembangunanPembangunan
Manusia Berbasis
Gender
2014 34 2014
Pencapaian
Pembangunan
Gender Gender
Pencapaian
Pembangunan
Indonesia.
Tingkat keberhasilan pembangunan yang sudah mengakomodasi
persoalan gender dapat diukur, salah satunya adalah dengan IPG (Indeks
Pembangunan Gender), yang telah diperkenalkan oleh United Nations
Development Programs (UNDP) dalam Laporan pembangunan Manusia
tahun 1995. IPG adalah ukuran pembangunan manusia yang merupakan
komposit dari empat indikator, yang lebih menekankan status perempuan,
khususnya dalam mengukur kemampuan dasar. Diharapkan dari angka IPG
ini mampu memberikan sebagian penjelasan mengenai program-program
pembangunan yang sudah mengakomodasi kesetaraan dan keadilan
gender.
Pembangunan Manusia secara kuantitatif dapat digambarkan dari
angka IPM. Namun demikian, angka IPM ini belum mampu menjelaskan
perbedaan capaian kualitas hidup antara laki-laki dan perempuan. Melalui
angka IPG, kesenjangan atau gap kemampuan dasar antara laki-laki dan
perempuan mampu dijelaskan dengan melihat rasio antara IPG dengan
IPM. Semakin tinggi rasionya maka semakin rendah gap kemampuan dasar
antara laki-laki dan perempuan, sebaliknya semakin rendah rasio maka
semakin tinggi gap kemampuan dasar antara laki-laki dan perempuan.
3.1. Perkembangan Pembangunan Gender
Membangun kesetaraan dan keadilan gender tidak mudah dilakukan
dalam waktu yang relatif singkat. Terdapat beberapa kendala yang
bersumber dari legitimasi konstruksi budaya yang cenderung patriarki,
ketidaktepatan interpretasi ajaran agama, dan kebijakan politik. Kesetaraan
dan keadilan gender pada prakteknya merujuk pada tidak adanya
perbedaan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan yang dijamin
oleh perundang-undangan yang dihasilkan oleh negara maupun lingkungan
bermasyarakat. Jaminan tidak adanya perbedaan dalam status dan
kedudukan perempuan dan laki-laki dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara meliputi partisipasi dalam program pembangunan terutama
dalam peningkatan kualitas hidup melalui program peningkatan kapabilitas
PembangunanPembangunan
Manusia Berbasis
Gender
Manusia
Berbasis Gender
2014 35 2014
3
Pencapaian Pembangunan
Pembangunan Gender
Gender
atau kemampuan dasar. Program tersebut mencakup berbagai pelayanan
dasar kesehatan, pendidikan, dan kemudahan akses ekonomi yang
diberikan
oleh
Pemerintah.
Namun
pada
implementasinya
upaya
peningkatan kapabilitas dasar penduduk perempuan belum sepenuhnya
dapat diwujudkan karena terkait beberapa kendala diatas. Untuk
mewujudkan persamaan status dan kedudukan perempuan dan laki-laki
diimplementasikan melalui berbagai program pembangunan seperti
peningkatan peran perempuan dalam pengambilan keputusan di berbagai
proses pembangunan, penguatan peran masyarakat, dan peningkatan
kualitas kelembagaan berbagai instansi pemerintah, organisasi perempuan,
Gambar 3.1
Sumber : BPS
Perkembangan IPG,
2004-2013
dan lembaga-lembaga lainnya.
Pencapaian
pembangunan
gender
di
Indonesia
menunjukkan
peningkatan setiap tahunnya selama 10 tahun terakhir, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 3.1. IPG Nasional dalam kurun waktu tahun 2004
-2013 telah meningkat dari 63,94 pada tahun 2004 menjadi 69,57 pada
tahun 2013. Peningkatan IPG selama kurun waktu tersebut karena adanya
peningkatan beberapa indikator dalam komponen IPG yang meliputi
kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Program-program Pemerintah yang selama ini dilaksanakan dan
beberapa telah berpedoman pada pengarusutamaan gender, sebenarnya
36
36
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
Pencapaian
Pembangunan
Gender Gender
Pencapaian
Pembangunan
sudah memberikan hasil yang positif terhadap peningkatan kapabilitas
dasar perempuan Indonesia. Namun demikian, peningkatan IPG dalam
kurun waktu 2004-2013 belum sepenuhnya memperlihatkan hasil yang
menggembirakan apabila dilihat dari kerangka pencapaian persamaan
status dan kedudukan menuju kesetaraan dan keadilan gender. Hal ini
ditunjukkan dari pencapaian IPG pada kurun waktu tersebut belum mampu
mengurangi jarak (gap) secara nyata dalam pencapaian kemampuan dasar
antara laki-laki dan perempuan. Gap antara IPM dengan IPG selama kurun
waktu tersebut masih terlihat tetap dan cenderung tidak berubah dari
besarannya yaitu pada angka rasio 94,25 persen. Selama kurun waktu 2004
-2013 IPG selalu menunjukkan posisi lebih rendah dari angka IPM,
meskipun nilai IPG selalu mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa
tujuan untuk menciptakan persamaan dan kesetaraan gender belum
sepenuhnya mampu diwujudkan. Oleh sebab itu diperlukan upaya yang
serius dalam meningkatkan kapabilitas dasar penduduk perempuan
sehingga memperkecil gap yang terjadi antara kapabilitas dasar laki-laki
dan perempuan. Namun demikian, disadari bahwa upaya tersebut tidak
bisa dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, sehingga upaya yang
dilakukan harus terencana secara terus menerus dan berkelanjutan.
Tabel 3.1 Perkembangan IPM, IPG, dan Rasio IPG Terhadap IPM, 2004-2013
Tahun
Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)
Indeks Pemberdayaan
Gender (IPG)
Rasio (%)
2004
68,69
63,94
93,1
2005
69,57
65,13
93,6
2006
70,08
65,27
93,1
2007
70,59
65,81
93,2
2008
71,17
66,38
93,3
2009
71,76
66,77
93,0
2010
72,27
67,20
93,0
2011
72,77
67,80
93,2
2012
73,29
68,52
93,5
2013
73,81
69,57
94,3
Sumber : BPS
Pembangunan
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Manusia
Berbasis Gender
2014 37 2014
37
38
Pembangunan
PencapaianPencapaian
Pembangunan
Gender Gender
3.2
Pencapaian Komponen-Komponen IPG
Sama halnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sebagai indeks
komposit IPG juga memiliki komponen-komponen pembentuk yang turut
menentukan nilai dari IPG itu sendiri. Komponen pembentuk tersebut sama
dengan yang digunakan dalam pengukuran IPM, yakni angka harapan hidup
(mewakili dimensi kesehatan), angka melek huruf dan rata-rata lama
sekolah (mewakili dimensi pendidikan), serta sumbangan pendapatan
(mewakili dimensi ekonomi) yang disajikan menurut jenis kelamin. Dengan
kata lain, dinamika IPG dari waktu ke waktu sangat dipengaruhi oleh
perubahan dari tiga komponen tersebut. Oleh karena itu, pada subbab ini
akan dibahas perkembangan masing-masing komponen IPG di Indonesia.
Angka Harapan Hidup
Kesehatan adalah hal yang sangat mendasar dalam kehidupan
manusia, yang tercermin dari kondisi fisik yang senantiasa sehat. Untuk
mencapai hal tersebut, berbagai langkah telah diupayakan oleh Pemerintah
salah satunya melalui pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan
adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan agar
semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara
mudah, leluasa dan murah. Bersama angka kesakitan dan Angka Kematian
Bayi (AKB), Angka Harapan Hidup (AHH) di suatu negara merupakan elemen
kunci yang sering dijadikan tolak ukur dari kinerja pemeritah dalam
upayanya melaksanakan pembangunan kesehatan.
Definisi dari Angka Harapan hidup (AHH) adalah rata-rata jumlah
tahun hidup yang diperkirakan dapat ditempuh oleh seseorang. AHH
merupakan indikator penting yang mencerminkan taraf kesehatan
masyarakat di suatu wilayah sebagai dampak dari pelaksanaan hasil
pembangunan khususnya di bidang kesehatan. Kata kesehatan dapat
dimaknai sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (UU Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan). Lebih lanjut,
informasi tentang perkembangan dari AHH di Indonesia dapat dilihat pada
Manusia
Berbasis Gender
PembangunanPembangunan
Manusia Berbasis
Gender
2014 38 2014
Pencapaian
PencapaianPembangunan
PembangunanGender
Gender
Gambar 3.2.
Gambar 3.2
Sumber : BPS
Perkembangan Angka
Harapan Hidup Saat
Lahir, 2004-2013
Dari Gambar 3.2, dapat dilihat bahwa secara umum tren AHH baik
untuk penduduk laki-laki maupun penduduk perempuan cenderung
mengalami peningkatan dari periode 2004 hingga 2013. Hal ini
mengindikasikan bahwa pembangunan di bidang kesehatan di Indonesia
telah berdampak pada kualitas kesehatan penduduk.
Tren AHH perempuan menunjukkan peningkatan selama kurun waktu
2004-2013. Pada 2004, AHH perempuan mencapai 69,60 tahun, kemudian
perlahan naik menjadi 71,04 tahun di tahun 2008, hingga 72,31 tahun pada
2013. Sedangkan untuk AHH penduduk laki-laki, pada 2004 mencapai angka
65,70 tahun, kemudian menjadi 67,08 di tahun 2008 dan mencapai 68,38
tahun pada 2013. Dari besaran AHH menunjukkan ada perbedaan level
capaian yang antara AHH perempuan dan laki-laki, dimana level AHH
penduduk laki-laki lebih rendah kurang lebih sekitar 4 tahun dibanding
level AHH penduduk perempuan. Lebih lanjut pola pergerakan AHH
penduduk laki-laki pada rentang periode tersebut tidak cukup cepat untuk
mempersempit gap dengan pencapaian AHH.
Perbedaan level atau gap yang terjadi tersebut sebenarnya tidak
hanya dialami oleh Indonesia saja. Rata-rata negara-negara di dunia juga
pernah atau sedang mengalami fase demikian. Fenomena ini tentu
Pembangunan
PembangunanManusia
ManusiaBerbasis
BerbasisGender
Gender
2014
2014 3939
40
Pembangunan
PencapaianPencapaian
Pembangunan
Gender Gender
disebabkan oleh beberapa faktor. Kajian-kajian terdahulu menyebutkan
banyak faktor yang berperan terhadap perbedaan lebih rendahnya AHH
penduduk laki-laki dibanding perempuan. Mulai dari faktor bawaan lahir
(genetis), hingga pada faktor gaya hidup. Sejak lahir wanita dibekali
sepasang kromosom X, sedangkan laki-laki hanya tunggal. Kromosom X
mengandung sekitar 1100 gen, yang selain berperan penting dalam
pengaturan hormon, juga dalam fungsi vital tubuh lainnya, mulai dari
pembekuan darah, metabolisme dan perkembangan janin. Sedangkan
kromosom Y hanya mempunyai kurang dari 100 gen, dimana fungsi
utamanya hanya untuk pembentukan dan perkembangan testis dan
hormonalnya.
Sehingga
jika
terjadi
ketidakseimbangan
(terinfeksi
penyakit), secara biologis wanita lebih mampu bertahan dibanding laki-laki,
terutama pada masa tahun pertama kehidupan. Lebih lanjut, dilihat pada
aspek gaya hidup, secara umum lebih banyak laki-laki yang bekerja
dibandingkan dengan perempuan yang bekerja. Padatnya aktivitas kerja
yang dilakukan tentu berpotensi "mendatangkan" berbagai macam resiko,
seperti stress, depresi, lingkungan yang tidak sehat, obesitas hingga ke
penyakit-penyakit menular yang berbahaya. Sedangkan dari sisi psikologis,
perempuan diyakini lebih memperhatikan pola hidupnya dibandingkan lakilaki.
Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah
Dalam pembangunan suatu bangsa, pendidikan yang berkualitas
merupakan modal dasar pembangunan yang akan menentukan arah
perkembangan dan kemajuan suatu bangsa dan negara. Pendidikan
merupakan faktor penting dalam kemajuan pembangunan manusia karena
pendidikan membawa dampak yang positif bagi kualitas manusia. Menurut
Boserup (1984), pendidikan mampu membangun pola pikir seseorang
menjadi lebih peka dan kritis dalam menanggapi suatu permasalahan, serta
membuka pengetahuan seseorang yang memungkinkan untuk mengubah
nasibnya. Oleh sebab itu Pemerintah harus mampu meningkatkan
pembangunan pendidikan di Indonesia. Pembangunan pendidikan menjadi
Manusia
Berbasis Gender
PembangunanPembangunan
Manusia Berbasis
Gender
2014 40 2014
Pencapaian Pembangunan Gender
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
41
Pencapaian Pembangunan
Pembangunan Gender
Gender
tahun 2013 menunjukkan bahwa AMH Indonesia sudah mencapai level
diatas 90 persen, dimana 96,59 persen untuk laki-laki dan 91,69 persen
untuk perempuan. Dengan kata lain, pada 2013 terdapat sebanyak 3,41
persen penduduk laki-laki dan 8,31 persen untuk penduduk perempuan
berusia 15 tahun ke atas yang masih buta huruf.
Hal ini menunjukkan masih ada ketimpangan dalam hal baca dan tulis
di Indonesia antara laki-laki dan perempuan. Salah satu penyebab
ketimpangan tersebut adalah belum meratanya akses pendidikan dasar
bagi perempuan terutama pada keluarga miskin yang jumlahnya masih
banyak di Indonesia.
AMH dapat diartikan sebagai kemampuan penduduk berkomunikasi
secara lisan dan tertulis, yang menunjukan kemampuan penduduk untuk
menyerap informasi dari berbagai media. Hal ini dapat digunakan untuk
melihat potensi intelektual masyarakat, sekaligus dapat memberikan
kontribusi terhadap pembangunan suatu wilayah.
Pada prakteknya dibutuhkan jangka waktu yang cukup lama untuk
menjadikan indikator-indikator sosial seperti AMH maupun MYS untuk
meningkat secara signifikan. Hal tersebut dikarenakan perubahan AMH
atau MYS tersebut membutuhkan proses yang kompleks, tidak cukup
dengan pembangunan gedung-gedung dan fasilitas sekolah saja, tetapi
harus diiringi dengan penyediaan tenaga pendidik yang cukup dan
Gambar 3.4
Sumber : BPS
Perkembangan Ratarata Lama Sekolah,
2004-2013
42
42
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
Pencapaian Pembangunan
Pembangunan Gender
Pencapaian
berkualitas,
akses
yang
memadai,
serta
faktor
budaya
yang
mengesampingkan pendidikan harus diperbaiki.
Sama halnya dengan komposisi angka melek huruf penduduk, capaian
angka rata-rata lama sekolah laki-laki selalu di atas capaian perempuan,
kurang lebih 1 (satu) tahun. Selama periode 2004-2013, pola peningkatan
angka MYS laki-laki dan perempuan relatif sama. Pada tahun 2009 terjadi
peningkatan yang relatif lebih tinggi dibanding kenaikan pada tahun-tahun
lainnya. Pada 2013 angka MYS laki-laki sebesar 8,52 tahun atau setara
dengan kelas 2 SMP, sedangkan MYS perempuan adalah 7,76 tahun atau
setara dengan kelas 1 SMP. Secara umum, selama periode 2004-2013,
perbedaan capaian rata-rata lama sekolah antara laki-laki dan perempuan
menunjukkan kecenderungan yang mengecil meskipun tidak terlalu
signifikan. Hal ini menjadi masukan bagi Pemerintah untuk lebih
mengupayakan
peningkatan
pembangunan
pendidikan
masyarakat
khususnya bagi perempuan.
Sumbangan Pendapatan
Pada Gambar 3.5 dibawah ini menyajikan sumbangan pendapatan
dari sektor non pertanian pada periode 2004-2013 dalam skala nasional
antara
laki-laki
dan
perempuan.
Sumbangan
pendapatan
disini
mencerminkan kontribusi perempuan di bidang ketenagakerjaan untuk
Gambar 3.5
Sumber : BPS
Perkembangan
Sumbangan
Pendapatan, 2004-2013
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
43
43
44
Pembangunan
PencapaianPencapaian
Pembangunan
Gender Gender
sektor
non
pertanian.
Secara
umum,
perkembangan
sumbangan
pendapatan perempuan mengalami fluktuasi pada rentang periode
tersebut. Pada tahun 2004 sumbangan pendapatan perempuan mencapai
angka paling tinggi, dengan capaian sebesar 40,55 persen, dan pada tahuntahun berikutnya masih lebih rendah dari tahun 2004. Pada tahun 2013
angka sumbangan pendapatan perempuan mencapai 35,17 persen, atau
meningkat hanya sebesar 0,47 persen dari tahun 2012. Perubahan
sumbangan
pendapatan
ini
terkait
dengan
dua
faktor
yang
memengaruhinya, yaitu faktor angkatan kerja dan upah yang diterima.
Data Sakernas BPS menunjukkan bahwa proporsi angkatan kerja
perempuan di Indonesia pada tahun 2013 sekitar 37,72 persen dari total
120,17 juta angkatan kerja. Artinya, penduduk laki-laki masih mendominasi
angkatan kerja di Indonesia. Hal ini berpengaruh pada sumbangan
pendapatan perempuan yang lebih kecil. Jika partisipasi perempuan dalam
ketenagakerjaan meningkat, tentunya akan menurunkan proporsi angkatan
kerja laki-laki. Akibatnya proporsi sumbangan pendapatan perempuan akan
meningkat
dan
mempersempit
gap
dengan
proporsi
sumbangan
pendapatan laki-laki.
Dari sisi upah yang diterima, secara nominal selalu mengalami
peningkatan baik yang diterima pekerja laki-laki maupun perempuan setiap
tahunnya. Hal ini dikarenakan adanya penyesuaian upah nominal yang
diterima pekerja sebagai dampak dari biaya kebutuhan hidup yang terus
mengalami kenaikan agar kemampuan daya beli masyarakat tetap terjaga.
Pada penghitungan IPG, komponen upah menggunakan data upah buruh di
sektor nonpertanian. Indikasi umum perbedaan upah nominal pekerja
(buruh/karyawan/pegawai nonpertanian di bawah mandor) menunjukkan
bahwa rata-rata upah/gaji/pendapatan bersih sebulan pekerja laki-laki (Rp
2,181 juta) lebih tinggi dibandingkan pekerja perempuan (Rp 1,724 juta).
Jika ditinjau perbedaan tersebut dari waktu ke waktu menunjukkan pola
yang sama meskipun perbedaan tersebut tampak berfluktuasi. Hal ini
memberikan gambaran bahwa dalam ketenagakerjaan di Indonesia masih
terdapat perbedaan cukup berarti pada jumlah upah yang diterima antara
laki-laki dan perempuan. Pada kenyataannya pekerja perempuan menerima
Manusia
Berbasis Gender
PembangunanPembangunan
Manusia Berbasis
Gender
2014 44 2014
Pencapaian
Pembangunan
Gender Gender
Pencapaian
Pembangunan
upah yang lebih rendah dibanding pekerja laki-laki, sehingga akan
berpengaruh pada meningkatnya gap upah antara laki-laki dan perempuan
yang pada akhirnya akan berpengaruh pada menurunnya nilai IPG.
Banyak faktor yang diduga sebagai penyebab adanya perbedaan upah
yang diterima laki-laki dan perempuan. Salah satu faktor yang berpengaruh
pada perbedaan tingkat upah adalah tingkat pendidikan. Rendahnya
pendidikan perempuan dibandingkan laki-laki, akan sangat berpengaruh
terhadap tingkat upah yang diterima perempuan. Faktor lain juga erat
kaitannya dengan faktor lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, dan status
pekerjaan. Berdasarkan data Sakernas sebagian besar pekerja perempuan
bekerja di sektor jasa yang umumnya di perdagangan, dan jasa
kemasyarakatan, sosial dan perorangan. Sedangkan jenis pekerjaan yang
dilakukan perempuan kebanyakan sebagai tenaga usaha perdagangan, dan
status pekerjaannya sebagai buruh/karyawan dan pekerja tidak dibayar.
Penduduk yang bekerja pada kategori ini umumnya memiliki produktivitas
yang rendah dan upah yang relatif lebih kecil. Sementara itu, pekerja lakilaki lebih banyak bekerja di sektor padat modal, sebagai tenaga
profesional, teknisi dan kepemimpinan dengan upah yang diterima relatif
besar. Perbedaan mendasar tersebut menjadikan adanya gap pada upah
yang diterima pekerja laki-laki dan perempuan.
Dari tiga dimensi pembentuk IPG, ternyata masih terdapat
ketimpangan pada dimensi pendidikan dan juga dimensi ekonomi. Oleh
sebab itu, Pemerintah baik di Pusat dan Daerah harus mampu menyusun
program pembangunan yang lebih responsif gender, mengingat Pemerintah
menargetkan kesetaraan gender bisa terwujud paling lama di tahun 2025
mendatang. Hal tersebut ditujukan agar perempuan juga mampu secara
optimal menikmati perannya sebagai subyek sekaligus objek pembangunan.
3.3. Disparitas Pembangunan Manusia dan Pembangunan Gender
Adanya kesenjangan gender secara nasional tidak terlepas dari
adanya kesenjangan gender yang terjadi di seluruh provinsi di Indonesia.
Fenomena ini terlihat dari lebih rendahnya angka IPG dibandingkan angka
PembangunanPembangunan
Manusia Berbasis
Gender
Manusia
Berbasis Gender
2014 45 2014
4
46
Pembangunan
PencapaianPencapaian
Pembangunan
Gender Gender
IPM yang terjadi di seluruh provinsi di Indonesia. Berdasarkan rasio IPG
terhadap IPM, maka terdapat lima provinsi terkategori rasio tinggi dan lima
provinsi terkategori terendah. Lima provinsi yang tertinggi adalah Nusa
Tenggara Timur, DI Yogyakarta, Papua, DKI Jakarta, dan Maluku. Sedangkan
lima provinsi terendah adalah Kalimantan Timur, Gorontalo, Kep. Bangka
Belitung, Papua Barat, dan Kalimantan Utara (Tabel 3.2).
Tabel 3.2 Peringkat Tertinggi dan Terendah Rasio IPG terhadap IPM
Menurut Provinsi, 2013
Provinsi
Indeks
Pembangunan
Manusia (IPM)
Indeks
Pemberdayaan
Gender (IPG)
Rasio (%)
Tertinggi
Nusa Tenggara Timur
68,77
66,98
97,39
DI Yogyakarta
77,37
74,75
96,61
Papua
66,25
63,60
96,00
DKI Jakarta
78,59
74,98
95,41
Maluku
72,70
69,18
95,17
Terendah
Kalimantan Utara
74,72
64,49
86,31
Papua Barat
70,62
60,91
86,25
Kep. Bangka Belitung
74,29
62,38
83,96
Gorontalo
71,77
59,12
82,37
Kalimantan Timur
61,86
62,93
81,38
Sumber : BPS
Provinsi NTT merupakan provinsi dengan nilai IPM yang rendah,
namun memiliki gap IPG dan IPM yang paling kecil dibandingkan provinsi
lainnya, dengan besaran rasio 97,39 persen. Kecilnya gap pencapaian IPM
dan IPG di NTT menunjukkan bahwa pencapaian kapabilitas dasar antara
laki-laki dan perempuan di NTT tidak jauh berbeda atau dengan kata lain
kesenjangan gender di NTT relatif paling kecil dibandingkan provinsi
lainnya. Kecilnya gap tersebut terutama disebabkan oleh komponen
pendapatan yang besarnya hampir seimbang antara laki-laki dan
Manusia
Berbasis Gender
PembangunanPembangunan
Manusia Berbasis
Gender
2014 46 2014
Pencapaian Pembangunan
Pembangunan Gender
Pencapaian
perempuan. Sumbangan pendapatan ini dihitung dari upah buruh yang
bekerja di semua sektor kecuali sektor pertanian. Sementara itu provinsi DI
Yogyakarta dan DKI Jakarta dengan IPM yang tinggi, juga menghasilkan
angka IPG yang tinggi pula dan rasio IPG dan IPM yang tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa di kedua provinsi tersebut, pembangunan yang
dilakukan sudah proporsional antara laki-laki dan perempuan.
Gambar 3.6
Nilai IPM dan IPG
Menurut Provinsi, 2013
Sumber : BPS
Bagi 5 (lima) provinsi dengan dengan rasio IPM dan IPG terendah
(Kalimantan Timur, Gorontalo, Kep. Bangka Belitung, Papua Barat, dan
Kalimantan
Utara),
sumbangan
pendapatan
perempuan
sangat
berpengaruh terhadap rendahnya IPG. Angka persentase sumbangan
pendapatan perempuan hanya berkisar antara 21 sampai dengan 25 persen
dibawah rata-rata Nasional yaitu sebesar 35,17, sehingga mempengaruhi
nilai IPG kelima provinsi tersebut. Sementara itu angka IPM provinsi
Kalimantan Timur yang tinggi yaitu sebesar 77,33 atau ranking 4 nasional,
tidak secara otomatis berbanding lurus dengan angka IPG-nya. Tercatat
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
47
47
Pencapaian Pembangunan
Pembangunan Gender
Gender
nilai IPG Kaltim hanya 62,93 atau ranking 30 Nasional, sehingga
menghasilkan rasio IPM dan IPG yang paling rendah. Hal ini menunjukkan
bahwa pembangunan kualitas manusia yang tinggi di Kalimantan Timur,
masih belum mampu menghilangkan gap kemampuan dasar penduduk lakilaki dan perempuan.
Secara umum adanya gap yang tinggi antara IPM dan IPG pada
provinsi-provinsi dengan IPM tertinggi sangat dipengaruhi oleh sumbangan
pendapatan buruh non pertanian perempuan. Hal ini menunjukkan
penduduk laki-laki masih mendominasi pasar kerja di Indonesia atau
hampir lebih dari 60 persen. Gambar 3.7 menunjukkan bahwa sebagian
besar persentase sumbangan pendapatan perempuan dibawah angka ratarata Indonesia, hanya 10 (sepuluh) provinsi yang berada diatas rata-rata
Indonesia, yaitu Nusa Tenggara Timur, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Maluku,
Sulawesi Barat, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bali, Papua, dan Maluku
Gambar 3.7
Disparitas Sumbangan
Pendapatan
Perempuan Menurut
Provinsi, 2013
48
48
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
Sumber : BPS
Pencapaian
Pembangunan
Gender Gender
Pencapaian
Pembangunan
Utara. Hal ini juga menunjukkan bahwa pembangunan kualitas manusia di
suatu wilayah tidak berbanding lurus dengan kesetaraan gender dalam
dunia kerja.
3.4. Disparitas Pencapaian Pembangunan Gender Antar Wilayah
Salah satu tujuan dari pembangunan di Indonesia adalah adanya
pemerataan hasil pembangunan yang dapat dirasakan oleh seluruh
penduduk Indonesia. Dengan adanya otonomi daerah, diharapkan tujuan
tersebut mampu diwujudkan secara berkesinambungan. Namun demikian,
kesenjangan antar wilayah belum sepenuhnya bisa dihindari. Wilayah
bagian Barat Indonesia cenderung lebih pesat dibandingkan wilayah Timur
Indonesia. Padahal masih banyak potensi sumberdaya alam yang masih
banyak belum dimanfaatkan secara maksimal untuk pembangunan. Banyak
faktor yang menyebabkan ketertinggalan tersebut antara lain adalah
kurangnya ketersediaan prasarana dan sarana dasar ekonomi, terbatasnya
kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia serta kendala geografis yang
relatif
terisolasi
merupakan
masalah
utama
bagi
pengembangan
pembangunan di wilayah Indonesia Timur.
Capaian IPG Provinsi
Nilai capaian pembangunan gender untuk setiap provinsi dapat
dilihat dari angka IPG provinsi, yang disajikan pada Gambar 3.8. Dari
gambar tersebut menunjukkan bahwa angka IPG sebagian besar provinsi di
Indonesia berada di bawah Indonesia. Dari 33 provinsi, hanya 8 provinsi
yang berada diatas Indonesia yaitu DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Sumatera
Utara, Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, Bali, Sulawesi Utara, dan
Bengkulu. Hal ini menunjukkan masih adanya disparitas dalam capaian
pembangunan gender di Indonesia.
Meskipun adanya disparitas dalam capaian pembangunan gender di
Indonesia, namun secara umum setiap provinsi mengalami peningkatan
nilai IPG, sehingga pembangunan gender mengalami kemajuan di semua
PembangunanPembangunan
Manusia Berbasis
Gender
Manusia
Berbasis Gender
2014 49 2014
4
Pencapaian Pembangunan
Pembangunan Gender
Gender
Sumber : BPS
Gambar 3.8
provinsi. IPG Nasional pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar
IPG
Provinsi
Menurut
Peringkat,
2013
1,05 poin, dibandingkan tahun 2012. Namun demikian, perlu upaya yang
lebih
keras
dalam
meningkatkan
pembangunan
manusia
yang
berkesetaraan dan berkeadilan gender, karena peningkatan yang dicapai
pada tahun 2013 masih belum maksimal dan masih terjadi kesenjangan di
semua provinsi.
Di tingkat provinsi, pencapaian IPG cukup bervariasi. IPG paling besar
adalah DKI Jakarta sebesar 74,98 dan terendah adalah Nusa Tenggara Barat
sebesar 59,07. Dengan demikian, perbedaan antara IPG tertinggi dan
terendah adalah 15,91. Jarak yang tersebut sedikit meningkat dibandingkan
tahun
2011
menunjukkan
yaitu
mencapai
bahwa
ada
17,31
sedikit
poin.
Dengan
penurunan
penurunan
terhadap
ini
disparitas
pembangunan gender di Indonesia.
Selama dua tahun terakhir 5 (lima) provinsi yang tertinggi dan
terendah tidak mengalami perubahan, hanya Sumatera Utara dan
Kalimantan Tengah yang berganti posisi, namun masih dalam 5 besar (Tabel
3.3). Hal ini berarti bahwa untuk provinsi-provinsi dengan IPG terendah
harus lebih memacu program-program pembangunan yang berbasis
gender. Disamping itu diperlukan upaya yang lebih keras dibandingkan
provinsi-provinsi lainnya dalam mencapai pembangunan gender yang
maksimal.
50
50
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
Pencapaian
Pembangunan
Gender Gender
Pencapaian
Pembangunan
Tabel 3.3 Provinsi dengan IPG Tertinggi dan Terendah, 2012-2013
2012
IPG
2013
IPG
Tertinggi
DKI Jakarta
74,66
DKI Jakarta
74,98
DI Yogyakarta
74,11
DI Yogyakarta
74,75
Kalimantan Tengah
70,87
Sumatera Utara
71,16
Sumatera Utara
70,76
Kalimantan Tengah
71,13
Sumatera Barat
70,11
Sumatera Barat
70,57
Terendah
Kalimantan Timur
61,86
Kalimantan Timur
62,93
Kep. Bangka Belitung
61,38
Kep. Bangka Belitung
62,38
Papua Barat
60,02
Papua Barat
60,91
Gorontalo
58,32
Gorontalo
59,12
Nusa Tenggara Barat
57,58
Nusa Tenggara Barat
59,07
Sumber : BPS
IPG 5 provinsi terbesar pada tahun 2013 telah mencapai angka di atas
70,00. DKI Jakarta sebagai provinsi tertinggi mengalami peningkatan IPG
sebesar 0,32 poin, sedangkan IPG Nusa Tenggara Barat sebagai provinsi
yang terendah meningkat sebesar 1,49 poin. Sementara itu provinsi dengan
peningkatan IPG tertinggi adalah Nusa Tenggara Barat sebesar 1,49 poin.
Capaian IPG Kabupaten/Kota
Capaian IPG di Kabupaten Kota selama periode 2012-2013 secara
umum mengalami peningkatan. DI Yogyakarta merupakan Kabupaten
dengan nilai IPG tertinggi di Indonesia dengan nilai 79,04 atau meningkat
0,33 poin. Pada tahun 2013 sepuluh besar Kabupaten/Kota dengan IPG
tertinggi relatif tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan tahun
2012, kecuali Barito Utara yang keluar digantikan Tapanuli Utara dan
perubahan ranking dari Kota Ambon, Kota Surakarta, Toba Samosir, dan
Sleman. Dari 10 besar Kabupaten/Kota tersebut hampir semuanya berada
di Indonesia Bagian Barat kecuali Kota Ambon.
PembangunanPembangunan
Manusia Berbasis
Gender
Manusia
Berbasis Gender
2014 51 2014
5
52
Pembangunan
PencapaianPencapaian
Pembangunan
Gender Gender
Tabel 3.4 Sepuluh Kabupaten/Kota dengan IPG Tertinggi, 2012-2013
2012
IPG
2013
IPG
Kota Yogyakarta
78,71
Kota Yogyakarta
79,04
Kota Padang Panjang
77,53
Kota Padang Panjang
78,07
Kota Denpasar
77,01
Kota Denpasar
77,82
Kota Ambon
76,88
Kota Surakarta
77,61
Kota Surakarta
76,76
Kota Ambon
77,12
Karo
75,93
Karo
76,47
Toba Samosir
75,92
Sleman
76,45
Sleman
75,76
Toba Samosir
76,41
Kota Jakarta Pusat
75,59
Kota Jakarta Pusat
75,98
Barito Utara
75,42
Tapanuli Utara
75,79
Sumber : BPS
Sebagian besar Kabupaten Kota dengan IPG terendah adalah
merupakan kabupaten baru hasil pemekaran yang didominasi oleh provinsi
Papua. Sepuluh Kabupaten/Kota dengan IPG terendah tidak banyak
mengalami perubahan selama periode 2012-2013, namun mengalami
beberapa pergeseran antar Kabupaten/Kota. Hanya Sumbawa Barat yang
keluar dari sepuluh provinsi dengan IPG terendah karena masuknya Pulau
Taliabu. Pulau Taliabu merupakan kabupaten baru yang berada di Provinsi
Maluku. Selain kabupaten di Papua dan Maluku, kabupaten yang masuk
dalam sepuluh capaian IPG terendah adalah kabupaten di Nusa Tenggara
Barat yaitu kabupaten Lombok Utara.
Hampir semua kabupaten yang masuk dalam sepuluh terendah
berada di wilayah timur Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya disparitas
pembangunan di Indonesia, dimana wilayah bagian timur Indonesia masih
tertinggal jauh dibandingkan wilayah barat Indonesia.
Manusia
Berbasis Gender
PembangunanPembangunan
Manusia Berbasis
Gender
2014 52 2014
Pencapaian Pembangunan
Gender
Pencapaian Pembangunan
Gender
Tabel 3.5 Sepuluh Kabupaten/Kota dengan IPG Terendah, 2012-2013
2012
IPG
2013
IPG
Sumbawa Barat
49,00
Lombok Utara
49,76
Lombok Utara
48,66
Asmat
49,37
Mamberamo Tengah
48,54
Mamberamo Tengah
48,98
Asmat
48,49
Boven Digoel
48,94
Nduga
48,37
Nduga
48,94
Boven Digoel
48,27
Intan Jaya
48,38
Dogiyai
47,26
Dogiyai
48,14
Intan Jaya
46,98
Puncak
46,63
Puncak
46,14
Deiyai
45,40
Deiyai
43,85
Pulau Taliabu
42,54
Sumber : BPS
Pembangunan Manusia
Berbasis Gender
Pembangunan
Manusia Berbasis Gender
2014 53
2014
54
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
Pencapaian
Pemberdayaan
Gender
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
55
56
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
tersebut
tersebuttelah
telahbergeser
bergeser
bahwa
bahwa
perempuan
perempuan
memiliki
memiliki
potensi
potensi
yang yang
memberikan
memberikan kontribusi
kontribusi secara
secaraekonomi
ekonomidan dan
pengelolaan
pengelolaan
pembangunan.
pembangunan. HalHal ini inididukung
didukungoleholeh
semakin
semakin
terbukanya
terbukanya
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
57
Pencapaian Pemberdayaan
Pemberdayaan Gender
Gender
peluang perempuan untuk berpartisipasi di berbagai bidang pembangunan.
Namun, keadaan ini terlihat lebih menonjol hanya di daerah perkotaan
yang sarat dengan kemajuan di berbagai bidang. Tidak ada satu katapun
dalam pasal-pasal UUD 1945 yang bersifat diskriminatif terhadap
perempuan. Undang-undang telah mengatur persamaan hak dan kewajiban
bagi setiap warga Negara baik laki-laki maupun perempuan untuk
menjalankan perannya di berbagai bidang kehidupan.
Tetapi kenyataannya, perempuan masih mengalami ketertinggalan
dibandingkan dengan laki-laki pada bidang-bidang tertentu, seperti
pendidikan, ketenagakerjaan, maupun pengambilan keputusan. Oleh
karena itu, pemerintah harus terus berupaya mendorong keterlibatan
perempuan dalam pembangunan melalui peningkatan kapabilitas dasar
SDM. Keseriusan pemerintah dalam mengupayakan peningkatan kapabilitas
perempuan agar tercapai kesetaraan gender, ditandai dengan dibentuknya
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(KPP & PA). Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong
kesetaraan gender di berbagai bidang kehidupan sudah mulai tampak
hasilnya. Secara kuantitas banyak perempuan telah menduduki jabatan
strategis yang memungkinkan perempuan dapat berperan sebagai
pengambil keputusan. Namun dari aspek kualitas masih banyak hal yang
perlu ditingkatkan terkait dengan kompetensi bersangkutan. Untuk
mengkaji lebih jauh peranan perempuan dalam pengambilan keputusan,
maka dapat digunakan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).
IDG dibentuk berdasarkan tiga komponen, yaitu keterwakilan
perempuan dalam parlemen; perempuan sebagai tenaga profesional,
manajer, administrasi, dan teknisi; dan sumbangan pendapatan. Dengan
demikian, arah dan perubahan IDG sangat dipengaruhi oleh ketiga
komponen tersebut. Besaran nilai indikator yang terekam dari kegiatan
pengumpulan data (survei) merupakan hasil akumulasi dari berbagai
kebijakan baik bersifat langsung maupun tidak langsung dari programprogram pembangunan yang telah dilaksanakan. Hasilnya menggambarkan
kondisi terkini (riil) peranan perempuan dalam pengambilan keputusan di
berbagai bidang kehidupan.
58
58
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
Pencapaian Pemberdayaan
Pemberdayaan Gender
Pencapaian
Bab ini akan membahas pencapaian pemberdayaan gender yang akan
dibagi
ke
dalam
3
(tiga)
pokok
bahasan,
yaitu
perkembangan
pemberdayaan gender, pencapaian komponen IDG, dan disparitas IDG.
Ketiga pokok bahasan ini diharapkan dapat memberikan gambaran
pencapaian peranan perempuan secara umum dalam pengambilan
keputusan, komponen/indikator yang berkontribusi terhadap capaian
peranan perempuan, dan disparitas peranan perempuan antar wilayah/
daerah.
4.1 Perkembangan Pemberdayaan Gender
Yang dimaksud dengan kesetaraan dan keadilan gender adalah suatu
kondisi dimana porsi dan siklus sosial perempuan dan laki-laki setara,
serasi, seimbang dan harmonis, tanpa ada salah satu kelompok yang
merasa dirugikan atau diuntungkan. Makna dari kesetaraan gender bukan
hanya persoalan pencapaian persamaan status dan kedudukan antara
perempuan dan laki-laki, tetapi bisa juga bermakna pada persoalan
pencapaian persamaan peranan. Maksud dari persamaan peranan disini
adalah perempuan memiliki peran yang proposional dalam hal: proses
pengambilan keputusan di bidang politik, penyelenggaraan pemerintahan,
dan
kehidupan
ekonomi,
khususnya
kontribusi
perempuan
dalam
pendapatan rumah tangga. Unsur-unsur persamaan peranan tersebut
merupakan komponen/indikator yang tercakup dalam pembentukan Indeks
Pemberdayaan Gender (IDG). Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya,
IDG merupakan ukuran komposit yang dapat digunakan untuk mengkaji
sejauh mana persamaan peranan perempuan dalam proses pengambilan
keputusan serta kontribusi dalam aspek ekonomi.
Gambar 4.1 menggambarkan tren IDG Indonesia sejak tahun 2010
hingga 2013 yang terus menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2010, IDG
Indonesia
sebesar 68,15, namun dalam kurun waktu 3 tahun, IDG
Indonesia terus meningkat hingga tahun 2013 nilainya menjadi 70,46. Hal
ini dapat diartikan bahwa peranan perempuan dalam pengambilan
keputusan dan kegiatan ekonomi semakin menunjukkan arah yang lebih
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
59
59
Pencapaian Pemberdayaan
Pemberdayaan Gender
Gender
70,46
70,07
69,14
68,15
Gambar 4.1
Tren IDG Indonesia, 20102013
2010
2011
2012
2013
Sumber : BPS
baik. Dengan demikian pemberdayaan dalam konteks ini, perempuan
diposisikan memiliki peranan yang strategis. Untuk mengetahui lebih jauh
peranan perempuan dalam pengambilan keputusan, maka perlu mengkaji
setiap komponen IDG.
