Laporan Kemajuan Pengabdian Kepada Masyarakat

advertisement
Laporan Kemajuan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahap II (70%)
Skim Pengabdian Kepada Masyarakat Internal
IPTEKS Tepat Guna bagi Masyarakat (ITGbM)
Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan Pengayaan Materi
Biologi dalam Mata Pelajaran IPA sesuai Kurikulum Nasional 2013 bagi
Guru IPA di Lingkungan SMP/Sederajat se-Kota Tasikmalaya
Oleh :
Vita Meylani, M.Sc.
Rinaldi Rizal Putra, S.Pd., M.Sc.
Ryan Ardiansyah, M.Pd.
(0027059001)
(0001048902)
(0008018901)
UNIVERSITAS SILIWANGI
2017
RINGKASAN
Proses pembelajaran selalu tidak terlepas dari sumber belajar seperti Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) yang tentunya didukung dengan isi materi
pembelajaran yang dapat mempermdah siswa memahami materi pembelajaran.
LKPD di tingkat sekolah menengah pertama biasanya disuplay oleh distributor
yang sudah ada, namun belakang isi materi dan tujuan pembelajaran yang dimuat
tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum sehingga guru harus pandai membuat
LKP versi masing-masing sekolah dengan isi materi yang cukup. Keadaan ini
mengharuskan guru memiliki keterampilan dalam membuat LKPD dan menguasai
materi pembelajaran. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan keterampilan
kepada guru-guru IPA di tingkat SMP se-Kota Tasikmalaya mengenai
pengembangan LKPD dan pengayaan materi pembelajaran terutama materi IPA.
Target dari pengabdian ini adalah guru memperoleh pengetahuan dan
keterampilan dalam penelusuran informasi/referensi terkini dan bersifat valid;
mendapatkan upgrade informasi dan konten Biologi sesuai dengan perkembangan
terkini dalam ilmu Biologi; mendapatkan keterampilan penelaahan konten Biologi
(kapita selekta) dan mampu memahami konsep-konsep Biologi sesuai dengan
kaidahnya; memiliki keterampilan dalam mengembangkan lembar kerja peserta
didik (LKPD) secara mandiri sesuai dengan kurikulum nasional 2013; dan mampu
melakukan penilaian terhadap siswa pada hasil belajarnya sesuai dengan yang
telah ditetapkan dalam kurikulum nasional 2013. Luaran yang akan dihasilkan
dari kegiatan ini antara lain : buku panduan/modul pengembangan lembar kerja
peserta didik (LKPD); Lembar kerja peserta didik (LKDP) yang dibuat secara
mandiri oleh guru sesuai standar kurikulum nasional; dan ormat penilaian peserta
didik sesuai kurikulum nasional.
Kata kunci: LKPD, Pengayaan materi, IPA, SMP Kota Tasikmalaya
iii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun laporan
kemajuan Pengabdian pada Masyarakat IPTEKS Tepat Guna bagi Masyarakat
(ITGbM) yang didanai melalui DIPA Universitas Siliwangi Tahun Anggaran
2017 yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan
Pengayaan Materi Biologi dalam Mata Pelajaran IPA sesuai Kurikulum Nasional
2013 bagi Guru IPA di Lingkungan SMP/Sederajat se-Kota Tasikmalaya”.
Pada kesempatan yang sangat baik ini, kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rektor Universitas Siliwangi Tasikmalaya;
2. Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Penjamin
Mutu Pendidikan (LPPM PMP) Universitas Siliwangi;
3. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi;
4. Kepala Sekolah SMPN 4 Kota Tasikmalaya dan Pengurus MGMP IPA
Tingkat SMP Kota Tasikmalaya yang telah bersedia menjadi mitra dalam
kegiatan ini; dan
5. Semua pihak yang telah ikut membatu kami dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kemajuan pendidikan dan
pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, serta untuk perbaikan kualitas
pendidik bidang IPA pada khususnya.
Tasikmalaya, 27 Juli 2017
Tim PPM ITGbM
Vita Meylani, M.Sc.
Rinaldi Rizal Putra, M.Sc.
Ryan Ardiansyah, M.Pd.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
RINGKASAN ..................................................................................................
PRAKATA .......................................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
DAFTAR TABEL ............................................................................................
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi....................................................................................
1.2. Permasalahan Mitra dan Solusi yang Ditawarkan ..............................
BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1. Solusi yang Ditawarkan ......................................................................
2.2. Target Luaran ......................................................................................
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1. Prioritas Mitra .....................................................................................
3.2. Metode Pelaksanaan............................................................................
3.3. Prosedur Kerja ....................................................................................
3.4. Pelaksanaan Kegiatan .........................................................................
3.5. Luaran yang Dihasilkan ......................................................................
BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
4.1. Kinerja LPPM-PMP Universitas Siliwangi ........................................
4.2. Kepakaran Pengusul............................................................................
BAB 5 HASIL YANG DICAPAI ....................................................................
BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ...........................................
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan .........................................................................................
7.2. Saran ...................................................................................................
REFERENSI ....................................................................................................
Lampiran 1 Draf Publikasi Hasil Pengabdian ..................................................
Lampiran 2 Produk LKPD Hasil Workshop ....................................................
Lampiran 3 Modul dan Handout Materi .........................................................
v
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
1
3
4
4
5
6
6
8
8
10
11
13
19
20
20
21
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Permasalahan guru IPA pada tingkat SMP/Sederajat di wilayah
Kota Tasikmalaya………………………………………………...
3
Tabel 2
Jadwal kegiatan yang dilaksanakan………………………………
8
Tabel 3
Kinerja LPPM dalam satu tahun terakhir........................................
10
Tabel 4
Jenis kepakaran tim pengusul.........................................................
12
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Skema penyuluhan dan pelatihan yang akan dilaksanakan……..
7
Gambar 2. Pelaksanaan kegiatan pelatihan pengembangan LKPD dan
pengayaan materi Biologi dalam mata pelajaran IPA…………..
14
Gambar 3
Sesi workshop pengembangan LKPD…………………………..
15
Gambar 4
Sesi workshop dan pemantauan tim pengembangan LKPD…….
16
Gambar 5
Sesi presentasi dari tiap-tiap kelompok mengenai LKPD yang
Gambar 6
telah dibuat……………………………………………………...
17
Contoh LKPD…………………………………………………..
17
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Draf publikasi ilmiah hasil pengabdian……………………...
Lampiran 2
Produk LKPD hasil workshop……………………………….
Lampiran 3
Modul dan Handout Materi
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi
Proses pembelajaran pada hakikatnya harus berkontribusi terhadap
pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik, seperti yang
tercantum pada Kurikulum 2013/Kurikulum Nasional. Pembetukan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan dapat tercapai apabila peserta didik mampu
mengembangkan
pengetahuan,
keampuan
berpikir,
dan
keterampilan
psikomotorik dengan pendekatan saintifik (Trianto, 2007). Dengan pendekatan
saintifik yang lebih menekankan pada pembentukan pengetahuan oleh peserta
didik itu sendiri, maka pembelajaran sains – dalam hal ini IPA – merupakan
sesuatu yang harus “dilakukan” oleh peserta didik, bukan sebagai sesuatu yang
dilakukan terhadap peserta didik.
Pembelajaran IPA Terpadu dalam Kurikulum 2013 disebutkan bahwa
pelajaran IPA diajarkan secara terpadu sebagai mata pelajaran integrative science,
dan bukan sebagai suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu, pelajaran IPA terpadu –
khususnya
di
tingkat
SMP/Sederajat
–
merupakan
pelajaran
yang
menggabungkan, memadukan, dan mengintegrasikan pembelajaran IPA dalam
satu kesatuan yang utuh, sehingga diharapkan materi-materi IPA yang terbagi
dalam beberapa bidang studi, yaitu Fisika, Kimia, dan Biologi dapat diajarkan
dalam satu bidang studi IPA. Dengan adanya IPA Terpadu ini, diharapkan dapat
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari (Balitbang, 2007).
