Laporan Kemajuan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahap II (70%) Skim Pengabdian Kepada Masyarakat Internal IPTEKS Tepat Guna bagi Masyarakat (ITGbM) Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan Pengayaan Materi Biologi dalam Mata Pelajaran IPA sesuai Kurikulum Nasional 2013 bagi Guru IPA di Lingkungan SMP/Sederajat se-Kota Tasikmalaya Oleh : Vita Meylani, M.Sc. Rinaldi Rizal Putra, S.Pd., M.Sc. Ryan Ardiansyah, M.Pd. (0027059001) (0001048902) (0008018901) UNIVERSITAS SILIWANGI 2017 RINGKASAN Proses pembelajaran selalu tidak terlepas dari sumber belajar seperti Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang tentunya didukung dengan isi materi pembelajaran yang dapat mempermdah siswa memahami materi pembelajaran. LKPD di tingkat sekolah menengah pertama biasanya disuplay oleh distributor yang sudah ada, namun belakang isi materi dan tujuan pembelajaran yang dimuat tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum sehingga guru harus pandai membuat LKP versi masing-masing sekolah dengan isi materi yang cukup. Keadaan ini mengharuskan guru memiliki keterampilan dalam membuat LKPD dan menguasai materi pembelajaran. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada guru-guru IPA di tingkat SMP se-Kota Tasikmalaya mengenai pengembangan LKPD dan pengayaan materi pembelajaran terutama materi IPA. Target dari pengabdian ini adalah guru memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam penelusuran informasi/referensi terkini dan bersifat valid; mendapatkan upgrade informasi dan konten Biologi sesuai dengan perkembangan terkini dalam ilmu Biologi; mendapatkan keterampilan penelaahan konten Biologi (kapita selekta) dan mampu memahami konsep-konsep Biologi sesuai dengan kaidahnya; memiliki keterampilan dalam mengembangkan lembar kerja peserta didik (LKPD) secara mandiri sesuai dengan kurikulum nasional 2013; dan mampu melakukan penilaian terhadap siswa pada hasil belajarnya sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam kurikulum nasional 2013. Luaran yang akan dihasilkan dari kegiatan ini antara lain : buku panduan/modul pengembangan lembar kerja peserta didik (LKPD); Lembar kerja peserta didik (LKDP) yang dibuat secara mandiri oleh guru sesuai standar kurikulum nasional; dan ormat penilaian peserta didik sesuai kurikulum nasional. Kata kunci: LKPD, Pengayaan materi, IPA, SMP Kota Tasikmalaya iii PRAKATA Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun laporan kemajuan Pengabdian pada Masyarakat IPTEKS Tepat Guna bagi Masyarakat (ITGbM) yang didanai melalui DIPA Universitas Siliwangi Tahun Anggaran 2017 yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan Pengayaan Materi Biologi dalam Mata Pelajaran IPA sesuai Kurikulum Nasional 2013 bagi Guru IPA di Lingkungan SMP/Sederajat se-Kota Tasikmalaya”. Pada kesempatan yang sangat baik ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Rektor Universitas Siliwangi Tasikmalaya; 2. Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Penjamin Mutu Pendidikan (LPPM PMP) Universitas Siliwangi; 3. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi; 4. Kepala Sekolah SMPN 4 Kota Tasikmalaya dan Pengurus MGMP IPA Tingkat SMP Kota Tasikmalaya yang telah bersedia menjadi mitra dalam kegiatan ini; dan 5. Semua pihak yang telah ikut membatu kami dalam pelaksanaan kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kemajuan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, serta untuk perbaikan kualitas pendidik bidang IPA pada khususnya. Tasikmalaya, 27 Juli 2017 Tim PPM ITGbM Vita Meylani, M.Sc. Rinaldi Rizal Putra, M.Sc. Ryan Ardiansyah, M.Pd. iv DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL .................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... RINGKASAN .................................................................................................. PRAKATA ....................................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................................ DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi.................................................................................... 1.2. Permasalahan Mitra dan Solusi yang Ditawarkan .............................. BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN 2.1. Solusi yang Ditawarkan ...................................................................... 2.2. Target Luaran ...................................................................................... BAB 3 METODE PELAKSANAAN 3.1. Prioritas Mitra ..................................................................................... 3.2. Metode Pelaksanaan............................................................................ 3.3. Prosedur Kerja .................................................................................... 3.4. Pelaksanaan Kegiatan ......................................................................... 3.5. Luaran yang Dihasilkan ...................................................................... BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 4.1. Kinerja LPPM-PMP Universitas Siliwangi ........................................ 4.2. Kepakaran Pengusul............................................................................ BAB 5 HASIL YANG DICAPAI .................................................................... BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ........................................... BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan ......................................................................................... 7.2. Saran ................................................................................................... REFERENSI .................................................................................................... Lampiran 1 Draf Publikasi Hasil Pengabdian .................................................. Lampiran 2 Produk LKPD Hasil Workshop .................................................... Lampiran 3 Modul dan Handout Materi ......................................................... v i ii iii iv v vi vii viii 1 3 4 4 5 6 6 8 8 10 11 13 19 20 20 21 DAFTAR TABEL Tabel 1 Permasalahan guru IPA pada tingkat SMP/Sederajat di wilayah Kota Tasikmalaya………………………………………………... 3 Tabel 2 Jadwal kegiatan yang dilaksanakan……………………………… 8 Tabel 3 Kinerja LPPM dalam satu tahun terakhir........................................ 10 Tabel 4 Jenis kepakaran tim pengusul......................................................... 12 vi DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Skema penyuluhan dan pelatihan yang akan dilaksanakan…….. 7 Gambar 2. Pelaksanaan kegiatan pelatihan pengembangan LKPD dan pengayaan materi Biologi dalam mata pelajaran IPA………….. 14 Gambar 3 Sesi workshop pengembangan LKPD………………………….. 15 Gambar 4 Sesi workshop dan pemantauan tim pengembangan LKPD……. 16 Gambar 5 Sesi presentasi dari tiap-tiap kelompok mengenai LKPD yang Gambar 6 telah dibuat……………………………………………………... 17 Contoh LKPD………………………………………………….. 