4.2. Pencapaian Komponen IDG
Secara umum capaian komponen IDG pada tahun 2013 untuk
perempuan masih lebih rendah dari laki-laki seperti yang disajikan pada
Gambar 4.2. Hal ini terjadi di semua komponen pembentuk IDG, baik dalam
partisipasi politik, pengambilan keputusan, maupun dalam perekonomian.
Masih relatif rendahnya capaian perempuan jika dibandingkan laki-laki bisa
disebabkan oleh dua hal. Pertama, bahwa pembangunan yang selama ini
dilakukan lebih banyak menguntungkan laki-laki; dan yang kedua,
walaupun pembangunan manusia telah memberikan kesempatan kepada
semua penduduk tanpa terkecuali, tetapi kesempatan ini tidak digunakan
secara optimal oleh kelompok lain (dalam hal ini perempuan), sehingga
terkesan bahwa perempuan selalu termarginalkan (BPS, 2006). Untuk
melihat sejauh mana perbedaan capaian antara perempuan dengan lakilaki setiap komponen pembentuk IDG, akan dibahas dalam uraian berikut
ini.
60
60
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
Pencapaian Pemberdayaan
Pemberdayaan Gender
Pencapaian
Keterwakilan Perempuan di Parlemen
Upaya pemerintah dalam meningkatkan kapabilitas penduduknya
masih belum maksimal. Hal tersebut ditunjukkan dengan masih terjadinya
ketimpangan aksesibilitas antara perempuan dengan laki-laki. Pada uraian
sebelumnya telah dipaparkan bahwa pencapaian perempuan dalam bidang
pendidikan dan ketenagakerjaan relatif masih tertinggal dari pencapaian
laki-laki. Ketimpangan ini terjadi pula dalam bidang politik. Keterwakilan
perempuan dalam parlemen masih relatif kecil yaitu hanya sebesar 18,04
persen. Nilai ini masih dibawah kuota yang diatur dalam UU No.12 Tahun
2003,
yang
menyebutkan
bahwa
kuota
perempuan
untuk
dapat
berpartisipasi dalam politik sekurang-kurangnya 30 persen. Apabila kuota
perempuan yang telah diatur dalam UU tersebut mampu dicapai secara
optimal, tentu akan membawa dampak yang positif dalam pemberdayaan
perempuan, mengingat kebijakan-kebijakan yang dibuat akan lebih
memperhatikan isu-isu gender. Meskipun belum mencapai kuota sesuai
UU, tetapi jika dibandingkan dengan hasil pemilu 2004 yang hanya
mencapai 65 kursi dari 550 kursi yang ada di DPR atau sekitar 11,82 persen,
keterwakilan perempuan di parlemen menunjukkan peningkatan yang
cukup menggembirakan.
Jika melihat perkembangannya baik dari segi jumlah maupun
Laki-laki
Perempuan
81,96
55,18
64,83
44,82
35,17
18,04
Gambar 4.2
Pencapaian Komponen
IDG, 2013
Keterlibatan di parlemen
Sumber : BPS
Tenaga manager, Profesional,
Administrasi, Teknisi
Sumbangan Pendapatan
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
61
61
Pencapaian Pemberdayaan
Pemberdayaan Gender
Gender
persentase, anggota DPR perempuan sejak tahun 1955 relatif menunjukkan
peningkatan. Persentase tertinggi terjadi pada saat pemilu 2009. Meskipun
masih cukup jauh dari kuota yang ditetapkan dalam UU, tetapi dari tren
yang
menunjukkan
peningkatan
maka
pemberdayaan
perempuan
khususnya dalam bidang politik mengindikasikan arah yang positif.
Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Anggota DPR RI, 1955-2009
Pemilu
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Pesentase Perempuan
1955
256
16
272
5,88
1971
429
31
460
6,74
1977
423
37
460
8,04
1982
418
42
460
9,13
1987
441
59
500
11,80
1992
438
62
500
12,40
1997
442
58
500
11,60
1999
456
44
500
8,80
2004
485
65
550
11,82
2009
460
100
560
17,86
Sumber : Statistik Indonesia 2011
Tenaga Manager, Profesional, Administrasi, dan Teknisi
Indikator lain yang juga digunakan untuk membentuk
indeks
komposit IDG yaitu persentase perempuan sebagai tenaga manager,
profesional, kepemimpinan, dan teknisi. Indikator ini menunjukkan peranan
perempuan dalam pengambilan keputusan di bidang penyelenggaraan
pemerintahan, kehidupan ekonomi dan sosial. Keterlibatan perempuan di
posisi ini memberikan gambaran kemajuan terhadap peranan perempuan,
mengingat selama ini perempuan hanya dipandang sebagai makhluk yang
hanya berurusan dengan pekerjaan rumah tangga. Padahal perempuan
memiliki potensi yang sama baiknya dengan laki-laki, hanya perempuan
62
62
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
Pencapaian Pemberdayaan
Pemberdayaan Gender
Pencapaian
kurang memiliki kesempatan karena terbentur oleh persoalan budaya serta
kodrat yang melekat terkait dengan fungsi-fungsi reproduksi (Parawansa,
2003). Keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan di bidang
penyelenggaraan pemerintahan, swasta, dan organisasi sosial lainnya
sangat kecil, mengingat masih terbatasnya perempuan sebagai tenaga
profesional, kepemimpinan/managerial, administrasi, serta teknisi.
Komponen ini juga masih menunjukkan bahwa capaian perempuan
lebih rendah dari laki-laki, tetapi masih lebih besar dibandingkan
komponen keterwakilan perempuan di parlemen. Namun pada tahun 2012,
persentase perempuan sebagai tenaga profesional mengalami penurunan
2007
46,75
2006
2008
45,68
45,73
2011
2009
2013
45,75
45,48
44,82
2012
2010
45,22
44,02
2005
41,61
Gambar 4.3
Perkembangan
Persentase Perempuan
Sebagai Tenaga
Profesional, 2004-2013
2004
38,16
Sumber : BPS
setelah sempat meningkat di tahun sebelumnya. Capaian tahun 2013
sebesar 44,82 persen, turun sebesar 0,40 persen dari capaian 2012 (45.22).
Jika melihat pola grafik pada Gambar 4.3, meskipun cukup berfluktuasi,
capaian perempuan dalam pengambilan keputusan dan perekonomian saat
ini menunjukkan peningkatan yang signifikan, karena capaian pada tahun
2004 masih sebesar 38,16 persen. Meningkatnya persentase perempuan
sebagai tenaga profesional menandakan bahwa keterlibatan perempuan
dalam mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam perekonomian
semakin bisa disejajarkan dengan laki-laki.
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
63
63
Pencapaian Pemberdayaan
Pemberdayaan Gender
Gender
Gambar
4.4.
menunjukkan
perkembangan
Tingkat
Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) dan persentase angkatan kerja perempuan periode
2011-2013. Dari gambar tersebut terlihat bahwa TPAK pada tahun 2011
69.0
68.5
% Ang katan kerja perempuan 39.00
38.80
68.0
38.60
67.5
38.40
TP AK
67.0
66.5
37.29
37.80
67.8
37.60
Gambar 4.4
66.8
65.0
64.5
38.00
37.72
66.0
65.5
38.20
38.01
37.40
37.20
66.7
64.0
37.00
2011
2012
2013
Sumber : BPS
Perkembangan TPAK
dan Persentase
Angkatan Kerja
Perempuan, 2011-2013
sebesar 66,7 persen, meningkat menjadi 67,8 persen pada tahun 2012,
sedangkan di tahun 2013 mengalami penurunan lagi menjadi 66,8 persen.
Jika dilihat dari komposisi angkatan kerja, tampak bahwa masih didominasi
oleh laki-laki. Penurunan TPAK pada tahun 2013 juga diikuti dengan
penurunan komposisi angkatan kerja perempuan yaitu dari 38,01 persen
pada tahun 2012 menjadi 37,72 persen pada tahun 2013.
Meningkatnya persentase angkatan kerja perempuan, seharusnya
diiringi dengan peningkatan lapangan pekerjaan yang tidak bias gender
sehingga mampu menyerap angkatan kerja tanpa ada diskriminasi gender.
Pada Gambar 4.5 merupakan formasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut
jenis kelamin, tampak bahwa persentase PNS perempuan sejak 2007 hingga
2013 relatif tidak tertinggal jauh dari laki-laki. Persentase terendah terjadi
pada tahun 2009 sebesar 43,63 persen, sementara persentase tertinggi
terjadi pada tahun 2013 yang mencapai 48,18 persen. Gambar 4.5
menunjukkan persentase PNS perempuan dan laki-laki hampir setara,
sehingga bisa diartikan bahwa tidak terjadi diskriminasi gender pada
penerimaan pegawai negeri sipil.
64
64
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
Pencapaian Pemberdayaan
Pemberdayaan Gender
Pencapaian
45,73
Laki-laki
53,51
56,37
55,28
54,27
44,72
43,63
Perempuan
52,84
52,21
51,82
48,18
47,79
47,16
46,49
Gambar 4.5
Persentase PNS
Menurut Jenis Kelamin,
2007-2013
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : BPS & BKN
Persentase PNS perempuan dan laki-laki yang tidak terlalu timpang
bisa dikatakan sebagai sebuah langkah yang cukup positif dalam menuju
keadilan dan kesetaraan gender. Namun masih terdapat persoalan lain,
yaitu jika melihat persentase pejabat struktural PNS yang dipilah menurut
jenis kelamin. Berdasarkan Gambar 4.6 tampak bahwa laki-laki masih
mendominasi jabatan struktural dengan persentase sebesar 70,42 persen.
Sementara persentase pejabat struktural perempuan hanya sebesar 29,58
persen.
Gambar 4.6
Persentase Pejabat
Struktural PNS Menurut
Jenis Kelamin, 2013
Sumber : BKN
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
65
65
Pencapaian Pemberdayaan
Pemberdayaan Gender
Gender
Hal ini menunjukkan bahwa peran perempuan dalam pengambilan
keputusan masih relatif kecil. Untuk itu masih diperlukan upaya lebih serius
dari berbagai pihak terutama penentu kebijakan dalam rangka mendorong
perempuan lebih maju dalam mencapai
kapabilitas yang optimum
sehingga dapat berpeluang menduduki jabatan-jabatan strategis.
4.3 Disparitas IDG
Pembangunan
nasional
seyogyanya
merupakan
pembangunan
merata di seluruh wilayah Indonesia, tetapi salah satu masalah
pembangunan di Indonesia adalah kesenjangan pembangunan antar
wilayah.
Wilayah
bagian
barat
Indonesia
cenderung
mengalami
pembangunan yang lebih pesat dibandingkan wilayah bagian timur
Indonesia. Akibatnya, kualitas sumber daya di wilayah timur Indonesia jauh
tertinggal dibandingkan sumber daya manusia di wilayah bagian barat
Indonesia. Banyak faktor yang menyebabkan ketertinggalan pembangunan
di wilayah bagian timur Indonesia, salah satunya terkait dengan kondisi
alamnya dan kondisi Infrastruktur di bagian pedalaman yang sangat buruk
sehingga tercipta daerah-daerah kantong yang terisolasi (BPS, 2001).
Ketertinggalan pembangunan di wilayah bagian timur Indonesia
menyebabkan terjadinya kesenjangan capaian pembangunan di berbagai
bidang kehidupan antarwilayah. Kesenjangan pemberdayaan gender antar
wilayah masih menjadi fenomena yang perlu mendapat perhatian khusus
dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Pada subbab ini akan
mengulas
lebih
jauh
tentang
kesenjangan
pemberdayaan
gender
antarwilayah di Indonesia.
Capaian IDG Provinsi
Indeks Pemberdayaan Gender secara nasional pada tahun 2012
sebesar 70,07 dan setahun kemudian meningkat 0,39 poin menjadi 70,46.
Peningkatan nilai indeks tersebut mencerminkan adanya peningkatan
persamaan peranan perempuan dan laki-laki secara nasional dalam
pengambilan keputusan di bidang politik maupun bidang manajerial.
66
66
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
Pencapaian Pemberdayaan
Pemberdayaan Gender
Pencapaian
Gambar 4.7
Indonesia 70,46
MALUKU
DKI JAKARTA
D I YOGYAKARTA
SULAWESI UTARA
BENGKULU
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
SUMATERA SELATAN
SUMATERA UTARA
RIAU
KALIMANTAN TENGAH
SULAWESI TENGAH
JAWA BARAT
JAMBI
LAMPUNG
KALIMANTAN SELATAN
BANTEN
SUMATERA BARAT
SULAWESI TENGGARA
SULAWESI BARAT
SULAWESI SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
BALI
GORONTALO
KEPULAUAN RIAU
NUSA TENGGARA TIMUR
ACEH
MALUKU UTARA
KALIMANTAN BARAT
NUSA TENGGARA BARAT
KEP. BANGKA BELITUNG
PAPUA
PAPUA BARAT
KALIMANTAN UTARA
90
85
80
75
70
65
60
55
50
45
40
IDG Provinsi Menurut
Peringkat, 2013
Sumber : BPS
Namun demikian, peningkatan nilai IDG nasional tersebut masih
menunjukkan kesenjangan yang relatif besar antarwilayah di tingkat
provinsi.
Indeks Pemberdayaan Gender di tingkat provinsi memberikan
gambaran lengkap pencapaian persamaan peranan perempuan dan laki-laki
sebagai dampak dari kegiatan pembangunan di suatu provinsi. Pencapaian
IDG menurut provinsi tahun 2013 dapat dilihat pada Gambar 4.7. Pada
gambar tersebut menunjukkan bahwa pencapaian IDG tujuh provinsi
melebihi rata-rata IDG nasional. Ketujuh provinsi tersebut berturut-turut
adalah Maluku, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Sulawesi Utara, Bengkulu, Jawa
Tengah, dan Jawa Timur.
Pada periode 2012-2013, selain melebih rata-rata nasional, ketujuh
provinsi tersebut juga mengalami peningkatan pencapaian nilai IDG.
Namun demikian, jika dilihat dari perkembangannya, pencapaian IDG
pada periode 2012-2013 terlihat bahwa ada sebelas provinsi menunjukkan
penurunan. Hal ini mengindikasikan bahwa pembangunan gender di
beberapa provinsi tersebut menunjukkan kemunduran. Kondisi ini perlu
perhatian khusus dan upaya lebih kuat lagi untuk meningkatkan peranan
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
67
67
Pencapaian Pemberdayaan
Pemberdayaan Gender
Gender
perempuan mengingat kesenjangan gender masih terjadi.
Di tingkat provinsi pencapaian IDG tahun 2013 relatif bervariasi.
Pencapaian IDG tertinggi diraih oleh Maluku dengan nilai 79,93, sedangkan
IDG terendah sebesar 57,01 diraih oleh Papua Barat. Perbedaan
pencapaian IDG tertinggi dengan IDG terendah sekitar 22,92 poin. Jarak
yang ditimbulkan dari perbedaan capaian IDG tertinggi dan terendah
tersebut menurun dibandingkan tahun 2012 dimana perbedaan capaian
IDG tertinggi dan IDG terendah sekitar 24,23 poin. Hal ini berarti bahwa
disparitas pembangunan gender di tingkat provinsi semakin menyempit.
Tabel 4.2 Provinsi dengan IDG Tertinggi, 2012-2013
2012
Maluku
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Sulawesi Utara
Jawa Tengah
Kalimantan Tengah
IDG
78.72
76.14
75.57
75.00
70.66
70.35
2013
Maluku
DKI Jakarta
D I Yogyakarta
Sulawesi Utara
Bengkulu
Jawa Tengah
IDG
79.93
77.43
76.36
75.55
73.45
71.22
Sumber: BPS
Tabel 4.2 memperlihatkan 6 provinsi yang mencatat kemajuan pesat
selama tahun 2012-2013. Provinsi yang menempati urutan empat besar
selama dua tahun terakhir ditempati oleh Maluku, DKI Jakarta, DI
Yogyakarta, dan Sulawesi Utara.
Enam provinsi dengan pencapaian IDG terendah pada dua tahun
terakhir ini diraih oleh empat provinsi yang sama dan dua provinsi yang
berbeda antar tahun (Tabel 4.3). Keempat provinsi yang sama ada satu
yang tidak mengalami pergeseran atau pertukaran tempat antar provinsi
yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB). Provinsi yang menduduki peringkat IDG
enam terendah tahun 2013 adalah Maluku Utara, Kalimantan Barat, NTB,
Kep. Bangka Belitung, Papua, dan Papua Barat. Papua Barat dan Papua
menduduki peringkat kelima dan ketiga terendah di tahun 2012, tetapi
pada tahun 2013 posisi peringkatnya bergeser menjadi dua terendah. Hal
ini dikarenakan nilai IDG kedua provinsi tersebut turun. Tetapi secara
68
68
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
Pencapaian Pemberdayaan
Pemberdayaan Gender
Pencapaian
keseluruhan, sebagian besar angka IDG provinsi mengalami peningkatan.
Tabel 4.3 Provinsi dengan IDG Terendah, 2012-2013
2012
Bali
Papua Barat
NTB
Papua
Kep. BABEL
Aceh
IDG
58.49
58.46
57.90
57.76
56.54
54.44
2013
Maluku Utara
Kalimantan Barat
NTB
Kep. BABEL
Papua
Papua Barat
IDG
59.66
58.78
58.54
57.29
57.22
57.01
Sumber: BPS
Capaian IDG Kabupaten/Kota
Perkembangan pencapaian IDG sebagian besar kabupaten/kota
selama tahun 2012-2013 mengalami peningkatan, kecuali 161 kabupaten/
kota (32,39 persen dari 497 kabupaten/kota di seluruh Indonesia). Data
tahun 2012 menunjukkan bahwa tercatat 52 kabupaten/kota yang memiliki
indeks diatas IDG nasional, dan setahun kemudian meningkat menjadi 54
kabupaten/kota. Sebagian besar kabupaten/kota tersebut berasal dari
wilayah bagian barat dan memiliki IDG yang cukup tinggi.
Dari sepuluh Kabupaten/kota yang memiliki IDG tertinggi di tahun
2012 hanya lima yang mampu mempertahankan posisinya di tahun 2013
meskipun terjadi beberapa pergeseran urutan. Pada posisi pertama terjadi
pergeseran urutan kabupaten/kota, dimana pada tahun 2012 ditempai
Gunung Mas (81,58), sedang di tahun 2013 ditempati kota Madiun (81,49).
Gunung Mas turun ke peringkat limabelas dengan nilai IDG sebesar 78,29,
hal ini dapat ditunjukkan pada Tabel 4.4
Sedangkan untuk urutan sepuluh kabupaten/kota dengan IDG
terendah (Tabel 4.5), delapan diantaranya ditempati oleh provinsi yang
sama. Sebagian besar kabupaten/kota tersebut berasal dari wilayah bagian
timur dan memiliki IDG yang rendah. Pada tahun 2013, posisi sepuluh
kabupaten/kota dengan IDG terendah didominasi oleh kabupaten/kota dari
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
69
69
Pencapaian
PencapaianPemberdayaan
PemberdayaanGender
Gender
Provinsi Papua dan Papua Barat, sisanya masing-masing satu kabupaten
dari Sulawesi Selatan (Luwu Utara), Provinsi Kep. Riau (Lingga), Provinsi
Nusa Tenggara Barat (Lombok Utara), Kep. Bangka Belitung (Bangka
Selatan), dan Provinsi Sumatera Utara (Labuhan Batu Utara). Lima
kabupaten/kota lainnya adalah Dogiyai, Asmat, Teluk Bintuni, Sorong, dan
Deiyai. Hal ini menunjukkan adanya disparitas pembangunan dimana
pembangunan di wilayah bagian timur Indonesia masih tertinggal jauh
dibandingkan provinsi atau kabupaten/kota di bagian barat Indonesia.
Tabel 4.4 Kabupaten/Kota dengan IDG Tertinggi, 2012-2013
2012
IDG
2013
IDG
Gunung Mas
81.58
Kota Madiun
81.49
Kota Madiun
79.96
Kota Salatiga
80.91
Kota Tomohon
79.72
Kota Padang Panjang
80.15
Kota Depok
79.55
Kep. Siau Tagulandang Biaro
80.08
Minahasa
79.21
Kota Tomohon
79.91
Kota Kendari
79.11
Kota Kendari
79.88
Barito Utara
78.91
Kota Banjarmasin
79.69
Minahasa Utara
78.74
Kota Surabaya
79.42
Kota Banjarmasin
78.30
Kota Depok
79.34
Kota Surabaya
78.02
Kota Jakarta Pusat
79.21
Sumber : BPS
Pembangunan
PembangunanManusia
ManusiaBerbasis
BerbasisGender
Gender
70
70 2014
2014
Pencapaian Pemberdayaan
Pemberdayaan Gender
Pencapaian
Tabel 4.5 Kabupaten/Kota dengan IDG Terendah, 2012-2013
2012
IDG
2013
IDG
Dogiyai
39.78
Dogiyai
40.20
Luwu Utara
39.77
Luwu Utara
40.04
Lombok Utara
39.49
Lingga
39.98
Sabu Raijua
39.42
Lombok Utara
39.48
Lingga
39.29
Tambrauw
37.64
Asmat
Bangka Selatan
38.25
37.80
Asmat
37.38
Labuhan Batu Utara
36.98
Labuhan Batu Utara
36.05
Teluk Bintuni
36.84
Teluk Bintuni
34.33
Sorong
35.17
Deiyai
20,43
Deiyai
24.47
Sumber : BPS
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
71
71
72
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
Keterkaitan Antara
IPM, IPG, dan IDG
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
73
74
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
Bab
Bab 55
Keterkaitan
KeterkaitanAntara
AntaraIPM,
IPM,
IPG,
IPG,
dan
dan
IDG
IDG
♦♦
Hubungan
Antara
IPM
dengan
IPGIPG
Hubungan
Antara
IPM
dengan
♦♦
Hubungan
Hubungan
Antara
Antara
IPM
IPM
dengan
dengan
IDGIDG
♦♦
Hubungan
Hubungan
Antara
Antara
IPG
IPG
dengan
dengan
IDG
IDG
5.1
5.1Hubungan
Hubungan
antara
antara
IPM
IPM
dengan
dengan
IPGIPG
Keterkaian
Keterkaian
Antara
Antara
IPM
IPM
- IPG
- IPG
Tahun
Tahun
2007,
2007,
2010,
2010,
20132013
Pembangunan
Pembangunanpada
padadasarnya
dasarnya
bertujuan
bertujuan
untukuntuk
meningkatkan
meningkatkan
kesejahteraan
kesejahteraanseluruh
seluruh
penduduk.
penduduk.
OlehOleh
karena
karena
kesejahteraan
kesejahteraan
merupakan
merupakan
konsep
konsepyang
yangmemiliki
memiliki
banyak
banyak
dimensi,
dimensi,
maka
maka
pembangunan
pembangunan
merupakan
merupakan
suatu
suatuproses
prosesyang
yang
kompleks.
kompleks.
Bukan
Bukan
hanya
hanya
kesejahteraan
kesejahteraan
ekonomi
ekonomi
yang yang
harus
harusdiperhatikan,
diperhatikan,
melainkan
melainkan
jugajuga
aspek
aspek
sosial,
sosial,
budaya
budaya
dan berbagai
dan berbagai
aspek
aspeklainnya.
lainnya.
Mengingat
Mengingatkesejahteraan
kesejahteraan
sebenarnya
sebenarnya
merupakan
merupakan
suatusuatu
konsep
konsep
dengan
dengandimensi
dimensiyang
yang
kompleks,
kompleks,
mengukur
mengukur
keberhasilan
keberhasilan
atau atau
capaian
capaian
pembangunan
yangyang
mudah
dilakukan.
pembangunan bukan
bukanmerupakan
merupakansesuatu
sesuatu
mudah
dilakukan.
Kenyataannya,
Kenyataannya,sampai
sampai
saat
saat
ini ini
belum
belum
ada ada
satusatu
indikator
indikator
yang yang
disepakati
disepakati
semua
sebagai
ukuran
tunggal
tentang
capaian
pembangunan
secarasecara
semuapihak
pihak
sebagai
ukuran
tunggal
tentang
capaian
pembangunan
keseluruhan.
keseluruhan.Itulah
Itulah
sebabnya,
sebabnya,
banyak
banyak
analisis
analisis
dan dan
perbandingan
perbandingan
capaian
capaian
pembangunan
pembangunan
(baik
(baik
antar
antar
waktu
waktu
maupun
maupun
antar
antar
wilayah)
wilayah)
dilakukan
dilakukan
dengan
dengan
menggunakan
menggunakanindikator-indikator
indikator-indikator
pembangunan
pembangunan
yangyang
secara
secara
khusus
khusus
memiliki
fokus
terhadap
aspek
tertentu.
memiliki
fokus
terhadap
aspek
tertentu.
Dua
antara
banyak
indikator
pembangunan
yangyang
seringsering
digunakan
Duadi di
antara
banyak
indikator
pembangunan
digunakan
Pembangunan
Manusia
Berbasis
Gender
Pembangunan
Pembangunan
Manusia
Manusia
Berbasis
Berbasis
GenderGender
75
75
2014
2014 2014
75
Keterkaitan Antara
Antara IPM,
IPM, IPG,
IPG,dan
danIDG
IDG
untuk mengukur kinerja pembangunan adalah Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG). IPM secara khusus
mengukur capaian pembangunan manusia yang diukur dari tiga dimensi
atau komponen: pembangunan ekonomi (diukur dengan pendapatan per
kapita dan didekati dengan pengeluaran per kapita), pembangunan
kesehatan (diukur dengan angka harapan hidup) dan pembangunan
pendidikan (diukur dengan angka melek huruf). IPM yang lebih tinggi
menunjukkan capaian pembangunan yang lebih baik.
Walaupun IPM dapat menggambarkan analisis terhadap capaian
pembangunan di suatu wilayah, akan tetapi indikator ini belum mampu
mencerminkan disparitas gender yang justru sedang menjadi isu global.
Untuk memenuhi kebutuhan terakhir maka disusun Indeks Pembangunan
Gender (IPG), yang pada dasarnya hampir sama dengan IPM tetapi
dilakukan pemilahan jenis kelamin untuk masing-masing komponennya.
Jadi, dengan menggunakan IPG akan dapat diukur capaian
pembangunan manusia yang telah memasukkan aspek disparitas gender.
Penting untuk dicatat bahwa IPG sebenarnya merupakan IPM setelah
dikoreksi dengan tingkat disparitas gendernya. Artinya, nilai maksimal dari
IPG di suatu wilayah tidak akan pernah melampaui nilai IPM-nya. Nilai IPG
yang semakin jauh dari nilai IPM-nya memperlihatkan bahwa disparitas
gender yang terjadi di wilayah pengamatan juga akan semakin tinggi pula.
Gambar 5.1
Sumber: BPS
Trend IPM dan IPG
Indonesia, 2004-2013
76
76
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
KeterkaitanAntara
Antara IPM,
IPM, IPG, dan IDG
Keterkaitan
Secara nasional, disparitas gender masih terjadi di dalam proses
pembangunan manusia di Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh Gambar 5.1
yang memperlihatkan bahwa selama periode 2004–2013, nilai IPG
Indonesia selalu lebih rendah dibandingkan dengan nilai IPM. Pada tahun
2013, misalnya, IPM Indonesia telah mencapai 73,81 akan tetapi IPG-nya
ternyata baru sebesar 69,57.
Selisih antara IPM dan IPG sebenarnya menunjukkan tingkat koreksi
terhadap IPM yang diakibatkan oleh adanya disparitas gender. Dalam
konteks ideal, yaitu ketika disparitas gender relatif rendah, maka nilai
selisih antara kedua indeks ini akan mendekati nol. Berdasarkan Gambar
5.2 nampak bahwa disparitas gender dalam pelaksanaan pembangunan
manusia di Indonesia pada periode 2004–2013 relatif berfluktuasi, dengan
kecenderungan terus meningkat secara perlahan. Walaupun demikian,
perkembangan beberapa tahun memperlihatkan kecenderungan yang
menggembirakan, terjadi penurunan selisih antara IPM dan IPG, walaupun
masih sangat lambat.
Gambar 5.2 Tren Selisih
IPM dan IPG Indonesia,
2004-2013
Sumber: BPS
Dengan menggunakan nilai IPM dan IPG nasional tahun 2007, 2010,
dan 2013 sebagai pembanding dalam pengklasifikasian nilai indeks, provinsi
-provinsi di Indonesia dapat tersebar ke dalam empat kelompok atau
kuadran seperti yang disajikan pada Tabel 5.1.
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
77
77
Keterkaitan Antara
Antara IPM,
IPM, IPG,
IPG,dan
danIDG
IDG
Tabel 5.1 Hubungan Antara IPM dengan IPG, 2007-2010-2013
2007
Kuadran II
2010
2013
Riau
Jambi
Riau
Jambi
Riau
Jambi
Sum. Selatan
Sum. Selatan
Sum. Selatan
Kep. Babel
Kep. Riau
Jawa Barat
Kep. Babel
Kep. Riau
Jawa Barat
Kep. Babel
Kep. Riau
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Kal. Timur
Kal. Timur
Kal. Utara
Kal. Timur
2007
Kuadran III
2010
Aceh
Lampung
Aceh
Lampung
2013
Aceh
Lampung
Jawa Barat
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Banten
Banten
Banten
NTB
NTB
NTB
NTT
NTT
NTT
Kal. Barat
Kal. Barat
Kal. Barat
Kal. Selatan
Kal. Selatan
Kal. Selatan
Sul. Tengah
Sul. Tengah
Sul. Tengah
Sul. Selatan
Sul. Selatan
Sul. Selatan
Sul. Tenggara Sul. Tenggara Sul. Tenggara
Gorontalo
Gorontalo
Gorontalo
Sul. Barat
Sul. Barat
Sul. Barat
Maluku Utara Maluku Utara Maluku Utara
Maluku
Papua Barat
Papua Barat
Papua Barat
Papua
Papua
Papua
2007
Kuadran I
2010
2013
Sum. Utara
Sum. Barat
Bengkulu
DKI Jakarta
Sum. Utara
Sum. Barat
Bengkulu
DKI Jakarta
Sum. Utara
Sum. Barat
Bengkulu
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
DI Yogyakarta
DI Yogyakarta
Kal. Tengah
Sul. Utara
Bali
Kal. Tengah
Sul. Utara
Bali
Kal. Tengah
Sul. Utara
2007
Kuadran IV
2010
2013
Maluku
-
Bali
Maluku
Sumber : BPS
Secara ringkas, penjelasan untuk masing-masing kuadran dapat
diuraikan sebagai berikut:
78
78
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
KeterkaitanAntara
Antara IPM,
IPM, IPG, dan IDG
Keterkaitan
KUADRAN I :
IPM dan IPG di atas rata-rata nasional.
Pada tahun 2007, jumlah provinsi yang masuk dalam
kelompok ini berjumlah 7 (tujuh) provinsi, yaitu Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, DKI Jakarta, DI
Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Utara.
Capaian tujuh provinsi ini secara umum lebih baik
dibandingkan dengan capaian nasional, baik dari sisi
pembangunan manusia maupun dari sisi pembangunan
gender. Pada tahun 2010, jumlah provinsi yang masuk
dalam kelompok ini bertambah menjadi 8 (delapan)
provinsi dengan bertambah masuknya Provinsi Bali.
Selanjutnya, pada tahun 2013, jumlah provinsi yang
masuk dalam kelompok ini masih sama seperti tahun
2010. Selama periode 2007, 2010, dan 2013, provinsi
yang berhasil mempertahankan capaian pada kelompok
ini adalah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu,
DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan
Sulawesi Utara.
Secara tidak langsung kondisi ini mengindikasikan bahwa
percepatan peningkatan capaian pembangunan dalam
kurun 2010–2013 relatif hampir merata untuk semua
provinsi.
KUADRAN II :
IPM di atas rata-rata nasional tetapi IPG di bawah ratarata nasional.
Terdapat 8 (delapan) provinsi yang termasuk dalam
kelompok ini pada tahun 2007, yaitu Riau, Jambi,
Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan
Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.
Walaupun capaian pembangunan manusia di provinsiprovinsi tersebut secara umum sudah relatif lebih baik
dibandingkan dengan rata-rata nasional, akan tetapi
kondisi kesetaraan gender dalam pembangunan lebih
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
79
79
Keterkaitan Antara
Antara IPM,
IPM, IPG,
IPG,dan
danIDG
IDG
rendah dibanding capaian nasional. Pada tahun 2010,
jumlah provinsi yang termasuk dalam kelompok ini masih
sama dengan tahun 2007. Pada tahun 2013, jumlah
provinsi yang masuk dalam kelompok ini juga masih sama
dengan tahun 2010, hanya saja Jawa Barat telah tergusur
oleh Kalimantan Utara. Provinsi-provinsi yang terus
bertahan dalam kelompok ini pada kurun 2007–2013
adalah
Riau,
Jambi,
Kepulauan
Bangka
Belitung,
Kepulauan Riau, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.
Dibandingkan
pembangunan
dengan
manusia
provinsi-provinsi
di
lain,
provinsi-provinsi
dalam
kelompok ini sudah relatif baik. Namun demikian
disparitas gender agaknya masih menjadi persoalan.
Lebih-lebih jika diperhatikan kenyataan bahwa provinsiprovinsi dalam kelompok ini ternyata komposisinya
relatif tidak berubah.
KUADRAN III: IPM dan IPG di bawah rata-rata nasional.
Diantara kuadran yang lain, provinsi yang masuk dalam
kelompok ini tergolong cukup banyak. Provinsi-provinsi
yang capaian pembangunan manusia dan kesetaraan
gendernya belum terlalu baik pada tahun 2007 mencapai
16 (enam belas) provinsi, yaitu Aceh, Lampung, Jawa
Timur, Banten, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku Utara,
Papua Barat, dan Papua. Dibandingkan dengan provinsi
lainnya, diperlukan usaha yang lebih keras bagi semua
provinsi
di
kelompok
ini
untuk
mengejar
ketertinggalannya dengan provinsi lain. Pada tahun 2010,
jumlah provinsi yang masuk dalam kelompok ini masih
sama. Tahun 2013, jumlah provinsi yang masuk dalam
kelompok ini bertambah menjadi 18 (delapan belas)
80
80
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
KeterkaitanAntara
Antara IPM,
IPM, IPG, dan IDG
Keterkaitan
provinsi. Selama periode 2007-2010-2013, terdapat 16
(enam belas) provinsi yang tetap bertahan dalam
kelompok ini. Provinsi tersebut adalah Aceh, Lampung,
Jawa Timur, Banten, NTB, NTT, Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku
Utara, Papua Barat, dan Papua.
Kuadran IV: IPM di bawah rata-rata nasional tetapi IPG di atas rata-rata
nasional
Provinsi yang masuk dalam kelompok ini merupakan
provinsi dengan pencapaian pembangunan gender di atas
nasional, namun capaian pembangunan manusianya
masih di bawah nasional. Pada tahun 2007, provinsi yang
masuk dalam kelompok hanya Provinsi Bali dan Provinsi
Maluku. Tahun 2010, hanya Provinsi Maluku yang masuk
dalam kelompok ini. Sementara tahun 2013 tidak ada
provinsi yang masuk dalam kelompok ini.
Dalam kurun waktu 6 (enam) tahun, yaitu 2007 hingga 2013, jumlah
provinsi yang masuk dalam kelompok kuadran I relatif berfluktuasi. Selama
kurun waktu tersebut, provinsi yang berhasil bertahan pada kelompok ini
antara lain Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta,
Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Utara. Keenam provinsi tersebut berhasil
mempertahankan
pembangunan
manusia
sekaligus
pembangunan
gendernya sehingga capaiannya berada di atas capaian nasional selama
periode 2007-2013.
Provinsi-provinsi yang perlu mendapat perhatian secara khusus
adalah provinsi-provinsi yang berada pada kelompok kuadran III. Capaian
IPM dan IPG provinsi pada kelompok ini berada di bawah capaian IPM dan
IPG nasional. Jumlah provinsi yang masuk dalam kelompok ini juga
bervariasi antar tahun. Jumlah terbanyak terjadi pada tahun 2013 dimana
terdapat 18 provinsi yang masuk dalam kelompok ini.
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
81
81
Keterkaitan Antara
Antara IPM,
IPM, IPG,
IPG,dan
danIDG
IDG
Pengelompokan provinsi sesuai dengan nilai IPM dan IPG seperti
yang telah diuraikan sebelumnya, memperlihatkan bahwa secara umum
asosiasi/hubungan antara IPM dan IPG adalah searah. Maksudnya, provinsi
yang memiliki nilai IPM tinggi akan cenderung memiliki nilai IPG yang tinggi
Gambar 5.3 Hubungan
antara IPG 2013 dengan
IPM 2013 Kabupaten di
Indonesia
Sumber: BPS
pula, begitu juga sebaliknya. Hal yang sama ternyata berlaku juga untuk
hubungan antara IPM dan IPG pada tingkat kabupaten/kota seperti yang
disajikan pada Gambar 5.3.
Kesetaraan Gender Antar Provinsi 2007, 2010, 2013
Selisih antara IPM dan IPG pada suatu wilayah, pada dasarnya
memperlihatkan tingkat disparitas atau kesetaraan gender dalam capaian
pembangunan manusia di wilayah tersebut. Maksudnya, jika selisih antara
IPM dan IPG untuk suatu wilayah semakin besar maka kesetaraan gender
dalam pembangunan manusia di wilayah tersebut semakin buruk,
sebaliknya jika selisihnya semakin kecil maka kesetaraan gendernya akan
semakin baik.
Perbandingan kesetaraan gender dalam pembangunan manusia
antarprovinsi selama periode 2007-2013 disajikan pada Tabel 5.2. Hal
menarik yang patut dicatat adalah bahwa kesetaraan gender di suatu
provinsi tidak hanya ditentukan oleh tinggi rendahnya IPM yang dicapai,
82
82
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
KeterkaitanAntara
Antara IPM,
IPM, IPG, dan IDG
Keterkaitan
Tabel 5.2 Selisih
IPM dan IPG
menurut
Provinsi Tahun
2007, 2010,
2013
Sumber : BPS
Provinsi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kep. Bangka Belitung
Kep. Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Selisih IPM-IPG
2007
2010
2013
6,44
6,40
5,83
4,62
4,56
4,39
5,24
5,28
4,44
9,72
10,36
9,75
9,46
9,42
8,83
7,10
6,95
4,83
4,65
5,13
4,73
7,69
8,42
8,26
12,57
12,50
11,91
11,97
11,59
10,29
4,49
4,25
3,60
9,32
9,90
8,97
6,64
6,69
6,08
2,99
3,26
2,62
7,36
6,51
5,69
7,89
7,60
7,30
3,81
4,47
4,27
8,24
9,17
8,66
2,29
2,64
1,80
5,50
4,94
4,60
5,26
5,32
4,54
4,81
4,85
4,46
15,70
15,20
14,40
10,23
7,50
8,12
7,65
8,66
8,72
8,14
9,22
9,62
8,71
6,56
6,12
4,83
13,66
13,30
12,65
3,67
4,33
4,01
3,65
4,19
3,51
5,44
4,62
3,50
10,51
10,28
9,71
2,35
2,95
2,65
Perubahan
2007-2010
2010-2013
-0,04
-0,57
-0,06
-0,17
0,05
-0,84
0,64
-0,61
-0,04
-0,59
-0,14
-2,12
0,48
-0,40
0,72
-0,16
-0,08
-0,58
-0,38
-1,29
-0,24
-0,64
0,58
-0,93
0,05
-0,62
0,27
-0,63
-0,85
-0,81
-0,29
-0,30
0,66
-0,19
0,93
-0,52
0,35
-0,84
-0,55
-0,34
0,06
-0,78
0,04
-0,39
-0,50
-0,80
0,62
-0,47
0,06
-0,58
0,40
-0,91
-0,44
-1,29
-0,36
-0,65
0,66
-0,32
0,54
-0,68
-0,82
-1,11
-0,23
-0,57
0,60
-0,30
melainkan dipengaruhi sekaligus oleh nilai IPM dan IPG dari provinsi
tersebut. Provinsi-provinsi yang memiliki IPM dan IPG tinggi (berada pada
Kuadran I dalam pembahasan sebelumnya) atau IPM dan IPG rendah
(Kuadran III) akan cenderung memiliki kesetaraan gender yang baik.