Berdasarkan Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi,
bahwa kompetensi keterampilan untuk jenjang SMP/Sederajat (tingkat kelas VIIIX) yang harus dimiliki adalah mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
1
2
pandang/teori. Namun, seringkali tahapan untuk mencapai kompetensi tersebut
tidak terkonsep dengan baik atau tidak terfasilitasi, sehingga mengakibatkan
kompetensi yang dimiliki peserta didik tidak utuh dan komprehensif. Salah satu
sarana yang memiliki peranan penting bagi pencapaian kompetensi tersebut dan
sering kali terabaikan adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
Lembar Kerja Peserta Didik merupakan kumpulan dari lembaran yang
berisikan serangkaian kegiatan peserta didik yang memungkinkan peserta didik
melakukan aktivitas nyata dengan objek dan persoalan yang dipelajari. Dalam
pengertian lain dapat didefinisikan sebagai bahan ajar cetak berupa lembar-lembar
kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas
yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar
yang dicapai (Prastowo, 2011). Secara ideal, LKPD menjadi suatu sarana primer
bagi peserta didik dalam mempelajari suatu wacana/fenomena, dan dibuat sendiri
oleh guru, dan menyesuaikan dengan kondisi siswa, sarana prasana pembelajaran
di sekolah, dan luaran yang ingin dicapai. Beberapa kasus yang terjadi di
lapangan,
seringkali
LKPD
hanya
dijadikan
sebagai
bahan
suplemen
pembelajaran (pekerjaan rumah), LKPD tidak dibuat oleh guru yang
bersangkutan, LKPD tidak sesuai dengan standar kompetensi, dan LKPD tidak
mencerminkan langkah-langkah saintifik. Oleh karena itu, perlu kiranya guru
memperoleh upgrade pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan
lembar kerja peserta didik (LKPD) serta menambah informasi mengenai
perkembangan ilmu Biologi terkini, sehingga kompetensi pembelajaran yang
harus dimiliki peserta didik dapat tercapai.
Pelatihan pengembangan LKPD dan pengayaan materi Biologi dalam mata
pelajaran IPA mencakup pada pengayaan materi Biologi yang terdapat pada
pelajaran IPA tingkat SMP/Sederajat berkaitan dengan upgrade informasi terkini
dalam bidang Biologi, telaah konsep-konsep dalam Biologi, pelatihan
pengembangan LKPD sesuai kurikulum nasional tahun 2013, dan simulasi
penerapan LKPD secara langsung. Oleh karena itu, hasil yang diharapkan dari
pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi guru dalam
3
pengelolaan pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai
amanat dalam kurikulum.
1.2. Permasalahan Mitra dan Solusi yang Ditawarkan
Permasalahan mitra yang muncul serta solusi yang dapat ditawarkan
ditunjukkan pada Tabel 1 yang teridentifikasi ketika observasi dan wawancara,
sehingga muncul beberapa solusi yang ditawarkan.
Tabel 1. Permasalahan guru IPA pada tingkat SMP/Sederajat di wilayah Kota
Tasikmalaya dalam pembelajaran IPA dan solusi yang ditawarkan
Permasalahan
Guru masih kesulitan
dalam
memperoleh
informasi
terkait
perkembangan biologi
terkini
Konten materi Biologi
dalam mata pelajaran
IPA
belum
dapat
menyesuaikan dengan
perkembangan
ilmu
Biologi terkini
Akar masalah
Solusi yg ditawarkan
Memberikan pelatihan
Keterbatasan
akses dalam
penelusuran
untuk
memperoleh informasi/referensi
informasi dan referensi terkini dan bersifat
valid
Memberikan pengayaan
Keterbatasan referensi konten Biologi sesuai
yang dimiliki
dengan perkembangan
terkini
Konsep-konsep Biologi
yang tercatum dalam Kurangnya penelaahan
buku pegangan banyak konsep-konsep Biologi
yang bersifat meragukan yang bersifat valid
dan keliru
Guru masih kesulitan
dalam mengembangkan
LKPD,
sehingga
pengadaan LKPD hanya
mengandalkan
dari
penerbit tertentu
Guru masih kesulitan
dalam
membuat
penilaian hasil belajar
siswa sesuai dengan
kurikulum nasional
Kurangnya
keterampilan
guru
dalam mengembangkan
LKPD
Aspek
penilaian
terhadap siswa yang
harus dibuat terlalu
kompleks
Memberikan pengayaan
mengenai penelaahan
konten (kapita selekta)
dan
meluruskan
konsep-konsep
yang
masih keliru
Memberikan pelatihan
dalam mengembangkan
LKPD
sesuai
kurikulum
nasional,
sekaligus
simulasi
penerapannya di kelas
Simulasi
penilaian
sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan
dalam
kurikulum
nasional
BAB 2
TARGET DAN LUARAN
Target yang ditetapkan dalam Ipteks Tepat Guna bagi Masyarakat
(ITGbM) yang akan dilaksanakan ini antara lain:
2.1. Guru memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam penelusuran
informasi/referensi terkini dan bersifat valid;
2.2. Guru mendapatkan upgrade informasi dan konten Biologi sesuai dengan
perkembangan terkini dalam ilmu Biologi;
2.3. Guru mendapatkan keterampilan penelaahan konten Biologi (kapita selekta)
dan mampu memahami konsep-konsep Biologi sesuai dengan kaidahnya;
2.4. Guru memiliki keterampilan dalam mengembangkan lembar kerja peserta
didik (LKPD) secara mandiri sesuai dengan kurikulum nasional 2013; dan
2.5. Guru mampu melakukan penilaian terhadap siswa pada hasil belajarnya
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam kurikulum nasional 2013.
Luaran yang akan dihasilkan dari kegiatan ini antara lain:
2.1. Buku panduan/modul pengembangan lembar kerja peserta didik (LKPD);
2.2. Lembar kerja peserta didik (LKDP) yang dibuat secara mandiri oleh guru
sesuai standar kurikulum nasional;
2.3. Format penilaian peserta didik sesuai kurikulum nasional.
4
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1. Prioritas Mitra
Mitra
dalam
kegiatan
pengabdian
pada
masyarakat
yang
telah
dilaksanakan adalah MGMP IPA SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya dan MGMP
IPA SMP Negeri 10 Kota Tasikmalaya yang ditunjuk sebagai sekolah koordinator
dan tuan rumah MGMP IPA di tingkat SMP se-Kota Tasikmalaya. Prioritas
peserta yang telah diikutsertakan dalam kegiatan ini adalah guru-guru pengampu
mata pelajaran IPA pada jenjang SMP dengan jumlah peserta sebanyak 33 orang.
Mitra telah mengusulkan nama-nama peserta kegiatan dengan kriteria
yang sudah ditentukan. Jadwal pelaksanaan program pengabdian ini telah
dilaksanakan pada hari Sabtu sekaligus dengan jadwal rutin silaturahim dan
diskusi MGMP IPA SMP se-Kota Tasikmalaya. Masing-masing dari tim
pengabdian masyarakat Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Siliwangi
memberikan materi sesuai dengan keahlian dari narasumber. Materi yang
disampaikan antara lain: Teknik Penelusuran Informasi/Referensi yang Valid
Bersumber dari Internet, Pengayaan Konten Biologi Terkini, Penelaahan Materi
(Kapita Selekta) Biologi, Pengembangan LKPD sesuai Kurikulum Nasional, Uji
Coba Penerapan LKPD, dan Teknik Penilaian dalam Kurikulum Nasional.
Prioritas utama yang akan diperoleh mitra dari program pengabdian ini
adalah memiliki keterampilan dalam menelusuri sumber/referensi valid yang
berkaitan dengan Biologi dan pembelajarannya, menambah pengetahuan konten
Biologi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, memiliki daya analisis-kritis
terkait konsep-konsep Biologi, memiliki keterampilan dalam mengembangkan
LKPD sesuai kurikulum nasional, dan memiliki kemampuan melakukan penilaian
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam kurikulum nasional. Berbagai
keterampilan yang telah diperoleh guru nantinya dapat dikembangkan oleh guru
sesuai dengan karakteristik sekolah masing-masing, sehingga dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA yang semakin inovatif.