17 vii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Draf publikasi ilmiah hasil pengabdian……………………... Lampiran 2 Produk LKPD hasil workshop………………………………. Lampiran 3 Modul dan Handout Materi viii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi Proses pembelajaran pada hakikatnya harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik, seperti yang tercantum pada Kurikulum 2013/Kurikulum Nasional. Pembetukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dapat tercapai apabila peserta didik mampu mengembangkan pengetahuan, keampuan berpikir, dan keterampilan psikomotorik dengan pendekatan saintifik (Trianto, 2007). Dengan pendekatan saintifik yang lebih menekankan pada pembentukan pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri, maka pembelajaran sains – dalam hal ini IPA – merupakan sesuatu yang harus “dilakukan” oleh peserta didik, bukan sebagai sesuatu yang dilakukan terhadap peserta didik. Pembelajaran IPA Terpadu dalam Kurikulum 2013 disebutkan bahwa pelajaran IPA diajarkan secara terpadu sebagai mata pelajaran integrative science, dan bukan sebagai suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu, pelajaran IPA terpadu – khususnya di tingkat SMP/Sederajat – merupakan pelajaran yang menggabungkan, memadukan, dan mengintegrasikan pembelajaran IPA dalam satu kesatuan yang utuh, sehingga diharapkan materi-materi IPA yang terbagi dalam beberapa bidang studi, yaitu Fisika, Kimia, dan Biologi dapat diajarkan dalam satu bidang studi IPA. Dengan adanya IPA Terpadu ini, diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari (Balitbang, 2007). Berdasarkan Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi, bahwa kompetensi keterampilan untuk jenjang SMP/Sederajat (tingkat kelas VIIIX) yang harus dimiliki adalah mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut 1 2 pandang/teori. Namun, seringkali tahapan untuk mencapai kompetensi tersebut tidak terkonsep dengan baik atau tidak terfasilitasi, sehingga mengakibatkan kompetensi yang dimiliki peserta didik tidak utuh dan komprehensif. Salah satu sarana yang memiliki peranan penting bagi pencapaian kompetensi tersebut dan sering kali terabaikan adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Lembar Kerja Peserta Didik merupakan kumpulan dari lembaran yang berisikan serangkaian kegiatan peserta didik yang memungkinkan peserta didik melakukan aktivitas nyata dengan objek dan persoalan yang dipelajari. Dalam pengertian lain dapat didefinisikan sebagai bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang dicapai (Prastowo, 2011). Secara ideal, LKPD menjadi suatu sarana primer bagi peserta didik dalam mempelajari suatu wacana/fenomena, dan dibuat sendiri oleh guru, dan menyesuaikan dengan kondisi siswa, sarana prasana pembelajaran di sekolah, dan luaran yang ingin dicapai. Beberapa kasus yang terjadi di lapangan, seringkali LKPD hanya dijadikan sebagai bahan suplemen pembelajaran (pekerjaan rumah), LKPD tidak dibuat oleh guru yang bersangkutan, LKPD tidak sesuai dengan standar kompetensi, dan LKPD tidak mencerminkan langkah-langkah saintifik. Oleh karena itu, perlu kiranya guru memperoleh upgrade pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan lembar kerja peserta didik (LKPD) serta menambah informasi mengenai perkembangan ilmu Biologi terkini, sehingga kompetensi pembelajaran yang harus dimiliki peserta didik dapat tercapai. Pelatihan pengembangan LKPD dan pengayaan materi Biologi dalam mata pelajaran IPA mencakup pada pengayaan materi Biologi yang terdapat pada pelajaran IPA tingkat SMP/Sederajat berkaitan dengan upgrade informasi terkini dalam bidang Biologi, telaah konsep-konsep dalam Biologi, pelatihan pengembangan LKPD sesuai kurikulum nasional tahun 2013, dan simulasi penerapan LKPD secara langsung. Oleh karena itu, hasil yang diharapkan dari pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi guru dalam 3 pengelolaan pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai amanat dalam kurikulum. 1.2. Permasalahan Mitra dan Solusi yang Ditawarkan Permasalahan mitra yang muncul serta solusi yang dapat ditawarkan ditunjukkan pada Tabel 1 yang teridentifikasi ketika observasi dan wawancara, sehingga muncul beberapa solusi yang ditawarkan. Tabel 1. Permasalahan guru IPA pada tingkat SMP/Sederajat di wilayah Kota Tasikmalaya dalam pembelajaran IPA dan solusi yang ditawarkan Permasalahan Guru masih kesulitan dalam memperoleh informasi terkait perkembangan biologi terkini Konten materi Biologi dalam mata pelajaran IPA belum dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu Biologi terkini Akar masalah Solusi yg ditawarkan Memberikan pelatihan Keterbatasan akses dalam penelusuran untuk memperoleh informasi/referensi informasi dan referensi terkini dan bersifat valid Memberikan pengayaan Keterbatasan referensi konten Biologi sesuai yang dimiliki dengan perkembangan terkini Konsep-konsep Biologi yang tercatum dalam Kurangnya penelaahan buku pegangan banyak konsep-konsep Biologi yang bersifat meragukan yang bersifat valid dan keliru Guru masih kesulitan dalam mengembangkan LKPD, sehingga pengadaan LKPD hanya mengandalkan dari penerbit tertentu Guru masih kesulitan dalam membuat penilaian hasil belajar siswa sesuai dengan kurikulum nasional Kurangnya keterampilan guru dalam mengembangkan LKPD Aspek penilaian terhadap siswa yang harus dibuat terlalu kompleks Memberikan pengayaan mengenai penelaahan konten (kapita selekta) dan meluruskan konsep-konsep yang masih keliru Memberikan pelatihan dalam mengembangkan LKPD sesuai kurikulum nasional, sekaligus simulasi penerapannya di kelas Simulasi penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam kurikulum nasional BAB 2 TARGET DAN LUARAN Target yang ditetapkan dalam Ipteks Tepat Guna bagi Masyarakat (ITGbM) yang akan dilaksanakan ini antara lain: 2.1. Guru memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam penelusuran informasi/referensi terkini dan bersifat valid; 2.2. Guru mendapatkan upgrade informasi dan konten Biologi sesuai dengan perkembangan terkini dalam ilmu Biologi; 2.3. Guru mendapatkan keterampilan penelaahan konten Biologi (kapita selekta) dan mampu memahami konsep-konsep Biologi sesuai dengan kaidahnya; 2.4. Guru memiliki keterampilan dalam mengembangkan lembar kerja peserta didik (LKPD) secara mandiri sesuai dengan kurikulum nasional 2013; dan 2.5. Guru mampu melakukan penilaian terhadap siswa pada hasil belajarnya sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam kurikulum nasional 2013. Luaran yang akan dihasilkan dari kegiatan ini antara lain: 2.1. Buku panduan/modul pengembangan lembar kerja peserta didik (LKPD); 2.2. Lembar kerja peserta didik (LKDP) yang dibuat secara mandiri oleh guru sesuai standar kurikulum nasional; 2.3. Format penilaian peserta didik sesuai kurikulum nasional. 