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
83
83
Keterkaitan Antara
Antara IPM,
IPM, IPG,
IPG,dan
danIDG
IDG
Sementara provinsi-provinsi dengan IPM tinggi dan IPG rendah atau dengan
IPM rendah dan IPG tinggi disparitas gendernya akan cenderung tinggi.
Berdasarkan Tabel 5.2, Provinsi NTT, Papua, dan Maluku tergolong
sebagai provinsi yang dalam melakukan pembangunan manusia memiliki
kesetaraan gender yang baik, karena selisih IPM dan IPG untuk ketiga
provinsi ini relatif sangat rendah dibandingkan dengan provinsi lain. Di sisi
lain, IPM untu ketiga provinsi ini justru relatif rendah dibandingkan dengan
provinsi
lainnya.
Artinya,
walaupun
kesetaraan
gender
dalam
pembangunan manusia di ketiga provinsi tersebut termasuk yang terbaik
dibandingkan dengan provinsi lain, akan tetapi capaian pembangunan
manusia secara umum justru termasuk yang rendah.
Sebaliknya, capaian IPM yang tinggi ternyata juga tidak selalu sejalan
dengan tingginya tingkat kesetaraan gender. Kalimantan Timur, misalnya,
walaupun
nilai
IPM-nya
tergolong
tinggi
(urutan
ke-4
tertinggi
dibandingkan dengan provinsi lain) ternyata memiliki tingkat kesetaraan
gender yang paling buruk.
Gambaran tentang kesetaraan gender menunjukkan bahwa kemajuan
pembangunan manusia di berbagai provinsi di Indonesia masih belum
selalu sejalan dengan peningkatan kesetaraan gender. Namun demikian,
upaya perbaikan kesetaraan gender pada umumnya telah memberikan hasil
yang positif di sebagian besar provinsi. Terdapat 15 (lima belas) provinsi
yang mengalami penurunan selisih antara IPM dan IPG-nya pada tahun
2007-2010. Hal ini menunjukkan bahwa kesetaran gender di semua provinsi
ini mengalami peningkatan. Sementara itu, jumlah provinsi yang mengalami
peningkatan kesetaraan gender pada periode 2010-2013 turun meningkat
menjadi 33 provinsi. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja pembangunan
telah meningkat selama periode 2007-2013 yang ditandai dengan
meningkatnya kesetaraan gender di berbagai provinsi.
84
84
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
KeterkaitanAntara
Antara IPM,
IPM, IPG, dan IDG
Keterkaitan
5.2 Hubungan antara IPM dengan IDG
Selain IPM dan IPG, indeks lain dapat digunakan untuk melihat
capaian pembangunan dalam konteks gender adalah Indeks Pemberdayaan
Gender (IDG). Berbeda dengan IPG yang pada dasarnya hanya merupakan
IPM
setelah
dikoreksi
dengan
kesetaraan
gender
untuk
setiap
komponennya, IDG merupakan angka indeks komposit yang secara khusus
dimaksudkan untuk mengukur pemberdayaan gender dalam berbagai aspek
pembangunan. Terdapat 3 (tiga) komponen yang digunakan dalam
penghitungan IDG, yaitu kesamaan peranan antara laki-laki dan perempuan
dalam proses pengambilan keputusan politik (sebagai anggota parlemen) di
suatu wilayah, kesamaan kontribusi secara ekonomi (pendapatan), dan
kesamaan peranan dalam kehidupan sosial (peran sebagai manajer, tenaga
profesional, administrasi dan teknisi).
Dengan menggunakan IDG nasional dan IPM nasional pada tahun
2007, 2010, dan 2013 sebagai tolok ukur, provinsi di Indonesia dapat
dikategorikan ke dalam empat kelompok kuadran sebagai berikut.
Kuadran I :
IPM tinggi dan IDG tinggi
Tingginya capaian pembangunan manusia pada kelompok
ini
ternyata
berjalan
seiring
dengan
tingginya
pemberdayaan gendernya. Artinya, peluang bagi laki-laki
dan perempuan untuk mengambil peran di bidang politik,
ekonomi dan sosial dalam kegiatan pembangunan juga
relatif tinggi. Pada tahun 2007, provinsi yang masuk
dalam kelompok ini yaitu Sumatera Selatan, DKI Jakarta,
DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Utara.
Pada tahun 2010, Provinsi Bengkulu masuk menggantikan
posisi Sumatera Selatan. Sementara pada tahun 2013,
provinsi yang masuk dalam kelompok ini adalah
Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan
Sulawesi Utara. Selama periode 2007 hingga 2013,
provinsi yang terus berada dalam kelompok ini adalah
DKI Jakarta, Di Yogyakarta, dan Sulawesi Utara.
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
85
85
Keterkaitan
IPG,
dan
IDG
KeterkaitanAntara
AntaraIPM,
IPM,
IPG,
dan
IDG
Tabel 5.3 Hubungan Antara IPM dengan IDG, 2007-2010-2013
2007
Sum. Utara
Sum. Barat
Riau
Jambi
Bengkulu
Kep. Babel
Kep. Riau
Jawa Barat
Jawa Tengah
Kal. Timur
Kuadran II
2010
Sum. Utara
Sum. Barat
Riau
Jambi
Sum. Selatan
Kep. Babel
Kep. Riau
Jawa Barat
Jawa Tengah
Bali
Kal. Timur
2013
Sum. Utara
Sum. Barat
Riau
Jambi
Sum. Selatan
Kep. Babel
Kep. Riau
Bali
Kal. Tengah
Kal. Timur
2007
Sum. Selatan
DKI Jakarta
Kuadran I
2010
Bengkulu
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
DI Yogyakarta
Kal. Tengah
Sul. Utara
Kal. Tengah
Sul. Utara
Kuadran III
2013
Bengkulu
DKI Jakarta
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Sul. Utara
Kuadran IV
2007
2010
2013
2007
2010
2013
Aceh
Jawa Timur
Banten
Bali
NTB
NTT
Kal. Barat
Kal. Selatan
Sul. Selatan
Sul. Tenggara
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Aceh
Lampung
Jawa Timur
Banten
NTB
NTT
Kal. Barat
Kal. Selatan
Sul. Tengah
Sul. Selatan
Sul. Tenggara
Gorontalo
Sul. Barat
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Aceh
Lampung
Jawa Barat
Banten
NTB
NTT
Kal. Barat
Kal. Selatan
Sul. Tengah
Sul. Selatan
Sul. Tenggara
Gorontalo
Sul. Barat
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Lampung
Sul. Tengah
Sul. Barat
Papua
Maluku
Jawa Timur
Maluku
Sumber : BPS
Kuadran II :
IPM tinggi dan IDG rendah
Provinsi yang masuk dalam kelompok ini merupakan
provinsi dengan capaian IPM yang tinggi tetapi belum
disertai dengan pemberdayaan gender yang tinggi.
Artinya, peran laki-laki dan perempuan dalam kegiatan
politik, ekonomi dan sosial di masing-masing provinsi
Pembangunan
PembangunanManusia
ManusiaBerbasis
BerbasisGender
Gender
8686 2014
2014
KeterkaitanAntara
AntaraIPM,
IPM,IPG,
IPG,dan
danIDG
IDG
Keterkaitan
yang
termasuk
ke
dalam
kelompok
ini
belum
proporsional. Pada tahun 2007, terdapat 10 (sepuluh)
provinsi yang masuk dalam kelompok ini yaitu Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan
Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa
Tengah, dan Kalimantan Timur. Sementara itu, pada
tahun 2010, jumlah provinsi yang masuk dalam kelompok
ini bertambah menjadi 11 (sebelas) provinsi. Provinsi
Sumatera Selatan dan Provinsi Bali masuk dalam
kelompok ini, sementara Provinsi Bengkulu telah keluar.
Selanjutnya, pada tahun 2013, jumlah provinsi yang
masuk dalam kelompok berkurang menjadi 10 (sepuluh)
provinsi dimana Jawa Barat dan Jawa Tengah keluar dari
kelompok ini, sementara Kalimantan Tengah masuk
dalam kelompok ini. Pada umumnya, provinsi yang
berada pada kelompok ini merupakan provinsi yang
berada di Pulau Sumatera. Dalam kurun waktu 2007
hingga 2013, sebanyak 80 persen provinsi di Pulau
Sumatera masuk dalam kelompok ini.
Kuadran III :
IPM rendah dan IDG rendah
Capaian pembangunan manusia pada kelompok ini
tergolong rendah dibandingkan dengan capaian pada
tingkat nasional, begitu juga dengan peran laki-laki dan
perempuan dalam pembangunan juga tergolong rendah.
Dengan demikian, permasalahan pembangunan yang
dihadapi oleh masing-masing provinsi menjadi lebih berat
dibandingkan dengan provinsi dari kelompok lain. Selain
harus meningkatkan pembangunan manusia secara
umum, masing-masing provinsi tersebut dituntut pula
untuk bekerja keras dalam meningkatkan peran laki-laki
dan perempuan dalam kegiatan politik, ekonomi dan
sosial. Selama periode 2007 hingga 2013, jumlah provinsi
yang berada pada kelompok ini cenderung meningkat.
PembangunanManusia
ManusiaBerbasis
BerbasisGender
Gender
Pembangunan
2014
2014
87
87
Keterkaitan
KeterkaitanAntara
AntaraIPM,
IPM,IPG,
IPG,dan
danIDG
IDG
Tercatat bahwa pada tahun 2007 terdapat 14 provinsi
sementara pada tahun 2010 dan 2013 terdapat 16 (enam
belas) provinsi. Provinsi yang masuk dalam kelompok ini
pada tahun 2007 antara lain Aceh, Jawa Timur, Banten,
Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku,
Maluku Utara, dan Papua Barat. Sementara itu, pada
tahun
2010,
Provinsi
Lampung,
Sulawesi
Tengah,
Sulawesi Barat, dan Papua masuk dalam kelompok ini.
Sedangkan Bali dan Maluku berhasil keluar dari kelompok
ini. Tahun 2013, Provinsi Jawa Barat masuk menggantikan
Provinsi Jawa Timur.
Kuadran IV :
IPM rendah dan IDG tinggi.
Capaian pembangunan manusia pada kelompok ini relatif
rendah dibandingkan dengan capaian secara nasional,
tetapi peran laki-laki dan perempuan dalam kegiatan
pembangunan pada kelompok ini ternyata lebih tinggi
dibandingkan dengan tingkat nasional. Jumlah provinsi
yang masuk dalam kelompok ini cenderung menurun
selama periode 2007 hingga 2013. Pada tahun 2007,
provinsi yang termasuk dalam kelompok ini antara lain
Lampung, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Papua.
Pada tahun 2010, provinsi yang berada pada kelompok ini
hanya Maluku. Sementara pada tahun 2013, hanya
Provinsi Jawa Timur dan Maluku masuk dalam kelompok
ini.
Seperti halnya hubungan antara IPM dengan IPG, hubungan antara
IPM dengan IDG selama kurun waktu 2007 hingga 2013 juga menunjukkan
perubahan pada beberapa provinsi. Selain pembangunan manusia yang
diiringi dengan pembangunan gendernya yang cukup bagus, pembangunan
manusia dan pemberdayaan gender di Provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta,
dan Sulawesi Utara juga cukup bagus. Ketiga provinsi ini juga masuk dalam
88
88
Pembangunan
PembangunanManusia
ManusiaBerbasis
BerbasisGender
Gender
2014
2014
KeterkaitanAntara
AntaraIPM,
IPM,IPG,
IPG,dan
danIDG
IDG
Keterkaitan
kelompok kuadran I dalam hal hubungan IPM dengan IDG. Hal ini
mengindikasikan bahwa pembangunan manusia di provinsi tersebut telah
selaras dengan pembangunan gender maupun pemberdayaan gender.
Pembangunan manusia dan pembangun gender serta pembangunan
manusia dan pemberdayaan gender di Provinsi Aceh, Banten, NTB, NTT,
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara,
Gorontalo, Maluku Utara, dan Papua Barat justru tergolong buruk dan tidak
ada perubahan dari tahun 2007 hingga 2013. Pada dasarnya, pembangunan
manusia di wilayah tersebut telah selaras dengan pembangunan gender
maupun pemberdayaan gender. Akan tetapi, kinerja pembangunan di
wilayah tersebut tidak cukup optimal sehingga capaiannya berada di bawah
capaian nasional. Upaya menyelaraskan dan meningkatkan kinerja
pembangunan manusia dan gender di wilayah ini bukanlah hal yang mudah
karena dalam periode 2007 hingga 2013 kinerja wilayah ini tidak banyak
berubah.
5.3. Hubungan antara IPG dengan IDG
Idealnya, capaian pembangunan gender memiliki hubungan positif
dengan
capaian
pembangunan
pemberdayaan
gender
pada
suatu
gender.
wilayah
Artinya,
harus
meningkatnya
diiringi
dengan
meningkatnya pemberdayaan gendernya. Singkatnya, apabila nilai IPG di
suatu wilayah tinggi, maka nilai IDG juga seharusnya tinggi.
Berdasarkan capaian IPG dan IDG selama 2007-2010-2013, provinsi di
Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam empat kuadran sebagai berikut.
Kuadran I :
IPG tinggi dan IDG tinggi
Provinsi yang masuk dalam kelompok ini merupakan
provinsi dengan capaian pembangunan gender dan
pemberdayaan berada di atas capaian tingkat nasional.
Hal ini menunjukkan bahwa kesetaraan gender dalam
pembangunan manusia yang tinggi di masing-masing
provinsi telah disertai dengan tingginya peran laki-laki
PembangunanManusia
ManusiaBerbasis
BerbasisGender
Gender
Pembangunan
2014
2014
89
89
Keterkaitan
KeterkaitanAntara
AntaraIPM,
IPM,IPG,
IPG,dan
danIDG
IDG
dan perempuan dalam pengambilan keputusan politik,
kegiatan ekonomi, dan kehidupan sosial. Jumlah provinsi
yang masuk dalam kelompok ini pada tahun 2007
sebanyak 4 (empat) provinsi, yaitu DKI Jakarta, DI
Yogyakarta, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Utara.
Pada tahun 2010, jumlah provinsi yang masuk kelompok
ini bertambah menjadi menjadi 6 (enam) provinsi dengan
masuknya Bengkulu dan Maluku. Sementara pada tahun
2013, jumlah provinsi pada kelompok ini kembali menjadi
4 (empat) dengan keluarnya Provinsi Kalimantan Tengah
dan Provinsi Maluku. Selama kurun waktu 2007-2013,
hanya Provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Sulawesi
Utara yang mampu bertahan dalam kelompok ini.
Kuadran II :
IPG tinggi dan IDG rendah
Capaian pembangunan gender dalam kelompok ini telah
melampaui capaian secara nasional, tapi keterlibatan laki
-laki dan perempuan dalam pengambilan keputusan
politik, kegiatan ekonomi dan sosial masih lebih rendah
dibandingkan dengan capaian tingkat nasional. Pada
tahun 2007, terdapat 5 (lima) provinsi yang masuk dalam
kelompok ini. Tahun 2010, terdapat 3 (tiga) provinsi yang
masuk dalam kelompok ini, yaitu Sumatera Utara,
Sumatera Barat, dan Bali. Selanjutnya, pada tahun 2013,
jumlah provinsi pada kelompok ini bertambah menjadi 4
(empat) dengan masuknya Provinsi Kalimantan Tengah.
Kuadran III :
IPG rendah dan IDG rendah
Banyaknya provinsi yang masuk kelompok ini relatif tinggi
dibanding kelompok lain. Tercatat bahwa pada tahun
2007 terdapat 19 (sembilan belas) provinsi yang masuk
dalam kelompok ini, yaitu Aceh, Riau, Jambi, Kepulauan
Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa
90
90
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
KeterkaitanAntara
AntaraIPM,
IPM, IPG,
IPG, dan
dan IDG
IDG
Keterkaitan
Tengah, Jawa Timur, Banten, NTB, NTT, Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku Utara, dan Papua
Barat. Pada tahun 2010 jumlah provinsi dalam kelompok
ini bertambah menjadi 24 (dua puluh empat) provinsi.
Selanjutnya,
jumlah
provinsi
dalam
kelompok
ini
berkurang menjadi 22 (dua puluh dua) pada tahun 2013.
Banyaknya jumlah provinsi yang masuk dalam kelompok
ini menunjukkan bahwa sebagian besar provinsi di
Indonesia masih perlu bekerja lebih keras untuk
meningkatkan kesetaraan gender dalam pembangunan
manusia, dengan mengupayakan peningkatan peranan
perempuan dalam proses pengambilan keputusan politik,
dan dalam kegiatan ekonomi dan sosial.
Kuadran IV :
IPG rendah dan IDG tinggi
Pembangunan gender pada kelompok ini relatif rendah,
tetapi peranan laki-laki dan perempuan dalam berbagai
aspek pembangunan sudah relatif tinggi. Tantangan yang
dihadapi pada kelompok ini adalah meningkatkan kinerja
pembangunan gender dengan menurunkan ketimpangan
gender dalam pembangunan manusia. Provinsi yang
masuk dalam kelompok ini pada tahun 2007 antara lain
Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Barat, dan Papua. Tahun 2010, tidak ada provinsi yang
berada pada kelompok. Sementara itu, pada tahun 2013,
provinsi yang berada pada kelompok ini hanya Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Maluku.
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
Pembangunan
2014
2014
91
91
Keterkaitan
Antara
IPM,
IPG,
dan
IDG
Keterkaitan
Antara
IPM,
IPG,
dan
IDG
Tabel 5.4 Hubungan Antara IPG dengan IDG, 2007-2010-2013
2007
Sum. Utara
Sum. Barat
Bengkulu
Bali
Maluku
2007
Aceh
Riau
Jambi
Kep. Babel
Kep. Riau
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Banten
NTB
NTT
Kal. Barat
Kal. Selatan
Kal. Timur
Sul. Selatan
Sul. Tenggara
Gorontalo
Maluku Utara
Papua Barat
Kuadran II
2010
Sum. Utara
Sum. Barat
Bali
Kuadran III
2010
Aceh
Riau
Jambi
Sum. Selatan
Lampung
Kep. Babel
Kep. Riau
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Banten
NTB
NTT
Kal. Barat
Kal. Selatan
Kal. Timur
Sul. Tengah
Sul. Selatan
Sul. Tenggara
Gorontalo
Sul. Barat
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
2013
Sum. Utara
Sum. Barat
Bali
Kal. Tengah
2013
Aceh
Riau
Jambi
Sum. Selatan
Lampung
Kep. Babel
Kep. Riau
Jawa Barat
Banten
NTB
NTT
Kal. Barat
Kal. Selatan
Kal. Timur
Sul. Tengah
Sul. Selatan
Sul. Tenggara
Gorontalo
Sul. Barat
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
2007
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Kal. Tengah
Sul. Utara
2007
Sum. Selatan
Lampung
Sul. Tengah
Sul. Barat
Papua
Kuadran I
2010
Bengkulu
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Kal. Tengah
Sul. Utara
Maluku
Kuadran IV
2010
-
2013
Bengkulu
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Sul. Utara
2013
Jawa Tengah
Jawa Timur
Maluku
Sumber : BPS
Pembangunan
Manusia
Berbasis
Gender
Pembangunan
Manusia
Berbasis
Gender
9292 2014
2014
Kesimpulan
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
93
94
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
Bab
Bab 66
Kesimpulan
Kesimpulan
Pembangunan
Pembangunan
manusia
manusia
Indonesia
Indonesia
daridari
tahun
tahun
ke tahun
ke tahun
menunjukkan
menunjukkan
hal
halyang
yangpositif.
positif.Selama
Selama
kurun
kurun
waktu
waktu
limalima
tahun,
tahun,
IPM IPM
Indonesia
Indonesia
terus terus
menunjukkan
menunjukkan
peningkatan
peningkatan
daridari
tahun
tahun
2005-2013
2005-2013
dan dan
lebihlebih
dari 90
dari
persen
90 persen
kabupaten/kota
kabupaten/kotadi diIndonesia
Indonesia
telah
telah
masuk
masuk
dalam
dalam
kategori
kategori
capaian
capaian
IPM IPM
menengah
menengahkekeatas
ataspada
pada
tahun
tahun
2013.
2013.
Hal Hal
yangyang
menggembirakan
menggembirakan
juga juga
ditunjukkan
ditunjukkandengan
denganpenurunan
penurunan
disparitas
disparitas
antarantar
provinsi
provinsi
pada pada
tahuntahun
terakhir,
terakhir,dimana
dimana
perbedaan
perbedaan
pencapaian
pencapaian
antara
antara
IPM IPM
tertinggi
tertinggi
dengan
dengan
IPM IPM
terendah
terendahsekitar
sekitar
12,34
12,34
poin
poin
dengan
dengan
rentang
rentang
78,59
78,59
untukuntuk
DKI Jakarta
DKI Jakarta
dan dan
66,25
66,25 untuk
untuk Papua.
Papua.Sayangnya,
Sayangnya,ukuran
ukuran
tersebut
tersebut
belumbelum
dapatdapat
menggambarkan
menggambarkan
kondisi
kondisi
pembangunan
pembangunan
manusia
manusia
yangyang
dibedakan
dibedakan
antaraantara
laki laki
-laki
-lakidan
dan
perempuan.
perempuan.
Pencapaian
Pencapaian
pembangunan
pembangunan
manusia
manusia
yangyang
mempertimbangkan
mempertimbangkan
aspekaspek
gender
genderdapat
dapatterlihat
terlihat
daridari
Indeks
Indeks
Pembangunan
Pembangunan
Gender
Gender
(IPG).(IPG).
Selama
Selama
kurun
kurunwaktu
waktu2005-2013
2005-2013
capaian
capaian
IPG IPG
relatif
relatif
konstan.
konstan.
Jika Jika
dilihatdilihat
dari dari
komponen
komponenpembentuk
pembentukIPGIPG
maka
maka
capaian
capaian
perempuan
perempuan
pada pada
dimensi
dimensi
pendidikan
pendidikan
dan
dan
ekonomi
ekonomi
masih
masih
lebih
lebih
rendah
rendah
dibandingkan
dibandingkan
laki-laki.
laki-laki.
Dengan
Dengan
melihat
melihat
disparitas
disparitas
capaian
capaian
IPG IPG
antarantar
provinsi
provinsi
terlihat
terlihat
bahwabahwa
jarak
jarakantara
antaraprovinsi
provinsi
dengan
dengan
capaian
capaian
IPG IPG
tertinggi
tertinggi
(DKI (DKI
Jakarta)
Jakarta)
dan dan
terendah
terendah(Nusa
(Nusa
Tenggara
Tenggara
Barat)
Barat)
adalah
adalah
sebesar
sebesar
15,91,
15,91,
lebihlebih
rendah
rendah
dari dari
tahun
tahunsebelumnya
sebelumnya
yang
yang
berada
berada
pada
pada
titiktitik
17,02.
17,02.
Hal tersebut
Hal tersebut
menandakan
menandakan
Pembangunan
Manusia
Berbasis
Gender
Pembangunan
Pembangunan
Manusia
Manusia
Berbasis
Berbasis
GenderGender
95
95
2014
2014 2014
95
96
Kesimpulan
Kesimpulan
berkurangnya kesenjangan capaian pembangunan manusia menurut gender
pada level provinsi.
Provinsi yang merupakan provinsi paling baik dalam hal pencapaian
pembangunan manusia dan pembangunan gendernya dari tahun 2005-2013
adalah: Provinsi DKI Jakarta, Sulawesi Utara, dan DI Yogyakarta. Hal ini
tercermin dari tingginya nilai IPM dan IPG.
Kesetaraan gender yang terlihat dari selisih antara nilai IPM dan IPG
menunjukkan adanya selisih yang menurun, hal ini berarti kesetaraan
gender dalam pembangunan manusia di wilayah tersebut semakin
membaik.
Kesenjangan (Gap) antara IPM dan IPG yang besar bukan berarti telah
mencapai pembangunan manusia (laki-laki dan perempuan) yang cukup
bagus, karena kesenjangan (Gap) tidak memperlihatkan level pembangunan
yang dicapai. Dalam hal ini Kalimantan Timur yang mempunyai Gap yang
besar, sebaliknya Nusa Tenggara Timur yang mempunyai Gap rendah.
Peran
perempuan
ketenagakerjaan
terus
dalam
meningkat,
pengambilan
dan
dapat
keputusan
dilihat
dari
dan
Indeks
pemberdayaan gender (IDG). Provinsi Maluku, DKI Jakarta, dan DI.
Yogyakarta adalah provinsi dengan pencapaian IDG tertinggi. Sedangkan
provinsi dengan IDG terendah diantaranya Papua Barat, Papua, dan
Kepulauan Bangka Belitung. Hal yang menyebabkan rendahnya capaian IDG
di tiga provinsi tersebut adalah rendahnya keterlibatan perempuan di
parlemen.
Manusia
Berbasis Gender
PembangunanPembangunan
Manusia Berbasis
Gender
2014 96 2014
Daftar
Daftar Pustaka
Pustaka
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 2007. Program
Pembinaan Jarak Jauh Pengarusutamaan Gender, Modul 2 : Konsep dan
Teori Gender. Jakarta : Pusat Pelatihan Gender dan Peningkatan Kualitas
Perempuan, BKKBN.
Elizabeth, R. 2007. Woman Empowerment to Support Gender Mainstreaming in
Rural Agricultural Development Policies. Forum Penelitian Agro Ekonomi,
Volume 25 No. 2 : 126-135.
Haines, J. 1992. Suffrage to Sufferance: 100 Years of Women in Politics. Sydney: Allen
& Unwin Pty. Ltd.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). 2011.
Kertas Kebijakan 1: Pengarusutamaan Gender. Jakarta : KPPPA.
Parawansa, K.I. 1998. Pemberdayaan Perempuan dalam Pembangunan
Berkelanjutan. Kebijakan Bank Mengenai Gender dan Pembangunan.
World Bank.
Seager, J. 1997. The State of Women in the World Atlas. London: Penguin Books
Limited.
Sun, Tsai-Wei. 2005. Gender Representation In Politics and Public Administration:
Taiwan and Asian Countries. Singapore : National University of Singapore.
United Nations Development Programme (UNDP). 2005. Human Development
Report 2005, International Cooperation at a Crossroads : Aid, Trade, and
Security in an Equal World. New York : Hoechstetter Printing Co.
United Nations Development Programme (UNDP). 2006. Human Development
Report 2006, Beyond Scarcity : Power, Poverty and the Global Water Crisis.
New York : Palgrave Macmillan.
United Nations Development Programme (UNDP). 2007. Human Development
Report 2007/2008, Fighting Climate Change : Human Solidarity in a Divided
World. New York : Palgrave Macmillan.
United Nations Development Programme (UNDP). 2010. Human Development
Report 2010, The Real Wealth of Nations: Pathways to Human
Development. New York : Palgrave Macmillan.
United Nations Development Programme (UNDP). 2011. Human Development
Report 2011, Sustainability and Equity : A Better Future for All. New York:
Palgrave Macmillan.
United Nations Development Programme (UNDP). 2013. Human Development
Report 2013, The Rise of The South: Human Progress in Diverse World.
New York: Palgrave Macmillan.
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
97
97
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
United Nations Development Programme (UNDP). 2013. Human Development
Report 2013, Sustaining Human Progress: Reducing Vulnerabilities and
Building Resilience . New York: Palgrave Macmillan.
Pembangunan
PembangunanManusia
ManusiaBerbasis
BerbasisGender
Gender
98
98 2014
2014
TimPenulis
Penulis
Tim
Pengarah:
Margo Yuwono
Lies Rosdianty
Budi Mardaya
Editor:
Harmawanti Marhaeni
FB. Didiek Santosa
Rustam
Yoyo Karyono
Ema Tusianti
Penulis:
Haerani Natali Agustini
Waris Marsisno
Dyah Retno Prihatiningsih
Dimas Hari Santoso
Adi Nugroho
Evi Rahma Hismadinda
Pengolah Data:
Adi Nugroho
Evi Rahma Hismadinda
Perapihan Naskah:
Adi Nugroho
Pembangunan
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Gender
2014
2014
99
99
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
100 2014
Lampiran
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
101
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
102 2014
Lampiran
IPM Provinsi
Kabupaten/Kota 2012-2013
Lampiran
1 IPM1 Provinsi
dandan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
(1)
1100
1101
1102
1103
1104
1105
1106
1107
1108
1109
1110
1111
1112
1113
1114
1115
1116
1117
1118
1171
1172
1173
1174
1175
1200
1201
1202
1203
1204
1205
1206
1207
1208
1209
1210
1211
1212
1213
1214
1215
1216
1217
1218
1219
1220
1221
1222
1223
1224
1225
1271
1272
1273
1274
1275
1276
1277
1278
Angka Harapan
Hidup
Angka Melek
Huruf
Rata-rata Lama
Sekolah
Pengeluaran per
Kapita Disesuaikan
(tahun)
2012
2013
(persen)
2012
2013
(tahun)
2012
2013
(ribu rupiah PPP)
2012
2013
IPM
Peringkat IPM
Provinsi
(2)
ACEH
Simeulue
Aceh Singkil
Aceh Selatan
Aceh Tenggara
Aceh Timur
Aceh Tengah
Aceh Barat
Aceh Besar
Piddie
Bireuen
Aceh Utara
Aceh Barat Daya
Gayo Lues
Aceh Tamiang
Nagan Raya
Aceh Jaya
Bener Meriah
Pidie Jaya
Kota Banda Aceh
Kota Sabang
Kota Langsa
Kota Lhokseumawe
Kota Subulussalam
SUMATERA UTARA
Nias
Mandailing Natal
Tapanuli Selatan
Tapanuli Tengah
Tapanuli Utara
Toba Samosir
Labuhan Batu
Asahan
Simalungun
Dairi
Karo
Deli Serdang
Langkat
Nias Selatan
Humbang Hasundutan
Pakpak Barat
Samosir
Serdang Bedegai
Batu Bara
Padang Lawas Utara
Padang Lawas
Labuhan Batu Selatan
Labuhan Batu Utara
Nias Utara
Nias Barat
Kota Sibolga
Kota Tanjung Balai
Kota Pematang Siantar
Kota Tebing Tinggi
Kota Medan
Kota Binjai
Kota Padang Sidempuan
Kota Gunung Sitoli
2013
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
68,94
63,12
65,28
67,14
69,29
69,86
69,76
70,15
70,87
69,84
72,43
69,86
67,38
67,22
68,57
69,76
68,13
67,74
69,36
71,42
71,59
70,93
71,47
66,13
69,81
69,94
63,79
67,48
68,40
70,33
70,82
70,23
69,28
69,20
68,78
72,38
71,11
69,16
70,70
68,06
68,03
69,95
69,18
68,83
66,67
67,15
70,50
70,31
69,33
69,31
70,34
71,09
72,42
71,60
72,21
72,01
69,84
70,63
69,40
63,32
65,58
67,54
69,69
70,26
70,26
70,55
71,17
70,34
72,63
70,26
67,78
67,62
68,75
70,26
68,53
68,04
69,76
71,72
71,89
71,23
72,03
66,63
69,90
70,12
63,79
67,61
68,57
70,47
70,86
70,25
69,32
69,24
68,99
72,44
71,31
69,25
70,86
68,09
68,20
70,01
69,27
68,92
66,76
67,19
70,67
70,47
69,39
69,40
70,39
71,25
72,54
71,68
72,37
72,07
69,89
70,82
96,99
99,29
96,25
96,55
97,97
98,27
98,65
94,96
96,98
96,31
98,51
97,83
96,47
87,89
98,33
91,77
94,76
98,79
95,48
99,25
99,09
99,31
99,65
96,55
97,51
90,79
99,34
99,83
95,84
98,62
98,50
98,32
98,00
97,58
98,71
98,73
98,66
97,48
85,36
98,22
97,51
97,92
97,81
96,10
99,53
99,66
98,94
98,90
89,31
84,47
99,33
99,09
99,47
99,03
99,52
99,22
99,74
94,88
97,04
99,79
96,27
96,60
98,08
98,33
98,98
95,12
97,00
96,32
98,55
97,87
96,51
88,19
98,38
92,12
95,67
98,94
95,54
99,39
99,14
99,36
99,69
96,57
97,84
90,80
99,36
99,88
96,40
98,68
98,57
99,08
98,27
97,62
98,76
99,08
99,35
97,98
85,38
98,23
97,52
97,99
97,94
97,18
99,59
99,67
99,05
99,35
91,02
84,48
99,34
99,43
99,67
99,54
99,57
99,47
99,77
94,92
8,93
8,63
7,78
8,45
9,37
8,53
9,71
8,80
9,84
8,74
9,29
9,20
8,25
8,74
8,86
8,11
8,73
8,83
8,69
12,25
10,60
10,59
10,38
7,63
9,07
6,46
7,96
8,97
8,19
9,03
9,87
8,78
8,17
8,81
8,95
9,29
9,56
8,80
6,44
9,34
8,49
9,55
8,67
7,88
8,93
8,43
8,36
8,26
6,45
6,17
9,77
9,08
10,93
9,92
10,86
10,00
10,36
8,48
9,02
8,97
7,83
8,51
9,38
8,58
9,77
8,81
9,86
8,75
9,31
9,26
8,35
8,76
8,89
8,40
8,77
8,98
8,75
12,27
10,63
10,60
10,67
7,66
9,13
6,47
7,99
8,98
8,21
9,22
9,89
8,79
8,33
8,82
8,97
9,60
9,68
8,82
6,47
9,38
8,81
9,57
8,69
8,03
8,97
8,46
8,63
8,71
6,46
6,19
10,08
9,09
10,97
10,14
10,90
10,08
10,37
8,51
618,79
625,59
617,48
614,19
605,79
594,86
625,37
607,02
617,09
620,01
601,22
614,35
625,24
607,65
607,12
611,39
604,83
614,81
630,37
640,06
634,22
610,79
640,07
620,99
643,63
614,77
644,44
650,18
626,92
639,71
652,85
643,08
637,36
640,30
632,23
633,61
639,77
636,08
608,04
621,32
621,39
631,43
637,36
634,83
641,80
634,60
638,28
641,05
612,58
614,83
635,65
628,91
642,02
646,89
643,76
642,85
636,32
618,19
621,40
628,09
620,40
616,71
609,76
599,27
628,15
610,22
619,61
622,80
603,75
616,46
628,41
610,93
610,37
615,23
607,36
617,52
634,12
643,83
636,22
613,00
641,23
624,12
646,83
618,20
647,85
653,60
630,49
642,83
655,68
646,10
640,40
642,32
635,10
636,24
643,51
639,03
611,02
624,50
624,12
634,56
640,64
636,82
645,38
637,97
641,73
644,49
615,94
618,17
638,23
631,55
644,74
650,73
646,92
646,49
639,36
621,32
72,51
70,09
69,37