5
6
3.2. Metode Pelaksanaan
Untuk mencapai tujuan pengabdian pada masyarakat tentang Pelatihan
pengembangan LKPD dan pengayaan materi Biologi dalam mata pelajaran IPA,
metode yang digunakan adalah penyuluhan, brainstorming, dan demonstrasi.
Guru-guru IPA sebagai peserta telah diberikan penyuluhan antara lain mengenai
motivasi dalam mengembangkan kompetensi, sekilas mengenai kurikulum 2013,
teknik penelusuran informasi/referensi terkini dalam Biologi yang bersifat valid.
Permendikbud yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah Permendikbud
nomor 81a Tahun 2013 beserta lampirannya dan Permendikbud Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses. Para peserta pelatihan terlebih dahulu melakukan
sharing dan brainstorming tentang implementasi kurikulum 2013 dari sosialisasi
yang telah dilaksanakan. Sebelum menginjak pada pelatihan pengembangan
LKPD, terlebih dahulu dilakukan kegiatan pengayaan dan penelaahan materi
(kapita selekta) Biologi yang bertujuan untuk memperkaya materi Biologi pada
peserta dan meluruskan berbagai konsep-konsep Biologi yang selama ini dianggap
keliru. Kemudian, dilanjutkan dengan penyuluhan dan pelatihan mengenai
pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sekaligus penyusunan dan
penerapannya. Di dalam materi pengembangan LKPD, juga dibahas mengenai
teknik penilaian terhadap peserta didik sesuai amanat kurikulum 2013.
3.3. Prosedur Kerja
Skema penyuluhan dan pelatihan yang akan dilaksanakan disajikan dalam
Gambar 1 sebagai berikut:
Penyuluhan & motivasi untuk mengembangkan
kompetensi sebagai guru profesional
Penyegaran mengenai Permendikbud nomor
81a Tahun 2013
Sharing dan brainstorming implementasi
kurikulum 2013
Monitoring dan
Evaluasi
7
Penyuluhan mengenai teknik penelusuran
sumber/referensi
Pengayaan konten materi Biologi dan
penelaahannya terhadap konsep Biologi
Monitoring dan
Evaluasi
Pelatihan pengembangan LKPD sesuai
kurikulum 2013 beserta teknik penilaiannya
Simulasi penerapan LKPD yang telah dibuat
dan melakukan revisi
Monitoring dan
Evaluasi
Evaluasi terhadap seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan
Gambar 1. Skema penyuluhan dan pelatihan yang akan dilaksanakan
Prosedur kerja yang dilaksanakan adalah selama enam kali pertemuan
untuk seluruh kegiatan. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan untuk
melihat sejauh mana kompetensi yang harus dicapai oleh peserta dapat terealisasi
dengan maksimal. Apabila indikator pencapaian kompetensi sudah terealisasi,
maka akan dilakukan penguatan-penguatan terhadap konten penyuluhan yang
telah disampaikan. Sedangkan, apabila indikator pencapaian kompetensi belum
tercapai, maka akan dilakukan evaluasi terhadap prosedur/metode yang telah
dilakukan.
8
3.4. Pelaksana Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini telah dilaksanakan
pada hari Sabtu tanggal 22 Juli 2017 dengan rincian materi yang dituangkan
dalam Tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Jadwal kegiatan yang dilaksanakan
No.
Tema Materi
Penelusuran
1.
referensi
Judul Materi
Narasumber
Pelatihan dalam penelusuran
untuk informasi/referensi terkini dan Tim
bahan ajar
yang bersifat valid
Pengayaan konten IPA/Biologi
sesuai dengan perkembangan Tim
Kapita
2.
selekta
IPA/Biologi tingkat
SMP
terkini
Penelaahan
selekta)
konten
IPA/
Biologi
konfirmasi
IPA/Biologi
(kapita
dan
konsep-konsep Tim
yang
bersifat
ambigu
3.
Lembar
Kerja
Peserta
Didik
(LKPD)
Pelatihan
dan
pengembangan LKPD sesuai
kurikulum nasional, sekaligus
Penilaian
Tim
simulasi penerapannya di kelas
Simulasi
4.
workshop
dengan
penilaian
kriteria
ditetapkan
dalam
yang
sesuai
telah Ryan Ardiansyah,
kurikulum M.Pd.
nasional
3.5. Luaran yang Dihasilkan
Jenis luaran yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini sesuai
dengan yang tercantum pada BAB 2 antara lain buku panduan/modul
pengembangan lembar kerja peserta didik (LKPD); lembar kerja peserta didik
9
(LKDP) yang dibuat secara mandiri oleh guru sesuai standar kurikulum nasional;
dan format penilaian peserta didik sesuai kurikulum nasional.
BAB 4
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
4.1 Kinerja LPPM dan PPM
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) sebagai
bagian integral dari Universitas Siliwangi berkewajiban dalam menjalankan,
meningkatkan dan mengembangkan kualitas dharma perguruan tinggi bidang
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kualitas program penelitian dan
pengabdian pada masyarakat yang telah dicapai LPPM Universitas Siliwangi pada
satu tahun terakhir mengalami peningkatan dari segi kuantitas judul penelitian dan
pengabdian masyarakat. Dalam bidang pengembangan sumber daya peneliti dan
pengabdian pada masyarakat, LPPM Universitas Siliwangi telah mengelola 19
judul pengabdian pada masyarakat yang dibiayai Universitas Siliwangi. Ini berarti
bahwa pada tahun 2013, LPPM telah membina 57 pengabdian masyarakat jika
setiap judul pengabdian masyarakat melibatkan 3 orang pengusul pengabdian
masyarakat. Tabel 2 menunjukkan sebagian kinerja LPPM Universitas Siliwangi
dalam satu tahun terakhir.
Tabel 3. Kinerja LPPM dalam satu tahun terakhir
No.
1
2
3
4
5
6
Kinerja
Pembentukan desa binaan daerah pesisir pantai Desa
Batu Karas Kec. Cijulang Kab. Ciamis
Pemberdayaan masyarakat kelurahan Tamanjaya Kec.
Tamansari Kab. Tasikmalaya melalui Budidaya Jamur
Tiram putih
Pendampingan dan sosialisasi cara kerja yang aman dan
sehat para pekerja sector informasi bidang industry
mebel Kel. Kahuripan Kota Tasikmalaya
Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan budidaya
jamur merang di Desa Margaluyu Kec. Manonjaya,
Kab. Tasikmalaya
Mengembangkan semangat dan jiwa wirausaha para
pengrajin anyaman Desa Linggajaya Kec. Mangkubumi
Kota Tasikmalaya
Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran dengan
Memanfaatkan Sumber Daya Lingkungan bagi Guru
10
Sumber
dana
Unsil
Unsil
Unsil
Unsil
Unsil
Unsil
11
No.
7
Kinerja
IPA se-Kecamatan Cikatomas
Bakti sosial pengembangan agribisnis pada usaha
pembibitan sapi potong
Sumber
dana
Unsil
4.2 Kepakaran Pengusul
Pengusul memiliki kepakaran dalam bidang yang berkaitan dengan
pengabdian pada masyarakat yang diusulkan. Ketua pengusul mengampu mata
kuliah Mikrobiologi dan Kapita Selekta di Jurusan Pendidikan Biologi yang
banyak terkait dengan materi mengenai sistematika/klasifikasi makhluk hidup dan
telaah konten materi Biologi di jenjang pendidikan menengah. Sementara itu,
anggota pengusul 1 memiliki kepakaran dalam bidang genetika, botani, dan media
pembelajaran, sekaligus sebagai Kepala Laboratorium Jurusan Pendidikan
Biologi. Kemudian, anggota pengusul 2 memiliki kepakaran dalam bidang
pendidikan Biologi dan anatomi tumbuhan. Oleh karena itu, baik ketua maupun
anggota pengusul memiliki kepakaran dalam bidangnya masing-masing yang
saling melengkapi satu sama lain, sehingga pengabdian masyarakat yang
diusulkan sesuai dengan kepakaran pengusulnya.