4 BAB 3 METODE PELAKSANAAN 3.1. Prioritas Mitra Mitra dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilaksanakan adalah MGMP IPA SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya dan MGMP IPA SMP Negeri 10 Kota Tasikmalaya yang ditunjuk sebagai sekolah koordinator dan tuan rumah MGMP IPA di tingkat SMP se-Kota Tasikmalaya. Prioritas peserta yang telah diikutsertakan dalam kegiatan ini adalah guru-guru pengampu mata pelajaran IPA pada jenjang SMP dengan jumlah peserta sebanyak 33 orang. Mitra telah mengusulkan nama-nama peserta kegiatan dengan kriteria yang sudah ditentukan. Jadwal pelaksanaan program pengabdian ini telah dilaksanakan pada hari Sabtu sekaligus dengan jadwal rutin silaturahim dan diskusi MGMP IPA SMP se-Kota Tasikmalaya. Masing-masing dari tim pengabdian masyarakat Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Siliwangi memberikan materi sesuai dengan keahlian dari narasumber. Materi yang disampaikan antara lain: Teknik Penelusuran Informasi/Referensi yang Valid Bersumber dari Internet, Pengayaan Konten Biologi Terkini, Penelaahan Materi (Kapita Selekta) Biologi, Pengembangan LKPD sesuai Kurikulum Nasional, Uji Coba Penerapan LKPD, dan Teknik Penilaian dalam Kurikulum Nasional. Prioritas utama yang akan diperoleh mitra dari program pengabdian ini adalah memiliki keterampilan dalam menelusuri sumber/referensi valid yang berkaitan dengan Biologi dan pembelajarannya, menambah pengetahuan konten Biologi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, memiliki daya analisis-kritis terkait konsep-konsep Biologi, memiliki keterampilan dalam mengembangkan LKPD sesuai kurikulum nasional, dan memiliki kemampuan melakukan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam kurikulum nasional. Berbagai keterampilan yang telah diperoleh guru nantinya dapat dikembangkan oleh guru sesuai dengan karakteristik sekolah masing-masing, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA yang semakin inovatif. 5 6 3.2. Metode Pelaksanaan Untuk mencapai tujuan pengabdian pada masyarakat tentang Pelatihan pengembangan LKPD dan pengayaan materi Biologi dalam mata pelajaran IPA, metode yang digunakan adalah penyuluhan, brainstorming, dan demonstrasi. Guru-guru IPA sebagai peserta telah diberikan penyuluhan antara lain mengenai motivasi dalam mengembangkan kompetensi, sekilas mengenai kurikulum 2013, teknik penelusuran informasi/referensi terkini dalam Biologi yang bersifat valid. Permendikbud yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah Permendikbud nomor 81a Tahun 2013 beserta lampirannya dan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses. Para peserta pelatihan terlebih dahulu melakukan sharing dan brainstorming tentang implementasi kurikulum 2013 dari sosialisasi yang telah dilaksanakan. Sebelum menginjak pada pelatihan pengembangan LKPD, terlebih dahulu dilakukan kegiatan pengayaan dan penelaahan materi (kapita selekta) Biologi yang bertujuan untuk memperkaya materi Biologi pada peserta dan meluruskan berbagai konsep-konsep Biologi yang selama ini dianggap keliru. Kemudian, dilanjutkan dengan penyuluhan dan pelatihan mengenai pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sekaligus penyusunan dan penerapannya. Di dalam materi pengembangan LKPD, juga dibahas mengenai teknik penilaian terhadap peserta didik sesuai amanat kurikulum 2013. 3.3. Prosedur Kerja Skema penyuluhan dan pelatihan yang akan dilaksanakan disajikan dalam Gambar 1 sebagai berikut: Penyuluhan & motivasi untuk mengembangkan kompetensi sebagai guru profesional Penyegaran mengenai Permendikbud nomor 81a Tahun 2013 Sharing dan brainstorming implementasi kurikulum 2013 Monitoring dan Evaluasi 7 Penyuluhan mengenai teknik penelusuran sumber/referensi Pengayaan konten materi Biologi dan penelaahannya terhadap konsep Biologi Monitoring dan Evaluasi Pelatihan pengembangan LKPD sesuai kurikulum 2013 beserta teknik penilaiannya Simulasi penerapan LKPD yang telah dibuat dan melakukan revisi Monitoring dan Evaluasi Evaluasi terhadap seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan Gambar 1. Skema penyuluhan dan pelatihan yang akan dilaksanakan Prosedur kerja yang dilaksanakan adalah selama enam kali pertemuan untuk seluruh kegiatan. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan untuk melihat sejauh mana kompetensi yang harus dicapai oleh peserta dapat terealisasi dengan maksimal. Apabila indikator pencapaian kompetensi sudah terealisasi, maka akan dilakukan penguatan-penguatan terhadap konten penyuluhan yang telah disampaikan. Sedangkan, apabila indikator pencapaian kompetensi belum tercapai, maka akan dilakukan evaluasi terhadap prosedur/metode yang telah dilakukan. 8 3.4. Pelaksana Kegiatan Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini telah dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 22 Juli 2017 dengan rincian materi yang dituangkan dalam Tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Jadwal kegiatan yang dilaksanakan No. Tema Materi Penelusuran 1. referensi Judul Materi Narasumber Pelatihan dalam penelusuran untuk informasi/referensi terkini dan Tim bahan ajar yang bersifat valid Pengayaan konten IPA/Biologi sesuai dengan perkembangan Tim Kapita 2. selekta IPA/Biologi tingkat SMP terkini Penelaahan selekta) konten IPA/ Biologi konfirmasi IPA/Biologi (kapita dan konsep-konsep Tim yang bersifat ambigu 3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pelatihan dan pengembangan LKPD sesuai kurikulum nasional, sekaligus Penilaian Tim simulasi penerapannya di kelas Simulasi 4. workshop dengan penilaian kriteria ditetapkan dalam yang sesuai telah Ryan Ardiansyah, kurikulum M.Pd. nasional 3.5. Luaran yang Dihasilkan Jenis luaran yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini sesuai dengan yang tercantum pada BAB 2 antara lain buku panduan/modul pengembangan lembar kerja peserta didik (LKPD); lembar kerja peserta didik 9 (LKDP) yang dibuat secara mandiri oleh guru sesuai standar kurikulum nasional; dan format penilaian peserta didik sesuai kurikulum nasional. BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 4.1 Kinerja LPPM dan PPM Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) sebagai bagian integral dari Universitas Siliwangi berkewajiban dalam menjalankan, meningkatkan dan mengembangkan kualitas dharma perguruan tinggi bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kualitas program penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang telah dicapai LPPM Universitas Siliwangi pada satu tahun terakhir mengalami peningkatan dari segi kuantitas judul penelitian dan pengabdian masyarakat. Dalam bidang pengembangan sumber daya peneliti dan pengabdian pada masyarakat, LPPM Universitas Siliwangi telah mengelola 19 judul pengabdian pada masyarakat yang dibiayai Universitas Siliwangi. Ini berarti bahwa pada tahun 2013, LPPM telah membina 57 pengabdian masyarakat jika setiap judul pengabdian masyarakat melibatkan 3 orang pengusul pengabdian masyarakat. Tabel 2 menunjukkan sebagian kinerja LPPM Universitas Siliwangi dalam satu tahun terakhir. Tabel 3. Kinerja LPPM dalam satu tahun terakhir No. 1 2 3 4 5 6 Kinerja Pembentukan desa binaan daerah pesisir pantai Desa Batu Karas Kec. Cijulang Kab. Ciamis Pemberdayaan masyarakat kelurahan Tamanjaya Kec. Tamansari Kab. Tasikmalaya