70,71
72,25
71,17
74,42
71,73
74,13
72,81
73,70
73,07
71,53
68,54
71,65
70,64
70,35
71,86
73,13
78,50
76,88
74,75
77,23
70,06
75,13
69,55
71,44
74,78
72,04
75,33
77,21
75,29
73,80
74,35
73,86
76,22
76,17
73,98
68,23
72,80
72,00
74,72
74,07
72,71
73,59
72,96
74,90
74,92
68,71
67,59
75,73
75,06
78,27
77,34
78,25
77,36
76,04
72,61
2012
73,05
70,76
69,79
71,18
72,81
71,79
75,04
72,24
74,51
73,32
74,03
73,51
72,07
69,09
72,04
71,50
71,00
72,39
73,69
79,00
77,23
75,10
77,84
70,60
75,55
69,93
71,72
75,13
72,55
75,81
77,49
75,71
74,23
74,55
74,22
76,76
76,82
74,38
68,58
73,09
72,54
75,02
74,41
73,26
73,96
73,27
75,48
75,70
69,39
67,91
76,19
75,44
78,62
77,96
78,62
77,79
76,31
72,99
19
357
388
334
246
308
135
277
149
215
172
203
291
418
283
340
350
266
199
22
58
120
51
358
8
381
303
119
256
101
52
104
167
139
161
74
75
159
428
216
257
123
154
223
183
206
116
114
414
440
88
109
29
46
32
45
78
228
20
356
395
338
243
308
127
277
153
216
181
204
289
423
291
321
347
265
196
18
60
125
45
364
8
390
310
121
255
102
55
104
168
151
171
74
72
161
436
234
256
129
160
223
183
221
110
106
414
453
86
112
31
41
32
48
83
238
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Pembangunan
Gender
2014
2014 103103
Lampiran 11 IPM
dandan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
IPMProvinsi
Provinsi
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
(1)
1300
1301
1302
1303
1304
1305
1306
1307
1308
1309
1310
1311
1312
1371
1372
1373
1374
1375
1376
1377
1400
1401
1402
1403
1404
1405
1406
1407
1408
1409
1410
1471
1473
1500
1501
1502
1503
1504
1505
1506
1507
1508
1509
1571
1572
1600
1601
1602
1603
1604
1605
1606
1607
1608
1609
1610
1611
1612
1613
1671
1672
1673
1674
Angka Harapan
Hidup
Angka Melek
Huruf
Rata-rata Lama
Sekolah
Pengeluaran per
Kapita Disesuaikan
(tahun)
2012
2013
(persen)
2012
2013
(tahun)
2012
2013
(ribu rupiah PPP)
2012
2013
IPM
Peringkat IPM
Provinsi
(2)
SUMATERA BARAT
Kepulauan Mentawai
Pesisir Selatan
Solok
Sawah Lunto/Sijunjung
Tanah Datar
Padang Pariaman
Agam
Limapuluh Koto
Pasaman
Solok Selatan
Dharmas Raya
Pasaman Barat
Kota Padang
Kota Solok
Kota Sawah Lunto
Kota Padang Panjang
Kota Bukit Tinggi
Kota Payakumbuh
Kota Pariaman
RIAU
Kuantan Sengingi
Indragiri Hulu
Indragiri Hilir
Pelalawan
Siak
Kampar
Rokan Hulu
Bengkalis
Rokan Hilir
Kepulauan Meranti
Kota Pekan Baru
Kota Dumai
JAMBI
Kerinci
Merangin
Sarolangun
Batanghari
Muara Jambi
Tanjung Jabung Timur
Tanjung Jabung Barat
Tebo
Bungo
Kota Jambi
Kota Sungai Penuh
SUMATERA SELATAN
Ogan Komering Ulu
Ogan Komering Ilir
Muara Enim (Liot)
Lahat
Musi Rawas
Musi Banyuasin
Banyuasin
Ogan Komering Ulu Selatan
Ogan Komering Ulu Timur
Ogan Ilir
Empat Lawang
Penukal Abab Lematang Ilir
Musi Rawas Utara
Kota Palembang
Kota Prabumulih
Kota Pagar Alam
Kota Lubuk Linggau
2013
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
70,02
68,63
67,88
67,30
67,58
71,67
69,38
69,43
69,18
68,11
64,88
66,50
65,68
71,39
70,03
72,08
72,01
71,85
70,94
69,48
71,69
68,53
69,01
71,88
69,08
72,03
68,83
67,26
70,56
67,32
68,98
71,88
72,26
69,44
71,09
68,83
69,71
69,56
69,39
71,09
70,05
69,37
67,81
69,95
71,09
70,05
69,61
68,48
68,03
68,90
65,10
70,39
67,77
69,51
68,48
66,86
65,78
N/A
N/A
71,60
72,73
70,61
65,99
70,09
68,72
67,92
67,33
67,63
71,75
69,44
69,43
69,20
68,17
64,94
66,55
65,77
71,44
70,05
72,11
72,08
71,89
70,96
69,54
71,73
68,61
69,03
71,95
69,17
72,07
68,92
67,28
70,61
67,41
69,00
71,94
72,29
69,61
71,19
69,15
69,85
69,80
69,49
71,23
70,29
69,47
67,95
70,15
71,19
70,10
69,70
68,52
68,11
68,99
65,56
70,44
67,84
69,59
68,56
66,90
65,78
64,95
63,82
71,67
72,80
70,70
66,05
97,23
93,69
96,00
97,24
94,80
97,27
94,53
97,87
99,01
98,84
97,63
97,29
98,32
99,51
99,21
98,63
99,32
99,93
99,20
98,94
98,45
98,09
98,22
99,18
98,51
98,68
98,60
98,40
98,17
98,18
90,36
99,90
99,40
96,20
97,26
97,53
94,98
97,58
96,84
92,44
97,93
95,22
96,34
99,07
97,28
97,50
98,49
96,62
98,85
97,84
97,36
98,59
96,51
98,35
94,86
97,73
98,36
N/A
N/A
98,94
98,72
98,62
98,51
97,38
93,88
96,56
97,30
94,83
97,41
94,86
98,36
99,08
98,93
97,72
97,33
98,37
99,52
99,32
98,64
99,35
99,94
99,36
99,05
98,48
98,12
98,23
99,20
98,53
98,69
98,64
98,44
98,18
98,20
90,57
99,90
99,43
96,85
97,27
97,54
95,35
97,59
97,60
92,44
97,94
96,27
96,68
99,08
98,15
97,55
98,54
96,65
98,90
97,92
97,37
98,86
96,55
98,36
94,93
97,80
98,71
96,30
97,64
98,95
98,74
98,63
98,55
8,60
6,52
8,23
8,04
7,51
8,41
7,46
8,61
8,01
7,87
7,86
8,24
8,06
10,94
10,49
9,42
10,74
10,59
9,91
9,93
8,64
8,06
8,01
7,63
8,24
9,14
8,93
7,94
9,18
7,90
7,35
11,35
9,74
8,20
8,27
7,65
7,55
7,92
8,17
6,39
7,60
7,43
8,18
10,56
9,68
7,99
8,51
6,76
7,53
8,37
7,14
7,63
7,08
7,48
7,30
7,57
7,69
N/A
N/A
10,30
9,29
9,01
9,37
8,63
6,76
8,43
8,06
7,59
8,43
7,47
8,63
8,02
7,87
8,17
8,26
8,06
10,94
10,51
9,42
10,76
10,59
9,91
10,04
8,78
8,17
8,14
7,66
8,37
9,16
8,97
7,96
9,22
7,90
7,41
11,42
9,76
8,32
8,38
7,69
7,60
7,95
8,21
6,53
7,69
7,60
8,20
10,57
9,69
8,04
8,51
6,83
7,65
8,37
7,19
7,70
7,09
7,70
7,42
7,62
7,69
7,09
6,24
10,30
9,29
9,01
9,44
641,85
611,43
634,99
633,78
639,31
635,60
637,05
636,57
616,54
646,09
619,84
612,72
628,04
652,88
641,79
630,20
650,36
658,39
643,67
634,90
654,48
652,69
654,52
650,91
638,32
651,35
654,20
650,69
644,81
645,54
639,27
652,20
660,81
640,82
642,65
634,70
646,48
639,40
637,32
640,95
636,24
637,47
642,95
649,09
661,60
637,47
633,19
630,28
622,30
619,03
617,20
624,50
622,82
621,73
620,67
618,79
612,92
N/A
N/A
643,98
621,13
622,47
617,82
644,59
613,89
638,20
637,14
642,70
638,22
640,82
640,06
620,00
649,47
623,15
615,50
631,43
656,01
645,09
633,06
653,52
660,99
646,09
636,08
657,26
654,50
657,21
653,45
640,80
652,96
656,90
653,49
647,40
648,34
642,18
655,07
663,70
644,05
645,68
637,61
650,05
642,88
640,61
645,12
640,23
641,12
645,78
653,23
664,55
641,35
637,63
633,91
625,64
623,27
620,49
629,37
627,15
624,03
624,78
622,74
616,16
612,77
620,24
648,11
625,47
626,01
621,44
74,70
69,26
72,43
72,15
71,80
75,00
72,53
74,11
72,24
73,78
69,69
70,25
71,07
78,55
76,54
75,87
78,51
79,07
76,76
75,23
76,90
74,50
74,90
76,15
73,92
77,27
75,54
73,62
75,86
73,17
71,47
79,16
78,73
73,78
75,11
72,85
73,61
73,83
73,59
72,52
73,70
72,69
73,05
77,08
77,63
73,99
74,01
71,45
71,65
72,29
69,01
73,15
70,70
72,29
70,72
70,52
69,69
N/A
N/A
77,38
75,45
74,15
71,46
75,01
69,72
72,98
72,46
72,15
75,29
72,93
74,50
72,54
74,10
70,23
70,52
71,39
78,82
76,85
76,11
78,81
79,29
76,99
75,46
77,25
74,77
75,21
76,41
74,27
77,44
75,83
73,87
76,12
73,45
71,80
79,47
78,99
74,35
75,49
73,28
74,08
74,25
74,10
73,03
74,21
73,38
73,44
77,52
78,11
74,36
74,42
71,82
72,06
72,68
69,57
73,67
71,08
72,67
71,19
70,89
70,02
68,31
67,94
77,74
75,83
74,47
71,83
9
392
235
250
271
111
232
151
247
168
377
351
315
19
67
85
21
13
62
106
3
129
115
76
160
49
94
179
86
196
297
11
16
13
108
212
181
165
182
233
173
224
204
56
37
10
158
300
282
243
402
197
336
244
332
345
376
N/A
N/A
43
97
147
299
9
402
239
261
283
116
240
154
257
176
381
367
328
22
70
91
23
15
67
111
5
142
120
79
165
56
98
188
90
209
306
11
19
13
108
220
178
167
175
236
172
211
210
54
39
12
159
303
290
247
408
198
341
248
337
349
387
445
451
49
100
156
301
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
1041042014
2014
2012
Lampiran
IPM Provinsi
Kabupaten/Kota 2012-2013
Lampiran
1 IPM1 Provinsi
dandan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
(1)
1700
1701
1702
1703
1704
1705
1706
1707
1708
1709
1771
1800
1801
1802
1803
1804
1805
1806
1807
1808
1809
1810
1811
1812
1813
1871
1872
1900
1901
1902
1903
1904
1905
1906
1971
2100
2101
2102
2103
2104
2105
2171
2172
3100
3101
3171
3172
3173
3174
3175
Angka Harapan
Hidup
Angka Melek
Huruf
Rata-rata Lama
Sekolah
Pengeluaran per
Kapita Disesuaikan
(tahun)
2012
2013
(persen)
2012
2013
(tahun)
2012
2013
(ribu rupiah PPP)
2012
2013
IPM
Peringkat IPM
Provinsi
(2)
BENGKULU
Bengkulu Selatan
Rejang Lebong
Bengkulu Utara
Kaur
Seluma
Mukomuko
Lebong
Kepahiang
Bengkulu Tengah
Bengkulu
LAMPUNG
Lampung Barat
Tanggamus
Lampung Selatan
Lampung Timur
Lampung Tengah
Lampung Utara
Way Kanan
Tulang Bawang
Pesawaran
Pringsewu
Mesuji
Tulang Bawang Barat
Pesisir Barat
Kota Bandar Lampung
Kota Metro
KEP. BANGKA BELITUNG
Bangka
Belitung
Bangka Barat
Bangka Tengah
Bangka Selatan
Belitung Timur
Kota Pangkal Pinang
KEPULAUAN RIAU
Karimun
Bintan
Natuna
Lingga
Kepulauan Anambas
Kota Batam
Kota Tanjung Pinang
DKI JAKARTA
Kep. Seribu
Kota Jakarta Selatan
Kota Jakarta Timur
Kota Jakarta Pusat
Kota Jakarta Barat
Kota Jakarta Utara
2013
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
70,39
67,77
67,98
69,97
67,85
66,25
68,17
67,43
64,88
70,27
70,84
70,05
67,77
70,15
69,05
70,74
69,72
68,49
69,96
69,41
68,71
68,77
68,50
68,78
N/A
71,61
72,98
69,21
68,06
69,36
68,02
68,19
68,13
69,28
70,65
69,91
69,94
69,80
68,43
70,37
67,66
70,91
69,72
73,49
70,77
73,87
73,70
72,55
73,79
73,08
70,44
67,77
68,03
69,97
67,93
66,26
68,17
67,49
64,93
70,28
70,86
70,09
67,81
70,21
69,05
70,74
69,72
68,49
69,96
69,46
68,71
68,77
68,50
68,78
63,98
71,68
72,98
69,46
68,26
69,56
68,32
68,39
68,33
69,50
70,95
69,97
70,11
69,91
68,57
70,48
67,80
70,96
69,75
73,56
70,84
73,96
73,75
72,57
73,88
73,12
95,69
96,54
95,74
93,54
97,08
94,09
94,10
95,56
96,41
91,91
99,32
95,13
97,36
95,48
94,94
93,74
93,74
95,71
94,91
95,79
96,76
95,09
93,30
93,88
N/A
98,50
98,40
95,88
96,71
96,57
93,85
96,79
93,68
96,74
98,22
97,80
96,83
96,92
96,82
91,79
91,87
99,29
98,70
99,21
98,40
99,39
99,55
99,55
99,00
99,20
96,55
96,57
96,32
95,41
97,37
95,46
94,40
96,70
96,56
92,63
99,44
95,92
97,59
95,74
94,98
94,52
94,88
96,60
95,22
96,13
97,14
96,20
94,48
95,36
96,55
98,78
98,45
96,44
96,80
97,65
94,08
96,81
94,60
97,63
98,30
98,07
97,35
97,32
97,22
91,86
92,14
99,30
98,74
99,22
98,43
99,48
99,56
99,56
99,06
99,32
8,48
8,67
8,01
7,84
8,17
7,46
7,74
7,93
8,10
7,26
11,26
7,87
7,47
7,43
7,50
7,60
7,60
8,10
7,33
7,39
7,53
8,62
6,39
7,49
N/A
10,30
10,15
7,68
8,10
7,85
7,02
7,17
6,04
7,74
10,05
9,81
8,16
8,95
7,78
7,27
6,67
10,84
10,18
10,98
8,20
11,10
11,13
10,87
10,75
10,08
8,55
9,05
8,02
8,10
8,17
7,63
7,74
7,95
8,10
7,47
11,26
7,89
7,47
7,43
7,57
7,76
7,60
8,10
7,36
7,39
7,57
8,64
6,39
7,49
7,71
10,30
10,15
7,73
8,10
7,99
7,09
7,18
6,44
7,76
10,06
9,91
8,22
9,01
7,94
7,31
6,68
10,90
10,18
11,00
8,29
11,12
11,13
10,87
10,76
10,11
634,74
639,61
634,20
634,75
615,69
598,07
631,29
625,28
617,40
598,86
653,78
625,52
609,69
626,37
617,36
616,69
626,14
617,67
611,10
621,81
613,62
632,20
602,26
607,88
N/A
638,04
636,08
648,49
648,92
648,27
632,42
638,52
599,84
633,09
648,52
648,92
644,56
653,63
624,33
633,85
633,29
656,71
641,10
635,29
594,69
654,73
650,42
652,47
650,23
645,99
637,50
642,13
637,51
638,82
619,56
601,69
633,86
627,40
621,20
602,25
656,70
628,24
611,41
629,53
620,44
619,34
629,24
620,66
613,01
623,78
616,73
634,31
605,29
610,75
614,52
641,13
638,80
651,22
652,23
651,40
635,73
641,67
603,00
636,50
651,75
651,37
647,71
656,68
626,93
636,68
636,19
659,27
643,61
637,92
596,77
657,61
653,50
655,52
652,73
648,81
73,93
73,18
72,21
72,74
71,13
67,69
71,53
71,12
69,41
69,35
78,51
72,45
70,17
72,32
70,95
71,64
71,81
71,28
70,84
71,60
70,90
72,80
68,30
69,82
N/A
76,83
77,30
73,78
73,67
74,13
70,94
72,27
67,73
72,87
76,85
76,20
74,45
75,68
71,77
72,09
70,11
78,46
75,97
78,33
71,45
80,17
79,80
79,12
79,43
78,25
2012
74,41
73,66
72,63
73,67
71,54
68,40
71,79
71,58
69,76
69,93
78,77
72,87
70,37
72,66
71,25
72,14
72,30
71,70
71,08
71,86
71,25
73,22
68,79
70,38
68,43
77,17
77,53
74,29
74,05
74,82
71,46
72,64
68,58
73,46
77,30
76,56
74,95
76,10
72,25
72,41
70,48
78,73
76,19
78,59
71,73
80,47
80,07
79,37
79,69
78,54
11
195
249
221
310
438
290
311
385
390
20
20
354
241
320
285
269
305
328
287
325
217
426
372
N/A
61
47
12
177
150
322
245
436
211
60
6
132
92
273
254
356
23
81
1
302
2
3
12
6
31
11
200
251
197
320
443
307
316
399
389
26
21
373
249
335
284
269
311
342
300
334
226
429
372
442
61
53
14
179
137
322
250
437
208
58
6
132
92
275
263
368
27
85
1
309
2
5
13
8
33
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Pembangunan
BerbasisGender
Gender
2014
2014105 105
Lampiran 11 IPM
dandan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
IPMProvinsi
Provinsi
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
(1)
3200
3201
3202
3203
3204
3205
3206
3207
3208
3209
3210
3211
3212
3213
3214
3215
3216
3217
3218
3271
3272
3273
3274
3275
3276
3277
3278
3279
3300
3301
3302
3303
3304
3305
3306
3307
3308
3309
3310
3311
3312
3313
3314
3315
3316
3317
3318
3319
3320
3321
3322
3323
3324
3325
3326
3327
3328
3329
3371
3372
3373
3374
3375
3376
Angka Harapan
Hidup
Angka Melek
Huruf
Rata-rata Lama
Sekolah
Pengeluaran per
Kapita Disesuaikan
(tahun)
2012
2013
(persen)
2012
2013
(tahun)
2012
2013
(ribu rupiah PPP)
2012
2013
IPM
Peringkat IPM
Provinsi
(2)
JAWA BARAT
Bogor
Sukabumi
Cianjur
Bandung
Garut
Tasikmalaya
Ciamis
Kuningan
Cirebon
Majalengka
Sumedang
Indramayu
Subang
Purwakarta
Karawang
Bekasi
Bandung Barat
Pangandaran
Kota Bogor
Kota Sukabumi
Kota Bandung
Kota Cirebon
Kota Bekasi
Kota Depok
Kota Cimahi
Kota Tasikmalaya
Kota Banjar
JAWA TENGAH
Cilacap
Banyumas
Purbalingga
Banjarnegara
Kebumen
Purworejo
Wonosobo
Magelang
Boyolali
Klaten
Sukoharjo
Wonogiri
Karanganyar
Sragen
Grobogan
Blora
Rembang
Pati
Kudus
Jepara
Demak
Semarang
Temanggung
Kendal
Batang
Pekalongan
Pemalang
Tegal
Brebes
Kota Magelang
Kota Surakarta
Kota Salatiga
Kota Semarang
Kota Pekalongan
Kota Tegal
2013
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
68,60
69,70
67,70
66,70
69,17
66,39
68,40
67,65
67,71
65,52
66,88
67,63
67,64
69,69
67,64
67,30
70,07
68,71
N/A
69,07
69,96
69,85
68,54
69,76
73,34
69,32
70,60
66,49
71,71
71,43
69,83
70,68
69,36
69,43
71,04
70,48
70,23
70,49
71,84
70,36
72,42
72,36
72,95
70,05
71,48
70,34
72,95
69,73
71,13
71,95
72,60
72,77
69,10
70,57
69,56
68,12
69,38
68,26
70,34
72,35
71,25
72,24
70,63
69,12
68,84
70,20
67,90
66,80
69,37
66,51
68,80
67,73
68,11
66,04
67,38
68,13
67,74
69,89
67,74
67,80
70,45
69,23
66,59
69,25
70,36
70,13
69,04
70,16
73,64
69,82
70,80
66,89
71,97
71,63
70,23
71,08
69,56
69,73
71,44
70,58
70,63
70,71
72,16
70,64
72,82
72,56
73,05
70,45
72,02
70,64
73,05
69,83
71,23
71,95
72,90
72,87
69,42
70,97
69,96
68,52
69,58
68,36
70,74
72,75
71,45
72,44
70,83
69,42
96,39
95,27
97,56
97,67
98,78
98,98
98,95
97,96
97,02
92,50
95,14
97,82
85,69
92,50
96,65
93,24
94,39
99,14
N/A
98,97
99,72
99,72
97,44
98,57
99,01
99,80
99,75
97,33
90,45
91,49
94,24
93,52
88,49
91,54
92,79
91,43
93,31
87,97
89,93
90,73
84,32
88,95
84,41
90,94
85,06
91,37
87,61
93,74
93,29
92,54
94,20
95,97
89,77
89,93
92,11
90,80
90,64
86,69
97,52
96,73
96,55
96,98
95,94
94,91
96,87
96,77
98,03
98,02
98,80
99,03
98,98
98,71
97,04
93,26
96,03
98,23
86,11
92,54
97,19
93,45
94,94
99,17
94,22
99,05
99,74
99,74
98,24
98,60
99,04
99,82
99,79
98,41
91,71
91,97
94,77
93,78
89,02
91,78
93,53
92,30
93,64
88,12
90,01
91,36
84,60
90,32
84,49
91,78
85,46
92,07
89,56
94,16
94,26
93,09
94,59
95,99
90,23
90,67
93,42
91,09
91,03
87,68
98,11
96,87
96,73
97,72
96,24
94,93
8,08
8,00
6,93
6,87
8,47
7,37
7,34
7,47
7,46
6,89
7,19
7,96
5,96
6,96
7,57
7,32
8,73
8,11
N/A
9,81
9,36
10,62
10,13
10,84
10,98
10,61
8,88
8,12
7,39
6,87
7,79
7,23
6,35
6,93
7,93
6,56
7,55
7,43
8,31
8,53
6,65
8,27
7,22
6,83
6,46
7,05
7,01
8,49
7,58
7,62
8,07
7,10
7,11
6,73
6,80
6,54
6,62
6,07
10,36
10,49
9,98
10,30
8,72
8,30
8,11
8,01
6,97
6,88
8,49
7,39
7,35
7,68
7,52
6,90
7,27
8,06
6,25
6,98
7,71
7,42
8,84
8,14
7,51
9,82
9,37
10,63
10,14
10,85
10,98
10,76
8,89
8,19
7,43
7,06
7,80
7,23
6,36
6,93
8,02
6,56
7,55
7,46
8,33
8,82
6,71
8,27
7,34
6,86
6,55
7,30
7,04
8,49
7,70
7,62
8,07
7,10
7,19
6,74
6,80
6,56
6,62
6,07
10,42
10,53
9,98
10,37
8,75
8,33
638,90
634,52
632,14
620,40
645,17
641,28
636,53
634,46
634,98
637,93
638,12
640,82
642,33
635,84
638,28
635,90
641,01
641,72
N/A
655,00
641,18
644,48
654,29
650,45
654,95
640,62
636,11
637,86
643,53
639,78
641,78
638,41
641,53
641,78
638,51
632,71
641,45
634,86
649,49
652,39
653,07
651,05
633,90
638,68
645,28
646,90
652,22
642,02
639,89
635,62
640,67
640,56
642,55
634,28
646,96
641,52
646,19
640,06
655,08
658,92
653,16
652,80
647,14
656,99
641,63
637,42
634,88
623,21
648,36
644,10
639,00
636,81
637,63
640,62
640,85
643,30
645,70
638,23
641,64
639,28
644,37
645,01
634,33
657,97
643,75
648,33
656,73
653,79
658,25
643,19
639,11
640,72
646,44
642,66
645,54
641,63
644,06
644,00
641,04
635,33
644,48
637,53
652,61
654,95
655,31
654,01
637,91
640,93
647,35
649,63
655,69
645,15
642,98
638,22
643,84
643,28
645,34
637,12
650,31
645,35
649,84
642,84
658,26
661,88
656,59
655,84
651,02
659,71
73,11
73,08
71,50
70,02
74,73
72,12
72,84
72,14
71,99
69,58
71,16
72,95
68,89
71,79
72,21
70,89
74,13
74,03
N/A
76,47
75,73
76,86
76,02
77,17
79,71
76,28
75,35
72,10
73,36
72,77
73,33
72,97
70,70
71,86
73,53
71,45
73,14
71,50
74,46
74,21
72,59
74,62
71,85
71,77
71,49
72,81
73,81
73,69
73,54
73,52
74,98
74,74
71,48
71,41
72,37
70,66
71,74
69,37
77,26
78,60
77,13
77,98
75,25
74,63
73,58
73,92
71,96
70,38
75,11
72,43
73,26
72,68
72,47
70,25
71,90
73,58
69,52
72,10
72,75
71,56
74,80
74,59
70,74
76,82
76,16
77,32
76,67
77,67
80,14
76,86
75,71
72,84
74,05
73,34
73,96
73,49
71,13
72,25
74,18
71,90
73,67
71,88
74,91
74,91
73,09
75,27
72,31
72,37
72,10
73,53
74,58
74,09
74,13
73,85
75,48
75,00
72,03
72,03
73,14
71,26
72,22
69,85
77,91
79,10
77,54
78,54
75,75
75,02
16
202
293
361
122
252
213
251
259
379
309
207
407
272
248
326
148
157
N/A
69
89
59
80
54
4
73
100
253
15
218
192
205
335
267
186
301
198
294
131
145
229
127
268
274
295
214
166
175
185
187
112
121
296
304
238
338
276
387
50
18
55
34
105
126
17
187
295
371
123
262
222
246
260
378
296
202
409
287
244
318
140
147
358
71
88
57
75
51
4
68
105
241
16
214
185
205
340
276
173
297
199
298
135
134
235
118
268
266
286
203
148
177
174
190
109
131
292
293
232
332
278
393
43
16
52
34
103
128
Pembangunan Manusia
Gender
Pembangunan
ManusiaBerbasis
Berbasis
Gender
106106 2014
2014
2012
Lampiran
Provinsi
Kabupaten/Kota 2012-2013
Lampiran
1 IPM1 IPM
Provinsi
dandan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
(1)
3400
3401
3402
3403
3404
3471
3500
3501
3502
3503
3504
3505
3506
3507
3508
3509
3510
3511
3512
3513
3514
3515
3516
3517
3518
3519
3520
3521
3522
3523
3524
3525
3526
3527
3528
3529
3571
3572
3573
3574
3575
3576
3577
3578
3579
3600
3601
3602
3603
3604
3671
3672
3673
3674
Angka Harapan
Hidup
Angka Melek
Huruf
Rata-rata Lama
Sekolah
Pengeluaran per
Kapita Disesuaikan
(tahun)
2012
2013
(persen)
2012
2013
(tahun)
2012
2013
(ribu rupiah PPP)
2012
2013
IPM
Peringkat IPM
Provinsi
(2)
D I YOGYAKARTA
Kulon Progo
Bantul
Gunung Kidul
Sleman
Kota Yogyakarta
JAWA TIMUR
Pacitan
Ponorogo
Trenggalek
Tulungagung
Blitar
Kediri
Malang
Lumajang
Jember
Banyuwangi
Bondowoso
Situbondo
Probolinggo
Pasuruan
Sidoarjo
Mojokerto
Jombang
Nganjuk
Madiun
Magetan
Ngawi
Bojonegoro
Tuban
Lamongan
Gresik
Bangkalan
Sampang
Pamekasan
Sumenep
Kota Kediri
Kota Blitar
Kota Malang
Kota Probolinggo
Kota Pasuruan
Kota Mojokerto
Kota Madiun
Kota Surabaya
Kota Batu
BANTEN
Pandeglang
Lebak
Tangerang
Serang
Kota Tangerang
Kota Cilegon
Kota Serang
Kota Tangerang Selatan
2013
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
73,33
74,58
71,34
71,04
75,29
73,51
70,09
71,69
70,40
72,13
71,95
71,30
70,15
69,50
67,75
63,21
68,38
63,85
63,52
61,70
64,61
71,03
70,64
70,28
69,33
69,25
71,66
70,57
67,42
68,21
68,55
71,47
63,65
63,98
64,79
65,07
70,86
72,80
71,02
70,86
66,46
72,00
71,42
71,53
70,00
65,23
64,13
63,42
66,01
64,25
68,44
68,67
65,81
68,77
73,62
75,03
71,62
71,36
75,79
73,71
70,37
72,18
70,85
72,33
72,02
71,80
70,65
69,70
67,95
63,64
68,58
63,95
63,95
62,10
64,81
71,43
71,13
70,64
69,82
69,68
71,96
70,97
67,81
68,71
68,98
71,57
64,02
64,52
65,19
65,49
71,36
73,00
71,14
71,16
66,75
72,48
71,89
72,13
70,32
65,47
64,35
63,62
66,33
64,39
68,56
68,97
66,65
69,17
92,02
92,04
92,19
84,97
94,53
98,10
89,28
91,63
88,99
92,88
94,57
92,05
92,87
90,73
86,58
83,65
88,08
80,72
78,31
80,48
91,17
97,79
94,16
93,87
91,11
89,61
91,08
85,58
84,85
85,86
88,76
96,17
82,90
69,12
84,21
78,71
97,60
97,31
98,34
92,55
97,07
97,18
97,84
98,35
98,32
96,51
96,41
95,69
95,89
95,75
98,43
98,77
96,92
98,51
92,86
93,13
92,81
85,22
95,11
98,43
90,49
91,67
89,37
93,07
94,92
92,12
92,97
91,22
86,63
83,79
88,44
81,22
78,62
80,95
91,71
97,91
94,47
94,45
91,16
90,04
91,42
85,99
85,13
86,00
89,09
96,38
82,93
69,47
84,48
78,75
97,86
97,48
98,38
92,66
97,12
97,58
98,15
98,40
98,37
96,87
96,78
96,05
96,37
96,04
98,48
98,87
97,35
98,62
9,21
8,37
8,95
7,70
10,52
11,56
7,45
6,96
7,18
7,31
7,95
7,40
7,72
7,08
6,43
6,79
7,25
5,94
6,22
5,92
6,83
9,92
7,94
8,04
7,61
7,44
7,85
7,02
6,72
6,53
7,59
8,98
5,74
4,22
6,32
5,71
10,24
9,77
10,87
8,67
9,05
10,11
10,46
10,10
8,54
8,61
6,97
6,27
8,96
7,36
10,07
9,72
8,58
10,98
9,33
8,37
9,02
7,79
10,55
11,56
7,53
7,01
7,49
7,33
7,97
7,41
7,75
7,08
6,52
6,80
7,25
5,94
6,28
6,31
6,89
10,23
8,22
8,06
7,62
7,47
7,86
7,06
6,72
6,82
7,79
9,00
5,75
4,39
6,42
5,73
10,29
9,87
10,89
8,79
9,07
10,12
10,54
10,12
8,76
8,61
7,04
6,29
8,96
7,48
10,07
9,72
8,59
10,99
653,78
634,34
654,06
631,91
654,11
657,65
651,04
638,09
640,30
643,71
638,53
655,57
636,28
643,20
635,76
634,48
638,95
633,33
641,12
641,64
643,59
654,81
648,90
644,06
638,42
630,89
643,97
628,38
624,05
635,94
639,15
647,31
639,67
639,43
632,76
651,21
651,38
657,09
658,02
658,14
658,81
656,18
648,46
660,38
648,74
636,73
631,24
634,85
640,80
636,45
648,93
651,86
642,18
649,12
656,19
635,96
656,07
634,88
656,00
658,76
654,02
640,29
642,06
646,05
641,29
658,05
639,53
645,48
639,89
638,75
642,85
636,55
645,21
644,49
647,78
658,79
652,72
647,56
641,55
633,89
647,09
632,35
627,94
640,27
643,16
650,79
643,34
642,16
636,61
654,08
654,26
659,38
661,39
661,00
661,84
659,92
652,16
664,11
652,91
639,28
633,32
637,32
643,04
638,78
652,08
654,88
645,47
652,52
76,75
75,33
75,51
71,11
79,39
80,24
72,83
72,88
71,91
74,09
74,45
74,43
72,72
71,94
69,00
65,99
70,53
64,98
65,06
64,35
69,17
77,36
74,42
73,86
71,96
70,88
73,85
70,20
67,74
69,18
71,05
75,97
65,69
61,67
66,51
66,41
77,20
78,31
78,43
75,44
74,33
78,01
77,50
78,33
75,42
71,49
69,22
68,43
72,36
69,83
75,72
75,89
72,30
76,61
2012
77,37
75,95
76,01
71,64
79,97
80,51
73,54
73,36
72,61
74,44
74,79
74,92
73,29
72,34
69,50
66,60
71,02
65,39
65,73
65,19
69,77
78,15
75,26
74,47
72,49
71,46
74,34
70,86
68,32
70,04
71,81
76,36
66,19
62,39
67,17
66,89
77,80
78,70
78,78
75,94
74,75
78,66
78,17
78,97
76,09
71,90
69,64
68,82
72,82
70,25
76,05
76,31
73,12
77,13
4
102
95
313
8
1
17
209
265
152
133
134
222
263
403
461
344
467
466
470
398
44
136
162
261
327
163
353
434
397
317
82
462
477
456
457
53
28
24
98
141
33
40
27
99
23
394
423
239
370
90
84
242
66
2
96
95
314
6
1
18
212
252
158
141
133
218
267
410
470
345
479
477
480
398
38
119
157
259
323
162
351
444
385
304
81
473
487
464
466
47
28
25
97
143
29
37
20
93
24
405
428
242
379
94
82
233
62
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Pembangunan
BerbasisGender
Gender
2014
2014107 107
Lampiran 11 IPM
dandan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
IPMProvinsi
Provinsi
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
(1)
5100
5101
5102
5103
5104
5105
5106
5107
5108
5171
5200
5201
5202
5203
5204
5205
5206
5207
5208
5271
5272
5300
5301
5302
5303
5304
5305
5306
5307
5308
5309
5310
5311
5312
5313
5314
5315
5316
5317
5318
5319
5320
5321
5371
6100
6101
6102
6103
6104
6105
6106
6107
6108
6109
6110
6111
6112
6171
6172
Angka Harapan
Hidup
Angka Melek
Huruf
Rata-rata Lama
Sekolah
Pengeluaran per
Kapita Disesuaikan
(tahun)
2012
2013
(persen)
2012
2013
(tahun)
2012
2013
(ribu rupiah PPP)
2012
2013
IPM
Peringkat IPM
Provinsi
(2)
BALI
Jembrana
Tabanan
Badung
Gianyar
Klungkung
Bangli
Karangasem
Buleleng
Kota Denpasar
NUSA TENGGARA BARAT
Lombok Barat
Lombok Tengah
Lombok Timur
Sumbawa
Dompu
Bima
Sumbawa Barat
Lombok Utara
Kota Mataram
Kota Bima
NUSA TENGGARA TIMUR
Sumba Barat
Sumba Timur
Kupang
Timor Tengah Selatan
Timor Tengah Utara
Belu
Alor
Lembata
Flores Timur
Sikka
Ende
Ngada
Manggarai
Rote Nda
Manggarai Barat
Sumba Barat Daya
Sumba Tengah
Nageko
Manggarai Timur
Sabu Raijua
Malaka
Kota Kupang
KALIMANTAN BARAT
Sambas
Bengkayang
Landak
Pontianak
Sanggau
Ketapang
Sintang
Kapuas Hulu
Sekadau
Melawai
Kayong Utara
Kubu Raya
Kota Pontianak
Kota Singkawang
2013
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
70,84
71,95
74,55
71,91
72,22
69,20
71,81
68,00
69,53
73,12
62,73
61,71
61,96
61,88
60,93
61,26
63,55
61,61
61,32
67,62
63,22
68,04
65,75
62,33
65,94
67,26
69,19
66,70
67,58
66,88
68,73
69,63
65,29
67,46
67,74
68,74
66,84
64,16
63,13
63,86
68,12
67,92
N/A
73,46
66,92
61,69
69,11
65,93
67,36
68,91
67,87
68,74
66,75
67,39
67,89
66,00
66,43
67,58
67,46
71,20
72,31
74,91
72,24
72,56
69,52
72,18
68,32
70,00
73,46
63,21
62,13
62,44
62,14
61,43
61,68
63,95
62,13
61,72
68,12
63,62
68,05
65,75
62,33
65,94
67,26
69,19
66,75
67,67
66,88
68,79
69,66
65,31
67,46
67,74
68,74
66,84
64,20
63,14
63,89
68,19
68,01
66,87
73,46
67,40
62,31
69,61
66,35
67,66
69,39
68,37
69,04
67,17
67,71
68,29
66,30
66,83
67,88
67,86
90,17
91,36
90,86
93,01
88,79
84,15
85,83
76,03
89,94
97,52
83,68
78,59
73,92
83,89
90,87
87,94
87,02
92,50
77,00
92,25
93,80
89,23
80,44
86,22
89,24
84,40
88,16
83,93
96,01
93,96
90,18
91,75
94,00
96,92
92,62
89,04
92,46
74,32
76,09
95,05
92,72
77,55
N/A
98,57
91,13
91,57
89,56
93,85
90,25
90,50
91,39
90,55
92,64
91,61
92,44
88,34
89,07
95,73
90,25
91,03
92,65
91,92
93,93
89,38
84,47
85,91
76,94
90,53
97,95
85,19
79,22
75,89
86,16
92,07
89,07
88,42
93,14
77,03
93,68
95,91
90,34
82,16
87,31
90,99
84,44
88,82
85,54
96,02
93,98
91,55
92,10
95,01
96,94
93,16
90,14
93,04
75,60
77,60
96,39
93,82
78,33
82,43
98,62
91,70
91,59
91,42
94,23
91,59
91,60
91,63
91,60
92,67
92,09
92,45
89,07
89,10
96,07
92,17
8,57
7,86
8,39
9,47
8,90
7,43
6,68
5,88
7,54
10,94
7,19
6,10
6,19
6,91
7,64
7,97
7,59
8,02
5,61
9,68
10,22
7,09
6,62
6,44
7,45
6,69
6,92
6,56
7,47
7,02
6,76
6,59
7,55
7,63
6,83
6,46
6,58
6,21
5,34
7,15
6,53
5,54
N/A
11,27
7,14
6,21
6,54
7,54
6,57
6,63
6,54
6,68
7,18
6,83
7,28
5,84
7,11
9,85
7,59
8,58
7,87
8,40
9,51
8,90
7,43
6,70
5,90
7,55
11,05
7,20
6,11
6,19
6,92
7,65
7,99
7,60
8,03
5,73
9,69
10,22
7,16
6,64
6,49
7,49
6,71
6,94
6,76
7,56
7,38
7,10
6,80
7,76
7,66
6,87
6,71
6,87
6,23
5,39
7,39
6,57
5,72
6,07
11,29
7,17
6,22
6,55
7,55
6,66
6,74
6,65
6,74
7,18
6,84
7,29
6,02
7,12
9,86
7,70
640,86
637,96
640,54
644,94
644,69
658,53
642,64
654,46
640,64
649,48
645,72
630,13
632,97
628,09
638,03
645,50
621,52
632,76
618,65
650,09
622,00
610,29
612,59
602,22
606,96
612,08
610,66
604,62
604,43
611,17
617,68
602,47
609,48
617,63
605,49
596,61
596,02
614,56
615,16
609,50
589,32
515,05
N/A
635,08
638,82
630,69
609,85
617,92
632,20
620,76
620,77
616,69
638,05
613,16
614,75
612,56
629,72
645,46
626,14
643,78
640,30
643,24
648,25
647,37
661,73
645,69
657,79
643,38
652,54
648,66
633,44
636,00
630,94
641,66
648,44
625,11
635,60
621,41
653,79
624,72
612,88
615,31
604,68
609,65
614,65
613,28
606,93
607,09
613,77
620,89
604,90
612,03
620,81
608,68
598,92
598,49
617,75
617,82
612,24
592,53
518,35
501,83
638,03
641,41
634,12
612,23
620,61
634,52
623,43
624,23
619,57
640,73
616,12
617,95
614,92
632,59
647,82
628,29
73,49
73,62
75,55
75,69
74,49
71,76
71,80
67,83
71,93
78,80
66,89
63,19
62,57
64,91
67,23
67,58
66,52
67,85
61,37
73,70
69,83
68,28
64,88
63,33
67,12
66,61
68,57
65,52
69,35
68,69
69,19
68,74
68,08
70,63
68,30
67,10
66,84
62,48
61,70
67,23
67,06
57,12
N/A
78,37
70,31
66,19
68,50
69,05
69,42
69,50
69,05
69,14
70,52
68,47
69,39
66,19
68,86
74,21
69,77
74,11
74,29
76,19
76,37
75,02
72,25
72,28
68,47
72,54
79,41
67,73
63,82
63,51
65,78
68,06
68,31
67,34
68,50
61,90
74,58
70,73
68,77
65,49
63,80
67,74
66,83
68,94
66,24
69,67
69,17
70,03
69,18
68,67
70,89
68,69
67,70
67,38
63,05
62,29
67,93
67,62
57,74
57,01
78,62
70,93
66,81
69,38
69,58
70,13
70,30
69,74
69,81
70,97
68,99
69,86
66,83
69,32
74,64
70,66
14
180
93
91
130
275
270
433
264
15
32
473
474
468
445
441
454
432
478
174
371
31
469
472
447
453
417
464
389
415
396
412
429
342