Tim pelaksana secara teknis kegiatan ITGbM ini berasal dari Jurusan
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas
Siliwangi. Tabel 4 menunjukkan jenis kepakaran pengusul ITGbM sebagai
berikut:
12
Tabel 4. Jenis kepakaran tim pengusul
No
Nama pengusul
1.
Vita Meylani, M.Sc.
2.
Rinaldi Rizal P, M.Sc.
3.
Ryan
M.Pd.
Ardiansyah,
Kepakaran
Melakukan Pengabdian Melakukan
Pengabdian Pelatihan Pembuatan Media
Pembelajaran Dengan Memanfaatkan
Sumberdaya Lingkungan Bagi Guru IPA seKecamatan Cikatomas
Melakukan Penyuluhan dan Pelatihan
Identifikasi Zat Pewarna Sintetis pada
Makanan bagi Santri di Pesantren Ar-Risalah
Cijantung Ciamis dan Pesantren Miftahul
Anwar Sumelap Tasikmalaya
Melakukan Pengabdian mengenai
Pemanfaatan Alam dan Lingkungan Sekitar
sebagai Media Pengajaran Biologi untuk
Guru-guru di Sekolah Menengah Pertama
Kecamatan Cipatujah
Kapala Laboratorium Jurusan Pendidikan
Biologi Unsil periode 2016-2018
Melakukan Pengabdian pada Masyarakat
mengenai Budidaya Anggrek Alam
Dendrobium khas Gunung Kidul Yogyakarta
Melakukan Pengabdian mengenai Pemanfaatan
Alam dan Lingkungan Sekitar sebagai Media
Pengajaran Biologi untuk Guru-guru di Sekolah
Menengah Pertama Kecamatan Cipatujah
Melakukan Pengabdian Pelatihan Pembuatan
Media Pembelajaran Dengan Memanfaatkan
Sumberdaya Lingkungan Bagi Guru IPA seKecamatan Cikatomas
Melakukan kegiatan pengabdian Pelatihan
Penggunaan Alat dan Bahan Laboratorium bagi
Guru IPA di Lingkungan SMP/MTs seKecamatan Cikatomas.
Melakukan Pengembangan Bahan Ajar
Anatomi Tumbuhan Untuk Menunjang
Literasi Kuantitatif
BAB 5
HASIL YANG DICAPAI
Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan salah satu perangkat
pembelajaran yang vital untuk digunakan dalam proses pembelajaran di kelas.
LKPD pada dasarnya merupakan kumpulan dari lembaran yang berisikan
serangkaian kegiatan peserta didik yang memungkinkan peserta didik melakukan
aktivitas nyata dengan objek dan persoalan yang dipelajari. Secara ideal, LKPD
menjadi suatu sarana primer bagi peserta didik dalam mempelajari suatu
wacana/fenomena, dan dibuat sendiri oleh guru, dan menyesuaikan dengan
kondisi siswa, sarana prasarana pembelajaran di sekolah, dan luaran yang ingin
dicapai.
Sebelum kegiatan pengabdian ini dilaksanakan, para calon peserta yang
tergabung dalam MGMP IPA SMP Kota Tasikmalaya memberikan pendapatnya
mengenai LKPD yang sering digunakan di sekolahnya masing-masing. Dari 33
calon peserta yang akan diikutsertakan dalam kegiatan ini, 15 orang peserta atau
sekitar 45% dari total peserta masih menggunakan LKPD yang dibuat oleh
penerbit. Menurut para guru tersebut, penggunaan LKPD yang dibuat oleh
penerbit karena berbagai hal, seperti waktu yang tersedia bagi guru untuk
membuat LKPD, kemampuan guru untuk membuat LKPD secara mandiri, dan
kemampuan menurunkan materi pelajaran untuk dibuat LKPD. Hal inilah yang
dijadikan sebagai dasar tim melakukan kegiatan pengabdian ini, yaitu dengan
memberikan pelatihan pengembangan LKPD dan pengayaan materi Biologi dalam
mata pelajaran IPA bagi guru IPA tingkat SMP se-Kota Tasikmalaya.
Pada pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi dua tahap, antara lain:
1. Tahap pertama, melakukan pengayaan materi Biologi dalam mata pelajaran
IPA yang difokuskan pada kelas VII dan teknik pengembangan LKPD.
2. Tahap kedua, melakukan workshop pembuatan LKPD.
Pada tahap pertama, tim melakukan pengayaan materi Biologi secara pararel
dimulai dari materi klasifikasi makhluk hidup hingga perubahan iklim dan
dampaknya bagi ekosistem. Materi pertama disampaikan oleh ketua tim (Vita
13
14
Meylani, M.Sc.) mengenai klasifikasi makhluk hidup (Gambar 1a). Pengayaan
materi ini mencakup pembagian antara makhluk hidup dan benda tak hidup.
Dilanjutkan dengan materi klasifikasi (taksonomi) makhluk hidup yang saat ini
digunakan dalam konsep Biologi modern. Pada pembahasan klasifikasi
(taksonomi) makhluk hidup, masih banyak guru yang belum menggunakan
taksonomi baru, sehingga narasumber menitikberatkan pada penggunaan
klasifikasi makhluk hidup yang baru yang terdiri dari tiga domain (Archaea,
Bacteria, dan Eucaria) dengan tujuh kingdom (Animalia, Plantae, Bacteria,
Archaaea, Protista, Chromista, dan Fungi).
a
b
c
Gambar 2. Pelaksanaan kegiatan pelatihan pengembangan LKPD dan pengayaan
materi Biologi dalam mata pelajaran IPA. (a) Materi 1 (klasifikasi
makhluk hidup) disampaikan oleh ketua tim pengabdian, (b) Materi 2
(organisasi kehidupan) disampaikan oleh anggota 1, dan (c) Materi 3
(interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya) disampaikan oleh
anggota 2.
Kemudian, materi 2 disampaikan oleh anggota tim 1 (Rinaldi R. Putra,
M.Sc.) yang berkaitan dengan Organisasi Kehidupan (Gambar 1b). Pada materi
ini, pengayaan materi lebih menitikberatkan pada konsep hierarki kehidupan dan
konsep sel. Pada saat pembahasan materi ini, para peserta sebagian besar sudah
memahami konsep organisasi kehidupan dan konsep sel secara tepat.
15
Selanjutnya, materi 3 disampaikan oleh anggota tim 2 (Ryan Ardiansyah,
M.Pd.) yang berkaitan dengan Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
serta materi Pengembangan LKPD (Gambar 1c). Pada saat penyampaian materi
pengayaan, terdapat beberapa tanggapan dari beberapa peserta, di antaranya
mengenai klarifikasi konsep-konsep yang masih keliru dalam Interaksi makhluk
hidup dengan lingkungannya. Beberapa peserta masih berpendapat bahwa benda
tak hidup seperti sepeda motor, handphone, dan kacamata dapat dikategorikan
sebagai “abiotik”. Namun, konsep yang tepat untuk benda-benda tersebut adalah
benda tak hidup, bukan abiotik. Karena konsep abiotik sendiri adalah faktor-faktor
lingkungan yang dapat memengaruhi kehidupan biotik secara langsung maupun
tak langsung.