melalui Budidaya Jamur Tiram putih Pendampingan dan sosialisasi cara kerja yang aman dan sehat para pekerja sector informasi bidang industry mebel Kel. Kahuripan Kota Tasikmalaya Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan budidaya jamur merang di Desa Margaluyu Kec. Manonjaya, Kab. Tasikmalaya Mengembangkan semangat dan jiwa wirausaha para pengrajin anyaman Desa Linggajaya Kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran dengan Memanfaatkan Sumber Daya Lingkungan bagi Guru 10 Sumber dana Unsil Unsil Unsil Unsil Unsil Unsil 11 No. 7 Kinerja IPA se-Kecamatan Cikatomas Bakti sosial pengembangan agribisnis pada usaha pembibitan sapi potong Sumber dana Unsil 4.2 Kepakaran Pengusul Pengusul memiliki kepakaran dalam bidang yang berkaitan dengan pengabdian pada masyarakat yang diusulkan. Ketua pengusul mengampu mata kuliah Mikrobiologi dan Kapita Selekta di Jurusan Pendidikan Biologi yang banyak terkait dengan materi mengenai sistematika/klasifikasi makhluk hidup dan telaah konten materi Biologi di jenjang pendidikan menengah. Sementara itu, anggota pengusul 1 memiliki kepakaran dalam bidang genetika, botani, dan media pembelajaran, sekaligus sebagai Kepala Laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi. Kemudian, anggota pengusul 2 memiliki kepakaran dalam bidang pendidikan Biologi dan anatomi tumbuhan. Oleh karena itu, baik ketua maupun anggota pengusul memiliki kepakaran dalam bidangnya masing-masing yang saling melengkapi satu sama lain, sehingga pengabdian masyarakat yang diusulkan sesuai dengan kepakaran pengusulnya. Tim pelaksana secara teknis kegiatan ITGbM ini berasal dari Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Siliwangi. Tabel 4 menunjukkan jenis kepakaran pengusul ITGbM sebagai berikut: 12 Tabel 4. Jenis kepakaran tim pengusul No Nama pengusul 1. Vita Meylani, M.Sc. 2. Rinaldi Rizal P, M.Sc. 3. Ryan M.Pd. Ardiansyah, Kepakaran Melakukan Pengabdian Melakukan Pengabdian Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Dengan Memanfaatkan Sumberdaya Lingkungan Bagi Guru IPA seKecamatan Cikatomas Melakukan Penyuluhan dan Pelatihan Identifikasi Zat Pewarna Sintetis pada Makanan bagi Santri di Pesantren Ar-Risalah Cijantung Ciamis dan Pesantren Miftahul Anwar Sumelap Tasikmalaya Melakukan Pengabdian mengenai Pemanfaatan Alam dan Lingkungan Sekitar sebagai Media Pengajaran Biologi untuk Guru-guru di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Cipatujah Kapala Laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi Unsil periode 2016-2018 Melakukan Pengabdian pada Masyarakat mengenai Budidaya Anggrek Alam Dendrobium khas Gunung Kidul Yogyakarta Melakukan Pengabdian mengenai Pemanfaatan Alam dan Lingkungan Sekitar sebagai Media Pengajaran Biologi untuk Guru-guru di Sekolah Menengah Pertama Kecamatan Cipatujah Melakukan Pengabdian Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Dengan Memanfaatkan Sumberdaya Lingkungan Bagi Guru IPA seKecamatan Cikatomas Melakukan kegiatan pengabdian Pelatihan Penggunaan Alat dan Bahan Laboratorium bagi Guru IPA di Lingkungan SMP/MTs seKecamatan Cikatomas. Melakukan Pengembangan Bahan Ajar Anatomi Tumbuhan Untuk Menunjang Literasi Kuantitatif BAB 5 HASIL YANG DICAPAI Lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang vital untuk digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. LKPD pada dasarnya merupakan kumpulan dari lembaran yang berisikan serangkaian kegiatan peserta didik yang memungkinkan peserta didik melakukan aktivitas nyata dengan objek dan persoalan yang dipelajari. Secara ideal, LKPD menjadi suatu sarana primer bagi peserta didik dalam mempelajari suatu wacana/fenomena, dan dibuat sendiri oleh guru, dan menyesuaikan dengan kondisi siswa, sarana prasarana pembelajaran di sekolah, dan luaran yang ingin dicapai. Sebelum kegiatan pengabdian ini dilaksanakan, para calon peserta yang tergabung dalam MGMP IPA SMP Kota Tasikmalaya memberikan pendapatnya mengenai LKPD yang sering digunakan di sekolahnya masing-masing. Dari 33 calon peserta yang akan diikutsertakan dalam kegiatan ini, 15 orang peserta atau sekitar 45% dari total peserta masih menggunakan LKPD yang dibuat oleh penerbit. Menurut para guru tersebut, penggunaan LKPD yang dibuat oleh penerbit karena berbagai hal, seperti waktu yang tersedia bagi guru untuk membuat LKPD, kemampuan guru untuk membuat LKPD secara mandiri, dan kemampuan menurunkan materi pelajaran untuk dibuat LKPD. Hal inilah yang dijadikan sebagai dasar tim melakukan kegiatan pengabdian ini, yaitu dengan memberikan pelatihan pengembangan LKPD dan pengayaan materi Biologi dalam mata pelajaran IPA bagi guru IPA tingkat SMP se-Kota Tasikmalaya. Pada pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi dua tahap, antara lain: 1. Tahap pertama, melakukan pengayaan materi Biologi dalam mata pelajaran IPA yang difokuskan pada kelas VII dan teknik pengembangan LKPD. 2. Tahap kedua, melakukan workshop pembuatan LKPD. Pada tahap pertama, tim melakukan pengayaan materi Biologi secara pararel dimulai dari materi klasifikasi makhluk hidup hingga perubahan iklim dan dampaknya bagi ekosistem. Materi pertama disampaikan oleh ketua tim (Vita 13 14 Meylani, M.Sc.) mengenai klasifikasi makhluk hidup (Gambar 1a). Pengayaan materi ini mencakup pembagian antara makhluk hidup dan benda tak hidup. Dilanjutkan dengan materi klasifikasi (taksonomi) makhluk hidup yang saat ini digunakan dalam konsep Biologi modern. Pada pembahasan klasifikasi (taksonomi) makhluk hidup, masih banyak guru yang belum menggunakan taksonomi baru, sehingga narasumber menitikberatkan pada penggunaan klasifikasi makhluk hidup yang baru yang terdiri dari tiga domain (Archaea, Bacteria, dan Eucaria) dengan tujuh kingdom (Animalia, Plantae, Bacteria, Archaaea, Protista, Chromista, dan Fungi). a b c Gambar 2. Pelaksanaan kegiatan pelatihan pengembangan LKPD dan pengayaan materi Biologi dalam mata pelajaran IPA. (a) Materi 1 (klasifikasi makhluk hidup) disampaikan oleh ketua tim pengabdian, (b) Materi 2 (organisasi kehidupan) disampaikan oleh anggota 1, dan (c) Materi 3 (interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya) disampaikan oleh anggota 2. Kemudian, materi 2 disampaikan oleh anggota tim 1 (Rinaldi R. Putra, M.Sc.) yang berkaitan dengan Organisasi Kehidupan (Gambar 1b). Pada materi ini, pengayaan materi lebih menitikberatkan pada konsep hierarki kehidupan dan konsep sel. Pada saat pembahasan materi ini, para peserta sebagian besar sudah memahami konsep organisasi kehidupan dan konsep sel secara tepat. 