427
448
450
475
476
446
449
482
N/A
25
28
459
420
401
384
382
400
399
346
421
386
458
409
144
373
15
164
87
80
130
274
271
441
258
12
33
483
485
476
449
446
462
439
490
149
359
32
478
484
454
468
427
471
403
419
386
418
432
350
430
455
461
486
488
452
457
494
496
30
29
469
415
407
383
377
401
394
348
424
392
467
416
145
361
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
1081082014
2014
2012
Lampiran
IPM Provinsi
Kabupaten/Kota 2012-2013
Lampiran
1 IPM1 Provinsi
dandan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
Angka Harapan
Hidup
Angka Melek
Huruf
Rata-rata Lama
Sekolah
Pengeluaran per
Kapita Disesuaikan
(tahun)
2012
2013
(persen)
2012
2013
(tahun)
2012
2013
(ribu rupiah PPP)
2012
2013
IPM
Peringkat IPM
Provinsi
2013
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
6200
6201
6202
6203
6204
6205
6206
6207
6208
6209
6210
6211
6212
6213
6271
6300
6301
6302
6303
6304
6305
6306
6307
6308
6309
6310
6311
6371
6372
6400
6401
6402
6403
6404
6405
6409
6411
6471
6472
6474
6500
6501
6502
6503
6504
6571
7100
7101
7102
7103
7104
7105
7106
7107
7108
7109
7110
7111
7171
7172
7173
7174
KALIMANTAN TENGAH
Kotawaringin Barat
Kotawaringin Timur
Kapuas
Barito Selatan
Barito Utara
Sukamara
Lamandau
Seruyan
Katingan
Pulang Pisau
Gunung Mas
Barito Timur
Murung Raya
Kota Palangka Raya
KALIMANTAN SELATAN
Tanah Laut
Kota Baru
Banjar
Barito Kuala
Tapin
Hulu Sungai Selatan
Hulu Sungai Tengah
Hulu Sungai Utara
Tabalong
Tanah Bumbu
Balangan
Kota Banjarmasin
Kota Banjar Baru
KALIMANTAN TIMUR
Pasir
Kutai Barat
Kutai
Kutai Timur
Berau
Penajam Paser Utara
Mahakam Ulu
Kota Balikpapan
Kota Samarinda
Kota Bontang
KALIMANTAN UTARA
Malinau
Bulongan
Tana Tidung
Nunukan
Kota Tarakan
SULAWESI UTARA
Bolaang Mongondow
Minahasa
Kep.Sangihe Talaud
Kepulauan Talaud
Minahasa Selatan
Minahasa Utara
Bolaang Mongondow Utara
Minahasa Tenggara
Kep. Siau Tagulandang Biaro
Bolaang Mongondow Selatan
Bolaang Mongondow Timur
Manado
Kota Bitung
Kota Tomohon
Kota Kotamobago
71,41
71,75
69,84
71,02
68,42
72,36
67,98
67,36
68,09
67,70
67,74
68,23
67,98
68,26
73,61
64,52
69,11
66,15
66,12
62,76
67,73
64,69
66,03
63,87
63,64
65,68
62,32
66,58
68,04
71,58
73,79
70,61
68,17
69,03
70,43
71,80
N/A
72,61
71,62
72,78
N/A
68,62
73,32
72,76
72,01
72,19
72,44
71,83
72,61
73,37
72,35
72,54
72,87
70,22
70,16
68,81
71,39
71,48
72,77
70,67
72,95
72,12
71,47
71,79
69,92
71,11
68,47
72,39
68,04
67,45
68,12
67,72
67,79
68,28
68,00
68,28
73,69
64,82
69,29
66,45
66,18
63,04
68,03
64,87
66,43
64,17
63,72
65,86
62,50
66,66
68,32
71,78
73,99
70,63
68,39
69,17
70,73
71,94
70,14
72,81
71,92
73,12
69,70
68,62
73,32
72,76
72,01
72,19
72,62
72,06
72,80
73,55
72,57
72,76
73,09
70,42
70,34
69,00
71,47
71,51
72,96
70,90
73,13
72,34
97,88
94,98
98,77
97,24
98,98
98,71
95,75
98,68
99,32
99,49
96,23
99,64
98,01
99,95
99,53
96,43
96,44
95,33
96,37
94,15
96,87
96,80
97,49
96,02
97,17
95,25
95,66
98,80
99,06
97,55
96,71
96,61
98,33
99,29
97,26
95,77
N/A
98,86
98,56
99,22
N/A
92,97
95,95
90,15
94,79
98,89
99,53
98,32
99,74
98,75
99,58
99,81
99,78
98,43
99,52
99,78
99,05
99,57
99,93
99,42
99,87
99,66
97,99
96,12
98,78
97,29
99,28
98,72
96,61
98,70
99,33
99,50
96,56
99,70
98,03
99,96
99,55
97,18
96,77
96,73
96,73
94,19
96,87
96,83
97,50
96,73
97,82
96,59
96,73
98,91
99,54
97,95
97,13
97,12
98,34
99,32
97,85
95,81
97,12
98,99
98,62
99,25
96,40
94,11
95,97
91,39
94,82
98,98
99,56
98,34
99,90
98,78
99,60
99,87
99,79
98,68
99,56
99,82
99,09
99,59
99,93
99,44
99,88
99,68
8,15
7,97
8,08
7,34
8,47
8,40
7,47
7,83
7,78
8,36
7,67
8,79
8,83
7,52
10,80
7,89
7,27
7,09
7,32
7,25
7,26
7,37
7,50
7,49
8,16
7,56
7,01
9,88
10,66
9,22
8,10
8,21
8,76
8,47
8,62
7,71
N/A
10,46
10,36
10,40
N/A
8,26
8,17
7,64
7,55
9,44
9,00
7,44
9,54
7,74
8,80
8,78
9,40
7,44
8,41
8,49
6,88
7,42
10,84
9,46
10,16
9,53
8,17
7,99
8,08
7,35
8,48
8,41
7,62
7,84
7,80
8,45
7,93
8,81
8,84
7,53
10,90
8,01
7,65
7,10
7,33
7,27
7,36
7,40
7,61
7,57
8,25
7,73
7,05
10,06
10,68
9,39
8,35
8,43
8,89
8,63
8,82
7,82
7,33
10,49
10,38
10,45
8,52
8,54
8,24
7,65
7,57
9,50
9,09
7,48
9,55
7,76
8,82
8,80
9,42
7,44
8,43
8,65
7,32
7,50
10,92
9,47
10,30
9,54
644,21
641,79
649,44
641,86
644,94
639,09
648,08
643,89
638,66
640,94
644,84
637,92
639,69
645,00
647,91
643,66
638,23
660,40
649,27
640,99
633,52
653,63
641,15
638,34
644,97
641,92
626,51
651,44
651,57
649,85
635,96
634,68
644,56
631,96
643,26
637,30
N/A
661,33
655,71
639,88
N/A
653,63
643,16
625,18
646,55
653,00
643,20
625,62
632,63
643,98
635,13
624,42
635,01
632,27
619,46
635,97
603,43
619,16
647,46
643,34
633,07
636,52
646,01
643,40
652,24
643,00
646,15
640,84
648,38
645,12
639,78
641,96
646,52
639,58
640,91
647,49
649,15
646,77
641,54
663,33
652,07
643,78
636,41
656,68
644,16
641,95
648,21
644,72
629,42
654,79
655,46
653,70
640,09
638,13
648,89
635,61
647,45
641,13
631,45
665,61
660,08
643,88
647,51
656,74
646,03
628,59
649,91
656,27
646,19
628,58
635,56
647,10
637,53
627,05
637,33
636,06
622,70
639,39
606,76
622,45
650,81
646,31
635,90
639,49
75,46
74,69
75,14
74,33
74,34
75,97
72,88
73,13
73,24
73,67
72,75
74,08
73,75
73,77
79,30
71,08
72,75
72,43
71,96
68,92
71,71
71,64
71,67
69,92
71,05
71,09
67,71
74,83
76,28
76,71
75,85
74,05
74,24
73,75
75,05
74,35
N/A
79,38
78,26
77,85
N/A
73,63
76,03
72,66
74,84
77,76
76,95
73,83
76,69
76,42
76,14
75,46
76,91
73,48
73,42
74,06
71,63
73,41
78,92
76,30
77,40
76,68
2012
75,68
75,11
75,40
74,48
74,54
76,13
73,24
73,29
73,36
73,83
73,18
74,26
73,86
73,98
79,52
71,74
73,46
73,15
72,30
69,31
72,18
72,00
72,21
70,58
71,56
71,82
68,30
75,28
76,86
77,33
76,56
74,61
74,80
74,23
75,83
74,82
73,00
79,87
78,79
78,40
74,72
74,33
76,31
73,20
75,13
78,07
77,36
74,22
77,06
76,79
76,47
75,82
77,23
73,94
73,79
74,56
72,27
73,75
79,34
76,66
77,82
77,05
7
124
107
142
140
83
210
200
194
176
219
153
171
169
10
25
220
234
260
404
278
284
281
366
316
314
437
118
72
5
87
156
143
170
110
138
N/A
9
30
35
N/A
178
79
225
117
36
2
164
63
70
77
96
57
188
155
189
286
190
14
71
42
64
7
124
113
155
152
89
225
219
213
191
229
166
189
182
10
26
207
231
270
417
281
294
280
365
317
302
447
117
69
4
77
146
139
169
99
138
237
7
24
36
10
163
84
228
122
40
3
170
64
73
78
101
59
186
192
150
273
195
14
76
46
65
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Pembangunan
Gender
2014
2014 109109
Lampiran 1 IPM
dandan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
IPMProvinsi
Provinsi
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
(1)
7200
7201
7202
7203
7204
7205
7206
7207
7208
7209
7210
7211
7212
7271
7300
7301
7302
7303
7304
7305
7306
7307
7308
7309
7310
7311
7312
7313
7314
7315
7316
7317
7318
7322
7325
7326
7371
7372
7373
7400
7401
7402
7403
7404
7405
7406
7407
7408
7409
7410
7411
7412
7471
7472
7500
7501
7502
7503
7504
7505
7571
Angka Harapan
Hidup
Angka Melek
Huruf
Rata-rata Lama
Sekolah
Pengeluaran per
Kapita Disesuaikan
(tahun)
2012
2013
(persen)
2012
2013
(tahun)
2012
2013
(ribu rupiah PPP)
2012
2013
IPM
Peringkat IPM
Provinsi
(2)
SULAWESI TENGAH
Banggai Kepulauan
Banggai
Morowali
Poso
Donggala
Toli-Toli
Buol
Parigi Moutong
Tojo Una-Una
Sigi
Banggai Laut
Morowali Utara
Kota Palu
SULAWESI SELATAN
Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkajene Kepulauan
Barru
Bone
Soppeng
Wajo
Sidenreng Rappang
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tana Toraja
Luwu Utara
Luwu Timur
Toraja Utara
Kota Makasar
Kota Pare Pare
Kota Palopo
SULAWESI TENGGARA
Buton
Muna
Konawe/Kab Kendari
Kolaka
Konawe Selatan
Bombana
Wakatobi
Kolaka Utara
Buton Utara
Konawe Utara
Kolaka Timur
Konawe Kepulauan
Kota Kendari
Kota Bau-Bau
GORONTALO
Boalemo
Gorontalo
Pokuwato
Bone Bolango
Gorontalo Utara
Kota Gorontalo
2013
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
67,11
64,85
68,96
65,91
65,45
66,01
64,73
65,86
65,79
64,20
65,88
N/A
N/A
70,54
70,45
68,02
72,32
74,32
65,31
70,27
71,96
72,50
73,22
69,14
69,24
70,26
71,85
71,79
73,12
72,50
75,39
74,14
74,26
71,81
71,29
73,62
74,05
74,71
72,72
68,21
69,28
66,16
67,82
67,64
67,94
68,12
68,30
65,83
68,92
67,63
N/A
N/A
69,24
70,99
67,47
68,57
69,55
68,09
69,25
67,37
67,16
67,21
64,85
69,03
65,95
65,52
66,29
64,82
65,95
66,02
64,22
66,00
63,33
69,46
70,72
70,60
68,08
72,62
74,59
65,40
70,30
72,04
72,83
73,55
69,16
69,52
70,56
71,93
72,11
73,38
72,81
75,66
74,68
74,28
72,03
71,29
73,66
74,38
75,04
72,93
68,56
69,38
66,66
68,32
67,74
68,24
68,52
68,60
66,13
69,32
67,93
63,53
64,81
69,64
71,39
67,54
68,64
69,57
68,17
69,28
67,37
67,54
96,16
95,08
95,99
97,49
97,97
94,71
95,37
98,69
93,98
97,56
96,56
N/A
N/A
99,34
88,73
90,88
86,26
80,10
77,42
83,10
82,50
86,71
83,98
88,82
89,31
87,88
86,99
84,99
89,90
91,63
91,26
91,70
88,94
92,99
93,43
85,85
96,88
97,33
97,43
92,04
86,62
88,37
94,68
93,30
94,13
89,53
91,35
93,61
88,34
93,84
N/A
N/A
98,68
95,65
96,16
95,77
95,00
97,08
97,47
94,89
99,47
96,22
95,11
96,05
97,54
97,98
94,75
95,76
98,75
94,85
97,58
96,59
97,57
95,20
99,37
89,69
91,76
88,23
81,40
78,92
84,69
83,11
88,44
85,52
90,21
89,55
89,04
88,74
85,62
90,25
91,99
91,35
91,82
90,14
93,11
93,87
87,38
97,83
97,36
97,45
92,59
86,65
88,73
94,73
93,46
94,15
91,47
93,03
94,54
89,36
94,03
92,64
90,99
98,69
95,71
96,87
95,82
95,55
97,09
98,87
96,67
99,67
8,13
7,94
8,03
8,20
8,80
7,65
7,86
8,30
7,17
7,92
8,06
N/A
N/A
11,05
7,95
7,26
7,11
6,46
6,23
6,99
7,24
7,08
7,08
7,07
7,87
6,72
7,29
6,60
7,48
7,89
8,34
7,81
7,83
7,49
8,19
7,86
10,86
9,88
10,16
8,25
7,04
7,53
8,56
8,09
7,66
7,28
7,76
7,65
8,05
7,97
N/A
N/A
11,39
9,89
7,49
6,57
6,89
6,72
7,85
6,50
10,28
8,22
7,96
8,05
8,28
8,82
7,67
8,09
8,38
7,19
7,94
8,09
8,08
8,29
11,07
8,01
7,26
7,17
6,48
6,27
7,02
7,37
7,10
7,27
7,22
7,89
6,73
7,37
6,98
7,77
7,89
8,39
7,94
8,26
7,51
8,21
7,88
10,90
9,91
10,19
8,44
7,13
7,55
8,90
8,28
7,69
7,57
8,07
7,82
8,14
8,43
8,98
6,86
11,41
9,97
7,52
6,60
6,90
7,04
7,86
6,93
10,28
637,34
616,42
628,37
638,83
625,34
638,32
627,18
618,75
631,23
624,68
599,85
N/A
N/A
644,56
643,59
632,86
640,49
639,50
637,16
637,03
643,20
616,20
643,56
634,50
638,45
643,23
643,20
644,40
634,02
643,01
630,59
635,46
619,27
655,38
632,76
608,39
654,25
646,40
640,30
625,81
631,14
623,14
616,76
640,22
616,97
610,12
602,46
628,93
610,76
611,91
N/A
N/A
639,95
625,46
630,01
608,40
621,59
623,20
627,37
626,08
633,00
640,69
618,98
632,34
641,88
629,02
642,32
630,53
621,86
634,41
628,01
603,03
615,02
609,31
648,20
646,71
636,53
643,43
642,77
640,30
640,22
646,35
619,20
647,13
636,88
641,47
645,58
646,38
647,99
637,24
645,86
632,76
638,45
622,62
658,27
636,53
611,88
657,68
648,80
643,94
628,77
634,61
626,42
619,08
642,27
620,40
613,89
605,36
632,73
614,64
615,24
618,93
601,74
643,47
628,36
633,14
611,25
624,02
626,72
630,70
628,08
636,58
72,14
68,90
72,37
71,95
71,20
70,94
69,67
70,71
69,75
69,71
68,61
N/A
N/A
77,48
72,70
70,49
72,33
71,51
65,56
70,14
71,60
70,64
72,54
70,65
71,70
71,47
72,57
71,67
73,36
74,39
75,30
74,68
72,90
74,97
73,56
71,04
79,49
78,63
77,28
71,05
69,95
68,35
70,95
72,00
70,24
68,51
68,78
69,87
69,31
69,84
N/A
N/A
76,51
74,58
71,31
69,49
71,12
70,76
72,65
69,94
74,17
72,54
69,12
72,75
72,27
71,54
71,42
70,24
71,07
70,33
70,00
68,96
68,61
71,20
77,88
73,28
71,00
73,21
72,22
66,22
70,77
72,12
71,45
73,48
71,26
72,16
72,08
73,31
72,55
74,05
74,87
75,67
75,33
73,76
75,36
73,96
71,69
80,17
79,02
77,70
71,73
70,35
68,97
71,67
72,39
70,70
69,67
69,77
70,65
70,13
70,66
68,59
66,04
77,02
75,10
71,77
69,78
71,45
71,32
73,24
70,81
74,71
22
406
237
262
307
323
378
333
374
375
416
N/A
N/A
41
18
347
240
292
463
355
288
341
231
339
279
298
230
280
191
137
103
125
208
113
184
318
5
17
48
26
363
425
321
258
352
419
411
367
368
391
N/A
N/A
68
128
24
383
312
330
226
365
146
23
421
245
272
319
326
380
343
376
388
426
434
336
44
19
346
227
279
472
355
285
324
206
333
282
288
217
254
180
136
107
115
194
114
184
312
3
17
50
27
375
425
313
264
360
404
397
363
384
362
435
475
66
126
25
396
325
330
224
352
144
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
1101102014
2014
2012
Lampiran
IPM Provinsi
Kabupaten/Kota 2012-2013
Lampiran
1 IPM1 Provinsi
dandan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
(1)
7600
7601
7602
7603
7604
7605
7606
8100
8101
8102
8103
8104
8105
8106
8107
8108
8109
8171
8172
8200
8201
8202
8203
8204
8205
8206
8207
8208
8271
8272
9100
9101
9102
9103
9104
9105
9106
9107
9108
9109
9110
9111
9112
9171
Angka Harapan
Hidup
Angka Melek
Huruf
Rata-rata Lama
Sekolah
Pengeluaran per
Kapita Disesuaikan
(tahun)
2012
2013
(persen)
2012
2013
(tahun)
2012
2013
(ribu rupiah PPP)
2012
2013
IPM
Peringkat IPM
Provinsi
(2)
SULAWESI BARAT
Majene
Polewali Mamasa
Mamasa
Mamuju
Mamuju Utara
Mamuju Tengah
MALUKU
Maluku Tenggara Barat
Maluku Tenggara
Maluku Tengah
Buru
Kepulauan Aru
Seram Bagian Barat
Seram Bagian Timur
Maluku Barat Daya
Buru Selatan
Kota Ambon
Kota Tual
MALUKU UTARA
Halmahera Barat
Halmahera Tengah
Kepulauan Sula
Halmahera Selatan
Halmahera Utara
Halmahera Timur
Pulau Morotai
Pulau Taliabu
Kota Ternate
Kota Tidore Kepulauan
PAPUA BARAT
Fak-Fak
Kaimana
Teluk Wondama
Teluk Bintuni
Manokwari
Sorong Selatan
Sorong
Raja Ampat
Tambrauw
Maybrat
Manokwari Selatan
Pegunungan Arfak
Kota Sorong
2013
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
68,27
66,02
65,53
71,44
69,02
67,62
N/A
67,84
64,56
68,39
66,03
68,94
68,15
66,79
66,28
64,56
67,82
73,31
69,38
66,65
64,83
67,38
65,71
65,90
66,51
65,98
65,87
N/A
71,26
65,44
69,14
71,24
70,11
68,01
68,88
68,58
66,99
68,59
66,82
66,48
66,92
N/A
N/A
72,52
68,34
66,11
65,62
71,48
69,08
67,66
70,95
67,88
64,62
68,47
66,09
68,98
68,24
66,88
66,35
64,59
67,85
73,33
69,41
66,97
65,23
67,78
66,01
66,30
66,61
66,28
66,07
64,74
71,66
65,54
69,14
71,33
70,11
68,06
68,90
68,73
67,07
68,65
67,07
66,48
66,95
66,64
66,93
72,80
88,79
94,77
86,00
88,07
89,97
95,60
N/A
98,17
99,75
99,58
99,11
92,85
99,07
98,30
98,17
98,25
89,79
99,62
99,71
96,43
95,83
96,83
97,46
96,09
97,71
95,79
94,08
N/A
99,16
97,72
93,74
98,47
96,99
85,12
87,38
89,03
88,45
91,84
94,34
77,38
91,22
N/A
N/A
99,69
90,54
96,53
87,64
89,43
91,20
95,65
91,14
98,25
99,94
99,60
99,15
92,87
99,16
98,33
98,21
98,60
89,80
99,67
99,78
97,45
97,51
96,86
97,48
96,27
97,91
97,26
95,45
94,55
99,56
97,76
94,14
99,12
97,49
85,79
87,41
89,98
88,56
92,09
94,86
77,72
91,41
77,45
74,89
99,71
7,32
8,50
7,07
7,19
7,47
7,26
N/A
9,15
8,98
8,91
8,88
7,92
8,02
8,57
7,93
8,09
7,31
11,37
9,93
8,71
7,87
8,25
8,02
7,69
8,28
7,84
6,96
N/A
10,93
9,01
8,45
9,49
7,95
7,14
7,02
8,53
8,09
8,11
7,53
5,80
8,64
N/A
N/A
10,99
7,35
8,51
7,08
7,19
7,58
7,37
6,66
9,20
8,99
8,93
8,90
7,95
8,31
8,74
7,95
8,11
7,34
11,39
9,96
8,72
8,03
8,27
8,58
7,70
8,46
7,85
7,41
7,66
11,24
9,06
8,53
9,65
8,39
7,62
7,22
8,62
8,10
8,19
7,64
5,83
8,64
7,10
8,09
11,02
639,56
649,06
640,07
637,46
629,76
625,91
N/A
620,08
603,71
625,36
621,68
614,76
606,51
606,55
597,25
588,22
630,14
645,73
664,39
606,22
598,78
604,80
601,64
607,98
605,76
604,66
584,70
N/A
642,88
614,32
601,56
594,23
603,01
602,76
601,28
590,54
591,79
601,41
563,96
446,25
584,54
N/A
N/A
641,28
642,66
652,90
644,06
639,65
632,74
628,95
631,00
622,59
606,50
628,71
624,30
617,56
607,65
608,75
599,09
590,54
632,97
647,46
667,54
609,26
601,37
608,39
603,81
611,91
609,45
607,40
587,29
570,58
646,53
617,58
604,82
599,05
605,73
605,45
604,05
592,86
596,59
606,19
567,35
449,68
588,25
571,62
565,41
646,11
70,73
72,41
68,44
72,07
70,76
70,79
N/A
72,42
69,57
73,27
71,55
70,54
70,91
70,40
68,90
67,38
69,97
79,41
77,62
69,98
67,65
70,03
68,83
68,87
69,84
68,71
66,08
N/A
77,62
70,45
70,22
72,64
71,22
66,80
67,58
68,07
66,83
69,23
65,49
51,18
67,26
N/A
N/A
78,36
2012
71,41
73,16
69,17
72,56
71,38
71,14
71,59
72,70
69,87
73,60
71,81
70,79
71,29
70,75
69,11
67,67
70,23
79,58
77,91
70,63
68,56
70,55
69,59
69,45
70,36
69,42
67,03
64,99
78,44
70,80
70,62
73,33
71,87
67,54
67,95
68,61
67,28
69,74
66,08
51,54
67,60
61,91
61,75
78,92
27
236
422
255
331
329
N/A
21
380
193
289
343
324
349
405
443
362
7
39
30
439
359
410
408
369
413
460
N/A
38
348
29
227
306
452
442
430
451
393
465
487
444
N/A
N/A
26
28
230
420
253
329
339
315
22
391
201
305
354
331
357
422
456
382
9
42
30
438
366
406
412
374
413
465
481
35
353
31
215
299
459
450
433
463
400
474
501
458
489
491
21
Pembangunan
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Pembangunan
Manusia
Gender
2014
2014 111111
Lampiran 1 IPM
dandan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
IPMProvinsi
Provinsi
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
(1)
9400
9401
9402
9403
9404
9408
9409
9410
9411
9412
9413
9414
9415
9416
9417
9418
9419
9420
9426
9427
9428
9429
9430
9431
9432
9433
9434
9435
9436
9471
0000
Angka Harapan
Hidup
Angka Melek
Huruf
Rata-rata Lama
Sekolah
Pengeluaran per
Kapita Disesuaikan
(tahun)
2012
2013
(persen)
2012
2013
(tahun)
2012
2013
(ribu rupiah PPP)
2012
2013
IPM
Peringkat IPM
Provinsi
(2)
PAPUA
Merauke
Jayawijaya
Jayapura
Nabire
Yapen Waropen
Biak Namfor
Paniai
Puncak Jaya
Mimika
Boven Digoel
Mappi
Asmat
Yahukimo
Pegunungan Bintang
Tolikara
Sarmi
Keerom
Waropen
Supiori
Membramo Raya
Nduga
Lanny Jaya
Mamberamo Tengah
Yalimo
Puncak
Dogiyai
Intan Jaya
Deiyai
Kota Jayapura
Indonesia
2013
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
69,12
63,00
66,84
67,74
68,05
68,88
67,01
68,30
67,71
70,87
67,15
66,30
67,34
67,38
66,24
66,24
66,58
67,51
66,03
66,49
66,34
66,02
66,70
66,62
66,77
67,84
67,44
66,87
66,64
68,77
69,87
69,13
63,85
66,86
67,74
68,05
69,10
67,06
68,36
67,86
70,88
67,62
66,66
67,34
67,44
66,24
66,24
66,58
67,53
66,24
66,53
66,34
66,02
66,70
66,62
66,78
67,85
67,44
66,87
66,64
68,77
70,07
75,83
88,22
52,77
96,90
83,67
90,87
98,68
62,95
86,82
88,20
35,25
33,47
31,15
32,77
32,50
33,45
87,68
92,39
78,27
96,69
65,36
30,54
36,92
34,53
33,52
32,15
34,65
28,08
31,02
99,84
93,25
75,92
88,55
53,08
97,21
83,73
90,94
99,01
62,97
86,83
88,27
35,28
33,50
31,18
32,77
32,64
33,56
87,77
92,50
78,35
96,76
65,43
30,61
36,93
34,58
33,72
32,17
34,68
28,08
31,05
99,86
94,14
6,87
9,46
5,31
9,56
7,29
6,74
9,64
6,22
6,12
6,93
3,65
4,36
4,42
2,92
2,59
3,38
7,00
7,43
6,55
8,10
5,20
2,81
3,75
2,93
2,81
2,85
4,16
2,30
2,96
11,06
8,08
6,87
9,47
5,32
9,79
7,33
6,76
9,67
6,23
6,13
6,94
3,65
4,37
4,44
2,93
2,62
3,48
7,02
7,45
6,56
8,15
5,21
2,82
3,75
2,94
2,85
2,86
4,17
2,30
2,97
11,07
8,14
611,99
604,01
597,80
629,04
621,17
638,05
597,19
592,22
630,17
617,07
586,86
592,62
599,78
590,33
590,78
617,19
619,10
623,51
609,31
602,17
604,49
582,51
573,53
577,58
575,10
576,99
577,17
593,30
588,19
644,80
641,04
616,76
609,35
600,90
635,13
626,51
641,47
600,19
595,13
632,95
621,51
589,86
596,97
602,78
595,08
596,51
621,15
624,57
628,84
614,24
605,17
610,20
588,62
579,59
582,29
581,32
582,12
581,24
598,91
593,06
650,99
643,36
65,86
66,52
57,22
73,09
68,03
70,98
70,68
60,54
68,37
70,02
51,43
51,53
52,19
50,73
49,83
52,66
67,73
69,95
64,24
69,19
60,18
48,80
50,60
49,73
49,31
49,77
51,09
49,17
49,80
76,64
73,29
66,25
67,48
57,55
73,79
68,49
71,40
71,03
60,81
68,68
70,39
51,93
52,08
52,44
51,14
50,32
53,06
68,18
70,42
64,77
69,50
60,64
49,29
51,07
50,11
49,86
50,18
51,42
49,61
50,19
77,12
73,81
33
455
481
201
431
319
337
479
424
360
486
485
484
489
491
483
435
364
471
395
480
497
490
494
495
493
488
496
492
65
34
460
495
193
440
327
344
492
431
370
500
499
498
503
505
497
448
369
482
411
493
511
504
508
509
507
502
510
506
63
Pembangunan Manusia
Gender
Pembangunan
ManusiaBerbasis
Berbasis
Gender
112112 2014
2014
2012
Lampiran
IPG Provinsi
Kabupaten/Kota
Lampiran
2 IPG 2Provinsi
dandan
Kabupaten/Kota
Kode
Provinsi/Kabupaten
(1)
(2)
1100
1101
1102
1103
1104
1105
1106
1107
1108
1109
1110
1111
1112
1113
1114
1115
1116
1117
1118
1171
1172
1173
1174
1175
1200
1201
1202
1203
1204
1205
1206
1207
1208
1209
1210
1211
1212
1213
1214
1215
1216
1217
1218
1219
1220
1221
1222
1223
1224
1225
1271
1272
1273
1274
1275
1276
1277
1278
ACEH
Simeulue
Aceh Singkil
Aceh Selatan
Aceh Tenggara
Aceh Timur
Aceh Tengah
Aceh Barat
Aceh Besar
Piddie
Bireuen
Aceh Utara
Aceh Barat Daya
Gayo Lues
Aceh Tamiang
Nagan Raya
Aceh Jaya
Bener Meriah
Pidie Jaya
Kota Banda Aceh
Kota Sabang
Kota Langsa
Kota Lhokseumawe
Kota Subulussalam
SUMATERA UTARA
Nias
Mandailing Natal
Tapanuli Selatan
Tapanuli Tengah
Tapanuli Utara
Toba Samosir
Labuhan Batu
Asahan
Simalungun
Dairi
Karo
Deli Serdang
Langkat
Nias Selatan
Humbang Hasundutan
Pakpak Barat
Samosir
Serdang Bedegai
Batu Bara
Padang Lawas Utara
Padang Lawas
Labuhan Batu Selatan
Labuhan Batu Utara
Nias Utara
Nias Barat
Kota Sibolga
Kota Tanjung Balai
Kota Pematang Siantar
Kota Tebing Tinggi
Kota Medan
Kota Binjai
Kota Padang Sidempuan
Kota Gunung Sitoli
Angka Harapan
Hidup
(Tahun)
L
P
Angka Melek
Huruf
(Persen)
L
P
Rata-rata Lama
Sekolah
(Tahun)
L
P
Sumbangan
Pendapatan
(Persen)
L
P
IPG
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
67,37
61,37
63,59
65,51
67,66
68,24
68,24
68,53
69,17
68,32
70,66
68,24
65,75
65,58
66,71
68,24
66,49
66,00
67,73
69,73
69,90
69,22
70,04
64,62
67,81
68,09
61,90
65,58
66,53
68,45
68,84
68,51
67,29
67,20
66,95
70,47
69,31
67,22
68,85
66,04
66,16
67,98
67,23
66,88
64,75
65,21
68,65
68,45
67,36
67,37
68,37
69,24
70,56
69,69
70,40
70,09
67,86
68,80
71,32
65,16
67,45
69,45
71,60
72,18
72,17
72,46
73,07
72,25
74,49
72,18
69,70
69,53
70,67
72,17
70,45
69,97
71,67
73,60
73,76
73,12
73,90
68,52
71,76
72,03
65,71
69,53
70,50
72,38
72,80
72,52
71,24
71,15
70,91
74,30
73,20
71,17
72,76
70,07
70,12
71,92
71,19
70,84
68,66
69,14
72,58
72,38
71,31
71,32
72,34
73,14
74,40
73,56
74,24
73,94
71,80
72,72
98,37
99,81
99,45
98,50
99,54
99,73
99,74
98,21
98,49
98,62
99,13
99,16
99,09
95,17
99,74
96,98
98,47
99,26
97,24
99,87
99,64
99,66
99,81
98,87
99,04
96,08
99,79
99,89
98,50
99,78
99,81
99,82
99,41
99,33
99,46
99,78
99,72
99,26
87,63
99,72
99,54
99,74
99,33
98,29
99,83
99,58
99,83
99,66
96,92
93,30
99,80
99,79
100,00
99,90
99,99
99,65
99,77
98,31
96,26
99,57
95,27
95,08
97,09
97,58
98,84
92,93
96,23
95,00
98,19
96,24
95,46
87,29
98,18
90,86
93,68
98,54
91,98
99,16
98,85
99,13
99,60
95,59
96,83
85,41
98,82
99,72
94,96
98,62
97,49
98,53
97,14
96,24
97,68
98,61
98,99
96,89
83,65
96,81
97,33
96,40
96,61
96,99
98,76
99,79
98,56
99,04
85,70
79,13
99,10
99,07
99,52
99,40
99,19
99,30
99,55
91,26
9,38
9,34
8,69
8,76
9,65
9,00
9,83
9,15
10,34
9,20
9,51
9,82
8,42
9,83
8,95
8,87
9,47
9,42
9,18
12,44
10,96
10,77
10,95
8,54
9,37
7,80
8,25
9,16
8,98
9,96
10,50
9,05
8,91
9,15
9,22
9,62
9,96
8,99
7,53
9,70
9,18
9,76
8,97
8,76
9,02
8,71
8,90
8,97
7,45
7,52
10,12
9,15
11,29
10,19
11,18
10,36
10,57
9,60
8,75
8,57
7,64
8,13
9,27
8,49
9,65
8,40
9,65
8,35
9,11
8,40
8,29
7,97
8,62
7,92
8,65
8,83
8,34
12,18
10,50
10,46
10,40
7,48
8,90
6,16
7,80
8,72
7,72
8,93
9,70
8,64
8,08
8,54
8,49
9,58
9,40
8,25
5,77
9,00
8,44
9,34
8,37
7,83
8,52
8,23
8,36
8,45
5,50
5,09
9,80
9,07
10,75
10,03
10,70
9,80
10,32
8,07
67,29
76,04
71,91
72,64
69,70
71,55
64,32
72,18
74,78
71,92
62,59
65,94
71,85
64,55
73,80
73,27
63,15
72,19
67,17
74,90
69,54
73,19
77,66
62,80
64,34
49,85
53,99
50,01
57,54
49,51
56,57
69,25
74,83
64,62
49,63
48,26
73,39
70,55
66,04
49,58
50,22
49,76
70,40
62,85
55,77
59,42
67,81
77,86
54,88
47,71
68,06
77,85
66,02
69,55
69,07
65,63
70,66
60,27
32,71
23,96
28,09
27,36
30,30
28,45
35,68
27,82
25,22
28,08
37,41
34,06
28,15
35,45
26,20
26,73
36,85
27,81
32,83
25,10
30,46
26,81
22,34
37,20
35,66
50,15
46,01
49,99
42,46
50,49
43,43
30,75
25,17
35,38
50,37
51,74
26,61
29,45
33,96
50,42
49,78
50,24
29,60
37,15
44,23
40,58
32,19
22,14
45,12
52,29
31,94
22,15
33,98
30,45
30,93
34,37
29,34
39,73
66,35
57,59
60,63
59,97
64,59
62,40
70,26
62,46
63,14
62,11
69,98
67,27
61,63
64,49
61,22
60,81
67,98
62,50
65,91
66,86
69,39
63,95
61,54
67,10
70,76
69,36
70,57
74,25
70,84
75,18
75,92
68,17
61,70
69,38
73,34
75,93
65,26
65,49
62,85
72,35
71,89
74,45
65,70
69,77
72,36
70,90
68,87
59,43
67,64
67,11
68,90
59,85
72,15
68,92
70,10
72,18
66,38
69,37
67,22
58,55
61,26
60,81
65,41
63,27
71,18
63,40
63,83
63,02
70,47
68,04
62,57
65,41
61,68
61,84
68,64
63,47
66,79
67,73
70,18
64,52
62,51
67,86
71,16
69,83
71,01
74,79
71,40
75,79
76,41
68,73
62,23
70,06
73,80
76,47
66,07
66,01
63,47
72,81
72,47
74,73
66,15
70,25
72,85
71,35
69,66
60,59
68,52
67,75
69,56
60,60
72,64
69,76
70,82
72,67
66,92
70,40
Pembangunan
ManusiaBerbasis
Berbasis Gender
Pembangunan
Manusia
Gender
2014
2014 113113
Lampiran22IPG
IPG Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
Provinsi/Kabupaten
(1)
(2)
1300
1301
1302
1303
1304
1305
1306
1307
1308
1309
1310
1311
1312
1371
1372
1373
1374
1375
1376
1377
1400
1401
1402
1403
1404
1405
1406
1407
1408
1409
1410
1471
1473
1500
1501
1502
1503
1504
1505
1506
1507
1508
1509
1571
1572
SUMATERA BARAT
Kepulauan Mentawai
Pesisir Selatan
Solok
Sawah Lunto/Sijunjung
Tanah Datar
Padang Pariaman
Agam
Limapuluh Koto
Pasaman
Solok Selatan
Dharmas Raya
Pasaman Barat
Kota Padang
Kota Solok
Kota Sawah Lunto
Kota Padang Panjang
Kota Bukit Tinggi
Kota Payakumbuh
Kota Pariaman
RIAU
Kuantan Sengingi
Indragiri Hulu
Indragiri Hilir
Pelalawan
Siak
Kampar
Rokan Hulu
Bengkalis
Rokan Hilir
Kepulauan Meranti
Kota Pekan Baru
Kota Dumai
JAMBI
Kerinci
Merangin
Sarolangun
Batanghari
Muara Jambi
Tanjung Jabung Timur
Tanjung Jabung Barat
Tebo
Bungo
Kota Jambi
Kota Sungai Penuh
Angka Harapan
Hidup
(Tahun)
L
P
Angka Melek
Huruf
(Persen)
L
P
Sumbangan
Pendapatan
(Persen)
L
P
IPG
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
68,06
66,68
65,88
65,31
65,60
69,76
67,41
67,40
67,16
66,13
62,96
64,55
63,78
69,44
68,03
70,13
70,10
69,90
68,95
67,50
69,74
66,57
67,00
69,97
67,14
70,09
66,88
65,34
68,59
65,38
66,97
69,96
70,31
67,88
69,19
67,12
67,82
67,77
67,46
69,23
68,27
67,44
65,91
68,12
69,18
72,00
70,64
69,84
69,24
69,55
73,63
71,35
71,35
71,11
70,09
66,80
68,45
67,64
73,32
71,96
73,98
73,95
73,77
72,86
71,45
73,61
70,53
70,95
73,83
71,09
73,94
70,84
69,28
72,52
69,32
70,92
73,82
74,15
71,82
73,09
71,07
71,76
71,71
71,40
73,12
72,20
71,38
69,88
72,06
73,08
98,51
96,44
98,29
98,18
96,92
98,29
97,47
99,02
99,10
99,41
99,12
98,58
98,81
99,90
100,00
99,01
99,79
99,97
99,73
99,48
99,19
99,14
99,11
99,42
99,09
99,49
99,50
99,54
99,23
98,94
92,92
99,93
99,86
98,33
98,91
99,47
98,58
99,47
99,15
96,43
99,06
98,91
98,69
99,83
99,09
96,51
90,96
96,51
96,33
92,02
96,81
93,19
97,84
97,18
97,70
96,95
96,02
96,56
99,28
98,92
98,28
99,14
99,77
99,25
98,33
97,91
96,88
97,33
98,78
97,21
97,25
98,29
97,19
97,49
97,36
89,39
99,80
99,18
95,32
94,37
94,93
93,48
96,75
96,89
90,17
97,41
95,53
95,40
98,32
97,26
8,71
7,62
8,44
8,07
7,74
8,46
7,77
8,67
8,13
8,10
8,12
8,46
8,08
11,04
10,38
9,78
10,77
10,59
9,88
10,11
8,99
8,44
8,41
8,01
8,69
9,41
9,22
8,32
9,81
8,07
7,71
11,76
9,96
8,65
8,88
8,28
8,05
8,52
8,50
6,85
8,08
8,26
8,84
11,16
10,09
8,57
6,50
8,20
7,75
7,47
8,20
7,30
8,51
7,87
7,83
8,23
8,25
7,62
10,86
11,00
9,17
10,46
10,56
10,00
9,80
8,55
7,89
7,87
7,04
7,78
8,88
8,71
7,65
9,05
7,74
7,10
11,16
9,52
7,98
7,90
7,42
7,22
7,49
7,90
6,19
7,41
7,52
7,86
10,35
9,45
64,23
70,48
66,10
61,85
72,96
67,36
69,11
61,03
73,63
62,92
65,61
73,89
63,94
66,75
65,19
73,64
53,93
62,00
63,57
70,24
72,96
64,65
72,29
71,71
72,31
80,91
77,55
74,86
79,73
78,55
73,88
73,05
77,62
71,99
58,96
59,10
70,68
65,90
65,47
78,86
74,25
73,48
78,74
73,08
67,42
35,77
29,52
33,90
38,15
27,04
32,64
30,89
38,97
26,37
37,08
34,39
26,11
36,06
33,25
34,81
26,36
46,07
38,00
36,43
29,76
27,04
35,35
27,71
28,29
27,69
19,09
22,45
25,14
20,27
21,45
26,12
26,95
22,38
28,01
41,04
40,90
29,32
34,10
34,53
21,14
25,75
26,52
21,26
26,92
32,58
70,11
62,48
66,56
68,46
60,85
67,86
64,39
70,68
60,62
69,51
64,80
59,96
66,69
72,36
71,30
64,23
77,53
74,93
72,52
66,06
66,76
70,09
65,65
66,87
65,41
59,05
61,06
62,15
59,39
57,60
60,58
68,35
63,91
64,45
72,70
71,18
65,40
69,01
69,69
56,81
63,17
63,09
57,14
66,27
70,58
70,57
62,97
67,43
69,00
61,40
68,30
65,06
71,42
61,13
70,24
65,56
60,74
67,28
72,86
71,83
64,75
78,07
75,27
72,90
66,57
67,50
70,83
66,08
67,56
65,89
59,70
61,62
62,62
59,84
58,11
61,42
69,16
64,71
65,52
73,39
71,87
66,22
69,83
70,22
57,56
63,99
63,97
58,06
67,07
71,48
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
114 114
2014
2014
Rata-rata Lama