Setelah pengayaan materi Biologi selesai, kemudian dilanjutkan dengan
materi mengenai pengembangan LKPD. Materi ini disampaikan oleh anggota tim
2 (Gambar 1c) dengan pokok bahasan: Urgensi LKPD, kesalahan-kesalahan
dalam pengembangan LKPD, catatan penting dalam analisis LKPD, dan teknik
menurunkan materi pembelajaran menjadi LKPD. Selain diberikan penjelasan,
para peserta. Para peserta diberikan penjelasan mengenai pokok bahasan tersebut
dengan terlihat sangat antusias mengikuti sesi ini (Gambar 2). Selain karena
bahasan ini baru diterima oleh para peserta, juga karena para peserta sebagian
besarnya masih keliru dalam membuat LKPD.
Gambar 3. Sesi workshop pengembangan LKPD
16
Pada saat sesi workshop, tim pelaksana berbagi tugas untuk memantau
jalannya diskusi pada tiap-tiap kelompok. Diskusi yang terjadi pada tiap-tiap
kelompok terjadi begitu dinamis, dengan argumen-argumen dari para anggota
(Gambar 3). Materi yang akan dikembangkan menjadi LKPD di setiap kelompok
dibedakan berdasarkan kompetensi dasar.
a
b
Gambar 4. Sesi workshop dan pemantauan tim pengembangan LKPD. (a) dan (b)
Pemantauan tim pelaksana ke tiap-tiap kelompok
Secara umum, LKPD yang dibuat oleh masing-masing kelompok telah
memenuhi kriteria konten standar dalam LKPD, seperti adanya Kompetensi Dasar
yang harus dicapai oleh siswa, Indikator dan Tujuan Pembelajaran, Materi
Pengantar, dan lain sebagainya. Pada tahap ini, masing-masing kelompok harus
mempresentasikan hasil LKPD yang telah dibuatnya, sebagai bahan diskusi antarsesama kelompok maupun bahan masukan dari tim pendamping (Gambar 4).
Hasil LKPD yang telah dibuat oleh peserta dapat dilihat pada Gambar 5. Pada
kegiatan presentasi ini, terjadi tanya jawab yang menarik dari pada peserta terkait
tujuan pembelajaran dan langkah kerja pada LKPD yang sedang di bahas. Hal ini
menunjukkan bahwa para peserta sangat antusias mengikuti sesi ini.
17
a
b
c
Gambar 5. Sesi presentasi dari tiap-tiap kelompok mengenai LKPD yang telah
dibuat. (a) Presentasi dari perwakilan kelompok 1, (b) Presentasi dari
perwakilan kelompok 2, (c) Presentasi dari perwakilan kelompok 3.
Gambar 6. Contoh LKPD yang dibuat oleh salah satu kelompok peserta mengenai
fotosintesis
18
Hasil akhir dari kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan
bagi guru IPA tingkat SMP/se-derajat di kecamatan Tawang, Tasikmalaya, yang
dipusatkan di SMP Negeri 4 sebagai sekolah mitra tempat berlangsungnya
pengabdian menghasilkan beberapa produk berupa LKPD materi IPA kelas 7
yang disesuaikan dengan kurikulum nasional. Oleh karena itu, dengan kegiatan ini
diharapkan para guru secara konsisten dapat menerapkan hasil kegiatan
pengabdian ini sebagai ajang peningkatan profesionalitas dalam melaksanakan
pembelajaran, sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman dan
menyenangkan.
Hasil evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut adalah bahwa
pemahaman guru terkait materi yang harus sesuai dengan tuntutan kurikulum
nasional dan pengembangan LKPD yang sesuai dengan kurikulum nasional. Oleh
karena itu, seluruh kegiatan ini diharapkan para guru dapat terus mengembangkan
kmpetensinya dalam hal pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP. Kemudian hasil
LKPD yang telah dbuat oleh tiap-tiap kelompok harus terus dilatih sampai tahap
ujicoba awal dan output yang dihasilkan dari LKPD tersebut, guna menghasilkan
suatu LKD yang ideal.
BAB 6
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Kegiatan pengabdian pada masyarakat IPTEKS Tepat Guna bagi
Masyarakat (ITGbM) mengenai Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) dan Pengayaan Materi Biologi dalam Mata Pelajaran IPA sesuai
Kurikulum Nasional bagi Guru IPA di Lingkungan SMP Sederajat se-Kota
Tasikmalaya yang telah dilaksanakan tentu masih banyak yang harus diperbaiki
dan disempurnakan. Oleh karena itu, untuk rencana tahapan berikutnya kegiatan
yang akan dilaksanakan antara lain membuat laporan akhir kegiatan dan
mempublikasikan hasil pengabdian pada masyarakat di Jurnal Pengabdian pada
Masyarakat Universitas Siliwangi.
Selain itu, untuk menjaga konsistensi para peserta dalam mengaplikasikan
pengalaman yang telah didapat, tim pelaksana telah melakukan kerjasama secara
mandiri dengan pihak MGMP IPA SMP Kota Tasikmalaya. Agenda yang akan
direncanakan antara lain pengembangan bahan ajar, pengembangan perangkat
pembelajaran, dan pengembangan praktikum sekolah.
19
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan yang telah dilaksanakan
antara lain:
7.1.1. Terbentuknya kelompok guru IPA yang bekerja sama pada tingkat sekecamatan Tawang yang dapat dijadikan sebagai ajang pengembangan
LKPD lanjutan.
7.1.2. Penyegaran kembali terkait materi biologi SMP kelas 7 (kapita selekta) pada
guru IPA dalam memahami dan menerapkan materi perkuliahan yang
disesuaikan dengan kurikulum nasional dan teliti dalam menemukan
berbagai miskonsepi.
7.1.3. Tersedianya LKPD hasil buatan para guru untuk menunjang pembelajaran
pada kurikulum nasional.
7.1.4. Memfasilitasi guru IPA tingkat SMP/se-derajat kecamatan Tawang untuk
lebih meningkatkan kompetensinya sebagai seorang guru profesional.
7.2. Saran
Saran untuk kegiatan pengabdian berikutnya, diperlukan waktu yang
cukup untuk melakukan tahap ujicoba awal dan akhir terhadap suatu LKPD yang
akan dianalisis kesesuaiannya dengan kurikulum. Selain itu dapat juga diterapkan
diagram vee dalam proses pengembangan praktikumnya, sehingga LKPD yang
dibuat dapat disesuaikan dengan tuntutan kurikulum dan karakteristik peserta
didik.
20
REFERENSI
Anonim. 2017. Daftar Satuan Pendidikan (Sekolah) per Kec. Tawang. (
http://dapo.dikdasmen. kemdikbud.go.id/sp/3/026808) diakses tanggal 26
Juni 2017.
_______. 2015. Statistik Daerah Kecamatan Tawang 2017. Badan Pusat Statistik
Tasikmalaya.
Arsyad, A. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Setiawan, Doni., Setiawan, Arum., Kamal, Mustafa., Nofyan, Erwin., Aminasih,
Nita. 2013. Pelatihan Penggunaan Alat-alat Laboratorium untuk
Meningkatkan pemahaman praktikum IPA biologi bagi Guru SMP
dikecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Pengabdian
Sriwijaya, 80-87.
20
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) DAN PENGAYAAN
MATERI BIOLOGI DALAM MATA PELAJARAN IPA SESUAI KURIKULUM
NASIONAL BAGI GURU IPA DI LINGKUNGAN SMP / SEDERAJAT
SE-KOTA TASIKMALAYA
Vita Meylani1), Rinaldi Rizal Putra1,2), dan Ryan Ardiansyah1)
1
Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Siliwangi
Jalan Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya
Surel: [email protected]
2
Abstrak
Materi Biologi pada Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki
kompleksitas dan karakteristik yang khas. Materi biologi senantiasa berkembang seiring perkembangan
informasi dan teknologi, sehingga sudah seharusnya guru memberikan materi yang terbaharukan dengan
ditunjang oleh Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang sesuai dengan kurikulum yang sedang berjalan.