15 Selanjutnya, materi 3 disampaikan oleh anggota tim 2 (Ryan Ardiansyah, M.Pd.) yang berkaitan dengan Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya serta materi Pengembangan LKPD (Gambar 1c). Pada saat penyampaian materi pengayaan, terdapat beberapa tanggapan dari beberapa peserta, di antaranya mengenai klarifikasi konsep-konsep yang masih keliru dalam Interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Beberapa peserta masih berpendapat bahwa benda tak hidup seperti sepeda motor, handphone, dan kacamata dapat dikategorikan sebagai “abiotik”. Namun, konsep yang tepat untuk benda-benda tersebut adalah benda tak hidup, bukan abiotik. Karena konsep abiotik sendiri adalah faktor-faktor lingkungan yang dapat memengaruhi kehidupan biotik secara langsung maupun tak langsung. Setelah pengayaan materi Biologi selesai, kemudian dilanjutkan dengan materi mengenai pengembangan LKPD. Materi ini disampaikan oleh anggota tim 2 (Gambar 1c) dengan pokok bahasan: Urgensi LKPD, kesalahan-kesalahan dalam pengembangan LKPD, catatan penting dalam analisis LKPD, dan teknik menurunkan materi pembelajaran menjadi LKPD. Selain diberikan penjelasan, para peserta. Para peserta diberikan penjelasan mengenai pokok bahasan tersebut dengan terlihat sangat antusias mengikuti sesi ini (Gambar 2). Selain karena bahasan ini baru diterima oleh para peserta, juga karena para peserta sebagian besarnya masih keliru dalam membuat LKPD. Gambar 3. Sesi workshop pengembangan LKPD 16 Pada saat sesi workshop, tim pelaksana berbagi tugas untuk memantau jalannya diskusi pada tiap-tiap kelompok. Diskusi yang terjadi pada tiap-tiap kelompok terjadi begitu dinamis, dengan argumen-argumen dari para anggota (Gambar 3). Materi yang akan dikembangkan menjadi LKPD di setiap kelompok dibedakan berdasarkan kompetensi dasar. a b Gambar 4. Sesi workshop dan pemantauan tim pengembangan LKPD. (a) dan (b) Pemantauan tim pelaksana ke tiap-tiap kelompok Secara umum, LKPD yang dibuat oleh masing-masing kelompok telah memenuhi kriteria konten standar dalam LKPD, seperti adanya Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa, Indikator dan Tujuan Pembelajaran, Materi Pengantar, dan lain sebagainya. Pada tahap ini, masing-masing kelompok harus mempresentasikan hasil LKPD yang telah dibuatnya, sebagai bahan diskusi antarsesama kelompok maupun bahan masukan dari tim pendamping (Gambar 4). Hasil LKPD yang telah dibuat oleh peserta dapat dilihat pada Gambar 5. Pada kegiatan presentasi ini, terjadi tanya jawab yang menarik dari pada peserta terkait tujuan pembelajaran dan langkah kerja pada LKPD yang sedang di bahas. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta sangat antusias mengikuti sesi ini. 17 a b c Gambar 5. Sesi presentasi dari tiap-tiap kelompok mengenai LKPD yang telah dibuat. (a) Presentasi dari perwakilan kelompok 1, (b) Presentasi dari perwakilan kelompok 2, (c) Presentasi dari perwakilan kelompok 3. Gambar 6. Contoh LKPD yang dibuat oleh salah satu kelompok peserta mengenai fotosintesis 18 Hasil akhir dari kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan bagi guru IPA tingkat SMP/se-derajat di kecamatan Tawang, Tasikmalaya, yang dipusatkan di SMP Negeri 4 sebagai sekolah mitra tempat berlangsungnya pengabdian menghasilkan beberapa produk berupa LKPD materi IPA kelas 7 yang disesuaikan dengan kurikulum nasional. Oleh karena itu, dengan kegiatan ini diharapkan para guru secara konsisten dapat menerapkan hasil kegiatan pengabdian ini sebagai ajang peningkatan profesionalitas dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Hasil evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut adalah bahwa pemahaman guru terkait materi yang harus sesuai dengan tuntutan kurikulum nasional dan pengembangan LKPD yang sesuai dengan kurikulum nasional. Oleh karena itu, seluruh kegiatan ini diharapkan para guru dapat terus mengembangkan kmpetensinya dalam hal pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP. Kemudian hasil LKPD yang telah dbuat oleh tiap-tiap kelompok harus terus dilatih sampai tahap ujicoba awal dan output yang dihasilkan dari LKPD tersebut, guna menghasilkan suatu LKD yang ideal. BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA Kegiatan pengabdian pada masyarakat IPTEKS Tepat Guna bagi Masyarakat (ITGbM) mengenai Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan Pengayaan Materi Biologi dalam Mata Pelajaran IPA sesuai Kurikulum Nasional bagi Guru IPA di Lingkungan SMP Sederajat se-Kota Tasikmalaya yang telah dilaksanakan tentu masih banyak yang harus diperbaiki dan disempurnakan. Oleh karena itu, untuk rencana tahapan berikutnya kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain membuat laporan akhir kegiatan dan mempublikasikan hasil pengabdian pada masyarakat di Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Universitas Siliwangi. Selain itu, untuk menjaga konsistensi para peserta dalam mengaplikasikan pengalaman yang telah didapat, tim pelaksana telah melakukan kerjasama secara mandiri dengan pihak MGMP IPA SMP Kota Tasikmalaya. Agenda yang akan direncanakan antara lain pengembangan bahan ajar, pengembangan perangkat pembelajaran, dan pengembangan praktikum sekolah. 19 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain: 7.1.1. Terbentuknya kelompok guru IPA yang bekerja sama pada tingkat sekecamatan Tawang yang dapat dijadikan sebagai ajang pengembangan LKPD lanjutan. 7.1.2. Penyegaran kembali terkait materi biologi SMP kelas 7 (kapita selekta) pada guru IPA dalam memahami dan menerapkan materi perkuliahan yang disesuaikan dengan kurikulum nasional dan teliti dalam menemukan berbagai miskonsepi. 7.1.3. Tersedianya LKPD hasil buatan para guru untuk menunjang pembelajaran pada kurikulum nasional. 7.1.4. Memfasilitasi guru IPA tingkat SMP/se-derajat kecamatan Tawang untuk lebih meningkatkan kompetensinya sebagai seorang guru profesional. 7.2. Saran Saran untuk kegiatan pengabdian berikutnya, diperlukan waktu yang cukup untuk melakukan tahap ujicoba awal dan akhir terhadap suatu LKPD yang akan dianalisis kesesuaiannya dengan kurikulum. Selain itu dapat juga diterapkan diagram vee dalam proses pengembangan praktikumnya, sehingga LKPD yang dibuat dapat disesuaikan dengan tuntutan kurikulum dan karakteristik peserta didik. 20 REFERENSI Anonim. 2017. Daftar Satuan Pendidikan (Sekolah) per Kec. Tawang. ( http://dapo.dikdasmen. kemdikbud.go.id/sp/3/026808) diakses tanggal 26 Juni 2017. _______. 2015. Statistik Daerah Kecamatan Tawang 2017. Badan Pusat Statistik Tasikmalaya. Arsyad, A. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Setiawan, Doni., Setiawan, Arum., Kamal, Mustafa., Nofyan, Erwin., Aminasih, Nita. 2013. Pelatihan Penggunaan Alat-alat Laboratorium untuk Meningkatkan pemahaman praktikum IPA biologi bagi Guru SMP dikecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Pengabdian Sriwijaya, 80-87. 