Sekolah
(Tahun)
L
P
Lampiran
2 IPG
Provinsidan
danKabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Lampiran
2 IPG
Provinsi
Kode
Provinsi/Kabupaten
(1)
(2)
1600
1601
1602
1603
1604
1605
1606
1607
1608
1609
1610
1611
1612
1613
1671
1672
1673
1674
1700
1701
1702
1703
1704
1705
1706
1707
1708
1709
1771
1800
1801
1802
1803
1804
1805
1806
1807
1808
1809
1810
1811
1812
1813
1871
1872
1900
1901
1902
1903
1904
1905
1906
1971
SUMATERA SELATAN
Ogan Komering Ulu
Ogan Komering Ilir
Muara Enim (Liot)
Lahat
Musi Rawas
Musi Banyuasin
Banyuasin
Ogan Komering Ulu Selatan
Ogan Komering Ulu Timur
Ogan Ilir
Empat Lawang
Penukal Abab Lematang Ilir
Musi Rawas Utara
Kota Palembang
Kota Prabumulih
Kota Pagar Alam
Kota Lubuk Linggau
BENGKULU
Bengkulu Selatan
Rejang Lebong
Bengkulu Utara
Kaur
Seluma
Mukomuko
Lebong
Kepahiang
Bengkulu Tengah
Kota Bengkulu
LAMPUNG
Lampung Barat
Tanggamus
Lampung Selatan
Lampung Timur
Lampung Tengah
Lampung Utara
Way Kanan
Tulang Bawang
Pesawaran
Pringsewu
Mesuji
Tulang Bawang Barat
Pesisir Barat
Kota Bandar Lampung
Kota Metro
KEP. BANGKA BELITUNG
Bangka
Belitung
Bangka Barat
Bangka Tengah
Bangka Selatan
Belitung Timur
Kota Pangkal Pinang
Angka Harapan
Hidup
(Tahun)
L
P
Angka Melek
Huruf
(Persen)
L
P
Rata-rata Lama
Sekolah
(Tahun)
L
P
Sumbangan
Pendapatan
(Persen)
L
P
IPG
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
68,07
67,67
66,48
66,07
66,96
63,57
68,42
65,80
67,56
66,53
64,89
63,89
N/A
N/A
69,67
70,83
68,68
64,05
68,47
65,73
65,99
67,94
65,89
64,26
66,13
65,46
62,96
68,32
68,84
68,06
65,77
68,19
67,02
68,72
67,69
66,45
67,93
67,43
66,67
66,73
66,46
66,74
N/A
69,68
71,02
67,61
66,22
67,53
66,28
66,35
66,29
67,47
68,93
72,01
71,61
70,44
70,04
70,91
67,43
72,35
69,76
71,50
70,49
68,80
67,76
69,26
65,67
73,55
74,65
72,61
67,93
72,40
69,69
69,96
71,88
69,86
68,15
70,10
69,41
66,79
72,27
72,76
72,00
69,73
72,12
70,97
72,64
71,63
70,41
71,87
71,37
70,63
70,69
70,43
70,70
65,83
73,56
74,83
71,56
70,19
71,47
70,24
70,31
70,25
71,42
72,85
98,60
99,59
98,29
99,92
99,34
99,27
99,27
98,24
99,10
97,75
99,43
98,97
N/A
N/A
99,87
99,72
99,70
99,68
98,55
98,23
98,66
98,78
99,18
98,02
97,41
98,76
98,88
98,25
99,88
97,89
98,51
97,88
97,39
97,58
97,20
98,17
97,81
97,74
98,93
98,77
96,94
97,90
N/A
99,53
99,56
98,80
98,76
99,03
97,04
98,90
95,84
99,24
99,95
96,60
98,12
94,53
98,14
96,95
96,31
98,69
95,84
97,88
94,15
97,02
97,88
92,83
95,11
98,82
97,78
97,17
97,84
94,48
95,42
93,89
94,59
96,02
92,76
92,12
94,58
94,56
87,47
99,01
93,84
95,85
94,23
91,00
92,67
92,49
95,24
92,44
94,36
95,22
93,52
91,74
92,70
93,85
98,02
97,94
94,94
95,23
96,18
91,46
96,27
93,76
96,77
97,81
8,31
9,03
7,28
8,32
8,59
7,30
7,99
7,70
7,96
7,66
8,02
7,98
N/A
N/A
10,92
9,84
9,06
9,61
8,90
9,33
8,59
8,44
8,71
8,07
8,08
8,32
8,35
7,74
11,40
8,17
7,62
7,66
7,96
8,03
7,93
8,46
7,64
7,61
7,82
8,85
6,86
7,71
N/A
10,52
10,26
8,05
8,53
8,44
7,25
7,83
6,85
8,05
10,42
7,77
7,99
6,52
7,45
8,06
6,73
7,40
6,86
7,40
7,18
7,31
7,35
6,51
5,89
10,09
8,89
8,92
9,23
8,23
8,78
7,83
7,75
7,83
7,32
7,35
7,58
7,77
6,86
11,14
7,59
7,08
7,09
7,29
7,48
7,36
7,80
7,06
7,11
7,30
8,40
6,13
7,27
7,46
10,10
9,86
7,47
7,65
7,83
6,63
6,90
6,38
7,57
9,46
66,09
76,49
75,81
63,42
62,52
75,29
65,48
71,64
76,45
70,41
73,17
65,96
N/A
N/A
71,32
76,97
78,59
73,05
66,19
58,87
76,36
62,01
63,63
66,95
67,73
62,20
64,76
60,23
68,36
71,64
68,10
72,29
71,49
69,07
70,51
66,12
68,66
74,23
72,00
81,10
72,76
69,07
N/A
68,97
66,34
75,85
76,30
78,57
74,16
78,92
80,39
75,29
72,62
33,91
23,51
24,19
36,58
37,48
24,71
34,52
28,36
23,55
29,59
26,83
34,04
32,49
25,22
28,68
23,03
21,41
26,95
33,81
41,13
23,64
37,99
36,37
33,05
32,27
37,80
35,24
39,77
31,64
28,36
31,90
27,71
28,51
30,93
29,49
33,88
31,34
25,77
28,00
18,90
27,24
30,93
33,01
31,03
33,66
24,15
23,70
21,43
25,84
21,08
19,61
24,71
27,38
68,88
60,86
59,00
67,90
69,37
56,64
68,72
62,41
60,67
63,39
59,79
65,29
N/A
N/A
68,05
61,40
59,17
60,88
68,92
71,47
58,76
70,36
68,17
62,96
66,30
68,36
65,42
67,61
71,37
63,96
65,45
63,88
62,49
65,41
63,90
66,57
64,67
61,33
62,46
54,70
60,04
63,55
N/A
69,63
71,72
61,38
60,75
58,87
60,72
57,43
51,75
61,75
66,72
69,53
61,53
59,59
68,50
69,94
57,57
69,52
62,92
61,24
63,99
60,56
65,66
64,92
57,43
68,74
62,00
59,70
61,58
69,69
72,02
59,56
71,48
68,76
63,73
66,77
68,96
65,99
68,16
71,91
64,61
66,01
64,51
63,14
65,97
64,70
67,13
65,31
61,85
63,04
55,32
60,72
64,23
63,67
70,23
72,14
62,38
61,65
59,80
61,32
58,13
52,83
62,36
67,56
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
2014
2014115 115
Lampiran22IPG
IPG Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
Provinsi/Kabupaten
(1)
(2)
2100
2101
2102
2103
2104
2105
2171
2172
3100
3101
3171
3172
3173
3174
3175
3200
3201
3202
3203
3204
3205
3206
3207
3208
3209
3210
3211
3212
3213
3214
3215
3216
3217
3218
3271
3272
3273
3274
3275
3276
3277
3278
3279
KEPULAUAN RIAU
Karimun
Bintan
Natuna
Lingga
Kepulauan Anambas
Kota Batam
Kota Tanjung Pinang
DKI JAKARTA
Kep. Seribu
Kota Jakarta Selatan
Kota Jakarta Timur
Kota Jakarta Pusat
Kota Jakarta Barat
Kota Jakarta Utara
JAWA BARAT
Bogor
Sukabumi
Cianjur
Bandung
Garut
Tasikmalaya
Ciamis
Kuningan
Cirebon
Majalengka
Sumedang
Indramayu
Subang
Purwakarta
Karawang
Bekasi
Bandung Barat
Pangandaran
Kota Bogor
Kota Sukabumi
Kota Bandung
Kota Cirebon
Kota Bekasi
Kota Depok
Kota Cimahi
Kota Tasikmalaya
Kota Banjar
Angka Harapan
Hidup
(Tahun)
L
P
Angka Melek
Huruf
(Persen)
L
P
Sumbangan
Pendapatan
(Persen)
L
P
IPG
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
67,94
68,08
67,88
66,53
68,45
65,76
68,97
67,76
71,62
68,83
72,04
71,82
70,60
71,96
71,17
67,07
68,17
65,86
64,79
67,34
64,50
66,76
65,70
66,06
64,05
65,36
66,08
65,70
67,86
65,71
65,76
68,42
67,19
N/A
67,22
68,33
68,10
67,01
68,13
71,71
67,79
68,78
64,88
71,92
72,02
71,83
70,50
72,38
69,72
72,91
71,72
75,39
72,74
75,77
75,58
74,43
75,70
74,97
71,02
72,11
69,82
68,70
71,29
68,40
70,72
69,65
70,03
67,93
69,29
70,05
69,66
71,80
69,66
69,72
72,36
71,14
69,07
71,17
72,27
72,04
70,96
72,07
75,47
71,73
72,70
68,79
99,03
98,47
98,09
99,21
94,70
95,02
99,84
99,26
99,69
99,67
99,99
99,98
99,99
99,76
99,92
98,39
98,66
99,33
99,30
99,84
99,49
99,68
99,91
98,48
96,54
98,69
98,90
92,89
95,56
98,72
96,91
97,13
99,67
N/A
99,48
99,97
99,98
99,74
99,85
99,88
99,99
99,91
99,87
97,16
96,18
97,30
95,97
88,61
88,98
99,01
98,20
98,90
97,19
98,97
99,34
99,31
98,28
99,02
95,30
94,76
97,27
97,57
98,53
98,57
98,45
97,61
94,61
89,77
94,02
97,59
79,04
88,62
96,06
90,88
92,91
98,91
98,17
98,51
99,40
99,66
98,00
98,39
98,54
99,76
99,72
98,14
10,10
8,59
9,04
8,60
7,88
7,07
11,16
10,35
11,25
8,63
11,59
11,42
11,42
11,23
11,10
8,45
8,22
7,36
7,18
9,02
7,63
7,72
8,00
7,87
7,41
7,77
8,29
6,98
7,62
8,27
8,17
9,30
8,46
N/A
10,95
9,90
10,89
11,02
11,34
11,90
11,18
9,34
8,69
9,78
7,85
8,79
7,82
6,76
6,31
10,85
10,01
10,16
8,00
10,57
10,66
10,32
9,75
9,76
7,69
7,49
6,57
6,53
8,21
7,09
7,03
7,54
7,26
6,52
6,90
7,83
5,53
6,39
7,21
6,92
8,37
7,82
7,36
9,38
9,33
10,35
9,50
10,34
10,55
10,37
8,61
7,83
73,58
75,66
77,89
77,29
78,26
74,11
72,44
75,02
63,28
76,48
65,37
66,84
62,83
66,30
64,89
71,95
73,86
73,69
80,59
67,67
69,93
73,96
64,49
72,45
74,51
75,24
66,29
80,08
71,15
72,29
73,34
76,60
67,17
N/A
71,28
74,25
67,79
69,44
72,60
68,48
70,81
68,25
74,29
26,42
24,34
22,11
22,71
21,74
25,89
27,56
24,98
36,72
23,52
34,63
33,16
37,17
33,70
35,11
28,05
26,14
26,31
19,41
32,33
30,07
26,04
35,51
27,55
25,49
24,76
33,71
19,92
28,85
27,71
26,66
23,40
32,83
31,28
28,72
25,75
32,21
30,56
27,40
31,52
29,19
31,75
25,71
65,61
61,74
60,90
58,30
57,00
59,38
68,92
63,73
74,66
58,80
75,27
74,33
75,59
74,02
73,87
63,68
62,53
60,60
52,99
68,89
63,90
60,97
66,65
61,67
58,17
58,14
67,47
51,24
62,82
62,87
61,08
60,51
68,49
N/A
67,87
64,19
70,64
68,21
66,98
72,94
67,92
68,54
59,78
66,27
62,62
61,64
59,36
57,57
60,26
69,41
64,36
74,98
59,36
75,67
74,64
75,98
74,45
74,19
64,61
63,47
61,57
53,71
69,44
64,76
61,72
67,36
62,48
59,17
59,25
68,15
52,43
63,34
63,56
61,95
61,57
69,14
67,27
68,38
65,07
71,25
69,11
67,79
73,63
68,56
69,29
61,00
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
116 116
2014
2014
Rata-rata Lama
Sekolah
(Tahun)
L
P
Lampiran
2 IPG
Provinsidan
danKabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Lampiran
2 IPG
Provinsi
Kode
Provinsi/Kabupaten
(1)
(2)
3300
3301
3302
3303
3304
3305
3306
3307
3308
3309
3310
3311
3312
3313
3314
3315
3316
3317
3318
3319
3320
3321
3322
3323
3324
3325
3326
3327
3328
3329
3371
3372
3373
3374
3375
3376
3400
3401
3402
3403
3404
3471
JAWA TENGAH
Cilacap
Banyumas
Purbalingga
Banjarnegara
Kebumen
Purworejo
Wonosobo
Magelang
Boyolali
Klaten
Sukoharjo
Wonogiri
Karanganyar
Sragen
Grobogan
Blora
Rembang
Pati
Kudus
Jepara
Demak
Semarang
Temanggung
Kendal
Batang
Pekalongan
Pemalang
Tegal
Brebes
Kota Magelang
Kota Surakarta
Kota Salatiga
Kota Semarang
Kota Pekalongan
Kota Tegal
D I YOGYAKARTA
Kulon Progo
Bantul
Gunung Kidul
Sleman
Kota Yogyakarta
Angka Harapan
Hidup
(Tahun)
L
P
Angka Melek
Huruf
(Persen)
L
P
Rata-rata Lama
Sekolah
(Tahun)
L
P
Sumbangan
Pendapatan
(Persen)
L
P
IPG
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
70,22
69,63
68,21
69,07
67,53
67,70
69,44
68,55
68,61
68,69
70,18
68,62
70,86
70,59
71,09
68,43
70,04
68,62
71,09
67,80
69,22
69,96
70,94
70,91
67,38
68,96
67,94
66,48
67,55
66,31
68,72
70,78
69,45
70,46
68,81
67,38
71,69
73,41
69,63
69,36
73,81
71,78
74,07
73,51
72,15
72,98
71,48
71,64
73,33
72,48
72,54
72,61
74,03
72,55
74,68
74,42
74,89
72,36
73,90
72,55
74,89
71,75
73,12
73,82
74,76
74,72
71,33
72,87
71,88
70,44
71,50
70,28
72,64
74,60
73,34
74,30
72,73
71,33
75,45
77,04
73,50
73,25
77,41
75,53
95,58
95,58
97,95
95,82
94,59
95,26
97,30
96,67
95,97
94,30
96,29
96,16
93,54
94,79
90,67
95,79
92,72
95,88
94,81
97,75
97,07
96,92
98,18
97,98
95,16
95,59
95,67
93,81
95,72
92,78
99,71
99,27
99,52
99,35
98,68
98,66
96,78
97,71
96,53
92,27
98,62
99,98
88,01
88,45
92,73
91,83
87,80
88,86
89,96
89,92
89,22
83,08
86,26
87,33
77,16
84,49
80,93
87,98
81,08
89,14
84,79
91,14
92,03
89,52
91,96
94,54
87,02
89,06
91,28
85,57
88,35
84,35
97,05
96,69
94,72
96,52
95,46
92,32
89,11
89,95
89,18
79,74
92,02
97,03
7,86
7,53
8,22
7,41
6,67
7,50
8,60
6,84
8,19
8,18
9,13
9,36
7,51
8,90
8,44
7,45
7,00
7,78
7,91
8,95
7,96
8,18
8,70
7,68
7,64
7,25
7,25
6,94
7,21
6,94
10,93
11,11
10,53
11,13
9,24
8,78
9,82
9,16
9,64
7,85
11,20
12,11
7,03
6,59
7,39
7,01
6,24
6,52
7,48
6,32
7,22
6,81
7,66
8,30
5,96
7,78
6,89
6,43
6,14
6,84
6,61
7,97
7,53
7,03
7,81
6,91
6,77
6,23
6,59
6,25
6,21
5,55
10,07
10,17
9,62
9,98
8,35
7,82
8,86
8,07
8,86
6,34
10,15
11,32
67,01
75,26
70,45
71,02
72,08
76,33
67,88
77,03
63,07
60,25
63,08
59,90
62,77
63,09
64,28
76,65
66,12
68,86
69,86
59,44
77,24
62,01
54,66
59,28
66,82
73,52
75,37
66,63
73,03
76,49
59,78
57,28
58,53
64,46
72,88
71,64
60,13
67,68
61,03
61,95
62,84
56,66
32,99
24,74
29,55
28,98
27,92
23,67
32,12
22,97
36,93
39,75
36,92
40,10
37,23
36,91
35,72
23,35
33,88
31,14
30,14
40,56
22,76
37,99
45,34
40,72
33,18
26,48
24,63
33,37
26,97
23,51
40,22
42,72
41,47
35,54
27,12
28,36
39,87
32,32
38,97
38,05
37,16
43,34
66,80
59,67
65,02
63,43
60,93
57,71
66,16
57,22
69,41
68,84
70,18
71,81
67,79
70,16
67,23
56,98
65,52
65,38
64,50
71,33
58,52
70,01
74,09
72,67
65,95
60,27
58,75
64,23
60,72
55,55
74,57
76,76
75,05
72,98
64,48
64,44
74,11
68,41
72,69
66,62
75,76
78,71
67,97
60,69
65,60
64,20
61,94
58,36
67,25
58,29
70,00
69,30
71,00
72,53
68,78
71,13
67,99
57,90
66,49
66,22
65,49
71,78
59,36
70,55
74,80
73,30
66,81
61,36
60,01
64,95
61,53
56,34
75,52
77,61
75,56
73,74
65,35
65,10
74,75
69,42
73,35
67,29
76,45
79,04
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
2014
2014117 117
Lampiran22IPG
IPG Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
Provinsi/Kabupaten
(1)
(2)
3500
3501
3502
3503
3504
3505
3506
3507
3508
3509
3510
3511
3512
3513
3514
3515
3516
3517
3518
3519
3520
3521
3522
3523
3524
3525
3526
3527
3528
3529
3571
3572
3573
3574
3575
3576
3577
3578
3579
3600
3601
3602
3603
3604
3671
3672
3673
3674
JAWA TIMUR
Pacitan
Ponorogo
Trenggalek
Tulungagung
Blitar
Kediri
Malang
Lumajang
Jember
Banyuwangi
Bondowoso
Situbondo
Probolinggo
Pasuruan
Sidoarjo
Mojokerto
Jombang
Nganjuk
Madiun
Magetan
Ngawi
Bojonegoro
Tuban
Lamongan
Gresik
Bangkalan
Sampang
Pamekasan
Sumenep
Kota Kediri
Kota Blitar
Kota Malang
Kota Probolinggo
Kota Pasuruan
Kota Mojokerto
Kota Madiun
Kota Surabaya
Kota Batu
BANTEN
Pandeglang
Lebak
Tangerang
Serang
Kota Tangerang
Kota Cilegon
Kota Serang
Kota Tangerang Selatan
Angka Harapan
Hidup
(Tahun)
L
P
Angka Melek
Huruf
(Persen)
L
P
Sumbangan
Pendapatan
(Persen)
L
P
IPG
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
68,35
70,20
68,83
70,35
70,04
69,81
68,63
67,67
65,91
61,69
66,54
61,99
61,99
60,18
62,84
69,43
69,12
68,62
67,79
67,65
69,97
68,96
65,77
66,67
66,94
69,57
62,06
62,56
63,21
63,51
69,36
71,04
69,13
69,15
64,74
70,51
69,90
70,14
68,29
63,72
62,39
61,67
64,33
62,43
66,52
66,93
64,64
67,13
72,28
74,05
72,75
74,19
73,89
73,68
72,55
71,61
69,88
65,48
70,50
65,80
65,80
63,91
66,67
73,32
73,02
72,55
71,73
71,59
73,83
72,87
69,73
70,63
70,90
73,45
65,87
66,38
67,06
67,36
73,25
74,85
73,03
73,06
68,65
74,34
73,77
74,00
72,23
67,58
66,21
65,46
68,22
66,25
70,48
70,89
68,54
71,08
94,67
97,51
94,80
96,94
97,92
96,37
97,07
95,65
90,33
91,88
96,98
89,70
87,33
89,55
97,37
99,21
98,13
98,09
96,34
93,53
97,01
91,87
91,12
91,19
94,96
98,27
88,70
81,39
90,20
87,35
99,74
98,89
99,41
96,61
99,02
99,62
99,95
99,97
98,89
99,06
98,24
97,77
98,58
98,04
99,36
99,57
99,35
99,55
86,52
88,95
86,02
89,97
92,24
90,57
90,22
86,78
82,86
81,05
87,62
74,56
73,90
77,16
88,52
97,60
92,93
91,97
88,37
85,00
89,89
83,52
81,53
81,28
85,40
94,58
75,99
63,90
81,93
71,44
96,91
96,62
97,35
90,70
95,06
96,40
96,84
96,77
96,94
95,22
94,85
94,63
94,24
94,57
97,61
98,16
96,34
97,61
8,04
7,41
7,92
7,92
8,40
7,81
8,28
7,48
7,02
7,55
7,95
6,68
6,89
7,06
7,45
10,70
8,54
8,41
8,00
8,12
8,44
7,49
7,27
7,36
8,28
9,38
6,36
5,32
7,47
6,66
10,58
10,30
11,21
9,32
9,72
10,57
11,44
10,94
8,98
9,15
7,49
6,94
9,42
8,08
11,14
10,30
9,03
11,54
7,04
6,56
7,08
6,93
7,68
7,04
7,41
6,68
6,16
5,71
6,55
5,16
5,35
5,62
6,27
9,86
7,90
7,70
7,13
6,92
7,28
6,55
6,22
6,47
7,34
8,57
5,24
3,67
5,87
4,82
9,66
9,77
10,62
8,29
8,63
9,69
10,50
9,64
8,71
8,17
6,62
5,97
8,54
6,98
9,55
9,66
8,28
10,56
65,83
61,66
65,98
64,12
62,72
60,14
69,99
63,88
77,19
69,79
69,61
62,85
72,60
75,48
63,99
71,27
64,78
73,44
76,03
71,08
63,41
69,38
75,06
70,93
67,64
68,73
66,70
71,02
67,68
63,98
65,70
63,93
65,89
69,61
69,57
64,06
61,89
65,32
70,57
70,25
70,52
70,14
72,55
74,98
69,23
79,93
73,26
75,49
34,17
38,34
34,02
35,88
37,28
39,86
30,01
36,12
22,81
30,21
30,39
37,15
27,40
24,52
36,01
28,73
35,22
26,56
23,97
28,92
36,59
30,62
24,94
29,07
32,36
31,27
33,30
28,98
32,32
36,02
34,30
36,07
34,11
30,39
30,43
35,94
38,11
34,68
29,43
29,75
29,48
29,86
27,45
25,02
30,77
20,07
26,74
24,51
66,56
69,23
66,32
69,59
70,05
72,03
64,72
67,53
53,24
57,20
62,79
60,31
53,36
50,04
64,51
68,01
69,90
62,23
58,05
61,13
69,28
61,59
54,92
59,82
63,61
68,04
57,76
51,67
59,33
60,38
71,65
73,54
72,24
66,40
65,62
73,00
73,13
72,46
66,56
63,93
61,65
61,31
62,97
57,83
68,90
58,80
62,34
63,70
67,85
70,14
67,50
70,17
70,80
72,88
65,53
68,35
53,90
58,43
63,82
61,18
54,64
51,61
65,56
69,09
70,81
63,25
58,92
61,95
70,21
62,78
55,81
60,83
64,69
68,82
58,76
52,96
60,39
61,13
72,49
74,46
72,99
67,55
66,41
74,03
74,62
73,70
67,53
64,60
62,01
61,73
63,53
58,55
69,38
59,32
63,37
64,32
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
118 118
2014
2014
Rata-rata Lama
Sekolah
(Tahun)
L
P
Lampiran
2 IPG
Provinsidan
dan Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Lampiran
2 IPG
Provinsi
Kode
Provinsi/Kabupaten
(1)
(2)
5100
5101
5102
5103
5104
5105
5106
5107
5108
5171
5200
5201
5202
5203
5204
5205
5206
5207
5208
5271
5272
5300
5301
5302
5303
5304
5305
5306
5307
5308
5309
5310
5311
5312
5313
5314
5315
5316
5317
5318
5319
5320
5321
5371
BALI
Jembrana
Tabanan
Badung
Gianyar
Klungkung
Bangli
Karangasem
Buleleng
Kota Denpasar
NUSA TENGGARA BARAT
Lombok Barat
Lombok Tengah
Lombok Timur
Sumbawa
Dompu
Bima
Sumbawa Barat
Lombok Utara
Kota Mataram
Kota Bima
NUSA TENGGARA TIMUR
Sumba Barat
Sumba Timur
Kupang
Timor Tengah Selatan
Timor Tengah Utara
Belu
Alor
Lembata
Flores Timur
Sikka
Ende
Ngada
Manggarai
Rote Nda
Manggarai Barat
Sumba Barat Daya
Sumba Tengah
Nageko
Manggarai Timur
Sabu Raijua
Malaka
Kota Kupang
Angka Harapan
Hidup
(Tahun)
L
P
Angka Melek
Huruf
(Persen)
L
P
Rata-rata Lama
Sekolah
(Tahun)
L
P
Sumbangan
Pendapatan
(Persen)
L
P
IPG
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
69,10
70,33
73,03
70,26
70,59
67,49
70,20
66,28
67,97
71,52
61,27
60,20
60,51
60,22
59,52
59,77
62,00
60,21
59,80
66,08
61,67
66,01
63,76
60,40
63,95
65,24
67,16
64,74
65,63
64,87
66,76
67,63
63,33
65,43
65,71
66,70
64,83
62,24
61,19
61,93
66,15
65,97
N/A
71,52
73,01
74,18
76,69
74,11
74,42
71,44
74,05
70,25
71,91
75,29
65,05
63,94
64,26
63,95
63,23
63,48
65,80
63,94
63,52
70,05
65,46
69,98
67,63
64,15
67,82
69,17
71,11
68,65
69,59
68,79
70,72
71,57
67,18
69,37
69,66
70,66
68,74
66,05
64,97
65,74
70,11
69,94
68,77
75,29
96,00
96,70
97,27
97,31
95,83
92,35
92,71
89,18
96,86
99,67
89,51
84,82
84,32
89,69
94,33
91,76
93,29
96,00
82,59
97,10
97,82
92,03
86,58
89,42
91,50
90,16
90,22
86,92
98,00
97,59
96,50
92,91
97,25
98,34
95,24
89,86
97,87
81,88
80,89
97,55
96,61
86,94
N/A
99,19
86,05
88,89
86,32
88,72
85,03
76,81
80,98
69,23
84,39
96,37
81,33
74,06
71,62
83,38
89,71
86,37
86,18
90,31
71,02
90,71
94,10
88,74
79,18
85,05
87,73
80,95
88,24
84,22
93,36
91,17
89,70
90,84
93,15
95,52
91,33
90,55
92,98
73,68
75,54
95,36
92,98
77,72
80,65
98,08
9,35
8,76
9,14
10,55
9,72
8,30
7,37
6,98
8,45
11,46
7,82
6,82
7,03
7,58
8,18
8,63
7,94
8,53
6,38
10,38
10,60
7,37
6,80
6,66
7,59
6,94
6,97
6,92
8,07
7,85
7,64
6,77
8,08
7,86
7,31
7,04
7,19
6,40
5,69
7,61
6,77
5,54
N/A
11,61
7,89
7,11
7,72
8,97
8,23
6,67
5,95
5,16
6,62
10,69
6,68
5,59
5,61
6,41
7,40
7,78
7,44
7,61
5,14
9,04
9,85
6,99
6,49
6,44
7,19
6,35
6,90
6,61
7,24
7,01
6,64
6,86
7,49
7,63
6,62
6,67
6,55
6,05
5,36
7,26
6,36
5,91
6,09
10,91
64,42
61,55
65,38
64,08
64,23
56,10
64,06
58,75
61,83
59,30
69,30
68,67
66,44
57,38
63,77
67,13
74,52
80,95
74,29
67,81
63,45
58,77
67,55
58,88
66,27
72,72
63,14
63,39
58,83
55,17
57,29
65,43
47,15
55,18
54,88
65,35
61,45
58,66
53,43
51,92
66,27
65,52
N/A
63,69
35,58
38,45
34,62
35,92
35,77
43,90
35,94
41,25
38,17
40,70
30,70
31,33
33,56
42,62
36,23
32,87
25,48
19,05
25,71
32,19
36,55
41,23
32,45
41,12
33,73
27,28
36,86
36,61
41,17
44,83
42,71
34,57
52,85
44,82
45,12
34,65
38,55
41,34
46,57
48,08
33,73
34,48
48,09
36,31
69,02
70,44
70,35
71,66
70,36
70,11
67,40
65,90
68,29
77,01
57,58
55,04
55,52
62,05
63,59
61,71
54,58
49,00
48,66
66,61
65,78
65,99
59,89
61,92
62,37
56,04
64,68
61,45
66,83
66,92
67,21
62,46
67,72
69,38
67,20
63,00
64,14
61,38
61,15
66,80
61,60
53,38
N/A
74,73
69,84
71,27
70,99
72,51
71,21
70,90
68,50
66,93
69,30
77,82
59,07
56,08
56,67
63,30
64,63
62,67
55,83
50,14
49,76
67,64
66,54
66,98
60,61
62,62
62,85
56,57
65,42
62,50
67,52
67,68
68,42
63,04
68,40
69,96
67,90
63,77
65,08
62,36
62,19
67,51
62,58
55,15
56,72
75,32
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
119 119
2014
2014
Lampiran 2 IPG
dandan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
IPGProvinsi
Provinsi
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
Provinsi/Kabupaten
(1)
(2)
6100
6101
6102
6103
6104
6105
6106
6107
6108
6109
6110
6111
6112
6171
6172
6200
6201
6202
6203
6204
6205
6206
6207
6208
6209
6210
6211
6212
6213
6271
6300
6301
6302
6303
6304
6305
6306
6307
6308
6309
6310
6311
6371
6372
6400
6401
6402
6403
6404
6405
6409
6411
6471
6472
6474
KALIMANTAN BARAT
Sambas
Bengkayang
Landak
Pontianak
Sanggau
Ketapang
Sintang
Kapuas Hulu
Sekadau
Melawai
Kayong Utara
Kubu Raya
Kota Pontianak
Kota Singkawang
KALIMANTAN TENGAH
Kotawaringin Barat
Kotawaringin Timur
Kapuas
Barito Selatan
Barito Utara
Sukamara
Lamandau
Seruyan
Katingan
Pulang Pisau
Gunung Mas
Barito Timur
Murung Raya
Kota Palangka Raya
KALIMANTAN SELATAN
Tanah Laut
Kota Baru
Banjar
Barito Kuala
Tapin
Hulu Sungai Selatan
Hulu Sungai Tengah
Hulu Sungai Utara
Tabalong
Tanah Bumbu
Balangan
Kota Banjarmasin
Kota Banjar Baru
KALIMANTAN TIMUR
Pasir
Kutai Barat
Kutai
Kutai Timur
Berau
Penajam Paser Utara
Mahakam Ulu
Kota Balikpapan
Kota Samarinda
Kota Bontang
Angka Harapan
Hidup
(Tahun)
L
P
Angka Melek
Huruf
(Persen)
L
P
Sumbangan
Pendapatan
(Persen)
L
P
IPG
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
65,38
60,38
67,58
64,34
65,63
67,36
66,33
67,00
65,15
65,68
66,25
64,30
64,82
65,84
65,82
69,47
69,80
67,89
69,10
66,44
70,41
66,00
65,43
66,13
65,69
65,75
66,24
66,01
66,29
71,76
63,04
67,26
64,44
64,18
61,10
65,99
62,90
64,42
62,21
61,77
63,87
60,57
64,65
66,28
70,12
72,07
68,61
66,35
67,13
68,71
69,96
N/A
70,84
69,94
71,17
69,32
64,12
71,52
68,24
69,58
71,31
70,30
70,96
69,08
69,63
70,21
68,19
68,73
69,80
69,79
73,36
73,67
71,84
73,00
70,44
74,25
69,97
69,37
70,12
69,64
69,71
70,20
69,99
70,27
75,52
66,88
71,21
68,34
68,06
64,88
69,96
66,73
68,32
66,02
65,57
67,74
64,32
68,56
70,25
73,98
75,80
72,54
70,32
71,08
72,64
73,82
72,05
74,66
73,80
74,97
95,53
96,92
94,88
97,28
95,46
96,24
95,40
94,10
96,18
95,93
94,25
95,40
93,56
98,56
96,43
99,88
98,97
99,85
98,77
99,87
99,51
98,75
99,24
99,88
99,96
98,81
99,98
99,30
99,98
99,93
98,81
99,14
98,28
98,73
98,26
99,17
99,54
99,82
99,05
99,19
98,16
98,06
99,70
99,77
98,81
97,86
99,65
99,02
99,47
98,96
97,86
N/A
99,21
99,45
99,75
87,92
86,69
86,05
89,25
86,67
87,55
89,01
87,38
89,82
88,56
91,14
82,65
84,13
94,32
89,16
96,99
93,71
98,36
96,05
98,94
98,26
94,60
98,51
99,00
99,32
95,68
99,55
97,83
99,92
99,33
95,53
96,01
95,30
94,98
92,90
95,42
95,52
96,72
95,88
96,27
94,87
93,38
98,16
99,30
96,98
93,57
94,88
97,58
98,84
96,70
94,37
94,85
98,75
97,82
98,63
7,58
6,79
7,11
8,01
7,34
7,30
7,26
7,92
7,93
7,38
8,05
6,61
7,74
10,23
7,94
8,64
8,45
8,76
8,15
9,76
9,85
8,13
8,40
9,25
8,66
8,21
9,82
9,22
7,96
11,36
8,40
7,95
7,92
7,72
7,48
7,78
7,68
7,98
8,02
8,64
8,20
7,52
10,32
11,04
9,71
8,65
9,02
9,56
9,08
9,09
8,35
N/A
10,85
10,81
11,16
6,74
5,73
6,30
7,21
6,24
6,39
6,14
6,59
6,65
6,27
7,05
5,37
6,65
9,48
7,45
7,85
7,53
7,79
7,12
8,22
8,16
7,01
7,54
7,62
8,21
7,67
8,78
8,53
7,20
10,67
7,66
7,32
6,62
6,95
6,69
7,01
7,34
7,10
7,15
7,97
7,21
6,60
9,80
10,30
9,02
8,03
7,77
8,45
8,43
8,49
7,52
6,80
10,05
10,02
10,06
65,84
64,82
64,56
63,39
65,70
67,30
74,16
67,55
60,12
61,69
65,88
69,28
66,22
66,73
73,01
66,98
77,31
74,89
72,15
62,06
57,64
81,63
74,58
74,34
71,40
78,20
43,77
59,04
71,54
68,78
65,31
72,25
74,19
67,76
59,45
53,03
74,81
49,99
71,21
72,55
69,95
65,40
62,59
69,94
78,59
78,19
76,09
77,26
83,57
83,82
76,08
N/A
75,90
70,51
83,29
34,16
35,18
35,44
36,61
34,30
32,70
25,84
32,45
39,88
38,31
34,12
30,72
33,78
33,27
26,99
33,02
22,69
25,11
27,85
37,94
42,36
18,37
25,42
25,66
28,60
21,80
56,23
40,96
28,46
31,22
34,69
27,75
25,81
32,24
40,55
46,97
25,19
50,01
28,79
27,45
30,05
34,60
37,41
30,06
21,41
21,81
23,91
22,74
16,43
16,18
23,92
24,21
24,10
29,49
16,71
65,62
60,95
65,04
65,89
64,67
64,73
59,09
64,17
68,43
65,92
64,87
59,37
63,72
68,39
60,05
70,87
61,86
64,57
65,16
71,97
75,42
55,17
63,30
64,39
65,78
58,26
72,42
72,22
65,45
72,89
66,30
63,66
61,78
65,63
66,60
71,19
58,71
71,41
59,79
61,22
63,99
62,73
71,02
68,66
61,86
62,21
63,06
61,32
54,90
55,10
62,63
N/A
66,65
70,45
57,59
66,32
61,86
66,06
66,72
65,48
65,57
59,94
64,84
69,23
66,84
65,74
60,09
64,38
68,95
61,27
71,14
62,49
65,08
65,52
72,23
75,71
55,59
63,73
64,81
66,19
58,91
72,79
72,63
65,91
73,22
67,28
64,66
62,80
66,23
67,43
71,86
59,44
72,02
60,89
61,87
65,00
63,38
71,80
69,44
62,93
62,94
63,47
61,96
55,50
55,92
63,25
61,81
67,26
71,34
58,38
Pembangunan Manusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
1201202014
2014
Rata-rata Lama
Sekolah
(Tahun)
L
P
Lampiran
2 IPG
Provinsidan
danKabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Lampiran
2 IPG
Provinsi
Kode
Provinsi/Kabupaten
(1)
(2)
6500
6501
6502
6503
6504
6571
7100
7101
7102
7103
7104
7105
7106
7107
7108
7109
7110
7111
7171
7172
7173
7174
7200
7201
7202
7203
7204
7205
7206
7207
7208
7209
7210
7211
7212
7271
KALIMANTAN UTARA
Malinau
Bulungan
Tana Tidung
Nunukan
Kota Tarakan
SULAWESI UTARA
Bolaang Mongondow
Minahasa
Kep.Sangihe Talaud
Kepulauan Talaud
Minahasa Selatan
Minahasa Utara
Bolaang Mongondow Utara
Minahasa Tenggara
Kep. Siau Tagulandang Biaro
Bolaang Mongondow Selatan
Bolaang Mongondow Timur
Manado
Kota Bitung
Kota Tomohon
Kota Kotamobago
SULAWESI TENGAH
Banggai Kepulauan
Banggai
Morowali
Poso
Donggala
Toli-Toli
Buol
Parigi Moutong
Tojo Una-Una
Sigi
Banggai Laut
Morowali Utara
Kota Palu
Angka Harapan
Hidup
(Tahun)
L
P
Angka Melek
Huruf
(Persen)
L
P
Rata-rata Lama
Sekolah
(Tahun)
L
P
Sumbangan
Pendapatan
(Persen)
L
P
IPG
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
67,68
66,58
71,37
70,87
70,02
70,21
70,50
70,07
70,84
71,61
70,60
70,79
71,13
68,40
68,31
66,96
69,47
69,55
71,00
68,88
71,17
70,36
65,14
62,88
67,00
63,96
63,54
64,29
62,85
63,96
64,02
62,26
64,01
N/A
N/A
68,70
71,62
70,54
75,16
74,70
73,88
74,06
74,33
73,93
74,66
75,38
74,43
74,61
74,93
72,33
72,25
70,92
73,35
73,45
74,81
72,80
74,97
74,20
69,07
66,71
70,95
67,83
67,39
68,18
66,68
67,83
67,90
66,07
67,88
65,17
71,38
72,62
97,77
97,64
97,38
96,95
97,86
99,59
99,79
99,64
99,91
99,34
99,95
99,98
99,67
99,34
99,71
99,90
98,86
99,85
99,99
99,74
100,00
99,96
97,87
96,96
98,37
98,73
99,02
97,12
98,17
98,87
96,84
99,16
96,69
N/A
N/A
99,83
94,82
91,72
94,39
87,94
93,11
98,34
99,40
98,28
99,60
98,13
99,54
99,67
99,85
97,88
99,56
99,71
99,33
98,96
99,71
99,10
99,52
99,38
95,35
94,95
94,68
96,40
97,02
93,84
94,73
97,96
93,25
96,86
96,18
96,10
94,23
99,22
8,84
9,11
8,59
8,59
8,46
10,09
9,16
7,84
9,52
8,07
9,15
8,87
9,49
7,55
8,68
8,62
7,94
7,91
11,08
9,89
10,23
9,59
8,37
8,16
8,30
8,73
9,03
7,85
8,17
8,33
7,55
8,41
8,12
N/A
N/A
11,68
8,15
7,85
7,97
7,46
7,47
9,26
9,09
7,39
9,71
7,73
8,72
8,67
9,30
7,44
8,41
8,69
7,09
7,35
10,81
9,32
10,39
9,48
8,07
7,74
7,79
8,06
8,73
7,52
8,01
8,43
6,90
7,81
7,79
7,80
8,01
10,83
74,96
73,58
78,75
78,92
74,29
75,74
70,20
71,55
62,33
73,05
73,55
69,06
66,48
72,12
67,03
65,68
73,27
77,34
66,23
74,61
66,32
75,60
71,21
56,19
73,42
73,62
69,97
71,10
75,77
76,72
77,03
74,68
68,24
N/A
N/A
66,93
25,04
26,42
21,25
21,08
25,71
24,26
29,80
28,45
37,67
26,95
26,45
30,94
33,52
27,88
32,97
34,32
26,73
22,66
33,77
25,39
33,68
24,40
28,79
43,81
26,58
26,38
30,03
28,90
24,23
23,28
22,97
25,32
31,76
35,65
18,85
33,07
0,00
64,97
61,84
60,73
65,43
66,01
69,11
66,03
73,94
65,91
65,84
69,10
71,73
64,58
67,21
69,71
63,01
60,36
73,27
64,65
72,11
64,25
63,59
68,17
62,06
61,24
64,46
62,54
57,17
57,58
56,18
58,76
62,60
N/A
N/A
71,61
64,49
65,70
62,49
61,39
66,10
66,66
69,72
66,67
74,37
66,57
66,36
69,60
72,15
65,09
67,76
70,47
63,72
61,06
73,98
65,39
72,64
64,74
64,41
68,50
62,79
61,89
64,96
63,53
58,22
58,22
57,10
59,27
63,32
64,58
54,86
72,45
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
2014
2014121 121
Lampiran22IPG
IPG Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
Provinsi/Kabupaten
(1)
(2)
7300
7301
7302
7303
7304
7305
7306
7307
7308
7309
7310
7311
7312
7313
7314
7315
7316
7317
7318
7322
7325
7326
7371
7372
7373
7400
7401
7402
7403
7404
7405
7406
7407
7408
7409
7410
7411
7412
7471
7472
7500
7501
7502
7503
7504
7505
7571
SULAWESI SELATAN
Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkajene Kepulauan
Barru
Bone
Soppeng
Wajo
Sidenreng Rappang
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tana Toraja
Luwu Utara
Luwu Timur
Toraja Utara
Kota Makasar
Kota Pare Pare
Kota Palopo
SULAWESI TENGGARA
Buton
Muna
Konawe/Kab Kendari
Kolaka
Konawe Selatan
Bombana
Wakatobi
Kolaka Utara
Buton Utara
Konawe Utara
Kolaka Timur
Konawe Kepulauan
Kota Kendari
Kota Bau-Bau
GORONTALO
Boalemo
Gorontalo
Pokuwato
Bone Bolango
Gorontalo Utara
Kota Gorontalo
Angka Harapan
Hidup