Permasalahan yang terjadi di lapangan adalah guru sering menggunakan materi langsung dari buku yang
terkadang materi di dalamnya tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum atau bahkan ditemukan miskonsepsi
serta kurangnya pemahaman guru dalam pengembangan LKPD yang ideal. Tujuan dilaksanakannya program
pengabdian pada masyarakat Ipteks Tepat Guna bagi Masyarakat (ITGbM) “Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) dan Pengayaan Materi Biologi dalam Mata Pelajaran IPA sesuai Kurikulum Nasional
bagi Guru IPA di Lingkungan SMP Kecamatan Tawang, Tasikmalaya” adalah untuk menambah informasi
terkait materi biologi yang terbaharukan dan peningkatan keterampilan dalam mengembangkan LKPD yang
ideal. Target yang ditetapkan dalam kegiatan ini yaitu guru-guru IPA SMP di wilayah kecamatan Tawang
diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan LKPD dan materi yang sesuai,
sehiingga mampu memberikan wawasan IPA yang lebih komprehensif pada peserta didik. Luaran yang
dihasilkan dari program ini adalah modul pengembangan LKPD, LKPD yang dibuat mandiri oleh guru dan
format penilaian peserta didik sesuai kurikulum nasional.
Kata Kunci : IPA, Kecamatan Tawang, LKPD, Pengayaan Materi, SMP,
Abstract
Biology in Natural Science (IPA) is one of the subjects that has a different complexity and characteristics.
Biology material always growing along with the development of information and technology, so that
teachers hould provide renewable material with supported by students worksheet (LKPD) according to the
current curriculum. Problems that occur in the fields is that teacher often used material from book and
sometimes the material in it is not accordance with curriculum or even found misconception and lack of
teachers understanding in the development to create an ideal student worksheet. The aim of ITGbm program
“development of LKPD and enrichment of biology material in Science Subjects In Accordance With National
Curriculum For Science Teachers In SMP In Tawang Subdistrict , Tasikmalaya” is to add information
related to renewable biology material and upgrade skills to developing an ideal LKPD. The targets in this
activity are teachers of science in SMP in Tawang subdistrict are expected to have knowledge and skills to
developing LKPD with materials in accordance to national curriculum, so teachers are able to provide a
more comprehensive insight on students. The output in this program are LKPD development module, LKPD
which is created independently by the teache and the format of assessment of students according to the
national curriculum
Keywords: Junior High School, Material Enrichment, Natural Science, Students Worksheet,
Tawang Subdistrict,.
I. PENDAHULUAN
Guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP/Sederajat biasanya berasal dari lulusan biologi,
meskipun ada lulusan dari fisika atau kimia. Namun,
tetap saja guru IPA di SMP dituntut untuk bisa
mengajar biologi, fisika dan kimia. Hal ini tentu
mengakibatkan beratnya tugas seorang guru IPA
SMP karena dituntut untuk mampu mengajar suatu
disiplin ilmu yang bukan bidang keahliannya.
Mata pelajaran IPA yang diberikan di SMP
memiliki kompleksitas tersendiri dalam hal
kedalaman materi dan praktikum. Materi yang
diberikan kepada peserta didik harus mampu
dipahami secara baik oleh peserta didik supaya
memberikan pemahaman komperhensif terhadap
materi yang telah diberikan (Setiawan et al., 2013)
dan tidak menimbulkan miskonsepsi. Beberapa
bahan ajar yang berasal dari penerbit pada umumnya
terlalu berat atau bahkan pengulangan materi ketika
Sekolah Dasar (SD), sehingga perlu adanya
penyelarasan materi yang harus disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik di SMP. Selain kesesuaian
materi, tentu harus ada kegiatan pendukung berupa
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang relevan
dengan materi yang sedang diajarkan dengan
kurikulum nasional. Namun, sayangnya beberapa
guru masih menggunaan LKPD yang berasal dari
penerbit
yang
langsung
diadopsi
dalam
pembelajaran tanpa ada penelaahan sebelumnya.
LKPD sangatlah penting dalam menunjang
pemahaman
suatu
materi
menjadi
lebih
komperhensif dan konkret sesuai dengan yang telah
dikemukakan oleh Edgar Dale dalam “kerucut
pengalaman” yang menyatakan bahwa pengalaman
langsung akan membuat pemahaman peserta didik
lebih konkret (Arsyad, 2010).
Permasalahan yang sering muncul adalah
ketidaksesuaian materi dan LKPD dengan tuntutan
pada Kompetensi Dasar (KD). Sehingga LKPD yang
dibuat terkesan seperti lembar tugas yang bisa
diselesaikan hanya dengan membaca literatur, tanpa
perlu melakukan kegiatan pengamatan langsung
suatu fenomena atau objek kajian IPA. Pembuatan
LKPD pada umumnya tidak mengacu kepada
tuntutan KD sehingga tidak menghasilkan output
yang sesuai dengan materi atau bahkan materi
pengantar pada praktikum mengalami miskonsepsi.
Pembelajaran IPA dilingkungan SMP/Se-derajat
se-kecamatan Tawang memiliki permasalahan yang
telah
disebutkan
sebelumnya,
antara lain
keterbatasan yang dimiliki oleh guru untuk mengkaji
dan menyelaraskan materi biologi IPA dengan
karakteristik siswa SMP dan mengembangkan
LKPD yang ideal. Berdasarkan uraian masalah
tersebut, menyebabkan keterampilan proses sains
peserta didik berkurang, sehingga berpengaruh
terhadap rendahnya pemahaman peserta didik pada
suatu materi. Oleh karena itu, diperlukan solusi untu
memecahkan
permasalah
tersebut,
dengan
memberikan keterampilan kepada guru IPA SMP/sederajat di kecamatan Tawang terutama dalam hal
kapita selekta biologi dan pengembangan LKPD
biologi yang ideal sehingga dapat meningkatkan
pemahaman peserta didik dan keterampilan guru
dalam melaksanakan kegiatan praktikum yang lebih
komprehensif dan relevan dengan kurikulum
nasional
II. BAHAN DAN METODE/METODOLOGI
Target peserta pada kegiatan ITGbM ini adalah
seluruh guru IPA pada tingkat SMP/se-derajat yang
ada di lingkungan kecamatan Tawang, Tasikmalaya.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari sabtu, 22 Juli
2017 dengan jumlah peserta sebanyak 29 orang guru
SMP IPA. Metode yang digunakan adalah
melakukan penyuluhan brainstorming dan pelatihan.
Para guru diberikan penyuluhan mengenai
pengayaan konten biologi terkini, penelahaan materi
(kapita selekta) biologi, pengembangan LKPD
sesuai kurikulum nasional, evaluasi terhadap produk
LKPD yang telah dibuat, teknik penilaian asesmen
dalam kurikulum nasional, dan sharing –
brainstorming
implementasi
pembelajaran
kurikulum nasional.
Waktu yang diperlukan untuk melakukan seluruh
rangkaian kegiatan ini adalah satu hari selama enam
jam. Rombongan pelatihan dibagi menjadi tiga
kelompok, masing-masing terdiri dari 6 – 7 guru
IPA SMP. Skema penyuluhan dan pelatihan yang
dilaksanakan disajikan dalam gambar 1.
gambar 1. Skema penyuluhan dan pelatihan
Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan
penyuluhan dan pelatihan antara lain adalah modul
pelatihan, buku BSE IPA kurikulum nasional dari
kemdikbud.go.id, dan LKPD dari berbagai penerbit
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kecamatan Tawang merupakan salah satu daerah
yang terletak di Tasikmalaya (gambar 2) yang
memiliki sumber daya manusia yang mumpuni
dalam berbagai hal. Hingga saat ini, jumlah sekolah
menengah pertama/sederajat yang berada di
kecamatan Tawang berjumlah 12 sekolah
(kemdikbud, 2017). Oleh karena itu, dalam rangka
berpartisipasi meningkatkan kualitas pendidikan di
sekolah pada kurikulum nasional, diperlukan suatu
upaya dari pihak perguruan tinggi agar kualitas
pendidikan tingkat sekolah menengah pertama di
kecamatan Tawang menjadi lebih baik dengan
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum
nasional. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan
di tingkat sekolah menengah adalah dengan
memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada guru
khususnya guru yang mengampu Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA).
kegiatan sampai akhir. Selain itu, interaksi dua arah
antara tim pengabdian dengan para guru maupun
antar guru terjadi secara kondusif dalam proses
diskusi dan Tanya jawab. Hal ini menunjukkan
bahwa guru IPA tingkat SMP/se-derajat di
kecamatan Tawang membutuhkan penyegaran dan
arahan terkait adanya kurikulum nasional yang
menuntut para guru untuk memahami materi sesuai
kompetensi dasar dan pembuatan LKPD yang
disesuaikan dengan kurikulum nasional.