20 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) DAN PENGAYAAN MATERI BIOLOGI DALAM MATA PELAJARAN IPA SESUAI KURIKULUM NASIONAL BAGI GURU IPA DI LINGKUNGAN SMP / SEDERAJAT SE-KOTA TASIKMALAYA Vita Meylani1), Rinaldi Rizal Putra1,2), dan Ryan Ardiansyah1) 1 Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya Surel: [email protected] 2 Abstrak Materi Biologi pada Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki kompleksitas dan karakteristik yang khas. Materi biologi senantiasa berkembang seiring perkembangan informasi dan teknologi, sehingga sudah seharusnya guru memberikan materi yang terbaharukan dengan ditunjang oleh Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang sesuai dengan kurikulum yang sedang berjalan. Permasalahan yang terjadi di lapangan adalah guru sering menggunakan materi langsung dari buku yang terkadang materi di dalamnya tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum atau bahkan ditemukan miskonsepsi serta kurangnya pemahaman guru dalam pengembangan LKPD yang ideal. Tujuan dilaksanakannya program pengabdian pada masyarakat Ipteks Tepat Guna bagi Masyarakat (ITGbM) “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan Pengayaan Materi Biologi dalam Mata Pelajaran IPA sesuai Kurikulum Nasional bagi Guru IPA di Lingkungan SMP Kecamatan Tawang, Tasikmalaya” adalah untuk menambah informasi terkait materi biologi yang terbaharukan dan peningkatan keterampilan dalam mengembangkan LKPD yang ideal. Target yang ditetapkan dalam kegiatan ini yaitu guru-guru IPA SMP di wilayah kecamatan Tawang diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan LKPD dan materi yang sesuai, sehiingga mampu memberikan wawasan IPA yang lebih komprehensif pada peserta didik. Luaran yang dihasilkan dari program ini adalah modul pengembangan LKPD, LKPD yang dibuat mandiri oleh guru dan format penilaian peserta didik sesuai kurikulum nasional. Kata Kunci : IPA, Kecamatan Tawang, LKPD, Pengayaan Materi, SMP, Abstract Biology in Natural Science (IPA) is one of the subjects that has a different complexity and characteristics. Biology material always growing along with the development of information and technology, so that teachers hould provide renewable material with supported by students worksheet (LKPD) according to the current curriculum. Problems that occur in the fields is that teacher often used material from book and sometimes the material in it is not accordance with curriculum or even found misconception and lack of teachers understanding in the development to create an ideal student worksheet. The aim of ITGbm program “development of LKPD and enrichment of biology material in Science Subjects In Accordance With National Curriculum For Science Teachers In SMP In Tawang Subdistrict , Tasikmalaya” is to add information related to renewable biology material and upgrade skills to developing an ideal LKPD. The targets in this activity are teachers of science in SMP in Tawang subdistrict are expected to have knowledge and skills to developing LKPD with materials in accordance to national curriculum, so teachers are able to provide a more comprehensive insight on students. The output in this program are LKPD development module, LKPD which is created independently by the teache and the format of assessment of students according to the national curriculum Keywords: Junior High School, Material Enrichment, Natural Science, Students Worksheet, Tawang Subdistrict,. I. PENDAHULUAN Guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP/Sederajat biasanya berasal dari lulusan biologi, meskipun ada lulusan dari fisika atau kimia. Namun, tetap saja guru IPA di SMP dituntut untuk bisa mengajar biologi, fisika dan kimia. Hal ini tentu mengakibatkan beratnya tugas seorang guru IPA SMP karena dituntut untuk mampu mengajar suatu disiplin ilmu yang bukan bidang keahliannya. Mata pelajaran IPA yang diberikan di SMP memiliki kompleksitas tersendiri dalam hal kedalaman materi dan praktikum. Materi yang diberikan kepada peserta didik harus mampu dipahami secara baik oleh peserta didik supaya memberikan pemahaman komperhensif terhadap materi yang telah diberikan (Setiawan et al., 2013) dan tidak menimbulkan miskonsepsi. Beberapa bahan ajar yang berasal dari penerbit pada umumnya terlalu berat atau bahkan pengulangan materi ketika Sekolah Dasar (SD), sehingga perlu adanya penyelarasan materi yang harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik di SMP. Selain kesesuaian materi, tentu harus ada kegiatan pendukung berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang relevan dengan materi yang sedang diajarkan dengan kurikulum nasional. Namun, sayangnya beberapa guru masih menggunaan LKPD yang berasal dari penerbit yang langsung diadopsi dalam pembelajaran tanpa ada penelaahan sebelumnya. LKPD sangatlah penting dalam menunjang pemahaman suatu materi menjadi lebih komperhensif dan konkret sesuai dengan yang telah dikemukakan oleh Edgar Dale dalam “kerucut pengalaman” yang menyatakan bahwa pengalaman langsung akan membuat pemahaman peserta didik lebih konkret (Arsyad, 2010). Permasalahan yang sering muncul adalah ketidaksesuaian materi dan LKPD dengan tuntutan pada Kompetensi Dasar (KD). Sehingga LKPD yang dibuat terkesan seperti lembar tugas yang bisa diselesaikan hanya dengan membaca literatur, tanpa perlu melakukan kegiatan pengamatan langsung suatu fenomena atau objek kajian IPA. Pembuatan LKPD pada umumnya tidak mengacu kepada tuntutan KD sehingga tidak menghasilkan output yang sesuai dengan materi atau bahkan materi pengantar pada praktikum mengalami miskonsepsi. Pembelajaran IPA dilingkungan SMP/Se-derajat se-kecamatan Tawang memiliki permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya, antara lain keterbatasan yang dimiliki oleh guru untuk mengkaji dan menyelaraskan materi biologi IPA dengan karakteristik siswa SMP dan mengembangkan LKPD yang ideal. Berdasarkan uraian masalah tersebut, menyebabkan keterampilan proses sains peserta didik berkurang, sehingga berpengaruh terhadap rendahnya pemahaman peserta didik pada suatu materi. Oleh karena itu, diperlukan solusi untu memecahkan permasalah tersebut, dengan memberikan keterampilan kepada guru IPA SMP/sederajat di kecamatan Tawang terutama dalam hal kapita selekta biologi dan pengembangan LKPD biologi yang ideal sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dan keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan praktikum yang lebih komprehensif dan relevan dengan kurikulum nasional II. BAHAN DAN METODE/METODOLOGI Target peserta pada kegiatan ITGbM ini adalah seluruh guru IPA pada tingkat SMP/se-derajat yang ada di lingkungan kecamatan Tawang, Tasikmalaya. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari sabtu, 22 Juli 2017 dengan jumlah peserta sebanyak 29 orang guru SMP IPA. Metode yang digunakan adalah melakukan penyuluhan brainstorming dan pelatihan. Para guru diberikan penyuluhan mengenai pengayaan konten biologi terkini, penelahaan materi (kapita selekta) biologi, pengembangan LKPD sesuai kurikulum nasional, evaluasi terhadap produk LKPD yang telah dibuat, teknik penilaian asesmen dalam kurikulum nasional, dan sharing – brainstorming implementasi pembelajaran kurikulum nasional. Waktu yang diperlukan untuk melakukan seluruh rangkaian kegiatan ini adalah satu hari selama enam jam. Rombongan pelatihan dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing terdiri dari 6 – 7 guru IPA SMP. Skema penyuluhan dan pelatihan yang dilaksanakan disajikan dalam gambar 1. gambar 1. Skema penyuluhan dan pelatihan Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan antara lain adalah modul pelatihan, buku BSE IPA kurikulum nasional dari kemdikbud.go.id, dan LKPD dari berbagai penerbit III. HASIL DAN PEMBAHASAN Kecamatan Tawang merupakan salah satu daerah yang terletak di Tasikmalaya (gambar 2) yang memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dalam berbagai hal. Hingga saat ini, jumlah sekolah menengah pertama/sederajat yang berada di kecamatan Tawang berjumlah 12 sekolah (kemdikbud, 2017). Oleh karena itu, dalam rangka berpartisipasi meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah pada kurikulum nasional, diperlukan suatu upaya dari pihak perguruan tinggi agar kualitas pendidikan tingkat sekolah menengah pertama di kecamatan Tawang menjadi lebih baik dengan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum nasional. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat sekolah menengah adalah dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada guru khususnya guru yang mengampu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). kegiatan sampai akhir. Selain itu, interaksi dua arah antara tim pengabdian dengan para guru maupun antar guru terjadi secara kondusif dalam proses diskusi dan Tanya jawab. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPA tingkat SMP/se-derajat di kecamatan Tawang membutuhkan penyegaran dan arahan terkait adanya kurikulum nasional yang menuntut para guru untuk memahami materi sesuai kompetensi dasar dan pembuatan LKPD yang disesuaikan dengan kurikulum nasional. Figure 1. Kegiatan penelahaan materi biologi (kapita selekta) dan pengembangan LKPD gambar 2. Peta Lokasi Mitra Pelatihan peningkatakan kompetensi kepada guru IPA memiliki berbagai macam aspek, antara lain aspek peningkatan pemahaman karakteristik materi dan peserta didik, dan aspek keterampilan mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) serta teknik penilaiannya yang sesuai dengan kurikulum yang sedang berjalan. Salah satu aspek yang dijadikan sebagai dasar tim untuk melakukan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengembangkan, membuat, dan menerapkan LKPD dengan disertai teknik penilaian dan materi yang disesuaikan dengan tuntutan kurikulum, yaitu dengan memberikan pelatihan pengembangan LKPD dan kapita selekta biologi bagi guru IPA. Kegiatan pertama dilakukan dengan penyuluhan dan pelatihan untuk memahami di mana posisi seorang guru yang sedang melakukan pembelajaran terkait kurikulum nasional, yang dilanjjutkan dengan penyuluhan pendalaman materi biologi (kapita selekta) yang disesuaikan dengan tuntutan kurikulum, (gambar 3). Hasil penyuluhan menunjukkan antusiasme para guru terhadap perkembangan terkini materi biologi SMP dan beberapa temuan miskonsepsi yang ada pada beberapa buku sumber dan banyaknya ketidaksesuaian materi dengan tuntutan kurikulum dan karakter peserta didik. Walau jumlah guru tidak sebanyak yang direncanakan, akan tetapi tidak mengurangi antusiasme dan semangat para guru untuk hadir dan mengikuti seluruh rangkaian Kegiatan kedua dilanjutkan dengan pengenalan terkait karakteristik LKPD yang ideal dan sesuai dengan kurikulum nasional yang diawali dengan pemilihan LKPD dari penerbit, analisis awal LKPD, dan pengembangan LKPD agar disesuaikan dengan tuntutan kompetensi dasar pada kurikulum nasional berbasis pendekatan saintifik (gambar 4). Pada tahap pengembangan LKPD, para guru yang sudah dikelompokkan ke dalam tiga kelompok masingmasing membuat sebuah LKPD yang disesuaikan dengan kompetensi dasar pada materi IPA kelas 7 SMP yang telah dikocok secara acak. Para guru diberikan waktu selama 2 jam untuk membuat LKPD dengan cara berdiskusi dengan kelompoknya. Kegiatan pembuatan LKPD ini dimonitor oleh masing-masing tim pengabdian agar bisa mengontrol jalannya kegiatan dengan lancer. Para guru terlihat sibuk dengan tugasnya dalam membuat LKPD dan sesekali melakukan diskusi dengan tim LKPD sehingga terjalin komunikasi yang interaktif dan kondusif. Figure 2. Kegiatan pembuatan LKPD Kemudian, diakhir kegiatan dilanjutkan dengan presentasi hasil dari tiap-tiap kelompok yang akan dikomunikasikan melalui proyektor dan kemudian diberi feedback oleh tim pengabdian terkait LKPD yang sedang dipresentasikan, sehingga kelompok yang lain bisa sama-sama menganalisis hasil LKPD yang telah dibuat kelompok tersebut. Pada kegiatan presentasi ini, terjadi Tanya jawab yang menarik dari para guru terkait tujuan pembelajaran dan langkah kerja pada LKPD yang sedang dibahas. Hal ini menunjukkan bahwa para guru sangat antusias mengikuti sesi ini, selain karena sebagian besar belum mengetahui karakteristik LKPD yang sesuai dengan kurikulum nasional tapi juga karena ingin terlibat langsung dalam pembuatan LKPD yang ideal untuk menunjang proses pembelajaran. Hasil dari kegiatan ini, para guru memiliki keterampilan dalam membuat dan mengembangkan LKPD berbasis kurikulum nasional. Gambar 5 merupakan beberapa contoh LKPD yang dibuat oleh para guru di tiap kelompok. Figure 3. Contoh hasil LKPD yang dibuat oleh tiap kelompok Hasil akhir dari kegaiatn pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan bagi guru IPA tingkat SMP/se-derajat di kecamatan Tawang, Tasikmalaya, yang dipusatkan di SMP Negeri 10 sebagai sekolah mitra tempat berlangsungnya pengabdian menghasilkan beberapa produk berupa LKPD materi IPA kelas 7 yang disesuaikan dengan kurikulum nasional. Oleh karena itu, dengan kegiatan ini diharapkan para guru secara konsisten dapatg menerapkan hasil kegiatan pengabdian ini sebagai ajang peningkatan profesionalitas dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Hasil evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut adalah bahwa pemahaman guru terkait materi yang harus sesuai dengan tuntutan kurikulum nasional dan pengembangan LKPD yang sesuai dengan kurikulum nasional. Oleh karena itu, seluruh kegiatan ini diharapkan para guru dapat terus mengembangkan kmpetensinya dalam hal pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP. Kemudian hasil LKPD yang telah dbuat oleh tiaptiap kelompok harus terus dilatih sampai tahap ujicoba awal dan output yang dihasilkan dari LKPD tersebut, guna menghasilkan suatu LKD yang ideal. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh tim pengabdian pada masyarakat skim Ipteks Tepat Guna bagi Masyarakat (ITGbM) melalui kegiatan pelatihan mengembangkan bahan ajar dan penelahaan materi IPA SMP kelas 7, diperoleh simpulan antara lain : 1. Terbentuknya kelompok guru IPA yang bekerja sama pada tingkat se-kecamatan Tawang yang dapat dijadikan sebagai ajang pengembangan LKPD lanjutan 2. Penyegaran kembali terkait materi biologi SMP kelas 7 (kapita selekta) pada guru IPA dalam memahami dan menerapkan materi perkuliahan yang disesuaikan dengan kurikulum nasional dan teliti dalam menemukan berbagai miskonsepi 3. Tersedianya LKPD hasil buatan para guru untuk menunjang pembelajaran pada kurikulum nasional 4. Memfasilitasi guru IPA tingkat SMP/se-derajat kecamatan Tawang untuk lebih meningkatkan kompetensinya sebagai seorang guru profesional saran untuk kegiatan pengabdian berikutnya, diperlukan waktu yang cukup untuk melakukan tahap ujicoba awal dan akhir terhadap suatu LKPD yang akan dianalisis kesesuaiannya dengan kurikulum. Selain itu dapat juga diterapkan diagram vee dalam proses pengembangan praktikumnya, sehingga LKPD yang dibuat dapat disesuaikan dengan tuntutan kurikulum dan karakteristik peserta didik. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2017. Daftar Satuan Pendidikan (Sekolah) per Kec. Tawang. ( http://dapo.dikdasmen. kemdikbud.go.id/sp/3/026808) diakses tanggal 26 Juni 2017. _______. 2015. Statistik Daerah Kecamatan Tawang 2017. Badan Pusat Statistik Tasikmalaya Arsyad, A. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Setiawan, Doni., Setiawan, Arum., Kamal, Mustafa., Nofyan, Erwin., Aminasih, Nita. 2013. Pelatihan Penggunaan Alat-alat Laboratorium untuk Meningkatkan pemahaman praktikum IPA biologi bagi Guru SMP dikecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Pengabdian Sriwijaya, 80-87. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) PERUBAHAN IKLIM Mata Pelajaran : IPA Kelas/ Semester : VII / 2 Waktu : 2 JP I. KOMPETENSI DASAR 3.9. Menganalisis perubahan iklim dan dampaknya bagi ekosistem 4.9. Membuat tulisan tentang gagasan adaptasi/ penanggulangan masalah perubahan iklim II. TUJUAN 4.9.2.1. Melalui Studi literature peserta didik dapat menulis gagasan penanggulangan masalah perubahan iklim Materi Pengantar: Pemanasan global sudah lama dan telah terjadi. Jika dilihat dari gejala-gejala yang ditimbulkan ini dapat dilihat dari berbagai perubahan-perubahan yang tidak biasa. Konsekuensi dari perubahan gas rumah kaca di atmosfer sulit diprediksi, tetapi beberapa dampak yang telah nampak, yaitu sebagai berikut. 1) Temperatur bumi semakin tinggi, dibeberapa wilayah mungkin temperaturnya menjadi lebih tinggi dan di wilayah lainnya mungkin tidak. 2) Tingginya temperatur Bumi menyebabkan lebih banyak penguapan dan curah hujan secara keseluruhan, tetapi masing-masing wilayah akan bervariasi, beberapa menjadi basah dan bagian lainnya kering. 3) Mencairnya es di daerah kutub yang menyebabkan kadar air laut meningkat. Begitu pula dengan daratan pantai yang landai, akan mengalami peningkatan akibat penggenangan air. 4) Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu karang menyatakan bahwa dalam kondisi terburuk, populasi karang akan hilang pada tahun 2100 karena meningkatnya suhu dan pengasaman laut. Sebagaimana diketahui bahwa banyak spesies lain yang hidupnya bergantung pada terumbu karang. 5) Kepunahan spesies yang semakin meluas. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam “Nature”, peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Sampai saat ini, hilangnya spesies semakin tersebar luas dan daftar spesies yang terancam punah terus berkembang. 6) Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru, terdapat 90% kemungkinan bahwa 3 miliar orang di seluruh dunia harus memilih antara pergi bersama keluarganya ke tempat yang beriklim baik atau kelaparan akibat perubahan iklim dalam kurun 100 tahun. 7) Penipisan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu lapisan atmosfer yang berada di dalam lapisan stratosfer, yaitu sekitar 1725 km di atas permukaan Bumi. Lapisan inilah yang melindungi manusia dari bahaya radiasi sinar ultra violet (UV). Berdasarkan pengamatan satelit, diketahui bahwa lapisan ozon secara berangsurangsur mengalami penipisan sejak pertengahan tahun 1970. Penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan ketika bahan bakar fosil seperti minyak dan batubara yang dibakar untuk menghasilkan energi. Besarnya penggunaan bahan bakar fosil untuk aktivitas kita akan menyumbangkan peningkatan CO2 di udara. Kerusakan lapisan ozon adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas manusia yang mengganggu keseimbangan ekosistem dan biosfer. Kondisi tingginya gas polutan di udara menyebabkan terjadinya pemanasan global. ALAT dan BAHAN 1. 2. 3. 4. Laptop Smartphone Alat tulis Kertas LANGKAH KERJA 1. Bawalah smartphone, laptop 2. Carilah informasi melalui alat alat tersebut mengenai materi yang berhubungan dengan perubahan iklim 3. Buatlah tulisan mengenai Penanggulangan Perubahan Iklim minimal 1 halaman folio secara berkelompok 4. Presentasikan tulisan tersebut berurutan mulai kelompok 1 5. Pajanglah hasil tulisan tersebut di dinding kelas pada sterofom PERTANYAAN 1. Sekarang ini populasi beruang kutub semakin berkurang. Menurut kalian factor-faktor apa saja yang menyebabkan berkurangnya populasi beruang kutub tersebut ? 2. Bagaimana pendapat mu tentang penggunaan Freon pada mesin pendingin (AC) terhadap perubahan iklim ? 3. Menurut penndapat kalian bagaimana langlah langkah yang harus kita lakukan untuk menanggulangi perubahan iklim LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK FOTOSINTESIS Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Waktu Materi : : : : : Ilmu Pengetahuan Alam VII / 1 3 jam pelajaran Fotosintesis A. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui percobaan di laboratorium, peserta didik mampu membuktikan perubahan bentuk dari energi cahaya matahari menjadi energi kimia B. Materi Pengantar Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil. Fotosintesis melibatkan banyak reaksi kimia yang yang komplek, reaksi kimia yang terjadi pada proses fotosintesis ditulis sebagai berikut : 6CO2 + 6 H2O C. Alat dan Bahan a. Gelas kimia b. pipet tetes c. tripod d. gunting e. pembakar spirtus f. kertas timah/keertas karbon g. tabung reaksi h. larutan yodium i. cawan petri j. alkohol 70% C6H12O6 + 6O2 k. pinset l. daun tumbuhan pacar air D. Langkah Kerja 1. Tutuplah sebagian daun tanaman pacar air dikedua sisinya dengan kertas timah sehari sebelum percobaan 2. Biarkan daun tersebut terkena cahaya matahari. Kertas timah menghalangi cahaya matahari sehingga bagian itu merupakan bagian yang tidak terkena cahaya matahari. 3. Petiklah daun tersebut pada saat akan melalukan percobaan. 4. Bukalah kertas timah yang menutup daun. 5. Masukan daun tersebut ke dalam gelas kimia yang berisi air panas dan tunngulah sampai daun layu. 6. Masukkan daun yang telah layu ke dalam tabung reaksi dan berilah alkohol 70% secukupnya , lalu masukkan tabung reaksi itu ke dalam gelas kimia yang berisi air. 7. Panaskan air diatas tripod hingga mendidih. Gantilah alkohol 70% bila sudah berwarna hijau (lakukanlah kerja ini sampai daun tidak berwarna hijau lagi) 8. Angkatlah daun dengan pinset, kemudian letakkan diatas cawan petri. Tetesilah daun tersebut dengan larutan yodium (lugol) dan amatilah perubahan yang terjadi. E. Tabel Pengamatan Keadaan dari daun Warna daun sebelum Warna daun setelah Daun ditutupi kertas timah Daun tidak ditutupi kertas timah F. Pertanyaan 1. Setelah ditetesi lugol, warna apakah yang timbul pada bagian daun yang tidak terkena cahaya matahari? 2. Warna apakah yang timbul pada bagian daun yang terkena cahaya matahari? G. Kesimpulan Berdasarkan hasil diskusi, tuliskan kesimpulanmu ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... Selamat, kalian telah memahami konsep Fotosintesis. Selain itu, masih ada siklus dalam fotosintesis yang perlu kalian pelajari selanjutnya! Nama Kelompok Nilai Paraf Guru