(Tahun)
L
P
Angka Melek
Huruf
(Persen)
L
P
Sumbangan
Pendapatan
(Persen)
L
P
IPG
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
68,42
66,03
70,65
72,70
63,41
68,27
70,06
70,86
71,61
67,12
67,49
68,54
69,94
70,12
71,43
70,85
73,81
72,79
72,37
70,04
69,29
71,75
72,48
73,17
70,97
66,67
67,34
64,65
66,28
65,71
66,20
66,48
66,56
64,13
66,79
67,29
N/A
N/A
67,61
69,39
65,44
66,60
67,54
66,13
67,24
65,34
65,51
72,35
70,00
74,48
76,38
67,27
72,21
73,91
74,68
75,38
71,08
71,44
72,47
73,80
73,98
75,21
74,67
77,41
76,47
76,10
73,90
73,19
75,51
76,18
76,82
74,78
70,63
71,29
68,56
70,25
69,66
70,17
70,44
70,52
68,01
70,78
71,24
65,37
66,67
71,56
73,28
69,38
70,56
71,49
70,10
71,19
69,28
69,46
92,67
95,44
90,73
82,62
82,22
87,63
87,20
90,32
90,55
92,44
92,50
91,42
91,59
91,97
94,02
95,18
95,69
94,10
94,00
95,56
96,49
90,65
98,55
98,78
99,29
95,97
93,16
96,67
97,92
96,44
96,98
95,11
96,81
96,11
97,24
96,44
N/A
N/A
99,60
98,12
96,57
96,65
94,58
97,81
98,96
97,34
99,59
88,26
89,40
87,34
80,52
77,14
82,42
82,03
88,19
83,07
86,78
86,54
87,07
85,26
83,32
86,86
89,30
87,63
90,46
87,34
91,07
92,70
84,20
97,14
95,63
95,93
89,87
82,08
84,07
91,95
92,40
92,68
90,01
90,33
93,32
91,33
93,13
90,34
89,50
97,99
94,22
97,18
95,46
96,60
96,63
98,78
96,06
99,76
8,30
7,74
7,41
6,54
6,58
7,40
7,67
7,33
8,28
8,04
7,99
7,23
7,59
7,44
8,09
8,02
8,77
8,35
8,74
7,89
8,58
8,19
11,60
10,44
10,35
8,80
7,78
8,35
9,26
8,58
8,04
7,91
8,17
8,12
9,03
8,60
N/A
N/A
11,62
10,45
7,15
6,14
6,72
6,91
7,65
6,74
10,13
7,75
7,10
7,05
6,40
5,99
6,64
7,10
7,01
7,14
7,09
7,79
6,54
7,30
6,59
7,48
7,58
8,04
7,88
7,94
7,30
7,99
7,58
10,72
9,62
10,02
8,09
6,56
7,06
8,53
8,10
7,57
7,23
7,55
7,58
7,83
7,70
6,66
6,34
11,20
9,65
7,73
6,83
7,23
7,19
8,21
7,14
10,46
69,78
68,90
66,69
65,92
70,65
72,50
68,58
68,50
74,38
68,44
76,20
69,44
68,91
74,78
71,09
65,87
64,94
63,87
62,20
81,65
78,53
67,04
66,02
70,33
65,90
65,88
68,61
65,24
65,30
76,43
71,07
74,83
62,71
73,56
64,95
61,88
N/A
N/A
64,77
71,05
75,36
72,80
74,85
63,86
71,87
74,77
70,49
30,22
31,10
33,31
34,08
29,35
27,50
31,42
31,50
25,62
31,56
23,80
30,56
31,09
25,22
28,91
34,13
35,06
36,13
37,80
18,35
21,47
32,96
33,98
29,67
34,10
34,12
31,39
34,76
34,70
23,57
28,93
25,17
37,29
26,44
35,05
38,12
27,20
78,42
35,23
28,95
24,64
27,20
25,15
36,14
28,13
25,23
29,51
63,50
61,81
64,92
65,27
56,00
58,39
63,94
63,12
60,04
62,69
56,44
61,79
63,26
57,54
63,41
67,78
70,48
70,35
70,05
54,96
58,62
65,56
73,81
69,03
71,06
65,72
61,89
62,85
66,58
58,71
62,60
57,26
64,56
60,10
66,94
66,60
N/A
N/A
71,75
65,30
58,32
59,77
58,82
67,09
63,22
58,40
64,67
64,57
62,63
66,01
66,11
56,75
59,25
64,77
63,94
61,17
63,24
56,88
62,86
63,97
58,78
64,14
68,69
71,28
71,22
71,20
55,39
59,26
66,39
74,59
69,80
71,85
66,90
62,63
63,62
67,57
59,53
63,23
58,56
65,47
60,86
67,95
68,46
58,88
51,22
72,70
66,01
59,12
60,44
59,52
67,86
63,92
59,40
65,64
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
122 1222014
2014
Rata-rata Lama
Sekolah
(Tahun)
L
P
Lampiran
2 IPG
Provinsidan
danKabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Lampiran
2 IPG
Provinsi
Kode
Provinsi/Kabupaten
(1)
(2)
7600
7601
7602
7603
7604
7605
7606
8100
8101
8102
8103
8104
8105
8106
8107
8108
8109
8171
8172
8200
8201
8202
8203
8204
8205
8206
8207
8208
8271
8272
9100
9101
9102
9103
9104
9105
9106
9107
9108
9109
9110
9111
9112
9171
SULAWESI BARAT
Majene
Polewali Mamasa
Mamasa
Mamuju
Mamuju Utara
Mamuju Tengah
MALUKU
Maluku Tenggara Barat
Maluku Tenggara
Maluku Tengah
Buru
Kepulauan Aru
Seram Bagian Barat
Seram Bagian Timur
Maluku Barat Daya
Buru Selatan
Kota Ambon
Kota Tual
MALUKU UTARA
Halmahera Barat
Halmahera Tengah
Kepulauan Sula
Halmahera Selatan
Halmahera Utara
Halmahera Timur
Pulau Morotai
Pulau Taliabu
Kota Ternate
Kota Tidore Kepulauan
PAPUA BARAT
Fak-Fak
Kaimana
Teluk Wondama
Teluk Bintuni
Manokwari
Sorong Selatan
Sorong
Raja Ampat
Tambrauw
Maybrat
Manokwari Selatan
Pegunungan Arfak
Kota Sorong
Angka Harapan
Hidup
(Tahun)
L
P
Angka Melek
Huruf
(Persen)
L
P
Rata-rata Lama
Sekolah
(Tahun)
L
P
Sumbangan
Pendapatan
(Persen)
L
P
IPG
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
66,23
64,12
63,64
69,48
67,04
65,68
N/A
65,84
62,65
66,43
64,09
66,94
66,20
64,87
64,35
62,62
65,81
71,38
67,38
65,09
63,25
65,74
64,01
64,30
64,60
64,28
64,07
N/A
69,66
63,55
67,11
69,33
68,08
66,02
66,86
66,69
65,05
66,61
65,05
64,61
64,93
N/A
N/A
70,84
70,20
68,00
67,50
73,36
71,00
69,64
72,85
69,80
66,48
70,39
67,98
70,90
70,17
68,78
68,24
66,44
69,77
75,17
71,32
69,02
67,09
69,70
67,89
68,19
68,50
68,17
67,95
66,60
73,54
67,41
71,06
73,22
72,02
69,99
70,82
70,65
68,97
70,57
68,97
68,53
68,85
72,91
73,36
74,65
93,22
97,34
91,00
91,36
94,77
96,55
N/A
99,09
100,00
99,81
99,85
95,49
99,74
99,13
98,82
98,79
94,33
99,83
99,90
98,39
98,65
98,82
98,86
97,92
98,79
97,68
97,53
N/A
100,00
99,18
98,32
99,32
98,39
91,26
93,15
95,81
99,94
96,92
96,25
81,51
95,67
N/A
N/A
99,82
87,91
94,36
84,64
87,45
88,51
93,95
88,66
98,07
99,89
99,37
98,52
90,35
98,80
97,05
97,63
98,37
86,30
99,45
99,66
96,47
96,30
96,02
96,82
94,74
97,47
95,05
94,29
93,74
99,11
96,21
93,95
98,12
96,25
82,97
85,17
83,83
84,10
89,15
93,69
72,78
90,03
59,42
60,35
99,57
7,71
8,95
7,43
7,81
8,22
7,71
N/A
9,37
9,01
9,19
9,00
8,37
8,58
9,04
8,05
8,20
7,38
11,50
10,13
9,09
8,25
8,48
8,87
8,11
8,77
8,42
8,06
N/A
11,63
9,49
9,80
9,91
8,92
7,94
9,37
10,54
8,59
8,86
8,09
6,42
8,76
N/A
N/A
11,43
7,13
8,18
6,70
6,97
7,35
6,99
6,73
9,04
8,96
8,77
8,80
7,09
8,03
8,55
7,65
7,80
6,41
11,30
9,59
8,34
7,80
7,68
8,29
7,42
8,15
7,50
6,73
7,43
10,85
8,76
8,42
9,37
7,77
6,65
6,92
8,29
7,62
7,61
7,11
5,12
7,94
5,66
6,18
10,63
63,97
62,37
63,71
74,58
72,82
80,52
N/A
63,78
48,27
66,32
66,45
71,85
59,07
63,85
69,38
61,30
58,34
60,60
75,68
64,46
67,86
71,75
72,59
79,39
73,48
75,49
73,83
N/A
66,40
67,63
75,90
72,81
67,16
79,04
80,23
74,94
74,04
80,24
78,08
47,57
74,03
N/A
N/A
76,58
36,03
37,63
36,29
25,42
27,18
19,48
21,83
36,22
51,73
33,68
33,55
28,15
40,93
36,15
30,62
38,70
41,66
39,40
24,32
35,54
32,14
28,25
27,41
20,61
26,52
24,51
26,17
14,08
33,60
32,37
24,10
27,19
32,84
20,96
19,77
25,06
25,96
19,76
21,92
52,43
25,97
68,86
23,20
23,42
66,73
68,26
63,75
60,64
61,40
54,07
N/A
68,54
68,98
67,11
66,33
61,73
69,27
66,73
61,89
64,58
68,34
76,88
63,15
66,04
62,24
61,64
59,55
52,97
59,75
58,15
56,49
N/A
72,34
64,22
60,02
64,44
66,82
53,73
55,15
58,36
57,95
54,57
53,45
50,36
57,26
N/A
N/A
65,48
67,40
69,05
64,49
61,13
61,98
54,63
57,85
69,18
69,52
67,75
66,76
62,27
70,06
67,40
62,51
65,27
68,79
77,12
63,95
67,13
63,19
62,40
60,81
53,83
60,81
58,86
57,87
42,54
73,36
64,96
60,91
65,38
67,66
54,62
55,94
59,37
58,81
55,21
54,50
51,00
57,90
55,65
53,28
66,41
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
2014
2014123 123
Lampiran22 IPG
IPG Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
Provinsi/Kabupaten
(1)
(2)
9400
9401
9402
9403
9404
9408
9409
9410
9411
9412
9413
9414
9415
9416
9417
9418
9419
9420
9426
9427
9428
9429
9430
9431
9432
9433
9434
9435
9436
9471
0000
PAPUA
Merauke
Jayawijaya
Jayapura
Nabire
Yapen Waropen
Biak Namfor
Paniai
Puncak Jaya
Mimika
Boven Digoel
Mappi
Asmat
Yahukimo
Pegunungan Bintang
Tolikara
Sarmi
Keerom
Waropen
Supiori
Membramo Raya
Nduga
Lanny Jaya
Mamberamo Tengah
Yalimo
Puncak
Dogiyai
Intan Jaya
Deiyai
Kota Jayapura
INDONESIA
Angka Harapan
Hidup
(Tahun)
L
P
Angka Melek
Huruf
(Persen)
L
P
Sumbangan
Pendapatan
(Persen)
L
P
IPG
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
67,09
61,89
64,85
65,70
66,01
67,06
65,04
66,32
66,01
68,87
65,59
64,65
65,44
65,41
64,24
64,24
64,57
65,50
64,24
64,52
64,34
64,02
64,69
64,61
64,77
65,81
65,41
64,85
64,63
66,73
68,38
71,05
65,69
68,76
69,66
69,98
71,01
68,96
70,28
69,99
72,78
69,54
68,56
69,40
69,35
68,13
68,13
68,54
69,45
68,13
68,42
68,23
67,90
68,60
68,52
68,68
69,77
69,35
68,77
68,54
70,69
72,31
81,73
97,71
68,04
98,48
86,27
93,30
99,11
69,01
84,09
97,03
36,12
33,82
31,28
45,39
33,48
60,57
95,41
93,53
88,00
97,08
80,28
36,71
50,66
43,25
36,35
36,95
67,56
39,92
45,18
99,90
96,59
72,03
85,15
36,24
96,03
74,77
88,20
97,54
51,07
89,34
87,01
31,16
31,83
31,02
24,38
32,18
29,60
86,71
89,97
74,88
95,42
57,05
24,46
29,86
23,96
33,22
27,34
21,80
18,21
22,65
98,82
91,69
7,47
9,47
6,05
10,18
9,38
8,71
10,10
6,75
7,03
9,60
7,96
7,29
6,09
4,00
3,71
5,44
8,32
8,56
7,71
8,75
7,58
3,02
4,56
3,96
3,11
3,22
4,98
3,45
4,91
11,53
8,52
5,94
9,49
4,12
9,34
6,89
6,34
9,42
3,46
5,22
6,74
3,39
4,03
3,78
2,33
2,18
2,17
6,97
6,77
6,45
7,65
4,18
2,59
2,85
1,85
2,51
2,46
3,27
1,21
1,69
10,74
7,76
64,43
63,52
45,07
69,18
67,65
65,76
71,51
52,67
59,70
79,63
68,39
60,78
65,61
53,30
49,38
45,79
61,89
68,13
66,59
69,80
41,03
54,68
48,18
53,90
55,18
66,05
37,98
52,40
36,69
67,27
64,83
35,57
36,48
54,93
30,82
32,35
34,24
28,49
47,33
40,30
20,37
31,61
39,22
34,39
46,70
50,62
54,21
38,11
31,87
33,41
30,20
58,97
45,32
51,82
46,10
44,82
33,95
62,02
47,60
63,31
32,73
35,17
63,06
64,40
54,49
67,45
63,20
66,69
62,76
58,09
67,23
59,66
48,27
50,38
48,49
50,26
49,41
52,53
67,74
65,80
61,46
62,81
57,61
48,37
49,69
48,54
49,17
46,14
47,26
46,98
43,85
71,95
68,52
63,60
65,64
55,10
68,27
64,01
67,71
63,35
58,66
67,90
60,24
48,94
51,23
49,37
50,83
50,01
53,02
68,41
66,50
62,16
63,46
58,46
48,94
50,50
48,98
49,79
46,63
48,14
48,38
45,40
72,55
69,57
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
124 1242014
2014
Rata-rata Lama
Sekolah
(Tahun)
L
P
Lampiran
3 IDG3Provinsi
dan Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
IDG Provinsi
dan Kabupaten/Kota
Kode
Provinsi/Kab/Kota
Keterlibatan
Perempuan di
Parlemen
(%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
10,14
25,00
16,00
0,01
16,00
5,71
6,67
3,33
2,86
4,44
5,71
4,44
0,01
0,01
13,33
16,00
0,01
8,00
12,00
3,33
10,00
16,00
8,00
20,00
17,00
4,00
7,50
8,89
20,00
8,57
12,00
10,00
8,89
8,89
10,00
11,43
16,00
8,00
13,33
4,00
5,00
12,00
13,33
5,71
6,67
3,33
20,00
0,01
16,00
12,50
15,00
20,00
10,00
8,00
10,00
10,00
20,00
12,00
53,14
23,50
33,16
59,60
47,24
55,80
61,64
46,78
54,31
65,88
58,33
64,81
46,16
39,06
57,07
41,25
45,73
59,87
67,06
45,34
56,08
45,72
56,61
38,21
50,67
34,90
57,63
56,61
69,75
56,80
51,46
51,34
42,43
54,58
54,08
60,51
50,74
48,57
31,73
56,99
49,93
55,12
62,90
62,59
52,62
46,29
66,13
65,45
31,26
40,05
60,38
59,07
57,97
50,08
45,06
56,81
54,07
47,60
32,71
23,96
28,09
27,36
30,30
28,45
35,68
27,82
25,22
28,08
37,41
34,06
28,15
35,45
26,20
26,73
36,85
27,81
32,83
25,10
30,46
26,81
22,34
37,20
35,66
50,15
46,01
49,99
42,46
50,49
43,43
30,75
25,17
35,38
50,37
51,74
26,61
29,45
33,96
50,42
49,78
50,24
29,60
37,15
44,23
40,58
32,19
22,14
45,12
52,29
31,94
22,15
33,98
30,45
30,93
34,37
29,34
39,73
54,44
46,02
54,86
42,15
58,69
49,72
57,07
47,49
44,71
46,44
50,44
50,01
43,94
57,90
48,05
55,74
49,59
47,83
63,81
47,68
59,40
59,83
53,48
74,89
69,82
45,38
63,49
63,42
74,05
65,19
68,05
60,07
53,48
60,60
65,05
65,41
62,12
56,21
56,18
58,51
56,64
68,12
59,61
57,55
65,69
56,56
70,18
36,05
65,14
67,97
65,45
62,13
60,23
55,50
59,14
60,11
66,04
64,48
59,78
58,30
58,91
41,78
63,05
49,95
56,81
48,10
46,07
45,78
54,98
50,77
44,30
46,89
57,16
60,21
49,81
52,85
58,20
48,24
59,26
59,91
48,98
70,47
70,08
54,94
63,47
66,13
69,28
64,91
69,14
60,43
53,07
61,28
66,30
66,57
62,58
56,64
58,42
58,18
60,07
68,19
60,09
56,64
62,92
57,19
67,33
36,98
65,59
65,75
63,97
59,80
60,52
57,47
59,34
61,90
66,49
64,75
1100
1101
1102
1103
1104
1105
1106
1107
1108
1109
1110
1111
1112
1113
1114
1115
1116
1117
1118
1171
1172
1173
1174
1175
1200
1201
1202
1203
1204
1205
1206
1207
1208
1209
1210
1211
1212
1213
1214
1215
1216
1217
1218
1219
1220
1221
1222
1223
1224
1225
1271
1272
1273
1274
1275
1276
1277
1278
ACEH
Simeulue
Aceh Singkil
Aceh Selatan
Aceh Tenggara
Aceh Timur
Aceh Tengah
Aceh Barat
Aceh Besar
Piddie
Bireuen
Aceh Utara
Aceh Barat Daya
Gayo Lues
Aceh Tamiang
Nagan Raya
Aceh Jaya
Bener Meriah
Pidie Jaya
Kota Banda Aceh
Kota Sabang
Kota Langsa
Kota Lhokseumawe
Subulussalam
SUMATERA UTARA
Nias
Mandailing Natal
Tapanuli Selatan
Tapanuli Tengah
Tapanuli Utara
Toba Samosir
Labuhan Batu
Asahan
Simalungun
Dairi
Karo
Deli Serdang
Langkat
Nias Selatan
Humbang Hasundutan
Pakpak Barat
Samosir
Serdang Bedegai
Batu Bara
Padang Lawas Utara
Padang Lawas
Labuhan Batu Selatan
Labuhan Batu Utara
Nias Utara
Nias Barat
Kota Sibolga
Kota Tanjung Balai
Kota Pematang Siantar
Kota Tebing Tinggi
Kota Medan
Kota Binjai
Kota Padang Sidempuan
Gunung Sitoli
Perempuan sebagai tenaga
Manager, Profesional,
Administrasi, Teknisi
(%)
Sumbangan
Perempuan dalam
Pendapatan Kerja
(%)
Indeks Pemberdayaan
Gender
2012
2013
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
2014
2014125 125
Lampiran33IDG
IDG Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
Provinsi/Kab/Kota
Keterlibatan
Perempuan di
Parlemen
(%)
Perempuan sebagai tenaga
Manager, Profesional,
Administrasi, Teknisi
(%)
Sumbangan
Perempuan dalam
Pendapatan Kerja
(%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
12,73
0,01
0,01
8,57
8,00
11,43
5,88
7,50
8,57
3,33
8,00
8,00
5,71
6,82
5,00
25,00
25,00
16,00
8,00
10,00
21,82
2,86
17,14
4,44
0,01
8,57
8,89
8,57
7,50
15,00
12,00
15,56
6,67
17,78
3,33
3,33
6,67
20,00
14,29
13,33
13,33
3,33
6,67
11,11
10,00
55,32
40,95
65,30
55,62
71,01
57,02
43,39
67,39
61,15
52,41
59,12
58,72
69,67
46,69
53,51
63,43
55,25
57,89
57,85
52,19
49,12
55,45
48,60
36,40
47,03
55,46
48,52
50,67
55,58
49,11
51,13
47,36
49,69
49,35
45,78
51,25
51,31
61,69
59,55
40,81
46,33
54,02
46,63
46,94
57,40
35,77
29,52
33,90
38,15
27,04
32,64
30,89
38,97
26,37
37,08
34,39
26,11
36,06
33,25
34,81
26,36
46,07
38,00
36,43
29,76
27,04
35,35
27,71
28,29
27,69
19,09
22,45
25,14
20,27
21,45
26,12
26,95
22,38
28,01
41,04
40,90
29,32
34,10
34,53
21,14
25,75
26,52
21,26
26,92
32,58
65,22
45,77
48,30
54,62
48,99
56,63
56,57
60,20
52,37
55,31
57,34
46,23
53,76
60,65
61,92
60,95
74,37
69,84
55,69
56,55
69,05
55,03
66,23
49,45
45,76
47,38
50,14
54,78
44,56
56,13
55,51
61,80
49,78
61,52
54,47
56,81
55,90
71,86
67,14
51,54
56,45
49,16
47,82
55,34
61,83
65,40
45,27
46,34
61,56
48,55
60,73
53,76
57,36
51,10
56,24
57,80
52,20
52,66
58,68
56,48
65,68
80,15
69,67
60,43
57,80
69,78
55,66
66,60
50,96
46,92
48,60
53,14
55,53
48,05
57,66
59,04
63,54
51,13
66,19
57,70
57,89
56,26
70,42
66,53
54,50
60,51
49,44
48,27
58,67
61,57
1300
1301
1302
1303
1304
1305
1306
1307
1308
1309
1310
1311
1312
1371
1372
1373
1374
1375
1376
1377
1400
1401
1402
1403
1404
1405
1406
1407
1408
1409
1410
1471
1473
1500
1501
1502
1503
1504
1505
1506
1507
1508
1509
1571
1572
SUMATERA BARAT
Kepulauan Mentawai
Pesisir Selatan
Solok
Sawah Lunto/Sijunjung
Tanah Datar
Padang Pariaman
Agam
Limapuluh Koto
Pasaman
Solok Selatan
Dharmas Raya
Pasaman Barat
Kota Padang
Kota Solok
Kota Sawah Lunto
Kota Padang Panjang
Kota Bukit Tinggi
Kota Payakumbuh
Kota Pariaman
RIAU
Kuantan Sengingi
Indragiri Hulu
Indragiri Hilir
Pelalawan
Siak
Kampar
Rokan Hulu
Bengkalis
Rokan Hilir
Kepulauan Meranti
Kota Pekan Baru
Kota Dumai
JAMBI
Kerinci
Merangin
Sarolangun
Batanghari
Muara Jambi
Tanjung Jabung Timur
Tanjung Jabung Barat
Tebo
Bungo
Kota Jambi
Kota Sungai Penuh
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
126 1262014
2014
Indeks Pemberdayaan
Gender
2012
2013
Lampiran
3 IDG3Provinsi
dan Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
IDG Provinsi
dan Kabupaten/Kota
Kode
Provinsi/Kab/Kota
Keterlibatan
Perempuan di
Parlemen
(%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
18,18
17,14
6,67
11,11
2,44
7,50
8,89
17,78
5,71
13,33
7,50
23,33
N/A
N/A
20,00
12,00
12,00
16,00
22,22
8,00
13,33
10,00
8,00
20,00
4,00
16,00
16,00
12,00
26,67
17,57
20,00
9,76
13,33
13,33
12,00
11,11
17,14
12,50
17,14
22,86
25,00
6,90
N/A
11,11
24,00
51,32
54,24
44,61
49,60
49,19
45,71
55,80
46,78
52,69
55,28
56,90
49,50
54,59
56,53
50,98
61,54
53,17
48,63
51,66
51,91
49,72
51,46
47,56
55,98
56,08
50,40
59,92
43,68
51,52
49,14
63,30
62,16
45,87
50,01
38,54
58,61
42,84
40,37
51,34
47,13
61,76
52,28
52,87
50,08
47,58
33,91
23,51
24,19
36,58
37,48
24,71
34,52
28,36
23,55
29,59
26,83
34,04
32,49
25,22
28,68
23,03
21,41
26,95
33,81
41,13
23,64
37,99
36,37
33,05
32,27
37,80
35,24
39,77
31,64
28,36
31,90
27,71
28,51
30,93
29,49
33,88
31,34
25,77
28,00
18,90
27,24
30,93
33,01
31,03
33,66
66,78
60,54
49,03
62,91
56,01
49,72
62,33
65,08
49,54
61,24
51,96
64,46
N/A
N/A
63,72
49,31
53,10
63,94
69,57
62,06
56,69
64,38
60,05
58,98
54,27
69,50
67,70
62,70
75,21
67,24
70,26
52,28
60,74
62,15
58,39
61,24
59,10
58,43
62,87
60,10
69,15
54,84
N/A
63,42
76,24
70,41
60,83
50,52
63,42
54,33
50,70
60,62
65,38
49,70
61,71
51,88
73,13
N/A
N/A
67,81
52,34
53,42
61,24
73,45
63,45
57,23
64,81
60,77
68,56
54,21
69,77
66,65
64,50
75,64
65,62
68,07
55,94
61,22
62,92
59,36
61,28
66,12
57,88
64,39
60,48
67,68
55,37
N/A
61,53
73,93
1600
1601
1602
1603
1604
1605
1606
1607
1608
1609
1610
1611
1612
1613
1671
1672
1673
1674
1700
1701
1702
1703
1704
1705
1706
1707
1708
1709
1771
1800
1801
1802
1803
1804
1805
1806
1807
1808
1809
1810
1811
1812
1813
1871
1872
SUMATERA SELATAN
Ogan Komering Ulu
Ogan Komering Ilir
Muara Enim (Liot)
Lahat
Musi Rawas
Musi Banyuasin
Banyuasin
Ogan Komering Ulu Selatan
Ogan Komering Ulu Timur
Ogan Ilir
Empat Lawang
Penukal Abab Lematang Ilir
Musi Rawas Utara
Kota Palembang
Kota Prabumulih
Kota Pagar Alam
Kota Lubuk Linggau
BENGKULU
Bengkulu Selatan
Rejang Lebong
Bengkulu Utara
Kaur
Seluma
Mukomuko
Lebong
Kepahiang
Bengkulu Tengah
Bengkulu
LAMPUNG
Lampung Barat
Tanggamus
Lampung Selatan
Lampung Timur
Lampung Tengah
Lampung Utara
Way Kanan
Tulang Bawang
Pesawaran
Pringsewu
Mesuji
Tulang Bawang Barat
Pesisir Barat
Kota Bandar Lampung
Kota Metro
Perempuan sebagai tenaga
Manager, Profesional,
Administrasi, Teknisi
(%)
Sumbangan
Perempuan dalam
Pendapatan Kerja
(%)
Indeks Pemberdayaan
Gender
2012
2013
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
127 127
2014
2014
Lampiran33 IDG
IDG Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
Provinsi/Kab/Kota
Keterlibatan
Perempuan di
Parlemen
(%)
Perempuan sebagai tenaga
Manager, Profesional,
Administrasi, Teknisi
(%)
Sumbangan
Perempuan dalam
Pendapatan Kerja
(%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
11,11
13,33
8,00
8,00
12,00
4,00
5,00
8,00
13,33
6,67
20,00
5,00
0,01
5,00
22,22
12,00
27,17
27,17
27,17
27,17
27,17
27,17
27,17
22,00
18,00
16,00
16,00
2,22
16,00
18,00
8,00
12,00
16,00
14,00
14,00
22,00
6,00
24,44
14,00
16,00
20,00
N/A
17,78
13,33
18,00
11,54
16,00
34,00
5,00
4,44
8,00
47,03
50,74
35,97
47,34
48,61
32,61
49,46
52,00
42,97
54,23
58,02
40,61
48,35
55,17
39,75
46,17
42,47
62,31
43,31
38,22
45,85
44,47
42,88
38,44
35,07
38,32
30,49
27,58
49,50
41,65
42,48
49,89
22,97
44,25
40,46
40,65
27,48
30,24
37,93
34,41
39,01
33,91
35,79
40,65
39,07
37,67
42,19
43,49
44,87
45,64
32,99
24,15
23,70
21,43
25,84
21,08
19,61
24,71
27,38
26,42
24,34
22,11
22,71
21,74
25,89
27,56
24,98
36,72
23,52
34,63
33,16
37,17
33,70
35,11
28,05
26,14
26,31
19,41
32,33
30,07
26,04
35,51
27,55
25,49
24,76
33,71
19,92
28,85
27,71
26,66
23,40
32,83
31,28
28,72
25,75
32,21
30,56
27,40
31,52
29,19
31,75
25,71
56,54
58,07
49,37
58,28
45,08
45,79
49,65
55,20
59,32
50,14
63,11
46,80
39,29
49,48
69,69
57,10
76,14
63,75
76,01
73,76
75,15
75,00
73,08
68,62
61,35
56,88
52,65
69,64
65,16
57,79
58,52
58,04
55,87
55,77
62,91
54,84
51,75
64,73
60,32
54,95
68,76
N/A
66,09
52,26
67,77
52,25
64,69
79,55
69,28
55,23
51,67
57,29
59,40
48,56
54,81
54,93
37,80
50,11
56,10
60,79
51,49
62,59
46,40
39,98
50,64
69,29
57,60
77,43
63,73
77,68
75,69
79,21
77,36
76,95
67,57
61,86
60,69
50,58
46,40
65,85
62,09
58,07
59,12
52,83
57,96
64,82
60,77
47,25
65,88
59,94
57,34
70,17
N/A
65,02
58,60
68,06
60,27
63,50
79,34
53,10
54,04
48,95
1900
1901
1902
1903
1904
1905
1906
1971
2100
2101
2102
2103
2104
2105
2171
2172
3100
3101
3171
3172
3173
3174
3175
3200
3201
3202
3203
3204
3205
3206
3207
3208
3209
3210
3211
3212
3213
3214
3215
3216
3217
3218
3271
3272
3273
3274
3275
3276
3277
3278
3279
KEP. BANGKA BELITUNG
Bangka
Belitung
Bangka Barat
Bangka Tengah
Bangka Selatan
Belitung Timur
Kota Pangkal Pinang
KEPULAUAN RIAU
Karimun
Kepulauan Riau
Natuna
Lingga
Kepulauan Anambas
Kota Batam
Kota Tanjung Pinang
DKI JAKARTA
Kep. Seribu
Kota Jakarta Selatan
Kota Jakarta Timur
Kota Jakarta Pusat
Kota Jakarta Barat
Kota Jakarta Utara
JAWA BARAT
Bogor
Sukabumi
Cianjur
Bandung
Garut
Tasikmalaya
Ciamis
Kuningan
Cirebon
Majalengka
Sumedang
Indramayu
Subang
Purwakarta
Karawang
Bekasi
Bandung Barat
Pangandaran
Kota Bogor
Kota Sukabumi
Kota Bandung
Kota Cirebon
Kota Bekasi
Kota Depok
Kota Cimahi
Kota Tasikmalaya
Kota Banjar
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
128 1282014
2014
Indeks Pemberdayaan
Gender
2012
2013
Lampiran
3 IDG 3Provinsi
dan Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
IDG Provinsi
dan Kabupaten/Kota
Kode
Provinsi/Kab/Kota
(1)
3300
3301
3302
3303
3304
3305
3306
3307
3308
3309
3310
3311
3312
3313
3314
3315
3316
3317
3318
3319
3320
3321
3322
3323
3324
3325
3326
3327
3328
3329
3371
3372
3373
3374
3375
3376
3400
3401
3402
3403
3404
3471
(2)
JAWA TENGAH
Cilacap
Banyumas
Purbalingga
Banjarnegara
Kebumen
Purworejo
Wonosobo
Magelang
Boyolali
Klaten
Sukoharjo
Wonogiri
Karanganyar
Sragen
Grobogan
Blora
Rembang
Pati
Kudus
Jepara
Demak
Semarang
Temanggung
Kendal
Batang
Pekalongan
Pemalang
Tegal
Brebes
Kota Magelang
Kota Surakarta
Kota Salatiga
Kota Semarang
Kota Pekalongan
Kota Tegal
D I YOGYAKARTA
Kulon Progo
Bantul
Gunung Kidul
Sleman
Kota Yogyakarta
Keterlibatan
Perempuan di
Parlemen
(%)
Perempuan sebagai tenaga
Manager, Profesional,
Administrasi, Teknisi
(%)
Sumbangan
Perempuan dalam
Pendapatan Kerja
(%)
Indeks Pemberdayaan
Gender
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
21.00
14.00
18.00
22.22
14.00
26.53
17.78
6.52
6.52
15.56
18.00
11.11
10.00
17.78
6.67
18.00
26.67
20.00
18.00
13.33
6.00
16.00
22.22
17.78
14.29
22.22
24.44
22.00
6.00
10.42
12.00
25.00
28.00
18.00
23.33
20.00
21.82
10.00
13.33
13.33
18.00
15.00
45.70
37.25
40.27
46.28
42.39
48.83
48.18
46.64
39.68
46.68
56.27
51.13
36.09
51.67
56.62
44.55
43.16
43.77
44.70
42.20
50.05
45.74
51.44
47.02
46.85
40.18
53.75
37.52
44.12
35.21
49.65
42.75
47.75
46.07
43.62
35.91
47.95
56.22
47.24
51.41
45.66
49.96
32.99
24.74
29.55
28.98
27.92
23.67
32.12
22.97
36.93
39.75
36.92
40.10
37.23
36.91
35.72
23.35
33.88
31.14
30.14
40.56
22.76
37.99
45.34
40.72
33.18
26.48
24.63
33.37
26.97
23.51
40.22
42.72
41.47
35.54
27.12
28.36
39.87
32.32
38.97
38.05
37.16
43.34
70.82*)
53.40
64.78*)
67.26*)
61.07*)
66.31*)
60.76*)
46.35*)
61.27*)
69.39
70.93*)
68.73*)
62.80*)
66.89*)
57.58
59.40*)
74.85*)
69.98*)
63.00*)
68.10
47.29*)
69.68*)
75.10*)
71.83
60.96*)
64.48*)
57.35
68.20*)
51.16
53.28*)
67.29*)
79.32*)
81.25*)
66.61*)
66.22*)
68.00*)
75.57
59.23
68.52
64.58
69.66
70.70
71.22
56.58
65.50
68.66
61.03
67.32
67.59
48.96
58.77
69.56
71.04
67.02
61.10
71.66
57.92
59.76
75.11
69.27
65.99
67.65
47.92
69.33
77.45
72.96
66.56
65.62
67.03
70.21
51.91
51.14
68.03
78.93
80.91
70.62
68.67
65.15
76.36
59.26
68.88
66.01
72.30
71.75
Keterangan:
*) Pada publikasi PMBG 2013, (di halaman 131, Indeks Pemberdayaan Gender/IDG tahun 2012 tertulis 70,66), sedangkan
pada publikasi PMBG 2014 direvisi menjadi 70,82. Hal ini disebabkan "keterlibatan perempuan di parlemen" yang semula
21,00 persen (sumber: IDI, Indeks Demokrasi Indonesia) direvisi menjadi 21,21 persen [sumber revisi: Sekwan DPRD Kab/
kota dan provinsi (Surat Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Provinsi
Jawa Tengah No. 070/688 Tanggal 29 April 2015)]. Demikian juga di 28 kab/kota di provinsi Jawa tengah direvisi nilai
IDGnya, sesuai tabel revisi pada halaman 137
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
129 129
2014
2014
Lampiran33 IDG
IDG Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
Provinsi/Kab/Kota
Keterlibatan
Perempuan di
Parlemen
(%)
Perempuan sebagai tenaga
Manager, Profesional,
Administrasi, Teknisi
(%)
Sumbangan
Perempuan dalam
Pendapatan Kerja
(%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
19,00
15,56
14,00
17,78
2,00
8,00
26,00
20,00
8,00
10,00
18,00
4,44
24,44
14,00
24,00
16,00
20,00
6,00
16,00
11,11
17,78
15,56
18,00
20,00
12,00
16,00
2,22
2,22
4,44
6,00
23,33
16,00
24,44
33,33
8,00
12,00
33,33
30,00
32,00
17,65
12,00
14,00
10,00
10,00
14,00
14,29
17,78
17,78
46,78
46,25
49,62
49,48
54,87
52,43
43,59
50,71
57,43
31,29
47,58
48,89
45,31
43,73
46,01
41,93
43,97
46,29
44,77
51,64
44,61
49,99
43,98
30,20
46,18
52,12
48,11
28,98
40,68
31,62
45,22
43,68
48,38
50,75
46,32
48,02
49,00
53,16
43,50
38,17
40,13
33,11
29,88
38,56
45,39
39,36
38,55
36,10
34,17
38,34
34,02
35,88
37,28
39,86
30,01
36,12
22,81
30,21
30,39
37,15
27,40
24,52
36,01
28,73
35,22
26,56
23,97
28,92
36,59
30,62
24,94
29,07
32,36
31,27
33,30
28,98
32,32
36,02
34,30
36,07
34,11
30,39
30,43
35,94
38,11
34,68
29,43
29,75
29,48
29,86
27,45
25,02
30,77
20,07
26,74
24,51
69,29
68,38
65,84
66,06
53,00
66,65
72,24
70,45
45,78
61,63
64,81
54,06
69,29
58,40
75,24
64,59
71,00
51,21
56,79
57,77
65,87
66,71
59,27
64,46
57,18
63,44
48,58
44,18
51,04
55,52
74,31
69,39
74,50
77,10
57,42
65,15
79,96
78,02
76,10
65,53
59,65
63,09
55,41
54,21
64,60
55,16
63,50
59,94
70,77
68,70
66,06
70,65
53,54
63,99
72,29
73,03
48,44
53,54
66,89
56,26
68,26
56,61
75,34
64,49
72,30
51,63
58,89
58,34
69,89
63,39
60,44
61,69
61,61
66,21
50,95
42,09
51,89
52,92
74,50
69,48
75,41
77,65
57,96
65,81
81,49
79,42
76,11
65,49
60,20
60,48
53,16
53,72
65,30
54,24
63,88
60,30
3500
3501
3502
3503
3504
3505
3506
3507
3508
3509
3510
3511
3512
3513
3514
3515
3516
3517
3518
3519
3520
3521
3522
3523
3524
3525
3526
3527
3528
3529
3571
3572
3573
3574
3575
3576
3577
3578
3579
3600
3601
3602
3603
3604
3671
3672
3673
3674
JAWA TIMUR
Pacitan
Ponorogo
Trenggalek
Tulungagung
Blitar
Kediri
Malang
Lumajang
Jember
Banyuwangi
Bondowoso
Situbondo
Probolinggo
Pasuruan
Sidoarjo
Mojokerto
Jombang
Nganjuk
Madiun
Magetan
Ngawi
Bojonegoro
Tuban
Lamongan
Gresik
Bangkalan
Sampang
Pamekasan
Sumenep
Kota Kediri
Kota Blitar
Kota Malang
Kota Probolinggo
Kota Pasuruan
Kota Mojokerto
Kota Madiun
Kota Surabaya
Kota Batu
BANTEN
Pandeglang
Lebak
Tangerang
Serang
Kota Tangerang
Kota Cilegon
Kota Serang
Kota Tangerang Selatan
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
130 1302014
2014
Indeks Pemberdayaan
Gender
2012
2013
Lampiran
3 IDG3Provinsi
dan Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
IDG Provinsi
dan Kabupaten/Kota
Kode
Provinsi/Kab/Kota
Keterlibatan
Perempuan di
Parlemen
(%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
9,09
20,00
5,00
2,50
7,50
12,00
13,33
5,00
8,89
4,44
10,91
4,44
8,89
8,00
2,50
10,00
2,50
4,00
4,00
8,57
8,00
7,27
0,01
13,33
11,43
15,00
10,00
20,00
4,00
8,00
6,67
6,67
10,00
10,00
10,00
16,00
0,01
0,01
6,67
0,01
3,33
0,01
N/A
3,33
41,79
40,23
40,77
47,22
35,73
45,09
38,41
41,11
37,33
42,52
40,96
41,40
31,76
37,08
58,10
39,10
48,86
49,51
26,98
39,26
40,97
44,88
34,40
49,65
37,90
46,48
44,86
39,57
47,60
46,43
52,41
53,13
48,03
57,90
34,48
37,09
43,80
53,72
35,19
58,53
29,12
52,96
56,65
41,80
35,58
38,45
34,62
35,92
35,77
43,90
35,94
41,25
38,17
40,70
30,70
31,33
33,56
42,62
36,23
32,87
25,48
19,05
25,71
32,19
36,55
41,23
32,45
41,12
33,73
27,28
36,86
36,61
41,17
44,83
42,71
34,57
52,85
44,82
45,12
34,65
38,55
41,34
46,57
48,08
33,73
34,48
48,09
36,31
58,49
68,93
54,43
54,76
57,72
67,81
64,22
56,75
58,14
56,28
57,90
50,50
48,65
59,19
57,69
62,50
44,79
40,23
39,49
57,60
58,19
59,55
47,81
66,51
61,49
55,96
64,21
67,98
54,80
60,45
59,15
53,92
64,00
63,46
61,24
65,11
48,60
51,91
61,37
51,70
46,04
39,42
N/A
55,37
61,50
72,10
55,44
55,24
58,43
69,34
65,60
60,06
60,97
59,66
58,54
51,35
53,04
58,51
54,09
60,60
45,28
41,43
39,48
57,99
58,25
59,81
45,26
67,00
60,23
59,37
61,04
68,57
55,39
60,66
59,81
54,22
64,16
63,78
60,36
63,97
48,59
52,01
58,97
51,76
44,54
42,05
N/A
55,35
5100
5101
5102
5103
5104
5105
5106
5107
5108
5171
5200
5201
5202
5203
5204
5205
5206
5207
5208
5271
5272
5300
5301
5302
5303
5304
5305
5306
5307
5308
5309
5310
5311
5312
5313
5314