Figure 1. Kegiatan penelahaan materi biologi (kapita selekta)
dan pengembangan LKPD
gambar 2. Peta Lokasi Mitra
Pelatihan peningkatakan kompetensi kepada guru
IPA memiliki berbagai macam aspek, antara lain
aspek peningkatan pemahaman karakteristik materi
dan peserta didik, dan aspek keterampilan
mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) serta teknik penilaiannya yang sesuai
dengan kurikulum yang sedang berjalan. Salah satu
aspek yang dijadikan sebagai dasar tim untuk
melakukan kegiatan pengabdian ini adalah untuk
meningkatkan
keterampilan
guru
dalam
mengembangkan, membuat, dan menerapkan LKPD
dengan disertai teknik penilaian dan materi yang
disesuaikan dengan tuntutan kurikulum, yaitu
dengan memberikan pelatihan pengembangan LKPD
dan kapita selekta biologi bagi guru IPA.
Kegiatan pertama dilakukan dengan penyuluhan
dan pelatihan untuk memahami di mana posisi
seorang guru yang sedang melakukan pembelajaran
terkait kurikulum nasional, yang dilanjjutkan dengan
penyuluhan pendalaman materi biologi (kapita
selekta) yang disesuaikan dengan tuntutan
kurikulum, (gambar 3). Hasil penyuluhan
menunjukkan antusiasme para guru terhadap
perkembangan terkini materi biologi SMP dan
beberapa temuan miskonsepsi yang ada pada
beberapa
buku
sumber
dan
banyaknya
ketidaksesuaian materi dengan tuntutan kurikulum
dan karakter peserta didik. Walau jumlah guru tidak
sebanyak yang direncanakan, akan tetapi tidak
mengurangi antusiasme dan semangat para guru
untuk hadir dan mengikuti seluruh rangkaian
Kegiatan kedua dilanjutkan dengan pengenalan
terkait karakteristik LKPD yang ideal dan sesuai
dengan kurikulum nasional yang diawali dengan
pemilihan LKPD dari penerbit, analisis awal LKPD,
dan pengembangan LKPD agar disesuaikan dengan
tuntutan kompetensi dasar pada kurikulum nasional
berbasis pendekatan saintifik (gambar 4). Pada tahap
pengembangan LKPD, para guru yang sudah
dikelompokkan ke dalam tiga kelompok masingmasing membuat sebuah LKPD yang disesuaikan
dengan kompetensi dasar pada materi IPA kelas 7
SMP yang telah dikocok secara acak. Para guru
diberikan waktu selama 2 jam untuk membuat
LKPD dengan cara berdiskusi dengan kelompoknya.
Kegiatan pembuatan LKPD ini dimonitor oleh
masing-masing tim pengabdian agar bisa mengontrol
jalannya kegiatan dengan lancer. Para guru terlihat
sibuk dengan tugasnya dalam membuat LKPD dan
sesekali melakukan diskusi dengan tim LKPD
sehingga terjalin komunikasi yang interaktif dan
kondusif.
Figure 2. Kegiatan pembuatan LKPD
Kemudian, diakhir kegiatan dilanjutkan dengan
presentasi hasil dari tiap-tiap kelompok yang akan
dikomunikasikan melalui proyektor dan kemudian
diberi feedback oleh tim pengabdian terkait LKPD
yang sedang dipresentasikan, sehingga kelompok
yang lain bisa sama-sama menganalisis hasil LKPD
yang telah dibuat kelompok tersebut. Pada kegiatan
presentasi ini, terjadi Tanya jawab yang menarik
dari para guru terkait tujuan pembelajaran dan
langkah kerja pada LKPD yang sedang dibahas. Hal
ini menunjukkan bahwa para guru sangat antusias
mengikuti sesi ini, selain karena sebagian besar
belum mengetahui karakteristik LKPD yang sesuai
dengan kurikulum nasional tapi juga karena ingin
terlibat langsung dalam pembuatan LKPD yang
ideal untuk menunjang proses pembelajaran. Hasil
dari kegiatan ini, para guru memiliki keterampilan
dalam membuat dan mengembangkan LKPD
berbasis kurikulum nasional. Gambar 5 merupakan
beberapa contoh LKPD yang dibuat oleh para guru
di tiap kelompok.
Figure 3. Contoh hasil LKPD yang dibuat oleh tiap kelompok
Hasil akhir dari kegaiatn pengabdian pada
masyarakat yang dilaksanakan bagi guru IPA tingkat
SMP/se-derajat di kecamatan Tawang, Tasikmalaya,
yang dipusatkan di SMP Negeri 10 sebagai sekolah
mitra
tempat
berlangsungnya
pengabdian
menghasilkan beberapa produk berupa LKPD materi
IPA kelas 7 yang disesuaikan dengan kurikulum
nasional. Oleh karena itu, dengan kegiatan ini
diharapkan para guru secara konsisten dapatg
menerapkan hasil kegiatan pengabdian ini sebagai
ajang
peningkatan
profesionalitas
dalam
melaksanakan pembelajaran, sehingga dapat
menciptakan suasana belajar yang nyaman dan
menyenangkan.
Hasil evaluasi dari kegiatan yang telah
dilaksanakan tersebut adalah bahwa pemahaman
guru terkait materi yang harus sesuai dengan
tuntutan kurikulum nasional dan pengembangan
LKPD yang sesuai dengan kurikulum nasional. Oleh
karena itu, seluruh kegiatan ini diharapkan para guru
dapat terus mengembangkan kmpetensinya dalam
hal pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP.
Kemudian hasil LKPD yang telah dbuat oleh tiaptiap kelompok harus terus dilatih sampai tahap
ujicoba awal dan output yang dihasilkan dari LKPD
tersebut, guna menghasilkan suatu LKD yang ideal.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
tim pengabdian pada masyarakat skim Ipteks Tepat
Guna bagi Masyarakat (ITGbM) melalui kegiatan
pelatihan mengembangkan bahan ajar dan
penelahaan materi IPA SMP kelas 7, diperoleh
simpulan antara lain :
1. Terbentuknya kelompok guru IPA yang
bekerja sama pada tingkat se-kecamatan
Tawang yang dapat dijadikan sebagai ajang
pengembangan LKPD lanjutan
2. Penyegaran kembali terkait materi biologi
SMP kelas 7 (kapita selekta) pada guru IPA
dalam memahami dan menerapkan materi
perkuliahan
yang
disesuaikan
dengan
kurikulum nasional dan teliti dalam
menemukan berbagai miskonsepi
3. Tersedianya LKPD hasil buatan para guru
untuk
menunjang
pembelajaran
pada
kurikulum nasional
4. Memfasilitasi guru IPA tingkat SMP/se-derajat
kecamatan Tawang untuk lebih meningkatkan
kompetensinya
sebagai
seorang
guru
profesional
saran untuk kegiatan pengabdian berikutnya,
diperlukan waktu yang cukup untuk melakukan
tahap ujicoba awal dan akhir terhadap suatu LKPD
yang akan dianalisis kesesuaiannya dengan
kurikulum. Selain itu dapat juga diterapkan diagram
vee dalam proses pengembangan praktikumnya,
sehingga LKPD yang dibuat dapat disesuaikan
dengan tuntutan kurikulum dan karakteristik peserta
didik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. Daftar Satuan Pendidikan (Sekolah) per
Kec. Tawang. ( http://dapo.dikdasmen.
kemdikbud.go.id/sp/3/026808) diakses
tanggal 26 Juni 2017.