5315
5316
5317
5318
5319
5320
5321
5371
BALI
Jembrana
Tabanan
Badung
Gianyar
Klungkung
Bangli
Karangasem
Buleleng
Kota Denpasar
NUSA TENGGARA BARAT
Lombok Barat
Lombok Tengah
Lombok Timur
Sumbawa
Dompu
Bima
Sumbawa Barat
Lombok Utara
Kota Mataram
Kota Bima
NUSA TENGGARA TIMUR
Sumba Barat
Sumba Timur
Kupang
Timor Tengah Selatan
Timor Tengah Utara
Belu
Alor
Lembata
Flores Timur
Sikka
Ende
Ngada
Manggarai
Rote Nda
Manggarai Barat
Sumba Barat Daya
Sumba Tengah
Nageko
Manggarai Timur
Sabu Raijua
Malaka
Kota Kupang
Perempuan sebagai tenaga
Manager, Profesional,
Administrasi, Teknisi
(%)
Sumbangan
Perempuan dalam
Pendapatan Kerja
(%)
Indeks Pemberdayaan
Gender
2012
2013
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
2014
2014131 131
Lampiran33 IDG
IDG Provinsi
dandan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
Provinsi
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
Provinsi/Kab/Kota
Keterlibatan
Perempuan di
Parlemen
(%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
7,27
11,11
10,34
5,71
4,44
14,29
5,00
11,43
6,67
8,00
0,01
0,01
4,44
13,33
8,00
15,56
16,67
14,29
14,29
24,00
24,00
25,00
5,00
16,00
20,00
28,00
35,00
10,00
10,00
16,00
12,73
13,33
22,86
20,00
6,67
16,00
10,00
23,33
10,00
20,00
2,86
8,00
28,89
12,00
20,00
12,00
4,00
2,22
13,33
12,00
16,00
N/A
22,22
6,67
24,00
40,60
43,67
42,57
35,21
36,46
21,62
45,19
39,29
35,47
32,84
31,47
39,05
39,42
44,80
47,57
43,86
39,39
39,53
41,81
51,56
34,14
42,49
40,83
44,72
46,71
49,61
69,75
43,79
48,25
45,85
44,04
53,01
32,83
48,98
47,07
41,75
45,62
45,85
60,48
50,79
28,17
48,62
43,87
36,68
43,14
32,00
50,19
48,36
36,39
44,84
44,92
18,44
46,39
40,62
41,97
34,16
35,18
35,44
36,61
34,30
32,70
25,84
32,45
39,88
38,31
34,12
30,72
33,78
33,27
26,99
33,02
22,69
25,11
27,85
37,94
42,36
18,37
25,42
25,66
28,60
21,80
56,23
40,96
28,46
31,22
34,69
27,75
25,81
32,24
40,55
46,97
25,19
50,01
28,79
27,45
30,05
34,60
37,41
30,06
21,41
21,81
23,91
22,74
16,43
16,18
23,92
24,21
24,10
29,49
16,71
59,34
61,48
60,97
57,42
55,00
59,20
50,00
61,78
60,58
60,00
45,73
44,43
54,80
64,95
54,19
70,35
60,92
60,27
58,94
76,95
78,91
59,58
50,45
62,32
64,71
66,51
81,58
66,16
59,15
63,35
68,40
64,46
66,24
71,13
57,41
75,39
54,60
76,30
56,23
65,89
48,92
58,86
78,30
61,31
61,84
54,51
53,70
46,04
48,56
50,34
63,98
N/A
68,94
55,60
59,06
58,78
62,21
62,02
55,90
53,56
55,54
50,26
60,94
59,19
57,64
44,75
45,10
54,06
65,05
54,63
68,61
60,75
61,34
61,90
77,43
76,18
63,32
51,76
64,71
69,48
68,44
78,29
65,70
59,90
67,51
65,60
61,77
66,97
71,49
61,62
71,60
55,24
78,81
55,87
67,54
46,63
59,45
79,69
61,07
63,12
52,85
49,15
45,86
50,52
50,48
61,74
N/A
67,83
56,79
59,47
6100
6101
6102
6103
6104
6105
6106
6107
6108
6109
6110
6111
6112
6171
6172
6200
6201
6202
6203
6204
6205
6206
6207
6208
6209
6210
6211
6212
6213
6271
6300
6301
6302
6303
6304
6305
6306
6307
6308
6309
6310
6311
6371
6372
6400
6401
6402
6403
6404
6405
6409
6411
6471
6472
6474
KALIMANTAN BARAT
Sambas
Bengkayang
Landak
Pontianak
Sanggau
Ketapang
Sintang
Kapuas Hulu
Sekadau
Melawai
Kayong Utara
Kubu Raya
Kota Pontianak
Kota Singkawang
KALIMANTAN TENGAH
Kotawaringin Barat
Kotawaringin Timur
Kapuas
Barito Selatan
Barito Utara
Sukamara
Lamandau
Seruyan
Katingan
Pulang Pisau
Gunung Mas
Barito Timur
Murung Raya
Kota Palangka Raya
KALIMANTAN SELATAN
Tanah Laut
Kota Baru
Banjar
Barito Kuala
Tapin
Hulu Sungai Selatan
Hulu Sungai Tengah
Hulu Sungai Utara
Tabalong
Tanah Bumbu
Balangan
Kota Banjarmasin
Kota Banjar Baru
KALIMANTAN TIMUR
Pasir
Kutai Barat
Kutai
Kutai Timur
Berau
Penajam Paser Utara
Mahakam Ulu
Kota Balikpapan
Kota Samarinda
Kota Bontang
Perempuan sebagai tenaga
Manager, Profesional,
Administrasi, Teknisi
(%)
Sumbangan
Perempuan dalam
Pendapatan Kerja
(%)
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
132 1322014
2014
Indeks Pemberdayaan
Gender
2012
2013
Lampiran
3 IDG3Provinsi
dan Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
IDG Provinsi
dan Kabupaten/Kota
Kode
Provinsi/Kab/Kota
Keterlibatan
Perempuan di
Parlemen
(%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
N/A
15,00
16,00
20,00
24,00
12,00
28,89
20,00
28,57
16,00
15,00
20,00
32,00
5,00
25,00
32,00
25,00
15,00
20,00
28,00
35,00
20,00
20,00
16,00
17,14
12,00
0,01
16,67
20,00
24,00
4,00
12,50
16,67
N/A
N/A
20,00
36,27
25,23
33,18
23,77
38,74
41,99
51,88
50,85
58,91
56,34
45,93
59,81
53,00
45,32
53,70
44,13
49,34
50,75
50,22
52,92
46,39
50,47
50,65
41,38
51,85
53,70
58,92
46,02
49,39
48,89
57,30
60,35
46,24
63,07
46,94
46,93
25,04
26,42
21,25
21,08
25,71
24,26
29,80
28,45
37,67
26,95
26,45
30,94
33,52
27,88
32,97
34,32
26,73
22,66
33,77
25,39
33,68
24,40
28,79
43,81
26,58
26,38
30,03
28,90
24,23
23,28
22,97
25,32
31,76
35,65
18,85
33,07
N/A
61,24
57,68
58,68
68,93
49,79
75,00
65,26
79,21
62,83
61,57
66,94
78,74
51,98
70,26
76,88
54,10
64,98
71,41
70,62
79,72
63,97
67,96
69,27
62,84
58,77
47,19
68,29
62,79
65,01
52,12
40,73
65,06
N/A
N/A
70,58
N/A
58,31
57,36
56,58
70,33
58,82
75,55
68,23
78,40
62,80
61,75
68,19
78,90
52,16
72,33
80,08
69,38
58,41
72,01
71,15
79,91
64,28
68,59
69,97
63,55
58,79
46,32
65,92
63,77
65,51
45,70
56,44
65,51
N/A
N/A
71,54
6500
6501
6502
6503
6504
6571
7100
7101
7102
7103
7104
7105
7106
7107
7108
7109
7110
7111
7171
7172
7173
7174
7200
7201
7202
7203
7204
7205
7206
7207
7208
7209
7210
7211
7212
7271
KALIMANTAN UTARA
Malinau
Bulungan
Tana Tidung
Nunukan
Tarakan
SULAWESI UTARA
Bolaang Mongondow
Minahasa
Kep.Sangihe Talaud
Kepulauan Talaud
Minahasa Selatan
Minahasa Utara
Bolaang Mongondow Utara
Minahasa Tenggara
Kep. Siau Tagulandang Biaro
Bolaang Mongondow Selatan
Bolaang Mongondow Timur
Manado
Kota Bitung
Kota Tomohon
Kota Kotamobago
SULAWESI TENGAH
Banggai Kepulauan
Banggai
Morowali
Poso
Donggala
Toli-Toli
Buol
Parigi Moutong
Tojo Una-Una
Sigi
Banggai Laut
Morowali Utara
Kodya Palu
Perempuan sebagai tenaga
Manager, Profesional,
Administrasi, Teknisi
(%)
Sumbangan
Perempuan dalam
Pendapatan Kerja
(%)
Indeks Pemberdayaan
Gender
2012
2013
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
133 133
2014
2014
Lampiran33 IDG
IDG Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
Provinsi/Kab/Kota
(1)
7300
7301
7302
7303
7304
7305
7306
7307
7308
7309
7310
7311
7312
7313
7314
7315
7316
7317
7318
7322
7325
7326
7371
7372
7373
7400
7401
7402
7403
7404
7405
7406
7407
7408
7409
7410
7411
7412
7471
7472
7500
7501
7502
7503
7504
7505
7571
7600
7601
7602
7603
7604
7605
7606
(2)
SULAWESI SELATAN
Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkajene Kepulauan
Barru
Bone
Soppeng
Wajo
Sidenreng Rappang
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tana Toraja
Luwu Utara
Luwu Timur
Toraja Utara
Kota Makasar
Kota Pare Pare
Kota Palopo
SULAWESI TENGGARA
Buton
Muna
Konawe/Kab Kendari
Kolaka
Konawe Selatan
Bombana
Wakatobi
Kolaka Utara
Buton Utara
Konawe Utara
Kolaka Timur
Konawe Kepulauan
Kota Kendari
Kota Bau-Bau
GORONTALO
Boalemo
Gorontalo
Pokuwato
Bone Bolango
Gorontalo Utara
Kota Gorontalo
SULAWESI BARAT
Majene
Polewali Mamasa
Mamasa
Mamuju
Mamuju Utara
Mamuju Tengah
Keterlibatan
Perempuan di
Parlemen
(%)
Perempuan sebagai tenaga
Manager, Profesional,
Administrasi, Teknisi
(%)
Indeks Pemberdayaan
Gender
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
16,00
12,00
10,00
28,00
14,29
20,00
28,89
13,33
14,29
11,43
20,00
15,56
13,33
17,14
6,90
11,43
10,00
11,43
13,33
2,86
3,33
13,33
12,00
16,00
20,00
13,33
20,00
10,00
13,33
14,29
10,00
12,00
8,00
4,00
5,00
15,00
N/A
N/A
33,33
12,00
17,78
8,00
15,00
24,00
8,00
12,00
20,00
11,11
24,00
15,00
8,00
14,71
12,50
N/A
52,73
55,84
59,93
52,93
58,25
57,53
48,60
58,69
49,89
53,11
53,97
64,85
57,65
57,23
55,98
58,21
57,57
59,04
32,07
49,12
56,54
49,57
49,25
45,61
55,07
45,44
45,54
45,27
52,54
42,12
37,98
46,83
48,39
57,76
48,58
51,62
N/A
23,30
41,58
53,44
56,63
57,46
62,50
54,15
63,87
62,40
49,81
52,22
51,79
54,24
48,52
52,32
45,54
62,31
30,22
31,10
33,31
34,08
29,35
27,50
31,42
31,50
25,62
31,56
23,80
30,56
31,09
25,22
28,91
34,13
35,06
36,13
37,80
18,35
21,47
32,96
33,98
29,67
34,10
34,12
31,39
34,76
34,70
23,57
28,93
25,17
37,29
26,44
35,05
38,12
27,20
78,42
35,23
28,95
24,64
27,20
25,15
36,14
28,13
25,23
29,51
36,03
37,63
36,29
25,42
27,18
19,48
21,83
63,88
70,56
60,81
74,50
55,32
62,65
74,71
56,40
61,10
56,66
63,12
60,59
60,51
59,67
47,95
62,10
61,77
59,92
65,88
39,77
43,61
62,72
66,10
63,70
69,84
65,86
60,11
59,66
64,50
55,32
57,55
55,19
56,39
49,14
55,27
66,36
N/A
N/A
79,11
55,38
62,08
50,20
57,38
72,05
51,58
51,71
69,23
64,25
68,04
67,16
47,72
61,14
51,46
N/A
64,42
59,61
58,55
75,69
60,76
63,84
75,10
59,99
58,85
59,86
60,63
60,64
60,63
59,44
52,97
61,91
61,40
63,05
62,58
40,04
43,53
63,18
64,68
63,85
70,35
64,49
67,55
59,72
64,89
57,97
56,42
55,80
57,66
48,95
56,57
67,30
N/A
N/A
79,88
58,77
60,89
52,68
56,75
74,89
52,23
54,79
66,82
64,47
76,18
67,34
53,37
61,74
52,64
N/A
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
134 1342014
2014
Sumbangan
Perempuan dalam
Pendapatan Kerja
(%)
Lampiran
3 IDG3Provinsi
dan Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
IDG Provinsi
dan Kabupaten/Kota
Kode
Provinsi/Kab/Kota
Keterlibatan
Perempuan di
Parlemen
(%)
Perempuan sebagai tenaga
Manager, Profesional,
Administrasi, Teknisi
(%)
Sumbangan
Perempuan dalam
Pendapatan Kerja
(%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
79.93
58.33
60.75
64.86
59.11
51.03
59.35
45.17
55.39
53.83
56.71
47.17
Indeks Pemberdayaan
Gender
2012
8100
8101
8102
8103
8104
8105
8106
8107
8108
8109
8171
8172
MALUKU
Maluku Tenggara Barat
Maluku Tenggara
Maluku Tengah
Buru
Kepulauan Aru
Seram Bagian Barat
Seram Bagian Timur
Maluku Barat Daya
Buru Selatan
Kota Ambon
Kota Tual
33.33
5.00
12.00
14.28
12.00
0.01
8.00
0.01
5.00
5.00
2.85
5.00
48.95
54.43
61.09
55.48
45.13
43.82
49.13
53.65
49.06
28.03
45.48
36.63
36.22
51.73
33.68
33.55
28.15
40.93
36.15
30.62
38.70
41.66
39.40
24.32
78.72
58.29
52.76
60.64
56.24
51.03
57.11
44.88
54.70
59.57
56.46
48.96
8200
8201
8202
8203
8204
8205
8206
8207
8208
8271
8272
9100
9101
9102
9103
9104
9105
9106
9107
9108
9109
9110
9111
9112
9171
MALUKU UTARA
Halmahera Barat
Halmahera Tengah
Kepulauan Sula
Halmahera Selatan
Halmahera Utara
Halmahera Timur
Pulau Morotai
Pulau Taliabu
Kota Ternate
Kota Tidore Kepulauan
PAPUA BARAT
Fak-Fak
Kaimana
Teluk Wondama
Teluk Bintuni
Manokwari
Sorong Selatan
Sorong
Raja Ampat
Tambrauw
Maybrat
Manokwari Selatan
Pegunungan Arfak
Kota Sorong
8.89
16.00
20.00
4.00
6.67
20.00
0.01
15.00
N/A
16.00
10.00
13.64
10.00
10.00
20.00
0.01
4.00
15.79
5.00
10.00
15.00
0.01
N/A
N/A
10.00
43.24
42.91
45.71
45.32
47.72
41.69
50.50
37.23
N/A
38.87
49.19
39.56
31.24
44.70
30.74
34.38
42.60
24.70
22.67
25.08
19.91
46.22
N/A
N/A
44.04
35.54
32.14
28.25
27.41
20.61
26.52
24.51
26.17
14.08
33.60
32.37
24.10
27.19
32.84
20.96
19.77
25.06
25.96
19.76
21.92
52.43
25.97
68.86
23.20
23.42
59,84
62.80
65.66
48.33
40.31
64.09
41.56
53.16
N/A
67.91
58.66
58.46
55.91
54.91
51.04
34.33
42.19
58.74
41.67
40.61
37.64
40.74
N/A
N/A
50.95
2013
*)
59.66
64.43
65.99
48.42
45.54
63.99
42.04
57.24
N/A
67.15
59.58
57.01
52.53
60.68
57.60
36.84
46.54
52.91
35.17
43.00
46.10
41.12
N/A
N/A
55.11
*) Pada publikasi PMBG 2013 (di halaman 138, Indeks Pemberdayaan Gender/IDG tahun 2012 tertulis
64,51), sedangkan pada publikasi PMBG 2014 direvisi menjadi 59,84. Hal ini disebabkan "keterlibatan
perempuan di parlemen" yang semula 13,33 persen (laki-laki 39 orang, perempuan 6 orang, sumber: BPS
kab/kota) direvisi menjadi 8,89 persen (laki-laki 41 orang, perempuan 4 orang, sumber: Bidang sosial, BPS
Provinsi Maluku Utara).
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Berbasis Gender
Pembangunan
Gender
2014
2014135 135
Lampiran33IDG
IDG Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota
2012-2013
Kode
Provinsi/Kab/Kota
Keterlibatan
Perempuan di
Parlemen
(%)
Perempuan sebagai tenaga
Manager, Profesional,
Administrasi, Teknisi
(%)
Sumbangan
Perempuan dalam
Pendapatan Kerja
(%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
7,14
20,00
10,00
8,00
8,00
0,01
4,00
3,33
20,83
12,00
0,01
10,00
5,00
5,71
15,00
16,67
5,00
10,00
10,00
30,00
10,00
20,00
16,00
5,00
5,00
10,53
5,00
0,01
0,01
20,69
18,04
34,19
33,65
29,87
38,50
31,67
45,20
45,19
48,02
10,07
18,93
34,46
35,13
13,53
22,94
6,46
3,29
31,13
43,08
23,83
28,92
20,13
30,64
30,64
30,64
25,03
20,22
17,72
39,35
8,50
45,81
44,82
35,57
36,48
54,93
30,82
32,35
34,24
28,49
47,33
40,30
20,37
31,61
39,22
34,39
46,70
50,62
54,21
38,11
31,87
33,41
30,20
58,97
45,32
51,82
46,10
44,82
33,95
62,02
47,60
63,31
32,73
35,17
57,76
69,93
48,48
58,73
53,99
49,29
49,16
49,77
67,29
53,04
44,89
54,17
37,38
50,26
62,13
40,27
56,73
60,62
58,38
66,73
59,98
68,99
63,63
52,79
43,40
48,86
39,78
49,96
20,43
71,45
70,07
57,22
69,26
58,39
58,21
56,42
50,88
49,47
55,98
56,45
46,10
44,98
60,20
38,25
49,93
44,49
42,99
56,36
63,02
53,90
69,64
51,49
69,52
64,40
53,16
49,52
49,28
40,20
50,40
24,47
74,02
70,46
9400
9401
9402
9403
9404
9408
9409
9410
9411
9412
9413
9414
9415
9416
9417
9418
9419
9420
9426
9427
9428
9429
9430
9431
9432
9433
9434
9435
9436
9471
0000
PAPUA
Merauke
Jayawijaya
Jayapura
Nabire
Yapen Waropen
Biak Namfor
Paniai
Puncak Jaya
Mimika
Boven Digoel
Mappi
Asmat
Yahukimo
Pegunungan Bintang
Tolikara
Sarmi
Keerom
Waropen
Supiori
Membramo Raya
Nduga
Lanny Jaya
Mamberamo Tengah
Yalimo
Puncak
Dogiyai
Intan Jaya
Deiyai
Kota Jayapura
INDONESIA
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
136 1362014
2014
Indeks Pemberdayaan
Gender
2012
2013
Lampiran
3 IDG3Provinsi
dan Kabupaten/Kota
2012-2013
Lampiran
IDG Provinsi
dan Kabupaten/Kota
Revisi Jumlah Anggota DPRD menurut Jenis Kelamin dan
Kabupaten/Kota Jawa Tengah Tahun 2012
Semula
No
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10 .
11 .
12 .
13 .
14 .
15 .
16 .
17 .
18 .
19 .
20 .
21 .
22 .
23 .
24 .
25 .
26 .
27 .
28 .
29 .
30 .
31 .
32 .
33 .
34 .
35 .
36 .
Kab/Kota
(2)
Kab. Cilacap
Kab. Banyumas
Kab. Purbalingga
Kab. Banjarnegara
Kab. Kebumen
Kab. Purworejo
Kab. Wonosobo
Kab. Magelang
Kab. Boyolali
Kab. Klaten
Kab. Sukoharjo
Kab. Wonogiri
Kab. Karanganyar
Kab. Sragen
Kab. Grobogan
Kab. Blora
Kab. Rembang
Kab. Pati
Kab. Kudus
Kab. Jepara
Kab. Demak
Kab. Semarang
Kab. Temanggung
Kab. Kendal
Kab. Batang
Kab. Pekalongan
Kab. Pemalang
Kab. Tegal
Kab. Brebes
Kota Magelang
Kota Surakarta
Kota Salatiga
Kota Semarang
Kota Pekalongan
Kota Tegal
DPRD Jawa Tengah
Revisi
Persentase
Persentase
Keterlibatan
Keterlibatan
Perempuan Jumlah
Perempuan Jumlah
Perempuan
Perempuan
di Parlemen
di Parlemen
(3)
(4)
(5)
5
50
10.00
6
50
12.00
7
45
15.56
6
50
12.00
12
50
24.00
4
45
8.89
2
45
4.44
3
50
6.00
7
45
15.56
6
50
12.00
5
45
11.11
3
50
6.00
8
45
17.78
3
45
6.67
5
50
10.00
10
45
22.22
4
45
8.89
6
50
12.00
6
45
13.33
4
50
8.00
5
50
10.00
7
45
15.56
8
45
17.78
8
50
16.00
7
45
15.56
6
45
13.33
9
50
18.00
3
50
6.00
4
50
8.00
2
25
8.00
9
40
22.50
5
25
20.00
5
50
10.00
4
30
13.33
7
30
23.33
21
100
21.00
(6)
7
10
10
7
13
5
3
4
Tetap
9
6
5
6
Tetap
9
12
10
8
Tetap
3
9
9
Tetap
6
9
Tetap
10
Tetap
6
3
10
8
7
6
7
21
(7)
50
50
45
50
50
45
45
50
(Tidak
50
45
50
45
(Tidak
50
44
45
50
(Tidak
50
50
45
(Tidak
49
45
(Tidak
50
(Tidak
50
25
40
25
50
30
29
99
(8)
14.00
20.00
22.22
14.00
26.00
11.11
6.67
8.00
Berubah)
18.00
13.33
10.00
13.33
Berubah)
18.00
27.27
22.22
16.00
Berubah)
6.00
18.00
20.00
Berubah)
12.24
20.00
Berubah)
20.00
Berubah)
12.00
12.00
25.00
32.00
14.00
20.00
24.14
21.21
Sumber revisi: Sekwan DPRD Kab/kota dan provinsi (Surat Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana, Provinsi Jawa Tengah No. 070/688 Tanggal 29 April 2015).
PembangunanManusia
Manusia Berbasis
Gender
Pembangunan
Berbasis
Gender
2014
2014137 137
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
138 2014
Catatan Teknis
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
139
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
140 2014
Ct
Catatan
Catatan Teknis
Teknis
♦
♦
Metode
MetodePenghitungan
PenghitunganIndeks
IndeksKomposit
Komposit
♦
♦
Diagram
DiagramPenghitungan
PenghitunganIndeks
IndeksKomposit
Komposit
Indeks
IndeksPembangunan
PembangunanManusia
Manusia(IPM)
(IPM)
Sebagai
Sebagaiukuran
ukurankualitas
kualitashidup,
hidup,IPM
IPMdibangun
dibangunmelalui
melalui
pendekatan
pendekatan
tiga
tiga
dimensi
dimensi dasar.
dasar. Dimensi
Dimensi tersebut
tersebut mencakup
mencakupumur
umurpanjang
panjangdan
dansehat;
sehat;
pengetahuan
pengetahuan dan
dankehidupan
kehidupanyang
yanglayak
layak(lihat
(lihatDiagram
Diagram1).1).Ketiga
Ketiga
dimensi
dimensi
tersebut
tersebutmemiliki
memilikipengertian
pengertiansangat
sangatluas
luasdan
dandalam,
dalam,karena
karena
terkait
terkait
banyak
banyak
faktor
faktordidalamnya.
didalamnya.Meski
Meskidemikian,
demikian,secara
secarasederhana
sederhanadapat
dapat
diterjemahkan
diterjemahkan
dalam
dalamindikator-indikator
indikator-indikatorsebagai
sebagaiberikut:
berikut:
Lamanya
Lamanyahidup/Angka
hidup/AngkaHarapan
HarapanHidup
Hidup
Dimensi
Dimensi umur
umur panjang
panjangdan
dansehat
sehatmencerminkan
mencerminkanaspek
aspekkesehatan,
kesehatan,
pada
pada cakupan
cakupan lebih
lebihluas
luasmerupakan
merupakanukuran
ukurankinerja
kinerjapembangunan
pembangunansektor
sektor
kesehatan.
kesehatan. Indikator
Indikator yang
yang digunakan
digunakan untuk
untukmendeteksi
mendeteksicapaian
capaiandari
dari
dimensi
dimensi umur
umur panjang
panjangdan
dansehat
sehatadalah
adalah angka
angkaumur
umurharapan
harapanhidup
hidup
(life
(life
expectancy).
expectancy). Angka
Angka umur
umur harapan
harapan hidup
hidup dapat
dapat dihitung
dihitung dengan
dengan
menggunakan
menggunakan life
life table.
table. Pada
Padapublikasi
publikasiiniiniangka
angkaumur
umurharapan
harapanhidup
hidup
dihitung
dihitung menggunakan
menggunakan pendekatan
pendekatantak
taklangsung
langsung(indirect).
(indirect). Jenis
Jenisdata
data
masukan
masukan yang
yang digunakan
digunakanuntuk
untukmenghitung
menghitungangka
angkaumur
umurharapan
harapanhidup
hidup
terdapat
masih
hidup
terdapat dua
dua(2)
(2)jenis,
jenis,yaitu
yaituanak
anaklahir
lahirhidup
hidup(ALH)
(ALH)dan
dananak
anak
masih
hidup
Pembangunan
Manusia
Berbasis
Gender
Pembangunan
Pembangunan
Manusia
Manusia
Berbasis
Berbasis
Gender
Gender
141 140140
20142014
2014
Catatan Teknis
(AMH).
Catatan Teknis
Paket program Mortpack dapat membantu menghitung angka
harapan hidup dengan input data ALH dan AMH. Metode yang dipilih
adalah metode Trussel dengan model West karena sesuai/cocok dengan
kondisi Indonesia.
Tingkat Pendidikan
Dimensi pengetahuan menggambarkan tingkat pendidikan yang
dicapai oleh penduduk dewasa; yakni penduduk berusia 15 tahun ke atas.
Untuk mengukur dimensi pengetahuan penduduk digunakan dua (2)
indikator, yaitu rata-rata lama sekolah (means years schooling) dan angka
melek huruf. Selanjutnya rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah
tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas di semua
jenjang pendidikan formal yang pernah dijalani. Sedangkan angka melek
huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat
membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya. Proses
penghitungannya, kedua indikator tersebut digabung setelah masingmasing diberikan bobot. Rata-rata lama sekolah diberi bobot sepertiga dan
angka melek huruf diberikan bobot dua pertiga.
Standar Hidup Layak
Dimensi ketiga dari ukuran kualitas hidup manusia adalah standar
hidup layak. Dalam cakupan lebih luas standar hidup layak menggambarkan
tingkat kesejahteraan yang dinikmati oleh penduduk sebagai dampak
semakin membaiknya ekonomi. UNDP untuk mengukur standar hidup layak
menggunakan GDP riil yang disesuaikan, sedangkan BPS dalam menghitung
standar hidup layak menggunakan rata-rata pengeluaran per kapita riil
yang disesuaikan dengan formula Atkinson.
C (I)
= C(i)
Jika C(i) < Z
= Z + 2(C(i)`-`Z)1/2
Jika Z < C(i) < 2Z
= Z + 2(Z)1/2 + 3(C(i)`-`2Z)1/3
Jika 2Z < C(i) < 3Z
dan seterusnya.
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
142 2014
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
141
Catatan Teknis
Catatan Teknis
Dimana
C(i)
= PPP dari nilai riil pengeluaran per kapita
Z
= Batas tingkat pengeluaran yang ditetapkan secara arbiter sebesar
Rp.549.500 per kapita per tahun atau Rp. 1.500 per kapita per hari
Sumber data yang digunakan untuk menghitung standar hidup layak
adalah hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).
Penyusunan Indeks
Sebelum penghitungan IPM, setiap komponen harus dihitung
indeksnya. Formula yang digunakan sebagai berikut:
indeks X ( i , j ) =
( X ( i , j ) − X ( i − min) )
( X ( i − maks ) − X ( i − min) )
X(i,j)
= Indeks komponen ke-i dari daerah j
X(i-min)
= Nilai minimum dari Xi
X(i-maks)
= Nilai maksimum dari Xi
Untuk menghitung indeks setiap komponen, batas nilai minimum dan
maksimum setiap komponen IPM ditentukan berdasarkan standar sebagai
berikut:
Table A. Nilai Maksimum dan Minimum dari Setiap Komponen
Komponen IPM
Max
Min
Keterangan
1. Angka Harapan Hidup
85
25
Standar UNDP
2. Angka Melek Huruf
100
0
Standar UNDP
3. Rata2 Lama Sekolah
4. Daya Beli
15
0
732,720a
300,000 (1996)
360,000b (1999,
2002)
Pengeluaran per Kapita
Riil disesuaikan
Keterangan:
a) Perkiraan maksimum pada akhir PJP II tahun 2018
b) Penyesuaian garis kemiskinan lama dengan garis kemiskinan baru
142
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
143
Catatan Teknis
Catatan Teknis
Nilai IPM dapat dihitung sebagai:
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
Indeks Pembangunan Gender (IPG) mengukur tingkat pencapaian
kemampuan dasar yang sama seperti IPM, yakni harapan hidup, tingkat
pendidikan, dan pendapatan dengan memperhitungkan ketimpangan
gender (lihat Diagram 2). IPG dapat digunakan untuk mengetahui
kesenjangan pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan.
Apabila nilai IPG sama dengan IPM, maka dapat dikatakan tidak terjadi
kesenjangan gender, tetapi sebaliknya IPG lebih rendah dari IPM makan
terjadi kesenjangan gender.
Catatan Teknis
Tabel B. Nilai Maksimum dan Minimum dari Setiap Komponen IPG
Maksimum
Minimum
Laki-Laki
Perempuan
Laki-Laki
Perempuan
Angka Harapan Hidup
82,5
87,5
22,5
27,5
Angka Melek Huruf
100
100
0
0
Rata-Rata Lama Sekolah
15
15
0
0
Konsumsi per Kapita
Keterangan : L = laki-laki
732.720
300.000 (1996)
360.000 (1999, 2002)
P = Perempuan
2.Pembangunan
Menghitung
nilai
Xede dari
tiap indeks
Manusia
Berbasis
Gender
144 2014
Xede = [Pf Xf (1-ε) + Pm Xm (1-ε)]
dimana Xf
: Pencapaian perempuan
Xm : Pencapaian laki-laki
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
143
Angka Melek Huruf
100
100
0
0
Rata-Rata Lama Sekolah
15
15
0
0
Konsumsi per Kapita
300.000 (1996)
732.720
360.000 (1999, 2002)
Catatan Teknis
Keterangan : L = laki-laki
2.
P = Perempuan
Menghitung nilai Xede dari tiap indeks
Xede = [Pf Xf (1-ε) + Pm Xm (1-ε)]
: Pencapaian perempuan
dimana Xf
Xm : Pencapaian laki-laki
Pf
: Proporsi penduduk perempuan
Pm : proporsi penduduk laki-laki
3.
Menghitung IPG dengan rumus
IPG = 1/3 (Xede(1) + Xede(2) + IInc-dis)
dimana Xede(1)
: Xede untuk harapan hidup
Xede(2)
: Xede untuk Pendidikan
IInc-dis
: Indeks distribusi pendapatan
Indeks pemberdayaan gender (IDG) memperlihatkan sejauh mana
peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik. Peran aktif
Catatan Teknis
perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik mencakup partisipasi
berpolitik, partisipasi ekonomi dan pengambilan keputusan serta
penguasaan sumber daya ekonomi yang disebut sebagai dimensi IDG.
Selanjutnya, dimensi IDG direpresentasikan oleh indikator-indikator seperti
144
terlihat
padaGender
Diagram 3.
Pembangunanyang
Manusia
Berbasis
2014
Dalam penghitungan IDG, terlebih dahulu dihitung EDEP yaitu indeks
untuk masing-masing komponen berdasarkan persentase yang ekuivalen
dengan distribusi yang merata (Equally Distributed Equivalent Persentage).
Penghitungan
sumbangan
pendapatan
untuk
IDG
sama
dengan
penghitungan untuk IPG sebagaimana diuraikan di atas. Selanjutnya,
masing-masing indeks komponen, yaitu nilai EDEP dibagi 50. Nilai 50
dianggap sebagai kontribusi ideal dari masing-masing kelompok gender
untuk semua komponen IDG. Untuk penghitungan masing-masing indeks
dapat dilakukan sebagai berikut.
Penyusunan Indeks
1.
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
Indeks keterwakilan di parlemen (Ipar)
EDEP(par) = {(Xf)(Yf)-1 + (Xm)(Ym)-1]-1
145
penghitungan untuk IPG sebagaimana diuraikan di atas. Selanjutnya,
Catatan Teknis
masing-masing indeks komponen, yaitu nilai EDEP dibagi 50. Nilai 50
dianggap sebagai kontribusi ideal dari masing-masing kelompok gender
untuk semua komponen IDG. Untuk penghitungan masing-masing indeks
untuk semua komponen IDG. Untuk penghitungan masing-masing indeks
dapat dilakukan sebagai berikut.
dapat
dilakukan
Catatan
Teknissebagai berikut.
Penyusunan Indeks
Penyusunan Indeks
1.
1.
Indeks keterwakilan di parlemen (Ipar)
Indeks keterwakilan di parlemen (Ipar)
EDEP(par) = {(Xf)(Yf)-1 + (Xm)(Ym)-1]-1
EDEP(par) = {(Xf)(Yf)-1 + (Xm)(Ym)-1]-1
I(par) = {EDEP(par)}/50
I(par) = {EDEP(par)}/50
dimana
dimana
Xf
= proporsi penduduk perempuan
Xf
= proporsi penduduk perempuan
Xm
= proporsi penduduk laki-laki
Xm
= proporsi penduduk laki-laki
Yf
= proporsi keterwakilan perempuan di parlemen
Yf
= proporsi keterwakilan perempuan di parlemen
Ym
= proporsi keterwakilan laki-laki di parlemen
Ym
= proporsi keterwakilan laki-laki di parlemen
2.
2.
Indeks pengambilan keputusan (IDM)
Indeks pengambilan keputusan (IDM)
EDEP(DM)={ (Xf)(Zf)-1 + (Xm)(Zm)-1]-1
EDEP(DM)={ (Xf)(Zf)-1 + (Xm)(Zm)-1]-1
I(DM) = {EDEP(DM)}/50
I(DM) = {EDEP(DM)}/50
dimana
dimana
Zf = proporsi perempuan sebagai tenaga profesional
Zf = proporsi perempuan sebagai tenaga profesional
Zm = proporsi laki-laki sebagai tenaga professional
Zm = proporsi laki-laki sebagai tenaga professional
3.
Indeks distribusi pendapatan (I inc-dis)
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
145
Sebagaimana disajikan pada penghitungan IPG di atas.
4.
Indeks pemberdayaan gender
IDG=1/3 (I(par) + I(DM) +Iinc-dis )
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
146 2014
145
Catatan Teknis
Catatan Teknis
Diagram Penghitungan Indeks Komposit
Diagram Penghitungan IPM
DIMENSI
INDIKAT
OR
INDEKS
Umur Panjang dan
Sehat
Pengetahuan
Kehidupan Layak
Angka Harapan
Hidup Pada Saat
Lahir
Angka Melek
Rata-Rata
Huruf (Lit)
Lama Sekolah
(MYS)
Pengeluaran Per Kapita
RA Yang Disesuaikan
(PPP)
Indeks Harapan
Hidup
Indeks Pendidikan
Indeks Pendapatan
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
(IPM)
Diagram Penghitungan IPG
DIMENSI
INDIKATOR
Umur panjang dan
sehat
Angka
Harapan
Hidup
Perempuan
Angka
Harapan
Hidup
Pengetahuan
AMH
MYS
Perempuan Perempuan
Kehidupan yang layak
AMH
MYS
Laki-Laki
Laki-Laki
Perkiraan
Perkiraan
Pendapatan Pendapatan
Perempuan Laki-Laki
Laki-Laki
INDEKS DIMENSI
Indeks
Harapan
Hidup
Perempuan
Indeks
Harapan
Hidup
Indeks Pendidikan
Perempuan
Indeks Pendidikan LakiIndeks
Indeks
laki
Pendapatan Pendapatan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
INDEKS SEBARAN
MERATA
Indeks Harapan Hidup
dengan sebaran merata
Indeks pendidikan dengan sebaran merata
Indeks Pendapatan dengan
sebaran merata
INDEKS PEMBANGUNAN GENDER
(IPG)
146
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
147
Catatan Teknis
Catatan Teknis
Diagram Penghitungan IDG
Partisipasi Ekonomi dan
Pengambilan Keputusan
Penguasaan Sumber Daya
Ekonomi
Proporsi Perempuan
dan Laki-laki di
Parlemen
Proporsi Perempuan dan Lakilaki yang bekerja sebagai
professional, teknisi, pimpinan
dan tenaga ketatalaksanaan
Perkiraan penghasilan
perempuan dan laki-laki
EDEP untuk
keterwakilan di
parlemen
EDEP untuk partisipasi dalam
pengambilan keputusan
EDEP untuk penghasilan
DIMENSI
Partisipasi Politik
INDIKATOR
PERSENTASE
EKUIVALEN
DENGAN
SEBARAN
MERATA (EDEP)
INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER
(IDG)
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
148 2014
Pembangunan Manusia Berbasis Gender
2014
147
Download