_______. 2015. Statistik Daerah Kecamatan Tawang
2017. Badan Pusat Statistik Tasikmalaya
Arsyad, A. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Setiawan, Doni., Setiawan, Arum., Kamal, Mustafa.,
Nofyan, Erwin., Aminasih, Nita. 2013.
Pelatihan
Penggunaan
Alat-alat
Laboratorium
untuk
Meningkatkan
pemahaman praktikum IPA biologi bagi
Guru SMP dikecamatan Indralaya Utara,
Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Pengabdian
Sriwijaya, 80-87.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PERUBAHAN IKLIM
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/ Semester
: VII / 2
Waktu
: 2 JP
I. KOMPETENSI DASAR
3.9. Menganalisis perubahan iklim dan dampaknya bagi ekosistem
4.9. Membuat tulisan tentang gagasan adaptasi/ penanggulangan masalah perubahan iklim
II. TUJUAN
4.9.2.1. Melalui Studi literature peserta didik dapat menulis gagasan penanggulangan masalah
perubahan iklim
Materi Pengantar:
Pemanasan global sudah lama dan telah terjadi. Jika dilihat dari gejala-gejala yang ditimbulkan
ini dapat dilihat dari berbagai perubahan-perubahan yang tidak biasa.
Konsekuensi dari perubahan gas rumah kaca di atmosfer sulit diprediksi, tetapi beberapa
dampak yang telah nampak, yaitu sebagai berikut.
1) Temperatur bumi semakin tinggi, dibeberapa wilayah mungkin temperaturnya menjadi lebih
tinggi dan di wilayah lainnya mungkin tidak.
2) Tingginya temperatur Bumi menyebabkan lebih banyak penguapan dan curah hujan secara
keseluruhan, tetapi masing-masing wilayah akan bervariasi, beberapa menjadi basah dan
bagian lainnya kering.
3) Mencairnya es di daerah kutub yang menyebabkan kadar air laut meningkat. Begitu pula
dengan daratan pantai yang landai, akan mengalami peningkatan akibat penggenangan air.
4) Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu karang menyatakan bahwa
dalam kondisi terburuk, populasi karang akan hilang pada tahun 2100 karena meningkatnya
suhu dan pengasaman laut. Sebagaimana diketahui bahwa banyak spesies lain yang hidupnya
bergantung pada terumbu karang.
5) Kepunahan spesies yang semakin meluas. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam
“Nature”, peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies.
Sampai saat ini, hilangnya spesies semakin tersebar luas dan daftar spesies yang terancam
punah terus berkembang.
6) Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru, terdapat 90% kemungkinan
bahwa 3 miliar orang di seluruh dunia harus memilih antara pergi bersama keluarganya ke
tempat yang beriklim baik atau kelaparan akibat perubahan iklim dalam kurun 100 tahun.
7) Penipisan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu lapisan atmosfer yang berada di
dalam lapisan stratosfer, yaitu sekitar 1725 km di atas permukaan Bumi. Lapisan inilah yang
melindungi manusia dari bahaya radiasi sinar ultra violet (UV). Berdasarkan pengamatan satelit,
diketahui bahwa lapisan ozon secara berangsurangsur mengalami penipisan sejak pertengahan
tahun 1970.
Penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan ketika
bahan bakar fosil seperti minyak dan batubara yang dibakar untuk menghasilkan energi.
Besarnya penggunaan bahan bakar fosil untuk aktivitas kita akan menyumbangkan peningkatan
CO2 di udara. Kerusakan lapisan ozon adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas manusia
yang mengganggu keseimbangan ekosistem dan biosfer. Kondisi tingginya gas polutan di udara
menyebabkan terjadinya pemanasan global.
ALAT dan BAHAN
1.
2.
3.
4.
Laptop
Smartphone
Alat tulis
Kertas
LANGKAH KERJA
1. Bawalah smartphone, laptop
2. Carilah informasi melalui alat alat tersebut mengenai materi yang berhubungan dengan
perubahan iklim
3. Buatlah tulisan mengenai Penanggulangan Perubahan Iklim minimal 1 halaman folio
secara berkelompok
4. Presentasikan tulisan tersebut berurutan mulai kelompok 1
5. Pajanglah hasil tulisan tersebut di dinding kelas pada sterofom
PERTANYAAN
1. Sekarang ini populasi beruang kutub semakin berkurang.
Menurut kalian factor-faktor apa saja yang menyebabkan berkurangnya populasi
beruang kutub tersebut ?
2. Bagaimana pendapat mu tentang penggunaan Freon pada mesin pendingin (AC)
terhadap perubahan iklim ?
3. Menurut penndapat kalian bagaimana langlah langkah yang harus kita lakukan untuk
menanggulangi perubahan iklim
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
FOTOSINTESIS
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Waktu
Materi
:
:
:
:
:
Ilmu Pengetahuan Alam
VII / 1
3 jam pelajaran
Fotosintesis
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui percobaan di laboratorium, peserta didik mampu membuktikan
perubahan bentuk dari energi cahaya matahari menjadi energi kimia
B. Materi Pengantar
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida dan air
dengan bantuan sinar matahari dan klorofil.
Fotosintesis melibatkan banyak reaksi kimia yang yang komplek, reaksi kimia yang
terjadi pada proses fotosintesis ditulis sebagai berikut :
6CO2 + 6 H2O
C. Alat dan Bahan
a. Gelas kimia
b. pipet tetes
c. tripod
d. gunting
e. pembakar spirtus
f. kertas timah/keertas karbon
g. tabung reaksi
h. larutan yodium
i. cawan petri
j. alkohol 70%
C6H12O6 + 6O2
k. pinset
l. daun tumbuhan pacar air
D. Langkah Kerja
1.
Tutuplah sebagian daun tanaman pacar air dikedua sisinya dengan kertas
timah sehari sebelum percobaan
2.
Biarkan daun tersebut terkena cahaya matahari. Kertas timah menghalangi
cahaya matahari sehingga bagian itu merupakan bagian yang tidak terkena
cahaya matahari.
3.
Petiklah daun tersebut pada saat akan melalukan percobaan.
4.
Bukalah kertas timah yang menutup daun.
5.
Masukan daun tersebut ke dalam gelas kimia yang berisi air panas dan
tunngulah sampai daun layu.
6.
Masukkan daun yang telah layu ke dalam tabung reaksi dan berilah alkohol
70% secukupnya , lalu masukkan tabung reaksi itu ke dalam gelas kimia yang
berisi air.
7.
Panaskan air diatas tripod hingga mendidih. Gantilah alkohol 70% bila sudah
berwarna hijau (lakukanlah kerja ini sampai daun tidak berwarna hijau lagi)
8.
Angkatlah daun dengan pinset, kemudian letakkan diatas cawan petri.
Tetesilah daun tersebut dengan larutan yodium (lugol) dan amatilah perubahan
yang terjadi.
E. Tabel Pengamatan
Keadaan dari daun
Warna daun sebelum
Warna daun setelah
Daun ditutupi kertas timah
Daun tidak ditutupi kertas
timah
F. Pertanyaan
1. Setelah ditetesi lugol, warna apakah yang timbul pada bagian daun yang tidak
terkena cahaya matahari?
2. Warna apakah yang timbul pada bagian daun yang terkena cahaya matahari?
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil diskusi, tuliskan kesimpulanmu
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Selamat, kalian telah memahami konsep Fotosintesis. Selain itu, masih ada siklus
dalam fotosintesis yang perlu kalian pelajari selanjutnya!
Nama Kelompok
Nilai
Paraf
Guru
Download